LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013...

219
LAPORAN TAHUNAN 2013 Wisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat. Telepon : (021) 3859050 Fax : (021) 3859041 www.bankina.co.id call centre: (021) 348 31766 PT BANK INA PERDANA TBK Sustainable & Quality Growth SUSTAINABLE & QUALITY GROWTH LAPORAN TAHUNAN 2013

Transcript of LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

L A P O R A N T A H U N A N 2 0 1 3

Wisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat.Telepon : (021) 3859050 Fax : (021) 3859041www.bankina.co.idcall centre: (021) 348 31766

PT BANK INA PERDANA TBK

Sustainable & Quality Growth

SuSta

ina

ble & Q

ua

litY Gro

wth

LAP

OR

AN

TAH

UN

AN

20

13

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 1

L A P O R A N T A H U N A N 2 0 1 3Sustainable & Quality Growth

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA2

DA f TA R I s I

Daftar isi 2

Bagian I Ikhtisar Utama 3• sekilas Bank Ina. 4• Kaleidoskop 2013 6• Kinerja & strategi 2013 8• Ikhtisar Data Keuangan Penting 12

Bagian II Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 13• Laporan Dewan Komisaris 14• sejarah Perseroan 18• surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi 22

Bagian III Profil Perusahaan 23• Identitas Perusahaan 24• Bidang Usaha 25• struktur Organisasi 26• Visi, Misi dan Landasan Pencapaian 27• struktur Kelompok Usaha 28• Profil Dewan komisaris 30• Profil Direksi 32• Group Head 34• Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu 35• Kronologi Pencatatan saham 36• Produk dan Jasa 38• Jaringan Kantor 40

Bagian IV Analisa dan Pembahasan Manajemen 41• Perkembangan Ekonomi Makro Indonesia 2013 43• Kinerja Perbankan Nasional 2013 43• Kinerja Bank 2013 44

Bagian V Good Corporate Governance 53• Pendahuluan 55• Penerapan Tata kelola Perusahaan Yang Baik 55• Prinsip GCG 58• struktur GCG 58• Penerapan Customer Diligence 69• sistem Pengendalian Intern 72• Kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi 73• Kebijakan Remunerasi 74• share Option 74• Penyimpangan Internal 75• Permasalahan Hukum 75• Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan 76• Buy Back shares dan Buy Back Obligasi Bank 76• Rencana strategis Bank 76• Pemberian Dana Untuk Kegiatan sosial 77• Upaya Memperkuat GCG 78• Whistle Blowing system 78• Laporan sistem Teknologi Informasi 79

Bagian VI Manajemen Risiko dan Kepatuhan 81• Pendahuluan 83• Penerapan 83• Pengungkapan Permodalan dan Eksposur 90

Bagian VII Sumber Daya Manusia 119

Bagian VIII Corporate Social Responsibility 123

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian IIkhtisar Utama

1. sekilas Bank Ina.

2. Kaleidoskop 2013.

3. Ikhtisar Data Keuangan penting.

4. Kinerja dan strategi 2013.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 3

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina), didirikan pada

tanggal 9 februari 1990 dan mulai beroperasi pada

tanggal 3 Juli 1991. Pada kinerja keuangan tahun

1997/1998, Bank Ina tetap mampu bertahan sebagai

bank yang sehat dengan kategori A dan tidak

memerlukan rekapitalisasi dari Pemerintah.

Pada kurun waktu 2004 – 2008, Bank Ina mendapat

predikat “sangat Bagus” versi majalah Infobank dan

jumlah jaringan kantor mencapai 14 kantor dan

melayani ATM melalui kerjasama dengan penyedia

ATM Bersama. selanjutnya pada tahun 2009 – 2010,

Bank Ina terus menambah jaringan kantor untuk

memperluas pelayanan di kota semarang, solo,

Yogyakarta, Bandung, surabaya dan Lumajang

sehingga jumlah kantor pada tahun 2011 sebanyak

22 kantor.

Atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh

manajemen, telah diperoleh penghargaan (award)

dari berbagai pihak independen, antara lain

penghargaan “Banking Efficiency Award” dari harian

Bisnis Indonesia tahun 2012, peringkat ke-1 untuk

kategori The Best Bank 2012 in “Compliance”, peringkat

ke-3 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Risk

Management”, peringkat ke-3 untuk kategori The Best

Bank 2012 in “Marketing” dari majalah Business Review

dalam Anugrah Perbankan Indonesia 2012, dan “The

Best Improvement Bank of The Year” dari sembilan

Bersama Media. sedangkan penghargaan terbaru

pada tahun 2013 adalah dari Anugrah Citra Indonesia

2013 sebagai The Best Improvement Bank of The Year,

dan penghargaan peringkat ke-2 CEO in Leadership

kepada Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina

Perdana, dari Economic Review dalam Anugrah

Perbankan Indonesia 2013.

Tentu saja upaya meningkatkan kinerja dan

pelayanan akan terus dilakukan setiap waktu. Bank

Ina Perdana selalu berupaya membangun

pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan dan

berkualitas.

sementara itu, dalam rangka untuk lebih

memperkuat struktur permodalan, pada tahun 2013

pemegang saham menambah modal saham disetor

sebesar Rp. 30 miliar. Dan akhirnya, Bank Ina Perdana

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada

tanggal 16 Januari 2014 sebagai tonggak sejarah baru

untuk tumbuh lebih baik lagi dimasa mendatang.

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA4

s E K I L A s B A N K I N A

DenGan keberhasilan “Go Public” pada awal tahun 2014 tuntutan pengelolaan bank sesuai prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang baik akan terus ditingkatkan dan kinerja bank juga terus ditum buhkembangkan dengan tema sustainable & quality growth.

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 5

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA6

K A L E I D O s KO P 2013

KEGIATAN KEAGAMAAN

Juli 2013Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh karyawan berlokasi di Training Center, Kantor Pusat.

Januari 2013Perseroan mengadakan Perayaan Natal Bersama 2012 dan Tahun Baru 2013 berlokasi di Gedung BsG Lantai 5, Jakarta.

PELATIHAN DAN TRAInIng

27 AprilPerseroan mengadakan program Beauty Class bertempat di Training Center, Kantor Pusat.

15-16 JuniPerseroan mengadakan Employee gathering yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.

29 JuniPerseroan mengadakan pelatihan security yang diadakan di Training Center, Kantor Pusat.

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 7

RAPAT KERJA

18-19 JanuariPerseroan mengadakan Rapat Kerja Pimpinan berlokasi di Training Center, Kantor Pusat.

26-27 OktoberPerseroan mengadakan Kick Off Business Plan yang diadakan di Hotel seruni Puncak, Jawa Barat.

KEGIATAN sOsIAL

26 septemberPerseroan menandatangani kerjasama dengan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) untuk pemberian beasiswa dalam program “Clement Suleeman Scholarship Fund”.

6 DesemberPerseroan mengadakan kegiatan corporate social responsibility (CsR) yang diselenggarakan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

PERsIAPAN IPO

25 OktoberPerseroan mengadakan sosialisasi Program EsA berlokasi di Training Center, Kantor Pusat.

27 NovemberPerseroan mengadakan Public Expose berlokasi di Hotel JW Mariot, Jakarta.

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

sECARA umum kinerja Bank pada tahun 2013

meskipun menurun dibandingkan tahun 2012, namun

tetap mampu menjaga pertumbuhan volume usaha

846

1.6001.4001.2001.000

800600400200

0

Aset (Rp miliar)

949

1.445 1.512

1.402

dalam 3 (tiga) tahun terakhir, sehingga momentum

pertumbuhan pada tahun 2014 dapat dilanjutkan

seiring perusahaan telah “go Public” pada 16 Januari

2014.

723

1.400

1.200

1.000

800

600

400

0

Dana Pihak Ketiga (Rp miliar)

811

1.282 1.328

1.183

2009 2010 2011 2012 2013

2009 2010 2011 2012 2013

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA8

K I N E R J A DA N s T R AT E G I 2013

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

588

1.200

1.000

800

600

400

200

97

491

598

162

436

1.127

393

734

1.084

227

857

1.052

46

1.006

Total Kredit

Pihak Berelasi

Pihak Ketiga

Kredit (Rp miliar)

2009 2010 2011 2012 2013

112

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0

Ekuitas (Rp miliar)

118 121 134

170

2009 2010 2011 2012 2013

13.3 14

12

10

8

6

4

2

0

Laba Bersih (Rp miliar)

6.8

2.3

13.1

7.8

2009 2010 2011 2012 2013

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 9

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

2009 2010 2011 2012 2013

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00

CAR (%)

23,50 24,82

15,05 16.05 16,71

0,44

2.5

2

1.5

1

0.5

0

NPL Gross (%)

2,32

1,10

0,36 0,38

2009 2010 2011 2012 2013

39

60

50

40

30

20

10

0

Pendapatan Bunga Bersih (Rp miliar)

49

43

56 57

2009 2010 2011 2012 2013

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA10

K I N E R J A DA N s T R AT E G I 2013

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

sepanjang permodalan Bank belum memenuhi

dilakukannya perluasan produk/kegiatan usaha sesuai

skala BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) yang

ditetapkan regulator, strategi bisnis yang harus

dikembangkan adalah penyaluran kredit dengan

tema “sustainable and quality growth” guna mencapai

visi Perseroan, yaitu menjadi bank ritel yang bermutu

dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh

stakeholders.

Penyaluran kredit sebagai bisnis utama Perseroan

dikembangkan melalui produk kredit unggulan yaitu

segmen komersial produktif, khususnya UMKM dan

segmen kemitraan strategis melalui pengembangan

wholesale banking, yaitu kerjasama dengan konsep

B2B (Business to Business) dengan Multifinance, Bank

Perkreditan Rakyat, Koperasi, Perusahaan Ventura,

dan Lembaga Mikro Lainnya. Produk-produk kredit

lainnya yang terus dikembangkan adalah segmen

konsumsi, seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah),

kredit kendaraan, kredit multiguna, dan KTA (kredit

Tanpa Agunan). sedangkan di sisi penghimpunan

dana masyarakat akan terus dikembangkan produk

dan layanan sesuai dengan tuntutan pasar sehingga

produk dan layanan yang diberikan sesuai dengan

dinamika kebutuhan nasabah. Kegiatan program

promosi dan komunikasi dengan nasabah yang

berkesinambungan akan terus dilakukan untuk

menumbuhkan keyakinan dan kenyamanan nasabah

sehingga dapat memudahkan peningkatan

penghimpunan dana baik dari jumlah portofolio

maupun jumlah nasabah. Pertumbuhan jumlah

nasabah didukung dengan tingkat loyalitas nasabah

yang tinggi menjadi salah satu nilai lebih Perseroan.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 11

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA12

I K H T I s A R DATA K E UA N G A N P E N T I N G

dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain Keterangan 2013 2012 2011 2010 2009

Laporan Posisi Keuangan Total Aset 1,402,171 1,512,206 1,444,742 948,787 846,361 Pinjaman yang Diberikan 1,052,068 1,083,551 1,127,012 598,397 587,863 Dana Pihak Ketiga : 1,183,101 1,327,812 1,281,927 811,444 722,799 Total Ekuitas 170,251 133,976 120,904 118,158 111,758

Laporan Laba Rugi Pendapatan Bunga 143,443 152,350 113,673 99,805 91,331 Pendapatan Bunga Bersih 56,853 55,839 42,948 48,549 38,882 Pendapatan Operasional Lainnya 4,536 15,533 5,306 6,150 12,719 Beban Operasional 50,369 53,460 43,695 42,181 31,973 Laba sebelum Pajak 11,020 17,911 3,591 9,379 19,539 Laba Bersih 7,824 13,128 2,340 6,769 13,345 Laba Bersih per saham (Nilai Penuh) 5.28 10.26 1.83 5,29 10,43

Rasio Keuangan Return On Asset (ROA) 0.80% 1.22% 0.32% 1.10% 2.57%Return On equity (ROE) 5.35% 11.04% 1.99% 5.92% 13.25%Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan 17.10% 16.05% 15.20% 24.99% - Operasional Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, 16.71% 16.05% 15.05% 24.82% 23.50% Operasional dan Pasar Non Performing Loan (NPL) Gross 0.38% 0.36% 1.10% 2.32% 0.44%Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional 95.00% 91.43% 99.22% 93.88% 82.54% Net Interest Margin (NIM) 4.55% 4.07% 3.79% 6.22% 5.38%Rasio Kredit Terhadap Total simpanan (LDR) 87.17% 81.60% 87.92% 73.74% 81.33%

Lain-Lain Jumlah Karyawan* 224 228 268 217 176Jumlah Kantor* 22 22 22 23 18 *satuan sebenarnya

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 13

Bagian IILaporan Dewan Komisaris dan Direksi

1. Laporan Dewan Komisaris

2. sejarah Perseroan

3. Laporan Direksi

4. surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA14

L A P O R A N D E WA N KO M I s A R I s

Dewan Komisaris terus berupaya meningkatkan fungsi

pengawasan, khususnya terhadap potensi penurunan

kualitas asset, serta kecukupan likuiditas dalam pengembangan bisnis bank agar tetap mampu tumbuh

secara berkesinambungan dan berkualitas.

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 15

Kepada Stakeholders, Pemegang saham, serta

Masyarakat,

Tahun 2013, kondisi perekonomian global ditandai

adanya indikator pertumbuhan negara maju lebih

tinggi dari negara berkembang. Pertumbuhan

ekonomi dunia tahun 2013 diperkirakan sebesar

2,9%, lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2012

sebesar 3,2%. Pelemahan pertumbuhan ekonomi

dunia tersebut berdampak pada harga komoditas

global sepanjang tahun 2013 yang menunjukkan tren

penurunan. Kondisi tersebut diperparah oleh

terjadinya peningkatan volatilitas di pasar keuangan

global akibat kebijakan pemerintah Amerika terkait

penghentian stimulus (tapering off) yang memicu

meningkatnya ketidakpastian. Tentu saja kondisi

tersebut berdampak pada perekonomian Indonesia

yang membukukan pertumbuhan ekonomi tahun

2013 sebesar 5,7%, melambat bila dibandingkan

dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2%.

Perlambatan ekonomi nasional pada akhirnya

memiliki pengaruh pada sektor industri, termasuk

industri perbankan. Pertumbuhan perbankan nasional

berada dibawah pertumbuhan tahun 2012. Pada

tahun 2013 penyaluran kredit perbankan secara

tahunan hanya tumbuh pada kisaran 22% melambat

bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 23,1%.

sedangkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK)

hanya tumbuh sebesar 13,60% (yoy) sehingga memicu

pengetatan likuiditas perbankan seiring tingginya

loan to deposit ratio (LDR) mencapai 90%. Namun

demikian, kualitas kredit perbankan nasional masih

mampu terpelihara dengan baik dengan rasio non

performing loan (NPL) relatif rendah pada kisaran 2%

dan didukung ketahanan permodalan atau capital

adequacy ratio (CAR) pada rasio pada kisaran 18%

meskipun mendapat tekanan volatilitas kurs dan

tingginya tingkat inflasi.

Di tengah ketidakpastian global dan persaingan

bisnis yang semakin ketat, Bank Ina Perdana dinilai

masih tetap mampu menunjukkan kinerja positif

pada tahun 2013, khususnya aspek fundamental

prinsip kehati-hatian, walaupun dari segi laba bersih

tahun 2013 sebesar Rp. 7,82 miliar menurun

dibandingkan dengan tahun 2012.

Terkait dengan kondisi yang masih tidak menentu,

Dewan Komisaris dengan seksama melakukan

pengawasan secara proaktif sesuai dengan prinsip-

prinsip good corporate governance dan prudential

banking practices. Dewan Komisaris terus memberikan

arahan agar manajemen melakukan berbagai

perbaikan guna menyesuaikan perkembangan pasar

yang bergerak sangat dinamis. Khusus mengenai

kecukupan likuiditas di tengah persaingan penghim-

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA16

Jakarta, April 2014

Birawa Natapradja

Komisaris Utama

punan dana yang semakin ketat, Dewan komisaris

meminta manajemen memperhatikan ketersediaan

likuiditas yang cukup melalui monitoring penghim-

punan dana masyarakat, serta meningkatkan berbagai

upaya pengembangan produk dan layanan yang

mampu mendorong pertumbuhan dana masyarakat.

Oleh karena itu, dalam kaitan pelaksanaan tugas

pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana

ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Dewan

Komisaris senantiasa fokus pada aktivitas yang dinilai

strategis yang dihadapi Perseroan untuk memastikan

bahwa setiap aktivitas strategis tersebut dilaksanakan

oleh Direksi dengan berpedoman pada penerapan

good corporate governance, prinsip kehati-hatian, dan

Risk Management. secara umum realisasi kinerja

Perseroan tahun 2013 dinilai mencapai hasil yang

baik yang tetap mencerminkan aspek fundamental

dari prinsip kehati-hatian yaitu NPL gross sebesar

0,38%, CAR 16,71%, LDR 87,17% sehingga menjadi

pondasi yang kuat untuk tumbuh berkesinambungan

dimasa yang akan datang.

Memasuki tahun 2014, terdapat berbagai

tantangan eksternal seiring kondisi perekonomian

Indonesia masih dalam tahap konsolidasi di tengah

volatilitas perekonomian global yang diperkirakan

masih terjadi. sementara itu dari aspek internal, di

mana perseroan telah mencatatkan sahamnya di

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014,

akan terus dituntut target perolehan laba dan

pengembangan bisnis yang sustainable di tengah

intensitas persaingan yang ketat. Oleh kerena itu

fokus pengawasan diarahkan pada pengelolaan

likuiditas dan pengendalian kualitas aset produktif.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris,

disampaikan apresiasi atas pencapaian kinerja dan

pengelolaan bank yang telah dilakukan pada tahun

2013. Tentu saja pencapaian dan segala hal yang

dilakukan sepanjang tahun 2013 merupakan wujud

keberhasilan dari kerjasama tim, kerja keras, dedikasi,

dan integritas yang diberikan oleh Direksi, Manajemen

dan segenap karyawan Bank Ina Perdana. Pada

kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih

kepada seluruh stakeholders dan nasabah Bank Ina

Perdana atas dukungan dan kepercayaan yang telah

diberikan selama ini. Tentu saja pencapaian serta

segala kemampuan, dedikasi dan dukungan yang

diberikan saat ini harus diupayakan meningkat

kualitasnya pada tahun-tahun mendatang, agar

kesinambungan bisnis bisa tetap terjaga.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 17

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

1991

1990

Bank dengan predikat “Sangat Baik”, versi

Majalah Infobank (2004-2008)

Pembukaan cabang Lumajang, Bandung,

surabaya, dan beberapa tempat di Jakarta

Jumlah jaringan kantor sebanyak 22 kantor

Penawaran Umum Perdana saham

Perseroan didirikan pada

tanggal 9 februari 1990

Perseroan memulai kegiatan

operasionalnya pada Juli 1991

Jumlah jaringan kantor

sebanyak 14 kantor

Bergabung dengan ATM

Bersama sejak tanggal 29

Januari 2008

Pembukaan cabang Yogyakarta,

semarang, dan solo

“Banking Efficiency Award" dari Harian Bisnis Indonesia

Peringkat ke-1 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Compliance”

Peringkat ke-3 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Risk Management”

Peringkat ke-3 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Marketing” dari

Majalah Business Review

“The Best Improvement Bank of The Year” dari sembilan Bersama Media

23 Tahun berpengalaman

di sektor perbankan

s E J A R A H P E R s E R OA N

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA18

L A P O R A N D I R E K T U R U TA M A

Dalam mengembangkan bisnis bank jangka panjang, manajemen

senantiasa berpedoman pada tujuan pencapaian pertumbuhan

dengan tema “Sustainable & Quality Growth”. Di tengah tekanan kondisi usaha dan

likuiditas yang kurang kondusif pada tahun 2013, kinerja Bank tetap menunjukkan pondasi

yang kuat sesuai prinsip kehati-hatian untuk terus bertumbuh

berkesinambungan dan berkualitas.

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 19

Kepada Stakeholders, dan Nasabah yang terhormat,

Perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi

berbagai tantangan yang tidak ringan akibat dampak

perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta

ketidakpastian keuangan global seiring rencana

pengurangan stimulus moneter (tapering off)

pemerintah Amerika serikat. Kondisi ekonomi global

yang menurun tersebut memberikan tekanan kepada

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada periode tahun

2013 yang berdampak meningkatnya defisit transaksi

berjalan yang diperkirakan mencapai 3,5% dari Produk

Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan defisit

tahun 2012 sebesar 2,8% dari PDB.

Penurunan kinerja NPI juga memberikan tekanan

nilai tukar Rupiah pada 2013 dan disertai volatilitas

yang meningkat. Rupiah dicatat melemah secara

point to point sebesar 20,8% (yoy) selama tahun 2013

ke level Rp. 12.170,- per dollar As yang didorong

meningkatnya aliran modal keluar yang dipicu

rencana tapering off oleh the Fed. Inflasi tahun 2013

tercatat meningkat tajam mencapai 8,38%

dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,30% sebagai

dampak gejolak harga pasar domestik serta pengaruh

kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013.

Dalam kaitan meningkatnya tekanan pada

stabilitas makro ekonomi tahun 2013 tersebut, Bank

Indonesia terus meningkatkan bauran kebijakan

melalui lima pilar, yaitu kebijakan suku bunga,

kebijakan nilai tukar, kebijakan makro prudential,

penguatan strategi komunikasi kebijakan, dan

penguatan koordinasi Bank Indonesia dan

Pemerintah. Kenaikan BI Rate yang ditempuh Bank

Indonesia mencapai 7,50% mengakibatkan

perkembangan suku bunga simpanan perbankan

juga terus meningkat dengan persaingan perebutan

dana yang semakin ketat. Ketahanan industri

perbankan dinilai tetap kuat dengan risiko kredit,

likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta

dukungan permodalan Bank yang masih kuat.

Tentu saja kondisi perekonomian global dan

domestik sepanjang tahun 2013 berdampak pada

sektor-sektor ekonomi di negeri ini, termasuk industri

perbankan nasional. Pertumbuhan perbankan

nasional pada tahun 2013 walaupun tetap positif,

namun di bawah pencapaian tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 pertumbuhan total aset

perbankan hanya mencapai 16,23%, atau menjadi Rp.

4.954,47 triliun. sedangkan, penghimpunan Dana

Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 13,60% atau

menjadi Rp. 3.663,97 triliun, dan penyaluran kredit

tumbuh sebesar 21,79% atau menjadi Rp. 3.292,87

triliun.

Namun demikian, perbankan nasaional mampu

menekan tingkat kredit bermasalah (non performing

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA20

loan/nPL). Tingkat nPL gross perbankan nasional

berhasil ditekan menjadi 1,77%, atau menurun

dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,87%.

Ditengah berbagai tantangan yang terjadi

sepanjang tahun 2013, kinerja Bank Ina Perdana

masih dapat menjaga momentum pertumbuhan

dengan tetap menunjukkan pondasi yang kuat sesuai

prinsip kehati-hatian untuk terus tumbuh berke-

sinambungan dan berkualitas.

Indikator kinerja tahun 2013 memang memper-

lihatkan penurunan dibandingkan dengan tahun

2012, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK),

kredit, maupun laba usaha. Namun demikian, kinerja

tahun 2013 masih menunjukkan perkem bangan yang

positif. Penyaluran kredit pada akhir Desember 2013

sebesar Rp. 1.052 miliar atau menurun Rp 32 miliar

(2,91%) dibandingkan dengan pencapaian tahun

2012 sebesar Rp. 1.084 miliar. Hal itu semata-mata

adanya penurunan eksposur kredit pihak berelasi

sebesar Rp. 181 miliar. Eksposur kredit kepada pihak

ketiga justru meningkat sebesar Rp. 150 miliar yang

cukup mencerminkan bahwa penyaluran kredit tetap

dapat tumbuh secara mandiri dan dapat mengurangi

ketergantungan bisnis pada pihak berelasi.

Untuk laba bersih tahun 2013 sebesar Rp. 7,82

miliar menurun tajam sebesar Rp. 5,304 miliar atau

40,40% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012

sebesar Rp. 13,128 miliar. Penurunan laba usaha

tersebut karena pada tahun 2012 diperoleh

pendapatan dari Pemulihan Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai (pendapatan non business) sebesar

Rp. 6,138 miliar, namun jika dilihat dari perolehan

pendapatan dari bisnis utama bank yaitu pos

Pendapatan Bunga Bersih, justru sedikit meningkat

dari Rp. 55,839 miliar pada tahun 2012 menjadi

sebesar Rp. 56,853 miliar pada tahun 2013.

Beratnya kondisi yang dihadapi perbankan

sepanjang tahun 2013 membuat Bank Ina Perdana

lebih memilih strategi tetap memperkuat funda-

mental keuangan. Hal ini dilakukan dengan tetap

memelihara kualitas kredit dengan baik dan

penyaluran kredit dilakukan secara selektif. Pada

intinya, sepanjang tahun 2013, Bank Ina Perdana

berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan

manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan

berdasarkan prinsip-prinsip good corporate gover­

nance (GCG).

Melalui berbagai upaya tersebut, Bank Ina Perdana

sepanjang tahun 2013 tetap mampu mengelola risiko

kredit bermasalah dengan baik di tengah guncangan

ekonomi yang terjadi. Rasio kredit bermasalah atau

non performing loan (nPL) gross relatif rendah dan

terjaga dengan baik, yakni sebesar 0,38%.

Keberhasilan memelihara dengan baik kualitas kredit

tersebut berdampak pada menurunnya nilai

pencadangan kerugian penurunan nilai kredit pada

tahun 2013 yaitu dari Rp. 1,84 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.1,00 miliar pada tahun 2013.

selain melakukan pengelolaan manajemen risiko

dan prinsip kehati-hatian yang baik, pemegang

saham Bank Ina Perdana juga berupaya meningkatkan

permodalan guna melanjutkan pertumbuhan bisnis

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 21

yang berkesinambungan pada masa mendatang.

Dengan keberhasilan Bank Ina Perdana sudah “go

public” pada awal tahun 2014, prospek bisnis ke

depan jauh lebih baik dan siap tinggal landas untuk

memperkokoh pertumbuhan yang sustainable dan

berkualitas dengan menyempurnakan penerapan

prinsip-prinsip prudential, good corporate governance

dan risk management.

Dalam meningkatkan daya saing pada tahun 2014

akan fokus pada pengelolaan likuiditas, disiplin

memelihara kualitas aset yang baik, dan memperoleh

margin yang memadai. Komitmen untuk tumbuh

berkesinambungan tersebut tentu juga akan kami

sertai upaya untuk terus mengembangkan capability

karyawan, peningkatan kualitas layanan, penerapan

prinsip-prinsip tata kelola yang baik, serta

pengendalian biaya untuk memastikan pertumbuhan

bisnis yang berkualitas dan profitable.

Atas segala pencapaian yang diraih hingga saat ini,

kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi

setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders dan

nasabah atas dukungan dan kepercayaan yang telah

diberikan kepada Bank Ina Perdana. Kami yakin

dengan dukungan dan kerjasama yang baik, kami

akan dapat mengawal pertumbuhan ber-

kesinambungan untuk mencapai prestasi yang lebih

baik pada masa mendatang. Kami juga mengucapkan

terima kasih kepada seluruh jajaran Dewan Komisaris,

yang telah memberikan arahan yang jelas sehingga

jajaran manajemen tetap mampu dalam menjaga

pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dan

berkualitas.

Jakarta, April 2014

Edy Kuntardjo

Direktur Utama

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA22

sURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMIsARIs DAN DIREKsITENTANG TANGGUNG JAWAB ATAs LAPORAN TAHUNAN 2013

PT BANK INA PERDANA TBK

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Ina Perdana Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 17 April 2014

Dewan Komisaris,

Birawa NatapradjaKomisaris Utama

Merangkap Komisaris Independen

Hari SugihartoKomisaris Independen

Winadewi HananthaKomisaris

Direksi,

Edy KuntardjoDirektur Utama

Kiung Hui NgoDirektur Operasional

WardoyoDirektur Kepatuhan

s U R AT P E R N YATA A N D E WA N KO M I s A R I s DA N D I R E K s I

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian IIIProfil Perusahaan

1. Identitas Perusahaan

2. Bidang Usaha

3. struktur Organisasi

4. Visi, Misi dan Landasan Pencapaian

5. struktur Kelompok Usaha

6. Profil Dewan komisaris

7. Profil Direksi

8. Group Head

9. Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu

10. Kronologi Pencatatan saham

11. Produk dan Jasa

12. Jaringan Kantor

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 23

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Nama Perusahaan : PT Bank Ina Perdana Tbk

Kantor Pusat : Wisma BsG Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta Pusat 10160.

Tanggal Pendirian Perusahaan : 09 februari 1990.

Nomor Surat Ijin Sebagai Bank Umum : surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No . 524/kmk13/1991 Tanggal 03 Juni 1991.

Perubahan Terakhir dari Anggaran Dasar : Akta No. 31 Tanggal 09 september 2013

Notaris Edward suharjo Wiryomartani, sH., Mkn.

surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No. AHU- 49437.AH.01.02

Tanggal 23 september 2013 juncto surat dari

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

No. AHU-AH.01-40894 Tanggal 03 Oktober 2013.

Modal Dasar : Rp. 632.000.000.000,-

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp. 158.000.000.000,-

Nomor dan Tanggal Pernyataan efektif

oleh Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan : No. s-484/D.04/2013 Tanggal 31 Desember 2013.

Pencatatan di Bursa Saham : saham Perseroan Dicatatkan di Bursa Efek Indonesia

Pada Tanggal 16 Januari 2014.

Kode Saham : BINA

Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo

Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas

Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13120.

Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik

Mulyamin sensi suryanto & Lianny

(Anggota Moore stephens International Limited)

Initiland Tower, 7th floor

Jl. Jendral sudirman Kav. 32 Jakarta 10220.

Corporate Secretary : Wardoyo

Telephone : +6221 3859050

Faksimili : +6221 3859041

Website : www.bankina.co.id

Email : [email protected]

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA24

I D E N T I TA s P E R U s A H A A N

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan

Anggaran Dasar, maksud dan tujuan perseroan adalah

menjadikan usaha di bidang perbankan (Bank Umum)

sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang

undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan

maksud dan tujuannya tersebut, maka Bank Ina

Perdana sebagaimana diatur pada pasal 3 ayat (2)

Anggaran Dasar dapat melakukan kegiatan usaha

sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan

itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

4. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko

sendiri maupun untuk kepentingan dan atau

perintah nasabahnya.

• surat-surat wesel termasuk wesel yang

diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya

tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam

perdagangan surat-surat dimaksud.

• surat pengakuan hutang dan kertas dagang

lainya yang masa berlakunya tidak lebih

lama dari kebiasaan dalam perdagangan

surat-surat dimaksud.

• Kertas perbendaharaan negara dan surat

jaminan negara.

• sertifikat Bank Indonesia (sBI).

• Obligasi

• surat dagang berjangka waktu sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

• surat berharga lain yang berjangka waktu

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan

sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari,

atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik

dengan menggunakan surat, sarana telekomu-

nikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau

sarana lainya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat

berharga dan melakukan perhitungan dengan

atau antara pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang

dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepen-

tingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah

kepada nasabah lainnya dalam surat berharga

yang tidak tercatat di bursa efek.

11. Membeli agunan, baik semua maupun sebagian,

melalui pelelangan atau dengan cara lain dalam

hal debitur tidak memenuhi kewajibannya

kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang

dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu

kredit dan kegiatan wali amanat.

13. Menyediakan pembiayaan dan / atau melakukan

kegiatan lain berdasarkan perinsip syariah, sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang

berwenang.

14. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan

memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang

berwenang.

15. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank

atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek,

asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan

penyimpanan, dengan me menuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh yang berwenang.

16. Melakukan kegiatan penyertaan modal

sementara untuk mengatasi akibat kegagalan

kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah, dengan syarat harus menarik

kembali penyertaannya, dengan memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh yang

berwenang.

17. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan

pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan

dalam peraturan perundang-undangan dana

pensiun yang berlaku.

18. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan

oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 25

BIDANG UsAHA

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA26

•Budgeting•FinancialAnalysis&tax•MIS/Reporting•Finance

• Risk Monitoring Committee• Audit Committee• Remuneration and Nomination Committee

Board of Commissioner

• Credit Committee• Credit Policy Committee• ALCO• IT steering Committee• Risk Management Committee• strategic Planning & Budgeting Committee• Human Resources Committee

Internal Audit Head

President Director

Operational Director Compliance Director(Corporate secretary)

Commercial & Consumer Loan and funding Gr. Head

Operation support Gr. HeadRisk Management Gr. Head

•ProductandPromotion•ClearingandSettlementCentre•BranchServicesSupport•ATMSupport•UserRep&implementor

•RiskControl&Policy•RiskMonitoringandReporting

•HeadofCreditProgram

•HeadofGeneralAffair

Head of Compliance and APU-PPT

•Trading•Settlement

•CreditRiskAnalysis&Restructuring•Appraisal •RegulationMonitoring

•AccountandCust.Monitoring•CorporateSecretaryStaff

Head of Legal Corporate

•HeadofLoanAdmin.CentreHead of Human Resources

•LegalCorporate•Remedial

Head of IT •Recruitment&Training•AdministrationandPayroll

KPO Abdul Muis Head

•IT.Support•IT.Development

Branches

Accounting & fin. Planning Gr.Head

•HeadofSystemandProcedures

Head of Treasury

Central Credit Gr. Head

•MarketingManager

s T R U K T U R O R G A N I s A s I

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 27

Visi

“Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan, serta dipercaya oleh seluruh stakeholders”.

Misi

“Meningkatkan kesejahteraan stakeholders”.

Landasan Pencapaian Visi dan Misi

EmpathyBank Ina senantiasa berusaha untuk memperlihatkan kebutuhan stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani.

EnterpreneurshipBank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa melakukan inovasi produk dan layanan perbankan yang memberikan nilai tambah.

EmpowermentBank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan staf secara terorganisasi untuk memberikan respon yang cepat bagi stakeholders.

TeamworkBank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen dan staf dengan komunikasi dan kerjasama dalam mencapai visi, serta pelaksanaan misi.

TrustworthinessBank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetisi untuk memupuk saling percaya.

VIsI & MIsI DAN LANDAsAN PENCAPAIAN

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

HADI sURYA82%

POENTA sURYA13%

DHARMA sURYA5%

PT. BAGUsNUsA sAMUDRA GEMILANG99,99%

PT. BAGUs sETIA GIRI0,01%

PENGURUsKomisaris : Utama Hadi surya Direktur Utama : Hadi surya Direktur : suherman WidjajaDirektur : Dwijaya Hadisurya

PT. TUNGGALADHI BAsKARA73,4%

PENGURUsKomisaris Utama : Utama Hadi surya Komisaris : suherman WidjajaDirektur Utama : Hadi surya Direktur : Dwijaya Hadi surya

HADI sURYA1,4%

PT. KHARIsMA PRIMA KARYA80,2%

PENGURUsKomisaris : Rendy Diego soedarjoDirektur : Oki Widjaja

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA28

s T R U K T U R K E LO M P O K U s A H A

Ultimate shareholders : HADI sURYA dan OKI WIDJAJA

Bank Ina Perdana dimiliki oleh dua group besar, yaitu Galva Group bergerak

di bidang usaha elektronik, sound system, dan komputer, seperti produk

TOA, sony, BenQ dan Lexmark, serta Bagusnusa samudra Gemilang Group

yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, industri kehutanan,

perkebunan, jasa konstruksi, dan pertambangan.

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

URIPTO WIDJAJA48,51%

TINA WIDJAJA15%

OKI WIDJAJA22%

TENG TIMOTHY KING7%

PT. GALVA24,1%

sIANA ANGGRAENI sURYA1,4%

PT. AJI LEBUR sEKETI14,5%

PENGURUsKomisaris Utama : siana Anggraeni surya Komisaris : suherman WidjajaDirektur : Dwijaya Hadi surya

PT. BANK INA PERDANA

PENGURUsKomisaris Utama : Uripto WidjajaKomisaris : Amelia WidjajaKomisaris : Yanti WidjajaDirektur Utama : Oki Widjaja Direktur : Tina Widjaja

DWIJAYA HADI sURYA97,2%

HERMAN sUsAsTRO0,12%

TJIOE JOHAN sUGITA0,12%

YANTI WIDJAJA7,13%

sUHERMAN KARUNA ATMADJA0,12%

PT. J.A. WATTIE2,5%

OKI WIDJAJA5,3%

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 29

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA30

P R O f I L D E WA N KO M I s A R I s

Berdasarkan akta pernyataan keputusan sirkular pemegang saham

no. 105 tanggal 27 november 2013, susunan Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana Tbk,

yakni Birawa natapraja sebagai Komisaris Utama Independen, Hari Sugiharto sebagai Komisaris Independen, dan Winadewi Hanantha sebagai

Komisaris.

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 31

BIRAWA NATAPRADJA

Warga Negara Indonesia. Lahir di Nganjuk, 17 september 1934. Meraih gelar sarjana Hukum dari

Universitas Parahyangan, Bandung, pada 1965. selain itu, berbagai kursus dan seminar mengenai

perbankan telah diikuti, baik di dalam maupun luar negeri.

Mengawali karir di bidang perbankan pada 1969 dengan bergabung dengan Bank Buana hingga 1971,

dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan Cabang surabaya. selanjutnya, pada 1972 bergabung

dengan Bank Panin sebagai Kepala Cabang semarang hingga 1975. Kemudian bergabung dengan BCA pada

1975 hingga 1977 sebagai Kepala Cabang semarang. Pada 1977 hingga 1986 sebagai Kepala Cabang Medan, dan

pada 1986 hingga 2001 menjabat sebagai Kepala Wilayah V sumatera. Berbagai penghargaan pernah diraih selama berkarir di

BCA. sejak 2002 sampai 2009, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Astral Permai. Pada tahun 2007 hingga 2009 beliau

juga menjabat sebagai Int’l Officer/Adviser salim Group di Nigeria. saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Independen

Bank Ina Perdana.

Guna mengikuti perkembangan yang ada, berbagai pelatihan (training) telah diiikuti. Adapun yang diikuti sepanjang

tahun 2013 adalah sikap Profesional Dalam Mengelola Bisnis Bank, Persiapan Ujian Manajemen Risiko Profesi Bankir

Level 4 Publik, dan 8 Etos Kerja Profesional.

HARI sUGIHARTO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 22 Maret 1945. Meraih gelar sarjana Hukum dari

Universitas Kristen satya Wacana pada 1971. Dari 1968 hingga 1973 tercatat sebagai Dosen di

Universitas tersebut. Pada 1987, melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales,

Inggris.

Mengawali karir di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia pada

1973. setelah itu, sejak 1980 memegang berbagai jabatan dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang

adalah sebagai berikut : sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan Jasa Keuangan

Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral, anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ

Departemen Keuangan RI, Anggota/Ketua Pelaksana Perundingan Bidang Jasa WTO, APEC, dan AsEAN, anggota Tim Pemantau

Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI, pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK

Penabur, pengurus Yayasan UKRIDA, serta pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia.

Aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina Perdana sejak 2001.

Guna mengikuti perkembangan yang ada, berbagai pelatihan (training) telah diiikuti. Adapun yang diikuti sepanjang

tahun 2013 adalah sikap Profesional Dalam Mengelola Bisnis Bank, Berburu Kredit Mikro, 8 Etos Kerja Profesional,

dan Pelatihan Modul Edukasi.

WINADEWI HANANTHA

Warga Negara Indonesia. Lahir di Kudus, 6 Juli 1949. Meraih gelar sarjana Ekonomi dari Universitas

Parahyangan Bandung.

Memulai karirnya di bidang perbankan pada 1977 di bank Danamon, berbagai bidang pernah

dijabat antara lain bidang Accounting, Kredit, Marketing, Treasury dan Branch Banking yang

mensupervisi cabang-cabang di Indonesia.

Beberapa posisi penting pernah dijabat, pada 2000 sampai dengan september 2004 sebagai Direktur Bank

Hagakita, kemudian pada Oktober 2004 sampai dengan 2008 sebabagi Direktur Bank Haga, selanjutnya pada 2009

bergabung dengan Bank Ina Perdana sebagai Direktur Bisnis dan saat ini dipercaya sebagai Komisaris Bank Ina Perdana.

Menyadari bahwa dunia perbankan terus berkembang secara dinamis, beberapa pelatihan terus diikuti sepanjang tahun 2013,

antara lain sikap Profesional dalam mengelola Bisnis Bank, 8 Etos Kerja Profesional, Anti fraud, Modul Edukasi, dan program-

program perbankan lainnya.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA32

P R O f I L D I R E K s I

Berdasarkan akta pernyataan keputusan sirkular pemegang saham

no. 105 tanggal 27 november 2013, susunan Direksi PT Bank Ina Perdana Tbk, yakni edy

Kuntardjo sebagai Direktur Utama, Wardoyo sebagai Direktur, dan

Kiung Hui ngo sebagai Direktur.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

EDY KUNTARDJO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Banda Aceh, 22 september 1957. Meraih gelar sarjana Ekonomi dari

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan Master of Magister Manajemen dari sTIE Perbanas,

Jakarta.

Aktif mengikuti seminar dan pendidikan pada lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri, serta

di berbagai organisasi, seperti Ikatan Bankir Indonesia (IBI), forum Komunikasi Direktur Kepatuhan

Perbankan (fKDKP) periode 2009-2012, serta Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Pusat

sejak 2003 sampai dengan sekarang.

