Latar Belakang1

download Latar Belakang1

of 11

description

nnnn

Transcript of Latar Belakang1

I. PENDAHULUAN

1.1 Judul :1.2 Latar Belakang :Era kehidupan modern saat ini manusia cenderung memiliki aktifitas yang sangat padat sehingga untuk memenuhi kebutuhan primernya, mereka cenderung mencari alternatif yang dapat mempermudah mereka dalam pemenuhananya. Sehingga mereka cenderung memilih hal yang bersifat instan tanpa mengabaian kualitasnya. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah pemenuhan pangan sehingga dalam pemenuhan kebutuhan tersebut manusia lebih memilih makanan instan untuk mempersingkat waktu dan prosesnya dalam memenuhi kebutuhan pangan yang tetap sehat dan terjaga kadungan gizinya.Sayuran merupakan salah satu sumber gizi yang urgen bagi tubuh manusia. Sayuran mengandung serat (selulosa) yang sangat baik bagi kesehatan pencernaan dan dapat menjadi salah satu alternatif pangan untuk mengurangi penggunaan nasi sebagai bahan makanan pokok bagi penderita obesitas. Indonesia sebagai salah satu penghasil beras terbesar di dunia membuat warganya menjadikan beras sebagai sumber makanan pokok, namun mengkonsumsi nasi berlebih dapat menyebabkan penyakit obesitas hingga diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit nomor satu yang menyerang masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sebaiknya masyarakat mewujudkan pola hidup sehat dengan menyeimbangkan pengkonsumsian sumber gizi dengan maksimalkan konsumsi protein dan serat dibandingkan karbohidrat dan lemak yang berlebih.Pemenuhan sayur-mayur di Indonesia cenderung hanya berorientasi pada kuantitas saja dan mengabaikan kualitasnya. Sayur yang diproduksi Indonesia kurang baik dikonsumsi karena proses penanaman, pemeliharaan hingga pemanenannya melibatkan bahan-bahan kimia seperti peptisida, insektisida dan lain-lain untuk memastikan kuantitas sayur dihasilkan tinggi. Padahal peptisida dapat menyebabkan karsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang), bahkan teratogenic (kelahiran anak cacat dari ibu yang keracunan), sehingga seharusnya dihindari. Oleh karena itu, untuk memproduksi sayuran yang baik dikonsumsi dan bergizi maka perlu dibuat sistem perkebunan terpadu yang menghasilkan sayur organik tanpa zat kimia di lahan yang berpotensial. Hasil panen sayuran tersebut diarahkan pada restoran yang khusus menyajikan masakan organik, untuk skala yang lebih besar ke depannya, sayuran tersebut akan dipasarkan di supermarket atau pasar tradisional utamanya di wilayah Sulawesi Selatan.1.3 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari proposal ini yaitu :1. Standar pemenuhan kebutuhan manusia yang tinggi terutama pangan.2. Pola makan masyarakat Indonesia yang kurang bergizi.3. Produksi sayuran di Indonesia berorentasi kuantitas.4. Kurangnya produsen tanaman organik terutama di wilayah Sulawesi selatan.

1.4 Luaran yang diharapkanLuaran yang diharapkan dari proposal ini yaitu :1. Untuk memproduksi sayuran organik non-zat kimia berbahaya bagi manusia.2. Untuk meningkatkan pemanfaatan sayuran organik bagi pemenuhan kebutuhan gizi manusia.3. Untuk menciptkan peluang usaha di bidang botani utamanya sayuran.1.5 Luaran yang diharapkan1. Memproduksi sayuran organik dalam skala besar yang dapat dijual di pasar tradiosional hingga supermarket sehingga dapat menyentuh segala linih (lapisan) masyarakat.2. Meningkatkan nilai gizi produk olahan sayuran sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan.1.6 Manfaat 1. Bagi perguruan tinggiProgram ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan program ini ketiga hal dalam Tridharma Perguruan Tinggi dapat disentuh yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menjawab masalah yang ada dimasyarakat dalam hal ini pemenuhan yang sehat dan bergizi.2. Bagi mahasiswaProgram ini melatih mahasiswa untuk dapat mandiri menciptakan peluang usaha, sehingga mengurangi ketergantungan mahasiswa dalam mencari lapangan pekerjaan. Selain itu, program ini dapat menyerap tenaga kerja sehingga mahasiswa ikut aktif dalam mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu mahasiswa belajar lebih dalam mengenai budidaya berbagai jenis sayuran yang aman dikonsumsi.3. Bagi masyarakatProgram ini menghadirkan opsi pemanfaat sayuran organik yang dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat.4. Bagi pemerintahMembantu pemerintah dalam memerealisasikan program ketahanan pangan dengan menghasilkan produk pangan yang bernutrisi bagi masyarakat utamanya Sulawasi selatan.

II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran UmumSaat ini masih banyak makanan siap saji yang beredar di pasaran mengandung sedikit kandungan gizi di dalamnya bahkan masih banyak yang berbahaya dikonsumsi. Salah satu sumber pangan sehat berasal dari sayuran, namun sebagian besar petani lebih sering menggunakan pestisida dan pupuk zat kimia untuk meminimalisir kerusakan oleh hama sehingga produksi sayur tetap tinggi. Maka kami hadir dengan rencana usaha ladang SAGONIK ( sayur organik ) untuk menjawab kebutuhan pangan sehat bagi masyarakat. Usaha ladang SAGONIK ( sayur organik ) secara umum memanfaatkan lahan yang yang tidak terlalu luas (luas sekitar 50 100 m) sebagai lahan untuk menanam bibit sayuran organik. Kemudian hasil panen dari ladang akan dikelolah menjadi berbagai produk olahan makanan berbahan sayur yang memiliki nilai gizi tinggi dan dipasarkan di sebuah rumah makan yang khusus mengolah makanan sehat bagi masyarakat di sekitarnya untuk industri skala kecil, dipasarkan di pasar tradisional di daerah Makassar untuk industri skala sedang dan dipasarkan dalam supermarket di berbagai daerah di Sulawesi Selatan bahkan daerah lainnya untuk skala industri besar. Saat ini untuk mendapatkan sayuran dengan kualitas yang baik sangat sulit. Makanya harapan kami melalui usaha ini setidaknya dapat memenuhi sebagian masyarakat dalam memenuhi pangan sehatnya dan juga melalui usaha ini dapat menjadi lahan percontohan bagi masyarakat.1.2 Peluang Usaha dan KelayakanSayuran yang beredar dipasaran khususnya Sulawesi Selatan masih banyak yang dianggap sebagai sayuran yang kurang baik untuk dikonsumsi kerena dalam penanaman dan pemeliharaannya masih menggunakan zat kimia berbahaya yang apabila mengendap dalam jumlah banyak pada tubuh manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif anomali fungsi gen. Hal ini memicu kami untuk menyediakan bahan pangan berupa sayur yang sehat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk pangan sehat dan bergizi sehingga kami melihat peluang usaha yang begitu besar karena selain itu masih sedikit petani yang melirik industri sayuran organik ini karena diniliai kurang menguntungkan padahal seyogyanya sayuran organik sangat dibutuhkan masyarakat saat ini karena dalam proses pemeliharannya tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti peptisida sehingga dinilai aman. Hasil panen sayur dari ladang SAGONIK ini kemudian akan diarahkan ke Rumah Makan SAGONIK yang akan mengolah berbagai pangan sehat utamanya sayur dari ladang menjadi berbagai produk makanan sehat dan bergizi.Berikut ini beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis keberlangsungan usaha sayuran organik. Dimana terdapat 4 faktor yang menjadi pertimbangan kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), Acaman (Threath) sebagai berikut:Tabel 1. Faktor SWOT Usaha Sayuran Organik:Faktor SWOTUsaha sayuran organik

Kekuatan (Strength) Produk sehat Belum banyak yang melirik usaha ini Penganekaragaman pengolahan sayur Menghasilkan bahan pangan tidak menggunakan zat kimia

Kelemahan(Weakness) Produksi sedikit Proses pemeliharaan yang rumit

Peluangan(Opportunity) Dibutuhkan masyarakat Kesempatan mengusai pasar Dapat menyentuh berbagai jenis industri pasar (baik kuliner, distributor, dll)

Ancaman(Threath) Kemungkinan sayuran yang rusak tinggi dalam proses perawatannya hingga distribusinya.

1.3 Analisis EkonomiDalam satu kali produksi SAYONARA (Sayuran Organik Hortikultura) akan digunakan sebanyak 24 bungkus bibit dari berbagai jenis bibit sehingga akan menghasilkan kurang lebih 600 tanaman sayuran organik dari berbagai jenis. Sayuran organik akan ditanam sebanyak 600 tanaman kira-kira menghasilkan kurang lebih 400 kg.Harga untuk 1 sayuran yang dihasilkan akan dijual dengan berat 250 gram adalah Rp 17.000,- sehingga akan diperoleh hasil penjualan di setiap satu kali produksi adalah sebesar 400 bungkus x Rp 15.000 = Rp. 6.000.000,-Keuntungan Kotor = Hasil penjualan biaya produksi= Rp. 6.000.000,- Rp 3.723.000,-= Rp. 2.277.000,-Kelayakan usaha dapat diketahui oleh beberapa cara yaitu :a. Break Event Point (BEP)BEP Produksi = = Rp. 3.723.000,- / Rp. 15.000,- = 248 bungkusMaka modal akan kembali setelah produksi Nugget Ganyong Ikan Lele sebanyak 248 bungkus. Jadi dalam 1 kali produksi dihasilkan 400 bungkus NAGA LELE maka akan diperoleh keuntungan sebanyak 400 bungkus 248 bungkus = 152 bungkus.BEP harga = = Rp. 3.723.000,- / 400 = Rp. 9.307,-Jadi harga untuk 1 bungkus NAGA LELE sebesar Rp. 9.307,- merupakan dimana modal produksi kembali sehingga mendapatkan keuntungan harga per kemasan harus diatas Rp. 9.307,-. Jika dengan harga jual per bungkus Rp. 15.000,- maka diperoleh keuntungan sebesar Rp. 15.000,- Rp. 9.307,- = Rp. 5.693,-

b. Benefit Cost Ratio (B/C)B/C = Keuntungan / Biaya Produksi = Rp. 2.277.000,- / Rp. 3.723.000,- = 0,6Jika dengan ratio 0,6 (diatas 0), maka usaha ini layak untuk didirikan dengan keuntungan yang diperoleh adalah 60 % dari biaya produksi.c. R/C RatioR/C = Penjualan / Biaya Produksi = Rp. 6.000.000,- / Rp. 3.723.000,- = 1,6Jika dengan ratio 1,6 (diatas 1), maka usaha ini layak untuk didirikan

III. METODE PELAKSANAANDalam menjalankan sebuah kegiatan apalagi wirausaha, tentunya diiperlukan berbagai persiapan dan perencanaan yang matang sehingga orientasi dari usaha tersebut dapat dicapai. Adapun tahapan-ahapan tersebut sebagai berikut:A. Budidaya Sayur Organik1. Pemilihan benih sayuran, Benih sayuran yang digunakan pada dasarnya harus benih yang baik dan bermutu tinggi, karena benih yang baik dan bermutu tinggi akan menjamin pertanaman yang bagus dan hasil panen yang memuaskan dan ini dicirikan oleh tingginya tingkat keseragaman biji, daya tumbuh dan tingkat kemurnian, sehat dan tidak terinfeksi oleh cendawan, bakteri dan virus.2.Pengolahan tanah, Pengolahan tanah dilakukan dengan cangkul atau bajak, dilakukan hingga kedalaman 40 cm atau lebih, setelah itu tanah dibiarkan kerkena sinar matahari untuk membunuh hama dan penyakit serta untuk pertukaran udara.3.Pembuatan Bedengan, Bedengan dibuat dengan tinggi sekitar 15-20 cm kalau tanah tidak tergenang air , dan bila sayuran ditanam di lahan yang sering tergenang air atau lahan sawah tinggi bedengan sekitar 50-60 cm, lebar 100-120 cm dan panjang 10-15 meter (sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanami, jarak antara bedengan 40 cm).4.Pemberian Pupuk Dasar, Diatas bedengan ditaburi pupuk kompos atau kandang, dengan kebutuhan 20-30 t dan bila memungkinkan bedengan dapat disiram dengan air septic tank, air kompos dan air limbah ternak.5.Persemaian, Persemaian untuk tanaman sayuran biasa dilakukan pada tanaman yang mempunyai biji kecil-kecil, contohnya tanaman selada, cabe, terung, sawi, tomat dll. Sedangkan pada tanaman yang mempunyai biji besar-besar seperti kacang panjang, timun, buncis, kentang dll. dapat ditanaman tanpa melakukan persemaian.6.Jarak tanam dan pemupukan, Seperti tanaman pangan lainnya, tanaman sayuran dapat ditanam secara monokultur atau polikultur. Kalau pada tanaman yang berumur sama pola yang dibuat berselang-selang, sedangkan tanaman yang berbeda umur panennya salah satu tanaman dapat ditanam dipinggiran tanaman yang lain seperti selada dengan kapri, selada ditanam dipinggiran kapri karena umur selada lebih pendek dan kapri lebih panjang,7.Perawatan Tanaman sayuran yang tekah ditanam perlu dilakukan perwatan agar tumbuh dengan subur ; a. Apabila tanah kering segera dilakukan penyiraman b. Bila tanah tidak menggunakan mulsa daun tanaman dibersihkan dari tanah yang menempel dipermukaan daun karena dapat mengganggu jalannya fotosintesa. c. Bila tanaman ada yang mati dilakukan penyulaman dan penjarangan bila tanaman terlalu rapat seperti penanaman yang dilakukan dengan cara sebar d. Penyiangan dilakukan bila terdapat gulma disekitar tanaman sayuran e. Pengemburan tanah dilakukan dengan hati-hati bila kelihatan tanah padat f. Bila tanaman sayuran kelihatan tidak subur tanaman dapat dipupuk dengan septi tank atau limbah ternak.8. Pengendalian Hama Penyakit, Untuk pengendalian hama /.penyakit tanaman sayuran organic, tidak dibenarkan menggunakan pestisida sintetik sedikitpun, apabila serangan hama/penyakit telah terdapat pada tanaman sayuran, maka pengendaliannya dilakukan dengan pestisida nabati (alami). Langkah-langkah Pengendalian hama/penyakit untuk sayuran organik - Penggunaan mulsa plastik hitam perak - Melakukan rotasi tanaman dengan selang waktu yang cukup lama, misalnya selada - kacang tanah - jagung - selada - Kebersihan disekitar tanaman perlu dijaga, drainase perlu diperhatikan agar tidak ada genangan air - Melepas predator ke tanaman yang diserang hama - Pengamatan dilakukan sesering mungkin bila ada gejala serangan hama/penyakit diambil dan dikumpulkan kemudian dibunuh/dimusnahkan - Menggunakan pestisida alami.9. Panen, Tanaman sayuran lebih cepat panennya dibanding tanaman semusim lainnya dan juga tanaman sayuran tergantung varietas yang ditanam cara panen sayuran tergantung jenis sayurannya yaitu ada yang dicabut, dipetik dan dipotong.10. Pasca Panen Sesudah panen hasil panen dicuci dengan air bersih dan mengalir agar terbebas dari kotoran, daun /buah /umbi yang rusak, luka atau sakit dipisahkan dari daun/buah/umbi yang sehat, dan setelah dicuci ditiriskan diatas para-para. Kemudian dilakukan Grading untuk menentukan harga dari produksi sayuran Grading tersebut berdasarkan ukuran, bobot, kesehatan. Kemudian didistribusikan atau diolah menjadi berbagai produk pangan sehat di Rumah Makan SAGONIK.B. Rumah Makan SAGONIK1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk Rumah Makan SAGONIK dengan nuansa dan suasana sederhana dengan tema tradasional.2. Melakukan promosi tentang Ladang dan Rumah Makan SAGONIK dan pentingnya sayur organik dikonsumsi bagi masyarakat.3. Mengolah sayur dari Ladang SAGONIK menjadi berbagai produk olahan pangan yang unik, sehat dan bergizi. Produk olahannya baik berupa lauk, makanan pokok ataupun produk yang tahan lama. Objek pasar adalah masyarakat di sekitar Rumah Makan SAGONIK yang bertempat di Jl.Perintis Kemerdekaan.

