LBm 5 parasitologi.doc

10
STEP 1 1. Parasit:tanaman atau hewan yang hidup pada atau dalam organisme hidup lain yang memeberikan beberapa keuntungan. 2. infeksi parasit: 3. agen infeksius:mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia. Agen infeksius:-Mikrobiologi:bakteri ,virus ,jamur -Parasitologi:Protozoa dan helmintes. STEP 2 INFEKSI PARASIT STEP 3 Parasit 1. definisi: tanaman atau hewan yang hidup pada atau dalam organisme hidup lain yang memeberikan beberapa keuntungan. 2. macam: Berdasarkan letaknya a. Endoparasit:tumbuhnya d permukaan tubuh(host) b. Eksoparasit:baik di saluran maupun organ host Berdasrkan rentan waktu infeksi a. Temporary parasit b. Permanent parasit Berdasarkan cara hidup a. Fakultatif b. Obligatory Jenis parasit lain a. Hiperparasit b. Wandery parasit c. Occasional 3. Berdasarkan kelas parasit dibagi menjadi Protozoa(berdasarkan alat gerak):Rizopoda(kaki palsu) Flagellata Silliata Sporozoa Mempunyai 2 stadium:-Stadium trofozoid -Stadium kista

Transcript of LBm 5 parasitologi.doc

Page 1: LBm 5 parasitologi.doc

STEP 11. Parasit:tanaman atau hewan yang hidup pada atau dalam organisme hidup lain

yang memeberikan beberapa keuntungan.2. infeksi parasit:3. agen infeksius:mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh

manusia.Agen infeksius:-Mikrobiologi:bakteri ,virus ,jamur

-Parasitologi:Protozoa dan helmintes.

STEP 2INFEKSI PARASIT

STEP 3Parasit

1. definisi: tanaman atau hewan yang hidup pada atau dalam organisme hidup lain yang memeberikan beberapa keuntungan.

2. macam:Berdasarkan letaknya

a. Endoparasit:tumbuhnya d permukaan tubuh(host)b. Eksoparasit:baik di saluran maupun organ host

Berdasrkan rentan waktu infeksia. Temporary parasitb. Permanent parasit

Berdasarkan cara hidupa. Fakultatifb. Obligatory

Jenis parasit laina. Hiperparasitb. Wandery parasitc. Occasional

3. Berdasarkan kelas parasit dibagi menjadi Protozoa(berdasarkan alat gerak):Rizopoda(kaki palsu)

Flagellata Silliata Sporozoa

Mempunyai 2 stadium:-Stadium trofozoid -Stadium kista

Antropoda:-Insecta -Crustacea -Arachnoidea -Cilopoda -Dipoploda

Cacing:1.Nematoda:menginfsi usus dan jaringan2.Trematoda(cacing daun)3.Cestoda(cacing pita)

Page 2: LBm 5 parasitologi.doc

4. Berdasarkan fillumnya parasit dibagi menjadiInfeksi Parasit Non helmintes

1. Malaria nyamuk anopheles betina(sporosoa) Etiology:Parasit dari genus plasmodium.

Plasmodium vivax malaria tertiana(puncak temperature menigkat pd hari ke3) benignaPlasmodium ovale malaria tertiana (puncak temperature menigkat pd hari ke3) benignaPlasmodium malaria malaria quartana(puncak temperature meningkat pd hari ke4)Plasmodium falciparum malaria tertiana maligna yg berat , progresif dan biasanya fatal

Patogenesis:Orang gigit nyamuk anopheles betina saat menggigit nyamuk mengeluarkan liur dari kel air laiurnya jika terdpt sporozoit plasmodium terinfeksi sporosoit akan masuk kedarah hati merozoit keluar kedarah mnyerang sel drh merah terjadi beberapa tahap dlm darahmerozoit dikeluarkan dlm jmlah bnyak meningkatakn temperatur gametosit digigit nyamuk sporozoit

