LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I …
Transcript of LAPORAN TAHUNAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I …
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
1
Disusun oleh
: Tim Penulis
LAPORAN TAHUNAN
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I KUPANG
TAHUN 2017
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I KUPANG
BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
2
A. Latar Belakang
Perkembangan perdagangan dunia yang semakin pesat dan
mengglobal saat ini ditambah kemajuan dibidang Teknologi
Informasi dan Transportasi yang sangat cepat, sehingga lalu lintas
hewan, produk hewan, tumbuhan dan produknya semakin
meningkat pula. Hal ini merupakan tantangan bagi karantina
khususnya kesiapannya dalam mengawal/mempertahankan
Wilayah Negara RI dari kemungkinan masuk dan tersebarnya
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
Posisi dan peranan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang dalam upaya mencegah masuk HPHK dan OPTK dari luar
negeri serta mencegah penyebarannya dari satu area ke area
lainnya dalam wilayah RI sangat strategis, karena secara geografis
berbatasan langsung dengan negara lain Australia dan Timor
Leste.
B. Tujuan
Laporan Tahunan ini disusun dengan Tujuan :
1. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Karantina Hewan dan
Tumbuhan mulai bulan Januari sampai bulan Desember
Tahun Anggaran 2017.
2. Sebagai bahan evaluasi dan bahan kajian dalam menentukan
kebijakan bagi penentu kebijakan dalam penyempurnaan
pelaksanan kegiatan perkarantinaan.
BAB I PENDAHULUAN
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
3
3. Untuk melihat tingkat pencapaian kinerja hasil kegiatan baik
administratif maupun kegiatan teknis.
C. Keadaan Umum UPT
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Tehnis Karantina Pertanian, tanggal 3 April 2008,
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang yang merupakan UPT
Teknis Badan Karantina Pertanian, dengan struktur/bagan
organisasi sebagai berikut :
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian
Kelas I Kupang sesuai SK No. 4042/Kpts/KP.330/12/2010
KEPALA BALAI
Drh. Dwi Agus Sudaryanto
NIP. 196008281991021002
KEPALA SUB. BAGIAN TATA USAHA
Sarwo Sikam, SP
NIP. 196903221998031002
KEPALA SEKSI
KARANTINA HEWAN
Drh. Yulius U. Hunggar NIP. 196507101994031001
KEPALA SEKSI KARANTINA TUMBUHAN
Yulia Dwi Kristanti, SP
NIP. 197507262006042020
KEPALA SEKSI PENGAWASAN & PENINDAKAN
Ir. Abdul Munip NIP. 196110131991031002
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I KUPANG
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
4
Pada bulan Agustus 2017 terjadi pergantian Kepala Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Kepala Seksi Karantina
Hewan dan Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan dengan SK
Mutasi No. 430/KPts/KP.230/7/2017 Tanggal 21 Juli 2017,
dengan struktur/bagan organisasi sebagai berikut :
KEPALA BALAI
Drh. Nur Hartanto,MM. NIP. 196705201995031001
KEPALA SUB.
BAGIAN TATA USAHA
Sarwo Sikam, SP NIP. 196903221998031002
KEPALA SEKSI
KARANTINA HEWAN
Drh. I Wayan Arya Susena
NIP. 196702101999031001
KEPALA SEKSI KARANTINA TUMBUHAN
Yulia Dwi Kristanti, SP
NIP. 197507262006042020
KEPALA SEKSI PENGAWASAN & PENINDAKAN
Drh. Benny Aprissa S P NIP. 198104182009011005
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I KUPANG
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
5
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang mempunyai
wilayah kerja yang tersebar di Propinsi Nusa Tenggara Timur
kecuali Pulau Flores dan pulau - pulau disekitarnya. Adapun
Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang meliputi :
1. Bandar Udara :
Bandar Udara El Tari Kota Kupang
Bandar Udara Tambolaka Kab. Sumba Barat Daya
Bandar Udara Umbu Mehang Kunda Kab. Sumba Timur
Bandar Udara Mali di Kabupaten Alor
2. Pelabuhan Laut
Pelabuhan Laut Tenau Kota Kupang
Pelabuhan Laut Umbu Haramburu Kapita Kab. Sumba Timur
Pelabuhan Laut Wini Kab. Kefamenanu
Pelabuhan Laut Sabu - Seba
Pelabuhan Laut Atapupu Kab. Belu
Pelabuhan Laut Waikelo Kab. Sumba Barat Daya
Pelabuhan Laut Baa Kab. Rote
Pelabuhan Laut Kalabahi Kab. Alor
3. Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kab. Kupang
4. Pos Perbatasan : Mota’ain, Metamasin, Napan, Wini
5. Kantor Pos Kupang
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
6
Wilayah Kerja BKP Kelas 1
Kupang meliputi :
WILKER TENAU
1
WILKER BOLOK
2 WILKER ELTARI
3
WILKER MOTA’AIN
WILKER WINI
WILKER ATAPUPUWILKER
METAMASIN
WILKER NAPAN
456
78
WILKER SABU WILKER
ROTE
WILKER WAINGAPU
WILKER WAIKELO
WILKER ALOR
13
1112
10 9
Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas
I Kupang
Kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang didukung oleh
sarana dan prasarana yang dimiliki dan tenaga pegawai yang ada.
Adapun sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki berupa :
Bangunan gedung kantor BKP Kelas I Kupang 1 unit, bangunan
kantor di wilker 13 unit, gedung laboratorium 4 unit, screen
house 2 unit, Incenerator 4 unit dan Instalasi Karantina Hewan 17
unit, Rumah Dinas 5 unit, . Sedangkan jumlah pegawai yang
melaksanakan kegiatan sebanyak 91 orang pegawai yang dibantu
oleh 25 orang tenaga harian lepas.
Pada Tahun Anggaran 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang mendapatkan alokasi dana dalam DIPA nomor :
018.12.2.238205/2017 tanggal 7 Nopember 2016 Tahun Anggaran
2017, sebesar Rp. 11.538.247.000,- (Sebelas Milyar Lima Ratus
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
7
Tiga Puluh Delapan Juta Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu
Rupiah).
TUGAS POKOK
Balai karantina Peranian Kelas I Kupang dalam
penyelenggaraan karantina mempunyai tugas pokok :
a. Melakukan kegiatan Operasional Karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan.
b. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas,
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang menyelenggarakan
fungsi 8P :
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, evaluasi
dan pelaporan, serta urusan tata usaha dan rumah tangga.
b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan
pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan
karantina (OPTK).
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK maupun OPTK.
d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK maupun OPTK.
