MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

29
MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR OLEH: MUHAMMAD ISMAIL YUSANTO

description

MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR. OLEH: MUHAMMAD ISMAIL YUSANTO. POLITIK AIR LIBERAL. Air dipandang sebagai komoditas ekonomis Privatisasi sebagai solusi Hak atas air akan mengalir kepada pemberi nilai ekonomi terbesar Terjadi mutilasi air sekadar bernilai ekonomis belaka - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

Page 1: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIROLEH:MUHAMMAD ISMAIL YUSANTO

Page 2: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

POLITIK AIR

LIBERAL

Air dipandang sebagai komoditas ekonomis

Privatisasi sebagai solusi Hak atas air akan mengalir kepada

pemberi nilai ekonomi terbesar Terjadi mutilasi air sekadar bernilai

ekonomis belaka Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang harus dilakukan?

Page 3: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

DUNIA MENUJU

KRISIS AIR

Satu dari empat orang di dunia kekurangan air minum

Satu dari tiga orang tidak mendapatkan sanitasi yang layak

Menjelang 2007, 2,7 milyar manusia akan menghadapi kekurangan air minum yang parah

Forum Air se Dunia (Kyoto, Jepang Maret

2003)

Page 4: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KRISIS AIR MENIMBULKAN

KONFLIK

Antara kelompok petani pengguna air Antara kelompok pemukiman dan pebisnis Antara perkotaan dan pedesaan Antara sektor industri dan pertanian Perebutan wilayah (Israel, Bangladesh, Philiphina,

Singapura) Rakyat miskin lemah dikalahkan

Page 5: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KRISIS AIR MESTINYA DIJAWAB OLEH

PEMERINTAH Pemerintah malah mengurangi perannya Diserahkan kepada hukum pasar dan

perusahaan swasta Berlaku hukum ekonomi tentang

kelangkaan Semakin langka semakin tinggI harga

yang dikenakan Harga air lebih mahal dari harga minyak

Page 6: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KONTROVERSI DALAM UU SDA

(1) Hak Guna (Pakai dan Usaha) ps 7, 8, 9 dan 10. Hak Guna Pakai adalah hak untuk

memperoleh dan memakai air bagi keperluan sehari-hari dan pertanian. Tidak memerlukan izin

Ada diskriminasi formalitas yang membuka peluang terjadinya perebutan sumberdaya air oleh investor dengan izin pemerintah (Kasus Klaten)

Page 7: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KONTROVERSI DALAM UU SDA

(2) Penguasaan Sumber Air oleh swasta melalui

pemberian Hak Guna Usaha Air ps 9, 45, 46, 48 dan 49.

Undang undang ini secara fundamental telah merekonstruksi prinsip penggunaan dan penguasaan air yang merupakan milik umum dan diperoleh secara bebas (common property, open acces) yang dikuasai oleh negara (state property) kepada swasta (quasy private property) untuk tujuan komersial

Page 8: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KONTROVERSI DALAM UU SDA

(3) Pengalihan pengelolaan air kepada

swasta merupakan sumber konflik paling dominan selama ini

UU SDA malah melanggengkan dan memperbesar konflik itu.

Negara gagal melindungi hak dasar rakyat

Page 9: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KONTROVERSI DALAM UU SDA

(4) Privatisasi Air Minum dan Irigasi. Pasal

40, 41 dan 46 UU ini membuka kesempatan luas

kepada swasta untuk menjalankan jasa penyediaan air minum dan irigasi.

Sebagai imbalan, pihak swasta dapat memungut biaya jasa atas pengelolaan air baku untuk irigasi (pasal 26 dan 80)

Page 10: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PDAM TERPRIVATISA

SI PDAM Batam Cascal BV PDAM Kota Palembang PAM Jakarta Thames/Lyon PDAM Kab Tangerang Mitra Cisedane PDAM Kab Bekasi ADB PDAM Kota Ambon WMD PDAM Maluku Utara WMD PDAM Sidoarjo Vivendi PDAM Badung TA PDAM Semarang Ondeo

Degreemont

Sumber: Perpamsi 2003

Jumlah PDAM 278

Page 11: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PDAM AKAN DIPRIVATISASI

PDAM Kota Jogjakarta Aquam PDAM Kota Banjarmasin TPJ PDAM Kota Bitung WMD PDAM Kab Minahasa WMD PDAM Kab Tabanan Thames PDAM Kab Lombok Barat PDAM Kota Bandung WJWCB PDAM Kab Bandung WJWCB PDAM Kab Sumedang WJWCB

Sumber: Perpamsi 2003

Page 12: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PDAM GAGAL DIPRIVATISASI

PDAM Kota Pekanbaru Cascal BV

PDAM Kota Balikpapan Vivendi PDAM Kab Donggala Aqua

Sumber: Perpamsi 2003

Page 13: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KASUS PRIVATISASI PAM

JAYA Privatisasi melibatkan Bank Dunia Dilakukan penuh nuansa KKN Kinerja PAM Jaya lebih buruk

(Kualitas air menurun, tetap keruh dan berbau tak sedap, sumbangan untuk PAD nol – sebelumnya 97/98 2 milyar rupiah, penambahan pelanggan merosot 97 – 63.934, 98 – 5.804

Menimbulkan utang Rp 4,071 trilyun Subsidi pemerintah untuk PAM Jaya akibat

privatisasi sejak 1999 – 2002 diperkirakan mencapai Rp 910 milyar

Sumber: Pemda DKI 2002

Page 14: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KONTROVERSI DALAM UU SDA

(5) Aturan bebani petani. Ps 8, 26, 80, pemenuhan

air di luar irigasi untuk keperluan pertanian dilakukan berdasar izin pemerintah

Akan timbul retribusi resmi dan tidak resmi yang akan membebani petani

Paradigma Pemanfaatan dan Komersialisasi. UU ini tidak secara tegas menjamin dan melakukan upaya melindungi hak rakyat atas air. Ps 2, 8, 9, 11, 80 telah menimbulkan mutilasi nilai air menjadi nilai ekonomis belaka.

Page 15: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

KONTROVERSI DALAM UU SDA

(6) Eliminasi peran dan tanggungjawab negara. Ps

45 menyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah dapat mengalihkan alokasi air bagi badan usaha dan perorangan. Berarti bisa yang akan berperan dalam pengelolaan sistem air minum dan irigasi adalah swasta.

Privatisasi air sangat aneh. Bila persoalan utama adalah kelangkaan air, mengapa justru eksploitasi oleh swasta dibuka lebar-lebar? Pasti ada agenda tersembunyi. Inilah kepentingan kapitalis global

Page 16: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

SIAPA DI BALIK LIBERALISASI

AIR? World Bank

ADB

WTO

IMF

UNESCO

Perusahaan air raksasa dengan bisnis dengan keuntungan yang sangat menggiurkan

Page 17: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PERUSAHAAN AIR DUNIA DENGAN KEUNTUNGAN

SANGAT BESAR Suez Lyonnase (Perancis), terbesar di dunia. Melayani 125 juta

pelanggan di 130 negara, diantaranya di Asia Pasific termasuk Indonesia.

Vivendi Environment, melayani 110 juta pelanggan di 100 negara Bila kedua perusahaan digabung mereka menguasai 70 % pangsa

pasar air dunia. Pendapatan keduanya mencapai 70 milyar US Dollar. Total pendapatan dari bisnis air 400 milyar US dollar

Eksekutif persh air dunia menjadi pejabat di WWC (World Water Council). Jerome Monod, Presdir Suez menjadi penasehat Direktur IMF, Camdessus

Page 18: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

BISNIS AIR, BISNIS SANGAT

BASAH 270 perusahaan Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) 1994 diproduksi 1,4 miliar liter 2001 diproduksi 5,2 miliar liter 2002 diproduksi 7,1 miliar liter senilai Rp 700

miliar Aqua 2001 memproduksi 2,363 miliar liter Ades dibawahnya Aqua pada 1998 dibeli oleh Danone (Perancis) Ades pada 2000 dibeli oleh Coca Cola

Sumber: Aspadin

Page 19: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

WORLD BANK BERPERAN DALAM

PRIVATISASI AIR

World Bank: Manajemen sumberdaya air yang efektif haruslah memperlakukan air sebagai komoditas ekonomis dan partisipasi swasta dalam penyediaan air umumnya menghasilkan yang lebih efisien dan peningkatan pelayan dan mempercepat investasi bagi perluasan jasa penyediaan” Lebih lanjut, “peningkatan tarif air akan memberikan intensif dan keuntungan berkelanjutan bagi perusahaan agar dapat memperluas infrastruktur yang menjangkau kelompok miskin”

Page 20: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

POLA PIKIR

WORLD BANK

Mekanisme pasar dengan mengharamkan adanya subsidi, termasuk bagi kelompok miskin adalah pola pikir dan landasan kerja World Bank

Page 21: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

LIBERALISASI SEKTOR MIGAS

'Liberalisasi sektor hilir migas membuka kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas.... Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.'' (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Kompas, 14 Mei 2003).

Page 22: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

NEGARA BARAT

BERPERAN DALAM

LIBERALISASI

USAID (United States Agency for International Development) menyatakan, ''USAID has been the primary bilateral donor working on energy sector reform (USAID telah menjadi donor bilateral utama yang bekerja dalam reformasi sektor energi (di Indonesia)).'' Khusus mengenai penyusunan UU Migas, USAID secara terbuka menyatakan, ''The ADB and USAID worked together on drafting a new oil and gas law in 2000 (ADB – Asian Development Bank – dan USAID telah bekerja bersama dan merancang undang-undang minyak dan gas yang baru pada tahun 2000.'' http:www.usaid.gov/pubs/cbj2002/ane/id/497-009.html).

Page 23: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PERSH. MIGAS ASING

SIAP MASUK

Menurut Dirjen Migas Dept. ESDM, Iin Arifin Takhyan, saat ini terdapat 105 perusahaan yang sudah mendapat izin untuk bermain di sektor hilir migas, termasuk membuka stasiun pengisian BBM untuk umum (SPBU) (Trust, edisi 11/2004). Di antaranya adalah perusahaan migas raksasa seperti British Petrolium (Amerika-Inggris), Shell (Belanda), Petro China (RRC), Petronas (Malaysia), dan Chevron-Texaco (Amerika).

Page 24: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

REKOMENDASI

UU SDA yang ada harus ditolak karena telah salah secara fundamental dan mengancam hak dasar rakyat atas air

Harus dilahirkan undang-undang tentang sumberdaya air yang baik, yang menjaga hak dasar rakyat atas air dan menjaga pemanfaatannya secara adil. Dan Undang-undang yang baik dan adil tidak bisa tidak harus datang dari dzat yang Maha Baik dan Maha Adil, dialah Allah SWT. Itulah syariah

Penataan berdasar syariah bukan hanya di sektor air tapi juga di bidang dan aspek lain. Seluruh aspek kehidupan

Masyarakat harus diberitahu tentang ancaman bahaya dibalik UU SDA ini agar bisa bersikap secara benar

Page 25: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

Harta Milik Allah

Diberikan kepada Manusia

Istikhlaf57:7

24:33

Rizqi bermaknaA’tha: pemberian

Page 26: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN

Dari Mana Diperoleh

Untuk Apa Digunakan(“Tidak akan tegak kaki manusia di akhirat hingga

ditanyai tentang empat hal: umurnya untuk apa, tubuhnya untuk apa, ilmunya untuk apa dan

hartanya darimana didapat dan untuk apa digunakan” )

(al-hadits)

Page 27: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM

KEPEMILIKAN

PENGELOLAAN

DISTRIBUSI

1

2

3

Jenis Kepemilika

n

CaraKepemilika

nIndividuUmumNegara

HalalHaram

Pembelanjaan

Pengembangan

HalalHaram

HalalHaram

Page 28: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

PENGELOLAAN KEPEMILIKAN

PILAR EKONOMI ISLAM

KEPEMILIKAN

PENGELOLA

SEKTOR

BIDANG

HUKUM

PENGELOLAAN

K. UMUMK. INDIVIDU K. NEGARA

NEGARAINDIVIDU

Ekonomi Privat Ekonomi Negara

Konsumsi Produksi

Konsumsi

PERDAGANGANPERTANIAN PERINDUSTRIAN

Pertanahan(al Aradhi)

Jual Beli (al Bai’) dan Syarikah

Industr &, Ketenagakerjaan

Page 29: MEWASPADAI LIBERALISASI SEKTOR AIR

AYNA SANADZHAB?WALLAHU ‘ALAM

WASSALAM