Leaflet Obesitas

3
Klinik Kedokteran Keluarga IKM-KP FK UNDIP Koas IKM Semarang 2006 Obesitas atau lebih dikenal sebagai kegemukan merupakan kelainan metabolisme yang paling sering diderita manusia. Masyarakat sendiri tidak menganggap obesitas sebagai suatu penyakit, tetapi justru sebagai sesuatu yang wajar. Bahkan karena ketidaktahuan menganggap obesitas sebagai pertanda kemakmuran. Indikator obesitas yang sering dipakai adalah Body Mass Indeks (BMI, atau IMT Indeks Massa Tubuh) dengan BMI >27 kg/m 2 untuk laki- laki dan >25kg/m 2 untuk wanita. Rumus BMI : BB (dalam Kg) TB 2 (dalam meter) Resiko Obesitas Resiko psikososial Obesitas memberikan hambatan-hambatan fisik, social dan budaya. Orang gemuk mempunyai banyak kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik sehingga mengurangi kesempatan mengikuti berbagai kegiatan social. Pembiayaan sehari-hari untuk baju dan makanan lebih besar daripada oang normal. Dapat pula muncul persoalan dalam hubungan

description

penyuluhan tentang bahaya obesitas, faktor resiko, pencegahan, serta olahraga dan diet bagi penderita obesitas

Transcript of Leaflet Obesitas

Klinik Kedokteran Keluarga

IKM-KP FK UNDIP

Koas IKM

Semarang 2006

Obesitas atau lebih dikenal sebagai kegemukan merupakan kelainan metabolisme yang paling sering diderita manusia. Masyarakat sendiri tidak menganggap obesitas sebagai suatu penyakit, tetapi justru sebagai sesuatu yang wajar. Bahkan karena ketidaktahuan menganggap obesitas sebagai pertanda kemakmuran. Indikator obesitas yang sering dipakai adalah Body Mass Indeks (BMI, atau IMT Indeks Massa Tubuh) dengan BMI >27 kg/m2 untuk laki-laki dan >25kg/m2 untuk wanita.Rumus BMI : BB (dalam Kg)

TB2 (dalam meter)

Resiko Obesitas

Resiko psikososial

Obesitas memberikan hambatan-hambatan fisik, social dan budaya. Orang gemuk mempunyai banyak kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik sehingga mengurangi kesempatan mengikuti berbagai kegiatan social. Pembiayaan sehari-hari untuk baju dan makanan lebih besar daripada oang normal. Dapat pula muncul persoalan dalam hubungan sex dan pada anak kecil sering ditemukan persoalan identifikasi diri.

Bagi si gemuk sendiri dapat timbul rasa rendah diri, rasa tertekan serta keputusasaan dan hal ini menimbulkan keinginan yang besar untuk menjadi tidak gemuk yang tampak dari kesediaannya untuk menjalani segala macam diet.

Resiko medis

Orang gemuk cenderung sering sakit, semakin gemuk semakin sering sakit. Resiko yang meningkat dengan adanya kegemukan antara lain adalah :

Angka kematian

Penelitian di luar negeri menyebutkan bahwa angka kematian orang gemuk beberapa kali lebih tinggi dari orang normal. Angka kematian yang lebih tinggi tersebut dikarenakan peninggian insidensi diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Diabetes Mellitus

Orang gemuk mempunyai resiko menderita diabetes mellitus 4 kali lebih besar dari orang normal

Hipertensi

Orang gemuk mempunyai resiko menderita hipertensi 10 kali lebih besar dari orang normal.

Penyakit jantung

Kegemukan dapat menyebabkan kematian mendadak, angina pectoris (rasa sakit sekali di dada kiri), payah jantung, dan penyakit jantung koroner. Hipoventisai alveolar

Dengan gejala berat berupa obesitas berat, somnolensia (kesadaran berkurang), edema (bengkak), kelainan nafas berat.

Batu empedu

Batu empedu lebih banyakterjadi pada populasi orang gemuk daripada normal.

Resiko pada kehamilan

Pengelolaan obesitas

Dibagi menjadi:

Pengelolaan non farmakologis:

Perencanaan makan: disarankan untuk mengurangi jumlah makanan dan tidak dengan diet yang sangat ketat bahkan puasa total

Latihan jasmani: dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur, khususnya untuk jenis aerobic, seperti jogging, lari, berenang. Pengelolaan farmakologis:

Biasanya dengan menggunakan obat yang mengurangi nafsu makan, seperti golongan cathecolamine anorectic dan yang bekerja pada central serotoninergic pathway. Tetapi obat untuk menurunkan berat badan tersebut masih menjadi perdebatan dikalangan para ahli.Wayan 00, Ulfa 01