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan
nabati.
f. Pelaksanaan Pemberian Pelayanan Operasional Karantina
Hewan dan Tumbuhan.
g. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati.
h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan saranateknik
karantina hewan dan tumbuhan.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
8
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan dibidang Karantina Hewan,
Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Hewani dan
Nabati.
j. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
9
A. KEUANGAN
DIPA 2017
DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Tahun 2017
berjumlah : Rp. 11.538.247.000,- (Sebelas Milyar Lima Ratus Tiga
Puluh Delapan Juta Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Rupiah)
sedangkan realisasi sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp.
11.240.615.706,- (Sebelas Milyar Dua Ratus Empat Puluh Juta
Enam Ratus Lima Belas Ribu Tujuh Ratus Enam Rupiah).
DIPA sebesar Rp. 11.538.247.000,- (Sebelas Milyar Lima Ratus
Tiga Puluh Delapan Juta Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu
Rupiah) dioperasionalkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Belanja
Tabel 1. Realisasi Pelaksanaan DIPA TA. 2016
No Uraian Anggaran Realisasi Keterangan
Sisa Anggaran
1
2
3
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL
5.941.767.000
4.446.580.000
1.149.900.000
5.916.549.517
4.269.553.689
1.054.512.500
25.217.483
177.026.311
95.387.500
JUMLAH BELANJA 11.538.247.000 11.240.615.706 297.631.294
Sedangkan pendapatan negara tahun 2017 dari target Rp.
1.270.000.000,-(Satu Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Juta
Rupiah). Realisasi diatas target yaitu Rp. 1.809.627.045,-(Satu
Milyar Delapan Ratus Sembilan Juta Enam Ratus Dua Puluh
Tujuh Ribu Empat Puluh Lima Rupiah) atau (142.49 %) sesuai
rincian dibawah ini :
BAB II KEGIATAN 3M TAHUN 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
10
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pada Tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang mendapatkan target PNBP sebesar Rp. 1.270.000.000,-
(Satu Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah) sedangkan
realisasi yang tercapai sebesar Rp. 1.713.662.956,-(Satu Milyar
Tujuh Ratus Tiga Belas Juta Enam Ratus Enam Puluh Dua
Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Rupiah).
Penerimaan ini sebagian besar berasal dari pendapatan
imbalan jasa karantina dan sebagian kecil dari penerimaan
sewa rumah dinas dan pendapatan anggaran lainnya.
Perbandingan penerimaan Negara Bukan Pajak Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 dapat dilihat pada daftar berikut:
Tabel 2. Target dan Realisasi PNBP Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang
NO TAHUN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %
1 2013 671.591.000 759.742.151 113.13
2 2014 620.000.000 675.850.639 121.04
3 2015 740.000.000 913.146.903 123.39
4 2016 672.247.338 1.122.722.360 167.75
5 2017 1.270.000.000 1.713.662.956 228.30
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
11
Tabel 3. Penerimaan PNBP Balai Karantina Pertanian
Kelas I Kupang
DATA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
TAHUN : 2017
NO BULAN JUMLAH PENERIMAAN (Rp)
1 Januari 43.809.800,-
2 Pebruari 45.269.343,-
3 Maret 163.258.080,-
4 April 122.152.482,-
5 Mei 202.643.189,-
6 Juni 130.433.445,-
7 Juli 184.004.923,-
8 Agustus 248.702.110,-
9 September 136.670.390,-
10 Oktober 197.391.337,-
11 Nopember 120.330.894,-
12 Desember 118.996.963,-
Jumlah 1.713.662.956,-
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
12
Gambar 3: Grafik Perbandingan Target dan Realisasi PNBP Tahun 2013 – 2017
Gambar 4: Grafik Penerimaan PNBP Tahun 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
13
B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA
1. Kepegawaian
Sampai dengan bulan Desember 2017 Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang baru memiliki personil sebanyak 116
orang terdiri dari :
91 orang PNS
25 orang tenaga kontrak (Tenaga Harian Lepas)
Dari 116 orang ini tersebar di kantor Balai dan di Wilker
Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.
Uraian selanjutnya lihat pada daftar lampiran 1 – 6
1. Data Pegawai UPT. BKP. Kelas I Kupang (Lampiran 1)
2. Realisasi Mutasi Alih Tugas Pegawai dari dan ke BKP.Kelas
I Kupang (Lampiran 2)
3. Rekapitulasi Kenaikan Gaji Berkala BKP. Kelas I Kupang
(Lampiran 3)
4. Daftar Pegawai Cuti BKP.Kelas I Kupang (Lampiran 4)
5. Rekapitulasi Kenaikan Pangkat BKP. Kelas I Kupang
(Lampiran 5)
6. Daftar Nama Tenaga Harian Lepas (THL) pada BKP.Kelas I
Kupang (Lampiran 6)
7. Data Pegawai Pensiun BKP. Kelas I Kupang (Lampiran 7)
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang merupakan salah
satu UPT Pusat Badan Karantina yang mempunyai kegiatan
administrasi (Ketata Usahaan) untuk menunjang kegiatan teknis.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
14
C. PERLENGKAPAN (SARANA DAN PRASARANA)
Pengelolaan Barang Negara di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang dilakukan oleh UAKBP dengan Nomor : 018.12.24.238205
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang.
Barang-barang yang dikelola oleh BKP Kelas I Kupang terdiri dari
Barang bergerak dan barang tidak bergerak.
Barang tidak bergerak terdiri dari : tanah dan bangunan
Barang bergerak terdiri dari : kendaraan, peralatan lab,
kelengkapan sarana gedung, persediaan obat, media, ATK, serta
bahan sosialisasi.
Pada tahun 2017 terdapat pengadaan :
NO NAMA BARANG JUMLAH (UNIT)
1 P.C unit 4
2 Printer 16
3 Laptop 2
4 Scanner 1
5 A.C Split 7
6 Wireless 1
7 Sepeda Motor 2
8 Meja Kerja Kayu 19
9 Meja Kerja Besi/Metal 51
10 Kursi Besi/Metal 88
11 Meja Makan Besi 1
12 Tempat Tidur Besi 3
13 Nakas 2
14 Lemari Kayu 2
15 Kursi Dorong 1
16 LCD Proyektor 1
17 UPS 5
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
15
Dalam pelaksanaan kegiatan operasional Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang dilaksanakan oleh Seksi Karantina Hewan,
Seksi Karantina Tumbuhan dan Seksi Pengawasan dan Penindakan.
Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas dan fungsi perihal
pembinaan pelayanan teknis operasional tindak karantina hewan,
melaksanakan pengelolaan data informasi dan dokumentasi serta
pelaporan, pengelolaan laboratorium. Seksi Karantina Tumbuhan
mempunyai tugas dan fungsi perihal pembinaan pelayanan teknis
operasional tindak karantina tumbuhan, melaksanakan pengelolaan
data informasi dan dokumentasi serta pelaporan, pengelolaan
laboratorium. Seksi Pengawasan dan Penindakan memiliki tugas
melaksanakan pengawasan dan penindakan pelanggaran Peraturan
Perundang - Undangan Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan pada
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, penyiapan koordinasi
penyelenggaraan fungsi PPNS Karantina Hewan dan Tumbuhan.