Mengawali karir di Bank Dagang Negara, dengan menempati berbagai posisi, seperti Management Trainee pada

1983-1984, Account Officer, serta kepala seksi Impor/Ekspor dan Jasa Valuta Asing pada 1984- 1989. Lalu, bergabung

dengan Bank Bintang Manunggal pada 1990 menduduki berbagai jabatan, antara lain Kepala Divisi Marketing dan Kepala

Audit Internal, serta menjabat Compliance Director pada 2000. Pada akhir 2007 Bank Bintang Manunggal diakuisisi oleh Hana

Bank Korea selatan berubah nama menjadi Bank Hana dan masih menduduki jabatan sebagai Compliance Director. Pada 15

April 2010 beralih tugas menjadi Komisaris Independen Bank Hana. selanjutnya, bergabung dengan Bank Ina Perdana tepatnya

sejak 9 Agustus 2011 setelah lulus tes kelayakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Direktur Utama hingga saat ini.

sepanjang Tahun 2013 telah mengikuti berbagai training. Adapun program training yang diikuti adalah sikap Profesional

Dalam Mengelola Bisnis (Januari 2013), 8 Etos Kerja Profesional (Juni 2013), dan Pelatihan Modul Edukasi (Oktober

2013).

WARDOYO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Klaten, 17 Juli 1958. Meraih gelar sarjana Ekonomi Manajemen

dari Universitas sriwijaya, Palembang.

saat ini telah memegang sertifikasi Manajemen Risiko Level V, dan aktif mengikuti berbagai

seminar dan pendidikan perbankan. selain itu, juga sempat menjadi dosen di AIP Perbanas

Palembang dan Universitas Widya Gama Mahakam.

Mengawali karir di perbankan pada 1982 di Bank Pacific dengan jabatan terakhir sebagai Pejabat Kepala Grup

Marketing pada 1988. Kemudian pada 1991-1992 juga dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Koordinator

Training. setelah itu, berkarir di PT Pandurata Bumiselaras pada 1995 sebagai finance Manager, dan pada 1996-2012 di

Bank Dipo Internasional dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. saat ini dipercaya untuk menjabat sebagai

Direktur Kepatuhan Bank Ina Perdana.

sepanjang Tahun 2013 telah mengikuti berbagai training. Adapun program training yang diikuti adalah sikap Profesional

Dalam Mengelola Bisnis (Januari 2013), Fraud Detection Using Active Data (Januari 2013), Berburu Kredit Mikro (februari 2013),

seminar Harapan dan Tantangan Perbankan Nasional 2013-2015 (Mei 2013), sosialisasi sistem Premi Diferensial (Mei 2013),

Urgenitas IGA Dalam Implementasi fACTA (Juni 2013), Pedoman good Corporate governance Perbankan Indonesia 2013

(Juli 2013), 8 Etos Kerja Profesional (Juni 2013), dan Pelatihan Modul Edukasi (Oktober 2013).

KIUNG HUI NGO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Pontianak, 30 Desember 1975. Meraih gelar sarjana Ekonomi

jurusan Akuntansi dari sTIE Trisakti Jakarta dan Magister Manajemen dari Universitas

Tarumanegara, Jakarta, serta aktif mengikuti seminar dan pendidikan.

Mengawali karir di perbankan pada 2000 hingga 2009 sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan MIs di

Bank BRI syariah (d/h Bank Jasa Arta). Berkarir di Bank Ina Perdana sejak 2009 sebagai system

Information & Accounting Group Head, dan pada 2011 hingga 2013 menjadi Accounting & financial

Planning Group Head. Pada RUPs yang digelar pada tanggal 27 November 2013 dipercaya sebagai Direktur

Operasional hingga saat ini.

sepanjang Tahun 2013 telah mengikuti berbagai training. Adapun program training yang diikuti adalah sikap Profesional

Dalam Mengelola Bisnis (Januari 2013), 8 Etos Kerja Profesional (Juni 2013), sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 (september

2013), dan Pelatihan Modul Edukasi (Oktober 2013).

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 33

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

ARISTIANTO SOEKAMTO

Commercial & Consumer Loan and

Funding Group Head

Meraih gelar sarjana Keuangan dan

Perbankan serta gelar Magister

Bisnis dari sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dan Perbankan

Indonesia (sTEKPI). Mengawali karir

diperbankan pada 1996 di Bank Dagang

Industri, dan pernah menjadi Pemimpin

Cabang di Bank Mega hingga 2007, dan

Bank NIsP pada 2008. sebelum

bergabung di Bank Ina Perdana

pernah bekerja di perusahaan

pembiayaan PT Tirtalarastama

Dinamika finance hingga 2012 sebagai

Direktur. sejak 5 Desember 2012 dipercaya

sebagai Commercial & Consumer loan and

Funding group Head Bank Ina Perdana.

GIRI PRASETyO

Risk Management Group Head

Meraih gelar Magister Management

dari Institut Pertanian Bogor

pada 2004. Mengawali karir

perbankan sejak 1997 di PT

Bank Haga hingga 2003.

selanjutnya, pada 2006

hingga 2008 menjabat

sebagai Head of Risk

Management. setelah itu, berkarir di

Rabobank sebagai Head of Portfolio

Management dengan pangkat Assistant Vice

President hingga 2009. Berkarir di Bank Ina

Perdana sejak 2009 dengan jabatan Risk Management

& Compliance group Head dan pada 2011 menjadi Risk

Management group Head.

POLMATUA SINAGA

Operation Support Group Head

Meraih gelar sarjana dari fakultas

Pertanian jurusan sosial

Ekonomi Universitas sumatera

Utara. Mengawali karir di perbankan pada 1991 di

Bank susila Bakti (sekarang PT Bank syariah Mandiri).

Mulai berkarir di Bank Ina Perdana sejak 1997 di

satuan Kerja Audit Internal. selanjutnya, pada 2000

diangkat menjadi wakil Pimpinan Cabang, lalu pada

2004 menjadi kepala Unit Loan & Deposito, dan

Kepala Bagian CBO sundries pada 2005. setelah itu,

pada 2009 dipercaya menjadi Head of Central

Operation Jakarta. sejak 2011 dipromosikan menjadi

Operation Support group Head.

RONY HERMAWAN

Internal Audit Head

Meraih gelar sarjana Akuntansi

dari sTIE YKPN, Yogyakarta.

Mengawali karir perbankan pada

tahun 1995 di Bank Utama sebagai

Internal Auditor. Pada 1999 bekerja di

perusahaan sekuritas PT Jasabanda sebagai

Accounting Head, pernah bekerja sebagai Pemeriksa

Bank (non-organik) di Bank Indonesia dari 2001-2004.

selain itu, juga pernah berkarir sebagai Internal Audit

Head di Bank Hana. Bergabung dengan Bank Ina

Perdana pada Juni 2012 dan dipercaya sebagai

Internal Audit Head.

HARLI GENTANIA

Central Credit Group Head

Meraih gelar sarjana Ekonomi

dari Universitas Atmajaya,

Jakarta. Memulai karir di PT

Angsa Mas Perkasa sebagai

accounting staff. Mengawali karir

perbankan pada 1993 sebagai Kepala bagian

Marketing di Bank Tamara. Pada 1997 ke Bank

danamon sebagai Assisten Bussines Manager, lalu

sebagai Wakil Pimpinan Cabang  Koodinator Bidang

Marketing, dan juga sebagai Business Manager.

setelah itu, pada 2004 menjadi senior Credit Officer

pada Regional Credit Consumer wilayah Jakarta dan

2006 menjadi Regional Credit Acceptance Head­

Wilayah Jakarta. Memulai karir di Bank Ina Perdana

sejak 2011 sebagai Central Credit group Head.

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA34

G R O U P H E A D

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 35

P I M P I N A N C A B A N G DA N C A B A N G P E M B A N T U

AGUsTINUs LIsTYAPimpinan Cabang Abdul Muis KC Abdul MuisWisma BsG, Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat

AGUs PRAKOsOPimpinan Cabang PANCORANKC Pancoran Jl. Raya Pasar Minggu No 16A, Jakarta selatan

HANA PRANATAPimpinan Cabang BANDUNGKC BandungJl Gatot subroto No 47B, Bandung

LINDAWATI. HPimpinan Cabang sOLOKC solo Jl slamet Riyadi 141-143, solo

ROsDIANAPimpinan Cabang YOGJAKARTAKC Yogyakarta Jl. P. Diponegoro No. 42, Yogyakarta

AJI WIJAYAPimpinan Cabang sEMARANGKC semarang Pertokoan DP Mall / Pemuda Mas Blok A3, Jl Pemuda No 150, semarang, Jawa Tengah

TONNY HARsONOPimpinan Cabang sURABAYA KERTAJAYAKC surabaya-Kertajaya Jl. Kertajaya No 224, surabaya

KRIsTANTOPimpinan Cabang LUMAJANG KC Lumajang Jl Gatot subroto (d/h Jl. Pelita) No. 179, Lumajang

ANTONIUs ANTONPimpinan Capem JATINEGARA KCP JatinegaraJl Raya Jatinegara Timur No 68B, Jakarta Timur

fARIDA HAERANIPimpinan Capem GALAXYKCP GalaxiPertokoan Taman Galaxi Indah, Jl Boulevard Blok G No 16, Bekasi.

fRANs LIBRAZARPimpinan Capem KELAPA GADING KCP Kelapa Gading Jl Boulevard Raya Blok TN2 No 21, Jakarta Utara

HUsEN WIDJAJAPimpinan Capem HAYAM WURUK KCP Hayam WurukJl. Hayam Wuruk No. 27, Jakarta Pusat

NELLY KARLIANTOPjs. Pimpinan Capem MANGGA DUA KCP Mangga Dua KM/23 B.O. Lantai Dasar Mall Mangga Dua, Jl Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat

LIDYANAWATI LUGITOPimpinan Capem UKRIDA 2KCP Kampus Ukrida 2 Jl Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat

M. Th. YULIANAPimpinan Capem GADING sERPONGKCP Gading serpong Boulevard, Jl Boulevard Raya, Ruko financial Center Blok BA2/003 summarecon serpong, Tangerang.

AUGUsTINIPimpinan Capem KEMBANG JEPUN KCP surabaya-Kembang JepunJl. Kembang Jepun No 96, surabaya

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Awal tahun 2014 merupakan tonggak sejarah baru

bagi Bank Ina Perdana, karena berhasil menjadi

perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Januari 2014.

Untuk mencapai hal itu, Bank Ina Perdana melewati

beberapa tahapan. setiap tahapan dilakukan melalui

proses yang cukup menguras tenaga dan pikiran,

namun dengan kerja keras seluruh karyawan untuk

mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, semua

tahapan akhirnya dapat dilalui sesuai waktu dan

rencana yang telah ditetapkan. Adapun tahapan yang

dilakukan sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) atau

Penawaran Umum Perdana saham kepada publik,

sudah direncanakan dan dicantumkan pada Rencana

Bisnis Bank 2013–2015. salah satu tahapan penting

dalam pelaksanaan IPO adalah penyelenggaraan

Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPsLB)

pada tanggal 9 september 2013 yang antara lain

telah menghasilkan beberapa keputusan penting,

sebagai berikut:

• Menyetujui perubahan status Bank Ina Perdana

dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan

terbuka;

• Menyetujui rencana penawaran saham kepada

publik sebanyak-banyaknya 790 juta lembar

saham;

• Menyetujui peningkatan modal Perseroan;

• Menyetujui perubahan nilai nominal saham.

Dalam RUPsLB tersebut juga telah diputuskan

pemberian kuasa kepada Direksi untuk melaksanakan

segala tindakan-tindakan yang diperlukan

sehubungan dengan IPO.

Tahap pelaksanaan

• Due Diligence Meeting & Public Expose

Public Expose berlangsung pada tanggal 27 November

2013 di JW Marriot Hotel Jakarta yang dihadiri sekitar

200 tamu undangan sebagai calon investor.

• Penawaran saham

Pernyataan efektif oleh Pengawas Pasar Modal

Otoritas Jasa Keuangan diperoleh pada tanggal 31

Desember 2014. sedangkan masa penawaran umum

berlangsung pada tanggal 3-9 Januari 2014

bertempat di Gedung Plaza Property, Jl Perintis

Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII

No.1, Jakarta Timur.

• Penjatahan

Dari total permintaan yang diterima sejumlah +

63.514.100 lembar saham merupakan permintaan

atas porsi pooling yang mencerminkan kelebihan

permintaan sebanyak 5,11 kali dari jatah pooling

tersebut. Berdasarkan sistem penjatahan 98% adalah

alokasi untuk penjatahan pasti dan 2% untuk

penjatahan terpusat (pooling).

• Refund & Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Jumlah refund (pengembalian dana pemesanan

saham) sebesar Rp.12.747.384.000,-, sedangkan untuk

pencatatan efektif saham Bank Ina Perdana dengan

kode saham BINA di BEI dilaksanakan pada tanggal 16

Januari 2014.

Untuk pelaksanaan IPO ini ditunjuk lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal, yaitu :

Akuntan Publik : Mulyamin sensi suryanto & Lianny

Penjamin Pelaksana Emisi Efek : PT Buana Capital

Konsultan Hukum : DNC Advocates at Work

Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo

Notaris : Edward suharjo Wiryomartini, s.H, M.Kn.

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA36

K R O N O LO G I P E N C ATATA N s A H A M

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

• Laporan ke Otoritas Jasa Keuangan

Dengan penawaran saham kepada masyarakat

sebanyak 520.000.000 (lima ratus dua puluh juta)

saham senilai nominal Rp. 52.000.000.000,- (lima

puluh dua miliar rupiah) atau 24,76% dari modal yang

telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO,

maka modal disetor perseroan setelah IPO meningkat

menjadi Rp. 210.000.000.000 (dua ratus sepuluh miliar

rupiah). Dana yang diperoleh dari hasil penjualan

saham melalui Penawaran Umum ini, dengan harga

penawaran Rp. 240,- per lembar saham dari nilai

nominal Rp. 100,- per lembar saham, adalah sebesar

Rp. 124.800.000.000,- (seratus dua puluh empat miliar

delapan ratus juta rupiah).

Dengan pelaksanaan penawaran saham kepada

masyarakat ini, porsi capital adequacy ratio (CAR) pada

akhir Januari 2014 mengalami peningkatan menjadi

sebesar 11,6% yaitu dari CAR 16,71% pada akhir

Desember 2013 menjadi 28,31% setelah pelaksanaan

penawaran saham. Terhadap penambahan modal

disetor tersebut telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa

Keuangan dengan surat No. OJK/DIR/015/0214

tanggal 4 februari 2014.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 37

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA38

P R O D U K & J A s A

PENGHIMPUNAN DANA

Produk dan jasa layanan disesuaikan dengan segmen

pasar yang ditargetkan serta kebutuhan nasabah.

selain itu Program promosi terus dilakukan secara

intensif dengan memberikan suku bunga dan hadiah

yang menarik yang disesuaikan dengan event-event

yang tepat sebagai salah satu strategi pencapaian

target penghimpunan dana.

Produk-produk yang dimiliki :

• Tabina Perdana, tabungan dengan tingkat suku

bunga menarik ditambah dengan pilihan hadiah

sesuai point reward yang dikumpulkan.

• Tabina Eksekutif, tabungan yang memberikan

keuntungan dengan suku bunga mendekati suku

bunga deposito.

• Tabina simpel, tabungan yang dirancang untuk

pelajar dan mahasiswa melalui kerjasama dengan

sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan /

perguruan tinggi.

• TabunganKu, tabungan untuk perorangan

dengan persyaratan mudah dan ringan yang

diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank

di Indonesia guna menumbuhkan budaya

menabung.

• Deposito, simpanan berjangka yang memberikan

keamanan dan kenyamanan dengan tingkat suku

bunga yang lebih menarik.

• Rekening Giro, rekening dengan jasa giro

yangmenarik serta memberikan keamanan dalam

bertransaksi bisnis sehari-hari dengan

menggunakancek/ bilyet giro.

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 39

PENyALURAN DANA

Penyaluran kredit yang dilakukan tetap berprinsip

pada prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat.

fasilitas kredit yang ditawarkan :

• Kredit Investasi UKM, kredit untuk membiayai

investasi di sektor usaha kecil dan menengah.

• Kredit Modal kerja, kredit untuk mendukung

perputaran modal kerja usaha produktif

• Kredit Konsumsi, membiayai pembelian property,

kendaraan bermotor, barang elektronik & barang

konsumsi lainnya.

• Kredit Tanpa Agunan (KTA ), memberikan

kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan

• dana tunai dengan suku bunga kompetitif.

JASA LAyANAN PERBANKAN LAINNyA

Jasa layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat melalui upaya peningkatan teknologi,

optimalisasi jaringan kantor dan kemitraan dengan

instasi lainnya.

• ATM INA, memberikan kemudahan untuk

bertransaksi tunai di lebih dari 56.000 jaringan

• ATM Bersama maupun transfer antar bank di

seluruh Indonesia.

• Pembayaran Tagihan PLN dan TELKOM online

disemua kantor cabang Bank Ina Perdana.

• Transfer valas melalui NCM, kerjasama CIMB

Niaga

• Layanan Payroll yang memudahkan bagi

perusahaan dalam administrasi pembayaran gaji.

• Money Changer, layanan penukaran valuta asing

untuk mata uang Us Dollar, singapore Dollar,

Australian Dollar, Hongkong Dollar, Euro, dan

Yen.

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

JABODETABEKKC Abdul MuisWisma BsG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta PusatTelepon : (021) 3859050, fax : (021) 3859041

KC Pasar MingguJl. Raya Pasar Minggu No 16A, Jakarta selatanTelepon : (021) 7972525, fax : (021) 7990142

KCP Hayam WurukJl. Hayam Wuruk No. 27, Jakarta PusatTelepon : (021) 2314409, fax : (021) 2314404

KCP GalaxiPertokoan Taman Galaxi Indah, Jl Boulevard Blok G No 16, Bekasi. Telepon : (021) 8225225, fax : 82420033

KCP Gading Serpong BoulevardJl Boulevard Raya, Ruko financial Center Blok BA2/003summarecon serpong, Tangerang.Telepon : (021) 54210220, fax : (021) 54210218

KCP Kelapa GadingJl Boulevard Raya Blok TN2 No 21, Jakarta UtaraTelepon : (021) 45878071, fax : (021) 45851577

KCP Mangga DuaKM/23 B.O. Lantai Dasar Mall Mangga DuaJl Mangga Dua Raya, Jakarta PusatTelepon : (021) 6120120, fax : (021) 6120121

KCP JatinegaraJl Raya Jatinegara Timur No 68B, Jakarta TimurTelepon : (021) 85910691, fax : (021) 8502759

KCP Kampus Ukrida 2Jl Arjuna Utara No 6, Jakarta BaratTelepon : (021) 56972983, fax : (021) 56972986

KCP Komplek Suara PembaruanJl Dewi sartika No 136D, Jakarta TimurTelepon : (021) 80884060, fax : (021) 80884059

KK Kampus Ukrida 1Jl Tanjung Duren Raya No 4, Jakarta BaratTelepon : (021) 5689476, fax : (021) 5674834

KK Kampus UKIJl Mayjend sutoyo No. 1, Jakarta TimurTelepon : (021) 8090714, fax : (021) 8090831

KK RS PGI CikiniJl Raden saleh No 40, Jakarta PusatTelepon : (021) 38997782, fax : (021) 3907302

KK Sekolah BPK Penabur Gading SerpongJl Raya Kelapa Gading Barat, serpong Telepon : (021) 54205138, fax : (021) 54205138

KK Sekolah Bethel PetamburanJl Petamburan IV No 4, Jakarta PusatTelepon : (021) 53679442, fax : (021) 53670502

JAWA BARATKC BandungJl Gatot subroto No 47B, BandungTelepon : (022) 87340234, fax : (022) 7320976

DIYKC yogyakartaJl. P. Diponegoro No. 42, YogyakartaTelepon : (0274) 544996-8, fax : (0274) 518375

JAWA TENGAHKC SemarangPertokoan DP Mall / Pemuda Mas Blok A3Jl Pemuda No 150, semarang, Telepon : (024) 3520868 fax : (024) 3561739

KC SoloJl slamet Riyadi 141-143, soloTelepon : (0271) 662599, fax : (0271) 656855

JAWA TIMURKC Surabaya – KertajayaJl. Kertajaya No 224, surabayaTelepon : (031) 5055939, fax : (031) 5020445

KCP Surabaya - Kembang JepunJl. Kembang Jepun No 96, surabayaTelepon : (031) 3575972, fax : (031) 3525248

KC LumajangJl Gatot subroto (d/h Jl. Pelita) No. 179, LumajangTelepon : (0334) 888776, fax : (0334) 885868

KANTOR PUSAT

KP Abdul MuisWisma BsG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta PusatTelepon : (021) 3859050, fax : (021) 3859041

KANTOR CABANG

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA40

J A R I N G A N K A N TO R

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian IVAnalisa dan Pembahasan Manajemen

1. Perkembangan Ekonomi Makro Indonesia 2013

2. Kinerja Perbankan Nasional 2013

3. Kinerja Bank 2013

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 41

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA42

ANALIsIs DAN PEMBAHAsAN MANAJEMEN

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONEsIA 2013

Perekonomian Indonesia Tahun 2013 menghadapi

tantangan yang berat yang berasal dari kombinasi

antara dinamika perekonomian global dan

permasalahan domestik yang berdampak pada

meningkatnya tingkat inflasi, melebarnya defisit

transaksi berjalan, melemahnya nilai tukar rupiah dan

menurunnya kinerja pasar keuangan. Perekonomian

global yang penuh ketidakpastian memberi tekanan

kepada perekonomian Indonesia baik melalui jalur

perdagangan maupun jalur finansial karena secara

umum struktur perekonomian Indonesia belum

cukup kuat dalam meredam gejolak global. Dalam

kaitan ini, Bank Indonesia telah merespon dengan

berbagai kebijakan antisipatif untuk mengatasi

permasalahan fundamental ekonomi agar

kesinambungan pertumbuhan ekonomi dapat tetap

terjaga. Bauran kebijakan yang dikeluarkan Bank

Indonesia ditujukan antara lain untuk memastikan

agar tingkat inflasi kembali normal dan defisit

transaksi berjalan kearah yang lebih sehat. Kebijakan

kenaikan BI Rate selama tahun 2013 yang meningkat

175 bps menjadi 7,5% pada akhir Desember 2013

dimaksudkan agar tetap konsisten dengan sasaran

inflasi kedepan serta upaya stabilisasi nilai tukar agar

rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Dari

kebijakan-kebijakan yang ditempuh baik oleh Bank

Indonesia maupun pemerintah, pertumbuhan

ekonomi Indonesia tahun 2013 tetap terkendali.

Defisit transaksi berjalan mulai menurun ke level yang

lebih sehat pada triwulan IV/2013 dan pertumbuhan

ekonomi 2013 mencapai 5,78% lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi

negara-negara sekelompok (peer countries). Proses

penyesuaian ekonomi Indonesia yang terkendali juga

ditopang oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap

terpelihara, khususnya industri perbankan nasional

yang tetap solid dimana risiko kredit, risiko likuiditas,

dan risiko pasar tetap terjaga, serta didukung oleh

ketahanan modal yang masih kuat.

Berbagai perkembangan positif menjelang akhir

tahun 2013 dapat menjadi landasan yang baik dalam

penguatan ekonomi kedepan. Kegiatan ekonomi

yang juga mulai berimbang diharapkan dapat

berlanjut sehingga dapat menopang upaya menekan

defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat dan

dengan ditopang stabilitas sistem keuangan yang

tetap terkendali, maka berbagai perbaikan tersebut

dapat memperkuat upaya mendorong

kesinambungan pertumbuhan ekonomi sebagaimana

prediksi Bank Indonesia pada tahun 2014 bahwa

pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran

5,5%-5,9%, inflasi diperkirakan pada kisaran target

4,5% ±1%, dan defisit transaksi berjalan diperkirakan

juga turun ke tingkat yang lebih sehat.

KINERJA PERBANKAN NAsIONAL 2013

Di tengah iklim ekonomi yang kurang kondusif

sepanjang tahun 2013, Bank Indonesia menerbitkan

berbagai kebijakan yang lebih ketat dan berdampak

signifikan di sektor perbankan. Kebijakan tersebut

diantaranya, menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM)

sekunder secara bertahap dari 2,5% menjadi 4%,

menurunkan batas atas rasio pinjaman terhadap

jumlah simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR) dari

100% menjadi 92%, peningkatan nilai Loan to Value

(LTV) untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) dan

larangan pemberian KPR untuk rumah inden atau

belum terbangun.

Kenaikan suku bunga berdampak pada pengetatan

likuiditas akibat perebutan dana pihak ketiga dan

perang suku bunga. Di sisi lain, kenaikan suku bunga

juga memicu terjadinya perlambatan kredit. Tingginya

cost of fund telah menggerus margin perbankan yang

tercermin pada menurunnya net Interest Margin (NIM)

yang berdampak pada laba bank. Berdasarkan data

Bank Indonesia, rasio NIM pada bank umum

konvensional menurun dari 5,49% pada tahun 2012

menjadi 4,89% pada tahun 2013.

Kendati begitu, ketahanan industri perbankan

tetap teruji yang tercermin dari pertumbuhan kinerja

perbankan nasional. Rasio permodalan atau Capital

Adequacy Ratio (CAR) berada di level 18,13%, jauh

diatas ketentuan Bank Indonesia yang sebesar 8%.

fungsi intermediasi berjalan dengan baik yang

terlihat dari rasio LDR di level 89,70%. Penyaluran

kredit bank umum pada tahun 2013 tumbuh sebesar

21,80%. Pertumbuhan kredit diimbangi dengan

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 43

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

terjaganya rasio kredit macet atau non Performing

Loan/NPL di level 1,78%.

Dari sisi pendanaan, pertumbuhan Dana Pihak

Ketiga perbankan nasional tercatat sebesar 13,60%.

Kendati margin menipis akibat pengetatan likuiditas,

perbankan masih mampu mencatatkan pertumbuhan

laba sebesar 14,95%. Pencapaian kinerja yang positif

dari perbankan nasional mendorong pertumbuhan

asset pada tahun 2013 sebesar 16,23% (year on year).

KINERJA BANK 2013

Industri perbankan nasional dihadapkan pada

kondisi yang cukup berat seiring dengan terbitnya

berbagai kebijakan pemerintah untuk menjaga

stabilitas ekonomi, dan kebijakan regulator

perbankan yang ditujukan untuk memperbaiki

kualitas kredit perbankan. Kenaikan suku bunga telah

mengakibatkan kenaikan biaya dana (cost of fund)

yang berakibat pada ketatnya persaingan perebutan

dana di perbankan. Kondisi ini kedepannya akan

mengurangi margin yang berpengaruh terhadap laba

perbankan.

Di tengah berbagai tantangan yang terjadi

sepanjang 2013, khususnya ketatnya likuiditas

menjelang akhir tahun 2013, kinerja keuangan Bank

Ina Perdana tahun 2013 cukup menggembirakan

yang berhasil membukukan laba setelah pajak

sebesar Rp.7,82 miliar dengan aset sebesar Rp.1.40

triliun, CAR mencapai 16,71%, dan NPL gross 0,38%.

Meskipun pendapatan bunga bersih periode tahun

2013 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012,

namun perolehan laba setelah pajak tahun 2013

sebesar Rp.7,82 miliar menurun tajam dibandingkan

dengan laba setelah pajak tahun 2012 sebesar

Rp.13,13 miliar. Tingginya laba tahun 2012

dikarenakan adanya pendapatan dari pemulihan

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang

merupakan pendapatan yang tidak ada kaitan dengan

bisnis bank sebesar Rp.6,14 miliar.

Perolehan laba bersih Bank Ina Perdana mayoritas

dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih yang

mencapai 92,61% dari total pendapatan. Hingga

tahun 2013, total pendapatan bunga bersih mencapai

Rp.56,85 miliar. Pada periode tersebut, tingkat NIM

mengalami peningkatan dari 4,07% pada tahun 2012

menjadi 4,55% pada tahun 2013. sementara itu,

pendapatan operasional Bank Ina Perdana mencapai

Rp.4,54 miliar atau mencapai 7,39% dari total

pendapatan.

Beratnya kondisi yang dihadapi perbankan

sepanjang 2013 membuat Manajemen Bank Ina

Perdana lebih memilih strategi untuk tetap mampu

memelihara fundamental keuangan secara baik

sebagai bank sehat sesuai prudential banking. Hal itu

dilakukan dengan terus berupaya memperbaiki

kualitas kredit dan mendorong penyaluran kredit

berisiko rendah. Hasilnya, sepanjang tahun 2013,

perseroan berhasil menekan rasio kredit bermasalah

yang tercermin dari rasio NPL Gross yang berada di

tingkat 0,38%.

selain melakukan pengelolaan manajemen risiko

dan prinsip kehati-hatian yang baik, Bank Ina Perdana

juga berupaya meningkatkan permodalan guna

membangun pertumbuhan bisnis yang

berkesinambungan pada masa mendatang.

sepanjang tahun 2013 manajemen telah cukup

berhasil meningkatkan pertumbuhan bisnis, yaitu

peningkatan penyaluran kredit kepada pihak non

terkait (pihak ketiga) dari Rp.856,64 miliar pada tahun

2012, meningkat menjadi Rp.1,01 triliun pada tahun

2013 atau meningkat sebesar Rp.149,74 miliar. Intinya,

secara bisnis pada tahun 2013 relatif baik dan dari

segi fundamental tetap kuat.

AsET

Total aset Bank Ina Perdana per 31 Desember 2013

sebesar Rp.1,40 triliun. Jumlah ini mengalami sedikit

penurunan sebesar Rp.110,03 miliar atau 7,28%

dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012

sebesar Rp.1,51 triliun. Komposisi aset terbesar tahun

2013 dikontribusikan dari penyaluran kredit sebesar

75,03%, penyertaan pada Bank Indonesia sebesar

8,78%, dan portofolio surat berharga / efek-efek

sebesar 7,70%.

DPK

Bank Ina Perdana terus berupaya menjaga

likuiditas melalui penghimpunan dana dari

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA44

ANALIsIs DAN PEMBAHAsAN MANAJEMEN

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

masyarakat yang terdiri dari giro, tabungan dan

deposito mencapai Rp.1,18 triliun dan mampu

mendukung penyaluran kredit sebagai bisnis utama

bank dengan tingkat LDR 87,17%.

Untuk menekan tingginya biaya dana, manajemen

berupaya untuk mendorong pertumbuhan dana

murah yang berasal dari giro dan tabungan. Pada

tahun 2013, porsi dana murah yang terdiri dari giro

dan tabungan meningkat menjadi 16,75% dari posisi

14,07% pada tahun 2012. sementara, porsi dana

mahal yang berasal dari deposito mengalami

penurunan dari 85,93% pada tahun 2012 menjadi

83,25% pada tahun 2013.

GIRO

Kebijakan untuk meningkatkan porsi dana murah

demi menekan biaya dana berhasil dilakukan

ditengah situasi ketatnya likuiditas perbankan. Pada

tahun 2013, giro mencatatkan pertumbuhan sebesar

11,95%. simpanan giro meningkat dari Rp.56,99

miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.63,81 miliar pada

tahun 2013. Porsi giro pada tahun 2013 mengalami

peningkatan jika dibandingkan tahun 2012. Pada

2012, porsi Giro mencapai 4,29% dari total DPK.

sementara pada 2013 porsinya naik menjadi 5,39%

dari total DPK. sepanjang tahun 2013, tingkat suku

bunga yang ditetapkan untuk rekening Giro berkisar

antara 1% - 3,75%.

TABUNGAN

Melalui berbagai upaya promosi dan program

berhadiah, penghimpunan dana melalui tabungan

dapat dipertahankan dengan baik bahkan mengalami

peningkatan yang tercermin pada pertumbuhan

tabungan. Pada 2013, posisi tabungan mengalami

peningkatan sebesar 3,51% dari Rp.129,78 miliar pada

2012 menjadi Rp.134,34 miliar pada 2013. Porsi

tabungan meningkat dari 9,77% dari total DPK tahun

2012 menjadi 11,35% dari total DPK tahun 2013.

Tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk rekening

tabungan pada tahun 2013 berkisar antara 0% - 5%.

DEPOsITO

Penghimpunan dana masyarakat berupa deposito

masih merupakan penghimpunan dana yang paling

dominan. Pada 2013 porsi deposito mencapai 83,25%

dari total DPK, lebih rendah dibandingkan porsi

deposito tahun 2012 yang sebesar 85,93% dari total

DPK. Persaingan dana dari deposito yang semakin

ketat berdampak pada penurunan deposito sebesar

13,68% dari Rp.1,14 triliun pada tahun 2012 menjadi

Rp.984,96 miliar pada tahun 2013. sepanjang tahun

2013, suku bunga yang ditetapkan untuk rekening

deposito berkisar antara 4% - 10,5%.

Dana pihak ketiga dari pihak yang mempunyai

hubungan istimewa pada akhir tahun 2013 terdiri dari

Giro sebesar Rp.2,12 miliar, Tabungan sebesar

Rp.13,35 miliar dan Deposito sebesar Rp.52,93 miliar

atau total sebesar Rp.68,40 miliar.

Tabel Perkembangan dan Komposisi DPK 2012 – 2013Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2012 2013 ∆(%) Pangsa (%)

Giro 56.994 63.806 11,95 5,39

Tabungan 129.784 134.337 3,51 11,35

Deposito 1.141.033 984.958 -13,68 83,25

Total DPK 1.327.811 1.183.101 -10,90

Tabel Giro 2011-2013Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2011 2012 2013

Giro 70.013 56.994 63.806

Pertumbuhan Giro (%) 77,51 -18,60 11,95

Tabel Tabungan 2011-2013Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2011 2012 2013

Tabungan 124.816 129.785 134.337

Pertumbuhan Tabungan (%) 26,01 3,98 3,51

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 45

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

sIMPANAN DARI BANK LAIN

Total simpanan dari bank lain di Bank Ina Perdana

pada 2013 mencapai Rp.39,73 miliar, baik dalam

bentuk giro maupun deposito. Pada periode tersebut

posisi simpanan dari bank lain yang berupa deposito

mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,13% dari

Rp.31,39 miliar pada 2012 menjadi Rp.32,06 miliar

pada 2013.

KREDIT

Manajemen sangat selektif dan prudent dalam

menyalurkan kredit. Penyaluran kredit sepanjang 2013

dilakukan dengan tetap mempertimbangkan likuiditas.

Total kredit yang disalurkan pada tahun 2013 mencapai

Rp.1,05 triliun, terdiri dari pihak berelasi (pihak terkait)

sebesar Rp.45,69 miliar dan pihak ketiga (pihak non

terkait) sebesar Rp.1,01 triliun. Porsi penyaluran kredit

kepada pihak ketiga menunjukkan bahwa volume bisnis

tahun 2013 masih mampu ditingkatkan yaitu penyaluran

kredit kepada pihak ketiga dari posisi 31 Desember 2012

sebesar Rp.856,64 miliar meningkat menjadi sebesar

Rp.1,01 triliun pada posisi 31 Desember 2013. Kehati-

hatian dalam menyalurkan kredit berhasil menekan

rasio NPL yang terjaga di tingkat 0,38%.

Demi mendongkrak pendapatan bunga,

manajemen mulai menyalurkan kredit konsumsi yang

dapat memberikan margin lebih besar, yaitu antara

lain menyalurkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) pada

karyawan-karyawan perusahaan yang sudah diyakini

bonafiditasnya. Perseroan juga terus meningkatkan

segmen Wholesale Banking sebagai konsep business

to business yang lebih terukur risikonya yaitu melalui

kemitraan strategi dengan beberapa lembaga

keuangan lainnya, seperti multifinance, Bank

Perkreditan Rakyat, Koperasi, perusahaan ventura,

dan lembaga mikro lainnya.

Upaya tersebut berhasil mendongkrak pendapatan

bunga bersih yang berpengaruh kepada laba. Total

pendapatan bunga bersih pada tahun 2013

meningkat sebesar 1,82% dari Rp.55,84 miliar pada

tahun 2012 menjadi Rp.56,85 miliar pada tahun 2013.

Posisi Net Interest Margin mengalami peningkatan

dari 4,07% pada tahun 2012 menjadi 4,55% pada

tahun 2013, dengan tingkat suku bunga kredit yang

ditetapkan berkisar antara 12% - 20% yang umumnya

berlaku secara floating. Pertumbuhan pendapatan

bunga bersih berdampak positif terhadap laba. Pada

tahun 2013, Bank Ina Perdana berhasil membukukan

laba sebesar Rp.7,82 miliar.

Tabel Deposito 2011-2013Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2011 2012 2013

Deposito 1.087.098 1.141.033 984.958

Pertumbuhan Deposito (%) 61,54 4,96 -13,68

Tabel Pertumbuhan Kredit Dalam Jutaan Rupiah

Keterangan 2011 2012 2013

Penyaluran kredit 1.127.012 1.083.551 1.052.068

Pihak berelasi 392.918 226.915 45.688

Pihak ketiga 734.094 856.636 1.006.380

NPL Gross 1,10% 0,36% 0,38%

Tabel Komposisi Kredit 2013Dalam Jutaan Rupiah

Jenis Kredit Nominal ∆(%) Pangsa (%)

Kredit Konsumsi 445.218 31,69 42,32

Kredit Modal Kerja 471.756 -7,66 44,84

Kredit Investasi 135.094 -42,41 12,84

Total Kredit 1.052.068 -2,91 100

KREDIT KONsUMsI

strategi manajemen untuk memperoleh marjin

yang lebih tinggi dengan meningkatkan porsi

penyaluran kredit konsumsi berdampak pada

meningkatnya porsi kredit konsumsi pada tahun

2013. Pada 2012 porsi kredit konsumsi mencapai

31,20% dari total kredit. sementara pada tahun 2013

porsinya naik menjadi 42,32% dari total kredit.

sepanjang 2013, penyaluran kredit konsumsi

mencapai Rp.445,22 miliar, atau meningkat sebesar

31,69% jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang

sebesar Rp.338,08 miliar.

Penyaluran kredit konsumsi terbagi menjadi kredit

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA46

ANALIsIs DAN PEMBAHAsAN MANAJEMEN

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

konsumsi kepada pihak ketiga dan kredit konsumsi

kepada pihak berelasi. Penyaluran kredit konsumsi

kepada pihak ketiga pada tahun 2013 mencapai

Rp.444,24 miliar, tumbuh sebesar 31,87%

dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar

Rp.336,87 miliar. sementara itu, penyaluran kredit

konsumsi kepada pihak berelasi mengalami

penurunan dari Rp.1,22 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.0,98 miliar pada tahun 2013.

KREDIT MODAL KERJA

Pada tahun 2013, penyaluran kredit modal kerja di

Bank Ina Perdana mencapai Rp.471,76 miliar yang

terdiri dari penyaluran kredit modal kerja kepada

pihak berelasi sebesar Rp.44,71 miliar dan penyaluran

kredit modal kerja kepada pihak ketiga mencapai

Rp.427,04 miliar. Porsi penyaluran kredit modal kerja

kepada pihak ketiga mencapai 90,52% terhadap total

kredit modal kerja tahun 2013 dan sisanya sebesar

9,48% kepada pihak berelasi.

Berdasarkan komposisinya, porsi penyaluran kredit

modal kerja mencapai 44,84% dari total kredit tahun

2013. Porsinya menurun dibandingkan tahun 2012

yang mencapai 47,15% dari total kredit. sampai

dengan 2013, penyaluran kredit modal kerja

mengalami sedikit penurunan sebesar 7,66% (year on

year).

KREDIT INVEsTAsI

Untuk kredit investasi, tercatat penyalurannya

hanya kepada pihak ketiga saja. Iklim usaha yang

kurang kondusif menjadi pertimbangan utama dalam

menyalurkan kredit investasi. Kehati-hatian dalam

penyaluran kredit dengan lebih selektif dalam

memilih risiko kredit berdampak pada menurunnya

penyaluran kredit investasi. Pada tahun 2013, kucuran

kredit investasi mengalami penurunan sebesar

42,41% dari Rp.234,58 miliar pada 2012 menjadi

Rp.135,09 miliar. Porsi kredit investasi pada tahun

2013 mengalami penurunan yang signifikan jika

dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013,

porsi kredit investasi mencapai 12,84% dari total

kredit. sementara pada tahun 2012 porsi kredit

investasi masih mencapai 21,65% dari total kredit.

KREDIT PER sEKTOR EKONOMI

sepanjang tahun 2013 Indonesia dihadapkan pada

iklim usaha yang kurang kondusif sebagai dampak

ketidakpastian ekonomi global dan berbagai

kebijakan baru pemerintah. Hal itu berdampak

kepada penyaluran kredit perbankan. Berdasarkan

sektor ekonomi, penyaluran kredit paling besar

disalurkan ke sektor jasa perorangan, perantara

keuangan, transportasi pergudangan dan komunikasi,

serta perdagangan besar dan eceran. Kredit ke sektor

Jasa Perorangan pada tahun 2013 mencapai 27,73%.

Penyaluran kredit ke sektor ini mencapai Rp.291,75

miliar, tumbuh sebesar 75,37% dibandingkan tahun

2012 yang sebesar Rp.166,36 miliar. Penyaluran kredit

ke sektor perantara keuangan mencapai 22,94% dari

total kredit perseroan. sementara porsi penyaluran

kredit ke sektor transportasi pergudangan dan

komunikasi, serta pedagangan besar dan eceran

masing-masing mencapai 19,08% dan 11,35%.

Tabel Kredit Konsumsi 2012-2013Dalam Jutaan Rupiah

Jenis Kredit 2012 2013 ∆(%)

Kredit Konsumsi Pihak Berelasi 1.216 975 -19,82

Kredit Konsumsi Pihak Ketiga 336.868 444.243 31,87

Total Kredit Konsumsi 338.084 445.218 31,69

Tabel Kredit Modal Kerja 2012-2013Dalam Jutaan Rupiah

Jenis Kredit 2012 2013 ∆(%)

Kredit Modal Kerja Pihak Berelasi 225.699 44.713 -80,19

Kredit Modal Kerja Pihak Ketiga 285.188 427.043 49,74

Total Kredit Modal Kerja 510.887 471.756 -7,66

Tabel Kredit Investasi 2012-2013Dalam Jutaan Rupiah

Jenis Kredit 2012 2013 ∆(%)

Kredit Investasi 234.580 135.094 -42,41

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 47

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Pada tahun 2013, ada tiga sektor kredit yang

memberikan kontribusi pertumbuhan signifikan

terhadap total pertumbuhan kredit Bank Ina Perdana,

yakni sektor perantara keuangan, penyedia

akomodasi dan makan minum, serta pertanian.

Penyaluran kredit ke sektor perantara keuangan

tumbuh sebesar 910,32% dari Rp.23,89 miliar pada

tahun 2012 menjadi Rp.241,39 miliar pada tahun

2013. Kredit ke sektor penyedia akomodasi dan

makan minum meningkat sebesar 461,37% dari

Rp.3,53 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.19,82

miliar pada tahun 2013. sementara kredit pertanian

tumbuh sebesar 72,20% menjadi Rp.14,28 miliar pada

tahun 2013 dari Rp.8,29 miliar pada tahun 2012.

Pada periode tersebut, perseroan mulai

menyalurkan kredit ke sektor listrik. Total penyaluran

kredit ke sektor listrik pada tahun 2013 tercatat

sebesar Rp.36 miliar.

KREDIT UMKM

Penyaluran kredit untuk sektor UMKM (Usaha,

Kecil, Mikro, dan Menengah) mengalami peningkatan

yang cukup signifikan dari 15,71% di tahun 2012

menjadi 38,68% di tahun 2013 atau sebesar Rp.406,94

miliar dari total kredit yang diberikan.

KOLEKTIBILITAs KREDIT

Kolektibitas kredit Bank Ina Perdana pada tahun

2013 tetap mampu terpelihara dengan rasio yang

rendah sejalan dengan pengelolaan manajemen

risiko perseroan yang semakin prudent. Ekspansi

penyaluran kredit yang didasarkan atas prinsip kehati-

hatian mampu menekan rasio kredit bermasalah

sepanjang tahun 2013. Perbaikan tersebut berdam-

pak pada menurunnya nilai pencadangan kerugian

pada tahun 2013, dari Rp.1,84 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.1,00 miliar pada tahun 2013.

Rasio kredit bermasalah atau non

Performing Loan (NPL) Bank Ina Perdana

pada tahun 2013 terjaga di level 0,38%.

Jumlah kredit bermasalah perseroan pada

periode tersebut mencapai Rp.3,87 miliar.

Penyumbang rasio kredit bermasalah

terbesar berasal dari sektor perumahan

yang mencapai 50,81% dari total kredit

bermasalah, diikuti dengan industri

pengolahan sebesar 46,19% dari total

kredit bermasalah.

Total kredit yang masuk dalam kategori

Dalam Perhatian Khusus nilainya mencapai

Rp.34,21 miliar atau sebesar 3,25% dari

total kredit. sementara total kredit yang

masuk dalam kategori lancar mencapai

Rp.1,01 triliun atau sebesar 96,38% dari

total kredit.

Peningkatan kualitas kredit menghasil-

kan perbaikan yang signifikan pada

kolektibilitas 4 (diragukan). Pada tahun

2012 jumlah kredit yang berada pada

kategori diragukan jumlahnya mencapai

Rp.8 juta, sementara pada pada tahun 2013

jumlahnya nihil.

Tabel Kredit Per sektor Ekonomi 2012-2013Dalam Jutaan Rupiah

Sektor Ekonomi 2012 2013 ∆(%) Pangsa(%)

Jasa perorangan 166.364 291.748 75,37 27,73

Perantara keuangan 23.893 241.396 910,32 22,94

Transportasi pergudangan dan

Komunikasi 343.973 200.696 -41,65 19,08

Perdagangan besar dan eceran 234.980 119.453 -49,16 11,35

Rea; estate usaha persewaan dan jasa 68.716 68.268 -0,65 6,49

Konstruksi 85.334 50.665 -40,63 4,82

Industri pengolahan 29.363 30.001 2,17 2,85

Penyedia akomodasi dan makan

minum 3.531 19.822 461,37 1,88

Pertanian 8.295 14.284 72,20 1,36

Kegiatan yang belum jelas batasannya 4.177 6.018 44,07 0,57

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya

hiburan dan perorangan lainnya 106.281 5.028 -95,27 0,48

Pertambangan 4.367 4.341 -0,60 0,41

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 411 312 -24,09 0,03

Listrik - 36 - 0,003

Perikanan 8 - - -

Jasa pendidikan 3.858 - - -

Jumlah kredit 1.083.551 1.052.068

Ket : *Untuk tahun 2013

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA48

ANALIsIs DAN PEMBAHAsAN MANAJEMEN

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

sementara itu, kredit yang direstrukturisasi pada

tahun 2013 berkurang karena angsuran kredit,

dengan saldo akhir tahun 2013 tercatat Rp.0,89 miliar,

turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp.1,55

miliar.

PENDAPATAN BERsIH

Tata kelola perusahaan yang baik yang disesuaikan

dengan iklim usaha dan kondisi pasar telah

mendorong perseroan membukukan pendapatan

perusahaan yang positif. sepanjang tahun 2013

perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar

Rp.61,39 miliar. Pendapatan bunga bersih

menyumbang kontribusi terbesar dengan porsi

mencapai 92,61% terhadap total pendapatan bersih

perseroan. Pendapatan bunga bersih mengalami

peningkatan sebesar 1,78% dari Rp.55,84 miliar pada

tahun 2012 menjadi Rp.56,85 miliar pada tahun 2013.

Meningkatnya pendapatan bunga bersih mayoritas

disumbang oleh pendapatan bunga yang berasal dari

penyaluran kredit yang porsinya mencapai 89,78%

dari total pendapatan bunga yang mencapai

Rp.143,44 miliar.

Pada tahun 2013, pendapatan operasional

berkontribusi sebesar 7,39% terhadap total

pendapatan bersih perseroan. Perolehan pendapatan

operasional yang mencapai sebesar Rp.4,54 miliar

banyak dikontribusikan dari perolehan pendapatan

administrasi. Kontribusi dari pendapatan adminstrasi

pada 2013 mencapai 44,20% dari total pendapatan

operasional, diikuti dengan kontribusi dari

pendapatan provisi dan komisi lainnya yang mencapai

29,30% dari total pendapatan operasional.

LABA BERsIH

Pada tahun 2013 Bank Ina Perdana berhasil

membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp.11,02

miliar. Perolehan laba Bank Ina Perdana pada tahun

2013 banyak dikontribusikan pendapatan bunga yang

berasal dari penyaluran kredit. Dari total kredit yang

disalurkan pada tahun 2013 yang mencapai Rp.1,05

triliun, perseroan membukukan pendapatan bunga

sebesar Rp.128,78 miliar. Pendapatan bunga bersih

Bank Ina Perdana pada tahun 2013 meningkat sebesar

1,82% secara year on year.

Perolehan laba perseroan juga didorong oleh

keberhasilan perseroan menekan beban operasional

sepanjang tahun 2013. Beban operasional mengalami

penurunan sebesar 5,78% dari Rp.53,46 miliar pada

tahun 2012 menjadi Rp.50,37 miliar pada tahun 2013.

Tabel Kolektibilitas Kredit 2012-2013Dalam Jutaan Rupiah

Kolektibilitas kredit 2012 2013 Pangsa(%) Pangsa (%)

2012 2013

Lancar 1.050.613 1.013.992 96,96 96,38

Dalam perhatian khusus 28.994 34.207 2,68 3,25

Kurang lancar - - - -

Diragukan 8 - 0,001 -

Macet 3.936 3.869 0,36 0,37

Jumlah 1.083.551 1.052.068 100 100

Tabel Pendapatan Bunga Bersih 2012-2013Dalam Jutaan Rupiah

Pendapatan 2012 2013 ∆(%)

- Pendapatan bunga 152.350 143.443 -5,85

- Beban bunga (96.511) (86.590) -10,28

Pendapatan bunga bersih 55.839 56.853 1,82

Tabel Pendapatan Operasional 2013Dalam Jutaan Rupiah

Pendapatan 2013 Pangsa (%)

- Pendapatan administrasi 2.005 44,20

- Pendapatan provisi dan komisi lainnya 1.329 29,30

- Pemulihan cadangan kerugian penurunan

nilai aset produktif dan non produktif 514 11,33

- Keuntungan dari realisasi penjualan

efek-efek-bersih 80 1,76

- Keuntungan penjualan aset tetap 63 1,39

- selisih kurs 49 1,08

- Pendapatan lain-lain 496 10,94

Jumlah pendapatan operasional 4.536 100

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 49

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Penurunan terbesar dari beban operasional terjadi

pada penurunan rugi penjualan agunan yang diambil

alih sebesar 96,53%, diikuti oleh penurunan pada nilai

kerugian dari penjualan nilai wajar efek yang

diperdagangkan sebesar 86,35%.

sejalan dengan pencapaian laba sebelum pajak

sebesar Rp.11,02 miliar, perseroan berhasil

membukukan laba bersih sebesar Rp.7,82 miliar pada

tahun 2013.

BIAYA-BIAYA

Di tengah pengetatan likuiditas yang terjadi

sepanjang 2013, Bank Ina Perdana memilih untuk

mengutamakan penghimpunan dana dan lebih

selektif dalam penyaluran kredit. Hasilnya, beban

bunga mengalami penurunan sebesar 10,28% secara

year on year dari Rp.96,51 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.86,59 miliar pada tahun 2013.

Pada 2013, beban operasional mengalami

penurunan sebesar 5,78%. Penurunan disumbang

oleh kerugian penjualan agunan yang diambil alih

sebesar 96,53% dari Rp.2,22 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.77 juta pada tahun 2013. Penurunan

beban operasional juga dikontribusikan oleh

penurunan yang signifikan sebesar 86,35% pada

beban kerugian dari penjualan nilai wajar efek yang

diperdagangkan dari Rp.4,21 miliar pada tahun 2012

menjadi Rp.575 juta pada tahun 2013.

sementara itu, beban umum dan administrasi serta

beban karyawan masing-masing membukukan

kenaikan sebesar 2,52% dan 17,05% secara year on

year. secara keseluruhan beban operasional pada

2013 mengalami penurunan dari Rp.53,46 miliar pada

tahun 2013 menjadi sebesar Rp.50,37 miliar pada

tahun 2012.

INDIKATOR KEUANGAN UTAMA

CAR

Pada tahun 2013, perseroan mampu menjaga

tingkat kecukupan modal yang tercermin pada rasio

Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio CAR Bank Ina

Perdana setelah memperhitungkan risiko kredit,

operasional dan pasar pada periode tahun 2013

mencapai 16,71%. Rasio CAR perseroan mengalami

kenaikan dibandingkan posisi tahun 2012 yang

berada di level 16,05%. Dengan demikian, rasio CAR

perseroan masih jauh berada diatas ketentuan Bank

Indonesia yang sebesar 8%.

ROA & ROE

Return on Asset (ROA) Bank Ina Perdana pada

tahun 2013 berada di level 0,80%, menurun

dibandingkan posisi tahun 2012 yang sebesar 1,22%.

sementara itu, rasio Return on Equity (ROE) yang

mencerminkan efektifitas tingkat pengembalian atas

modal inti pada tahun 2013 mencapai 5,35%. Rasio

ROE perseroan pada tahun 2013 menurun jika

dibandingkan dengan posisi tahun 2012, namun jauh

lebih baik jika dibandingkan posisi tahun 2011 yang

sebesar 1,99%.

Tabel Laba bersih 2011-2013Dalam jutaan rupiah

Laba 2011 2012 2013

Laba bersih 2.340 13.128 7.824

Tabel Biaya Bunga dan Beban Operasional 2012-2013Dalam jutaan rupiah

Biaya 2012 2013 ∆(%)

Beban bunga 96.511 86.590 -10,28

Beban operasional

- Beban umum & administrasi 26.524 27.192 2,52

- Beban karyawan 19.034 22.279 17,05

- Rugi dari penjualan nilai wajar

efek yang diperdagangan-bersih 4.213 575 -86,35

- Rugi penjualan agunan yang

Diambil alih 2.218 77 -96,53

- Beban lainnya 1.471 246 -83,28

Jumlah beban operasional 53.460 50.369 -5,78

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA50

ANALIsIs DAN PEMBAHAsAN MANAJEMEN

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 51

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

NIM

Pengetatan likuiditas yang terjadi sepanjang 2013

telah mendorong tingginya biaya dana. Guna

menyiasati hal tersebut, pada tahun 2013 Manajemen

berupaya mendorong pertumbuhan dana murah

dibandingkan dana mahal. Hal itu tercermin dari

meningkatnya porsi dana murah yang terdiri dari

tabungan dan giro. Di sisi lain, perseroan mulai

memperbesar porsi penyaluran kredit konsumsi untuk

meningkatkan margin. Hasilnya, dalam tiga tahun

terakhir perseroan berhasil membukukan

peningkatan rasio net Interest Margin (NIM). NIM pada

tahun 2012 mengalami peningkatan dari 3,79%

menjadi 4,07%. Pada tahun 2013, rasio NIM kembali

mengalami peningkatan menjadi 4,55%.

BOPO

Rasio beban operasional terhadap pendapatan

operasional (BOPO) Bank Ina Perdana memang masih

terbilang belum cukup efisen yang tercermin dari

rasio BOPO di level 95,00% pada tahun 2013. Pada

periode tersebut terjadi kenaikan beban karyawan

sebesar 17,05% dari Rp.19,03 miliar

pada tahun 2012 menjadi Rp22,28

miliar pada tahun 2013. Rasio BOPO

perseroan mengalami kenaikan bila

dibandingkan posisi 2012 yang sebesar

91,43%. Kondisi ini berbeda dengan

tahun 2012 dimana, perseroan berhasil

meningkatkan efisiensi dengan

menekan BOPO hingga turun sebesar

7,79% dari posisi 99,22% pada tahun

2011.

LDR

Pada tahun 2013, perseroan tetap

konsisten dalam menjalankan peran

intermediasi perbakan yang tercermin

pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).

Dalam tiga tahun terakhir, rasio LDR

terjaga di kisaran 85%. Tingkat LDR

Bank Ina Perdana pada 2011 mencapai

87,92%. Pada tahun 2012 angkanya

mengalami penurunan menjadi 81,60%. Namun pada

tahun 2013 rasio LDR kembali naik dan terpelihara

dilevel 87,17%. Perseroan bertekad untuk menjaga

rasio ini di kisaran 85% dan tidak melebihi 90%.

PERMODALAN

Hingga tahun 2013 posisi ekuitas perseroan

mencapai Rp.170,25 miliar, meningkat sebesar 27,08%

dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp.133,98

miliar. Pada tahun 2013 pemegang saham telah

melakukan penyetoran tambahan modal sebesar

Rp.30 miliar. Langkah tersebut dilakukan agar

perseroan dapat mempertahankan rasio modal yang

sehat dalam rangka mendukung bisnis.

Jumlah modal inti perseroan pada tahun 2013

meningkat sebesar 30,78%. sejalan dengan kenaikan

tersebut, jumlah modal perseroan mengalami

peningkatan sebesar 38,12% dari Rp.119,92 miliar

pada tahun 2012 menjadi Rp.165,63 miliar pada tahun

2013. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum

(KPMM) setelah memperhitungkan risiko kredit,

operasional dan pasar mencapai 16,71%.

Tabel Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 2011-2012Dalam persen (%)

Rasio KPMM 2011 2012 2013

Rasio KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan operasional 15,20 16,05 17,10

Rasio KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit, operasional dan pasar 15,05 16,05 16,71

Tabel Permodalan 2012-2013Dalam jutaan rupiah

Modal 2012 2013 ∆(%)

Komponen modal

- Modal inti 119.494 156.270 30,78

- Modal pelengkap 422 9.361 2118,25

Jumlah modal 119.916 165.631 38,12

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

- Risiko kredit 651.034 864.838 32,84

- Risiko pasar - 22.802 -

- Risiko operasional 96.104 103.736 7,94

Jumlah ATMR risiko kredit, pasar dan operasional 747.138 991.376 32,69

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA52

ANALIsIs DAN PEMBAHAsAN MANAJEMEN

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian VGood Corporate Governance

1. Pendahuluan2. Penerapan Tata kelola Perusahaan Yang Baik3. Prinsip GCG4. struktur GCG5. Penerapan Customer Due Diligence 6. sistem Pengendalian Intern7. Kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi8. Kebijakan Remunerasi9. share Option10. Penyimpangan Internal11. Permasalahan Hukum12. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan13. Buy Back shares dan Buy Back Obligasi Bank14. Rencana strategis Bank15. Pemberian Dana Untuk Kegiatan sosial16. Upaya Memperkuat GCG17. Whistle Blowing system18. Laporan sistem Teknologi Informasi

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 53

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA54

gOOD CORPORATE gOVERnAnCE

Penerapan GCG secara konsisten pada kondisi

persaingan yang semakin kompetitif akan memperkuat Nilai dan posisi daya saing

perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola

sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan

memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan

stakeholders

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 55

BANK merupakan lembaga intermediasi yang

berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Dari definisi Bank tersebut di atas

dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Bank dalam

menjalankan kegiatan usahanya bergantung pada

tingkat kepercayaan masyarakat untuk bersedia

menyimpan dana pada Bank tersebut.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank,

melindungi kepentingan stakeholders, dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai

etika yang berlaku umum pada industri perbankan,

Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan

berpedoman pada prinsip good Corporate governance

(GCG) sebagaimana yang disebut di dalam Peraturan

Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang

Pelaksanaan good Corporate governance Bagi Bank

Umum sebagaimana diubah dengan PBI No 8/14/

PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No 8/4/PBI/2006

Tentang Pelaksanaan good Corporate governance Bagi

Bank Umum. sedangkan dalam pelaksanaannya

diatur dalam surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/

DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal : Pelaksanaan

good Corporate governance bagi Bank Umum. yang

mewajibkan semua Bank melaksanakan prinsip-

prinsip GCG dalam setiap kegiatan usahanya, pada

seluruh tingkatan atau jenjang organisasi meliputi

seluruh pengurus dan karyawan Bank, mulai dari

Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan pengawai

tingkat pelaksana.

Adapun yang dimaksud dengan GCG adalah suatu

tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip

keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accounta bility),

pertanggungjawaban (responsibility), indepen densi

(independency), dan kewajaran (fairness). Penerapan GCG

secara konsisten pada kondisi persaingan yang ketat akan

memperkuat daya saing perusahaan, memaksimalkan

nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko

secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan

memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan

stakeholders, sehingga Bank Ina Perdana dapat beroperasi

dan tumbuh secara berkesinambungan dalam jangka

panjang.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN yANG BAIK

Bank Ina Perdana berkomitmen penuh

melaksanakan GCG berlandaskan pada lima prinsip di

atas dan telah dituangkan dalam pedoman internal

GCG, yaitu Pedoman Pelaksanaan good Corporate

governance No. COM/001/00/0312 tanggal 30 Maret

2012, disusun sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia.

Pedoman GCG ini merupakan acuan internal

dalam pelaksanaan GCG agar seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi yang ada pada Bank, dalam

mengelola Bank dan menjalankan usahanya

senantiasa terarah dan terkontrol, dapat

meningkatkan kinerja, mampu melindungi

kepentingan stakeholders dan dapat meningkatkan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku

umum, pada industri perbankan, secara terus

menerus dan berkesinambungan.

sesuai surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/

DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal: Pelaksanaan

good Corporate governance bagi Bank Umum,

menyebutkan bahwa pelaksanaan GCG merupakan

salah satu faktor penting, baik bagi regulator maupun

bank, dalam melakukan penilaian sendiri (Self

Assessment) atas Tingkat Kesehatan Bank dengan

menggunakan pendekatan Risiko (Risk Based Bank

Rating/RBBR).

Dari hasil penilaian sendiri atas Pelaksanaan GCG

Bank, ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan GCG

Bank pada akhir Desember 2013 memperoleh

peringkat 2 (dua) atau “baik”. Adapun dasar

pertimbangannya adalah bank mempunyai analisis

kecukupan dan efektivitas pelaksanaan prinsip-

prinsip good Corporate governance yang di tuangkan

dalam kertas kerja penilaian sendiri (self assessment),

dengan pokok-pokok hasil penilaian, sebagai berikut:

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA56

1. Ketentuan Bank Indonesia tentang

persyaratan Jumlah, Komposisi, Kriteria dan

Independensi serta Integritas, Kompetensi

dan Reputasi Keuangan Dewan Komisaris

maupun Direksi dapat dipenuhi oleh Bank. Hal

tersebut dipertegas juga oleh Bank Indonesia

melalui surat No.15/47/DPB1/PB1-7/Rahasia

tertanggal 20 Desember 2013 Perihal susunan

Pengurus Bank dan surat dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) No. s-1/PB.313/2014

tertanggal 6 Januari 2014 Perihal susunan

Pengurus Bank.

2. Pembentukan keanggotaan Komite telah

sesuai dengan persyaratan yang ditentukan

oleh Bank Indonesia/OJK. Komite-komite yang

dibentuk telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik, yakni

membantu Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan dan pengambilan

keputusan perusahaan yang bersifat strategic.

3. satuan Kerja Audit Intern, satuan Kerja

Manajemen Risiko dan satuan Kerja

Kepatuhan dapat melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik.

4. struktur Permodalan Bank semakin kuat

dengan adanya penambahan modal disetor

sebesar Rp. 30 Milyar. Dipertegas surat Bank

Indonesia No. 15/22/DPB1/PB1-7 tertanggal 6

september 2013 Perihal Perubahan Komposisi

Kepemilikan Bank.

5. Perubahan status perseroan dari perseroan

tertutup menjadi perseroan terbuka. sesuai

dengan akta pernyataan keputusan

pemegang saham nomor 31 tanggal 9

september 2013, di mana perseroan menjadi

perusahaan terbuka dan telah terbitnya surat

dari Otoritas Jasa Keuangan bernomor

s-484/D.04/2013 tertanggal 31 Desember

2013 perihal Pemberitahuan Efektifnya

Pernyataan Pendaftaran, maka dapat

dikatakan bahwa proses IPO berjalan dengan

sukses, dimana hal tersebut membuktikan

juga bahwa Bank dalam kondisi sehat yang

tercermin dari hasil due dilligence yang

dilakukan oleh pihak eksternal terhadap tiga

aspek yakni aspek keuangan, aspek

transparansi dan aspek hukum selama proses

IPO berlangsung dan telah divalidasi oleh

otoritas terkait. Proses IPO dapat berjalan

dengan baik karena didukung oleh kondisi

keuangan dan fundamental tingkat kesehatan

yang baik pada saat pemeriksaan oleh

Otoritas terkait. seiring dengan suksesnya

IPO maka Rasa percaya diri yang semakin

tinggi di kalangan Pengurus maupun

Karyawan. Keberhasilan pelaksanaan IPO juga

memberikan pengaruh terhadap membaiknya

reputasi Bank.

6. Kinerja keuangan Bank semakin membaik,

Pencapaian Business Plan sampai akhir

Desember 2013 relatif baik, Laba setelah pajak

yang tercapai dapat memenuhi target yang

ditetapkan dalam RBB. Dalam RBB (revisi)

bahwa target laba kumulatif setelah pajak

yang harus dicapai Bank tahun 2013 sebesar

Rp 8,04 miliar, dan pada tahun 2013 Bank

mampu mencatat Laba sebesar Rp 7,82 miliar

atau tingkat pencapaian relatif baik sebesar

97,3%.

7. fundamental Bank pada tahun 2013 tetap

kuat yaitu ditandai dengan tidak adanya

AYDA, kualitas kredit masih mampu dipelihara

dengan baik (NPL gross per posisi 31 Des 2013

0,38%), disamping penyaluran kredit yang

lebih mandiri (porsi kepada Pihak Terkait

turun secara signifikan) demikian juga

dengan adanya Penambahan Modal semakin

memperkokoh fundamental Bank (modal

disetor meningkat sebesar Rp. 30 miliar).

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 57

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG

Definisi Peringkat

Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan good Corporate governance yang secara umum

baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip good Corporate governance. Apabila

terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip good Corporate governance, maka secara umum kelemahan

tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

Analisis

Dari hasil penilaian sendiri atas Pelaksanaan GCG Bank, ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan GCG Bank

memperoleh peringkat 2 (dua) atau “baik”. Adapun dasar pertimbangannya adalah karena Pelaksanaan prinsip-

prinsip good Corporate governance secara umum telah dilaksanakan sebagaimana dapat dilihat bahwa:

1. Ketentuan Bank Indonesia tentang persyaratan Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi, serta

Integritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan Dewan Komisaris maupun Direksi dapat dipenuhi oleh Bank.

Hal tersebut dipertegas juga oleh Bank Indonesia via surat No.15/47/DPB1/PB1-7/Rahasia tertanggal 20

Desember 2013 Perihal susunan Pengurus Bank dan surat dari Otoritas Jasa Keuangan No. s-1/PB.313/2014

tertanggal 6 Januari 2014 Perihal susunan Pengurus Bank.

2. Bank memberikan perhatian serius terhadap penerapan strategi Anti Fraud dalam mengontrol tingkat

kemungkinan dan kesempatan melakukan Fraud serta kolusi dan penyalahgunaan wewenang, dapat dilihat

dengan adanya :

• setiap karyawan baru, wajib menandatangani “Deklarasi Anti Fraud” dan “surat Pernyataan

Penghindaran Benturan Kepentingan”.

• Penerbitan surat Edaran Direksi No. sE/DIR/004/0913 Tanggal 23 september 2013 Perihal Mencegah

dan Menghindari Tindakan fraud.

3. struktur Permodalan Bank semakin kuat dengan adanya penambahan Modal disetor sebesar Rp. 30 Milyar.

Dipertegas surat Bank Indonesia No. 15/22/DPB1/PB1-7 tertanggal 6 september 2013 Perihal Perubahan

Komposisi Kepemilikan Bank.

4. Proses IPO yang sukses juga membuktikan bahwa Bank dalam kondisi sehat yang tercermin dari hasil due

dilligence oleh pihak eksternal (Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal) terhadap tiga aspek yakni

aspek keuangan, aspek transparansi dan aspek hukum selama proses IPO berlangsung dan telah dikonfirmasi

oleh otoritas terkait. seiring dangan adanya IPO maka Rasa percaya diri yang semakin tinggi di kalangan

Pengurus maupun Karyawan.

5. fundamental Bank sekarang ini jauh lebih kuat dibanding tahun sebelumnya ditandai dengan tidak adanya

AYDA dan Kredit yang Bermasalah yang relatif sangat kecil dan cenderung menurun, disamping penyaluran

kredit yang lebih mandiri (bukan kepada Pihak Terkait) demikian juga dengan adanya Penambahan Modal

semakin memperkokoh fundamental Bank.

6. Dalam tahun 2013, Bank Ina memperoleh penghargaan dari Pihak Eksternal berupa :

• Pada bulan April 2013 menerima penghargaan dari Anugerah Citra Indonesia 2013 sebagai The Best

Improvement Bank Of The Year.

• Pada bulan september 2013, Bank Ina menerima penghargaan dari Economic Review berupa “Anugerah

Perbankan Indonesia 2013 diberikan kepada Edy Kuntardjo – Bank Ina Perdana Bank Modal Inti < Rp 1 T

Peringkat 2 CEO in Leadership”.

Namun demikian kualitas supervisi atas kegiatan operasional masih memiliki ruang untuk ditingkatkan, sehingga

kemungkinan timbulnya kejadian kecurangan dapat dihindari.

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA58

PRINSIP GCG

Berikut ini uraian singkat prinsip-prinsip dalam

pelaksanaan GCG pada Perseroan, yakni:

• Keterbukaan (Transparency), yaitu

keterbukaan dalam mengemukakan informasi

yang material dan relevan serta keterbukaan

dalam proses pengambilan keputusan. Bank

mengungkapkan informasi secara tepat

waktu, memadai, jelas, akurat, dan mudah

diperbandingkan, serta mudah diakses oleh

stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip

keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi

kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia

Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.

• Akuntabilitas (Accountibility), yaitu kejelasan

fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban

organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan

secara efektif. Bank memiliki ukuran kinerja

dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran

yang konsisten dengan corporate values,

sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai

pencerminan akuntabilitas Bank. Dalam

hubungan ini Bank menetapkan tanggung

jawab yang jelas dari masing-masing organ

organisasi yang selaras dengan visi, misi,

sasaran usaha dan strategi perusahaan serta

memastikan terdapatnya check and balance

dalam pengelolaan Bank.

• Tanggung Jawab (Responsbility), yaitu

kesesuaian pengelolaan Bank dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang

sehat. sebagai wujud pertanggung jawaban

untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bank

harus berpegang pada prinsip-prinsip kehati-

hatian (prudential banking practices) dan

mentaati peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Bank harus bertindak sebagai

good corporate citizen (warga negara

perusahaan yang baik) termasuk peduli

terhadap lingkungan dan melaksanakan

tanggung jawab sosial.

• Independensi (Independency), yaitu

pengelolaan Bank secara profesional tanpa

pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank

menghindari terjadinya dominasi yang tidak

wajar oleh stakeholders manapun, dan tidak

terpengaruh oleh kepentingan sepihak, serta

bebas dari benturan kepentingan (conflict of

interest), dan setiap keputusan berdasarkan

objektifitas serta bebas dari tekanan dari

pihak manapun.

• Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan

kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

stakeholders yang timbul berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Bank memperhatikan

kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan

azas kesetaraan dan kewajaran (equal

treatment) serta memberikan/menyampaikan

pendapat bagi kepentingan Bank atau

mempunyai akses terhadap informasi sesuai

dengan prinsip keterbukaan.

STRUKTUR GCG

struktur kelembagaan sebagai perangkat

pendukung pengimplementasian GCG yang terbentuk

pada Perseroan sepenuhnya didukung Dewan

Komisaris, Direksi, dan seluruh jajaran karyawan tanpa

terkecuali. Berikut struktur GCG pada Perseroan:

Organ Utama:

• Rapat umum pemegang saham (RUPs);

• Dewan komisaris;

• Direksi.

Organ Pendukung:

• Komite-komite;

• sekretaris perusahaan;

• sistem Pengendalian Intern.

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang saham (RUPs) menjadi

Organ Utama Perseroan yang memiliki wewenang

yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan

Komisaris dalam batas yang ditentukan sesuai

dengan undang-undang dan/atau anggaran dasar.

Melalui RUPs, pemegang saham berhak memperoleh

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 59

keterangan mengenai Perseroan baik dari Direksi

maupun Dewan Komisaris, tentunya sepanjang

berhubungan acara rapat dan tidak bertentangan

dengan kepentingan Perseroan.

sebagai perangkat penting dalam gCg, RUPs

dilakukan setiap tahun oleh Perseroan. RUPs terdiri

atas RUPs Tahunan (RUPsT) dalam rangka pengesahan

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),

RUPsT dalam rangka pengesahan Laporan Tahunan

dan Perhitungan Tahunan, serta RUPs Luar Biasa

(RUPsLB) yang penyelenggarannya dapat dilakukan

sewaktu-waktu.

Keputusan yang dicapai melalui RUPsT diambil

berdasarkan kepentingan Perseroan. Agenda penting

yang dibahas dalam RUPsT antara lain meliputi:

pertanggungjawaban dewan komisaris dan direksi

menyangkut pengelolaan Perseroan; keputusan

mengenai penetapan anggaran dasar; pengangkatan,

dan pemberhentian dewan komisaris dan dewan

direksi; serta pembagian tugas dan wewenang dewan

komisaris dan dewan direksi dan hal-hal lainnya.

DEWAN KOMISARIS

susunan Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana

Tbk sebagaimana dipertegas oleh Bank Indonesia

melalui surat No.15/47/DPB1/PB1-7/Rahasia

tertanggal 20 Desember 2013 Perihal susunan

Pengurus Bank dan surat dari Otoritas Jasa Keuangan

No. s-1/PB.313/2014 tertanggal 6 Januari 2014 Perihal

susunan Pengurus Bank bahwa Dewan Komisaris

Bank Ina adalah sebagai berikut:

Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi

Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria,

dan Independensi Dewan Komisaris seperti yang

ditentukan oleh Bank Indonesia sudah terpenuhi,

dengan gambaran, sebagai berikut:

1. Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3

(tiga) orang dipimpin oleh Komisaris Utama

dan semua anggota Dewan Komisaris

berdomisili di Indonesia.

2. 67 % (enam puluh tujuh perseratus) dari

jumlah anggota Dewan Komisaris adalah

Komisaris Independen. seluruh anggota

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,

dan/atau hubungan keluarga dengan anggota

Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau

Pemegang saham Pengendali atau hubungan

dengan Bank sehingga tidak mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

Keberadaan Komisaris Independen ini dapat

menciptakan check and balance, menghindari

benturan kepentingan (confict of interest)

dalam pelaksanaan tugasnya serta melindungi

kepentingan stakeholders.

3. semua anggota Dewan Komisaris memenuhi

persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan

dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia tentang

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and

Proper Test).

• Birawa Natapradja menjabat sebagai

Komisaris Utama dan merangkap

sebagai Komisaris Independen setelah

memperoleh persetujuan dari Bank

Indonesia melalui surat Bank Indonesia

No. 14/101/GBI/DPIP/Rahasia tertanggal

4 september 2012 Perihal Keputusan Uji

Kemampuan dan Kepatutan (Fit and

Proper Test) dari Komisaris Utama

menjadi Komisaris Utama merangkap

sebagai Komisaris Independen.

• Hari sugiharto menjabat sebagai

Komisaris Independen setelah

memperoleh persetujuan dari Bank

Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Birawa Natapradja Komisaris Utama

merangkap Komisaris Independen

Hari sugiharto Komisaris Independen

Winadewi Hanantha Komisaris

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA60

Indonesia melalui surat Bank Indonesia

No.10/66/GBI/DPIP/Rahasia tertanggal 7

Mei 2008 Perihal Keputusan atas

Perubahan status Jabatan Komisaris

Bank Ina Perdana menjadi Komisaris

Independen.

• Winadewi Hanantha menjabat sebagai

Komisaris setelah memperoleh

persetujuan dari Bank Indonesia melalui

surat Bank Indonesia No. 14/152/GBI/

DPIP/Rahasia tertanggal 7 Desember

2012 Perihal Keputusan Uji Kemampuan

dan Kepatutan (Fit and Proper Test)

terhadap Peralihan Jabatan dari Direktur

Bisnis Menjadi Komisaris.

4. Tidak ada anggota Dewan Komisaris

merangkap jabatan sebagai anggota Dewan

Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada

1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga

keuangan. selain persyaratan berupa Jumlah,

Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan

Komisaris seperti yang ditentukan oleh Bank

Indonesia, semua anggota Dewan Komisaris

memenuhi persyaratan Integritas,

Kompetensi, dan Reputasi Keuangan sehingga

pelaksanaan fungsi pengawasan untuk

kepentingan Bank dapat dilaksanakan dengan

baik.

semua anggota Dewan Komisaris memiliki

Integritas paling kurang mencakup:

• Memiliki akhlak dan moral yang baik,

antara lain ditunjukkan dengan sikap

mematuhi ketentuan yang berlaku,

termasuk tidak pernah dihukum karena

terbukti melakukan Tindak Pidana

Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh)

tahun terakhir sebelum dicalonkan;

• Memiliki komitmen untuk mematuhi

peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

• Memiliki komitmen terhadap

pengembangan operasional Bank yang

sehat;

• Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus

uji kemampuan dan kepatutan (fit and

proper test).

semua anggota Dewan Komisaris memiliki

Kompetensi paling kurang mencakup:

• Pengetahuan di bidang perbankan yang

memadai dan relevan dengan jabatannya;

• Pengalaman di bidang perbankan dan/

atau bidang keuangan.

semua anggota Dewan Komisaris memiliki

Reputasi keuangan paling kurang mencakup:

• Tidak memiliki kredit macet;

• Tidak pernah dinyatakan pailit atau

menjadi anggota Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu

perseroan dinyatakan pailit berdasarkan

ketetapan pengadilan dalam waktu 5

(lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.

Frekuensi Rapat

sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris telah

mengadakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali dengan

data, sebagai berikut:

Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung

jawab, sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan

secara kolektif telah bertugas melakukan

pengawasan dan memberikan nasehat kepada

Direksi serta memastikan bahwa Bank telah

melaksanakan GCG. Dalam melakukan

pengawasan Komisaris telah mengarahkan,

memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan

kebijakan strategis Bank.

2. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai

pengawas dan penasehat, Dewan Komisaris

frekuensi Rapat

No. Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

1 Birawa Natapradja 9 3 67%

2 Hari sugiharto 9 0 100%

3 Winadewi Hanantha 9 0 100%

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 61

tidak terlibat dalam mengambil keputusan

kegiatan operasional, kecuali:

• Penyediaan dana kepada pihak terkait

sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit; dan

• Hal-hal lain yang ditetapkan dalam

Anggaran Dasar Bank atau peraturan

perundangan yang berlaku.

3. Keterlibatan atau persetujuan Dewan

Komisaris dalam pengambilan keputusan

kegiatan operasional merupakan bagian dari

tugas dan pengawasan Dewan Komisaris

sehingga tidak meniadakan tanggung jawab

Direksi dalam melaksanakan kepengurusan

Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan

Komisaris tersebut merupakan upaya

pengawasan dini yang perlu dilaksanakan.

4. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa

Direksi telah menindaklanjuti temuan audit

dan rekomendasi dari satuan kerja audit

intern Bank, auditor eksternal, hasil

pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain.

5. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya, Dewan Komisaris telah memiliki

pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat

mengikat bagi setiap anggota Dewan

Komisaris. yang mengatur tentang:

• Pengaturan etika kerja;

• Waktu kerja; dan

• Pengaturan rapat.

6. Dalam rangka mendukung efektivitas

pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,

Dewan Komisaris telah membentuk 3 (tiga)

komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau

Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

sebanyak 80% (delapan puluh perseratus) dari

jumlah anggota Komite Audit dan Komite

Pemantau Risiko merupakan Komisaris

Independen dan Pihak Independen. Yang

dimaksud Pihak Independen bagi anggota

Komite adalah pihak di luar Bank yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan

keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi

dan/atau Pemegang saham Pengendali atau

hubungan dengan Bank, yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen. Ketua Komite

Pemantau Risiko dan Ketua Remunerasi dan

Nominasi dirangkap oleh 1 (satu) orang,

namun perangkapan jabatan ini masih

memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Komite Audit

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris maka

diterbitkan surat Keputusan Direksi No. sK/

DIR/011/0612 tentang Penunjukan Keanggotaan

”Komite Audit” tertanggal 29 Juni 2012, di mana

dalam susunan keanggotaan ini telah dipenuhi

adanya pihak independen yang memiliki keahlian di

bidang keuangan atau akuntansi, serta pihak

independen yang memiliki keahlian di perbankan.

Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 2 (dua) orang

Komisaris Independen, seorang Komisaris, seorang

Pihak Independen yang ahli di bidang keuangan atau

akuntansi dan seorang Pihak Independen yang ahli di

bidang perbankan.

Pengangkatan anggota Komite Audit dilaksanakan

setelah sebelumnya dilakukan proses seleksi dan

penelitian terhadap track record masing-masing

anggota, sehingga dapat diyakini bahwa semua

anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak, dan

moral yang baik, yang dapat menunjang dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

anggota Komite Audit.

Komite Audit telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya yakni melakukan pemantauan

dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit

serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam

rangka menilai kecukupan pengendalian intern

termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Komite Audit telah melakukan pemantauan

dan evaluasi terhadap:

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA62

1. Pelaksanaan tugas satuan Kerja Audit Intern;

2. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor

Akuntan Publik dengan standar audit yang

berlaku;

3. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar

akuntansi yang berlaku;

4. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas

hasil temuan satuan Kerja Audit Intern,

akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank

Indonesia, guna memberikan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris.

5. Komite Audit telah memberikan rekomendasi

mengenai penunjukan Akuntan Publik dan

Kantor Akuntan Publik kepada Dewan

Komisaris.

sepanjang tahun 2013 Komite Audit mengadakan

rapat sebanyak 9 (sembilan) kali diikuti oleh:

Komite Pemantau Risiko

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris maka

diterbitkan surat Keputusan Direksi No. sK/

DIR/013/0612 tentang Penunjukan Keanggotaan

”Komite Pemantau Risiko” tertanggal 29 Juni 2012, di

mana dalam susunan keanggotaan ini telah dipenuhi

adanya pihak independen yang memiliki keahlian di

bidang keuangan, serta pihak independen yang

memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.

Keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari 2

(dua) orang Komisaris Independen, seorang Komisaris,

seorang Pihak Independen yang ahli di bidang

keuangan dan seorang Pihak Independen yang ahli di

bidang manajemen risiko.

Pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko

dilaksanakan setelah sebelumnya dilakukan proses

seleksi dan penelitian terhadap track record masing-

masing anggota sehingga dapat diyakini bahwa

semua anggota Komite Pemantau Risiko memiliki

integritas, akhlak, dan moral yang baik, yang dapat

menunjang dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Komite Pemantau Risiko telah melakukan:

1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan

manajemen risiko dengan pelaksanaan

kebijakan tersebut;

2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas

Komite Manajemen Risiko dan satuan Kerja

Manajemen Risiko, guna memberikan

rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

susunan Keanggotaan Komite Audit

Posisi Nama Jabatan

Ketua Birawa Natapradja Komisaris Utama

Merangkap

Komisaris Independen

Anggota 1. Dr. Timotius Pihak Independen

2. Edy sukarno Pihak Independen

3. Hari sugiharto Komisaris Independen

4. Winadewi Hanantha Komisaris

frekuensi Rapat

Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

Birawa Natapradja 9 2 77,8%

Dr. Timotius 9 2 77,8%

Edy sukarno 9 1 88,9%

Hari sugiharto 9 0 100%

Winadewi Hanantha 9 0 100%

susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko

Posisi Nama Jabatan

Ketua Hari sugiharto Komisaris Independen

Anggota 1. Dr. Timotius Pihak Independen

2. Edy sukarno Pihak Independen

3. Birawa Natapradja Komisaris Utama

Merangkap Komisaris

Independen

4. Winadewi Hanantha Komisaris

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 63

sepanjang tahun 2013, Komite Pemantau Risiko

telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali diikuti

oleh:

Komite Remunerasi dan Nominasi

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris maka

diterbitkan surat Keputusan Direksi No. sK/

DIR/012/0612 tertanggal 29 Juni 2012 tentang

Penunjukan Keanggotaan ”Komite Remunerasi dan

Nominasi”. Kenggotaan Komite Remunerasi dan

Nominasi terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris

Independen, seorang Komisaris dan seorang

perwakilan pegawai, yang diwakili oleh Head of

Human Resources dan merupakan Pejabat Eksekutif

Bank.

Komite Remunerasi dan Nominasi telah

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara

lain:

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan

remunerasi;

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai: kebijakan remunerasi

bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang

saham (RUPs), kebijakan remunerasi bagi

Pejabat Eksekutif dan pegawai secara

keseluruhan untuk disampaikan kepada

Direksi;

3. Menyusun dan memberikan rekomendasi

mengenai sistem, serta prosedur pemilihan

dan/atau penggantian anggota Dewan

Komisaris dan Direksi kepada Dewan

Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat

Umum Pemegang saham;

4. Memberikan rekomendasi mengenai calon

anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan

kepada Rapat Umum Pemegang saham;

5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak

Independen yang akan menjadi anggota

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko

kepada Dewan Komisaris;

6. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi

paling kurang sesuai dengan kinerja keuangan

dan pemenuhan cadangan sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-undangan

yang berlaku; prestasi kerja individual;

kewajaran dengan peer group; dan

pertimbangan sasaran dan strategi jangka

panjang Bank.

susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan

Nominasi

sepanjang tahun 2013 Komite Remunerasi dan

Nominasi telah melakukan rapat sebanyak 5 (lima)

kali diikuti oleh:

frekuensi Rapat

Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

Hari sugiharto 5 0 100%

Dr. Timotius 5 1 80%

Edy sukarno 5 0 100%

Birawa Natapradja 5 1 80%

Winadewi Hanantha 5 0 100%

susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi

Posisi Nama Jabatan

Ketua Hari sugiharto Komisaris Independen

Anggota 1. Birawa Natapradja Komisaris Utama

Merangkap

Komisaris Independen

2. Winadewi Hanantha Komisaris

3. Wenijati Kepala Unit Kerja HRD

frekuensi Rapat

Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

Hari sugiharto 5 0 100

Birawa Natapradja 5 0 100

Winadewi Hanantha 5 0 100

Wenijati 5 0 100

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA64

DIREKSI

Pada pertengahan tahun 2013 susunan Direksi

Bank mengalami perubahan, terkait pada tanggal 31

Juli 2013 sdr. Budiarto santoso yang menjabat

sebagai Direktur Operasional, mengundurkan diri dari

Bank Ina Perdana. Untuk mengisi kekosongan jabatan

tersebut, Bank mengajukan Calon Direksi kepada

Bank Indonesia dengan menyampaikan surat No. BI/

DIR/126/0913 tanggal 27 september 2013 perihal

Permohonan Persetujuan Calon Anggota Direksi Bank

Ina Perdana. Adapun calon yang diajukan berasal dari

internal Bank yang dianggap cukup memenuhi

persyaratan untuk mengisi jabatan tersebut yaitu

sdri. Kiung Hui Ngo yang sebelumnya menjabat

sebagai Accounting & Fin. Planning group Head.

setelah memenuhi persyaratan administrasi dan lulus

dari Fit & Proper Test, Bank Indonesia memberi

persetujuan pengajuan tersebut melalui surat No.

15/108/GBI/DPIP/Rahasia tertanggal 18 November

2013 dan sesuai akta pernyataan keputusan sirkular

pemegang saham no. 105 tanggal 27 November 2013.

susunan Direksi Bank Ina Perdana sebagaimana

dipertegas oleh Bank Indonesia melalui surat

No.15/47/DPB1/PB1-7/Rahasia tertanggal 20

Desember 2013 Perihal susunan Pengurus Bank dan

surat dari Otoritas Jasa Keuangan No. s-1/PB.313/2014

tertanggal 6 Januari 2014 Perihal susunan Pengurus

Bank bahwa susunan Direksi Bank Ina Perdana,

sebagai berikut:

Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi

Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan

Independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh

Bank Indonesia telah terpenuhi, dengan gambaran

sebagai berikut:

1. Jumlah Anggota Direksi sebanyak 3 (tiga)

orang dipimpin oleh Direktur Utama dan

semua anggota Direksi berdomisili di

Indonesia.

2. Direktur Utama serta Anggota Direksi lainnya

berasal dari pihak yang independen terhadap

pemegang saham pengendali yakni tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham, dan/atau hubungan

keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

lainnya, Direksi dan/atau Pemegang saham

Pengendali atau hubungan dengan Bank

sehingga tidak mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

3. semua Anggota Direksi memenuhi

persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan

dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia tentang

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and

Proper Test).

• Edy Kuntardjo disetujui oleh BI menjabat

sebagai Direktur Utama melalui surat

Bank Indonesia No. 13/90/GBI/DPIP/

Rahasia tertanggal 11 Agustus 2011

Perihal Keputusan Atas Pengangkatan

Direktur Utama.

• Wardoyo disetujui oleh BI menjabat

sebagai Direktur Kepatuhan melalui surat

Bank Indonesia No. 14/55/GBI/DPIP/

Rahasia tertanggal 12 Juni 2012 Perihal

Keputusan Uji Kemampuan dan

Kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap

Calon Direktur yang Membawahkan

fungsi Kepatuhan.

• Kiung Hui Ngo disetujui oleh BI menjabat

sebagai Direktur Operasional melalui

surat Bank Indonesia No.15/108/GBI/

DPIP/Rahasia Tanggal 18 November 2013

Perihal Keputusan Uji Kemampuan dan

Kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap

Calon Direktur Bank.

4. Tidak ada Anggota Direksi merangkap

jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris,

Direksi

Nama Jabatan

Edy Kuntardjo Direktur Utama

Wardoyo Direktur Kepatuhan

Budiarto santoso *) Direktur Operasional

Kiung Hui Ngo **) Direktur Operasional

Catatan :*) Mengundurkan diri sejak 31 Juli 2013**) Disetujui oleh BI 18 November 2013 dan sesuai akta pernyataan keputusan sirkular pemegang saham no. 105 tanggal 27 November 2013

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 65

Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu)

lembaga/perusahaan bukan lembaga

keuangan.

5. Tidak ada Anggota Direksi baik secara sendiri-

sendiri atau bersama-sama memiliki saham

pada Bank dan/atau pada suatu perusahaan

lain.

6. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya, Direksi tidak memberikan kuasa

umum kepada pihak lain yang dapat

mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi

Direksi. seperti sebagaimana yang diatur

dalam Pedoman Pelaksanaan good Corporate

governance No. COM/001/00/0312 terbit

tanggal 30 Maret 2012 – Kompetensi dan

Integritas Anggota Direksi, yang menyebut

“Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa

umum kepada pihak lain yang mengakibatkan

pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

Pemberian kuasa umum dimaksud adalah

pemberian kuasa kepada satu orang karyawan

atau lebih atau orang lain yang

mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang

dan tanggung jawab Direksi secara

menyeluruh tanpa batasan ruang lingkup dan

waktu”.

selain persyaratan berupa Jumlah, Komposisi,

Kriteria, dan Independensi Direksi seperti yang

ditentukan oleh Bank Indonesia, Direksi Bank

memenuhi persyaratan berupa Integritas, Kompetensi

dan Reputasi keuangan, dengan gambaran sebagai

berikut:

semua Anggota Direksi memiliki Integritas paling

kurang mencakup:

• Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara

lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi

ketentuan yang berlaku, termasuk tidak

pernah dihukum karena terbukti melakukan

Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua

puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;

• Memiliki komitmen untuk mematuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Memiliki komitmen terhadap pengembangan

operasional Bank yang sehat;

• Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji

kemampuan dan kepatutan (fit and proper

test).

semua Anggota Direksi memiliki Kompetensi

paling kurang mencakup:

• Pengetahuan di bidang perbankan yang

memadai dan relevan dengan jabatannya;

• Pengalaman dan keahlian di bidang

perbankan dan/atau bidang keuangan; dan.

• Kemampuan untuk melakukan pengelolaan

strategis dalam rangka pengembangan Bank

yang sehat.

semua Anggota Direksi memiliki Reputasi

Keuangan paling kurang mencakup:

• Tidak memiliki kredit macet;

• Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi

anggota Direksi yang dinyatakan bersalah

menyebabkan suatu perseroan dinyatakan

pailit berdasarkan ketetapan pengadilan

dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum

dicalonkan.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya Direksi telah memiliki pedoman dan tata

tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap

Anggota Direksi yang mengatur tentang:

• Pengaturan etika kerja;

• Waktu kerja; dan

• Pengaturan rapat.

Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sesuai dengan ketentuan GCG, yakni

sebagai berikut:

1. Direksi telah mempertanggungjawabkan

kepengurusannya dalam RUPs sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pertanggungjawaban Direksi tahun buku

2012 dilakukan pada saat RUPs tanggal 30

April 2013 dituangkan pada Berita Acara

Rapat umum Pemegang saham Tahunan Akta

No. 64.

2. Direksi telah mengelola Bank sesuai dengan

kewenangan dan tanggung jawabnya

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA66

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan

audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit

intern Bank, auditor eksternal, hasil

pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain (reff MEMO/

DIR/003/0413 tertanggal 03 April 2013 Perihal

Tindak Lanjut Atas Pemeriksaan Internal

Audit).

4. Direksi senantiasa melaksanakan prinsip-

prinsip good Corporate governance dalam

setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh

tingkatan atau jenjang organisasi.

5. Direksi memberi perhatian serius dalam

mewujudkan Pelaksanaan GCG senantiasa

berjalan dengan baik pada seluruh insan

organisasi Bank, untuk itu berbagai upaya

telah dilakukan, antara lain:

• Dalam setiap acara Pelatihan APU-PPT

yang diselengarakan oleh internal Bank,

Direktur Kepatuhan senantiasa

menyempatkan diri untuk hadir pada

acara tersebut. Direktur Kepatuhan

memberi arahan dan motivasi kepada

karyawan baru, agar bekerja dengan

baik, senantiasa berupaya untuk

mengembangkan diri dan selalu

menjunjung kode etik dan kejujuran.

• Perayaan ulang tahun Bank Ina yang ke-

22 dilaksanakan di Bandung yang

dikemas dalam bentuk acara outing.

Acara outing ini berlangsung pada

tanggal 15 dan 16 Juni 2013 merupakan

event yang pertama kali di Bank Ina,

dimana seluruh karyawan secara nasional

dapat berkumpul di satu tempat dan

dapat bertatap muka secara langsung.

• Melalui acara ini diharapkan dapat

menjalin kekompakan seluruh karyawan

Bank sehingga rasa saling memiliki

terhadap Bank semakin meningkat dan

akan mendorong terwujudnya sikap

saling menjaga dalam bentuk semangat

“Mencegah terjadinya Tindak Fraud” yang

dapat merugikan Bank. Untuk

mendukung hal tersebut pada tanggal 15

Juni 2013 diselengarakan training yang

diikuti oleh seluruh peserta outing yakni

sebanyak 262 (dua ratus enam puluh dua)

orang. Pembicara pada acara tersebut

adalah Bp. Jansen sinamo, dimana Beliau

dikenal sebagai Guru Etos Kerja Indonesia.

Adapun materi yang dibawakan adalah “8

(delapan) Etos kerja Profesional” dalam

mewujudkan seperangkat perilaku kerja

positif seperti :

a. Rajin, Antusias, semangat.

b. Teliti, Tekun, sabar.

c. Jujur, Kerja Keras.

d. Tanggung Jawab.

• Pada Raker Pimpinan yang diseleng-

garakan pada tanggal 26 Oktober 2013

yang lalu, Direktur Utama memberikan

pengarahan kepada semua peserta rapat.

Dalam pengarahan yang disampaikan,

diminta agar setiap insan Bank harus

menjunjung tinggi implementasi good

Corporate governance, segi transparansi

Bank harus ditingkatkan serta kualitas

Administrasi harus ditingkatkan karena

pertanggungjawaban sudah menjadi

lebih luas (publik) sebagai konsekuensi

Bank sudah IPO dan menjadi Perseroan

Terbuka. (Reff.NotulenRaker26Oktober

2013).

6. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip

good Corporate governance Direksi telah

membentuk satuan Kerja Audit Intern, satuan

Kerja Manajemen Risiko, satuan Kerja

Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko.

selain satuan Kerja dan Komite Manajemen

Risiko seperti disebut di atas, Direksi juga

telah membentuk:

• Komite Kredit;

• Komite Kebijakan Kredit;

• ALCO;

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 67

• Komite IT Steering;

• Komite strategi Planning & Budgeting;

• Komite sumber Daya Manusia.

selama periode laporan tahun 2013 telah diadakan

17 (tujuh belas) kali rapat Dewan Direksi, yang diikuti

oleh:

Satuan Kerja Audit Intern

satuan Kerja Audit Intern (sKAI) bertugas untuk

menjamin berfungsinya pengawasan internal sebagai

bagian penting dari pengendalian internal Bank. sKAI

dibentuk independen terhadap satuan kerja

operasional. sehingga dapat bekerja dengan bebas

dan obyektif, serta mampu mengungkapkan

pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh

ataupun tekanan dari manajemen ataupun pihak lain

yang terkait dengan Bank.

Pelaksanaan fungsi audit intern berpedoman pada

standard Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank

(sPfAIB) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank

Indonesia No. 1/6/PBI/1999. Pelaksanaan fungsi Audit

Intern Bank merupakan tugas dan tanggung jawab

dari satuan Kerja Audit Internal (sKAI) yang

merupakan satuan kerja yang independen terhadap

satuan kerja operasional, bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Utama.

Jumlah personil sKAI ada sebanyak 4 (empat)

orang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala sKAI dan 3

(tiga) orang staf. Penambahan jumlah personil audit

akan disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas

Perseroan.

sepanjang masa periode laporan ini, sKAI telah

melakukan fungsi pengawasan secara independen

dengan cakupan tugas yang memadai dan sesuai

dengan rencana, pelaksanaan maupun pemantauan

hasil audit. salah satu metode pemeriksaan yang

dilakukan oleh sKAI berupa Surprise Audit ke beberapa

Kantor Cabang dimana Rencana Surprise Audit hanya

diketahui oleh Kepala sKAI dan Direktur Utama,

dengan demikian pelaksa-

naan pemeriksaan ini tanpa

pemberitahuan kepada

Kantor Cabang yang akan

diperiksa.

Hasil temuan pemerik-

saaan Audit Internal telah

di sampaikan kepada

Direktur Uta ma dan Dewan

Komisaris serta ditembuskan

kepada Direktur Kepatuhan,

di mana temuan ini wajib

ditindaklanjuti sebagaimana dipertegas oleh Direksi

dengan penerbitan MEMO/DIR/003/0413 tanggal 03

April 2013 Perihal Tindak Lanjut Atas Pemeriksaan

Internal Audit dan disamping hal tersebut, Direksi

juga membuat catatan ataupun instruksi pada

memorandum temuan hasil pemeriksaan audit intern

tersebut. Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil

audit termasuk hasil audit yang bersifat rahasia telah

dilaporkan secara rutin kepada Bank Indonesia setiap

6 (enam) bulan sekali.

Satuan Kerja Manajemen Risiko

satuan ini berfungsi untuk membantu Direksi

dalam menyusun kebijakan dan strategi manajemen

risiko serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan

kebijakan dan strategi manajemen risiko agar sesuai

dengan risk appetite dan strategi manajemen risiko

Bank.

satuan Kerja Manajemen Risiko berfungsi untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau dan

mengendalikan aspek risiko yang melekat pada setiap

aktivitas Bank. Proses penilaian risiko yang dilakukan

telah melingkupi seluruh jenis risiko (8 jenis risiko)

dan dilaporkan secara rutin kepada Bank Indonesia.

frekuensi Rapat

Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

Edy Kuntardjo Direktur Utama 17 0 100

Wardoyo Direktur Kepatuhan 17 0 100

Budiarto santoso *) Direktur Operasional 11 0 100

Kiung Hui Ngo **) Direktur Operasional 2 0 100

Catatan :*) Mengundurkan diri sejak tanggal 31 Juli 2013**) Disetujui oleh BI tanggal 18 November 2013 dan sesuai akta pernyataan keputusan sirkular pemegang saham no. 105 tanggal 27 November 2013

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA68

Bank telah memiliki struktur organisasi yang

memadai untuk mendukung penerapan manajemen

risiko dan pengendalian intern yang baik, antara lain

sKAI, sKMR dan Komite Manajemen Risiko serta

satuan Kerja Kepatuhan. Dewan Komisaris memberi

persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank

termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko

yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang

diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk

tolerance). Direksi bertanggung jawab atas

pelaksanaan kebijakan, strategi, dan kerangka

Manajemen Risiko serta mengevaluasi dan

memberikan arahan berdasarkan laporan-laporan

yang disampaikan oleh sKMR termasuk laporan

mengenai profil risiko melalui meeting Komite

Manajemen Risiko. sepanjang tahun 2013, Komisaris

dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif

terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi

manajemen risiko, Bank telah menerapkan

manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan

dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan

kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.

Peningkatan kualitas proses pengendalian intern

Bank, difokuskan pada pembenahan sistem dan

prosedur untuk menjamin akuntabilitas proses dan

prinsip dual control pada setiap pelaksanaan operasi.

Satuan Kerja Kepatuhan

satuan Kerja Kepatuhan (compliance unit)

merupakan satuan kerja yang independen, dibentuk

secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan

kerja lainnya, serta mempunyai akses langsung pada

Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan.

satuan kerja kepatuhan dibentuk di kantor pusat

Bank, namun melaksanakan fungsi Kepatuhan di

seluruh jaringan kantor Bank.

satuan Kerja Kepatuhan berfungsi untuk

memastikan dan menjaga bahwa seluruh aktivitas

Bank telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,

sehingga potensi risiko kegiatan usaha Bank dapat

diantisipasi lebih dini.

satuan Kerja Kepatuhan melaksanakan fungsi

Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk:

1. Mewujudkan terlaksananya Budaya

Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi

dan kegiatan usaha Bank;

2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi

oleh Bank;

3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan,

sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha

yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku; dan

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap

komitmen yang dibuat oleh Bank kepada

Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas

lain yang berwenang

Denda yang dikenakan Bank Indonesia sepanjang

tahun 2013 sebesar Rp.29.892.848,- di mana sebesar

Rp.16.250.000,- dari jumlah denda tersebut adalah

disebabkan sanksi Kesalahan Pelaporan DIN Crash

Program sID tahun 2012. Crash Program sID adalah

program pembersihan data sID dalam rangka

meningkatkan kualitas data sID V.6 dimana seluruh

Bank wajib melaksanakan kegiatan ini. Perlu kami

sampaikan bahwa Bank telah berupaya secara

maksimal untuk mengikuti dan melaksanakan Crach

Program SID dengan sebaik mungkin, namun

demikian pengenaan denda tetap terjadi juga.

Dengan tidak mengabaikan adanya denda yang

dikenakan oleh Bank Indonesia, boleh dikatakan

bahwa fungsi Kepatuhan Bank sepanjang tahun 2013

berjalan dengan baik.

Dalam upaya mewujudkan agar Budaya Kepatuhan

menjadi budaya kerja bagi semua sDM yang ada

pada Bank, maka dalam setiap kesempatan yang

memungkinkan, unit kerja Kepatuhan senantiasa

menggaungkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Kepatuhan :

Visi : Bank yang memiliki reputasi kepatuhan

Misi : Bekerja secara professional, meraih prestasi

dan reputasi kepatuhan

1. Awareness

2. Attention

3. Communication

4. Teamwork

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 69

PENERAPAN CuSTOMER DuE DILIGEnCE

sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010

tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang (TPPU), Perseroan berkomit-

men penuh menerapkan anti TPPU. Dalam

penerapannya, Perseroan berpedoman pada PBI No.

14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang

Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan

Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum

yang pelaksanaannya diatur dalam sE BI No. 15/21/

DPNP tanggal 14 Juni 2013 Perihal Pedoman standar

Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan

Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

Pada tanggal 27 Juni 2013, Perseroan telah

menerbitkan Kebijakan Penerapan Program Anti

Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Teroris-

me (APU & PPT yang terbaru yang telah disesuai kan

dengan ketentuan dari PBI tersebut di atas.

Dalam melakukan hubungan usaha dengan

pengguna jasa (Nasabah atau Walk in Customer) maka

Bank melakukan Proses Customer Due Diligence (CDD)

dan Proses Enhanced Due Dilligence (EDD). Melalui

Proses CDD, Bank mengetahui kesesuaian profil

nasabah atau Walk in Customer dan profil transaksi

yang dilakukannya. Proses CDD bukan semata-mata

proses pembacaan dan pencocokan data dokumen

tetapi merupakan proses pengenalan Nasabah atau

Walk in Customer secara lebih mendalam berdasarkan

informasi yang tersurat dalam dokumen maupun

yang tersirat yang hanya akan didapat dari proses

analisa dan penggalian secara mendalam, dengan

demikian kemungkinan terjadinya tindak pencucian

uang dan/atau pendanaan terorisme dari transaksi

atau aktivitas nasabah Bank dapat diketahui dan

dimonitor.

Bagi Calon Nasabah yang masuk dalam kriteria

Area yang berisiko tinggi yang terdiri dari Produk dan

Jasa berisiko tinggi, Nasabah berisiko tinggi, Usaha

berisiko tinggi dan Politically Expose Person (PEP)

maka Bank melakukan Proses Enhanced Due Dilligence

(EDD). Proses EDD dilakukan oleh unit kerja Account

Customer Monitoring (ACM) dan selanjutnya hasil

proses tersebut diajukan kepada Direktur Kepatuhan

guna memperoleh persetujuan.

Melalui Unit kerja Account Customer Monitoring

(ACM), Perseroan secara berkala melakukan

pemeriksaan untuk mencari nasabah yang diduga

memiliki Customer Identification File (CIf) Ganda.

Apabila ditemukan ada nasabah yang diduga

memililiki CIf Ganda, maka unit kerja ACM

menginformasikannya kepada Kantor Cabang untuk

memastikan bahwa nasabah-nasabah yang memiliki

kemiripan data tersebut adalah customer yang sama.

Untuk Nasabah yang benar nyata memiliki CIf Ganda,

maka Kantor Cabang melakukan penggabungan CIf,

dan selanjutnya CIf yang sudah tidak berelasi dengan

rekening segera dihapus.

Adapun tahapan kegiatan penggabungan CIf

Ganda adalah sebagai berikut :

1. Pencarian Nasabah-nasabah yang diduga

memiliki CIf Ganda.

2. Memastikan Nasabah yang memiliki CIf

Ganda.

3. Pengabungan CIf untuk Nasabah yang

memiliki CIf Ganda.

4. Penghapusan CIf yang tidak berelasi dengan

Rekening (setelah penggabungan CIf ganda

menjadi single CIf).

sementara itu, untuk membantu pelaksanaan

Program APU & PPT dalam memantau nasabah,

transaksi maupun data-data lain yang berkaitan

dengan APU & PPT, Perseroan telah

mengimplementasikan Aplikasi APU & PPT. Dengan

adanya aplikasi ini maka profil risiko nasabah dapat

lebih informatif dan teradministrasi lebih baik. Profil

risiko yang dihasilkan Aplikasi ini merupakan nilai

akhir seluruh komponen maupun bobot yang telah

di-setup sedemikian rupa pada Aplikasi APU-PPT,

sehingga dapat menghasilkan kategori risiko nasabah

berupa Low Risk, Medium Risk, atau High Risk untuk

tiap-tiap Nasabah.

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA70

Komite Manajemen Risiko

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/039/0912

Tanggal 05 september 2012 Tentang susunan

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

Ketua : Direktur Utama

Wakil Ketua : Direktur Kepatuhan

sekretaris : Risk Management Group Head

Anggota :

• Direktur Operasional

• Operational support Group Head

• Accounting & financial Planing Group Head

• Head of system & Procedures

• Head of Internal Audit

• Head of Compliance & APU-PPT

Komite ini berfungsi untuk membantu Direksi

dalam menyusun kebijakan dan strategi manajemen

risiko serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan

kebijakan dan strategi manajemen risiko agar sesuai

dengan risk appetite dan strategi manajemen risiko

Bank. Kompleksitas kegiatan usaha Bank yang

semakin meningkat akan memberikan dampak

sangat besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi

oleh Bank sehingga untuk itu Bank perlu menerapkan

manajemen risiko.

Komite Kredit

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/001/0113

Tanggal 02 Januari 2013 Tentang Nama-nama

Keanggotaan Komite Kredit Kantor Pusat

Tujuan dari komite ini adalah untuk penerapan

pemberian kredit yang sehat yang mengacu pada

prinsip kehati-hatian, four eyes principles, dan

berpedoman pada kebijakan perkreditan Bank yang

sehat.

Komite Kebijakan Kredit

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/09/0612

Tanggal 27 Juni 2012 Tentang Perubahan

Keanggotaan Komite Kebijaksanaan Perkreditan Bank

(KKP)

Ketua : Direktur Utama

sekretaris : Central Credit Group Head

Anggota :

• Direktur Bidang Bisnis dan atau

Bidang Operasional

• Direktur Kepatuhan

• Operational support Group Head

• Bisnis Group Head Central Credit Group Head

• Risk Management Group Head

• Head of Internal Audit

• Head of Compliance

Komite bertanggung jawab memberikan

rekomendasi secara tertulis kepada Direksi dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan

usulan revisi KPB terutama yang berkaitan dengan

perumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan.

Komite Kredit

No Nama Jabatan Komite Kredit Kantor Pusat

1. Edy Kuntardjo Direktur Utama Ketua

2. Budiarto santoso Direktur Operasional Anggota Tetap

3. Aristianto soekamto Commercial & Consumer Anggota Tetap

Loan and funding Group Head

4. Agustinus Listya s.P Pemimpin Kantor Cabang Abdulmuis Anggota Tidak Tetap

5. Agus Prakoso Pemimpin Kantor Cabang Pasar Minggu Anggota Tidak Tetap

6. Tonny Harsono Pemimpin Kantor Cabang surabaya Anggota Tidak Tetap

7. Hana Pranata Pemimpin Kantor Cabang Bandung Anggota Tidak Tetap

8. soerjo Raino Pemimpin Kantor Cabang Lumajang Anggota Tidak Tetap

9. Rosdiana Pemimpin Kantor Cabang Yogyakarta Anggota Tidak Tetap

10 Lindawati Hadinata Pemimpin Kantor Cabang solo Anggota Tidak Tetap

11 Aji Wijaya Pemimpin Kantor Cabang semarang Anggota Tidak Tetap

Page 72: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 71

ALCO

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/033/040712

tanggal 4 Juli 2012 Tentang Penunjukan Keanggotaan

Assets & Liabilities Commitee (ALCO), menerangkan

sebagai berikut:

Ketua : Direktur Utama

Anggota :

• Direktur Operasional

• Direktur Kepatuhan

• Accounting & financial Planing Group Head

• Risk Management Group Head

• Central Credit Group Head

• Commersial & Consumer Loan & funding Group

Head

• Head of Treasury

• Head of Credit Program

• Head of Branch Wilayah Jakarta

Komite ALCO membantu Direksi dalam mengelola

aktiva dan kewajiban-kewajiban yang sensitif

terhadap suku bunga agar Bank dapat

memaksimalkan keuntungan dan terhindar dari risiko

suku bunga, risiko pasar dan risiko likuiditas.

Komite IT Steering

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/032/0712

Tanggal 4 Juli 2012 Tentang Penyempurnaan Tata

Kerja dan Keanggotaan Komite Pengarah Teknologi

Informasi, menerangkan sebagai berikut:

Ketua : Direktur Utama

sekretaris : Head of IT

Anggota :

• Direktur Operasional

• Direktur Kepatuhan

• Operational support Group Head

• Risk Management Group Head

• Accounting & financial Planing Group Head

• Head of system & Procedures

Komite IT steering bertanggung jawab

memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling

kurang terkait dengan penggunaan Teknologi

Informasi.

Komite Strategi Planning & Budgeting

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/026/251109

tanggal 25 November 2009 Tentang Komite

Perencanan strategis dan Anggaran, menerangkan

sebagai berikut:

Ketua : Direktur Utama

Wakil Ketua : Credit & Marketing Director

sekretaris : Accounting & system Group Head

Anggota :

• Direktur Kepatuhan

• Business Group Head

• Operational support Group Head

• Risk Management Group Head

Komite ini membantu Direksi dalam menyusun

Rencana strategis Bank dan Anggaran Perusahaan

baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka

panjang.

Komite Sumber Daya Manusia

surat Keputusan Direksi No. sK/DIR/035/0712

Tanggal 4 Juli 2012 Tentang Pembentukan Komite

sumber Daya Manusia (Human Resources Commitee),

menerangkan sebagai berikut:

Ketua : Direktur Utama

Anggota :

• Direktur Operasional

• Direktur Kepatuhan

• Head of Human Resources

Komite ini bertanggung jawab memastikan

keselarasan kebijakan sDM dengan strategi dan

tujuan Bank dan dilaksanakan secara seksama,

membantu merumuskan strategi dan kebijakan sDM

dan memastikan konsistensi pelaksanaannya.

Audit Eksternal

Berdasarkan Keputusan RUPs Akta No. 45 tanggal

22 Juni 2012 Dewan Komisaris diberi kuasa untuk

menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan

mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Audit

melalui Dewan Komisaris. Untuk melaksanakan audit

Page 73: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA72

laporan keuangan Bank tahun buku 2012 ditunjuk

KAP Hendrawinata Eddy & siddharta. Hasil audit

tahun buku 2012 dan Management Letter telah

disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat

waktu. Dalam melakukan pemeriksaan Auditor

mampu bekerja secara independen dan profesional,

telah bertindak obyektif dalam melakukan audit.

Cakupan hasil audit telah sesuai dengan ruang

lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan

yang berlaku

sedangkan untuk pelaksanaan audit laporan

keuangan Bank tahun buku 2013, Bank telah

menunjuk KAP Mulyamin sensi suryanto & Lianny

yang terdaftar di Bank Indonesia dengan No 167,

Business License No. 1219/KM.1/2011, dengan

beberapa pertimbangan bahwa KAP Mulyamin sensi

suryanto & Lianny adalah KAP yang telah

melaksanakan pekerjaan audit dengan posisi tahun

buku 30 Juni 2013 Bank Ina dalam rangka pelaksanaan

Initial Public Offering (IPO), dengan demikian maka

KAP yang bersangkutan dinilai telah memahami

transaksi, sistem dan pencatatan Bank serta memiliki

tenaga kerja yang kompeten dan mampu memenuhi

target yang ditetapkan.

Sekretaris Perusahaan

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan

LK No.IX.I.4 tentang Pembentukan sekretaris

Perusahaan, Direksi Perseroan telah menunjuk sdr.

Wardoyo sebagai sekretaris Perusahaan (Corporate

Secretary) Perseroan berlaku efektif pada tanggal 30 Juli

2013 berdasarkan surat Keputusan Direksi No.sK/

DIR/010/0813 tentang Penunjukan sekretaris Perseroan.

Dalam menjalankan fungsinya, sekretaris

Perusahaan memiliki tugas, antara lain:

• Mengikuti perkembangan Pasar Modal

khususnya peraturan-peraturan yang berlaku

di bidang Pasar Modal;

• Memberikan pelayanan kepada masyarakat

atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal

yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;

• Memberikan masukan kepada Direksi

Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-

undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar

Modal dan peraturan pelaksanaannya; dan

• sebagai penghubung atau contact person

antara Perseroan dengan OJK dan Masyarakat.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

sistem Pengendalian Intern Perseroan, mencakup

bagan organisasi, rumusan kebijakan manajemen

tertulis, dan pengarahan instruktif manajemen kepada

karyawan yang memperhatikan sistem “checks and

balances” dalam operasi secara menyeluruh untuk

menjaga, melindungi kepentingan bank, masyarakat,

penyimpan dana, pengguna jasa, dan stakeholders

pada umumnya. Pengendalian Intern bertujuan untuk

mengamankan harta kekayaan maupun kewajiban

bank, menyakini kehandalan data akuntansi,

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara

ekonomis, efisien dan ditaatinya kebijakan manajemen

yang telah ditetapkan secara disiplin.

Direksi bertanggung jawab menciptakan struktur

pengendalian intern efektif lewat wujud fungsi Audit

Intern. Pada setiap kegiatan unit kerja tingkatan

manajemen dan supervisi memastikan temuan-

temuan Audit Intern ada tanggapan substansial dan

memperoleh wujud tindakan korektif memadai.

Wewenang dan tanggung jawab akhir atas fungsi

pengawasan berada pada Dewan Komisaris. Melalui

evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan audit intern,

Dewan Komisaris menugaskan dan memantau Direksi

dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan audit intern.

Didalam melaksanakan fungsinya, Audit Intern

membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan,

akuntansi, operasional, dan kegiatan lainnya secara on

site dan/atau secara off site. Mengidentifikasi segala

kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan

efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, serta

memberikan saran perbaikkan berdasarkan informasi

obyektif tentang kegiatan yang di periksa kepada

semua tingkatan manajemen dengan pola positif.

Adapun ruang lingkup Audit Intern adalah, sebagai

berikut:

• Menelaah tingkat kepercayaan dan integritas infor-

masi keuangan maupun operasional, ter masuk alat-

alat, serta sarana-sarana yang digu na kan untuk

mengidentifikasi, mengukur, menggolongkan, dan

Page 74: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 73

melaporkan informasi tersebut.

• Menelaah sistem yang dibuat untuk menjamin

ditaatinya semua kebijakan, rencana, prose dur,

hokum, dan peraturan yang mempunyai dampak

yang signifikan terhadap operasi maupun

laporan, dan menentukan apakah organisasi

mentaati berbagai kebijakan, ren cana, prosedur,

hukum, dan peraturan yang berlaku.

• Menelaah sarana yang dipergunakan untuk

melindungi aset dengan cara yang layak

menguji kebenaran adanya aset tersebut.

• Menilai tingkat ekonomis dan efesiensi

penggunaan sumber daya yang ada.

• Menelaah kegiatan usaha atau program guna

memastikan apakah hasil yang dicapai konsisten

dengan tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan, dan apakah berbagai operasi atau

program tersebut berjalan seperti direncanakan.

selain itu, untuk memaksimalkan fungsi dan tugas

Audit Intern, Perseroan telah membuat piagam Unit

Audit Intern. Berikut ini pengungkapan mengenai

piagam tersebut:

a. Tujuan tentang Piagam Audit Intern / Internal

Audit Charter adalah untuk memberikan

dukungan efektif praktis manajemen puncak

kepada fungsi pengawasan khususnya

manfaat pemeriksaan intern.

b. Internal Audit Charter merupakan landasan

kerja bagi Audit Intern mencakup misi,

wewenang, dan tanggung jawabnya secara

independen.

c. Ruang lingkup pekerjaan Audit Intern sesuai

dengan yang dipersyaratkan dalam standar

Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank (sPfAIB)

dan tugas-tugas lain yang diminta Dewan

Komisaris ataupun pemegang saham.

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN

KOMISARIS DAN DIREKSI

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan,

maka pada periode semester II 2013 (Juli s/d Desember

2013), Perseroan telah melaksanakan Initial Public

Offering (IPO) dengan mendasarkan pada laporan

keuangan Juni 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013,

Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana ditegaskan

dalam surat bernomor s-484/D.04/2013 tertanggal 31

Desember 2013 perihal Pemberitahuan Efektifnya

Pernyataan Pendaftaran.

Listing (pencatatan) di Bursa Efek Indonesia telah

dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2014. Jumlah

saham baru yang ditawarkan sebanyak 520.000.000

(limaratus duapuluh juta) lembar saham biasa dimana

nilai nominal saham Rp. 100,- per lembar dengan

harga penawaran Rp. 240,- per lembar saham. Nilai

Emisi yang diperoleh pada saat Listing tersebut yakni

sebesar Rp. 124.800.000.000,- (seratus duapuluh

empat milyar delapan ratus juta rupiah).

Kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan

Direksi sepanjang tahun 2013, disajikan dalam tabel,

sebagai berikut: Kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Nama Jabatan Kepemilikan saham (%)

Bank Ina Bank Lain LKBB* Perusahaan

Birawa Natapradja Komisaris Utama 0% 0% 0% 0%

Merangkap Komisaris Independen

Hari sugiarto Komisaris Independen 0% 0% 0% 0%

Winadewi H Komisaris 0% 0% 0% 0%

Edy Kuntardjo Direktur Utama 0% 0% 0% 0%

Wardoyo Direktur Kepatuhan 0% 0% 0% 0%

Budiarto santoso **) Direktur Operasional 0% 0% 0% 0%

Kiung Hui Ngo ***) Direktur Operasional 0% 0% 0% 0%

Catatan :*) LKBB = Lembaga Keuangan Bukan Bank **) Mengundurkan diri sejak 31 Juli 2013***) Disetujui oleh BI 18 November 2013 dan sesuai akta pernyataan keputusan sirkular pemegang saham no. 105 tanggal 27 November 2013

Page 75: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA74

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN

Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Bank berasal dari kalangan profesional dan

seluruh anggota Dewan Komisaris dan

Direksi Bank tidak memiliki hubungan

keuangan berupa menerima penghasilan,

bantuan keuangan, atau pinjaman dari

anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau

anggota Direksi Bank dan atau Pemegang

saham Pengendali Bank.

seluruh anggota Dewan Komisaris dan

Direksi Bank tidak memiliki hubungan

keluarga sampai dengan derajat kedua

berupa hubungan baik vertikal maupun

horizontal, termasuk mertua, menantu dan

ipar dengan anggota Dewan Komisaris

lainnya dan/atau anggota Direksi Bank dan

atau Pemegang saham Pengendali Bank.

SHARE OpTIOn

Dalam tahun 2013, tidak ada share option bagi

PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS

LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Paket atau kebijakan remunerasi dan fasilitas lain

yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi

sepanjang tahun 2013, disajikan sebagai berikut:

Komisaris, Direksi dan Pejabat Bank.

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah

Komisaris, Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31

Desember 2013 adalah sebagai berikut :

• Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah:

20,04 x

• Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah:

1,28 x

• Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah:

1,22 x

• Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi:

2,58 x

share Option

Jumlah Opsi

Keterangan /Nama Jumlah yang diberikan yang telah Harga Jangka Saham (lembar saham) dieksekusi Opsi Waktu yang dimiliki (lebar saham) (Rupiah) (lembar saham)

Komisaris semua 0 0 0 N.A N.A

Direksi semua 0 0 0 N.A N.A

Pejabat semua 0 0 0 N.A N.A

Eksekutif

Total 0 0 0 N.A N.A

Kebijakan Remunerasi

Jenis Remunerasi & fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris Direksi

orang Jutaan Rp orang Jutaan Rp

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, 3 1.040 4 **) 2.180

tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) *)

2. fasilitas lain dalam bentuk natura - - - -

(perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)

Total 3 1.040 4 **) 2.180

Catatan :

*) Diterima secara tunai

**) Dalam periode tahun 2013 terdapat pergantian Direksi

Page 76: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 75

PENyIMPANGAN INTERNAL (InTERnAL FRAuD)

sepanjang tahun 2013 tidak terdapat

penyimpangan internal (internal fraud), yaitu berupa

penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh

pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan

outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan

operasional Bank.

Penyimpangan Internal

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Internal fraud Anggota Dewan Komisaris Pegawai tetap Pegawai

dalam 1 tahun dan Anggota Direksi tidak tetap

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

sebelumnya berjalan sebelumnya berjalan sebelumnya berjalan

Total fraud 0 0 0 0 0 0

Telah diselesaikan 0 0 0 0 0 0

Dalam proses penyelesaian 0 0 0 0 0 0

di internal Bank

Belum diupayakan 0 0 0 0 0 0

penyelesaiannya

Telah ditindaklanjuti 0 0 0 0 0 0

melalui proses hukum

Permasalahan Hukum

Jumlah

Permasalahan Hukum Perdata Pidana

Telah mendapatkan putusan 0 0

yang mempunyai

kekuatan hukum tetap

Dalam proses penyelesaian 0 0

Total 0 0

PERMASALAHAN HUKUM

sepanjang tahun 2013 tidak ada Permasalahan

Hukum yang dihadapi oleh Bank.

sebagaimana kami sampaikan dalam laporan

periode yang lalu bahwa ada Permasalahan Hukum

dengan PPA yang sudah berlarut-larut sejak tahun

2007. Untuk memitigasi risikonya maka sejak tahun

2012, Bank telah mencadangkan dana sebesar

Rp.1.419.039.389,-. yakni 100% (seratus persen) dari

perkiraan tagihan PPA. sepanjang tahun 2013 belum

ada kesepakatan atas penagihan dari Pihak PPA,

namun demikian tahun 2013 masih tetap

membukukan dana tersebut di atas dalam bentuk

cadangan, sebagai langkah antisipasi bilamana

kesepakatan dengan PPA dapat tercapai pada tahun

2014. Dengan adanya cadangan ini maka risiko dari

Page 77: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA76

tagihan PPA telah dapat di-cover sepenuhnya.

TRANSAKSI yANG MENGANDUNG BENTURAN

KEPENTINGAN

Pengurus Bank terdiri dari:

a. Dewan Komisaris Bank beranggotakan 3 (tiga)

orang yang terdiri dari 1 (satu) orang

Komisaris Utama Independen, 1 (orang )

orang Anggota Komisaris Independen dan 1

(satu) satu orang Anggota Komisaris.

b. Direksi Bank beranggotakan 3 (tiga) orang

yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur

Utama, 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan

dan 1 (satu) orang Direktur Operasional yang

semuanya berasal dari pihak yang independen

terhadap Pemegang saham Pengendali.

Dengan adanya keberadaan Komisaris Independen,

Direktur yang Independen serta pihak-pihak

independen pada keanggotaan komite diharapkan

dapat menciptakan check and balance sehingga

dapat menghindari benturan kepentingan (conflict of

interest). Namun demikian guna menghindari

terjadinya benturan kepentingan yang dapat

merugikan Bank, telah disusun suatu ketentuan

mengenai penanganan benturan kepentingan.

