Limfoma Maligna

44
Limfoma Maligna Oleh : Aza Patullah Zai Pembimbing : dr. Widiana Supervisor : dr. Septiman, Sp.B(K)Onk PRESENTASI KASUS DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Transcript of Limfoma Maligna

PowerPoint Presentation

Limfoma Maligna

Oleh : Aza Patullah Zai

Pembimbing : dr. Widiana

Supervisor : dr. Septiman, Sp.B(K)OnkPresentasi kasusDIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU BEDAH KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014IDENTITAS PASIENNama: Tn. DDUmur: 40 tahunJK: Laki LakiMRS: 21/03/2014 RM: 65 46 02Jaminan : JKNRuangan : Lontara 2 AB K9B6

anamnesaKeluhan utama : Benjolan di leherAnamnesis terpimpin : Dialami sejak 3 tahun yang lalu. Awalnya benjolan disadari di sisi kiri sebesar kelereng, lama kelamaan membesar dan muncul di sisi kanan. Nyeri (-), telinga berdengung (-), Nyeri kepala (-), kejang (-). Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), batuk (-), sesak nafas (-). BAB dan. BAK kesan normal.Riwayat sering demam (+), riwayat sering berkeringat (+). Riwayat penurunan berat badan (-) Pemeriksaan FisisStatus Generalisata : Sakit sedang/Gizi Cukup/ Compos mentis (E4V5M6)

Tanda Vital:TD: 120/80 mmHgNadi: 84 x/menitPernapasan: 20 x/menitSuhu aksilla: 37,0C

Mata : konjungtiva kedua mata tidak anemis, sklera tidak ikterus. Hidung : tidak tampak kelainanBibir : tidak tampak sianosisLeher Status Lokalis :Inspeksi : Tampak benjolan di sisi kanan dan kiri. Sisi kanan sebesar kelereng 1 buah dan di sisi kiri tampak benjolan sebesar telur ayam 1 buah. Warna sama dengan jaringan di sekitarnya,tidak terdapat ulkus di permukaan kulit.

Pemeriksaan FisisStatus Lokalis :Palpasi : Teraba masssa tumor multiple dengan ukuran diameter masing masing benjolan 4 cm, 2 cm, 1 cm, di level 2, 3, 4. Konsistensi padat keras, permukaan rata, terdapat nyeri tekan.Pemeriksaan Fisis

KiriKanan

ThoraxInspeksi: Simetris kiri=kanan Palpasi : MT (-), NT (-), krepitasi (-)Perkusi: Sonor, batas paru hepar ICS V kananAuskultasi : BP bronkovesikuler, BT Rh-/- , Wh-/-

JantungInpeksi : iktus kordis tidak tampakPalpasi : iktus kordis tidak teraba Perkusi : Pekak Auskultasi : BJ I/II murni reguler, bising (-)

Pemeriksaan FisisAbdomenInspeksi : datar, ikut gerak nafasAuskultasi : Peristaltik (+), kesan normal Palpasi : massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, hepar/lien tidak teraba. Perkusi : TympaniGenitalia : dalam batas normalEkstremitas Superior: tidak ada deformitas, tidak ada edema, perfusi kapiler baik, tidak anemis, akral hangat. Inferior : tidak ada deformitas, tidak ada edema, perfusi kapiler baik, tidak anemis, akral hangat.

Pemeriksaan FisisLaboratorium (18 dan 20 -03-2014)HEMATOLOGI HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN WBC 6,54.00 10.0 [103/uL] RBC 5,64.00 6.00 [106/uL] HGB 15,212.0 16.0 [g/dL] HCT 44,937.0 48.0 [%] PLT 225150 400 [103/uL] SGOT 22 55 tahunLNH 5X> LHLNH pria > wanita, usia > 50 tahunDi Indonesia, LNH bersama-sama dengan LH dan leukemia menduduki urutan ke-6terseringEtiologiInfeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, dan Helicobacter pylori)Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia (pestisida, herbisida, bahan kimia organik, dan lain-lain), kemoterapi, dan radiasi.Inflamasi kronis karena penyakit autoimunFaktor genetikAnatomi Sistem Limfatik

PatofisiologiAda empat kelompok gen yang menjadi sasaran kerusakan genetik pada sel-sel tubuh manusia, termasuk sel-sel limfoid, yang dapat menginduksi terjadinya keganasan.Gen-gen tersebut adalah proto-onkogen, gen supresor tumor, gen yang mengatur apoptosis, gen yang berperan dalam perbaikan DNAGejala KlinisLimfoma HodgkinLimfoma Non-HodgkinAnamnesisAsimtomatik limfadenopatiGejala sistemik (demam intermitten, keringat malam, BB turun)Nyeri dada, batuk, napas pendekPruritusNyeri tulang atau nyeri punggungAsimtomatik limfadenopatiGejala sistemik (demam intermitten, keringat malam, BB turun)Mudah lelahGejala obstruksi GI tract dan Urinary tract.Pemeriksaan FisikTeraba pembesaran limonodi pada satu kelompok kelenjar (cervix, axilla, inguinal)Cincin Waldeyer & kelenjar mesenterik jarang terkenaHepatomegali & SplenomegaliSindrom Vena Cava SuperiorGejala susunan saraf pusat (degenerasi serebral dan neuropati)Melibatkan banyak kelenjar periferCincin Waldeyer dan kelenjar mesenterik sering terkenaHepatomegali & SplenomegaliMassa di abdomen dan testisGejala KlinisKeterlibatan/PenampakanStadiumIKanker mengenai 1 regio kelenjar getah bening atau 1 organ ekstralimfatik (IE)IIKanker mengenai lebih dari 2 regio yang berdekatan atau 2 regio yang letaknya berjauhan tapi masih dalam sisi diafragma yang sama (IIE)IIIKanker telah mengenai kelenjar getah bening pada 2 sisi diafragma ditambah dengan organ ekstralimfatik (IIIE) atau limpa (IIIES)IVKanker bersifat difus dan telah mengenai 1 atau lebih organ ekstralimfatik SuffixATanpa gejala BBTerdapat salah satu gejala di bawah ini:Penurunan BB lebih dari 10% dalam kurun waktu 6 bulan sebelum diagnosis ditegakkan yang tidak diketahui penyebabnyaDemam intermitten > 38 CBerkeringat di malam hari XBulky tumor yang merupakan massa tunggal dengan diameter > 10 cm, atau , massa mediastinum dengan ukuran > 1/3 dari diameter transthoracal maximum pada foto polos dada PA Penentuan Stadium Limfoma berdasarkan Klasifikasi Ann Arbor

