DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4...

27
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL REGIONAL Triwulan I Triwulan I Triwulan I 2019 Penyusun : Penanggung Jawab : Midden Sihombing | Ketua Tim : Muhammad Yusuf | Editor : Harwanto | Anggota : Suhartadi | Wahyu Nugroho | | Sriyono | Apriliansyah Noor

Transcript of DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4...

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

Triwulan ITriwulan ITriwulan I

2019

Penyusun :Penanggung Jawab : Midden Sihombing | Ketua Tim : Muhammad Yusuf | Editor : Harwanto | Anggota : Suhartadi | Wahyu Nugroho | | Sriyono | Apriliansyah Noor

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

DAFTAR ISI

......................................... 1

A. Produk Domestik Regional Bruto .................................................................................................... 1

B. Inflasi.................................................................................................................................................... 3

C. Indikator Kesejahteraan .................................................................................................................... 4

............................................................ 6

A. Pendapatan Negara .......................................................................................................................... 6

B. Belanja Negara................................................................................................................................... 8

C. Prognosis Realisasi APBN ............................................................................................................. 12

..........................................................13

A. Pendapatan Daerah ........................................................................................................................ 14

B. Belanja Daerah................................................................................................................................. 17

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun ......................................................... 18

........................................................................................................................................19

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ........................................................................... 19

B. Pendapatan Konsolidasian ............................................................................................................. 20

C. Belanja Konsolidasian ..................................................................................................................... 21

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ................ 23

..................................................................................24

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

1

A. Produk Domestik Regional Bruto

Mengawali tahun 2019, perekonomian Kaltim kembali menunjukkan perkembangan yang

menggembirakan. Pertumbuhan

ekonomi di Triwulan I 2019 tercatat

mencapai 5,36 persen (y-on-y), angka

ini sedikit lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya. Namun demikian,

angka pertumbuhan menunjukkan

secara q-to-q tercatat mengalami

penurunan menjadi 0,90 persen. Angka

pertumbuhan yang menghasilkan

nominal PDRB sebesar Rp165,12 triliun

(ADHB) dan Rp120,97 triliun (ADHK)

tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Nasional sebesar 5,07 persen (y-on-y) dan

kontraksi sebesar 0,52 persen (q to q).

Pertumbuhan ekonomi di Kaltim baik secara y-on-y maupun q to q tidak lagi menjadi yang

terendah dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, walaupun belum menjadi

yang tertinggi. Pertumbuhan tertinggi secara y-on-y masih di Kalimantan Utara dengan

pertumbuhan sebesar 7,13 persen, sedangkan pertumbuhan tertinggi secara q-to-q di

Kalimantan Tengah sebesar 6,13 persen.

B.

165,3 165,1

119,9

121,01,77

5,14 5,36

0,66

4,16

0,9

-1

0

1

2

3

4

5

6

0

50

100

150

200

TW III2017

TW IV2017

TW I2018

TW II2018

TW III2018

TW IV2018

TW I2019

ADHB ADHKGrowth yoy (%) Growth q to q (%)

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

16,11%

11,61%

13,11%51,89%

7,28%

Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara

-0,26

2,13

-5,57

0,9

-0,56

5,076,03

4,085,36

7,13

Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara

q to q y to y

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

2

Sektor pertambangan pada periode ini mulai kembali menunjukkan superioritasnya dalam

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Sektor pertambangan mengalami pertumbuhan

kembali setelah beberapa periode mengalami kontraksi. Sektor ini menjadi sumber

pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 3,38 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi

ditengah penurunan harga batubara sehingga dapat diduga bahwa pertumbuhan lebih

disebabkan karena kenaikan produksi. Berdasarkan Harga Batubara Acuan (HBA) dari

Kementerian ESDM, rata-rata

HBA pada triwulan I 2019 sebesar

91,59 US$ mengalami penurunan

sebesar 7,77 US$ dari harga

acuan triwulan I 2018 sebesar

99,36 US$. Sementara itu,

kontraksi pada sektor industri

pengolahan sebesar 1,84 persen

menjadi sumber perlambatan

ekonomi sebesar 0,40 persen.

Jika dilihat menurut pengeluaran, porsi terbesar pembentuk PDRB Triwulan I 2019 masih

berasal dari komponen ekspor LN di mana kegiatan tersebut membentuk 35,97 persen dari

total PDRB. Bahan Bakar Mineral merupakan komoditi utama dalam kegiatan ekspor di

Kaltim yang mencapai 92,27 persen dari keseluruhan angka ekspor Kaltim (Berita Resmi

Statistik, Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Kalimantan Timur, Maret 2019). Pada

periode ini terjadi kontraksi pada komponen Net Ekspor Antar Daerah sebesar 8,35 persen

yang mengakibatkan komponen ini menyumbangkan pertumbuhan minus sebesar 2,32

persen.

7,19

16,14

-1,84

5,3 6,33

3,38

1,09

-0,4 0,29 0,43-5

0

5

10

15

20

0

20

40

60

80

Pertambangan Konstruksi IndustriPengolahan

Perdag. Besar& Eceran

Pertanian,Hutan & Ikan

PDRB ADHK TW I 2018 PDRB ADHK TW I 2019

Growth (yoy) Kontribusi

%

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

35,97

26,46

27,60

16,28

9,59

2,52

0,50

0,27

0,61

-8,35

11,24

3,84

-20,6

16,29

9,02

16,45

Ekspor Luar Negeri

Net Ekspor AD

PMTB

Konsumsi RT

Impor Luar Negeri

Konsumsi Pemerintah

Konsumsi LNPRT

Perubahan Inventori

Distribusi Pertumbuhan

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

0,3

-2,32

2,71

0,56

-3,74

0,31

0,04

0,03

Kontribusi

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

3

C. Inflasi

Mengawali tahun 2019 tingkat inflasi tercatat berada pada 0,56 persen, lebih tinggi

dibandingkan inflasi nasional pada angka 0,28 persen. Berdasarkan kota pembentuknya,

inflasi pada Kota Balikpapan sebesar 0,50 persen berada pada tingkat inflasi yang lebih

rendah dari Kota Samarinda yang berada pada 0,60 persen.

Menurut kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Bahan Makanan

sebesar 2,38 persen dan diikuti oleh kelompok Sandang di angka 0,82 persen. Inflasi yang

terjadi pada kelompok bahan makanan tersebut mempunyai andil terbesar yaitu 0,555

persen, sementara kelompok sandang 0,045 persen lebih rendah dari andil kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,058 persen. Deflasi yang terjadi

pada kelompok Transportasi sebesar 0,79 persen mampu menekan infasi pada bulan

Januari sebesar 0,143 persen.

Memasuki bulan Februari, terjadi deflasi sebesar 0,01 persen. Deflasi yang terjadi di

kelompok Bahan Makanan sebesar 0,93 persen mampu menekan kenaikan harga di

kelompok yang lain meskipun pada saat yang sama terjadi inflasi pada kelompok

transportasi dan komunikasi sebesar 0,54 persen.

