LH

14
NAMA : SICILYA RUTH YUDHIKA NIM : 140405092 JURUSAN : TEKNIK KIMIA 1. Apa yang dimaksud dengan daya dukung lingkungan lingkungan hidup? Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi kelangsungan hidup.. Daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). Penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan 3 (tiga) pendekatan, yaitu: a) Kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang. b) Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan. c) Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air. 2. Apa yang dimaksud dengan daya tampung lingkungan hidup? Daya tampung lingkungan adalah kemampuan lingkunganuntuk menampung/menyerap zat energi dan atau komponen lain yangmasuk atau dimasukan di dalamnya. Pelestarian Daya TampungLingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungikemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ataukomponen lain yang dibuang ke dalamnya. 3. SMOG(SMOKE AND FOG) Asbut, istilah adaptasi dari bahasa Inggris yaitu smog (smoke and fog), adalah kasus pencemaran udara berat

description

tugas pengetahuan lingkungan

Transcript of LH

NAMA: SICILYA RUTH YUDHIKANIM: 140405092JURUSAN: TEKNIK KIMIA

1. Apa yang dimaksud dengan daya dukung lingkungan lingkungan hidup?Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi kelangsungan hidup..Daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). Penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan 3 (tiga) pendekatan, yaitu:a) Kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang.b) Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan.c) Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air.

2. Apa yang dimaksud dengan daya tampung lingkungan hidup?Daya tampung lingkungan adalah kemampuan lingkunganuntuk menampung/menyerap zat energi dan atau komponen lain yangmasuk atau dimasukan di dalamnya.Pelestarian Daya TampungLingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungikemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ataukomponen lain yang dibuang ke dalamnya.3. SMOG(SMOKE AND FOG)Asbut, istilah adaptasi dari bahasa Inggrisyaitu smog(smoke and fog), adalah kasuspencemaran udaraberat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaancuacayang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama, seperti kasus diLondon,Los Angeles,Athena,Beijing, Hong KongatauRuhr Areadan terus menumpuk hingga berakibat membahayakan.Perkataan "asbut" adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun pada perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara.Istilah "smog" pertama kali dikemukakan oleh Dr. Henry Antoine Des Voeux pada tahun 1950 dalam karya ilmiahnya "Fog and Smoke", dalam pertemuan di Public Health Congress. Pada 26 Juli 2005, surat kabar London, Daily Graphic mengutip istilah ini [H]e said it required no science to see that there was something produced in great cities which was not found in the country, and that was smoky fog, or what was known as smog.4. Gambar Tomoko Cang

sumber:http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/02/12/488851_20130212024109.jpg

sumber:http://2.bp.blogspot.com/-NhtaO3OUM5o/T8oZT5eqXnI/AAAAAAAAACM/06vnqXK8UKI/s1600/minamata1.jpg

5. KASUS MINAMATA DI JEPANGPenyakit MinamataatauSindrom Minamataadalah sindrom kelainan fungsisarafyang disebabkan oleh keracunan akutair raksa.Penyakit ini mendapat namanya dari kotaMinamata, PrefekturKumamotodiJepang, yang merupakan daerah di mana penyakit ini mewabah mulai tahun1958. Pada waktu itu terjadi masalah wabah penyakit di kotaMinamataJepang. Ratusan orang mati akibat penyakit yang aneh dengan gejala kelumpuhan syaraf. Mengetahui hal tersebut, para ahli kesehatan menemukan masalah yang harus segera di amati dan di cari penyebabnya. Melalui pengamatan yang mendalam tentang gejala penyakit dan kebiasaan orang jepang, termasuk pola makan kemudian diambil suatuhipotesis. Hipotesisnya adalah bahwa penyakit tersebut mirip orang yang keracunan logam berat. Kemudian dari kebudayaan setempat diketahui bahwa orang Jepang mempunyai kebiasaan mengonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak. Dari hipotesis dan kebiasaan pola makan tesebut kemudian dilakukan eksperimen untuk mengetahui apakah ikan-ikan diTeluk Minamatabanyak mengandung logam berat (merkuri). Kemudian disusun teori bahwa penyakit tesebut diakibatkan oleh keracunan logam merkuri yang terkandung pada ikan. Ikan tesebut mengandung merkuri akibat adanya orang atau pabrik yang membuang merkuri ke laut. Penelitian berlanjut dan akihrnya ditemukan bahwa sumber merkuri berasal dar pabrikbatu bateraiChisso. Akhirnya pabrik tersebut ditutup dan harus membayar kerugian kepada penduduk Minamata kurang lebih dari 26,6 juta dolar.

