Larutan

5
A. Pengertian Larutan Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solven Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua yaitu, Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit Lemah Larutan Nonelektrolit Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion / tidak terionisasi). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain. B. Jenis Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit

Transcript of Larutan

Page 1: Larutan

A. Pengertian Larutan         Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang  terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit  dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau (  fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak  dalam campuran. Zat pelarut di sebut solven

Larutan Elektrolit

           Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala  berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan .Larutan yang  menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. berdasarkan daya  hantar listriknya, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua yaitu, Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan  Elektrolit Lemah

Larutan Nonelektrolit

           Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat  terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion / tidak terionisasi). Yang  tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.

B. Jenis Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit

Larutan Elektrolit Kuat

            Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan baik sehingga saat diuji dengan penguji elektrolit larutan dapat menyalakan lampu dengan terang dan menimbulkan banyak gelembung gas. larutan elektrolit kuat dalam air akan terionisasi sempurna dengan derajat ionisasi (ά ) = 1. Kelompok larutan elektrolit terdiri dari larutan-larutan asam kuat, basa kuat, dan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat

               Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu uji akan menyala terang dan  timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus elektron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu

Page 2: Larutan

pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO2, NaOH, KOH, dan NaCl

Larutan Elektrolit Lemah

            Larutan elektrolit lemah menghantarkan arus listrik dengan lemah sehingga tidak dapat menyalakan lampu atau hanya menyalakan lampu dengan redup dan menimbulkan sedikit gelembung. larutan ini dalam air terionisasi sebagian menghasilkan spesi-spesinya, yaitu kation, anion dan sebagian molekul penyusunnya. Derajat ionisasi elektrolit lemah sebesar 0 < ά < 1. kelompok larutan elektrolit lemah terdiari atas asam lemah dan basa lemah. Contoh: CH3OOH, NH3, H2S

Larutan Nonelektrolit

            Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gelembung gas. Larutan nonelektrolit tidak dapat terionisasi dalam air  ( ά = 0 ). Contoh: Larutan alkohol, larutan glukosa, larutan detergen, larutan urea, dll

C. Cara Larutan Elektrolit Menghasilkan Arus Listrik        Pada tahun 1887 ilmuwan Swedia Svante August Arrhenius (1859-1927) menjelaskan peristiwa hantaran arrus listrik melalui larutan dengan teori ion. Arrhenius berpendapat bahwa zat-zat elektrolit akan terurai menjadi ion-ionnya (terionisasi) jika dilarutkan dalam air. Ion-ion tersebut bergerak bebas dalam larutan sehingga dapat menghantarkan arus listrik.         Pada persamaan reaksi ionisasi sempurna zat elektrolit kuat ditandai dengan satu arah panah ke kanan. semakin banyaknion dalam larutan, semakin kuat daya hantar listriknya. jumlah ion positif yang dihasilkan dari proses ionisasi sama dengan jumlah ion negatifnya sehingga larutan bermuatan netral, misal HCl. Asam klorida (HCl) jika dilarutkan dalam air akan terionisasi sempurna menjadi ion H+ dan ion Cl- menurut reaksi berikut.

HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)

      Zat-zat elektrolit lemah hanya terionisasi  sebagian saat dilarutkan dalam air. ion-ion yang terbentuk dalam larutan hanya sedikit, sedangkan sebagian yang  lain masih dalam bentuk molekul. sedikitnya jumlah molekul yang terbentuk ini mengakibatkan daya hantar listriknya lemah. persamaan reaksi ionisasi sebagian pada elektrolit lemah ditandaai dengan dua arah panah bolak-balik

Page 3: Larutan

CH3COOH(aq)   H+(aq) + CH3COO-(aq)

    Zat nonelektrolit tidak terionisasi dalam airsehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. seluruh zat nonelektrolit tetap dalam bentuk molekulnya saat dilarutkan dalam air, misal Glukosa. Glukosa dalam air tidak terionisasi tetapi tetap dalam bentuk molekul glukosa.

C6H12O6(s) → C6H12O6(aq)

     Cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik dapat dijelaskan dengan peristiwa elektrolisis. caranya dengan memasukkan dua elektrode kedalam larutan elektrolit. elektrode-elektrode dihubungkan pada sumber arus listrik sehingga terbentuk katode (elektrode yang bermuatan negatif) dan anode (elektrode yang bermuatan positif). ketika sumber arus listrik terhubung, ion-ion positif (kation) dalam larutan elektrolit menangkap elektron dari katode. sebaliknya ion-ion negatif (anion) dalam larutan elektrolit melepas elektron ke anode. selanjutnya, elektron yang telah ditangkap  anode mengalir ke katode melalui sumber arus listrik. akibat pelepasan dan penangkapan oleh ion-ion  inilah yang menimbulkan arus listrik. arus listrik dapat terus mengalir sampai ion positif dan ion negatif dalam larutan habis.    Berikut contoh cara larutan NaCl dalam menghantarkan arus listri. Larutan NaCl dalam air terurai menjadi ion natrium bermuatan positif  (Na+) dan ion klorida bermuatan negatif (Cl-)

NaCl(l) → Na+ (aq) + Cl-(aq)  Hantaran arus listrik pada larutan NaCl terjadi karena ion Na+ menangkap elektron dari katode dan membentuk endapan yang melapisi katode.

Na+(aq) + e- → Na(s) Ion Cl- melepaskan elektron ke anode dengan menghasilkan gas klorin

Perhatikan Tabel Hasil Pengujian Berikut:

Larutan

Nyala Lampu Gelembung

Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada

Air Aki √ - √ -

Page 4: Larutan

Air Jeruk Nipis

√ - - √

Alkohol - √ - √

NaOH √ - √ -

Garam √ - √ -

Gula - √ - √

Detergen - √ - √