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

-1,0%

-0,5%

0,0%

0,5%

1,0%

1,5%

Apr17

Mei17

Jun17

Jul17

Agt17

Sep17

Okt17

Nov17

Des17

Jan18

Feb18

Mar18

Apr18

Mei18

Jun18

Jul18

Agt18

Sep18

Okt18

Nov18

Des18

Jan19

Feb19

Mar19

Kaltim Nasional Samarinda Balikpapan

0,56 (0,01)

(0,18)

-2

-1

0

1

2

3

Jan Feb MarBaMa MaMin Perum & Utilities Sandang Kesehatan Dik, Rek & OR Trans & Kom Inflasi

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

4

Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali ini

deflasi yang terjadi lebih besar yaitu 0,18 persen. Deflasi ini dipengaruhi dua kelompok

utama yaitu Bahan Makanan sebesar 1,27 persen dan kelompok transportasi dan

komunikasi sebesar 0,19 persen. Deflasi ini terjadi karena normalisasi konsumsi bahan

makanan dan angkutan udara masih terus berlanjut.

D. Indikator Kesejahteraan

Pada laporan periode ini, potret kemiskinan yang diuraikan adalah kondisi per September

2018 karena kondisi per Maret 2019 baru akan dirilis oleh BPS sekitar bulan Juli 2019.

Tingkat kemiskinan pada bulan September 2018 berada pada angka 6,06 persen, sedikit

di atas target RPJMD 2013-2018 yang ditetapkan sebesar 6,00 persen. Peningkatan

tingkat kemiskinan sebesar 0,03 persen dari periode Maret 2018 merupakan dampak

penambahan jumlah penduduk miskin sekitar 3,49 ribu jiwa. Perkembangan tersebut

menyebabkan kenaikan jumlah penduduk miskin dari semula sebanyak 218,90 ribu jiwa

menjadi 222,39 ribu jiwa.

Rp574.704 di bulan Maret 2018 menjadi Rp598.200 di bulan September 2018.

Kontribusi komoditas pangan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2018 sebesar 70,49

persen, sedangkan pada September 2018 sedikit mengalami penurunan menjadi 70,13

persen. Hal ini berbeda dari kondisi nasional dimana pada bulan September 2018

kontribusi komoditas pangan meningkat menjadi 73,54 persen dari 73,48 persen pada

Maret 2018. Sementara itu, 2 penyumbang terbesar komoditi makanan terhadap garis

kemiskinan baik pada perkotaan maupun pedesaan adalah beras, dan rokok kretek filter.

Di sisi lain, perumahan, listrik, bensin dan pendidikan merupakan 4 komoditi yang

menjadi kontributor terbesar di sektor non pangan baik di perkotaan maupun perdesaan.

Selain persentase dan jumlah penduduk miskin, indikator kesejahteraan juga harus

memperhatikan Indeks Kedalaman Kemiskinan, yaitu ukuran rata-rata kesenjangan

212,89209,99

212,92 211,24

220,17 218,67 218,9222,39

6,23

6,1 6,11

6

6,19

6,08

6,036,06

Mar 15 Sept 15 Mar 16 Sept 16 Mar 17 Sept 17 Mar 18 Sept 18

∑ Penduduk Miskin Tk. Kemiskinan (%)

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Kenaikan tingkat kemiskinan

tersebut tergambar dari adanya

penurunan Nilai Tukar Petani

(NTP). Pada bulan September

2018, NTP berada pada angka

95,59, mengalami penurunan dari

bulan Maret 2018 yang mencapai

97,06. Selain itu garis kemiskinan

di Kaltim mengalami kenaikan

sebesar 4,09 persen dari

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

5

pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, dan Indeks

Keparahan Kemiskinan yaitu gambaran mengenai kesenjangan pengeluaran di antara

sesama penduduk miskin. Semakin rendah angka indeks, menunjukkan kondisi yang

lebih baik.

Pada bulan September 2018, Indeks

Kedalaman Kemiskinan mengalami

penurunan sebesar 0,082 persen

dari Maret 2018 menjadi 0,764.

Kondisi ini menunjukkan rata-rata

pengeluaran penduduk miskin

meningkat, lebih mendekati garis

kemiskinan, sehingga lebih

berpotensi untuk keluar dari kategori

miskin. Sementara itu, Indeks

Keparahan Kemiskinan juga

mengalami penurunan dari 0,049 dari bulan Maret 2018 menjadi 0,148 pada bulan

September 2018. Hal ini mengindikasikan ketimpangan pengeluaran antar sesama

penduduk miskin semakin menurun.

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) pada Februari 2019 tercatat

6,66 persen atau sekitar 126,53 ribu

dari 1,90 juta orang angkatan kerja,

turun 0,24 persen dibanding kondisi

Februari 2018. TPT pada bulan

Februari ini masih jauh di atas tingkat

pengangguran nasional sebesar 5,01

persen. Penurunan tingkat

pengangguran ini sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi regional yang

yang semakin baik.

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

7,17

8,86 8,55

6,90 6,66

5,81 5,50 5,33 5,13 5,01

0

2

4

6

8

10

Feb 15 Agst 15 Feb 16 Agst 16 Feb 17 Agt 17 Feb 18 Agt 18 Feb 19

%

TPT Kaltim TPT Nasional

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

0,7930,693

0,8080,874

0,764

0,176 0,167 0,168 0,187 0,148

Sept 14 Mar 15 Sept 15 Mar 16 Sept 16 Mar 17 Sept 17 Mar 18 Sept 18

Indeks Kedalaman Indeks Keparahan

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

6

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A. PENDAPATAN NEGARA 20.207,55 3.815,75 22.638,70 4.440,24

1. Penerimaan Pajak 18.870,37 3.453,66 21.609,18 4.108,19

2. PNBP 1.337,18 362,09 1.029,52 332,05

B. BELANJA NEGARA 26.786,66 5.236,73 32.745,47 5.953,21

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 7.057,64 1.082,62 9.040,24 1.144,95

1. Belanja Pegawai 2.721,88 522,31 2.714,61 579,20

2. Belanja Barang 2.490,72 386,35 3.284,03 425,60

3. Belanja Modal 1.836,85 173,94 3.027,83 140,15

4. Belanja Bantuan Sosial 8,19 0,03 13,77 -

II. TRANSFER KE DAERAH DAN 19.729,02 4.154,11 23.705,24 4.808,25

DANA DESA

1. Transfer ke Daerah

a. Dana Perimbangan

1) Dana Alokasi Umum 5.134,62 1.709,58 5.510,71 1.813,22

2) Dana Bagi Hasil 10.838,44 2.054,72 13.973,00 2.620,88

3) Dana Alokasi Khusus 2.902,00 238,42 3.154,41 199,72

b. Dana Insentif Daerah 122,25 42,75 197,00 93,56

2. Dana Desa 731,71 108,64 870,12 80,88

C. SURPLUS DEFISIT (6.579,12) (1.420,99) (10.106,77) (1.512,97)

Triwulan I Tahun 2018 Triwulan I Tahun 2019Uraian

Sumber : OmSPAN & Kanwil DJP Kaltim Kaltara, diolah.

A. Pendapatan Negara

1. Penerimaan Perpajakan

Realisasi penerimaan

perpajakan tercatat Rp4,11

triliun atau mengalami

kenaikan sebesar 7,67

persen dibandingkan

realisasi periode yang sama

tahun 2018 sebesar Rp3,82

triliun. Persentase realisasi

juga mengalami peningkatan,

pada triwulan I 2019 realisasi

mencapai 19,01 persen

dibanding capaian 18,30 persen pada tahun 2018. PPh dan PPN masih menjadi

kontributor utama realisasi penerimaan pajak. Sampai dengan akhir periode laporan,

Sumber : Kanwil DJP Kaltim Kaltara dan LRA-LKPK TW1 OmSPAN,

diakses tgl 26 April 2019

21,71

15,02

6,24

15,36

25,75

42,76

12,70

- 5 10 15 20 25 30 35 40 45

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Mili

ar R

p

Target 2019 Realisasi Tw I 2019 Capaian (%)

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

7

penerimaan PPh mencapai 21,71 persen dari target atau setara Rp2,85 triliun.

Realisasi PPN mencapai 15,02 persen atau sebesar Rp992,90 miliar.

Sumber : Kanwil DJP Kaltim Kaltara dan LRA-LKPK TW1 OmSPAN, diakses tgl 26 April 2019

Jika dilihat tren realisasi, maka secara umum terjadi kenaikan nominal penerimaan,

kecuali PBB, Bea Masuk dan Bea Keluar.

a) Pajak Penghasilan

Realisasi penerimaan PPh pada Triwulan I tahun 2019 tercatat meningkat cukup

signifikan sebesar Rp595,91 miliar menjadi Rp2,85 triliun dibanding Triwulan I

tahun 2018. Kontributor terbesar PPh adalah Kabupaten Kutai Kartanegara

sebesar Rp653,97 miliar, Kota Balikpapan sebesar Rp624,05 miliar, dan Kota

Samarinda sebesar Rp476,80 miliar. Ketiga kabupaten/kota ini menyumbang

Rp1,75 triliun atau 61,51 persen dari total realisasi PPh.

b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Realisasi penerimaan PPN dan PPnBM pada Triwulan I tahun 2019 sebesar

Rp992,90 miliar, mengalami peningkatan hampir sebesar Rp8,33 miliar

dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kota Balikpapan dan Kota

Samarinda menjadi kontributor terbesar, masing-masing sebesar Rp462,41 miliar

dan Rp418,96 miliar.

Sampai dengan 31 Maret 2019, terdapat daerah yang membukukan angka

pengembalian (restitusi) PPN lebih besar dari realisasi penerimaan sehingga

mengakibatkan angka realisasi total minus yaitu Kabupaten Paser sebesar

(Rp53,50 miliar) dan Kabupaten Kutai Barat sebesar (Rp16,90 miliar).

c) Penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai

Realisasi penerimaan Bea dan Cukai pada Triwulan I tahun 2019 sebesar

Rp171,87 miliar atau 26,05 persen dari target tahun 2019. Penerimaan tersebut

2.24

5,34

739,

08

2,82

50,6

6

33,1

7

208,

74

13,9

8

2.25

6,80

982,

75

1,82

15,6

8

47,9

6

145,

52

2,93

0,20

5

2.85

2,71

989,

38

3,53 63

,81

26,8

9

166,

56

5,23

0,09

P P H P P N P P N B M P B B P A J A K L A I N N Y A

B E A M A S U K

B E A K E L U A R

C U K A I

Tw I 2017 Tw I 2018 Tw I 2019

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

8

terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp166,56 miliar dan Bea Keluar senilai Rp5,23

miliar. Sementara itu, penerimaan cukai hanya sebesar Rp88,53 juta.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi PNBP sampai dengan Triwulan I tahun 2019 sebesar Rp332,05 miliar

mengalami penurunan sebesar 8,3 persen dari realisasi periode yang sama tahun

2018 sebesar Rp362.09 miliar. PNBP yang tercatat di wilayah Kaltim hanya terdiri

dari 2 jenis, yaitu PNBP Lainnya dan PNBP Badan Layanan Umum.

Mayoritas PNBP

Lainnya bersumber

dari Pendapatan Jasa

Transportasi, Komuni-

kasi dan Informatika

dapat terealisasi

senilai Rp172,61 miliar

dan mencatatkan

kontribusi sebesar

51,98 persen total

realisasi PNBP.

Sementara itu, 3 BLU yang ada di Kaltim yaitu Universitas Mulawarman, RS

Bhayangkara Balikpapan dan Bandara Kalimarau menyumbangkan pendapatan

sebesar Rp6,25 miliar.

B. Belanja Negara

1. Belanja Pemerintah Pusat Realisasi belanja sampai akhir

Maret 2019 secara

keseluruhan masih berada

pada level 12,67 persen.

Realisasi tertinggi tercatat pada

jenis Belanja Pegawai yang

sudah direalisasikan sebesar

21,34 persen dari pagu.

Belanja Bantuan Sosial

mencatatkan realisasi yang

paling rendah karena belum

ada alokasi yang dibelanjakan. Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk

Sumber : LRA LKPK Triwulan I OMSPAN, diunduh 26 April 2019, diolah.

Jan Feb MarBelanja Pegawai Belanja Barang

Belanja Modal Belanja Bansos

6.249,3 2.758,9

55.364,1

40.495,2

33.976,0

172.607,5

856,5

2.728,4 17,2 16.995,8 Pendapatan BLU

Pengelolaan BMN

Adm & penegakan hukum

Kesehatan, perl. Sosial & keagamaan

Dikbud dan ristek

Jasa trans & kominfo

Jasa lainnya

Bunga, peng. Rekening & keuangan

Denda

Lain-lain

Sumber : LRA LKPK Triwulan I OMSPAN, diunduh 26 April 2019, diolah.

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

9

pemberian beasiswa bidik misi di IAIN Samarinda dan bantuan sosial oleh Dinas

Sosial Provinsi Kaltim. Bantuan Sosial dialokasikan untuk 2 kementerian yaitu

Kementerian Agama sebesar Rp5,50 miliar dan Kementerian Sosial senilai

Rp8,27 miliar.

Sampai dengan akhir periode, masih terdapat 5 Kementerian Negara/Lembaga

yang belum merealisasikan

alokasi anggaran. Dana

terbesar dialokasikan untuk

Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kalimantan Timur

yang digunakan untuk

keikutsertaan pada Jambore

Pemuda Indonesia,

Pembinaan PPLP dan

Pelatihan Tenaga

Keolahragaan. Alokasi DIPA

tersebut sebelumnya diblokir

dan baru dilakukan revisi pembukaan blokir pada tanggal 27 Maret 2019.

a) Belanja Barang

Pagu terbesar belanja barang

diperuntukkan untuk belanja

operasional yang mencapai

Rp767,17 miliar, dengan angka

realisasi sebesar Rp153,96 miliar

atau 20,07 persen dari pagu. Belanja

barang dengan alokasi paling kecil

adalah belanja barang persediaan

yang hanya sebesar Rp81,98 miliar.

Pagu Belanja perjalanan dinas

tercatat hanya sebesar 15,52 persen dari pagu belanja barang atau Rp509,56

miliar dan baru dipergunakan sebesar 14,00 persen.

b) Belanja Bantuan Pemerintah

Realisasi belanja bantuan pemerintah sampai dengan triwulan I baru mencapai

2,78 persen atau Rp5,10 miliar. Alokasi terbesar pada Kementerian PU-Pera

sebesar Rp127,63 miliar dan baru dapat direalisasikan sebesar 0,42 persen dan

Kementerian Satker Pagu

Kemendagri Sekretariat Daerah Prov. Kaltim

206,77

Kementerian PPPA

Dinas Kependudukan,

Pemberdayan Perempuan

dan Perlindungan Anak

1.000,00

Arsip Nasional RI

Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Prov. Kaltim 341,56

Kementerian Perdagangan

Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Prov. Kaltim 1.958,50

Kemenpora Dinas Pemuda dan

Olahraga Prov. Kaltim 2.256,60

Sumber : LRA LKPK Triwulan I OMSPAN, diunduh 26 April 2019, diolah.

20,1%

8,7%

20,4%

14,6% 13,2% 14,0%

1,8% 2,8%

0%5%10%15%20%25%

-

200

400

600

800

1.000Miliar Rp

Pagu Real %

Sumber : LRA LKPK Triwulan I OMSPAN, diunduh 26 April 2019, diolah.

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

10

Kementerian Pertanian sebesar Rp38,24 miliar dengan realisasi 1,52 persen.

Dana ini dipergunakan untuk penyediaan perumahan bagi masyarakat dan

peningkatan kualitas rumah swadaya serta pengadaan alat mesin pertanian,

penyaluran benih dan pembangunan embung.

c) Belanja Modal

Belanja modal terbesar dialokasikan kepada satker dibawah Kementerian PU-

Pera yang mencapai Rp2,14 triliun atau 70,68 persen dari total belanja modal.

Sampai dengan akhir periode laporan, realisasi belanja mencapai Rp140,15 miliar

atau 4,63 persen.

Alokasi dana yang sangat besar

tersebut disediakan untuk

beberapa proyek infrastruktur,

termasuk peningkatan jalan

lintas selatan Kalimantan,

pembangunan jalan untuk

mendukung kawasan industri

Berau dan KEK Maloy Batuta,

Jalan Tol Balikpapan -

Samarinda, serta peningkatan

jaringan reklamasi rawa dan

irigasi.

Alokasi belanja modal terbesar kedua pada satker Kementerian Ristek dan Dikti,

mencapai Rp282,47 miliar, untuk membiayai pemenuhan sarana dan prasarana

pada beberapa perguruan tinggi negeri, terutama di Universitas Mulawarman dan

Institut Teknologi Kalimantan.

2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

Alokasi dana perimbangan Tahun 2019 senilai Rp23,70 triliun. Sampai dengan

tanggal 31 Maret 2018 secara rata-rata realisasi penyaluran dana Transfer Ke

Daerah dan Dana Desa (TKDD) telah mencapai 21,00 persen. Realisasi tertinggi

tercatat di Kota Samarinda sebesar 22,76 persen sedangkan realisasi terendah

Kab. Kutai Kartanegara sebesar 17,26 persen.

DAK Fisik dan Dana Desa

Alokasi DAK Fisik di seluruh Kalimantan Timur sebesar Rp1,15 triliun dan sampai

dengan akhir triwulan I tahun 2019 DAK Fisik belum disalurkan. Meskipun

3,7%

0,0%

18,9%

12,6%

2,7%

0%

5%

10%

15%

20%

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500Miliar Rp

Pagu Realisasi %

Sumber : LRA LKPK Triwulan I OMSPAN, diunduh 26 April 2019, diolah.

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

11

penyaluran DAK Fisik Tahap I sudah dapat dilaksanakan mulai bulan Februari

2019, namun pada triwulan I

2019 belum dilakukan

penyaluran DAK Fisik karena

aplikasi OMSPAN belum siap

digunakan.

Sementara itu, Dana Desa tahap

I telah disalurkan kepada 3

pemerintah daerah yaitu

Kabupaten Paser, Kabupaten

Berau dan Kabupaten Kutai

Timur senilai Rp80,88 miliar.

Sedangkan Dana Desa untuk 4 kabupaten yang lain telah disalurkan pada bulan

April 2019.

3. Pengelolaan BLU

Terdapat 3 instansi di Kaltim yang menerapkan Badan Layanan Umum yaitu

Universitas Mulawarman, Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan dan terakhir

Bandar Udara Kalimarau di Tanjung Redeb. Perkembangan aset pada triwulan I

belum dapat dilihat dikarenakan proses rekonsiliasi sampai dengan disusunnya

laporan belum dapat dilaksanakan. Dilihat dari tingkat kemandirian BLU, yaitu

perbandingan sumber pendanaan PNBP dan RM, baru Rumah Sakit

Bhayangkara Balikpapan yang dapat dikategorikan sebagai BLU yang mandiri

dengan persentase 89,43 persen. Sementara itu, Universitas Mulawarman dan

Bandara Kalimarau belum mandiri karena masih dibawah 65 persen yaitu 52,52

persen dan 32,45 persen. Namun demikian, rasio ini mengalami perkembangan

dibandingkan dengan tahun 2018 dengan rincian Rumah Sakit Bhayangkara

88,14 persen, Universitas Mulawarman 53,94 persen dan Bandara Kalimarau

12,28 persen.

Satker BLU Aset Des 2018

Aset Mar 2019

PNBP RM Total

Pagu Real Pagu Real Pagu Real

Univ. Mulawarman 5.318,51 n/a 207,30 0 187,42 26,91 394,72 26,911

RS Bhayangkara 47,28 n/a 28,00 2,69 3,31 0,87 31,31 3,56

Bandara Kalimarau 304,12 n/a 20,86 2,14 43,42 2,73 64,28 4,87

Sumber : Aplikasi E-Rekon LK dan Monev PA

19,1%

22,8%

22,4%

17,3%

21,2%

20,9%22,2%

22,4%

20,4%

21,2%21,3%

Kaltim

Samarinda

Bontang

Kukar

Kutim

Kubar

Mahulu

Balikpapan

Paser

PPU

Berau

Sumber : LRA LKPK Triwulan I OMSPAN, diunduh 26 April 2019, diolah.

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

12

4. Manajemen Investasi Pusat

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan akhir periode sebesar

Rp1,47 triliun diberikan kepada 44.484 debitur yang tersebar di wilayah Kaltim

kecuali Kab. Mahakam Ulu karena belum ada bank penyalur KUR. Penyaluran dan

debitur terbanyak pada Kota Samarinda sebesar Rp343,73 miliar kepada 10.332

debitur.

C. Prognosis Realisasi APBN

Untuk memperoleh prognosis yang relatif mendekati kenyataan, maka beberapa hal

telah dipertimbangkan dan diperhitungkan, antara lain:

1) Data historis capaian realisasi pendapatan sejak tahun 2013 sampai 2018

berturut-turut tercatat 93,6% - 83,7% - 72,7% - 68,7% - 87,88% dan 97,85%.

2) Data historis capaian realisasi belanja yang tercatat relative stabil sejak tahun

2013 sampai 2018 berturut-turut 84,6% - 85,8% - 85,2% - 85,8% - 94,07% dan

92,88%.

3) Perkiraan realisasi belanja yang bersifat kontraktual berdasarkan data ADK

kontrak yang telah diterima KPPN.

Uraian Pagu

Realisasi s.d. Triwulan I

Perkiraan Realisasi s.d.Triwulan IV

Nominal % Nominal %

Pendapatan Negara 22.638,70 4.440,24 19,61 18.678,00 82,50

Belanja Negara 32.745,47 5.953.21 18,18 31.985,16 97,68

Surplus/Defisit (10.106,77) (1.512,97) 14,97 (12.329,67) 135,21

8065.276

103.90741.938

14.02635.712

30.274648

96.48395.896

31.081

Kaltim

Kab. Paser

Kab. Kukar

Kab. Berau

Kab. Kutai Barat

Kab. Kutai Timur

Kab. PPU

Kab. Mahulu

Kota Balikpapan

Kota Samarinda

Kota Bontang

Akad (juta Rp)

21.577

3.663645

329816

9639

2.3053.081

674

Jumlah Debitur

Sumber: Aplikasi SIKP, diakses pada tanggal 8 Mei 2019

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

13

Hingga akhir Triwulan I 2019, pendapatan daerah yang terealisasi secara agregat mencapai

Rp5,64 triliun atau 15,81 persen dari target. Tingkat realisasi pada periode ini, secara

nominal mengalami kenaikan namun tingkat persentase mengalami penurunan

dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp5,23 triliun atau

18,24 persen.

Pada periode yang sama, alokasi belanja dan transfer seluruh pemerintah daerah di

Kalimantan Timur terealisasi sebesar Rp3,40 triliun atau 9,29 persen dari pagu. Capaian ini

mengalami penurunan dibandingkan periode tahun lalu yang terealisasi 12,45 persen.

URAIAN Triwulan I 2018 Triwulan I 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi %

PENDAPATAN 28.662,53 5.226,78 35.668,60 5.638,94 15,81

PAD 6.700,93 1.128,80 7.938,45 1.106,52 13,94

Pajak daerah 4.369,52 1.022,24 5.641,10 709,08 12,57

Retribusi daerah 229,41 31,11 229,01 37,28 16,28

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

340,43 - 345,02 0,62 0,18

Lain-Lain PAD Yang Sah 1.761,57 75,44 1.723,32 359,54 20,86

Pendapatan Transfer 21.205,98 4.008,17 25.529,62 4.417,11 17,30

Dana Bagi Hasil 10.195,87 1.868,54 13.715,14 2.265,04 16,51

Dana Alokasi Umum 5.134,62 1.537,37 5.487,75 1.582,82 28,84

Dana Alokasi Khusus 2.817,69 188,33 3.215,52 175,44 5,46

Dana Insentif Daerah 212,14 55,45 201,81 84,73 41,99

Dana Desa 520,33 29,64 342.76 0 0

Transfer/Bantuan Keuangan Pemprov 2.325,32 328,83 3.220,26 309,08 9,60

Lain-lain Pendapatan yang sah 755,61 89,82 1.546,91 115,30 7,45

BELANJA 27.076,02 3.291.61 33.411,87 3,156,80 9,45

Belanja Pegawai 9.982,93 1.533,63 10.425,07 1.525,64 14,63

Belanja Barang 6.939,00 585,25 9.507,41 830,55 8,74

Belanja Modal 7.601,78 694,00 9.014,96 355,81 3,95

Belanja Bunga 28,70 - 44,16 0 -

Belanja Subsidi 13,71 2,01 11,63 0,19 1,60

Belanja Hibah 1.464,81 469,50 1.203,58 129,94 10,80

Belanja Bantuan sosial 66,54 - 67,92 0,55 0,81

Belanja Tidak Terduga 48,78 7,20 90,13 0,17 0,19

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 3.264,34 486,09 3.169,05 240,55 7,59

BELANJA & TRANSFER 30.340,36 3.777,70 36.580,92 3.397,35 9,29

SURPLUS/DEFISIT (1.677,83) 1.449,08 (912,32) 2.241,58 (245,70)

PEMBIAYAAN 1.531,85 422,10 837,70 461,15 55,05

Penerimaan Pembiayaan 1.599,64 422,10 1.165,87 461,15 39,55

Pengeluaran Pembiayaan 67,79 0 328,16 0 -

SiLPA (145,98) 1.871,18 (74,62) 2.702,73 (3.622,2) Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

14

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pada triwulan I 2019, realisasi PAD

mencapai Rp1,11 triliun atau 13,94

persen dari target. Jika

dibandingkan dengan capaian

periode yang sama tahun lalu,

penerimaan pada periode ini

secara nominal mengalami

penurunan sebesar Rp22,28

miliar, dan secara persentase

mengalami penurunan sebesar

2,91 persen.

Jika dilihat lebih rinci, Komponen

PAD yang mencatatkan realisasi

tertinggi secara nominal berasal

dari Pajak Daerah sebesar

Rp709,08 miliar, sedangkan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan mempunyai

nominal realisasi terendah sebesar

Rp619,21 juta. Adapun tingkat

persentase realisasi tertinggi

dicatatkan komponen Lain-lain

PAD yang Sah yaitu sebesar 20,86 persen, sementara Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan dengan persentase 0,18 persen merupakan persentase

terendah.

Komposisi PAD pada Triwulan I 2019 tidak jauh berbeda dengan komposisi pada

periode yang sama di tahun lalu. Komponen Pajak Daerah dan Lain-lain PAD yang Sah

mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap pendapatan daerah, masing-masing

64,08 persen dan 32,49 persen. Namun demikian, kedua komponen tersebut

mengalami perkembangan yang berbeda, Pajak Daerah yang berkontribusi tertinggi

justru mengalami penurunan sebesar 26,48 persen, sebaliknya Lain-lain PAD yang Sah

mengalami kenaikan 25,81 persen.

759,7025,3%

0,1%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

0

200

400

600

800

1.000

Realisasi 2018 Realisasi 2019 % realisasi 2019

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

90,56%

64,08%

2,76%

3,37%

0,00%

0,06%

6,68%

32,49%

2018 2019

Lain-lain PAD yang sah

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Retribusi Daerah

Pajak Daerah

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

15

a) Penerimaan Pajak Daerah

Total Pajak Daerah yang

terhimpun pada triwulan I tahun

2019 mencapai sebesar Rp709,08

miliar atau 12,57 persen dari

target. Sebesar Rp461,99 triliun

atau 65,15 persen dari total

realisasi pajak daerah bersumber

dari Pemprov Kalimantan Timur.

Namun secara persentase

realisasi terhadap target, capaian

tertinggi dicatatkan Kabupaten

Berau sebesar 25,79 persen. Jika sumber pajak daerah tidak memperhitungkan

penerimaan dari Pemprov Kalimantan Timur, maka daerah dengan penyumbang pajak

daerah terbesar berasal dari Kota Balikpapan.

b) Penerimaan Retribusi Daerah

Sampai dengan akhir bulan Maret 2019, realisasi penerimaan retribusi daerah baru

mencapai Rp37,28 miliar atau sebesar 16,28 persen dari target. Penerimaan ini secara

nominal meningkat senilai Rp6,17 miliar, sementara secara persentase mengalami

peningkatan sebesar 2,72 persen di banding triwulan I tahun 2018.

Seperti halnya dengan Pajak

Daerah, nominal realisasi terbesar

tercatat di wilayah perkotaan yaitu

di Kota Samarinda dan Kota

Balikpapan masing-masing sebesar

Rp11,94 miliar dan Rp11,64 miliar.

Hal ini sangat wajar karena

sebagian besar aktifitas

perekonomian yang dikenakan

pajak daerah dan retribusi daerah

berlokasi di wilayah perkotaan.

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

462

25,79%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

-

200

400

600

800

1.000

Bill

ion

s

Realisasi 2018 Realisasi 2019 % realisasi 2018 % realisasi 2019

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

11.939 34%

0%

10%

20%

30%

40%

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Mill

ion

s

Realisasi 2018 Realisasi 2019 % realisasi 2018 % realisasi 2019

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

16

c) Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pada akhir Triwulan I 2019, realisasi

penerimaan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan

baru mencapai Rp619,72 juta atau

0,18 persen. Tingkat realisasi

triwulan I 2019 ini mengalami

peningkatan karena pada triwulan I

tahun 2018 tidak ada pemerintah

daerah yang merealisasikan jenis

penerimaan ini.

d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah (LLPADYS)

Secara agregat, penerimaan LLPADYS sampai akhir Maret 2019 mencapai 20,86

persen dari target atau sebesar Rp359,54 miliar. Peningkatan paling besar dibukukan

oleh Provinsi Kalimantan Timur senilai Rp269,54 miliar. Secara nominal, pemerintah

Provinsi Kaltim membukukan

penerimaan tertinggi sebesar

Rp293,03 miliar, mengalami

kenaikan sangat signifikan

sebesar 1.147,51 persen

dibandingkan tahun lalu yang

hanya sebesar Rp23,49 miliar.

Sementara itu, Kabupaten Kutai

Kartanegara tidak membukukan

penerimaan LLPADYS dan

Kabupaten Kutai Timur

mencatatkan penurunan tertinggi

sebesar Rp3,62 miliar.

2. Pendapatan Transfer

Realisasi Pendapatan Transfer mencapai 17,30 persen dari pagu atau sebesar Rp4,42

triliun. Capaian ini secara persentase menunjukkan penurunan jika dibandingkan

periode yang sama tahun lalu yang mencapai 18,90 persen, namun secara nominal

mengalami kenaikan sebesar Rp408,94 miliar.

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

293

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

-

50

100

150

200

250

300

350

Bill

ion

s

Realisasi 2018 Realisasi 2019 % realisasi 2018 % realisasi 2019

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

619,7

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

-

0

0

0

0

1

1

1

Bill

ion

s

Realisasi 2018 Realisasi 2019 % realisasi 2018 % realisasi 2019

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

17

Dibandingkan periode yang sama

tahun lalu, kontribusi realisasi

Transfer Pemerintah Pusat terhadap

total realisasi Pendapatan Daerah di

regional ini menunjukkan adanya

peningkatan di semua jenis kecuali

Dana Alokasi Khusus dan Dana

Desa. Pendapatan Transfer

mencapai Rp4,41 Triliun atau 78,3

persen dari total realisasi

pendapatan daerah. Kondisi ini dipengaruhi kemampuan daerah untuk menghasilkan

pendapatan asli daerah dan besaran dana transfer yang diterima.

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (LLPDYS)

Pada triwulan I 2019, nominal

realisasi pendapatan ini mengalami

peningkatan cukup tajam secara

agregat dibanding periode yang

sama tahun lalu sebesar Rp25,48

miliar menjadi Rp115,30 miliar.

Tercatat masih terdapat 5 pemda

yang belum membukukan jenis

pendapatan ini.

B. Belanja Daerah

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

- 1.000 2.000

Dana Desa

DID

DAK

DAU

DBH

Miliar

2019 2018

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

-

10

20

30

40

Bill

ion

s

Realisasi 2018 Realisasi 2019

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

Sumber : BPKAD se-Kaltim (diolah)

0%

5%

10%

15%

20%

25%

% Realisasi 2018 % Realisasi 2019

0%

10%

20%

30%

40%

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

BelanjaBunga

BelanjaSubsidi

BelanjaHibah

BelanjaBansos

BelanjaTidak

Terduga

% Realisasi 2018 % Realisasi 2019

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

18

Persentase realisasi total belanja diluar transfer pada seluruh Pemerintah Daerah di

Kalimantan Timur tercatat menurun pada triwulan I 2019 menjadi 9,45 persen dari 12,16

persen di triwulan I 2018. Tingkat penyerapan tertinggi pada periode ini bersumber dari

Belanja Pegawai yang mencapai 14,63 persen dari pagu, disusul kemudian Belanja

Hibah sebesar 10,80 persen dan Belanja Barang sebesar 8,74 persen. Tingkat

penyerapan Belanja Modal mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun lalu dan

masih tergolong belum optimal yaitu sebesar 3,95 persen dari pagu.

Pada periode pelaporan, kinerja realisasi belanja tertinggi tercatat pada Provinsi

Kalimantan Timur yang mencapai 12,70 persen. Sementara Kabupaten Mahakam Ulu

menjadi daerah dengan tingkat penyerapan belanja yang terendah sebesar 4,15

persen. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai

3,47 persen.

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun

Prognosis realisasi APBD disusun dengan mempertimbangkan perkembangan yang

diperkirakan akan mempengaruhi realisasi anggaran. Pada sisi pendapatan, PAD

diperkirakan mengikuti pola realisasi 4 tahun terakhir yang tercatat 85,6 persen, 98,3

persen, 88,47 persen dan 100,27 persen. Di sisi belanja, capaian realisasi 80,39 persen

di tahun 2015, 85,41 persen di tahun 2016, 78,24 persen pada tahun 2017 dan 85,45

persen menjadi salah satu pertimbangan utama penyusunan prognosis realisasi

sampai akhir tahun 2019.

Uraian Pagu

Realisasi s.d. Triwulan I

Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

Nominal % Nominal %

Pendapatan Daerah 35.668,60 5.638,94 15,81% 33.228,87 93,16%

Belanja Daerah 33.411,87 3.156,80 17,30% 27.522,19 82,37%

Transfer 3.169,50 240,55 7,59% 3.131,87 98,83%

Surplus/Defisit (912,32) 2.241,58 (245,70%) 2.574,81 (282,23%)

Sumber : BPKAD se Kaltim

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

19

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun

dengan mengkonsolidasikan atau menggabungkan Laporan Keuangan Pemerintah

Pusat (LKPP) berupa realisasi APBN dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD) berupa realisasi APBD seluruh pemerintah daerah se- Kalimantan Timur.

Konsolidasi kedua laporan dilakukan dengan mengeliminasi / menghilangkan realisasi

yang bersifat resiprokal atau saling berelasi. Laporan konsolidasi ini diharapkan bisa

memberikan potret agregat realisasi anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Uraian

2019 2018

Pemerintah Pusat

Pemerintah Daerah

Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

PENDAPATAN NEGARA 4.440,24 5.638,94 5.193,03 10,40% 4.703,8

I. Penerimaan Perpajakan 4.108,19 709,08 4.817,27 12,36% 4.287,3

II. Penerimaan Negara Bukan Pajak 332,05 506,94 369,95 -5,91% 393,2

III. Penerimaan Hibah - 5,81 5,81 -75,06% 23,3

IV. Pendapatan Transfer - 4.417,11 - - -

BELANJA NEGARA 5.953,21 3.397,35 4.464,41 -8,22% 4.864,3

I. Belanja Pemerintah 1.144,95 2.842,85 3.987,80 -8,83% 4.374,2

II. Transfer 4.808,25 554,50 476,61 -2.73% 490,0

Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) (1.512,97) 2.241,58 728,61 -553,96% (160,5)

Pembiayaan 0 461,15 461,15 9,28% 422,0

I. Penerimaan Pembiayaan Daerah 461,15 461,15 9,28% 422,0

II. Pengeluaran Pembiayaan Daerah - - - -

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

(5.673,91) 3.739,39 1.189,76 354,98% 261,5

Sumber : LKPK Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Timur

Periode triwulan I 2019 menunjukkan realisasi Pendapatan Negara Konsolidasian naik

menjadi Rp5,19 triliun dari Rp4,70 triliun pada triwulan I 2018. Pendapatan tersebut

merupakan konsolidasi dari Pendapatan Pemerintah Pusat sebesar Rp4,44 triliun dan

Pendapatan Pemerintah Daerah konsolidasian sebesar Rp 752,79 miliar. Kondisi yang

berbeda terjadi pada realisasi belanja, realisasi Belanja Konsolidasian triwulan I 2019

mengalami sedikit penurunan menjadi Rp4,46 triliun jika dibandingkan triwulan I 2018

sebesar Rp4,86 triliun.

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

20

B. Pendapatan Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Komposisi Pendapatan Konsolidasian

di Provinsi Kalimantan Timur pada akhir

periode pelaporan tidak mengalami

banyak perubahan jika dibandingkan

dengan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan Perpajakan senantiasa

menjadi kontributor terbesar dengan

proporsi sebesar 92,76 persen di

Triwulan I 2019, sedikit lebih tinggi dari

Triwulan I 2018 yang mencapai 91,15

persen.

Pada periode laporan, 85,28 persen

Penerimaan Perpajakan Konsolidasian

atau sebesar Rp4,11 triliun adalah

penerimaan Pemerintah Pusat

sementara sebesar Rp709,08 miliar

atau 14,72 persen merupakan kontribusi

Pemerintah Daerah. Sementara itu

PNBP Konsolidasian menunjukkan

kondisi yang sama pada Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah,

kontribusi Pemerintah Pusat tercatat

89,76 persen, jauh lebih besar dari Pemerintah Daerah yang berkontribusi 10,24

persen. Sementara itu, pendapatan hibah dan transfer seluruhnya bersumber dari

Pemerintah Daerah.

2. Analisis Perubahan

Tanpa pendapatan Hibah dan Transfer, Pendapatan Konsolidasian secara agregat

mengalami kenaikan sebesar 10,83 persen. Penurunan penerimaan perpajakan

oleh pemerintah daerah sebesar 30,62 persen serta penerimaan PNBP oleh

pemerintah pusat sebesar 8,27 persen dapat diredam oleh kenaikan penerimaan

pajak oleh pemerintah pusat yang meningkat 25,82 persen. Di sisi lain,

penerimaan PNBP oleh Pemerintah daerah juga mengalami kenaikan sebesar

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltim

4.287,3 4.817,3

393,2

370,0 23,3 5,8

--

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

2018 2019

Pajak PNBP Hibah Transfer

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltim

4.108,19

332,05 - -

709,08

37,90 5,81 -

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

Pajak PNBP Hibah Transfer

Pusat Daerah

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

21

260,33 persen. Kenaikan ini mencerminkan upaya pemerintah pusat dan

pemerintah daerah dalam memanfaatkan pemulihan ekonomi Kalimantan Timur.

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Uraian 2018 2019

Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Perpajakan 4.287,3 3,7% 4.817,27 12,36%

PNBP 393,2 (44,0%) 369,95 (5,91%)

Total 4.680,5 (3,33) 5.187,22 10,40%

PDRB 155.407,58 1,77% 165.112,85 5,36% Sumber : LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltim

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I 2019 tercatat tumbuh sebesar

5,36 persen (yoy), lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan Triwulan I 2018 yang

hanya tumbuh sebesar 1,77 persen. Pertumbuhan ekonomi sejalan dengan

peningkatan pendapatan Tahun 2019 yang meningkat sebesar 10,40 persen.

Kondisi ini mencerminkan bahwa kondisi perekonomian regional sudah semakin

membaik dan menunjukkan pemulihan pasca kontraksi ekonomi beberap tahun

sebelumnya.

C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi Dan Perbandingan

Sebanyak 72,08 persen belanja

pemerintah pada Triwulan I tahun 2019

digunakan untuk belanja operasional,

sementara untuk belanja modal tercatat

hanya 17,84 persen. Meskipun

menunjukkan komposisi yang sama,

pada periode 2019 ini mengalami

penurunan dibandingkan periode yang

sama di tahun yang lalu, saat dana

pemerintah yang digunakan untuk

belanja operasional lebih tinggi mencapai 78,22 persen dibandingkan belanja modal

11,11 persen.

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltim

-

500

1.000

1.500

2.000

2.5002018 2019

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

22

2. Analisis Perubahan

Realisasi belanja pada triwulan I tahun 2019 masih didominasi oleh Belanja Pegawai

yang mencapai 47,15 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan triwulan I

tahun 2018 yang mencapai 42,27 persen, atau secara nominal mengalami kenaikan

sebesar Rp48,90 miliar. Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada Belanja Barang yang

semula 19,97 persen menjadi 28,14 persen. Kenaikan kontribusi sektor belanja tersebut

sebagai akibat penurunan signifikan pada pada belanja modal dari semula 17,84

persen menjadi 11,11 persen.

3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal dalam bentuk APBN dan APBD yang dijalankan, baik oleh pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah sampai dengan triwulan I 2019 secara relatif belum

memberikan pengaruh langsung yang signifikan terhadap pembentukan PDRB. Belanja

pemerintah yang turut memberikan kontribusi pada komponen Pembentukan Modal

Bruto (PMTB) dan komponen Konsumsi Pemerintah dalam struktur PDRB sisi

pengeluaran masih sangat kecil, masing-masing hanya sebesar 27,60 persen dan 2,52

persen.

Kebijakan fiskal dalam pengertian luas, yang termasuk kemudahan investasi,

pemberian berbagai jenis insentif perpajakan, pengurangan/pembebasan bea masuk

dan atau bea keluar, turut berperan terhadap pertumbuhan pada komponen Ekspor LN

sebesar 0,61 persen. Disisi lain, upaya serius pemerintah untuk mendorong

transformasi struktur perekonomian Kaltim sehingga tidak terlalu bergantung pada

sektor pertambangan dan penggalian mampu mendongkrak sektor-sektor yang lain.

42,27%

19,97%

17,84%

9,65%

10,08%

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Subsidi

2018

47,15%

28,14%

11,11%

2,91%10,68%

Hibah Bantuan Sosial Belanja Tak terduga Transfer

2019

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltim

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

23

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai alternatif pembentuk PDRB telah

mampu untuk memberikan kontribusi sebesar 0,43 persen terhadap pertumbuhan

ekonomi Kaltim. Begitu pula dengan sektor Konstruksi yang mampu menyumbang 1,09

persen. Namun demikian, sektor industri pengolahan yang pada periode-periode

sebelumnya mampu tumbuh pada periode ini menunjukkan perkembangan yang

kurang menggembirakan karena terjadi kontraksi sebesar 1,84 persen dan memberikan

kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar minus 0,40 persen.

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Uraian Triwulan I 2017 Triwulan I 2018 Triwulan I 2019

PDRB (ADHB) 145,45 155,41 165,12

Belanja Pemerintah *) 3,77 1,94 4,36

Kontribusi Belanja Pemerintah 2,59% 1,25% 2,64%

Investasi Pemerintah **) 0,28 0,87 0,49

Kontribusi Investasi Pemerintah 0,19% 0,56% 0,30% Sumber: BPS Provinsi Kaltim dan LKPK Kanwil DJPb Prov. Kaltim *) merupakan Beban Pemerintah pada Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah **) merupakan Akuisisi Aset Non Keuangan Netto pada Laporan Statistik Keuangan Pemerintah

Kontribusi belanja pemerintah dalam pembentukan PDRB pada triwulan I tahun 2019

mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,39 persen jika dibandingkan periode yang sama

tahun lalu. Walaupun PDRB yang mengalami kenaikan Rp9,71 triliun namun mampu

diimbangi dengan kenaikan belanja pemerintah pada triwulan I 2019 senilai Rp1,44

triliun.

Kondisi yang berbeda terjadi untuk kontribusi investasi pemerintah. Kontribusi investasi

pemerintah pada triwulan I 2019 mengalami penurunan sebesar 0,26 persen dari

triwulan I 2018 menjadi 0,30 persen, namun demikian kontribusi ini masih lebih besar

dibandingkan pada tahun 2017 yang hanya sebesar 0,19 persen.

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

24

A. KUR dan Pengembangan UMKM

Program KUR merupakan kebijakan fiskal pemerintah berupa pemberian modal

kerja dan investasi bagi UMKM dan Koperasi (UMKM-K). Program ini diharapkan

dapat mengembangkan UMKM dengan cara memberikan subsidi bunga

sehingga bunga yang dibebankan kepada UMKM relatif rendah, yaitu hanya 7

persen.

Perkembangan penyaluran KUR di Kalimantan Timur cukup menggembirakan,

pada tahun 2018 telah disalurkan dana sejumlah Rp1,72 triliun kepada sekitar

51 ribu pelaku UMKM. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan

tahun 2017 yang hanya senilai Rp1,32 triliun kepada 47.934 debitur. Dampak

pemberian KUR tersebut

terbukti mampu mening-

katkan produktivitas

UMKM. Pertumbuhan

produktivitas tersebut

dapat tercermin pada

Indeks Produksi Industri

Mikro dan Kecil (IMK)

yang diterbitkan oleh BPS. Indeks produksi mikro dan kecil Kalimantan Timur

tahun 2018 tercatat sebesar 206,31 atau naik 80,87 persen dibandingkan kondisi

tahun 2015 yang tercatat 114,06.

Sementara itu, jika

dikaitkan dengan tingkat

kemiskinan dan tingkat

pengangguran terbuka

(TPT), kenaikan IMK

sejalan dengan penuru-

nan angka kemiskinan

dan pengangguran.

Angka kemiskinan turun

dari semula 6,23 persen pada tahun 2015 menjadi 6,03 persen di tahun 2018.

Disisi lain, tingkat pengangguran yang semula mencapai 7,17 persen turun

menjadi 6,90 persen pada tahun 2018.

231,13

1.029,53874,53 943,75

161,93

499,75

441,94

771,26

0

500

1000

1500

2000

2015 2016 2017 2018Mikro Kecil TKI UMI

114,06

206,31

6,23 6,03

7,17 6,9

0

2

4

6

8

10

0

50

100

150

200

250

2015 2016 2017 2018

IMK Kemiskinan TPT

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KAJIAN FISKAL … · KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019 4 Pada bulan terakhir periode laporan, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya, kali

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2019

25

B. Dana Desa dalam Upaya Pengurangan Kemiskinan

Undang-undang No.6 Tahun 2014 tentang desa mengamanatkan bahwa

anggaran desa yang bersumber dari APBN dialokasikan dengan memperhatikan

jumlah penduduk, angka kemiskinan, tingkat kesulitan geografis serta luas

wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan

pembangunan antar desa.

Dana desa yang telah digulirkan, secara agregat mengalami peningkatan yang

cukup signifikan. Total alokasi dana desa se- Kalimantan Timur yang pada tahun

2015 hanya sebesar Rp240.40 miliar menjadi sebesar Rp870,12 miliar pada

tahun anggaran 2019 dengan tingkat penyerapan rata-rata mencapai 99,51%.

Data tahun 2018 menunjukkan bahwa dana desa telah digunakan membangun

1.541 km jalan, jembatan sebanyak 62.194 unit, gorong-gorong mencapai 382

km serta gedung dan prasarana desa sebanyak 12.106 unit. Pembangunan

infrastruktur tersebut menggunakan Rp270,98 miliar atau hampir 71,64 persen

dari total penggunaan Dana Desa. Sementara itu, untuk penyediaan atau

perbaikan penyediaan kebutuhan dasar masyarakat dana desa yang digunakan

sebesar Rp47,04 miliar atau 12,44 persen.

Setelah berlangsung selama lima tahun, dana desa di Kaltim belum berdampak

signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Data BPS menunjukkan

bahwa secara persentase jumlah penduduk miskin pedesaan berkurang dari

10,06 di bulan September 2014 menjadi 9,65 persen di bulan September 2018.

Secara absolut, jumlah orang miskin di perdesaan berkurang sebanyak 40.150

orang atau 26,04 persen dari semula 154.200 orang di September 2014 menjadi

114.050 orang di bulan September 2018.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang prioritas penggunaan dana desa

tahun 2019, maka dana desa didorong untuk digunakan dalam berbagai kegiatan

pemberdayaan masyarakat desa. Salah satunya melalui kerjasama desa dengan

Balai Latihan Kerja Samarinda dalam kegiatan pelatihan kerja bagi masyarakat

desa. Pelatihan kerja diyakini akan meningkatkan kompetensi dan daya saing

sehingga tenaga kerja desa bisa diterima bekerja di perusahaan pertambangan

atau perkebunan yang berlokasi di desa. Masyarakat desa yang sudah dilatih

juga bisa membuka usaha mandiri, sehingga akan terjadi penurunan tingkat

pengangguran, dan pada gilirannya akan berkontribusi lebih besar pada

penurunan tingkat kemiskinan pedesaan di wilayah provinsi Kaltim.