Laporan Wawancara
-
Upload
amelia-cristina -
Category
Documents
-
view
39 -
download
1
Transcript of Laporan Wawancara
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman, semakin meningkatnya peningkatan ekonomi dan
pembangunan di daerah, maka semakin meningkat pula kebutuhan manusiawi
masyarakat. Peningkatan perekonomian dan pembangunan di daerah sebenarnya tidak
lepas dari peran pengusaha – pengusaha di daerah itu sendiri. Karena pengusaha –
pengusaha inilah yang akan memberikan distribusi pada anggaran daerah itu sendiri
dan masyarakat sekitar, baik dari segi lowongan kerja dan lainnya. Pengusaha –
pengusaha inilah yang patut menjadi patokan pemuda – pemuda zaman sekarang untuk
mulai belajar berkarir dan mempunyai cita – cita yang positif.
B. TUJUAN WAWANCARA
Adapun beberapa tujuan dari wawancara yang penulis lakukan, sebagai berikut :
1. Memperoleh informasi tentang cara memulai usaha dan menjalankannya
2. Memperoleh informasi tentang cara menjadi pengusaha sukses
3. Untuk membangkitkan motivasi generasi muda agar mempunyai cita – cita positif
dan memiliki masa depan yang lebih baik
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Sejak kapan Bapak menekuni usaha ini?
2. Apa yang membuat Bapak tetap bergerak dibidang ini?
3. Darimanakah modal awal Bapak untuk memulai usaha ini?
4. Bagaimana sistem perekrutan teknisi yang Bapak terapkan dalam usaha Bapak?
5. Pada saat menjalankan usaha ini, kendala terberat apa yang Bapak temui?
6. Apakah dalam menjalankan usaha ini, Bapak bekerja sendiri atau ada oranglain
yang turut membantu?
7. Bagaimana cara Bapak untuk menarik hati konsumen?
8. Apakah usaha Bapak ini sudah memiliki kantor sendiri?
1
9. Bagaimana strategi Bapak dalam menyiasati terjadinya pasang surut dalam dunia
entrepreneurship?
10. Bagaimana cara pemasaran yang Bapak terapkan pertama kali ketika memulai
usaha ini?
11. Apakah Bapak memiliki usaha lain?
12. Apakah kelebihan dari usaha yang Bapak tekuni ini?
2
BAB 2
ISI
A. WAKTU DAN TEMPAT WAWANCARA
Hari, Tanggal Pelaksanaan : Senin, 23 Desember 2013
Waktu Pelaksanaan : pkl. 10.00 WIB s/d selesai
Tempat Pelaksanaan : Jalan Pandanaran , tepatnya di Dunkin Donats
Narasumber : Dico Tri Rosandi, S.Kom, MM (pemilik dr.
Laptop)
Alamat kantor : Jl. Pleburan Barat 17 (UNDIP bawah), Semarang,
Indonesia 55241
Pewawancara : 1. Amelia Cristina
2. Anis Sulistiyani
3. Winda Suci Cahyani
4. Savira Nugraheni
5. Pebri Sri Herlianti
6. Agus Effendi
Tema Wawancara : Pengusaha Sukses
B. PROFIL NARASUMBER
3
Nama Lengkap : Dico Tri Rosandi, S.Kom, MMTempat, Tanggal Lahir : Jambi, 21 Desember 1986Jenis Kelamin : Laki – lakiAgama : IslamStatus : Belum MenikahPendidikan : 1. SDN 290 Muara Bungo
2. SMPN 1 Muara Bungo 3. SMA 1 Muara Bungo 4. S1 – Teknik
Informatika – Universitas Dian Nuswantoro
5. S2 – Manajemen – Universitas Dian Nuswantoro
Pekerjaan : Pemilik dr. LaptopPengalaman : HMTI UDINUS, Dinus Open Source Community, Jawa Tengah Open Source Center (JOSC)
C. ISI WAWANCARA
“ Pengusaha Muda yang Berkarakter “, julukan inilah yang cocok disandang oleh
salah seorang pengusaha sukses ini. Mengapa tidak? Karena dengan memegang
prinsipnyalah ia mampu membangun sebuah usaha servis laptop yang sekarang sudah
dikenal oleh masyarakat luas bahkan sampai pada pegawai-pegawai pemerintahan dalam
waktu yang singkat. Suatu hasil yang menakjubkan bukan? Sebelum mengetahui lebih
lanjut, mari kita telusuri terlebih dahulu asal muasal kesuksesannya itu.