Gejala tanda:-anemia: rusaknya sel2 darah merah-malaria serebral: otak mengalami kongesti dan tdpt perdarahan2 kecil dan brcak2 nekrosis krn sumabatan pd pmbulih darah otak sel darah merah yg berisi parasit-blackwater fever: ikterus krn gagalnya hepar utk mengatasi jmlah bilirubin yg berlebihan krn rusaknya sel drh merah-malaria nefrosis: pd anak yg terinfeksi P.malariae dan diduga disebabakn krn adanya deposit kompleks antigen antibodi pd membran basal glomerulus ginjal-demam yg mpy 3 stadium: a. stadium menggigilb. perasaan dingin berubah mjd paans sekalic. stadium berkeringat shngga suhu turun dgn cepat-splenomegali: pembesaran limpaMO

Cara penularan:lewat nyamuk anopheles betina Cara pemeriksaan:

Pemeriksaan darah: Sediaan apusan darah dlm sel darah merah

LED meningkatSel2 darah putih berkuarang (leukopenia)

Metoda tanpa menggunakan mmikroskop: hal 183 PARASITOLOGI KEDOKTERAN

Teknik dip-stik: mendeteksi scr imunoenzimatik suatu protein kaya histidin II yg spesifik parasit spesifik utk S. falciparum

Penatalaksanaan:profilaksi(obat untuk melindungi penyakit yang berkembang) Pencegahan:pengendalian vektor,insectisida,menggunakan obat anti nyamuk

Page 3: LBm 5 parasitologi.doc

vaksin Prognosis:Mortalitas sangat jarang

2. Scabies: hal 266 Parasitologi kedokteranpenyakit yg disebabkan antropoda penyakit kudis

Etiology:Sarcoptest scabiei varietas hominis Patogenesis

Scabies menggali parit parit dl epidermis rasa gatal yg hebat kerusakan kulut. Lokasi kerusaakan nya adalh interdigital, daerah aksilla, sekitar umbilicus, skrotum dan aerola mamae

Gejala tanda:gatal hebat yg timbul pd malam hari yg disebabakan sensitisassi ekskret dan sekret tungau stlh terinfestasi selama 1 bln dan didahului oleh rash(bintik2 merah)

Gk: dermatitis yg diakibatakn lgsg spt parasitisasi gigitan serta penghisapan darah; alergi; askariasis akibat migrasi kedlm organ ; sbg vektor pnyakit. Lbh lnjut akan mnyebbkn kerusakan tdk lgsg sbg pncemar mknan dan obat2n

MO Cara penularan:Melalui kontak fisik,pakaiann,sprei. Penderita biasnya kel eko

rendah yg kurang mnjga kebersihan Cara pemeriksaan:

Bila ditemukan S.scabei yg dipdptkan dgn mencongkel tungau dr kulit, kerikan kulit/ biopsy

DD: prurigo yg mmpnyai predileksi sama Penatalaksanaan:

-Preparat sulfur presipitatum 5- 10% stadium larva, nimfa dan dewasa(3 hari)-gama benzene heksaklorida semua stadium(tdk utk anak dbwh 6 th)-benzilbenzoate 20-25% krotamiton semua stadium tp mahal

Pencegahan:snitasi lingk dan insektisida Prognosis: baik

3. Toksoplasmosis(sporozoa) hal 155 parasit kdokteran Etiology:Toxoplasma gondii

Menyebabakan toksoplasmosis :- kongenital: ditularkan melaui ibu terindeksi pada kpd anaknya melaui plasentaTrdpt grnulomata kecil dpt terlihat di otak dan mengalami kalsifikasi.Dpt menimbulkan gguan ssunan saraf pusat dan hepatomegali- akuasita: dr hewan , transmisi dr hewan , inhalasi droplet yg infeksius

Patogenesis: organisme diduga mnyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah biasnya yg terkena adlh otak , paru2, hati, limpa ,ginjal, kel limfe, otot, sumsum tlg dan kel adrenalSiklus seksual: trjadi d usus shngga ookista akan keluar melalui tinja dan siklus aseksual pd ekstraintestinal akn tmpak pd hospes ini.Famili felidae , sbg hospes definitif mdpt infeksi krn menggigit tikus, mencit, burung/ binatang yg sdh terkontaminasi. Parasit msk kdlm sel epitel usus halus Mmbelah mnjdi merozoit bbrp merozoit pindh ke siklus seksual mmbntuk makrogametosit, mikrogametosit dan zygote. Zygote ookista keluar bersama

