Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
-
Upload
linda-listiana -
Category
Education
-
view
1.698 -
download
4
description
Transcript of Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
MAKALAH
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA
MATERI EKOSISTEM
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran Biologi
yang diampu oleh Bintarti Yusriana, M.Si.)
Disusun Oleh:
LINDA LISTIANA (1122060050)
Kelas B
PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap
individu dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah
belajar adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya yang bersifat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun sikap (afektif).
Pembelajaran IPA khususnya Biologi, menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung. Hal tersebut tentunya membutuhkan sumber belajar
yang efektif sebagai media pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yaitu perubahan tingkah laku. Tetapi sumber belajar yang digunakan
oleh peserta didik mayoritas masih terbatas pada guru dan buku – buku saja. Hal ini
bertolak belakang dengan tujuan pembelajaran yang menuntut pemahaman melalui
pengalaman langsung sehingga pada akhirnya peserta didik mengalami kesulitan
dalam memahami konsep – konsep materi biologi yang dipelajari.
Kesulitan peserta didik dalam memahami konsep – konsep biologi serta
kaitannya dengan permasalahan dalam penerapan metode pembelajaran di sekolah
merupakan latar belakang penulisan makalah ini. Salah satu cara untuk mencapai
tujuan pembelajaran dalam materi ekosistem adalah dengan menggunakan
lingkungan sebagai sumber sekaligus media pembelajaran.
Pembelajaran berbasis lingkungan merupakan pilihan yang sesuai. Dalam
pembelajaran berbasis lingkungan, peserta didik dapat melihat langsung ke alam atau
lingkungan sekitar sehingga tidak hanya berusaha memahami materi dari buku atau
dari ceramah guru yang abstrak. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang
tepat, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dan pemahaman peserta didik
akan meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa arti dari belajar dan hakikat IPA?
2
2. Bagaimana metode pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam mengajar
biologi (Ekosistem) dan hasil pembelajarannya terhadap peserta didik?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan lingkungan sebagai sumber dan media
pembelajaran pada materi Ekosistem terhadap hasil belajar peserta didik?
C. Tujuan Pembahasan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hakikat belajar IPA khususnya Biologi
2. Mengetahui pengaruh metode yang biasa digunakan oleh guru dalam
pembelajaran Ekosistem serta hasil pembelajarannya terhadap peserta didik
3. Mengetahui pengaruh penggunaan lingkungan sebagai sumber dan media
pembelajaran pada materi Ekosistem terhadap hasil belajar peserta didik
D. Manfaat dan Kegunaan Pembahasan
1. Bagi Guru :
a. Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi masukan yang konstruktif
bagi guru pengampu mata pelajaran Biologi dalam memperbaiki kekurangan –
kekurangan dalam penggunaan metode serta pemilihan media pembelajaran
yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
b. Memberikan gambaran mengenai media pembelajaran yang tepat untuk materi
pelajaran Ekosistem
2. Bagi Penulis :
Penulisan makalah ini diharapkan menjadi pengalaman yang berarti sekaligus
memberi bekal dan masukan untuk mempersiapkan diri dalam proses
pembelajaran sebagai calon pendidik
E. Pembatasan Pembahasan
Karena luasnya pembahasan mengenai materi pelajaran Ekosistem, maka topik
pembahasan dalam makalah ini dibatasi pada sub materi pencemaran lingkungan
saja.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Belajar
1. Definisi Belajar
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa belajar
merupakan suatu usaha untuk mendapatkan kepandaian dan ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku dan tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Azhar Arsyad mengartikan bahwa belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar
itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
(Azhar Arsyad, 2007 : 1)
Dari kedua definisi diatas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai
tahapan seluruh perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan,
gangguan jiwa, mabuk, lelah, dan jenuh bukan merupakan proses belajar.
