LAPORAN TINDAK LANJUT PENGADUAN PELAYANAN · LAPORAN TINDAK LANJUT PENGADUAN PELAYANAN POKJA VIII...

41
BALAI BIOTEKNOLOGI DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TAHUN 2019 LAPORAN TINDAK LANJUT PENGADUAN PELAYANAN POKJA VIII PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Transcript of LAPORAN TINDAK LANJUT PENGADUAN PELAYANAN · LAPORAN TINDAK LANJUT PENGADUAN PELAYANAN POKJA VIII...

  • BALAI BIOTEKNOLOGI

    DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI

    BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

    TAHUN 2019

    LAPORAN TINDAK LANJUT

    PENGADUAN PELAYANAN

    POKJA VIII

    PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

  • LAPORAN

    HASIL MONITORING DAN EVALUASI

    PENANGANAN PENGADUAN

    MASYARAKAT DAN TINDAK LANJUT

    TRIWULAN I TAHUN 2019

  • LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI ATAS PENGADUAN MASYARAKAT

    DAN TINDAK LANJUT

    Pendahuluan

    Keterbukaan informasi publik dan reformasi birokrasi yang sedang dicanangkan oleh

    Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi merupakan upaya mewujudkan

    pemerintahan yang bersih (clean goverment) dan pemerintahan yang baik (good

    goverment) akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan reputasi dari Balai

    Bioteknologi - BPPT. Reformasi birokrasi dilaksanakan melalui manajemen

    perubahan, penataan tata laksana, penataan manajemen sumber daya, penguatan

    pengawasan, penguatan akuntabilitas kerja, dan peningkatan kualitas pelayanan

    dengan harapan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

    Balai Bioteknologi BPPT secara berkesinambungan telah dan terus berusaha untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Balai

    Bioteknologi BPPT menyadari keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam

    mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan segala

    sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Keterbukaan informasi publik

    mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Unit kerja

    yang secara optimal menerapkan good governance dan clean governance di

    lingkungan instansinya akan meraih kepercayaan yang tinggi dari publik. Guna

    menjamin hak warga Negara untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan

    kepentingan publik dan mewujudkan penyelenggaraan negara dan pelayanan jasa

    yang transparan, efektif dapat dipertanggungjawabkan, maka dibuatlah K Ka. Balai

    Bioteknologi no. 36 2018 tentang Pembentukan Tim Penyelenggaran Sistem

    Pengaduan Internal di Lingkungan Balai Bioteknologi BPPT.

    1.2 Dasar Hukum

    1. Undang – undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok – pokok

    Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia) Tahun 1974 Nomor

  • 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)

    sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang Nomor 43 Tahun

    1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

    2. Undang – undangan Nomor 28 1999 tentang Penyelenggaran

    Pemerintahan yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)

    3. Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

    Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

    140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874)

    sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang Nomor 20 Tahun

    2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

    4. Undang – undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan

    Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);

    5. Undang – undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

    Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Peraturan Displin

    Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980

    Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);

    7. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 Tentang Lembaga Kebijakan

    Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.

    8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali, terakhir dengan

    Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas

    Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

  • 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5334);

    9. Keputusan Presiden Nomor 144/M Tahun 2008;

    10. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pecegahan dan

    Pemberantasan Korupsi Tahun 2014;

    11. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 15

    tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bioteknologi;

    Maksud dan Tujuan

    Maksud dari penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi Penanganan

    Pengaduan Masyarakat yang dilakukan Balai Bioteknologi BPPT ini adalah sebagai

    bentuk pertanggung jawaban dari hasil penguatan pengawasan yang telah dilakukan.

    Adapun tujuan penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi dan tindak lanjutnya

    adalah untuk menilai dan mengevaluasi pelaksanaan dan pencapaian penanganan

    pengaduan masyarakat yang dilakukan oelh Balai Bioteknologi.

