Liberalisasi Pendidikan
-
Upload
narsim-mpar -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
description
Transcript of Liberalisasi Pendidikan
Narsim, Marcelino, Mujibburahman, Lisa Fitria dan Guntur Abdul Yunus (2014)
Liberalisasi Pendidikan
PendahuluanPengembangan pendidikan sudah sejak lama menjadi perhatian bahkan muncul secara kritis ke permukaan baik lokal dan nasional (LSM) maupun internasional (PBB dan UNSESCO)
Kualitas pendidikan indonesia th 2014 hanya menempati posisi ke 64 dari 65 negara anggota programme for international assessment (PISA) yakni cina (1), Singapura (2) Vietnam (17), Thailand (50) dan Malaysia (52).
Upaya pemerintah dengan BHP di Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2009, mendapat penolakan dari kalangan akademisi dan mahasiswa (bisnisasi pendidikan) dan dianggap kearah liberalisasi pendidikan yang merugikan masyarakat bawah.
Eksistensi liberalisasi menganggap sebagai salah satu agen perubahan sosial untuk mengimbangi atmosfir modernisasi dan globalisasi yang merambah pada berbagai aspek kehidupan diharapkan dapat bergerak secara dinamis dan proaktif terhadap berbagai kemajuan
Pembahasan Ontologi
Liberalisasi pertama dikenal dalam bidang ekonomi oleh Alexander Rustow dan Walter Eucken pada awal 1930-an dengan ekonomi pasar bebas, negara
memfasilitasi dengan peraturan perundangan
Wilhelm Ropke dan Henry C Simon. Freiburger,
Ordoliberalisme/neoliberal (kebebasan pasar, kepemilikian
dan penertiban harga )pasar
Ekonomi negara kesejahteraan yang dikemukakan oleh Maynard
Keynes AKHIR 1970an, negara tidak hanya pembuat UU tapi
inetervensi fiskal untuk menggerakan sektor riil dan menciptakan lapangan krj
Presiden USA Ronald Reagan dan Perdana Menteri Inggris Margareth Tatcher awal 1980-an, neoliberal
disempurnakan oleh Milton Friedman ”kebijakan Konsensus Washington”
(hapus subsidi, liberalisasi keuangan, perdagangan dan privatisasi BUMN)
Asal-usul Konsep
Liberalisme
Pembahasan Ontologi
Konsep Dasar LiberalisasiPendidikan
Liberalis berarti bebas/merdeka
, tdk terikat / tdk tergantung
Menjunjung tinggi martabat
pribadi manusia merdeka
(Mangunhardjana, 1997).
mmanusiakan,/Kebenaran moral dan kebenaran intelektual (Stevan, 2002:22
Tujuan utama pendidikan
adalah untuk mempromosika
n perilaku personal yang
efektif
Pendidikan untuk
kebebasan dan revolusi
kultural (Tilaar, 2002:235)
Liberal modern dipersatukan
paham konservatif yg
kebal kritik rasional (Kuper ,
2000).
Pembahasan EpistemologiPa
ham
Lib
ealis
asi
Pendid
ikan
Metodis : metode mengajar sesuai perkembangan jaman, berdasarkan kompetensi dan tujuan-tujuan pendidikan diarahkan pada pemapanan behavioral meliputi inovasi, motif bisnis, tidak melestarikan yang lama.
Direktif: pembaharuan mendasar dalam hal tujuan sekaligus dalam hal cara kerja lembaga pendidikan misal wajib belajar perlu. John Naisbitt (1994:18) bahwa dalam dunia yang semakin global, mantra abad baru (new age) “berfikir global, bertindak lokal” harus dibalik menjadi “berfikir lokal, bertindak global”.
Non-direktif: tujuan dan cara-cara pelaksanaan pendidikan perlu diarahkan kembali secara radikal dari orientasi otoritariannya yang tradisional ke arah sasaran pendidikan dengan mengajar siswa untuk memecahkan masalah secara efektif. Misal kebebasan siswa memilih pelayanan pendidikan
Pembahasan Epistemologi
Pemerintah
UU No. 22 Th 1999 tentang Pemda, diperbaharui UU No.
32 Th 2004 Otonomi Daerah
PP No. 76 Th 2007 dan PP No. 77 Th2007, pendidikan
sebagai bidang usaha
Perguruan Tinggi
Globalisasi pendidikan tinggi, th 2005 ada 6
negara, USA, Austr, Jpng, Cina, Korea, Selandia br invest Pend Vokasional
dan Profesi
WTO, Empat model : Cross-border supply; Consumption abroad, Commercial presence,
dan Presence of natural persons
Sekolah
Manajemen berbasis sekolah atau partisipatif
Pembelajaran effisien dan partisipatif, seperti kelompok dinamik (group dynamics),
learning by doing, experimental learning'
Implementasi Liberalisasi Pendidikan
Pembahasan Aksiologi
Kebermanfaatan Bagi
Pemerintahmeningkatkan
mutu pendidikan Indonesia
meningkatkan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan
memperbaiki efisiensi
pengelolaan pendidikan
mengurangi aliran uang
ke luar negerisesungguhy
a menguntungkan pemilik
modal (penylgg
pend) asing dan tidak memihak rakyat,
Pembahasan Aksiologi
Kebermanfaatan Bagi Perguruan Tinggi
Pemacu peningkatan kualitas Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi di Indonesia akan hilang ditelan
perkembangan jamanpendidikan sebagai wahana untuk pembentukan jati diri bangsa akan luntur karena
globalisasi,
Pembahasan Aksiologi
Kebermanfaatan Bagi Sekolah
Sekolah akan
berpindah kepemilikan pada asing
Persaingan sekolah
dalam dan luar negeri semakin
ketat,
Sekolah berorietasi
bisnis,
Industrialisasi pendidikan
Pembahasan Aksiologi
Kebermanfaatan Bagi Orangtua/Masyarakat
Pendidikan hanya akan menjadi barang
komersial dan semakin sulit terjangkau
masyarakat
Pembahasan Aksiologi
Positifpeningkatan prestasi belajar,
pemahaman materi menjadi semakin mendalam,
pemenuhan hak untuk belajar,
bersikap kritis,
mudah memahami materi
Negatifmemiliki sifat individual,
tidak mau membantu teman,
mengganggap dirinya paling pintar
Kebermanfaatan Bagi Peserta Didik
Simpulan
Ontologi
• Liberalisasi pendidikan adalah memberikan kebebasan atau keleluasaan dalam melakukan pendidikan untuk melestarikan dan memperbaiki tatanan sosial yang ada dengan cara mengajar setiap siswa dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupannya sendiri secara efektif.
Epistemologi
• Paham liberalisme meliputi metodis, direktif dan lnon-direktif• Implementasi : UU Otonomi Daerah, model Cross-border supply;
Consumption abroad, Commercial presence, dan Presence of natural persons dan sekolah menerapkan MBS dan pembelajaran aktif, inovatif dan efektif.
Aksiologi
• Dalih peningkatan mutu pendidikan Indonesia hanya menguntungkan asing,
• Pemacu peningkatan kualitas PT, PT hilang dan lunturnya jati diri bangsa.
• Sekolah akan berpindah kepemilikan pada asing, berorietasi bisnis dan industrialisasi pendidikan
• Pendidikan hanya akan menjadi barang komersial dan semakin sulit terjangkau masyarakat
• Peniingkatan prestasi belajar dan sikap individualistik.