2. Hasil Belajar Biologi
Hasil belajar adalah standar untuk mengukur keberhasilan belajar peserta
didik yang berkaitan dengan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotorik yang
dapat diketahui dengan melakukan pengukuran hasil belajar. Pengukuran hasil
belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan
pembelajaran dapat dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar dapat diukur dengan
menggunakan tes hasil belajar.
Sementara itu, Muhibbin menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Hasil belajar diartikan sebagai terjadinya
perubahan pada diri siswa ditinjau dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa.
4
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh tujuan pembelajaran
yang telah dicapai khususnya pada pelajaran Biologi.
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum, faktor – faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (Muhibbin Syah, 2010 : 135) :
a. Faktor internal (faktor dalam), meliputi keadaan / kondisi jasmani dan rohani
peserta didik.
1) Kondisi jasmani (aspek fisiologis) yaitu kondisi kesehatan tubuh serta
kondisi organ – organ khusus peserta didik seperti pendengaran dan
penglihatan
2) Kondisi rohani (aspek psikologis) yaitu tingkat kecerdasan/intelegensi,
sikap, bakat, minat, dan motivasi peserta didik.
b. Faktor eksternal (faktor luar) yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta
didik, meliputi:
1) Lingkungan sosial (Keluarga, guru dan staf, masyarakat, teman)
2) Lingkungan non-sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam)
3) Sumber belajar peserta didik
c. Faktor pendekatan belajar
1) Pendekatan speculative, achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu
belajar dilandasi oleh motif ekstrinsik berupa ambisi pribadi yang besar
dalam meningkatkan prestasi setinggi – tingginya (ego-enchanchement).
2) Pendekatan analytical, deep (mendalam) yaitu belajar dilandasi dengan
motif intrinsik sehingga merasa tertarik dan merasa membutuhkan.
Pendekatan ini lebih mengutamakan pengetahuan yang banyak dan
bermanfaat.
3) Pendekatan reproductive, surface (permukaan / rendah) yaitu belajar
dilandasi motif ekstrinsik berupa perasaan takut tidak lulus atau mendapat
nilai jelek sehingga gaya belajarnya asal hafal tanpa mementingkan
pemahaman yang mendalam.
5
4. Sumber Belajar Sebagai Salah Satu Faktor Pencapaian Hasil Belajar
Sumber belajar (learning resourch) diartikan sebagai segala sesuatu (tempat
atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi) yang
digunakan sebagai sarana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan
tingkah laku. (Abdul Majid, 2008 : 170)
Dalam pembelajaran, sumber belajar menjadi satu komponen yang mutlak.
Tetapi selama ini sebagian besar orang hanya mengenal perpustakaan dan buku
sebagai sumber belajar. Sumber belajar yang terbatas akan mempengaruhi
proses belajar, jika kegiatan pembelajaran tidak menyediakan banyak alternatif,
peserta didik akan merasa jenuh sehingga belajar menjadi suatu hal yang
membosankan.
Lingkungan alam menyediakan banyak hal yang dapat dipelajari oleh
peserta didik dalam pembelajaran biologi, begitu juga lingkungan sosial, budaya,
produk pabrik, audio visual, realita, hasil cetak bahkan limbah.
Dalam hal ini Abdul Majid mengelompokkan sumber belajar sebagai
berikut :
a. Tempat atau lingkungan sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat belajar
maka tempat itu dapat dikatakan sebagai sumber belajar, misalnya :
perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan, dan sebagainya.
b. Benda, yaitu segala benda yang dapat digunakan sebagai media belajar bagi
peserta didik, misalnya situs candi, atau benda peninggalan lainnya.
c. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik
dapat belajar sesuatu dari kehlian tersebut, misalnya guru, ahli geologi,
dokter, dan lain – lain.
d. Lembar cetak yaitu segala bentuk lembar cetak yang dapat dibaca untuk
memperoleh informasi bagi peserta didik. Misalnya buku pelajaran, kamus,
ensiklopedi, fiksi, koran, dan sebagainya.
e. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi. Misalnya kerusuhan, bencana alam,
dan peristiwa lain yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
6
Sumber belajar dapat dijadikan komponen dalam memilih dan menentukan
media pembelajaran yang tepat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
biologi.
B. Metode Pembelajaran Konvensional Guru dalam Pembelajaran Biologi
Keberlangsungan kegiatan belajar mengajar memang bertumpu pada guru,
tetapi dalam pembelajaran di kelas, guru tidak boleh menjadi pusat belajar. Jika guru
banyak melakukan aktivitas, maka peserta didik akan pasif ketika belajar.
Dalam materi pelajaran ekosistem misalnya, pada umumnya guru
menggunakan metode ceramah atau sebagian dibantu dengan media cetak seperti
buku, grafik, gambar dan lain - lain sehingga informasi yang didapat oleh peserta
didik bersifat abstrak. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan pembelajaran IPA
yang didapat dari proses pengalaman secara langsung. Menurut filsuf Cina,
(Conficius dalam Sri Joko Yunanto, 2004 : 2) Apa yang saya dengar saya lupa, apa
yang saya lihat saya ingat, apa yang saya lakukan saya paham.
Selain itu tingkat kecepatan peserta didik dalam mendengar dan menangkap
informasi tidak berbanding lurus dengan kecepatan bicara guru. Kemampuan peserta
didik dalam mengolah informasi berbeda – beda. Ada yang dominan menggunakan
pendengaran (auditori), ada yang lebih dominan dengan melihat (visual), dan ada
yang lebih dominan dengan gerakan (kinesthetic). Jika perbedaan tersebut diabaikan,
maka proses pembelajaran aktif tidak akan berjalan.
Sri Joko Yunanto (2004 : 4) mengatakan bahwa belajar aktif (active learning)
sebagai proses merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada peserta
didik untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar. Hal ini relevan dengan hakikat
IPA (sains) yaitu didapat melalui pengalaman secara langsung.
Pembelajaran aktif akan membuat peserta didik melakukan eksplorasi dan
tindakan kreatif. Yang paling penting peserta didik harus melakukan sendiri,
menemukan, melihat, mencoba, bertanya, dan berusaha memecahkan masalah sendiri
sesuai dengan pendekatan sains yang diterapkan dalam kurikulum 2013. Daya
kemampuan peserta didik untuk itu perlu difasilitasi dan digerakkan.
Jika materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didik adalah ekosistem
serta sub materi pencemaran lingkungan, maka proses pembelajaran sangat tidak
tepat jika hanya dilakukan di dalam kelas dengan metode ceramah atau diskusi
7
secara lisan saja karena materi ekosistem memerlukan suatu metode serta media
pembelajaran yang lebih dari sekedar pembelajaran tekstual.
Sri Joko Yunanto berpendapat lebih lanjut bahwa untuk menciptakan situasi
dan kondisi proses belajar yang kondusif, maka diperlukan metode, media, alat
peraga, dan sumber belajar yang memadai yang mudah diakses oleh peserta didik.
Persoalannya banyak sumber belajar yang belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh sebagian besar guru di dalam kegiatan belajar mengajar. Sumber
belajar lebih banyak berupa buku dan hasil cetak, misalnya buku bacaan, peta, dan
gambar. Padahal pada materi ekosistem, terutama sub materi pencemaran lingkungan
akan sangat tepat jika menggunakan media pembelajaran berbasis lingkungan dengan
metode pembelajaran outdoor learning.
C. Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Biologi pada Sub
Materi Pencemaran Lingkungan
Lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang ada di sekolah atau tempat tinggal peserta didik yang temasuk di dalamnya
mahluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan tersebut dapat menjadi objek
pengamatan, sarana atau tempat melakukan percobaan/penyelidikan dan sebagai
tempat mendapatkan informasi. Atas dasar pengertian tersebut, lingkungan
merupakan sesuatu yang sangat penting, baik sebagai media maupun sebagai objek
pembelajaran IPA. Oleh karena itu boleh saja ada anggapan bahwa banyak sekolah
miskin atau kekurangan buku sumber atau alat peraga praktik buatan pabrik, tetapi
tidak ada sekolah yang kekurangan lingkungan sebagai sumber belajar.
(Sweetyhome.wordpress.com/.../pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar/
dalam Syamsudduha & Muh. Rapi , 2012 : 22)
Mulyasa berpendapat bahwa lingkungan sangat berhubungan dengan ilmu
biologi, karena dalam pembelajaran biologi perlu pendekatan lingkungan, di mana
pendekatan tersebut merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan ketertiban peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan
sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran
8
akan menarik perhatian peserta didik jika ada yang dipelajari, diangkat dari
lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan
bermanfaat bagi lingkungan. Belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta
didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri
apa yang ada di lingkungan sekitar, baik di rumah maupun sekolah. Oleh karena itu,
peserta didik dapat menanyakan sesuatu yang ingin diketahui kepada orang lain di
lingkungan mereka yang dianggap tahu tentang masalah tersebut.
Metode pembelajaran seperti itu akan membuat peserta didik lebih aktif dalam
belajar, baik dalam mengamati, berpikir, mengeksplorasi, menanya serta
memecahkan masalah sendiri. Selanjutnya peserta didik dapat diberikan tugas serta
LKS untuk mengamati pencemaran yang terjadi di lingkungan rumah mereka
masing – masing (bisa berkelompok atau tidak). Hal ini akan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam melalui pengalaman secara langsung.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Riva’i (2010 : 208) banyak keuntungan
yang diperoleh dari kegiatan mempelajari materi pembelajaran dengan
menggunakan media berbasis lingkungan, keuntungan tersebut antara lain :
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan.
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna, sebab peserta didik dihadapkan dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami
3. Bahan – bahan yang dapat dipelajari lebih banyak serta lebih faktual sehingga
kebenarannya lebih akurat
4. Kegiatan belajar peserta didik lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperi mengamati, bertanya atau wawancara,
membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain – lain
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya, sebab lingkungan yang dapat dipelajari lebih
beranekaragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan,
dan lain – lain.
6. Siswa dapat memahami dan mengahayati aspek – aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan
kehidupan di sekitarnya, serta dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
lingkungan.
9
Selain kelebihan yang telah dipaparkan diatas, Syamsudduha & Muh. Rapi
(2012 : 30) dalam Jurnal penelitiannya yang berjudul Penggunaan Lingkungan
Sekolah Sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi telah
membuktikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar biologi pada peserta didik
setelah menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar serta media pembelajaran
dalam materi pelajaran ekosistem dan pencemaran lingkungan. Peningkatan tersebut
dapat dilihat dari skor hasil belajar peserta didik dari nilai rata – rata hasil belajar
biologi sebelum penerapan penggunaan lingkungan dalam proses belajar sebesar
66,48 menjadi 74,25 dan mencapai ketuntasan hingga 100%.
Oleh karena itu, lingkungan sekitar harus dioptimalkan sebagai media
pembelajaran serta sumber belajar bagi peserta didik. Tetapi, selain memiliki
kelebihan, media pembelajaran berbasis lingkungan ini juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu berkenaan dengan teknis pengaturan waktu dan kegitan belajar,
misalnya :
1. Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya, sehingga pada saat dibawa ke
tempat tujuan peserta didik tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan persiapan yang matang, misalnya dengan
menentukan tujuan belajar yang diharapkan dimiliki peserta didik, menentukan
cara bagaimana peserta didik mempelajarinya, berapa lama dipelajari, cara
memperoleh informasi, mencatat hasil yang diperoleh, dan lain – lain.
2. Ada kesan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan memerlukan waktu yang
lama sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas. Kesan ini salah sebab
kunjungan ke kebun sekolah untuk mempelajari keadaan tanah dan tumbuhan
sebagai komponen dari ekosistem, cukup dilakukan beberapa menit, selanjutnya
kembali ke kelas untuk membahas lebih lanjut apa yang telah dipelajari
3. Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.
