LEIDEN is LIJDEN - s3.amazonaws.com · Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf...

12

Transcript of LEIDEN is LIJDEN - s3.amazonaws.com · Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf...

VI

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi

Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi

Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_HALDEP.indd 6 6/6/2017 1:42:05 PM

VII

Dea Tantyo

Penerbit PT Elex Media Komputindo

LEIDEN IS LIJDEN

Inspirasi hidup, perjuangan, kepemimpinan, dan mata air keteladanan

founding fathers

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_HALDEP.indd 7 6/6/2017 1:42:05 PM

XV

Everyone is a leader now!

“Jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru.”

– Ki Hadjar Dewantara

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_HALDEP.indd 15 6/6/2017 1:42:05 PM

Kata Pengantar ........... ................................................... ix Mukadimah: Leadership Talk ......................................... xvii

Chapter 1 Leadership Mentality! .............................. 1Chapter 2 Servant Leader! ........................................ 19Chapter 3 Sense of Leadership ................................ 29Chapter 4 The Braveman! ......................................... 49Chapter 5 The Uncomfortable Zone ........................ 77Chapter 6 Vision Conquers All ................................. 87Chapter 7 Leiden is Lijden ........................................ 99Chapter 8 Speak Up! ................................................. 113Chapter 9 Writer is Leader! ....................................... 125Chapter 10 Today Reader, Tomorrow Leader! ........... 137Chapter 11 Wake Up Girl! ............................................ 145Chapter 12 Inspirasi Indonesia .................................. 157Chapter 13 Pernik Kepemimpinan ............................. 173Chapter 14 Inspirasi Kepemimpinan dari Sepak Bola ................................................ 197Chapter 15 Rehat Sejenak ........................................... 207

Epilog ..................... ........................................................ 217Daftar Pustaka ............................................................... 229

Daftar Isi

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_HALDEP.indd 23 6/6/2017 1:42:05 PM

1

Chapter 1:

Leadership Mentality!

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_ISI.indd 1 6/6/2017 1:36:10 PM

3LEADERSHIP MENTALITY!

Explore Your Leadership Mentality! Di bukunya yang terkenal, Purple Cow (2003), Seth Godin berkata, “Everyone’s a marketer now.” Dua tahun sesudah-nya, di buku selanjutnya, All Marketers Are Liars (2005), pesan utama Seth Godin berkembang, “Everyone’s a storyteller now.” Di Tribes (2008), kemudian Seth Godin menjangkarkan pesan besar, “Everyone’s a leader now!”

Ya, setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Suka tidak suka, setiap orang yang hidup sesungguhnya terlibat dalam proses kepemimpinan. Paling tidak, ia dituntut un-tuk memimpin dirinya sendiri agar survive.

Semua bermula dari mental. Semakin kuat mental, semakin mampu seseorang menghadapi ujian hidup. Semakin kuat jiwanya, semakin kuat pula energi kepemimpinannya. Ba-rang siapa bersikap lunak pada dirinya, maka kehidupan akan bersikap keras pada dirinya. Sebaliknya barang siapa yang keras pada dirinya, dunia akan lunak di hadapannya.

Oleh karena itu, manusia-manusia berjiwa besar sadar bahwa tugas kepemimpinan pertama adalah jiwanya sendiri. Ia tak akan pernah mampu mengubah orang lain, jika belum selesai dengan dirinya. Ia tak akan mampu me-mimpin orang lain, jika tak mampu memimpin diri sendiri.

Daya tahan kemudian menjadi salah satu kunci seberat apa pun kondisinya. Maka, saat tantangan silih berganti memukul, saat keterbatasan menjadi tembok besar, saat luka-luka kian menganga, pada saat yang sama pula jiwa

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_ISI.indd 3 6/6/2017 1:36:10 PM

4 LEIDEN IS LIJDEN

membentuk semacam imunitas, kekebalan. Saat itulah seseorang telah mulai menempuh jalan untuk menjadi se-orang pemimpin.

Anda tahu siapa Dick Fosbury? Ada kata-kata menarik darinya, “When you reach that elite level, 90 percent is mental and 10 percent is physical. You are competing against yourself. Not against the others.” Yes, leadership is about mental.

Hampir tidak ada yang berbeda dari ajang olimpiade hing-ga tahun 1960. Namun, sebuah rekor baru tercipta pada Olimpiade 1968. Adalah Dick Fosbury yang menorehkan rekor olimpiade cabang Lompat Tinggi. Caranya tak wajar. Ia memperagakan sebuah lompatan revolusioner dengan membelakangi pembatas.

Tak mudah bagi Fosbury melakukan teknik lompat tinggi tersebut. Lebih sulit lagi membuat teknik itu diterima umum. He think out of the box. Saat banyak yang me-ragukannya, ia justru berani berpikir melawan arus. “Saya berulang-ulang diberi tahu bahwa saya takkan berhasil dan takkan dapat bersaing.”

Meski begitu, Fosbury optimistis. “Saya hanya mengangkat bahu dan berkata ‘Lihat saja nanti’.” Hasilnya? Ia menda-patkan medali emas pada Olimpiade Meksiko 1968, se-kaligus memecahkan rekor olimpiade sebelumnya. He is the real leader and that’s the leadership mentality! You are what you believe.

Leader memperjuangkan keyakinan dan prinsip sampai titik darah penghabisan. He doesn’t wait for the storm to pass. He dance with the rain!

Dalam kepemimpinan, mental adalah pintu pertama yang harus dilalui seorang pemimpin. Seperti analogi lompat

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_ISI.indd 4 6/6/2017 1:36:10 PM

5LEADERSHIP MENTALITY!

pembatas Fosbury, seorang pemimpin yang memiliki kekuatan mental tidak hanya akan menemukan “jalan” (knows the way), tetapi juga memiliki kekuatan untuk “melampaui” (goes the way).

Tak ada yang dapat mengalahkan keyakinan dan mental yang membaja dalam sebuah kepemimpinan.

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_ISI.indd 5 6/6/2017 1:36:10 PM

6 LEIDEN IS LIJDEN

Dari Roosevelt, Soedirman, hingga Handry Satriago Saya kian yakin bahwa kepemimpinan adalah perkara mental. Roosevelt, sang presiden Amerika Serikat, Syekh Ahmad Yasin di Palestina, Jenderal Soedirman pada masa perjuangan kemerdekaan, hingga Pak Handry Satriago yang memimpin perusahaan Raksasa GE di Indonesia lewat kursi roda, telah membuktikan itu.

Mereka semua mungkin tak memiliki fisik yang mendukung untuk menjadi seorang pemimpin. Mereka bisa saja pesi-mistis lalu menyerah pada kehidupan, namun mereka me-milih bangkit. Mereka lebih memilih untuk menghancurkan segala keterbatasan. Bagi mereka kepemimpinan adalah soal mental.

Franklin Delano Roosevelt berkursi roda. Ia terserang Guillain-Barre Syndrom yang membuatnya tak bisa ber-jalan. Kakinya boleh lumpuh tapi tidak dengan mentalnya. Leadership mentality yang dimilikinya membuat ia meno-rehkan sejarah sebagai presiden yang berhasil memulih-kan ekonomi AS dari great depression. Tak hanya sampai di situ, Roosevelt juga mencatat rekor sejarah sebagai presiden terlama AS yang terpilih sebanyak empat kali berturut-turut.

Berikutnya ada Jenderal Soedirman yang berperawakan kurus. Ia bahkan mengidap penyakit paru-paru yang me-nyebabkannya kerap ditandu para pasukannya. Tapi beliau

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_ISI.indd 6 6/6/2017 1:36:10 PM

7LEADERSHIP MENTALITY!

tak menyerah. Konon, hanya dengan sebelah paru-paru-nya, Jenderal Soedirman memimpin gerilya melawan se-kutu.

Tubuhnya boleh sakit tapi tidak dengan tekad dan ketang-guhannya. Mental kepemimpinan yang hampir tak ber-batas itu, kini menjadikan beliau teladan abadi Indonesia, the effect of leadership mentality. Tubuhnya lemah, tapi jiwanya membubung tinggi. Indonesia pun menyisipkan tanda kehormatan baginya, Pahlawan Pembela Kemerde-kaan.

Tak berbeda dengan Handry Satriago. Tahun 1987 mung-kin menjadi tahun paling mengerikan semasa hidupnya. Handry Satriago muda divonis menderita kanker lymphoma non-hodkin atau kanker kelenjar getah bening, yang meng-haruskannya menjalani hidup dengan kursi roda.

Namun tak ada kata menyerah dalam kamus Pak Handry. Ia berjanji bahwa hari demi hari ke depan adalah hari-hari perlawanan. Alih-alih menyerah, Pak Handry memilih “me-nyerang balik”. Fisik boleh kalah, mental tak akan pernah patah.

Seperti Roosevelt dan Jenderal Soedirman, Pak Handry mendobrak semua keterbatasan. Ketangguhan mental, keberanian, dan kerja keras telah mengubah segalanya. Tahun 2010, untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup GE dan juga hidupnya, ia terpilih sebagai CEO termuda General Electric, sebuah jabatan prestisius pada perusahaan ter-tua dan terbesar di dunia yang didirikan oleh Thomas Alva Edison.

Isi_Leiden is Lijden_Alt03_Oke_02_Rev02_ISI.indd 7 6/6/2017 1:36:10 PM