IV. BIAYA DAN PELAKSANAAN PROGRAM1. Anggaran BiayaAnggaran biaya yang diperlukan dalam usaha produksi SAGONIK (Sayuran Organik), yaitu sebagai berikut :Tabel 2. Anggaran Biaya ProduksiNo.Jenis PengeluaranBiaya (Rp)

1.Peralatan Penunjang4.275.000

2. Bahan Habis Pakai5.350.000

3.Perjalanan800.000

4. Lain-lain293.000

Sub Total (Rp)10.718.000

1. Jadwal KegiatanJadwal kegiatan usaha produksi NAYOLELE (Nugget Goreng Ikan Lele), yaitu sebagai berikut :No.Pelaksanaan KegiatanBulan IBulan IIBulan IIIBulan IV

1234123412341234

1.Perencanaan

2.Persiapan bahan

3.Tahap produksi danPengemasan

4. Tahap promosi, penditribusian, dan pemasaran

5.Tahap evaluasi

6.Tahap pembuatan laporan

Lampiran 2. Justifikasi Pemakaian1. Peralatan PenunjangMaterialJustifikasi PemakaianKuantitasHarga Satuan (Rp)Jumlah (Rp)

CangkulPengolahan Tanah3 buah50.000150.000

Skop BesarPengolahan Tanah3 buah80.000240.000

Skop TanganPengolahan Tanah5 buah60.000300.000

Tangki airPenampungan Air2 buah600.0001.200.000

Gunting RumputMembersihkan Lahan3 buah120.000360.000

Selang airSaluran Air50 meter15.000750.000

JalaPelindung Lahan50 meter10.000500.000

Meteran Mengukur Lahan2 buah100.000200.000

Ember Memindahkan Air5 buah15.00075.000

GayungMemindahkan Air5 buah10.00050.000

LinggisPengolahan Tanah3 buah50.000150.000

ParangMembersihkan Lahan3 buah50.000150.000

SabitMembersihkan Lahan3 buah50.000150.000

Kompor

Sub total (Rp)4.275.000

2. Bahan Habis PakaiMaterialJustifikasi PemakaianKuantitasHarga Satuan (Rp)Jumlah (Rp)

PolibagWadah Pengganti600 Satuan1.000600.000

Peptisida OrganikProteksi Hama dan Penyakit24 Botol50.0001.200.000

Bibit SawiBibit5 pcs30.000150.000

Bibit Kankung Bibit5 pcs30.000150.000

Bibit BayamBibit5 pcs30.000150.000

Bibit CabaiBibit5 pcs30.000150.000

Bibit TomatBibit5 pcs30.000150.000

Bibit KubisBibit5 pcs30.000150.000

Tali RafiaBibit5 ball50.000250.000

Sub total (Rp)2.850.000

3. PerjalananMaterialJustifikasi PemakaianKuantitasHarga Satuan (Rp)Jumlah (Rp)

Pemasaran dan Promosi4 bulan100.000400.000

Transportasi4 bulan100.000400.000

Sub total (Rp)800.000

4. Lain-lainMaterialJustifikasi PemakaianKuantitasHarga Satuan (Rp)Jumlah (Rp)

Kertas A41 rim35.000200.000

Biaya cetak laporan200 lembar15030.000

Penjilidan6 rangkap3.00018.000

Cetak poster1 lembar45.00045.000

Sub total (Rp)293.000