    MONEV PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

    Pengaduan Masyarakat

    Pengaduan masyarakat adalah informasi/pemberitahuan yang disampaikan oleh

    masyarakat, baik perseorangan dan/atau lembaga, keluarga yang berasal dari pegawai

    di lingkungan Balai Bioteknologi BPPT, dan/atau masyarakat umum yang berisi keluhan

    dan/atau ketidakpuasan terkait perilaku dan/atau pelaksanaan tugas dan fungsi Balai

    Bioteknologi BPPT, baik yang dilakukan pegawai, dan/atau informasi tentang

    pelanggaran kode etik atau disiplin pegawai yang dilakukan oleh pegawai Balai

    Bioteknologi BPPT dan/atau keluhan kepada Balai Bioteknologi BPPT atas pelayanan

    yang tidak sesuai dengan standar pelayanan, atau pengabaian kewajiban oleh pegawai

    di lingkungan Balai Bioteknologi BPPT. Adapun bentuk pengaduan masyarakat

  • merupakan penyampaian aduan atau informasi dari masyarakat atas terjadinya dugaan

    pelanggaran kode etik atau disiplin pegawai dapat dilakukan dengan berbagai macam

    cara yaitu:

    1. Pengaduan secara langsung

    Pengaduan secara langsung dilakukan dengan cara datang langsung ke meja

    pengaduan (helpdesk) dan/atau bertemu langsung dengan pejabat yang

    berwenang dalam menangani pengaduan tersebut. Pengaduan secara langsung

    dilakukan dengan menyampaikan secara lisan keluhan atau ketidakpuasan

    dan/atau informasi adanya dugaan pelanggaran kode etik/disiplin pegawai,

    keluhan kepada Balai Bioteknologi BPPT atas pelayanan yang tidak sesuai

    dengan standar pelayanan, atau pengabaian kewajiban oleh pegawai di

    lingkungan Balai Bioteknologi BPPT. Untuk kemudian dicatat oleh pegawai yang

    menangani pengaduan masyarakat.

    2. Pengaduan secara tidak langsung

    Pengaduan secara tidak langsung dilakukan dengan cara tidak langsung

    berhadapan atau bertemu dengan pejabat yang berwenang dalam menangani

    pengaduan masyarakat atau datang langsung ke meja pengaduan/saluran.

    Pengaduan secara tidak langsung dapat dilakukan melalui surat, faximile, email

    telepon, dan website/aplikasi yang dibuat secara khusus untuk saluran pengaduan

    online.

    Klasifikasi pengaduan terdiri dari :

    1. Pengaduan Informatif

    Pengaduan informatif yaitu setiap pengaduan yang dapat diselesaikan dengan

    memberikan keterangan selengkap-lengkapnya kepada pengadu. Secara teknis

    pengaduan informatif merupakan pengaduan yang terkait dengan layanan yang

    diberikan.

    2. Pengaduan Penyimpangan

    Pengaduan penyimpangan yaitu setiap pengaduan yang dalam penyelesaiannya

    memerlukan penanganan lebih lanjut (investigasi). Secara teknis pengaduan

    penyimpangan merupakan pengaduan yang berisi tentang dugaan terjadinya

    pelanggaran disiplin pegawai dan/atau kode etik.

  • Terdapat beberapa asas –asas penanganan laporan pengaduan masyarakat,

    diantaranya :

    1. Kepastian hukum yaitu mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku dalam menangani pengaduan masyarakat;

    2. Transparansi yaitu membuka diri dan memberi kesempatan kepada masyarakat

    dalam melaksanakan hak-haknya untuk memperoleh informasi yang benar, jujur

    dan tidak diskriminatif terhadap penanganan laporan pengaduan masyarakat

    berdasarkan mekanisme dan prosedur yang jelas;

    3. Koordinasi yaitu melaksanakan kerjasama yang baik antara pejabat yang

    berwenang dan aparatur terkait berdasarkan mekanisme, tata kerja dan prosedur

    yang berlaku;

    4. Efektivitas dan efisiensi yaitu tepat sasaran, hemat tenaga, waktu dan biaya;

    5. Akuntabilitas yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik

    proses maupun tindak lanjutnya;

    6. Objektivitas yaitu berdasarkan fakta atau bukti tanpa dipengaruhi prasangka,

    interprestasi, kepentingan pribadi, golongan ataupun kepentingan pihak tertentu;

    7. Proporsionalitas yaitu mengutamakan kepentingan pelaksanaan tugas dan

    wewenang dengan tetap memperhatikan adanya kepentingan yang sah lainnya

    secara seimbang;

    8. Kerahasiaan yaitu menjaga kerahasiaan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional

    atau hukum untuk mengungkapkan.