PENYEBAB PENYAKIT MINAMATAPenyakit minamatamirip orang yang keracunan logam berat. Kemudian dari kebudayaan setempat diketahui bahwa orang Jepang mempunyai kebiasaan mengonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak. Dari hipotesis dan kebiasaan pola makan tesebut kemudian dilakukan eksperimen untuk mengetahui apakah ikan-ikan diTeluk Minamatabanyak mengandung logam berat (merkuri), dan ternyata benar.Kemudian di susun teori bahwa penyakit tersebut diakibatkan oleh keracunan logam merkuri yang terkandung pada ikan. Ikan tesebut mengandung merkuri akibat adanya orang atau pabrik yang membuang merkuri ke laut.Penyakit ini ditemukan pertama kali di kota Kumamoto pada tahun 1956 dan pada tahun 1968 pemerintah Jepang menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan pencemaran pabrikbatu bateraiChisso Co., Ltd. oleh pembuangan limbah metil merkuri. Limbah merkuri di Perairan Minamata berasal dari perusahaan Nippon Mitrogen Vertilaser yang merupakan cikal bakal Ciso Go LTD dengan produksi utama pupuk Urea. Penyakit aneh ini kemudian dikenal dunia dengan nama Penyakit Minamata. Penyakit Minamata tidak hanya menyerang manusia. Tetapi juga binatang yang mengkonsumsi bahan makanan yang tercemar merkuri atau menghirup udara yang mengandung merkuri.Metil merkuri adalah merkuri organik yang berbentuk serbuk putih dan berbau seperti belerang pada sumber air panas. Senyawa ini mudah terserap oleh organ pencernaan dan dibawa oleh darah ke dalam otak, liver dan ginjal bahkan ke dalam janin. Metil merkuri yang masuk ke tubuh manusia akan menyerang sistem saraf pusat. Merkuri anorganik dapat berubah menjadi metil merkuri karena ditransformasi oleh bakteri di perairan, misalnya Desulfovibrio desulfuricans LS. Merkuri organik akan terserap oleh ikan dan kerang melalui insang atau saluran pencernaan. Metil merkuri yang terbentuk di perairan secara bertahap diakumulasi dalam tubuh ikan dan kerang dan konsentrasinya berlipat ganda dalam rantai makanan biota perairan. Contohnya merkuri dalam plankton diserap oleh ikan kecil dan jumlahnya berlipat sesuai dengan jumlah plankton yang dimakan ikan, kemudian ikan kecil dimakan oleh ikan besar dan merkurinya berlipat ganda. Beberapa polutan seperti metil merkuri dan dioksin yang dilepaskan ke lingkungan menunjukkan konsentrasi yang tinggi pada organisme yang menempati puncak rantai makanan.Methyl mercuri dalam ikan tidak dapat direduksi dengan memasaknya karena metil merkuri dalam ikan terikat erat pada protein dan pemanasan pada temperatur yang biasa digunakan saat memasak kecuali jika ikan dibakar pada suhu diatas 400 dan ikan akan menjadi arang. Oleh sebab itulah terjadi penyakit Minamata.Parahnya, penyakit Minamata tidak ada obatnya. Tahun 1956, kecurigaan mulai muncul setelah Direktur Rumah Sakit Ciso melaporkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat Minamata. Atas masuknya gelombang pasien dengan gejala sama, kerusakan sistem syaraf. Namun penyakit Minamata ini, amat lambat penanganannya oleh Pemerintah Jepang. Baru 12 tahun, yakni pada tahun 1968, pemerintah Jepang mengakui, penyakit aneh ini bersumber dari limbah Ciso yang dibuang ke Perairan Minamata.

