Lisa

3
Nama : Lisa Kurniati “Kurni” Nim :N11115019 GB : 7 Tugas : Artikel Kemahasiswaan Kondisi Kemahasiswaan yang Semakin Kritis!! Barangkali ungkapan Kritis ini, seringkali diungkapkan dalam bentuk dan pernyataan, dimana mahasiswa yang terkesan selalu mengkritik dan adu argumentasi untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing, bahkan tidak jarang kalau kemudian banyak dari masing-masing mahasiswa dengan bentuk-bentuk orogansi dan pernyataan-pernyataan yang kadangkala irrasional. Mahasiswa sangat identik dengan kaum muda yang memiliki gairah lebih ketimbang generasi yang diatasnya, hal ini terbukti bahwa kekuatan mahasiswa yang sesungguhnya luar biasa, dengan nalar kritis untuk mengkritik kebijakan-kebijakan baik pemerintah, instansi diluar pemerintah maupun situasi sosial, sebagai salah satu bentuk kontrol. Inilah catatan ironis terhadap perkembangan dalam lingkaran dunia kemahasiswaan. Konsteknya sangat jauh dengan kondisi kemahasiswaan diera 90-an, dimana semangat untuk melakukan perubahan cukup kuat ,meskipun keterbatasan dan banyak kekurangan menjadi salah satu motivasi kuat dalam konstek pergerakan dan perubahan. Apakah konstek saat ini bisa kita katakan bahwa mahasiswa sudah semakin maju, atau justru kondisi tersebut dikebiri oleh sistem yang dibangun oleh pemerintah dan bergerak secara masif, struktural, dan konstitusional yang

Transcript of Lisa

Page 1: Lisa

Nama : Lisa Kurniati “Kurni”

Nim :N11115019

GB : 7

Tugas : Artikel Kemahasiswaan

Kondisi Kemahasiswaan yang Semakin Kritis!!

Barangkali ungkapan Kritis ini, seringkali diungkapkan dalam bentuk dan pernyataan,

dimana mahasiswa yang terkesan selalu mengkritik dan adu argumentasi untuk mempertahankan

pendapatnya masing-masing, bahkan tidak jarang kalau kemudian banyak dari masing-masing

mahasiswa dengan bentuk-bentuk orogansi dan pernyataan-pernyataan yang kadangkala

irrasional. Mahasiswa sangat identik dengan kaum muda yang memiliki gairah lebih ketimbang

generasi yang diatasnya, hal ini terbukti bahwa kekuatan mahasiswa yang sesungguhnya luar

biasa, dengan nalar kritis untuk mengkritik kebijakan-kebijakan baik pemerintah, instansi diluar

pemerintah maupun situasi sosial, sebagai salah satu bentuk kontrol. Inilah catatan ironis

terhadap perkembangan dalam lingkaran  dunia kemahasiswaan. Konsteknya sangat jauh dengan

kondisi kemahasiswaan diera 90-an, dimana semangat untuk melakukan perubahan cukup

kuat ,meskipun  keterbatasan dan banyak kekurangan menjadi salah satu motivasi kuat dalam

konstek pergerakan dan perubahan. Apakah konstek saat ini bisa kita katakan bahwa  mahasiswa

sudah semakin maju, atau justru kondisi tersebut dikebiri oleh sistem yang dibangun oleh

pemerintah dan bergerak secara masif, struktural, dan konstitusional yang berdampak pada

lemahnya gerakan mahasiswa sebagai kekuatan kontrol tehadap pemerintah itu sendiri. Ada

beberapa yang hal perlu untuk dianalisis terhadap perkembangan kondisi mahasiswa, pertama :

bisa kita analisis pada faktor ekonomi, dimana hal ini menjadi salah satu penghambat dalam

proses edukasi di perguruan tinggi. dengan biaya mahal, maka konstek ini menjadi salah satu

faktor penting, supaya mahasiswa cepat lulus, berprestasi, tetapi pasca lulus sangat minim skill,

sehingga tidak mempu berkreatifitas dengan daya kreatif. kedua minat berorganisasi dan

berkelompok untuk melakukan sharing, diskusi, dan tukar pikiran untuk  memecahkan persoalan

baik skala mikro maupun dalam skala makro, yang datang kapan saja dan dimana saja. ketiga

ada pengebirian secara sistemik dalam dunia pendidikan, berkaitan dengan kebijakan menteri

pendidikan itu sendiri, dimana akademik diupayakan full time dalam setiap mata kuliah,

Page 2: Lisa

sehingga ada penyempitan waktu bagi mahasiswa untuk melakukan aktivitas dan kreatifitas di

luar perkuliahan. Kondisi mahasiswa yang semakin kritis, bukan lantas memiliki kekuatan

berpikir untuk selalau berinovasi dalam kerangka perubahan, tetapi denyut nadi kematian atau

stagnasi akan perubahan semakin nampak dan jelas dihadapan kita. Oleh sebab itu perlu adanya

koreksi  bersama-sama, ditengah-tengah carut marutnya dunia pendidikan yang banyak menuai

kritik dari berbagai kalangan pada saat ini.

Source : Kompasiana.com