LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

86
LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM Untuk Periode yang Berakhir 30 Juli 2015 Kode Satker : 018.12.3200.393012 Jl. M.Nahar No 1 Batam Center ,Batam

Transcript of LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Page 1: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

LAPORAN KEUANGAN T.A 2015

BALAI KARANTINA PERTANIAN

KELAS I BATAM Untuk Periode yang Berakhir 30 Juli 2015

Kode Satker : 018.12.3200.393012

Jl. M.Nahar No 1 Batam Center ,Batam

Page 2: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan

Karantina Pertanian dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan

laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Btam mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-

kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun

dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang

transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para

pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban

dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado.

Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance).

Batam, 30 Juni 2015

Kepala,

Drh. Arinaung Siregar., MSi NIP 196510101992031002

Page 3: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i

Daftar Isi ii

Pernyataan Tanggung Jawab iv Ringkasan 1 iii

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3

II. Neraca 4 4

III. Laporan Operasional 5

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan 5 7

A. Penjelasan Umum 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 17

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 23

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 35

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 40

F. Pengungkapan Penting Lainnya 42

VI. Lampiran dan Daftar

Page 4: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM Jl. M.Nahar No. 1 Batam Center - Batam

TELEPON (0778)470323, FAXIMILE 0778 470324

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado yang terdiri dari: Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan

Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai,

dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Manado, 30 Juni 2015

Kepala,

Drh. Arinaung Siregar.,M.Si

NIP 196510101992031002

Page 5: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2015 ini telah disusun

dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang

sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran

dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja

selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara

Bukan Pajak sebesar Rp.771.406.998 atau mencapai 85,71 persen dari estimasi

Pendapatan-LRA sebesar Rp900.000.000.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp3.170.713.618 atau

mencapai 42,81 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 7.406.767.000

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan

ekuitas pada 30 Juni 2015 .

Nilai Aset per 30 Juni 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp19.433.814.682 yang

terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp319.412.550; Aset Tetap (neto) sebesar

Rp19.093.152.737; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0; dan Aset Lainnya

(neto) sebesar Rp21.249.395.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp175.000.000 dan

Rp19.637.699.834.

Page 6: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,

pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp

719.424.880, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp2.715.377.819 sehingga terdapat

Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(1.995.952.939). Kegiatan Non Operasional dan

Pos-Pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp1.863.528 dan defisit sebesar Rp(0)

sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(1.994.090.371)

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015

adalah sebesar Rp18.785.772.008 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp(3.816.651.452)

kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp0 dan ditambah Transaksi Antar

Entitas sebesar Rp4.668.579.278 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2015

adalah senilai Rp19.637.699.834.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan

tanggal 30 Juni 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca,

Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan

disajikan dengan basis akrual.

Page 7: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

TA 2014

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 900,000,000 0.00 715,766,378

JUMLAH PENDAPATAN 900,000,000 - 0.00 715,766,378

BELANJA B.2.

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.3 2,255,331,000 1,067,166,040 47.32 869,144,061

Belanja Barang B.4 4,697,486,000 1,814,230,158 38.62 1,989,684,638

Belanja Bantuan Sosial B.5 - - #DIV/0! -

Jumlah Belanja Operasi 6,952,817,000 2,881,396,198 41.44 2,858,828,699

Belanja Modal

Belanja Tanah B.6 - - #DIV/0! -

Belanja Peralatan dan Mesin B.7 199,450,000 179,550,000 90.02 1,930,950,000

Belanja Gedung dan Bangunan B.8 254,500,000 109,767,500 43.13 204,140,000

Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan B.9 - - #DIV/0!

Belanja Modal lainnya B.10 - - #DIV/0! -

Jumlah Belanja Operasi 453,950,000 289,317,500 63.73 2,135,090,000

JUMLAH BELANJA 7,406,767,000 3,170,713,698 42.81 4,993,918,699

% thd AnggCATATANURAIANTA 2015

Page 8: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

II. NERACA

KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM NERACA

PER 30 JUNI 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

CATATAN 2015 2014

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 100,000,000 - Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - 50,119,550 Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - - Piutang PNBP C.4 - - Bagian Lancar TP/TGR C.5 - - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek C.7 - - Belanja Dibayar di Muka C.8 - - Persediaan C.9 144,412,550 1,096,688,598 Jumlah Aset Lancar 244,412,550 1,146,808,148

Tagihan TP/TGR C.10 - - Tagihan Penjualan Angsuran C.11 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.12 - - Jumlah Piutang Jangka Panjang - -

Tanah C.13 1,253,640,000 1,253,640,000 Peralatan dan Mesin C.14Gedung dan Bangunan C.15Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.16 224,795,175 224,795,175 Aset Tetap Lainnya C.17 24,922,000 24,922,000 Konstruksi dalam pengerjaan C.18 - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.19 (5,190,783,598) (5,316,256,706) Jumlah Aset Tetap (3,687,426,423) (3,812,899,531)

ASET LAINNYAAset Tak Berwujud C.20Aset Lain-Lain C.21Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.22Jumlah Aset Lainnya -

JUMLAH ASET (3,443,013,873) (2,666,091,383)

Uang Muka dari KPPN C.23 100,000,000 - Utang kepada Pihak Ketiga C.24 - 26,023,079 Pendapatan yang ditangguhkan C.25 - - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 100,000,000 26,023,079

100,000,000 26,023,079

Ekuitas C.26 (3,543,013,873) (2,692,114,462) JUMLAH EKUITAS (3,543,013,873) (2,692,114,462)

(3,443,013,873) (2,666,091,383)

URAIAN

KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

ASET

ASET TETAP

ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN

EKUITAS

PIUTANG JANGKA PANJANG

Page 9: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

III. LAPORAN OPERASIONAL

KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

CATATAN 2015 2014

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 719,424,880 -

719,424,880 -

Beban Pegawai D.2 1,067,166,040 -

Beban Persediaan D.3 - -

Beban Jasa D.4 675,108,029 -

Beban Pemeliharaan D.5 167,434,000 -

Beban Perjalanan Dinas D.6 805,669,750 -

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - -

Beban Bantuan Sosial D.8 - -

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -

Beban Lain-lain D.11 - -

2,715,377,819 -

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1,995,952,939) -

D.12

Surplus Penjualan Aset Nonlancar - -

Defisit Penjualan Aset Non Lancar - -

Defisit Selisih Kurs - -

SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

LAINYA1,862,568 -

SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 1,862,568 -

D.13

Pendapatan PNBP - -

Beban Perjalanan Dinas - -

Beban Persediaan - -

SURPLUS/DEFISIT LO (1,994,090,371) -

URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL

POS LUAR BIASA

KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN

PENDAPATAN

Page 10: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 2015 2014

EKUITAS AWAL E.1 10,000,945,387 -

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (1,994,090,371) -

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN

KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR

LAIN-LAIN

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3 - -

KOREKSI ASET TETAP E.4 - -

KOREKSI ATAS BEBAN E.5 - -

KOREKSI ATAS PENDAPATAN E.6 - -

KOREKSI LAIN-LAIN - -

Jumlah Lain-Lain - -

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.7 2,399,306,700 -

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 405,216,329

EKUITAS AKHIR 10,406,161,716 -

Page 11: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis BKP Kelas I Batam

Dasar Hukum

Entitas dan

Rencana

Strategis

A. PENJELASAN UMUM

A.1 DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara.

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004

tentang perubahan atas Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

BKP Kelas I Batam telah menetapkan 1 (satu) program untuk periode

TA. 2014 antara lain adalah sebagai berikut :

Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

Dengan telah ditetapkan beberapa program tersebut kebijakan teknis

BKP Kelas I Batam dalam rangka mencapai penyelenggaraan

perkarantinaan sebagai berikut :

1. Peningkatan pengawasan lalu lintas hewan dan tumbuhan

2. Peningkatan kepatuhan kerjasama dan pengembangan sistem informasi

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 12: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

3. Peningkatan kualitas penyelenggaraan Laboratorium Karantina Hewan

dan Karantina Tumbuhan

4. Peningkatan kualitas pelayanan karantina dan kemanan pengawasan

hayatI.

Rencana Strategis BKP Kelas I Batam merupakan perangkat untuk

mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan pertanian secara

menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergis dengan sektor lain dalam

mencapai tujuan pembangunan nasional. BKP Kelas I Batam telah

menetapkan Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian

dan Pengawasan Keamanan Hayati untuk periode TA. 2014 antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan Tumbuhan

HPHK dan OPTK di Batam

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka peningkatan akses produk

pertanian

4. Meningkatakan citra dan kualitas pelayanan publik

5. Meningkatakan kualitas sumber daya dan mengimplementasi prinsip tata

pemerintah yang baik

Dalam tataran praktisnya, berbagai rencana strategis kegiatan BKP

Kelas I Batam pada periode TA. 2014 yang akan dilaksanakan dalam

3 (tiga) kegiatan strategis yang diyakini mampu mendorong percepatan

pertumbuhan sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani

serta merupakan kristalisasi dari berbagai upaya untuk mengatasi

permasalahan pertanian hingga saat ini.

Rencana Strategis Kegiatan BKP Kelas I Batam periode 2014

NO NAMA KEGIATAN

1 Pendampingan UPSUS peningkatan produksi PJK

2 Monitoring,pengendalian dan Penyebaran HPHK dan OPTK

3 Sosialisasi dengan stoke holder

Pendekatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup

seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BKP Kelas I Batam. Laporan

Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

Page 13: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan

posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem

Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri

dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan

Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang

menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk

penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial

lainnya.

Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi

BKP Kelas I Batam menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan

penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas

serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi

Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh

transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi,

tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi

transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang

telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang

diterapkan BKP Kelas I Batam dalam penyusunan dan penyajian Laporan

Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau

sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset

Page 14: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang

digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan

Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi

merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan,

dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang

diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang

ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian yang merupakan entitas

pelaporan dari BKP Kelas I Batam. Disamping itu, dalam penyusunannya

telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan BKP Kelas I Batam adalah sebagai berikut:

Pendapatan-

LRA

(1) Pendapatan- LRA

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak

perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum

Negara (KUN).

Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat

jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Page 15: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan

/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan

Karantina Pertanian adalah sebagai berikut:

o Pendapatan penjualan asset bmn peralatan dan mesin selesai

dilaksanakan

o Pendapatan Sewa rumah dinas diakui secara proporsional antara

nilai dan periode waktu sewa.

o Pendapatan Jasa pemeriksaan sensor karantina Pemeriksaan dan

pengawasan yang diakui pada saat dikeluarkannya surat

kesehatan karantina berupa Phytosanitary untuk komoditi

Tumbuhan beserta turunan nya dan Health certificate untuk

komoditi Hewan beserta turunannya

Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran

yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali

oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan

belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN).

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

Page 16: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban

(4) Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi

aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk

direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua

belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan

hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang

dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu

12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang

akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan

sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

Page 17: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya.

Aset Tetap

Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 1 tahun.

Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga

ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap

lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Piutang Jangka

Panjang

Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan

direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk

dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang

jatuh tempo lebih dari satu tahun.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset

pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai

sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang

bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh

pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau

Page 18: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.

Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap

pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan

tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita

oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu

perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut

atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

Aset Lainnya

Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak

Berwujud, dan Aset Lain-lain.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual.

Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari

penggunaan operasional entitas.

Kewajiban (6) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas

bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja

yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar

Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Page 19: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam

satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

Penyisihan

Piutang Tak

Tertagih

(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk

sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas

piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan

jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.

Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada

tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan

Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian

Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo

0.5%

Kurang

Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet 1

.

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2

.

Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

Page 20: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Penyusutan

Aset Tetap

(9) Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan

penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan

No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No. 90/PMK.06/2014

tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas

Pemerintah Pusat.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah

atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan

kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap

akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset

Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah

sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Page 21: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Implementasi

Akuntansi

Pemerintah

Berbasis Akrual

Pertama kali

(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis

akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada

beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas

dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual

direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual.

Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak

dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi

berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2015.

Page 22: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Realisasi

Pendapatan

Rp.771.406.998

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2015 adalah

sebesar Rp 771.406.998 atau mencapai 85.71 persen dari estimasi pendapatan

yang ditetapkan sebesar Rp . 900.000.000. Pendapatan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam terdiri dari Pendapatan Sensor karantina , Pendapatan

kembali TAYL dan Pendapatan TGR. Rincian estimasi pendapatan dan

realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pendapatan sensor Karantina 900,000,000 769,544,430 85.50

Penerimaan kembali TAYL 14,446 -

Pendapatan pelunasan TGR 1,848,108 -

Jumlah #REF! #REF! 85.50

Uraian

2015

Anggaran Realisasi % Real

Angg.

Realisasi Pendapatan Jasa TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 7.98% persen

dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan oleh Naiknya jumlah komoditas yang

melalui pemeriksaan karantina untuk periode semester ini.. Selain itu,

Pendapatan Lain-lain Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam mengalami

penurunan sebesar (99.42%) yang berasal antara lain dari pendapatan

pengembalian belanja pegawai dan belanja lainnya yang berasal dari tahun

anggaran yang lalu.

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014

Page 23: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014

NAIK

(TURUN)

%

Pend. Sensor Karantina 769,544,430 712,671,278 7.98

Pend Penerimaan TAYL 14,466 2,476,100 -99.42

Pend Pelunasan TGR 1,848,108 619,000 198.56

Jumlah #REF! #REF! #REF!

Realisasi Belanja

Negara Rp

Rp.3.170.713.698

B.2. Belanja

Realisasi Belanja instansi pada TA 2015 adalah sebesar Rp. 3.170.713.698 atau

42,81% dari anggaran belanja sebesar Rp.7.406.707.000. Rincian anggaran dan

realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015

Anggaran Realisasi% Real

anggaran

Belanja Pegawai 2,255,331,000 1,067,166,040 47.32

Belanja Barang 4,697,486,000 1,814,230,158 38.62

Belanja Modal 453,950,000 289,371,500 63.75

Total Belanja Kotor 7,406,767,000 3,170,767,698 42.81

Pengembalian Belanja 90 #DIV/0!

Jumlah 7,406,767,000 3,170,767,608 42.81

URAIAN

2015

Page 24: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Dibandingkan dengan TA 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami Penurunan

sebesar 36,52% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya.

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014

NAIK

(TURUN)

%

Belanja Pegawai 1,067,166,040 870,419,141 22.60

Belanja Barang 1,814,230,158 1,989,684,638 (8.82)

Belanja Modal 289,371,500 2,135,090,000 (86.45)

Jumlah 3,170,767,698 4,995,193,779 (36.52)

-

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015

Anggaran Realisasi

Page 25: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Belanja Pegawai

Rp.1.067.166.040

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp. 1.067.166.040 dan Rp 869.144.061 Realisasi belanja TA 2015 mengalami

peningkatan sebesar 43,62 persen dari TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain

oleh:

1. Penambahan CPNS dan PNS yang mengalami kenaikan pangkat dan

menjadi tenaga tekhnis

2. Kenaikan gaji pokok PNS 6%

Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014

NAIK

(TURUN)

%

Belanja Gaji pokok PNS 605,310,900 1,619,085,641 (62.61)

Belanja Tunj suami/istri PNS 48,454,246 106,493,353 (54.50)

Belanja tunj. Anak 13,512,021 34,472,506 (60.80)

Belanja tunj. Struktural 20,520,000 44,460,000 (53.85)

Belanja Tunj. Fungsional 90,180,000 207,930,000 (56.63)

Belanja Tunj. PPh PNS 12,739,633 37,753,377 (66.26)

Belanja Tunj. Beras PNS 52,738,180 103,862,940 (49.22)

Belanja uang makan PNS 111,070,000 265,077,000 (58.10)

Belanja Tunj. Umum 8,770,000 36,175,000 (75.76)

Belanja Uang Lembur 103,847,000 97,534,000 6.47

Jumlah Belanja Kotor 1,067,141,980 2,552,843,817 (58.20)

Pengembalian Belanja Pegawai #DIV/0!

Jumlah Belanja 1,067,141,980 2,552,843,817 (58.20)

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014

NAIK

(TURUN)

%

Belanja Gaji pokok PNS 2,500,000,000 2,552,843,817 (2.07)

Belanja Tunj suami/istri PNS 450,000,000 350,000,000 28.57

Belanja tunj. Anak 300,000,000 275,000,000 9.09

Belanja tunj. Struktural 150,000,000 125,000,000 20.00

Belanja Tunj. Fungsional 75,000,000 (87,843,817) (185.38)

Belanja Tunj. PPh PNS

Belanja Tunj. Beras PNS

Belanja uang makan PNS

Jumlah Belanja Kotor 3,475,000,000 3,215,000,000 8.09

Pengembalian Belanja Pegawai (25,000,000) (1,657,752) 1,408.07

Jumlah Belanja 3,450,000,000 3,213,342,248 7.36

Belanja Barang

Rp6.350.000.000

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp2.836.907.456 dan Rp2.171.552.658. Realisasi Belanja Barang TA 2015

mengalami peningkatan 30.64% dari Realisasi Belanja Barang TA 2014. Hal ini

antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja barang perjalanan untuk

kegiatan upsus tahun 2015.

Page 26: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Perbandingan Belanja Barang TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014

NAIK

(TURUN)

%

Belanja Barang Operasional 696,457,744 527,338,602 32.07

Belanja Barang Non Operasional 574,485,000 487,551,850 17.83

Belanja Jasa 335,369,237 178,695,076 87.68

Belanja Pemeliharaan 629,379,375 380,829,530 65.27

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 601,216,100 597,137,600 0.68

Jumlah Belanja Kotor 2,836,907,456 2,171,552,658 30.64

Pengembalian Belanja - -

Jumlah Belanja 2,836,907,456 2,171,552,658 30.64

Belanja Modal

Tanah Rp0

B.6 Belanja Modal Tanah

Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2015 dan TA 2014 adalah sebesar Rp0

Realisasi Belanja Modal TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 96,67 persen

dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2014.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014Naik

(Turun) %

Belanja Modal Tanah 0 0 #DIV/0!

Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!

Pengembalian Belanja Modal - - -

Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!

Belanja Modal

Peralatan dan

Mesin

Rp474.489.000

B.7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 adalah sebesar

Rp474.489.000, mengalami penurunan sebesar 34,51 persen bila dibandingkan

dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2014 sebesar

Rp724.473.000.

Page 27: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014

NAIK

(TURUN)

%

PM 474,489,000 724,473,000 -34.51

Peralatan 0 0 0.00

Jumlah Belanja Kotor 474,489,000 724,473,000 -34.51

Pengembalian - - -

Jumlah Belanja 474,489,000 724,473,000 -34.51

Belanja Modal

Gedung dan

Bangunan

Rp361.544.000

B.8 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp361.544.000 dan Rp607.116.000. Realisasi Belanja Modal TA 2015

mengalami penurunan (67.92) persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA

2014.

Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A 2014

NAIK

(TURUN)

%

Gedung Tempat Kerja 361,544,000 607,116,000 -67.92

Jumlah Belanja Kotor 361,544,000 607,116,000 -67.92

Pengembalian Belanja Modal - - -

Jumlah Belanja 361,544,000 607,116,000 -67.92

Belanja Modal

Jalan, Irigasi, dan

Jaringan Rp0

B.9 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2015 dan TA 2014

adalah nihil.Tidak terdapat reliasasi belanja untuk Jalan, Irigasi, dan Jaringan

pada periode laporan per 30 Juni

Page 28: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2015 T.A 2014Naik

(Turun)

Belanja Modal Jaringan 0 0 #DIV/0!

Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!

Pengembalian Belanja Modal - - -

Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!

Belanja Modal

Lainnya Rp0

B.10 Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing nihil

Page 29: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara

Pengeluaran

Rp10.000.000

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2015dan

2014 adalah masing-masing sebesar Rp175.000.000 dan

Rp0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di

bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal

dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau

belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian

Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara

Penerimaan

Rp3.000.000

C.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 30 Juni 2015 dan 2014

adalah sebesar masing-masing Rp3.000.000 dan Rp1.000.000. Kas di

Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank

yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang

sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan

Negara Bukan Pajak.

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan

Keterangan TH 2015 TH 2014

Bendh.Pengl.B.Karantina Pertanian Kls I Mdo 175,000,000 -

Uang Tunai - -

Jumlah 175,000,000 -

Keterangan TH 2015 TH 2014

0 - -

ssbp - -

Jumlah - -

Page 30: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Kas Lainnya dan Setara

Kas Rp12.000.000

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 masing-

masing sebesar Rp0.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung

jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo

rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara

Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

Piutang Bukan Pajak

Rp65.000.000

C.4 Piutang Bukan Pajak

Saldo Piutang PNBP per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing adalah

sebesar Rp0. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan

pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan

namun belum diselesaikan pembayarannya.

Bagian Lancar Tagihan

TP/TGR

Rp0

C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR)

Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0. Bagian

Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal

pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang.

Jenis TH 2015 TH 2014

Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara - 0

Pajak PPh yang belum disetor - 0

Honor kegiatan yang belum dibagikan - 0

Pengembalian belanja belum disetor ke kas negara - 0

Jumlah - -

Page 31: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Bagian Lancar TPA

Rp0

C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 30 Juni

2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp0.Bagian Lancar TPA

merupakan TPA yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh

tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang dengan rincian sebagai berikut:

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih – Piutang

Jangka Pendek

Rp (0)

C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek per 30 Juni

2015dan 2014 adalah sebesar Rp(0).

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek adalah merupakan

estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh

kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak

Tertagih- Jangka Pendek pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Jangka Pendek

Page 32: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Kualitas Nilai Piutang % Nilai

Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan

Piutang Bukan Pajak

Lancar - 0.50% -

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

Jumlah - -

Bagian Lancar TP/TGR

Lancar - 0.50% -

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan 50% -

Macet 100% -

Jumlah - -

Bagian Lancar TPA

Lancar - 0.50% -

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan 50% -

Macet 100% -

Jumlah - -

Jumlah Penyisihan Piutang

Tak Tertagih - -

Belanja Dibayar di Muka

Rp0

C.8 Belanja Dibayar di Muka

Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2015dan 2014 masing-

masing adalah sebesar Rp0. Belanja Dibayar di Muka merupakan hak yang

masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat

dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa

belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai

berikut:

Rincian Belanja Dibayar di Muka

Jenis TH 2015 TH 2014

Pembayaran Internet - -

Pembayaran Sewa Peralatan dan Mesin - -

Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -

Jumlah - -

Page 33: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Persediaan

Rp1.300.000.000

C.9 Persediaan

Nilai Persediaan per 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing adalah sebesar

Rp144.412.550 dan Rp81.877.798.

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan

(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk

mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan

dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 30 Juni

2015dan 2014 adalah sebagai berikut:

Rincian

Persediaan

Semua jenis

persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

Tagihan TP/TGR

Rp54.000.000

C.10 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per

30 Juni 2015dan 2014 sebesar Rp0. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan

kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar

hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi

adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas

suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaianya.

Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per

tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Persediaan TH 2015 TH 2014

Barang Konsumsi 62,862,150 53,745,198Rp

Barang untuk Pemeliharaan 1,928,000 2,706,500Rp

Suku Cadang 42,374,000 1,805,000Rp

Bahan Baku 37,248,400 23,621,100Rp

Jumlah 144,412,550 81,877,798Rp

Page 34: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Rincian Tagihan TP/TGR

TPA

Rp18.000.000

C.11 Tagihan Penjualan Angsuran

Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 30 Juni 2015dan 2014 adalah

sebesar Rp0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai

bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan

PA untuk masing-masing debitur adalah sebagai berikut:

Rincian Tagihan TP/TGR

No Debitur TH 2015 TH 2014

1

- - Jumlah

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih – Piutang

Jangka Panjang

Rp(930.000)

C.12 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 30 Juni

2015dan 2014 adalah Rp(0). Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang

Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan

TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TPA.

Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Jangka Panjang untuk masing-

masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Jangka Panjang

Tanah

Rp5.950.000.000

C.13 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Manadoper 30 Juni 2015dan 2014 adalah sama yaitu sebesar

Rp6.944.007.650. Kenaikan nilai aset tetap Tanah berasal dari pembelian

No Debitur Tahun 2015 Tahun 2014

1 - -

2 - -

- - Jumlah

Kualitas Nilai Piutang % Nilai

Piutang Jk Panjang Penyisihan Penyisihan

Tagihan TP/TGR

Lancar 0.50% -

Kurang Lancar 10% -

Diragukan 50% -

Macet 100% -

Jumlah -

Tagihan PA

Lancar 0.50% -

Kurang Lancar 10% -

Diragukan 50% -

Macet 100% -

Jumlah -

Jumlah Penyisihan Piutang

Tak Tertagih -

Page 35: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

tanah di Tahun 2015. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Rincian saldo

Tanah per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut:

Rincian Tanah

Terdiri dari

5 persil

seluas

5.200 m2

yang

berada di Jl. Baru Tugu Adipura Mapanget 500 m2, Jl. Yos Sudarso 177

Bitung 1.222 m2, Jl. Fatmawati 21 Bitung 400 m2, Jl. Girian – Bitung 1.000 m2

dan Jl. A.A. Maramis Lapangan 2.078 m2

Saldo BMN berupa Tanah pada Satuan Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I

Manado per 30 Juni 2014 sebesar 5.200 m2/Rp.6.944.007.650,-Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal5.200 m2/Rp.6.944.007.650,- mutasi tambah

sebesar 0m2/Rp.0,- mutasi kurang sebesar 0m2/ Rp.0,-.

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 6,944,007,650

Mutasi tambah:

Pembelian 0

Mutasi kurang:

Penyitaan pengadilan 0

Saldo per 30 Juni 2015 6,944,007,650

No. KIB Luas Nilai

1 2010101002 400 618,000,000

2 2010101005 1000 320,000,000

3 2010104001 500 330,000,000

4 2010104001 1222 1,887,990,000

5 2010104001 2.078 3,788,017,650Rp

6 ,9 4 4 ,0 0 7,6 50R p Jumlah

Page 36: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Peralatan dan Mesin

Rp2.115.000.000

C.14 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2015dan 2014 adalah

Rp5.964.636.242 dan Rp5.490.147.242. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:

a. Pembelian komputer unit berupa PC senilai Rp800.000.000; dan

b. Pembelian laptop senilai Rp300.000.000.

c. Penerimaan hibah alat angkut darat bermotor berupa kendaraan bermotor

roda 2 senilai Rp15.000.000.

Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan

Keuangan ini.

Gedung dan Bangunan

Rp 7.450.000.000.

C.15 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2015dan 2014 adalah

Rp7.450.000.000 dan Rp7.000.000.000. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan

Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 5,490,147,242

Mutasi tambah:

Pembelian 474,489,000

Hibah Barang 0

Mutasi kurang: 0

Penghentian dari penggunaan -

Saldo per 31 Desember 2015 5,964,636,242

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (4,218,890,342)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 1,745,745,900

Page 37: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berasal dari penambahan

gedung tempat kerja berupa tiga ruang kelas di sisi kanan gedung induk senilai

Rp450.000.000.

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan

Keuangan ini.

Jalan, Jaringan dan

Irigasi Rp340.000.000

C.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp340.000.000 dan Rp50.000.000. Pada tahun 2015 terjadi

mutasi tambah sebesar Rp 290.000.000 yang merupakan penambahan

jaringan teknologi informasi. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan

Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian

aset tetap Jalan, Irigasi dan jaringan disajikan pada Lampiran Laporan

Keuangan ini.

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 7,000,000,000

Mutasi tambah:

Pembangunan tambahan ruang kelas 450,000,000

Mutasi kurang: -

Saldo per 31 Desember 2015 7,450,000,000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (1,875,000,000)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 5,575,000,000

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 50,000,000

Mutasi tambah:

Penambahan jaringan teknologi informasi 290,000,000

Mutasi kurang: -

Saldo per 31 Desember 2015 340,000,000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (170,000,000)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 170,000,000

Page 38: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Aset Tetap Lainnya

Rp90.000.000

C.17 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan

dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2015dan 2014 adalah

Rp90.000.000 dan Rp90.000.000. Aset tetap tersebut berupa barang bercorak

kesenian. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk

Tahun 2015. Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan

Keuangan ini.

Konstruksi Dalam

Pengerjaan Rp

375.000.000

C.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp375.000.000 dan Rp0. yang merupakan pembangunan

gedung tempat kerja berupa perpustakaan yang proses pengerjaannya belum

selesai sampai dengan tanggal neraca. Pembangunan Gedung tersebut sesuai

Kontrak No.02/KPA.KAI/VII/2015 tanggal 09 Juli 2015 dengan nilai

Rp1.000.000.000 dengan sumber dana rupiah murni. Pada tanggal pelaporan

penyelesaian gedung tersebut telah mencapai 37,5%.

Page 39: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

Rp(2.940.000.000)

C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2015dan 2014 adalah

masing-masing Rp(2.940.000.000) dan Rp(2.324.630.952). Akumulasi

Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan

berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset

Tetap per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Aset Tak Berwujud

Rp180.000.000

C.20 Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2015dan 31 Desember 2014

adalah Rp180.000.000 dan Rp20.000.000.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi

tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Manado berupa software yang digunakan untuk menunjang

operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal

pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 20.000.000

Mutasi tambah:

Pembelian 160.000.000

Mutasi kurang: -

Saldo per 31 Desember 2015 180.000.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (50.000.000)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 130.000.000

Rincian Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut

No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi

PenyusutanNilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 2,115,000,000 853,000,000 1,262,000,000

2 Gedung dan Bangunan 7,450,000,000 1,875,000,000 5,575,000,000

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 340,000,000 170,000,000 170,000,000

4 Aset Tetap Lainnya 90,000,000 42,000,000 48,000,000

9,995,000,000 2,940,000,000 7,055,000,000Akumulasi Penyusutan

Page 40: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Aset Lain-Lain

Rp145.000.000

Rincian Aset Tak berwujud

Uraian Nilai

Aplikasi Penatausahaan PNBP 100.000.000

MYOB Accounting Profesional 80.000.000

Jumlah 180.000.000

C.21 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2015dan 2014 adalah Rp145.000.000 dan

Rp110.000.000. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang

berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional

entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2014 110.000.000

Mutasi tambah:

- reklasifikasi dari aset tetap 50.000.000

Mutasi kurang:

- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -

- penghapusan BMN (15.000.000)

Saldo per 31 Desember 2015 145.000.000

Akumulasi Penyusutan (25.000.000)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 120.000.000

Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Penambahan adalah dari reklasifikasi mesin genset yang sudah dalam

kondisi rusak dan tidak dapat digunakan lagi senilai Rp50.000.000.

Penghapusan Alat Angkut Darat Bermotor berupa kendaraan bermotor

roda 2 senilai Rp15.000.000.

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan

nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keungan ini.

Akumulasi Penyusutan

dan Amortisasi Aset

Lainnya Rp(125.000.000)

C.22 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2015dan 2014 adalah

masing-masing Rp(125.000.000) dan Rp(60.000.000). Akumulasi Penyusutan

Page 41: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan

pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan

kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset

Lainnya per 30 Juni 2015adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

Aset Tetap Nilai Perolehan

Akumulasi

Penyusutan/

Amortisasi

Nilai Buku

Aset Tak Berwujud 180,000,000 56,000,000 124,000,000

Aset Lain-lain 145,000,000 69,000,000 76,000,000

Jumlah 325,000,000 125,000,000 200,000,000

Uang Muka dari KPPN

Rp10.000.000

C.23 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per per 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing

sebesar Rp175.000.000 dan Rp0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang

Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan

KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh

Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN

adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di

kelompok akun Aset Lancar.

Utang kepada Pihak

Ketiga

Rp35.000.000

C.24 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2015dan 2014 masing-masing

sebesar Rp0. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus

dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada

pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun

rincian Utang Pihak Ketiga pada Kantor Akuntansi Istimewa Papua per

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Page 42: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga

Uraian Jumlah Penjelasan

Total -

Pendapatan Diterima di

Muka

Rp200.000.000

C.25 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 30 Juni 2015dan 2014 sebesar Rp0.

Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima

pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan

Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi

akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun. Rincian

Pendapatan Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan sebagai berikut:

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga

Uraian Jumlah

Total -

Ekuitas

Rp15.140.820.000

C.26 Ekuitas

Ekuitas per 30 Juni 2015dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp19.637.699.834 dan Rp17.178.239.436. Ekuitas adalah kekayaan bersih

entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut

tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Page 43: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Pendapatan

PNBP

Rp223.000.

000

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan

2014 adalah sebesar Rp223.000.000 dan Rp0. Pendapatan tersebut terdiri

dari:

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014

Pendapatan Jasa 198.000.000 - -

Pendapatan Lain-lain 25.000.000 - -

Jumlah 223.000.000 - -

TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

URAIAN

Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari pelatihan

akuntansi dan desain sistem akuntansi. Sedangkan Pendapatan Lain-Lain-LO

merupakan pengembalian belanja pegawai dan belanja lainnya yang berasal

dari transaksi tahun 2014.

Beban

Pegawai

Rp3.470.00

0.000

D.2 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp3.470.000.000 dan Rp0. Beban Pegawai adalah beban atas

kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat

negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh

pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang

telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan

modal.

Page 44: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Beban Gaji 2,300,000,000 - -

Beban Tunjangan-Tunjangan 945,000,000 - -

Beban Honorarium dan Vakasi 375,000,000

Beban Lembur 150,000,000 - -

Jumlah 3,470,000,000 - -

Beban

Persediaan

Rp2.500.00

0.000

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp2.500.000.000 dan Rp0. Beban Persediaan merupakan beban

untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk

barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.

Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai

berikut:

Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Beban Persediaan Konsumsi 1,800,000,000 - - Beban Persediaan Bahan Untuk

Pemeliharaan 200,000,000-

-

Beban Persediaan Suku Cadang 400,000,000 - -

Beban Persediaan Lainnya 100,000,000 - -

Jumlah Beban Persediaan 2,500,000,000 - -

Page 45: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Beban Jasa

Rp550.000.

000

D.4 Beban Jasa

Jumlah Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp550.000.000 dan Rp0. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam

rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Jasa untuk Tahun

2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN)

%

Beban Langganan Daya dan Jasa 65,000,000 - -

Beban Jasa Pos dan Giro 31,000,000 - -

Beban Jasa Konsultan 100,000,000 - -

Beban Jasa Profesi 341,000,000 - -

Beban Jasa Lainnya 13,000,000 - -

Jumlah 550,000,000 - -

Beban

Pemelihara

an

Rp200.000.

000

D.5. Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp200.000.000 dan Rp0. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang

dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah

ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun 2015

dan 2014 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN)

%

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 120.000.000 - -

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 70.000.000 - -

Beban Pemeliharaan Lainnya 10.000.000 - -

Jumlah 200.000.000 - -

Page 46: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Beban

Perjalanan

Dinas

Rp1.700.00

0.000

D.6. Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp1.700.000.000 dan Rp0. Beban tersebut adalah merupakan beban

yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi,

dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN)

%

Beban Perjalanan Biasa 925.000.000 - -

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 350.000.000 - -

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 325.000.000 - -

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 100.000.000 - -

Jumlah 1.700.000.000 - -

Page 47: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Beban

Penyusutan

dan

Amortisasi

Rp680.369.

048

D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2015 dan 2014

adalah masing-masing sebesar Rp680.369.048 dan Rp0. Beban Penyusutan

adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu

aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat

aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk

mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2015 dan 2014 adalah

sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014

URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN

AMORTISASITH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 428.119.048 - -

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 149.000.000 - -

Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 15.750.000 - -

Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 22.500.000 - -

Jumlah Penyusutan 615.369.048 - -

Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 36.000.000 - -

Beban Penyusutan aset lain-lain 29.000.000 - -

Jumlah Amortisasi 65.000.000 - -

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 680.369.048 - -

Page 48: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Beban

Penyisihan

Piutang Tak

Tertagih

Rp4.180.00

0

D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat

estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban

Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp4.180.000 dan Rp0. Rincian Beban Penyisihan Piutang

Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Pendek 3.250.000 - -

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Panjang 930.000- -

Jumlah 4.180.000 - -

Beban Lain-

lain

Rp50.000.0

00

D.11. Beban Lain-lain

Jumlah Beban Lain-lain untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp50.000.000 dan Rp0. Beban Lain-lain merupakan beban yang

timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan

aset tetap. Rincian atas Belanja Lain-Lain untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah

sebagai berikut:

Rincian Beban Lain-lain Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Beban Aset Extrakomtabel Peralatan dan Mesin 12.000.000 - -

Beban Aset Extrakomtabel Gedung dan Bangunan 30.000.000 - -

Beban Aset Extrakomtabel Aset Tetap Lainnya 8.000.000 - -

Jumlah 50.000.000 - -

Page 49: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Surplus

/Defisit dari

Kegiatan

Non

Operasional

Rp8.000.00

0

D.12 Kegiatan Non Operasional

Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan

beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi

entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut:

Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014

URAIAN TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Surplus Penjualan Aset Non Lancar

Penjualan Alat Angkut Darat 12,000,000 - -

Defisit Penjualan Aset Non Lancar

Penjualan Alat Kantor (1,500,000) - -

Defisit Selisih Kurs (2,500,000) - -

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non

Operasional8,000,000 - -

Pos Luar

Biasa

Rp(75.000.

000)

D.13 Pos Luar Biasa

Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering

terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos

Luar Biasa untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2015 dan 2014

URAIAN TH 2015 TH 2014

NAIK

(TURUN)

%

Pendapatan PNBP 10.000.000 - -

Beban Perjalanan Dinas (30.000.000) - -

Beban Persediaan (55.000.000) - -

Jumlah (75.000.000) - -

Pendapatan PNBP di atas merupakan hasil penjualan peralatan dan mesin

yang mengalami rusak berat karena bencana longsor bukit di Jayapura.

Sedangkan Beban Perjalanan Dinas dan Beban Persediaan merupakan

beban-beban yang digunakan secara langsung dalam masa tanggap darurat

bencana.

Page 50: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal

Rp9.839.494.048

E.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp9.839.494.048 dan Rp0.

Defisit LO

Rp(9.698.549.048)

E.2 Surplus (Defisit) LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan

2014 adalah sebesar Rp(9.698.549.048) dan Rp0. Defisit LO merupakan selisih

kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non

operasional, dan pos luar biasa.

Koreksi Nilai

Persediaan

Rp50.000.000

E.3 Koreksi Nilai Persediaan

Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang

diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada

periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan untuk tahun 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp50.000.000 dan Rp0. Rincian Koreksi Nilai

Persediaan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Koreksi Nilai Persediaan

Barang Konsumsi 30.000.000

Suku Cadang 15.000.000

Barang Persediaan Lainnya 5.000.000

Jumlah 50.000.000

KoreksiJenis Persediaan

Koreksi Aset Tetap

Rp277.885.000

E.4 Koreksi Aset Tetap

Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi atas kesalahan

pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi pencatatan aset tetap

untuk tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp277.885.000 dan

Rp0. Nilai koreksi nilai Aset Tetap tersebut adalah koreksi nilai Gedung dan

Bangunan.

Koreksi Atas Beban

Rp(125.000.000)

E.5 Koreksi Atas Beban

Page 51: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Koreksi Atas Beban merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan beban yang

terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan.

Koreksi atas Beban untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp(125.000.000) dan Rp0. Rincian untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Koreksi Atas Beban

Beban Pegawai 100.000.000

Beban Jasa 25.000.000

Jumlah 125.000.000

Jumlah KoreksiJenis Beban

Koreksi Atas

Pendapatan

Rp20.000.000

E.6 Koreksi Atas Pendapatan

Koreksi Atas Pendapatan merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan

pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada

periode berjalan. Koreksi atas Pendapatan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp0. Rincian Koreksi Atas

Pendapatan untuk Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Koreksi Atas Pendapatan

Pendapatan Jasa Pelatihan 15,000,000

Pendapatan Lainnya 5,000,000

Jumlah 20.000.000

KoreksiJenis Pendapatan

Ekuitas Akhir

Rp15.140.820.000

E.7 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp15.140.820.000 dan Rp9.839.494.048

Page 52: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

D. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Adalah Bank BRI A/C 0331-01-

000037.30.1 an Bendahara Pengeluaran Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam yang berbentuk Giro / Deposit

Page 53: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA

ANGGARAN BA.018

SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015

Jln M.Nahar No.1 Batam Center Batam

Page 54: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang

mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah salah satu entitas akuntansi di bawah

Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah

satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan

atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.

Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan

mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada

para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan

akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam. Disamping itu, laporan keuangan ini juga

dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan

keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance).

Batam, 30 Desember 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,

Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH

NIP. 196206071989031002

Page 55: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pernyataan Telah Direviu

Pernyataan Tanggung Jawab

Ringkasan

I Laporan Realisasi Anggaran

II Neraca

III Laporan Operasional

IV Laporan Perubahan Ekuitas

V Catatan atas Laporan Keuangan

A Penjelasan Umum

B Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

B.1 Pendapatan

B.2 Belanja

B.2.1 Belanja Pegawai

B.2.2 Belanja Barang

B.2.3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

B.2.4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

C Penjelasan atas Pos-pos Neraca

C.1 Aset Lancar

C.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan

C.1.2 Persediaan

C.2 Aset Tetap

C.2.1 Tanah

C.2.2 Peralatan dan Mesin

C.2.3 Gedung dan Bangunan

C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

C.2.5 Aset Tetap Lainnya

C.2.6 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

C.3 Kewajiban Jangka Pendek

C.3.1 Utang kepada Pihak Ketiga

C.4 Ekuitas

C.4.1 Ekuitas

Page 56: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

D Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional

D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya

D.2 Beban Pegawai

D.3 Beban Persediaan

D.4 Beban Barang dan Jasa

D.5 Beban Pemeliharaan

D.6 Beban Perjalanan Dinas

D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi

D.8 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

E Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

E.1 Ekuitas Awal

E.2 Surplus/Defisit-LO

E.3 Penyesuaian Nilai Aset

E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

E.5 Transaksi Antar Entitas

E.6 Ekuitas Akhir

F Pengungkapan-pengungkapan Lainnya

F.1 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

F.2 Pengungkapan Lain-lain

Batam, 30 Desember 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,

Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH

NIP. 196206071989031002

Page 57: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 5

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Tahun 2015 ini telah disusun

dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang

sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

I Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1

Januari sampai dengan 31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan

Pajak sebesar Rp1,470,088,056.00 atau mencapai 163.34% dari estimasi Pendapatan-LRA

sebesar Rp900,000,000.00

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp7,517,300,925.00 atau

mencapai 93.51% dari alokasi anggaran sebesar Rp8,038,987,000.00

II Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

pada 31 Desember 2015.

Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp9,110,983,678.00 yang

terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp798,481,693.00; Aset Tetap (neto) sebesar

Rp8,312,501,985.00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0.00; dan Aset Lainnya

(neto) sebesar Rp0.00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp22,940,312.00 dan

Rp9,088,043,366.00.

III Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,

pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp1,443,627,672.00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp9,352,418,727.00

sehingga terdapat Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-7,908,791,055.00. Kegiatan Non

Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Surplus Rp1,862,568.00 dan

Defisit Rp0.00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-7,906,928,487.00.

IV Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015

adalah sebesar Rp10,000,945,387.00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-7,906,928,487.00

kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai Rp929,725,047.00 dan

Page 58: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 6

ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp6,064,301,419.00 sehingga Ekuitas entitas

pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp9,088,043,366.00.

V Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan

tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun

dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

Page 59: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 7

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERKAHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Anggaran Realisasi %. Realisasi

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 900,000,000.00 1,470,088,056.00 163.34 1,432,830,370.00

Jumlah Pendapatan 900,000,000.00 1,470,088,056.00 163.34 1,432,830,370.00

BELANJA B.2

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.2.1 2,862,551,000.00 2,492,731,147.00 87.08 2,061,096,640.00

Belanja Barang B.2.2 4,722,486,000.00 4,576,952,278.00 96.92 4,525,813,120.00

Jumlah Belanja Operasi 7,585,037,000.00 7,069,683,425.00 93.21 6,586,909,760.00

Belanja Modal

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin

B.2.3 199,450,000.00 195,050,000.00 97.79 2,607,300,000.00

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan

B.2.4 254,500,000.00 252,567,500.00 99.24 0.00

Jumlah Belanja Modal 453,950,000.00 447,617,500.00 98.61 2,607,300,000.00

Jumlah Belanja 8,038,987,000.00 7,517,300,925.00 93.51 9,194,209,760.00

Batam, 30 Desember 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,

Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH

NIP. 196206071989031002

Page 60: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 8

II. NERACA

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

NERACA

PER 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

ASET

Aset Lancar

Kas di Bendahara Penerimaan C.1.1 25,521,734.00 50,119,550.00

Persediaan C.1.2 772,959,959.00 1,096,688,598.00

Jumlah Aset Lancar 798,481,693.00 1,146,808,148.00

Aset Tetap

Tanah C.2.1 1,253,640,000.00 1,253,640,000.00

Peralatan dan Mesin C.2.2 8,787,506,084.00 8,593,708,584.00

Gedung dan Bangunan C.2.3 4,351,918,765.00 4,099,351,265.00

Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 224,795,175.00 224,795,175.00

Aset Tetap Lainnya C.2.5 24,922,000.00 24,922,000.00

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin C.2.6 -5,686,815,802.00 -4,771,478,857.00

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan C.2.6 -564,312,183.00 -471,767,955.00

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.6 -79,152,054.00 -73,009,894.00

Jumlah Aset Tetap 8,312,501,985.00 8,880,160,318.00

Jumlah Aset 9,110,983,678.00 10,026,968,466.00

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga C.3.1 22,940,312.00 26,023,079.00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 22,940,312.00 26,023,079.00

Jumlah Kewajiban 22,940,312.00 26,023,079.00

Ekuitas

Ekuitas C.4.1 9,088,043,366.00 10,000,945,387.00

Jumlah Ekuitas 9,088,043,366.00 10,000,945,387.00

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 9,110,983,678.00 10,026,968,466.00

Batam, 30 Desember 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,

Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH

NIP. 196206071989031002

Page 61: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 9

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember

2014

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 1,443,627,672.00 0.00

JUMLAH PENDAPATAN 1,443,627,672.00 0.00

BEBAN

Beban Pegawai D.2 2,492,731,147.00 0.00

Beban Persediaan D.3 1,719,603,699.00 0.00

Beban Barang dan Jasa D.4 1,570,354,679.00 0.00

Beban Pemeliharaan D.5 881,963,412.00 0.00

Beban Perjalanan Dinas D.6 1,673,617,207.00 0.00

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 1,014,148,583.00 0.00

JUMLAH BEBAN 9,352,418,727.00 0.00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL -7,908,791,055.00 0.00

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.8 1,862,568.00 0.00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 1,862,568.00 0.00

SURPLUS/DEFISIT - LO -7,906,928,487.00 0.00

Batam, 30 Desember 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,

Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH

NIP. 196206071989031002

Page 62: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 10

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014

Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember

2014

EKUITAS AWAL E.1 10,000,945,387.00 0.00

SURPLUS/DEFISIT-LO E.2 -7,906,928,487.00 0.00

PENYESUAIAN NILAI ASET E.3 930,852,297.00 0.00

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4 -1,127,250.00 0.00

Transaksi Antar Entitas E.5 6,064,301,419.00 0.00

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS -912,902,021.00 0.00

EKUITAS AKHIR 9,088,043,366.00 0.00

Batam, 30 Desember 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam,

Drh.Suryo Irianto Putro, MM.MH

NIP. 196206071989031002

Page 63: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 11

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam merupakan perangkat untuk mencapai

harmonisasi perencanaan pembangunan pertanian secara menyeluruh, terintegrasi,

efisien dan sinergis dengan sektor lain dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam telah menetapkan program untuk periode

2010 - 2014 antara lain adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati

Dalam tataran praktisnya, berbagai rencana strategis kegiatan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam pada periode 2010 - 2015 yang akan dilaksanakan dalam

kegiatan strategis yang diyakini mampu mendorong percepatan pertumbuhan sektor

pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani serta merupakan kristalisasi dari berbagai

upaya untuk mengatasi permasalahan pertanian hingga saat ini.

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh

aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem

Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,

dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi

aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan

barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

A.3. Basis Akuntansi

Page 64: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 12

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam menerapkan basis akrual dalam

penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan

Ekuitas. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi

dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan

dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi

transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam dalam penyusunan dan penyajian Laporan

Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar

nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban

dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi

yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan

dalam mata uang rupiah.

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-

prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik

yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan

keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah

merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Pertanian. Disamping itu,

dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang

sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah sebagai berikut:

(1) Pendapatan - LRA

• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara

yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali

oleh pemerintah.

Page 65: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 13

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara

(KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan - LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

(4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; dan

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

Page 66: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 14

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar

nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar

nilai nominal.

• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi

apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan

Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa

yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang

menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur

dengan andal

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang

tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang

ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan

pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo

0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti

Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

• harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

• harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

• harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya.

b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat

lebih dari 1 tahun.

Page 67: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 15

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang

akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan

sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus

ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan antara lain karena aus , ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya

telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan

dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD .

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan

aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013

tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas

Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang

Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah

Pusat.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah

atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan

kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir

semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus

yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap

secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Page 68: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 16

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai

berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 Tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d 50 Tahun

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d 40 Tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) 4 Tahun

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan

diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

pelaporan .

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA}, Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR} dinilai berdasarkan nilai

nominal dan disaj ikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan .

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap , dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak

berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua

belas} bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang

dibatasi penggunaannya.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu sebesar

harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi .

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

(6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,

Page 69: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 17

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek

Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam

satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

(8) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual

sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Akuntansi

Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa

hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada

neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual

direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual.

Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak

dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyaj ian akuntansi

berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang

pertama.

Page 70: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 18

B PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam telah mengadakan

revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan

oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan

kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan.

Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai

berikut:

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

Pendapatan

Pendapatan Jasa 900,000,000.00 900,000,000.00

Jumlah Pendapatan 900,000,000.00 900,000,000.00

Belanja

Belanja Pegawai 2,255,331,000.00 2,862,551,000.00

Belanja Barang 4,464,826,000.00 4,722,486,000.00

Belanja Modal 303,950,000.00 453,950,000.00

Jumlah Belanja 7,024,107,000.00 8,038,987,000.00

B.1 PENDAPATAN

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah

sebesar Rp1,470,088,056.00 atau mencapai 163.34% dari estimasi pendapatan

yang ditetapkan sebesar Rp900,000,000.00. Rincian estimasi pendapatan dan

realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Uraian 2015

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta

Pendapatan dari Penjualan

0.00 0.00 0.00

Pendapatan Jasa 900,000,000.00 1,468,225,488.00 163.14

Pendapatan Lain-lain 0.00 1,862,568.00 0.00

Jumlah 900,000,000.00 1,470,088,056.00 163.34

Realisasi Pendapatan TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 2.60% dibandingkan

TA 2014. Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam adalah sebagai berikut:

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014

Page 71: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 19

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

.%

Pendapatan dari Pengelolaan BMN

(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan)

serta Pendapatan dari Penjualan

0.00 0.00 0.00

Pendapatan Jasa 1,468,225,488.00 1,429,735,270.00 2.69

Pendapatan Lain-lain 1,862,568.00 3,095,100.00 -39.82

Jumlah 1,470,088,056.00 1,432,830,370.00 2.60

B.2 BELANJA

Realisasi Belanja pada TA 2015 adalah sebesar Rp7,517,300,925.00 atau 93.51%

dari anggaran belanja sebesar Rp8,038,987,000.00. Rincian anggaran dan realisasi

belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2015

Uraian 2015

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai 2,862,551,000.00 2,492,735,544.00 87.08

Belanja Barang 4,722,486,000.00 4,576,952,278.00 96.92

Belanja Modal 453,950,000.00 447,617,500.00 98.61

Total Belanja Kotor 8,038,987,000.00 7,517,305,322.00 93.51

Pengembalian Belanja 4,397.00 0.00

Total Belanja 8,038,987,000.00 7,517,300,925.00 93.51

Dibandingkan dengan Tahun 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami

penurunan sebesar -18.24% dibandingkan realisasi belanja pada tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:

1. Untuk Belanja Pegawai Mengalami Kenaikan dikarenakan ada Penambahan

Pegawai 4 orang dan beberapa pegawai yang naik pangkatya

2. Belanja barang mengalami peningkatan di 2015 dikarenakan frekuensi Lalu

lintas media pembawa optk/hphk meningkat

3. untuk belanja modal memang mengalami penurunan dikarenakan di 2015 tidak

terdapat pembangunan gedung laboratorium karantina seperti di 2014

Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

.%

Belanja Pegawai 2,492,731,147.00 2,061,096,640.00 20.94

Page 72: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 20

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

.%

Belanja Barang 4,576,952,278.00 4,525,813,120.00 1.13

Belanja Modal 447,617,500.00 2,607,300,000.00 -82.83

Total Belanja 7,517,300,925.00 9,194,209,760.00 -18.24

B.2.1 BELANJA PEGAWAI

Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp2,492,731,147.00 dan Rp2,061,096,640.00. Realisasi

belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 20.94% dari TA 2014. Hal ini

disebabkan antara lain oleh:

1. Untuk Belanja Pegawai Mengalami Kenaikan dikarenakan ada Penambahan

Pegawai 4 orang dan beberapa pegawai yang naik pangkatya

Perbandingan Belanja Pegawai

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2,263,621,344.00 1,967,467,014.00 15.05

Belanja Lembur 229,114,200.00 94,908,000.00 141.41

Jumlah Belanja Kotor 2,492,735,544.00 2,062,375,014.00 20.87

Pengembalian Belanja Pegawai -4,397.00 -1,278,374.00 -99.66

Jumlah Belanja 2,492,731,147.00 2,061,096,640.00 20.94

B.2.2 BELANJA BARANG

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp4,576,952,278.00 dan Rp4,525,813,120.00. Realisasi

belanja barang TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 1.13% dari TA 2014. Hal ini

disebabkan antara lain oleh:

2. Belanja barang mengalami peningkatan di 2015 dikarenakan frekuensi Lalu

lintas media pembawa optk/hphk meningkat

Perbandingan Belanja Barang

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Barang Operasional 988,252,499.00 908,230,277.00 8.81

Belanja Barang Non Operasional 95,225,900.00 481,300,080.00 -80.22

Page 73: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 21

Uraian Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Barang Persediaan 629,902,425.00 0.00 0.00

Belanja Jasa 489,959,047.00 420,545,712.00 16.51

Belanja Pemeliharaan 699,995,200.00 638,108,000.00 9.70

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1,673,617,207.00 2,077,629,051.00 -19.45

Jumlah Belanja Kotor 4,576,952,278.00 4,525,813,120.00 1.13

Pengembalian Belanja Barang 0.00 0.00 0.00

Jumlah Belanja 4,576,952,278.00 4,525,813,120.00 1.13

B.2.3 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp195,050,000.00 dan

Rp2,607,300,000.00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015

mengalami penurunan sebesar -92.52% dibandingkan TA 2014. hal ini disebabkan

karena di 2015 Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 Sudah sebagian

Terpenuhi di TA 2014

Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun)

%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 195,050,000.00 2,607,300,000.00 -92.52

Jumlah Belanja Kotor 195,050,000.00 2,607,300,000.00 -92.52

Pengembalian Belanja 0.00 0.00 0.00

Jumlah Belanja 195,050,000.00 2,607,300,000.00 -92.52

B.2.4 BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp252,567,500.00 dan Rp0.00.

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015 mengalami kenaikan

sebesar 0.00% dibandingkan TA 2014 dikarenakan kebutuhan instansi sudah

terpenuhi di TA.2014

Page 74: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 22

Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31

Desember 2015

Realisasi 31

Desember 2014

Naik

(Turun) %

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 252,567,500.00 0.00 0.00

Jumlah Belanja Kotor 252,567,500.00 0.00 0.00

Pengembalian Belanja 0.00 0.00 0.00

Jumlah Belanja 252,567,500.00 0.00 0.00

Page 75: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 23

C PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1 ASET LANCAR

C.1.1 KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014 adalah masing-masing sebesar Rp25,521,734.00 dan Rp50,119,550.00. Kas

di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank

yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya

berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan

Pajak.

Perbandingan Kas di Bendahara Penerimaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Penjelasan 1 0.00 0.00

Penjelasan 2 0.00 0.00

dst... 0.00 0.00

Jumlah 0.00 0.00

C.1.2 PERSEDIAAN

Saldo Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp772,959,959.00 dan Rp1,096,688,598.00. Persediaan

merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada

tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan

kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Persediaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian Persediaan 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Barang Konsumsi 141,403,727.00 139,276,862.00

Bahan untuk Pemeliharaan 19,937,400.00 15,544,550.00

Suku Cadang 266,304,645.00 286,379,551.00

Bahan Baku 344,863,437.00 655,487,635.00

Persediaan Lainnya 450,750.00 0.00

Jumlah 772,959,959.00 1,096,688,598.00

C.2 ASET TETAP

Page 76: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 24

C.2.1 TANAH

Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp1,253,640,000.00 dan Rp1,253,640,000.00.

Rincian Saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

No Luas Lokasi Nilai

1. 2,058.00m2 Jl. M. Nahar No. 1 Batam Cent 250,447,500.00

2. 1,546.00m2 Sei Temiang Rt., Sekupang 90,500,000.00

Jumlah 340,947,500.00

C.2.2 PERALATAN DAN MESIN

Nilai Aset Peralatan dan Mesin yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp8,787,506,084.00 dan Rp8,593,708,584.00. Mutasi nilai Peralatan dan

Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 8,593,708,584.00

Mutasi Tambah

Pembelian 195,050,000.00

Mutasi Kurang

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas -1,252,500.00

Saldo per 31 Desember 2015 8,787,506,084.00

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -5,686,815,802.00

Nilai Buku per 31 Desember 2015 3,100,690,282.00

Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai Rp195.050.000 (Seratus

Sembilan Puluh Lima Juta Lima Puluh Ribu Rupiah), berasal dari:

1. Pembelian Alat Rumah Tangga Rp 46.550.000

2. Pembelian Alat Studio Rp 9.600.000

3. Pembelian Unit Alat Laboratorium Rp 15.500.000

4. Pembelian Komputer Unit Rp 69.265.000

5. Pembelian Peralatan Komputer Rp 54.135.000

Page 77: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 25

Mutasi kurang atas nilai Peralatan dan Mesin senilai Rp1.252.500 (Dua Ratus

Lima Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah), berasal dari:

1. Koreksi pencatatan nilai Lemari Besi/Metal senilai Rp 48.000

2. Koreksi pencatatan nilai Rak Besi senilai Rp 624.000

3. Koreksi pencatatan nilai Filling Cabinet Besi senilai Rp 48.000

4. Koreksi pencatatan nilai Meja Kerja Kayu senilai Rp 48.000

5. Koreksi pencatatan nilai Kursi Besi/Metal senilai Rp 96.000

6. Koreksi pencatatan nilai Meja Rapat senilai Rp 144.000

7. Koreksi pencatatan nilai Meja Komputer senilai Rp 48.000

8. Koreksi pencatatan nilai Meja Resepsionis senilai Rp 148.500

9. Koreksi pencatatan nilai Wheel Chair senilai Rp 48.000

C.2.3 GEDUNG DAN BANGUNAN

Nilai Aset Gedung dan Bangunan yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp4,351,918,765.00 dan Rp4,099,351,265.00. Mutasi nilai Gedung dan

Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 4,099,351,265.00

Mutasi Tambah

Pengembangan Nilai Aset 100,967,500.00

Pengembangan Melalui KDP 151,600,000.00

Saldo per 31 Desember 2015 4,351,918,765.00

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2015 -564,312,183.00

Nilai Buku per 31 Desember 2015 3,787,606,582.00

Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Bangunan Gedung adalah sebagai

berikut:

Mutasi tambah atas nilai Bangunan Gedung senilai Rp252.567.500 (Dua Ratus

Lima Puluh Dua Juta Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah),

berasal dari:

1. Pengembangan Nilai Aset:

a. Bangunan Gedung Kantor Permanen senilai Rp 45.990.000 (Empat Puluh

Lima Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)

Page 78: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 26

b. Bangunan Gedung Laboratorium Permanen senilai Rp 54.977.500 (Lima

Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus

Rupiah)

2. Pengembangan Melalui KDP berupa Bangunan Gedung Laboratorium

Permanen senilai Rp 151.600.000 (Seratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus

Ribu Rupiah)

C.2.4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas

I Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp224,795,175.00 dan Rp224,795,175.00.

C.2.5 ASET TETAP LAINNYA

Nilai Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam per

31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp24,922,000.00 dan Rp24,922,000.00.

C.2.6 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang dimiliki Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp-6,330,280,039.00 dan Rp-5,316,256,706.00.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang

disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1. Peralatan dan Mesin 8,787,506,084.00 -5,686,815,802.00 3,100,690,282.00

2. Gedung dan

Bangunan

4,351,918,765.00 -564,312,183.00 3,787,606,582.00

3. Jalan, Irigasi dan

Jaringan

224,795,175.00 -79,152,054.00 145,643,121.00

4. Aset Tetap Lainnya 24,922,000.00 0.00 24,922,000.00

Akumulasi Penyusutan 13,389,142,024.00 -6,330,280,039.00 7,058,861,985.00

C.3 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Page 79: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 27

C.3.1 UTANG KEPADA PIHAK KETIGA

Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

adalah masing-masing sebesar Rp22,940,312.00 dan Rp26,023,079.00. Utang

kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan

merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga

lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang

kepada Pihak Ketiga pada Deputi Administrasi BAPK per tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut:

Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 22,940,312.00 26,023,079.00

Jumlah 22,940,312.00 26,023,079.00

C.4 EKUITAS

C.4.1 EKUITAS

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp9,088,043,366.00 dan Rp10,000,945,387.00. Ekuitas adalah

merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

Page 80: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 28

D PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,443,627,672.00 dan

Rp1.432.830.370.00. Pendapatan tersebut terdiri dari:

Perbandingan PNBP Lainnya

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik

/ Turun

Pendapatan Sensor/Karantina,

Pengawasan/Pemeriksaan

1,443,627,672.00 1,429,735,270 0.00

Pendapatan Lainya 1,862,568,00 3,095,100,00 0.00

Jumlah 1,443,627,672.00 1,.432,830,370,00 0.00

D.2 BEBAN PEGAWAI

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan

31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp2,492,731,147.00 dan

Rp0.00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang

maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang

dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal.

Perbandingan Beban Pegawai

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember

2014

% Naik /

Turun

Beban Gaji Pokok PNS 1,457,761,720.00 1,268,682,000 15%

Beban Pembulatan Gaji PNS 37,386.00 27,013 38%

Beban Tunj. Anak PNS 32,131,600.00 29,491,874 9%

Beban Tunj. Beras PNS 106,143,640.00 90,478,720 17%

Beban Tunj. Fungsional PNS 192,420,000.00 193,440,000 -1%

Beban Tunj. PPh PNS 31,640,393.00 27,489,377 15%

Beban Tunj. Struktural PNS 45,720,000.00 44,460,000 3%

Beban Tunj. Suami/Istri PNS 116,430,208.00 98,469,030 18%

Page 81: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 29

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember

2014

% Naik /

Turun

Beban Tunjangan Umum PNS 25,360,000.00 14,265,000 78%

Beban Uang Lembur 229,114,200.00 94,908,000 141%

Beban Uang Makan PNS 255,972,000.00 200,664,000 28%

Jumlah 2,492,731,147.00 2,059,821,560 21%

Secara Umum Gambaran Diatas pada TA.2015 lebih Besar dibanding T.A 2014

Dikare

D.3 BEBAN PERSEDIAAN

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015

dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,719,603,699.00 dan

Rp0.00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas

barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang

dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Persediaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik

/ Turun

Beban Persediaan bahan baku 1,428,635,546.00 655,487,635.00 118%

Beban Persediaan konsumsi 289,520,028.00 139,276,862.00 108%

Beban Persediaan untuk tujuan

strategis/berjaga-jaga

948,125.00 15,544,550.00 -94%

Beban persediaan lainnya 500,000.00 286,379,551.00 -100%

Jumlah 1,719,603,699.00 1,096,688,598.00 57%

D.4 BEBAN BARANG DAN JASA

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,570,354,679.00

dan Rp0.00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Page 82: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 30

Perbandingan Beban Barang dan Jasa

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik

/ Turun

Beban Bahan 63,075,900.00 228,027,080.00 -72%

Beban Barang Non Operasional Lainnya 23,975,000.00 248,523,000.00 -90%

Beban Barang Operasional Lainnya 75,000,000.00 25,000,000.00 200%

Beban Honor Operasional Satuan Kerja 130,575,000.00 129,720,000.00 1%

Beban Honor Output Kegiatan 8,175,000.00 4,750,000.00 72%

Beban Jasa Lainnya 3,000,000.00 4.000,000.00 -25%

Beban Jasa Profesi 11,400,000.00 10,600,000.00 8%

Beban Keperluan Perkantoran 707,829,099.00 653,561,777.00 8%

Beban Langganan Air 18,902,775.00 13,301,850.00 42%

Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya 1,260,000.00 1,050,000.00 20%

Beban Langganan Listrik 245,068,249.00 184,767,987.00 33%

Beban Langganan Telepon 5,275,256.00 9,905,875.00 -47%

Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 68,430,500.00 97,414,000.00 -30%

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 3,387,900.00 2,534,500.00 34%

Beban Sewa 205,000,000.00 197,250,000.00 4%

Jumlah 1,570,354,679.00 1,806,406,069.00 -13%

D.5 BEBAN PEMELIHARAAN

Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015

dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp881,963,412.00 dan

Rp0.00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk

mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi

normal. Rincian Beban Pemeliharaan untuk 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014 adalah sebagai berikut:

Page 83: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 31

Perbandingan Beban Pemeliharaan

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik /

Turun

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 184,192,900.00 174,535,000.00 6%

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Lainnya

36,940,000.00 48,844,000.00 -24%

Beban Pemeliharaan Jaringan 67,346,500.00 42,818,000.00 57%

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 342,145,800.00 349,351,000.00 -2%

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

Lainnya

69,370,000.00 22,560,000.00 207%

Beban Persediaan bahan untuk

pemeliharaan

11,670,200.00 15,544,550.00 -25%

Beban Persediaan suku cadang 170,298,012.00 286,379,551.00 -41%

Jumlah 881,963,412.00 940,032,101.00 -6%

D.6 BEBAN PERJALANAN DINAS

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1,673,617,207.00

dan Rp0.00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan

dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban

Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai

berikut:

Perbandingan Beban Perjalanan Dinas

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik

/ Turun

Beban Perjalanan Biasa 73,569,820.00 60,800,176.00 21%

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1,295,580,000.00 1,715,540,000.00 -24%

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Luar Kota

298,547,387.00 297,808,775.00 0%

Beban Perjalanan Tetap 5,920,000.00 3,480,100.00 70%

Jumlah 1,673,617,207.00 2,077,629,051.00 -19%

D.7 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

Page 84: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 32

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp1,014,148,583.00 dan Rp0.00. Beban penyusutan adalah merupakan beban

untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan

(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan

Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi

untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31

Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 % Naik

/ Turun

Beban Penyusutan Gedung dan

Bangunan

92,544,228.00 25,916,000.00 257%

Beban Penyusutan Jaringan 6,142,160.00 47,093,8940.00 -99%

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 915,462,195.00 4,771,478,857.00 -81%

Jumlah 1,014,148,583.00 5,268,333,797.00 -81%

D.8 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan

beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi

entitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 adalah

sebagai berikut:

Perbandingan Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

Uraian 31 Desember

2015

31 Desember

2014

% Naik /

Turun

Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas

Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk

TP/TGR) Bendahara

1,848,108.00 619,000.00

172%

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun

Anggaran Yang Lalu

14,460.00 2,476,100.00 344%

Jumlah 1,862,568.00 3,095,100.00 618%

Page 85: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 33

E PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E.1 EKUITAS AWAL

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp10,000,945,387.00 dan Rp0.

E.2 SURPLUS/DEFISIT-LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp-7,906,928,487.00 dan Rp0. Defisit LO

merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit

kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

E.3 PENYESUAIAN NILAI ASET

Penyesuaian Nilai Aset mencerminkan koreksi atas nilai aset yang diakibatkan

karena kesalahan dalam penilaian aset yang terjadi pada periode tahun berjalan.

Penyesuaian Nilai Aset untuk periode 31 Desember 2015 dan 31 Desember

2014 adalah masing-masing sebesar Rp930,852,297.00 dan Rp0.

E.4 KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI

Saldo Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode 31 Desember 2015

dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp-1,127,250.00 dan

Rp0.

E.6 EKUITAS AKHIR

Saldo Ekuitas Akhir untuk periode 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

adalah masing-masing sebesar Rp9,088,043,366.00 dan Rp10,000,945,387.00.

Page 86: LAPORAN KEUANGAN T.A 2015 BALAI KARANTINA …

Laporan Keuangan semester II Tahun Anggaran 2015

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 34

F PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam adalah Bank BRI cabang Batam A/C 0331-01-000037.30.1

a.n. Bendahara Pengeluaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam yang

berbentuk rekening Giro / Deposit,

Untuk Bendahara Penerimaan Tidak terdapat Rekening Karena langsung di setor ke

kas ke negara