Leptin Dan Imunologi Obesitas

3
Leptin dan Imunologi Obesitas Katayoon Bidad1; Heshmat Moayeri2, Mohammad Hossein Nicknam1 * 1. Immunology Department, Faculty of Medicine, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran 2. Endocrinology Department, Imam Khomeini Hospital, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran ABSTRAK Belakangan ini, obesitas telah menjadi permasalahan kesehatan baru yang melanda tidak hanya negara maju saja, tapi juga negara berkembang. Berbagai macam penelitian tentang mekanisme obesitaspun masih terus berkembang pesat. Obesitas dikaitkan dengan satu keadaan inflamasi ringan, dan dipercaya bahwa inflamasi itu merupakan penyebab sekaligus akibat dari obesitas. Diantara banyak penelitian yang dilakukan tentang obesitas, leptin mendapat perhatian khusus pada sebagain penelitian yang dilakukan. Leptin merupakan diproduksi tubuh oleh gen ob. Leptin, yang sebagian besar diproduksi oleh adiposit, memiliki peran penting dalam rangsang rasa kenyang dan ternyata jumlahnya meningkat pada tubuh yang obese. Leptin dapat mempengaruhi berbagai macam sel imun dan target kerjanya adalah melalui mekanisme imunologi. Molekul lain yang mungkin terlibat dalam penanganan dan pencegahan komplikasi dari inflamasi dan obesitas ini masih terus dalam penelitian. Kata kunci: Obesitas, Inflamasi, leptin, Adiponektin Pendahuluan Obesitas merupakna masalah kesehatan yang dipenngaruhi oleh banyak faktor (mulifaktoral disease), waktu awitan dan

Transcript of Leptin Dan Imunologi Obesitas

Page 1: Leptin Dan Imunologi Obesitas

Leptin dan Imunologi Obesitas

Katayoon Bidad1; Heshmat Moayeri2, Mohammad Hossein Nicknam1 *

1. Immunology Department, Faculty of Medicine, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran

2. Endocrinology Department, Imam Khomeini Hospital, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran

ABSTRAK

Belakangan ini, obesitas telah menjadi permasalahan kesehatan baru yang melanda tidak

hanya negara maju saja, tapi juga negara berkembang. Berbagai macam penelitian tentang

mekanisme obesitaspun masih terus berkembang pesat. Obesitas dikaitkan dengan satu

keadaan inflamasi ringan, dan dipercaya bahwa inflamasi itu merupakan penyebab sekaligus

akibat dari obesitas. Diantara banyak penelitian yang dilakukan tentang obesitas, leptin

mendapat perhatian khusus pada sebagain penelitian yang dilakukan. Leptin merupakan

diproduksi tubuh oleh gen ob. Leptin, yang sebagian besar diproduksi oleh adiposit, memiliki

peran penting dalam rangsang rasa kenyang dan ternyata jumlahnya meningkat pada tubuh

yang obese. Leptin dapat mempengaruhi berbagai macam sel imun dan target kerjanya adalah

melalui mekanisme imunologi. Molekul lain yang mungkin terlibat dalam penanganan dan

pencegahan komplikasi dari inflamasi dan obesitas ini masih terus dalam penelitian.

Kata kunci: Obesitas, Inflamasi, leptin, Adiponektin

Pendahuluan

Obesitas merupakna masalah kesehatan yang dipenngaruhi oleh banyak faktor (mulifaktoral

disease), waktu awitan dan perjalanan penyakitnya merupakan hasil interaksi antara faktor

gen dan faktor lingkungan (1). Obesitas merupakan masalah kesehatan utama yang sedang

dihadapi oleh negara berkembang dan negara maju seperti Iran (2). Obesitas sering dikaitkan

dengan kondisi medis lain seperti asma (3, 4), gangguan bernapas saat tiur (5, 6), defisiensi

besi (7), dan defisiensi zat gizi tertentu (8). Kompleksitas obesitas telah menjadikannya

sebagai topik pilihan untuk diteliti secara intensif, baik untuk memehami patogenesisnya dan

menemukan cara penanganan terbaiknya. Leptin, adiponektin, ghrelin, sel T, APC, eosinofil,

dan sel natural killer.

Inflamasi dan Obesitas

Obesitas adalah sebuah keadaan dimana terjadi inflamasi kronik ringan (9) dan penelitian

mikroassay menunjukkan perubahan ekspresi gen sitokin, kemokin, protein komplemen

Page 2: Leptin Dan Imunologi Obesitas

gugusnya pada fase akut (10). Diduga bahwa aktivasi sistem kekebalan tubuh innate

merupakan faktor yang mungkin memacu terjadinya inflmasi dan obesitas (11). Oleh karena

itu, inflamasi dipercaya sebagai penyebab sekaligus akibat obesitas. Bannyak faktor yang

terlibat dalam proses inflamasi ini. penelitian kali ini akan membahas peran miroba, intake

makanan dansitosol.

Mikroba

Tikus yang bebas mikroba menunjukkan keadaan resisten terhadap kegemukan yang

disebabkan oleh pola makan. Ini membuktikan bahwa mikroba memiliki peran pada aktivitas

adiposit. Mikroba yang menginfeksi jaringan adiposa adalah mycobacterium tuberculosa,

sedangkan yang menginfeksi sel adiposit adalah adenovirus 36. Mikroba melepaskan produk

metabolismenya ke jaringan lemak dan memacu aktivasi respon imun innate (11).

Toll-like receptor (TLRs) adalah kelompok reseptor yang termasuk dalam kelompok Pattern-

recognition receptors (PRRs) dan perannya dikaitkan dengan Pathogen-ascociated molecular

patterns (PAMP) seperti pembelahan sel bakteri (12). TLRs dan terutama TLR4 juga

menunjukkan ekspresinya pada sel imun innate dan adaptif seperti halnya adiposit. Oaleh

karena itu, aktivasinya oleh mikroba mungkin berhubungan dengan obesitas karena inflamasi

mikroba.

Makanan