Page 4: LBm 5 parasitologi.doc

tinja. Yg trpenting adlh termaknny ookista. Mnusia dpt terkena miss; mkn dagina yg kurang matang yg berisi kista toksoplasmaPd binatang termasuk manusia, sbg hospes perantara ,hnya didptkan bntuk aseksual pd ekstraintestinal berupa trofozoit dan kista.Trofozoit multiplikasi dgn cpt dlm sel hospes brkembang scra intraseluler dlm bnyak mcm sel dan membelah diri scra endodigeni yg khas. Sel jar akan pecah dan parasit yg bebas menginvasi sel yg baru. Kista berisi beribu ribu trofozoit, dibentuk dr trofozoit spt kntung bulat yg sebagian besar terdpt pd jar otot, kel limfe, dan ssp

Gejala tanda:asimtomatik,sampai sistem imun tergangguKongenital: hepatitis gejala utama dr lesi fokal yg akut

MK:limfadenopati menyeluruh. Cara penularan:

- T.kongenital: transmisi pada janin tjd in utero melalui plasenta(saat hamil)- T akuasita: bila mkn dging yg kurang matang/ mentah yg mngandung kista jar- transplantasi orgn yg mnderita- transfusi darah lengkap- pada jarum suntik dan alat lab lain yg terkontaminasi

Cara pemeriksaan: tes serologiTes kulit toksoplasmin

Penatalaksanaan: pirimetamin dan sulfonamide, spiramisin, klindamisinPngobatan profilaktik pd ibu hamil

Pencegahan: Prognosis:

T.akuasita td fatal gejala klinis dpt dihilangkan dhn obat adekuat tp kistanya tdk dpt dibasmiBayi dgn toksoplasmosis berat biasanya mniggalIbu yg sdh melahirkan anak dgn T.kongenital utk selanjutnya akan normal krn sdh mpy zat anti

4. Entamoeba histolitika hal 113Etiology:amebiasisPatogenesis3 stadium: histolitika ,minuta, kistahistolitika ,minuta adlh bntuk trofozoithistolitika bersifat patogen dn mmpnyai uk lbh besar dr bntuk minuta

Gejala tandaMOCara penularan:Cara pemeriksaanPenatalaksanaanPencegahan:Prognosis:

Infeksi parasit Helmintes(Usus)

Page 5: LBm 5 parasitologi.doc

1. Enterobiasis hal 26Etiology:enterobius vermicularis adalah infeksi yg kosmopolit dan mgkn mrpkn yg terbnyak distribusinya pada manusia. Krn manusia satu2nya hospes dr E. Vermikularis. Tmpt hdp nya di sekum dan bag yg berdekatan , ileum bag bawah , kilon ascenden dan kadang apendiks.

Patogenesis:Cacing betina gravid uterusnya berisi telur , cacing tersebut turun kekolon sampai kerektum sewaktu penderita sdg tidur cacing keluar dr anus meletakan telur pd permuk kulit didaerah perianal / perineal. Telur cacing in cpt mjd infektif , biasanaya sesudah 2-3 jam

Gejala tanda: asimtomatik, iritasi didaerah anus dan perineum dan di vagina wanita. Adakalanya cacing itu menggembara kerongga peritoneum dan menyebabkan lesi pd organ2 yg jauh letaknya / menimbulkan granuloma eosinofilik didinding ususMO

Cara penularan:1.Menelan telur yg infektif:- autoinfeksi : direk(mell tangan) dan indirek(melalui pakaian)- mell debu dan udara2.retrofeksi melaui anus(larva dr telur yg mnetas disekitar anus kmbali keusus)Cara pemeriksaanPenatalaksanaanPencegahan:Prognosis:

2. Askariasis:Etiology:Ascaris lumbicoidesPatogenesis: ketika meninggalkan hospes telur dlm tinja blm matang pd tanah ,dgn suhu dan kelembaban yg sesuai , telur akan berkembang mjd inefektif dgn embrio ddlmmya, apabila manusiaa mnelan telur infektif mntas dlm usus kecil bag atas mjd larva larva mnembus dinding usus mncapai pmbuluh vena / limfe paru mglami ekdisis larva ke bronkus akrnya tertelan dlm usus kecil larva berkmbang mjd cacing dewasa 8-12 mggu stlh terinfeksi ccng dwsa hdp dlm rongga usus kecil terutama bag atas dan tengahGejala tanda: larva yg melewati paru dpt mnyebbkn pnemonitis, demam, batukMOCara penularan:sayuran yg tdk dicuci, pnbuangan limbah dan tinjaCara pemeriksaanPenatalaksanaan: mebendazole dam pirantel pamoat. Bostruksi pmbedahanPencegahan:Prognosis:

3. Ankilostomiasis dan necatoriasisEtoilogy:Ancylostoma duodenale dan necator americanus Patogenesis: mnempel d mukosa usus halus mghisap drh telur feses larva mnetas mjd filiformis yg infeksiuspmbuluh drh alveolisal nafs dan ditelan lg usus halus

Page 6: LBm 5 parasitologi.doc

Gejala tandaGK: parasit tsb akan menyebabkan kerusakan jar mukosa usus halus dan kehilangan darah. Gk dr pnyakit cacing tambang berbeda tergangtung dari uk cacing dan kerentanan seseorng. Gejala umum: lemah, lelah, palpitasi, pucat dan tdk enak di epigastrium. Pda anak kecil sering timbul keinginan utk makan sesuatu yg tdk layak dimakan. Pd kasus yg berat timbul anemia, hipoproteinemia, edema, dan kelainan jantung. Mungkin jg tdpt lekositosis yg sedang dan eosinofiliaMOCara penularan:A. Duodenale melalui mulut dan kadang melalui kulit

: N.americanus melaui kulitCara pemeriksaanPenatalaksanaanPencegahan:Prognosis:

4. Neurosistikerkosis/ sisterkosis serebralEtiology:Larva tainea solium(cacing pita pada babi)PatogenesisGejala tanda: Gk: berbeda2 tergantung dr letak sisterkosis. Lokasinya diventrikel keempat / sering jg dikorteks serebri akan tmbul gjla tumor serebri spt kejang2 epilepsi, buta, paralisis, dan gngguan psikomotorMOCara penularan:manusia adlh Hostpest definitif dan babi : hospes perantaraCara pemeriksaan: tes serologiPenatalaksanaan: pembedahanPencegahan:Prognosis:

Infeksi parasit helmintes (jaringan)1. Cestoda

Etiology:Cacing pitaPatogenesisCacing ini mmliki sifat jantan maupun betina shngga cacing tunggal dpt mnghasilakn telur fertil dlm jmlh bnyakSiklus hidup ini mlibatkan 2 penjamu: definitif dan intermediat- pd pjmu definitif, ccing dewasa melekat pd mukosa usus dgn mnggunakan penghisap / celah pd kepalanya(scolex) dan bertambah pnjg dgn mnghasilakn rntai2 sgmen(proglotid) hamil terlepas dr tubuh serta melepassakan telur dlm tinja. Telur2 ditelan oleh pejamu intermediat larva dikeluarkan menginvasi usus dan bemigrasi ke jar mmbntuk kista yg mngandung scolex.

Page 7: LBm 5 parasitologi.doc

Pejamu dfinitif mncerna jar yg berisi kista ini myebar dlm ususnya mmungkinkan scolex mlekat pd mukosa usus mjd ccing dwasaManusia terlibat dlm pejamu definitf/ intermediat

Gejala tandaMOCara penularan:Cara pemeriksaanPenatalaksanaan: niklosamid kekawatiran sistiserkosis akibat telur T. solliumprezikuantelPencegahan:proses masak yg bnar utk dging sapi ,babi dan ikanInspeksi dging pada waktu pemotonganPross pmbekuan ,pndingina yg lama dan penggaraman akan merusaak scolexPembuangan feses mnusia dgn cara sehatPrognosis: