EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

163
EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII E MTs.N TALIWANG SUMBAWA BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: F a t h a t u n NIM. 15.1.12.5.053 JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM MATARAM 2016

Transcript of EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

Page 1: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

KELAS VIII E MTsN TALIWANG SUMBAWA BARAT

TAHUN PELAJARAN 20152016

Oleh

F a t h a t u n

NIM 151125053

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

MATARAM

2016

ii

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

KELAS VIII E MTsN TALIWANG SUMBAWA BARAT

TAHUN PELAJARAN 20152016

Skripsi

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan IPA Biologi

Oleh

F a t h a t un

NIM 151125053

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

MATARAM

2016

iii

v

vi

vii

MOTTO

يا ن حياة الد

اع ال

مت

يء ف

ن ش

م م وتيت

ما أ

ف

ى وا وعل

ذين آمن

ى لل

بق

ير وأ

ه خ

الل

وما عند

ون

لوك

هم يت

ورى( رب

(63الش

Artinya

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan

hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik

dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1

1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)

h 487

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 2: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

ii

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

IPA-BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

KELAS VIII E MTsN TALIWANG SUMBAWA BARAT

TAHUN PELAJARAN 20152016

Skripsi

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan IPA Biologi

Oleh

F a t h a t un

NIM 151125053

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

MATARAM

2016

iii

v

vi

vii

MOTTO

يا ن حياة الد

اع ال

مت

يء ف

ن ش

م م وتيت

ما أ

ف

ى وا وعل

ذين آمن

ى لل

بق

ير وأ

ه خ

الل

وما عند

ون

لوك

هم يت

ورى( رب

(63الش

Artinya

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan

hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik

dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1

1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)

h 487

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 3: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

iii

v

vi

vii

MOTTO

يا ن حياة الد

اع ال

مت

يء ف

ن ش

م م وتيت

ما أ

ف

ى وا وعل

ذين آمن

ى لل

بق

ير وأ

ه خ

الل

وما عند

ون

لوك

هم يت

ورى( رب

(63الش

Artinya

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan

hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik

dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1

1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)

h 487

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 4: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

v

vi

vii

MOTTO

يا ن حياة الد

اع ال

مت

يء ف

ن ش

م م وتيت

ما أ

ف

ى وا وعل

ذين آمن

ى لل

بق

ير وأ

ه خ

الل

وما عند

ون

لوك

هم يت

ورى( رب

(63الش

Artinya

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan

hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik

dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1

1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)

h 487

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 5: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

vi

vii

MOTTO

يا ن حياة الد

اع ال

مت

يء ف

ن ش

م م وتيت

ما أ

ف

ى وا وعل

ذين آمن

ى لل

بق

ير وأ

ه خ

الل

وما عند

ون

لوك

هم يت

ورى( رب

(63الش

Artinya

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan

hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik

dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1

1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)

h 487

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 6: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

vii

MOTTO

يا ن حياة الد

اع ال

مت

يء ف

ن ش

م م وتيت

ما أ

ف

ى وا وعل

ذين آمن

ى لل

بق

ير وأ

ه خ

الل

وما عند

ون

لوك

هم يت

ورى( رب

(63الش

Artinya

Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu maka itu adalah kesenangan

hidup di dunia Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik

dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal (QS Asy-Syura (42) 36)1

1 Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan (Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2007)

h 487

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 7: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah karya kecil ini kupersembahkan untuk

1 Ayahanda dan ibunda tercinta (ABakar Muslim dan Siti Hajar) maaf karena

baru sekarang aku bisa merampungkannya

2 Kakak-kakak terbaik yang selalu memberikan dukungan (Kak Hadi Kak

Yunita dan Kak Fitri)

3 Semua orang yang tidak bisa kusebut satu persatu yang telah mengiringi

langkahku hingga amanah ini selesai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 8: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan Shalawat

dan salam senantiasa pula diperuntukan kepada baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh

kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umatnya ke jalan yang

diridhai Allah SWT

Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya pihak

yang telah membantu dalam memberikan bimbingan saran dan informasi yang

sangat berharga kepada penulis untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Dr H Mutawalli M Ag selaku Rektor IAIN Mataram

2 Ibu Dr Hj Nurul Yaqin M Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram

3 Ibu Dwi Wahyudiati M Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

4 Bapak Alwan Mahsul M Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

5 Bapak Dr H Adi Fadli M Ag selaku pembimbing I dan Bapak Hadi

Kusuma Ningrat M Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini

6 Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 9: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

x

7 Bapak Abd Aziz S Ag selaku kepala MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung

8 Ibu Fatry Nurlaelah S Pd selaku guru mata pelajaran IPA (Biologi) yang

telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan

penelitian

9 Teman-teman seperjuangan mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi angkatan 2012 yang selalu saling memberi dukungan satu sama

lain

10 Ayahanda A Bakar Muslim dan Ibunda Siti Hajar tercinta yang senantiasa

tiada henti memberikan dukungan semangat perhatian dorsquoa dan kasih

sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11 Kakak-kakak tercinta (Abdul Hadi SPdiNurma Yunita SPdi dan Hadiatul

Fitri) yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

12 Kedua keponakanku (Fhansa Aslamul Hadi dan Syatir Asla El Hadi) yang

selalu memberikan canda tawa sebagai pengusir kejenuhan selama penulisan

skripsi ini

13 Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan

informasi dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu

Semoga segala amal dan jeri payah mereka dicatat sebagai amal ibadah

dan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari-Nya amiin Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 10: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

xi

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 11: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

xii

ABSTRAK

FATHATUN (151125053) ldquoEfektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi Sistem Pencernaan pada

Manusia Kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran

20152016rdquo Skripsi Jurusan Pendidikan IPA Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram November 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik biologi

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen betul-betul (true experimental)

dengan desain pretest-postest control group design Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling Jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kontrol masing-masing sebanyak 26 siswa Instrumen

penelitian yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 40 soal bentuk pilihan

ganda Uji validitas menggunakan validitas isi sedangkan uji reliabilitas

menggunakan K-R 20 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis gain score dan uji-t

Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar yang diberi media pembelajaran

berupa komik biologi lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang diberi

pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa

kelompok eksperimen yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok

kontrol yaitu 688 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan perhitungan uji hipotesis

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha

diterima Dengan demikian diketahui bahwa media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score pada

kelas eksperimen sebesar 062 (kategori cukup efektif)

Kata kunci Media Komik Biologi Hasil belajar Sistem Pencernaan pada

Manusia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 12: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii i

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN NOTA DINAS v

HALAMAN PENGESAHAN vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Rumusan dan Batasan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 5

D Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 8

A Kajian Teori 8

1 Media 8

a Pengertian Media 8

xiv

b Macam-macam Media 9

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media 12

2 Media Komik 15

a Pengertian Komik 15

b Macam-macam Komik 16

c Kelebihan dan Kekurangan Komik 18

3 Media Komik Biologi 20

4 Hasil Belajar 22

a Pengertian Hasil Belajar 22

b Macam-macam Hasil Belajar 23

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 25

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada Manusia 27

a Pengertian Pencernaan pada Manusia 27

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia 29

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

d Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia 30

e Organ Pencernaan Manusia 31

B Penelitian yang Relevan 34

C Kerangka Teori 36

D Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

A Desain dan Pendekatan Penelitian 39

B Populasi dan Teknik sampling 41

xv

C Instrument Penelitian 43

D Teknik Pengumpulan Data 44

E Teknik Analisis Data 46

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 52

A Validitas Instrumen 52

B Pengumpulan dan Penyajian Data 58

C Analisis Data 65

D Hasil Analisis 73

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 76

A Deskripsi Lokasi dan Hasil 76

1 Lokasi Penelitian 76

2 Hasil Penelitian 85

B Pengujian Hipotesis 88

C Pembahasan 90

BAB VI PENUTUP 98

A Simpulan 98

B Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang 42

Tabel 33 Interpretasi N-gain 46

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda 53

Tabel 42 Daya Pembeda 54

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal 55

Tabel 44 Tingkat Kesukaan 56

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 58

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 60

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP 61

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan

Nilai Posttest 63

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen 65

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol 66

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 67

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 68

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 69

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 70

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang 78

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang 79

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang 80

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang 81

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang 83

xvii

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi di MTsN Taliwang 84

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 87

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 89

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia 30

Gambar 22 Anatomi Mulut 31

Gambar 23 Kerongkongan 32

Gambar 24 Lambung 32

Gambar 25 Usus Halus 33

Gambar 26 Usus Besar (kolon) 33

Gambar 27 Anus 34

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP)

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Dokumentasi Proses Penelitian

Lampiran 6 Tabel Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 7 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi Z

Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 10 Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t

Lampiran 11 Media Komik Biologi ldquoWhyAnatomy

Lampiran 12 Hasil Analisis Tes Menggunakan ANATES

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 14 Lembar Jawaban Siswa pada Kelas Eksperimen yang

Mendapatkan Nilai Posttest Tertinggi Sedang dan Terendah

Lampiran 15 Struktur Organisasi MTsN Taliwang

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai

bidang di masyarakat semakin mendorong upaya-upaya pembelajaran

yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi

sehingga mampu berfikir logis kritis dan kreatif2 Pengaruh

perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan

sistem pendidikan dan pembelajaran Salah satu bagian integral dari

upaya pembaharuan itu adalah media pembelajaran3 Untuk memenuhi

tuntutan tersebut tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah

mampu menghadirkan media secara inovatif dan kreatif untuk

membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga mencapai

tujuan pembelajaran

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar yaitu biologi

fisika dan kimia4 Adapun hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains

untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam5 Dalam pembelajaran

biologi siswa dituntut untuk memiliki sikap aktif kreatif dan inovatif

2 Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 154 3 Azhar arsyad Media Pembelajaran (Jakarta Rajawali Pers 2007) h vii

4 Trianto Model Pembelajaran h 137

5 Ibid h 143

2

sehingga berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa

Sikap aktif kreatif dan inovatif dari siswa tidak mudah ditumbuhkan

Guru sebagai pendidik berperan aktif untuk menciptakan kondisi

belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar

Belajar aktif dengan diawali banyak membaca diharapkan akan

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran Dalam belajar aktif siswa memecahkan masalah sendiri

menemukan contoh-contoh mencoba keterampilan dan melakukan

tugas Tujuan pembelajaran biologi adalah agar siswa memahami

menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip

dalam biologi6 Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan

adanya minat membaca yang tinggi Salah satu upaya untuk

menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang

menarik dan sesuai usia siswa Misalnya buku yang memiliki banyak

gambar dan ilustrasi seperti komik

Buku pelajaran sekarang sebagian besar berupa buku teks yang

lebih didominasi dengan informasi berupa uraian tertulis Pada buku

teks sudah ada variasi penambahan ilustrasi gambar namun hal

tersebut belum memberikan pengaruh yang cukup terhadap

peningkatan minat baca siswa Berbeda dengan buku pelajaran buku

komik merupakan buku yang didominasi oleh gambar kartun dimana

6 Rosmaini S dkk ldquoPenerapan Pendekatan Struktural Think Phair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok

Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 20022003rdquo Jurnal Biogenesis No 1 Vol 1 (2004) h 9

3

perwatakan yang sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-

gambar yang berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para

pembacanya Sehingga siswa cenderung tertarik membaca komik

daripada buku pelajaran 7

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk Melalui bimbingan dari guru komik

dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca8

Sehingga dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang

pikiran perasaan perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah

terjadinya proses belajar yang optimal

Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

mampu menciptakan minat peserta didik9 Dengan demikian komik

bisa digunakan oleh guru untuk membantu membangkitkan minat

belajar siswa yang selama ini merasa bosan dengan buku teks maupun

modul yang relatif tebal dan cenderung lebih terkesan serius tanpa

diselingi dengan humor yang dapat merelaksasi otak siswa tersebut

Diketahui bahwa selain untuk tujuan komersial komik diterbitkan juga

untuk tujuan edukatif10

Hal ini menunjukkan bahwa komik bermanfaat

sebagai media pembelajaran

7 Muhammad Bagus Pamuji ldquoPengembangan komik Biologi pada Materi Sistem Saraf

Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjilrdquo (Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014) h 2 8 Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif (Jakarta PT Rineka Cipta 1997) h 79

9 Ibid h 78

10 Ibid h 77

4

Sebagai media instruksional edukatif komik mempunyai sifat

yang sederhana jelas mudah dan bersifat personal11

Gambar yang

sederhana ditambah kata-kata dalam bahasa sehari-hari membuat

komik dapat dibaca oleh semua orang Melalui komik guru dapat

mengkomunikasikan secara visual karena komik berpotensi sebagai

sarana yang lebih informatif sehingga materi dapat disampaikan

dengan lebih mudah dan menarik

Adapun proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi di

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang masih mengandalkan

buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru menjelaskan materi

yang ada di dalam buku teks misalnya pada salah satu materi IPA

biologi MTs kelas VIII adalah sistem pencernaan pada manusia12

Sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu materi dalam

biologi yang objeknya tidak bisa diamati secara langsung sehingga

sulit untuk dipahami oleh siswa Oleh karena belum menggunakan

media yang sesuai untuk memvisualisasikannya ketika menyampaikan

materi sistem pencernaan pada manusia tersebut

Dalam hal ini salah satu cara memvisualisasikan materi adalah

dengan menggunakan media visual Media visual sendiri sangat

beragam diantaranya adalah komik yang dianggap paling sesuai

dengan usia siswa Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian dengan judul ldquoEfektivitas Media Komik Biologi

11

Ibid 12

Hasil Observasi awal Taliwang 06 Januari 2016

5

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA-Biologi Materi

Sistem Pencernaan pada Manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016rdquo

B Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam

penelitian ini adalah ldquoApakah media komik biologi efektif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016 rdquo

Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan

menyimpang maka penulis membatasi masalah sebagai berikut

1 Siswa kelas VIII E MTsN Taliwang tahun pelajaran 20152016

2 Media yang digunakan adalah Media komik biologi yang berjudul

ldquoWhy Anatomyrdquo yang ditulis oleh Youngseon Jo dengan pengalih

bahasa Endah Nawang Novianti yang diterbitkan oleh PT

Gramedia

3 Materi sistem pencernaan pada manusia

4 Terfokus pada pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif

yaitu pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan penerapan (C3)

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan pada

6

manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 20152016

D Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan khususnya berkaitan

dengan efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi materi sistem pencernaan

pada manusia

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian

mengenai efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar

siswa

2 Manfaat Praktis

a Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi siswa berupa pengalaman belajar melalui media

komik biologisains sehingga dapat mendorong siswa agar lebih

tertarik pada mata pelajaran IPA Biologi

b Manfaat bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif media dalam

pembelajaran IPA Biologi dan sebagai kontribusi media

mengajar pada materi sistem pencernaan pada manusia serta

7

sebagai masukan yang positif bagi guru dalam memilih media

pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar menjadi

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya

c Manfaat bagi Madrasah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan data-data yang

diperoleh akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

madrasah sehingga dapat menggunakan media komik sebagai

media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu

pengetahuan khususnya pada mata pelajaran biologi

d Manfaat bagi Pemerintah Setempat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran (sebagai bahan pertimbangan) pada

pemerintah setempat tentang pengaruh media pembelajaran

khususnya media komik terhadap hasil belajar siswa sehingga

pemerintah dapat melakukan tindak lanjut terhadap apa yang

semestinya menjadi kebutuhan-kebutuhan siswai di madrasah

yang dapat menunjang keberhasilan mereka sebagai generasi

penerus bangsa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A Kajian Teori

1 Media

a Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti tengah perantara atau pengantar13

Sementara itu secara

istilah media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar14

Association of Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyalurkan pesan atau informasi15

Sedangkan National

Education Association (NEA) berpendapat media adalah segala benda

yang dimanipulasikan dilihat didengar dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang digunakan untuk kegiatan16

Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

media adalah penyampaian pesan dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan Sehingga dalam suatu proses belajar mengajar media

13

Hamdani Strategi Belajar Mengajar (Bandung CV Pustaka Setia 2011) h 243 14

Ibid 15

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi Pembelajaran

(Jakarta PT Bumi Aksara 2014) h 121 16

Ahmad Media Instruksional h 2

9

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif

b Macam-Macam Media

Secara umum media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4

(empat) macamjenis yaitu 17

1 Media yang dapat dilihat seperti papan tulis bulletin board

gambar-gambar grafik peta dan lain-lain

2 Media yang hanya di dengar seperti radio tape recorder dan lain-

lain

3 Media yang dapat dilihat dan didengar seperti film dan televisi

4 Media yang berupa benda tiga dimensi yang biasanya

dipertunjukkan misalnya model bak pasir peta elektris dan

pertunjukan melalui pameran museum

Penggunaan berbagai jenis media pendidikan sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar khususnya yang sesuai dengan konsep

apa yang diajarkan Adapun media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran biologi antara lain 18

a Media asli dan media tiruan (model) Media asli merupakan benda

yang masih dalam keadaan utuh dan asli bukan tiruan Macam-

macam media asli antara lain

1 Spesimen makhluk hidup yang masih hidup seperti aquarium

dengan ikan dan tumbuhan herbarium dengan hewan darat dan

17

Amna Emda ldquoPemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolahrdquo Jurnal

Didaktika Vol XII (2011) h 158 18

Ibid h 159

10

tumbuhan kebun binatang dengan segala yang ada kebun

percobaan dengan berbagai tumbuhan insektarium berupa kotak

kaca yang berisi serangga

2 Benda asli yang bukan makhluk hidup seperti kereta api radio

pesawat terbang teropong mobil dan lain-lain

Sedangkan media tiruan (model) adalah benda-benda yang dibuat

menyerupai benda asli karena benda asli tidak dapat dipakai atau karena

terlalu besar atau terlalu kecil terlalu rumit tempat yang terlalu jauh

sehingga tidak memungkinkan benda asli diperlihatkan kepada peserta

didik Macam-macam media tiruan antara lain19

1 Spesimen makhluk yang telah mati seperti herbarium (bagian

tumbuhan yang sudah dikeringkan atau diawetkan) diorama pameran

hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukan

seperti asli di alamnya taksidermi kulit hewan yang dibentuk kembali

sesuai dengan aslinya setelah dikeringkan dan isi tubuhnya diisi

dengan benda lain awetan dalam botol makhluk yang telah mati

diawetkan dalam botol yang berisi larutan formalin alkohol awetan

dalam cairan plastik makhluk yang sudah mati disimpan dalam cairan

plastik yang semula cair kemudian membeku

2 Spesimen dan benda yang tak hidup seperti berbagai jenis batuan

mineral dan lain-lain

19

Ibid

11

b Media grafis Media grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan

ringkasan informasi dan pesan dalam bentuk lukisan sketsa kata-

kata simbol gambar tiruan yang mendekati aslinya diagram grafik

dan lain-lain Media grafis meliputi media bagan (chart) media grafik

(media gambar) media poster media karikatur media komik media

gambar bersambung atau berseri

c Media bentuk papan Media bentuk papan yaitu media yang

menggunakan benda berupa papan sebagai sarana komunikasi seperti

papan tulis papan tempel papan flanel papan pameran (visual)

papan magnet papan demonstrasi papan paku

d Media yang disorot atau alat pandang Media ini baru dapat

dimanfaatkan oleh siswa setelah diproyeksikan seperti media sorot

yang bergerak dan media sorot mikro

e Media dengar (audio) Berkaitan dengan indera pendengaran yakni

dapat didengar seperti radio dan piringan hitam

f Media pandang dengar (audiovisual) Media ini dapat didengar dan

dilihat seperti televisi dan komputer

g Media cetak (printer material) Media cetak merupakan hasil cetak

dari bahan instruksional seperti buku komik majalah dan koran

Pembelajaran akan berhasil bila dibarengi dengan media yang sesuai

Surachmad mengatakan bahwa dalam mengajar perlu menggunakan

berbagai alat bantu untuk memudahkan guru dalam mengajar dan juga

memahaminya Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar

12

mengajar selain membantu guru dalam menjelaskan permasalahan yang

sedang dikaji juga sangat berperan dalam menimbulkan stimulasi bagi

siswa serta menjadikan media sebagai sumber belajar Dengan demikian

menjadikan media tersebut sebagai bahan pelajaran yang konkret baik

secara individual maupun berkelompok sehingga akan sangat banyak

membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar20

c Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media

Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menurut

Amna antara lain21

a Sebagai alat bantu belajar

Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pendidikan

yang bermakna bagi siswa Media dapat memberikan pengalaman

yang nyata dalam belajar karena mengikutsertakan seluruh indera dan

akal pikirannya Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik ada

beberapa keuntungan atau kegunaan media yaitu

1 Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga

mengurangi verbalisme

2 Memperbesar perhatian siswa

3 Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar

sehingga membuat pelajaran lebih menetap

4 Memberikan pengalaman yang nyata dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

20

Ibid h 160 21

Ibid h 154

13

5 Menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinyu terutama terdapat

dalam gambaran hidup

6 Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan

berbahasa

7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

b Sebagai alat komunikasi

Dengan adanya media penyampaian pesan dari sumber pesan

(pendidik) kepada penerima pesan (anak didik) akan lebih mudah

dipahami

c Sebagai alat untuk menumbuhkan ciptaan baru

Agar siswa dapat terangsang untuk mengikuti pelajaran maka

guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Penyajian materi pelajaran tidak secara monoton tetapi menggunakan

media yang bervariasi dan sesuai maka perhatian anak didik akan

terpusat pada pelajaran yang disajikan Arif K Sadiman menjelaskan

dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media pendidikan

berguna 22

1 Menumbuhkan gairah belajar

22

Ibid h 155

14

2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

Dari uraian di atas tampak bahwa media merupakan alat bantu

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

belajar lebih baik Dengan demikian suatu media dikategorikan baik jika

media-media tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari sesuatu

dengan lebih baik

Adapun Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat penggunaan

media dalam proses belajar siswa yaitu23

1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2 Bahan pembelajarannya yang lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3 Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

4 Siswa dapat lebih melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas seperti mengamati

melakukan mendemonstrasikan memerankan dan lain-lain

23

Azhar Media Pembelajaran h 24

15

Selain itu manfaat media pembelajaran dapat memperjelas

penyajian pesan dan infomasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar lalu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar interaksi yang lebih langsung antara

siswa dengan lingkungannya

2 Media Komik

a Pengertian Komik

Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungankan dengan

gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca24

Komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama

membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan

erat dirancang untuk menghibur para pembacanya Komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

24

Ahmad Media Instruksional h 78

16

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca25

Dengan demikian komik sebagai media bercerita dan media hiburan

yang murah meriah bertujuan untuk menghibur pembacanya namun

bukan hanya sebagai media untuk menghibur saja komik juga dapat

digunakan sebagai media untuk mendidik Selain itu media komik

menjadi alat penyampaian suatu ide atau gagasan dalam bentuk buku

yang berisi suatu cerita bergambar untuk dibaca dan bersifat humor

b Macam-Macam Komik

Komik dengan media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi

sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen Dalam hal ini untuk

komik Indonesia Marcell Boneff membaginya ke dalam beberapa jenis

komik yaitu 26

1 Komik wayang Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis

asli komik Indonesia apalagi komik ini dimaksudkan untuk

menyaingi komik impor di pasar dan membatasi pengaruh negatifnya

Lakon pokok (karakter utama) komik wayang adalah hasil tradisi

lama yang lahir dari sumber Hindu yang kemudian diolah dan

25

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran (Bandung Sinar Baru Algensindo

2009) h 69 26

Lailatul Mahmudah ldquoEfektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakartardquo (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2014) h 16 Dalam httprepository uinjktaciddspacebitstream12345678926497

1LAILATUL20MAHMUDAH20 (WATERMARK)pdf diambil 29 April 2016 pukul 1430

WITA

17

diperkaya dengan unsur lokal beberapa diantaranya berasal dari

Kesasteraan Jawa kuno seperti Mahabarata dan Ramayana

2 Komik silat Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri

sebagaimana halnya karate dari Jepang atau Kun Tao dari China

Komik silat ini banyak mengambil ilham dari seni beladiri dan juga

legenda-legenda rakyat Pada umumnya kisah dalam komik silat

menceritakan petualangan para pendekar dalam membela kebenaran

dan memerangi kejahatan dan kebaikan yang akan

memenangkannya

3 Komik humor Komik humor dalam tampilannya selalu menceritakan

hal yang lucu dan membuat pembacanya tertawa Baik karakter tokoh

yang biasanya digambarkan dengan fisik yang lucu atau jenaka

maupun tema yang diangkat dan dengan memanfaatkan banyak segi

anekdotis komik humor langsung menyentuh kehidupan sehari-hari

sehingga memudahkan orang untuk memahaminya

4 Komik roman remaja Dalam bahasa Indonesia kata roman jika

digunakan sendiri berarti kisah cinta dan kata remaja digunakan

untuk menunjukan bahwa komik ini ditujukan bagi kaum muda di

mana ceritanya tentu saja harus romantis Adapun sumber ilhamnya

bermacam-macam Tema-tema yang diambil pun berkisar tentang

kehidupan kaum muda dan liku-liku kehidupannya

5 Komik didaktis Komik didaktis merujuk kepada komik yang

bermaterikan ideologi ajaran-ajaran agama kisah-kisah pejuangan

18

tokoh dan materi-materi lainnya memiliki nilai-nilai pendidikan bagi

para pembacanya Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu

fungsi hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau

tidak langsung untuk tujuan edukatif (pendidikan)

Diantara beberapa macam komik di atas peneliti menggunakan

komik didaktis yang materinya didesain khusus untuk tujuan pendidikan

berupa komik serial ldquoWhyrdquo berjudul Anatomy

c Kelebihan dan Kekurangan Komik

Sebagai media visual komik mempunyai kelebihan maupun

kelemahan dalam pembelajaran Kelebihan media komik di samping

sifat-sifat komik yang khas harus diakui efektivitas media dalam

pembelajaran merupakan segi yang menguntungkan dalam pendidikan

Hurlock mengemukakan beberapa argumen tentang keuntungan dari

komik adalah 27

1 Komik membekali dengan kemampuan membaca yang

menyenangkan

2 Komik dapat digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan

keterampilan membaca

3 Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik

hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya

27

Syaiful Hadi ldquoPembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik dengan Strategi

Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresikrdquo h 10 Dalam httpwwwpuslitjaknov

orgdatsfilemakalah_peserta57_Syaiful20Hadipdf) diambil 29 April 2016 pukul 1530

WITA

19

4 Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas banyak kata yang

dijumpainya lagi dalam bacaan lain

5 Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan

propoganda yang menentang prasangka

6 Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang

tertahan

7 Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku

komik yang memiliki sifat yang dikaguminya

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa media komik

efektif digunakan oleh siswa karena dapat mengembangkan minat baca

dan dapat melatih daya imajinasinya sehingga kelak siswa bisa menjadi

manusia yang kreatif Sebaliknya bagi kelompok yang menentang komik

mengatakan mencurahkan waktu bermain secara berlebihan untuk

membaca komik tidak saja kurang baik melainkan juga merupakan

sumber yang dapat merugikan secara psikologis adapun argumen yang

menentang komik menurut Hurlock dalam Syaiful Hadi adalah 28

1 Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih

berguna

2 Terdapat sedikit atau bahkan tidak ada kemajuan pengalaman

membaca dalam komik

3 Lukisan cerita dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah

28

Ibid h 10-11

20

4 Cerita yang berkaitan dengan seks kekerasan dan ketakutan

merangsang dan sering menakutkan anak

5 Komik menghambat anak melakukan bentuk bermain yang lainnya

6 Dengan menggambarkan perilaku antisosial komik mendorong

timbulnya agresivitas dan kenakalan remaja

7 Komik menjadikan kehidupan sebenarnya membosankan dan tidak

menarik

8 Komik menimbulkan stereotype terhadap orang-orang dan ini

mendorong timbulnya prasangka

Dengan demikian buku-buku komik selain berfungsi sebagai

media hiburan juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan keterampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pembelajaran Namun berdasarkan argumen yang menentang

komik untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah tentunya guru

harus benar-benar memilih komik yang dapat mendidik yang dapat

menimbulkan gairah belajar pada anak-anak komik yang lucu dan komik

yang dikenal oleh anak-anak yang disesuaikan dengan dunianya

3 Media Komik biologi

Komik biologi adalah komik yang didesain khusus untuk dijadikan

sebagai media alternatif dalam pembelajaran IPA dengan tema dan

pembahasan yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca siswa terhadap materi yang diajarkan

21

Diantaranya seri komik sains Why yang beredar di toko buku dan masuk

kategori penjualan terbaik (best seller)

Komik Biologi dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam komik

siswa secara tidak sadar telah belajar konsep-konsep Biologi dan juga akan

menyukainya Hal ini dikarenakan bahasa dalam komik yang mudah

dimengerti sehingga siswa juga lebih mudah dalam belajar Materi-materi

yang tercakup dalam alur cerita dibuat sesederhana mungkin dan

menggunakan bahasa percakapan yang tidak terlalu formal29

Komik Biologi selain mempermudah siswa dalam memahami materi

dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga mampu

menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan karakter pada siswa

Ketika siswa sudah menikmati alur cerita dalam komik siswa akan

cenderung mengidolakan tokoh dalam komik yang paling disukainya

sehingga secara otomatis siswa juga akan meniru dan meneladani sifat-sifat

yang dimiliki tokoh tersebut30

Media komik biologi juga bersifat sederhana jelas mudah dipahami

dan lebih bersifat personal sehingga berfungsi informatif dan edukatif

Komik biologi merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang

mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan

29

Diah Ayu Rachmawati ldquoPengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada Materi

Sistem Pencernaanldquo h 18 Dalam httpjurnal-onlineumaciddataartikelartikel776

6079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc diambil 20 Mei 2016 pukul 1330 WITA 30

Ibid h 19

22

kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita

bergambar membuat informasi lebih mudah diserap

4 Hasil Belajar

a Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yaitu hasil dan belajar Pengertian hasil (product)

menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

Belajar merupakan proses seseorang untuk memperoleh kecakapan

keterampilan dan sikap Menurut Sudjana hasil belajar merupakan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar31

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi pada diri seseorang Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku Dan perilaku belajar seseorang didasarkan

pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat

diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar

dalam bentuk real atau non real

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar

(tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya akibat belajar Baik

buruknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan

prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya

31

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung Remaja Rosdakarya

2004) h 22

23

b Macam-Macam Hasil Belajar

Ada lima macam hasil belajar menurut Gagne diantaranya tiga

bersifat kognitif satu bersifat afektif dan satunya lagi bersifat

psikomotorik Kelima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar

tersebut adalah keterampilan intelektual strategi kognitif sikap

informasi verbal dan keterampilan motorik32

Sedangkan klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah yakni 33

1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman

aplikasi analisis sintesis dan evaluasi

2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap

3 Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak setelah seseorang tersebut menerima

pengalaman belajar

Berdasarkan pemaparan di atas hasil belajar yang peneliti bahas

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang

berkaitan dengan produk Tingkatan pada ranah kognitif diantaranya34

1 Pengetahuan (C1) Jenjang pengetahuan (knowledge) meliputi

kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari Kemampuan ini

32

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta Erlangga 2011) h

118 33

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan (Mataram IAIN Mataram CV Sanabil 2015)

h 28 34

Ibid h 29

24

berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan definisi ide rumus-rumus dan sebagainya