A. KARANTINA HEWAN
Kegiatan bidang pelayanan operasional tindak karantina
hewan pada tahun 2017 hampir sama tetapi penekanannya terletak
pada upaya peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan
masyarakat. Upaya peningkatan pelayanan dilakukan terus
menerus sehingga mampu menghadirkan pelayanan yang prima
(efektif, efisien dan profesional). Karena tujuan utama yang harus
dicapai adalah memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa
dalam upaya pencegahan masuk dan keluar serta menyebarnya
penyakit hewan karantina yang dibawa melalui media pembawa
HPHK yang dilalulintaskan.
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
16
Adapun kegiatan yang dikerjakan oleh Seksi Karantina Hewan
tahun 2017 yaitu :
a. Meningkatkan pelaksanaan operasional tindakan karantina
hewan berupa pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan
pembebasan terhadap media pembawa hama penyakit hewan
karantina (HPHK).
b. Meningkatkan konsolidasi, kerjasama dan koordinasi dengan
instansi terkait dilingkungan bandara, pelabuhan laut,
pelabuhan penyeberangan dan lintas batas antar negara lingkup
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang
c. Meningkatkan pengawasan terhadap keamanan pangan produk
hewan (BAH, HBAH) untuk memberi jaminan keamanan dan
kesehatan kepada konsumen.
d. Pemantauan daerah sebar HPHK ke beberapa kabupaten lingkup
Propinsi NTT khususnya lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang.
Pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan hewan terhadap
lalulintas media pembawa hama dan penyakit hewan karantina
serta keamanan produk hewan (BAH, HBAH) melalui bandara,
pelabuhan laut, fery dan lintas batas antar negara lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang mencakup pengawasan
terhadap lalulintas Impor, ekspor, domestik masuk dan keluar
terhadap hewan dan produk hewan (Bahan Asal Hewan dan Hasil
bahan Asal Hewan) dan benda lain. Jumlah tabel frekuensi untuk
kegiatan Impor, Ekspor, Domestik keluar dan Domestik Masuk
tahun 2017 mengalami peningkatan dibanding tahun 2016
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
17
Gambar 5: Grafik Perbandingan total Frekuensi kegiatan
Operasional Karantina Hewan dari tahun 2016 –
2017
Gambar 6: Grafik Perbandingan Total Volume Kegiatan
Operasional Karantina Hewan dari tahun 2016 –
2017
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
18
Kegiatan yang dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang Seksi Karantina Hewan antara lain :
1. Impor
Frekuensi kegiatan transportasi yang melalui Wilayah Kerja
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang umumnya melalui
entry dan exit point yang menyebar dibeberapa batas darat
diperbatasan antar Negara RI – RDTL, seperti Mota’ain, Napan,
Metamasin dan lain – lain. Frekuensi dan volume impor BAH,
HBAH tahun 2017 yang melalui batas darat antar negara
tersebut tidak mengalami peningkatan, sedangkan komoditas
hewan seperti kerbau dan babi yang mengalami peningkatan di
tahun 2017 (Data terlampir).
2. Ekspor
Frekuensi kegiatan ekspor yang dilaksanakan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang melalui wilayah kerja yang menyebar
di tapal batas darat RI – RDTL tahun 2017 mengalami
peningkatan dibanding tahun 2016. Dari segi volume semua
media pembawa HPHK juga mengalami peningkatan.
Data Ekspor Hewan, BAH, HBAH tahun 2017 (Data terlampir).
3. Domestik Masuk
Frekuensi kegiatan domestik masuk yang dilaksanakan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang melalui wilayah kerja yang
menyebar dibeberapa pelabuhan laut dan bandara pada tahun
2017 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016. Dari
segi volume media pembawa HPHK juga mengalami kenaikan di
tahun 2017.
Data Domestik Masuk Hewan, BAH, HBAH tahun 2017 (Data
terlampir).
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
19
4. Domestik Keluar
Frekuensi dan volume kegiatan domestik keluar yang
dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang melalui
pelabuhan laut dan bandara di wilayah kerja tahun 2017
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016. (Data
terlampir).
5. Kegiatan Pemantauan Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang melaksanakan
kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK Tahun 2017 sesuai
DIPA Tahun 2017. Dasar hukum pelaksanaan pemantauan
HPHK berdasarkan pada Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun
1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan; Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan; Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun
2000 tentang Karantina Hewan; Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian; serta
Keputusan Kepala Badan karantina Pertanian Nomor.
1531/Kpts/KR.110/K/10/2016 tentang Pedoman Pemantauan
Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun
2017.
Pemantauan dilaksanakan secara tidak langsung dengan
meminta informasi data dari dinas setempat dan institusi yang
berperan dalam penyelenggaraan survelensi dan pemetaan
status penyakit. Data yang diambil berupa data status dan
situasi HPHK serta data potensi akselerasi komoditi
perdagangan hewan dan produk hewan di masing-masing
wilayah. Data Informasi Status dan Situasi HPHK meliputi
Data Gejala Klinis (GK), Data Penelitian, Data Uji Lab Pasif dan
Data Hasil Surveilans. Dari data tersebut dianalisis HPHK dan
komoditi unggulan daerah yang berpotensi ekspor.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
20
Pemantauan HPHK berbasis data sekunder dilakukan di
Kabupaten dan Kota di wilayah Nusa Tenggara Timur
khususnya Wilayah Kerja BKP Kelas I Kupang. Pemantauan
HPHK di Pulau Sumba meliputi Kab. Sumba Timur, Sumba
Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Pemantauan di
Pulau Timor meliputi Kab. Belu, Malaka, Timor Tengah Utara,
Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Pemantauan juga dilakukan di Pulau Rote, Pulau Sabu dan
Pulau Alor. Data HPHK juga dihimpun dari FKH Udayana, FKH
Undana dan BBVet Denpasar.
Tujuan Pemantauan HPHK tahun 2017 memperoleh
informasi status dan situasi HPHK pada suatu area di wilayah
Negara RI, menyusun basis data status dan situasi HPHK,
memformulasikan matriks penguatan sistem dan operasional
Karantina Hewan dan Keamanan hayati hewani, menyusun
peta HPHK dan menyusun peta potensi akselerasi komoditi
perdagangan hewan dan produk hewan. Berdasarkan Data
Gejala Klinis, Data Penelitian dan Data Surveilance ditemukan
7 Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Golongan II di
wilayah BKP Kelas I Kupang tahun 2017 yaitu Hog Cholera,
Septichaemia Epizootica (SE), Scabies, Avian Influenza,
Theileriosis, Surra, dan Fowl Cholera. Hasil Pemantauan
tersebut diseminarkan dalam seminar regional Bali-
Nusatenggara dan dalam workshop Nasional. Selanjutnya Data
hasil Pemantauan HPHK Tahun 2017 tersebut akan dijadikan
sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan tindakan
karantina bagi media pembawa yang dilalulintaskan.
Jenis komoditi strategis hewan di wilayah BKP Kelas I Kupang
adalah Sapi Potong ras bali populasi terbanyak di Pulau Timor,
sapi potong ras sumba ongole dan Kuda Pacu Sandlewood
populasi terbanyak di Pulau Sumba.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
21
Hasil analisi data Pemantauan HPHK tahun 2017 Wilayah Kerja
BKP Kelas I Kupang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Data Status dan Situasi HPHK di wilayah Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang berdasarkan gejala klinis
Sumber data : Dinas Peternakan dan Dinas yang membidangi
kesehatan hewan pada 12 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Tahun 2016
Tabel 2. Data Status dan Situasi HPHK di wilayah Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang berdasarkan Uji Lab Pasif
Sumber data :Dinas Peternakan dan Dinas yang membidangi
kesehatan hewan pada 12 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Tahun 2016 dan BBVet Denpasar.
No Jenis HPHK Jenis
Hewan
Gejala
Klinis
Kabupaten/Kota
1 Bruselosis Sapi 41 Belu
2 Scabies Anjing, Sapi, Kambing,
Babi
1305 Malaka, Belu, Kota Kupang, Alor, SBD, Sumba Tengah, Sumba
Timur
3 Surra Sapi, Kuda,
Kerbau
78 SBD, Sumba Tengah
4 SE Sapi,Kerbau 220 Belu, Alor, SBD, Sumba Tengah,
Sumba Timur
5 Hog Cholera Babi 523 Kota Kupang, Alor, SBD, Sumba
Tengah, Sumba Barat, Sumba Timur
6 Fowl Cholera Ayam 8 Malaka
No Jenis
HPHK
Jenis
Hewan
Uji Lab Pasif Metode
Uji
Lab Penguji Kabupaten
/Kota (+) (-) 1 Bruselosis Sapi 13 287 RBT UPT Veteriner
Disprop NTT
Kab. Kupang
2 SE Sapi,
Kerbau
50 0 ELISA
(Sero +)
UPT Veteriner
Disprop NTT
Alor
3 Hog
Cholera
Babi
Babi
8
2
137
0
ELISA
(Sero +)
PCR
UPT Veteriner
Disprop NTT
Uji Magang di
BBVet Denpasar
Alor
Sumba Barat
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
22
Tabel 3. Data Status dan Situasi HPHK di Provinsi NTT berdasarkan
hasil Surveylance
Sumber data : Dinas Peternakan dan Dinas yang membidangi kesehatan hewan pada 12 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Tahun 2016 dan BBVet Denpasar
6. Pengujian Laboratorium
Uji laboratorium tahun 2017 berupa pemeriksaan RBT pada
serum darah sapi, uji organoleptik pada telur ayam konsumsi.
Pengujian Laboratorium 2017 :
a. TPC : 182 sampel dengan hasil pencemaran
mikroba<1 x 106 CFU/g BMCM.
b. RBT : 11.521 sampel hasil positif 68 sampel
c. Organoleptik : 4690 sampel dengan hasil uji bersih, utuh,
normal seluruhnya.
d. Ulas darah : 579 sampel dengan hasil negatif Trypanosoma
sp
No Jenis
HPHK
Jenis
Hewan
Surveylance Metode
Uji
Lab Penguji Kabupaten/K
ota (+) (-)
1 Bruselosis Sapi 8
2
127
218 1
1
19
10
4
185
48
2873
7220 53
999
1074
621
241
RBT UPT Vet Kupang
UPT Vet Kupang
Disnak Belu
Disnak Belu UPT Vet Kupang
Disnak TTU
UPT Vet Kupang
UPT Vet Kupang
UPT Vet Kupang
Malaka
Belu
Belu
Belu TTU
TTU
Kab. Kupang
Kota Kupang
Sabu Raijua
2 Theileriosis Sapi 5 0 BBVet Denpasar TTU
3 Surra Mamali
a Mamali
a
Kerbau
Mamali
a Sapi
14
67 20
63
5
11
40 6
35
-
ELISA UPT Vet Kupang
UPT Vet Kupang UPT Vet Kupang
UPT Vet Kupang
UPT Vet Kupang
SBD
Sumba Tngh Sumba Barat
Sumba Timr
TTU
4 Hog
Cholera
Babi 2 0 BBVet Denpasar Sumba Barat
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
23
B. KARANTINA TUMBUHAN
Seksi Karantina Tumbuhan merupakan bagian dari Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang yang merupakan Unit
Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian di Propinsi Nusa
Tenggara Timur. Wilayah kerja operasionalnya meliputi pelabuhan-
pelabuhan pemasukan dan pengeluaran yang berada di propinsi
Nusa Tenggara Timur. Selain pelabuhan laut, pelabuhan
penyeberangan dan bandar udara juga termasuk pos-pos
perbatasan dengan negara Timor Leste yang dahulunya
merupakan salah satu propinsi di Indonesia. Banyaknya wilayah
kerja yang seharusnya dijaga oleh petugas karantina dibanding
dengan jumlah personil yang ada, belumlah mencukupi. Ini
merupakan suatu kendala operasional yang dihadapi.
Karakteristik Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terdiri atas
pulau-pulau yang tersebar di propinsi ini berimbas pada
banyaknya pelabuhan-pelabuhan pemasukan dan pengeluaran
baru seiring dengan meningkatnya lalu lintas laut, udara maupun
daerah lintas batas. Peningkatan arus lalu lintas komoditas
tumbuhan tersebut akan membawa dampak pada tugas pokok dan
fungsi karantina, dikarenakan terjadinya peningkatan resiko
terbawanya atau tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan
bersama dengan pemasukan bibit tanaman dan hasil tanaman
yang dimasukan ke wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Mengingat banyaknya pelabuhan-pelabuhan yang semestinya
harus dijaga tetapi oleh karena keterbatasan tenaga, maka baru
beberapa pelabuhan saja yang sudah terisi petugas sesuai dengan
jumlah personil, situasi dan kondisi setempat.
Penyelenggaraan kegiatan operasional Seksi Karantina
Tumbuhan hingga saat ini sudah dilaksanakan di : Pelabuhan
Tenau-Kupang, Pelabuhan penyeberangan Bolok, Bandar udara
Eltari, Pelabuhan Rote, Pelabuhan laut Waingapu – Sumba,
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
24
Pelabuhan Laut Kalabahi-Alor, Pelabuhan Laut Atapupu,
Pelabuhan Laut Waikelo, Bandar Udara Tambolaka (Sumba Barat
Daya) dan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Mota’ain, metamasin dan
Wini. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Atapupu ini dirintis
bersamaan dengan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Mota’ain mulai
TA.2004. Mengingat potensi yang cukup besar dengan
peningkatan arus lalu lintas komoditas pertanian, wilayah kerja ini
telah dibuka untuk meliput pelabuhan Atapupu, Wini serta pos
perbatasan. Dengan demikian permasalahan dan pelayanan
perkarantinaan di daerah perbatasan dapat diselesaikan relatif
lebih dekat. Secara umum terdapat tiga jenis kelompok kegiatan
pelayanan tindak karantina yang dilakukan di Seksi Karantina
Tumbuhan yakni kegiatan Karantina Tumbuhan Luar Negeri
(KTLN) Impor, yaitu tindakan karantina terhadap tanaman/bahan
tanaman (komoditas pertanian) atau media pembawa lainnya yang
dimasukkan ke propinsi NTT dari negara lain; Sertifikasi
Kesehatan Tumbuhan Ekspor, yaitu tindakan karantina terhadap
tanaman/bahan tanaman atau media pembawa lainnya yang
dikeluarkan dari propinsi ini ke luar negeri (ekspor) dalam rangka
penerbitan Surat Kesehatan Tumbuhan (Phytosanitary Certificate);
serta Karantina Tumbuhan Dalam Negeri (KTDN) / Domestik, yaitu
tindakan karantina terhadap tanaman/bahan tanaman (komoditas
pertanian) atau media pembawa lainnya yang diantar pulaukan di
dalam wilayah negara Republik Indonesia. Tindakan karantina
dimaksud dalam kegiatan pelayanan tersebut diatas meliputi
tindakan 8P : Pemeriksaan, Pengasingan Dan Pengamatan,
Penahanan, Penolakan, Perlakuan, Pemusnahan Dan
Pelepasan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
25
1. Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan
a. Pemasukan Luar Negeri ( Impor )
Kegiatan Sertifikasi Karantina Tumbuhan pemasukan dari
luar negeri banyak didominasi pemasukan beras dari Vietnam
melalui pelabuhan Tenau-Kupang dan media pembawa
(kemiri, kopra, kopi, mete dan asam) melalui pos Pemeriksaan
Lintas Batas Mota’ain Kabupaten Belu yang berbatasan
langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste
(RDTL). Volume kegiatan impor tahun 2017 sebanyak
17.123.617 kg dengan frekuensi sebanyak 321 kali,
mengalami peningkatan jumlah kegiatan import di tahun
2015. Pada Tahun 2017 ada pemasukan Beras impor yang
melaui Pelabuhan Tenau Kupang (data terlampir)
Tabel 1. Data Frekuensi dan Volume Kegiatan Impor Media
Pembawa OPT/OPTK Tahun 2017
No. Media Pembawa Frekuensi Volume
1 Kemiri 77 560.134
2 Kopra 67 581.810 3 Kopi 131 963.923 4 Gembili 6 31.380
5 6
Mede Biji Kunyit
2 1
9.860 900
7
Asam 7
81.061
Jumlah 291 2.229.068
b. Pengeluaran / Ekspor
Kegiatan operasional karantina tumbuhan ekspor mempunyai
frekuensi yang belum begitu besar, mengingat akses pasar
yang langsung keluar negeri masih terbatas, kecuali dengan
negara Timor Leste. Jenis komoditas yang paling banyak di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
26
ekspor melalui tempat pengeluaran Pos Pemeriksaan Lintas
Batas Mota’ain yang meliputi komoditas bawang merah,
bawang putih, bawang Bombay, kedelai, kentang, kacang
tanah, jintan, dan lada. Kegiatan operasional ekspor
komoditas tumbuhan pada tahun 2017 jumlah volumenya
adalah 537.169 kg, dengan frekuensi masing-masing 459 kali.
Komoditi yang banyak di ekspor ke Timor Leste adalah
bawang putih, bawang merah, kedelai dan kentang.Bila
dibandingkan dengan kegiatan yang sama dengan tahun
2016, kegiatan tahun 2017 mengalami peningkatan volume
mencapai ± 28 %. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan jumlah komoditi yang di ekspor ke Negara Timor
Leste seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay,
kentang, kedelai dan meubel jati. Kegiatan operasional
karantina tumbuhan menjadi tantangan tersendiri di wilayah
Nusa Tenggara Timur ini mengingat banyaknya pulau-pulau
yang tersebar. Banyaknya pulau yang tersebar dibandingkan
dengan personil yang ada belumlah memadai. Dengan sumber
daya manusia yang terbatas tersebut kegiatan operasional
harus tetap berjalan sambil menunggu proses penambahan
personil.. Berikut grafik yang menggambarkan volume hasil
kegiatan operasional secara keseluruhan (data terlampir).
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
27
Gambar 7. Grafik Perbandingan total Frekuensi kegiatan
Operasional Karantina Tumbuhan dari tahun
2016 – 2017
Gambar 8. Grafik Perbandingan total Volume kegiatan
Operasional Karantina Tumbuhan dari tahun
2016 – 2017
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
28
c. Domestik Masuk.
Kegiatan operasional domestik masuk TA - 2017 di wilayah
Nusa Tenggara Timur yang melalui pelabuhan - pelabuhan
pemasukan dengan jumlah komoditas tumbuhan
seluruhnya sebanyak 71.264.559 Kg, 17.991 Btg dengan
frekuensi kegiatan 7.379 kali. Jenis yang dimasukkan dari
hasil tanaman meliputi Beras, Buah-buahan segar seperti
Apel, Salak, Rambutan, Anggur, dan sebagainya serta
sayur-sayuran seperti Kentang, Bawang Merah, Bawang
Putih dan lain sebagainya. Untuk bibit/benih tanaman
terdiri atas benih jagung, benih padi, bibit kakao, dan bibit
durian. Daerah asal komoditas yang dimasukkan ke
wilayah NTT umumnya berasal dari Jawa Timur, Sulsel,
Bali, NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah. Kegiatan Operasional
Domestik Masuk mengalami peningkatan dibandingkan
dengan kegiatan tahun 2016 (data terlampir).
d. Domestik Keluar
Kegiatan operasional domestik keluar melalui pelabuhan -
pelabuhan pengeluaran di wilayah Nusa Tenggaara Timur
TA – 2017 Volume sebanyak 238.829.104 Kg, dengan
frekuensi 2.903 kali,dibandingkan tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar 25%. Media pembawa yang dilalu
lintaskan antara lain: Asam, Kemiri, Kopra, Mete, Kakao,
Kopi ,Kacang tanah dan lain sebaginya dan bibit tanaman
ubi kayu, kemiri, bibit jati, coklat, bibi buah-buahan, benih
padi, kedelai, jeruk, tanaman hias, jenis-jenis komoditas
hasil tanaman seperti Kentang, cabai, kacang tanah,
Pinang, Jahe, juga hasil perkebunan seperti Kopra, Kopi,
Mete, Kakao, dan lain sebagainya dengan tujuan Jawa
timur, Sulsel, Ambon, dll.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
29
Kegiatan penunjang operasional merupakan
kegiatan-kegiatan lain yang mendukung secara langsung
maupun tidak langsung pelaksanaan tindakan karantina di
pelabuhan. Kegiatan penunjang operasional yang secara
langsung mendukung pelaksanaan tindakan karantina
adalah kegiatan operasional laboratorium, sedang kegiatan
penunjang yang tidak secara langsung mendukung
pelaksanaan tindakan karantina adalah sosialisasi tentang
karantina tumbuhan (data terlampir).
2. Kegiatan Intersepsi
Pelaksanaan fungsi laboratorium sangat menunjang
kegiatan operasional. Hasil-hasil determinasi maupun
identifikasi yang dilakukan akan memperkuat validitas
sertifikasi yang dikeluarkan karantina. Selama tahun 2016
hasil-hasil pelaksanaan determinasi atau identifikasi yang
dilaksanakan hanya meliputi identifikasi hama yang terbawa
oleh komoditas beras yang di lalu lintaskan antar area. OPT-
OPT yang berhasil diidentifikasi umumnya masih tergolong
dalam OPT yang bersifat kosmopolitan, seperti Tribolium
castaneum, Oryzaephilus surinamensis, Sitophilus oryzae,.
untuk cendawan hasil identifikasinya antara lain Aspergillus
flavus, Aspergillus niger, Cercospora, Kikuchii, Echinocloa
Colonum. Hasil intersepsi Tahun 2017 tidak ditemukan OPTK
akan tetapi ditemukan OPTK A2 yaitu Peronospora shorgii pada
tanaman Jagung
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
30
3 . Penggunaan Formulir
Jumlah penggunaan formulir seluruhnya berjumlah 7.364 set
yang terdiri dari :
a. KT-11 ( Impor ) : - set
b. KT-9 (Domestik Masuk) : 2.743 set
c. KT-12 (Domestik Keluar) : 3.728 set
d. KT-10 (Ekspor) : 893 set
Jumlah keseluruhan ………… : 7.364 set
Formulir-formulir pendukung lainnya tidak termasuk dalam
perincian diatas dan jumlahnya terlihat pada masing-masing
kegiatan seperti halnya pemberitahuan pemasukan, surat tugas
pemeriksaan, laporan hasil pemeriksaan, penahanan,
pemusnahan, berita acara pemusnahan dan sebagainya.
4. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan
Tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan
merupakan satu rangkaian kegiatan, tindakan ini dikenakan
pada bibit jeruk yang dimasukkan dari daerah lain ke wilayah
propinsi NTT. Tindakan ini dilakukan untuk mengamankan SK
Gubernur NTT No.52 Tahun 2002 yang merupakan penegasan
SK Menteri Pertanian No.610/Kpts/TP.630/6/1989.
Pengamanan ini harus diperketat untuk melindungi komoditas
jeruk keprok SoE yang masih terbebas dari penyakit CVPD.
Dalam pengawasan peredaran bibit jeruk ini telah dijalin
kerjasama dengan UPTD PSBTPH Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Propinsi NTT untuk bersama-sama dalam
pengawasan masuknya bibit jeruk ke wilayah NTT yang di
lengkapi dengan sertifikat pemasukan, Selama tahun 2017
terdapat tindakan pemusnahan umbi kentang konsumsi
sebanyak 14.200 ton pada bulan Desember.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
31
5. Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK
Kegiatan Pemantaun OPTK/OPT Balai Karantina Pertanian
Kelas I Kupang Tahun 2017 dilaksanakan pada Bulan Juni
sampai dengan Bulan Agustus 2075 di Kabupaten Kupang, dan
Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sasaran
pemantauan daerah sebar OPT/OPTK tahun 2017 mengacu
pada daftar OPTK sebagaimana terdapat pada lampiran
permentan No. 93/Kpts/HK.060/12/2011. Selain itu OPTK
khusus yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan pemantauan
daerah sebar OPTK tahun anggaran 2017 adalah Peronospora
Sorghii yang menyerang tanaman jagung dan Pantoea stewartii
(OPTK A2), serta lalat Buah (bactrocera sp),
Hasil pemantauan opt/optk tahun 2017 adalah ditemukan
peronossclerospora shorgii (A2) pada tanaman jagung untuk
Kabupaten Kupang kecamatan kupang timur.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
32
C. Pengawasan dan Penindakan Tindak Pidana Karantina
Kegiatan pengawasan Komoditi Karantina Pertanian melalui
Impor, Ekspor, Domestik Masuk maupun Domestik Keluar terhadap
media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) pada UPT Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang secara umum berlangsung
dengan baik.
Bentuk Pengawasan Seksi Pengawasan dan Penindakan dalam
Tahun 2017:
Pengawasan melalui e-Qvet dan e-Plaq data dan informasi
lalulintas Komoditi Karantina Pertanian dari UPT lain yang
pemasukannya ke UPT Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang dalam rangka Sinkronisasi Data melalui system
tersebut dapat membantu Petugas Karantina Hewan dan
Petugas Karantina Tumbuhan dalam melakukan Tindakan
Karantina 8P.
Pengawasan Petugas wasdak berlangsung di Pelabuhan Laut
Tenau, Pelabuhan Penyeberangan Feri Bolok, Pelabuhan
Udara Bandara El-Tari, juga dilakukan oleh Petugas
Fungsional di Wilayah Kerja Karantina masing-masing.
Kegiatan Patroli selain berlangsung pada Pelabuhan resmi
juga berlangsung pada tempat yang belum ditetapkan sebagai
tempat Pemasukan dan Pengeluaran resmi yang ditetapkan
dengan Keputusan Menteri.
Kegiatan Pengawasan Insindentil yang sifatnya tidak rutin,
berlangsung di area Pelabuhan Laut, Bandara Udara, Cargo
Bandara, Gudang atau Depo milik Pengguna Jasa Karantina
yang ditetapkan dengan SK. Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas I Kupang.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
33
A. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait
a) Koordinasi/Kerjasama dengan Instansi Terkait.
Sesuai Surat Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Kupang No: 433/OT.160/L17.B/4/2017 tentang Tim Koordinasi
Pengawasan Perkarantinaan Bersama Instansi Terkait tahun 2017;
bentuk kerja sama pengawasan tersebut melibatkan 6 (enam) orang
personil dari Unsur TNI dan Polri pada 5 Lokasi Pintu Perbatasan
antar Negara (PLBN) yaitu Napan-TTU; Haumeniana-TTU; Wini-TTU;
Motamasin Kabupaten Malaka; Motaain Kabupaten Belu. Adapun
tugas Tim Koordinasi Pengawasan Perkarantinaan Bersama
Instansi Terkait adalah Menegakan Peraturan tentang
Perkarantinaan Hewan, Tumbuhan dan keamanan Hayati Hewani
dan Nabati sebagaimana diatur dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor: 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan
dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah serta Surat Keputusan
Menteri yang mengatur tentang Karantina, dalam melaksanakan
tugasnya Tim Koordinasi tetap berkoordinasi bersama Penanggung
Jawab Wilayah Kerja Karantina Pertanian dan Petugas Karantina
Lainnya diwilayah perbatasan antar negara RI/RDTL.
b) Koordinasi dan Pengawasan Di Wilayah Perbatasan RI/RDTL.
Seksi Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas
I Kupang tahun 2017 melakukan koordinasi dan pengawasan media
pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Kerja Perbatasan RI-RDTL:
1. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1269/TU.320/K17.B/09/2017
melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media
Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
BAB IV KEGIATAN LAIN – LAIN
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
34
DESA SUNKAEN Kabupaten Timor Tengah Utara; pada tanggal
22 September 2017.
2. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1270/TU.320/K17.B/09/2017
melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media
Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
DESA HAUMENIANA Kabupaten Timor Tengah Utara; pada
tanggal 23 s/d 24 September 2017.
3. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1271/TU.320/K17.B/09/2017
melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media
Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
TURISKAIN Kabupaten Belu.
4. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1272/TU.320/K17.B/09/2017
melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media
Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
LAKTUTUS Kabupaten Belu.
c) Kegiatan Patroli dan Pengawasan Gudang Milik Pengguna Jasa,
Tempat Yang Belum Ditetapkan.
Dalam rangka mencegah tindakan Pelanggaran Karantina oleh
Pengguna Jasa Karantina maupun oleh masyarakat atau pelintas
maka Seksi Wasdak melakukan Patroli dan Pengawasan di Gudang
Pemilik Pengguna Jasa Karantina, Pelabuhan yang tidak
resmi/atau pelabuhan yang belum ditetapkan dengan Keputusan
Meteri dimana terhadap Kejadian atau Permasalahan yang ditemui
menjadi data sumber untuk proses perbaikan dan pelaksanaan
Tindak Karantina.
Secara umum dari kegiatan pengawasan yang berlangsung di
temukan kejadian-kejadian atntara lain:
Kontainer pakan ternak di bongkar di Gudang pemilik tetapi
belum melaporkan kepada petugas Karantina.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
35
Komoditi seperti asam, Kemiri, Kopra yang sudah dimasukan
dalam Kontainer dan siap di Tarik ke pelabuhan tetapi belum ada
Informasi/Laporan kepada Petugas Karantina Tumbuhan.
Bahan Asal Hewan seperti Kulit Sapi di masukan dalam
Kontainer tetapi belum ada Laporan Pemerikasaan Petugas
Karantina Hewan.
Jumlah kontainer barang berupa beras yang dimasukan tidak
sesuai dengan sertifikat dari daerah asal.
Komoditi yang dilalulintaskan melalui container didapati tidak
menyertai/tidak memiliki dokumen Karantina.
Terdapat beberapa jenis komoditi dalam satu container tetapi
pemilik hanya mengurus dokumen Karantina hanya 1(satu) jenis
saja; contoh dalam container mereka muat asam, kemiri, kopra,
kulit sapi tetapi yang di urus hanya dokumen asam.
Terhadap kejadian dan hal-hal tersebut diatas telah menjadi
pembinaan kepada pengguna jasa Karantina melalui kegiatan patroli
dan pengawasan Wasdak sehingga kedepan akan mengurangi Niat
Pelanggaran Karantina
d) Kegiatan Penyelidikan dan Penyidikan
Penyelidikan dan penyidikan kepada pemilik bahan asal hewan PT.
Hipermart Lippo Plaza dan PT. Hipermart Bundara PU terkait
pemasukan daging kerbau asal Jakarta Selatan/Ex India sebanyak
120 Kg dimasukan ke Kupang NTT.
Daging kerbau sebanyak 120 Kg dilakukan Tindak Karantina
Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan dimana Pelaksanaaan
Pemusnahan Daging Kerbau berlangsung di Instalasi Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang pada tanggal 20 September
2017 Nomor Berita Acara Pemusnahan: 2017.1.004.01.00.8c.M.
000.001 dan 002 setelah dilakukan Tindak Karantina Hewan
dimana Pemasukan Daging Kerbau milik PT. Hipermart tidak
memenuhi persyaratan administrasi maupun teknis berupa:
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
36
1. Tidak dapat menyerahkan dokumen Karantina berupa Sertifikat
sanitasi Produk Hewan (KH.10)
2. Setelah diberikan tenggang waktu untuk melengkapi dokumen
yang dipersyaratkan pemilik tidak dapat memenuhinya
3. Hasil observasi dan pemeriksaan Laboratorium bahawa daging
kerbau tersebut sudah tidak layak konsumsi.
Kesimpulan hasil BAP proses penyilidikan dan penyidikan kepada
pemilik daging kerbau sebanyak 120 Kg Hipermart Lippo Plassa
dan Hipermart Bundara PU An. SARI PRATOMO dan An.
ARISUMAN DRYONO sebagai berikut:
Belum cukup bukti adanya unsur kesengajaan melanggar pasal
30, 31 junto pasal 6a Undang-undang Republik Indonesia No.
16 Tahun 1992.
Secara prosedur Karantina, Pemilik telah melengkapi persyaratan
Karantina
Dilakukan pemeriksaan terhadap daging kerbau tersebut secara
laboratoris sudah tidak layak untuk dijual/dikonsumsi.
BAB VII pasal 28 Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
pembinaan (sudah diberi kesempatan untuk melengkapi
dokumen persyaratan Karantina)
B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar
1. Pelaksanaan Sosialisasi
Dalam tahun 2017 wasdak tidak mengkoordinir kegiatan
Sosialisasi karena tidak tersedia anggaran/biaya kegiatan
sosialisasi pada DIPA 2017.
2. Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap Kapal YACHT
peserta Sail.
