Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
-
Upload
ahllaqi-f-seiei -
Category
Documents
-
view
291 -
download
20
Transcript of Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
1/15
LBM 3
Step 7
1. Tujuan dari kebijakan kesehatan pemerintah?
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna
dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
(Sumber :http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakan)
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui
upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
(Kuliah Integrasi dr.Setyo)
Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan
fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan
2. Bagaimana langkah menentukan kebijakan kesehatan ?
Meliputi 3 Kegiatan Utama :
1. Pembuatan, formulasi atau penyusunan kebijakan
a. Analisa situasi dn kecenderungan
Kegiatan ini meliputi pengkajian masalah kebijakan pembangunan kesehatan.
b. Perumusan dan pengkajian alternatif Kebijakan
Penetapan isu strategis
Tujuan/dasar
Perumusan alternatifPengkajian/penilaian alternatif kebijakan
c. Penetapan Kebijakan
Melandaskan pada nilai dan prinsip yang dikemukakan dalam sistem Kebijakan
Pembnagunan kesehatan yg dikemukakan diatas
2. Pelaksanaan kebijakan
http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakanhttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakanhttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakanhttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakan -
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
2/15
Sebelum pelaksanaan ini kebijakan yang telah dipilih perlu ditetaokan melalui
peraturan perundang-undangan yang sesuai. Selanjutnya disosialisasikan kepada
seluruh msyarakat yang berkaitan
3. Evaluasi atau Penilaian Kinerja kebijakan
Untuk dapat menilai seberapa jauh hasil kinerja sebuah kebijakan.
Evaluasi ada 2 :
o Evaluasi Proses
o Evaluasi Hasil
Dengan teknik :
o Imprisionistik, dengan metode observasi dan pemnafaatan data kualitatif
o Ilmiah, dengan metode kajian atau penelitian
(Rachmat, 2004, Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, UGM)
3. Fungsi dari kebijakan kesehatan?
4. Implementasi kebijakan kesehatan ?
5. Visi dan misi kebijakan kesehatan?
Visi :
departemen kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan menuju
terwujudnya Indonesia sehat.
Misi:
Menetapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel.
Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan
Memberdayakan masyarakat dan daerah.
Melaksanakan pembangunan kesehatan yang berskala nasional.
(Sumber :www.p3skk.litbang.depkes.go.id/visi.htm)
6. Macam kebijakan kesehatan?
a. Kebijakan strategik, yaitu aspek kesehatan yang ada dalam bentuk
UUD, Ketetapan MPR, UU, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah.
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
3/15
b. Kebijakan Material, yaitu aspek kesehatan yang ada dalam bentuk
keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Surat keputusan Menteri,
Instruksi Menteri, surat edaran menteri , Surat keputusan Bersama, dan
keputusan kepala Daerah, Instruksi Kepala Daerah.
c. Kebijakan teknis Operasional, yaitu aspek kesehatan yang ada dalam
bentuk Peraturan, Keputusan dan Instruksi Lembaga Pemerintah Non
Deparetemen dan direktorat jenderal departemen.
(Rachmat, 2004, Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, UGM)
2.9.3. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE)
Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
2.9.4. Kebijakan program lingkungan sehat
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
Pengembangan wilayah sehat
2.9.5. Kebijakan program upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
4/15
Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi
kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
2.9.6. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif
Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
Pengadaan obat dan perbekalan RS
Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
2.9.7. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
Peningkatan imunisasi
Penemuan dan tatalaksana penderita
Peningkatan surveilans epidemologi
Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit
2.9.8. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat
Peningkatan pendidikan gizi
Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi
mikro lainnya
Penanggulangan gizi lebih
Peningkatan surveilans gizi
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
5/15
2.9.9. Kebijakan program sumber daya kesehatan
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk
miskin
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
2.9.10. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Pengkajian dan penyusunan kebijakan
Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian,
pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan
Pengembangan sistem informasi kesehatan
Pengembangan sistem kesehatan daerah
Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
2.9.11. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan
Penelitian dan pengembangan
Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian
Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
(Departemen Kesehatan RI . 2009. Sistem Kesehatan Nasional . Jakar ta : Departemen Kesehatan RI )
7. Sasaran kebijakan kesehatan?
Terciptanya kebijakan kesehatan yang menjamin tercapainya system
kesehatan yang efisien, efektif, berkualitas, dan berkesinambungan
Terciptanya kebijakan kesehatan yang mendukung reformasi bidang
kesehatan
Tersedianya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mampu
melakukan berbagai kajian kebijakan kesehatan
Berjalannya system perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah
dan sektoral dalam mendukung desentralisasi
Terciptanya organisasi dan tata laksana di berbagai tingkat administrasi
sesuai dengan asas desentralisasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
6/15
Tertatanya administrasi keuangan dan perlengkapan yang efisien dan
fleksibel di seluruh jajaran kesehatan
Terciptanya mekanisme pengawasan pengendalian diseluruh jajaran
kesehatan
Tersusunnya berbagai perangkat hokum di bidang kesehatan secara
menyeluruh
Terlaksananya inventarisasi, kajian dan analisis secara akademis seluruh
perangkat hokum yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya
kesehatan
Tersedianya perangkat hokum guna dilaksanakannya proses legislasi dan
mitigasi dalam penyelesaian konflik hokum bidang kesehatan
Tersedianya informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan lengkap
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan
pembangunan kesehatan, serta menyediakan informasi untuk perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan meningkatkankewaspadaan di semua tingkat administrasi; dan
Tersusunnya kebijakan dan konsep pengelolaan program kesehatan untuk
mendukung desentralisasi.
( Sumber : http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/05/program-pembangunan-
nasional.html)
8. Langkah SWOT?
1. Melakukan Analisis Kekuatan dan Kelemahan organisasi
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari
perangkat organisasi dan fungsi organisai
b. Memberi nilai (performance baik/buruk dan
importancepenting/tidak penting) untuk setiap unsur yang akan dinilai
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
2. Melakukan Analisis Kesempatan Organisasi
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilaihal2 baru seperti kebijakan
pemerintah
b. Memberi nilai (nilai attractiveness dan nilai success probability
tinggi/rendah) untuk setiap unsur yang akan dinilai
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
3. Melakukan Analisis Hambatan Organisasi
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
7/15
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari
perangkat organisasi dan fungsi organisai
b. Memberi nilai (nilai probability of occurancesering/jarang dan nilai
seriousness serius/tidak) untuk setiap unsur yang akan dinilai
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar
9. Strategi kebijakan kesehatan ?
Terciptanya kebijakan kesehatan yang menjamin tercapainya system
kesehatan yang efisien, efektif, berkualitas, dan berkesinambungan
Terciptanya kebijakan kesehatan yang mendukung reformasi bidang
kesehatan
Tersedianya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mampu
melakukan berbagai kajian kebijakan kesehatan
Berjalannya system perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah
dan sektoral dalam mendukung desentralisasi
Terciptanya organisasi dan tata laksana di berbagai tingkat administrasi
sesuai dengan asas desentralisasi dan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik
Tertatanya administrasi keuangan dan perlengkapan yang efisien dan
fleksibel di seluruh jajaran kesehatan
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
8/15
Terciptanya mekanisme pengawasan pengendalian diseluruh jajaran
kesehatan
Tersusunnya berbagai perangkat hokum di bidang kesehatan secara
menyeluruh
Terlaksananya inventarisasi, kajian dan analisis secara akademis seluruh
perangkat hokum yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya
kesehatan
Tersedianya perangkat hokum guna dilaksanakannya proses legislasi dan
mitigasi dalam penyelesaian konflik hokum bidang kesehatan
Tersedianya informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan lengkap
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan
pembangunan kesehatan, serta menyediakan informasi untuk perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan meningkatkan
kewaspadaan di semua tingkat administrasi; dan
Tersusunnya kebijakan dan konsep pengelolaan program kesehatan untuk
mendukung desentralisasi.
http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/05/program-pembangunan-
nasional.html
10.Fungsi dan manfaat SWOT?
Manfaat
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
9/15
Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan
melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya dan
kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan kemasa depan.
Untuk menganalisis kesempatan/peluang dan kekuatan dalam membuat rencana jangka
panjang.
Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan menghasilkan
rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.
Untuk mengidentifikasi Faktor eksternal (O dan S) dan Faktor Internal (S da W)
(Administrasi Kesehatan, Budioro)
11.Unsur analisis SWOT?
Unsur 2
o Strength kelebihan yg bersifat khas u/ mencapai tujuan
o Weakness kekurangan yg bersifat khas yg jika diatasi dpt digunakan u/
mencapai tujuan
o Opportunity peluang yg bersifat positif
o Threat kendala yg bersifat negatif dan jika diatasi tujuan tercapai
Faktor internal : S dan W
Faktor eksternal : O dan T
Faktor positif : S dan O
Faktor negatif : W dan T
Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar
12.Apa saja yang termasuk dalam masalah kesehatan?
13.Kaitan SWOT pada scenario ?
14.Indicator masalah kesehatan ?
1. Indikator masalahINDIKATOR TARGET
2010HASIL KET
MORTALITAS1. Angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup
2. Angka kemtian balita per 1.000
40
58
14
16
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
10/15
kelahiran hidup
3. Angka kematian ibu per 100.000kelahiran hidup
4. Angka Harapan hidup waktu lahir
150 (10)
67.9
22 dari 6500kelahiran hidup
62
MORBIDITAS
5. Angka kesakitan malaria per 1.000penduduk6. Angka kesembuhan penderita TB paru
BTA +
7. Prevalensi HIV ( Presentase KasusTerhadap penduduk beresiko)
8. Angka Acute Flasid Paralysis (AFP)
pada anank usia
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
11/15
AKSES DAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN16. Presentase penduduk yang memanfaatkan
puskesmas
17. Presentase penduduk yang memanfaatkan
rumah sakit18. Presentase sarana Kesehatan dengan
kemampuan laboratorium kesehatan19. Presentase rumah sakit yang
menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan
spesialis dasar
20. Presentase obat generik berlogo dalampersediaan obat
15
1.5
100
100
100
58.2
10.1
47
100
79.2
INDIKATOR TARGET 2010 HASIL KET
PELAYANAN KESEHATAN21. Presentase persalinan oleh
tenaga kesehatan
22. Presentase Desa yang mencapai
Universal Child Immunization (UCI)23. Presentase Desa Terkena
Kejadian Luar Biasa (KLB yang
ditangani < 24 Jam
24. Presentase Ibu hamil yangmendapat tablet Fe
25. Presentase Bayi yang mendapat
ASI Eksklusif26. Presentase murid sekolah
dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang
mendapat pemeriksaan gigi dan mulut
27. Presentase Pekerja yangmendapat Pelayanan kesehatan kerja
28. Presentase keluarga miskin
yang mendapat pelayanan kesehatan.
90
100
100
80
80
100
80
100
62.9
46
100
86
46.7
66.7
70.03
100
INDIKATOR TARGET
2010
HASIL
2006
KET
SUMBER DAYA KESEHATAN
29. Rasio dokter per 100.000
penduduk
30. Rasio dokter spesialis per100.000 penduduk
40
6
2
15
3
0.16
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
12/15
31. Rasio dokter keluarga per
1.000 keluarga32. Rasio dokter gigi per 100.000
penduduk
33. Rasio apoteker per 100.000
penduduk34. Rasio bidan per 100.000
penduduk35. Rasio perawat per 100.000
penduduk
36. Rasio ahli gizi per 100.000
penduduk37. Rasio ahli sanitasi per 100.000
penduduk
38. Rasio ahli kesehatan
masyarakat per 100.000 penduduk
39.
Presentase penduduk yangmenjadi peserta jaminan pemeliharaan
kesehatan40. Rata-rata presentase anggaran
kesehatan dalam APBD Kabupaten
41. Alokasi Anggaran KesehatanPemerintah per kapita per tahun (
ribuan rupiah)
11
10
100
117.522
40
40
80
15
100
5
3
34
795
5
7
65,1
8
100
INDIKATOR TARGET 2010 HASIL KET
MANAJEMEN KESEHATAN42. Presentase kabupaten yang
mempunyai dokumen sistem
kesehatan43. Presentase kabupaten yang
memiliki contingency Planuntukmasalahkesehatan akibat
bencana
44. Presentase kabupaten Kota
yang membuat propfil kesehatan
100
100
100
100
100
100
KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT
45. Presentase keluarga yangmemiliki akses terhadap air bersih
46. Presentase usia subur yangmenjadi akseptor keluarga
berencana
47. Angka kecelakaanlalulintas per 100.000 penduduk
48. presentase penduduk yang
85
70
10
95
78,5
67
4
83
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
13/15
melek huruf
www.litbang.depkes.go.id/download/presentasi
Indikator derajat kesehatan
Angka2 kematian utama, seperti :
Angka Kematian Umum
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Balita
Angka Kematian Ibu Bersalin
Umur Harapan Hidup Sejak Lahir
Angka2 kesakitan & penyebab kematian, seperti :
Pola penyakit utama & kecenderungannya
Penyakit2 utama penyebab kematian
Status gizi masyarakat :
Kekurangan energy & protein
Kekurangan vit.A
Gangguan akibat kekurangan iodium
Anemia gizi
Ketergantungan & penyalahgunaan obat
(Budioro B.2002.Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat.Semarang:FK UNDIP)
15.Cnth kasus di scenario apakan termasuk dalam masalah kesehatan ?
16.Pencegahan polio ?Pencegahan
Dalam World Health Assembly 1988 yang diikuti sebagian besar negara di dunia, dibuat kesepakatan
untuk melakukan eradikasi polio (Erapo) tahun 2000. Artinya, dunia bebas polio pada 2000. Program
Erapo pertama yang dilakukan adalah melakukan imunisasi tinggi dan menyeluruh. Kemudian, diikuti
Pekan Imunisasi Nasional yang dilakukan Depkes 1995, 1996, dan 1997. Imunisasi polio yang harus
diberikan sesuai rekomendasi WHO adalah sejak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6-8 minggu.Kemudian, diulang usia 1,5 tahun, dan 15 tahun. Upaya ketiga adalah survailance accute flaccid
paralysis atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di bawah 15 tahun. Mereka
harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau bukan.
Tindakan lain adalah melakukan mopping-up. Yakni, pemberian vaksinasi massal di daerah yang
ditemukan penderita polio terhadap anak usia di bawah lima tahun tanpa melihat status imunisasi polio
sebelumnya.
http://www.litbang.depkes.go.id/download/presentasihttp://www.litbang.depkes.go.id/download/presentasi -
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
14/15
17.Penelitian kebijakan ?
1. Definisi
Proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap
masalah-masalah social yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu
pengambil kebijakan memecahkan masalah dengan jalan menyediakan rekomendasi
yang berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatic.
(Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Sudarwan Danim, Bumi
Aksara)
2. Latar Belakang
Penelitian kebijakan (policy research) secara spesifik ditujukan untuk membantu
pembuat kebijakan (policymaker) dalam menyusun rencana kebijakan, dengan jalan
memberikan pendapat atau informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan
masalah yang kita hadapi sehari-hari. Dengan demikian, penelitian kebijakan
merupakan rangkaian aktivitas yang diawali dengan persiapan peneliti untukmengadakan penelitian dan diakhiri dengan penyusunan rekomendasi.
Masalah social oleh para peneliti tidak dapat dipersepsikan secara tunggal, oleh
karena terdapat banyak persepsi mengenai masalah social, lebih-lebih masalah social
itu menyangkut seluruh tatanan kehidupan.
(Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Sudarwan Danim, Bumi
Aksara)
3. Tujuan
Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah untuk disampaikan kepada pembuat
kebijakan.Penelitian kebijakan diarahkan untuk memberi efek terhadap tindakan praktis yaitu,
pemecahan masalah social.
(Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Sudarwan Danim, Bumi
Aksara)
4. Langkah-langkah
a. Persiapan
b. Konseptualisasi studi
c. Analisis teknikal
d. Perumusan rekomendasi
e. Mengkomunikasikan hasil studi
(Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan,
Sudarwan Danim, Bumi Aksara)
-
7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)
15/15
ERADIKASI POLIO
1. Program eradikasi polio di Indonesia ?
a. Imunisasi Rutin (OPV)
b. PIN
c. Surveilens AFP
d. Mopping up