Laporan Uji Millon Biomol 2013
-
Upload
mariaagavina-sp -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
Transcript of Laporan Uji Millon Biomol 2013
I. Pendahuluan
Peran protein dalam organisme hidup dan genetika yang paling penting penting adalah
sebagai struktur strain protein yang membantu kita untuk memahami bagaimana kehadiran
protein benar-benar mempengaruhi kita. Hal ini hanya dapat dipahami pertama, kehadiran dan
kebutuhan protein, mengapa protein dibutuhkan dalam tubuh. Protein memainkan peran penting
dalam siklus hidup dan kualitas hidup manusia. Tergantung pada peran dan obligasi dan struktur
asam amino, protein dalam membran sel berperan sebagai saluran untuk memfasilitasi difusi.
Pengangkutan aktif yang dihasilkandatang karena protein globular. Protein memfasilitasi
difusi dan bertindak sebgai transporter. Protein mengikat dengan molekul glukosa untuk
mengangkut mereka ke sisi lain dari membrane. Hal ini memudahkan glukosa untuk mengangkut
mereka ke sisi lain dari membrane.Hal ini memudahkan glukosa untuk melepaskan diri. Potein,
pada organisme hidup memainkan peran saluran untuk mentransfer molekul sesuai dengan
kualitas listrik dan kimia. Untuk mengetahui adanya protein dalam mahluk hidup dapat
dilakukkan beberapa test, diantaranya melalui reaksi biuret, reaksi millon, dan pengaruh alcohol
terhadap air.
II. Tujuan
Untuk mengetahui gugus mono hidroksi benzene dalam sampel.
III. Alat dan Bahan
* Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Penangas air
* Bahan
- Larutan albumin 2 ml
- 3 tetes reagen millon
- Larutan gelatin 2 ml
- Larutan kasein 2 ml
IV. Cara Kerja
1. Mencampurkan 2 ml albumin dengan 3 tetes reagen millon pada tabung reaksi.
2. Mencampurkan 2 ml gelatin dan kasein dengan 3 tetes reagen millon pada tabung reaksi.
3. Memanaskan tabung reaksi di penangas air selama 5 menit.
4. Mencatat hasil dan melihat perubahan yang terjadi.
V. Teori Dasar
Kata protein berasal dari kata Yunani “ proton atau protens “ yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan komponen penting dan utama pada sel hewan dan manusia. Oleh
karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan
berfungsi sebagai zat utama dalam dalam pembentukkan dan pertumbuhan tubuh.
Protein dapat di klasifikasikan yaitu sebagai berikut ;
Berdasarkan kelarutannya
a). Protein fibrosa : tidak larut dalam pelarut biasa namun larut dalam asam dan basa.
b). Protein globular : larut dalam air, larutan asam, basa, bahkan garam.
Berdasarkan komplekon strukturnya
a). Protein sederhana : sederhana hidrolisisnya menghasilkan asam amino, contoh:
albumin,globular
b). Protein konjugasi : memiliki gugus bukan protein yaitu gugus prostetik, contoh : neuro
protein, kromoprotein.
Protein juga memiliki sifat-sifat yaitu sebgai berikut ;
a). Kelarutan.
Kelarutan protein dalam berbagai pelarut berbeda.
b). Sifat Koloid
Didalam pelarut air, protein akan membentuk koloid. Disamping itu, protein memiliki gugus
hidrofilik seperti -NH2, -COOH, -OH, sehingga kolid hidrofil, karena molekulnya cukup
maka protein tidak dapat berdiskusi melalui membran.
c). Sifat asam basa
Sifat asam basa protein ditentukan oleh gugus asam basa pada gugus R-nya. Adanya gugus
asam basa menyebabkan protein bersifat sebagai amfotir.
d). Denaturasi dan koagulasi
Pada proses denaturasi protein mengalami perubahan sifat fisik dan kereaktifan biologisnya
disebabkan pemanasan.
e.) Penguraian Protein dan mikroba
Mikroba mengeluarkan enzim-enzim proteolik yang menghidrolisiskan protein, menjadikan
asam-asam amino. Perubahan selanjutnya bergantung pada jenis mikroba pembentuk dan
dalam hal ini dapat terjadi deaminasi, oksidasi, atau reduksi.
Uji reaksi millon merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
ikatan pepetida pada protein yang berganung dengan adanya derivat mono hidroksi benzene
seperti tirosin dan fenol. Reaksi ini akan terganggu dengan adanya ion klorida ataau ammonium.
VI. Hasil dan Pembahasan
NO Larutan Reaksi
1 Albumin 2 ml + 3 tetes reagen millon Positif terdapat endapan berwarna
merah
2 Gelatin 2 ml + 3 tetes reagen millon Negatif tidak terbentuk endapan
berwarna merah
3 Kasein 2 ml + 3 tetes reagen millon Negatif tidak terbentuk endapan
berwarna merah
Dalam analisa protein tes reaksi millon diperlukan untuk mengetahui adanya gugus mono
hidroksi benzen dalam sampel. Tabung pertama berisi 2 ml larutan sampel albumin yang mula-
mula ditambahkan dengan 3 tetes reagen millon yang menghasilkan endapan berwarna merah
Tabung kedua berisi 2 ml larutan gelatin dan tabung kletiga berisi 2 ml larutan kasein yang
ditambahkan dengan 3 tetes reagen millon. Larutan gelatin menghasilkan warna orange tanpa
terbentuk endapan merah dan larutan kasein menghasilkan warna bening tanpa terbentuk
endapan berwarna merah. Tujuan dari penambahan reagen ini adalah untuk mengkondisikan agar
suasana menjadi basa.
Perubahan warna menjadi endapan merah menandakan bahwa dalam larutan tersebut
telah terbentuk senyawa kompleks yang memiliki gugus mono hidroksi benzen. Akan tetapi,
pada tabung kedua yang sebelumnya berwarna bening berubah menjadi warna orange dan pada
tabung ketiga yang semula berwarna keruh berubah menjadi warna bening yang didalamnya
terdapat endapan warna putih .Perubahan warna ini disebabkan oleh terjadinya proses denaturasi
(perubahan struktur protein) pada saat protein dipanaskan.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tes ini menunjukkan adanya reaksi
positif pada albumin yang mengandung senyawa kompleks.
VIII. Daftar Pustaka
1. Buku Pedoman Praktikum. Modul Biologi Molekuler. Program Pend idikan Dokter
Universitas Palangka Raya. 2013.
2. Murray, Robert K Danyl k. Gramer, Victor W. Rodwell. Biokimia Harper. Edisi . Jakarta:
EGC. 2009
LAMPIRAN
Larutan Millon
Memasukan 2 ml albumin ke tabung reaksi
Larutan gelatin dan kasein
Larutam albumin, gelatin, kasein di campur larutan millon sebelum ke penangas air
Tabung reaksi berisi larutan albumin, gelatin, kasein di dalam pengas air
selama 5 menit
Larutan albumin, gelatin dan kasein setelah di panaskan