Lembar Bimbingan Proposal

14
LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL NAMA : AZHARI NPM : 076410040 PEMBIMBING I : Dr. Sri Rezeki, S.Pd, M.Si JUDUL PROPOSAL : NO HARI/TANGGAL BERITA ACARA BIMBINGAN PARAF MENGETAHUI KETUA PROGRAM STUDI MATEMATIKA ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ESSAY PADA MATERI PELUANG DI KELAS XI IPA SMA YLPI PEKANBARU

description

contoh lembar bimbingan Proposal pada Universitas islam riau jurusan matematika

Transcript of Lembar Bimbingan Proposal

Page 1: Lembar Bimbingan Proposal

LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL

NAMA : AZHARI

NPM : 076410040

PEMBIMBING I : Dr. Sri Rezeki, S.Pd, M.Si

JUDUL PROPOSAL :

N

O

HARI/

TANGGALBERITA ACARA BIMBINGAN PARAF

MENGETAHUI

KETUA PROGRAM STUDI MATEMATIKA

HJ. ZETRIUSLITA S.Pd, M.Si

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

SOAL-SOAL ESSAY PADA MATERI PELUANG DI KELAS XI

IPA SMA YLPI PEKANBARU

Page 2: Lembar Bimbingan Proposal

A. JUDUL PENELITIAN :

B. BIMBINGAN STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

C. PENDAHULUAN :

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam

kehidupan manusia. Setiap bidang kehidupan di masyarakat terdapat proses

pendidikan, baik yang disengaja maupun secara tidak sengaja. Pada

pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan

pendidikan yang akan dicapai karena tercapai tidaknya tujuan pendidikan

merupakan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Tujuan

pendidikan nasional disesuaikan dengan tuntutan pembangunan dan

perkembangan kehidupan bangsa Indonesia, sehingga tujuan pendidikan

bersifat dinamis.

Di sekolah, tujuan pendidikan dioperasionalkan menjadi tujuan

pembelajaran dari bidang studi yang diberikan guru di kelas, diantaranya

pembelajaran matematika yang menggiring siswa memiliki kemampuan

berpikir obyektif, kritis, cermat, analitis dan logis. Untuk memenuhi tujuan

tersebut, kemampuan utama dan pertama yang harus dimiliki setiap peserta

didik adalah kemampun membaca, menulis dan berhitung. Pencapaian tujuan

pendidikan dan pembelajaran matematika dapat dinilai salah satunya dari

keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan memanfaatkan

pemahaman ini untuk menyelesaikan persoalan dalam matematika maupun

dalam ilmu-ilmu lain dan diukur dengan tes hasil belajar siswa. Hasil belajar

ini merupakan prestasi belajar matematika.

Banyak unsur yang secara bersama-sama dapat mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran matematika. Diantara unsur–unsur yang

mempengaruhi antara lain: siswa, pendidik/guru, metode pembelajaran,

ANALISIS KESALAHAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL-

SOAL ESSAY PADA MATERI PELUANG

DI KELAS XI IPA SMA YLPI

PEKANBARU

Page 3: Lembar Bimbingan Proposal

lingkungan. Ditinjau dari diri siswa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu faktor eksternal dan

faktor internal. Faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa

antara lain faktor guru, kurikulum, sarana, prasarana, lingkungan sosial.

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain

minat, bakat, kemampuan verbal, kemampuan non verbal, kemampuan

komputasi, kemampuan pandang ruang.

Rendahnya kemampuan dalam faktor–faktor internal di atas

menyebabkan rendahnya prestasi belajar matematika yang ditunjukkan antar

lain dengan ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

matematika dan dapat dilihat dari adanya kesalahan penyelesaian soal.

Kesalahan ini diketahui guru dalam proses belajar mengajar di kelas maupun

dari hasil pekerjaan siswa dalam tes.

Adanya kesalahan penyelesaian oleh siswa dalam soal-soal

matematika perlu mendapat perhatian. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam

penyelesaian soal perlu diidentifikasi. Informasi tentang kesalahan dalam

menyelesaikan soal matematika dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

kegiatan belajar mengajar matematika dan akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilaksanakan oleh Clement, bahwa kesalahan yang paling banyak

dilakukan siswa adalah kesalahan perhitungan disusul kesalahan pemahaman

konsep.

Materi matematika SMA terdiri dari banyak topik. Salah satu

diantaranya adalah Peluang. Peluang merupakan salah satu bagian

matematika yang banyak manfaatnya dalam bidang ekonomi, industri,

pertanian, perdagangan dan sebagainya. Penguasaan yang baik dalam topik

ini akan membantu dalam mempelajari ilmu lain.

Penguasaan siswa atas topik Peluang antara lain ditunjukkan dengan

kemampuan siswa menyelesaikan soal Peluang dengan benar. Namun dari

hasil pengalaman peneliti maupun guru di kelas dan dari hasil pekerjaan

Page 4: Lembar Bimbingan Proposal

siswa dalam tes dijumpai berbagai macam kesalahan dalam penyelesaian soal

Peluang.

Dengan demikian analisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal-soal essay materi peluang sangatlah penting, untuk

itu peneliti mencoba melakukan penelitian mengenai kesalahan-kesalahan yg

dilalukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal essay pada materi pelunag.

Dan menganalisis apa-apa saja yang menjadi penyebab dari kesalahan-

kesalahan tersebut yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan perbaikan

dalam pendidikan.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal essay Materi Peluang?

b. Apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal-soal essay Materi Peluang?

3. TUJUAN PENELITIAN

a. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal essay Materi Peluang.

b. Mengetahui apa saja yang menyebabkan siswa melakukan

kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal essay Materi

Peluang.

4. MANFAAT PENELITIAN

a. Informasi tentang kesalahan dan penyebab kesalahan yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal Essay pada materi

peluang terutama jenis-jenis kesalahan yang banyak dilakukan

siswa dapat dijadikan bahan masukkan bagi guru bidang studi

matematika dalam usaha memperbaiki proses pengajaran dalam

menyelesaikan sola-soal essay materi peluang.

b. Bagi siswa, dengan mengetahui kesalahan yang mereka lakukan

maka mereka dapat meningkatkan cara belajar mereka sehingga

Page 5: Lembar Bimbingan Proposal

kesalahan yang sering mereka lakukan dalam menyelesaikan soal-

soal essay peluang dapat diminimalkan.

c. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

landasan dasar dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dalam

ruang yang lebih luas.

D. KAJIAN PUSTAKA

1. BELAJAR MATEMATIKA

Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang.

Pengetahuan, Keterampilan, kegemaran, dan sikap

seseorang terbentuk, dimodifikasi, dan berkembang

disebabkan belajar. Karena itu seseorang dapat dikatakan

belajar bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi

suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu

perubahan tingkah laku (Herman Hudojo, 1988:1).

Namun tidak semua perubahan merupakan hasil

belajar. Perubahan itu akan merupakan hasil belajar bila

memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Perubahan terjadi secara sadar, artinya seseorang

yang belajar akan

menyadari adanya suatu perubahan.

2. Perubahan bersifat berkesinambungan dan

fungsional.

3. Perubahan bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan yang terjadi bersifat permanen.

5. Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan dan

arah tertentu.

Pada prinsipnya belajar adalah kegiatan yang

dilakukan secara sadar oleh seseorang yang

menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya,

baik dalam bentuk sikap dan nilai yang positif

maupun pengetahuan yang baru (Herman Hudojo,

Page 6: Lembar Bimbingan Proposal

1988). Dari uraian di atas dapat didefinisikan belajar

matematika adalah proses atau kegiatan untuk

membentuk pola pikir sesuai dengan karakteristik

matematika secara sadar yang menghasilkan

perubahan tingkah laku yang positif maupun

pengetahuan yang baru.

2. ANALISIS KESALAHAN

Dalam belajar matematika diperlukan kemampuan

belajar abstrak, seperti dikemukakan oleh R. Soedjadi

dan Masriyah dalam Amin Suyitno (2004). Belajar

abstrak adalah belajar dengan menggunakan cara-cara

berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh

pemahaman dan pemecahan masalah-masalah abstrak

yang ada dalam matematika. Dalam belajar

matematika seringkali siswa melakukan kesalahan-

kesalahan khususnya dalam menyelesaikan soal-soal

matematika.

Menurut Subanji dan Mulyoto dalam Azis Asrofi

(2000:13-14) jenis-jenis kesalahan umum yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

matematika antara lain:

1. Kesalahan konsep

Indikatornya adalah:

a. Kesalahan menentukan teorema atau rumus untuk

menjawab suatu masalah.

b. Penggunaan teorema atau rumus oleh siswa tidak

sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus

tersebut atau tidak menuliskan teorema.

2. Kesalahan menggunakan data

Indikatornya adalah:

Page 7: Lembar Bimbingan Proposal

a. Tidak menggunakan data yang seharusnya dipakai.

b. Kesalahan memasukkan data ke variabel.

c. Menambah data yang tidak diperlukan dalam menjawab

suatu masalah.

3. Kesalahan interpretasi bahasa

Indikatornya adalah:

a. Kesalahan dalam menyatakan bahasa sehari-hari dalam

bahasa matematika.

b. Kesalahan menginterpretasikan simbol-simbol, grafik,

dan tabel ke dalam bahasa matematika.

4. Kesalahan Teknis

Indikatornya meliputi:

a. Kesalahan perhitungan atau komputasi.

b. Kesalahan memanipulasi operasi aljabar.

5. Kesalahan penarikan kesimpulan

Indikatornya adalah:

a. Melakukan penyimpulan tanpa alasan pendukung yang

benar.

b. Melakukan penyimpulan pernyataan yang tidak sesuai

dengan penalaran logis.

Menurut Murwati dalam skripsi Adelyna Rosita (2007), kesalahan-

kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-soal

matematika dapat diidentifikasi menjadi beberapa aspek, antara

lain:

1. Aspek bahasa

Aspek bahasa merupakan kesulitan dan kekeliruan siswa dalam

menafsirkan kata-kata atau simbol-simbol dan bahasa yang

digunakan

dalam matematika.

2. Aspek imaginasi

Page 8: Lembar Bimbingan Proposal

Aspek imaginasi merupakan kesulitan dan kekeliruan siswa

dalam

imajinasi ruang (spasial) dalam dimensi-dimensi tiga yang

berakibat salah

dalam mengerjakan soal-soal matematika.

3. Aspek prasyarat

Aspek prasyarat merupakan kesalahan dan kekeliruan siswa

dalam

mengerjakan soal matematika karena bahan pelajaran yang

sedang

dipelajari siswa belum dikuasai.

4. Aspek tanggapan

Aspek tanggapan merupakan kekeliruan dalam penafsiran atau

tanggapan

siswa terhadap konsepsi, rumus-rumus, dan dalil-dalil

matematika dalam

mengerjakan soal matematika.

5. Aspek terapan

Aspek terapan merupakan kekeliruan siswa dalam menerapkan

rumusrumus

dan dalil-dalil matematika dalam mengerjakan soal matematika.

Menurut Watson dalam Moh. Asikin (2002) terdapat 8 kategori

kesalahan dalam mengerjakan soal, yaitu:

1. Data tidak tepat (inappropriate data/ id)

Dalam kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang

tepat

pada suatu masalah, tetapi memilih sebuah informasi atau data

yang tidak

tepat.

2. Prosedur tidak tepat (inappropriate procedure/ ip)

Pada kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang

tepat pada

Page 9: Lembar Bimbingan Proposal

suatu masalah, tetapi dia menggunakan prosedur atau cara yang

tidak

tepat.

3. Data hilang (ommited data/ od)

Gejala data hilang yaitu kehilangan satu data atau lebih dari

respon siswa.

Dengan demikian penyelesaian menjadi tidak benar. Mungkin

respon

siswa tidak menemukan informasi yang tepat, namun siswa

masih

berusaha mengoperasikan pada level yang tepat.

4. Kesimpulan hilang (ommited conclusion/ oc)

Gejala kesimpulan hilang adalah siswa menunjukkan alasan pada

level

yang tepat kemudian gagal menyimpulkan.

5. Konflik level respon (response level conflict/ rlc)

Gejala yang terkait dengan respon kesimpulan hilang adalah

konflik level

respon. Pada situasi ini siswa menunjukkan suatu kompetisi

operasi pada

level tertentu dan kemudian menurunkan ke operasi yang lebih

rendah,

biasanya untuk kesimpulan.

6. Manipulasi tidak langsung (undirected manipulation/ um)

Alasan tidak urut tetapi kesimpulan didapat dan secara umum

semua data

digunakan. Suatu jawaban benar diperoleh dengan

menggunakan alasan

yang sederhana dan penuangan tidak logis atau acak. Gejala ini

diamati

sebagai manipulasi tidak langsung.

7. Masalah hirarkhi keterampilan (skills hierarchy problem/ shp)

Page 10: Lembar Bimbingan Proposal

Banyak pertanyaan matematika memerlukan beberapa

keterampilan untuk

dapat menyelesaikannya seperti keterampilan yang melibatkan

kemampuan menggunakan ide aljabar dan keterampilan

memanipulasi

numerik. Jika keterampilan siswa dalam aljabar atau

memanipulasi

numerik tidak muncul, terjadi masalah hirarkhi keterampilan.

Ekspresi

masalah hirarkhi keterampilan ditunjukkan antara lain siswa

tidak dapat

menyelesaikan permasalahan karena kurang atau tidak

nampaknya

kemampuan keterampilan.

8. Selain ketujuh kategori di atas

Kesalahan siswa yang tidak termasuk pada ketujuh kategori di

atas

dikelompokkan dalam kategori ini. Kesalahan yang termasuk

dalam

kategori ini diantaranya pengopian data yang salah dan tidak

merespon.

Penelitian ini menekankan bahwa untuk menganalisis kesalahan

yang

dilakukan oleh siswa pada materi aljabar menggunakan kriteria

Watson

dengan memeriksa setiap langkah apa yang dikerjakannya.

Kesalahan menggunakan data

3. SOAL ESSAY MATEMATIKA

4. BENTUK-BENTUK KESALAHAN UMUM DALAM

MATEMATIKA

Page 11: Lembar Bimbingan Proposal

5. PELUANG