Pengusaha muda ini memiliki nama lengkap Dico Tri Rosandi, S.Kom, MM. Ia
berasal dari Muara Bungo, Jambi. Ia menempuh pendidikan di Semarang yaitu di salah
satu perguruan tinggi swasta dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. Dengan
bermodalkan keahliannya di bidang teknologi itu, ia pun bertekad untuk membangun
sebuah usaha servis laptop. Usaha tersebut ia tekuni ketika masih kuliah, ya sebut saja
ketika ia masih menjadi mahasiswa yang identik dengan kata “ngirit”. Keterbatasan dana
tidak menyurutkan semangatnya untuk membangun usaha itu. Ia berusaha memikirkan
suatu cara agar ia tetap bisa menjalankan usaha tersebut. Sampai pada akhirnya, ia pun
memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan salah satu usaha servis laptop di kota
Semarang. Meskipun pada saat itu, ia hanya bisa menangani PC saja, belum menangani
urusan laptop rusak.
Setelah ia lulus S1 tahun 2009 akhir, ia pun mulai membuka usaha yang
diinginkannya yaitu servis laptop dengan nama dr. Laptop pada awal tahun 2010.
Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai memikirkan bagaimana cara pemasarannya. Oleh
karena itu, ia memutuskan untuk melanjutkan studi S2 dengan mengambil jurusan
Manajemen. Banyak orang yang sangat menyayangkan hal ini karena dirasa tidak sejalur
dengan apa yang sudah ia pelajari di jenjang sebelumnya. “ Tapi prinsipnya, saya kuliah
harus sesuai dengan apa yang saya butuhkan. Karena pada saat itu, saya ingin
memfokuskan diri saya menjadi seorang entrepreneurship, sehingga saya pun
membutuhkan ilmu manajerial yang baik. Oleh karena itu, saya mengambil Manajemen
untuk studi S2 saya”, pungkasnya.
4
Keinginannya untuk tetap berkecimpung dibidang komputer ini bisa dikatakan
cukup kuat. Karena ia merasa sangat eman – eman sekali ketika perjalanan kuliahnya
selama 4 tahun dibidang komputer tidak digunakan dalam pekerjaannya. Secara sistem, ia
membutuhkan ilmu manajerial untuk mengembangkan usaha yang sedang ia rintis. Jadi
dengan 2 bidang yang berbeda ini, ia memiliki 2 kemampuan. Nah, ketika akan memulai
suatu usaha, pastilah membutuhkan suatu dukungan secara finansial yaitu modal.
Berkaitan dengan modal, ia bercerita tentang mahasiswa. Mahasiswa yang identik dengan
kos-kosan dan makan harus ngirit – ngirit, ia pun merasakan hal demikian. Tapi ia
berpikir bahwa ternyata bisnis bisa tanpa modal. Pemikiran itulah yang keluar dari salah
seorang mahasiswa yang ingin memiliki usaha pada saat itu. Lalu pada akhirnya, ketika
sudah menjalin kerjasama dengan salah satu usaha servis laptop di kota Semarang, ia pun
diberi kesempatan untuk me-makelar-kannya dengan harga khusus. Berawal dari situlah,
ia mulai mencari pasien dan belajar bagaimana cara memperbaiki laptop. Sambil
menyelam minum air, ia pun mulai mendapatkan prinsipnya bahwa antara komputer PC
dan komputer laptop itu memiliki perbedaan. Jadi, bisa dikatakan bahwa modal yang ia
keluarkan untuk usaha ini adalah Rp. 0,00. Nol (0) rupiah disini bukan berarti tanpa
modal akan tetapi, modalnya sangat kecil.
Lambat laun, usaha dr. Laptop pun semakin mengalami kemajuan dan sekarang
sudah memiliki teknisi sendiri yang pada awalnya masih nebeng dengan salah satu usaha
servis laptop di Semarang. Menariknya, meskipun begitu nama dr. Laptop itu sendiri
sudah ia keluarkan dan langsung di hak paten-kan karena dirasa nama itu cukup umum.
