Laporan Triwulan I 2016 Direktorat Pengolahan dan Pemasara...
Transcript of Laporan Triwulan I 2016 Direktorat Pengolahan dan Pemasara...
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN
TRIWULAN I 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN-RI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
TANAMAN PANGAN
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan pertanian yang telah dilakukan sampai saat ini masih banyak
memerlukan penanganan yang cermat dan cepat. Tantangan pembangunan pertanian
yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini antara lain: 1) belum optimalnya produktivitas dan
nilai tambah produk pertanian di beberapa sentra produksi serta masih tingginya tingkat
konversi lahan yang sulit dikendalikan; 2) kurangnya perbaikan dan pembangunan
infrastruktur lahan dan air; 3) masih kurangnya akses pembiayaan pertanian dengan suku
bunga rendah bagi petani; 4) belum tercapainya Millenium Development Goals (MDG’s)
yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan; 5) kurangnya
kebijakan yang proporsional untuk produk-produk pertanian khusus; 6) lemahnya
persaingan global dalam berbagai dimensi; 7) menurunnya citra petani dan pertanian serta
pentingnya diciptakan suatu keadaan agar kembali diminati generasi muda; 8) masih
lemahnya kelembagaan usaha ekonomi produktif di perdesaan; 9) pentingnya
sistem penyuluhan pertanian yang inovatif; dan 10) perlunya kebijakan insentif yang
tepat agar sektor pertanian menjadi bidang usaha yang menarik dan menjanjikan.
Untuk menjawab tantangan tersebut maka Visi Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019
adalah “Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan
beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk
kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”. Visi Kementerian Pertanian tersebut
merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Pemerintah 2015 - 2019 yang dituangkan dalam
Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita). Agenda strategis yang berkaitan langsung
dengan Kementerian Pertanian tercantum pada agenda nomor 6 yaitu “Meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional” dan agenda nomor 7 yaitu
“Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi – domestik”.
Kemandirian ekonomi dapat terwujud dengan tercapainya kedaulatan pangan yang
berbasis agribisnis kerakyatan melalui: 1) pengendalian impor pangan,
2) penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan regenerasi petani,
3) Reforma Agraria, dan 4) Pembangunan Bank Khusus Pertanian, UMKM dan
Koperasi. Penanggulangan kemiskinan pertanian dilakukan antara lain dengan
2
pengembangan pasar dan kelembagaan pasar secara merata dan pengembangan
ekonomi perdesaan dengan peningkatan investasi sebesar 15% per tahun.
Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian dalam mewujudkan Sembilan Agenda
Prioritas (Nawa Cita), Visi-Misi Kementerian Pertanian dan selanjutnya dijabarkan
dalam visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Tanaman Pangan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang
ingin dicapai dalam periode 2016 - 2019 adalah 1) Penurunan susut hasil (losses)
produksi tanaman pangan, 2) Peningkatan nilai tambah produk olahan tanaman
pangan, 3) Peningkatan mutu hasil produksi tanaman pangan, dan 4) Peningkatan
penguasaan pasar domestik dan luar negeri.
Dalam mencapai sasaran strategis diatas, diperlukan pemetaan yang sangat rinci pada
setiap daerah dengan memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki,
teknologi yang dipakai, perilaku usaha yang berkembang, dan selera konsumen di
daerah tersebut. Seluruh faktor ini sangat penting diperhatikan sehingga tidak
menimbulkan ekses negatif atas pencapaian sasaran yang ditetapkan.
Tabel 1. Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Menurunnya susut hasil (losses) produksi tanaman pangan
1. Jumlah penyaluran sarana pascapanen tanaman pangan
22.562 unit
2. Meningkatnya nilai tambah produk olahan tanaman pangan
2. Jumlah penyaluran pengolahan hasil tanaman pangan
90 unit
3. Meningkatnya mutu hasil produksi tanaman pangan
3. Jumlah pengembangan standardisasi dan mutu
75 sertifikat
4. Meningkatnya penguasaan pasar domestik dan luar negeri
4. Jumlah informasi harga tanaman pangan
276 informasi harga
3
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:
1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian
Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
Triwulan I Tahun 2016.
2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan dan
Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016.
3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam
rangka perencanaan Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan ke depan.
1.3. Ruang Lingkup Laporan
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan Pemantauan
dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Tanaman Pangan Triwulan I Tahun 2016.
4
II. CAPAIAN KINERJA
Pemantauan dilakukan secara berkala tiap triwulanan berdasarkan Perjanjian Kinerja
Tahun 2016. Target kinerja yang tercantum pada Perjanjian Kinerja disusun
berdasarkan alokasi anggaran pada DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan
akan menyesuaikan sesuai perubahan DIPA.
Pada Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani antara Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan
tercantum alokasi anggaran Direktorat PPHTP Tahun 2016 Rp. 1.882.256.786.000.
Alokasi anggaran ini jauh lebih tinggi dibandingkan alokasi anggaran pada tahun 2015
yaitu Rp.78.498.554.000,- atau mengalami kenaikan 2.398%.
2.1. Sasaran Strategis 1: Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Tanaman
Pangan
Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Penurunan Susut Hasil (losses)
Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah Tersalurkannya Sarana Pasca Panen
Tanaman Pangan sejumlah 22.562 Unit dengan capaian sebagai berikut:
Tabel 2. Pemantauan Penyaluran Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Sarana Pascapanen Padi 8.936 - 1.281.647.000.000 -
2 Sarana Pascapanen Jagung 6.426 - 248.282.266.000 -
3 Sarana Pascapanen Kedelai 6.500 - 187.188.000.000 -
4 Sarana Angkut Roda 3 700 - 32.200.000 -
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Keterangan: Kontrak = 2.005 unit; Pemesanan Barang = 1.067 unit
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penyaluran sarana pascapanen tanaman
pangan pada Triwulan I, telah terealisasi kontrak sejumlah 2.005 unit (8,89%) dan telah
dilaksanakan pemesanan barang sejumlah 1.067 unit (4,73%).
1. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Padi
Target produksi padi pada PK Kementerian Pertanian 2016 sebesar 76,20 juta ton
GKG. Kegiatan Pendukung tercapainya target produksi tahun 2016 melalui penurunan
susut hasil produksi padi yaitu penyaluran bantuan sarana pascapanen padi sejumlah
8.936 unit. Bantuan sarana pascapanen padi yang dialokasikan tahun 2016 terdiri dari:
5
a. Combine Harvester Kecil sebanyak 4.016 unit
b. Combine Harvester Sedang sebanyak 2.872 unit
c. Combine Harvester Besar sebanyak 340 unit
d. Vertical Dryer Padi Kap.30 Ton/proses+Bangunan sebanyak 2 unit
e. Vertical Dryer Padi Kap.3,5 - 6 Ton/proses+Bangunan sebanyak 2 unit
f. Power Thresher sebanyak 1.000 unit
g. Fasilitasi RMU sebanyak 115 unit (dibatalkan sesuai hasil RDP dengan DPR tgl 15
Februari 2016)
h. Destoner sebanyak 2 unit
i. Polisher sebanyak 22 unit
j. Combine Harvester Kecil pengadaan pusat sebanyak 564 unit
Perkembangan capaian indikator kinerja Triwulan I sebagaimana tercantum pada Tabel
3 dibawah ini.
Tabel 3. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Padi Tahun 2016
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Sarana Pascapanen Padi (Unit) *) 8.936 0 -
2. Sarana Pengangkut (Unit) *) 700 0 -
*) Realisasi kontrak s/d Maret 2016: sarana pascapanen padi = 403 unit; sarana pengangkut = 18 unit
Kegiatan pendukung untuk produksi padi dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Tanaman Pangan yaitu pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dengan target
8.936 unit dan bantuan sarana pengangkut dari target 700 unit belum ada sarana yang
diterima poktan/gapoktan. Perkembangan saat ini yaitu telah terealisasi kontrak
sebanyak 403 unit (4,50%), dan kontrak bantuan sarana pengangkut sebanyak 18 unit
(2,57%).
Kontribusi sarana pascapanen padi terhadap penurunan susut hasil padi pada Triwulan
I belum dapat diketahui karena sarana yang telah kontrak masih dalam proses
penyaluran ke poktan/gapoktan penerima bantuan.
2. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Jagung
Target produksi jagung berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2016 sebesar
21,35 juta ton Pipilan Kering. Kegiatan Pendukung tercapainya target produksi tahun
2016 melalui penurunan susut hasil produksi jagung yaitu penyaluran sarana
6
pascapanen jagung sejumlah 6.426 unit. Bantuan sarana pascapanen jagung yang
dialokasikan tahun 2016 terdiri dari:
a. Corn Sheller sebanyak 6.240 unit
b. Vertical Dryer Jagung kapasitas 3,5 – 6 ton+bangunan sebanyak 1 unit
c. Vertical Dryer Jagung kapasitas 3,5 – 6 ton sebanyak 4 unit
d. Corn Combine Harvester sebanyak 180 unit
k. Gudang/Lantai Jemur Jagung sebanyak 1 paket(dibatalkan sesuai hasil RDP
dengan DPR tgl 15 Februari 2016)
Tabel 4. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Jagung Tahun 2016
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
Bantuan Sarana Pascapanen Jagung (Unit) *)
6.426 0 -
*) Realisasi kontrak s/d Maret 2016 : 877 unit (13,65%)
Kegiatan pendukung untuk produksi jagung dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Tanaman Pangan yaitu pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dengan target
6.426 unit belum ada sarana yang diterima poktan/gapoktan. Perkembangan saat ini
yaitu telah terealisasi kontrak sebanyak 877 unit (13,65%).
Kontribusi sarana pascapanen jagung terhadap penurunan susut hasil jagung pada
Triwulan I belum dapat diketahui karena sarana yang telah kontrak masih dalam proses
penyaluran ke poktan/gapoktan penerima bantuan.
3. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Kedelai
Target produksi kedelai berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2016 sebesar
1,50 juta ton Biji Kering. Kegiatan pendukung tercapainya target produksi kedelai
melalui penurunan susut hasil produksi yaitu penyaluran sarana pascapanen kedelai
sejumlah 6.500 unit pada tahun 2016. Bantuan sarana pascapanen kedelai yang
dialokasikan tahun 2016 yaitu Power Thresher Multiguna sebanyak 6.500 unit.
Tabel 5. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai Tahun 2016
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai (Unit) *)
6.500 0 -
*) Realisasi kontrak s/d Maret 2016 : 643 unit (9,89%)
Kegiatan pendukung untuk produksi kedelai dari Ditjen Tanaman Pangan adalah
pelaksanaan kontrak bantuan sarana pascapanen dengan target 6.500 unit belum
7
diterima poktan/gapoktan. Perkembangan saat ini yaitu telah terealisasi kontrak
sejumlah 643 unit (9,89%).
Kontribusi sarana pascapanen kedelai terhadap penurunan susut hasil kedelai pada
Triwulan I belum dapat diketahui karena sarana yang telah kontrak masih dalam proses
penyaluran ke poktan/gapoktan penerima bantuan.
2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman
Pangan
Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Nilai Tambah Produk
Olahan Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah tersalurkannya pengolahan hasil
tanaman pangan sejumlah 90 unit dengan capaian sebagai berikut:
Tabel 6. Pemantauan Penyaluran Unit Pengolahan Hasil (UPH) Tanaman Pangan Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 UPH Jagung 60 0 9.000.000.000 0
2 UPH Kedelai 30 0 4.500.000.000 0
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penyaluran UPH tanaman pangan pada
Triwulan I, belum ada realisasi penyaluran UPH dan realisasi anggaran. Hal ini
disebabkan sebagian besar daerah masih dalam proses identifikasi sarana pengolahan
sesuai kebutuhan Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan.
2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan
Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Mutu Hasil Produksi
Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah pengembangan standardisasi dan mutu dengan
capaian sebagai berikut:
Tabel 7. Pemantauan Pengembangan Standardisasi dan Mutu Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Pengajuan Sertifikasi/Registrasi kepada Lembaga
Sertifikasi Organik/OKKP-D
75 Sertifikat 0 7.562.500.000 0
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengembangan standardisasi dan mutu pada
Triwulan I, realisasi fisik masih 0% dan realisasi anggaran 0%. Hal ini disebabkan
proses sertifikasi/registrasi membutuhkan waktu dalam proses pengajuannya di daerah
8
dan saat ini provinsi masih dalam proses identifikasi poktan/gapoktan penerima
bantuan yang telah siap untuk disertifikasi.
2.4. Sasaran Strategis 4: Peningkatan Penguasaan Pasar Domestik Dan Luar
Negeri.
Indikator Kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Penguasaan Pasar
Domestik dan Luar Negeri Tahun 2016 adalah terinformasikannya harga tanaman
pangan dari 276 kabupaten/kota. Informasi pasar merupakan kebutuhan dalam
penguasaan pasar dalam negeri dan luar negeri. Dengan tersedianya informasi harga
akan tercipta pasar yang transparan dan minat terhadap produk dalam negeri untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan mengisi peluang pasar pasar luar negeri
akan meningkat.
Tabel 8. Pemantauan Informasi Harga Tanaman Pangan Tahun 2016
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Informasi Harga Tanaman Pangan 276 150 11.960.000.000 433.351.850
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap informasi harga tanaman pangan pada
Triwulan I, telah diinfomasikan harga tanaman pangan dari 150 Kabupaten/Kota atau
terealisasi 54,3%. Realisasi ini merupakan hasil pantauan terhadap daerah yang telah
menginformasikan harga secara rutin pada website
https://aplikasi.pertanian.go.id/smshargakab/laporan.asp.
Realisasi anggaran Triwulan I yaitu Rp.433.351.850,- atau 3,62%. Rendahnya serapan
disebabkan daerah menunggu rapat koordinasi pelayanan informasi pasar yang
diselenggarakan Pusat. Terlambatnya pelaksanaan disebabkan anggaran Pusat
dibintang dan DIPA Revisi baru terbit tanggal 23 Februari 2016.
9
III. KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT
3.1. Kendala
a) Sebagian besar daerah menunda proses pengadaan dan menunggu proses revisi
anggaran bantuan sarana pascapanen tanaman pangan
b) Beberapa daerah mengalami penggantian Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa
Pengguna Anggaran
c) Belum semua sarana bantuan ditayangkan di LKPP
3.2. Upaya Tindak Lanjut
a) Telah dikirimkan Surat Direktur kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Seluruh
Indonesia Nomor 135/PI/010/C6.02/02/2016 tgl 29 Februari 2016 Tentang
Percepatan Pelaksanaan Kegiatan
b) Monitoring bantuan di wilayah binaan setiap minggu dan dilaporkan ke Bagian
Keuangan dan Perlengkapan, Setditjen TP
c) Kunjungan langsung ke lapangan dan mendorong penyelesaian CPCL
d) Pada saat Rakor di Bali, Yogyakarta dan Bandung telah disampaikan ke daerah
untuk segera melakukan percepatan
e) Mengawal ke LKPP untuk penayangan semua jenis sarana
10
IV. PENUTUP
Pada triwulan I tahun 2016 target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian
Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016
dengan beberapa indikator kinerja sebagai berikut, untuk penyaluran bantuan sarana
pascapanen tanaman pangan belum terlihat realisasi anggaran dan penyaluran fisik,
namun telah ada realisasi kontrak yaitu sarana pascapanen padi 4,5%, sarana angkut
2,57%, sarana pascapanen jagung 13,65% dan sarana pascapanen kedelai 9,89%.
Untuk indikator kinerja penyaluran UPH Tanaman Pangan, sampai dengan Triwulan I
belum ada realisasi kontrak. Hal ini disebabkan daerah masih dalam proses identifikasi
kebutuhan poktan/gapoktan. Pada indikator kinerja Pengembangan standardisasi dan
mutu pada Triwulan I juga realisasi fisik masih 0% sedangkan realisasi anggaran
0,31%. Hal ini disebabkan proses sertifikasi membutuhkan waktu dalam
pelaksanaannya. Berdasarkan pantauan terhadap Indikator Kinerja jumlah informasi
harga tanaman pangan, telah terealisasi 150 informasi harga atau 54,3% dengan
realisasi anggaran sebesar 6,17%.
Diharapkan laporan kinerja pada Triwulan I ini dapat menjadi bahan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan sehingga capaian kinerja pada Triwulan berikutnya dapat
meningkat.
Lampiran 1.
TW I TW II TW III TW IV
1 Menurunnya susut hasil (losses)
produksi tanaman pangan
1. Jumlah penyaluran sarana
pascapanen tanaman pangan (Unit)
22.562 0 0,00 Realisasi kontrak s.d 1 April
2016 sebanyak 2.005 unit;
dan pemesanan barang
1.067 unit
2 Meningkatnya nilai tambah produk
olahan tanaman pangan
2. Jumlah penyaluran pengolahan hasil
tanaman pangan (Unit)
90 0 0,00
3 Meningkatnya mutu hasil produksi
tanaman pangan
3. Jumlah pengembangan standarisasi
dan mutu (Sertifikat)
75 0 0,00
4 Meningkatnya penguasaan pasar
domestik dan luar negeri
4. Jumlah informasi harga tanaman
pangan (Informasi harga)
276 150 54,35
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016TRIWULAN I
Realisasi Triwulan
Keterangan **) PermasalahanNo Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Kemajuan
Pelaksanaan *)
(%)
Lampiran 2.
INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENYALURAN SARANA PASCA PANEN TANAMAN PANGAN 22.562 Unit
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Sarana pascapanen padi (Unit) 8.936 0 1.281.647.000.000 0
2 Sarana pascapanen jagung (Unit) 6.426 0 248.282.266.000 0
3 Sarana pascapanen kedelai (Unit) 6.500 0 187.188.000.000 0
4 Sarana angkut roda 3 (Unit) 700 0 32.200.000 0
Keterangan : (data revisi I)
Realisasi kontrak s/d 1 April: 2.005 unit; Pemesanan barang : 1.067 unit
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 3.
INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENYALURAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN 90 UNIT
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Unit pengolahan hasil (UPH) jagung (Unit) 60 0 9.000.000.000 0
2 Unit pengolahan hasil (UPH) kedelai
(Unit)
30 0 4.500.000.000 0
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi
Lampiran 4.
INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENGEMBANGAN STANDARISASI DAN MUTU 75 SERTIFIKAT/REGISTER
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Pengajuan sertifikasi/registrasi kepada
Lembaga Sertifikasi Organik/OKKP-D
(Sertifikat)
75 0 7.562.500.000 23.677.900
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
PaguRealisasi