Kegiatan dan pemeriksaan di Entry Point Pantai Kupang
terhadap Peserta Sail Indonesia kepada 22 kapal asal berbagai
negara dengan jumlah ABK/Penumpang sebanyak 69 orang
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
37
berlangsung di Pantai Kupang tanggal 01 s/d 05 Agustus
2017.
3. Kegiatan Pameran
Tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang tidak
mengikuti kegiatan Pameran Pembangunan Karena tidak
tersedia Anggaran/Dana dalam DIPA 2017.
4. Pawai Pembangunan/Pawai Kendaraan Hias HUT RI ke 72
Tahun 2017
Sesuai Surat Undangan Pemerintah Provinsi NTT, Dinas
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi maka Balai Karantina Pertanian
Kelas I Kupang turut serta dalam pawai kendaraan hias HUT
RI Ke-72 tahun 2017 yang berlangsung pada tanggal 18
Agustus 2017.
5. Bimbangan Teknis Prosedur Penanganan Perkara
Sehubungan dengan Kegiatan Bimbingan Teknis Prosedur
Penanganan Perkara Lingkup Kementerian Pertanian maka
berdasarkan Surat Undangan Kepala Biro Hukum Kementerian
Pertanian Nomor: B-743/TU.020/A3/ 10/2017 Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang menugaskan 1 (satu) orang peserta
wasdak DJIBRAEL LAGA NAWA, SE; Kegiatan berlangsung di
Salak Tower Hotel, Jalan Salak No. 38-40 Bogor tanggal 19 s/d
21 Oktober 2017.
Berkaitan dengan kegiatan ini maka dalam Penanganan
Perkara Perdata yang dialami Pemerintah RI, Kementerian
Pertanian, Badan Karantina Pertanian, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Kupang (Tergugat) berdasarkan Gugatan
Perkara Perdata dari (Penggugat) THERESIA SUI NDUN obyek
tanah Karantina seluas 27.419 m2 di Jalan Yos Sudarso Tenau
Kupang Nusa Tenggara Timur dimana Hasil Putusan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
38
Kasasi/Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 16 Mei 2017,
Nomor: 755.K/Pdt./2017 dengan amar putusan sebagai
berikut:
a. “MENOLAK PERMOHONAN KASASI DARI PEMOHON
KASASI THERESIA SUI NDUN”.
b. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding
untuk membayar biaya Perkara dalam semua tingkat
peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sejumlah
Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah).
6. Pengawasan Perbatasan Antar Negara RI/RDTL
Dalam tahun 2017 Tim Wasdak melakukan kegiatan
pengawasan di perbatasan antar negara RI/RDTL yang belum
ditetapkan dengan Keputusan Menteri antara lain:
Pada Perbatasan Haumeniana dan Sunkaen Kabupaten
Timor Tengah Utara.
Pada Perbatasan Turiskain dan Laktutus Kabupaten Belu.
7. Pengawasan di tempat yang telah ditetapkan
Dalam tahun 2017 melaksanakan sebanyak 48 kali kegiatan
dari kegiatan ini secara umum sebagai berikut:
Ditemukan daging kerbau asal India sebanyak 120 Kg tanpa
disertai Sertifikat Karantina dari daerah asal.
Ditemukan Pakan Ternak sebanyak 4 container dari
Makasar tanpa disertai dokumen Karantina
Ditemukan anjing ras dan anjing lokal dari Daerah tertular
Rabies sebanyak 5 ekor
Ditemukan unggas (Ayam Dewasa) dan burung berkicau dari
Jawa Timur masuk tidak desertai Surat Karantina
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
39
Ditemukan kentang 1(satu) kontainer masuk tidak desertai
Dokumen Karantina dan kondisi tidak layak
konsumsi/sudah busuk.
8. Pemusnahan
Tindakan Karantina Pemusnahan berlangsung sebanyak 11
(sebelas) kali; jenis Komoditi yang dimusnakan antara lain:
Unggas, Anjing, Daging Kerbau. Kentang (Rekapitulasi Kegiatan
Pemusnahan lihat Lampiran).
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
40
A. Permasalahan
Kegiatan 3M (Money, Man, Material) di Balai Karantina Pertanian
Kelas I perlu ditingkatkan. Banyaknya entry/exit point yang
menyebar di banyak pulau di Propinsi NTT (selain wilker Stasiun
Karantina Pertanian Kelas II Ende) tidak sebanding dengan
anggaran, ketersediaan sarana prasarana maupun personal yang
dimiliki saat ini beberapa wilayah kerja belum dilengkapi sarana dan
prasarana yang memadai. Demikian halnya anggaran operasional
petugas belum sepenuhnya terakomodir. Banyak wilayah kerja
belum memiliki pejabat fungsional dan bahkan adanya perangkapan
tugas kebeberapa wilayah kerja. Dari aspek kualitas dan kuantitas
SDM masih kurang.
B. Solusi
Diperlukan peningkatan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan operasional.
Alokasi anggaran sesuai kebutuhan melalui perencanaan yang
efektif sehingga kebutuhan anggaran operasional dan lain-
lainnya terakomodir hingga ke Wilayah Kerja.
Sehubungan keterbatasan tenaga operasional perlu ditambah
pengangkatan PNS baru dalam jumlah yang memadai terutama
berbasis teknis untuk kebutuhan personal di wilayah kerja.
BAB V PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Laporan Tahunan 2017
41
ADMINISTRASI
Administrasi 3M untuk bagian personalia dan keuangan telah
dilaksanakan dengan baik melalui SAI, SABMN dan SIMPEG.
Administrasi telah baik untuk Karantina Hewan maupun
Karantina Tumbuhan telah dilaksanakan sesuai petunjuk
operasional dengan menggunakan blangko KT untuk komoditi
tumbuhan dan blangko KH untuk komoditi hewan.
OPERASIONAL
1. Operasional Karantina untuk komoditas hewan dan produk
hewan tahun 2017 bila dibandingkan tahun 2016 mengalami
fluktuasi. Untuk ekspor dan impor mengalami peningkatan
frekuensi dan volume hal ini disebabkan oleh kemajuan
perdagangan antar negara.
2. Kegiatan Teknis Operasional Karantina Tumbuhan selama TA.
2017 mengalami peningkatan volume dan frekuensi khususnya
untuk kegiatan operasional domestik keluar dan masuk
sedangkan untuk kegiatan impor mengalami peningkatan.
3. Pelaksanaan kegiatan operasional sudah mengikuti kegiatan
operasional pelabuhan secara penuh. Pelaksanaan fungsi
karantina perlu ditingkatkan sesuai dengan sarana dan
prasarana yang tersedia, terlebih dengan adanya pos – pos
lintas batas dengan negara Timor Leste.
4. Penguatan laboratorium dan jaringan rujukan perlu dibangun
untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN