PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan...

48
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Melirik Potensi Kereta Api Untuk Efisiensi Distribusi Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit: Modal Pasar Rakyat yang Membanggakan Rumah Dome: Modelnya Menawan Potensi Bisnisnya Bisa Diandalkan 26 14 34 Membangun Sistem Perdagangan dalam Negeri yang Berkesinambungan INFO Perdagangan Dalam Negeri PDN

Transcript of PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan...

Page 1: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

Melirik PotensiKereta Api Untuk Efi siensi Distribusi

Pusat PerbelanjaanMentaya Sampit:Modal Pasar Rakyat yang Membanggakan

Rumah Dome:Modelnya MenawanPotensi BisnisnyaBisa Diandalkan

26 14 34

Membangun Sistem Perdagangan dalam Negeri yang Berkesinambungan

INFOP e r d a g a n g a n D a l a m N e g e r iPDN

Page 2: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

MAJALAH INFO PDN, MEI 20112

PENGARAH : Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, GunaryoPENANGGUNG JAWAB : Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, MardjokoREDAKTUR : Lamtasim DasustraEDITOR : Ronny S.M. Marpaung KOORDINATOR PELAKSANA : A. Latif LahdjieDESAIN GRAFIS : Rafi AliefTATA LETAK : B. Jagat SetiawanDITERBITKAN OLEH : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam NegeriALAMAT : Gedung Utama Lt. 8, Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110, email: [email protected]

Page 3: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

daftar isiLIPUTAN UTAMA> Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah Memperkuat Sinergi dan Koordinasi PDN ........4> Layanan Cepat Perijinan Disperindag Batam: Melayani Kaum Profesional dengan Optimal ....7

PROFIL PASAR> PASAR MINULYO: Pilar Ketahanan Ekonomi Nasional di Pantai Selatan Pulau Jawa ..........................11> PUSAT PERBELANJAAN MENTAYA SAMPIT: Model Pasar Rakyat yang Membanggakan ....14

TOPIK BAHASAN> Kabar Baik dari ASEAN Summit ke-18 ............ 17

BERITA PASAR> Sentra Wig dan Bulu Mata Palsu Purbalingga: Sempat Kritis, Kini Semakin Eksis ..................20> Bisnis Helm Memikat Kawula Muda ................23

DISTRIBUSI> Melirik Potensi Kereta Api Untuk Efisiensi Distribusi ................................. 26

INFO SEMBAKO> Panen Raya Padi Usai, Optimisme Terurai ......29

KOLOM ANDA> Memaknai Fungsi Strategis “Minyakita” ..........32

POTENSI UMKM> RUMAH DOME: Modelnya Menawan, Potensi Bisnisnya Bisa Diandalkan .............................................34> Membuat Tokek Menjadi Komoditi Pendulang Rejeki ...........................................37

PRODUK UNGGULAN> Semerbak Harum Nilam Indonesia di Pasar Dunia ................................................40> BABAK BARU FURNITURE INDONESIA: Memanfaatkan Potensi Ceruk Pasar Dalam Negeri .................................................42

Salam bahagia untuk kita semua....

Sebenarnya kami sudah tidak sabar untuk segera mengajak pembaca membuka lembar demi lembar Info PDN edisi kali. Namun apa daya, “adat istiadat” keredaksian mengharuskan kami membuka setiap perjumpaan kita dengan salam redaksi yang memang sudah menjadi tradisi majalah ini. Dan kami yakin, pembaca pasti membutuhkan rubrik ini sebagai hidangan pembuka agar mudah memilih rubrik mana saja yang terlebih dahulu akan dinikmati.

Terus terang, pada edisi ini Info PDN ber-hasil menjaring sejumlah kabar pen ting terkait dinamika kinerja Direktorat Perdagangan Dalam Negeri yang mendesak untuk disajikan sebagai bahan referensi dan inspirasi dalam rangka membangun sistem perdagangan dalam negeri yang berkesinambungan. Di antaranya, adalah kabar dari Forum Sinkronisasi Program Per-da ga ngan Dalam Negeri yang dilang sung kan di Batam pada pertengahan bulan April lalu. Kehangatan diskusi pada forum ini bisa Anda simak di rubrik Laporan Utama kami.

Kabar tersebut kami sambung dengan oleh-oleh Dirjen PDN, Gunaryo, beserta sejumlah jajaran PDN dari kunjungan kerjanya ke kantor pelayanan perizinan Disperindag Batam. Yakni, kisah perjalanan mereka dalam menerapkan sistem pelayanan cepat yang membuat puas para pelaku bisnis di Batam.

Sedangkan dari Jakarta, kami menda patkan beberapa kabar baik dari perhelatan ASEAN Summit 18th yang sangat perlu pembaca keta-hui. Biar lebih jelas, pembaca bisa mengikuti berita ini di rubrik Topik Bahasan. Nah, itu baru sepertiga dari majalah ini.

Di bagian dua pertiga lainnya, seperti biasa kami menyajikan liputan-liputan inspiratif berke-naan dengan kejayaan industri alis mata palsu Purbalingga di pentas pasar dunia, harumnya nilam kita di kancah perdagangan internasional, kisah sukses Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit dalam membangun daya saing, dan potensi Pasar Minulyo Pacitan sebagai pilar penyangga ketahanan ekonomi nasional di wilayah pantai selatan Pulau Jawa.

Ada pula beberapa sajian kami yang sama sekali tidak boleh pembaca lewatkan, yaitu rubrik Distribusi, Info Sembako dan juga Kolom Kita. Pasalnya, “hidangan” yang kami suguhkan pada rubrik-rubrik tersebut agak berbeda rasanya dari sebelum-sebelumnya. Tak percaya? Kami persilahkan pembaca untuk merasakan sendiri perbedaannya.

Sukses untuk Anda!

Redaksi

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 3

Pengantar Redaksi

Page 4: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah

Memperkuat Sinergi dan Forum sinkronisasi perdagangan dalam negeri kembali digelar tahun ini. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, menjadikan kegiatan ini sebagai upaya strategis untuk menyamakan persepsi dan pemahaman dalam penyusunan dan pelaksanaan program perdagangan dalam negeri antara pemerintah pusat dan daerah. Kinerja optimal dan hasil maksimal menjadi target dari kegiatan ini.

Sejumlah kebijakan teknis di bidang perdagangan dalam negeri dibahas dalam Forum Sinkronisasi Program

Pusat dan Daerah yang diselenggarakan oleh Ditjen PDN, Kemendag RI, di Hotel Golden View, Batam, Kepulauan Riau, pada tanggal 17 -19 April lalu. Acara ini diha-diri oleh 130 utusan dari Dinas Provinsi selu ruh Indonesia dan sejumlah pagawai dari Kabupaten/Kotamadya dari seluruh Provinsi Kepulauan Riau.

Di hadapan peserta forum, para direktur di lingkungan Dit PDN secara bergantian memaparkan evaluasi pelaksanaan ke-giatan dekonsentrasi di bidang perda-gangan dalam negeri tahun 2010-2011, rencana kegiatan dekonsentrasi untuk tahun 2012-2014, serta isu-isu aktual dan permasalahan di bidang perdagangan dalam negeri. Tentu saja, ada maksud dan tujuan strategis dari kegiatan ini. Di antaranya, adalah untuk mendukung terwujudnya program unggulan perdagangan dalam negeri tahun 2010-2014 yang meliputi stabilitas dan penurunan disparitas harga bahan pokok; penciptaan distribusi perdagangan

yang efi sien; peningkatan kinerja sektor perdagangan besar dan Ekonomi Kreatif; perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri; peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen; dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Alasan mendasar dari forum ini adalah seba gaimana telah berulangkali disam pai-kan oleh Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, dalam beberapa kesempatan. Menurutnya, pembangunan sektor per-

da ga ngan perlu dilakukan secara berke-lanjutan melalui sinkronisasi proses pe ren canaan dan upaya penyamaan per-sepsi serta gerak langkah dari seluruh stakeholders perdagangan. Pasalnya, sek-tor perdagangan juga diharapkan dapat menjadi penggerak pertumbuhan serta menjadi pendorong dalam meningkatkan daya saing. “Koordinasi, sinkronisasi dan konsultasi dengan semua lini merupakan cara yang sedang kita tempuh untuk meng-hadapi permasalahan yang kian majemuk,”

MAJALAH INFO PDN, MEI 20114

Liputan Utama

Page 5: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

FOT

O:

RO

NN

Y M

AR

PAU

NG

Koordinasi PDN

imbuh Mendag, beberapa waktu lalu.

Upaya sinkronisasi untuk me-mantapkan koordinasi dan si-nergi antara pemerintah pusat dan daerah ini juga dimaknai oleh Dirjen Perdagangan Dalam Ne-geri sebagai kegiatan strategis. Pasalnya, hampir seluruh program Ditjen PDN memerlukan koordinasi dengan instasi daerah. Di antaranya,

yang paling hangat saat ini adalah program 10 pasar percontohan.

Program lain yang membutuhkan koordinasi dengan daerah adalah pengembangan Pusat Informasi Harga dan Sistem Deteksi Dini (Early Warning System). Saat ini, cara yang dilakukan daerah dalam menyampaikan real time data me ngenai harga kepada pusat masih bervariasi, yaitu melalui pe san singkat (sms), e-mail, fax ataupun telepon.“Early Warning System perlu dikembangkan secara lebih terintegrasi antar pusat dan daerah, sehingga penyampaian dan penyebaran data dapat dilakukan lebih cepat,” jelas Ses Ditjen PDN, Mardjoko.

Yang tak kalah penting dan sangat membutuhkan koordinasi dan sinkronisasi antara pusat dan dae-rah adalah prioritas pemerintah untuk mengembangkan National Master Plan on Connectivity seba-gai sistem logistik nasional yang diharapkan mampu mengu rangi disparitas harga.

MEMPERKUAT DAYASAING EKONOMI

Ada beberapa persoalan krusial yang harus dikoordinasikan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Ngeri dengan pemerintah daerah da-lam kaitannya dengan upaya pe-ningkatan daya saing ekonomi dan penciptaan kemakmuran rak yat. Ses Ditjen PDN, Mardjoko, dalam sambutannya di Forum Sin-kronisasi ini mengharapkan kepada semua pemerintah daerah untuk melakukan sinkronisasi Program/

Kegiatan Pusat dengan Daerah, yakni dengan menghindari du-pli kasi (tumpang tindih) pen da-naan yang bersumber dari APBN dan APBD terhadap obyek pem-bangunan yang sama, serta me-ningkatkan efi siensi dan efek tivitas belanja Pemerintah Pusat dan Daerah.

Ia juga mengharapkan agar pe-merintah daerah aktif dan te pat waktu dalam menyampaikan data dan informasi harga serta stock bahan kebutuhan pokok ma sya-rakat, meningkatkan par tisipasi UKMKM pada event-event pameran dalam negeri, dan meningkatkan promosi peng gunaan produk da-lam ne geri, dan aktif dan tepat wak tu dalam menyampaikan lapo-ran pelaksanaan kegiatan de kon -sentrasi sesuai dengan per aturan yang berlaku.

Sementara itu, terkait dengan masalah peningkatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Dirjen PDN juga mengharapkan agar seluruh dinas Provinsi di bidang perdagangan dapat melakukan pembinaan sebagai berikut:a.) Sesuai amanat undang-undang No 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah selambat-lam-batnya tanggal 31 Desember 2011, Pemda Kabupaten/kota harus membatalkan/Mencatat perda yang obyek retibusinya pendaftaran perusahaan/penerbitan TDP.b.) Meminta Pemda Kabupaten/kota di wilayahnya untuk menyampaikan laporan penyelenggaraan pen-daftaran perusahaan dan tembusan pengesahan formulir pendaftaran perusahaan kepada Menteri Perda-

“Ada beberapa peran penting pemerintah daerah yang harus diopti-malkan dalam pemantauan harga dan stok ini. Di anta-ranya, setiap terjadi mutasi petugas pen-catat dan pelapor harga di daerah sebaiknya se-gera dikomu-nikasikan ke pusat agar out put pelaporan harga dapat dipertang-gungjawabkan validitasnya”

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 5

Page 6: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

gangan cq. Dirjen PDN

Upaya peningkatan daya saing tersebut juga perlu didukung peningkatan kelan-caran distribusi yang efektif dan efi sien. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, menurut Retno Rukmawati, Direktur bahan Pokok dan Barang Strategis Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, mengharapkan adanya koordinasi yang kuat antara pe merintah daerah dan pusat, terutama dalam hal pemantauan harga dan stock.

Menurut Retno Rukmawati, ada beberapa peran penting pemerintah daerah yang harus dioptimalkan dalam pemantauan harga dan stok ini. Di antaranya, setiap terjadi mutasi petugas pencatat dan pelapor harga di daerah sebaiknya se-gera dikomunikasikan ke pusat agar out put pelaporan harga dapat dipertang-gungjawabkan validitasnya. “Selain itu, adalah agar laporan harga ke pusat dapat dilakukan secara rutin,” imbuhnya.

Adapun untuk meningkatkan ketahanan pangan, Retno menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan mengharapkan peran serta pemerintah daerah dalam beberapa tugas strategis berikut ini: 1) Menyusun neraca kebutuhan pokok ma-syarakat untuk mengetahui produksi, ke bu tuhan dan stok setiap periode. 2)

Setiap daerah surplus produksi harus aktif mengamankan hasil panen agar tidak oversuplay di pasar induk yang malah akan berdampak pada menurunnya harga komoditi. 3) Mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan dan mengantisipasi kenaikan permintaan pada saat hari-hari besar keagamaan nasional. 3) Menga-mankan jalur-jalur distribusi untuk kelan-caran suplay barang ke pasar. 4) Melakukan koordinasi secara intensif dengan dunia usaha dan instansi terkait agar ada jami-nan suplay. 5) Menelusuri sebab akibat terjadinya fl uktuasi harga, terutama bila terjadi kenaikan harga yang ekstrim di daerahnya.

Untuk mewujudkan daya saing ekonomi nasional, Direktorat Logistik dan Sarana Distribusi, PDN, juga menyampaikan be-berapa harapannya kepada para peme-rintah daerah terkait masalah logistik dan sarana distribusi. Salah satunya, pemerintah daerah diharapkan berperan aktif mendu-kung tercapainya “Sistem Logistik yang Terintegrasi Secara Lokal, Terhubung Secara Global untuk Meningkatkan Daya saing Nasional dan Kesejahteraan Rakyat.”

Di antaranya, adalah dengan melakukan sinkronisasi kebijakan dan program dengan pemerintah pusat, khususnya dalam bidang pengembangan sarana distribusi dalam kerangka pengembangan Sistem Logistik

Nasional. Tak hanya itu, pemerintah daerah pun juga diharapkan agar senantiasa te-rus menerus mengembangkan potensi daerahnya dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang bersifat kesa-tuan dan bukan bersifat keseragaman.

Sementara itu, dalam forum sinkronisasi ini, Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Suhanto pun tak ketinggalan ikut menyampaikan ha-ra pan-harapannya kepada para peme-rintah daerah, terutama dalam hal upaya pembentukan iklim usaha, pengem ba-ngan dan penguatan prodok lokal, pe-ngembangan kemitraan usaha dan fasilitasi pemasaran, dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri yang sedang gencar digalakkan melalui program 100% ACI.

Sedangkan dari Direktorat Bina Usaha Perdagangan, dalam presentasi yang disampaikan oleh Jimmy Bella (Direktur Bina Usaha Perdagangan), menyampaikan pentingnya harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan iklim usaha perdagangan di daerah. Selain itu, ia juga memaparkan evaluasi tentang perkembangan UMKM dan dunia waralaba saat ini.

Menurutnya, masih terjadi disorientasi UMKM dalam menjalankan kegiatan usaha dan jejaring usaha dan juga disorien tasi aparat pemerintah daerah dalam mela-kukan pembinaan waralaba. Maka dari itu, perlu adanya kesamaan persepsi antara pe merintah dengan aparat pemerintah daerah terhadap sistem dan kebijakan waralaba.

Dalam kesempatan tersebut, Dit Bina Usa ha Perdagangan juga menyampaikan beberapa langkah yang akan diambil dalam rangka melakukan revitalisasi dana dekon untuk tahun 2012 mendatang. Dalam rencana tersebut, setiap provinsi dihimbau agar melaksanakan penyelenggaraan SIUP dan WDP sesuatu ketentuan yang berlaku. Adapun untuk mensupport pertumbuhan waralaba, pemerintah daerah diharapkan mengalokasikan sejumlah dana dekon untuk pengembangan UKM potensial. Dan untuk daerah-daerah yang belum men-dapatkan alokasi dana dekon akan di usul-kan mendapatkan alokasi anggaran. (AMF)

FOTO: RONNY MARPAUNG

MAJALAH INFO PDN, MEI 20116

Page 7: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Layanan Cepat Perijinan Disperindag Batam:

Melayani Kaum Profesional dengan Optimal

Sejumlah terobosan telah dilakukan pemerintah untuk menggairahkan investasi dan perdagangan dalam negeri. Salah satunya adalah dengan berupaya menerapkan pelayanan perijinan secara cepat dan praktis. Disperindag Batam telah mencobanya. Hanya butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikan prosedur birokasi perizinan yang selama ini menjadi alasan klasik tidak bergairahnya investasi.

Sejak menerapkan sistem layanan cepat awal tahun 2010 lalu, volu-me perijinan yang dikeluarkan Dis-

pe rindag Kota Batam naik hingga 20% pada tahun 2010 sampai 2011 ini. Bah-kan, dengan sistem layanan cepat ini, Dis perindag Batam diperkirakan bisa mengeluarkan 5000 perijinan. Pasalnya, untuk pengurusan SIUP dan TDP misalnya, di Disperindag Batam hanya dibutuhkan waktu maksimal 3 hari. Dari segi biaya pun, penghematan terjadi. Hal tersebut dikemukakan oleh Ahmad Hijazi, SE,Msi, kepada info PDN 18 Mei lalu.

Sistem pelayanan cepat yang dilakukan oleh Disperindag Batam ini adalah untuk me wujudkan perbaikan iklim usaha perda-gangan dalam negeri yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan sebagai salah satu program prioritas Direktorat Bina Usaha Perdagangan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Yakni, sebagaimana disampaikan oleh Jimmy Bella, Direktur Dit Bina Usah Perdagangan Dalam Negeri dalam Forum Sinkronisasi Program Perdagangan Dalam Negeri di Batam bulan April lalu, bahwa

ada beberapa langkah yang harus diambil untuk memperbaiki iklim usaha di ling-kungan perdagangan dalam negeri.

Di antaranya, menurut Jimmy Bella, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam penye-lenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan untuk memulai usaha yang lebih cepat, tepat, mudah dan transparan. Hal itulah yang terus diupayakan oleh Disperindag kota Batam hingga saat ini. Menurut Ahmad Hijazi, proses perizinan yang ada sekarang sudah semakin trans-paran. ”Bila diurus sendiri, waktunya bisa lebih singkat dan biayanya lebih kecil,”

tandas Ahmad Hijazi.

Terbukti, kata Kepala Disperindag Ba-tam, bahwa pengurusan perizinan di Disperindag Batam saat ini tidak butuh wak tu lama, tergantung kelengkapan berkas dan status dari perusahaan yang me ngajukan perizinan. ”Bila berkas leng-kap kami jamin tiga hari selesai,” ungkap Ahmad Hijazi yang dijuga dikenal sebagai tokoh penggerak enterprenurship di Batam ini.

Keberhasilan pelaksanaan system pela-yanan cepat ini pun mendapat apresiasi tersendiri dari Dirjen Perdagangan Dalam

FOTO: RONNY MARPAUNG

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 7

Liputan Utama

Page 8: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Negeri, Gunaryo. Sehingga, bersamaan dengan acara Forum Sinkronisasi Program Perdagangan Dalam Negeri bulan April lalu, Dirjen PDN dan Dit Bina Usaha Per-dagangan beserta beberapa pejabat pu sat pun meninjau kantor pelayanan per izinan Disperindag Batam. Dalam ke sem patan tersebut, Gunaryo terlihat sangat antusias dan bangga dengan kinerja yang telah diupayakan oleh Disperindag Kota Batam yang dinahkodai oleh Ahmad Hijazi tersebut.

MEMADUKAN PTSP DAN SPIPISE

Penerapan sistem layanan cepat di ling-kungan Disperindag Batam ini juga didu-kung oleh penerapan SPIPISE (Sistem Pela yanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik) yang diresmikan oleh Menko Ekonomi, Hatta Rajasa pada awal tahun 2010 lalu. Dalam pelaksanaan sis-tem ini, 12 dinas kota Batam, termasuk Disperindag bergabung menjadi satu dan menempatkan stafnya pada kantor SPIPISE yang berada di Gedung Sumatera Promotion Centre.

Menko Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, saat meresmikan SPIPISE di Batam tersebut, mengatakan bahwa banyaknya perizinan pusat yang wewenangnya dilimpahkan ke daerah dapat meningkatkan investasi dalam dan luar negeri. Sebab, sistem la-ya nan yang cepat ini menawarkan kemu-dahan pengurusan dan kecepatan proses yang bisa merangsang penanam modal untuk berinvestasi. “Dengan SPIPISE dan pelak sanaan Kawasan Perdagangan Bebas Batam, diharapkan peningkatan investasi dua kali lipat,” jelas Menko Per ekonomian.

Dan hingga saat ini, SPIPISE Batam telah melayani 102 perizinan penanaman modal dari pemerintah daerah maupun dari pusat. Dari 102 perizinan yang wewenangnya dilimpahkan dari pusat, di antaranya dari BKPM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM dan dari kementerian-kementerian lainnya, serta Badan Pengusahaan Batam dan Pemerintah Kota Batam sendiri.

Dari BKPM misalnya, sejumlah perizinan yang bisa diurus secara cepat dengan sistem layanan cepat ini adalah izin pe-nanaman modal baru, baik penanam modal asing mapun dalam negeri, berbagai izin

terian Perdagangan, seperti pengurusan SIUP, TDP, resi gudang, perizinan retail modern, minimarket dan lain sebagainya sudah bisa dilayani dengan cepat dan tepat waktu dengan sistem pelayanan cepat yang dikembangkan di Batam ini. Dan sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan No 12/M-MDAG/Per/3/2009 tentang Pelimpahan Kewe-nangan Penerbitan Perizinan di Bidang

usaha, angka pengenaan impor terbatas maupun perubahannya dan permohonan. Sedangkan dari Kementerian Hukum dan HAM, tercatat pengurusan visa, per-setujuan izin tinggal, pendirian usaha dan perusahaan dapat pula dilayani secara cepat melalui SPIPISE.

Sedangkan dalam wilayah perdagangan, hampir semua jenis perizinan dari Ke men-

MAJALAH INFO PDN, MEI 20118

Liputan Utama

Page 9: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Jika sistem layanan cepat ini diterapkan dan dilakukan dengan baik, serius, fokus maka para pelaku usaha akan dimudahkan dalam hal perijinan dan ini akan me -ningkatkan volume perda gangan.

Perdagangan Luar Negeri, sembilan jenis kewenangan perizinan impor dan dua jenis kewenangan perizinan impor dapat diurus Badan Pengusahaan BBK yang juga menjadi bagian dari instansi yang tergabung dalam SPIPISE ini.

Menurut keterangan Ahmad Hijazi, pelak sanaan SPIPISE sebagai proyek per contohan nasional cukup berhasil di karenakan sebelumnya Pemerintah Kota Batam telah menerapkan sistem Pelayanan Ter padu Satu Pintu

(PTSP), yakni satu system pela ya nan dan pembinaan yang terintegrasi dan ter ko neksi dengan Data Base. “Data perusahaan, nama perusahaan,tempat,dan semua informasi detail mengenai perusahaan tercatat di data base. Sehingga, jika terjadi sesuatu atau jika akan mela kukan pembinaan data bisa dengan mudah diakses. Dan ini sudah berlangsung sejak tahun 2006 hingga sekarang,” ungkap Ahmad Hijazi.

Sejalan dengan perkembangan, pe ning katan mutu

FOT

O-F

OT

O:

RO

NN

Y M

AR

PAU

NG

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 9

Page 10: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

layanan pun ditingkatkan de ngan lebih menyederhanakan system pelayanan dan menggunakan teknologi SPIPISE yang berbasis pada sistem pela ya nan online. “Dalam pengurusan SIUP yang biasanya membutuhkan 2 fi le misal nya, sekarang sudah diubah menjadi satu file (single document),” jelas Ahmad Hijazi. Kemudian, kata dia, data-data perusa haan tersebut di scanning menjadi elec tro fi le yang menjadi data base. Hal ini, menu rutnya sangat mem bantu kece patan dalam pengaksesan kembali jika terjadi masalah dengan perusahan yang bersangkutan ataupun jika ada permintaan data dari dinas-dinas lain.

Itulah beberapa prinsip kerja dasar SPIPISE yang membuat pelayanan perizinan lebih cepat dan hemat waktu serta multi fungsi. Adapun kelebihan lain dari sistem ini adalah adanya penguranganjumlah dokumen pendukung dan berbagai aplikasi yang disyaratkan sebelumnya. Selain itu, adalah karena dalam sistem ini terdapat pelimpahan wewenang dan sekaligus pe-mu satan perizinan dari pemerintah daerah.

Sebagai satu upaya, SPIPISE merupakan langkah maju dan bentuk konkret kepe-dulian pemerintah untuk mempermudah calon investor yang akan berinvestasi. Diharapkan, dengan sistem yang menge-depankan pelayanan yang cepat dan praktis ini nilai investai bertambah dan dinamika perdagangan di daerah-daerah

semakin bergairah.

Dan salah satu bukti kecepatan sistem ini adalah bisa meringkas waktu perizinan yang dahulunya 60 hari menjadi 17 hari. Dari segi kepraktisan, dengan dukungan Pelayanan Terpadu Satu Pintu maka ren-tang waktu pemberian izin menjadi lebih cepat. Sebab, proses pengelolaannya, yakni mulai dari tahap permohonan sampai dengan penerbitan dokumen dilakukan pada satu tempat. Singkat kata, layanan cepat yang diterapkan oleh pemkot Batam ini memang benar-benar integrated service yang memadukan segala macam bentuk kemudahan dan kepraktisan.

Dan hasilnya, sudah banyak dirasakan oleh masyarakat Batam. Selain nilai investasi bertambah, perdagangan pun semakin bergairah. Meski demikian, Desperindag Batam masih belum puas dengan yang dicapai saat ini. Ahmad Hijazi menegaskan bahwa perkembangan hasil dari layanan cepat hingga sekarang ini hendaknya tidak dinilai semata-mata dari angka. Sebab, menurutnya, sistem ekonomi masa kini tidak lagi berjalan secara konvensional tapi very high speed, yang membuat kita harus bergerak cepat, ringkas dan lebih maju.

Artinya, kata Ahmad Hijazi, tugas kita saat ini adalah bagaimana menjadikan system yang ada dapat mengakomodir gerak kecapatan atas perkembangan ini sehingga perkembangan dapat dirasakan bagi pelaku bisnis dan masyarakat ekonomi Indonesia hingga gaung perkembangannya sampai kemanca negara.

Memang, selama perjalanan membenahi sistem pelayanan perizinan cepat hingga bisa seperti saat ini, Disperindag Batam juga mengalami banyak kendala dan tan -tangan, terutama dalam masalah koor -dinasi. “Sebab, penerapan sistem ini me-nyang kut dinas dan instansi lain yang me milki atauran-aturan yang berbeda,” ungkap Hijazi.

Dan tantangan penting yang harus diha-dapi dalam pemberian pelayanan cepat ini, menurut Hijazi adalah bagaimana me-mahamkan kepada masyarakat dan pelaku usaha bahwa pelayanan cepat ini adalah “given”, sehingga pembinaan bisa ber-jalan dan perijinan yang diterbitkan juga aman, cepat tapi juga tidak kehilangan subtansinya.

Adapun mengenai kunci sukses dari pene-rapan sistem layanan cepat ini, Hijazi tak berat hati untuk berbagi pengalaman. Me nurutnya, yang paling utama dalam pelaksanaannnya adalah bahwa para pelaksana program harus serius dan fo kus pada pencapaian kerja. Sebab, per kem-bangan dunia telah melahirkan in san-insan pelaku bisnis yang semakin pro fesional yang perlu didukung dengan kinerja optimal. “Jika sistem layanan cepat ini diterapkan dan dilakukan dengan baik, serius, fokus maka para pelaku usaha akan dimudahkan dalam hal perijinan dan ini akan me ningkatkan volume perda gangan,” tuturnya.

Intinya, kata Hijazi, se bagai pelayan ma-syarakat, kita semua harus menyadari bah wa pemerintah ha nya fasilitator dari ke bijakan, tapi yang me ngusahakan perkembangan bangsa ini adalah kita

semua. (Tom/Dc/AMF)

perkembangan dapat dirasakan bagi pelaku bisnis dan masyarakat ekonomi Indonesiahingga gaung perkembangannya sampai kemanca negara.

Intinya, kata Hijazi, se bagai pelayan ma-syarakat, kita semua harus menyadari bah wa pemerintah ha nya fasilitator dari ke bijakan, tapi yang me ngusahakan perkembangan bangsa ini adalah kita

semua. (Tom/Dc/AMF)

FOTO: RONNY MARPAUNG

MAJALAH INFO PDN, MEI 201110

Liputan Utama

Page 11: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Pasar Minulyo dipilih sebagai pasar percontohan karena adanya dukungan dan komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah dan Pengelola pasar untuk mengembangkannya sebagai pasar percontohan untuk rakyat. Biayanya ditanggung bersama antara pemerintah pusat dan daerah, serta sebuah perbankan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN. Sebuah langkah optimis untuk menjadikan Pacitan sebagai salah satu penyangga ketahanan ekonomi nasional.

Pasar Minulyo: Pilar Ketahanan Ekonomi Nasional di Pantai Selatan Pulau Jawa

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

Ratusan pedagang panik. Teriakan histeris mereka membahana. Sejum-lah anggota masyarakat bersama 5

unit Petugas Pemadam Kebakaran kota Pacitan berusaha menyelamatkan kios dan dagangan mereka dari serangan “Si Jago Merah” yang datang tanpa disangka. Namun, dewi fortuna seakan tak berpihak pada mereka. Dalam waktu 3 jam, seluruh bangunan pasar pun ludes tanpa bekas. “90% bangunan pasar hangus,” kata Bripka Supriadi, petugas jaga Polsek Kota Pacitan dalam keterangannya kepada wartawan

seusai api tersebut berhasil dipadamkan.

Kejadian tersebut menimpa Pasar Baleharjo yang sekarang telah diubah menjadi Pasar Minulyo empat tahun silam, yakni pada hari Selasa, 15 Mei 2007. Pemerintah setempat pun bertindak sigap dan cekatan. Beberapa upaya pembangunan pasar darurat dila-kukan, mengingat pasar Baleharjo adalah salah satu penyangga ekonomi masyarakat Kab. Pacitan dan sekitarnya. Bersamaan dengan itu, sebuah pasar pengganti pun tengah disiapkan. Dan benar, setahun

kemudian, yakni sekitar pertengahan tahun 2008 bangunan pasar yang baru pun siap dioperasikan dan pedagang-pedagang bisa dipindahkan.

Menjelang relokasi, pemerintah setempat melakukan pendataan ulang. Pasalnya, yang akan ditempatkan di pasar yang baru ini bukan hanya para pedagang dari Pasar Baleharjo lama yang terbakar tapi juga para pedagang dari Pasar Sawo yang sebelumnya terletak di timur alun-alun Kota Pacitan. Itulah sejarah awal penyatuan kedua pusat perniagaan rakyat Pacitan tersebut menjadi Pasar Baleharho Baru, yang kemudian mendapat hadiah nama “Pasar Minulyo” dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data yang terkumpul saat itu, tercatat jumlah pedagang yang terdata adalah sebanyak 554 orang yang terdiri dari pedagang kios 226 dan pedagang

Gerbang Pasar Minulyo

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 11

Profil Pasar

Page 12: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

telasaran 328. Selain itu, adapula 29 pe-da gang buah dan 15 warung makan. Re lo kasi pun berjalan mulus. Sebab, pe merintah setempat mempercayakan pro sesnya kepada pedagang sendiri me la lui organisasi atau paguyuban. “Pe-merintah daerah hanya memfasilitasi agar pelaksanaanya berjalan lancar,” jelas, Mulyono, Setda Pacitan, saat itu.

Pasca relokasi, roda ekonomi Pacitan kembali berjalan normal. Para pedagang eks Pasar Baleharjo lama seolah mendapatkan kembali kecerahan masa depan mereka setelah sempat dirampas oleh “Tragedi Si Jago Merah di bulan Mei”. Mereka opti-mis dan kerasan, karena tempat baru mereka lebih nyaman dan kondusif. Meski demikian, Pemerintah Daerah Pacitan tak berpuas diri. Mereka bertekad menjadikan Pasar Minulyo yang berlokasi di Kelurahan Baleharjo Pacitan dan telah menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Pacitan tersebut sebagai pusat ekonomi terbesar dan termegah di Pacitan. Gayung pun ber-sambut. Para pedagang mendukung dan menerima rencana tersebut.

Berbagai pemikiran dan gagasan dikum-pulkan. Maka, muncullah tekad bersama dari pemerintah daerah, pengelola pasar, pedagang untuk terus menyempurnakan infrastruktur dan pengelolaan pasar ini. Pasalnya, sejak pembangunan pasar pas ca tragedi kebakaran tersebut, jumlah peda-gangnya bertambah menjadi se kitar 950 pedagang dari berbagai jenis kebutuhan.

Tekad yang besar tersebut, rupanya dika-

bul kan Tuhan. Pada tahun 2009, Kemen-te rian Perdagangan ber sama Bank BNI mem berikan alokasi ban tuan untuk pem ba-ngu nan penambahan kios dan lapak pedagang. Bahkan, tahun berikutnya (2010) Kemendag kembali memberikan dana kepada Pasar Minulyo sebesar Rp 3.7 mil yar sebagai bentuk du kungan penuh ter hadap komitmen pemerintah daerah setempat.

DIPILIH MENJADI PASAR PERCONTOHAN

Dan pada tahun 2011 ini, Kemendag me-nunjuk Pasar Minulyo Pacitan sebagai salah satu dari 10 pasar tradisional di Indo nesia yang akan dikembangkan menjadi pasar percontohan bagi pasar-pasar rakyat lain di Indonesia yang kini jumlahnya lebih dari 14 ribu lebih. Untuk meyakinkan penunjukkan tersebut, pada tanggal 16 April 2011 lalu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, beserta jajarannya melakukan kunjungan ke pasar Pasar Minulyo.

“Pasar Minulyo dipilih sebagai pasar per-contohan karena adanya dukungan dan komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah dan Pengelola pasar untuk me-ngem bangan Pasar ini sebagai pasar per -contohan untuk rakyat. Selain itu, Pa sar Minulyo memiliki lokasi pasar yang stra te gis dan potensi ekonomi yang tinggi ka rena berada di tengah kota dan dekat de ngan terminal bus, yang saat ini tengah dibangun

menjadi terminal bus Tipe A,” tutur Mendag.

Untuk mewujudkan program ini, khusus untuk Pasar Minulyo, di tahun 2011 Ke-men terian Perdagangan memberikan dukungan dana pembangunan area kuliner dan pengerasan tapak pasar sebesar Rp. 4 miliar dan juga dana pemberdayaan pelaku pasar tahap ke-1. Terkait dengan masalah pembiayaan ini, Dirjen Perdagangan Da-

lam Negeri, Gunaryo, mengatakan bahwa alokasi dana yang

diberikan kepada ma sing-masing pasar memang

berbeda-beda sesuai kondisi dari masing-masing pasar. “Ini (Pasar Minulyo-red) Rp 4 miliar. Di Samosir Rp 12 miliar. Rp 10 mi liar

di Bengkulu,” tandas Gunaryo di sela-sela

kun jungan tersebut.

Pada kesempatan ter sebut, Gunaryo ju ga menyampaikan ha ra pannya agar pi hak per bankan bisa mem bantu re vita lisasi pasar percontohan di daerah. “Perbankan kami harap ikut con cern da-lam akses pembiayaan pasar. Kita ajak bank BNI untuk berkontribusi. BNI punya Program Kemitraan dan Bina Ling kungan (PKBL). Pendampingan ke pe ngelolaan bisa dilakukan secara maksimal kalau ada dukungan perbankan,” imbuh Gunaryo.

Gunaryo menambahkan, bahwa salah satu pertimbangan dipilihnya sebuah pasar menjadi percontohan adalah adanya komitmen dan dukungan dari pemerintah wilayah setempat. Tak hanya itu, Kemendag juga terlebih dahulu melakukan proses penelitian terhadap potensi pasar tersebut sebelum diputuskan.

Selain memberikan dukungan fi nansial, Kementerian Perdagangan juga akan memberikan pendampingan perencanaan ke depan serta perberdayaan para peda-gangan. Dan untuk hal itu, Kemendag sangat mengharapkan sekali sumbangan pemikiran dan gagasan dari berbagai pihak yang berkompeten dan memahami situasi serta potensi Pasar Minulyo. Sebab, menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Gunaryo, dalam merevitalisasi

Fasilitas pasar Minulyo yang dibangun atas kerjasama Kemendag dan Pemda

Pedagang ethek siap keliling

MAJALAH INFO PDN, MEI 201112

Page 13: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

semua pasar percontohan, Kemendag harus mengenali betul apa saja kebutuhan serta karakter dari masing-masing pasar. “Supaya roh dari pasar harus tumbuh. Ja-ngan disamakan pasar Minulyo dengan pasar Bumi Serpong Damai (BSD), Jakarta. Sehingga kita ajak LSM dan perguruan tinggi terkait,” kata Gunaryo.

Terkait dengan hal itu, Gunaryo berharap, dalam kurun tiga tahun, pasar per-con tohan di setiap daerah bisa me ngalami pe -ning katan, yak ni dari sisi secara eko no mi, pengelolaan, dan ke-tertiban. Maka dari itu, pendampingan dan pemantauan akan terus dilakukan oleh Ke mendag. “Se lalu kita up da te terus,” tandas Gunaryo menegaskan.

POTENSI DAN KEUNIKANPASAR MINULYO

“Di setiap daerah ada hal unik di masing-masing pasarnya. Jika pasar dikelola dengan baik, bisa menghasilkan pendapatan bagi daerah. Itu kunci utamanya,” kata Mari Elka Pangestu. Dan benar, Pasar Minulyo pun memiliki beberapa keunikan dan kekhasan yang tidak dimiliki pasar di daerah lain. Salah satunya adalah keberadaan 280 pedagang keliling yang setiap hari menjadi “tukang ecer” berbagai macam kebutuhan sehari-hari yang dijajakan di Pasar Minulyo ke masyarakat kota Pacitan dan sekitarnya. Oleh masyarakat Pacitan, mereka ini dise-but sebagai pedagang “ideran” atau “ethek”.

Keberadaan mereka ini membuat pemilik kios di pasar dan juga masyarakat se-nang. Yakni, pemilik kios terbantu men-distribusikan dan memasarkan da ga ngan-nya, sementara masyarakat yang tak ingin repot-repot ke pasar bisa mendapatkan apa saja yang mereka butuh kan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan di pasar.

Aktifi tas para “ethek” ini pula yang mem-buat Pasar Minulyo menjadi satu-satunya pasar di Kabupaten Pacitan yang tidak mengenal hari pasar. Setiap ha ri pasar ini bu ka. Bahkan, sejak pukul 01.00 dini

hari, pasar ini su-dah ramai dengan para “ethek” yang

ber belanja un tuk di-jajakan secara keli ling

di pagi harinya.

Keberadaan Pasar Minulyo me-mang benar-benar strategis dan potensial. Selain menjadi tumpuan hidup sekitar 950-an pedagang dari berbagai jenis kebutuhan, Pasar Minulyo juga menjadi pilar pe nyangga ekonomi 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pacitan. Sebagai pasar tradisional, pasar ini juga terbilang cukup besar: terdiri dari enam blok dengan luas 21.287 m2, dengan jumlah kios 750 unit kios dan 105 toko. Bahkan, fasilitasnya pun sangat lengkap, yakni sudah memiliki unit pengolahan sampah, gudang, dan fasilitas publik lainnya, seperti mushalla dan juga area parkir yang aman dan nyaman.

Lebih menariknya lagi, ternyata pasar Minulyo juga akan dikembangkan tidak hanya sebagai poros ekonomi saja, tetapi juga sebagai wahana edukasi bagi pengunjungnya. Hal itu terbukti dengan dibangunnya sebuah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang sudah dimulai sejak tahun lalu. Bahkan, menurut rencana, beberapa waktu lalu Bupati Pacitan H Suyono mengatakan bahwa selain menjadi pusat baca, sarana tersebut juga akan dilengkapi dengan fasilitas internet.

Soal anggaran untuk pembangunan taman bacaan ini, lagi-lagi terbukti bahwa komitmen Bupati dan jajaran pengelola

pasar mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Tercatat, PT Taspen, PT Jamsostek, PT Askes Dan PT Jasaraharja, ikut mendukung program ini dengan menyumbangkan dana masing-masing sebesar 25 juta rupiah.

Semua fasilitas dan potensi tersebut, melalui program pasar percontohan kali ini masih akan dilengkapi dan disempurnakan lagi untuk semakin memperkuat daya saing pasar ini. Dan saat ini, proses pemba-ngunannya memasuki tahap ketiga, yaitu meliputi rehab blok, pem bangunan klinik kesehatan dan kantor koperasi, pengerasan tanah dan juga pengembangan kawasan kuliner untuk menambah semaraknya pasar ini.

“Area kuliner ini, nantinya akan memberikan tempat bagi pedagang kreatif lapangan (PKL). Jadi nanti bagaimana kita bisa kelola PKL, karena mereka kreatif sehingga bisa menarik orang dari luar Pacitan datang ke pasar Minulyo,” jelas Mendag saat men-cang kan Pasar Minulyo sebagai pasar Percontohan.

Menurut Menteri Perdagangan RI, pada saat ini, pengembangan pasar Minulyo ditargetkan akan selesai pada 1 November tahun 2011 ini. Dan setelah itu, mengingat posisinya yang strategis, yakni sebagai poros pertemuan tiga propinsi (Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY), maka Pacitan dengan Pasar Minulyo-nya diharapkan tumbuh menjadi pelopor ketahanan ekonomi nasionaldi daerah Pantai Selatan Pulau Jawa. (AMF)

Pasar Minulyo tampak depan

Los sayur mayur

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 13

Profil Pasar

Page 14: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Sukses membangun daya saing dengan pola reformasi manajemen pasar tradisional, PPM sampit terus mengevaluasi diri dan berinovasi untuk menjadi pilar utama pendukung “Kotawaringin Timur sebagai Pintu Gerbang Ekonomi Kalimantan Tengah”. Sejumlah langkah bernas pengelola pasar ini perlu dicontoh dan diduplikasi.

Pasti ada yang kurang, bila kita ber-kunjung ke kota Sampit dan tidak mampir ke Pusat Perbelanjaan

Mentaya. Letaknya yang berada tepat di tepi Sungai Mentaya dan ber dam pi-ngan dengan pelabuhan men jadikan kunjungan kita ke pasar ini akan me-no rehkan keasyikan tersendiri. Apalagi, bila kita mengunjunginya di malam hari. Sederetan warung makan PPM Samit akan menggugah selera kita untuk makan atau sekedar menikmati jajanan pasar yang terhidang dalam balutan suasana bibir sungai Mentaya yang indah dan menawan di malam hari.

Sementara di siang hari, PPM Sampit akan membuktikan kepada kita bahwa dirinya adalah benar-benar tulang penyangga ekonomi warga Kota Sampit dan rakyat Kab.Kotawaringin Timur pada umumnya. Indah di malam hari dan ramai di siang hari seolah telah menjadi rutinitas PPM setiap hari. Beragam komiditi, baik dari kebutuhan hidup sampai kebutuhan gaya hidup tersedia dengan harga yang cukup terjangkau di pasar rakyat modern ini. Dan sebagai pusat belanja rakyat, di kawasan pasar ini juga terdapat pasar ikan segar yang menyediakan berbagai jenis ikan dan menjadi pusat protein bagi masyarakat

Sampit dan sekitarnya.

Suasana yang nyaman, tertib, bersih dan ramah membuat pasar ini memiliki daya saing yang cukup tinggi. Sehingga, sangat wajar bila kemudian pasar ini menjadi salah satu aset penting yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah dan pasar kebanggan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur. Bahkan, PPM Sampit ini mendapat predikat sebagai pasar tradisional yang termegah di Kalimantan Tengah saat ini.

Letaknya pun sangat strategis. Berada ditepian sungai Mentaya, sehingga sangat

Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit:Model Pasar Rakyat yang Membanggakan

MAJALAH INFO PDN, MEI 201114

Profil Pasar

Page 15: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

mudah dikunjungi, baik melalui sarana transportasi darat maupun air (sungai). Dan yang pasti, sejumlah potensi dan manfaat PPM Sampit telah banyak dinikmati oleh warga Sampit dan sekitarnya. “Pasar Tra-disional PPM menjadi salah satu faktor penting untuk menggerakan roda per-ekonomian daerah yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Dra. Lilik Nurhayati, Kepala Dinas Pengelola Pasar Kabupaten Kotawaringin Timur, kepada Info PDN (10/5) lalu.

NYAMAN, AMANDAN “BEBAS PREMAN”

Sebagai pusat perbelanjaan dan sekaligus obyek wisata kuliner, Pasar Tradisional PPM Sampit memiliki semangat un tuk memberikan yang terbaik bagi pe ngun-jungnya, baik dalam hal pelayanan, ke-nyamanan maupun keamanan. Pasar

tradisional yang selama ini identik dengan kumuh, becek dan premanisme terus dipe-ra ngi di pasar ini. “Di PPM Sampit, image itu yang kami hilangkan dan selalu kami jaga. Selain itu, kami juga terus mela ku kan pengawasan dan pemantauan agar pasar ini “bebas preman”,” tutur Lilik Nurhayati.

Desain arsitektur kekinian yang digunakan PPM sampit, menurut Lilik menjadi sangat harmonis dan menawarkan pemandangan yang mempesona bagi pengunjungnya. Sebab, letaknya langsung berhubungan dengan Dermaga Habaring Hurung dan menghadap ke sungai. Posisi strategis inilah yang kemudian ditangkap oleh Pemda setempat untuk menjadikan lingkungan PPM dan Dermaga Habaring Hurung sebagai zona penopang ekonomi, tempat rekreasi rakyat dan wahana pelestari tradisi yang dikelola secara profesional.

Menurut Lilik, karena dilengkapi dengan

PKL wisata kuliner, PPM dan Dermaga menjadi tempat rekreasi. Warga bisa menikmati keindahan wisata di PPM ini sambil memancing pada sore hari dan malam hari. “Bahkan, pada hari-hari ter-tentu di pasar PPM ini juga di gelar event-event tradisional seperti Mandi Safar, Lomba Perahu, Rombong ( jajanan kue terapung ) dan lainnya,” imbuh Lilik.

Itulah wajah Pasar PPM Sampit saat ini, yakni setelah direvitalisasi dengan konsep reformasi manajemen pengelolaan pasar tradisional. Lokasi Pasar PPM Sampit ini, sebelumnya merupakan bagian dari Pasar Induk Kota Sampit. Karena letaknya di tepi sungai dan konstruksi bangunannya dahulu banyak terbuat dari kayu, sekitar tujuh tahun silam wajahnya sungguh sangat memprihatinkan. “Pasar itu menjadi tempat pelabuhan sampah yang datang dari hulu sungai serta pembuangan dari para pedagang yang tidak terkontrol.

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 15

Page 16: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

DATA FISIK PUSAT PERBELANJAAN MENTAYA SAMPIT

Luas Area ± 6327 m2 Sebelumnya bagian dari pasar Induk Kota Sampit

Jumlah Los

Lantai I 329 Kios 181 Sektor selatan + 148 Sektor utara

Los Pancarekenan, sembako, elektronik, HP, Emas,obat-obatan, kelontong, alat listrik dan besi

Lantai II 248 kios 126 sektor selatan + 122 Sektor utara

Los Kain, Sepatu / Sandal, Imitasi, Mainan Anak-anak, topi, ikatpinggang, bungadanPujasera.

Dana Pembangunan 38.507.293.000,- rupiah Terbagi dalam tiga tahap

Tahap I 10.478.354.000,- rupiah Pembangunan fi sik sarana dan prasaran

Tahap II 14.482.739.000,- rupiah Idem

Tahap III 12.685.500.000,- rupiah Idem

Pengelolaan 861.200.000,- rupiah Dana Perencanaan dan pengawasan

Perputaran uang ± 35 milyar per bulan

*Diolah dari informasi Dinas Pengelola Pasar Kabupaten Kotawaringin Timur Sampit

Disamping itu, pasarnya kumuh, kotor dan menjadi tempat bersarangnya para pre man dari berbagai daerah,” tutur Lilik mengisahkan kondisi PPM sebelum direvitalisasi.

Ada banyak langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah, pengelola pasar dan warga setempat untuk menyulap Pasar Tradisional Kota Sampit menjadi Pusat Perbelanjaan Mentaya yang me-gah dan membanggakan seperti saat ini. Di antaranya, adalah dengan menerap-kan: 1) Property Development Sabuk Koridor Water Front City dan land mark Pengembangan Pusat Perdagangan Re gional. 2) Coorperative managemen (co-ma nagemen) semua pe mangku ke-pentingan. 3) Melakukan kegiatan-kegiatan strategis untuk pe ningkatan kapasitas fi scal daerah.

Adapun dalam hal manajemen pengelolaan harian pasar, Dinas Pengelola Pasar PPM Sampit menerapkan system kemitraan. “Para pedagang ikut berpartisipasi ber -sama-sama Dinas Pengelola Pasar Ka-bupaten Kotawaringin Timur untuk men-jaga kebersihan, keamanan, ketertiban dan membina preman yang selama ini identik dengan pasar tradisional,” jelas Lilik.

Semua itu juga belum dirasa cukup oleh pemerintah setempat. Sebab, seperti dimaklumi, di daerah ini pernah terjadi keru suhan antar etnis yang sempat men jadi isu nasional dan ikut memberikan kesan negatif ter hadap iklim eko nomi di wilayah

ini. Faktor sejarah ini juga menjadi sa lah satu tantangan pe-merintah se tem pat dalam mengem-bangkan PPM ini. Maka beberapa ga-gasan dan upaya so-lutif pun dilakukan. Di antaranya, 1) Pemda se-tempat melakukan beberapa kegiatan terapy phisikologis paska eskalasi kerusuhan untuk mengge rakan ekonomi kerakyatan dan jaminan keamanan investasi swasta. 2) PPM Sampit terus melakukan langkah-langkah pembangunan Brand image dalam pende katan ekonomi politik recovery pasca kerusuhan.

Kepekaan dalam melihat situasi, ketepatan dalam membaca potensi dan komitmen se mua pihak terkait di Kotawaringin Ti-mur dalam upaya membangun dan me-ngembangkan PPM sampit pun berhasil menorehkan beberapa prestasi. Tercatat, PPM meraih predikat pasar terbaik tingkat nasional tahun 2010 di bidang inovasi ma-naje men perkotaan (IMP) untuk kategori pa sar tradisional dari Kementerian Dalam Negeri.

Dan secara ekonomi, menurut keterangan Lilik Nurhayati, keberadaan Pasar Tra-disional PPM Sampit sangat bermanfaat dan bardaya guna bagi masyarakat luas di Kotawaringin Timur (Kotim). Tercatat, PPM sampit telah mam pu menghidupkan per-eko nomian ma syarakat Kotim, menciptakan

la pangan kerja bagi ma-syarakat lingkungan pa sar, memberikan kon stri busi kepada Pe merintah Daerah berupa PAD melalui

re tribusi pela ya nan pa-sar yang digunakan un tuk

pembangunan di Kotim, men-jalin kerja sama regional bidang

perdagangan de ngan pengusaha luar daerah, khusus nya dalam hal penyediaan bahan kebu tu han pokok bagi masyarakat, dan men se jahterakan para pedagang pasar tradi sional PPM Sampit.

TANTANGAN MASA DEPAN PPM

Meski sudah cukup berprestasi, PPM Sampit terus berbenah diri. Semua pihak yang terkait dalam pengelolaan dan pengembasan pasar PPM dan pemerintah daerah setempat terus melakukan inovasi. Dan saat ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sedang mereplikasikan inovasi pembangunan dan pengelolaan pasar tradisional PPM ke pasar-pasar tradisional lain yang berada di daerah-daerah kecamatan Kota Sampit dan pasar-pasar tradisional yang berfungsi sebagai sub pertumbuhan kawasan pesisir, yaitu di Samuda dan juga yang berfungsi sebagai sub kawasan hulu agrobisnis perkebunan, yaitu di Desa Parenggean.

Hal itu, menurut Lilik, adalah dalam rang-ka memperkuat forward dan backward linkage PPM dan Kawasan Perdagangan dalam fungsi pelayanan regional. “Karena pembangunan Pusat Perbelanjaan Men-taya (PPM) Sampit dan kawasan re gio-nal lainnya, selain sebagai pusat pertum-buhan ekonomi, tidak lepas dari konsep keterkaitan fungsional hulu dan Hilir (backward linkage dan forward linkage) dalam fungsi pelayanan di daerah hinter-land-nya,” imbuhnya.

Beragam fasilitas pendukung pasar ini te rus disempurnakan. Beberapa Bank ter-ke muka telah membuka kantor cabang pem bantu dan counter-counter ATM di pa sar ini. Kemudian, untuk mendukung pe ngembangan nilai ekonomi pasar, Dinas pe ngelola pasar juga mengaktifkan peran rua ngan promosi dan ruang informasi. (Desi/AMF)

-Di a se-

las

rsar y

pembanjalin kerja s

Pada hari-hari ter-tentu di pasar PPM ini juga di gelar event-event tradisional seperti Mandi Safar, Lomba Perahu, Rom-bong (jajanan kue terapung) dan lainnya.

MAJALAH INFO PDN, MEI 201116

Profil Pasar

Page 17: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Perhelatan KTT ASEAN ke-18 telah usai. Sejumlah kesepakatan telah dicanang-kan. Pengembangan Usaha Kecil Menengah menjadi perhatian yang tak terlupakan. Butuh kesatuan paradigma dan pola pandang untuk bersama-sama menjala untung dari sejumlah peluang yang ditawarkan.

FOTO: AGUS BACHTIAR

Kabar Baik dariASEAN Summit ke-18

“THE word is becoming flat, Several technological and political forces have converged, and that has produced a global, Webenabled playing field that allows for multiple forms of collaboration without regard to geography or distance—or soon, even language,” demikian tulis Thomas Friedman dalam bukunya yang berjudul “The Word is Flat: A Brief History of The Globalized word in The 21st Century.

Demikianlah. Maka, Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono pun, dalam pidato pembukaan KTT ASEAN di JCC, 7 Mei lalu menandaskan agar konektivitas menjadi kunci dari pengembangan ASEAN kedepan. Ia juga berharap, orga-nisasi yang telah dibangun 43 tahun ini harus menjadi organisasi yang bisa me ningkatkan konektivitas masyarakat dengan masyarakat lainnya (connectivity people to people). “Pusatnya, ada pada masyarakat,” tutur presiden.

Ungkapan senada juga diliontarkan oleh Thomas. Menurutnya, fenomena hubungan di dunia saat ini sudah berubah dari “one to many” menjadi “many to many” , sehingga dalam dunia komunikasi perdagangan pun polanya berubah dari mengandalkan mass media vertical menjadi social media horizontal.

Singkat kata, pemerintah RI sangat menyadari bahwa potensi persaingan yang terjadi di era perdagangan global saat ini adalah antar individu pelaku bisnis sendiri, bukan lagi antar negara dan negara. Paling tidak, hal itulah yang menjadi salah satu “pintu masuk” pemerintah RI dan anggota

negara-negara ASEAN dalam memaknai arti penting ASEAN Summit ke-18 kali ini.

Terbukti, salah satu pembicaraan penting yang tidak luput dari perhatian konferensi tingkat tinggi ini adalah persoalan Usaha Kecil Menengah, alias masyarakat industri

Spanduk Selamat Datang Delegasi ASEAN Jl. gatot Soebroto, Jakarta

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 17

Topik Bahasan

Page 18: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

kecil yang hampir menjadi sandaran ekonomi rakyat di masing-masing negara. Menurut Mari, semua negara memahami pentingnya menjaga jangan sampai ada ketimpangan di ASEAN. ‘’Jangan sampai hanya perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan-perusahaan tertentu saja yang mendapatkan keuntungan dari komunitas ASEAN. UKM juga harus men-dapat keuntungan,’’ katanya.

“Pengembangan UKM di ASEAN akan menyangkut pembiayaan, fasilitas tek-nologi, promosi, dan pengembangan sumber daya manusia,” ungkap Mendag. Karena itu, untuk UKM dalam negeri, Mendag mengatakan, bahwa pemerintah akan membantu para pelaku UKM, ter-utama yang siap untuk melakukan eks por dengan pembiayaan serta jalur mencapai pembiayaan tersebut “Bantuan yang akan diberikan tentunya sesuai standar pembiayaan dan para pelaku UKM harus memahami standar menuju ke pasar ASEAN,” kata Mendagi.

Dan terkait fasilitas teknologi, Mendag pun sepertinya sepakat dengan pernyataan Thomas Friedman yang menyebutkan bahwa perubahan mass media menjadi social media sebagai fenomena yang harus diperhatikan di dunia persaingan global. “Penggunaan social media juga harus dipelajari potensinya sebagai alat untuk memajukan UKM,’’ tandas Mari Elka Pangestu.

Mengenai penggunaan social media tersebut, Mendag RI juga mengingatkan akan arti penting social media berbasis internet. Menurutnya, dunia informasi dan teknologi yang semakin canggih bisa membantu untuk memajukan sek-tor UKM. “UKM harus secara agresif me-manfaatkan penggunaan teknologi infor-masi dan komunikasi yang ada, seperti internet, untuk memajukan dirinya. Saat ini UKM bisa mempromosikan produk komoditas mereka di internet,” ujar Mari di sela-sela ASEAN-UE Business Summit di GedungJakarta Convention Center (JCC), Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Mendag juga menekankan bah wa selain untuk mempromosikan produk, teknologi informasi yang saat

ini berkembang pesat juga bisa memberi informasi yang luas bagi UKM tentang masalah bahan baku.”Potensi internet juga bisa untuk mengembangkan pasar dan mendapatkan bahan baku yang berbiaya rendah. Informasi mengenai hal itu bisa diakses semuanya di internet,” imbuh Mendag.

PENGUATAN UKM DALAM NEGERI

Pemerintah RI sangat menyadari bahwa ASEAN adalah sebuah komunitas besar “The Big Community” yang memiliki sejuta potensi untuk memacu pertumbuhan per-dagangan dalam negeri. Apalagi, negara-negara ASEAN telah sepakat untuk menuju era global ekonomi dengan tajuk ASEAN Economic Community pada tahun 2015.

Atas dasar itu pula, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, meminta para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di In-do nesia agar memanfaatkan pasar tung gal kawasan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ini.”Para pelaku UKM di Indonesia hendaknya dapat memanfaatkan pasar tunggal ASEAN dan pemerintah akan membantunya,” katanya. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wa-kil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar. Menurutnya, pasar ASEAN perlu dimanfaatkan secara optimal. ASEAN tidak hanya sebagai single production base tapi juga single market. ‘’Sekarang ini pasar ASEAN sudah lebih mature,’’ katanya.

Ada satu langkah persiapan strategis yang harus dilakukan oleh semua industri di dalam negeri untuk menghadapi “The Big Community” yang bernama ASEAN Economic Community ini. “Industri me-merlukan pemetaan,” imbuh Mahendra Siregar, kepada wartawan sebelum acara konferensi dimulai. Menurutnya, hingga saat ini yang sudah melakukan pemetaan antara lain asosiasi tekstil dan garmen serta kosmetik.

Sejalan dengan itu, Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Ditjen PDN juga tengah mempersiapkan sejumlah program untuk mendukung dan mendorong usaha kecil menengah agar memiliki daya saing di tingkat internasional pada umumnya dan tingkat regional ASEAN pada khususnya. Dalam forum sinkronisasi Pusat dan Daerah sebelumnya terungkap bahwa Kemendag akan mem-bangun koordinasi dan sinergi yang le-bih aktif dalam rangka pengembangan pemasaran dan fasilitasi usaha produktif UMKM perdagangan.

Dalam kaitannya dengan pasar luar negeri misalnya, Dit DKM-PDN akan mensupport partisipasi UMKM daerah-daerah di ber-bagai pameran dalam dan luar negeri se bagai upaya untuk memperkuat akses pasar bagi UKM, terutama yang selama ini telah menjadi mintra binaan kementerian perdagangan. Sejumlah program lain yang juga akan terus dilakukan untuk

FOTO

: A

NTA

RA

MAJALAH INFO PDN, MEI 201118

Page 19: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

UKM harus secara agresif me manfaatkan penggunaan teknologi infor-masi dan komu-nikasi yang ada, seperti internet, untuk mema-jukan dirinya. Saat ini UKM bisa mempromosikan produk komo-ditas mereka di internet.

memperkuat daya saing UKM nasional adalah peningkatan kemitraan usaha, workshop peningkatan akses pembiayaan, pemberian bantuan sarana usaha dan juga pemberdayaan masyarakat pedesaan serta pengambangan ekonomi lokal.

ASEAN-EU BUSINESS SUMMIT I

Kabar baik lain dari perhelatan KTT ASEAN ke 18 kali ini adalah digelarnya acara ASEAN-EU Business Summit I sebagai salah satu rangkaian acara akbar ini. Dalam acara penting yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Komisioner Uni Eropa, Karel de Gucht, tersebut, kedua dunia—Eropa dan ASEAN— sepakat untuk bersama-sama menjajaki kerjasama infrastruktur, agro bisnis, otomotif, kesehatan dan jasa-jasa.

ASEAN-EU Business Summit adalah perte muan perdana dalam sejarah perdagangan antara pengusaha ASEAN dan Uni Eropa. Pertemuan yang dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari 200 pengusaha dari Uni Eropa dan 300 peserta dari ASEAN ter masuk Indonesia ini, diharapkan menjadi tonggak sejarah kerjasama lebih intensif dan saling menguntungkan. Mendag menjelaskan, pertemuan ASEAN dengan Uni Eropa ini cukup signifi kan karena dapat menggambarkan bahwa di luar RRT dan India, terdapat ASEAN yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi.

Ide untuk melaksanakan KTT antara pelaku bisnis ASEAN dan Eropa ini muncul tahun lalu dan disambut baik oleh pihak EU. Pasalnya, kata Menteri perdagangan RI, Uni Eropa melihat ASEAN sebagai mitra yang sudah memiliki hubungan sejarah sejak lama dan memiliki kemiripan dengan Eropa karena terdiri dari berbagai negara yang bergabung dalam satu komunitas.

Selain itu, Uni Eropa juga melihat adanya trend perkembangan yang cukup signifikan di sektor perdagangan ASEAN. Tercatat, pada kurun waktu 1993-2009 pangsa pasar Eropa di ASEAN turun dari 14,7% menjadi 11,2%. Demikian halnya dengan pangsa pasar Amerika. Terbilang penurunan pangsa pasar Amerika di ASEAN cukup turun drastis, yakni dari 17,6% menjadi 9,7%. Penurunan serupa juga dialami oleh pangsa pasar Jepang, yaitu dari 20,2% menjadi 10,5%.

Keadaan tersebut, tentu saja tidak lepas dari fenomena pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di negara-negara di Asia selama 15-20 tahun terakhir. Selain itu, adalah karena integrasi ekonomi negara-negara ASEAN terus membaik dalam 5 tahun ini. Realitas inilah yang menjadi pertimbangan utama Eropa semakin ber gairah untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara ASEAN.

Lagi-lagi, kabar baiknya adalah Kementerian Perdagangan RI tak mau menjadikan mo mentum antusiasme para pebisnis dari Ero pa yang sedang terbakar tersebut pu dar begitu saja tanpa berpengaruh bagi kemajuan perdagangan dalam negeri. Paling tidak, hal ini terungkap dari per te muan bilateral antara Mendag RI dan Komisioner Perdagangan EU sehari sebe lum ASEAN-EU Business Summit digelar.

Pada pertemuan tersebut telah dibahas mengenai hasil dari join study Vision Group yang merekomendasikan agar kedua pihak mendorong kerja sama komprehensif yang akan dibangun secara inovatif untuk me-ningkatkan perdagangan dan investasi serta me-ningkatkan kapasitas Indonesia agar memanfaatkan kerjasama tersebut, terutama bagi UKM dan sektor-sektor yang belum memiliki daya saing untuk masuk ke pasar Eropa.

“Rekomendasi ini akan dibahas antar kedua pemerintah dan kemudian dilakukan proses sosialisasi dan konsultasi kepada semua stakeholders termasuk sektor bisnis dan sektor lain untuk mendapat ma-sukan sehingga apa yang kita kerjasamakan be nar-benar dimanfaatkan Indonesia terutama dari segi kepentingan nasional dan untuk mengembangkan ASEAN se bagai ASEAN Economic Community, single market original production based tanpa melupakan ketimpangan atau inbalances yang ada di dalam ASEAN antara negara maupun di antara negara ASEAN”, tegas Mendag.

Seperti itulah kabar baik dari ASEAN Sum mit ke-18 ini. Bersatu dalam paradigma dan aksi nyata bersama akan menjadi kunci sukses dalam menjala untung dari berbagai peluang yang semakin dekat di depan mata ini. (AMF)

Panggung utama pameran ASEAN jewellery expo 2011, Balai Kartini, Jakarta

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 19

Topik Bahasan

Page 20: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Ketenarannya di pentas industri alat kecantikan dunia sudah sering menjadi tangkapan “gurih” para pemburu berita dari sejumlah media. Selain menyerap puluhan ribu tenaga kerja, industri warisan leluhur ini juga menyumbang nilai ekspor yang cukup membelalakkan mata. Perlu perhatian optimal dari semua pihak agar terus berjaya.

Sentra Wig dan Bulu Mata Palsu Purbalingga:

Sempat Kritis, Kini

Mbah Tarmawi layak tersenyum bangga dari kuburnya. Hasil krea-tifitasnya dahulu ternyata tak

sia-sia: bisa menghidupi anak turunnya dan juga menjadi tumpuan penghasilan ribuan warga Purbalingga lainnya. Mungkin, ia juga tak pernah membayangkan bila kar-yanya bisa menjadikan Purbalingga sebagai sentra industri rambut palsu terbesar di dunia, setelah Korea Selatan dan Jepang.

Betapa bahagianya pula jika ia masih hi-dup saat ini dan mendengar sumbangan terbesar dari realisasi ekspor Kab Purba-lingga tahun 2010 yang berjumlah Rp 851.016.472.457,80,- adalah dari produk rambut dan bulu mata palsu yang dahulu dikembangkannya.

Syahdan, sekitar setengah abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1951, hati Mbah Tarmawi dirundung gelisah. Ia tidak tega melihat rambut para wanita di sekitarnya setiap hari rontok dan terus menipis karena kekurangan vitamin dan susah disanggul setiapkali hendak bersolek, baik ketika akan menjadi pengantin atau pun ketika akan menghadiri resepsi pernikahan sanak kerabat. Demikian tutur Maryoto (70 th), cucu Mbah Tarmawi, mengawali ceritanya kepada Info PDN tentang riwayat industri

rambut palsu (wig) dan bulu mata palsu di Purbalingga, pertengahan Mei lalu.

Maka, lanjut Maryoto, Mbah Tarmawi me meras otaknya. Sebuah gagasan pun muncul dari kepalanya ketika salah seorang wanita tetangganya menikah. Ia mengumpulkan rontokan rambut dari beberapa rumah tetangganya yang lain. Lalu, ia memilah-milahnya untuk memilih rambut-rambut yang panjangnya sama. Kemudian, ia menyusunnya dalam satu ikatan dan merebusnya agar bersih. Setelah itu, ia mengeringkannya. Hasilnya pun seperti yang ia harapkan: kumpulan rambut

pan jang tersebut bisa halus dan bersih seperti rambut sungguhan.

“Nah, ikatan potongan rambut yang sudah kering dan halus itulah yang disulap Mbah Tarmawi menjadi semacam sanggul atau konde dan kemudian ditempelkan di kepala si mempelai wanita hingga tidak lagi ketahuan bahwa rambutnya tipis,” kisah Maryoto yang lebih suka dipanggil Mbah Buyut oleh setiap orang yang men-jumpainya.

Itu tadi adalah kisah awal penemuan ram-but palsu di Purbalingga. Sebab, kisah

MAJALAH INFO PDN, MEI 201120

Berita Pasar

Page 21: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Semakin Eksis

tersebut menjadi panjang ketika sanggul palsu buatan Mbah Tarmawi mulai dikenal dan dipesan banyak wanita di daerahnya, terutama oleh mereka yang akan menjadi pengantin. “Waktu itu, setiap yang pesan pasti ngasih imbalan uang. Tapi tidak ba-nyak. Ya paling hanya cukup untuk nginang (mengunyah daun sirih yang dicampur semacam kapur—red),” ujar cucu Mbah Tarmawi yang murah tawa ini.