Tanpa mengingat bahwa pemberian tugas belajar terhadap peserta didik dapat
dilakukan di luar jam pelajaran baik secara individual maupun kelompok dan satu
diantaranya dapat dilakukan dengan mempelajari keadaan lingkungannya. (Nana
Sudjana & Ahmad Riva’i, 2010 : 209)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan
dapat dijadikan sumber dan media pembelajaran biologi. Seperti yang telah
dijelaskan Allah SWT dalam QS. Ali Imran (3 : 190-191) yang berbunyi sebagai
berikut :
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal (190). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (191)
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran menjadi pilihan yang tepat
bagi pembelajaran biologi. Dalam proses pembelajaran biologi, siswa dapat dibawa
ke alam dan lingkungan untuk melakukan observasi, sehingga lebih meningkatkan
daya ingat dan kebermaknaan dalam belajar.
11
Penggunaan lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran pada materi
pelajaran ekosistem dan sub materi pencemaran lingkungan dapat memberikan
sebuah inovasi dalam pembelajaran biologi, meningkatkan motivasi belajar peserta
didik dalam proses pembelajaran, menanamkan sikap – sikap ilmiah terhadap peserta
didik serta meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik terhadap materi
pelajaran.
B. Saran
Sebagai orang tua, pendidik (guru) atau calon pendidik sangatlah penting untuk
menciptakan suatu metode pembelajaran biologi yang lebih menyenangkan agar
peserta didik termotivasi dan hasil belajar serta tujuan pembelajaran dapat tercapai
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini media pembelajaran berbasis
lingkungan menjadi pilihan yang tepat dalam proses pembelajaran biologi terutama
pada materi Ekosistem dan pencemaran lingkungan.
Mengingat keterbatasan sumber dan referensi dari pembendaharaan pustaka
penulis dan kekurangan penulisan, maka penulis menyarankan kepada pembaca
untuk mencari referensi yang lain dan jangan pernah puas atas ilmu yang telah
didapat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Software Kamus Besar Bahasa Indonesia 2012.
Sri Joko Yunanto. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta : PT. Grasindo
Sudjana, Nana & Riva’i, Ahmad. 2010. Media Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Sweetyhome.wordpress.com/.../pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber-
belajar/Tembolok-Mirip. Di akses tanggal 05 Maret 2014.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Syamsudduha & Rapi, Muh. 2012. Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Vol.15 No. 1, melalui
[http://www.uin-alauddin.ac.id/download-
02%20PENGGUNAAN%20LINGKUNGAN%20SEKOLAH.pdf] diakses 4 Maret
2014.
Wibowo, Yuni. 2014. Bentuk – bentuk pembelajaran. melalui
[Outdoorhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bentuk-
bentuk%20pembelajaran%20outdoor.pdf] Diakses pada 08 Maret 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Shalawat serta salam
senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena atas berkat
rahmat, dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengangkat materi dengan judul
“Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran pada Materi Ekosistem”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah media
pembelajaran. Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna. Disamping itu penulis menantikan saran-saran positif, demi
perbaikan makalah berikutnya.
Akhirnya, penulis berdoa semoga makalah ini bermanfaat dan membawa berkah,
Amin.
Bandung, 13 Mei 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 2
D. Manfaat dan Kegunaan Pembahasan ........................................................... 2
E. Pembatasan Pembahasan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Belajar .......................................................................................................... 3
1. Definisi Belajar ...................................................................................... 3
2. Hasil Belajar Biologi ............................................................................. 3
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................... 4
4. Sumber Belajar Sebagai Salah Satu Faktor Pencapaian Hasil Belajar .. 5
B. Metode Pembelajaran Konvensional Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 6
C. Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Biologi pada
Sub-materi Pencemaran Lingkungan........................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12