Hak paten tersebut beserta dengan logonya akan keluar di bulan Februari 2014. Terkait
dengan teknisi, untuk perekrutan karyawan / teknisi disini tidak sama dengan perekrutan
ketika kita membuka warteg. Kalau warteg, menunya sudah jelas, bekerjanya hanya
mencampurkan makanan dan setelah itu jadilah rames. Nah, kalau di dr. Laptop itu
sistem perekrutannya memakai tes tentang bagaimana cara kerja yang baik karena resiko
disini sangat besar. Bisa-bisa ia harus mengganti laptop oranglain.. Jadi walau bagaimana
pun, pimpinan dr. Laptop itu membutuhkan beberapa teknisi yang dalam proses
perekrutannya dilakukan sangat detail dan rinci.
5
Perekrutan di dr. Laptop ini terdapat hal yang unik. Dimanakah letak
keunikannya? Selain merekrut pada standar background pendidikan, pengalaman kerja,
dan kemampuannya seperti apa, personality juga turut andil dalam hal perekrutan disini.
Apakah calon teknisi tersebut merupakan orang yang bersahabat atau tidak karena dari
awal ia mengonsep dr. Laptop ini sebagai bisnis yang konsepnya kekeluargaan. Jadi,
bukan bisnis yang semata-mata hanya untuk uang. Sehingga, ketika proses perekrutan
tersebut ia melihat secara personal dan kinerjanya. Lalu, ia pun mengajak calon teknisi
tersebut untuk sekedar makan diluar atau pun mengajaknya main. Disitulah, pengusaha
itu melihat bagaimana cara ia melakukan pendekatan dengan pimpinannya maupun
dengan oranglain yang notabene adalah orang baru. Sehingga ketika calon tersebut
dikatakan asik dan jujur, maka ini adalah poin terbesar. Menurutnya, kalau belajar itu
bisa dipelajari namun untuk hal personality itu sulit diubah.
Nah, bagaimana untuk lulusannya? Mana yang lebih dipertimbangkan antara
lulusan SMK dan S1? Sebenarnya semua lulusan ia terima, asalkan dalam bekerjanya
serius. Namun, ia lebih memprioritaskannya ke lulusan S1 karena di logika, pola pikir
anak S1 itu berbeda. Walaupun pada kenyataannya tidak semua lulusan S1 mempunyai
pola pikir yang baik. Tetapi untuk standarnya, anak lulusan S1 harus mempunyai pola
pikir yang jauh lebih baik karena dalam pengerjaan laptop ini membutuhkan suatu
pengembangan diri. Dimana pengembangan diri disini, calon teknisi tersebut memiliki
kemampuan untuk selalu meng-update ilmunya. Jika memang orangnya tertutup dan
malas-malasan, ia rasa orang tersebut tidak terlalu baik untuk bekerja ditempatnya. Jadi,
walau lulusan apapun ia terima yang penting kinerja dan personality-nya. Dan hal yang
paling utama adalah niat. Kalau niatnya sudah baik, akan ada jalan. Berlaku juga
sebaliknya.
Jika calon teknisi tersebut sudah dinyatakan diterima, namun ditengah jalan ia
menemukan suatu hal yang tidak mengenakkan, misalnya malas-malasan saat bekerja,
maka sebagai seorang pimpinan yang memegang prinsip kekeluargaan, tindakan pertama
yang ia lakukan adalah mengingatkan. Selain mengingatkan, ia pun harus mengerti apa
yang menyebabkan teknisinya itu menjadi malas-malasan. Karena ia tidak bisa melihat
dari satu sisi saja, melainkan juga dari sisi yang lain. Ketika penyebabnya sudah
6
diketahui, disitulah ia luruskan. Ia juga tidak memarahi teknisi tersebut tapi, hanya
menegur dan memberitahu bahwa apa yang teknisi lakukan itu salah. Setelah itu,
diberikan solusinya. Jadi, tidak serta merta ia marah tanpa solusi. Jikalau memang
teknisinya tetap seperti itu, mau tidak mau ia pun harus mengeluarkannya. Namun, ia
bersyukur karena sampai saat ini belum ada teknisinya yang seperti itu.
Konsep piramida kepemimpinan itulah yang ia terapkan dalam menjalankan
usahanya. Dimana pemimpin itu semakin tinggi maka dia akan semakin dibawah artinya
semakin tinggi posisi seseorang dalam suatu organisasi, maka posisi secara sosialnya
semakin rendah karena dia semakin mengayomi dibawahnya.