PROSES PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT MERKURIMerkuri merupakan benda cair,hydrargyrum, air/cairan perak unsurgolongan transisi berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsuryang berbentuk cair dalam suhu kamar serta mudah menguap. Karena merupakan benda cair sehingga merkuri dengan mudah meresap ke dalam tanah. Tanah yang mengandung 50 % pori-pori yang terisi air dan udara lebih mempermudah merkuri yang merupakan benda cair untuk bereaksi ke dalam tanah Secara alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah yang melewati deposit Hg. Apabila masuk ke dalam air tanah, kemudaia air tanah mengalir masuk menuju ke perairan dengan system. permeabilitas tanah. Merkuri mudah bereaksi dengan unsur yang ada dalam tanah dan air dan membentukHgCl (merkurianorganik). Merkuri anorganik akan berubah oleh peran mikro organisme. Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organomerkuri. Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah methyl merkuri yang dihasilkan oleh mikro organisme dalam tanah dan air.Komponen merkuri yang digunakan dalam pestisida, umumnya memasuki tanah dengan jumlah 1g/ha sampai 200g/ha (0,00050,1 ppm), yang mana apabila lebih dari tingkatan itu dapat menghancurkan organik dalam tanah dan nitrogen dalam mineral tanah. Tanah mengandung CO2dengan kesuburan tanah NH2dan NaOH. Merkuri dapat bereaksi dengan nitrogen tanah membentuk methyl mercuryHg(NO2)3. Methyl merkuri dapat terendap dengan skala waktu yang cukup lama di dalam tanah karena merkuri stabil dan tidak dapat dipisahkan bahkan dicampurkan dengan zat lainProses metabolisme sebagian dari alkil merkuri akan diubah menjadi senyawa merkuri anorganik dan akan terakumulasi pada organ hati dan ginjal. Senyawa alkil merkuri dalam tubuh selama 70 hari dan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme. Jumlah hasil alkil merkuri yang dikeluarkan sebagai hasil samping metabolisme tubuh hanyalah mencapai 1 % dari total alkil yang masuk, 99 % terakumulasi dalam berbagai organ dalam tubuh. Pembuangan senyawa merkuri organik dari dalam tubuh berkaitan erat dengan sistem urinaria atau sistem pembuangan. Merkuri yang masuk ke dalam hati akan terbagi 2:1.Sebagian akan terakumulasi pada hati2.Sebagian lainnya akan dikirim ke empeduDalam kantung empedu senyawa merkuri organik akan dirombak untuk dapat dihancurkan dan dimusnahkan daya racunnya, hasil perombakan berupa senyawa merkuri anorganik yang kemudian dikirim lewat darah ke ginjal. Pada ginjal, senyawa merkuri anorganik ini mengalami proses pemilahan akhir, dimana akan terakumulasi pada ginjal dan lainnya dibuang bersama urin.Wanita hamil yang terpapar oleh senyawa alkil merkuri dapat menyalurkan pada janin yang dikandungnya. Senyawa alkil merkuri masuk bersama makanan melewati plasenta dibawa oleh peredaran darah ke janin. Kontaminasi yang disebabkan oleh alkil merkuri dapat merusak otak janin sehingga bayi menjadi cacat. Wanita menyusui yang terpapar oleh senyawa metil merkuri dapat mengakibatkan keracunan merkuri pada bayi yang disusui.

