Lingkungan bisnis dan etika

15
Lingkungan bisnis dan etika Oleh : Bima Amsal Salomo Prodi : manajemen (01213098) Sumber : Business Ethics (DR. ERNI R. ERNAWAN, SE.MM )

Transcript of Lingkungan bisnis dan etika

Page 1: Lingkungan bisnis dan etika

Lingkungan bisnis dan etika

Oleh : Bima Amsal SalomoProdi : manajemen (01213098)Sumber : Business Ethics (DR. ERNI R. ERNAWAN, SE.MM )

Page 2: Lingkungan bisnis dan etika

Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada lingkungan, bukan sebaliknya yang menggerogoti keserasian lingkungan.

Page 3: Lingkungan bisnis dan etika

Contoh bisnis yang memberi manfaat maksimal terhadap lingkungan

seperti halnya bisnis jual bunga atau juga bisa seperti bisnis pengolahan kedelai menjadi bahan pangan tempe atau tahu, sebab dengan penggunaan tempe kedelai sebagai bahan makanan dalam bisnisnya juga membantu petani kedelai untuk lebih bersemangat dalam menghasilkan kedelai yang baik.

Page 4: Lingkungan bisnis dan etika

Contoh bisnis yang merugikan lingkungan seperti halnya dalam kasus PT. Lapindo Brantas

Bisnis yang salah dalam mengolah atau prosesnya menyebabkan bencana yang memaksa penduduk harus ke rumah saki, bahkan sudah menelan korban jiwa dengan meledaknya pipa gas pertamina akibat pergeseran tanah.

Dalam kasusnya, perusahaan tersebut terkesan lebih mengutamakan asset – asset nya daripada mengatasi soal lingkungan dan social yang ditimbulkan,

Page 5: Lingkungan bisnis dan etika

Etika lingkungan bisnis disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku bisnis manusia terhadap alam, namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta.

Antara manusia dengan bisnis yang mempunyai dampak pada alam.

Contoh : usaha penangkapan ikan dengan metode yang salah (menggunakan pedelak atau bahkan pukat harimau)

Page 6: Lingkungan bisnis dan etika

TEORI ETIKA LINGKUNGAN Terdapat 3 pandangan teori mengenai etika lingkungan, sebagai mana diuraikan sebagai berikut :

Page 7: Lingkungan bisnis dan etika

Teori Antroposentrisme

teori ini memandang manusia sebagai pusat dari system alam semesta.Teori semacam ini dinilai bersifat instrumentalistik ( karena menganggap pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi instrumental, kalaupun peduli demi memenuhi kebutuhan manusia) dan egoistis (karena hanya mengutamakan kepentingan manusia).

Page 8: Lingkungan bisnis dan etika

Teori Biosentrisme

teori ini menganggap alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia.

Ciri etika ini adalah biocentric, karena menganggap setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri.

Page 9: Lingkungan bisnis dan etika

Teori ekosentrisme

salah satu versi yang terkenal dari teori ini adalah deep ecology.Teori ini memusatkan perhatian pada semua spesies termasuk spesies bukan manusia dan menekankan perhatiannya pada jangka panjang, dan tak kalah pentingnya merupakan gerakan diantara orang-orang yang mempunyai sikap dan keyakinan yang sama.

Page 10: Lingkungan bisnis dan etika

Prinsip etika lingkungan hidup

prinsip ini menjadi pegangan dan tuntutan bagi perilaku kita dalam berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap alam.

Page 11: Lingkungan bisnis dan etika

Prinsip etika lingkungan hidup terdiri menjadi 9 prinsip

1. Sikap hormat terhadap alam 2. Prinsip tanggung jawab 3. Solidaritas kosmis4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian5. Prinsip “no harm”6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam7. Prinsip keadilan8. Prinsip demokrasi9. Prinsip integritas moral

Page 12: Lingkungan bisnis dan etika

Sikap hormat terhadap alamsecara khusus sebagai pelaku bisnis, manusia mempunyai kewajiban moal untuk menghormati kehidupan , baik pada manusia sendiri, bisnis maupun dalam komunitas ekologis seluruhnya.

Prinsip tanggung jawab

tanggung jawab ini bukan hanya bersifat individual namun juga kolektif, dimana kelestarian serta kerusakaannya lingkungan menjadi tanggung jawab bersama oleh karena itu manusia saling bahu membahu untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

Solidaritas kosmis

prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk mengharmoniskan manusia dengan batas-batas keseimbangan kosmis.

Page 13: Lingkungan bisnis dan etika

Prinsip kasih saying dan kepedulian

prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi. Tetapi semata-mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap alam, maka manusia menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat.

Prinsip “No Harm”adalah kewajiban, sikap solider dan kepedulian dengan tidak melakukan tindakan merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain di alam semesta ini.

Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam

prinsip ini menekankan pada nilai, kuaitas, cara hidup yang baik, bukan menekankan pada sikap rakus dan tamak.

Page 14: Lingkungan bisnis dan etika

Prinsip Keadilanprinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan pengelolaan dan pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.

Prinsip Demokrasi

prinsip ini terkait dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan pluralitas. Prinsip ini sangat relevan dengan pengambilan kebijakan di bidang lingkungan, dan memberikan garansi bagi kebijakan yang pro lingkungan hidup.

Prinsip Integritas Moralprinsip ini terutama untuk pejabat public, agar mempunyai sikap dan perilaku moral yang terhormat serta memgang teguhn prinsip-prinsip moral yang mengamankan kepentingan public, untuk menjamin kepentingan di bidang lingkungan.

Page 15: Lingkungan bisnis dan etika

Kesimpulan nya yakni

bahwa prinsip – prinsip etika lingkungan perlu diupayakan dan diimplementasikan dalam kehidupan manusia karena krisis, persoalan ekologi dan bencana alam yang terjadi pada dasarnya diakibatkan oleh pemahaman yang salah yaitu

bahwa alam adalah objek yang boleh diberlakukan dan diekploitasi sekehendak kita.Aspek pembangunan tidak semat-mata hanya pemenuhan kebutuhan ekonomi namun juga perlu memberikan bobot yang setara pada aspek social, budaya dan lingkungan.