Ketika seseorang menjalankan suatu usaha pasti tidak terlepas dari yang namanya
hambatan. Hambatan terberat yang ia temui itu lebih ke mental. Yang mana, ia berasal
dari keluarga karyawan bank. Dalam beberapa pertemuan, ia pun sudah sering
mengatakan bahwa ia ingin membuktikan bahwa buah bisa jatuh jauh dari pohonnya.
Dan hal itu bisa ia buktikan. Disitulah tantangannya, bagaimana ia mengelola
emosionalnya ketika teman-teman seperjuangannya banyak yang mencari kerja daripada
membangun suatu usaha.
Awalnya, ia pun sempat mencari kerja dan diterima walau akhirnya ia tolak. Hal
ini dikarenakan ada pertentangan dalam hati kecilnya bahwa ia harus merdeka, yaitu
merdeka secara finansial, sosial, maupun waktu. Merdeka secara waktulah yang paling
sulit. Dalam dunia perkaryawanan, semakin tinggi jabatan maka akan semakin tidak
punya banyak waktu. Maka karyawan yang tidak memiliki banyak waktu, karirnya perlu
dipertanyakan. Sehingga ia berpikir bahwa ketika ia ingin merdeka, maka ia harus
mencapai apa yang ia inginkan. Dan jawaban dari kemerdekaan tadi adalah
berwiraswasta. Jika dimulai dari nol, tantangan dalam berwiraswasta jauh lebih berat
daripada sekedar melamar pekerjaan. Jika melamar kerja lalu bekerja, gajinya bisa
langsung 2 juta. Namun, ketika memulai usaha belum tentu ia mendapatkan gaji bisa jadi
malah minus. Tapi, disitulah seninya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa semakin
keras pertempuran semakin nikmat kemenangannya. Jadi, ia merasakan ini seninya.
Apapun ia jalankan, seperti kuliah, mengajar, membuka usaha dr. Laptop. Prinsipnya
semua harus bisa ia lakukan. Alangkah bahayanya ketika kita mengatakan saya tidak 7
punya waktu. Hal tersebut ia implementasikan dalam kehidupan sehari-harinya karena ia
ingin mendidik dirinya sendiri menjadi seorang yang disiplin dan mampu menjalankan
banyak aktivitas diwaktu yang bersamaan. Nah, mental-mental seperti inilah yang ia
didik karena dalam kenyataannya mental karyawan dengan mental pengusaha itu jauh
berbeda. Karyawan berpikir bagaimana kerja santai tapi dapat gaji. Namun, didunia
entrepreneur yang membangun usahanya dari nol itu berpikir bagaimana caranya kalau
bisa setiap detik ia dapat gaji. Maka otomatis, secara pemikiran jauh lebih berat
tekanannya. Tapi prinsipnya semakin keras pertempuran semakin nikmat kemenangan.
Sungguh luar biasa pengusaha muda yang satu ini.
Keberhasilannya membangun suatu usaha, tidak menutup kemungkinan banyak
orang – orang yang turut andil dalam usahanya. Sebagian besar dari mereka adalah
orang-orang yang ia cari, bukan semata-mata datang sendiri. Dengan mengikuti berbagai
macam organisasi, ia pun memperoleh apa yang ia cari, yaitu dukungan dari orang –
orang hebat bahkan orang-orang dipemerintahan. Sehingga, sekarang ia mempunyai
banyak kenalan yang senantiasa men-support usahanya. Sampai pada akhirnya, ia diberi
rubrik khusus dengan cuma – cuma untuk dr. Laptop di Koran Suara Merdeka yang terbit
setiap hari senin. Dengan adanya rubrik tersebut, semakin banyak orang yang mengetahui
dr. Laptop. Tidak hanya lingkup Semarang saja melainkan Jawa Tengah. Ini merupakan
suatu kebanggaan tersendiri karena semua itu membutuhkan perjuangan. Ia berharap
suatu saat nanti usahanya bisa semakin besar dan maju.
Terkait dengan cara menarik konsumen agar tertarik dengan usahanya, ia hanya
memegang prinsip bagaimana caranya agar konsumenlah yang mencarinya bukan ia yang
mencari konsumen. Memang pada awalnya, ia berpikir bahwa ia harus mencari
konsumen. Namun untuk kerja yang benar, bukan ia yang mencari konsumen melainkan
konsumenlah yang mencarinya. Oleh karena itu, ia harus fokus pada kualitas karena ia
anggap bahwa konsumen sekarang adalah konsumen yang cerdas. Mereka sudah tidak
bisa dibohongi lagi. Maka, permasalahan intinya adalah bagaimana ia bisa menjawab
kecerdasan konsumen tersebut. Dan ia bersyukur, sekarang banyak orang yang
mencarinya dari berbagai kota walaupun disaat yang bersamaan ia pun mencari
konsumen.
8
Bagaimana dengan tempat usahanya? Apakah ia memiliki kantor sendiri untuk
menjalankan usahanya? Tentu saja iya. Ketika ia membangun sebuah usaha, maka harus
ada kantor sebagai bukti fisiknya. Selain itu, ia pun memanfaatkan kendaraan pribadinya.
Sehingga, ketika ada orang yang bertanya dimana kantor dr. Laptop itu, ia pun
mengatakan bahwa kantornya sak Semarang alias ada dimana - mana.
Dalam dunia entrepreneurship, pasti tidak jauh-jauh dengan keadaan pasang-surut seperti
pepatah mengatakan bahwa hidup itu bagai roda, kadang diatas dan kadang dibawah.
Maka untuk menyiasati hal itu, pengusaha muda ini harus berdiri di porosnya. Sehingga,
ia tidak akan mengalami hal yang terlalu tinggi atau pun terlalu rendah. Artinya, ketika
berada diatas kita jangan sombong dan ketika berada dibawah kita jangan mengeluh.
Karena menurutnya, dalam kehidupan itu hanya ada sukses dan belajar. Belajar inilah
yang kadang dimaknai orang sebagai kegagalan. Jadi, ketika berada dibawah, disitulah ia
belajar mengambil hikmah yang ada agar bisa lebih maju lagi ke depannya. Maka,
artikanlah kesuksesan itu sebagai sesuatu yang terbaik dalam hidup.
Usaha seorang pengusaha muda ini pun sudah berjalan hampir 3 tahun dan jikalau
memang dr. Laptop ini berjalan dengan baik, maka ia memiliki wacana untuk membuka
usaha lain khususnya kuliner. Karena ia lihat peluangnya cukup besar dan ingin mencoba
tantangan baru. Ketika ia bercerita tentang bisnis jasa, sudah hampir semuanya ia kuasai.
Oleh karena itu, ia ingin berkecimpung didunia bisnis barang dalam makanan sebagai
tantangan barunya. Ya mudah – mudahan bisnis baru yang akan saya jalankan diawal
tahnu 2014 ini bisa berjalan dengan lancar.
Memiliki usaha baru tidak ada salahnya tapi usaha sebelumnya juga harus tetap dijaga
kualitasnya. Jangan sampai dengan adanya usaha baru, jadi melupakan usaha yang lama.
Yang jelas, ketika memperbaiki laptop ditempatnya akan mendapatkan beberapa
keuntungan, diantaranya : kualitas terjamin dan ketepatan waktu. Karena berhubung
laptop itu merupakan suatu kebutuhan, maka ia pun secepat mungkin harus segera
memperbaikinya dengan tetap menjaga kualitas.
9
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keberhasilan seseorang bisa diraih melalui perjuangan dan motivasi yang tinggi
untuk maju. Tetaplah selalu berpegang teguh pada prinsip agar kita tidak mudah
terombang-ambingkan dengan keadaan layaknya roda berputar dan anggaplah kegagalan
itu tidak ada. Semangat dan pantang menyerah adalah kekuatan untuk bertahan dalam
menerjang arus kehidupan. Perjuangan ini diharapkan bisa membangkitkan motivasi
generasi muda untuk maju meraih cita – cita yang diinginkan.
B. SARAN
Jangan pernah putus asa dan tetap semangat dalam meraih cita – cita dan
bercerminlah pada orang – orang yang berhasil meraihnya dengan penuh perjuangan.
Jangan berpangku tangan pada oranglain, berusahalah sendiri karena untuk menjadi
sukses tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua itu perlu proses dan
pengorbanan.
10