GEJALA PENYAKIT MINAMATAGejala awal antara lain kaki dan tangan menjadi gemetar dan lemah, kelelahan, telinga berdengung, kemampuan penglihatan melemah, kehilangan pendengaran, bicara cadel dan gerakan menjadi tidak terkendali. Beberapa penderita berat penyakit Minamata menjadi gila, tidak sadarkan diri dan meninggal setelah sebulan menderita penyakit ini.Gejala-gejala sindrom ini sepertikesemutanpadakakidantangan,lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan berbicara dan pendengaran. Pada tingkatan akut, gejala ini biasanya memburuk disertai dengankelumpuhan,kegilaan, jatuh koma dan akhirnyamati.Akibat limbah merkuri, warga menderita penyakit dengan ciri-ciri sulit tidur, kaki dan tangan merasa dingin, gangguan penciuman, kerusakan pada otak, gagap bicara, hilangnya kesadaran, bayi-bayi yang lahir cacat hingga menyebabkan kematian.Penderita kronis penyakit ini mengalami gejala seperti sakit kepala, sering kelelahan, kehilangan indera perasa dan penciuman, dan menjadi pelupa. Meskipun gejala ini tidak terlihat jelas tetapi sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Yang lebih parah adalah penderita congenital yaitu bayi yang lahir cacat karena menyerap metil merkuri dalam rahim ibunya yang banyak mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi metil merkuri. Ibu yang mengandung tidak terserang penyakit Minamata karena metil merkuri yang masuk ke tubuh ibu akan terakumulasi dalam plasenta dan diserap oleh janin dalam kandungannya. Disamping dampak kerusakan fisik, penderita Minamata juga mengalami diskriminasi sosial dari masyarakat seperti dikucilkan, dilarang pergi tempat umum dan sukar mendapatkan pasangan hidup.

6. Apa pertemuan sedunia tahun 1972, apa isinya?DEKLARASI STOCKHOLM 1972Konferensi Internasional Lingkungan Hidup di Stockholm, Swedia pada tahun 1972, adalah konferensi yang sangat bersejarah, karena merupakan konferensi pertama tentang lingkungan hidup yang diprakarsai oleh PBB. Diselenggarakan pada tanggal 5 sampai 16 Juni 1972. Dengan peserta 113 negara, 21 organisasi PBB, 16 IGO dan 258 NGO.

Adapun topik pembahasan dalam konferensi ini adalah ;1. Pemukiman Manusia.2. Pengelolaan Sumber Daya Alam.3. Identifikasi Zat Pencemaran.4. Pendidikan dan Informasi.5. Pembangunan dan Lingkungan.6. Implikasi Keorganisasian.Topik pembahasan tersebut dibahas oleh masing-masing komisi, yaitu ;a. Komisi I membahas topik nomor 1 (satu) dan 4 (empat).b. Komisi II membahas topik nomor 2 (dua) dan 5 (lima).c. Komisi III membahas topik nomor 3 (tiga) dan 6 (enam).Pembahasan topik dalam konferensi ini dibagi dalam 3 (tiga) tahapan pelaksanaan, yaitu ;1. Pleno Pembuka.2. Pertemuan Komisi dengan kelompok kerja.3. Pleno Penutup.Setelah diadakan pembahasan dalam waktu yang sudah ditentukan, konferensi ini mendapatkan hasil, hasilnya adalah ;1. Deklarasi Stockholm, terdiri dari ; Preambule. 26 Asas2. 109 Rencana Aksi.3. Rekomendasi Kelembagaan dan Keuangan, terdiri dari ; Dewan Pengurus. Sekretariat. Dana Lingkungan Badan Kordinasi.Kemudian, konferensi ini menyepakati beberapa hal, yaitu ;1. Dibentuknya UNEP(United Nation Environment Programme) .2. Ditetapkannya 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.Itulah beberapa poin penting dari serangkaian Konferensi Stockholm mengenai Lingkungan Hidup Internasional dan hasilnya di ratifikasi kembali oleh negara-negara peserta untuk diundangkan secara nasional.

7. Perbandingan pertemuan tahun 1972, 1992, dan 2012 UNCHE - KTT STOCKHOLM 1972UNCHE (United Nations Conference on the Human Environment) dilaksanakan pada tanggal 5-16 Juni 1972 di Stockholm Swedia. KTT ini merupakan pertemuan pertama kali yang berupaya mendorong paradigma pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan pemimpin-pemimpin dunia dan pakar-pakar lingkungan. Fokus pertemuan adalah evolusi bagi konsep perlindungan lingkungan hidup manusia sebagai elemen krusial dalam agenda pembangunan. Pada pertemuan ini sebenarnya sudah digali konsep keberlanjutan yang menyatakan hubungan antara pembangunan ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan sosial, meskipun belum memberikan rumusan bagi pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Hasil-hasil pertemuan UNCHE dikenal sebagaiStockholm Declaration, yang merumuskan 2 norma yaitu (1) prinsip 21 yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan lintas batas internasional dan (2) prinsip 24 yang berkaitan dengan kewajiban bekerjasama. Hasil monumental dari pertemuan ini adalah dibentuknyaUnited Nations Environment Programme(UNEP) pada tahun 1975 yang dimaksudkan untuk mendorong kerjasama lingkungan internasional. Di tingkat nasional, negara-negara mulai merancang atau memperbaiki kelembagaan lingkungannya, baik organisasi lingkungan maupun peraturan perundang-undangan yang menyangkut lingkungan (disarikan dari Rogerset al.2008).Indonesia yang menghadiri konferensi tersebut mengambil langkah-langkah seperti mengeluarkanKeputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1972 untuk membentuk panitia antar departemen yang disebut dengan Panitia Perumus dan Rencana Kerja Bagi Pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup guna merumuskan dan mengembangkan rencana kerja di bidang lingkungan hidup. Hasil kerja panitia, menurut Silalahi (2003), dianut pertama kali dalam GBHN Indonesia tahun 1973 dengan nama pembangunan berwawasan lingkungan. Tiga tahun kemudian, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1975. Keputusan Presiden ini merupakan dasar pembentukan Panitia Inventarisasi dan Evaluasi Kekayaan Alam dengan tugas pokoknya adalah menelaah secara nasional pola-pola permintaan dan persediaan serta perkembangan teknologi, baik di masa kini maupun di masa mendatang serta implikasi sosial, ekonomi, ekologi dan politis dari pola-pola tersebut (Kementerian Lingkungan Hidup, 2011). UNCED KTT RIO DE JENEIRO 1992United Nations Conference of Environment and Development(UNCED) dilaksanakan pada tanggal 3 -14 Juni 1992 di Rio De Jeneiro, Brasil yang juga dikenal sebagai KTT Bumi. Karya Komisi Brundtland menginspirasi KTT ini sehingga fokus lingkungan meluas pada isu-isu kemiskinan dan penduduk. Pada KTT ini juga terjadi evolusi yang luar biasa terhadap konsep pembangunan berkelanjutan.KTT Bumi menghasilkan 5 dokumen penting yang menjadi agenda internasional untuk pembangunan berkelanjutan memasuki abad 21 yang akan datang. Dokumen itu (Galizzi 2005:972) adalah sebagai berikut: (1) Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan, yang merupakan dokumen yang tidak mengikat secara hukum; (2) Agenda 21, yang merupakan rencana ambisius dalam cara dan aksi konkrit mendorong pembangunan berkelanjutan; (3) membuatUnited Nations Framework Convention on Climate Change(UNFCCC), yang mengikat secara hukum berkaitan dengan pemanasan global; (4) membuatConvention on Biological Diversity(CBD), yang merupakan ketentuan yang mengikat secara hukum berkaitan dengan keanekaragaman hayati; dan (5) Pernyataan Prinsip-Prinsip bagi Konsensus Global tentang Manajemen, Konservasi, dan