2 Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan

menangkap makna dari yang dipelajari kemampuan untuk

menerjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain baik dalam

bentuk kata-kata angka maupun interprestasi berbentuk penjelasan

ringkasan dan prediksi

3 PenerapanAplikasi (C3) Yang termasuk jenjang penerapan adalah

kemampuan menggunakan prinsip aturan metode yang dipelajarinya

pada situasi baru atau pada situasi konkrit

4 Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan untuk

memerincikan hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya agar

struktur organisasinya dapat dimengerti

5 Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengaplikasikan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan yang

baru Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen

menyusun karangan (laporan praktikum artikel rangkuman)

menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek

peristiwa dan informasi lainnya

6 Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan

untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan uraian pekerjaan

berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan

25

c Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada banyak faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil

belajar dan faktor itu digolongkan ke dalam tiga macam yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial) serta faktor

struktual

1 Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internalindividual) yaitu 35

a Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi merupakan suatu kemampuan

dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang

mengandung berbagai komponen

b Bakat yaitu potensi atau kemapuan yang jika dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata

c Minat dan sikap Minat dan sikap siswa dalam belajar sangat

berhubungan erat Seseorang yang menaruh minat pada mata

pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk bersikap positif dalam

arti selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya Begitu

juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinyu baik secara

sadar maupun tidak pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut

d Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan

35

Mahmud Psikologi Pendidikan (Bandung CV Pustaka Setia 2012) h 94

26

e Kesehatan jasmani (aspek fisiologis) Kondisi fisik yang baik akan

sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar Seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik

sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan

sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar

2 Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternalsosial)36

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar

dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor lingkungan baik lingkungan

keluarga lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat

a Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik relasi

antara anggota keluarga suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga

b Faktor lingkungan sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi

belajar ini mencakup metode mengajar kurikulum relasi guru

dengan siswa relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah pelajaran

dan waktu sekolah standar pelajaran keadaan gedung metode

belajar dan tugas rumah

c Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat Lingkungan

36

Ibid h 101

27

masyarakat ini mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat contoh

sebagai pengurus organisasi social keagamaan media massa

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang kesemuanya

mempengaruhi belajar Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap pribadinya Namun jika terlalu banyak

kegiatan dalam masyarakat maka akan mengganggu belajarnya

Untuk itu perlu diatur waktunya

3 Faktor struktural

Faktor struktural adalah pendekatan belajar dan gaya belajar Kedua

hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan pembelajaran

Adapun tiga tipe gaya belajar adalah gaya belajar visual auditorial

dan kinestetis37

5 Materi Ajar Sistem Pencernaan pada manusia

a Pengertian Pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh Sistem pencernaan juga akan memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan

bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh38

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem

pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut lambung usus dan

37

Ibid h 102 38

Hedi Sasrawan ldquoSistem Pencernaan Pada Manusiardquo h 1 Dalam httphedisasrawan

blogspot co id201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html diambil 29 April

2016 pukul 1500 WITA

28

mengeluarkan kotorannya melewati anus Proses pencernaan pada

manusia terbagi atas 5 macam yaitu

1 Injesti adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut

Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti

sendok garpu sumpit dan lain sebagainya

2 Pencernaan mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses

mengubah makanan menjadi kecil dan lembut Pencernaan mekanik

dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung

merpati Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah

proses pencernaan kimiawi Proses ini dilakukan secara sadar atau

sesuai dengan keinginan kita

3 Pencernaan kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses

mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi

molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna

Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim asam bile dan air Proses

ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah

enzim

4 Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan

ke sistem sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis

transport aktif dan difusi

5 Penyingkiran yaitu penyingkiranpembuangan material yang tidak

dicerna dari lsquotractrsquo pencernaan melalui defekasi

29

b Klasifikasi Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua

kelompok yaitu

1 Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan

dari rongga mulut sampai dubur dengan modifikasi pada berbagai

bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau

lapisan mukosa sub mukosa muskularis dan adventisia atau serosa

Adapun susunan saluran percernaan makanan terdiri dari mulut

faring esophagus lambung usus halus serta usus besar rektum dan

anus39

Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui

anus

2 Organ Pencernaan Tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu

saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya Gigi dan lidah

terdapat dalam rongga mulut kantung empedu serta kelenjar

pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui

sebuah saluran

39

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia (Lombok Barat Arga Puji Press 2015) h

48

30

c Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia

1 Kelenjar ludah 12 Hati

2 Parotis 13 Kantung empedu

3 Submandibularis 14 duodenum

(bawah rahang) 15 Saluran empedu

4 Sublingualis 16 Kolon

(bawah lidah) 17 Kolon transversum

5 Rongga mulut 18 Kolon ascenden

6 Amandel 19 Kolon descenden

7 Lidah 20 Ileum

8 Esofagus 21 Sekum

9 Pankreas 22 AppendiksUmbai cacing

10 Lambung 23 RektumPoros usus

11 Saluran pankreas 24 Anus

Gambar 21 Bagian-Bagian Sistem Pencernaan pada Manusia40

d Gangguan Sistem Pencernaan

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan manusia diantaranya41

1) Apendiktis adalah radang usus buntu

2) Diare adalah feses yang terlalu cair akibat peristaltik yang terlalu

cepat

3) Kontipasi (sembelit) adalah kesukaran dalam proses defekasio (buang

air besar)

4) Maldigesti adalah terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang

merangsang lambung

5) Parotitis (gondong) adalah infeksi pada kelenjar parotis

6) Tukak Lambung (maag) adalah radang pada dinding lambung

diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

7) Xerostomia adalah produksi air liur yang sangat sedikit

40

Sasrawan Sistem Pencernaan h 2 41

Lutvia Anatomi Fisiologi h 70

31

e Organ Pencernaan Manusia

Terdapat 6 (enam) organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut

kerongkongan lambung usus halus usus besar dan anus Berikut adalah 6

(enam) organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya

(1) Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian

yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula (ruang diantara gusi gigi bibir

dan pipi) dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh

tulang maklaris palatum dan mandibularis di sebalah belakang bersambung

dengan faring42

Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-

bagiannya

Mulut terdiri dari

1 Langit-langit

2 Gigi

3 Gusi

4 Tulang langit-langit

5 Pembuluh darah dan saraf langit-langit

6 Amandel

7 Lidah

8 Anak lidah

Gambar 22 Anatomi Mulut43

(2) Kerongkongan (esofagus) adalah saluran panjang dan lunak yang

panjangnya kira-kira 10 inci (meluas dari faring sampai ke lambung)44

Otot

pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke

lambung dengan menggunakan gerak peristaltik Berikut adalah gambar

anatomi kerongkongan

42

Ibid h 50 43

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 44

Lutvia Anatomi Fisiologi h 54

32

Gambar 23 Kerongkongan45

(3) Lambung merupakan organ otot berongga yang besar terdiri dari tiga

bagian utama yaitu kardia fundus dan antrum46

Di dalam lambung terjadi

pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin enzim renin

enzim lipase dan asam lambung (HCl) Berikut adalah gambar anatomi

lambung beserta bagian-bagiannya

Gambar 24 Lambung47

(4) Usus halus merupakan saluran panjang dan panjangnya kira-kira 5 meter

Usus halus dibagi atas 3 bagian yaitu duodendum (usus dua belas jari)

45

Sasrawan Sistem Pencernaan h 5 46

Lutvia Anatomi Fisiologi h 56 47

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6

33

jejunum dan ileum48

Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta

bagian-bagiannya

Gambar 25 Usus Halus49

(5) Usus besar (kolon) memiliki lapisan epitel jaringan ikat dan otot polos

pada dindingnya50

Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil

pencernaan Disini terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan

bantuan bakteri Usus besar terdiri atas segmen51

Struktur usus besar terdiri dari

1 Usus buntu

2 Kolon asedens (kolon naik)

3 Kolon transversum (kolon datar)

4 Kolon desendens (kolon turun)

5 Rektum

Gambar 26 Usus Besar (Kolon)52

(6) Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana bahan limbah

keluar dari tubuh53

Di anus terdapat otot sphinkter rektum dan vena Otot

sphinkter berfungsi untuk membuka dan menutup anus sedangkan fungsi

48

Lutvia Anatomi Fisiologi h 58 49

Sasrawan Sistem Pencernaan h 6 50

Lutvia Anatomi Fisiologi h 67 51

Ibid 52

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 53

Lutvia Anatomi Fisiologi h 68

34

rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu Fungsi utama

anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang

air besar) Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya

Gambar 27 Anus54

B Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji media pembelajaran khususnya media komik

telah banyak dilakukan sebelumnya Penelitian terdahulu yang relevan untuk

dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain

1 Pengembangan Media Komik Sains Biologi Melalui Pembelajaran

Kontekstual (CTL) Materi Sistem Pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

Tepal Kelas VIII Tahun Pelajaran 20152016 oleh Amiruddin (2015)

Dalam penelitian ini digunakan model perkembangan Dick carey and

carey yang mencakup 10 langkah perkembangan dalam mengembangkan

komik sains biologi55

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada materi kajiannya yaitu pada

54

Sasrawan Sistem Pencernaan h 7 55

Amiruddin ldquoPengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran kontekstual

(CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin tepal kelas VIII tahun ajaran

20152016rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2015) h

xv

35

sistem pencernaan Adapun perbedaannya penelitian ini tentang efektivitas

media komik biologi terhadap hasil belajar siswa dan Amiruddin tentang

pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL)

2 Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas IV

MI NW Menceh Tahun Pembelajaran 20132014 oleh Muhuruddin (2013)

Metode penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas hasil penelitiannya

bahwa penerapan media komik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV56

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhuruddin dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

pada media komik Adapun perbedaannya terletak pada subjek

penelitiannya penelitian ini pada MTsN Taliwang kelas VIII E dan

Muhuruddin pada MI NW menceh kelas IV

3 Pengaruh Penggunaan Media Komik Matematika Terhadap Prestasi

Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10

Mataram Tahun Pelajajaran 20112012 oleh Nurul Hidayati (2012) Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan komik matematika

mempengaruhi prestasi belajar siswa Di samping itu penggunaan komik

matematika dapat meningkatkan perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti pembelajaran matematika Penggunaan komik matematika lebih

56

Muhuruddin ldquoPenggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar kelas IV MI

Menceh tahun pelajaran 20132014rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram Mataram 2013) h 60

36

menyenangkan tidak terlihat ada siswa yang jenuh dan bosan dalam

belajar matematika57

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayati dengan

penelitian yang peneliti lakukan terletak pada media yang digunakan yaitu

peneliti menggunakan media komik biologi dan Nurul Hidayati

menggunakan komik matematika

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas maka diketahui bahwa

penelitian tentang efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

belum dilakukan sebelumnya Oleh karena itu peneliti memfokuskan

penelitian pada efektivitas media komik biologi terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Kerangka Teori

Penerapan media dalam pembelajaran IPA Biologi merupakan hal yang sangat

penting dalam meningkatkan kemampuan siswa yang mengarah kepada penguasaan

materi karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media

pembelajaran yang tepat efektif efisien dan mengenai pada tujuan yang diharapkan

Salah satunya dapat melibatkan siswa secara aktif menarik minat dan perhatian siswa

mengembangkan motivasi siswa sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa

57

Nurul Hidayati ldquoPengaruh penggunaan media komik matematika terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran

20112012rdquo (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram Mataram 2012) h

xvi

37

Saat ini faktanya siswa menganggap bahwa pelajaran IPA Biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan tingkat

pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi Sehingga dari sifat inilah

menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan membuat

siswa semakin malas tidak berminat belajar IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan

terus menerus dalam waktu yang lama maka tentu saja akan sangat mempengaruhi

sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari keadaan siswa yang seperti ini

akan membuat hasil belajar akan menurun

Dengan adanya media komik sebagai media pengajaran IPA Biologi

diharapkan siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran IPA Biologi dan

kesan negatif dalam pelajaran IPA Biologi dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar

siswa pun dapat meningkat Selain itu isinya diselingi dengan unsur humor yang juga

merupakan keunggulan dari komik sehingga membacanya menjadi sangat

menyenangkan dan dapat menghilangkan stress

Jika keunggulan dari komik dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar

mengajar maka komik dapat membantu menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman dalam pelajaran IPA

Biologi Sehingga dapat diasumsikan bahwa media komik efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Biologi khususnya pada meteri sistem

pencernaan pada manusia

38

D Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori yang telah diuraikan di atas maka

hipotesis penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E

MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu efektivitas media komik

biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dan dengan memperhatikan tujuan

serta manfaat dari penelitian ini maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah true experimental design (eksperimen betul-betul)

Desain ini mempunyai kelompok kontrol dan dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen Ciri utama dari true experimen menggunakan sampel untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu karena pada kenyataannya tidak sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian58

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Taliwang pada tanggal 16 sampai dengan 30 Juni 2016 Dalam

penelitian ini peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara

mengajar di kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII D) Pada

kelas eksperimen dalam pembelajarannya menggunakan media komik

sedangkan pada kelas kontrol dalam pembelajarannya tidak menggunakan

58

Sugiyono Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R amp D (Bandung Alfabeta 2009)

h 75

40

media komik Adapun jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian ini

sebagai berikut

No HariTanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 Kamis 16 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Pretest

VIII D

(kelas kontrol) Pretest

2 Senin 19 Juni 2016

(Pertemuan I)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

3 Kamis 23 Juni 2016

(Pertemuan II)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

4 Senin 27 Juni 2016

(Pertemuan III)

VIII E

(kelas eksperimen)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia (media komik

biologi)

VIII D

(kelas kontrol)

Pemberian materi tentang

sistem pencernaan pada

manusia

5 Kamis 30 Juni 2016

VIII E

(kelas eksperimen) Post-test

VIII D

(kelas kontrol) Post-test

Tabel 31 Jadwal Mengajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Desain atau rancangan yang digunakan adalah pretest-posttest

control group design Adapun desain penelitian ini dapat dinyatakan

sebagai berikut 59

59

Ibid h 76

R O1 X O2

R O3 O4

41

Keterangan

R Pengambilan sampel secara random

X Perlakuan

O1 Pretest kelas eksperimen

O2 Posttest kelas eksperimen

O3 Pretest kelas kontrol

O4 Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random

kemudian akan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Hasil

pretest dikatakan baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda secara signifikan

B Populasi dan Teknik Sampling

1 Populasi Penelitian

Sebelum dikemukakan berapa besarnya populasi dan sampel

dalam penelitian ini maka dijelaskan terlebih dahulu pengertian

populasi dan sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan

antara lain terdiri dari manusia hewan tumbuhan atau peristiwa-

peristiwa obyek dan benda-benda alam sebagai sumber data yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian60

60

Ibid h 80

42

Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian61

Populasi berkedudukan sebagai sumber data dalam artian

pada populasi inilah peneliti mendapatkan data Jadi populasi dapat

diartikan sebagai seluruh individu yang menjadi subyek penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Kelas VIII MTsN Taliwang yang berjumlah 133 siswa Dengan

rincian sebagai berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 VIII A 15 12 27

2 VIII B 16 11 27

3 VIII C 13 14 27

4 VIII D 14 12 26

5 VIII E 8 18 26

Jumlah 66 67 133

Tabel 32 Data Siswa Kelas VIII MTsN Taliwang

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti62

Dari

definisi tersebut dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan subyek dalam suatu penelitian untuk

