Laporan Wawancara

17
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya zaman, semakin meningkatnya peningkatan ekonomi dan pembangunan di daerah, maka semakin meningkat pula kebutuhan manusiawi masyarakat. Peningkatan perekonomian dan pembangunan di daerah sebenarnya tidak lepas dari peran pengusaha – pengusaha di daerah itu sendiri. Karena pengusaha – pengusaha inilah yang akan memberikan distribusi pada anggaran daerah itu sendiri dan masyarakat sekitar, baik dari segi lowongan kerja dan lainnya. Pengusaha – pengusaha inilah yang patut menjadi patokan pemuda – pemuda zaman sekarang untuk mulai belajar berkarir dan mempunyai cita – cita yang positif. B. TUJUAN WAWANCARA Adapun beberapa tujuan dari wawancara yang penulis lakukan, sebagai berikut : 1. Memperoleh informasi tentang cara memulai usaha dan menjalankannya 2. Memperoleh informasi tentang cara menjadi pengusaha sukses 3. Untuk membangkitkan motivasi generasi muda agar mempunyai cita – cita positif dan memiliki masa depan yang lebih baik 1

Transcript of Laporan Wawancara

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya zaman, semakin meningkatnya peningkatan ekonomi dan

pembangunan di daerah, maka semakin meningkat pula kebutuhan manusiawi

masyarakat. Peningkatan perekonomian dan pembangunan di daerah sebenarnya tidak

lepas dari peran pengusaha – pengusaha di daerah itu sendiri. Karena pengusaha –

pengusaha inilah yang akan memberikan distribusi pada anggaran daerah itu sendiri

dan masyarakat sekitar, baik dari segi lowongan kerja dan lainnya. Pengusaha –

pengusaha inilah yang patut menjadi patokan pemuda – pemuda zaman sekarang untuk

mulai belajar berkarir dan mempunyai cita – cita yang positif.

B. TUJUAN WAWANCARA

Adapun beberapa tujuan dari wawancara yang penulis lakukan, sebagai berikut :

1. Memperoleh informasi tentang cara memulai usaha dan menjalankannya

2. Memperoleh informasi tentang cara menjadi pengusaha sukses

3. Untuk membangkitkan motivasi generasi muda agar mempunyai cita – cita positif

dan memiliki masa depan yang lebih baik

C. DAFTAR PERTANYAAN

1. Sejak kapan Bapak menekuni usaha ini?

2. Apa yang membuat Bapak tetap bergerak dibidang ini?

3. Darimanakah modal awal Bapak untuk memulai usaha ini?

4. Bagaimana sistem perekrutan teknisi yang Bapak terapkan dalam usaha Bapak?

5. Pada saat menjalankan usaha ini, kendala terberat apa yang Bapak temui?

6. Apakah dalam menjalankan usaha ini, Bapak bekerja sendiri atau ada oranglain

yang turut membantu?

7. Bagaimana cara Bapak untuk menarik hati konsumen?

8. Apakah usaha Bapak ini sudah memiliki kantor sendiri?

1

9. Bagaimana strategi Bapak dalam menyiasati terjadinya pasang surut dalam dunia

entrepreneurship?

10. Bagaimana cara pemasaran yang Bapak terapkan pertama kali ketika memulai

usaha ini?

11. Apakah Bapak memiliki usaha lain?

12. Apakah kelebihan dari usaha yang Bapak tekuni ini?

2

BAB 2

ISI

A. WAKTU DAN TEMPAT WAWANCARA

Hari, Tanggal Pelaksanaan : Senin, 23 Desember 2013

Waktu Pelaksanaan : pkl. 10.00 WIB s/d selesai

Tempat Pelaksanaan : Jalan Pandanaran , tepatnya di Dunkin Donats

Narasumber : Dico Tri Rosandi, S.Kom, MM (pemilik dr.

Laptop)

Alamat kantor : Jl. Pleburan Barat 17 (UNDIP bawah), Semarang,

Indonesia 55241

Pewawancara : 1. Amelia Cristina

2. Anis Sulistiyani

3. Winda Suci Cahyani

4. Savira Nugraheni

5. Pebri Sri Herlianti

6. Agus Effendi

Tema Wawancara : Pengusaha Sukses

B. PROFIL NARASUMBER

3

Nama Lengkap : Dico Tri Rosandi, S.Kom, MMTempat, Tanggal Lahir : Jambi, 21 Desember 1986Jenis Kelamin : Laki – lakiAgama : IslamStatus : Belum MenikahPendidikan : 1. SDN 290 Muara Bungo