Pembangunan Berkelanjutan dari semua jenis hutan yang lebih dikenal denganRio Forest Principles, yang juga merupakan dokumen yang tidak mengikat secara hukum.Deklarasi Rio terdiri atas satu pembukaan dan 27 prinsip yang dianggap sebagai hukum internasional dalam pembangunan berkelanjutan, yang dinilai merupakan konsep yang lebih khusus dan lebih tepat dibandingkan dengan prinsip-prinsip yang ada dalam Deklarasi Stockholm. Deklarasi Rio mengandung prinsip-prinsip yang dapat dikategorikan dalam 4 kelompok, yaitu hukum, kebijakan, ekonomi, dan kebijakan publik (Rogerset al.2008).Agenda 21 merupakan konsep program aksi yang mengatur aktivitas-aktivitas manusia yang memiliki dampak lingkungan. Meskipun agenda 21 tidak mengikat secara hukum, namun ia merepresentasikan komitmen politik. Agenda 21 terdiri atas 40 bab dan 4 bagian utama, yaitu (1) dimensi sosial ekonomi, (2) konservasi dan manajemen sumber daya untuk pembangunan, (3) memperkuat peran kelompok utama, dan (4) cara implementasi. Isu lingkungan utama dalam agenda 21 (Galizzi 2005:975) yaitu perlindungan atmosfir, pendekatan terpadi perencanaan dan pengelolaan sumber daya lahan, mengendalikan deforestasi, mengelola ekosistem rentan terhadap penggurunan dan kekeringan, mendorong pembangunan pedesaan dan pertanian berkelanjutan, konservasi biodiversitas, manajemen bioteknologi yang ramah lingkungan, perlindungan ekosistem laut dan pesisir, perlindungan kualitas dan suplai sumber daya air tawar, dan manajemen bahan kimia beracun dan limbah berbahaya.KTT Bumi ini dianggap merupakan sebuah konferensi yang banyak menghasilkan keberhasilan terutama yang berkaitan dengan UNFCCC dan CBD, yang diterima sebagai ketentuan yang mengikat. UNFCCC dimaksudkan untukmenstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yangmembahayakansistem iklim, yang kemudian mendorong dilaksanakanConference of Parties(COP) tentang perubahan iklim. Perdebatan sampai isu-isu tentang pemanasan global dan perubahan iklim menjadi lebih intensif dibicarakan sejak diluncurkannya Protokol Montreal pada tahun 1992 dan Protokol Kyoto pada tahun 1997, yang juga diratifikasi oleh Indonesia. Pada Protokol Kyoto tersebut, diinisiasi 2 program penting, yaituClean Development Mechanism(CDM) danReducing Emission from Deforestation dan Forest Degradation(REDD), khusus untuk REDD ini mengalami perdebatan panjang sampai tahun 2009. Sedangkan CBD tidak hanya berbicara konservasi sumber daya hayati, tetapi juga respek terhadap pengetahuan tradisional masyarakat lokal dalam pelestarian biodiversitas dan pemanfaatan secara lestari.Pertemuan lingkungan yang dilaksanakan pada tahun 2000, dibawah kendali Sidang Umum PBB, yang juga sering disebut dengan Millennium Summit. Dalam pertemuan tersebut, delegasi PBB mendorong tujuan dan target pembangunan internasional yang dikenal denganMillennium Development Goals(MDGs). MDGs berisikan 8 target, yaitu: (1) mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, (2) meningkatkan pendidikan, (3) mendorong persamaan gender dan pemberdayaan wanita, (4) mengurangi kematian anak, (5) memperbaiki kesehatan ibu, (6) mengentaskan HIV/Aids, malaria, dan penyakit lainnya, (7) menjamin kelestarian lingkungan, dan (8) mengembangan kerjasama global dalam pembangunan (disarikan dari Rogerset al.2008)Keberadaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya membuat Indonesia selangkah lebih maju dalam CBD. Dalam konteks kebijakan, Indonesia juga menyusun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (menggantikan Undang-Undang No. 4 Tahun 1982). UNCSD KTT RIO DE JENEIRO 2012Pertemuan ini diberi nama United Nations Conference on Sustainable Developmnent (UNCSD) yang dilaksanakan kembali di Rio de Jeneiro Brasil. KTT ini juga disebut dengan KTT Rio+20. Berdasarkan website resmi Kementerian Lingkungan Hidup, disampaikan hasil-hasil dari KTT Rio+20, seperti tulisan berikut ini.Selama sembilan hari mulai 13 22 Juni 2012, ribuan acara diadakan menjelang dan selama Konferensi Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan, di Rio de Janeiro, Brazil, yang selanjutnya lebih dikenal dengan KTT Rio+20, yang merupakan konferensi PBB terbesar yang pernah diselenggarakan dengan jumlah peserta sebanyak 29.373 orang yang terdiri dari para pemimpin Pemerintah, bisnis dan organisasi kemasyarakatan, pejabat PBB, akademisi, wartawan dan masyarakat umum (Delegasi sekitar 12.000 orang, LSM dan Kelompok Utama 10.047 orang dan Media 3.989 orang).KTT Pembangunan Berkelanjutan atau KTT Rio+20 diikuti oleh 191 negara yang dihadiri 105 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dan 487 menteri. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi oleh sejumlah Menteri. Kehadiran Presiden RI dan sejumlah Menteri menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan, termasuk kesiapan peran kepemimpinan Indonesia dalam agenda global.KTT Rio+20 menyepakati DokumenThe Future We Wantyang menjadi arahan bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di tingkat global, regional, dan nasional.Dokumen memuat kesepahaman pandangan terhadap masa depan yang diharapkan oleh dunia (common vision) dan penguatan komitmen untuk menuju pembangunan berkelanjutan (renewing political commitment). Dokumen ini memperkuat penerapanRio Declaration 1992danJohannesburg Plan of Implementation 2002.Dalam dokumenThe Future We Want, terdapat 3 (tiga) isu utama bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, yaitu: (i)Green Economy in the context of sustainable development and poverty eradication, (ii) pengembangan kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan tingkat global (Institutional Framework for Sustainable Development), serta (iii) kerangka aksi dan instrumen pelaksanaan pembangunan berkelanjutan (Framework for Action and Means of Implementation). Kerangka aksi tersebut termasuk penyusunanSustainable Development Goals (SDGs)post-2015yang mencakup 3 pilar pembangunan berkelanjutan secara inklusif, yang terinspirasi dari penerapanMillennium Development Goals (MDGs).Bagi Indonesia, dokumen ini akan menjadi rujukan dalam pelaksanaan rencana pembangunan nasional secara konkrit, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (2005-2025). Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup, instansi Pemerintah terkait dan seluruh pemangku kepentingan akan menyusun langkah tindak lanjut yang lebih konkrit untuk pelaksanaan kebijakan di lingkup masing-masing.Kebijakan Pemerintah Indonesia pro-growth, pro-poor, pro-job, pro-environment pada dasarnya telah selaras dengan dokumenThe Future We Want. Dalam sesi debat umum, Presiden RI menekankan bahwa untuk mewujudkan tujuan utama pembangunan berkelanjutan yaitu pengentasan kemiskinan, diperlukan tidak hanya sekedar pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pemerataan atau Sustainable Growth with Equity.Rio+20 ini menghasilkan lebih dari US$ 513 Milyar yang dialokasikan dalam komitmen untuk pembangunan berkelanjutan, termasuk di bidang energi, transportasi, ekonomi hijau, pengurangan bencana, kekeringan, air, hutan dan pertanian. Selain itu terbangun sebanyak 719 komitmen sukarela untuk pembangunan berkelanjutan oleh pemerintah, dunia usaha, kelompok masyarakat sipil, universitas dan lain-lain.