Sistem Kekebalan Tubuh _ Biologi Media Centre

4
4/2/13 Sistem Kekebalan Tubuh | Biologi Media Centre biologimediacentre.com/sistem-kekebalan-tubuh/ 1/4 « Lupus : Penyakit dengan seribu w ajah Analisis soal yang berpeluang keluar di SNMPTN 2011 » Sistem Kekebalan Tubuh Artikel ini telah dibaca 15,876 kali Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa protein asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang bertugas melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang dikenal dengan antibodi. Macam sistem pertahanan tubuh Antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal dari protein darah jenis gama-globulin dan berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh. Berbagai jenis antibodi bekerja dengan beberapa cara untuk melawan antigen: a. Opsonin adalah antibodi yang bekerja dengan merangsang leukosit untuk menyerang antigen atau kuman. b. Lisin adalah antibodi yang bekerja dengan cara menghancurkan antigen (lisis). c. Presipitin adalah antibodi yang bekerja dengan cara mengendapkan antigen (presipitasi), dan d. Aglutinin adalah antibodi yang bekerja dengan cara menggumpalkan antigen (aglutinasi). Umumnya yang bertugas melawan para antigen ini adalah kelompok sel darah putih (leukosit). Ada bermacam-macam leukosit dengan berbagai fungsi. Berdasarkan ada/tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi menjadi: 1. Leukosit bergranula (granulosit) Neutrofil Eosinofil Basofil 2. Leukosit tidak bergranula (agranulosit) Limfosit Monosit 1. Neutrofil Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak (polimorf) dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil melawan antigen dengan cara memakannya (fagositosis ). Selain melakukan fagositosis terhadap kuman, neutrofil juga memakan jaringan tubuh yang rusak atau mati. 2. Eosinofil Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan tampak berwarna merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi. 3. Basofil Like Send 41 people like this.

description

bio

Transcript of Sistem Kekebalan Tubuh _ Biologi Media Centre

Page 1: Sistem Kekebalan Tubuh _ Biologi Media Centre

4/2/13 Sistem Kekebalan Tubuh | Biologi Media Centre

biologimediacentre.com/sistem-kekebalan-tubuh/ 1/4

« Lupus : Penyakit dengan seribu w ajah Analisis soal yang berpeluang keluar di SNMPTN 2011 »

Sistem Kekebalan Tubuh

Artikel ini telah dibaca 15,876 kali

Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa

protein asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau

dihancurkan. Yang bertugas melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang dikenal dengan antibodi.

Macam sistem pertahanan tubuh

Antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal dari protein darah jenis gama-globulin dan berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang

masuk ke dalam tubuh. Berbagai jenis antibodi bekerja dengan beberapa cara untuk melawan antigen:

a. Opsonin adalah antibodi yang bekerja dengan merangsang leukosit untuk menyerang antigen atau kuman.

b. Lisin adalah antibodi yang bekerja dengan cara menghancurkan antigen (lisis).

c. Presipitin adalah antibodi yang bekerja dengan cara mengendapkan antigen (presipitasi), dan

d. Aglutinin adalah antibodi yang bekerja dengan cara menggumpalkan antigen (aglutinasi).

Umumnya yang bertugas melawan para antigen ini adalah kelompok sel darah putih (leukosit). Ada bermacam-macam leukosit dengan berbagai fungsi. Berdasarkan ada/tidaknya

granula di dalam plasma, leukosit dibagi menjadi:

1. Leukosit bergranula (granulosit)

Neutrofil

Eosinofil

Basofil

2. Leukosit tidak bergranula (agranulosit)

Limfosit

Monosit

1. Neutrofil

Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak (polimorf) dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil melawan antigen dengan cara memakannya (fagositosis). Selain

melakukan fagositosis terhadap kuman, neutrofil juga memakan jaringan tubuh yang rusak atau mati.

2. Eosinofil

Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan tampak berwarna merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh

terkena infeksi.

3. Basofil

Like Send 41 people like this.

Page 2: Sistem Kekebalan Tubuh _ Biologi Media Centre

4/2/13 Sistem Kekebalan Tubuh | Biologi Media Centre

biologimediacentre.com/sistem-kekebalan-tubuh/ 2/4

Plasmanya bersifat basa. Berwarna biru jika ditetesi larutan basa. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil mengandung antikoagulan (anti penggumpalan darah), yaitu

heparin.

4. Limfosit

Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil. Limfosit berfungsi untuk membentuk antibodi.

5. Monosit

Monosit dapat bergerak seperti Amoeba dan mempunyai inti yang bulat/bulat panjang. Monosit diproduksi pada jaringan limfe (getah bening) dan bersifat fagosit.

Beginilah proses fagositosis

Dari bermacam leukosit di atas yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada 2, yaitu sel fagosit dan limfosit.

1. Sel fagosit akan menghancurkan antigen yang dengan cara menelannya (fagositosis). Ada 2 macam sel fagosit, yaitu neutrofil, dan Makrofag. Sel makrofag dapat keluar

dari dalam peredaran darah untuk masuk ke dalam jaringan tubuh. Kemampuan ini disebut diapedesis, dan berguna untuk melacak/mencari lokasi dimana antigen atau

kuman berada. Jika antigen ditemukan maka sel makrofag juga akan melakukan fagositosis.

2. Sedangkan limfosit terdiri atas:

1. limfosit T (T Sel)

2. limfosit B (B sel). Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, dan menghasilkan antibodi yang disesuaikan

dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

Seringkali antigen semacam virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir untuk menghindari leukosit. Namun ada bentuk pertahanan

lain di sana. Sel-sel tubuh akan menghasilkan interferon yaitu zat yang berfungsi sebagai penghalang pembentukan virus baru (replikasi).

Page 3: Sistem Kekebalan Tubuh _ Biologi Media Centre

4/2/13 Sistem Kekebalan Tubuh | Biologi Media Centre

biologimediacentre.com/sistem-kekebalan-tubuh/ 3/4

Sebuah sel makrofag sedang melakukan fagositosis (memakan) bakteri

Inilah perbandingan bentuk dan ukuran berbagai macam sel darah

Macam Sistem Kekebalan

1. Sistem Kekebalan Alami

Jika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya campak, tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan campak. Dibentuknya antibodi ini menyebabkan tubuh menjadi kebal

(imun) terhadap campak. Kekebalan (imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki tubuh tanpa perlakuan tertentu ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan perolehan

(aquired immune). Contoh kekebalan alami yang lain adalah kebalnya bayi terhadap beberapa penyakit setelah menyusu pada hari pertama. Di dalam air susu ibu tersebut

terkandung kolostrum yang kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari sampai beberapa minggu.

Bagaimana tubuh dapat mengingat dan mengenali antigen yang pernah menyerang sebelumnya? Ternyata ada sel-sel khusus yang bertugas untuk mengingat dan mengenal

antigen yang disebut sel-sel memori. Inilah ciri khas sistem kekebalan tubuh: pengingatan/pengenalan dan pengkhususan. Pengenalan artinya sel-sel memori mampu

mengingat dan mengenal antigen yang pernah menyerang tubuh. Sedangkan kekhususan berarti satu antibodi hanya cocok untuk satu antigen tertentu. Sebagai contoh antibodi

cacar hanya cocok untuk antigen cacar dan tidak cocok untuk antigen lainnya.

2. Sistem Kekebalan Buatan

Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan tubuh yang sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang

telah dilemahkan. Proses pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya jika menginginkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri

tetanus yang telah dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut akan dianggap tubuh sebagai antigen sehingga tubuh akan memproduksi antibodi. Akibatnya tubuh menjadi

kebal terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang. Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan kekebalan buatan dan

termasuk kekebalan aktif karena tubuh membentuk antibodi sendiri.

Cara lain untuk menumbuhkan kekebalan pada tubuh adalah dengan menyuntikkan serum. Serum adalah plasma darah yang telah mengandung antibodi untuk melawan antigen

tertentu. Pembuatan serum dilakukan dengan menyuntik kuda atau kelinci dengan vaksin tertentu. Setelah tubuh kelinci atau kuda membentuk antibodi, kemudian plasma darah

yang mengandung antibodi diisolasi. Umumnya pemberian serum dilakukan untuk pengobatan dan bukan pencegahan. Misalnya seseorang yang digigit ular berbisa ditolong

dengan menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum seperti ini disebut dengan kekebalan pasif karena tubuh tidak membentuk antibodi sendiri.

Semua langkah untuk membuat tubuh menjadi kebal (imun) baik dengan vaksinasi maupun pemberian serum seperti di atas disebut dengan imunisasi. Dengan memahami

sistem kekebalan di atas, kita tahu ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi buatan. Seseorang yang pernah terinfeksi suatu penyakit dan akhirnya

memperoleh kekebalan disebut memperoleh imunisasi alamiah. Sebaliknya jika memperoleh kekebalan karena pemberian vaksin atau serum disebut imunisasi buatan

(artifisial).

Macam Vaksin

Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu tertentu, sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama. Hal

ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara

lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, dan demam kuning. Vaksin

untuk penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan campak. Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang telah dilemahkan.

2. Vaksin pertusis dan polio jenis salk. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dimatikan.

3. Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin (racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan konsentrasinya.

4. Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.

Putra Sang Isahi

Putra Sang Isahi saat ini aktif sebagai pengajar mata pelajaran Biologi di salah satu lembaga pendidikan di Surabaya. Selain memegang Divisi Akademik dan Teknologi Informasi, Putra

Sang Isahi juga seorang blogger aktif yang telah menulis berbagai tutorial tentang blogging, komputer, dan teknologi.

Di sela kesibukan mengajar, ia menyempatkan diri mengelola Biologi Media Centre ini.

Page 4: Sistem Kekebalan Tubuh _ Biologi Media Centre

4/2/13 Sistem Kekebalan Tubuh | Biologi Media Centre

biologimediacentre.com/sistem-kekebalan-tubuh/ 4/4

« Lupus : Penyakit dengan seribu w ajah Analisis soal yang berpeluang keluar di SNMPTN 2011 »

Comments

1. rajasa says:0 9 /0 2 /2 0 1 3 AT 9 :3 9 AM

artikel yg bagus choy

http//ibnusina301.wordpress.com

2. Lupus : Penyak it dengan seribu wajah | Biologi Media Centre says:2 9 /0 5 /2 0 1 1 AT 1 2 :4 5 PM

[...] Sistem Kekebalan Tubuh [...]

Like Send 41 people like this.