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang ada dilokasi

penelitian

Dalam menentukan besarnya sampel penelitian ini peneliti

berpedoman pada pendapat salah seorang ahli yang mengatakan bahwa

untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100

maka lebih baik diambil semuanya Sehingga penelitiannya merupakan

61

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta Rineka Cipta

2006) h 130 62

Ibid h 131

43

penelitian populasi Selanjutnya jika subyeknya besar maka ambil

diantara 10-13 atau 20-25 atau lebih63

Dengan demikian pada kelas VIII telah diambil 1 kelas sebagai

kelas eksperimen yaitu kelas VIII E dan 1 kelas sebagai kelas kontrol

yaitu kelas VIII D dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas

terdiri dari 26 siswa Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling

C Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat lengkap dan

sistematis sehingga mudah diolah64

Dalam penelitian ini untuk

mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan

hasil belajar maka dilakukan pretest sedangkan untuk mengetahui

terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan pada kelompok

eksperimen maka kedua kelompok diuji dengan postest

Instrumen yang telah digunakan untuk mengetahui hasil belajar

pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban sebanyak 40 soal yang berkenaan dengan materi sistem

pencernaan pada manusia yang sebelumnya telah diuji keshahihannya

Instrumen berupa tes tersebut digunakan untuk mengukur aspek kognitif

yang meliputi jenjang pengetahuan (C1) pemahaman (C2) dan aplikasi

63

Ibid h 134 64

Ibid h 160

44

(C3) Selain tes terdapat instrumen lain juga yang telah digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman

observasi65

D Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat maka

diperlukan teknik pengumpulan data Dalam hal ini cara yang telah

peneliti gunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut

1 Menggunakan tes Tes adalah alat bantu atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana

dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan66

Tes digunakan untuk

memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa Tes berupa tes

obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice) Tes obyektif ini

digunakan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) Penggunaan

tes obyektif pada tes awal dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari

sedangkan penggunaan tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan menggunakan

media komik biologi

2 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

65

Sugiyono Metode Penelitian h 222 66

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta Bumi Aksara 2009) h

53

45

berkenaan dengan perilaku manusia proses kerja gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi

observasi partisipan dan observasi non partisipan67

Dengan metode ini peneliti menggunakan observasi partisipan

yakni dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan cara ikut

terlibat pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian Dengan

metode observasi ini peneliti bermaksud mencari data tentang proses

pembelajaran meliputi aktivitas guru dan siswa

3 Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis Di dalam penggunaan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah

dokumen peraturan-peraturan notulen rapat agenda catatan harian

dan sebagainya68

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan

catatan sejarah singkat MTsN Taliwang keadaan sarana prasarana

gedung keadaan guru dan prestasi belajar siswa struktur organisasi

(lihat pada lampiran 15) maupun benda-benda lain yang dapat dicatat

dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap dan mendetail

67

Sugiyono Metode Penelitian h 145 68

Suharsimi Prosedur Penelitian h 231

46

E Teknik Analisis Data

1 Uji Peningkatan Hasil

Dalam teknik analisis data untuk hasil belajar siswa peneliti

menggunakan N gain N gain adalah selisih antara nilai postest dan

pretest yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan

rumus normalized gain sebagai berikut69

N gain =

Hasil perhitungan nilai Gain tersebut diinterpretasikaan dengan

kriteria N gain berdasarkan Arikunto dalam Herlanti sebagai berikut70

Persentase () Tafsiran

gt76 Efektif

56-75 Cukup efektif

40-55 Kurang efektif

lt 40 Tidak efektif

Tabel 33 Interpretasi N-gain

2 Uji Beda

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka akan dilakukan uji beda

Sebelum melakukan uji beda harus diadakan pengujian prasyarat

analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas

69

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains (Jakarta Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah 2006) h 71 70

Ibid h 72

47

a Uji Normalitas

Dalam pendekatan statistika parametrik setidak-tidaknya ada

dua teknik statistika yang dapat digunakan untuk pengujian

normalitas yaitu Uji Liliefors dan chi kuadrat Teknik Liliefors

menggunakan pendekatan pemeriksaan data individu dalam

keseluruhan (kelompok) Teknik Liliefors biasanya digunakan

untuk rentang data yang relatif sedikit Sedangkan untuk rentangan

yang lebih besar digunakan teknik chi kuadrat dengan menguji

data berkelompok71

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi sampel yang diteliti Karena rentang data dalam

penelitian ini relatif sedikit maka Uji normalitas yang telah

digunakan peneliti adalah uji Liliefors

Lo = F(Zi)-S(Zi)

Keterangan

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku72

Untuk melakukan pengujian normalitas menggunakan uji

liliefors pertama peneliti mengurutkan data sampel dari nilai

71

Zulkifli Matondang ldquoPengujian Normalitas Datardquo h 1 Dalam httpsfahost1992

googlecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf diambil 10 Mei 2016 pukul 2231

WITA 72

Ibid h 2

48

terkecil hingga yang terbesar menentukan nilai Zi dari tiap-tiap

data dengan persamaan

Zi =

Keterangan

Zi = Skor baku

= Nilai rata-rata

Xi = Skor data

S = Simpangan baku73

Kemudian menentukan besar peluang untuk masing-masing

nilai Zi berdasarkan tabel Zi menyebutkan F(Zi) dengan aturan

jika Zi gt 0 maka F(Zi) = 05 + nilai tabel namun jika Zi lt 0 maka

F(Zi) = 05 - nilai tabel Selanjutnya menghitung proposisi Zi

Z2 Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proposisi

dinyatakan oleh S (Zi) maka 74

S (Zi) = Banyaknya Z1 Z2helliphellipZn yang le Zi

menghitung selisih F(Zi) ndash S(Zi) kemudian menentukan harga

mutlaknya mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak

selisih harga tersebut nilai ini dinamakan Lo Memberikan

interpretasi Lo dibandingkan dengan Lt (harga yang diambil dari

tabel harga kritis uji liliefors) Mengambil kesimpulan berdasarkan

73

Ibid 74

Ibid

49

harga Lo dan Lt yang telah didapat apabila Lo lt Lt maka sampel

yang diuji berdistribusi normal dan juga sebaliknya75

b Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk menguji apakah

kedua data tersebut homogen atau tidak yaitu dengan

membandingkan kedua variansnya Jika kedua varians sama

besarnya maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dapat dianggap homogen Rumus uji homogenitas

yang digunakan adalah Uji F yaitu 76

Fhitung lt Ftabel = varians data homogen

Fhitung gt Ftabel = varians data tidak homogen

c Uji Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat maka diketahui tentang

homogenitas dan normalitas data Kemudian dilakukan pengujian

hipotesis

Ho microA microB

Ha microA gt microB

75

Ibid 76

Sugiono Statistika untuk Penelitian (Bandung CV Alvabeta 2007) h 175

50

Keterangan

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa

microA Rerata nilai kelas eksperimen

microB Rerata nilai kelas kontrol

Setelah diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi

normal maka data dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan

rumus sebagai berikut77

Dimana

Keterangan

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= banyaknya data kelompok eksperimen

= banyaknya data kelompok kontrol

= simpangan baku hasil belajar kelompok eksperimen

= simpangan baku hasil belajar kelompok kontrol

t = hasil hitung distribusi t

S = nilai deviasi gabungan

77

Sudjana Metoda Statistika (Bandung Tarsito 2005) h 239

51

Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 005 dengan kriteria

Tolak Ho jika thitung ttabel dan Ha diterima

Terima Ho jika thitung lt ttabel dan Ha ditolak

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

E Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan dengan mengukur daya pembeda butir

soal tingkat kesukaran butir soal tingkat validitas soal dan reliabilitas

instrumen sehingga instrumen tersebut dapat dipakai Perhitungan uji

instrumen pada penelitian ini menggunakan program anates

1 Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah

menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau

kurang menguasai kompetensi berdasakan kriteria tertentu78

Dalam penelitian ini daya pembeda masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan

rumus daya pembeda

DP =

78

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012) h 273

53

Dimana

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

bawah

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok

Atas

n = 27 x N

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut79

Nilai Daya Pembeda Kriteria

Below - 019 Buruk (poor)

020 - 029 Cukup (satisfactory)

030 - 039 Baik (good)

040 - up Baik Sekali (very good)

Tabel 41 Kriteria Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan daya pembeda dengan

menggunakan program anates terdapat 17 soal yang berkriteria

buruk 5 butir soal berkriteria cukup dan 18 butir soal yang

berkriteria baik sekali Hasil program anates dapat dilihat pada

tabel berikut

79

Ibid h 274

54

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

Tabel 42 Daya Pembeda

55

2 Tingkat Kesukaran

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates atau dengan menggunakan rumus80

Keterangan

P = Tingkat kesukaran

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut81

Nilai Daya Pembeda Kriteria

gt070 Mudah

030-070 Sedang

lt030 Sukar

Tabel 43 Kriteria Kesukaran Soal

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates

terdapat 17 butir soal berkategori sukar 15 butir soal berkategori

sedang dan 8 butir soal berkategori mudah Hasil program anates

dapat dilihat pada tabel berikut

80

Ibid h 272 81

Ibid

56

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat

Kesukaran () Tafsiran

(1) (2) (3) (4) (5)

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

Tabel 44 Tingkat kesukaan

57

3 Validitas

Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi

hendaklah memenuhi persyaratan tes yakni memiliki validitas dan

reliabilitas yang baik Pengujian validitas instrumen dalam

penelitian ini didasarkan pada validitas isi karena digunakan

dalam penilaian hasil belajar82

Validitas isi ini sering disebut juga

validitas kurikuler dan validitas perumusan karena materi tes

relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan tes tersebut

juga mengukur setiap aspek kognitif seperti yang disebutkan dalam

indikator pembelajaran Sebuah instrumen memiliki validitas yang

tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak

menyimpang dari fungsi instrumen83

4 Reliabilitas

Reliabilitas berarti dapat dipercaya Suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik84

Pengujian reliabilitas

instrumen tes melalui perhitungan Kuder-Ricardison 2085

Reliabilitas tes yang diperoleh adalah 074 Apabila

dikonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment

maka diketahui bahwa dengan N = 27 harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487 dengan demikian maka instrumen tersebut reliabel

82

Ibid h 248 83

Suhasimi Prosedur Penelitian h 172 84

Ibid h 178 85

Ibid h 187

58

karena harga rxy = 074 lebih besar dari harga rt (5) = 0381 dan

rt(1) = 0487

5 Uji Coba Instrumen

Peneliti melakukan uji coba Instrumen untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan Karena

baik tidaknya instrumen pengumpulan data sangat mempengaruhi

bermutu tidaknya hasil penelitian Oleh karena itu sebelum

diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

maka instrumen yang ada telah diujicobakan terlebih dahulu pada

siswa di luar sampel penelitian yakni pada kelas VIII C dengan

jumlah 27 orang siswa

F Pengumpulan dan Penyajian Data

1 Data Hasil Pretest dan Posttest

Dalam penelitian ini data-data diperoleh dari hasil pretest

dan posttest yang telah diberikan kepada siswa-siswi kelas VIII E

(Kelas eksperimen) dan VIII D (Kelas Kontrol) Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini Tes dalam penelitian ini berupa tes obyektif berupa

pilihan ganda (multiple choice) Penyajian data dapat dilihat pada

tabel berikut

No Urut Kelas Kontrol

No Urut Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 65 70 1 65 80

2 55 60 2 45 775

3 55 75 3 575 95

4 65 70 4 65 775

59

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 50 60 5 625 80

6 50 675 6 50 75

7 525 80 7 40 75

8 575 60 8 525 775

9 525 675 9 50 725

10 55 75 10 625 95

11 65 75 11 65 80

12 325 65 12 525 725

13 50 675 13 60 775

14 475 60 14 70 975

15 55 70 15 475 775

16 45 65 16 60 825

17 625 80 17 45 775

18 625 675 18 60 775

19 625 65 19 55 90

20 30 50 20 45 775

21 65 70 21 625 85

22 65 70 22 625 90

23 55 825 23 55 70

24 575 65 24 60 875

25 70 825 25 50 675

26 575 70 26 625 65

sum 1440 1790 sum 14625 2080

Xi 554 688 Xi 562 80

Nilai

tertinggi 70 825

Nilai

tertinggi 70 975

Nilai

terendah 30 50

Nilai

terendah 40 65

SDt 282 229 SDt 106 53

Varians 913 591 Varians 616 695

Tabel 45 Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Selain tes obyektif peneliti juga menggunakan teknik

observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data sebagai

bahan laporan penelitian

2 Data Hasil Observasi

Data hasil lembar observasi terkait keterlaksanaan RPP

dilihat dengan cara memberikan lembar observasi kepada

pengamat Pengisian lembar observasi oleh pengamat dilakukan

60

pada setiap kali pertemuan Berikut akan dipaparkan hasil lembar

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Yang

dianalisis menggunakan rumus 86

N =

Dengan kriteria gt 80 tergolong sangat baik 65 ndash 80

tergolong cukup dan lt 65 tergolong kurang baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

Pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan dan

mempersiapkan media

Komik biologi

Kegiatan Inti

d Guru memberikan suatu

materi menggunakan

media Komik biologi

e Guru membimbing

siswa untuk mengamati

materi

f Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya

Penutup

g Guru membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

radic

radic

radic

radic

radic

radic

radic

86

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran (Jakarta Universitas terbuka

2007) h 427

61

(1) (2) (3) (4) (5)

materi yang telah

dipelajari

Skor 6

Rata-rata 857

Kriteria Sangat Baik

Tabel 46 Observasi Guru di Kelas Eksperimen Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada proses pembelajaran

di kelas VIII E (kelas eksperimen) guru memperoleh skor

sebanyak 6 dengan 857 Sesuai dengan kriteria penilaian maka

kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait keterlaksanaan

RPP tergolong sangat baik

No Tahap

pembelajaran Aspek yang diamati

Keterlaksanaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2

3

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

Pendahuluan

a Guru memberikan

pertanyaan prasyarat

b Motivasi Guru

memberikan

penghargaanpenguat

kepada siswa yang

memiliki keberanian

c Guru menyediakan

dan mempersiapkan

materi dari buku paket

IPA biologi

Kegiatan Inti d Guru menjelaskan

sambil membimbing

siswa untuk mengamati

materi

e Guru meminta siswa

untuk mengerjakan LKS

Penutup

f Guru membahas LKS

radic

radic

radic

radic

radic

radic

62

(1) (2) (3) (4) (5)

yang dikerjakan oleh

siswa

g Guru memberikan

penguatan tehadap

materi

radic

Skor 5

Rata-rata 714

Kriteria Cukup

Tabel 47 Observasi Guru di Kelas Kontrol Terkait dengan

Keterlaksanaan RPP

Sedangkan dari tabel 47 diketahui bahwa pada proses

pembelajaran di kelas VIII D (kelas kontrol) guru memperoleh

skor sebanyak 5 dengan 714 Sesuai dengan kriteria penilaian

maka kegiatan guru dalam proses belajar mengajar terkait

keterlaksanaan RPP tergolong cukup

3 Data Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 siswa diantaranya masing-

masing siswa yang mendapat nilai tinggi sedang dan rendah

Terdapat 5 pertanyaan yang diungkap (Lihat lampiran 13) Dari

data wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa

saat mengikuti pembelajaran hampir sama secara umum siswa

merasa senang Perasaan siswa dapat dibuktikan dari hasil

wawancara Siswa yang memperoleh nilai tertinggi dengan

kategori sangat baik adalah Nasiruddin Al-Mujtahid yaitu 975

siswa yang memperoleh nilai sedang dengan kategori baik adalah

Virjina Kamila yaitu 70 siswa yang memperoleh nilai rendah

dengan kategori cukup adalah Yesi Apriyanti yaitu 65

63

Dapat diketahui bahwa media komik biologi dalam proses

pembelajaran memberikan ketertarikan tersendiri dalam diri siswa

siswa merasa semangat belajar serta media komik biologi dapat

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahani

materi pelajaran IPA Biologi khususnya pada materi sistem

pencernaan pada manusia Hal ini ditunjukkan dengan pendapat

siswa siswa merasa senang dan mulai tertarik dengan pelajaran

tersebut

Berikut tabel hasil wawancara dengan siswa yang

memperoleh nilai tertinggi sedang dan terendah pada kelas

eksperimen (kelas VIII E)87

No Kategori

Siswa Pertanyaan Jawaban

(1) (2) (3) (4)

1

Siswa yang

mendapat

nilai

tertinggi

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Sangat

membantu

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Sangat

membantu

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Sangat senang

2

Siswa yang

mendapat

sedang

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Lebih mudah

karena

menggunakan

media komik

2 Apakah anda tertarik terhadap Sangat tertarik

87

Nasiruddin Al-Mujtahid dkk Wawancara Taliwang 30 Juni 2016

64

(1) (2) (3) (4)

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

karena cerita

komiknya

menarik

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Tidak Karena

membaca

menggunakan

media komik

lebih mudah

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Perasaan saya

sangat senang

sekali

3

Siswa yang

mendapat

rendah

1 Bagaimana tanggapan anda tentang

pembelajaran IPA Biologi dengan

media komik biologi

Menarik

2 Apakah anda tertarik terhadap

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi

Ya

3 Apakah anda kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi (ya

atau tidak) apa alasannya

Ya karena

saya tidak

terbiasa

membaca

4 Apakah pembelajaran IPA Biologi

dengan media komik biologi dapat

membantu memotivasi anda dalam

belajar

Ya

memotivasi

saya untuk

lebih sering

membaca juga

5 Bagaimana perasaan anda setelah

belajar materi sistem pencernaan

pada manusia dengan media komik

biologi

Alhamdulillah

senang

Tabel 48 Hasil Wawancara Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Nilai

Posttest

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa senang dengan adanya

media komik biologi karena dapat membantunya memahami

pembelajaran lebih cepat dengan suguhan materi dalam bentuk

cerita bergambar Pada siswa yang mendapat nilai sedang merasa

senang juga karena sangat tertarik dengan adanya media komik

65

sehingga memudahkannya dalam memahami pelajaran Sedangkan

pada siswa yang mendapat nilai terendah merasa senang dalam

pembelajaran menggunakan media komik tetapi masih kesulitan

karena kurang terbiasa membaca namun ia menjadi lebih

termotivasi untuk sering membaca

G Analisis Data

1 Analisis hasil belajar

Analisa data untuk hasil belajar siswa peneliti menggunakan

N gain Adapun analisis N-gain kelas eksperimen terlihat pada

tabel berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 80 043 Kurang Efektif

2 45 775 059 Cukup Efektif

3 575 95 088 Efektif

4 65 775 036 Tidak Efektif

5 625 80 067 Cukup Efektif

6 50 75 065 Cukup Efektif

7 40 75 058 Cukup Efektif

8 525 775 063 Cukup Efektif

9 50 725 065 Cukup Efektif

10 625 95 087 Efektif

11 65 80 066 Cukup Efektif

12 525 725 062 Cukup Efektif

13 60 775 064 Cukup Efektif

14 70 975 092 Efektif

15 475 775 067 Cukup Efektif

16 60 825 056 Cukup Efektif

17 45 775 059 Cukup Efektif

18 60 775 063 Cukup Efektif

19 55 90 078 Efektif

20 45 775 059 Cukup Efektif

21 625 85 060 Cukup Efektif

22 625 90 073 Cukup Efektif

23 55 70 063 Cukup Efektif

24 60 875 069 Cukup Efektif

66

(1) (2) (3) (4) (5)

25 50 675 035 Tidak Efektif

26 625 65 007 Tidak Efektif

sum 14625 2080 1604

Rata-rata N-gain 062

Tabel 49 Data Analisis N-gain Kelas Eksperimen

Sedangkan analisis N-gain kelas kontrol terlihat pada tabel

berikut

Subjek Pretest Posttest N gain Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 65 70 014 Tidak Efektif

2 55 60 011 Tidak Efektif

3 55 75 044 Kurang Efektif

4 65 70 014 Tidak Efektif

5 50 60 020 Tidak Efektif

6 50 675 035 Tidak Efektif

7 525 80 058 Cukup Efektif

8 575 60 006 Tidak Efektif

9 525 675 031 Tidak Efektif

10 55 75 044 Kurang Efektif

11 65 75 028 Tidak Efektif

12 325 65 048 Kurang Efektif

13 50 675 035 Tidak Efektif

14 475 60 024 Tidak Efektif

15 55 70 033 Tidak Efektif

16 45 65 036 Tidak Efektif

17 625 80 047 Kurang Efektif

18 625 675 013 Tidak Efektif

19 625 65 007 Tidak Efektif

20 30 50 028 Tidak Efektif

21 65 70 014 Tidak Efektif

22 65 70 014 Tidak Efektif

23 55 825 061 Cukup Efektif

24 575 65 018 Tidak Efektif

25 70 825 042 Kurang Efektif

26 575 70 029 Tidak Efektif

sum 1440 1790 754

Rata-rata N-gain 029

Tabel 410 Data Analisis N-gain Kelas Kontrol

67

Setelah data nilai tes terkumpul pada saat pretest maka

dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan

rumus Liliofers Uji normalitas yaitu untuk mengetahui sampel

berdistribusi normal atau tidak dengan syarat jika Lhitung lebih kecil

dari Ltabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika Lhitung

lebih besar dari Ltabel maka data berdistribusi tidak normal Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen sebagai berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 1 -162 -153 04370 006 004 002

2 45

4

-112 -106 03554 014 015 001

3 45 -112 -106 03554 014 015 001

4 45 -112 -106 03554 014 015 001

5 475 5 -87 -082 02939 020 019 001

6 50

8

-62 -058 02190 028 031 003

7 50 -62 -058 02190 028 031 003

8 50 -62 -058 02190 028 031 003

9 525 10

-37 -035 01368 036 038 002

10 525 -37 -035 01368 036 038 002

11 55 12

-12 -011 00438 045 046 001

12 55 -12 -011 00438 045 046 001

13 575 13 13 012 00478 054 050 004

14 60

17

38 035 01368 063 065 002

15 60 38 035 01368 063 065 002

16 60 38 035 01368 063 065 002

17 60 38 035 01368 063 065 002

18 625

22

63 059 02224 072 085 013

19 625 63 059 02224 072 085 013

20 625 63 059 02224 072 085 013

21 625 63 059 02224 072 085 013

22 625 63 059 02224 072 085 013

23 65 25 88 083 02967 079 095 016

68

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

24 65 25

88 083 02967 079 095 016

25 65 88 083 02967 079 095 016

26 70 26 138 130 04032 090 1 010

sum 14625

Xi 562

SD 106

Lhitung 016

Ltabel 0174

Tabel 411 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas pretest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 30 1 -254 -090 03159 018 003 015

2 325 2 -229 -081 02910 020 007 013

3 45 3 -104 -136 0 4131 008 011 003

4 475 4 -79 -128 03997 010 015 005

5 50

7

-54 -119 03830 011 026 015

6 50 -54 -119 03830 011 026 015

7 50 -54 -119 03830 011 026 015

8 525 9

-29 -010 00438 045 034 011

9 525 -29 -010 00438 045 034 011

10 55

14

-04 -001 00040 049 053 004

11 55 -04 -001 00040 049 053 004

12 55 -04 -001 00040 049 053 004

13 55 -04 -001 00040 049 053 004

14 55 -04 -001 00040 049 053 004

15 575

17

21 007 00279 052 065 013

16 575 21 007 00279 052 065 013

17 575 21 007 00279 052 065 013

18 625

20

71 125 03944 089 076 013

19 625 71 125 03944 089 076 013

20 625 71 125 03944 089 076 013

21 65

25

96 134 04099 091 095 004

22 65 96 134 04099 091 095 004

23 65 96 134 04099 091 095 004

24 65 96 134 04099 091 095 004

25 65 96 134 04099 091 095 004

26 70 1 146 151 04345 093 1 007

sum 1440

Xi 554

SD 282

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 412 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

69

Setelah malakukan uji normalitas pretest maka dilakukan uji

normalitas posttest kelas eksperimen dengan hasil perhitungan sebagai

berikut

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 65 1 -15 -283 04977 000 003 003

2 675 2 -125 -235 04906 001 007 006

3 70 3 -10 -188 04699 003 011 008

4 725 5

-75 -141 04207 007 019 012

5 725 -75 141 04207 007 019 012

6 75 7

-5 -094 03264 017 026 009

7 75 -5 -094 03264 017 026 009

8 775

15

-25 -047 01808 031 046 015

9 775 -25 -047 01808 031 046 015

10 775 -25 -047 01808 031 046 015

11 775 -25 -047 01808 031 046 015

12 775 -25 -047 01808 031 046 015

13 775 -25 -047 01808 031 046 015

14 775 -25 -047 01808 031 046 015

15 775 -25 -047 01808 031 046 015

16 80

18

00 00 0000 050 065 015

17 80 00 00 0000 050 065 015

18 80 00 00 0000 050 065 015

19 825 19 25 047 01808 068 073 005

20 85 20 5 094 03264 082 076 006

21 875 21 75 141 04207 092 080 012

22 90 23

10 188 04699 097 088 009

23 90 10 188 04699 097 088 009

24 95 25

15 283 04977 099 095 004

25 95 15 283 04977 099 095 004

26 975 26 175 330 04995 099 1 001

sum 2080

Xi 80

SD 53

Lhitung 015

Ltabel 0174

Tabel 413 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen

Sedangkan perhitungan uji normalitas posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

70

No Xi Fk X-

Xi

Zi=(X-

Xi) SD Zt F(Zi) S(Zi)

[F(Zi)-

S(Zi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 50 1 -188 -182 04656 003 003 000

2 60

5

-88 -138 04162 008 019 011

3 60 -88 -138 04162 008 019 011

4 60 -88 -138 04162 008 019 011

5 60 -88 -138 04162 008 019 011

6 65

9

-38 -116 03770 012 026 014

7 65 -38 -116 03770 012 026 014

8 65 -38 -116 03770 012 026 014

9 65 -38 -116 03770 012 026 014

10 675

13

-13 -006 00239 047 050 003

11 675 -13 -006 00239 047 050 003

12 675 -13 -006 00239 047 050 003

13 675 -13 -006 00239 047 050 003

14 70

19

12 105 03531 085 073 012

15 70 12 105 03531 085 073 012

16 70 12 105 03531 085 073 012

17 70 12 105 03531 085 073 012

18 70 12 105 03531 085 073 012

19 70 -12 105 03531 085 073 012

20 75

22

62 126 03962 089 084 005

21 75 62 126 03962 089 084 005

22 75 62 126 03962 089 084 005

23 80 24

112 149 04319 093 092 001

24 80 112 149 04319 093 092 001

25 825 25 137 159 04441 094 1 006

26 825 26 137 159 04441 094 1 006

sum 1790

Xi 688

SD 229

Lhitung 014

Ltabel 0174

Tabel 414 Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol

Selanjutnya peneliti melakukan Uji homogenitas Uji

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak Uji

homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F dengan

kriteria pengujian yaitu apabila Fhitung lt Ftabel maka kedua kelompok

itu homogen dan jika Fhitung gt Ftabel maka kedua kelompok itu tidak

71

homogen Berikut pengujian homogenitas hasil belajar pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 562 554

SDt 106 282

Varians 616 913

Tabel 415 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

= 148

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 berarti

bahwa kedua data tersebut memiliki varians yang homogen

Adapun pengujian homogenitas postest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) dapat dilihat pada

tabel berikut

Eksperimen Kontrol

N 26 26

Xi 80 688

SDt 53 229

Varians 695 591

Tabel 416 Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Fhitung =

=

72

= 118

Ftabel = F(05 dk = 25) adalah 196 dk penyebut dan pembilang = N-

1 maka 26 - 1 = 25 karena Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 berarti

kedua data tersebut juga memiliki varians yang homogen

Dikarenakan data homogen dan berdistribusi normal maka data

dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut

Dimana

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

4538

2130

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

73

Sedangkan uji t untuk data posttest kelas eksperimen dan kontrol

dapat dilihat sebagai berikut

27625

1630

Selanjutnya dengan rumus dapat dihitung harga t sebagai berikut

H Hasil Analisis

Hasil penghitungan uji normalitas data untuk normalitas pretest

kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena L0

lt Lt (016 lt 0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi

normal Untuk uji normalitas pretest kelas Kontrol diperoleh nilai

74

Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lolt Lt (015 lt 0174) maka sampel

pada kelas kontrol juga berdistribusi normal

Sedangkan hasil penghitungan uji normalitas data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest)

diperoleh nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (015 lt

0174) maka sampel pada kelas eksperimen berdistribusi normal

Untuk normalitas posttest kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung lebih

kecil dari Ltabel Karena Lo lt Lt (014 lt 0174) maka sampel pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal

Dari hasil penghitungan uji homogenitas pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol Fhitung lt Ftabel yaitu 148 lt 196 maka

dapat disimpulkan bahwa pada saat dilakukan pretest kedua kelompok

berasal dari populasi yang homogen Sedangkan hasil penghitungan uji

homogenitas postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

diberi perlakuan diperoleh Fhitung lt Ftabel yaitu 118 lt 196 maka

disimpulkan bahwa pada saat dilakukan postest kedua kelompok juga

berasal dari populasi yang homogen

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200)

maka Ho diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata

75

skor kelas kontrol Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama

Adapun penghitungan uji-t posttest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan

derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung gt ttabel (248 gt 200)

maka Ho ditolak dan Ha diterima Terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas

control hal ini diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas

eksperimen sebesar 062 dan kelas kontrol sebesar 029 Sehingga

dapat disimpulkan bahwa media komik biologi efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 20152016

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Lokasi dan Hasil

1 Lokasi Penelitian

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang adalah suatu

lembaga pendidikan umum di bawah naungan Departemen Pendidikan

Nasional yang dibuka pada tahun 1986 dan Penegerian dengan SK NO 515A

tanggal 25 November 1996 Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas plusmn

8241 m2

dengan luas bangunan plusmn 1080 m2 serta keadaan bangunan baik dan

memadai

MTsN Taliwang merupakan lembaga sosial pendidikan dan

membantu pemerintah meningkatkan kecerdasan kesejahteraan bangsa

Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur sedangkan sifat dari

madrasah ini adalah sosial kemasyarakatan dengan berdasarkan Pancasila dan

UUD 194588

Sejak awal penegeriannya sampai sekarang MTsN Taliwang telah

mengalami 4 kali pergantian Kepala Madrasah yakni

a H Masrsquoud Hj Abu AMd 19962002

b Drs M Nur Yasin 20032008

c Zainuddin SAg MPd 20092015

88

Arsip Profil MTsN Taliwang Dokumentasi 16 Juni 2016

77

d Abd Aziz SAg 2015sekarang89

MTsN Taliwang yang berlokasi di Jln Pondok Pesantren No28 Kel

Menala Kec Taliwang Kab Sumbawa Barat merupakan lokasi yang sangat

strategis baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demografisnya Di

samping itu pula MTsN Taliwang bersebelahan dengan

1) Sebelah Selatan MAN Taliwang

2) Sebelah Barat Perumahan Penduduk

3) Sebelah Utara Jalan raya

4) Sebelah Timur persawahan90

Melihat letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MTsN

Taliwang memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga

pendidikan sehingga memungkinkan peserta didik termotivasi guna untuk

menggali bakat kreatifitas dan mengembangkan kecerdasannya untuk lebih

baik dari sebelumnya

(a) Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru dan murid maka faktor sarana dan

prasarana merupakan wahana berlangsungnya proses belajar mengajar

Sedangkan secara khusus sarana dan prasarana pendidikan MTsN

Taliwang dapat dirincikan sebagai berikut Ruang belajar dari kelas VII

sampai kelas IX berjumlah 15 kelas dengan rincian 5 kelas untuk siswa

kelas VII 5 kelas untuk siswa kelas VIII dan 5 kelas untuk siswa kelas

IX Dengan kelas yang memadai sehingga siswa-siswi MTsN Taliwang

89

Fatry Nurlaelah Guru Mata Pelajaran IPA Biologi Wawancara Taliwang 17 Juni 2016 90

Observasi Peneliti di MTsN Taliwang 18 Juni 2016

78

dapat melakukan proses belajar mengajar pada pagi hari dimulai pada

jam 0700 sd 1330 WITA

Adapun fasilitas gedung yang dimiliki MTsN Taliwang sebanyak

yang tertera dalam tabel berikut ini

No Nama Ruang Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Waka 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Perpusatakaan 1 Baik

6 Ruang Lab Komputer 1 Baik

7 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

8 Ruang UKS 1 Baik

9 Ruang Osim 1 Baik

10 Ruang BPBK 1 Baik

11 Ruang Aula 1 Baik

12 Ruang Kelas 15 Baik

13 Kantin 2 Baik

14 Gudang 1 Baik

15 Kamar Mandi 8 Baik

16 Kamar mandi guru 3 Baik

17 Mushallah 1 Baik

Tabel 51 Keadaan Gedung MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201691

91

Arsip Data Keadaan Gedung MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

79

Melihat kenyataan gedung MTsN Taliwang tersebut sudah dapat

dikatakan lengkap dan memenuhi syarat Hal ini pun dapat dilihat dengan

banyaknya ruang belajar yang berarti dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar karena fasilitas gedung

sudah memadai serta faktor lingkungan sekolah yang mendukung

terjadinya proses belajar mengajar yang baik dan nyaman Jadi dengan

adanya gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran proses belajar mengajar Adapun rincian meublernya sebagai

berikut

No Jenis Meubler Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1 Meja Kursi siswa 208415 set Baik

2 MejaKursi kepala 11 set Baik

3 Meja Kursi guru 5017 set Baik

4 Kursi tamu 1 set Baik

5 Papan tulis 15 buah Baik

6 Almari 15 buah Baik

7 Mesin Tik 1 buah Baik

8 Berangkas 1 buah Baik

9 Printer 3 buah Baik

10 Rak buku 15 buah Baik

11 AC 1 buah Baik

12 Filling kabinet 2 buah Baik

13 Jam dinding 8 buah Baik

14 Komputer 15 bauh Baik

15 Kulkas 1 buah Baik

16 TV 1 buah Baik

17 Kipas angin 9 buah Baik

18 Laptop 5 buah Baik

19 LCD 2 buah Baik

Tabel 52 Jumlah Meubler di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201692

Sarana dan prasaran lain yang menunjang dalam pelaksanaan

proses belajar mengajar di MTsN Taliwang dapat dipaparkan sesuai

92

Ibid

80

dengan yang dikutip dari dokumentasi madrasah seperti Alat Peraga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini

No Jenis Jumlah Satuan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Globe 6 Buah Baik

2 Peta Indonesia 4 Buah Baik

3 Hidrostatistika 1 Set Baik

4 Kit Mekanik 1 Set Baik

5 Kit Optik 1 Set Baik

6 Kit Listrik amp Magnet 1 Set Baik

7 Alat Fisikabiologi 74 Set Baik

8 Alat matematika 1 Set Baik

9 Alat reguler 1 Set Baik

10 Alat IPS 1 Set Baik

Tabel 53 Keadaan Fasilitas dan Alat Peraga MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201693

Dari tabel di atas jelas bahwa MTsN Taliwang memiliki sarana

prasarana dan alat peraga yang memadai dan dapat menunjang proses

belajar mengajar dan masing-masing ruangan di atas memiliki fungsi

dan pranan dalam proses belajar mengajar

(b) Keadaan Guru MTsN Taliwang

Membahas tentang keadaan guru pada MTsN Taliwang peneliti

akan menjelaskan sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dokumen-

dokumen yang ada Untuk lebih jelasnya keadaan Guru di MTsN

Taliwang dapat dlihat pada tabel berikut ini

93

Ibid

81

No Nama Jabatan Pend Mengajar

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Abd Aziz SAg Kamad S1 SKI

2 Fatry Nurlaelah SPd Wakamad

Kesiswaan S1 IPABiologi

3 Hamzanwadi SPdi Wakamad

Humas S1

IPS Geografi

Ekonomi

4 Andi Rusmin Cahyadin

SPd

Wakamad

Sarana dan

Prasarana

S1 B Indonesia

5 Bahruddin SPd Wakamad

Kurikulum S1 B Inggris

6 Jalaluddin SAg Kepala

Perpustakaan S1 IPAFisika

7 Hermi SPd GMP S1 Matematika

8 Lina Apriana SPdi GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

9 Sri Uni Lestari GMP S1 BInggris

10 Nuraini SPd GMP S1 IPS Ekonomi

Sejarah

11 Nurainun SPd GMP S1 BInggris

12 Arinah SAg GMP S1 SKI

13 Muhammad SPdi GMP S1 QHAAkhlaq

14 Nurdin SPdi GMP S1 AAkhlaq

15 Sarifuddin SPd GMP S1 PKn

16 Ratuati SH GMP S1 PKn

17 Ibnu Dwi Kustadiono

MPd GMP S2 IPAFisika

18 Asmawati SPd GMP S1 B Inggris

19 Istianah Sri Hardiniati

SAg GMP S1 BArab

20 Erna Yulianti SPdi GMP S1 FiqihMulok

21 Rusmuliati SPdi GMP S1 IPS Geografi

Sejarah

22 Nurhasanah SPd GMP S1 BInggris

23 Aminullah SPd GMP S1 Penjaskes

24 Irwan Ahmad SPd GMP S1 IPS GeografiSBI

25 Baiq Siti Rauhun SPd GMP S1 BIndonesia

26 Kamaruddin SPdi GMP S1 Matematika

27 Yanti Susanti SSi GMP S1 Matematika

28 Raifallah S Kom GMP S1 TIK

29 Mustakim SPd GMP S1 Penjaskes

30 Rahmawati SPd BP S1 BPBK

31 Juliawati SPd BP S1 BPBK

32 M Nasysyat Fatawi S Pdi GMP S1 SBI

82

(1) (2) (3) (4) (5)

33 Alfhin Satriya SPd GMP S1 BIndonesia

34 Syursquoaib SPdi GMP S1 Qurrsquoan Hadits

35 Zainuddin SPdi GMP S1 AAkhlaqSBI

36 Deden Purnama SPd GMP S1 IPA Biologi

Fisika

37 Abd Hadi SPdi GMP S1 SKIFiqih

38 Murni SPd GMP S1 IPA Biologi

39 Buyung Nasution SPd BK S1 BKBP

Tabel 54 Keadaan Guru-Guru NegeriSwasta di MTsN Taliwang Tahun

Pelajaran 2015201694

Dari 39 orang tersebut tiga diantaranya menjabat sebagai guru

IPA Biologi diantaranya adalah

1 Fatry Nurlaelah SPd

2 Deden Purnama SPd

3 Murni SPd

Dilihat dari jumlah guru berdasarkan jabatannya tersebut dapat

dikatakan cukup banyak Di mana kuantitas dari faktor jumlah kelas yang

ada di MTsN Taliwang sehingga menuntut banyaknya guru yang

menggajar pada bidang mata pelajaran tertentu

Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang tersebut cukup kualified Ini dapat dilihat

dari latar belakang pendidikan yang refresentatif Artinya guru-guru yang

mengajar di MTsN Taliwang sudah sesuai dengan keahlian atau

bidangnya

Selain guru-guru mata pelajaran tertentu di MTsN Taliwang

juga memiliki pegawai-pegawai yang lain yang mendukung dan

94

Arsip Data Keadaan Guru MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

83

menyukseskan semua program ataupun tujuan-tujuan yang ingin dicapai

oleh madrasah Adapun keadaan pegawai tata usaha MTsN Taliwang

sebagai berikut

No Nama Pendidikan Ket

(1) (2) (3) (4)

1 Budi Syarkoni SAg S1 KTU

2 Ahmad Sanadi MAN TU

3 Wahyuni Utami SMK TU

4 Fatimah SPd S1 TU

5 Hasnawaty SPd S1 TU

6 Nilakurniawati SAp S1 TU

7 Irman MAN TU

8 Ahmad Jayadi SPd S1 TU

9 Jaharuddin SLTA TU

10 Ainul Yakin SMA TU

11 Hendra Jayadi SE S1 TU

12 Rati Kurniawati SMA TU

13 Muhibbin SLTA Tukang Kebun

14 Sanafiah SLTA

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

15 Hermansyah MTs Satpam

16 Abdul Hamid MTs

Petugas

Kebersihan

Tukang Sapu

Tabel 55 Keadaan Pegawai Tata Usaha di MTsN Taliwang Tahun Pelajaran

2015201695

(c) Keadaan Siswa MTsN Taliwang

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi

yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar Karena

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin

95

Arsip Data Keadaan Pegawai Tata Usaha MTsN Taliwang Dokumentasi 20

Juni 2016

84

mencapainya secara optimal Siswa atau anak didik itu akan menjadi

faktor penentu sehingga menuntut segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya Dalam hal ini bahwa siswa dikatakan

sebagai subyek belajar

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga MTsN

Taliwang telah banyak menerima siswa untuk didik dan digembleng agar

menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan dan

keterampilan berbudi luhur serta dapat berbakti bagi agama bangsa dan

negaranya

Mengenai keadaan siswa MTsN Taliwang pada tahun pelajaran

20152016 adalah terhitung sebanyak 411 orang siswa Dan rata-rata

pekerjaan orang tua siswa yaitu pegawai negeri sipil TNIPolri

karyawan swasta petani pedagang swasta dan nelayan

Menggambarkan tentang keadaan siswa di MTsN Taliwang

maka peneliti akan menjelaskan tentang jumlah siswasiswi yang masih

aktif belajar di MTsN Taliwang pada tahun pelajaran 20152016 Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan siswa dapat dilihat pada table berikut ini

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 73 72 145

VIII 66 67 133

IX 63 70 133

Jumlah 202 209 411

Tabel 56 Keadaan Siswa-Siswi MTsN Taliwang Tahun Pelajaran 2015201696

96

Arsip Data Keadaan siswa MTsN Taliwang Dokumentasi 20 Juni 2016

85

Dari jumlah siswa tersebut pihak MTsN Taliwang dalam proses

belajar mengajar menggunakan 15 ruang kelas dengan perincian kelas

VII sebanyak 145 orang siswa yang terdapat dalam 5 kelas yaitu VII A

sampai dengan VII E Kelas VIII sebanyak 133 orang siswa yang

tersebar dalam 5 kelas yaitu VIII A sampai VIII E Kelas IX sebanyak

133 orang siswa yang terbagi dalam 5 kelas yaitu IX A sampai IX E

2 Hasil Penelitian

a Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) yang telah

dilakukan meliputi skor tertinggi skor terendah nilai rata-rata dan

standar deviasi pada materi sistem pencernaan pada manusia adalah

sebagai berikut

Data Hasil Belajar Biologi (pretest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 40 30

Nilai Tertinggi 70 70

Rata-rata 562 554

SD 106 282

Tabel 57 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut memberikan

informasi bahwa hasil belajar pretest biologi kelas eksperimen

maupun kontrol sebelum mendapat perlakuan tergolong rendah

dengan rata-rata kelompok eksperimen yaitu 562 dan rata-rata

86

kelompok kontrol yaitu 554 hal ini dikarenakan pemahaman mereka

masih kurang tentang sistem pencernaan pada manusia

b Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan pengujian hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (postest) yang

telah dilakukan maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Data Hasil Belajar Biologi (postest)

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 65 50

Nilai Tertinggi 975 825

Rata-rata 80 688

SD 53 229

Tabel 58 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar postest siswa pada

tabel 58 memberikan informasi bahwa hasil belajar kognitif kelas

eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan media komik

biologi lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol yang tanpa

menggunakan media bantu berupa komik Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80 dengan rentangan nilai

65-975 Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 688 dengan

rentang nilai 50-825

c Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka diberikan

perbandingan terhadap hasil belajar kognitif siswa sebelum dan

87

sesudah diberikan perlakuan (eksperimen) terhadap masing-masing

kelas yang merupakan objek penelitian Hasil perbandingan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut

Kelas pretest postest

Eksperimen 562 80

Kontrol 554 688

Tabel 59 Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terlihat perubahan nilai rata-rata baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dengan adanya perubahan yang terjadi pada

kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

media komik biologi dalam pembelajaran Itu artinya media komik

biologi memberikan dampak positif terhadap tingkat berfikir atau

kognitif siswa karena materi pelajaran divisualisasikan dan disajikan

dalam bentuk yang menarik

d Deskripsi Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)

Responden kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan data rata-

rata N-gain hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 062 Hal ini

menunjukkan bahwa media komik biologi cukup efektif digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sedangkan pada kelas kontrol

dengan responden sebanyak 26 siswa data rata-rata N-gain hasil

belajar biologi yang diperoleh adalah 029

Berdasarkan tabel 33 (h46) tentang persentase dan tafsiran

dapat digambarkan adanya selisih antara nilai pretest dan posttest

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut gambaran kriteria

88

efektivitas penggunaan media komik biologi yang telah digunakan

pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan hasil belajar

siswa Pada tabel 49 dan 410 sebanyak 4 orang siswa berkriteria

selisih nilainya efektif 18 orang siswa berkriteria cukup efektif 1

orang siswa berkriteria kurang efektif dan 3 orang siswa berkriteria

tidak efektif maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media komik

biologi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada materi sistem pencernaan pada manusia karena

dilihat dari selisih nilai siswa antara sebelum dan setelah mendapat

perlakuan Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan

pelakuan tidak ada yang berkriteria selisih nilainya efektif karena

selisih nilai pretest dan posttest siswa tidak ada yang mencapai kriteria

tersebut ada 2 orang siswa berkriteria cukup 5 orang siswa berkriteria

kurang dan 19 orang siswa berkriteria selisih nilainya tidak efektif

maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi sistem pencernaan pada manusia termasuk kurang

atau rendah

B Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji

normalitas dan homogenitas maka dapat diketahui bahwa data

berdistrbusi normal dan homogen Kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji-t Uji-t ini dilakukan pada data pretest dan data

posttest Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang

89

sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil penghitungan uji-t

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 562 554

thitung 013

ttabel 200

Tabel 510 Hasil Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan penghitungan uji-t pretest eksperimen dan kontrol

diperoleh thitung sebesar 013 dan ttabel pada taraf signifikasi 5 dan derajat

kebebasan 50 sebesar 200 Karena thitung lt ttabel (013 lt 200) maka Ho

diterima dan Ha ditolak Karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata skor kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama

Sedangkan pada data posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat tabel berikut

Keterangan Eksperimen Kontrol

N 26 26

Rata-rata 80 688

thitung 248

ttabel 200

Tabel 511 Hasil Uji-t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai berikut

Ha Media komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas

90

VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Ho Media komik biologi tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia

kelas VIII E MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

20152016

Berdasarkan penghitungan diperoleh thitung sebesar 248 dan ttabel

pada taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan 50 sebesar 200 Karena

thitung gt ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini

diperkuat oleh hasil analisis gain score kelas eksperimen sebesar 062 dan

kelas kontrol sebesar 029 Sehingga dapat disimpulkan bahwa media

komik biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Biologi materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20152016

C Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan proses

belajar mangajar khususnya pengajaran IPA Biologi materi sistem

pencernaan pada manusia ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya

adalah penggunaan media pembelajaran Sebagaimana Sudjana dan Rivai

menyatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar dapat

menjadikan pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dikarenakan bahan pembelajarannya

91

menjadi lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran97

Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan melihat rentang

perolehan nilai rata-rata yang ada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 80 sedangkan kelas kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 688 Perolehan tersebut menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah

diterapkan media komik biologi dalam proses pembelajarannya Siswa

yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran

berupa komik biologi merasa tidak bosan dan menjadi lebih semangat pada

saat proses pembelajaran Seperti yang dikemukakan oleh Arif K Sadiman

bahwa dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik karena media berguna

untuk menumbuhkan gairah belajar98

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik pada pretest

menggunaan uji-t dengan taraf signifikasi 5 diperoleh nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (013 lt 200) Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan Setelah diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dari posttest diperoleh

nilai thitung lebih besar dari ttabel (248 gt 200) Sehingga terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas

97

Azhar Media Pembelajaran h 24 98

Amna Pemanfaatan Media h 155

92

eksperimen Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA Biologi materi sistem pencernaan pada manusia dapat dipengaruhi

oleh penggunaan media komik biologi dalam proses belajar mengajar

Dengan menggunakan media bacaan seperti media komik biologi

dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi aktif terutama dalam

membaca dan memahami pelajaran Berdasarkan hasil observasi selama

melakukan penelitian peneliti menyatakan bahwa penggunaan media

komik dapat membuat siswa merasa senang santai dan tidak tegang dalam

mengikuti pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan media

komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang

diajukan Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh

tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep pelajaran

dikarenakan komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berfikir kreatif Sejalan dengan penjelasan di atas Rachmawati99

menyatakan bahwa komik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan ketika siswa merasa senang membaca cerita dalam

komik maka siswa secara tidak sadar siswa tersebut telah belajar tentang

konsep-konsep Selain itu siswa akan cenderung mengidolakan tokoh

dalam komik yang paling disukainya sehingga secara otomatis siswa juga

akan meniru dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki tokoh tersebut

Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan mengembangkan proses berfikir

99

Rachmawati Pengembangan Media h 19

93

kognitif ungkapan perasaan dan meningkatkan kepekaan seni Dan

belajar dengan menggunakan media komik dapat menarik perhatian siswa

sehingga media komik dapat meningkatkan minat baca siswa Hurlock100

dalam Syaiful Hadi menyatakan bahwa komik membekali siswa dengan

kemampuan membaca yang menyenangkan dan komik juga dapat

digunakan untuk memotivasi siswa mengembangkan keterampilan

membaca serta dengan komik siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang

luas yang dijumpainya dalam bacaan Dengan demikian sejalan dengan

meningkatnya minat maka tentu mempengaruhi peningkatan hasil belajar

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata pengujian normal gain (N-

Gain) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 062

gt029 Artinya hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dengan

kategori peningkatan hasil belajar yang selisinya masuk kategori efektif

dari N-Gain maka dapat mempengaruhi jumlah siswa yang mencapai

KKM Dimana dari 26 siswa tedapat 24 siswa (9231) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol

yang hanya 13 siswa (500) Hal ini menunjukkan bahwa media komik

dapat meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam memahami dan

menguasai materi sistem pencernaan pada manusia

Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan tetapi

100

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep h 10

94

perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam

menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung

materi sistem pencernaan pada manusia yang diajarkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah suatu materi yang sama namun

perbedaannya hanyalah pada kelas eksperimen menggunakan media komik

biologi sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan

ekspositori Pendekatan ekspositori ini sering dianalogikan dengan metode

ceramah karena sifatnya sama-sama memberikan informasi

Menurut Mahmud101

bahwa faktor penyebab yang dapat

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa (internal) yaitu motivasi atau dorongan yang mendasari dan

mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan

Selain itu faktor penyebab yang dapat mempengaruhi hasil belajar

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (eksternal) yaitu

lingkungan sekolah mencakup media dan metode mengajar yang

digunakan oleh guru102

Jadi perbedaan hasil belajar yang terjadi antara

kedua kelas tersebut disebabkan oleh tingkat motivasi siswa dalam belajar

yang dipengaruhi oleh media yang telah digunakan dalam proses

pembelajaran

Selama ini siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah suatu

pelajaran yang sulit karena cenderung bersifat menghafal dan memerlukan

101

Mahmud Psikologi Pendidikan h 94 102

Ibid h 101

95

tingkat pemahaman yang tinggi untuk menguasai suatu materi103

Sehingga

dari sifat inilah menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar dan membuat siswa semakin malas tidak berminat belajar

khususnya pada pelajaran IPA Biologi Jika keadaan ini bertahan terus

menerus dalam waktu yang panjang maka tentu saja akan sangat

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelajaran IPA Biologi Sikap dari

keadaan siswa yang seperti ini membuat hasil belajar akan menurun

Namun dengan digunakannya media komik biologi sebagai media

pengajaran IPA Biologi kini siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap

pelajaran IPA Biologi dan kesan negatif terhadap pelajaran IPA Biologi

dapat dihilangkan Sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat

Penggunaan media komik biologi dalam penelitian ini sebagai media

pembelajaran dapat menjadikan seluruh siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran (student center) komik juga dijadikan sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA Biologi Selain itu Pembelajaran menggunakan media

komik di sekolah dipandang lebih efektif karena penggunaan komik

memberikan kemudahan bagi guru dalam mengajar dikarenakan materi

disajikan dalam bentuk alur cerita khususnya tentang sistem pencernaan

pada manusia sehingga mudah diserap oleh siswa

Lain halnya dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

ekspositori tanpa media komik biologi yang dilakukan dengan alat bantu

103

Fatry Nurlaelah Wawancara Taliwang 17 Juni 2016

96

lembar kerja siswa (LKS) saja yang hanya membuat siswa merasa statis

dan menimbulkan kejenuhan sehingga siswa dapat mengalami kesulitan

belajar

Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa media komik biologi

efektif digunakan dalam pembelajaran Dengan penggunaan media komik

biologi siswa merasa senang santai dan tidak membuat siswa merasa

tegang dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut disebabkan oleh

komik yang peneliti gunakan berjenis komik didaktis menurut Marcell

Boneff komik jenis ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi

hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

untuk tujuan edukatif (pendidikan)104

Sebagaimana Sudjana dan Rivai105 menyatakan bahwa komik telah

mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media hiburan namun

beberapa materi tertentu memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan

Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna alur cerita yang

ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa

dari berbagai tingkat usia Sehingga komik dapat dipergunakan secara

efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca

serta untuk memperluas minat baca

Dengan demikian pada akhirnya hasil belajar yang dicapai siswa

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada kelas yang

104

Mahmudah Efektifitas penggunaan h 17 105

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran h 69

97

pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori

tanpa bantuan media berupa komik biologi yang sangat cocok dengan usia

anak tentunya Ke depan dalam penggunaannya media ini diharapkan bisa

digunakan sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan

pengajaran dan juga dapat menjadi bahan ajar

BAB VI

PENUTUP

A Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas media

komik biologi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media komik biologi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena

terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar

dengan menggunakan media komik biologi dengan siswa yang tidak

menggunakan media komik biologi

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen

yaitu 80 sedangkan untuk rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 688 Selain itu

dapat dilihat dari hasil perhitungan gain score kelas eksperimen sebesar 062

dan kelas kontrol sebesar 029 Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji

kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 248 dan

ttabel sebesar 200 Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih

besar dari ttabel (248 gt 200) maka Ho ditolak atau Ha diterima Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini mengenai ldquoApakah media komik

biologi efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia kelas VIII E MTsN Taliwang

Sumbawa Barat Tahun Pelajaran 20152016 rdquo terjawab sudah dengan melihat

pemaparan dari hasil penelitian di atas Dimana media komik biologi efektif

terhadap hasil belajar siswa

99

B Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan saran

sebagai berikut

1 Madrasah kiranya dapat memfasilitasi guru dengan media-media

pembelajaran selain yang sudah ada di madrasah agar memudahkan proses

belajar mengajar terutama pembelajaran IPA Biologi

2 Guru hendaknya menggunakan media komik sebagai salah satu media

dalam pembelajaran sebab media komik efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA Biologi

materi sistem pencernaan pada manusia

3 Guru juga diharap lebih kreatif dalam menentukan dan menggunakan

media pembelajaran seperti melihat secara cermat hobi dan kegemaran

para siswanya dan mengusahakan menggunakan media yang sesuai dengan

hobi dan kegemaran para siswanya tersebut disesuaikan juga dengan

tingkatan usia siswa

4 Siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam belajar IPA Biologi dengan hadirnya media komik yang

menarik dan beragam pada saat ini

5 Dengan adanya berbagai keterbatasan peneliti pada penelitian ini maka

hendaknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dan materi

yang berbeda serta pada setiap jenjang pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani Media Instruksional Edukatif Jakarta PT Rineka Cipta 1997

Amiruddin Pengembangan media komik sains biologi melalui pembelajaran

kontekstual (CTL) materi sistem pencernaan pada MTs Syekh Zainuddin

tepal kelas VIII tahun ajaran 20152016 Skripsi Mataram Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2015

Amna Emda Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah Jurnal

Didaktika Vol (XII) 2011

Azhar arsyad Media Pembelajaran Jakarta Rajawali Pers 2007

Depag RI Al-Qurrsquoan dan Terjemahan Solo PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

2007

Diah Ayu Rachmawati Pengembangan Media Pembelajaran Komik Biologi Pada

Materi Sistem Pencernaan Dalam httpjurnal-onlineumaciddata

artikelartikel7766079D1B8DC22 5DE5D0AD8B43FB40Ddoc

Hamdani Strategi Belajar Mengajar Bandung CV Pustaka Setia 2011

Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo Teknologi Komunikasi amp Informasi

Pembelajaran Jakarta PT Bumi Aksara 2014

Hedi Sasrawan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dalam httphedisasrawan

blogspotcoid201210sistem-pencernaan-pada-manusia-materi_25html

Lailatul Mahmudah Efektifitas penggunaan media komik terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran SKI di SMP Negeri 264 Jakarta Dalam

httprepositoryuinjktaciddspacebitstream123456789264971LAIL

ATUL20MAHMUDAH20(WATERMARK)pdf

Lutvia Krismayanti Anatomi Fisiologi Manusia Lombok Barat Arga Puji Press

2015

Mahmud Psikologi Pendidikan Bandung CV Pustaka Setia 2012

Muhammad Bagus Pamuji Pengembangan komik Biologi pada Materi Sistem

Saraf Manusia untuk SMPMTs kelas IX semester ganjil Skripsi

(dipublikasikan) Yogyakarta Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga 2014

Muhammad Nurman Evaluasi Pendidikan Mataram IAIN Mataram CV Sanabil

2015

101

Muhuruddin Penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar

kelas IV MI Menceh tahun pelajaran 20132014 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2013

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran Bandung Sinar Baru

Algensindo 2009

Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung Remaja

Rosdakarya 2004

Neohi Nasation dan Adi Suriyanto Evaluasi Pengajaran Jakarta Universitas

terbuka 2007

Endah Nwang Novianti Comic science WHY Anatomi Jakarta PT Gramedia

2015

Nurul Hidayati Pengaruh penggunaan media komik matematika terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Mataram Tahun Ajaran 20112012 Skripsi Mataram

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram 2012

Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta Erlangga

2011

Rosmaini S Evi Suryawati dan Mariani N L Penerapan Pendekatan Struktural

Think Phair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Aktivitas Siswa Kelas 17 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan

Keanekaragaman Hewan TA 20022003 Jurnal Biogenesis 2004

Sudjana Metoda Statistika Bandung Tarsito 2005

Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R amp D Bandung

Alfabeta 2009

------------- Statistika untuk Penelitian Bandung CV Alvabeta 2007

Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara

2009

------------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta Rineka Cipta

2006

Syaiful Hadi Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik

dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik

Dalam httpwwwpuslitjaknovorgdatsfilemakalah_peserta57Syaiful

20Hadi pdf

102

Trianto Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jakarta PT Bumi

Aksara 2014

Yanti Herlanti Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jakarta

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2006

Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran Bandung PT Remaja Rosdakarya 2012

Zulkifli Matondang Pengujian Normalitas Data Dalam httpsfahost1992goo

glecodecomfiles820Normalitas20Data_lilieforspdf

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 5

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas ekspeimen

Proses penelitian kelas ekspeimen

105

Dokumentasi Proses Penelitian di MTsN Taliwang

Proses penelitian kelas kontrol

106

107

108

109

110

111

Lampiran 11

Comic science WHY Anatomy Written by Youngseon Jo

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

Lampiran 12 Hasil analisis tes menggunakan ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

Jumlah Subyek = 27

Butir Soal = 40

Bobot untuk jawaban benar = 1

Bobot untuk jawaban salah = 0

No

urut

No

subyek KodeNama Benar Salah Kosong

Skor

Asli

Skor

bobot 1 1 nabila 22 18 0 22 22 2 2 nurwa 29 11 0 29 29 3 3 ridwan 14 26 0 14 14 4 4 leni 17 23 0 17 17 5 5 intan 18 22 0 18 18 6 6 sakti 16 24 0 16 16 7 7 ismail 11 29 0 11 11 8 8 adittia 10 30 0 10 11 9 9 aldi 17 23 0 17 17 10 10 yanti 26 14 0 26 26 11 11 asma 18 22 0 18 18 12 12 zulka 14 26 0 14 14 13 13 sati 19 21 0 19 19 14 14 wahyudi 15 25 0 15 15 15 15 vasha 16 24 0 16 16 16 16 ismal 15 25 0 15 15 17 17 sofiah 20 20 0 20 20 18 18 ami 16 24 0 16 16 19 19 lia 23 17 0 23 23 20 20 awalia 17 23 0 17 16 21 21 muttaqin 20 20 0 20 20 22 22 aulia 11 29 0 11 11 23 23 andy 23 17 0 23 23 24 24 nada 19 21 0 19 19 25 25 lina 16 24 0 16 16 26 26 iwa 19 21 0 19 19 27 27 maulana 14 26 0 14 14

123

RELIABILITAS TES

Rata-rata = 1759

Simpang Baku = 4 41

Korelasi XY = 059

Reliabilitas Tes = 074

No

urut

No

subyek KodeNama

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 nabila 11 11 22

2 2 nurwa 15 14 29

3 3 ridwan 7 7 14

4 4 leni 9 8 17

5 5 intan 10 8 18

6 6 sakti 7 9 16

7 7 ismail 7 4 11

8 8 adittia 6 4 10

9 9 aldi 7 10 17

10 10 yanti 14 12 26

11 11 asma 9 9 18

12 12 zulka 6 8 14

13 13 sati 9 10 19

14 14 wahyudi 9 6 15

15 15 vasha 7 9 16

16 16 ismal 9 6 15

17 17 sofiah 12 8 20

18 18 ami 9 7 16

19 19 lia 11 12 23

20 20 awalia 9 8 17

21 21 muttaqin 10 10 20

22 22 aulia 3 8 11

23 23 andy 10 13 23

24 24 nada 10 9 19

25 25 lina 9 7 16

26 26 iwa 8 11 19

27 27 maulana 7 7 14

124

KELOMPOK UNGGUL amp ASOR

Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 2 nurwa 29 1 1 - 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 - 1 1 1 1

3 19 lia 23 1 - - 1 - 1 1

4 23 andy 23 - - - - - 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 1 1 1

6 17 sofiah 20 1 - - 1 1 1 1

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 1 1 1

Jumlah Jawaban Benar 5 4 0 6 5 7 7

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 2 nurwa 29 - 1 1 1 - 1 1

2 10 yanti 26 - 1 1 1 - 1 1

3 19 lia 23 - - 1 1 - 1 -

4 23 andy 23 - - 1 1 1 - -

5 1 nabila 22 - 1 1 1 - - -

6 17 sofiah 20 - - 1 1 - - -

7 21 muttaqin 20 - 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 0 4 6 7 1 4 3

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 1 1 1

2 10 yanti 26 1 1 1 1 1 1 1

3 19 lia 23 - 1 - 1 1 1 1

4 23 andy 23 - - - 1 - 1 -

5 1 nabila 22 - 1 - 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 - - 1 - - - 1

7 21 muttaqin 20 1 1 - 1 - 1 1

Jumlah Jawaban Benar 3 5 3 6 3 6 5

125

22 23 24 25 26 27 28

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 2 nurwa 29 1 - - - - 1 1

2 10 yanti 26 - - 1 - - 1 -

3 19 lia 23 1 - - - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 - 1 - 1 1

5 1 nabila 22 - 1 - - - 1 1

6 17 sofiah 20 1 1 - - 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 - - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 5 3 1 1 1 5 4

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 2 nurwa 29 - - 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 - 1 1 1 1 - -

3 19 lia 23 - - 1 1 1 1 1

4 23 andy 23 - 1 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 - 1 1 1 1 - -

6 17 sofiah 20 1 - 1 1 1 - 1

7 21 muttaqin 20 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 6 7 7 3 4

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 2 nurwa 29 1 1 1 1 -

2 10 yanti 26 1 1 - - -

3 19 lia 23 1 - - 1 1

4 23 andy 23 1 1 1 1 1

5 1 nabila 22 1 1 - 1 -

6 17 sofiah 20 1 1 1 - -

7 21 muttaqin 20 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 7 6 3 4 2

126

Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7

No

urut No subyek KodeNama Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 16 ismal 15 - - 1 - - 1 1

2 3 ridwan 14 - - - - - - -

3 12 zulka 14 - - - 1 1 - 1

4 27 maulana 14 1 - - - - 1 1

5 7 ismail 11 - - - - - - 1

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - - - 1 -

Jumlah Jawaban Benar 1 0 1 2 1 3 4

8 9 10 11 12 13 14

No

urut No subyek KodeNama Skor 8 9 10 11 12 13 14

1 16 ismal 15 - - 1 1 - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - - 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 - - 1 1 - - -

5 7 ismail 11 - - 1 1 - - -

6 22 aulia 11 - - 1 1 - - -

7 8 adittia 10 - - 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 0 7 7 2 0 0

15 16 17 18 19 20 21

No

urut No subyek KodeNama Skor 15 16 17 18 19 20 21

1 16 ismal 15 - - 1 - - - -

2 3 ridwan 14 - - - - 1 1 1

3 12 zulka 14 - - - - - - 1

4 27 maulana 14 - - - 1 - - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - - - 1

6 22 aulia 11 - 1 1 1 - 1 -

7 8 adittia 10 - - 1 - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 2 4 2 1 2 3

22 23 24 25 26 27 28

127

No

urut No subyek KodeNama Skor 22 23 24 25 26 27 28

1 16 ismal 15 - 1 - - - - -

2 3 ridwan 14 - - 1 - - 1 1

3 12 zulka 14 - 1 1 - 1 - -

4 27 maulana 14 - 1 - - - - -

5 7 ismail 11 - - - - - - -

6 22 aulia 11 - - - - - - -

7 8 adittia 10 - 1 - - - - -

Jumlah Jawaban Benar 0 4 2 0 1 1 1

29 30 31 32 33 34 35

No

urut No subyek KodeNama Skor 29 30 31 32 33 34 35

1 16 ismal 15 - 1 1 1 1 - 1

2 3 ridwan 14 1 - 1 1 1 - -

3 12 zulka 14 - 1 - - - - -

4 27 maulana 14 - 1 1 1 1 - 1

5 7 ismail 11 - - 1 1 1 - -

6 22 aulia 11 - - - 1 - - -

7 8 adittia 10 - - - 1 1 - 1

Jumlah Jawaban Benar 1 3 4 6 5 0 3

36 37 38 39 40

No

urut No subyek KodeNama Skor 36 37 38 39 40

1 16 ismal 15 1 1 1 - -

2 3 ridwan 14 1 - - - -

3 12 zulka 14 1 1 1 - -

4 27 maulana 14 1 - 1 - -

5 7 ismail 11 - 1 1 - -

6 22 aulia 11 1 1 1 - -

7 8 adittia 10 1 1 - - -

Jumlah Jawaban Benar 6 5 5 0 0

128

DAYA PEMBEDA

Jumlah Subyek = 27 Klp atasbawah (n) = 7

Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Kel Atas Kel Bawah Beda Indeks DP ()

1 1 5 1 4 5714

2 2 4 0 4 5714

3 3 0 1 - 1 - 1429

4 4 6 2 4 5714

5 5 5 1 4 5714

6 6 7 3 4 5714

7 7 7 4 3 4286

8 8 0 0 0 000

9 9 4 0 4 5714

10 10 6 7 - 1 - 1429

11 11 7 7 0 000

12 12 1 2 - 1 - 1429

13 13 4 0 4 5714

14 14 3 0 3 4286

15 15 3 0 3 4286

16 16 5 2 3 4286

17 17 3 4 - 1 - 1429

18 18 6 2 4 5714

19 19 3 1 2 2857

20 20 6 2 4 5714

21 21 5 3 2 2857

22 22 5 0 5 7143

23 23 3 4 - 1 - 1429

24 24 1 2 - 1 - 1429

25 25 1 0 1 1429

26 26 1 1 0 000

27 27 5 1 4 5714

28 28 4 1 3 4286

29 29 1 1 0 000

30 30 3 3 0 000

31 31 6 4 2 2857

32 32 7 6 1 1429

33 33 7 5 2 2857

34 34 3 0 3 4286

35 35 4 3 1 1429

36 36 7 6 1 1429

37 37 6 5 1 1429

38 38 3 5 - 2 - 2857

39 39 4 0 4 5714

40 40 2 0 2 2857

129

TINGKAT KESUKARAN

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No

Butir

Baru

No

Butir

Asli

Jumlah

Betul

Tingkat Kesukaran

() Tafsiran

1 1 14 5185 Sedang

2 2 7 2593 Sukar

3 3 1 370 Sukar

4 4 14 5185 Sedang

5 5 6 2222 Sukar

6 6 18 6667 Sedang

7 7 22 8148 Mudah

8 8 2 741 Sukar

9 9 5 1852 Sukar

10 10 24 8889 Mudah

11 11 27 10000 Mudah

12 12 5 1852 Sukar

13 13 5 1852 Sukar

14 14 6 2222 Sukar

15 15 7 2593 Sukar

16 16 14 5185 Sedang

17 17 14 5185 Sedang

18 18 12 4444 Sedang

19 19 8 2963 Sukar

20 20 19 7037 Mudah

21 21 16 5926 Sedang

22 22 7 2593 Sukar

23 23 17 6296 Sedang

24 24 4 1481 Sukar

25 25 2 741 Sukar

26 26 4 1481 Sukar

27 27 12 4444 Sedang

28 28 11 4074 Sedang

29 29 4 1481 Sukar

30 30 12 4444 Sedang

31 31 14 5185 Sedang

32 32 22 8148 Mudah

33 33 24 8889 Mudah

34 34 9 3333 Sedang

35 35 12 4444 Sedang

36 36 25 9259 Mudah

37 37 23 8519 Mudah

38 38 15 5556 Sedang

39 39 7 2593 Sukar

40 40 5 1852 Sukar

130

KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli Korelasi Signifikan

1 1 0363 Signifikan

2 2 0568 Sangat Signifikanf

3 3 -0116 -

4 4 0414 Sangat Signifikan

5 5 0528 Sangat Signifikan

6 6 0435 Sangat Signifikan

7 7 0391 Signifikan

8 8 -0102 -

9 9 0621 Sangat Signifikan

10 10 -0063 -

11 11 NAN NAN

12 12 -0017 -

13 13 0577 Sangat Signifikan

14 14 0446 Sangat Signifikan

15 15 0412 Sangat Signifikan

16 16 0260 -

17 17 -0030 -

18 18 0470 Sangat Signifikan

19 19 0441 Sangat Signifikan

20 20 0476 Sangat Signifikan

21 21 0298 -

22 22 0529 Sangat Signifikan

23 23 -0155 -

24 24 0067 -

25 25 0192 -

26 26 0043 -

27 27 0539 Sangat Signifikan

28 28 0416 Sangat Signifikan

29 29 -0078 -

30 30 0040 -

31 31 0329 Signifikan

32 32 0127 -

33 33 0317 Signifikan

131

34 34 0363 Signifikan

35 35 -0029 -

36 36 0167 -

37 37 0005 -

38 38 -0126 -

39 39 0470 Sangat Signifikan

40 40 0203 -

Catatan Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut

df (N-2) P=005 P=001 df (N-2) P=005 P=001

10 0576 0708 60 0250 0325

15 0482 0606 70 0233 0302

20 0423 0549 80 0217 0283

25 0381 0496 90 0205 0267

30 0349 0449 100 0195 0254

40 0304 0393 125 0174 0228

50 0273 0354 gt150 0159 0208

Bila koefisien = 0000 berarti tidak dapat dihitung

132

KUALITAS PENGECOH

Jumlah Subyek = 27 Butir soal = 40

No Butir

Baru No Butir Asli A B C D

1 1 0-- 14 8-- 5++ 0

2 2 7 3- 6++ 11- 0

3 3 11+ 15- 0-- 1 0

4 4 14 0-- 12--- 1-- 0

5 5 4+ 6 8++ 9+ 0

6 6 4+ 18 3++ 2+ 0

7 7 1+ 3-- 22 1+ 0

8 8 18--- 5+ 2-- 2 0

9 9 5 6++ 10+ 6++ 0

10 10 1++ 24 2-- 0-- 0

11 11 0 27 0 0 0

12 12 7++ 5 14-- 1-- 0

13 13 12- 5 10+ 0-- 0

14 14 17++ 6 8++ 6++ 0

15 15 11- 7 5+ 4+ 0

16 16 14 7- 4++ 2- 0

17 17 5++ 14 4++ 4++ 0

18 18 6++ 8- 12 1-- 0

19 19 8 9+ 5++ 5++ 0

20 20 0-- 5-- 19 3++ 0

21 21 16 4++ 2+ 5+ 0

22 22 10+ 10+ 7 3- 0

23 23 1- 17 6-- 3++ 0

24 24 4 6++ 8++ 9++ 0

25 25 19--- 4- 2-- 2 0

26 26 8++ 6++ 4 9++ 0

27 27 3+ 7+ 5++ 12 0

28 28 11 10-- 1-- 5++ 0

29 29 6++ 5+ 12- 4 0

30 30 12--- 12 2- 1-- 0

31 31 14 5++ 6+ 2- 0

32 32 0-- 1+ 22 4--- 0

33 33 1++ 1++ 1++ 24 0

133

34 34 2- 7++ 9+ 9 0

35 35 11--- 3+ 1-- 12 0

36 36 0-- 0-- 2--- 25 0

37 37 3--- 23 1+ 0-- 0

38 38 15 8-- 3+ 1-- 0

39 39 7 6++ 11- 3- 0

40 40 9++ 5 10+ 3- 0

Keterangan

Kunci Jawaban

++ Sangat Baik

+ Baik

- Kurang Baik

-- Buruk

--- Sangat Buruk

134

REKAP ANALISIS BUTIR

Rata-rata = 1759 Reliabilitas Tes = 074 Simpang Baku = 4 41 Butir soal = 40

Korelasi XY = 059 Jumlah Subyek = 27

No

Butir

Baru

No

Buitr

Asli

D Pembeda () T Kesukaran Korelasi Sign Korelasi

1 1 5714 Sedang 0372 Signifikan

2 2 5714 Sukar 0564 Sangat Signifikan

3 3 - 1429 Sukar -0118 -

4 4 5714 Sedang 0424 Sangat Signifikan

5 5 5714 Sukar 0524 Sangat Signifikan

6 6 5714 Sedang 0442 Sangat Signifikan

7 7 4286 Mudah 0396 Sangat Signifikan

8 8 000 Sukar -0071 -

9 9 5714 Sukar 0618 Sangat Signifikan

10 10 - 1429 Mudah -0088 -

11 11 000 Mudah NAN NAN

12 12 - 1429 Sukar -0021 -

13 13 5714 Sukar 0574 Sangat Signifikan

14 14 4286 Sukar 0442 Sangat Signifikan

15 15 4286 Sukar 0408 Sangat Signifikan

16 16 4286 Sedang 0269 -

17 17 - 1429 Sedang -0039 -

18 18 5714 Sedang 0481 Sangat Signifikan

19 19 2857 Sukar 0436 Sangat Signifikan

20 20 5714 Mudah 0483 Sangat Signifikan

21 21 2857 Sedang 0288 -

22 22 7143 Sukar 0525 Sangat Signifikan

23 23 - 1429 Sedang -0179 -

24 24 - 1429 Sukar 0063 -

25 25 1429 Sukar 0190 -

26 26 000 Sukar 0039 -

27 27 5714 Sedang 0550 Sangat Signifikan

28 28 4286 Sedang 0409 Sangat Signifikan

29 29 000 Sukar -0081 -

30 30 000 Sedang 0033 -

31 31 2857 Sedang 0338 Signifikan

135

32 32 1429 Mudah 0109 -

33 33 2857 Mudah 0321 Signifikan

34 34 4286 Sedang 0357 Signifikan

35 35 1429 Sedang -0019 -

36 36 1429 Mudah 0170 -

37 37 1429 Mudah 0009 -

38 38 - 2857 Sedang -0136 -

39 39 5714 Sukar 0466 Sangat Signifikan

40 40 2857 Sukar 0221 -

136

137

138

139

140

141

144

145

146

147

Page 13: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 14: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 15: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 16: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 17: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 18: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 19: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 20: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 21: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 22: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 23: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 24: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 25: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 26: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 27: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 28: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 29: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 30: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 31: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 32: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 33: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 34: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 35: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 36: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 37: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 38: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 39: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 40: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 41: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 42: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 43: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 44: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 45: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 46: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 47: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 48: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 49: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 50: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 51: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 52: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 53: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 54: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 55: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 56: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 57: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 58: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 59: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 60: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 61: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 62: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 63: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 64: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 65: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 66: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 67: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 68: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 69: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 70: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 71: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 72: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 73: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 74: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 75: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 76: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 77: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 78: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 79: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 80: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 81: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 82: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 83: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 84: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 85: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 86: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 87: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 88: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 89: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 90: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 91: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 92: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 93: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 94: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 95: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 96: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 97: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 98: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 99: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 100: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 101: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 102: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 103: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 104: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 105: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 106: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 107: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 108: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 109: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 110: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 111: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 112: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 113: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 114: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 115: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 116: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 117: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 118: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 119: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 120: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 121: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 122: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 123: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 124: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 125: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 126: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 127: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 128: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 129: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 130: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 131: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 132: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 133: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 134: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 135: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 136: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 137: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 138: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 139: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 140: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 141: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 142: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 143: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 144: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 145: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 146: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 147: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 148: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 149: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 150: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 151: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 152: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 153: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 154: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 155: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 156: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 157: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 158: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 159: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 160: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 161: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 162: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …
Page 163: EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK BIOLOGI TERHADAP HASIL …