Karena pesanan yang datang semakin ken cang, pada 1954 Mbah Tarmawi pun memutuskan untuk membisniskan keah-liannya dengan menjadikan sanggulnya

sebagai produk komersial. “Beliau merintis pemasaran produknya ke pasar-pasar yang ada wilayah Purbalingga dan sekitarnya,” kata Maryoto yang akhirnya juga ikut terlibat membantu bisnis eyangnya ini.

BERKEMBANG DAN MENDUNIA

Ada lubang ada semut. Ada peluang, pasti banyak orang ikut. Itulah yang terjadi setelah “uji coba” Mbah Tarmawi terbukti menghasilkan duit. Semakin lama, semakin banyak tetangganya di Desa Karangbanjar yang ikut menerjuni bisnis rambut palsu. Bahkan, beberapa orang dari desa lain juga tak mau ketinggalan. Berbagai macam ino-vasi pun akhirnya bermunculan, sehingga ragam produk yang dihasilkan semakin bervarian: ada sanggul, konde,wig dan juga bulu mata palsu yang kini pasarnya semakin mendunia.

Singkat cerita, Purbalingga pun menjadi sentra industri wig dan bulu mata palsu yang diperhitungkan dunia. Dalam catatan Disperindag Purbalingga, saat ini terdapat 17 perusahan berstatus PMA (Penanaman Modal Asing) dan 11 perusahaan lokal terlibat dalam pengembangan industri wig dan bulu mata palsu di Purbalingga ini dan mengantarkankannya ke pentas pasar luar negeri.

Sedangkan di sektor UKM, industri wig dan bulu mata palsu ini melibatkan 250-an pe ngusaha skala menengah, kecil, dan ru mahan. Industri-industri kecil ini ter se bar rata di hampir seluruh wilayah Pur balingga. Ada yang menjadi plasma (binaan) perusahaan-perusahaan itu, tapi ada juga yang memilih menjadi usahawan mandiri.

Total tenaga kerja yang bisa terserap oleh industri wig dan bulu mata palsu itu diper-kirakan mencapai 52.000 orang atau 12,4

persen dari 420.000 angkatan kerja yang ada di Purbalingga saat ini.

Untuk pemasaran, sejumlah UKM ada yang bisa mengekspor sendiri produknya. Namun, ada pula yang hanya sekedar men jadi penyuplai bulu mata palsu sete-ngah jadi ke beberapa PMA tadi untuk difi nishing, dikemas dan kemudian dijual di mancangera, seperti ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa. Tercatat, nilai ekspor produk ini ke Amerika Serikat pada tahun 2010 bisa menembus angka Rp 28 miliar per bulan.

Namun, kebanyakan pengusaha kecil me-nengah lebih banyak yang hanya ber-konsentrasi untuk memenuhi kebutu-han dalam negeri yang juga tak kalah besar potensi pasarnya. Maryoto adalah contohnya. Ia termasuk pengrajin rambut dan bulu mata palsu yang paling tua, yaitu sejak tahun 1980. Produknya yang bermerk HAIRWINA cukup terkenal di pasaran dalam negeri.

Kepada Info PDN, Maryoto mengatakan bahwa rata-rata omset industri rambut dan bulu mata palsu rumahan seperti miliknya ini bisa mencapai 15 jutaan per bulan. Dan kebanyakan adalah untuk memenuhi pasar lokal. Harganya pun tidak terlalu mahal. Untuk satu wig ia mematok harga sekitar Rp 80 ribu. “Langganan saya yang tak pernah putus sampai sekarang adalah para anggota HARPI (Himpunan Ahli Rias Penganten Indonesia),” ujarnya.

Lelaki yang berumur 70 tahun ini memiliki 8 orang karyawan tetap sebagai tenaga fi nishing. Adapun untuk produksinya, ia tetap berbagi berkah dengan para te-tangganya, yakni penduduk Desa Karang-banjar. “Jika sudah selesai, mereka ting-gal menyetor ke rumah saya ini untuk difi nishing dan kemudian saya pasarkan,”

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 21

Page 22: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

tuturnya bangga. Menurutnya, Hairwina sempat akan diekspor ke Spanyol tapi gagal. “Soalnya, produknya kurang Mbule,” kelakarnya. Meski demikian ia tak kecil hati dan terus berusaha menem bus pasar luar negeri. “Siapa tahu Kemen te rian Perdagangan bisa membantu menem-buskan produk saya ke pasar suriname,” harapnya dengan riang.

NILAI EKSPORNYA TERUS MENANJAK

Mengalami pasang surut adalah hal biasa dalam bisnis. Demikian pula yang dialami oleh pasar ekspor sentra industri wig dan bulu mata palsu Purbalingga. Para pengu-saha dan pengrajin plasma di sentra ini per nah menjerit karena negara-negara tujuan ekspor mereka terkena imbas krisis fi nansial global. Apalagi, Amerika Serikat yang menjadi pengimpor terbesarnya terkena dampak paling besar dari krisis tersebut.

Keadaan kritis ini terjadi pada awal tahun 2009 lalu: sejumlah kontrak ekspor berakhir dan tak kunjung ada kejelasan mengenai kontrak barunya. Hal itu membuat sejum-lah perusahaan melakukan efi siensi dan mencoba lahan pasar baru seperti China, Korea, dan juga sejumlah negara dari kawasan Timur Tengah.

Bagi pengrajin plasma yang kala itu jumlahnya ada 26 ribuan, kea-

daan tersebut juga membuat nafas mereka sedikit ter-

ganggu. Pasalnya, orderan ke me reka

sejak krisis ter-sebut hanya

tingga 3 kwintal

produk setengah jadi saja per bulannya. Padahal, sebelum krisis terjadi mereka bisa menyetor produk sampai satu ton lebih.

Sementara itu, bagi pengrajin non plas-ma, keadaan tersebut tidak begitu ber-pengaruh. Sebab, pasar mereka adalah lokal dan pasar ekspor hanya sekedar menjadi sampingan. Persoalan mereka saat itu hanya satu: kesulitan mengakses modal dari dunia perbankan.

Itulah kisah duka sentra bulu mata dan rambut palsu Purbalingga yang menerpa mereka dua tahun silam. Sebab, ketika krisis keungan global mulai memulih, pasar ekspor mereka kembali menggeliat dan terus menanjak. “Ekspor produk-produk asal Purbalingga justru meningkat 10 persen,” jelas Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Purbalingga, Saryono, kepada sejumlah media beberapa waktu lalu.

Bahkan, kabar terbarunya, sejumlah kulitinta memberitakan bahwa nilai ekspor produk wig dan bulu mata palsu itu belakangan terus menunjukkan tren peningkatan. Tercatat, realisasi ekspor industri Purbalingga pada tahun 2010 mencapai Rp 851.016.472.457,80. Nilai itu meningkat dibanding ekspor pada 2005 sebesar Rp 161.316.714.734,40.

Menurut Kasi Usaha dan Pengembangan Ekspor pada Dinas Per in dustrian, Per-

dagangan dan Ko perasi (Dis pe rindagkop) Pur-balingga, Marta Dwi Hudiyati, peningkatan nilai ekspor dari ta hun

ke tahun yang paling men do minasi

adalah pro-duk rambut

dan bulu m a t a palsu.

Tercatat, nilai ekspor rambut palsu dan bulu mata palsu Pur balingga ke dunia pada tahun 2009 mencapai US$ 53.083.602 atau mengalami pertumbuhan sebesar 50,97% dari tahun sebelumnya. Bahkan, pada tahun itu nilai ekspornya ke Amerika Serikat sebagai tujuan utama mengalami pertumbuhan hingga 55,28% dengan nilai US$ 46.955.608. “Industri itu memiliki prospek cerah dan menjanjikan karena pasarnya luas,” ujarnya.

Tak hanya itu. Tahun ini Kabupaten Pur-ba lingga Jawa Tengah disebut-sebut me nyumbangkan 56,10 persen investasi Industri se-Indonesia dengan nilai 19.033.000 dolar AS dari total 21.985.000 dolar AS dalam skala nasional. Menariknya, investasi tertinggi disumbang dari sektor industri rambut dan bulu mata palsu. Hal itu terungkap dari hasil penelitian PT Lembaga Penelitian, Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH).

Maka dari itu, pemerintah Kab Purbalingga optimis, sentra industra wig dan bulu mata palsu mereka akan tetap eksis dan nilai ekspornya akan mengalami kenaikan pada tahun 2011 ini. “Diprediksi realisasi ekspor pada 2011 bisa naik, karena ada beberapa perusahaan baru berdiri dan pemasarannya ke luar negeri,” tutu Marta. Karena itu, ia mengharapkan agar pelaku industri rambut dan bulu mata palsu diminta terus meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan nilai ekspor pada tahun 2011. “Kualitas nomor satu, jadi harus

menjadi perhatian pen ting bagi pe -

rusahaan,” ha-rapnya.

(AMF/Tom)

jumlahnya ada 26 ribuan, kea-daan tersebut juga membuat

nafas mereka sedikit ter-ganggu. Pasalnya,

orderan ke me reka sejak krisis ter-

sebut hanya tingga 3 kwintal

Ekspor pada Dinas Per in dustrian, Per-dagangan dan Ko perasi

(Dis pe rindagkop) Pur-balingga, Marta Dwi Hudiyati, peningkatan nilai ekspor dari ta hun

ke tahun yang paling men do minasi

adalah pro-duk rambut

dan bulu m a t a palsu.

meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan nilai ekspor pada tahun 2011. “Kualitas nomor satu, jadi harus

menjadi perhatian pen ting bagi pe-

rusahaan,” ha-rapnya.

(AMF/Tom)

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

MAJALAH INFO PDN, MEI 201122

Page 23: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Pengaman kepala yang satu ini tak lagi menjadi barang yang harus dibeli karena paksaan peraturan. Selain karena kebutuhan, kini banyak konsumen muda yang membelinya sebagai bagian dari gaya hidup untuk menambah “kejantanan”. Standar SNI, kenyamanan dan keindahan desain menjadi pertimbangan yang tak terpisahkan. Permintaan pasarpun kian membesar. Susah ditolak dan terus menawarkan keuntungan.

Bisnis HelmBisnis HelmMemikat Kawula Muda

mau tanya dunk brow,kalo kita mau beli partai besar bisa gak?prosedurnya gimana? min order brp?ada discount tambahan gak?.....

Demikian tulis seorang customer berinisial Jeppy kepada pengelola sebuah situs penjual helm online.

Dari penelusuran Info PDN di internet melalui “Prof” Google, ada puluhan bahkan ratusan “penjaja” online sejenis yang berlomba menjala keuntungan dari bisnis helm di dunia maya dengan sangat kreatif dan atraktif. Jaiman misalnya, alumnus Fakultas Ekonomi Unair Surabaya ini juga membuka toko helm online dengan nama www.topspeedhelmet.com.

“Kami hanya menyediakan helm berkualitas, minimal Standar Nasional Indonesia. Toko

kami di Surabaya adalah toko terlengkap dan termurah. Silakan saja bandingkan  dengan harga toko-toko lain,” gaya Jaiman menawarkan dagangannya di website. Kepada info PDN, Jaiman mengaku baru 10 bulan menjalankan bisnis toko helm online-nya. Dengan modal 60 juta, dalam sebulan omset Jaiman bisa rata-rata 20 juta lebih. “Dalam 6 bulan modal saya sudah balik,” ungkap Jaiman yang sehari-hari bekerja sebagai staff di kantor PLTU Paiton, Surabaya ini.

Kini, Jaiman sudah memiliki dua karyawan untuk membantunya menjalankan bisnisnya ini. Sebab, selain menjual secara online, akhirnya ia juga membuka sebuah show room di bilangan Jln Manukan Tengah, Surabaya. “Soalnya, ada beberapa customer dari luar daerah yang kadangkala

ingin mampir. Jadi, sebenarnya show room ini gudang display saja,” ujarnya. Jaiman pun optimis, pasarnya akan terus berkembang. Sebab, tokonya tidak hanya menjual helm yang bagus dan berkualitas, tetapi berstandar SNI.

Ada yang menarik dari sistem transasksi jual beli helm di internet ini. Bagaimana tidak, para pembeli helm di dunia maya tersebut tidak ada yang berniat melihat fi sik barangnya dulu. Mereka cukup melihat gambar, memilah-milih jenis, dan kemudian mentransfer sejumlah uang sesuai harga. Usut punya usut, helm-helm yang dijual di internet itu memang produk-produk bermerk terkenal dan sedang trend yang memang terus diburu oleh kalangan muda. “Ada juga teman saya yang selalu membeli setiap ada varian model helm baru,” tutur

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 23

Berita Pasar

Page 24: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Afi f (30 th), seorang anggota motor club dari Kerawang Jawa Barat.

Itu tadi adalah sekelumit cerita tentang masih besarnya peluang bisnis helm di dunia maya. Sedangkan di dunia nyata, jaringan pemasaran helm sekarang ini boleh dibilang semakin menggurita: dari mulai lapak-lapak kaki lima hingga gerai-gerai khusus helm dan asesoris sepeda motor. Beragam rupa, warna, jenis dan model dipampang berjejer rapi untuk menggoda pembeli yang sengaja datang karena kebutuhan atau mereka yang sedang melintas lewat di depannya. Yang pasti, ini menunjukkan bahwa diam-diam bisnis helm sangat besar peluangnya dan berpotensi memberi keuntungan yang menjanjikan.

Rudi (40 th) misalnya, pria asal Kuningan, Cirebon ini berani banting setir dari jualan pakaian ke jualan helm. Ia biasa mangkal dan menggelar dagangannya setiap sore di “pasar kaget” yang berada di Jalan Baru, Bekasi Barat. “Lumayan mas, sekali gelar bisa laku 5 sampai 10 biji. Untungnya juga lumayan, bisa buat hidup,” ujarnya gembira. Nah, seperti apakah peta pasar helm saat ini? Berikut ini adalah kisahnya.

PASAR HELM MASIH POTENSIAL

Kesadaran masyarakat akan arti penting keamanan ikut menjadi faktor penjualan helm berstandar SNI semakin terbuka. Tak hanya itu, kini helm juga sudah mulai menjadi bagian dari lifestyle anak-anak muda yang ingin tampil beda dengan motor-motor kebanggaan mereka. Dan bila dihitung dengan matematika, melirik bisnis helm untuk konsumen Indonesia merupakan pilihan yang dijamin menguntungkan. Apalagi, Indonesia saat ini dikabarkan sebagai pangsa pasar sepeda motor terbesar ke 3 di dunia. Tak percaya?

Mari kita hitung saja. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada 2010 penjualan sepeda motor mencapai 7.369.249 unit. Artinya, kalau satu sepeda motor butuh dua helm, berarti kebutuhan helmnya

adalah sekitar 14 juta helm. Itu baru

tahun 2010. Padahal, mereka yang memiliki se peda motor pada 5 tahun sebelumnya bisa dipastikan belum memiliki helm berstandar SNI semua.

Selain itu, pertumbuhan pasar sepeda motor dari tahun ke tahun juga menunjukkan angka yang signifi kan. Bahkan, pada kwartal I tahun 2011 ini saja, tingkat pen jua lan se pe da motor di Indonesia naik se kitar 21 persen dari periode yang sama tahun lalu. Undang-undang lalulintas yang mewa-jibkan pengendara sepeda motor untuk mengenakan helm berstandar SNI juga ikut serta menambah pasar dan peluang.

Berdasarkan data tersebut, Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) memperkirakan permintaan helm tahun ini bakal naik lebih dari 20% dari tahun 2010 yang berjumlah sekitar 8 juta unit. Kepada sebuah media bisnis dan ekonomi, Ketua AIHI, John

Manaf, menyatakan bahwa perhitungan tersebut bukan tanpa dasar. Menurutnya, perhitungan itu didasari oleh pesanan dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor yang telah mengalir. “Jumlah permintaan helm tahun ini sekitar 10 juta unit. Permintaan terbanyak dari pabrikan sepeda motor Honda, dengan jumlah pesanan sekitar 4 juta unit. Disusul Yamaha yang memesan sebanyak 3,6 juta unit. Sedangkan podusen sepeda motor merek lainnya memesan sekitar 2 juta unit,” tuturnya.

Adapun untuk kebutuhan pasar “bebas”, yang bukan pesanan dari produsen motor, menurut AIHI permintaannya tahun ini bisa mencapai 50 juta unit. Hal tersebut dibenarkan oleh Hendri Tedja Kusumah, Direktur Pemasaran PT Tarakusuma Indah, salah satu dari 8 produsen helm dalam negeri yang memegang lisensi SNI. Menurutnya, besarnya permintaan tersebut bukan saja karena ada konsumen motor

, sekali gelar

adalajuta hel

tahun 2010

CARA MUDAH MENGENALI HELM SNI

1. Ada logo timbul SNI

2. Batok lebih tebal

3. Prakiraan harga: berkisar antara Rp 65

ribu hingga Rp 350 ribu

4. Busa dalam lebih tebal

5. Memiliki tali pengaman

MAJALAH INFO PDN, MEI 201124

Page 25: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Merek-merek Helm Standar SNI

NHK JPNGM BESTI

VOG CROSX

MAZ SMI

MIX SHC

INK OTOKOGI

MDS CABERG

BMC HBC

HIU Cargloss Helmet

KYT Sumber: Traffi c Management Center Kepolisian Daerah Metro Jaya

Soal harga, helm-helm yang ada di pasaran juga sangat variatif. Di toko online Jaiman misalnya, konsumen bisa memilih helm berkualitas dengan standar SNI dari mulai harga Rp 115.000,- sampai Rp. 1.250.000,-. Bahkan, ada sejumlah merek terkenal yang digemari kaum muda berani memasang bandrol harga sampa 2 juta rupiah per helm. Nah, kalau ada helm dijual dengan harga Rp. 10.000,- an, pastinya sulit untuk dinyatakan sebagai produk standar SNI dan aman untuk kepala kita bukan? Bagaimana tidak, untuk helm-helm standar SNI dengan kualitas dan model “pas-pasan” saja kini harga pasarannya ra ta-rata sekitar Rp 150.000 per unit. Artinya, kita juga harus jeli untuk memilihnya.

Seiring dengan be -sar nya per mintaan pasar, masing-masing produsen ter nya ta tetap b e r k o m i t m e n me man jakan kon su-men nya. Berbagai variasi dan inovasi baru selalu ditawarkan. Belum lama ini, PT Tara kusuma Indah me ngeluarkan

sebuah produk helm dengan branding “doble visor.” Kehadirannya diterima de ngan sangat antusias oleh para “raja jalanan” alias kaum muda yang meng-gandrungi sepeda motor.

Helm “doble visor” adalah helm yang me-nyediakan fasilitas dua lapis kaca; kaca gelap untuk berkendara di siang hari agar tidak silau dan kaca bening untuk ber-kendara di malam hari agar mata le luasa memandang jalan. Helm jenis ini pun di-produksi oleh PT Tara Kusuma Indah (TKI) dalam berbagai jenis dengan varian harga dari Rp.200 ribu hingga Rp 1,8 juta. Kon su-men pun tak perlu bingung dengan uku ran kepalanya. Pasalnya, PT.TKI juga mem-produksinya dalam berbagai ukuran, yaitu dari mulai ukuran terkecil S hingga XXL.

Bergairahnya industri helm ini tentu saja bisa menjadi berkah bagi

siapa saja yang mau men-da pat k an nya. Para

produsen tentu saja mem bu tuh kan

sekian ba nyak distributor, agen, grosir dan pe nge-

cer. Pa sar yang sedemikian luas tentu bisa menjadi alasan untuk di-pertimbangkannya menjadi sebuah pilihan investasi dengan keuntungan yang menarik. Jaiman telah mem-

buktikan. (dc/AMF/

berbagai sumber)

baru, tetapi juga karena adanya kebutuhan untuk berganti helm. Pasalnya, kata dia, masa pakai helm itu paling lama hanya tiga tahun dan bila lebih dari itu kekuatannya sudah turun.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang demikian besar tersebut, Kepada Info PDN, Hendri mengatakan bahwa setiap produsen ditarget oleh AIHI untuk bisa memproduksi sekitar 200 ribu unit per bulan. “Kapasitas yang harus dipenuhi setiap produsen helm SNI perbulan adalah 200 ribu unit dan helm ini dipasarkan keseluruh Indonesia,” ungkap Henry ketika dikonfi rmasi Info PDN via telpon.

Berbagai merek helm yang beredar di pasar

Sterofoum pada helm ber-SNImemiliki standart kekerasan yang ideal

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 25

Berita Pasar

Page 26: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Jalur transportasi darat semakin padat. Berbagai persoalan muncul dan rentan menimbulkan inflas, terhambatnya kelancaran distribusi sejumlah komoditas kebutuhan pangan pokok strategis dari sentra-sentra produksi, dan terjadinya disparitas harga antar wilayah yang terlalu tinggi. Moda angkutan kereta api memiliki sejumlah potensi untuk dioptimalkan sebagai solusi.

Melirik Potensi Kereta ApiUntuk Efisiensi Distribusi

Distribusi dan transportasi sudah menjadi “dua sejoli” yang tak mung-kin berpisah lagi. Keduanya selalu

tampil bersama dalam segala bentuk ke giatan perdagangan dan ekonomi. Ma ka, sinergi kedua sisi itulah yang terus men jadi salah satu upaya dan perhatian Direktorat Logistik dan Sarana Distribusi, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, un tuk menciptakan jaringan distribusi per da ga ngan yang efi sien dalam kerangka mewu judkan Sistem Logistik Nasional yang tang guh. Hal itu terungkap dalam Forum Sin kro nisasi Pusat dan Daerah, PDN, yang dise leng garakan di Batam, 17-19 April 2011 lalu.

Dalam pandangan Dit Logsardis PDN, salah satu tantangan na-sional dalam masalah dis tribusi

logistik saat ini adalah ke tidak-seimbangan da lam peman faatan

moda-moda transportasi yang ter sedia. Fakta di lapangan menunjukkan bah wa Indonesia masih mengandalkan transportasi darat dan udara ketimbang transportasi laut dan kereta api. Ketidak se im bangan inilah yang kemudian men jadi kan jalur transportasi darat semakin ber tambah padat dan berpotensi menim bulkan ketidak lancaran distribusi beberapa kebutuhan pokok strategis di beberapa wilayah.

Salah satu akibat dari kepadatan tersebut adalah meningkatnya kemacetan di beberapa kota besar dan terganggunya jalur distribusi bahan pokok antar kota dalam pulau maupun antar pulau. Menurut Martin Siregar yang mewakili Di rek tur Logistik dan Sarana Distribusi PDN dalam

sebuah presentasi, saat ini kemacetan semakin meningkat di berbagai kota besar di Pulau Jawa dan Luar Jawa. Waktu tempuh transportasi antar kota dalam satu pulau juga semakin panjang. “Misalnya, Jakarta-Surabaya berkisar antara 14-20 jam,” imbuhnya.

Ada banyak masalah yang ditimbulkan oleh kemacetan dan ketidaklancaran distribusi ini. Antrean panjang truk-truk peng angkut barang yang akan menuju ke Pelabuhan Merak yang terjadi beberapa bulan terakhir ini misalnya, dilaporkan sempat mengancam ketersediaan pangan bagi masyarakat kedua pulau tersebut. Yakni, karena kemacetan tersebut te lah menggangu lalu lintas beberapa kebu-tuhan pokok strategis dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.

Kondisi tersebut tentu tidak boleh terjadi berlarut-larut. Pasalnya, kebutuhan pangan merupakan komoditas yang tidak bisa

bertahan lama, sehingga harus secepatnya di distri-

busikan. “Komoditas pangan biasanya

distribusi per da ga ngan yang efi sien dalam kerangka mewu judkan Sistem Logistik Nasional yang tang guh. Hal itu terungkapdalam Forum Sin kro nisasi Pusat dan Daerah, PDN, yang dise leng garakan di Batam, 17-19 April 2011 lalu.

Dalam pandangan Dit Logsardis PDN, salah satu tantangan na-sional dalam masalah dis tribusi

logistik saat ini adalah ke tidak-sesesesesesesesesesesesesesesssesseseseeeimimimimimimimimimimmmimmmmmmmmbababb ngan da lam peman faf atttttttttatttttatananaanananananananaannnnnnnnnan

beberapa wilayah.

Salah satu akibat dari kepadatan tersebut adalah meningkatnya kemacetan di beberapa kota besar dan terganggunya jalur distribusi bahan pokok antar kota dalam pulau maupun antar pulau. Menurut Martin Siregar yang mewakili Di rek tur Logistik dan Sarana Distribusi PDN dalam

menggangu lalu lintas beberapa kebu-tuhan pokok strategis dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.

Kondisi tersebut tentu tidak boleh terjadi berlarut-larut. Pasalnya, kebutuhan pangan merupakan komoditas yang tidak bisa

bertahan lama, sehinggaharus secepatnya di distri-

busikan. “Komoditaspangan biasanya

MAJALAH INFO PDN, MEI 201126

Distribusi

Page 27: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

tidak bisa bertahan lama, jika berhari-hari ter tahan bisa menyebabkan komoditas ru sak atau tidak sampai ke pasar tepat wak-tu,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemen terian Pertanian, Achmad Suryana, kepa da para wartawan di Serang, beberapa waktu lalu.

Selain menimbulkan keterlambatan dis-tribusi, kemacetan yang disebabkan se-ma kin padatnya jalan raya juga sangat rentan menimbulkan infl asi harga komoditi di dalam negeri dan juga tingginya dis-pa ritas harga antar wilayah. Hal ini, tak lain kemacetan dan bertambahnya wak-tu tempuh sangat berpotensi menye-bab kan ekonomi biaya tinggi sebagai aki bat terjadinya pembengkakan biaya transportasi, baik dari konsekuensi mening-katnya penggunaan BBM maupun upah jasa tenaga transportasi yang harus dibayarkan.

Masalah lain akibat tingginya biaya trans-portasi tersebut pun menunggu, yaitu lemahnya daya saing harga komoditi dalam negeri, baik di pasar lokal maupun internasional. Keadaan tersebut sangat disadari oleh pemerintah. Bahkan menurut Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sambutannya ketika membuka Konferensi Dewan Ketahanan Pangan 2010, mengatakan, bahwa ongkos angkut logistik komoditas kebutuhan sehari-hari di Indonesia lebih tinggi dari negara lain yang ada di Asia Tenggara. “Ongkos angkutan truk di Indonesia US$0,3 per km, bandingkan dengan ongkos truk di negara Asean yang US$0,22 per km,” papar Presiden SBY.

Berpijak dari kondisi tersebut, Dit Logsardis, PDN, melalui program “Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional” akan berupaya me-wujudkan jaringan distribusi perda gangan yang efi sien. Diantara beberapa hal yang akan diupayakan adalah mengurangi biaya pengiriman antar pulau/wilayah (transport cost) sebagai instrumen untuk mengurangi disparitas regional dan mengurangi biaya transportasi UKM/Mikro di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai instrumen penciptaan lapangan pekerjaan untuk pengentasan kemiskinan.

Komitmen pemerintah untuk mengurangi atau menekan biaya transportasi tersebut tak lain dimaksudkan untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan ke majuan perda-ga ngan dalam negeri. Pe merintah sa ngat menyadari bahwa ting ginya

ong kos angkutan darat tersebut sangat berim plikasi bagi kekuatan daya beli rakyat dan daya saing produk dalam negeri di pasar ekspor.

Maka dari itu, Presiden SBY menyampaikan bahwa tingginya ongkos angkut untuk mendistribusikan barang tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah menteri terkait untuk mendapatkan solusi terbaik. “PR bagi menteri, cari cara cespleng agar betul betul ongkos angkutan yang mahal bisa turun dan bukan teori,” kata SBY.

MODA KERETA API BISA DIOPTIMALKAN

Jalan darat masih mendominasi pasar angkutan barang dan penum pang hingga saat ini. Menurut data Bap penas, moda transportasi ini masih me nyerap 84% angkutan penumpang, kereta api 7,3%, moda transportasi udara 1,5%, moda transportasi laut 1,8% dan moda transportasi sungai hanya 5,3%. Sedangkan untuk angkutan barang, moda jalan masih mendominasi dengan menguasai 90,4%, sisanya dibagi ke moda lainnya yakni laut dan kereta api: masing masing 7% dan 0,6%, padahal kedua moda ini memiliki potensi angkutan barang ber skala besar.

Data senada pernah diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU),

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

Jumlah penumpang dan barang melalui Transportasi Kereta Api 2000-2009

TahunPenumpang Barang

(Juta) (Ribu Ton)

2000 192 19 5452001 187 18 7022002 176 17 0992003 155 16 2932004 150 17 1462005 152 17 3412006 159 17 2732007 175 17 0772008 194 19 4432009 207 18 923

Sumber : BPS/PT Kereta Api Indonesia

Jumlah Barang Melalui Kereta ApiMenurut Pulau Tahun 2010 (000 ton)

Bulan Jawa Sumatera TotalJanuari 262 1.227 1.489 Februari 258 1.082 1.339 Maret 286 1.180 1.446 April 274 1.196 1.470 Mei 293 1.246 1.539 Juni 642 1.331 1.973 Juli 388 1.421 1.809 Agustus 365 1.391 1.756 September 191 1.329 1.520 Oktober 297 1.406 1.703 November 315 1.207 1.522 Desember 288 1.239 1.527 Total 3.859 15.255 19.093

*Sumber BPS/PT KA

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 27

Page 28: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Perkembangan Jumlah Kendaraan Menurut Jenis Tahun 2000-2009

Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

2000 3 038 913 666 280 1 707 134 13 563 017 18 975 344

2001 3 261 807 687 770 1 759 547 15 492 148 21 201 272

2002 3 403 433 714 222 1 865 398 17 002 140 22 985 193

2003 3 885 228 798 079 2 047 022 19 976 376 26 706 705

2004 4 464 281 933 199 2 315 779 23 055 834 30 769 093

2005 5 494 034 1 184 918 2 920 828 28 556 498 38 156 278

2006 6 615 104 1 511 129 3 541 800 33 413 222 45 081 255

2007 8 864 961 2 103 423 4 845 937 41 955 128 57 769 449

2008 9 859 926 2 583 170 5 146 674 47 683 681 65 273 451

2009 10 364 125 2 729 572 5 187 740 52 433 132 70 714 569

*Sumber :BPS/Kantor Kepolisian Republik Indonesia

Djo ko Kirmanto, baru-baru ini. “Jumlah pela ku usaha bisnis yang menggunakan transportasi darat telah mencapai lebih 90%,” ungkapnya. Padahal, menurutnya, jumlah maksimum angkutan transportasi barang melalui jalur darat untuk suatu negara jumlahnya adalah 80%.

Data tersebut menunjukkan perlunya segera dibuat keseimbangan antara moda darat dengan transportasi lain, seperti kereta api dan perhubungan laut. Sebab, menurut Djoko Kirmanto, ketidak seimbangan penggunaan seluruh moda transportasi barang di Indonesia bisa menyebabkan tingginya laju inflasi di sejumlah kota di Indonesia. “Banyak kota yang kerap hanya mengandalkan moda transportasi darat sebagai alat angkut barang. Padahal, de ngan kondisi lalu lintas jalan yang semakin padat, keberadaan angkutan lain, seperti kereta api dan kapal laut, kian diperlukan,” ujarnya.

Dan kata Djoko Kirmanto, sebagai negara kepulauan, kelancaran mobilisasi barang tidak bisa hanya mengandalkan jalur transportasi darat. “Negara kepulauan lain, seperti Jepang dan Filipina juga mem-perkuat sektor transportasi laut dan kereta api sebagai jalur distribusi,” imbuhnya.

Memang untuk mengatasi ketimpangan transportasi angkutan barang tersebut bukan sesuatu yang mudah. Pasalnya, para pelaku usaha selama ini masih me-mandang angkutan jalan raya sebagai alternatif sara na distribusi yang paling fl eksibel dan bisa “door to door.” Sementara untuk menggunakan kereta api misalnya, mereka masih kesulitan menyesuaikan diri dengan “watak” moda ini yang memang sangat ketat dalam masalah waktu dan jadwal.

Padahal, sesung guh-nya moda kereta api s e b e n a r n y a le bih banyak menawarkan keuntungan

lebih, baik dari segi harga dan ketepatan waktu distribusi. Hal itu pernah diungkap-kan oleh Menteri Perhubungan Freddy Num beri kepada wartawan bebe rapa waktu lalu. Menurutnya, kereta api merupa-kan moda transportasi massa (penum-pang dan barang) yang memiliki multi keunggulan, hemat lahan, hemat energi, dan rendah polusi.

Pernyataan tersebut juga diamini oleh Soemino Eko Saputro, Direktur Jenderal Perkeretaapian dalam kesempatan rapat kerja antara Departemen Perhubungan dan Komisi V DPR, beberapa tahun lalu. Ia menyatakan bahwa kereta api adalah moda pelayanan angkutan penumpang dan barang secara massal yang memiliki nilai tambah, berdaya saing, handal, aman, selamat, terpercaya serta terjangkau.

PT Kereta Api sendiri terus berbenah untuk menangkap wacana optimalisasi

peran kereta api sebagai p e n d u k u n g

kelancaran distri busi logistik nasional ini. Tahun ini PT Ke re ta Api (PT KA) menambah kapasitas 170 unit kereta gerbong terbuka dan ter tutup untuk meningkatkan pelaya-nan ang kutan barang. Tak hanya itu, PT KA juga melakukan berbagai macam upaya untuk memaksimalkan peran dan fungsinya. Di antaranya, adalah pembukaan lima jalur kereta api angkutan barang baru, mem fung-sikan kembali rel-rel yang tidak berfungsi.

Bahkan, PT KA berencana akan menjadikan angkutan barang KA itu bisa dimodifi kasi agar bisa mengangkut truk-truk ukuran besar dan sedang untuk membawa barang ke tempat tujuan antarprovinsi, antar kota/kabupaten. Yakni, dengan satu harapan hal itu bisa menjadi solusi untuk memangkas biaya angkut yang tinggi.

Komitmen PT KA ini, tentu saja harus di apre-siasi, yaitu dengan mengubah para digma para pelaku usaha untuk menjadikan moda kereta api sebagai moda unggulan untuk meningkatkan daya saing komoditi, bukan moda pilihan yang harus diterima dengan

setengah hati . (AMF)

MAJALAH INFO PDN, MEI 201128

Distribusi

Page 29: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Meskipun tidak serempak, panen raya padi tahun ini tetap menguntungkan petani. Harga beras di pasaran cenderung stabil dan stok beras di Bulog relatif aman dan terkendali. Direktorat Bahan Pokok dan Barang Strategis, PDN, menerapkan sistem deteksi dini untuk terus mengupdate informasi perkembangan harga beras di semua wilayah dalam rangka menjaga stabilisasi harga beras dan menurunkan disparitas harga bahan pokok strategis ini.

Panen Raya Padi Usai, Optimisme Terurai

Dalam setahun ini, Indonesia diper-kirakan membutuhkan 33.032.144 ton beras untuk konsumsi da-

lam negeri. Angka tersebut didapat dari perkalian jumlah penduduk yang di keluarkan oleh BPS tahun ini dengan kebutuhan beras per orang yang mencapai 139 kg/tahun. Jumlah ini dikabarkan cukup besar dibandingkan dengan kebutuhan negara-negara Asia lainnya. Malaysia mi salnya, negara tetangga yang relatif berkultur sama hanya membutuhkan 80 s/d 90 kg untuk satu orang per tahunnya.

Meski demikian, pemerintah optimis ke-butuhan tersebut akan terpenuhi. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertanian meng-ungkapkan, bahwa selama Januari-April 2011 panen padi secara nasional di per-kirakan akan mencapai 5,501 juta hektar dengan produksi sebanyak 27,203 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut berarti telah memenuhi 35% dari sasaran produksi 2011 yang ditetapkan 70,5 juta ton GKG.”Panen tersebut diperoleh dari produktivitas padi yang diperkirakan masih mencapai 50,52 kuintal per hektar

dalam kondisi iklim yang masih relatif basah seperti saat ini,” kata Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Udhoro Kasih Anggoro, kepada wartawan.

Dan memasuki awal kuartal kedua ta-hun 2011 ini, sebagaimana dirilis oleh Ke menterian Pertanian, produksi gabah kering giling nasional hingga April sudah mencapai 32,77 juta ton, atau hampir mendekati separoh dari target produksi nasional 2011 yang diprediksikan akan men capai 70,6 juta ton. Optimisme ini juga bisa dilihat dari angka ramalan (Aram) I Badan Pusat Statistik (BPS) yang me-nunjukan bahwa produksi padi tahun ini akan naik 0,8 % ketimbang tahun lalu.

Optimisme tersebut cukup beralasan. Pasalnya, sampai saat ini panen padi juga masih berlangsung di beberapa daerah sentra produksi. Yakni, karena tahun ini panen raya padi memang tidak terjadi secara serempak dan mengalami pergeseran waktu. Biasanya, panen padi berlangsung antara bulan Februari sampai Maret. Namun, musim panen tahun ini

berbeda waktu antara tiap daerah produksi. “Situasi panen sekarang tidak terjadi panen besar pada bulan-bulan februari-maret. Sekarang ada kecenderungan panen berlanjut, tidak sekaligus. Misalnya pulau Jawa, Jawa Timur panen dulu, setelah itu baru Jawa Tengah, lalu Jawa Barat. Nanti balik lagi ke jawa Timur,” ujar Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, kepada wartawan.

Hal senada diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Siswono. Menurutnya, se pan-jang tahun ini panen masih akan ber-langsung karena masa tanam juga tak serempak. “Mei dan Juni masih akan te-rus panen,” tandasnya. Secara terpisah, Su tarto menjelaskan bahwa pergeseran waktu panen tersebut terjadi akibat faktor eksternal yakni perubahan iklim yang terjadi secara berturut-turut pada tahun 2010.

Di beberapa daerah pun, masa panen juga tidak serempak. Untuk wilayah Jawa Timur misalnya, pada awal hingga pertengahan Februari 2011, panen raya terjadi di Ngawi,

Meski dilokasi bencana Merapi, namun pesawahan di Jl. Cangkringan rata-rata sukses panen, Kalasan, Klaten

FOTO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 29

Info Sembako

Page 30: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Madiun, dan Bojonegoro. Kemudian, pada awal maret hingga mei lalu panen baru terjadi di Jawa Timur bagian timur. Se men-tara di Jawa Tengah, pada awal hingga per-tengahan Februari 2011, panen raya terjadi di Sragen, Blora, Purwodadi dan Demak. Lalu, pada awal maret hingga mei baru terjadi di bagian Barat dan Selatan yakni Tegal, Pekalongan dan Banyumas. Adapun untuk Jawa Barat, sebagain besar panen padi baru berlangsung di akhir Maret.

Memang, hasil panen padi di beberapa sentra utama produsen padi tahun ini cenderung turun. Di Jawa Timur misalnya, Dinas Pertanian Jawa Timur memperkirakan hasil panen raya Jawa Timur tahun ini akan menurun 0,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bila pada tahun tahun 2010 lalu produksi Gabah Kering Giling mencapai 12,10 juta ton, tahun ini diperkirakan hanya menjadi 11,60 juta ton.

Angka tersebut, menurut Nurfalakhi, Ke-pala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian adalah berdasarkan Angka Ramalan I yang dikeluarkan oleh BPS tahun ini. Meskipun terjadi penurunan, Dinas Pertanian Jawa Timur optimis bahwa kon sumsi beras masyarakat Jawa Timur akan tetap terpenuhi. Bahkan, Jawa Timur diperkirakan akan mengalami surplus. “Meski hasil panenan turun, tapi kita tetap surplus 3 juta ton lebih,” tandas Nurfalakhi.

Penurunan produksi juga terjadi di Jawa Barat. Tahun 2011 ini, produksi padi Jabar diprediksikan turun 2,57 % atau berada di angka 11,43 juta ton gabah dari 11,73 juta ton gabah pada 2010 lalu. Menurut Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Maman Sukherman, penurunan produksi itu berdasarkan angka ramalan luas panen pada 2011 hingga 4,73 % dari 2,03 juta hektare menjadi 1,94 juta hektare. Namun, faktor utama penurunan di Jabar itu adalah akibat terjadinya anomali cuaca. “Penurunan tersebut terutama oleh gangguan anomali cuaca,” imbuhnya.

Sementara di Jawa Tengah, puncak pa nen raya sudah berlangsung pada Feb ruari-Maret lalu. Meski demikian, pada bulan Mei lalu di beberapa daerah juga masih ada yang panen. “Meski panen raya sudah men capai puncak Februari-Maret, tetapi kan masih ada panen juga di sejumlah

wila yah,” kata Sutikno,wakil Ketuan Tim Pe mantauan dan Pengendalian Harga (TPPH) Jateng, kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Jateng, tercatat tingkat produksi secara kumulatif sampai dengan April 2011 se besar 5,22 juta ton gabah kering gi-ling (GKG). Bahkan, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag), Jateng, Ihwan Sudrajat, produktivitas beras di Jateng mengalami surplus 1,5 juta ton hingga bulan Maret lalu. Tak hanya itu, sekitar 30 % produksi di Jateng juga sudah mensuplai pasar induk di Jakarta dan sebagian lagi juga dilempar ke luar pulau.

Melihat data tersebut, pemerintah optimis produksi beras akan cukup dan tak perlu mengimpor lagi. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Per-ekonomian Hatta Rajasa, per-tengahan Mei lalu. “Kita op-timistis karena kalau dulu 0,8 persen, tapi sekarang sudah 1 persen koma sekian. Artinya, dengan Aram (Angka Ramalan) II dan Aram III nanti, tentu capaiannya 70 juta ton akan tercapai,” katanya.

Berdasarkan ARAM I yang dikeluarkan BPS, produksi pa-di tahun 2011 (Angka Ra ma-lan I) di per-kirakan sebesar 67,31 jutaton Gabah Kering Giling (GKG), naik 1,35 %. Angka in i meningk at sebanyak 895,86 ribu ton (1,35 per-sen) dibanding tahun sebe-l u m n y a . K e n a i k a n pro duk si padi ta hun 2011 tersebut di perkirakan terjadi ka rena peningkatan luas panen seluas 14,51 ribuhektar (0,11 per-sen) dan produktivitas 0,62 kuintal/

p plagi. Hal itu diungkapkan Koordinator Per-

Hatta Rajasa, per-ei lalu. “Kita op-

na kalau dulu 0,8 ekarang sudah 1sekian. Artinya, am (Angka

dan Aram III capaiannyaan tercapai,”

n ARAM I uarkan si pa-011a-r-sarGabah

(GKG), ngka

gk at5,86per-

ng -

adiersebut n terjadi

ngkatan luas panen ribuhektar (0,11 per-

duktivitas 0,62 kuintal/

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, MEI 201130

Page 31: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

hektar (1,24 persen).

Jika target tersebut tercapai, Hatta Ra-jasa yakin bahwa Indonesia tidak perlu melakukan impor beras. “Kita impor kalau kita kekurangan, makanya kita berdoa supaya tidak ada kekurangan. Namun, kita harus kerja keras,” ujarnya.

UPAYA MENJAGA STABILTASHARGA BERAS

Terkait dengan sangat strategisnya beras sebagai bahan makanan pokok rakyat, sebagaimana tertuang dalam Surat Wakil Menteri Perdagangan Nomor 28.1/WM-DAG/SD/3/2011 kepada para Gubernur seluruh Indonesia, para Bupati/Walikota serta seluruh Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan agar melakukan beberapa langkah strategis. Di antara langkah-langkah tersebut adalah: 1) Menghitung secara akurat kebutuhan beras, baik di tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota. 2) Mengidentifikasi peta kekuatan produksi masing-masing Kabupaten/kota serta estimasi produksi dan ketahanan stok beras untuk tiga bulan ke depan. 3) Menginventarisir daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami kekurangan pasokan beras sebagai dampak kondisi iklim ekstrim.

Selain itu, Kemendag juga mengharapkan peran para pemerintah daerah dalam

10 Besar Produsen Padi Nasional Berdasarkan Angka Ramalan I (BPS)

Provinsi Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton)

Jawa Timur 1 964 098 59,04 11 596 930

Jawa Barat 1 941 329 58,91 11 436 334

Jawa Timur 1 964 098 59,04 11 596 930

Sulawesi Selatan 902 776 50,26 4 537 741

Sumatera Selatan 770 233 44,63 3 437 579

Sumatera Utara 741 511 47,74 3 540 316

Lampung 590 304 47,75 2 818 490

Kalimantan Selatan 493 133 39,85 1 964 982

Kalimantan Barat 425 262 31,78 1 351 450

Nusa Tenggara Barat 398 028 50,09 1 993 829

*sumber BPS

mengintensifkan pemantauan harga dan stok beras sebagai antisipasi awal ke mungkinan terjadinya kekurangan supplay dan gejolak harga di daerah setempat. Sedangkan untuk menjaga sta bilitas harga beras, pemerintah dae-rah diharapkan dapat melakukan pe nga-wasan melekat terhadap adanya indikasi penimbunan barang yang dapat berakibat pada instabilisasi harga beras.

Berdasarkan pantauan Info PDN, harga beras di pasaran selama kwartal I tahun 2011 ini cenderung stabil, dalam arti tidak terjadi gejolak harga di pasaran dalam negeri. Memang, secara umum di beberapa daerah terjadi penurun harga. Tercatat, dilaporkan oleh Kementerian Perdagangan bahwa harga rata-rata mingguan beras selama bulan Maret 2011 justru mengalami penurunan di semua kota besar. Rata-rata penurunan harga beras tertinggi terpantau di Medan, yakni sebesar 15,73 persen.

Namun demikian, penurunan harga yang terjadi tersebut masih dalam ambang batas kenormalan yang tidak sampai merugikan petani. Pasalnya, ada hikmah tersendiri di balik ketidakserentakan panen raya tahun ini. Yakni, harga pasar beras di atas harga pasar pembelian (HPP). Artinya, para petani boleh tetap berlega hati. Sebab, bila panen serentak, biasanya harga beras di pasar cenderung turun tajam. Dan itu, kini tidak terjadi. (AMF)

Aktivitas panen raya di Kendal, Jawa Tengah

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 31

Info Sembako

Page 32: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Oleh: Retno RukmawatiDirektur bahan Pokok dan Barang Strategis Dirjen Perdagangan Dalam Negeri

Program Minyakita tidak hanya akan

menciptakan pola konsumsi yang

sehat bagi bangsa Indonesia, tetapi juga mendorong stabilisasi harga pangan di dalam

negeri.Tahun 2014, masyarakat

Indonesia diharapkan sudah

meninggalkan minyak curah dan beralih ke minyak

kemasan yang lebih higienis.

Program ini juga akan mendorong

pengembangan industri kemasan di

dalam negeri yang secara langsung

akan berpengaruh kepada kemajuan

industri kecil menengah di dalam

negeri.

Meningkatkan mutu dan kualitas pangan rakyat Indonesia merupakan salah satu visi yang menjiwai pelaksanaan Program Minyakita.

Program minyak goreng kemasan sederhana yang diluncurkan pemerintah merupakan upaya untuk menyediakan minyak goreng yang sehat (higienis) kepa da rakyat Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau.

Program ini sangat penting, mengingat minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan bahan pokok bagi penduduk Indonesia. Berdasarkan laporan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), total konsumsi minyak goreng nasional pada tahun 2010 mencapai 3,2 juta ton dengan perincian sebagai berikut; 12 % adalah minyak goreng kemasan, 25 % minyak goreng bulky yang dikemas dalam drum atau plastik, dan 63% minyak goreng curah.

Data lain menunjukkan 77,5% rumah tangga di Indonesia menggunakan minyak curah untuk menggoreng dan berdasarkan hasil survey, proporsi minyak goreng curah yang diproduksi dan diedarkan di Indonesia adalah sekitar 70-75% dari total produksi minyak goreng yang ada (Martianto et al. 2005: Possibility of Vitamin A Fortifi cation on Cooking Oil in Indonesia: A Feasibility Analysis). Sementara itu, di seluruh dunia saat ini, hanya di Indonesia dan Bangladhes saja yang mayoritas penduduknya masih mengkonsumsi minyak goreng curah.

Ada beberapa perbedaan mendasar antara minyak goreng curah (non-kemasan) dan minyak goreng kemasan (branded). Namun, yang paling menonjol adalah dari sisi higienitasnya. Minyak goreng kemasan lebih layak dan lebih sehat untuk dikonsumsi dibandingkan minyak goreng curah. Hal ini dikarenakan dari segi proses produksi dan distribusinya, tingkat sanitasi dan kebersihan minyak curah kurang baik dan tidak sebersih minyak kemasan.

Dari segi proses produksinya, minyak goreng kemasan (branded) melalui dua kali penyaringan, sedangkan minyak goreng curah hanya melalui proses penyaringan satu kali, atau hanya sampai pada tahap olein saja, sehingga masih mengandung minyak fraksi padat. Perbedaan proses ini kemudian menyebabkan warna minyak goreng kemasan lebih jernih dari minyak goreng curah. Adapun dari segi kandungannya, kadar lemak dan asam oleat pada minyak curah juga lebih tinggi

dibanding minyak kemasan.

Sementara itu, dari segi proses distribusi atau cara penjualannya, minyak goreng kemasan pun le-bih terjamin kebersihannya. Minyak goreng cu-rah biasanya didistribusikan ke warung-wa rung grosir penjual kebutuhan bahan pokok dengan menggunakan truk tangki dan kemudian dituangkan ke dalam drum-drum minyak yang kurang terja-min kebersihannya. Minyak curah ini dijual kepa da konsumen dengan menggunakan plastik pem-bungkus tanpa merek secara eceran: biasanya dari ¼ liter sampai 1 liter. Kemudahan untuk dibeli se-cara ecer inilah yang membuat minyak curah lebih digemari masyarakat. Cara pengemasan ini tidak sepenuhnya bisa menjamin kebersihan dan higienitas minyak tersebut.

MINYAKITA: DARI KITA UNTUK KITA-KITA

Kondisi yang ada tersebut melatarbelakangi munculnya gagasan untuk secepatnya melakukan konversi minyak curah ke minyak kemasan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan meluncurkan produk Minyakita, yaitu minyak goreng kemasan sederhana yang higienis dan harganya terjangkau oleh masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan para produsen minyak goreng nasional dan mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan No.02/M-DAG/PER-1/2009 tentang Minyakita yang merupakan minyak goreng sawit kemasan sederhana merek pemerintah yang dapat digunakan oleh produsen minyak goreng secara sukarela. Sampai saat ini, terdapat 24 produsen minyak goreng yang telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mensukseskan program ini. Total kapasitas produksi dari ke 24 produsen tersebut diperkirakan mampu mencapai 73.000 ton per tahun.

Meskipun dikemas secara sederhana dan harganya lebih murah dari harga pasaran, kualitas Minyakita tetap lebih unggul dari minyak goreng curah yang beredar di pasaran saat ini. Hal tersebut dikarenakan, mutu Minyakita telah disesuaikan dengan standar baku mutu minyak goreng yang berlaku di Indonesia menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) No: 3741 tahun 1998, baik dalam hal cara memproduksi maupun pengemasannya.

Memaknai Fungsi

MAJALAH INFO PDN, MEI 201132

Kolom Anda

Page 33: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Selain telah memenuhi syarat-syarat SNI tersebut, produk Minyakita juga telah mengantongi izin edar dari  BPOM, Sertifikat halal MUI, Sertifikat merek dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor pendaftaran: IDM000203152. Pada kemasan Minyakita juga ditambahkan logo perusahaan sebagai sub brand.

Melalui progam ini, pada tahun 2014 nanti mi nyak goreng kemasan ditargetkan sudah dapat meng-gantikan minyak goreng curah di pasar,atau minimal pangsa pasarnya sudah mencapai 80% dari peredaran minyak goreng curah saat ini. Selain itu, minyakita diharapkan mampu menjangkau 18,2 juta rumah tangga berpenghasilan rendah, atau pasar minyak goreng menengah bawah.

Bila dicermati secara mendalam, program ini mengan-dung beberapa nilai dan fungsi strategis dalam rang ka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pertama, menciptakan pola konsumsi yang sehat bagi bangsa Indonesia. Pelaksanaan program ini akan difokuskan pada upaya mendorong masyarakat untuk mengonsumsi minyak goreng yang lebih higienis dalam rangka mengemban amanat perbaikan kualitas pangan rakyat.

Kedua, mendorong stabilisasi harga pangan. Penurunan konsumsi minyak goreng curah bisa menjadi faktor penting dalam mencapai ketahanan pangan, karena pengurangan tersebut nantinya akan mendorong terjaminnya ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng dalam negeri. Dari segi harga, minyak goreng kemasan lebih stabil, sementara harga minyak goreng curah cenderung fl uktuatif mengikuti harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional, sehingga sangat tidak menguntungkan bagi konsumen dalam negeri, khususnya pada saat harga minyak goreng tinggi.

Ketiga, program ini akan menjadikan pemberian subsidi pemerintah lebih tepat sasaran. Seperti diketahui bersama, minyak goreng kemasan biasanya hanya dipakai kalangan rumah tangga dan bukan oleh kala ngan industri. Program minyak goreng kemasan seder hana dengan harga di bawah harga pasar ini akan diprioritaskan untuk kelompok masyarakat berpeng hasilan rendah. Dengan demikian, subsidi yang diberikan pemerintah kepada para produsen minyak dalam bentuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) akan lebih tepat sasaran.

Keempat, mendorong pengembangan industri kemasan di dalam negeri. Peralihan konsumsi dari minyak curah kepada minyak kemasan ini secara otomatis juga akan mempengaruhi pola kerja produksi dan distribusi. Produsen-produsen minyak akan membutuhkan sejumlah unit-unit kerja baru untuk mendukung proses pengemasan produknya. Ini merupakan peluang sangat bagus untuk memberdayakan usaha kecil menengah dan sekaligus akan membuka lapangan kerja baru bagi rakyat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah juga menganjurkan kepada produsen minyak goreng skala besar untuk menggandeng para industri kecil atau berskala rumah tangga dalam hal kemasan (packaging) guna menumbuhkan industri kemasan nasional.

KENDALA DAN SOLUSI

Proses transformasi pola konsumsi dari minyak cu-rah ke minyak kemasan bagi bangsa ini bukanlah persoalan yang mudah. Pengalihan ini tidak hanya berkaitan dengan masalah teknis produksinya saja, tetapi juga berhadapan dengan kultur atau kebiasaan masyarakat Indonesia yang sudah sekian lama terbiasa menggunakan minyak curah.

Agar harganya tetap terjangkau masyarakat, Kemendag telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) terhadap Minyakita sampai dengan 2014 tetap diberikan. Demikian halnya dalam masalah teknis pengemasan. Untuk memenuhi kebutu-han masyarakat, Minyakita juga sudah mulai diproduksi dalam kemasan 1 Kg, 1/2 Kg dan 1/4Kg.

Sementara itu, terkait dengan kendala kultural tadi, Kemendag juga menyadari perlunya kegiatan sosialisasi yang lebih intensif dan efektif. Oleh karenanya maka Kemendag akan segera mengoptimalkan kegiatan sosialisasi program Minyakita ke seluruh pelosok Indo-nesia. Namun, untuk tahap awal ini akan dilakukan secara terpadu dan terkonsep di daerah-daerah yang sudah bisa terjangkau secara efektif oleh jaringan distri-busi Minyakita saat ini, yaitu Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makasar dan Medan.

Sejalan dengan kegiatan sosialisasi ini, diharapkan Minyakita tidak lagi hanya digunakan sebagai produk pendukung penyelenggaraan pasar murah dan operasi pasar, namun juga akan dipasarkan langsung kemasyarakat dan dijual secara komersil. [ ]

Strategis “Minyakita”

MESKIPUN DI-KEMAS SECARA SEDERHANA DAN HARGANYA LEBIH MURAH DARI HARGA PASARAN, KUA-LITAS MINYA-KITA TETAP LEBIH UNGGUL DARI MINYAK GORENG CURAH YANG BEREDAR DI PASARAN SAAT INI.

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 33

Page 34: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Unik ketika dipandang. Nyaman dan aman untuk menjadi rumah hunian. Model nya yang menawan membuat banyak orang penasa ran. Layak dipasarkan dan bakal menjadi pro-duk kreatif dunia properti yang menguntungkan.

Peluang bisa menyapa siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Namun, bagaimanakah cara menjadikan

peluang itu mau bersahabat dengan kita? Kisah panjang Antonius Yusanto (35 th), seorang relawan independen, dengan proyek rumah dome-nya untuk puluhan keluarga korban Gempa Jogja 27 mei 2006 silam akan membawa kita pada jawabannya.

“Beberapa hari setelah gempa, saya ditelpon Mbak Berta, rekan saya sesama relawan di Aceh dulu,” ungkap Bang Yoss membuka cerita kepada Info PDN. Ternyata, kata Yoss, rekannya itu mempertemukannya dengan sebuah yayasan asing bernama “Dome for The world”. Singkat cerita, beberapa

bulan kemudian, mereka mempercayakan kepada Yoss untuk membangun sejumlah rumah model dome untuk diperbantukan kepada beberapa keluarga korban Gempa Jogja.

Lokasi pun dipilih di sebuah lahan yang terletak di Desa Ngelepen, Sengir, Sum-ber harjo Prambanan Sleman. Dalam proyek ini, Dome for The World (DfTW) bekerjasama dengan World Association Non Government Organization (WANGO). Adapun dananya, menurut Yoss adalah dari Mohammad Ali Alabar, pemilik Emmar Properties, sebuah perusahaan properti besar di Dubai.

Selama tujuh bulan lebih Yoss mengawal

projek tersebut. Yakni, dari pencarian material dan pekerja, pengiriman dana sampai hubungan dengan pihak desa dan kabupaten. “Sampai-sampai saya belum sempat membersihkan rumah saya sendiri yang juga roboh,” ujarnya mengenang.

Bahkan, setelah itu Yoss mengaku juga sempat mendapat kritikan dari beberapa orang karena memasukkan budaya asing. Namun, kabar baiknya, saat itu pu la banyak keluarga korban bencana yang mendatanginya untuk dibuatkan rumah dome. Beberapa di antaranya, bisa ia penuhi saat itu dan beberapa lainnya tidak bisa. “Namun, saya katakan kepada yang belum dapat untuk saya usahakan,” aku bapak dari tiga orang anak ini.

Rumah Dome:

Modelnya Menawan, Potensi

Foto

: ry

gun1

8.b

logsp

ot.

com

MAJALAH INFO PDN, MEI 201134

Ekonomi Kreatif

Page 35: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

AMAN DAN NYAMAN

Sugiyono, Sag, (41 th) adalah salah seorang warga korban gempa yang beruntung mendapat bantuan rumah dome dari Dome for The World (DfTW). Pegawai sebuah pabrik gula dengan dua orang anak ini sudah menempati rumah dome sejak tahun 2007 lalu sampai sekarang. Ia merasa sangat nyaman dan senang dengan bentuk rumahnya yang benar-benar asing dan aneh di mata orang Indonesia ini. Kenyamanan yang dirasakan Sugiyono pun mematahkan pesemisme sejumlah pakar properti yang kala itu sempat meragukan bentuk rumah dome yang bulat setengah lingkaran itu cocok bagi orang Indonesia.

Ya, bentuk rumah dome memang jauh berbeda dengan rumah-rumah penduduk Indonesia pada umumnya. Bentuknya bulat setengah lingkaran yang telungkup seperti rumah igloo, milik suku Eskimo. Selain unik, rumah dome juga memiliki banyak kelebihan. Salah satunya, kata Mas Yoss, Rumah Dome itu tahan gempa. Pasalnya, pada struktur rumah dome tidak memiliki sudut dan sambungan-sambungan yang sangat rawan menimbulkan reruntuhan ketika diguncang gempa.

Rumah Dome dirancang berbentuk bulat setengah lingkaran. Bangunannya dibuat dengan cetakan berbentuk balon (airform) dan bagian atasnya dicor dengan beton semen. Pembagian beban dinding pada rumah dome juga diatur secara sama rata di setiap sisi pondasinya. Pondasinya pun tidak terlalu dalam: hanya sekitar 20 cm, sehingga pondasipun tidak akan mudah putus. Selain itu, pada bagian tengah lantai juga dipasang anyaman besi.

Itulah yang membuat rumah dome sangat aman bagi penghuninya bila terjadi gempa. “Bila rumah kotak, saat terjadi gempa di antara dinding-dindingnya akan saling tarik menarik dan sambungan-sambungannya

bisa lepas hingga mengakibatkan dinding dan bagian atap runtuh,” ujar Yoss men-jelaskan.

Rumah dome tak hanya tahan gempa, tapi juga mampu menahan terpaan angin dengan kecepatan 450 km/jam. Bahkan, bangunan inipun anti bakar. “Tahan terha-dap angin karena bentuknya yang bulat akan membiaskan angin yang datang dan tidak mudah terbakar karena hampir semua strukturnya terbuat dari semen (mortar),” paparnya.

Rumah Dome pun sangat layak untuk menjadi rumah hunian yang nyaman. Con tohnya, adalah rumah dome yang ditinggali oleh Sugiyono. Rumah tersebut memiliki garis tengah 7 meter, terdiri dari dua lantai, dengan luas sekitar 38 meter persegi. Format ini, tentu saja sangat pas untuk keluarga kecil dengan dua anak. “Nggak sumpek dan pas untuk keluarga kecil,” aku Sugiyono. Hanya saja, kata dia, kalau ada hajatan memang agak repot. Sebab, kebetulan rumah domenya memang berukuran kecil sehingga tidak bisa menampung banyak orang. Di lan tai

bawah terdapat 4 ruangan: ruang tamu, ruang makan, dapur, dan kamar ti dur. Se dangkan di lantai atas, Sugiyono men-jadikannya sebagai ruang keluarga.

Meski terbuat dari beton tebal, Sugiyono dan keluarganya mengaku tetap sangat nyaman dan tidak kepanasan atau gerah di dalamnya, meskipun panas menyengat. Kalau siang hari, di lantai bawah justru terasa sejuk. Dan sebaliknya, jika malam panas di bawah, tapi dingin di atas. Suhu rata-rata di lantai dasar adalah 27 C, se-dangkan suhu di lantai atas mencapai 33 C.“Nyaman-nyaman aja kok Mbak. Bahkan, kalau di luar semakin panas, di dalamnya justru semakin terasa dingin,” ujar Sugiyo kepada Info PDN sambil berseloroh.

Ia menambahkan, rumah dome juga tidak ada masalah dengan hujan. “Kalau hujan biasa tidak ada angin kencang, air tidak akan masuk atau tempias ke dalam karena ada boiler di atasnya,” ujarnya menerangkan. Jadi, kata dia, rumah dome juga sangat cocok untuk orang Indonesia, baik yang berada di daerah dingin maupun panas. “Masalahnya adalah tinggal bagaimana kita

Bisnisnya Bisa Diandalkan

Foto

: re

dnow

dre

ams.

blo

gsp

ot.

com

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 35

Potensi UMKM

Page 36: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

merubah kebiasaan yang biasa tinggal di rumah ala indonesia dan kemudian tinggal di rumah ala eskimo,” ungkapnya.

LAYAK DIPASARKAN

Pengalaman Mass Yoss sebagai volunteer/rescue di daerah bencana se-perti di Aceh, Nias, dan Yogya membuatnya berke sim pulan bahwa rumah dome yang tahan gempa ini sangat penting bagi penduduk di daerah-daerah Indonesia yang rawan gempa. “Makanya, saya fokus un-tuk mema syarakatkan rumah dome ini ,” ungkap Istri dari Cornelia Ari Kristarini ini.

Menurut Yoss, sebagai rumah hunian yang aman gempa dan tahan goncangan, rumah dome layak untuk dimiliki oleh penduduk Indonesia yang berada di daerah rawan gempa. “Kata teman rekan saya, di Amerika rumah dome bisa bertahan 60 tahun dan setelah itu bisa di perbaiki, “ ungkapnya. Rumah dome juga cocok untuk daerah panas maupun daerah dingin. “Di daerah panas mungkin sedikit rendah usianya dan biasa diperbaiki. Tidak susah kok, paling cat ulang dan pelapisan watter proffi ng di bagian yg retak rambut,” tambah Mas Yoss.

Rumah Yoss sendiri juga rumah dome. “Tapi rumah saya kalah manis dengan rumah dome yang lainnya. Sebab, rumah

saya sering saya pakai untuk ekperimen. Salah satunya

un tuk mengetahui se-berapa besar pengaruh

perubahan warna cat di luar dengan suhu di dalam dome.Ter nyata warna pu-tih le bih adem da ri warna hitam, “ kela-

karnya kepada Info PDN

Rumah dome memang barang baru di Indonesia. Bahkan di dunia,

hanya ada lima negara yang memiliki rumah dome, yaitu di India, Nicaragua, Haiti, dan Paraguay. Sebagai produk baru yang unik, rumah dome pun menarik perhatian banyak warga. “Semenjak di resmikan, rumah-rumah dome di desa Ngelepen banyak dikunjungi oleh masyarakat,” ungkap Sugiyono.

Bahkan, sampai saat ini Mas Yoss sudah mendapat sekitar 150 pesanan rumah dome dari beberapa daerah di luar kota. “Saat ini saya sedang mengerjakan pesa-nan dari daerah Sumatera Barat dan Kali-man tan Timur,” akunya bersemangat. “Saya juga sudah berniat, bila ada yang pe-san rumah dome ini, saya akan sisihkan 10% dari upah saya untuk membantu

saudara-saudara kita yang

kurang beruntung,” imbuhnya.

Sebagai rumah hunian yang aman dan nya man, harga tersebut tergolong mu-rah. Apalagi, bentuk bulat dari rumah dome ini dibuat dengan cetakan ber-ben tuk balon (Airform). Harga alat ini 250 juta belum termasuk ongkos kirim dan pajak bea masuk. Dan waktu pengerjaannyapun cukup cepat: dengan 10 orang pekerja diperlukan waktu hanya 14 hari. “Saat ini biaya pembuatan ru mah dome masih sekitar 65 jutaan de ngan ukuran 7 meter atau luas lantai 38 m2,” ungkapnya. Bahkan, dia mengatakan akan menyempurnakan desainnya dan efi sien-sinya agar harga sebuah rumah dome bisa lebih terjangkau lagi. “Untuk rekan-rekan yang dananya terbatas, mungkin bisa me me san rumah dome setengah jadi dan untuk fi nishingnya bisa di kerjakan sen diri (pengecatan, pembuatan sekat ka mar, pemasangan keramik, instalasi listrik,” tuturnya.

Menariknya lagi, desain rumah dome juga bisa untuk berbagai macam bangunan. “Ya, rumah dome bisa untuk sekolahan, asrama, rumah tinggal, masjid, kafe dan lain-lain,”, ungkap Yos.

Anda tertarik untuk memesan atau me-nang kapnya sebagai produk yang berpe-luang bisnis besar? Silahkan merenung dan memutuskan. (dc/AMF)

HIKMAH pun bisa datang dari mana saja. Itulah yang dialami para penghuni rumah dome yang ber ada di Desa Nglepen, Prambanan, Sleman. Bencana gempa Jogja yang meluluhlantakkan rumah tinggal mereka 27 Mei 2006 lalu seakan sudah meninggalkan kenangan pahit sedikit pun di wajah mereka.

Kompleks Rumah Dome kini menjadi rumah hunian dan sekaligus ladang rejeki bagi mereka. Setiap saat terlihat banyak sekali rombongan berdatangan untuk melihat rumah-rumah mereka yang unik dari dekat. Ada yang sekedar melihat-lihat dan ada juga yang memotret rumah tersebut. Kondisi itu pun menimbulkan kreatifi tas baru yang tak mereka sangka sebelumnya.

Beberapa penduduk pun mulai menang-kap peluang bisnis kreatif yang cukup menjanjikan. Diantara mereka ada yang berjualan bermacam souvenir terkait Rumah Dome seperti stiker, gantungan kun ci, mug dan CD-CD tentang pem buatan rumah Dome.

Bahkan, rasa penasaran para pengun-jung terhadap desain atau bagian dalam rumah dome pun menjadi sumber penghasilan ter-sendiri bagi penghuninya. Pasalnya, pihak pe ngelola komplek rumah dome juga membuat sebuah paket wisata homestay yang sangat murah untuk mencoba kenyamanan berada di dalam rumah dome selama

sehari semalam. Tarifnya tidak be-gitu mahal; cukup dengan Rp

55.000,00 per orang, kita sudah bisa menginap selama satu

hari satu malam di rumah Dome dengan fasilitas tiga

kali makan.

Namun, jika kita hanya ingin me lihat dari luar saja, maka pe-

man dangan jejeran rumah-rumah ber bentuk bulat itu pun akan memberikan sua sana lain di hati Anda. Boleh dikata, di “The New Nglepen” Anda serasa akan berada di sebuah pla net antah berantah yang menawarkan banyak ke na ngan tak terkira. Penasaran? Silahkan mencoba! (AMF)

“The New Nglepen”:Desa Wisata Berbasis Industri Kreatif

s

h-wan okus un-

y gekperi

un tbe

p

wka

Rumah dobaru di Indone

Saat ini biaya pembuatan ru-mah dome masih sekitar 65 jutaan de ngan ukuran 7 meter atau luas lantai 38 m2.

MAJALAH INFO PDN, MEI 201136

Page 37: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Kebenarannya sebagai ba han obat penyakit HIV Aids masih diteli ti. Tapi, tokek terus di-buru dan dicari un tuk pengem-bangan tek no logi berbasis biologis dan juga sebagai bahan baku pro duk-produk kesehatan dan kos metik bua-tan luar ne geri.Har ga nya pun cukup tinggi. Tak ayal, banyak or ang tertarik un tuk membu-didayakannya seca ra se rius seba gai komoditi pen du lang rejeki bernilai jual tinggi.

Belasan orang berkumpul di salah satu ruangan sebuah bangunan yang terletak di Jl Panjang Jiwo Permai

5 no 12 Rungkut Surabaya, pertengahan bulan silam. Ada laki-laki dan perempuan. Berpakaian rapi dan sopan. Mereka saling memandang de ngan raut muka tegang memendam rasa pena sa ran. Ada apakah gera ngan?

Me reka bukan lah para petinggi se buah perusahaan yang sedang rapat membahas ren cana masa depan. Namun, mereka ada-lah para peserta Pela-tihan Budi daya Tokek yang sedang menanti kedatangan Davied Hen dra (52), tu tor pe latihan yang se-k a l ig u s d ikena l sebagai “pa wang” bis nis pertokekan di Indonesia.

“Dalam 6 bu lan, Anda se-mua akan mem pu nyai uang ratusan juta hanya dengan 10 ekor tokek. Penasaran? Sa ya akan me nun juk kan Anda semua ca ra meraih pe luang ini,” de mi kian Da vid me-ng iklan kan pe lati han bu di daya to kek yang

diadakan nya secara ter jad wal ru tin di ber -ba gai kan tor ca bangnya yang ter sebar di be berapa kota sejak beberapa tahun silam.

Meski harus merogoh kocek ratusan ribu, para peserta pelatihan merasa tak di ru gi-kan. Selain rasa penasaran mereka ter hadap lika-liku bisnis tokek ter obati, me reka juga

mendapatkan ba nyak i l -mu ten tang ba gai mana

be ter nak to-kek de ngan baik

dan be nar sehingga menghasilkan pa-nen yang meng-untungkan.

Menurut Hendra, keber ha silan da lam bu di daya pem be sa ran to kek bukan ter gantung dari banyaknya tokek yang di pe liha ra, ta pi dari kualitas

to kek yang dihasilkan. Pa salnya, tokek yang bernilai jual tinggi itu bukan sem-barang tokek. Berat nya per ekor harus lebih dari 3,5 ons. ‘’Tokek di bawah 2 ons ku rang laku dijual. Kalau pun la ku, har ga-nya paling cu ma Rp 2 ribu-Rp 3 ribu per ekor, yakni untuk dibuat obat,’’ jelas nya kepada Info PDN.

Adapun untuk tokek seberat 5 ons-5,9 ons, kata Hendra, harganya bisa mencapai Rp 250 juta per ons. “Jadi, per ekor bisa laku sampai Rp 1 miliar,” ungkapnya. Bahkan, tokek dengan berat lebih dari 5,9 ons di-hargai Rp 500 juta per ons,’’ tuturnya.

Untuk menghasilkan tokek dengan seberat itu, kata David Hendra bukan sesuatu yang sulit. “Namun, jangan pernah bermimpi mendapat hasil yang menggiurkan dari tokek bila Anda tidak tahu rahasianya,” ingatnya. Banyak orang memimpikan ha-silnya yang besar, tapi tidak mau mencari ilmu pembudidayaannya secara baik dan benar. Sehingga, tak jarang dalam proses pemeliharaan tersebut tokek-tokeknya bukannya bertambah gemuk dan berat, tapi malah menjadi kurus kering dan tak laku.Walhasil, bukannya untung yang mereka dapat. “Tapi, justru dikadalin, eh ditokekin sama tokek,” seloroh David di websitenya.

Proses penggemukan tokek diperlukan ilmu yang benar dan tak sekadar membuat tokek riang dalam sebuah kandang. Adapun untuk soal teknis lainnya, sangatlah mudah. “Yang dibutuhkan hanya persiapan modal untuk membeli bibit tokek yang unggul, pembuatan kandang yang benar untuk

Membuat Tokek Menjadi Membuat Tokek Menjadi Komoditi Pendulang RejekiKomoditi Pendulang Rejeki

ena sa ran. Ada apakah

para petinggi se buahdang rapat membahasepan. a-a-ek anti v iedor -

da se-

lika liku bisnis tokek ter obati, mmen

bmb

bekek de

dan be namenghnen yauntung

Menurut Hendra, keber habu di daya pem be sa ran tter gantung dari banyayang di pe liha ra, ta pi d

to kek yang dihasilkan. Pa sayang bernilai jual tinggi itu bbarang tokek. Berat nya per

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 37

Potensi UMKM

Budidaya

Page 38: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

pembesaran, serta pakan yang tetap,” ujar pembudidaya to-

kek yang berhasil menggemukan binatang reftil ini hingga mencapai bobot 4,2 ons selama enam bulan ini.

Modal yang dibutuhkan untuk memelihara 10 ekor tokek, menurut taksiran David adalah sekitar 43 juta, yakni untuk membeli bi-bit 10 ekor sebesar Rp 25 juta de ngan berat rata-rata 2,4 ons/ekor. Sementara untuk pembelian pakan, operasional pemeliharaan, pembuatan kandang dan biaya tak terduga sekitar Rp. 18 juta. Dengan teknik budidaya yang benar, hasil panen minimal terburuk adalah rasio satu gagal dan satu berhasil. Jadi, yang bisa dijual adalah 5 ekor dengan berat minimal rata-rata

3,3 ons. “Dengan berat tersebut, satu ekornya bisa dijual Rp 50 juta, sehingga total hasilnya bisa Rp 150 juta dan keuntungannya sebesar Rp. 107 juta,” paparnya.

Menurut David, hal penting dalam membudidayakan tokek adalah melakukan pengontrolan secara cermat dalam pemberian pakan. “Setiap harinya satu ekor tokek minimal harus diberi pakan tiga gram jangkrik untuk membuat beratnya bertambah 1 gram per hari,” ungkapnya sedikit membuka rahasia. “Setiap pekannya juga harus dilakukan pengontrolan berat tokek. Hal ini agar diketahui, apakah target tersebut dapat terpenuhi atau malah tokek itu tidak bisa lagi dilanjutkan untuk diperbesar,” imbuhnya.

Dan yang tak boleh diabaikan ada-

lah bagaimana membuat tokek bisa beradaptasi dengan lingkungannya. “Kesalahan paling fatal yang dila-kukan para pemelihara tokek ada-lah membuatkan kandang yang ada tempat persembunyian di dalamnya,” ujarnya. Hal terse but, menurut David akan mempe nga-ruhi perilaku tokek. Ia akan lari setiap saat berjumpa dengan ma-nusia. Kondisi demikian sangat tidak positif dalam proses pembesaran tokek.

POTENSI PASAR TOKEK

Sangat menjanjikan. Demikian ko-mentar David Hendra soal potensi pasar dan peluang berbisnis to kek ini. Ia berani bicara tentang ma nis-nya berbisnis tokek karena dia sudah membuktikannya sendiri. Dua tahun lalu, ia pernah menjual tokek rumah seberat 7 ons dengan har ga Rp 500

pembesaran, serta pakan yang tetap,” ujar pembudidaya to-

ssjuR

KATA ilmu biologi, tokek adalah berpuan reptilia. Wataknya cukup pemalu dan sangat sensitif ter hadap cahaya. Namun, pandangan matanya akan lebih tajam dalam suasana gelap. Makanya, ia lebih sering muncul di wak tu malam, sehingga termasuk dalam hewan malam. Gerakannya cukup gesit, lincah dan pandai

menyamarkan diri untuk me mangsa makanannya. Bentuknya sama dengan cecak. Hanya saja, tokek lebih besar dan memiliki ciri-ciri yang membuatnya sangat berbeda dengan cecak, yaitu adanya bintil besar-besar di kulit bagian punggungnya.

Warnanya abu-abu kebiruan sampai ke coklatan,

dengan dengan bintik-bintik me rah bata sampai jing ga. Adapun bagian perutnya (sisi bawah tubuh)-nya berwarna abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ia memiliki ekor membulat dengan enam baris bin til: berbelang-belang. Di bawah jari-jari kaki depan dan bela kangnya terdapat banta lan penghisap (scansor) yang berguna untuk

Mengenali Tokek Yang Asli

Mahalnya harga seekor tokek de-ngan spesifi kasi tertentu adalah

karena bagian lidah dan empedu

hewan reptil ini dipercaya bisa

menyembuhkan penyakit HIV

atau AIDS. Badan Kesehatan Dunia

(WHO) masih meneliti kebena-

ran kabar ini.

Berat Panjang Besar Harga

Gram Cm Jari Rupiah

420 42 3 2.000.000.000

390 40 3 500.000.000

360 38 3 250.000.000

330 36 2,5 50.000.000

300 33 2,5 30.000.000

250 30 2,5 10.000.000

MAJALAH INFO PDN, MEI 201138

Budidaya

Page 39: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

juta. ‘’Percaya atau tidak, hal itu benar-benar terjadi,’’ tegasnya meyakin kan.

Tentu, banyak orang penasaran kenapa harga tokek bisa setinggi itu. Yang pasti, tokek mahal bukan karena suaranya yang konon sebagai pertanda datangnya rejeki. Namun, karena ilmu pengetahuan dan tehnologi modern telah berhasil menyingkap misteri manfaat dari zat-zat yang dikandung oleh tubuh si tokek ini.

Kabar yang sering terdengar, mahalnya harga seekor tokek dengan spesifikasi tertentu adalah karena bagian lidah dan empedu hewan reptil ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit HIV atau AIDS. Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih meneliti kebenaran kabar ini. Namun, beberapa produsen obat-obatan alternatif dari sejumlah negara memang benar-benar membutuhkan hewan ini sebagai komoditi bahan baku mereka. Sebab, sebuah penelitian telah membuktikan bahwa

bagian empedu tokek juga mengandung senyawa anti-tumor dan kanker sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Di pasar dalam negeri, tokek juga sering dicari orang sebagai bahan pengobatan alternatif. Di beberapa kota, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Batam, Banjarmasin, Makassar, dan juga Pontianak, ada beberapa tempat penjualan tokek. Harganya juga sangat bervariasi. Di pasar Jatinegara, Jakarta, misalnya, harga tokek dengan berat kurang dari 1,5 ons sekitar Rp 200.000. Sementara, harga tokek yang beratnya sekitar 3 ons lebih dan sudah tua bisa sampai Rp 100 jutaan. Bahkan, jika ada tokek sebesar 1 kg bisa sampai Rp 200 juta lebih bila dibeli langsung dari pembeli Korea, China, atau Malaysia.

Namun, menurut David Hendra, mayoritas tokek dijual ke luar negeri, baik untuk bahan penelitian, pembuatan obat-obatan, pembuatan senjata biologi, serta

dan tokek rumah. Masing-masing memiliki ciri khas yang membedakan. “Namun, di antara tiga jenis tokek itu, tokek rumah paling mahal,” ungkap David Hendra.

Sementara tokek batu, harganya hanya Rp 5 juta per kg. Tokek batu itu besar-besar. Seekor bisa lebih dari 1 kg. Namun, untuk tokek Gunung/Batu yang berwarna hijau dan ekornya bercabang dua juga bisa sampai puluhan juta rupiah. Dan yang paling penting, tokek yang akan dijual tidak boleh mengalami luka sedikit pun. (AMF/berbagai sumber)

kepentingan teknologi biologis lainnya. Untuk pasar luar negeri, biasanya yang dicari adalah tokek dengan berat minimal 4 ons. “Sebab, pada berat tersebut enzim yang dikandungnya sudah mengental. Di bawah itu, hanya laku untuk pasar dalam negeri dan biasanya bisa menjadi bibit untuk diperbesar lagi,” katanya.

David Hendra sangat yakin bahwa ‘cecak raksasa’ ini akan menjadi komoditas ekspor yang potensial dan secara bisnis sangat menguntungkan. ”Kebutuhan terhadap tokek untuk pengembangan teknologi ke depan tidak akan surut. Permintaannya akan semakin tinggi,’’ tandasnya.

Kini, suara tokek memanggil rejeki bu-kan mitos lagi, tapi sudah terbukti men-jadi komoditi yang potensial untuk me-menuhi pundi uang kita. Berminatkah Anda untuk menggeluti bisnis tokek ini? Anda boleh meraba peluang ini dengan hati-hati. (Tom/AMF)

melekatkan tubuhnya pada per mukaan yang licin. Makanan kesukaan tokek adalah nya muk, laron,

jangkrik, belalang dan juga serangga lainnya yang bisa ia makan sekali telan tanpa dikunyah. Hewan ini me miliki banyak jenis. Namun, istilah tokek biasanya merujuk kepada jenis tokek rumah, sejenis reptil yang masuk ke da lam golongan Cecak besar, atau suku Gekko nidae. To kek rumah memiliki nama ilmiah Gekko gecko (Lin-naeus,1758). Orang Jawa menyebutnya tekék, orang Sunda menamainya tokék, orang Sulawesi memang-

gilnya tokke’, dan dalam bahasa Yunani disebut tucktoo. Dalam tradisi pengobatan tradisional, daging tokek

diyakini bermanfaat untuk mengobati penyakit asma dan berbagai macam penyakit kulit. Dan kabar terbaru, meski belum ada bukti, lidah atau empedu dari tokek berukuran besar bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit HIV AIDS.

Itulah yang membuat tokek laku dijual hingga ra-tu san juta rupiah. Namun, semua jenis tokek bisa dijual. Tokek terbagi menjadi tiga jenis: tokek hutan, tokek batu,

Davied Hen draContoh tokek hasil budidaya

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 39

Potensi UMKM

Page 40: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Belum ada zat sintetis yang bisa menggantikan fungsi minyak nilam dalam industri perparfuman dunia. Mutu minyak nilam hasil alam Indonesia pun cukup diperhitungkan oleh produsen-produsen parfum terkemuka dari Eropa dan Amerika. Total permintaan pasar internasional terhadap minyak atsiri adalah 1.200 - 1.400 ton per tahun. Sebuah pasar potensial yang harus digarap dengan perhatian optimal dan upaya yang maksimal.

Fakta berbicara, bahwa kita harus ber syukur sebagai rakyat Indonesia. Alamnya menyimpan berjuta potensi

yang siap mengantarkan kita menjadi pemain ekonomi dunia yang disegani banyak negara. Dalam belantika perdagangan minyak atsiri internasional misalnya, tanah air kita telah menyediakan lebih dari 200 species fl ora yang menghasilkan minyak atsiri (minyak esensial) yang sangat dibutuhkan oleh industri farmasi, kosmetik dan perparfuman dunia.

Sejarah mencatat, debut Indonesia dalam perdagangan minyak esensial internasional dimulai sejak tahun 1960-an. Keberadaannya sebagai negara terbesar penyuplai minyak esensial dunia pun masih diakui hingga sekarang. Data yang dikeluarkan oleh Direktorat Neraca Produksi BPS membuktikan hal itu. Pada tahun 2002 lalu, Indonesia tercatat memasok 90% dari total kebutuhan minyak atsiri atau minyak esensial di pasar dunia.

Salah satu jenis tanaman penghasil minyak esensial andalan Indonesia itu adalah nilam (Pogostemon cablin Benth). Kontribusinya terhadap devisa negara per tahun mencapai 60 % dari total nilai ekspor minyak atsiri Indonesia. Se-mentara, sisa nya

adalah minyak akar wangi (Vetiner oil)

sekitar 12,47%, minyak serai wangi (Citronella oil) sekitar 6,89%, dan minyak jahe (Ginger oil) sekitar 2,74%.

Alam nusantara sendiri cukup bersahabat dengan tanaman bernilai ekonomi tinggi ini. Bahkan, saking akrabnya, mungkin Anda tidak akan menyangka bila beberapa ta na man semak yang tumbuh di sekitar rumah Anda adalah tanaman nilam yang berharga. Nilam tergolong jenis tumbuhan semak yang ketinggiannya bisa mencapai satu meter lebih. Ia menyukai suasana yang teduh, lembab, dan sedikit hangat. Sebab, ia sangat mudah layu jika langsung terkena sinar matahari dan kekurangan air. Ada ciri khas tanaman nilam yang mudah Anda kenali: menebarkan aroma wangi yang sangat kuat.

Ada tiga jenis nilam yang sudah akrab de-ngan alam Indonesia, yaitu Pogostemon cablin (Nilam Aceh), Pogostemon heyneanus (Nilam Jawa) dan Pogostemon hortensis (Nilam Sabun). Seperti namanya, nilam Aceh tumbuh su-bur dan banyak dibudi-

dayakan di daerah Aceh. Ciri khas nilam Aceh adalah tidak berbunga dan bulu daunnya halus . Kandungan kadar minyaknya rata-rata mencapai 2,5-5,0 %. Inilah jenis nilam terbaik yang menjadi tumpuan ekspor minyak esensial Indonesia. Saat ini, selain di Aceh, nilam jenis ini juga sudah dikembangkan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Dan kabarnya, sebagian besar minyak nilam yang diekspor Indonesia adalah dari hasil produksi ketiga propinsi ini.

Sementara nilam Jawa, ia berbunga, daunnya tipis dan kandungan kadar minyaknya lebih rendah, yakni hanya sekitar 0,5-1,5%. Adapun nilam sabun, kadar minyaknya hampir sama dengan Nilam Jawa dan ia sama dengan nilam Aceh dalam hal sama-sama tidak berbunga. Nilam sabun banyak tumbuh di daerah Banten, Jawa Barat. Daerah lain yang cukup potensial menjadi lahan subur nilam adalah Bengkulu utara. Tercatat, di daerah ini satu hektar kebun nilam bisa menghasilkan 100-150 kg batang nilam. Dan kabar baiknya, beberapa tahun terakhir ini tanaman nilam sudah mulai dikembangkan sebagai produk agrobisnis di Lampung, Kalimantan Tengah dan beberapa daerah di Pulau Jawa.

POTENSI PASAR TERBUKA LEBAR

Minyak nilam merupakan komoditi yang memiliki daya jual tinggi, baik untuk memenuhi

Semerbak Harum Nilam Indonesia di Pasar Dunia

MAJALAH INFO PDN, MEI 201140

Produk Unggulan

Page 41: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

kebutuhan industri dalam negeri maupun sebagai komoditas eksport. Beberapa media melaporkan, harga minyak nilam tahun ini berada di kisaran Rp 400.000 - Rp 450.000 per kg. Bahkan, beberapa bulan terakhir dikabarkan sempat melonjak drastis menjadi Rp 1 juta per kg.

Ada apakah dengan minyak Nilam? Mengapa harganya mahal? Pasalnya, minyak atsiri nilam adalah bahan baku utama industri parfum dunia. Fungsinya sebagai zat pengikat aroma belum tergantikan oleh zat sintetis apapun. Artinya, minyak nilam akan terus dibutuhkan. Bahkan, tidak hanya oleh industri parfum, tapi juga oleh industri kosmetik, sabun, farmasi dan lain sebagainya. Walhasil, kebutuhan dunia terhadap minyak nilam semakin besar dan permintaannya pun semakin bertambah setiap tahunnya.

Sesungguhnya, tanaman nilam ini sudah mulai dibudidayakan di Aceh sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada pada awal abad ke XX. Meskipun waktu itu tanaman nilam belum diolah sendiri, daunnya sudah menjadi komoditi perdagangan ekspor yang laris di pasaran. Indonesia mengenal cara pengolahan daun nilam baru pada tahun 1920-an. Namun, dalam perjalanannya, Indo nesia berhasil tercatat sebagai peng-ha sil minyak nilam nomor satu dunia. Ni lai ekspornya mampu memenuhi 70% kebu-tuhan minyak nilam di dunia.

Akhir-akhir ini, tanaman nilam juga tengah menjadi primadona di sektor agribisnis Indonesia. Bahkan, di beberapa daerah sudah terdapat beberapa sentra pengolahan minyak nilam, yaitu seperti yang ada di kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara dan Rempoah, Baturaden, Purwekerto. Namun, seiring de-ngan kondisi tersebut permintaan terhadap minyak nilam juga semakin meningkat, baik dari dunia industri kosmetik, parfum, dan sabun dalam negeri maupun luar negeri. Siapkah kita menggarap pasar yang demikian terbuka lebar ini?

Sejumlah data dari beberapa lembaga terkait menyebutkan bahwa peningkatan kapasitas produksi minyak nilam Indonesia akhir-akhir ini belum seimbang dengan kebutuhan yang ada. Diperkirakan, luas lahan tanaman nilam Indonesia adalah sekitar 9.600 ha dengan kapasitas produksi sebesar 2.100 ton minyak. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional, pada tahun 2002 misalnya, rata-rata ekspor minyak atsiri untuk 5 (lima) tahun (1998-2002) mencapai US$ 51,9 juta. Dari nilai ekspor tersebut minyak nilam mempunyai

permintaan sebesar 60 % dari total kebutuhan minyak atsiri atau yang diminta.

Kondisi ini, tentu saja masih sangat kurang seiring dengan semakin bertambahnya permintaan dari kalangan industrui lokal maupun internasional. Tercatat, sampai saat ini, negara-negara importir minyak nilam Indonesia mencapai 77 negara. Sementara, yang paling terbesar nilai impornya adalah AS, Inggris, Perancis, Swis, Jerman, Belanda. Dan belakangan, dikabarkan ada permintaan cukup besar dari India, Belgia, Jepang, dan Singapura.

TANTANGAN DAN PELUANG

Besarnya peluang tersebut tentu saja tidak lepas dari tantangan. Selain masih harus meningkatkan kapasitas produksinya, In-do nesia juga harus terus berupaya mening-katkan mutu minyak nilam yang dihasilkan, meskipun citra harum mutu nilam Indonesia sudah banyak diakui oleh para konsumennya.

Dalam ilmu perminyak nilaman, mutu minyak nilam terbagi menjadi beberapa kelas berdasarkan aromanya. Pertama,ordinary dan medium class. Mutu ini dipenuhi oleh minyak nilam hasil sulingan Indonesia dan Singapura. Kedua, special dan exfra special. Mutu ini dipenuhi oleh hasil sulingan Perancis dan Inggris yang dilakukan secara tidak langsung

Negara Tujuan Ekspor Minyak Nilam Terbesar*

No Negara Kuantiti Impor

1 Amerika Serikat 200 ton/th

2 Inggris 25-60 ton/th

3 Perancis, Swiss 40-50 ton/th

4 Jerman 35-40 ton/th

5 Belanda 30 ton/th

*Diolah dari berbagai sumber.

Kontribusi Minyak NilamTerhadap Nilai Ekspor Minyak Esensial

Jenis Kontribusi

Minyak Nilam 60%

Minyak Akar Wangi 12,47%

Minyak Serai Wangi 6,89%

Minyak Jahe 2,47%

Lain-lain 18%

Sumber: BPS Tahun 2002

dan dari jenis-jenis daun nilam tertentu sesuai kriteria yang mereka tetapkan.

Dan untuk bisa dieskpor, minyak nilam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Minyak nilam wajib dikemas dalam drum aluminium, atau drum dari pelat timah putih, atau drum besi galvanis, atau drum dilapisi timah putih, atau drum besi diiapisi cat enamel; (2) isi tiap drum 50 kg netto atau 170 kg netto. Wadah tidak boleh disi penuh, harus diberi rongga 5-10% dari volume drum, Bagian luar drum wajib diberi merek dengan cat (dalam bahasa Inggris) : product of Indonesia, nama barang, negara tujuan, berat netto dan bruto; dan (3) sebelum dikapal-kan, tiap drum wajib diambil contoh untuk diperiksa oleh petugas pengujian mutu.

Sedangkan untuk budidaya, atau menja-dikannya sebagai tanaman agrobisnis, tana man nilam bisa dikembangbiakkan secara vegetatif. Jadi, tidak perlu khawatir meskipun produktifi tas tanaman ini hanya mampu bertahan selama 1 sampai 2 tahun saja. Sebab, b ila Anda membudidayakannya dengan baik dan benar, dalam waktu 6 atau 7 bulan Anda sudah dapat menikmati hasil perdananya. Dan setelah itu, Anda bisa memanennya setiap 3 atau 4 bulan selama kurang lebih 1,5 tahun.Tertarikkah Anda untuk membudidayakannya?

(dc/AMF/berbagai sumber)

Minyak Zaitun body care dari Mustika Ratu

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 41

Page 42: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Bahan baku melimpah. Potensi pasar dalam negerinya masih sangat cerah. Maka, “memberikan nilai tambah, bukan membuat produk yang murah” bisa menjadi kunci bagi produsen furniture Indonesia untuk membuka sebuah babak baru pasar furniture Indonesia yang berdaya saing tinggi, baik di pasar luar negeri maupun di dalam negeri sendiri.

Tidak mengenal istialah jenuh. Kalimat ini sangat tepat untuk menggambarkan betapa produk-produk furniture akan

terus dibutuhkan sampai kehidupan dunia ini benar-benar kiamat. Bahkan, ada anekdot yang mengatakan bila orang mati pun masih membutuhkan furniture, yakni peti mati yang berkualitas dan memiliki desain menarik. Nah, ini adalah bukti bahwa selama ada kehidupan, maka produk furniture itu seperti makanan yang selalu dicari oleh banyak orang. Lantas, bagaimanakah dengan masa depan industri furniture Indonesia?

Yang pasti, kualitas bahan dan mutu pro duk furniture Indonesia masih diakui oleh kon-sumen intenasional. “Kualitas dan keu ni kan mebel di tanah air, jauh lebih baik diban-dingkan negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Malaysia, termasuk China,” ungkap Ketua Umum ASMINDO, Ambar Tjahyono, dalam pembukaan International Furniture and Craft Fair Indonersia (IFFINA) 2011 di Jakarta, bulan maret lalu.

Atas dasar itu, Ambar yakin bahwa target ekspor mebel dan kerajinan Indonesia tahun ini bisa menembus angka US$ 3 Miliar. “Terlebih lagi adanya dukungan dari pemerintah dan

kekompakan dari anggota ASMINDO,” ujarnya.

Hal tersebut diamini pula oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Mahendra Siregar. Pasalnya, menurut Mahendra, pada tahun 2010, untuk pertamakalinya nilai ekspor dan beberapa komoditas terkait dengan perabotan ekspor hampir US$2 miliar. Angka tersebut tidak hanya menunjukkan pemulihan dari eskpor furniture tahun 2009 yang realisasinya sebesar US$1,6 miliar, namun juga sudah melampaui kinerja ekspor furniture tahun 2008 sebesar US$1,9 miliar.

Meski demikian, Wamendag mengingatkan bahwa untuk bisa maju menembus pasar ekspor tersebut para pelaku industri furniture Indonesia hendaknya memperkuat proses produksi dan produksi yang berkelanjutan. Untuk itu harus memiliki Sertifi kat Verifi kasi Legal Kayu (SVLK) yang dikeluarkan oleh Kemenhut RI dan Pemerintah AS. “Jika sudah mengantongi SLVK maka untuk menembus pasar ekspor akan lebih mudah, karena sudah menganut konsep go green. Hampir semua negara maju menerapkan konsep go green, jadi mereka tidak mau menerima furniture dan kerajinan yang bahan kayunya ilegal, apalagi menebangi hutan tropis kita,” tegas Mahendra Siregar.

Adapun untuk soal desain, Wa mendag meng ingatkan kepada para pengusaha me bel dan kerajinan agar jangan sampai membuat produk yang berkualitas rendah dan massal. Menurutnya, untuk memperkuat daya saing maka produk-produk tersebut berkualitas tinggi, memiliki nilai tambah tinggi, serta memiliki keunikan dari segi disain dan tampilan. “Keanekaragaman bu daya di tanah air, harus dimanfaatkan dalam membuat disain yang berkualitas. Misalnya, Pemkab Jepara harus dicontoh dalam memajukan para pengrajin dan para pedagangnya. Jangan hanya sekedar kejar setoran, tapi harus jadi industri furniture yang membanggakan,” ujar Mahendra.

POTENSI PASAR DALAM NEGERI

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perda-gangan telah membuktikan komitmennya untuk menjadikan produk-produk dalam negeri menjadi raja di negerinya sendiri, yakni dengan adanya gerakan 100% Aku Cinta Indonesia. Namun, hal itu tentu saja tidak akan mudah terwujud apabila dari kalangan para produsen produk atau pelaku usaha dalam negeri tidak melakukan berbagai inovasi agar produk-produknya memiliki nilai tambah dan mampu bersaing dengan produk-produk impor.

Sejumlah pihak sempat mengkhawatirkan masa depan furniture Indonesia di pasar dalam negeri terkait dengan diberlakukannya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China Free Trade Agreement pada tahun lalu.

Menurut mereka, hal tersebut menjadi

Babak Baru Furniture Indonesia:Memanfaatkan Potensi Ceruk Pasar Dalam Negeri

Mahendra Siregar. Menurut mereka, hal tersebut menjadi

MAJALAH INFO PDN, MEI 201142

Page 43: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

faktor pemicu munculnya serbuan furniture impor dari China ke tanah air. Mengenai hal tersebut, Wamendag mengajak semua pihak untuk melihat keadaan ini secara obyektif. “Jangan terlalu dibesar-besarkan. Sebab, faktanya, memang terjadi kenaikan 62%, tapi total nilai impor dari negeri tirai bambu tersebut hanya US$ 226 juta,” ujarnya.

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada sektor ini pada tahun 2010 justru mengalami kenaikan 18% dengan angka nominal sebesar US$300 juta. “Jadi angka

impor itu masih dibawah kenaikan angka ekspor,”ujarnya. Fakta ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya masih terjadi surplus perdagangan furniture sebesar US$1,7 miliar pada tahun 2010 dari tahun sebelumnya yang berada di angka US$1,5 miliar.

Meski demikian, dalam beberapa kesempatan Wamendag menyampaikan bahwa pe-merintah juga tidak tinggal diam begitu saja dalam menyikapi beberapa kekhawatiran tersebut. Beberapa kebijakan strategis akan segera dikeluarkan dalam rangka mem berikan peluang bagi industri furniture Indonesia untuk kembali

KHAZANAH WARISAN SENI DAN BUDAYA NUSANTARA

Indonesia ditakdirkan terdiri dari berbagai ma cam suku yang berbeda-beda. Masing-masing me miliki khazanah kekayaan seni, budaya, cita rasa, karsa dan karya warisan leluhur yang perlu dilestarikan secara kreatif, inovatif dan apresiatif.

Untuk pengembangan dan inovasi desain dan gaya, khazanah-khazanah tersebut ibarat gudang harta karun yang masih sangat besar potensinya untuk dikembangkan. Berbagai macam motif ber nuansa etnik misalnya, masih bisa dieksplore lebih jauh dan lebih kreatif sebagai modal inovasi dan memenuhi tuntutan

pasar yang selalu ingin adanya perubahan dan perbedaan.

KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM

Untuk yang satu ini, Produsen Furniture Indonesia patut bersyukur. Kekayaan alam negeri ini sungguh tiada tara: sangat melimpah ruah. Selain kayu dan rotan, para prodesen furniture masih bisa berinovasi dengan memanfaatkan bahan-bahan lain semisal enceng gondok, batang pohon kelapa dan berbagai potensi alam lainnya. Singkat kata, produsen harus kreatif melihat potensi-potensi alam Indonesia lainnya yang masih melimpah ruah dan bisa dikembangkan sebagai bahan

baku alternatif furniture khas Indonesia. Kedua modal tersebut merupakan keunggulan

komparatif Furniture Indonesia yang bisa menjadi modal untuk bersaing dan terus bertahan di era yang akan datang. Dan tentu saja, keduanya belum cukup kuat bila tidak dukung dengan upaya yang terus menerus dan berkesinambungan dalam hal pengembangan skill tenaga kerja, inovasi design, dan juga strategi pemasaran. Sukses untuk furniture Indonesia! (Tom/AMF/Berbagai sumber)

Bekal Masa Depan Furniture Indonesia

meningkatkan daya saingnya, khususnya untuk pasar mereka di dalam negeri.

Dan sesungguhnya, gerakan 100% ACI juga sebagai salah satu upaya pemerintah yang bisa dijadikan memomentum oleh para produsen furnitur atau pengrajin mebel Indonesia untuk memasuki sebuah babak baru orientasi pemasaran mereka. Pasalnya, program ACI tersebut secara implisit juga merupakan signal dari pemerintah bahwa sesungguhnya potensi pasar dalam negeri ini masih sangat luas, baik untuk furniture maupun untuk produk-produk industri lainnya.

Hal itu diungkap oleh Wamendag pada acara pembukaan IFFINA 2011 bulan Maret lalu. “Masyarakat menengah dan kaya di tanah air juga harus serius digarap anggota ASMINDO. Sebab, seiring dengan meningkatnya kualitas dan gaya hidup mereka, tentunya dibutuhkan produk yang berkualitas tinggi dan memiliki desain yang menarik.” Ujar Mahendra.

Melihat potensi tersebut, Mahendra juga menegaskan bahwa untuk dapat bersaing dan merebut hati pasar lokal maupun internasional itu pun tidak berarti harus mengeluarkan produk produk dengan harga rendah. Artinya, nilai tambah tetap harus dijadikan sebagai kata kunci untuk memenangkan pasar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. (Tom/AMF)

Furnitur gaya minimalis menjadi trendi

FOT

O-F

OTO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 43

Produk Unggulan

Page 44: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Mendag Kunjungi Pasar Panorama Bengkulu

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama Wakil Menteri Perdagangan

Mahendra Siregar dan beberapa Pejabat Ese-lon I dan II Kemendag serta perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perencanaan Pembangunan, Kementerian Koor-dinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri hari ini (12/05) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu. Kunjungan kerja Mendag dan rombongan ini disambut langsung oleh plt. Gubernur Bengkulu Junaedi Hamzah dan Walikota Bengkulu Ahmad Kanedi.

Kunjungan untuk melihat secara langsung kondisi pasar tradisional Panorama Bengkulu yang akan dijadikan pasar percontohan. Pasar

Panorama Bengkulu merupakan salah satu dari 10 pasar yang akan direvitalisasi melalui anggaran Kemendag tahun 2011 ini. Untuk pembangunan pasar Panorama ini Kemendag mengalokasikan anggaran sebesar 10 miliar

Selain melakukan dialog dengan para peda-gang pasar, Mendag juga melakukan peninjauan area pasar yang akan dibangun. Dalam dialog, Menteri Perdagangan antara lain mengatakan bahwa untuk pembangunan pasar Panorama ini tidak hanya pembangunan fisik semata namun dalam program ini juga akan diadakan pelatihan manajemen pengelolaan pasar dan peningkatan pengetahuan dan kemampuan pedagang. Setelah direvitalisasi diharapkan pasar ini menjadi pasar yang sehat, bersih dan dinamis sehingga dapat membangkitkan gairah dan semangat pada pedagang dan meningkatkan perekonomian Bengkulu.

Pasar Panorama yang memiliki lokasi strategis ber ada di pusat Kota merupakan salah satu pusat kegiatan perekonomian Bengkulu. Pasar yang telah berdiri sejak tahun 1980 ini memiliki lahan seluas 3,12 Ha dengan jumlah pedagang saat ini men capai 2300 pedagang. Setelah direvitalisasi diharapkan dapat menampung 732 orang terdiri dari kios sebanyak 92 unit, los 300 unit dan lapak peda gang kreatif lapangan (PKL) sebanyak 340 lapak. (apn)

Mendag Sebagai Pembicara pada Simposium tentang UKM ASEAN

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Direktur Jenderal Kerjasama

Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, hari ini (02/05) di Nareswara Hall, SMESCO UKM Bulding, menjadi pembicara pada acara Symposium Towards Improving Ralicy Regime for SMEs in The ASEAN.

Mendag Mari Eka Pangestu menyampaikan bahwa pengembangan UKM penting bagi semua negara ASEAN. Dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini maka masalah UKM menjadi komponen yang penting untuk memastikan bahwa kita mempunyai ASEAN yang setara atau ASEAN yang berpusat pada masyarakat. Dari simposium

Wakil Menteri Perdagangan Ma hen-dra Siregar didampingi Direktur

Jen deral Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, hari Jumat (20/05) di ruang audito rium Kementerian Perdagangan, menyampaikan keterangan pers tentang perkembangan harga bahan pangan pokok.

Wamendag menyampaikan perkem-bangan indeks harga bahan pangan pokok priode Januari-April tahun 2011, kelompok bahan makanan mengalami defl asi dengan volatilitas berkurang dan hal ini terjadi baik secara keseluruhan maupun setiap komoditas. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan defl asi antara lain; Bawang Merah 0,13%; Cabe Merah dan Cabe Rawit masing-masing 0,11% ; Beras 0,06%; Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras masing-masing 0,03%; Minyak Goreng 0,02% dan Cabe Hijau 0,01%.

Lebih lanjut Wamendag menyam-pai kan, meskipun harga pangan sela ma bulan April 2011 menunjukkan kecen-

Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok

de rungan menurun, namun harus tetap diwaspadai karena: Beberapa harga ko-mo diti masih cenderung tinggi. Adanya ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pangan global yang seiring de ngan kenaikan harga minyak mentah du nia, akibat

pengalihan bahan pangan menjadi bahan baku untuk energi. Kondisi global yang belum dapat diprediksi meng akibatkan ketidakpastian ekonomi yang antara lain akan berdampak pada sikap pasar untuk menghindari resiko. (rdk)

KONFERENSI PERS BULANANKONFERENSI PERS BULANAN

DITJEN PDNDITJEN PDN

MAJALAH INFO PDN, MEI 201144

Agenda

Page 45: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

ini diharapkan adanya rekombinasi yang kongkrit untuk membawa ASEAN kepada masyarakatnya melalui UKM yang merupakan bagian dari pilar ketiga dari Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Lebih lanjut Mendag mengatakan, pen-tingnya sebuah kebijakan nasional yang efektif untuk mengembangkan UKM karena ini bagian dari inklusi atau pengembangan ekonomi yang partisipatif dalam konteks ASEAN. (rdk)

Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Masa Depan Pasar Tardisional

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, hari Kamis (21/04) menjadi pembicara pada

acara Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Masa Depan Pasar Tradisional dan menyaksikan Pelantikan Pengurus Persatuan Pedagang Pasar Tradisional, di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumatera Utara. Acara ini juga dihadiri beberapa narasumber yaitu Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemitraan Koperasi dan UKM Ledy Renaldy, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Tampubolon, Anggota DPRD Sumatera Utara Parlindungan Purba, dan Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho.

Wamendag pada seminar tersebut me-nyam paikan paparan tentang Kebijakan Ke-men terian Perdagangan, antara lain mengenai pengembangan pasar rakyat atau pasar tradi-sional, dimana kriteria sebuah pasar tradisional antara lain adalah: pertama adanya proses tawar menawar harga; kedua kualitas pembelian dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli; ketiga komoditas yang diperdagangkan adalah milik pedagang. Revitalisasi pasar oleh Kemendag telah diprogramkan sejak tahun 2005 -2011, dimana sudah terdapat 1.285 pasar yang telah direvitalisasi oleh program Kemendag tersebut.

Wamendag mengatakan, Kemendag mu-lai tahun 2011 memiliki program baru yang disebut Pasar Percontohan. Di tahun 2011 ada 10 (sepuluh) pasar percontohan, di tahun 2012 akan menjadi 20 (dua puluh) pasar percontohan, di tahun 2013 akan menjadi 23 (dua puluh tiga) pasar percontohan, dan pada tahun 2014 menjadi 25 (dua puluh lima). Sehingga periode 2011-2014 diharapkan akan ada 78 pasar percontohan yang diharapkan dapat menjadi referensi pengembangan pasar di Indonesia.

Pada hari yang sama juga Wamendag mela-

kukan kunjungan kerja ke Kabupaten Langkat, untuk melihat secara dekat lokasi pasar yang akan dipindahkan dan akan dibangun pada lokasi yang tidak jauh dari sebelumnya sebagai pasar percontohan di Kabupaten Langkat. (rdk)

Wamendag Kunjungi Sentra Industri Kreatif di Bengkulu

Dalam kunjungan kerja bersama Menteri Perdagangan di pasar Panorama Bengkulu

hari ini (12/05), Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar juga melakukan kunjungan ke sentra industri kreatif.

Wamendag bersama Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh serta beberapa pejabat eselon II dan rombongan mengunjungi industri batik tradisional. Kunjungan ke tempat ini untuk melihat langsung potensi industri batik tradisional khas Bengkulu. (apn)

Mendag Kunjungi Pasar Minulyo di Pacitan

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu melakukan kunjungan ke pasar percontohan

ke 7 di Pasar Minulyo, di Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (16/4). Acara yang dipusatkan di Pasar Minulyo, Desa Baleharjo, Kecamatan Pacitan ini dihadiri anggota komisi VI DPR (F-Demokrat) Ida Ria S, Wakil Direktur Utama Bank BNI Felia Salim, anggota komisi VI DPR (F-Demokrat), Bupati Pacitan Indartato, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Gunaryo, Sesditjen PDN Mardjoko, Kadis Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan Hery Purwanto serta sebanyak 100 pedagang Pasar Minulyo.

Sebelum melakukan dialog dengan para pedagang Pasar Minulyo, Mendag beserta rom bongan melakukan peninjauan ke lokasi pasar. Pada kesempatan tersebut Mendag me-

la kukan tanya jawab kepada para pedagang dan berbelanja sejumlah panganan mulai dari makanan tradisional, tempe, tahu, dan ikan Blomo (kakap) yang beratnya 13 kg dari pedagang ikan, Supri hatin. Bahkan saat membeli jajanan pasar Men dag langsung mencicipi.

Pada kesempatan tersebut Mendag menga ta -kan dipilihnya Pasar Minulyo di atas lahan 24 ribu m2 sebagai pasar percontohan karena dinilai cukup baik bila dibandingkan pasar-pasar yang ada di Pasar Pacitan. Kondisi pasar ini memang su dah tertata baik, namun akan lebih baik jika diting katkan lagi pengelolaannya. Selain itu, di tem pat ini juga akan ada pusat jajanan kuliner yang bakal menampung sebanyak 40-60 Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).

Sebelumnya, pada tahun 2009, Kemente-rian Perdagangan bersama Bank BNI per nah memberikan alokasi bantuan untuk pem ba-ngunan penambahan kios dan lapak pedagang. Tahun 2011 ini Kemendag akan mengucurkan dana sebesar Rp 4 miliar untuk berbagai sarana pembangunan gedung lainnya. Pembangunan ini diharapkan selesai pada November 2011.

Sosialisasi Aku Cinta Produk Indonesia

Staf Ahli Menteri Perdagangan bidang Pem-berdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan

Menengah dan Promosi Ekspor Ke menterian Perdagangan Subagyo didampingi Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Suhanto hari ini Kamis (14/4) memberikan sambutan pada Sosialisasi Aku Cinta Produk Indonesia melalui sektor Pendidikan di Purwo-kerto, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah yang diikuti oleh sekitar 250 siswa SMP, SMA, SMK dan universitas di Purwokerto dan sekitarnya.

Dalam sambutannya Staf Ahli Menteri Per-dagangan bidang Pemberdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah dan Promosi Ekspor menyampaikan pentingnya mencintai produk dalam negeri sejak usia dini, mengingat sudah membanjirinya produk-produk impor yang belum tentu lebih baik dari produk dalam negeri.

Pada Kesempatan yang sama Staf Ahli Men-teri Perdagangan bidang Pemberdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah dan Promosi Ekspor juga menyematkan Pin 100% Cinta Indo-nesia, sebagai bukti dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas terhadap Program Peningkatan Produk Dalam Negeri.

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 45

Page 46: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Alam semesta yang kita tempati saat ini adalah pinjaman dari anak cucu kita

nanti. Kalimat inilah yang menyadarkan banyak pihak akan arti penting menjaga kelestarian alam semesta ini, yakni agar ancaman pemanasan global lebih bisa ditekan demi kelangsungan hidup generasi kita kelak. Rentetan bencana alam, anomaly cuaca, dan sebagainya, terus mengingatkan para pelaku industri dan bisnis agar ja ngan hanya mengeruk keuntungan dari alam semesta ini tanpa peduli de-ngan kelestariannya. Kesadaran ini sudah mulai bergaung di seluruh penjuru dunia ini, termasuk di negeri kita tercinta ini. Pemerintah, masyarakat dan para pelaku bisnis di Indonesia terlihat sangat mendukung penuh konsep “Go Green” ini dan menerapkannya dalam berbagai macam aktifitas kehidupan mereka sehari-hari. Tak ketinggalan, dalam dunia perdagangan pun, di negeri kita tercinta ini konsep “Go Green” benar-benar sudah merasuk ke dalam segala sendi dan unit-unit kerja produksinya. Berbagai macam kegiatan dan produk per dagangan dalam negeri telah men-jadikan konsep ramah lingkungan seba-gai daya tawar dan nilai tambah yang sa-ngat berarti, baik bagi produsen, produk, dan juga konsumen sendiri. Fenomena ini bisa dilihat dengan sema-kin banyaknya produk-produk daur ulang yang dijual, penggunaan kantong plas tik yang lebih ramah lingkungan, meningkatnya penggemar sepeda di perkotaan, adanya produk kendaraan tan pa polusi, bermunculannya ber ba-gai produk makanan organik, pengem-bangan lahan hijau dan pengelolahan sampah di setiap pasar, dan sebagainya. Gerakan “Go Green” yang semakin se-marak akhir-akhir ini merupakan satu wujud kepedulian dan aksi yang perlu didukung penuh dengan segala bentuk apresiasi. Sebab, peduli dan aksi adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi untuk menyelamatkan bumi ini.

GO GREEN:Melestarikan Alam, Menyelamatkan Generasi

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

Limbah plastik jadi produk cantikLimbah plastik jadi produk cantik

Sepeda motor listrikSepeda motor listrik

MAJALAH INFO PDN, MEI 201146

Frame

Page 47: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Mobil tanpa polusiMobil tanpa polusi

Taman hijau di lokasi pasarTaman hijau di lokasi pasar

MAJALAH INFO PDN, MEI 2011 47

Page 48: PDNditjenpdn.kemendag.go.id/assets/publikasi/InfoPDN_Mei_2011.pdfTATA LETAK: B. Jagat Setiawan DITERBITKAN OLEH: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ... > Panen Raya Padi

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERIhttp://ditjenpdn.kemendag.go.id

www.kemendag.go.id

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

Gerakan 100% ACI juga sebagai salah satu upaya pemerintah yang bisa dijadikanmemomentum oleh para produsen furnitur atau pengrajin mebel Indonesia

untuk memasuki sebuah babak baru orientasi pemasaran mereka.