DiagnosisAnamnesis lengkap yang mencakup pajanan, infeksi, demam, keringat malam, berat badan turun lebih dari 10 % dalam waktu kurang dari 6 bulan.Pemeriksaan fisik dengan perhatian khusus pada sistem limfatik (kelenjar getah bening, hati, dan lien dengan dokumentasi ukuran), infiltrasi kulit atau infeksi.Hitung sel darah rutin, pemeriksaan differensiasi sel darah putih, dan hitung trombosit.DiagnosisPemeriksaan kimia darah, mencakup tes faal hati dan ginjal, asam urat, laktat dehidrogenase (LDH), serta alkali fosfatase.Pembuatan radiogram dada untuk melihat adanya adenopati di hilus (pembesaran kelenjar getah bening bronkus, efusi pleura, dan penebalan dinding dada.CT scan atau MRI dada, abdomen, dan pelvis.DiagnosisScan tulang jika ada nyeri tekan pada tulang. Scan galium, dilakukan sebelum dan sesudah terapi, dapat menunjukkan area penyakit atau penyakit residual pada mediastinum.Biopsi dan aspirasi sumsum tulang pada limfoma stadium III dan IV.Evaluasi sitogenetik dan sitometri aliran.PenatalaksanaanPembedahanTata laksana dengan pembedahan atau operasi memiliki peranan yang terbatas dalam pengobatan limfoma. Untuk beberapa jenis limfoma, seperti limfoma gaster yang terbatas pada bagian perut saja atau jika ada resiko perforasi, obstruksi, dan perdarahan masif, pembedahan masih menjadi pilihan utamaPenatalaksanaanRadioterapiRadioterapi memiliki peranan yang sangat penting dalam pengobatan limfoma, terutama limfoma hodgkin di mana penyebaran penyakit ini lebih sulit untuk diprediksiRadioimunoterapi menggunakan antibodi monoclonal dan atau radioisotopPenatalaksanaanTeknik radiasi yang digunakan didasarkan pada stadium limfoma :Untuk stadium I dan II secara mantel radikalUntuk stadium III A/B secara total nodal radioterapiUntuk stadium III B secara subtotal body irradiationUntuk stadium IV secara total body irradiationPenatalaksanaanBerbagai macam teknik radiasi

PenatalaksanaanKemoterapiMerupakan teknik pengobatan keganasan yang telah lama digunakan dan banyak obat-obatan kemoterapi telah menunjukkan efeknya terhadap limfomaPengobatan awalMOPP regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus atau lebih.ABVD regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklusStanford V regimen: selama 2-4 minggu pada akhir siklusBEACOPP regimen: setiap 3 minggu untuk 8 siklusPenatalaksanaanKemoterapiJika pengobatan awal gagal atau penyakit relaps:ICE regimenDHAP regimenEPOCH regimen Pada kombinasi ini, etoposide, vincristine, dan doxorubicin diberikan secara bersamaan selama 96 jam IV secara berkesinambungan.PenatalaksanaanImunoterapiBahan yang digunakan dalam terapi ini adalah Interferon-, di mana interferon- berperan untuk menstimulasi sistem imun yang menurun akibat pemberian kemoterapiPenatalaksanaanTransplantasi sumsum tulangTransplasntasi sumsum tulang merupakan terapi pilihan apabila limfoma tidak membaik dengan pengobatan konvensional atau jika pasien mengalami pajanan ulang (relaps)KomplikasiAda dua jenis komplikasi yang dapat terjadi pada penderita limfoma maligna, yaitu komplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dan komplikasi karena penggunaan kemoterapiPrognosisMenurut The International Prognostic Score, prognosis limfoma hodgkin ditentukan oleh beberapa faktor di bawah ini, antara lain:Serum albumin < 4 g/dLHemoglobin < 10.5 g/dLJenis kelamin laki-lakiStadium IVUsia 45 tahun ke atasJumlah sel darah putih > 15,000/mm3 Jumlah limfosit < 600/mm3 atau < 8% dari total jumlah sel darah putih0-1 harapan hidupnya mencapai 90%4 atau lebih harapan hidupnya hanya 59%.

PrognosisSedangkan untuk limfoma non-hodgkin, faktor yang mempengaruhi prognosisnya antara lainusia (>60 tahun) Ann Arbor stage (III-IV)hemoglobin (4) and serum LDH (meningkat)resiko, yaitu resiko rendah (memiliki 0-1 faktor di atas), resiko menengah (memiliki 2 faktor di atas), dan resiko buruk (memiliki 3 atau lebih faktor di atas)

Terima Kasih