2. SMPN 1 Muara Bungo 3. SMA 1 Muara Bungo 4. S1 – Teknik

Informatika – Universitas Dian Nuswantoro

5. S2 – Manajemen – Universitas Dian Nuswantoro

Pekerjaan : Pemilik dr. LaptopPengalaman : HMTI UDINUS, Dinus Open Source Community, Jawa Tengah Open Source Center (JOSC)

C. ISI WAWANCARA

“ Pengusaha Muda yang Berkarakter “, julukan inilah yang cocok disandang oleh

salah seorang pengusaha sukses ini. Mengapa tidak? Karena dengan memegang

prinsipnyalah ia mampu membangun sebuah usaha servis laptop yang sekarang sudah

dikenal oleh masyarakat luas bahkan sampai pada pegawai-pegawai pemerintahan dalam

waktu yang singkat. Suatu hasil yang menakjubkan bukan? Sebelum mengetahui lebih

lanjut, mari kita telusuri terlebih dahulu asal muasal kesuksesannya itu.

Pengusaha muda ini memiliki nama lengkap Dico Tri Rosandi, S.Kom, MM. Ia

berasal dari Muara Bungo, Jambi. Ia menempuh pendidikan di Semarang yaitu di salah

satu perguruan tinggi swasta dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. Dengan

bermodalkan keahliannya di bidang teknologi itu, ia pun bertekad untuk membangun

sebuah usaha servis laptop. Usaha tersebut ia tekuni ketika masih kuliah, ya sebut saja

ketika ia masih menjadi mahasiswa yang identik dengan kata “ngirit”. Keterbatasan dana

tidak menyurutkan semangatnya untuk membangun usaha itu. Ia berusaha memikirkan

suatu cara agar ia tetap bisa menjalankan usaha tersebut. Sampai pada akhirnya, ia pun

memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan salah satu usaha servis laptop di kota

Semarang. Meskipun pada saat itu, ia hanya bisa menangani PC saja, belum menangani

urusan laptop rusak.

Setelah ia lulus S1 tahun 2009 akhir, ia pun mulai membuka usaha yang

diinginkannya yaitu servis laptop dengan nama dr. Laptop pada awal tahun 2010.

Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai memikirkan bagaimana cara pemasarannya. Oleh

karena itu, ia memutuskan untuk melanjutkan studi S2 dengan mengambil jurusan

Manajemen. Banyak orang yang sangat menyayangkan hal ini karena dirasa tidak sejalur

dengan apa yang sudah ia pelajari di jenjang sebelumnya. “ Tapi prinsipnya, saya kuliah

harus sesuai dengan apa yang saya butuhkan. Karena pada saat itu, saya ingin

memfokuskan diri saya menjadi seorang entrepreneurship, sehingga saya pun

membutuhkan ilmu manajerial yang baik. Oleh karena itu, saya mengambil Manajemen

untuk studi S2 saya”, pungkasnya.

4

Keinginannya untuk tetap berkecimpung dibidang komputer ini bisa dikatakan

cukup kuat. Karena ia merasa sangat eman – eman sekali ketika perjalanan kuliahnya

selama 4 tahun dibidang komputer tidak digunakan dalam pekerjaannya. Secara sistem, ia

membutuhkan ilmu manajerial untuk mengembangkan usaha yang sedang ia rintis. Jadi

dengan 2 bidang yang berbeda ini, ia memiliki 2 kemampuan. Nah, ketika akan memulai

suatu usaha, pastilah membutuhkan suatu dukungan secara finansial yaitu modal.

Berkaitan dengan modal, ia bercerita tentang mahasiswa. Mahasiswa yang identik dengan

kos-kosan dan makan harus ngirit – ngirit, ia pun merasakan hal demikian. Tapi ia

berpikir bahwa ternyata bisnis bisa tanpa modal. Pemikiran itulah yang keluar dari salah

seorang mahasiswa yang ingin memiliki usaha pada saat itu. Lalu pada akhirnya, ketika

sudah menjalin kerjasama dengan salah satu usaha servis laptop di kota Semarang, ia pun

diberi kesempatan untuk me-makelar-kannya dengan harga khusus. Berawal dari situlah,

ia mulai mencari pasien dan belajar bagaimana cara memperbaiki laptop. Sambil

menyelam minum air, ia pun mulai mendapatkan prinsipnya bahwa antara komputer PC

dan komputer laptop itu memiliki perbedaan. Jadi, bisa dikatakan bahwa modal yang ia

keluarkan untuk usaha ini adalah Rp. 0,00. Nol (0) rupiah disini bukan berarti tanpa

modal akan tetapi, modalnya sangat kecil.

