Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

download Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

of 15

Transcript of Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    1/15

    LBM 3

    Step 7

    1. Tujuan dari kebijakan kesehatan pemerintah?

    Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna

    dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya

    (Sumber :http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakan)

    Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui

    upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),

    pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan

    kesehatan (rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

    (Kuliah Integrasi dr.Setyo)

    Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan

    fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu

    pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan

    2. Bagaimana langkah menentukan kebijakan kesehatan ?

    Meliputi 3 Kegiatan Utama :

    1. Pembuatan, formulasi atau penyusunan kebijakan

    a. Analisa situasi dn kecenderungan

    Kegiatan ini meliputi pengkajian masalah kebijakan pembangunan kesehatan.

    b. Perumusan dan pengkajian alternatif Kebijakan

    Penetapan isu strategis

    Tujuan/dasar

    Perumusan alternatifPengkajian/penilaian alternatif kebijakan

    c. Penetapan Kebijakan

    Melandaskan pada nilai dan prinsip yang dikemukakan dalam sistem Kebijakan

    Pembnagunan kesehatan yg dikemukakan diatas

    2. Pelaksanaan kebijakan

    http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakanhttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakanhttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakanhttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakan
  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    2/15

    Sebelum pelaksanaan ini kebijakan yang telah dipilih perlu ditetaokan melalui

    peraturan perundang-undangan yang sesuai. Selanjutnya disosialisasikan kepada

    seluruh msyarakat yang berkaitan

    3. Evaluasi atau Penilaian Kinerja kebijakan

    Untuk dapat menilai seberapa jauh hasil kinerja sebuah kebijakan.

    Evaluasi ada 2 :

    o Evaluasi Proses

    o Evaluasi Hasil

    Dengan teknik :

    o Imprisionistik, dengan metode observasi dan pemnafaatan data kualitatif

    o Ilmiah, dengan metode kajian atau penelitian

    (Rachmat, 2004, Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, UGM)

    3. Fungsi dari kebijakan kesehatan?

    4. Implementasi kebijakan kesehatan ?

    5. Visi dan misi kebijakan kesehatan?

    Visi :

    departemen kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan menuju

    terwujudnya Indonesia sehat.

    Misi:

    Menetapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel.

    Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan

    Memberdayakan masyarakat dan daerah.

    Melaksanakan pembangunan kesehatan yang berskala nasional.

    (Sumber :www.p3skk.litbang.depkes.go.id/visi.htm)

    6. Macam kebijakan kesehatan?

    a. Kebijakan strategik, yaitu aspek kesehatan yang ada dalam bentuk

    UUD, Ketetapan MPR, UU, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah.

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    3/15

    b. Kebijakan Material, yaitu aspek kesehatan yang ada dalam bentuk

    keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Surat keputusan Menteri,

    Instruksi Menteri, surat edaran menteri , Surat keputusan Bersama, dan

    keputusan kepala Daerah, Instruksi Kepala Daerah.

    c. Kebijakan teknis Operasional, yaitu aspek kesehatan yang ada dalam

    bentuk Peraturan, Keputusan dan Instruksi Lembaga Pemerintah Non

    Deparetemen dan direktorat jenderal departemen.

    (Rachmat, 2004, Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, UGM)

    2.9.3. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

    Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan

    edukasi (KIE)

    Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda

    Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

    2.9.4. Kebijakan program lingkungan sehat

    Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

    Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan

    Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan

    Pengembangan wilayah sehat

    2.9.5. Kebijakan program upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan

    Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya

    Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya

    Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    4/15

    Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi

    kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana

    Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

    2.9.6. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan

    Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS

    Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif

    Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit

    Pengadaan obat dan perbekalan RS

    Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan

    Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga

    Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

    2.9.7. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit

    Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko

    Peningkatan imunisasi

    Penemuan dan tatalaksana penderita

    Peningkatan surveilans epidemologi

    Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit

    2.9.8. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat

    Peningkatan pendidikan gizi

    Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi

    mikro lainnya

    Penanggulangan gizi lebih

    Peningkatan surveilans gizi

    Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    5/15

    2.9.9. Kebijakan program sumber daya kesehatan

    Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

    Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk

    miskin

    Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

    2.9.10. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

    Pengkajian dan penyusunan kebijakan

    Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian,

    pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan

    Pengembangan sistem informasi kesehatan

    Pengembangan sistem kesehatan daerah

    Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan

    2.9.11. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan

    Penelitian dan pengembangan

    Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian

    Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan

    (Departemen Kesehatan RI . 2009. Sistem Kesehatan Nasional . Jakar ta : Departemen Kesehatan RI )

    7. Sasaran kebijakan kesehatan?

    Terciptanya kebijakan kesehatan yang menjamin tercapainya system

    kesehatan yang efisien, efektif, berkualitas, dan berkesinambungan

    Terciptanya kebijakan kesehatan yang mendukung reformasi bidang

    kesehatan

    Tersedianya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mampu

    melakukan berbagai kajian kebijakan kesehatan

    Berjalannya system perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah

    dan sektoral dalam mendukung desentralisasi

    Terciptanya organisasi dan tata laksana di berbagai tingkat administrasi

    sesuai dengan asas desentralisasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang

    baik

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    6/15

    Tertatanya administrasi keuangan dan perlengkapan yang efisien dan

    fleksibel di seluruh jajaran kesehatan

    Terciptanya mekanisme pengawasan pengendalian diseluruh jajaran

    kesehatan

    Tersusunnya berbagai perangkat hokum di bidang kesehatan secara

    menyeluruh

    Terlaksananya inventarisasi, kajian dan analisis secara akademis seluruh

    perangkat hokum yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya

    kesehatan

    Tersedianya perangkat hokum guna dilaksanakannya proses legislasi dan

    mitigasi dalam penyelesaian konflik hokum bidang kesehatan

    Tersedianya informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan lengkap

    sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan

    pembangunan kesehatan, serta menyediakan informasi untuk perencanaan,

    pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan meningkatkankewaspadaan di semua tingkat administrasi; dan

    Tersusunnya kebijakan dan konsep pengelolaan program kesehatan untuk

    mendukung desentralisasi.

    ( Sumber : http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/05/program-pembangunan-

    nasional.html)

    8. Langkah SWOT?

    1. Melakukan Analisis Kekuatan dan Kelemahan organisasi

    a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari

    perangkat organisasi dan fungsi organisai

    b. Memberi nilai (performance baik/buruk dan

    importancepenting/tidak penting) untuk setiap unsur yang akan dinilai

    c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan

    d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

    2. Melakukan Analisis Kesempatan Organisasi

    a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilaihal2 baru seperti kebijakan

    pemerintah

    b. Memberi nilai (nilai attractiveness dan nilai success probability

    tinggi/rendah) untuk setiap unsur yang akan dinilai

    c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan

    d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

    3. Melakukan Analisis Hambatan Organisasi

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    7/15

    a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari

    perangkat organisasi dan fungsi organisai

    b. Memberi nilai (nilai probability of occurancesering/jarang dan nilai

    seriousness serius/tidak) untuk setiap unsur yang akan dinilai

    c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan

    d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

    Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

    9. Strategi kebijakan kesehatan ?

    Terciptanya kebijakan kesehatan yang menjamin tercapainya system

    kesehatan yang efisien, efektif, berkualitas, dan berkesinambungan

    Terciptanya kebijakan kesehatan yang mendukung reformasi bidang

    kesehatan

    Tersedianya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mampu

    melakukan berbagai kajian kebijakan kesehatan

    Berjalannya system perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah

    dan sektoral dalam mendukung desentralisasi

    Terciptanya organisasi dan tata laksana di berbagai tingkat administrasi

    sesuai dengan asas desentralisasi dan penyelenggaraan pemerintahan

    yang baik

    Tertatanya administrasi keuangan dan perlengkapan yang efisien dan

    fleksibel di seluruh jajaran kesehatan

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    8/15

    Terciptanya mekanisme pengawasan pengendalian diseluruh jajaran

    kesehatan

    Tersusunnya berbagai perangkat hokum di bidang kesehatan secara

    menyeluruh

    Terlaksananya inventarisasi, kajian dan analisis secara akademis seluruh

    perangkat hokum yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya

    kesehatan

    Tersedianya perangkat hokum guna dilaksanakannya proses legislasi dan

    mitigasi dalam penyelesaian konflik hokum bidang kesehatan

    Tersedianya informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan lengkap

    sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan

    pembangunan kesehatan, serta menyediakan informasi untuk perencanaan,

    pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan meningkatkan

    kewaspadaan di semua tingkat administrasi; dan

    Tersusunnya kebijakan dan konsep pengelolaan program kesehatan untuk

    mendukung desentralisasi.

    http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/05/program-pembangunan-

    nasional.html

    10.Fungsi dan manfaat SWOT?

    Manfaat

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    9/15

    Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan

    melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya dan

    kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan kemasa depan.

    Untuk menganalisis kesempatan/peluang dan kekuatan dalam membuat rencana jangka

    panjang.

    Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan menghasilkan

    rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.

    Untuk mengidentifikasi Faktor eksternal (O dan S) dan Faktor Internal (S da W)

    (Administrasi Kesehatan, Budioro)

    11.Unsur analisis SWOT?

    Unsur 2

    o Strength kelebihan yg bersifat khas u/ mencapai tujuan

    o Weakness kekurangan yg bersifat khas yg jika diatasi dpt digunakan u/

    mencapai tujuan

    o Opportunity peluang yg bersifat positif

    o Threat kendala yg bersifat negatif dan jika diatasi tujuan tercapai

    Faktor internal : S dan W

    Faktor eksternal : O dan T

    Faktor positif : S dan O

    Faktor negatif : W dan T

    Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

    12.Apa saja yang termasuk dalam masalah kesehatan?

    13.Kaitan SWOT pada scenario ?

    14.Indicator masalah kesehatan ?

    1. Indikator masalahINDIKATOR TARGET

    2010HASIL KET

    MORTALITAS1. Angka kematian bayi per 1.000

    kelahiran hidup

    2. Angka kemtian balita per 1.000

    40

    58

    14

    16

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    10/15

    kelahiran hidup

    3. Angka kematian ibu per 100.000kelahiran hidup

    4. Angka Harapan hidup waktu lahir

    150 (10)

    67.9

    22 dari 6500kelahiran hidup

    62

    MORBIDITAS

    5. Angka kesakitan malaria per 1.000penduduk6. Angka kesembuhan penderita TB paru

    BTA +

    7. Prevalensi HIV ( Presentase KasusTerhadap penduduk beresiko)

    8. Angka Acute Flasid Paralysis (AFP)

    pada anank usia

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    11/15

    AKSES DAN MUTU PELAYANAN

    KESEHATAN16. Presentase penduduk yang memanfaatkan

    puskesmas

    17. Presentase penduduk yang memanfaatkan

    rumah sakit18. Presentase sarana Kesehatan dengan

    kemampuan laboratorium kesehatan19. Presentase rumah sakit yang

    menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan

    spesialis dasar

    20. Presentase obat generik berlogo dalampersediaan obat

    15

    1.5

    100

    100

    100

    58.2

    10.1

    47

    100

    79.2

    INDIKATOR TARGET 2010 HASIL KET

    PELAYANAN KESEHATAN21. Presentase persalinan oleh

    tenaga kesehatan

    22. Presentase Desa yang mencapai

    Universal Child Immunization (UCI)23. Presentase Desa Terkena

    Kejadian Luar Biasa (KLB yang

    ditangani < 24 Jam

    24. Presentase Ibu hamil yangmendapat tablet Fe

    25. Presentase Bayi yang mendapat

    ASI Eksklusif26. Presentase murid sekolah

    dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang

    mendapat pemeriksaan gigi dan mulut

    27. Presentase Pekerja yangmendapat Pelayanan kesehatan kerja

    28. Presentase keluarga miskin

    yang mendapat pelayanan kesehatan.

    90

    100

    100

    80

    80

    100

    80

    100

    62.9

    46

    100

    86

    46.7

    66.7

    70.03

    100

    INDIKATOR TARGET

    2010

    HASIL

    2006

    KET

    SUMBER DAYA KESEHATAN

    29. Rasio dokter per 100.000

    penduduk

    30. Rasio dokter spesialis per100.000 penduduk

    40

    6

    2

    15

    3

    0.16

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    12/15

    31. Rasio dokter keluarga per

    1.000 keluarga32. Rasio dokter gigi per 100.000

    penduduk

    33. Rasio apoteker per 100.000

    penduduk34. Rasio bidan per 100.000

    penduduk35. Rasio perawat per 100.000

    penduduk

    36. Rasio ahli gizi per 100.000

    penduduk37. Rasio ahli sanitasi per 100.000

    penduduk

    38. Rasio ahli kesehatan

    masyarakat per 100.000 penduduk

    39.

    Presentase penduduk yangmenjadi peserta jaminan pemeliharaan

    kesehatan40. Rata-rata presentase anggaran

    kesehatan dalam APBD Kabupaten

    41. Alokasi Anggaran KesehatanPemerintah per kapita per tahun (

    ribuan rupiah)

    11

    10

    100

    117.522

    40

    40

    80

    15

    100

    5

    3

    34

    795

    5

    7

    65,1

    8

    100

    INDIKATOR TARGET 2010 HASIL KET

    MANAJEMEN KESEHATAN42. Presentase kabupaten yang

    mempunyai dokumen sistem

    kesehatan43. Presentase kabupaten yang

    memiliki contingency Planuntukmasalahkesehatan akibat

    bencana

    44. Presentase kabupaten Kota

    yang membuat propfil kesehatan

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT

    45. Presentase keluarga yangmemiliki akses terhadap air bersih

    46. Presentase usia subur yangmenjadi akseptor keluarga

    berencana

    47. Angka kecelakaanlalulintas per 100.000 penduduk

    48. presentase penduduk yang

    85

    70

    10

    95

    78,5

    67

    4

    83

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    13/15

    melek huruf

    www.litbang.depkes.go.id/download/presentasi

    Indikator derajat kesehatan

    Angka2 kematian utama, seperti :

    Angka Kematian Umum

    Angka Kematian Bayi

    Angka Kematian Balita

    Angka Kematian Ibu Bersalin

    Umur Harapan Hidup Sejak Lahir

    Angka2 kesakitan & penyebab kematian, seperti :

    Pola penyakit utama & kecenderungannya

    Penyakit2 utama penyebab kematian

    Status gizi masyarakat :

    Kekurangan energy & protein

    Kekurangan vit.A

    Gangguan akibat kekurangan iodium

    Anemia gizi

    Ketergantungan & penyalahgunaan obat

    (Budioro B.2002.Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat.Semarang:FK UNDIP)

    15.Cnth kasus di scenario apakan termasuk dalam masalah kesehatan ?

    16.Pencegahan polio ?Pencegahan

    Dalam World Health Assembly 1988 yang diikuti sebagian besar negara di dunia, dibuat kesepakatan

    untuk melakukan eradikasi polio (Erapo) tahun 2000. Artinya, dunia bebas polio pada 2000. Program

    Erapo pertama yang dilakukan adalah melakukan imunisasi tinggi dan menyeluruh. Kemudian, diikuti

    Pekan Imunisasi Nasional yang dilakukan Depkes 1995, 1996, dan 1997. Imunisasi polio yang harus

    diberikan sesuai rekomendasi WHO adalah sejak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6-8 minggu.Kemudian, diulang usia 1,5 tahun, dan 15 tahun. Upaya ketiga adalah survailance accute flaccid

    paralysis atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di bawah 15 tahun. Mereka

    harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau bukan.

    Tindakan lain adalah melakukan mopping-up. Yakni, pemberian vaksinasi massal di daerah yang

    ditemukan penderita polio terhadap anak usia di bawah lima tahun tanpa melihat status imunisasi polio

    sebelumnya.

    http://www.litbang.depkes.go.id/download/presentasihttp://www.litbang.depkes.go.id/download/presentasi
  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    14/15

    17.Penelitian kebijakan ?

    1. Definisi

    Proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap

    masalah-masalah social yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu

    pengambil kebijakan memecahkan masalah dengan jalan menyediakan rekomendasi

    yang berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatic.

    (Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Sudarwan Danim, Bumi

    Aksara)

    2. Latar Belakang

    Penelitian kebijakan (policy research) secara spesifik ditujukan untuk membantu

    pembuat kebijakan (policymaker) dalam menyusun rencana kebijakan, dengan jalan

    memberikan pendapat atau informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan

    masalah yang kita hadapi sehari-hari. Dengan demikian, penelitian kebijakan

    merupakan rangkaian aktivitas yang diawali dengan persiapan peneliti untukmengadakan penelitian dan diakhiri dengan penyusunan rekomendasi.

    Masalah social oleh para peneliti tidak dapat dipersepsikan secara tunggal, oleh

    karena terdapat banyak persepsi mengenai masalah social, lebih-lebih masalah social

    itu menyangkut seluruh tatanan kehidupan.

    (Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Sudarwan Danim, Bumi

    Aksara)

    3. Tujuan

    Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah untuk disampaikan kepada pembuat

    kebijakan.Penelitian kebijakan diarahkan untuk memberi efek terhadap tindakan praktis yaitu,

    pemecahan masalah social.

    (Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Sudarwan Danim, Bumi

    Aksara)

    4. Langkah-langkah

    a. Persiapan

    b. Konseptualisasi studi

    c. Analisis teknikal

    d. Perumusan rekomendasi

    e. Mengkomunikasikan hasil studi

    (Sumber : Buku Pengantar Studi Penelitian Kebijakan,

    Sudarwan Danim, Bumi Aksara)

  • 7/27/2019 Lbm 3 Skn Sgd 22(Ahllaqy)

    15/15

    ERADIKASI POLIO

    1. Program eradikasi polio di Indonesia ?

    a. Imunisasi Rutin (OPV)

    b. PIN

    c. Surveilens AFP

    d. Mopping up