    2Etika dalam Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat

    Etika dalam penanganan laporan pengaduan masyarakat dimaksudkan sebagai

    pedoman bagi aparatur yang menangani laporan pengaduan masyarakat dalam

    bersikap, bertindak, berucap, dan berprilaku agar memiliki moral dan kepribadian yang

    baik, mendorong etos kerja serta menumbuh kembangkan dan meningkatkan

    kepercayaan masyarakat dalam penanganan laporan pengaduan masyarakat. Adapun

    aparatur yang menangani pengaduan masyarakat wajib menunjang nilai-nilai dasar,

    sebagai berikut:

  • 1. Berani mengambil sikap tegas dan rasional dalam membuat keputusan yang

    berkaitan dengan penanganan laporan pengaduan masyarakat;

    2. Integritas, mewujudkan perilaku yang jujur dan bermartabat;

    3. Tangguh, tegar dalam menghadapi berbagai godaan, hambatan, tantangan,

    ancaman dan intimidasi dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun;

    4. Inovatif, selalu meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pribadi.

    Aparatur yang menangani laporan pengaduan masyarakat juga memiliki kewajiban dan

    larangan. Adapun kewajiban yang harus dimiliki yaitu :

    1. Melaksanakan tugas dan wewenang secara proporsional dan profesional;

    2. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    3. Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja;

    4. Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan

    kinerja;

    5. Menjaga informasi yang bersifat rahasia terkait jabatan, pelaporan, dan terlapor;

    6. Menyerahkan seluruh dokumen atau bahan-bahan yang berkaitan dengan

    pengaduan masyarakat kepada atasannya, apabila sudah tidak menangani

    pengaduan masyarakat atau berhenti/alih tugas;

    7. Menjaga kerahasiaan, baik informasi maupun dalam bentuk dokumen kepada

    pihak lain, yang diperoleh sebagai konsekuensi pelaksanaan tugas selama

    menangani pengaduan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak

    langsung, apabila sudah tidak menangani pengaduan masyarakat atau

    berhenti/alih tugas.

    Larangan bagi aparatur yang menangani laporan pengaduan masyarakat, diantaranya :

    1. Menggunakan sumber daya publik untuk kepentingan pribadi atau golongan;

    2. Menerima imbalan dalam bentuk apapun untuk kegiatan yang berkaitan dengan

    penanganan pengaduan masyarakat;

    3. Meminta atau menerima bantuan dari pihak manapun untuk kepentingan proses

    penanganan pengaduan masyarakat;

  • 4. Menyampaikan informasi/dokumen kepada pihak manapun selain pejabat yang

    diberi kewenangan;

    5. Menangani kasus yang menimbulkan terjadinya konflik kepentingan pribadi,

    kelompok maupun golongan

    Unsur-Unsur Pengaduan

    Pengaduan paling sedikit memperhatikan unsur 4 W + 1 H, yaitu:

    1. What, apa perbuatan berindikasi pelanggaran yang diketahui;

    2. Where, di mana perbuatan dilakukan;

    3. When, kapan perbuatan tersebut dilakukan;

    4. Who, siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut;

    5. How, bagaimana perbuatan tersebut dilakukan (modus, cara, dan sebagainya).

    Bentuk Pengaduan

    Pengaduan oleh masyarakat dapat berkaitan dengan dugaan:

    1. Penyalahgunaan wewenang;

    2. Melakukan hambatan dalam pelayanan kepada masyarakat; dan/atau

    3. Tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dilakukan oleh

    Pejabat/Pegawai di lingkungan Balai Bioteknologi BPPT

    Saluran Pengaduan Masyarakat

    Saluran pengaduan yang terdapat di Balai Bioteknologi BPPT meliputi :

    1. Pengaduan disampaikan secara tertulis melalui pos ke alamat Balai Bioteknologi

    BPPT Gd. 630 Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15314 –

    Indonesia

    2. Pengaduan disampaikan secara lisan melalui layanan telepon nomor 021-

    7563120

    3. Pengaduan disampaikan secara tertulis melalui surat elektronik ke alamat email

    pengaduan yang terdapat dalam website Balai Bioteknlogi melalui

    [email protected]

  • 4. Pengaduan disampaikan secara tertulis melalui layanan faksimili ke nomor 021-

    7560208

    5. Pengaduan dilakukan melalui website Balai Bioteknologi BPPT di

    http://www.balaibiotek.bppt.go.id

    6. Pengaduan disampaikan langsung kepada petugas Balai Bioteknologi BPPT Gd.

    630 Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 15314 – Indonesia.

    7. Pengaduan melalui kotak pengaduan di Balai Bioteknologi

    PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

    Penanganan Pengaduan Masyarakat

    Berdasarkan saluran pengaduan masyarakat yang dimiliki Balai Bioteknologi BPPT

    dan pengaduan secara langsung tidak terdapat adanya laporan pengaduan dari pihak

    eksternal sampai dengan April 2019. Adapun laporan dari pihak internal disampaikan

    secara langsung dan telah ditangani oleh petugas yang berkaitan.

    Kegiatan pelaksanaan pelaporan penanganan pengaduan ini telah dilaksanakan per

    triwulan. Kegiatan penangan pengaduan ini telah dilaksanakan secara bertahap oleh

    pimpinan di unit kerja Balai Bioteknologi BPPT.

    Tindaklanjut Evaluasi Pengaduan Masyarakat

    Berdasarkan dari hasil monitoring yang telah dilakukan sejauh ini mengenai

    pengaduan masyarakat selama kurun waktu sampai bulan april 2019 belum ditemukan

    adanya hambatan – hambatan yang terjadi dalam penanganan pengaduan karena tidak

    terdapat adanya pengaduan dari pihak ekternal, pengaduan yang ada hanya berasal

    daripihak internal, dan hal tersebut sudah diselesaikan serta ditindak lanjuti. Namun

    demikian upaya – upaya pencegahan apabila terdapat hambatan mengenai penanganan

    pengaduan tetap disiapkan.

  • Penutup

    Laporan monitoring dan evaluasi penanganan pengaduan masyarakat ini disusun

    dengan harapan mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana akuntabilitas sesuai

    amanah yang telah diemban dan menjadi sarana umpan balik bagi peningkatan kinerja

    Balai Bioteknologi BPPT yang akan datang. Laporan ini kami buat secara ringkas sebagai

    wujud pertanggungjawaban kami dalam monitoring dan evaluasi terkait penanganan

    pengaduan masyarakat terhadap Balai Bioteknologi BPPT.

    Melaporkan, Pokja Penguatan Pengawasan, Ketua

    Dr. Farida Rosana Mira, SP NIP : 19740321.199612.2.001

    Tangerang Selatan, April 2019 Menyetujui, Balai Bioteknologi BPPT, Kepala,

    Dr. Agung Eru Wibowo, M.Si., Apt NIP : 19680228.199502.1.001

  • COVER Laporan Tindak Lanjut Pengaduan Pelayanan 2019.pdf (p.1)A.I.7.iii.c.a.(2) Tindak lanjut evaluasi Pengaduan masyarakat Triwulan I 2019.pdf (p.2-11)A.I.7.iii.c.a.(3) Tindak Lanjut Evaluasi Pengaduan Masyarakat TRI II 2019.pdf (p.12-21)A.I.7.iii.c.a.(4) Tindak Lanjut Evaluasi Pengaduan Masyarakat TRI III 2019.pdf (p.22-31)A.I.7.iii.c.a.(5) Tindak Lanjut Evaluasi Pengaduan MasyarakatTRI IV 2019.pdf (p.32-41)