Lambat laun, usaha dr. Laptop pun semakin mengalami kemajuan dan sekarang

sudah memiliki teknisi sendiri yang pada awalnya masih nebeng dengan salah satu usaha

servis laptop di Semarang. Menariknya, meskipun begitu nama dr. Laptop itu sendiri

sudah ia keluarkan dan langsung di hak paten-kan karena dirasa nama itu cukup umum.

Hak paten tersebut beserta dengan logonya akan keluar di bulan Februari 2014. Terkait

dengan teknisi, untuk perekrutan karyawan / teknisi disini tidak sama dengan perekrutan

ketika kita membuka warteg. Kalau warteg, menunya sudah jelas, bekerjanya hanya

mencampurkan makanan dan setelah itu jadilah rames. Nah, kalau di dr. Laptop itu

sistem perekrutannya memakai tes tentang bagaimana cara kerja yang baik karena resiko

disini sangat besar. Bisa-bisa ia harus mengganti laptop oranglain.. Jadi walau bagaimana

pun, pimpinan dr. Laptop itu membutuhkan beberapa teknisi yang dalam proses

perekrutannya dilakukan sangat detail dan rinci.

5

Perekrutan di dr. Laptop ini terdapat hal yang unik. Dimanakah letak

keunikannya? Selain merekrut pada standar background pendidikan, pengalaman kerja,

dan kemampuannya seperti apa, personality juga turut andil dalam hal perekrutan disini.

Apakah calon teknisi tersebut merupakan orang yang bersahabat atau tidak karena dari

awal ia mengonsep dr. Laptop ini sebagai bisnis yang konsepnya kekeluargaan. Jadi,

bukan bisnis yang semata-mata hanya untuk uang. Sehingga, ketika proses perekrutan

tersebut ia melihat secara personal dan kinerjanya. Lalu, ia pun mengajak calon teknisi

tersebut untuk sekedar makan diluar atau pun mengajaknya main. Disitulah, pengusaha

itu melihat bagaimana cara ia melakukan pendekatan dengan pimpinannya maupun

dengan oranglain yang notabene adalah orang baru. Sehingga ketika calon tersebut

dikatakan asik dan jujur, maka ini adalah poin terbesar. Menurutnya, kalau belajar itu

bisa dipelajari namun untuk hal personality itu sulit diubah.

Nah, bagaimana untuk lulusannya? Mana yang lebih dipertimbangkan antara

lulusan SMK dan S1? Sebenarnya semua lulusan ia terima, asalkan dalam bekerjanya

serius. Namun, ia lebih memprioritaskannya ke lulusan S1 karena di logika, pola pikir

anak S1 itu berbeda. Walaupun pada kenyataannya tidak semua lulusan S1 mempunyai

pola pikir yang baik. Tetapi untuk standarnya, anak lulusan S1 harus mempunyai pola

pikir yang jauh lebih baik karena dalam pengerjaan laptop ini membutuhkan suatu

pengembangan diri. Dimana pengembangan diri disini, calon teknisi tersebut memiliki

kemampuan untuk selalu meng-update ilmunya. Jika memang orangnya tertutup dan

malas-malasan, ia rasa orang tersebut tidak terlalu baik untuk bekerja ditempatnya. Jadi,

walau lulusan apapun ia terima yang penting kinerja dan personality-nya. Dan hal yang

paling utama adalah niat. Kalau niatnya sudah baik, akan ada jalan. Berlaku juga

sebaliknya.

Jika calon teknisi tersebut sudah dinyatakan diterima, namun ditengah jalan ia

menemukan suatu hal yang tidak mengenakkan, misalnya malas-malasan saat bekerja,

maka sebagai seorang pimpinan yang memegang prinsip kekeluargaan, tindakan pertama

yang ia lakukan adalah mengingatkan. Selain mengingatkan, ia pun harus mengerti apa

yang menyebabkan teknisinya itu menjadi malas-malasan. Karena ia tidak bisa melihat

dari satu sisi saja, melainkan juga dari sisi yang lain. Ketika penyebabnya sudah

6

diketahui, disitulah ia luruskan. Ia juga tidak memarahi teknisi tersebut tapi, hanya

menegur dan memberitahu bahwa apa yang teknisi lakukan itu salah. Setelah itu,

diberikan solusinya. Jadi, tidak serta merta ia marah tanpa solusi. Jikalau memang

teknisinya tetap seperti itu, mau tidak mau ia pun harus mengeluarkannya. Namun, ia

bersyukur karena sampai saat ini belum ada teknisinya yang seperti itu.

Konsep piramida kepemimpinan itulah yang ia terapkan dalam menjalankan

usahanya. Dimana pemimpin itu semakin tinggi maka dia akan semakin dibawah artinya

semakin tinggi posisi seseorang dalam suatu organisasi, maka posisi secara sosialnya

semakin rendah karena dia semakin mengayomi dibawahnya.

Ketika seseorang menjalankan suatu usaha pasti tidak terlepas dari yang namanya

hambatan. Hambatan terberat yang ia temui itu lebih ke mental. Yang mana, ia berasal

dari keluarga karyawan bank. Dalam beberapa pertemuan, ia pun sudah sering

mengatakan bahwa ia ingin membuktikan bahwa buah bisa jatuh jauh dari pohonnya.

Dan hal itu bisa ia buktikan. Disitulah tantangannya, bagaimana ia mengelola

emosionalnya ketika teman-teman seperjuangannya banyak yang mencari kerja daripada

membangun suatu usaha.

Awalnya, ia pun sempat mencari kerja dan diterima walau akhirnya ia tolak. Hal

ini dikarenakan ada pertentangan dalam hati kecilnya bahwa ia harus merdeka, yaitu

merdeka secara finansial, sosial, maupun waktu. Merdeka secara waktulah yang paling

sulit. Dalam dunia perkaryawanan, semakin tinggi jabatan maka akan semakin tidak

punya banyak waktu. Maka karyawan yang tidak memiliki banyak waktu, karirnya perlu

dipertanyakan. Sehingga ia berpikir bahwa ketika ia ingin merdeka, maka ia harus

mencapai apa yang ia inginkan. Dan jawaban dari kemerdekaan tadi adalah

berwiraswasta. Jika dimulai dari nol, tantangan dalam berwiraswasta jauh lebih berat

daripada sekedar melamar pekerjaan. Jika melamar kerja lalu bekerja, gajinya bisa

langsung 2 juta. Namun, ketika memulai usaha belum tentu ia mendapatkan gaji bisa jadi

malah minus. Tapi, disitulah seninya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa semakin

keras pertempuran semakin nikmat kemenangannya. Jadi, ia merasakan ini seninya.

Apapun ia jalankan, seperti kuliah, mengajar, membuka usaha dr. Laptop. Prinsipnya

semua harus bisa ia lakukan. Alangkah bahayanya ketika kita mengatakan saya tidak 7

punya waktu. Hal tersebut ia implementasikan dalam kehidupan sehari-harinya karena ia

ingin mendidik dirinya sendiri menjadi seorang yang disiplin dan mampu menjalankan

banyak aktivitas diwaktu yang bersamaan. Nah, mental-mental seperti inilah yang ia

didik karena dalam kenyataannya mental karyawan dengan mental pengusaha itu jauh

berbeda. Karyawan berpikir bagaimana kerja santai tapi dapat gaji. Namun, didunia

entrepreneur yang membangun usahanya dari nol itu berpikir bagaimana caranya kalau

bisa setiap detik ia dapat gaji. Maka otomatis, secara pemikiran jauh lebih berat

tekanannya. Tapi prinsipnya semakin keras pertempuran semakin nikmat kemenangan.

Sungguh luar biasa pengusaha muda yang satu ini.

Keberhasilannya membangun suatu usaha, tidak menutup kemungkinan banyak

orang – orang yang turut andil dalam usahanya. Sebagian besar dari mereka adalah

orang-orang yang ia cari, bukan semata-mata datang sendiri. Dengan mengikuti berbagai

macam organisasi, ia pun memperoleh apa yang ia cari, yaitu dukungan dari orang –

orang hebat bahkan orang-orang dipemerintahan. Sehingga, sekarang ia mempunyai

banyak kenalan yang senantiasa men-support usahanya. Sampai pada akhirnya, ia diberi

rubrik khusus dengan cuma – cuma untuk dr. Laptop di Koran Suara Merdeka yang terbit

setiap hari senin. Dengan adanya rubrik tersebut, semakin banyak orang yang mengetahui

dr. Laptop. Tidak hanya lingkup Semarang saja melainkan Jawa Tengah. Ini merupakan

suatu kebanggaan tersendiri karena semua itu membutuhkan perjuangan. Ia berharap

suatu saat nanti usahanya bisa semakin besar dan maju.

Terkait dengan cara menarik konsumen agar tertarik dengan usahanya, ia hanya

memegang prinsip bagaimana caranya agar konsumenlah yang mencarinya bukan ia yang

mencari konsumen. Memang pada awalnya, ia berpikir bahwa ia harus mencari

konsumen. Namun untuk kerja yang benar, bukan ia yang mencari konsumen melainkan

konsumenlah yang mencarinya. Oleh karena itu, ia harus fokus pada kualitas karena ia

anggap bahwa konsumen sekarang adalah konsumen yang cerdas. Mereka sudah tidak

bisa dibohongi lagi. Maka, permasalahan intinya adalah bagaimana ia bisa menjawab

kecerdasan konsumen tersebut. Dan ia bersyukur, sekarang banyak orang yang

mencarinya dari berbagai kota walaupun disaat yang bersamaan ia pun mencari

konsumen.

8

Bagaimana dengan tempat usahanya? Apakah ia memiliki kantor sendiri untuk

menjalankan usahanya? Tentu saja iya. Ketika ia membangun sebuah usaha, maka harus

ada kantor sebagai bukti fisiknya. Selain itu, ia pun memanfaatkan kendaraan pribadinya.

Sehingga, ketika ada orang yang bertanya dimana kantor dr. Laptop itu, ia pun

mengatakan bahwa kantornya sak Semarang alias ada dimana - mana.

Dalam dunia entrepreneurship, pasti tidak jauh-jauh dengan keadaan pasang-surut seperti

pepatah mengatakan bahwa hidup itu bagai roda, kadang diatas dan kadang dibawah.

Maka untuk menyiasati hal itu, pengusaha muda ini harus berdiri di porosnya. Sehingga,

ia tidak akan mengalami hal yang terlalu tinggi atau pun terlalu rendah. Artinya, ketika

berada diatas kita jangan sombong dan ketika berada dibawah kita jangan mengeluh.

Karena menurutnya, dalam kehidupan itu hanya ada sukses dan belajar. Belajar inilah

yang kadang dimaknai orang sebagai kegagalan. Jadi, ketika berada dibawah, disitulah ia

belajar mengambil hikmah yang ada agar bisa lebih maju lagi ke depannya. Maka,

artikanlah kesuksesan itu sebagai sesuatu yang terbaik dalam hidup.

Usaha seorang pengusaha muda ini pun sudah berjalan hampir 3 tahun dan jikalau

memang dr. Laptop ini berjalan dengan baik, maka ia memiliki wacana untuk membuka

usaha lain khususnya kuliner. Karena ia lihat peluangnya cukup besar dan ingin mencoba

tantangan baru. Ketika ia bercerita tentang bisnis jasa, sudah hampir semuanya ia kuasai.

Oleh karena itu, ia ingin berkecimpung didunia bisnis barang dalam makanan sebagai

tantangan barunya. Ya mudah – mudahan bisnis baru yang akan saya jalankan diawal

tahnu 2014 ini bisa berjalan dengan lancar.

Memiliki usaha baru tidak ada salahnya tapi usaha sebelumnya juga harus tetap dijaga

kualitasnya. Jangan sampai dengan adanya usaha baru, jadi melupakan usaha yang lama.

Yang jelas, ketika memperbaiki laptop ditempatnya akan mendapatkan beberapa

keuntungan, diantaranya : kualitas terjamin dan ketepatan waktu. Karena berhubung

laptop itu merupakan suatu kebutuhan, maka ia pun secepat mungkin harus segera

memperbaikinya dengan tetap menjaga kualitas.

9

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keberhasilan seseorang bisa diraih melalui perjuangan dan motivasi yang tinggi

untuk maju. Tetaplah selalu berpegang teguh pada prinsip agar kita tidak mudah

terombang-ambingkan dengan keadaan layaknya roda berputar dan anggaplah kegagalan

itu tidak ada. Semangat dan pantang menyerah adalah kekuatan untuk bertahan dalam

menerjang arus kehidupan. Perjuangan ini diharapkan bisa membangkitkan motivasi

generasi muda untuk maju meraih cita – cita yang diinginkan.

B. SARAN

Jangan pernah putus asa dan tetap semangat dalam meraih cita – cita dan

bercerminlah pada orang – orang yang berhasil meraihnya dengan penuh perjuangan.

Jangan berpangku tangan pada oranglain, berusahalah sendiri karena untuk menjadi

sukses tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua itu perlu proses dan

pengorbanan.

10

C. LAMPIRAN

11