Css Limfoma Maligna

download Css Limfoma Maligna

of 35

description

limfoma maligna

Transcript of Css Limfoma Maligna

LIMFOMA MALIGNA

LIMFOMA MALIGNAPembimbing : Dr. Yusuf Heriady, Sp.B.(K).OnkPresentan: Muhammad Fadhil

SISTEM LIMFATIKKelenjar limfePembuluh limfePembuluh aferen limfePembuluh eferen limfeCairan limfe

LYMPHATIC NODESsecondary lymphoid organ.Bentuk : ginjal, kacang atau lonjong ( 600 buah) dan dilapisi kapsul

Lokasi :-Di sepanjang lymphatic vessel.-Menyebar di seluruh tubuh (superficial dan deep)-Biasanya membentuk grup-grup. -Sebagian besar terdapat di dekat kelenjar mammae, axilla dan groin-Lokasi lain ada di ketiak, lipat paha, sepanjang pembuluh darah besar, toraks dan abdomen, terutama dalam mesenterium.

Ukuran : 1-25 mmFUNGSI SISTEM LIMFATIKReabsorpsi-Respon imun Absorbsi DrainaseCairan lymph masuk melewati afferent lymphatic vessel limfe dimulai dari kapiler limfe

Masuk ke tengah-tengah nodus ke sinus

Masuk ke subscapular sinus

Masuk ke trabekula sinus

Masuk ke medullary sinus

Mengalir ke efferent lymphatic vessel yg membaca cairan yg sudah terfilter keluar lewat hilum

Pembuluh daerah lengan dan permukaan tubuh kranial aksilaPembuluh daerah tungkai dan permukaan tubuh kaudal umbilikus, inguinalProduksi cairan limfe rata-rata sehari sekitar 0.5-3 liter

Limfoma malignaLimfoma atau limfoma maligna adalah sekelompok kanker di mana sel-sel limfatik menjadi abnormal dan mulai tumbuh secara tidak terkontrol. Karena jaringan limfe terdapat di sebagian besar tubuh manusia, maka pertumbuhan limfoma dapat dimulai dari organ apapun.Klasifikasi Diklasifikasikan menjadi Limfoma Malignum Hodgkin dan Limfoma Malignum non Hodgkin.Keduanya memiliki manifestasi yang mirip, namun karakterisitik dan tata laksananya berbeda. Limfoma Hodgkin dan Non Hodgkin dibedakan secara histopatologis pada Limfoma Hodgkin ditemukan sel Reed-Sternberg.

LIMFOMA HODGKIN DAN NON-HODGKINLIMFOMA HODGKINBerasal dari folikel sel B yang mengalami gangguan struktur pada immunoglobulin, sel ini juga mengandung suatu faktor transkripsi inti sel (NFkB), kedua hal tersebut menyebabkan gangguan apoptosisBerhubungan dengan infeksi EBV, sitomegalovirus, HIV, Human Herpes Virus 6 (HHV 6), defisiensi imun, dan adanya riwayat keluarga terhadap penyakit iniEpidemiologi: Sering pada laki-laki dibandingkan perempuan, umumnya di usia 15-34 tahun dan di atas 55 tahun.GK: Pembesaran KGB yang tidak nyeri pada supracalvicular atau servikal, gejala sistemik (demam, keringat malam, BB turun, gatal)PF: Kelenjar terfiksasi, kenyal dan berbatas jelas

Pemeriksaan Penunjang: Lab: Pemeriksaan darah tepi: leukositosis, eosinofilia, peningkatan ESRPemeriksaan fungsi hati: alkali fosfatasePemeriksaan kolestasis: gama GTPeningkatan ureum/kreatininHiperurisemia (peningkatan turn over akibat tumor)Hiperkalsemia (karena produksi limfotoksin oleh jaringan limfoma)Peningkatan LDH (menggambarkan massa tumor)X-ray: massa di mediastinalBiopsi (Reed sternberg cell owls eyes)

Tata laksanaIndikasi terapi:Massa mediastinal yang besarEkstranodalPeningkatan LED (>50 mm/jam pada kasus tanpa gejala, 30 mm/jam dengan gejala)Tiga atau lebih region yang terkenaTatalaksana:Radiotherapy : extended field radiotherapy, involved field radiotherapyChemotherapy: adriamisin, bleomisin, vinblastine, dacarbazine(ABVD) mechlorethamine, vincristine, procarbazine, dan prednisone (MOPP)

Diagnosis bandingLimfoma non HodgkinKanker paruToksoplasmosisTuberkulosis komplikasi Akibat penyakitnya langsungPenekanan pada organ, khususnya jalan napas dan usus Akibat efek samping pengobatan radioterapi dapat meningkatkan risiko keganasan sekunder (khususnya pada tulang, payudara, melanoma, sarcoma, lambung, dan tiroid)Kemoterapi dapat menyebabkan mielosupresi, mudah terserang infeksiRadioterapi dan kemoterapi dapat menyebabkan infertilitas

LIMFOMA NON-HODGKINKelompok keganasan primer limfosit yang dapat berasal dari limfosit B, limfosit T, dan terkadang (sangat jarang) berasal dari sel natural killer (NK) yang berada dalam system limfe.Tumor yang berasal dari jaringan limfoid terutama nodus limfatikus karena produksi terlalu banyak limfosit abnormalKlasifikasi : -low grade- intermediate grade- high gradeEtiologi dan faktor risiko Tidak diketahui penyebabnya Faktor risiko: imunodefisiensi Virus ebstein bar (EBV) paparan herbisida atau pelarut organic Diet tinggi lemak hewani merokok paparan ultraviolet

epidemiologi sering pada laki-laki daripada perempuan terjadi pada usia di atas 50 tahun, rata-rata usia 65 tahun insidensinya 12-15 kasus per 100.000 individuManifestasi klinisPembesaran kelenjar getah beningMalaise umumDemam tinggi (>38 derajat celcius)Keringat malamPenurunan berat badan 10% dalam waktu 1 bulanKeluhan anemiaKeluhan organ (lambung, keterlibatan cincin waldeyer: suara serak)LIMFOMA NON-HODGKINGejala low grade: Adenopati perifer yang tidak nyeri Progresifitas lambat Regresi spontan sitopenia

Intermediate dan high grade: adenopati dengan progresifitas cepat keterlibatan ekstranodus : saluran cerna, kulit, sistem saraf pusat Gejala-B : temperatur >38C, keringat malam, penurunan BB >10% dalam 6 bulan

Working Formulation ( 1982)Low Grade- Small lymphocytic with or without plasmacytoid differentiation- Follicular, small cleaved- Follicular, mixed small cleaved and large cellIntermediate Grade- Follicular, large cell- Diffuse, small cleaved- Diffuse, mixed , small and large cell- Diffuse, large cellHigh Grade- Large cell, immunoblastic- Lymphoblastic ( convoluted or nonconvoluted)- Small noncleaved cell /Burkitt LymphomaOthers- Hairy cell, cutaneous T-cell, histiocytic neoplasia, plasmacytic, etc.

Stadium penyakit

Pemeriksaan Laboratorium

Darah lengkapAnemia, trombositopenia/leukopenia/pansitopenia, limfositosis, trombositosisSerum kimiaPeningkatan LDH, level kalsium dan tes fungsi hati abnormalSerum beta2-mikroglobulinmeningkatPemeriksaan imaging rontgen CT-scan leher, dada, abdomen, pelvis PET scanning MRI otak/spinal cord

Konfirmasi patologik bone narrow aspiration and biopsy eksisi biopsitatalaksanakemoterapiTerapi radiasiRituximabTransplantasi sumsum tulang belakangRadioimunoterapiTransfusi produk darahAntibiotik FarmakoterapiAgen sitotoksik : chlorambucil, cyclophosphamide, vincristineAntibodi monoklonal : rituximab, ofatumumabImmunomodulator : interferon alfa-2a atau 2bKortikosteroid: dexamethason, prednison

Pembedahan : terlokalisir, risiko perforasi, obstruksI dan perdarahan hebatDaftar pustakaR. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 3. Jakarta: EGC; 2010.Seymour I. Schwartz, MD., F.A.C.S. Schwartzs, Principles of Surgery. 9th Edition. McGraw-Hill. 2010.Oehadian, Amaylia. Pendekatan Diagnosis Limfadenopati. CDK-2009 volume 40, tahun 2013. Aru W.Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006 : 727 737.