Bank juga senantiasa berupaya agar benturan

kepentingan tidak terjadi pada kalangan pegawai

Bank. Untuk itu, Direksi meminta kepada seluruh

karyawan untuk menandatangani “surat Pernyataan

Penghindaran Benturan Kepentingan”. Pelaksanaan

penandatanganan pernyataan tersebut dilakukan

secara bertahap. Bagi setiap karyawan baru wajib

untuk menandatangani “surat Pernyataan

Penghindaran Benturan Kepentingan”.

sepanjang tahun 2013, tidak terdapat transaksi

yang melibatkan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif

dan Pemegang saham Pengendali yang mengandung

potensi benturan kepentingan.

Buy BACk SHARES DAN Buy BACk OBLIGASI BANK

sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa

Bank memperoleh pernyataan efektif pada tanggal 31

Desember 2013 dan Listing (pencatatan) di Bursa Efek

Indonesia baru dilaksanakan pada tanggal 16 Januari

2014, sehingga dengan demikian tidak ada buy back

shares sepanjang tahun 2013 dan sampai sejauh ini

Bank ini belum pernah menerbitkan Obligasi.

pEnyEDIAAn DANA KEPADA PIHAK TERKAIT

(RELATED pARTy) DAN PENyEDIAAN DANA BESAR

(LARGE ExpOSuRE)

Penyediaan dana kepada Pihak terkait Bank

senantiasa mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia

tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.

sepanjang tahun 2013 tidak pernah terjadi

pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK). Jumlah penyediaan dana

kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti per posisi 31

Desember 2013 secara total disajikan, sebagai berikut:

RENCANA STRATEGIS BANK

Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk

Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis

(business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.

Rencana strategis Bank disusun atas dasar kajian yang

komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis

dan kekuatan yang dimiliki Bank serta

mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (sWOT

Analysis). Dalam menetapkan Rencana Bisnis, Bank

senantiasa berpedoman kepada prinsip kehati-hatian,

manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik

(good Corporate governance), termasuk rencana bisnis

yang realistis, dengan memperhatikan faktor eksternal

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

No Nama dan Nama dan Jenis Nilai Keterangan *) Jabatan Jabatan Transaksi Transaksi Pihak Pengambil (jutaan Rupiah) yang Memiliki Keputusan Benturan Kepentingan

1 - - - - -

2 - - - - -

Catatan :

*) Tidak sesuai sistim dan prosedur yang berlaku

Penyediaan Dana Kepada Pihak Ketiga

No. Penyediaan Dana Jumlah Debitur Nominal

(Jutaan Rp)

1 Pihak Terkait 16 49.922

2 Debitur Inti 15 267.461

Page 78: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 77

dan internal sehingga rencana bisnis yang dibuat dapat

menjadi sarana untuk mengendalikan risiko strategis.

Rencana strategis Bank didukung sepenuhnya oleh

pemilik, antara lain tercermin dari komitmen dan

upaya pemilik untuk memperkuat permodalan Bank.

Berdasarkan hasil Pernyataan Keputusan Pemegang

saham PT Bank Ina Perdana Akta No 2 tanggal 1 Mei

2013, diputuskan menambah modal disetor sebesar

Rp. 30 miliar. Penambahan Modal disetor ini telah

mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui

surat No.15/22/DPB1/PB1-7 tertanggal 6 september

2013. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan,

Perseroan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dan

telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana ditegaskan dalam

surat bernomor s-484/D.04/2013 tertanggal 31

Desember 2013 perihal Pemberitahuan Efektifnya

Pernyataan Pendaftaran.

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL

Corporate Social Responsibility (CsR) merupakan

bentuk komitmen Bank untuk berprilaku etis dan

memberikan konstribusi pada pembangunan nasional

berupa kepedulian kepada masyarakat, dengan cara

memberi bantuan kepada masyarakat yang dinilai

layak untuk menerima bantuan tersebut. sebagai

tanggung jawab sosial Bank terhadap masyarakat,

maka pada tanggal 6 Desember 2013 Bank bekerja

sama dengan PT Dana Mandiri Para sahabat dan BPR

Para sahabat mengadakan kegiatan sosial di Desa

Cilember Cisarua Bogor Jawa Barat dengan Tema

acara ”Mendukung Perkembangan Usaha Mikro dan

Pemberdayaan Perempuan Produktif”.

Dalam acara tersebut, Bank memberikan bingkisan

bantuan berupa 12 (dua belas) buah kompor merk

Rinnai 2 tungku non stainless dan 13 (tiga belas) buah

Rice Cooker merk Miyako 1,8L kepada sejumlah

pedagang makanan dan pemilik warung, di mana

mereka ini merupakan kaum ibu yang tergabung

dalam kelompok usaha kecil yang dibiayai oleh PT

Dana Mandiri Para sahabat dan BPR Para sahabat.

Dengan adanya pemberian bantuan ini diharapkan

kaum ibu yang tergabung dalam kelompok usaha

kecil itu, dapat lebih mengembangkan usahanya di

Page 79: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA78

waktu yang akan datang.

UPAyA MEMPERKUAT GCG

Media Penyebaran Informasi

Pemberian informasi yang akurat dan dibutuhkan

oleh stakeholders menjadi hal penting yang menjadi

perhatian Perseroan, dan merupakan bagian penting

untuk menerapkan prinsip transparansi. Berikut

beberapa upaya penyebaran informasi yang telah

dilakukan Perseroan:

• Website: www.bankina.co.id

• Media komunikasi antara PERsEROAN dengan

pegawai melalui berbagai fasilitas yang

disediakan.

selain itu, untuk mendapatkan informasi mengenai

perusahaan, perseroan telah menyediakan sarana

berupa website resmi perseroan disamping itu

informasi dapat diperoleh melalui email maupun

telephone sebagai berikut :

Kantor Pusat

Wisma BsG Jl. Abdul Muis No.40

Jakarta Pusat, 10160 – Indonesia

Telepon : (+62-21) 385 9050

faksimili : (+62-21) 385 9041

situs: www.bankina.co.id

email: [email protected]

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Kode Etik Perseroan adalah merupakan salah satu

wujud komitmen Insan Perseroan dalam menerapkan

Budaya Perusahaan. Etika dan Perilaku mengacu

pada nilai-nilai moral berdasarkan budaya

perusahaan dan semangat good Corporate

governance. Melalui hal itu diharapkan dapat

membawa Perseroan menjadi Perusahaan yang

memiliki integritas tinggi dan peduli dalam

memberikan pelayanan yang semakin baik,

komitmen kepada semua pihak yang terkait.

Upaya yang dilakukan tersebut tentunya harus

didukung oleh sumber Daya Manusia yang capable

dan kompeten, sehingga menjadikan Perusahaan ini

mampu mewujudkan apa yang menjadi Visi dan Misi

Perseroan. Kode Etik Perusahaan, Peraturan, dan

Perundang-Undangan yang berlaku harus dimengerti,

dipahami, disadari, dan dipatuhi sebagai wujud

tanggungjawab untuk menjamin dan menjaga

kesinambungan usaha.

WHISTLE-BLOWING SySTEM

Pelaksanaan whistle blowing ditujukan untuk

meningkatkan efektifitas penerapan sistem

pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada

pengugkapan pengaduan. Agar penerapan whistle

blowing dapat dengan jelas, mudah dimengerti dan

dapat diimplementasikan secara efektif untuk

memberikan dorongan serta kesadaran kepadad

pegawai dan pejabat bank untuk melaporkan fraud

yang terjadi, maka ditetapkan kebijkan dan prosedur

whistle blowing. Adapun penerapan yang dilakukan,

sebagai berikut:

1. Penyampaian Laporan. setiap karyawan dapat

menyampaikan laporan apabila mengetahui

adanya karyawan atau aktifitas yang

mengindikasikan adanya tindakan fraud

(sebagai whistle blowing).

2. Perlindungan bagi pelapor. Kepada karyawan

atau orang yang bertindak atas nama

karyawan, yang melakukan pelaporan tidak

akan diberikan tindakaan apapun baik dalam

bentuk kompensasi, diskriminasi, maupun

terminasi. Bank akan memberikan

perlindungan penuh, baik terhadap identitas

pelapor maupun perlindungan keamanan

pelapor.

3. Penanganan pengaduan. Pengaduan

pelanggaran yang diduga dilakukan oleh

karyawan ditujukan kepada Direktur Utama

melalui unit kerja Audit Intern, sedangkan

pengaduan pelanggaran yang diduga

dilakukan oleh Direksi ditujukan kepada Dewan

Komisaris Bank melalui unit kerja Audit Intern.

Pengaduan pelanggaran sebagaimana

dimaksud dapat dilakukan secara lisan, tertulis

atau melalui media komunikasi seperti telepon,

sMs atau sejenisnya dan email. Unit kerja Audit

Intern bertanggung atas seluruh proses

Page 80: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 79

pengaduan termasuk melakukan regristrasi

dan dokumentasi atas setiap laporan yang

masuk. Apabila pengaduan langsung diterima

oleh Direktur Utama atau Dewan Komisaris,

maka Direktur Utama atau Dewan Komisaris

dapat meneruskan kepada unit kerja Audit

Intern untuk diadministrasikan terlebih dahulu.

sementara itu, pengaduan yang dilakukan

secara tertulis dapat disertai atau tidak disertai

dengan identitas pelapor, meskipun sebaiknya

disertai identias guna keperluan

pengembangan kasus dan penyelesaian kasus

yang dilaporkan. Pengaduan secara tertulis

wajib disertai dengan bukti pendukung, serta

Unit kerja Audit Intern berhak meminta

identitas pelapor dan dokumen pendukung

jika diperlukan untuk pengembangan kasus.

setelah itu, Unit kerja Audit Intern melakukan

verifikasi atas setiap laporan yang masuk dan

melakukan pengecekan apakah jenis

pengaduan yang masuk sesuai dengan kriteria

dan kebijakan bank. Apabila hasil verifikasi

menunjukkan bahwa pengaduan tidak benar

dan tidak ada bukti maka pengaduan tidak

diproses lebih lanjut.

4. Pihak yang mengelola Pengaduan

• Unit kerja Audit Intern bertanggung

jawab atas pelaksanaan Whistle Blower

antara lain :

1. Membuka jalur pengaduan khusus

(hotline service) untuk pelaporan

atau pengaduan adanya indikasi

kejadian fraud dari pihak pihak

internal bank (whistle blower)

2. Membuka jalur pengaduan khusus

baik untuk jalur telepon maupun

mail-box untuk pelaporan atau

pengaduan adanya indikasi fraud

dari pihak ekstern bank (customer)

3. Melakukan regristrasi dan penata-

usahaan atas setiap laporan yang

masuk dari whistle blower.

4. Melakukan analisa dan tindak lanjut

terhadap pengaduan yang masuk

dan melakukan pemeriksaan intensif

terkait adanya indikasi kejadian fraud.

• Melakukan koordinasi terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan adanya kejadian

fraud dengan bagian terkait seperti

Hukum, Bagian Manajemen Risiko, dan

Bagian sumber Daya Manusia.

• Menyusun rencana dan metodologi

surprise audit yang diadakan secara

berkala sesuai dengan kebutuhan atau

minimum satu kali dalam setahun.

• Melakukan surprise audit.

LAPORAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Pengembangan Teknologi Informasi (TI) bagi

industri perbankan sangat terkait erat dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku dari otoritas

terkait. selain itu, pengembangan TI menjadi salah

satu unsur penting bagi bank yang nobatene

merupakan sektor jasa, yang terkait erat dengan

produk dan layanan jasa yang diberikan kepada

nasabah. Oleh karena itu, Perseroan dari waktu ke

waktu selalu mengupayakan pengembangan TI sesuai

dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta

pengembangan bisnis yang dilakukan.

Melalui pengembangan yang dilakukan

diharapkan kesinambungan bisnis bank bisa terus

dijaga dan dibangun. Pasalnya, selain mempermudah

proses bisnis, TI yang andal juga bisa meningkatkan

kepuasan pelayanan bagi para nasabah.

Pengembangan sistem TI akan dilakukan secara terus

menerus dengan memperhatikan penerapan

manajemen risiko dalam penggunaan teknologi dan

kebutuhan bagi proses bisnis.

Adapun pengembangan yang dilakukan adalah

dalam bentuk penyesuaian dan penyempurnaan

secara berkelanjutan terhadap arsitektur aplikasi dan

infrastruktur yang digunakan, sehingga performance

dalam bertransaksi dapat ditingkatkan tanpa

mengabaikan aspek keamanan. Dengan TI yang solid

diharapkan dapat mendukung perkembangan bisnis

melalui inovasi produk yang berbasis teknologi.

Dengan adanya berbagai pengembangan yang telah

dan akan dilakukan diharapkan mampu meningkat-

Page 81: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA80

kan manfaat, baik bagi para pemegang saham dan

kemajuan usaha bank maupun segenap stakeholders.

selain itu, pengembangan TI juga diharapkan

dapat menyempurnakan proses-proses yang mendu-

kung kemudahan dan ketepatan dalam bertransaksi,

proses pelaporan intern/ekstern yang cepat, tepat

dan akurat, serta pengambilan keputusan yang

efisien. sepanjang tahun 2013, Perseroan telah

menerapkan penggunaan PsAKK 50/55 dalam sistem

core banking yang digunakan.

PENGEMBANGAN TI SEPANJANG TAHUN 2013

sepanjang tahun 2013, Perseroan telah melakukan

perbaruan sistem jaringan data yang semula dengan

MPLs Indosat menjadi MPLs Lintasarta, dengan tecnical

support yang lebih baik. selain itu, juga dilakukan

peremajaan seluruh hardware pendukung core banking

system, seperti perangkat server dan perangkat jaringan.

sementara itu, terkait pengembangan Automatic

Teller Machine (ATM), Perseroan telah melakukan

pengembangan switching ATM. Melalui pengem bangan

itu memungkinkan untuk ditambahnya fitur baru pada

ATM INA Perdana untuk mendukung perkembangan

bisnis. sedangkan terkait data center, telah dilakukan

relokasi data center dari Abdul Muis (kantor pusat) ke

lokasi data center outsource yang telah mendapatkan

setifikasi IsO 90001.

Melalui berbagai pengembang itu diharapkan kinerja

bank semakin efisien dan efektif, serta meningkatkan

kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah.

Dengan demikian, bisa membangun kesinambungan

bisnis pada masa mendatang.

Page 82: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian VIManajemen Risiko dan Kepatuhan

1. Pendahuluan

2. Penerapan

3. Pengungkapan Permodalan dan Eksposur

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 81

Page 83: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA82

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

“Agar bisa berkembang dan tumbuh secara berkesinambungan, Bank harus menerapkan pengelolaan

manajemen risiko dan kepatuhan secara tepat sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku”

Page 84: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 83

BANK sebagai lembaga intermediasi keuangan senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko. seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan risiko likuiditas serta risiko perbankan lainnya. Pengelolaan risiko yang baik diperlukan agar Bank dapat terhindar dari kerugian yang tidak dapat ditanggung oleh Bank serta dapat memberikan nilai tambah (added value) dan peningkatan daya saing dalam industri. Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) yang digunakan dalam operasional Bank saat ini, juga menimbulkan risiko-risiko, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi kontra produktif.

Terkait hal itu, penerapan manajemen risiko merupakan fungsi yang sangat penting dijalankan oleh bank guna meminimalkan potensi kerugian. Pada penerapannya memerlukan keterlibatan dan pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi, kebijakan dan prosedur yang memadai, serta proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang berkesinambungan.

sementara itu, penerapan kepatuhan telah menjadi kewajiban Bank dalam menjalankan usaha dan bisnis. Bank harus jeli dan tepat dalam menjalankan ketentuan dan peraturan yang berlaku dari otoritas terkait, mengingat perbankan merupakan industri yang highly regulated.

PENERAPANBank Ina Perdana dalam pelaksanaan penerapan

manajemen risiko mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009, yang pelaksanaannya diatur dalam surat Edaran Bank Indonesia (sE-BI) No. 5/21/DPNP yang telah diubah dengan sE-BI No. 13/23/DPNP, di mana pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis bank. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem

informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal.

Adapun lingkup penerapan manajemen risiko meliputi 8 (delapan) jenis risiko, yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko strategik dan Risiko Reputasi. Pada pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Unit Kerja Risk Management yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. sedangkan, setiap Unit Kerja bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya.

Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Bank Ina Perdana diperoleh dari proses penilaian profil risiko, yang mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada setiap jenis risiko, yang pelaksanaan penilaian telah mengikuti standar yang berlaku.

Risiko KreditRisiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan

debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko Kredit, sesuai dengan aktivitas bisnis Bank Ina Perdana bersumber pada aktifitas pemberian kredit, kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar- bank, serta kewajiban komitmen dan kontigensi.

Penerapan manajemen Risiko Kredit dilakukan mulai dari proses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatan keputusan, pencairan, penatausahaan dan administrasi sampai dengan proses penanganan kredit bermasalah. Tujuannya adalah agar risiko kredit yang kemungkinan terjadi dapat terjaga dalam batas toleransi dan kemampuan modal Bank dan apabila terjadi kredit bermasalah dapat di-recovery secara optimum, sehingga kerugian yang timbul dapat diminimalkan.

sedangkan, proses analisa permohonon kredit dilakukan oleh Unit Kerja Credit Reviewer yang independen terhadap Unit Bisnis. Pada limit

Page 85: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA84

tertentu, pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan secara kolektif kolegial, sehingga tidak ada anggota Komite Kredit yang dapat memutus sendiri suatu permohonan kredit. selain menatausahakan dokumen perkreditan, Unit Kerja Administrasi Kredit berfungsi melakukan kontrol terhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkan sebelum kredit dicairkan, dan pengawasan terhadap ketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yang diperjanjikan. Proses pencairan dilakukan unit kerja operasional atas instruksi dari Unit Kerja Administrasi Kredit setelah seluruh persyaratan dipenuhi.

Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapat kredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh Unit Kerja Khusus yang berkerja secara fokus dan independen. sementara itu, untuk mengurangi risiko konsentrasi kredit telah dilakukan segmentasi kredit dengan mempertimbangkan karateristik masing-masing segmen kredit dan penguasaan bank atas segmen yang dimasuki. segmentasi ini mempengaruhi dalam perlakukan dan kebijakan Bank dalam menetapkan kecukupan agunan, serta struktur kredit dan kewenangan memutus kredit.

Risiko PasarRisiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan

rekening administratif termasuk transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option, yang meliputi risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas dan risiko komoditi. Penerapan manajemen Risiko Pasar bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.

sebagai Bank non-devisa dan memiliki portofolio trading book yang relatif kecil, Bank Ina Perdana tidak terekspos risiko pasar secara signifikan. Risiko Pasar lebih bersumber pada risiko suku bunga pada portofolio banking book, yang menjadi fokus untuk dikendalikan. Pelaksanaan pengendalian risiko suku bunga pada banking book

dilakukan dengan mengendalikan gap repricing asset-liabilities Bank pada tiap skala waktu.

Pengaturan gap repricing ini dilakukan dengan peninjuan secara berkala suku bunga kredit dan dana pihak ketiga yang dibahas pada setiap rapat Asset-Liabilities Comitte (ALCO). Tujuannya adalah agar gap repricing ini searah dengan pergerakan suku bunga pasar. Unit kerja treasury bertanggungjawab atas pengaturan gap repricing dengan memperhatikan gap limit yang keluarkan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko.

Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat

ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi, yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Penerapan manajemen risiko likuiditas Bank bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.

Risiko likuiditas dikendalikan dengan menjaga kecukupan likuiditas Bank dengan memperhitungkan likuiditas eksogenik dan endogenik yang terjadi. Penjagaan kualitas aset dilakukan untuk meminimalkan gangguan arus kas dan kemungkinan penurunan likuiditas aset. Pengendalian risiko juga dilakukan dengan pengaturan gap maturity pada tiap skala waktu, yang di-review pada saat rapat ALCO, yang dilakukan paling kurang satu kali dalam satu bulan. Penjagaan sumber-sumber likuiditas dilakukan dengan menjaga reputasi Bank, serta upaya meningkatkan kualitas produk dan jasa yang diberikan.

Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat

ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, serta kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank, yang dapat

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 86: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 85

bersumber antara lain pada sumber Daya Manusia (sDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal. Penerapan manajemen risiko operasional diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau terjadinya kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.

Pengendalian risiko operasional di Bank Ina Perdana diawali dengan upaya menumbuhkan kesadaran akan risiko (risk awareness) setiap karyawan, peningkatan tanggung jawab (accountibility) setiap pelaksanaan operasional, dan perbaikan infrastruktur, karena Bank menyadari bahwa risiko operasional bersifat unik, yakni tingkat risiko operasional sangat dipengaruhi oleh human, proses, serta sistem dan kejadian eksternal. semakin tinggi kesadaran dan tanggung jawab setiap karyawan terhadap risiko, serta terdapatnya proses dan teknologi yang dapat mendukung aktivitas operasional secara efisien dan terkontrol, maka Bank akan semakin tidak rentan terhadap goncangan akibat risiko operasional.

Pengendalian human error pada pelaksanaan operasi Bank, dilakukan dengan menerapkan daily control function check list, yang berfungsi membantu penyelia mengontrol seluruh aktivitas yang dilakukan di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Pencegahan fraud dilakukan dengan menerapkan strategi anti-fraud yang melibatkan seluruh karyawan. Pelaksanaan strategi anti fraud tersebut mengacu kepada kebijakan dan prosedur internal yang telah ditetapkan. Peningkatkan kualitas sDM dilakukan melalui pelatihan berkesinambungan. Pengendalian Risiko Operasional juga dilakukan dengan jalan mengefektifkan fungsi supervisi, review dan penyempurnaan Standard Operating Procedure (SOP), serta peningkatan internal kontrol dan peninjauan remunerasi karyawan secara berkala.

Perbaikan infrastruktur, khususnya infrastruktur sistem Teknologi Informasi (TI), secara terus menerus dilakukan Bank Ina Perdana, di antaranya

meningkatkan kualitas Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), kualitas jaringan komunikasi, serta kualitas software aplikasi pada Core Banking System. Perbaikan infrastruktur tersebut dimaksudkan selain untuk meningkatkan kinerja, juga untuk meningkatkan kualitas built in control pada proses operasional. Perkembangan produk dan jasa Bank dengan fitur berbasis TI, serta pelaksanaan regulasi perbankan saat ini juga menuntut Bank untuk menyediakan infrastruktur sistem TI yang memadai.

Dengan efektifnya proses manajemen risiko operasional diharapkan kerugian-kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss) dapat terus diminimalkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan alokasi modal, yang pada akhirnya dapat memperbaiki daya saing Bank.

Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat

ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik, serta kegagalan dalam mengatasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik bersumber dari adanya kelemahan dan ketidaktepatan dalam perencanaan strategi Bank, kelemahan pada sistem informasi manajemen, kelemahan analisa lingkungan internal dan eksternal, serta ketidaktepatan implementasi dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk mengendalalikan risiko stratejik, Rencana Bisnis Bank (RBB) disusun secara konservatif dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan Bank, serta mempertimbangkan kemampuan sumberdaya, baik sumberdaya financial, infrastruktur dan sumberdaya manusia yang dimiliki.

sedangkan, untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan pelaksanaan RBB, telah dilakukan komunikasi pada setiap jenjang organisasi, baik pada saat penyusunan rencana maupun pada saat review pelaksanaan yang dilakukan secara rutin tiap semester. Pengendalian Risiko stratejik juga dilakukan dengan pemantauan atas kinerja Bank

Page 87: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA86

yang merupakan hasil dari pelaksanaan strategi usaha maupun rencana bisnis Bank. Proses pemantauan dilakukan secara berkala melalui sistem informasi manajemen yang secara berkala menyediakan laporan dalam rangka pengambilan keputusan oleh Manajemen Bank .

Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak

mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko Kepatuhan bersumber dari perilaku hukum, yakni perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi, seperti perilaku/akitivitas bank yang menyimpang atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.

Pengendalian Risiko Kepatuhan dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari aktivitas Bank yang menyimpang dari peraturan perundangan, ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untuk menjaga agar setiap aktivitas Bank senantiasa patuh kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dan diseminasi peraturan-peraturan (melalui training dan pengeluaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agar setiap peraturan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, telah disusun dan diberlakukan compliance charter sebagai guidance bagi semua pihak dalam organisasi Bank Ina Perdana.

sementara itu, untuk memastikan kepatuhan operasional Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang melingkupinya, maka harus dipastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan otoritas yang berlaku. Terkait hal itu, telah dilakukan Quality Assurance Policy and Procedure, yaitu proses assesment terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan

oleh Unit Kerja Kepatuhan terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakan intern yang akan atau sudah keluarkan. Dengan demikian, setiap potensi ketidakpatuhan Bank terhadap ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat dideteksi dan diperbaiki. sedangkan, agar perilaku organisasi tidak menyimpang dari standar, telah buat code of conduct yang berisi etika yang harus dilakukan oleh setiap karyawan.

Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan

oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Penerapan Risiko Hukum bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan yuridis, ketiadaaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan dan proses litigasi.

Pada pelaksanaannya, pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan cara melakukan review secara berkala terhadap setiap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaian kembali terhadap efektivitas proses enforceability untuk memastikan validitas hak dalam kontrak dan perjanjian yang telah dibuat. Identifikasi Risiko Hukum dilakukan pada seluruh aktivitas penghimpunan dan penyediaan dana, treasury dan investasi, operasional dan jasa, serta sistem TI dan pengelolaan sDM. setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko hukum, ditatausahakan dan diadministrasikan, selain untuk menilai tingkat risiko hukum yang dihadapi Bank, juga sebagai pembelajaran atas tiap kasus yang terjadi dan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tuntutan atau litigasi.

Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya

tingkat kepercayaan pemangku kepentingan

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 88: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 87

(stakeholders) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Persepsi negatif terhadap Bank dapat ditimbulkan oleh kejadian-kejadian yang menurunkan reputasi seperti keluhan nasabah atas produk dan jasa yang diberikan, kelemahan pada tata kelola dan budaya perusahaan serta praktek bisnis yang menyimpang dari standar. Oleh karena itu, pelaksanaan manajemen Risiko Reputasi dilakukan dengan upaya mencegah/meminimalkan terjadinya kejadian-kejadian yang dapat menurunkan reputasi Bank, antara lain melalui pelaksanaan program Corporate Social Resposibility (CSR), melakukan komunikasi secara rutin dengan pemangku kepentingan, menjaga kualitas produk dan layanan, serta menjaga etika bisnis dalam pelaksanaan transaksi baik dengan nasabah maupun transaksi di pasar uang.

setiap terjadi keluhan nasabah, Bank berupaya menanggapi dan menindaklajuti secara cepat dan tepat. Dalam rangka menjaga reputasi, Bank Ina Perdana juga berupaya untuk menjaga transparansi produk dan jasa dengan pemberian informasi secara benar tentang manfaat dan risiko produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi dicatat dan ditatausahakan, sehingga dapat menjadi pelajaran pada masa mendatang dan untuk memproyeksikan potensi kerugian yang mungkin timbul dan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan.

Profil Risiko Tahun 2013Profil Risiko yang merupakan gambaran dari risiko yang melekat pada aktivitas Bank dan penilaian

kualitas kontrol dari hasil self assessment untuk posisi Triwulan IV Desember 2013 disajikan sebagai berikut:

Profil Risiko Penilaian Per Posisi Penilaian Posisi Sebelumnya

Peringkat Peringkat Kualitas Peringkat Peringkat Peringkat Kualitas Peringkat Risiko Inheren Manajemen Risiko Tingkat Risiko Risiko Inheren Manajemen Risiko Tingkat Risiko

Risiko Kredit Low To Moderate satisfactoy Low To Moderate Low To Moderate satisfactoy Low To Moderate

Risiko Pasar Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate

Risiko Likuiditas Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate Moderate satisfactoy Low To Moderate

Risiko Operasional Low to Moderate fair Moderate Low to Moderate fair Moderate

Risiko Hukum Low to Moderate satisfactoy Low to Moderate Low to Moderate satisfactoy Low to Moderate

Risiko strategik Low to Moderate satisfactoy Low to Moderate Moderate fair Moderate

Risiko Kepatuhan Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate

Risiko Reputasi Low to Moderate satisfactoy Low to Moderate Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate

Peringkat Komposit Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate Low to Moderate satisfactoy Low To Moderate

Page 89: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA88

Peringkat Risiko Komposit Bank di Triwulan IV-2013 dinilai dalam Peringkat 2 atau “Low to Moderate”. secara agregate tingkat risiko Bank kecenderungan menurun. Keberhasilan pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) telah memberikan pengaruh terhadap membaiknya reputasi Bank serta penguatan struktur permodalan. Kesuksesan proses IPO juga membuktikan bahwa Bank dalam kondisi sehat yang tercermin dari hasil due dilligence oleh pihak eksternal (Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal) terhadap tiga aspek, yakni aspek keuangan, aspek transparansi dan aspek hukum selama proses IPO berlangsung dan telah dikonfirmasi oleh otoritas terkait. Kepercayaan masyarakat bahwa Bank dalam kondisi yang baik, tercermin dari pembentukan saham Bank yang mencapai 240% dari harga nominal. Keberhasilan proses IPO juga telah memberikan keyakinan dan semangat bagi pengurus dan karyawan, bahwa Bank dalam kondisi yang menjanjikan untuk terus berkembang, sehingga menciptakan suasana yang kondusif dalam kegiatan operasional Bank.

Pengendalian Risiko Kredit menunjukkan kemajuan yang berarti, tercermin dari kualitas kredit yang dapat dipertahankan dengan baik sehingga jumlah kredit bermasalah sangat rendah meskipun sedikit meningkat dibandingkan Triwulan III-2013. Proses penyelesaian kredit bermasalah terus dilakukan sehingga tingkat recovery Bank terjaga cukup baik dan tinggi. Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) telah seluruhnya diselesaikan, sehingga pada Triwulan IV tidak terdapat lagi nilai AYDA pada neraca Bank. Namun demikian, Bank tetap mewaspadai kemungkinan memburuknya kualitas kredit, khususnya pada kredit konsumsi, yang kemungkinan sedikit terpengaruh dengan faktor eksternal seperti potensi peningkatan suku bunga kredit.

Risiko Pasar relatif tetap rendah, dengan eksposur trading book yang relatif kecil. Namun demikian, eksposur risiko suku bunga pada banking book, masih relatif tinggi dengan masih cukup tingginya gap asset-liabilities yang dapat berpotensi menurunkan nett Interest Margin (NIM) dengan kondisi kenaikan suku bunga pasar saat ini. Ketepatan timing dalam melakukan repricing asset – liabilities akan sangat mempengaruhi NIM Bank.

Kerentanan akan kebutuhan likuiditas harus menjadi faktor yang perlu dicermati, mengingat sebagian besar dana Bank disalurkan dalam bentuk kredit yang memiliki jatuh tempo yang lebih panjang dari jatuh tempo sumber dana. Tingkat pertumbuhan kredit dan penjagaan ketersediaaan alat-alat likuid harus diselaraskan agar risiko likuiditas dapat dikendalikan. Kondisi likuiditas Bank pada Triwulan IV-2013 relatif membaik dibanding dengan Triwulan sebelumnya, dilihat dari jumlah likuiditas primer dan sekunder. Kepercayaan nasabah yang relatif tetap dengan volatilitas dana dengan pola yang normal meskipun terindikasi adanya kecenderungan meningkat.

Dari sisi risiko operasional, upaya memperkuat infrastruktur TI guna meningkatkan kinerja operasional dan kualitas kontrol, telah menunjukkan hasil setelah program berhasil diimplementasikan pada bulan Mei 2013. Tingkat gangguan TI menurun jauh dibandingkan sebelum dilakukan pemindahan Data Center. Proses operasional menjadi lebih baik dan terkontrol. selain itu, infrastruktur TI, khususnya infrastruktur Data Center yang digunakan Bank merupakan salah satu yang terbaik yang digunakan di bank sekelas.

Namun demikian, kualitas supervisi atas kegiatan operasional masih memiliki ruang untuk ditingkatkan, terutama dengan masih ditemukannya kesalahan operasional yang mendasar sebagaimana hasil temuan satuan Kerja Audit Internal (sKAI) serta peningkatan jumlah denda akibat kesalahan pelaporan. Upaya menginternalisasi budaya anti­fraud sudah mulai konsisten dilaksanakan dengan dilakukannya sosialisasi pada berbagai kesempatan. Namun pelaksanaan strategi anti­fraud masih memerlukan pengawasan di lapangan. Pembekalan untuk menumbuhkan budaya anti­fraud dilakukan terhadap setiap karyawan mulai sejak karyawan tersebut di terima. Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan surat pernyataan anti­fraud dan anti­conflict of interest. Terhadap kejadian fraud yang terjadi pada Triwulan sebelumnya, telah dilakukan upaya pembenahan dan pemberian sanksi atas kejadian fraud di Unit Kerja General Affair.

ANALISIS

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 90: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 89

Risiko stratejik cenderung stabil, dengan realisasi RBB di Triwulan IV-2013 yang secara umum hanya sedikit dibawah target yang ditetapkan. Kondisi pasar yang sangat ketat dalam memperebutkan DPK serta kecenderungan kenaikan suku bunga, Bank memperlambat pertumbuhan kredit pada akhir Triwulan IV, sehingga realisasi penyaluran kredit sampai dengan akhir tahun 2013 hanya tercapai 95.31 %. Namun demikian, meskipun tingkat efisiensi yang masih rendah tercermin dari BOPO yang tinggi (95.07%) Bank masih mampu menghasilkan laba yang tinggi dengan pencapaian 111.45% dari target yang ditetapkan. Pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia tentang kegiatan usaha berdasarkan modal inti, juga berpotensi berpengaruh terhadap rencana stratejik Bank ke depan. Dengan kategori Bank sebagai BUKU 1, kegiatan usaha akan menjadi lebih terbatas, khususnya dalam perluasan jaringan dan pelaksanaan aktivitas tertentu. Hal ini tentu saja akan mengurangi daya saing Bank pada industri perbankan nasional. Namun demikian, adanya penambahan modal secara organik dan penambahan modal dari proses IPO, dinilai akan mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis untuk meningkatkan keuntungan dan memperkuat struktur permodalan Bank.

Kualitas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan dinilai “Satisfactory”. Proses identifikasi secara proaktif dan pengukuran sudah dilakukan dan terus diupayakan agar dapat menjangkau seluruh aktifitas. Demikian pula proses monitoring sudah dilakukan secara berkala namun perlu peningkatan konsistensi dan ketepatan waktu. Infrastruktur TI yang digunakan dalam rangka proses identifikasi, pengukuran dana pemantauan risiko, masih terus dikembangkan untuk mencapai efektifitas pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko tiap aktifitas perbankan yang lebih baik, antara lain dengan menbangun data warehouse yang pelaksanaan pembangunannya masih sedang berjalan. secara umum, kualitas penerapan manajemen risiko lebih baik dibandingkan periode penilaian sebelumnya. Upaya peningkatan risk awareness tiap karyawan, peningkatan kualitas dan kuantitas sDM serta peningkatan kualitas infrastruktur untuk sistem Informasi Manajemen Risiko sudah mulai menunjukkan kemajuan meskipun masih harus terus diupayakan secara konsisten dan merupakan program jangka panjang yang harus terus dievaluasi dan disempurnakan.

Page 91: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA90

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN EKSPOSUR

A. Permodalan1) Pengungkapan kualitatif :a) struktur permodalan Modal Bank saat ini terdiri dari :

i. Modal Inti yang bersumber dari Modal Disetor ditambah dengan Cadangan Tambahan Modal (disclose reserved) yang terdiri dari dari Cadangan Umum, laba tahun berjalan, faktor pengurang berupa rugi tahun-tahun lalu, serta selisih kurang antara PPA yang wajib dibentuk dan cadangan kerugian.

ii. Modal Pelengkap yang terdiri dari modal Upper Tier -2 yang berasal dari cadangan aset produktif.

Pertumbuhan modal Bank saat ini, masih mengandalkan pertumbuhan organik dari pemupukan laba usaha, serta penambahan modal baru dari pemegang saham atau investor melalui bursa efek.

b) Kecukupan permodalan Penilaian kecukupan permodalan Bank dilakukan berdasarkan profil risiko Bank saat ini dan

rencana pengembangan bisnis ke depan. Tingkat kecukupan modal diukur dari rasio permodalan yang ditetapkan paling kurang 14% (empat belas persen). Tingkat rasio permodalan tersebut diangggap cukup aman untuk mengantisipasi pergerakan profil risiko Bank dan pertumbuhan bisnis Bank ke depan.

2) Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan Bank selengkapnya disajikan dalam Tabel 1.1.

B. Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko1) Penerapan Manajemen Risiko Bank secara umum, Bank Ina Perdana melaksanakan penerapan manajemen risiko mengacu pada ketentuan

sebagaimana diatur dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 yang pelaksanaannya diatur dalam sE-BI No. 5/21/DPNP yang telah diubah dengan sE- BI No. 13/23/DPNP, dan pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis Bank. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal.

Adapun lingkup penerapan manajemen risiko meliputi 8 (delapan) jenis risiko, yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko strategik, dan Risiko Reputasi. Pada proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Unit Kerja Risk Management yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. sedangkan setiap Unit Kerja bertanggung jawab atas pengelolaan risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya. sedangkan Unit Kerja Internal Audit bertanggung jawab untuk memastikan dilaksanakannya kebijakan dan peraturan yang ditetapkan Manajemen secara benar dan konsisten.

Page 92: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 91

2) Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank secara khususa) Risiko Kredit, (1) Pengungkapan umum

(a) Pengungkapan kualitatif i. Informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit, Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam

memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko Kredit, sesuai dengan aktivitas bisnis Bank Ina, bersumber pada aktifitas pemberian kredit, kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar Bank, serta kewajiban komitmen dan kontigensi. Penerapan manajemen Risiko Kredit dilakukan mulai dari proses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatan keputusan, pencairan, penatausahaan dan administrasi sampai dengan proses penanganan kredit bermasalah. Tujuannya adalah agar Risiko Kredit yang kemungkinan terjadi dapat terjaga dalam batas toleransi dan kemampuan modal Bank dan apabila terjadi kredit bermasalah dapat di-recovery secara optimum, sehingga kerugian yang timbul dapat diminimalkan.

Proses analisis permohonon kredit dilakukan oleh Unit Kerja Credit Reviewer yang independen terhadap Unit Bisnis. Pada limit tertentu, pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan secara kolektif kolegial, sehingga tidak ada anggota Komite kredit yang dapat memutus sendiri suatu permohonan kredit.

selain menatausahakan dokumen perkreditan, Unit Kerja Administrasi Kredit berfungsi melakukan kontrol terhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkan sebelum kredit dicairkan, dan pengawasan terhadap ketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yang diperjanjikan. sedangkan proses pencairan dilakukan Unit Kerja Operasional atas instruksi dari unit kerja administrasi kredit setelah seluruh persyaratan dipenuhi dipenuhi.

Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapat kredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh unit kerja khusus yang berkerja secara fokus dan independen. sedangkan untuk mengurangi risiko konsentrasi kredit telah dilakukan segmentasi kredit dengan mempertimbangkan karateristik masing-masing segmen kredit dan penguasaan bank atas segmen yang dimasuki. segmentasi ini berpengaruh pada kebijakan Bank dalam menetapkan kecukupan agunan, struktur kredit dan kewenangan memutus kredit.

ii. Definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan

nilai/impairment; dan Tagihan yang telah jatuh tempo adalah tagihan yang mengalami penunggakan

pembayaran baik pokok maupun bunga selama 90 hari atau lebih. sedangkan tagihan yang mengalami penurunan nilai/impairment adalah tagihan yang dari proses evaluasi penurunan ditemukan adanya bukti penurunan nilai. Untuk kredit yang bernilai signifikan proses impairment dilakukan secara individual. Namun jika kredit tidak signifikan, maka proses impairment dilakukan secara kolektif. Besarnya signifikansi kredit yang di-impair secara individual ditetapkan berdasarkan dalam kebijakan Bank dengan mengacu kepada ketentuan akuntansi yang berlaku.

Page 93: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA92

Peristiwa-peristiwa yang diobservasi dalam rangka evaluasi penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: a. Kesulitan keuangan secara signifikan dialami penerbit atau peminjam. Hal ini

dievaluasi dari hasil kunjungan ke debitur sebagaimana tertuang dalam Laporan Kunjungan Nasabah yang signifikan.

b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau Bunga. Hal ini dievaluasi dari data-data pembayaran sesuai jadwal pembayaran masing-masing debitur.

c. Kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi. Hal ini akan dievaluasi secara triwulanan, berdasarkan hasil kunjungan debitur sebagaimana dituangkan dalam Laporan Kunjungan Nasabah (KUN), untuk kredit dengan jumlah yang signifikan.

d. Kondisi ekonomi nasional/lokal atau kondisi industri yang berkorelasi dengan wanprestasi debitur atau memburuknya kualitas kredit dalam industri tersebut. Observasi dilakukan secara berkesinambungan dimulai pada awal tahun berjalan dan hasil observasi diaplikasikan ke seluruh debitur atau kelompok kredit dalam suatu industri atau kelompok kredit yang memiliki faktor risiko sejenis.

iii. Pendekatan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual dan Kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN.

Untuk mengevaluasi penurunan nilai dan mengukur kerugian penurunan nilai secara individual (CKPN Individual), Bank menggunakan discounted cash flow dan fair value of collateral. Penggunaan masing-masing teknik disesuaikan dengan kondisi yang berlaku, sebagai berikut:a. Jika Bank mempertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi kredit, yakni

pemberian konsesi khusus kepada debitur, yang konsesi ini tidak akan diberikan apabila tidak terdapat kesulitan keuangan di pihak debitur, maka teknik evaluasi atas estimasi arus kas masa datang terhadap kredit yang mengalami penurunan nilai menggunakan discounted cash flow.

b. Kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan dicatat berdasarkan jumlah yang didiskonto (discounted value) dan bukan berdasarkan nilai buku.

c. Jumlah yang didiskonto (discounted value) diperoleh dengan mengestimasi arus kas masa datang (mencakup pembayaran pokok dan bunga) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit, dimana:• Untukkreditbersukubungatetap,sukubungaefektifawalakandigunakan

untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai kredit.• Untuk kredit bersuku bunga mengambang, suku bunga yang akan

digunakan untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai kredit adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan.

d. setelah ada bukti obyektif penurunan nilai, Bank melakukan kembali estimasi arus kas masa datang yang mungkin akan diperoleh. Estimasi arus kas masa datang yang dibuat harus sesuai dengan kemampuan keuangan debitur. setiap

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 94: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 93

pembayaran debitur yang tidak sesuai dengan estimasi arus kas yang sudah ada, harus dibuatkan estimasi arus kas yang baru. Perubahan estimasi arus kas tidak melebihi 12 (dua belas) kali dalam satu tahun.

e. selisih kurang antara nilai tercatat kredit sebelum terdapat bukti obyekif penurunan nilai dan nilai kini estimasi arus kas masa datang merupakan CKPN Individual yang harus dibentuk.

f. Bila debitur telah membayar seluruh arus kasnya sesuai dengan estimasi, maka pada akhir penerimaan arus kas, Bank akan mencatat penghentian pengakuan kredit sebesar CKPN yang telah dibentuk

g. Bank akan membentuk tambahan CKPN apabila terjadi perubahan estimasi arus kas masa datang pada saat evaluasi selanjutnya, yakni estimasi arus kas masa datang lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya.

h. Apabila kredit diperkirakan akan dibayar penuh, termasuk denda bunga, maka nilai kini arus kas masa datang mngkin tidak akan berada di bawah nilai tercatat, sehingga Bank tidak perlu membentuk CKPN. Bank akan melakukan evaluasi secara periodik dan obyektif terhadap kemungkinan perubahan kemampuan debitur dalam memenuhi persyaratan yang telah disepakati.

sedangkan penghitungan CKPN secara kolektif (collective impairement) dilakukan pada:a. Kredit yang tidak signifikan secara individu. Kredit yang secara individu ditetapkan tidak signifikan, pada proses estimasi

penurunan nilai dilakukan secara kolektif adalah seluruh jenis kredit yang plafond sampai dengan 1 (satu) milyar rupiah.

b. Kelompok Kredit Kredit-kredit yang tidak signifikan secara individu dan seluruh kredit yang dalam

proses evaluasi penurunan nilai tidak terdapat bukti adanya penurunan nilai dikelompokan menjadi kelompok-kelompok. Pengelompokan kredit ke dalam satu kelompok tertentu didasarkan pada kesamaan karateristik risiko kredit yang sejenis, dengan mempertimbangkan tingkat vulnerability terhadap jenis debitur, jangka waktu, sumber pengembalian, kondisi pasar, serta industri dan perekonomian secara umum. Estimasi pembentukan CKPN kolektif didasarkan atas estimasi kerugian (expected loss) yang dihitung dengan metode Roll Rate Model.

(b) Pengungkapan kuantitatif:

i. Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.1 ii. Tagihan Bersih Berdasarkan sisa Jangka Waktu Kontrak selengkapnya disajikan

dalam Tabel 2.2;iii. Tagihan Bersih Berdasarkan sektor Ekonomi selengkapnya disajikan dalam Tabel

2.3;iv. Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah selengkapnya disajikan dalam Tabel

2.4;v. Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan sektor Ekonomi selengkapnya disajikan

dalam Tabel 2.5;

Page 95: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA94

vi. Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.6.

(2) Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan standar(a) Pengungkapan kualitatif : Penghitungan ATMR Kredit–Pendekatan standar mencakup eksposur aset

dalam neraca dan kewajiban komitmen/kontijensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk eksposur dalam trading book. Penghitungan dengan pendekatan standard juga melingkupi eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan dan eksposur transaksi penjualan atau pembelian instrumen keuangan yang mengalami kegagalan penyerahan kas dan atau instrumen keuangan lebih dari 4 (empat) hari kerja.

Dalam perhitungan dengan pendekatan standar, Bank menggunakan peringkat terkini dari lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia. Jika dalam terdapat debitur dalam suatu kelompok usaha maka peringkat satu perusahaan tidak digunakan untuk menetapkan bobot risiko perusahaan lain dalam kelompok tersebut. Ketentuan penggunaan peringkat terkini dan proses dokumentasinya diatur dalam pedoman dan prosedur internal Bank.

Penggunaan peringkat dalam penetapan bobot dilakukan pada kategori portofolio tagihan kepada pemerintah, tagihan kepada Bank dan tagihan kepada korporasi, berdasarkan peringkat yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia.

(b) Pengungkapan kuantitatif

i. Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan skala Peringkat selengkapnya disajikan dalam Tabel 3.1

ii. Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) tidak disajikan dalam tabel karena Bank tidak memiliki eksposur tersebut.

(3) Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan standar, (a) Pengungkapan kualitatif Dalam penghitungan ATMR Risiko Kredit, Bank mengakui keberadaan agunan,

garansi dan penjaminan yang memenuhi syarat (eligible) yang disebut dengan Teknik MRK (Mitigasi Risiko Kredit). Bank hanya menggunakan teknik MRK apabila ATMR Risiko Kredit dari eksposur yang menggunakan teknik MRK lebih rendah dari ATMR Risiko Kredit dari eksposur tersebut yang tidak menggunakan teknik MRK. ATMR Risiko Kredit setelah memperhitungkan dampak Teknik MRK paling rendah sebesar nol. Agunan, garansi, dan jaminan yang diakui sebagai teknik MRK tidak diperhitungkan ganda dalam perhitungan ATMR Risiko Kredit, dan masa berlakunya pengikatan agunan, garansi dan/atau jaminan paling kurang sama dengan sisa jangka waktu eksposur.

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 96: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 95

Untuk memitigasi Risiko Kredit, jaminan yang dapat digunakan untuk agunan kredit sesuai Kebijakan Perkreditan Bank adalah sebagai berikut:(1) Jaminan tanah/bangunan dengan bukti kepemilikan yang sah, yang

pengikatannya dilakukan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) secara notariil, atau pengikatan dapat juga dilakukan dengan surat Kuasa Memasang Hak Tanggungan (sKMHT) untuk jumlah-jumlah yang diperkenankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(2) Jaminan kendaraan/barang bergerak/stok barang dengan bukti kepemilikan yang sah, dan pengikatannya dilakukan dengan Akta fiducia secara notariil atau bawah tangan.

(3) Jaminan berupa tagihan/piutang dengan bukti kepemilikan yang sah, dan pengikatannya dilakukan dengan cessie secara notariil atau bawah tangan.

(4) Jaminan berupa giro, tabungan atau deposito dengan bukti kepemilikan yang sah, dan pengikatannya dilakukan dengan gadai secara Notariil atau bawah tangan.

Proses penilaian jaminan dilakukan sebelum persetujuan kredit dan dilakukan penilaian kembali secara berkala selama waktu kredit. Proses penilaian dilakukan oleh appraisal internal dan/atau appraisal independen, tergantung dari nilai dan jenis jaminan yang diagunkan.

(b) Pengungkapan kuantitatif i. Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan

Dampak Mitigasi Risiko Kredit, selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.1 ; ii. Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit selengkapnya disajikan

dalam Tabel 4.2.

(4) sekuritisasi Aset Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset selama periode pelaporan.

(5) Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar disajikan secara lengkap pada tabel Tabel 6.1.1, Tabel 6.1.2, Tabel 6.1.3, Tabel 6.1.4, Tabel 6.1.5, Tabel 6.1.6 dan Tabel 6.1.7.

b) Risiko Pasar (1) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Metode standar

(a) Pengungkapan kualitatifi. Penerapan manajemen risiko Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk

transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option, yang meliputi risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditi. Penerapan manajemen Risiko Pasar bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank. Pelaksanaan pengendalian Risiko Pasar secara harian dilakukan oleh Unit Kerja Treasury dan dilakukan oleh Komite Asset-Liabilities

Page 97: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA96

Management (ALMA). sedangkan kebijakan dan penetapan limit risiko dilakukan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko sebagai unit kerja yang independen.

sebagai Bank non-devisa dan memiliki portofolio trading book yang relatif kecil, Bank Ina Perdana tidak terekspos risiko pasar secara signifikan. Risiko Pasar lebih bersumber pada risiko suku bunga pada portofolio banking book, yang menjadi fokus untuk dikendalikan. Kepemilikan eksposur trading book hanya ditujukan untuk mengatasi kelebihan likuiditas jangka pendek dan tidak ditujukan untuk pembentukan pasar dengan instrumen keuangan berupa obligasi yang likuid di pasar. Proses mark to market terhadap eksposur trading book dilakukan secara harian yang dilakukan oleh unit kerja yang independen dengan menggunakan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pelaksanaan pengendalian risiko suku bunga pada banking book dilakukan dengan mengendalikan gap repricing asset-liabilities Bank pada tiap skala waktu. Pengaturan gap repricing ini dilakukan dengan peninjuan secara berkala suku bunga kredit dan dana pihak ketiga yang dibahas pada setiap rapat ALCO. Tujuannya adalah agar gap repricing ini searah dengan pergerakan suku bunga pasar. Unit Kerja Treasury bertanggung jawab atas pengaturan gap repricing dengan memperhatikan gap limit yang keluarkan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko. Pelaksanaan pengendalian risiko pasar secara harian dilakukan oleh Unit Kerja Treasury.

(b) Pengungkapan kuantitatif Penghitungan risiko pasar menggunakan metode standar selengkapnya disajikan

dalam Tabel 7.1.

(2) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Model InternalBank tidak melakukan perhitungan risiko pasar dengan pendekatan Internal Model.

c) Risiko Operasional (1) Pengungkapan kualitatif, Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya

proses internal, kesalahan manusia, serta kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank, yang dapat bersumber antara lain pada sDM, proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal. Penerapan manajemen risiko operasional diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau terjadinya kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.

Bank Ina Perdana dalam melakukan pengendalian diawali dengan upaya menumbuhkan kesadaran akan risiko (risk awareness) setiap karyawan, meningkatkan tanggung jawab (accountibility) setiap pelaksanaan operasional, dan perbaikan infrastruktur karena Risiko Operasional bersifat unik. Pasalnya, Risiko Operasional sangat dipengaruhi oleh human, proses, sistem dan kejadian eksternal. semakin tinggi kesadaran dan tanggung jawab setiap karyawan terhadap risiko, serta terdapatnya proses dan teknologi yang dapat mendukung aktivitas operasional secara efisien dan terkontrol, maka Bank akan semakin

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 98: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 97

tidak rentan terhadap goncangan akibat risiko operasional. Pengendalian human error pada pelaksanaan operasi Bank, dilakukan dengan

menerapkan daily control check list, yang berfungsi membantu penyelia mengontrol seluruh aktivitas yang dilakukan di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya. sedangkan pencegahan fraud dilakukan dengan menerapkan strategi anti­fraud yang melibatkan seluruh karyawan. Pelaksanaan strategi anti­fraud tersebut mengacu kepada kebijakan dan prosedur internal yang telah ditetapkan.

Lalu, peningkatan kualitas sDM dilakukan dengan pelatihan berkesinambungan. Pengendalian Risiko Operasional juga dilakukan dengan jalan mengefektifkan fungsi supervisi, review dan penyempurnaan sOP, peningkatan internal control, dan peninjauan remunerasi karyawan secara berkala.

Perbaikan infrastruktur khususnya infrastruktur sistem TI, secara terus menerus dilakukan, antara lain dengan peningkatan kualitas DC, DRC, kualitas jaringan komunikasi, serta peningkatan kualitas software aplikasi pada Core Banking System. Perbaikan infrastruktur tersebut dimaksudkan selain untuk meningkatkan kinerja, juga untuk meningkatkan kualitas built in control pada proses operasional. Perkembangan produk dan jasa Bank dengan fitur berbasis TI serta pelaksanaan regulasi perbankan saat ini juga menuntut Bank untuk menyediakan infrastruktur sistem TI yang memadai.

Dengan efektifnya proses manajemen Risiko Operasional diharapkan kerugian-kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss) dapat terus diminimalkan. Pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi operasional dan alokasi modal, yang pada akhirnya dapat memperbaiki daya saing Bank.

Pengelolaan Risiko Operasional merupakan tanggung jawab seluruh unit kerja sedangkan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko operasional secara bank wide dilakukan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko

(2) Pengungkapan kuantitatif Penghitungan Risiko Operasional dilakukan dengan Pendekatan Indikator Dasar (PID).

Hasil penghitungan Risiko Pasar selengkapnya disajikan dalam Tabel 8.1

d) Risiko Likuiditas(1) Pengungkapan kualitatif, Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban

yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Penerapan manajemen risiko likuiditas Bank bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.

Risiko likuiditas dikendalikan dengan menjaga kecukupan likuiditas Bank dengan memperhitungkan likuiditas eksogenik dan endogenik yang terjadi. Penjagaan kualitas aset dilakukan untuk meminimalkan gangguan arus kas dan kemungkinan penurunan likuiditas aset. Pengendalian risiko juga dilakukan dengan pengaturan gap maturity pada tiap skala waktu, yang di-review pada saat rapat ALCO yang dilakukan paling kurang satu

Page 99: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA98

kali dalam satu bulan. Penjagaan sumber-sumber likuiditas dilakukan dengan menjaga reputasi Bank, serta upaya meningkatan kualitas produk dan jasa yang diberikan.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh Unit Kerja Treasury, sedangkan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko likuiditas secara bank wide dilakukan oleh Unit Kerja Risk Management, termasuk di dalamnya pembuatan kebijakan dan penetapan limit risiko likuiditas.

(2) Pengungkapan kuantitatif (a) Profil Maturitas Rupiah selengkapnya disajikan dalam Tabel 9.1. (b) Profil Maturitas Valas sebagai Bank non-devisa, Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam valuta

asing.

e) Risiko Hukum, Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, di

antaranya disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Penerapan Risiko Hukum bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan yuridis, serta ketiadaaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan dan proses litigasi.

Proses pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan cara melakukan review secara berkala terhadap setiap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaian kembali terhadap efektivitas proses enforceability untuk memastikan validitas hak dalam kontrak dan perjanjian yang telah dibuat. Identifikasi Risiko Hukum dilakukan pada seluruh aktivitas penghimpunan dan penyediaan dana, treasury dan investasi, operasional dan jasa, sistem TI dan pengelolaan sDM.

setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko hukum, ditatausahakan dan diadministrasikan, selain untuk menilai tingkat risiko hukum yang dihadapi Bank, juga sebagai pembelajaran atas tiap kasus yang terjadi dan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tuntutan atau litigasi. Unit Kerja Corporate Legal bertanggung jawab terhadap pengelolaan Risiko Hukum Bank.

f) Risiko Stratejik, Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau

pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengatasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik bersumber dari adanya kelemahan dan ketidaktepatan dalam perencanaan strategi Bank, kelemahan pada sistem informasi manajemen, kelemahan analisis lingkungan internal dan eksternal, ketidaktepatan implementasi dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Untuk mengendalalikan Risiko stratejik, Rencana Bisnis Bank (RBB) disusun secara konservatif dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan Bank, serta mempertimbangkan kemampuan sumber daya, baik sumber daya financial, infrastruktur, dan sDM yang dimiliki. Untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan pelaksanaan RBB, telah dilakukan komunikasi kepada setiap jenjang organisasi, baik pada saat penyusunan rencana dan pada saat review

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 100: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 99

pelaksanaan yang dilakukan secara rutin tiap semester. Pengendalian Risiko stratejik juga dilakukan dengan pemantauan atas kinerja bank yang

merupakan hasil dari pelaksanaan strategi usaha maupun RBB. Proses pemantauan dilakukan secara berkala melalui sistem informasi manajemen yang secara berkala menyediakan laporan dalam rangka pengambilan keputusan oleh Manajemen Bank .

g) Risiko Kepatuhan, Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan

peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko Kepatuhan bersumber dari perilaku hukum, yakni perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi, seperti perilaku/akitivitas bank yang menyimpang atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.

Pengendalian Risiko Kepatuhan dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari aktivitas Bank yang menyimpang dari peraturan perundangan, ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untuk menjaga agar setiap aktivitas Bank senantiasa patuh kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dan diseminasi peraturan-peraturan (melalui training dan pengeluaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agar setiap peraturan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan benar.

sementara itu, untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, telah disusun dan diberlakukan compliance charter sebagai guidance bagi semua pihak dalam organisasi Bank Ina Perdana. sedangkan, untuk memastikan kepatuhan operasional Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang melingkupinya maka harus dipastikanan bahwa seluruh sistem dan prosedur operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan otoritas yang berlaku. Terkait hal itu telah dilakukan Quality Assurance Policy and Procedure, yaitu proses assesment terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan oleh Unit Kerja Kepatuhan terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakan intern yang akan atau sudah keluarkan.

Melalui hal itu setiap potensi ketidakpatuhan Bank terhadap ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat dideteksi dan diperbaiki. selain itu, agar perilaku organisasi tidak menyimpang dari standar, telah buat code of conduct yang berisi etika yang harus dilakukan oleh setiap karyawan.

h) Risiko Reputasi, Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan

(stakeholders) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Persepsi negatif terhadap Bank dapat ditimbulkan oleh kejadian-kejadian yang menurunkan reputasi seperti keluhan nasabah atas produk dan jasa yang diberikan, kelemahan pada tata kelola dan budaya perusahaan, serta praktek bisnis yang menyimpang dari standar. Oleh karena itu, pelaksanaan manajemen Risiko Reputasi dilakukan dengan upaya mencegah/meminimalkan terjadinya kejadian-kejadian yang dapat menurunkan reputasi Bank, antara lain melalui pelaksanaan program Corporate Social Resposibility (CsR), melakukan komunikasi secara rutin dengan pemangku kepentingan, menjaga kualitas produk dan layanan, menjaga etika bisnis

Page 101: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA100

dalam pelaksanaan transaksi baik dengan nasabah maupun transaksi di pasar uang. setiap terjadi keluhan nasabah, Bank berupaya menanggapi dan menindaklajuti secara cepat.

Dalam rangka menjaga reputasi, Bank juga berupaya untuk menjaga transparansi produk dan jasa dengan memberikan informasi secara benar tentang manfaat dan risiko produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi dicatat dan ditatausahakan sehingga dapat menjadi pelajaran pada masa mendatang dan untuk memproyeksikan potensi kerugian yang mungkin timbul dan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan.

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Tabel 1.1 Pengungkapan Kuantitatif struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) KOMPONEN MODAL Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi(1) (2) (3) (4) (5) (6)I. KOMPONEN MODAL A Modal Inti 156.736 156.736 119.494 119.494 1 Modal disetor 158.000 158.000 128.000 128.000 2 Cadangan Tambahan Modal (1.264) (1.264) 8.484 8.484 3 Modal Inovatif - - 4 faktor Pengurang Modal Inti (16,990) (16,990) 5 Kepentingan Non Pengendali - B Modal Pelengkap 9.361 9.361 422 422 1 Level Atas ( Uper Tier 2 ) 9.361 9.361 422 422 2 Level Bawah ( Lower Tier 2 ) maksimum 50% modal awal - - - - 3 faktor Pengurang Modal Pelengkap - - - - C faktor Pengurang Modal Inti Dan Modal Pelengkap Eksposur sekuritisasi - - - - D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan ( Tier 3 ) - - - - E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DI ALOKAsIKAN - - - - UNTUK MENGANTIsIPAsI RIsIKO PAsARII Total Modal Inti Dan Modal Pelengkap ( A + B - C ) 166.097 166.097 119.916 119.916 III TOTAL MODAL INTI. MODAL PELENGKAP. DAN MODAL PELENGKAP 166.097 166.097 119.916 119.916 TAMBAHAN YANG DIALOKAsIKAN UNTUK MENGANTIsIPAsI RIsIKO PAsAR ( A + B - C + E) IV AsET TERTIMBANG MENURUT RIsIKO (ATMR) UNTUK RIsIKO KREDIT 865.240 865.240 651.034 651.034 V AsET TERTIMBANG MENURUT RIsIKO (ATMR) UNTUK RIsIKO OPERAsIONAL 103.736 103.736 96.104 96.104 VI AsET TERTIMBANG MENURUT RIsIKO (ATMR) UNTUK RIsIKO PAsAR 22.802 22.802 - - A METODE sTANDART - - - - B MODEL INTERNAL - - - - VII RAsIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM 16,75% 16,75% 16,05% 16,05% UNTUK RIsIKO KREDIT, RIsIKO OPERAsIONAL, DAN RIsIKO PAsAR [III : (IV + V +VI) ]

Page 102: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 101

Tabe

l 2.1

Pen

gung

kapa

n Ta

giha

n Be

rsih

Ber

dasa

rkan

Wila

yah

- Ban

k se

cara

Indi

vidu

al

(dal

am ju

taan

rupi

ah)

No

Kate

gori

Port

ofol

io

Posi

si T

angg

al L

apor

an

P

osis

i Tan

ggal

Lap

oran

Tah

un s

ebel

umny

a

Tag

ihan

Ber

sih

Berd

asar

kan

Wila

yah

Tagi

han

Bers

ih B

erda

sark

an W

ilaya

h

Jaba

r Ba

nten

D

KI

DIY

Ja

teng

Ja

tim

Luar

Jaw

a Ja

bar

Bant

en

DKI

D

IY

Jate

ng

Jatim

Lu

ar Ja

wa

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(1

1)

(12)

(1

3)

(14)

(1

5)

(16)

1 Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

-

-

2

70.7

88

-

-

-

-

-

-

371

.521

-

-

-

-

2

Tagi

han

Kepa

da E

ntita

s se

ktor

Pub

lik

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3 Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

M

ultil

ater

al d

an L

emba

ga In

tern

asio

nal

4 Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k

-

-

14.

936

-

-

-

-

-

-

6

7

-

-

-

-

5 Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al

2.4

08

1.4

43

8.7

49

-

1.1

02

259

-

2

.174

1

.585

6

.177

-

9

38

-

-

6 Kr

edit

Bera

gun

Prop

erti

Kom

ersi

al

-

-

2.8

08

-

926

-

-

-

-

-

-

1

.346

-

-

7

Kred

it Pe

gaw

ai/P

ensi

unan

1

.051

-

-

-

2

93

-

-

7.2

33

207

1

42

5

05

2

73

8 Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

. 1

56.2

88

49.

640

1

29.7

97

27.

762

1

53.5

58

109

.453

1

51.2

08

156

.738

4

2.89

5

39.

661

7

.049

4

6.80

0

37.

826

1

57.4

87

U

saha

Kec

il da

n Po

rtof

olio

Rite

l9

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

1

5.32

2

5.8

67

212

.886

-

2

4.01

1

-

-

17.

977

2

.833

4

71.7

01

19.

160

6

4.02

2

31.

137

-

10

Tagi

han

yang

Tela

h Ja

tuh

Tem

po

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11

A

set L

ainn

ya

3

1.66

4

To

tal

175.

069

5

6.95

0

639

.964

2

7.76

2

179

.890

1

09.7

12

151

.208

1

84.1

22

47.

519

9

20.9

33

26.

209

1

13.6

11

68.

963

1

57.7

60

Tabe

l 2.2

Pen

gung

kapa

n Ta

giha

n Be

rsih

Ber

dasa

rkan

sis

a Ja

ngka

Wak

tu K

ontr

ak -

Bank

sec

ara

Indi

vidu

al

(da

lam

juta

an ru

piah

)

No.

Ka

tego

ri Po

rtof

olio

Pos

isi T

angg

al L

apor

an

P

osis

i Tan

ggal

Lap

oran

Tah

un s

ebel

umny

a

Tagi

han

bers

ih b

erda

sark

an s

isa

jang

ka w

aktu

kon

trak

Tag

ihan

ber

sih

berd

asar

kan

sisa

jang

ka w

aktu

kon

trak

<=

1 tah

un

>1 t

hn s.

d. 3 t

hn

>3t

hn s.

d. 5 t

hn

> 5

thn

Non C

ontra

ctual

To

tal

<=

1 tah

un

>1 t

hn s.

d. 3 t

hn

>3t

hn s.

d. 5 t

hn

> 5

thn

Non C

ontra

ctual

To

tal

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(1

1)

(12)

(1

3)

(14)

1 Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

2

70.7

88

-

-

-

-

270

.788

3

71.5

21

-

-

-

-

371

.521

2

Tagi

han

Kepa

da E

ntita

s se

ktor

Pub

lik

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3 Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k Pe

mba

ngun

an

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

M

ultil

ater

al d

an L

emba

ga In

tern

asio

nal

4 Ta

giha

n Ke

pada

Ban

k

14.

936

-

-

-

-

1

4.93

6

67

-

-

-

-

6

7 5

Kred

it Be

ragu

n Ru

mah

Tin

ggal

4

69

1.8

34

1.6

11

9.8

67

179

1

3.96

0

85

1

.535

2

.159

7

.095

-

1

0.87

4 6

Kred

it Be

ragu

n Pr

oper

ti Ko

mer

sial

-

-

9

26

-

2.8

08

3.7

34

-

1.3

46

-

-

-

1.3

46

7 Kr

edit

Pega

wai

/Pen

siun

an

41

2

61

210

8

31

-

1.3

43

-

166

5

65

7.6

29

-

8.3

60

8 Ta

giha

n Ke

pada

Usa

ha M

ikro

. 1

49.7

16

195

.231

2

9.42

5

47.

353

3

55.9

80

777

.705

1

83.8

29

288

.179

1

2.12

3

4.3

26

-

488

.456

Usa

ha K

ecil

dan

Port

ofol

io R

itel

9 Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si

51.

274

1

14.5

67

-

-

92.

244

2

58.0

85

408

.851

1

59.4

75

12.

682

25

.821

-

6

06.8

30

10

Tagi

han

yang

Tela

h Ja

tuh

Tem

po

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11

Ase

t Lai

nnya

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

1.66

4

31.

664

Page 103: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA102

Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan sektor Ekonomi - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)

No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan Tagihan Kepada Tagihan Kredit Beragun Kredit Beragun Kredit Pegawai Tagihan kepada Tagihan Tagihan Yang Aset Lainnya

Kepada Kepada Bank Pembangunan Kepada Bank Rumah Tinggal Properti Komersial /Pensiunan Usaha Mikro, Kepada Korporasi Telah Jatuh Tempo

Pemerintah Entitas Multilateral dan Usaha Kecil dan

Sektor Publik Lembaga Internasional Portofolio Ritel

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Posisi Tanggal Laporan 1 Pertanian. Perburuan dan Kehutanan - - - 123 7.697 6.500 - 2 Perikanan - - - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - 29 4.370 - - 4 Industri Pengolahan - - - - 30.146 - - - 5 Konstruksi - - - - 45.709 5.000 - - 6 Perdagangan Besar dan Eceran - - 2.808 - 100.849 15.905 - - 7 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan minum - - - - 19.935 - - - 8 Transportasi Pergudangan dan komunikasi - - - - 201.552 79 - - 9 Perantara Keuangan 270.788 14.936 - - - 28.567 213.563 - - 10 Real Estate. Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan - - 926 - 49.208 16.941 - - 11 Jasa Pendidikan - - - - - - - - 12 Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial - - - - 215 97 - - 13 Jasa Kemasyarakatan. sosial budaya. - - - - 6.739 - - - hiburan dan perorangan lainnya14 Rumah Tangga - 13.960 - 1.191 282.720 - - - 15 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - Total 270.788 - - 14.936 13.960 3.734 1.343 777.707 258.085 - - Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 1 Pertanian. Perburuan dan Kehutanan 1.801 6.516 - 2 Perikanan 9 2.967 - 3 Pertambangan dan Penggalian 1.410 22.166 - 4 Industri Pengolahan 10.379 82.908 - 5 Konstruksi 1.870 235.948 - 6 Perdagangan Besar dan Eceran 0 0 0 0 - - - 19.637 3.706 - - 7 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 0 0 0 0 - - - 621 49.418 - - 8 Transportasi. Pergudangan dan Komunikasi 0 0 0 - - - 121.008 96.729 - - 9 Perantara Keuangan 371.521 0 0 67 - - - 1.755 106.355 - - 10 Real Estate. Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 0 0 0 0 - 1.346 - 8.557 - - - 11 Jasa Pendidikan 0 0 0 0 - - - 86 - - - 12 Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial 0 0 0 0 - - - 328 - - - 13 Jasa Kemasyarakatan. sosial budaya. 0 0 0 0 - - 254 - - - hiburan dan perorangan lainnya14 Rumah tangga 0 0 0 0 10.874 - 8.360 316.690 116 - - 15 bukan lapangan usaha 0 0 0 0 - - - 4.052 - - 31.664 Total 371.521 - - 67 10.874 1.346 8.360 488.456 606.830 - 31.664

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 104: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 103

Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan sektor Ekonomi - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)

No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan Tagihan Kepada Tagihan Kredit Beragun Kredit Beragun Kredit Pegawai Tagihan kepada Tagihan Tagihan Yang Aset Lainnya

Kepada Kepada Bank Pembangunan Kepada Bank Rumah Tinggal Properti Komersial /Pensiunan Usaha Mikro, Kepada Korporasi Telah Jatuh Tempo

Pemerintah Entitas Multilateral dan Usaha Kecil dan

Sektor Publik Lembaga Internasional Portofolio Ritel

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Posisi Tanggal Laporan 1 Pertanian. Perburuan dan Kehutanan - - - 123 7.697 6.500 - 2 Perikanan - - - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian - - - 29 4.370 - - 4 Industri Pengolahan - - - - 30.146 - - - 5 Konstruksi - - - - 45.709 5.000 - - 6 Perdagangan Besar dan Eceran - - 2.808 - 100.849 15.905 - - 7 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan minum - - - - 19.935 - - - 8 Transportasi Pergudangan dan komunikasi - - - - 201.552 79 - - 9 Perantara Keuangan 270.788 14.936 - - - 28.567 213.563 - - 10 Real Estate. Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan - - 926 - 49.208 16.941 - - 11 Jasa Pendidikan - - - - - - - - 12 Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial - - - - 215 97 - - 13 Jasa Kemasyarakatan. sosial budaya. - - - - 6.739 - - - hiburan dan perorangan lainnya14 Rumah Tangga - 13.960 - 1.191 282.720 - - - 15 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - Total 270.788 - - 14.936 13.960 3.734 1.343 777.707 258.085 - - Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 1 Pertanian. Perburuan dan Kehutanan 1.801 6.516 - 2 Perikanan 9 2.967 - 3 Pertambangan dan Penggalian 1.410 22.166 - 4 Industri Pengolahan 10.379 82.908 - 5 Konstruksi 1.870 235.948 - 6 Perdagangan Besar dan Eceran 0 0 0 0 - - - 19.637 3.706 - - 7 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 0 0 0 0 - - - 621 49.418 - - 8 Transportasi. Pergudangan dan Komunikasi 0 0 0 - - - 121.008 96.729 - - 9 Perantara Keuangan 371.521 0 0 67 - - - 1.755 106.355 - - 10 Real Estate. Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 0 0 0 0 - 1.346 - 8.557 - - - 11 Jasa Pendidikan 0 0 0 0 - - - 86 - - - 12 Jasa Kesehatan dan Kegiatan sosial 0 0 0 0 - - - 328 - - - 13 Jasa Kemasyarakatan. sosial budaya. 0 0 0 0 - - 254 - - - hiburan dan perorangan lainnya14 Rumah tangga 0 0 0 0 10.874 - 8.360 316.690 116 - - 15 bukan lapangan usaha 0 0 0 0 - - - 4.052 - - 31.664 Total 371.521 - - 67 10.874 1.346 8.360 488.456 606.830 - 31.664

Page 105: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA104

Tabe

l 2.4

Pen

gung

kapa

n Ta

giha

n da

n Pe

ncad

anga

n Be

rdas

arka

n W

ilaya

h - B

ank

seca

ra In

divi

dual

(dal

am ju

taan

rupi

ah)

No

Kete

rang

an

Posis

i Tan

ggal

Lap

oran

Po

sisi T

angg

al L

apor

an s

ebel

umny

a

Wila

yah

W

ilaya

h

Jaba

r Ba

nten

D

KI

DIY

Ja

teng

Ja

tim

Luar

Jaw

a To

tal

Jaba

r Ba

nten

D

KI

DIY

Ja

teng

Ja

tim

Luar

Jaw

a To

tal

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(1

1)

(12)

(1

3)

(14)

(1

5)

(16)

(1

7)

(18)

1 Ta

giha

n

175

.068

5

6.95

0

639

.964

2

7.76

2

179.

889

10

9.71

2

151

.208

1

.340

.553

1

84.4

36

47.

931

86

0.83

4

26.2

09

113

.615

6

9.82

9

157

.768

1.

460.

622

2 Ta

giha

n ya

ng m

enga

lam

i pen

urun

an n

ilai (

impa

ired)

a.

Bel

um ja

tuh

tem

po

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

b.

sud

ah ja

tuh

tem

po

2.9

00

-

19

-

-

9

50

3

.869

-

-

-

-

-

-

-

-

3

Cada

ngan

Ker

ugia

n Pe

nuru

nan

Nila

i In

divi

dual

1

40

-

-

-

-

560

-

7

00

-

392

-

-

-

8

34

-

1.2

26

4 Ca

dang

an K

erug

ian

Penu

runa

n N

ilai -

Kol

ektif

3

14

10

4

5

3

20

3

0

23

4

45

347

2

7

135

3

1

9

42

3

9

612

5

Tagi

han

yang

dih

apus

buk

u

-

-

4.7

03

-

-

-

-

4.7

03

-

-

501

-

-

-

-

5

01

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 106: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 105

Tabel 2.5 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan sektor Ekonomi - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)

Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang mengalami Cadangan Kerugian Cadangan Kerugian Tagihan Yang Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai dihapus Buku Belum Sudah (CKPN) Individual (CKPN) Kolektif Jatuh Jatuh Tempo Tempo(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Posisi Tanggal Laporan Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 14.320 14.320 - - 1 - Perikanan - - - - - - Pertambangan dan Penggalian 4.399 4.399 - - - - Industri Pengolahan 30.146 28.359 1.786.00 560 264 - Konstruksi 50.709 50.709 - - 5 - Perdagangan besar & eceran 119.563 119.563 - - 12 - Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 19.935 19.935 - - 2 - tranportasi. pergudangan dan komunikasi 201.631 201.631 - - 47 - perantara keuangan 257.066 242.130 - - 24 - real estate. usaha persewaan. dan jasa perusahaan 67.075 67.075 - - 7 - jasa pendidikan - - - - - - jasa kesehatan dan kegiatan sosial 312 312 - - - - jasa kemasyarakatan. sosial budaya. 6.739 6.739 - - 1 - hiburan. dan perseorangn lainnyaRumah Tangga 297.872 295.789 2.082.00 140 81 4.703 Bukan Lapangan Usaha 270.788 Total 1.340.555 1.050.961 3.868 700 444 4.703 Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya Pertanian. Perburuan dan Kehutanan 8.317 - - - 1 - Perikanan 9 - - - 0 - Pertambangan dan Penggalian 4.377 - - - 0 - Industri Pengolahan 33.660 - - 834 284 - Konstruksi 84.779 - - - 8 - Perdagangan besar & eceran 255.581 - - - 71 - Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 3.175 - - - 0 - tranportasi. pergudangan dan komunikasi 170.454 - - - 56 - perantara keuangan 470.071 - - - 10 - real estate. usaha persewaan. dan jasa perusahaan 88.955 - - - 25 - jasa pendidikan 86 - - - 0 - jasa kesehatan dan kegiatan sosial 328 - - - 0 - jasa kemasyarakatan. sosial budaya. 254 - - - 0 - hiburan. dan perseorangn lainnyaRumah Tangga 336.497 - - 392 129 501 Bukan Lapangan Usaha 35.742 - - - 27 - Total 1.492.286 - - 1.226 612 501

Tabel 2.6 Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual (dalan jutaan rupiah)No Keterangan Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya CKPN CKPN CKPN CKPN Individual Kolektif Individual Kolektif(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 saldo awal CKPN 728 1,110 1,142 8,611 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada Periode berjalan (Net) 602 (769) (414) (6.021) 2.a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan 602 - (414) (6.021) 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan - (769) - - 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku (670) - - - atas tagihan pada periode berjalan4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan - - - (1.480) - - saldo akhir CKPN 660 341 728 1.110

Page 107: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA106

Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio Dan skala Peringkat - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Kategori Portofolio Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total

Standart and Pour’s AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang Dari A-3

Fitch Rating AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang Dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 Aa1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang Dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F2(idn) Kurang Dari F3(idn)

PT.ICRA Indonesia [Idr]AAA [idr]AA+ s.d [idr]AA- [idr]A+ s.d [idr]A- [idr]BBB+ s.d [idr]BBB- [idr]BB+ s.d [idr]BB- [idr]B+ s.d [idr]B- Kurang dari [idr]B- [idr]A1+ s.d [Idr]A1 [idr]A2+ s.d [Idr]A2 [idr]A3+ s.d [Idr]A3 Kurang Dari [Idr]A3

PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari d B- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang Dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 270.788 270.788 2 Tagihan Kepada sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 - 0 14.936 14.936 5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13.284 13.284 6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.715 3.715 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.352 1.352 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 505.329 505.329 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 558.227 558.227 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30.604 30.604 Total - - - - - - - - - - - - 1.398.235 1.398.235 Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya Kategori Portofolio Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total

Standart and Pour’s AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang Dari A-3

Fitch Rating AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang Dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 Aa1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang Dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F2(idn) Kurang Dari F3(idn)

PT.ICRA Indonesia [Idr]AAA [idr]AA+ s.d [idr]AA- [idr]A+ s.d [idr]A- [idr]BBB+ s.d [idr]BBB- [idr]BB+ s.d [idr]BB- [idr]B+ s.d [idr]B- Kurang dari [idr]B- [idr]A1+ s.d [Idr]A1 [idr]A2+ s.d [Idr]A2 [idr]A3+ s.d [Idr]A3 Kurang Dari [Idr]A3

PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari d B- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang Dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 371.521 371.521 2 Tagihan Kepada sektor Publik 0 0 10.045 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank 0 0 274 0 0 0 0 0 0 0 67 0 0 67 5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10.874 10.874 6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.346 1.346 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8.359 8.359 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 488.456 488.456 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 10.336 0 0 0 0 0 0 0 0 0 606.830 606.830 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31.664 31.664 Total 0 0 20.655 0 0 0 0 0 0 0 67 0 1.519.050 1.519.117

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 108: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 107

Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio Dan skala Peringkat - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Kategori Portofolio Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total

Standart and Pour’s AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang Dari A-3

Fitch Rating AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang Dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 Aa1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang Dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F2(idn) Kurang Dari F3(idn)

PT.ICRA Indonesia [Idr]AAA [idr]AA+ s.d [idr]AA- [idr]A+ s.d [idr]A- [idr]BBB+ s.d [idr]BBB- [idr]BB+ s.d [idr]BB- [idr]B+ s.d [idr]B- Kurang dari [idr]B- [idr]A1+ s.d [Idr]A1 [idr]A2+ s.d [Idr]A2 [idr]A3+ s.d [Idr]A3 Kurang Dari [Idr]A3

PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari d B- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang Dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 270.788 270.788 2 Tagihan Kepada sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 - 0 14.936 14.936 5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13.284 13.284 6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.715 3.715 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.352 1.352 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 505.329 505.329 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 558.227 558.227 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30.604 30.604 Total - - - - - - - - - - - - 1.398.235 1.398.235 Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya Kategori Portofolio Tagihan Bersih

Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total

Standart and Pour’s AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang Dari A-3

Fitch Rating AAA AA+s.d AA- A+s.d A- BBB+s.d BBB- BB+s.d BB- B+s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang Dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 Aa1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang Dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F2(idn) Kurang Dari F3(idn)

PT.ICRA Indonesia [Idr]AAA [idr]AA+ s.d [idr]AA- [idr]A+ s.d [idr]A- [idr]BBB+ s.d [idr]BBB- [idr]BB+ s.d [idr]BB- [idr]B+ s.d [idr]B- Kurang dari [idr]B- [idr]A1+ s.d [Idr]A1 [idr]A2+ s.d [Idr]A2 [idr]A3+ s.d [Idr]A3 Kurang Dari [Idr]A3

PT. Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari d B- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang Dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 371.521 371.521 2 Tagihan Kepada sektor Publik 0 0 10.045 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank 0 0 274 0 0 0 0 0 0 0 67 0 0 67 5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10.874 10.874 6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.346 1.346 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8.359 8.359 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 488.456 488.456 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 10.336 0 0 0 0 0 0 0 0 0 606.830 606.830 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31.664 31.664 Total 0 0 20.655 0 0 0 0 0 0 0 67 0 1.519.050 1.519.117

Page 109: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA108

Tabel 4.1. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Bobot Risiko Setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)

No Ketegori Portofolio Posisi Tanggal Laporan ATMR Beban Modal Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR Beban Modal

Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah 270.788 - - - - - - - - - - - 371.521 - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank - 14.936 - - - - - - - - 2.987 239 - 67 - - - - - - - - 13 1

5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal - - 9.653 3.631 - - - - - - 4.831 386 - - 6.238 4.636 - - - - - - 4.038 323

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - 3.715 - - 3.715 297 - - - - - - - 1.346 - - 1.346 108

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - 1.352 - - - - 676 54 - - - - - 8.359 - - - - 4.180 334

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 498.906 - - - 374.180 29.934 - - - - - - 488.406 - - - 362.540 29.003

9 Tagihan Kepada Korporasi - 25.745 - - - - - 457.064 - - 462.213 36.977 - 27.319 - - - - - 578.360 - - 261.944 20.956

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - - - 30.604 16.623 1.330 - - - - - - - - - 31.664 16.958 1.357

Total Eksposur Neraca 270.788 40.681 9.653 3.631 - 1.352 498.906 460.779 - 30.604 865.225 69.218 371.521 27.386 6.238 4.636 - 8.359 488.406 579.706 - 31.664 651.019 52.081

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 50 - - - 15 1 - - - - - - 50 - - - 15 1

9 Tagihan Kepada Korporasi 4.534 - - - - - - - - - - - 1.151 - - - - - - - - - -

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya

Total Eksposur TRA 4.534 - - - - - 50 - - - 15 1 1.151 - - - - - 50 - - - 15 1

C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) - - - - - - - - - - - -

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 110: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 109

Tabel 4.1. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Bobot Risiko Setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)

No Ketegori Portofolio Posisi Tanggal Laporan ATMR Beban Modal Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR Beban Modal

Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah 270.788 - - - - - - - - - - - 371.521 - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank - 14.936 - - - - - - - - 2.987 239 - 67 - - - - - - - - 13 1

5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal - - 9.653 3.631 - - - - - - 4.831 386 - - 6.238 4.636 - - - - - - 4.038 323

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - 3.715 - - 3.715 297 - - - - - - - 1.346 - - 1.346 108

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - 1.352 - - - - 676 54 - - - - - 8.359 - - - - 4.180 334

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 498.906 - - - 374.180 29.934 - - - - - - 488.406 - - - 362.540 29.003

9 Tagihan Kepada Korporasi - 25.745 - - - - - 457.064 - - 462.213 36.977 - 27.319 - - - - - 578.360 - - 261.944 20.956

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - - - 30.604 16.623 1.330 - - - - - - - - - 31.664 16.958 1.357

Total Eksposur Neraca 270.788 40.681 9.653 3.631 - 1.352 498.906 460.779 - 30.604 865.225 69.218 371.521 27.386 6.238 4.636 - 8.359 488.406 579.706 - 31.664 651.019 52.081

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - 50 - - - 15 1 - - - - - - 50 - - - 15 1

9 Tagihan Kepada Korporasi 4.534 - - - - - - - - - - - 1.151 - - - - - - - - - -

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya

Total Eksposur TRA 4.534 - - - - - 50 - - - 15 1 1.151 - - - - - 50 - - - 15 1

C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) - - - - - - - - - - - -

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 111: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA110

Tabel 4.2. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)No Ketegori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang

Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Tidak Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Tidak Dijamin

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 270.788 - - - - 270.788 371.521 371.521 2 Tagihan Kepada sektor Publik - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank 14.936 - - - - 14.936 67 - - - - 67 5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal 13.284 - - - - 13.284 10.874 - - - - 10.874 6 Kredit Beragun Properti Komersial 3.715 - - - - 3.715 1.346 - - - - 1.346 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 1.352 - - - - 1.352 8.359 - - - - 8.359 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 505.329 6.423 - - - 498.906 488.406 5.019 - - - 483.387 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 558.227 75.418 - - - 482.809 605.679 321.880 - - - 283.799 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya 30.604 - - - - 30.064 31.664 - - - - 31.664 Total Eksposur Neraca 1.398.235 81.841 1.315.854 1.517.916 326.899 - - - 1.191.017 B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada sektor Publik - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 50 30 - - - 20 50 20 - - - 30 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 4.534 4.534 - - - 1.151 1.151 - - - - 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - Total Eksposur TRA 4.584 4.564 - - - 20 1.201 1.171 - - - 30 C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada sektor Publik - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. - - - - - - - - - - - - Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - -

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 112: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 111

Tabel 4.2. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)No Ketegori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang

Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Tidak Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Tidak Dijamin

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 270.788 - - - - 270.788 371.521 371.521 2 Tagihan Kepada sektor Publik - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank 14.936 - - - - 14.936 67 - - - - 67 5 Kredit Beraguna Rumah Tinggal 13.284 - - - - 13.284 10.874 - - - - 10.874 6 Kredit Beragun Properti Komersial 3.715 - - - - 3.715 1.346 - - - - 1.346 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 1.352 - - - - 1.352 8.359 - - - - 8.359 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 505.329 6.423 - - - 498.906 488.406 5.019 - - - 483.387 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 558.227 75.418 - - - 482.809 605.679 321.880 - - - 283.799 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya 30.604 - - - - 30.064 31.664 - - - - 31.664 Total Eksposur Neraca 1.398.235 81.841 1.315.854 1.517.916 326.899 - - - 1.191.017 B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada sektor Publik - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. 50 30 - - - 20 50 20 - - - 30 Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 4.534 4.534 - - - 1.151 1.151 - - - - 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - Total Eksposur TRA 4.584 4.564 - - - 20 1.201 1.171 - - - 30 C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - 2 Tagihan Kepada sektor Publik - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro. - - - - - - - - - - - - Usaha Kecil dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - -

Page 113: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA112

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

No Kategori Portofolio Tagihan ATMR ATMR Tagihan ATMR ATMR Bersih sebelum MRK setelah MRK Bersih sebelum MRK setelah MRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 270.788 - - 371.521 - - 2 Tagihan Kepada Entitas sektor Publik - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan Kepada Bank 14.936 2.987 2.987 67 13 13 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 13.284 4.831 4.831 10.874 4.038 4.038 6 Kredit Beragun Properti Komersial 3.715 3.715 3.715 1.346 1.346 1.346 7 Kerdit Kepada Pegawai/Pensiunan 1.352 676 676 8.359 4.180 4.180 8 Kredit Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil 505.329 378.997 374.180 488.406 366.305 362.540 dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 558.227 537.631 462.213 605.679 583.824 261.944 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - 11 Aset Lainnya 30.604.00 - 16.623 31.664.00 16.958 Total 1.398.235 928.837 865.225 1.517.916 959.705 651.019 Tabel 6.1.2 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan rupiah)

No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

Tagihan ATMR ATMR Tagihan ATMR ATMR Bersih sebelum MRK setelah MRK Bersih sebelum MRK setelah MRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - 2 Tagihan Kepada Entitas sektor Publik - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - dan Lembaga Internasional4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - 7 Kerdait Kepada Pegawai/Pensiunan - - - - - - 8 Kredit Kepada Usaha Mikro. Usaha Kecil 50 38 15 50 38 15 dan Portofolio Ritel9 Tagihan Kepada Korporasi 4.534 4.534 - 1.151 1.151 - 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - 11 Aset Lainnya 0 0 0 Total 4.584 4.572 15 1.201 1.189 15

865,240 651,034

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 114: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 113

Tabel 6.1.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (dalam jutaan rupiah)

No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

Tagihan ATMR ATMR Tagihan ATMR ATMR Bersih sebelum MRK setelah MRK Bersih sebelum MRK setelah MRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 02 Tagihan Kepada Entitas sektor Publik 0 0 0 0 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral 0 0 0 0 0 0 dan Lembaga Internasional4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 05 Kredit Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil 0 0 0 0 0 0 dan Portofolio Ritel6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 Total 0 0 0 0 0 0

Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan setelmen (settlement risk) (dalam jutaan rupiah)

No Jenis Transaksi Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

Nilai faktor ATMR Nilai faktor ATMR Eksposur Pengurang setelah MRK Eksposur Pengurang setelah MRK Modal Modal(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5 -15 hari) 0 0 0 0 0 0 b. Beban Modal 50% (16 - 30 hari) 0 0 0 0 0 0 c. Beban Modal 75% (31 - 45 hari) 0 0 0 0 0 0 d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) 0 0 0 0 0 02 Non delivery versus payment 0 0 0 0 0 0 Total 0 0 0 0 0 0

Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur sekuritisasi (dalam jutaan rupiah)

No Jenis Transaksi Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

faktor ATMR faktor ATMR Pengurang Modal Pengurang Modal(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 0 0 0 02 fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 0 0 0 03 fasilitas Likuiditas yang memenuhi Persyaratan 0 0 0 04 fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 0 0 0 05 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi Persyaratan 0 0 0 06 Pembelian Efek Beraguan Aset yang tidak memenuhi persyaratan 0 0 0 07 Eksposur sekuritisasi yang tidak tercakup 0 0 0 0 dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Total 0 0 0 0

Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

TOTAL ATMR RIsIKO KREDIT 865.240 651.034 TOTAL fAKTOR PENGURANG MODAL - 0

Page 115: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA114

Tabel 7.1 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan menggunakan Metode standar (dalam jutaan rupiah)

No. Jenis Risiko Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

Bank Konsolidasi *) Bank Konsolidasi

Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Risiko suku Bunga a. Risiko spesifik 1.484 18.550 - - 0 0 - - b. Risiko Umum 340 4.250 - - 0 0 - -2 Risiko Nilai Tukar 0 0 - - 0 0 - -3 Risiko Equitas 0 0 - - 0 0 - -4 Risiko Komoditas 0 0 - - 0 0 - -5 Risiko Option 0 0 - - 0 0 - - - - - - Total 1.824 22.800 - - - - - -

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 116: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 115

Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

No. Pendekatan Pendapatan Bruto Beban ATMR Pendapatan Bruto Beban ATMR Yang Digunakan (Rata-rata 3 tahun terakhir) Modal (Rata-rata 3 tahun terakhir) Modal(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Pendekatan 55.326 8.299 103.736 51.256 7.688 96.104 Indikator Dasar Total 55.326 8.299 103.736 51.256 7.688 96.104 Tabel 8.1.b Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya

No. Pendekatan Pendapatan Bruto Beban ATMR Pendapatan Bruto Beban ATMR Yang Digunakan (Rata-rata 3 tahun terakhir) Modal (Rata-rata 3 tahun terakhir) Modal(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Pendekatan - - - - - - Indikator Dasar Total

Page 117: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA116

Tabel 9.1 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individu (dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya No Pos - Pos saldo Jatuh Tempo*) saldo Jatuh Tempo*)

<= 1 Bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan <= 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I. NERACA A. Aset 1. Kas 13.981 6.991 - - - - 14.745 14.745 - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 251.434 - 19.843 19.546 - - 371.521 332.244 - 29.397 9.880 - 3. Penempatan pada bank lain 496 - - - - - 67 67 - - - - 4. surat Berharga 68.631 - 9.435 59.196 - - 27.239 - 22.024 5.215 - - 5. Kredit Yang Diberikan 1.052.069 18.097 46.687 80.749 294.035 601.302 1.083.559 26.387 38.268 78.376 417.351 523.177 6. Tagihan lainnya 5.851 5.851 - - - - 5.728 5.583 15 38 38 54 7. Lain-lain - - - - - - - - - - - - Total Aset 1.392.462 30.939 75.965 159.491 294.035 601.302 1.502.859 379.026 60.307 113.026 427.269 523.231 - - - - - - B. Kewajiban - - - - - - 1. Dana Pihak Ketiga 1.183.151 433.060 261.603 40.860 68.877 79.257 1.327.812 1.042.135 105.590 43.425 61.946 74.717 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Kewajiban kepada bank lain 39.730 21.008 100 1.450 1.500 - 40.716 32.416 5.800 500 2.000 - 4. surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - - - - - - - - 5. Pinjaman yang Diterima - - - - - - - - - - - - 6. Kewajiban lainnya 5.188 5.188 - - - - 6.342 6.342 - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - - - - - - Total Kewajiban 1.228.069 459.256 261.703 42.310 70.377 79.257 1.374.870 1.080.893 111.390 43.925 63.946 74.717 selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 164.393 (428.317) (185.378) 117.181 223.658 522.045 127.989 (701.867) (51.083) 69.101 363.324 448.514 II. REKENING ADMINIsTRATIf - - - - - - A. Tagihan Rekening Administratif - - - - - - 1. Komitmen - - - - - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - - - - - - Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - - - - - - - - B. Kewajiban Rekening Administratif 1.Komitmen 44.382 4.438 13.315 22.191 29.751 5.950 8.925 14.876 - - 2.Kontijensi - - - - - - Total Kewajiban Rekening Administratif 44.382 4.438 13.315 22.191 29.751 5.950 8.925 14.876 - - selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (44.382) (4.438) (13.315) (22.191) (29.751) (5.950) (8.925) (14.876) - - selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 120.011 (432.755) (199.053) (94.990) (223.658) 522.045 98.238 (707.818) (60.008) 54.226 363.324 448.514 selisih Kumulatif (521.629) (720.681) (625.692) (402.034) (120.011) (707.818) (767.825) (713.600) (350.276) 98.238

M A N A J E M E N R I s I KO DA N K E PAT U H A N

Page 118: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 117

Tabel 9.1 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individu (dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya No Pos - Pos saldo Jatuh Tempo*) saldo Jatuh Tempo*)

<= 1 Bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan <= 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I. NERACA A. Aset 1. Kas 13.981 6.991 - - - - 14.745 14.745 - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 251.434 - 19.843 19.546 - - 371.521 332.244 - 29.397 9.880 - 3. Penempatan pada bank lain 496 - - - - - 67 67 - - - - 4. surat Berharga 68.631 - 9.435 59.196 - - 27.239 - 22.024 5.215 - - 5. Kredit Yang Diberikan 1.052.069 18.097 46.687 80.749 294.035 601.302 1.083.559 26.387 38.268 78.376 417.351 523.177 6. Tagihan lainnya 5.851 5.851 - - - - 5.728 5.583 15 38 38 54 7. Lain-lain - - - - - - - - - - - - Total Aset 1.392.462 30.939 75.965 159.491 294.035 601.302 1.502.859 379.026 60.307 113.026 427.269 523.231 - - - - - - B. Kewajiban - - - - - - 1. Dana Pihak Ketiga 1.183.151 433.060 261.603 40.860 68.877 79.257 1.327.812 1.042.135 105.590 43.425 61.946 74.717 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Kewajiban kepada bank lain 39.730 21.008 100 1.450 1.500 - 40.716 32.416 5.800 500 2.000 - 4. surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - - - - - - - - 5. Pinjaman yang Diterima - - - - - - - - - - - - 6. Kewajiban lainnya 5.188 5.188 - - - - 6.342 6.342 - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - - - - - - Total Kewajiban 1.228.069 459.256 261.703 42.310 70.377 79.257 1.374.870 1.080.893 111.390 43.925 63.946 74.717 selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 164.393 (428.317) (185.378) 117.181 223.658 522.045 127.989 (701.867) (51.083) 69.101 363.324 448.514 II. REKENING ADMINIsTRATIf - - - - - - A. Tagihan Rekening Administratif - - - - - - 1. Komitmen - - - - - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - - - - - - Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - - - - - - - - B. Kewajiban Rekening Administratif 1.Komitmen 44.382 4.438 13.315 22.191 29.751 5.950 8.925 14.876 - - 2.Kontijensi - - - - - - Total Kewajiban Rekening Administratif 44.382 4.438 13.315 22.191 29.751 5.950 8.925 14.876 - - selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (44.382) (4.438) (13.315) (22.191) (29.751) (5.950) (8.925) (14.876) - - selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 120.011 (432.755) (199.053) (94.990) (223.658) 522.045 98.238 (707.818) (60.008) 54.226 363.324 448.514 selisih Kumulatif (521.629) (720.681) (625.692) (402.034) (120.011) (707.818) (767.825) (713.600) (350.276) 98.238

Page 119: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA118

Page 120: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian VIISumber Daya Manusia

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 119

Page 121: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA120

s U M B E R DAYA M A N U s I A

Mengelola dan menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM) secara tepat menjadi concern PT Bank Ina Perdana Tbk

dalam upaya menjaga kesinambungan bisnis. Berbagai

upaya dilakukan untuk membangun MSDM yang tepat dan

SDM yang mumpuni.

Page 122: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 121

sUMBER daya manusia (sDM) menjadi salah satu

kunci penting dalam menjaga kesinambungan bisnis

di tengah persaingan yang semakin meningkat di

industri perbankan nasional. Kemampuan dan

keunggulan sDM akan menentukan tingkat keber-

hasilan atau pencapaian dari tujuan organisasi. Untuk

mencapai hal itu, Bank Ina Perdana selalu melakukan

pengelolaan MsDM secara tepat dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, serta melakukan upaya

terbaiknya dalam meningkatkan kemampuan dan

kompetensi sDM melalui berbagai progam pelatihan

dan pendidikan.

Hingga saat ini penerapan MsDM selalu dikaitkan

dengan strategi perusahaan dalam upaya

meningkatkan kinerja, kompetensi, dan mengem-

bang kan budaya perusahaan yang mendukung

kinerja yang baik. Penerapan MsDM yang diterapkan

bersandarkan pada visi dan misi perusahaan agar

tujuan yang telah dicanangkan bisa dicapai secara

optimal.

sementara itu, dalam membangun dan mengem-

bangkan kemampuan dan kompetensi sDM, Bank Ina

Perdana melakukannya melalui berbagai program

pelatihan dan pendidikan, baik yang dilakukan secara

in house trainning maupun external trainning. Melalui

upaya itu diharapkan kemampuan dan kompetensi

karyawan yang ada bisa terus meningkat, serta sesuai

dengan kebutuhan dan tujuan yang dicanangkan

oleh manajemen.

Melalui berbagai program pelatihan dan

pendidikan yang berkesinambungan, Bank Ina

Perdana meyakini hal tersebut akan berdampak pada

pelayanan yang diberikan, dan pada akhirnya akan

meningkatkan kepuasan nasabah bertransaksi di

bank. Tentu saja program pelatihan dan pendidikan

yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan

organisasi dan rencana kerja tahunan yang akan

dijalankan.

sepanjang tahun 2013 Bank Ina Perdana telah

mengadakan program pelatihan sebanyak 98

program, dengan rincian 56 program dilaksanakan

secara in house program dan 42 program dilaksanakan

secara external program. Adapun total jumlah peserta

yang mengikuti sebanyak 1.144 peserta.

Pelatihan Sepanjang 2013

Nama Program Jumlah Program PesertaIn House Programs 56 1061External Programs 42 83

Page 123: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA122

Jenjang Pendidikan :

sD 5

sMP 3

sMA 30

D1 3

D3 21

s1 158

s2 11

Jumlah 231

Kelompok Usia :

20 - 24 tahun 19

25 - 29 tahun 72

30 - 34 tahun 41

35 - 39 tahun 24

40 - 44 tahun 24

45 - 49 tahun 28

50 - 54 tahun 16

> 55 tahun 7

Jumlah 231

s U M B E R DAYA M A N U s I A

Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan

Hingga posisi Desember 2013 jumlah karyawan

Bank Ina Perdana berjumlah 231 karyawan.

Adapun tingkat pendidikan terbanyak adalah

tingkat strata 1 (sarjana) sebanyak 158 karyawan,

pendidikan setingkat sekolah menengah atas

(sMA) sebanyak 30 karyawan, pendidikan diploma

3 sebanyak 21 karyawan, dan strata 2 (s2)

sebanyak 11 karyawan.

Page 124: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Bagian VIIICorPoraTe SoCIal reSPonSIBIlITy

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 123

Page 125: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

Berikut ini kegiatan CSR yang dilakukan Bank Ina

Perdana sepanjang 2013:

1. Kegiatan sosial

Melalui kegiatan “Meningkatkan Usaha Mikro

dan Pemberdayaan Perempuan Produktif”

yang digelar pada 6 Desember 2013, di

Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut

dilakukan dalam rangka meningkatkan

kepedulian perusahaan terhadap

peningkatan produktifitas masyarakat kecil

yang memiliki potensi berkembang.

Dalam kegiatan itu, Bank Ina Perdana

bekerja sama dengan mitranya, yakni PT

Dana Mandiri Parasahabat dan BPR

Parasahabat, dengan membagikan paket

bingkisan kepada end user binaan dari

mitra-mitra tersebut. Ke depan, Bank Ina

Perdana akan menggiatkan kegiatan-

kegiatan sejenis.

sebagai entitas bisnis, Bank Ina Perdana tidak

hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait

dengan bisnis dan memberikan manfaat kepada para

pemegang saham, serta nasabah semata. Dalam

perjalanan bisnisnya, Bank Ina Perdana juga selalu

berupaya membangun dan meningkatkan kepedulian

terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar melalui

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

(corporate social responsibility/CSR). Dengan demikian,

keberadaan Bank Ina Perdana mampu memberikan

nilai tambah dan manfaat bagi segenap stakeholders

yang ada, termasuk masyarakat luas.

Hingga saat ini program CsR menjadi komitmen

Bank Ina Perdana. Melalui kegiatan CsR, Bank Ina

Perdana berupaya memberikan kontribusi dan

manfaat masyarakat dan lingkungan sekitar, melalui

program kegiatan sosial dan pendidikan (beasiswa).

Ke depan, Bank Ina Perdana akan terus meningkatkan

kontribusinya dalam kegiatan CSR yang dilakukan.

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA124

C O R P O R AT E S O C I A L R E S P O n S I B I L I T Y

Page 126: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

2. Pemberian Dana Beasiswa

sebagai bentuk kepedulian dalam dunia

pendidikan nasional, Bank Ina Perdana dan

Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)

bersepakat untuk melanjutkan kerja sama

dalam bentuk pemberian dana beasiswa

kepada mahasiwa UKRIDA melalui program

“Clement suleeman scholarship fund”.

Penandatangan yang dilakukan oleh

manajemen Bank Ina Perdana yang diwakili

oleh Winadewi Hanantha selaku Komisaris

dan Edy Kuntardjo selaku Drektur Utama,

sedangkan UKRIDA diwakili oleh Dra. Mina

sulastri N. Ms selaku wakil Rektor II Ukrida,

pada tanggal 26 september 2013.

Program beasiswa tersebut sudah berjalan

dalam beberapa tahun terakhir ini. Pemberian

beasiswa tersebut telah dilakukan setiap

tahunnya kepada mahasiswa UKRIDA, baik

yang berstatus mahasiswa baru atau lama

dengan syarat memiliki prestasi akademis

gemilang.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 125

Kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitar telah menjadi concern PT Bank Ina Perdana

Tbk dalam perjalanan bisnisnya selama ini. Melalui hal itu, PT Bank Ina Perdana

Tbk mampu memberikan manfaat bagi segenap

stakeholders, termasuk masyarakat luas

Page 127: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA126

Page 128: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 127

PT BANK INA PERDANA TBK

Laporan Keuangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012)DanLaporan Auditor Independen

Page 129: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA128

Page 130: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 129

PT BANK INA PERDANA TBKDaftar Isi

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan KeuanganPT Bank Ina Perdana Tbk untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012

LAPORAN KEUANGAN - Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 6

Page 131: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA130

Page 132: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 131

Page 133: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA132

Page 134: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBKLaporan Posisi Keuangan31 Desember 2013 dan 2012(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2013 2012

ASET

Kas 2,21,33 13.981 14.745

Giro pada Bank Indonesia 2,4,21 88.865 104.301

Giro pada bank lain 2,5,21Pihak ketiga 496 67Cadangan kerugian penurunan nilai - (1)

Jumlah bersih 496 66

Penempatan pada Bank Indonesia 2,6,21 123.180 227.943

Efek-efek 2,7,21Pihak ketiga 108.019 66.516Cadangan kerugian penurunan nilai - (272)

Jumlah bersih 108.019 66.244

Kredit yang diberikan 2,8,21,30Pihak berelasi 45.688 226.915Pihak ketiga 1.006.380 856.636

Kredit yang diberikan 1.052.068 1.083.551Dikurangi-cadangan

kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah kredit- bersih 1.051.067 1.081.713

Pendapatan bunga akrual 2,9,21,30 5.850 5.583

Biaya dibayar dimuka 2,10,30 5.448 5.597

Aset tetap 2,11Biaya perolehan 13.611 14.964Akumulasi penyusutan (11.839) (11.332)

Jumlah - bersih 1.772 3.632

Agunan yang diambil alih - bersih 2,12 - 78

Aset pajak tangguhan 2,28 450 412

Aset lain-lain - bersih 2,13,21 3.043 1.891

JUMLAH ASET 1.402.171 1.512.205

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 1 -BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 1

Page 135: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBKLaporan Posisi Keuangan31 Desember 2013 dan 2012(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 2,14,21 1.324 648

Simpanan 2,15,21,30Pihak berelasi 68.398 75.772Pihak ketiga 1.114.703 1.252.039

Jumlah 1.183.101 1.327.811

Simpanan dari bank lain 2,16,21 39.729 40.716

Utang pajak 2,17,28 2.418 3.464

Beban bunga akrual 2,18,21,30 3.467 3.865

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2,27 165 156

Liabilitas lain-lain 2,32 1.716 1.570

Jumlah Liabilitas 1.231.920 1.378.230

Ekuitas

Modal saham - nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) dan

Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) per sahampada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Modal dasar - 6.320.000.000 saham dan400.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Modal ditempatkan dan disetor -1.580.000.000 saham dan 128.000.000pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 19 158.000 128.000

Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efektersedia untuk dijual 2,7 (1.567) (19)

Saldo laba Ditentukan penggunannya 20 2.735 1.920Tidak ditentukan penggunaannya 11.083 4.074

Jumlah Ekuitas 170.251 133.975

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.402.171 1.512.205

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 2 - I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana2

Page 136: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBKLaporan Laba Rugi KomprehensifUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2013 2012

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 2Pendapatan bunga 22,30 143.443 152.350Beban bunga 23,30 (86.590) (96.511)

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 56.853 55.839

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 2Pendapatan administrasi 2.005 2.132Pendapatan provisi dan komisi lainnya 1.329 1.462Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai

aset produktif dan non produktif 5,7,8,12 514 6.138Keuntungan dari realisasi penjualan

efek-efek - bersih 7 80 5.042Keuntungan penjualan aset tetap 11 63 9Selisih kurs 49 83Pendapatan lain-lain 496 667

Jumlah Pendapatan Operasional 4.536 15.533

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 2Beban umum dan administrasi 25,30 27.192 26.524Beban karyawan 24 22.279 19.034Rugi dari penurunan nilai wajar efek yang

diperdagangkan - bersih 7 575 4.213Rugi penjualan agunan yang diambil alih 12 77 2.218Beban lainnya 246 1.471

Jumlah Beban Operasional 50.369 53.460

LABA SEBELUM PAJAK 11.020 17.912

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2,28Pajak kini 3.234 4.818Pajak tangguhan (38) (34)

Jumlah beban pajak 3.196 4.784

LABA BERSIH 7.824 13.128

RUGI KOMPREHENSIF LAIN

Kerugian yang belum di realisasi atas penurunannilai wajar dari efek-efek dalam kelompoktersedia untuk dijual - bersih 2,7 (1.548) (57)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 6.276 13.071

Laba per saham (dalam Rupiah penuh) 2,26 5,28 10,26

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 3 -BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 3

Page 137: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT B

AN

K IN

A P

ERD

AN

A T

BK

Lapo

ran

Peru

baha

n Ek

uita

sU

ntuk

Tah

un-ta

hun

yang

Ber

akhi

r 31

Des

embe

r 201

3 da

n 20

12

(Ang

ka-a

ngka

Dis

ajik

an d

alam

Jut

aan

Rup

iah,

kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)

Keu

ntun

gan

(Ker

ugia

n)ya

ng B

elum

D

ireal

isas

i ata

s M

odal

Sah

amPe

ning

kata

n (P

enur

unan

) D

item

patk

an d

anN

ilai W

ajar

Efe

kD

itent

ukan

Tida

k D

itent

ukan

C

atat

anD

iset

or P

enuh

Ters

edia

unt

uk D

ijual

Peng

guna

anny

aPe

nggu

naan

yaJu

mla

h Ek

uita

s

Sal

do p

ada

tang

gal 1

Jan

uari

2012

128.

000

381.

920

(9.0

54)

120.

904

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

-(5

7)-

13.1

2813

.071

Sal

do p

ada

tang

gal 3

1 D

esem

ber 2

012

128.

000

(19)

1.92

0

4.07

4

133.

975

Pem

bent

ukan

cad

anga

n um

um20

-81

5

(8

15)

-

Set

oran

mod

al

1930

.000

-

--

30.0

00

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

-(1

.548

)

-

7.82

4

6.27

6

Sal

do p

ada

tang

gal 3

1 D

esem

ber 2

013

158.

000

(1

.567

)

2.

735

11.0

83

17

0.25

1

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an y

ang

mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

.

Sald

o La

ba (A

kum

ulas

i Ker

ugia

n)

- 4 -

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana4

Page 138: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBKLaporan Arus KasUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan bunga, provisi dan komisi 143.176 151.761Penerimaan pendapatan operasional lainnya 3.830 10.104Pembayaran bunga (86.988) (93.299)Pembayaran beban operasional lainnya (25.042) (31.479)Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (22.279) (19.034)Pembayaran pajak penghasilan (3.034) (4.818)

Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 9.663 13.235

Perubahan aset dan liabilitas yang digunakan untuk operasi:Efek-efek (43.546) 22.211 Kredit yang diberikan 30.813 35.547 Biaya dibayar di muka 149 863Aset lain-lain (1.293) 1.379Agunan yang diambil alih 75 8.829Liabilitas segera 676 1.019 Simpanan (144.710) 45.884 Simpanan pada bank lain (985) 6.913Utang pajak (1.246) 1.206Liabilitas lain-lain 144 1.244

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (150.260) 138.330

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPembelian aset tetap (389) (1.144)Hasil penjualan aset tetap 66 100

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (323) (1.044)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANModal disetor 30.000 -

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (120.583) 137.286

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 347.056 209.770Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 49 -

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 226.522 347.056

Kas dan setara kas terdiri dari :Kas 13.981 14.745Giro pada Bank Indonesia 88.865 104.301Giro pada bank lain 496 67Penempatan pada Bank Indonesia 123.180 227.943

Jumlah kas dan setara kas akhir tahun 226.522 347.056

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 5 -BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 5

Page 139: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 6 -

1. Umum

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Ina Perdana ("Perusahaan") didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1990 berdasarkan Akta No. 32 tanggal 9 Februari 1990 dibuat di hadapan Winnie Hadiprodjo, S.H., notaris pengganti dari Kartini Muljadi S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah berdasarkan Akta Perubahan Akta Pendirian No. 79, tanggal 22 Mei 1990, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta, yang menyetujui perubahan nama Perusahaan dari PT Bank Ina menjadi PT Bank Ina Perdana. Kedua Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3639 HT.01.01.Th.90, tanggal 23 Juni 1990 sebagaimana telah diumumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4242 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 19 Oktober 1990.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 31 tanggal 9 September 2013 dari Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai:

1. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham Perusahaan (Initial Public Offering) dan untuk mengubah status Perusahaan dari “Perusahaan Tertutup” menjadi “Perusahaan Terbuka”.

2. Menyetujui perubahan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan tentang Maksud dan Tujuan Perusahaan.

3. Menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 400.000 menjadi sebesar Rp 632.000.

4. Menyetujui perubahan nilai nominal saham, berkaitan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas Saham (“Penawaran Umum”), dari semula Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham.

5. Menyetujui pengeluaran saham baru dalam simpanan Perusahaan, yaitu dengan menawarkan dan menjual saham kepada masyarakat, sebanyak-banyaknya 790.000.000 lembar saham baru yang dikeluarkan dari portepel masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) yang ditawarkan dengan Harga Penawaran.

6. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum termasuk menandatangani semua perjanjian dan akta-akta yang berhubungan dengan Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut.

7. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk: Menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui Penawaran

Umum kepada masyarakat; Menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri mengenai peningkatan modal

ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan.

8. Perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. 9. Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan antara lain guna

menyesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku khususnya mengenai ketentuan anggaran dasar perusahaan publik sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sejak 31 Desember 2012, fungsi Bapepam dan LK dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana6

Page 140: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 7 -

Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-49437.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 23 September 2013 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No BI/DIR/121/0913 tanggal 12 September 2013.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma BSG, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta. Perusahaan memiliki 8 kantor cabang, 9 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kas yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

Perusahaan telah memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: 524/KMK.13/1991 tanggal 3 Juni 1991, selanjutnya Perusahaan melakukan operasi komersial pada bulan Juli 1991.

Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan adalah Hadi Surya dan Oki Widjaja.

b. Penawaran Umum Efek Indonesia

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-484/D.04/2013 untuk penawaran umum perdana atas 520.000.000 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham (dalam Rupiah penuh) pada harga penawaran Rp 240 per saham (dalam Rupiah penuh). Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014.

c. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 105 tanggal 27 November 2013 dan Akta No. 60 tanggal 19 September 2012, yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Independen : Birawa Natapradja, S.H. Birawa Natapradja, S.H. Komisaris Independen : Hari Sugiharto Hari Sugiharto Komisaris : Winadewi Hanantha Winadewi Hanantha Direksi: Direktur Utama : Drs. Edy Kuntardjo Drs. Edy Kuntardjo Direktur Kepatuhan : Wardoyo Wardoyo Direktur : Kiung Hui Ngo Budiarto Santoso

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 7

Page 141: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 8 -

Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan yaitu Komite Audit, Komite Renumerasi dan Nominasi dan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Komite AuditKetua : Birawa NatapradjaAnggota : Dr. Timotius

Edy SukarnoHari SugihartoWinadewi Hanantha

Komite Remunerasi dan NominasiKetua : Hari SugihartoAnggota : Birawa Natapradja

Winadewi HananthaWenijati

Komite Pemantau RisikoKetua : Hari SugihartoAnggota : Dr. Timotius

Edy SukarnoBirawa NatapradjaWinadewi Hanantha

Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rony Hermawan.

Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, dan Pimpinan Cabang.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai karyawan masing-masing sejumlah 231 dan 229 karyawan (tidak diaudit).

Laporan keuangan PT Bank Ina Perdana Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbitkan oleh Direksi pada tanggal 20 Februari 2014. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK atau sekarang OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana8

Page 142: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 9 -

Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

b. Penjabaran Mata Uang Asing

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.

Transaksi dan Saldo

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 9

Page 143: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 10 -

Perusahaan menjabarkan transaksi dalam mata uang asing ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16:00 WIB. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Euro 16.759,31 12.809,86 Dolar Amerika Serikat 12.170,00 9.670,00 Dolar Australia 10.855,65 10.025,39 Dolar Singapura 9.622,08 7.907,12 Dolar Hong Kong 1.569,54 1.247,48 Yen Jepang 115,75 111,97

c. Transaksi Pihak Berelasi

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:

1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:

a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;

b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1).

g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan.

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 11 -

d. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

e. Instrumen Keuangan

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana10

Page 144: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 11 -

d. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

e. Instrumen Keuangan

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 11

Page 145: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 12 -

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut:

(1) Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

(2) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2);

(3) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3).

Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut.

Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana12

Page 146: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 13 -

Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

b. aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Perusahaan mengklasifikasikan efek-efek berupa obligasi korporasi dalam kategori ini.

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 13

Page 147: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 14 -

Perusahaan mengklasifikasikan kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, kredit yang diberikan, pendapatan bunga akrual serta aset lain-lain dalam kategori ini.

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan mengklasifikasikan efek-efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dalam kategori ini.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain - “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”.

Perusahaan mengklasifikasikan mencakup investasi efek-efek dalam bentuk obligasi Pemerintah dan obligasi korporasi dalam kategori ini.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana14

Page 148: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 15 -

Liabilitas Keuangan

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.

Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan dalam kategori ini.

2. Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, beban bunga akrual dan liabilitas lain-lain dalam kategori ini.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 15

Page 149: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 16 -

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

1. Aset Keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;b. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset

keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.

2. Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

f. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana16

Page 150: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 17 -

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan keuangan, restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan Perusahaan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yag dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok asset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut.

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yangmengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 17

Page 151: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 18 -

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

Ketika aset keuangan tidak tertagih, aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

3. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.

g. Giro Wajib Minimum (GWM)

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana18

Page 152: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 19 -

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.

GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank.

2013 2012% %

RupiahGWM Primer 8,00 8,00 GWM Sekunder 2,50 2,50 GWM LDR 0,01 -

h. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

i. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi Pemerintah dan obligasi korporasi.

SBI diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, obligasi Pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, sedangkan obligasi korporasi diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Pada pengukuran awal, SBI dan Obligasi Pemerintah dan korporasi disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Untuk obligasi korporasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi.

j. Kredit yang diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi adalah pinjaman yang diberikan dan piutang.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 19

Page 153: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 20 -

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Jika terdapat pelunasan dipercepat atau pelunasan sebelum masa jatuh tempo kredit, maka akun kredit yang diberikan bersama dengan akun cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), jika ada, akan dikeluarkan dari laporan posisi keuangan.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke akun cadangan kerugian penurunan nilai.

Batasan suatu aset dinyatakan tidak dapat ditagih adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai;

2. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; dan

3. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Perusahaan.

Pengambilalihan agunan akan diakui sebagai penyelesaian atau pelunasan kredit berdasarkan kesepakatan debitur dan Perusahaan.

Kredit dihapusbukukan dengan mendebit akun cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai pada saat diterima kembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

k. Kontrak Jaminan Keuangan

Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana20

Page 154: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 21 -

Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.

Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif.

l. Aset Tetap

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2011) “Aset Tetap”.

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Perabotan dan peralatan 4 Kendaraan bermotor 4

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 21

Page 155: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 22 -

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, denganjumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

m. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

n. Transaksi Sewa

Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa”.

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

1. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana22

Page 156: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 23 -

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2.

Sewa Operasi

Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif periode berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line) selama masa sewa.

o. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 (2009) “Penurunan Nilai Aset”.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 23

Page 157: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 24 -

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

q. Liabilitas Segera

Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

r. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana24

Page 158: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 24 -

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

q. Liabilitas Segera

Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

r. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 25 -

s. Pengakuan Pendapatan Bunga dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai.

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

Provisi dan Komisi Lainnya

Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti pendapatan terkait dengan penerbitan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.

u. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya

Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya.

Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.

v. Pajak Penghasilan

Perusahaan menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 25

Page 159: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 26 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.

w. Laba per Saham

Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba Per Saham”.

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Perhitungan laba per saham dasar disesuaikan secara retrospektif sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan sebagai akibat dari pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) di tahun 2013 (Catatan 26).

x. Imbalan Kerja

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana26

Page 160: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 26 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.

w. Laba per Saham

Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba Per Saham”.

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Perhitungan laba per saham dasar disesuaikan secara retrospektif sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan sebagai akibat dari pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) di tahun 2013 (Catatan 26).

x. Imbalan Kerja

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 27 -

y. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

2. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.

z. Provisi

Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009).”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.

Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajibantersebut dapat dibuat.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 27

Page 161: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 28 -

aa. Biaya Emisi Penerbitan Saham

Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK (atau sekarang OJK) No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”, dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan.

bb. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Perusahaan menerapkan PSAK No. 8 (2010), “Peristiwa setalah Periode Pelaporan”.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

Pertimbangan

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2e.

b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana28

Page 162: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 29 -

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan sebagai berikut:

Nilai Tercatat2013 2012

Aset KeuanganDimiliki hingga jatuh tempo

Efek-efek 39.389 39.277 Pinjaman diberikan dan piutang

Kas 13.981 14.745 Giro pada Bank Indonesia 88.865 104.301 Giro pada bank lain 496 66 Penempatan pada Bank Indonesia 123.180 227.943 Kredit yang diberikan - bersih 1.051.067 1.081.713Pendapatan bunga akrual 5.850 5.583 Aset lain-lain - bersih 1.294 282

Jumlah 1.324.122 1.473.910

d. Komitmen Sewa

Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee

Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan dan kendaraan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 29

Page 163: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 30 -

e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual

Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 (Revisi 2011) untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 21.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2l.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan pada Catatan 11.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana30

Page 164: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 31 -

c. Imbalan Kerja Jangka Panjang

Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 27 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan pada Catatan 27.

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih) diungkapkan pada Catatan 11 dan 12.

e. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 28.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 31

Page 165: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 32 -

4. Giro pada Bank Indonesia

Merupakan rekening giro dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada Bank Indonesia.

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 88.263 dan Rp 103.371, serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 44.131 dan Rp 32.303.

Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah:

2013 2012% %

GWM yang telah dibentukGWM Primer 8,05 8,07 GWM Sekunder 19,63 3,04 GWM LDR 0,01 -

5. Giro pada Bank Lain

2013 2012

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 403 35PT Bank CIMB Niaga Tbk 27 26PT Bank Central Asia Tbk 63 1PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3 5

Jumlah 496 67Cadangan kerugian penurunan nilai - (1)

Jumlah - bersih 496 66

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah dalam Rupiah.

Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dikelompokkan Lancar.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir.

Suku bunga rata-rata pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,16% dan 0,91% per tahun.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana32

Page 166: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 33 -

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awal 1 3Pemulihan tahun berjalan (1) (2)

Saldo akhir - 1

Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013, karena manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih. Sedangkan, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

6. Penempatan pada Bank Indonesia

2013 2012

Penempatan pada Bank IndonesiaDeposit facility

Nilai Nominal 123.200 38.000Bunga yang belum diamortisasi (20) (4)

Jumlah 123.180 37.996

Fine Tune KontraksiNilai Nominal - 190.000Bunga yang belum diamortisasi - (53)

Jumlah - 189.947

Jumlah 123.180 227.943

Perusahaan memiliki penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan.

Kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Lancar.

Suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

2013 2012

Fasilitas Bank Indonesia 5,75% 3,90%Fine Tune Kontraksi - 6,31%

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia yang dijaminkan.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 33

Page 167: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 34 -

7. Efek-efek

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:

2013 2012

Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia 40.000 40.000Bunga diterima dimuka

yang belum diamortisasi (611) (723)

Nilai bersih 39.389 39.277

Tersedia untuk dijualObligasi Pemerintah

SBSN RI IFR-0064

Nilai wajar 19.250 -

Obligasi korporasiPLN XII 2010 seri B 10.585 11.460Subordinasi Berkelanjutan I

Bank Permata Tahap II 2012 9.409 -Mayora Indah IV TH 2012 9.829 -Astra Sedaya XI 2010 seri F 5.155 5.215Berkelanjutan I Bank BTPN

Tahap II 2012 Seri B 4.967 -Indosat VIII 2012 seri B - 10.564

Nilai wajar 39.945 27.239

Jumlah 59.195 27.239

Cadangan kerugian penurunan nilai - (272)

Jumlah tersedia untuk dijual 59.195 26.967

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Obligasi korporasiBerkelanjutan I Bank BTPN Tahap III 2013 Seri B 9.435 -

Efek-efek - bersih 108.019 66.244

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana34

Page 168: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 34 -

7. Efek-efek

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:

2013 2012

Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia 40.000 40.000Bunga diterima dimuka

yang belum diamortisasi (611) (723)

Nilai bersih 39.389 39.277

Tersedia untuk dijualObligasi Pemerintah

SBSN RI IFR-0064

Nilai wajar 19.250 -

Obligasi korporasiPLN XII 2010 seri B 10.585 11.460Subordinasi Berkelanjutan I

Bank Permata Tahap II 2012 9.409 -Mayora Indah IV TH 2012 9.829 -Astra Sedaya XI 2010 seri F 5.155 5.215Berkelanjutan I Bank BTPN

Tahap II 2012 Seri B 4.967 -Indosat VIII 2012 seri B - 10.564

Nilai wajar 39.945 27.239

Jumlah 59.195 27.239

Cadangan kerugian penurunan nilai - (272)

Jumlah tersedia untuk dijual 59.195 26.967

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Obligasi korporasiBerkelanjutan I Bank BTPN Tahap III 2013 Seri B 9.435 -

Efek-efek - bersih 108.019 66.244

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 35 -

b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun.

c. Suku bunga rata-rata per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:

2013 2012% %

Sertifikat Bank Indonesia 5,73 5,02Obligasi Pemerintah 6,12 -Obligasi korporasi 9,28 10,48

d. Nilai wajar dari efek-efek (termasuk obligasi Pemerintah) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 108.019 dan Rp 66.516.

e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau Fitch seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

2013 2012

PLN XII th 2010 seri B idAAA idAA+Subordinasi Berkelanjutan I

Bank Permata Tahap II 2012 idAA -Mayora Indah IV 2012 idAA- -Astra Sedaya XI 2010 seri F idAA+ idAA-Berkelanjutan I Bank

BTPN Tahap II 2012 Seri B AA-(idn) -Berkelanjutan I Bank BTPN

Tahap III 2013 Seri B AA-(idn) -Indosat VIII 2012 seri B - idAA+

f. Kolektibilitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Lancar.

g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awal 272 203Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan (272) 69

Saldo akhir - 272

Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 karena manajemen berpendapat bahwa seluruh efek-efek dapat ditagih. Sedangkan, manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Desember 2012 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 35

Page 169: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 36 -

8. Kredit yang Diberikan

a. Jenis Kredit

2013 2012

Pihak berelasi (Catatan 30)Konsumsi 975 1.216Modal kerja 44.713 225.699Jumlah 45.688 226.915

Pihak ketigaKonsumsi 444.243 336.868Modal kerja 427.043 285.188Investasi 135.094 234.580Jumlah 1.006.380 856.636

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian

penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

b. Sektor Ekonomi

2013 2012

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 291.748 166.364Perantara keuangan 241.396 23.893Transportasi pergudangan dan komunikasi 200.696 343.973Perdagangan besar dan eceran 119.453 234.980Real estat usaha persewaan dan jasa 68.268 68.716Konstruksi 50.665 85.334Industri pengolahan 30.001 29.363Penyediaan akomodasi dan makan minum 19.822 3.531Pertanian 14.284 8.295Kegiatan yang belum jelas batasannya 6.018 4.177Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,

hiburan dan perorangan lainya 5.028 106.281Pertambangan 4.341 4.367Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 312 411Listrik 36 -Perikanan - 8Jasa pendidikan - 3.858

Jumlah Kredit 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana36

Page 170: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 37 -

c. Jangka Waktu

Klasifikasi kredit dilakukan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan periode perjanjian kredit

2013 2012

Jangka waktuHingga 1 tahun 383.660 509.1821-2 tahun 90.717 124.4472-5 tahun 505.713 402.563Lebih dari 5 tahun 71.978 47.359

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

2013 2012

Jangka waktuTelah jatuh tempo 1.630 2.644Hingga 1 tahun 449.377 558.5121-2 tahun 189.383 213.1442-5 tahun 351.727 264.116Lebih dari 5 tahun 59.951 45.135

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 37

Page 171: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 38 -

d. Saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

2013 2012

Lancar 1.013.992 1.050.613Dalam perhatian khusus 34.207 28.994Kurang lancar - -Diragukan - 8Macet 3.869 3.936

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

e. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kredit berdasarkan penilaian secara kolektif dan individual adalah sebagai berikut:

2013 2012

Individual 576.475 482.676Kolektif 475.593 600.875

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awalIndividual 728 1.142Kolektif 1.110 8.611

Pencadangan (pemulihan) Individual 602 (414)Kolektif (769) (6.021)

Penerimaan kembali kredit hapus bukuKolektif - (1.480)

Penghapusan Individual (670) -

Saldo akhir 1.001 1.838

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana38

Page 172: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 38 -

d. Saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

2013 2012

Lancar 1.013.992 1.050.613Dalam perhatian khusus 34.207 28.994Kurang lancar - -Diragukan - 8Macet 3.869 3.936

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

e. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kredit berdasarkan penilaian secara kolektif dan individual adalah sebagai berikut:

2013 2012

Individual 576.475 482.676Kolektif 475.593 600.875

Jumlah 1.052.068 1.083.551Cadangan kerugian penurunan nilai (1.001) (1.838)

Jumlah 1.051.067 1.081.713

f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awalIndividual 728 1.142Kolektif 1.110 8.611

Pencadangan (pemulihan) Individual 602 (414)Kolektif (769) (6.021)

Penerimaan kembali kredit hapus bukuKolektif - (1.480)

Penghapusan Individual (670) -

Saldo akhir 1.001 1.838

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 39 -

g. Suku bunga rata-rata per tahun

2013 2012

Konsumsi 18,46% 11,65%Modal kerja 12,04% 11,12%Investasi 12,81% 12,85%Direksi dan karyawan 6,00% 7,87%

Perusahaan mengadakan kerja sama pembiayaan (Joint financing dan channeling) dengan beberapa perusahaan pembiayaan (Catatan 36) untuk kendaraan bermotor dan barang elektronik. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kredit yang disalurkan melalui sistem pembiayaan bersama sebesar Rp 401.288 dan Rp 523.037.

h. Kredit karyawan merupakan kredit untuk keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar 6,00% dan 7,87%.

i. Rasio kredit bermasalah - bersih pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,29% dan 0,22%. Rasio kredit bermasalah - kotor pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,38% dan 0,36%.

j. Rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

2013 2012

Industri pengolahan 1.787 2.380Perumahan 1.966 -Kegiatan yang belum jelas batasannya 55 1.380Perdagangan, restoran dan hotel 61 184

Jumlah 3.869 3.944Penyisihan penghapusan aset produktif (1.676) (1.585)

Jumlah 2.193 2.359

k. Kredit dijamin antara lain dengan deposito, jaminan hipotik, mesin-mesin, kendaraan, piutang usaha dan persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp 91.620 dan Rp 328.957.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 39

Page 173: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 40 -

l. Mutasi kredit yang dihapuskan adalah sebagai berikut :

2013 2012

Saldo awal 500 7.355Mutasi selama tahun berjalan

Penghapusan 670 500Hapus tagih (670) (7.355)

Saldo akhir 500 500

m. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kredit yang direstruktur masing-masing sebesar Rp 894 dan Rp 1.546 dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 520 dan Rp 833.

n. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penyediaan dana Perusahaan kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melanggar ataupun melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

9. Pendapatan Bunga Akrual

Rincian pendapatan bunga akrual adalah sebagai berikut:

2013 2012

Kredit 5.168 5.502Efek-efek 682 81

Jumlah 5.850 5.583

Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 80 dan Rp 413 (Catatan 30).

10. Biaya Dibayar Dimuka

2013 2012

Sewa 3.910 4.204Pemeliharaan aset tak berwujud 447 270Jasa pengolahan data 262 -Lain-lain 829 1.123

Jumlah 5.448 5.597

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana40

Page 174: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 41 -

11. Aset Tetap

1 Januari 31 Desember2013 Penambahan Pengurangan 2013

Biaya perolehan:Pemilikan Langsung

Perabotan dan peralatan 10.563 377 (1.458) 9.482Kendaraan 4.401 12 (284) 4.129

Jumlah 14.964 389 (1.742) 13.611

Akumulasi penyusutan:Pemilikan Langsung

Perabotan dan peralatan 8.298 1.274 (1.455) 8.117Kendaraan 3.034 972 (284) 3.722

Jumlah 11.332 2.246 (1.739) 11.839

Nilai Tercatat 3.632 1.772

Perubahan selama tahun 2013

1 Januari 31 Desember2012 Penambahan Pengurangan 2012

Biaya perolehan:Pemilikan Langsung

Perabotan dan peralatan 9.721 999 (157) 10.563Kendaraan 4.420 145 (164) 4.401

Jumlah 14.141 1.144 (321) 14.964

Akumulasi penyusutan:Pemilikan Langsung

Perabotan dan peralatan 7.024 1.440 (166) 8.298Kendaraan 1.955 1.143 (64) 3.034

Jumlah 8.979 2.583 (230) 11.332

Nilai Tercatat 5.162 3.632

Perubahan selama tahun 2012

Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.246 dan Rp 2.583 (Catatan 25).

Aset tetap Perusahaan berupa kendaraan bermotor diasuransikan kepada pihak ketiga terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya sebesar Rp 3.933 pada tanggal 31 Desember 2013 pada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Lippo General Insurance Tbk, serta sebesar Rp 3.791 pada tanggal 31 Desember 2012 pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 41

Page 175: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 42 -

Selama tahun 2013 dan 2012, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 3 dan Rp 91 pada harga jual masing-masing sebesar Rp 66 dan Rp 100. Keuntungan bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan.

12. Agunan yang Diambil Alih

2013 2012

Nilai agunan yang diambil alih - 152Cadangan kerugian penurunan nilai - (74)

Jumlah - 78

Selama tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah menjual agunan yang diambil alih dengan nilai sebesar Rp 152 dan Rp 9.020, pada nilai jual sebesar Rp 75 dan Rp 6.802. Kerugian bersih yang timbul dari penjualan agunan yang diambil dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awal 74 266Pemulihan (74) (192)

Saldo akhir - 74

Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil pada tanggal 31 Desember 2013 karena agunan yang diambil alih tersebut telah dijual. Sedangkan, manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih pada tanggal 31 Desember 2012 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana42

Page 176: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 43 -

13. Aset Lain-lain - bersih

2013 2012

Tagihan ATM bersama 1.008 -Aset tak berwujud - bersih 374 171Barang cetakan dan materai 343 426Setoran jaminan 286 282Kelebihan pembayaran pajak

Tahun 2011 - 415Lain-lain 1.032 597

Jumlah 3.043 1.891

14. Liabilitas Segera

2013 2012

Tarikan dana ATM Bersama 939 392Bunga deposito jatuh tempo 285 119Kiriman uang 72 103Listrik dan telepon 27 34Lain-lain 1 -

Jumlah 1.324 648

15. Simpanan

2013 2012

Giro 63.806 56.994Tabungan 134.337 129.784Deposito 984.958 1.141.033

Jumlah 1.183.101 1.327.811

a. Giro terdiri dari:

2013 2012

Pihak berelasi 2.121 11.743Pihak ketiga 61.685 45.251

Jumlah 63.806 56.994

Suku bunga per tahun atas giro untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing berkisar antara 1,00% - 3,75% dan 0,00% - 3,75%.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 43

Page 177: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 44 -

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo giro yang dijaminkan sebagai jaminan Bank Garansi masing-masing sebesar nihil dan Rp 1.001 (Catatan 29).

b. Tabungan terdiri dari:

2013 2012

Pihak berelasiTabina Eksekutif 5.691 8.530Tabungan Perdana 3.406 5.360Tabungan Tabina 4.175 -Tabungan Pinter 77 11Tabunganku - 2

Jumlah 13.349 13.903

Pihak ketigaTabungan Tabina 56.198 -Tabungan Perdana 45.168 100.591Tabina Mahasiswa 11.739 8.073Tabina Eksekutif 4.926 4.623Tabungan Pinter 1.976 1.938Tabunganku 821 635Tabungan Pasti 160 21

Jumlah 120.988 115.881

Jumlah 134.337 129.784

Suku bunga per tahun atas tabungan untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,00% - 5,00% dan 0,00% - 5,00%.

Tidak terdapat tabungan yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

c. Deposito terdiri dari:

2013 2012

Deposito on call - pihak ketiga 17.230 13.583

Deposito berjangkaPihak berelasi 52.928 50.126Pihak ketiga 914.800 1.077.324Jumlah 967.728 1.127.450

Jumlah 984.958 1.141.033

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana44

Page 178: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 45 -

Klasifikasi deposito berdasarkan jangka waktu:

Berdasarkan periode deposito:

2013 2012

1 bulan atau kurang 842.149 997.1073 bulan 87.883 95.5976 bulan 26.126 22.03512 bulan 28.800 26.294

Jumlah 984.958 1.141.033

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

2013 2012

Kurang dari atau sama dengan 1 bulan 872.013 1.038.929Lebih dari 1 s/d 3 bulan 86.372 81.286Lebih dari 3 s/d 6 bulan 14.853 14.767Lebih dari 6 s/d 12 bulan 11.720 6.051

Jumlah 984.958 1.141.033

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo deposito yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 90.120 dan Rp 325.932, sedangkan saldo deposito yang dijadikan jaminan atas bank garansi masing-masing sebesar Rp 537 dan Rp 1.035 (Catatan 29).

Suku bunga per tahun atas deposito untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing berkisar antara 4,00% - 10,50% dan 5,50% - 8,00%.

16. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain dalam Rupiah seluruhnya merupakan transaksi dengan pihak ketiga, terdiri dari:

2013 2012

Giro 7.671 9.326Deposito 32.058 31.390

Jumlah 39.729 40.716

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 45

Page 179: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 46 -

a. Giro

Suku bunga per tahun atas giro dari bank lain untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing berkisar antara 1,00% - 7,25% dan 1,00% - 5,50%.

b. Deposito

Terdiri dari:

2013 2012

Deposito on call 3.000 -Deposito berjangka 29.058 31.390

Jumlah 32.058 31.390

Berdasarkan periode deposito:

2013 2012

Kurang dari 1 bulan 3.000 -1 bulan 26.008 17.5903 bulan 300 11.30012 bulan 2.750 2.500

Jumlah 32.058 31.390

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

2013 2012

Kurang dari 1 bulan 28.758 23.0901 bulan 350 5.8003 bulan 1.450 50012 bulan 1.500 2.000

Jumlah 32.058 31.390

Suku bunga per tahun atas deposito dari bank lain untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing berkisar antara 6,00% - 9,50% dan 6,50% - 7,50%.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana46

Page 180: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 47 -

17. Utang Pajak

2013 2012

Pajak kini (Catatan 28) 683 285Pajak penghasilan

Pasal 4 (2) dan 23 1.440 1.492Pasal 21 109 85Pasal 25 186 384Jumlah pajak penghasilan 1.735 1.961

Pajak Pertambahan Nilai - 1.218

Saldo akhir tahun 2.418 3.464

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

18. Beban Bunga Akrual

2013 2012

Deposito berjangka 3.332 3.732Deposito - simpanan dari bank lain 103 118Giro KMK 32 15

Jumlah 3.467 3.865

Jumlah beban bunga akrual kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 159 dan Rp 168 (Catatan 30).

19. Modal Saham

Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2013, dan 2012 adalah sebagai berikut:

Jumlah SahamDitempatkan dan Persentase

Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah(Lembar) % Rp

PT Kharisma Prima Karya 1.267.200.000 80 126.720PT Aji Lebur Seketi 228.770.000 15 22.877Oki Widjaja 84.030.000 5 8.403

Jumlah 1.580.000.000 100 158.000

Pemegang Saham

2013

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 47

Page 181: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 48 -

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 1 Mei 2013 yang didokumentasikan dalam Akta No. 02 tanggal 1 Mei 2013 dari Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.kn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan disetor yang semula sebesar Rp 128.000 menjadi sebesar Rp 158.000 untuk diambil bagian dengan uang tunai oleh PT Aji Lebur Seketi sebesar Rp 22.877 dan Oki Widjaja sebesar Rp 7.123. Perubahan ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 15/22/DPB1/PB1-7 tanggal 6 September 2013.

Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 9 September 2013 dari Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 400.000 menjadi sebesar Rp 632.000 serta perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham sehingga jumlah modal dasar menjadi 6.320.000.000 saham dan jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 158.000.000 saham menjadi 1.580.000.000 saham. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-49437.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 23 September 2013 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. BI/DIR/121/0913 tanggal 12 September 2013.

Jumlah SahamDitempatkan dan Persentase

Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah(Lembar) % Rp

PT Kharisma Prima Karya 126.720.000 99 126.720Oki Widjaja 1.280.000 1 1.280

Jumlah 128.000.000 100 128.000

Pemegang Saham

2012

Manajemen Permodalan

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan terhadap modal yang tersedia.

Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang periode yang disajikan.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana48

Page 182: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 49 -

Rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 18,66% dan 18,42%. Rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

2013 2012

I. Komponen ModalA. Modal Inti 155.725 119.494B. Modal Pelengkap 9.906 422

II. Jumlah modal 165.631 119.916

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)Risiko kredit setelah memperhitungkan

risiko spesifik 864.838 651.034Risko pasar 22.802 -Risiko operasional 103.736 96.104

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasardan operasional 991.376 747.138

IV Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang tersedia

KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit 19,15% 18,42%

KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar 18,66% 18,42%

KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional 17,10% 16,05%

KPMM dengan memperhitungkan risikokredit dan operasional dan pasar 16,71% 16,05%

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00%

20. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya

Saldo laba yang ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.920 merupakan saldo yang berasal dari saldo laba tahun 1994 sebesar Rp 837 dan laba tahun 2007 sebesar Rp 1.083.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 64 tanggal 30 April 2013 dari Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.kn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 815 untuk cadangan umum, sehingga saldo laba yang ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.735.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 49

Page 183: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 50 -

21. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan estimasi nilai wajar Perusahaan dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Nilai TercatatEstimasi Nilai

Wajar Nilai TercatatEstimasi Nilai

Wajar

Aset KeuanganDiukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugiEfek-efek 9.435 9.435 - -

Dimiliki hingga jatuh tempoEfek-efek 39.389 39.389 39.277 39.277

Tersedia untuk dijualEfek-efek 59.195 59.195 26.967 27.239

Pinjaman diberikan dan piutangKas 13.981 13.981 14.745 14.745 Giro pada Bank Indonesia 88.865 88.865 104.301 104.301 Giro pada bank lain 496 496 66 67 Penempatan pada Bank Indonesia 123.180 123.180 227.943 227.943 Kredit yang diberikan - bersih 1.051.067 1.051.067 1.081.713 1.081.713 Pendapatan bunga akrual 5.850 5.850 5.583 5.583 Aset lain-lain 1.294 1.294 282 282

Jumlah Aset Keuangan 1.392.752 1.392.752 1.500.877 1.501.150

Liabilitas KeuanganLiabilitas keuangan yang diukur

pada biaya perolehan diamortisasiLiabilitas segera 1.324 1.324 648 648 Simpanan 1.183.101 1.183.101 1.327.811 1.327.811 Simpanan dari bank lain 39.729 39.729 40.716 40.716 Beban bunga akrual 3.467 3.467 3.865 3.865

Jumlah Liabilitas Keuangan 1.227.621 1.227.621 1.373.040 1.373.040

2013 2012

Hirarki Nilai Wajar

Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Tingkat 1 Tingkat 2 Jumlah Tingkat 1 Tingkat 2 Jumlah

Aset KeuanganAset keuangan

yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Efek-efek 9.435 - 9.435 - - - Tersedia untuk dijual

Efek-efek 59.195 - 59.195 27.239 - 27.239 Jumlah Aset Keuangan 68.630 - 68.630 27.239 - 27.239

2013 2012

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana50

Page 184: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 51 -

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia, adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Nilai wajar kredit yang diberikan adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.

22. Pendapatan Bunga

2013 2012

Kredit yang diberikan 128.779 142.513Efek-efek 7.412 4.034Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 6.599 5.187Giro pada Bank indonesia dan bank lain 653 616

Jumlah 143.443 152.350

Pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.307 dan Rp 31.955 atau masing-masing sebesar 1,61% dan 20,97% dari jumlah pendapatan bunga (Catatan 30).

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 51

Page 185: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 52 -

23. Beban Bunga

2013 2012

SimpananDeposito 76.943 84.264Tabungan 3.889 3.484Giro 1.770 1.707Jumlah 82.602 89.455

Simpanan dari bank lainDeposito 1.160 3.620Giro 348 361Jumlah 1.508 3.981

Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 32) 2.480 3.075

Jumlah 86.590 96.511

Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3.530 dan Rp 2.999 atau masing-masing sebesar 4,08% dan 3,11% dari jumlah beban bunga (Catatan 30).

24. Beban Karyawan

2013 2012

Gaji pegawai 19.962 17.819Lain-lain 2.317 1.215

Jumlah 22.279 19.034

25. Beban Umum dan Administrasi

2013 2012

Barang dan jasa 8.637 7.831Sewa (Catatan 30) 8.431 6.890Promosi 2.312 2.375Penyusutan aset tetap (Catatan 11) 2.246 2.583Pajak 1.640 1.974Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 27) 1.412 2.053Pendidikan dan pelatihan 1.313 1.366Pemeliharaan dan perbaikan 786 1.040Asuransi 244 164Amortisasi aset tidak berwujud 142 230Lain-lain 29 18

Jumlah 27.192 26.524

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana52

Page 186: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 53 -

Beban umum dan administrasi yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 668 dan Rp 564 atau masing-masing 2,46% dan 2,13% dari beban umum dan administrasi (Catatan 30).

26. Laba per Saham 2013 2012

Laba bersih 7.824 13.128Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk

perhitungan laba per saham dasar 1.481.369.863 1.280.000.000Laba bersih per saham

(angka penuh) 5,28 10,26

Perhitungan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar telah memperhitungkan efek dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 128.000 menjadi sebesar Rp 158.000 serta nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham.

27. Imbalan Pasca-Kerja

Besarnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

Untuk pendanaan imbalan kerja jangka panjang tersebut, Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Imbalan tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun.

Perusahaan telah menunjuk PT Asuransi Allianz untuk mengelola program pensiun tersebut melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan Allianz, yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 1723/1990 tanggal 20 Januari 2006.

Selain program dana pensiun, Perusahaan juga membukukan liabilitas imbalan kerja jangka panjang tanpa pendanaan khusus.

Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, aktuaris independen, tertanggal 13 Februari 2014.

Jumlah karyawan yang berhak atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebanyak 224 dan 234 karyawan.

Rekonsiliasi nilai kini dan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

2013 2012 2011 2010 2009

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangkapanjang yang tidak didanai 8.990 9.133 8.160 5.258 4.147

Nilai wajar setiap aset program (8.579) (7.217) (5.353) (4.618) (3.802)

Status pendanaan 411 1.916 2.807 640 345Biaya jasa lalu yang belum diamortisasi (37) (51) (66) (80) (95)Keuntungan aktuarial yang belum diakui (209) (1.709) (1.496) 113 100

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 165 156 1.245 673 350

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 53

Page 187: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 54 -

Rincian beban imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

2013 2012

Beban jasa kini 1.500 1.903Biaya bunga 594 571Amortisasi biaya jasa lalu 14 14Hasil yang diharapkan dari aset program (613) (321)Keuntungan kurtailmen (83) (114)

Jumlah beban imbalan kerjajangka panjang (Catatan 25) 1.412 2.053

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

2013 2012

Saldo awal 156 1.245Beban imbalan kerja tahun berjalan 1.412 2.053Iuran yang dibayarkan (1.403) (3.142)

Saldo akhir 165 156

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

2013 2012

Tingkat diskonto 8,50% per tahun 6,50% per tahunTingkat kenaikan gaji 8% per tahun 8% per tahunUsia pensiun 56 tahun 56 tahunIuran kematian 10% dari TMI - 2011 10% dari TMI - 2011

28. Pajak Penghasilan

a. Beban (penghasilan) pajak Perusahaan terdiri dari:

2013 2012

Pajak kini 3.234 4.818 Pajak tangguhan (38) (34)

Jumlah 3.196 4.784

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana54

Page 188: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 55 -

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan 11.020 17.912

Beda temporerLiabilitas lain-lain 215 1.419Imbalan kerja jangka panjang - bersih 9 (1.089)Pencadangan (pemulihan) kerugian

agunan yang diambil alih (75) -

Beda tetapSKPKB 1.459 -Beban umum dan administrasi 205 184Penyusutan kendaraan 76 74Sumbangan dan hadiah 26 64Biaya pajak - 708

Laba kena pajak 12.935 19.272

Beban pajak penghasilan 3.234 4.818Dikurangi :

Pajak penghasilan pasal 25 (2.551) (4.533)

Kurang bayar pajak penghasilan(Catatan 13) 683 285

Laba kena pajak tahun 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Pada bulan Februari 2013, Perusahaan menerima SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 serta SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pemeriksaan pajak tahun 2011. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas kewajiban pajak tersebut sebesar Rp 1.965 pada bulan Februari 2013 dan telah dibukukan dalam akun beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 19 April 2012, Perusahaan menerima SKPLB (Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar) dari Kantor Pelayanan Pajak No. 00034/406/10/073/12 atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 25/29 tahun 2010 sebesar Rp 1.219.

c. Pajak Tangguhan

Dikreditkan Dikreditkan(dibebankan) (dibebankan)

ke laporan ke laporan1 Januari laba rugi 31 Desember laba rugi 31 Desember

2012 komprehensif 2012 komprehensif 2013

Aset pajak tangguhan:Cadangan kerugian penurunan nilai

atas agunan yang diambil alih 66 (48) 18 (18) - Liabilitas lain-lain - 355 355 53 408 Imbalan kerja jangka panjang 312 (273) 39 3 42

Jumlah - bersih 378 34 412 38 450

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 55

Page 189: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 56 -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

2013 2012

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif 11.020 17.912

Beban pajak atas dasar tarif pajakyang berlaku 2.755 4.478

Pengaruh pajak atas perbedaan tetapSKPKB 365 -Beban umum dan administrasi 51 46Penyusutan kendaraan 19 18Sumbangan dan hadiah 6 15Biaya pajak - 177Denda pajak - 1Jumlah 441 257

Jumlah 3.196 4.735

Koreksi atas pajak tangguhan - 49

Jumlah beban pajak 3.196 4.784

29. Komitmen dan Kontinjensi

Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012

KOMITMENLiabilitas Komitmen:Fasilitas kredit yang belum ditarik

Pihak berelasi 558 2.355Pihak ketiga 43.824 25.398Jumlah 44.382 27.753

Lainnya 174 -

Jumlah liabilitas komitmen 44.556 27.753

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana56

Page 190: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 56 -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

2013 2012

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif 11.020 17.912

Beban pajak atas dasar tarif pajakyang berlaku 2.755 4.478

Pengaruh pajak atas perbedaan tetapSKPKB 365 -Beban umum dan administrasi 51 46Penyusutan kendaraan 19 18Sumbangan dan hadiah 6 15Biaya pajak - 177Denda pajak - 1Jumlah 441 257

Jumlah 3.196 4.735

Koreksi atas pajak tangguhan - 49

Jumlah beban pajak 3.196 4.784

29. Komitmen dan Kontinjensi

Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012

KOMITMENLiabilitas Komitmen:Fasilitas kredit yang belum ditarik

Pihak berelasi 558 2.355Pihak ketiga 43.824 25.398Jumlah 44.382 27.753

Lainnya 174 -

Jumlah liabilitas komitmen 44.556 27.753

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 57 -

2013 2012

KONTINJENSITagihan Kontinjensi:Bunga dalam penyelesaian

Pihak ketiga 376 916

Aset dihapuskanKredit hapus buku - pihak ketiga 501 500

Jumlah Tagihan Kontinjensi 877 1.416

Liabilitas Kontinjensi :Bank garansi

Pihak berelasi - 613Pihak ketiga 4.584 586

Jumlah Liabilitas Kontinjensi 4.584 1.199

Kontinjensi - bersih (3.707) 217

Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 537 dan Rp 2.036 (Catatan 15).

30. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

Sifat Pihak Berelasi

Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan.

PT Kharisma Prima Karya, Hadi Surya dan Oki Widjaja.

b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan.

PT Surya Indonesia Sejati, PT Surya Indonesia Sehati, PT Anugrah Nusantara Abadi, PT Tunggaladhi Baskara, PT Bagusnusa Samudra Gemilang, PT Bagus Setia Giri, PT Galva, PT Kintap Jaya Wattindo, PT Elsiscom Prima Karya, PT Berlian Laju Tanker, PT Perkebunan Kroewoek, PT Reico Seismik, PT Triusaha Sari Tani dan PT Alas Watu Utama.

c. Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 57

Page 191: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 58 -

Transaksi Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:

a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Persentase Persentase terhadap terhadap jumlah jumlah aset/ aset/

Jumlah liabilitas Jumlah liabilitasAset

KreditPT Surya Indonesia Sejati 8.569 0,61% - - PT Surya Indonesia Sehati 8.500 0,61%PT Elsiscom Prima Karya 13.905 0,99% 11.931 0,79%Oki Widjaja 8.099 0,58% 8.199 0,54%Jisawi Finas 3.024 0,22% - - PT Alas Watu Utama 1.828 0,13% 1.836 0,12%PT Anugrah Nusantara Abadi - - 9.900 0,66%PT Perkebunan Kroewoek - - 6.500 0,43%PT Tunggaladhi Baskara - - 160.000 10,58%PT Bagusnusa Samudra Gemilang - - 19.376 1,28%PT Reico Seismik - - 1.000 0,07%Lain-lain 1.763 0,12% 8.173 0,54%

Jumlah 45.688 3,26% 226.915 15,01%

Pendapatan bunga akrual 80 0,01% 413 0,03%

Biaya dibayar dimuka - - 225 0,01%

Jumlah Aset 45.768 3,27% 227.553 15,05%

LiabilitasSimpanan

Giro 2.121 0,17% 11.743 0,85%Tabungan 13.349 1,08% 13.903 1,00%Deposito 52.928 4,30% 50.126 3,64%

Jumlah 68.398 5,55% 75.772 5,49%

Beban bunga akrualDeposito 159 0,01% 168 0,01%

Jumlah Liabilitas 68.557 5,56% 75.940 5,50%

2013 2012

b. Pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.307 dan Rp 31.955 atau masing-masing 1,61% dan 20,97% dari jumlah pendapatan bunga (Catatan 22).

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana58

Page 192: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 59 -

c. Beban bunga yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3.530 dan Rp 2.999 atau masing-masing sebesar 4,08% dan 3,11% dari jumlah beban bunga (Catatan 23).

d. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Sewa Kendaraan dengan PT Kharisma Prima Karya untuk beberapa kendaraan operasional Perusahaan. Masa sewa kendaraan adalah 2 – 3 tahun dengan jatuh tempo sewa terakhir 10 Januari 2016. Beban sewa yang dibayarkan untuk tahun 2013 dan 2012 sebesar Rp 443 dan Rp 339 (Catatan 25).

e. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung dengan PT Galva untuk sewa gedung Jl. Hayam Wuruk No. 27, Jakarta Pusat dengan masa sewa 2 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Beban sewa yang dibayarkan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 225 dan Rp 225(Catatan 25).

f. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:

% Rp % Rp % Rp % Rp

Gaji dan imbalan kerjajangka pendek 100 2.175 100 1.040 60 3.669 74 6.884

Imbalan pasca-kerja - - - - 40 2.427 26 2.427 Jumlah 100 2.175 100 1.040 100 6.096 100 9.311

2013

Personil

kunci lainnyaDireksi Dewan Komisaris Jumlahmanajemen

% Rp % Rp % Rp % Rp

Gaji dan imbalan kerjajangka pendek 85 2.010 63 768 85 3.503 82 6.281

Imbalan pasca-kerja 15 354 37 455 15 608 18 1.417 Jumlah 100 2.364 100 1.223 100 4.111 100 7.698

2012

Personil

kunci lainnyaDireksi Dewan Komisaris Jumlahmanajemen

g. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai eksposur transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa bank garansi) dengan pihak berelasi sebesar Rp 613 (Catatan 29) yang dijamin dengan jaminan tunai sebesar Rp 613.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 59

Page 193: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 60 -

31. Kontinjensi

Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perkara hukum yang berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.

32. Informasi Lainnya

a. Rasio CKPN aset keuangan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar 0,08% dan 0,15%.

b. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 0,30% dan 0,30 %.

c. Rasio kredit terhadap jumlah simpanan (Loan to deposit ratio – LDR) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing- masing sebesar 87,17% dan 81,60%.

d. Perusahaan menerima surat dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (“PPA”) No. S.073/PAK-PAKP/1007 tanggal 24 Oktober 2007 tentang Pelunasan Kewajiban Debitur dengan jumlah USD 172.599,73. Tagihan PPA kepada Perusahaan tersebut terkait dengan fasilitas L/C jatuh tempo yang berasal dari pengalihan tagihan PT Bank Umum Nasional (“BUN”) (Bank Beku Kegiatan Operasi) yang dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Perusahaan telah menanggapi hal tersebut melalui surat No. BIP/DIR/065/X/07 tanggal 29 Oktober 2007 yang menjelaskan bahwa tagihan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan Perusahaan dan Perusahaan tidak memiliki tunggakan kewajiban kepada BUN. Pada tanggal 23 Januari 2013, Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang DKI melalui suratnya No. PJPN-005/PUPNC.10.03/2013 telah mengirimkan Penetapan Jumlah Piutang Negara kepada Perusahaan dimana jumlah piutang Negara yang wajib dilunasi Perusahaan adalah sebesar USD 189.859,70. Perusahaan melalui Law Office Musa Sinambela & Partners, telah mengirimkan surat No. 010/P/LO-MSP/III/2013 tanggal 6 Maret 2013 kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta untuk meninjau kembali Surat Keputusan PUPN di atas.

Sampai saat ini, belum ada kesepakatan ataupun jawaban dari KPKNL atas penyelesaian tagihan tersebut. Sebagai tanda itikad baik, Perusahaan telah melakukan setoran kepada PPA sebesar Rp 250 pada tanggal 9 September 2008.

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 61 -

e. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum

Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin liabilitas bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan liabilitas kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credits, performances bonds dan liabilitas sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan liabilitas kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan bank.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, liabilitas pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan Pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 Desember 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.

33. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki eksposur aset dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Jumlahdalam dalammata matauang uangasal Ekuivalen (Rp) asal Ekuivalen (Rp)

KasDolar Amerika Serikat 19.143 232 11.385 110Dolar Singapura 6.061 58 8.516 67Dolar Australia 2.500 27 4.460 44Yen Jepang 6.700 8 3.000 1Dolar Hongkong 6.000 10 8.640 11Euro Eropa 75 1 485 6

Jumlah 336 239

20122013

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana60

Page 194: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 60 -

31. Kontinjensi

Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perkara hukum yang berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.

32. Informasi Lainnya

a. Rasio CKPN aset keuangan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar 0,08% dan 0,15%.

b. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 0,30% dan 0,30 %.

c. Rasio kredit terhadap jumlah simpanan (Loan to deposit ratio – LDR) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing- masing sebesar 87,17% dan 81,60%.

d. Perusahaan menerima surat dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (“PPA”) No. S.073/PAK-PAKP/1007 tanggal 24 Oktober 2007 tentang Pelunasan Kewajiban Debitur dengan jumlah USD 172.599,73. Tagihan PPA kepada Perusahaan tersebut terkait dengan fasilitas L/C jatuh tempo yang berasal dari pengalihan tagihan PT Bank Umum Nasional (“BUN”) (Bank Beku Kegiatan Operasi) yang dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Perusahaan telah menanggapi hal tersebut melalui surat No. BIP/DIR/065/X/07 tanggal 29 Oktober 2007 yang menjelaskan bahwa tagihan tersebut tidak tercatat dalam pembukuan Perusahaan dan Perusahaan tidak memiliki tunggakan kewajiban kepada BUN. Pada tanggal 23 Januari 2013, Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang DKI melalui suratnya No. PJPN-005/PUPNC.10.03/2013 telah mengirimkan Penetapan Jumlah Piutang Negara kepada Perusahaan dimana jumlah piutang Negara yang wajib dilunasi Perusahaan adalah sebesar USD 189.859,70. Perusahaan melalui Law Office Musa Sinambela & Partners, telah mengirimkan surat No. 010/P/LO-MSP/III/2013 tanggal 6 Maret 2013 kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta untuk meninjau kembali Surat Keputusan PUPN di atas.

Sampai saat ini, belum ada kesepakatan ataupun jawaban dari KPKNL atas penyelesaian tagihan tersebut. Sebagai tanda itikad baik, Perusahaan telah melakukan setoran kepada PPA sebesar Rp 250 pada tanggal 9 September 2008.

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 61 -

e. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum

Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin liabilitas bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan liabilitas kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credits, performances bonds dan liabilitas sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan liabilitas kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan bank.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, liabilitas pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan Pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 Desember 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.

33. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki eksposur aset dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Jumlahdalam dalammata matauang uangasal Ekuivalen (Rp) asal Ekuivalen (Rp)

KasDolar Amerika Serikat 19.143 232 11.385 110Dolar Singapura 6.061 58 8.516 67Dolar Australia 2.500 27 4.460 44Yen Jepang 6.700 8 3.000 1Dolar Hongkong 6.000 10 8.640 11Euro Eropa 75 1 485 6

Jumlah 336 239

20122013

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 61

Page 195: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 62 -

34. Informasi Segmen

a. Segmen Usaha

Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan trade finance. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:

Pemasaran danKredit Treasuri Trade Finance Jumlah

Pendapatan

Pendapatan bunga 136.031 7.412 - 143.443Pendapatan operasional lainnya 1.837 80 6 1.923

Jumlah pendapatan 137.868 7.492 6 145.366

Beban

Beban bunga 86.590 - - 86.590Beban operasional lainnya 77 575 - 652

Jumlah beban 86.667 575 - 87.242

Pendapatan segmen - bersih 58.124

Pendapatan yang tidak dapat dialokasian 2.613

Beban yang tidak dapat dialokasikan 49.717

Laba sebelum pajak 11.020Beban pajak 3.196

Laba bersih 7.824

2013

Pemasaran danKredit Treasuri Trade Finance Jumlah

Pendapatan

Pendapatan bunga 148.316 4.034 - 152.350Pendapatan operasional lainnya 7.596 5.042 4 12.642

Jumlah pendapatan 155.912 9.076 4 164.992

Beban

Beban bunga 96.511 - - 96.511Beban operasional lainnya 2.218 4.213 - 6.431

Jumlah beban 98.729 - - 102.942

Pendapatan segmen - bersih 62.050

Pendapatan yang tidak dapat dialokasian 2.891

Beban yang tidak dapat dialokasikan 47.029

Laba sebelum pajak 17.912Beban pajak 4.784

Laba bersih 13.128

2012

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana62

Page 196: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 63 -

Pemasarandan Kredit Treasuri Jumlah

Aset

Aset segmen 1.268.776 108.701 1.377.477Aset yang tidak dapat dialokasikan 24.694

Jumlah aset 1.402.171

Liabilitas

Liabilitas segmen 1.186.465 39.832 1.226.297Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 5.623

Jumlah liabilitas 1.231.920

2013

Pemasarandan Kredit Treasuri Jumlah

Aset

Aset segmen 1.419.603 66.325 1.485.928Aset yang tidak dapat dialokasikan 26.277

Jumlah aset 1.512.205

Liabilitas

Liabilitas segmen 1.331.558 40.834 1.372.392Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 5.838

Jumlah liabilitas 1.378.230

2012

b. Segmen Geografis

Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

2013 2012

DKI Jakarta 112.643 132.744Pulau Jawa (diluar Jakarta) 30.800 19.606

Jumlah 143.443 152.350

Nilai tercatat aset segmen berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:

2013 2012

DKI Jakarta 1.080.114 1.282.331Pulau Jawa (diluar Jakarta) 297.363 203.597

Jumlah 1.377.477 1.485.928

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 63

Page 197: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 64 -

Nilai perolehan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:

2013 2012

DKI Jakarta 8.398 10.584 Pulau Jawa (diluar Jakarta) 5.213 4.380

Jumlah 13.611 14.964

35. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan.

Pelaksanaan penerapan manajemen risiko Perusahaan mengacu kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/2003 yang telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009, dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia (BI) No. 5/21/DPNP yang telah diubah dengan SE BI No. 13/23/DPNP, dimana pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis Bank. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yangmenyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal. Lingkup penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi 8 (delapan) jenis risiko yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategik dan Risiko Reputasi dimana proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. Sedangkan tiap-tiap Unit Kerja bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya.

Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Perusahaan diperoleh dari proses Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada tiap-tiap jenis risiko, dimana pelaksanaan penilaian telah mengikuti standar yang berlaku.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana64

Page 198: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 65 -

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) Perusahaan bekerja secara independen dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:

a. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko secara triwulan kepada Bank Indonesia. b. Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat terhadap seluruh jenis risiko yang

melekat sebelum suatu transaksi diputuskan atau dilaksanakan yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

c. Mempersiapkan konsep dan metode pengukuran terhadap risiko komposit dari seluruh jenis risiko sesuai dengan pedoman standar Bank Indonesia dan kebijakan manajemen risiko yang telah dibuat.

Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan. Risiko kredit, sesuai dengan aktivitas bisnis Perusahaan, bersumber pada aktifitas pemberian kredit, kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar bank, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan.

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan mulai dari proses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatan keputusan, pencairan, penatausahaan dan administrasi sampai dengan proses penanganan kredit bermasalah. Tujuannya adalah agar risiko kredit yang timbul dapat terjaga dalam batas toleransi dan kemampuan modal Perusahaan, dan apabila terjadi kredit bermasalah dapat dipulihkan secara optimal sehingga kerugian yang timbul dapat diminimalkan.

Proses analisa permohonon kredit dilakukan oleh unit kerja analis kredit yang independen terhadap Unit Bisnis. Dalam limit tertentu, pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan secara kolektif kolegial sehingga tidak ada anggota komite kredit yang dapat memutus sendiri suatu permohonan kredit. Selain menatausahakan dokumen perkreditan, unit kerja Administrasi Kredit berfungsi melakukan kontrol terhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkan sebelum kredit dicairkan dan pengawasan terhadap ketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yang diperjanjikan. Proses pencairan dilakukan unit kerja Operasional atas instruksi dari unit kerja Administrasi Kredit setelah seluruh persyaratan dipenuhi dipenuhi.

Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapat kredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh unit kerja khusus yang berkerja secara fokus dan independen. Sedangkan untuk mengurangi risiko konsentrasi kredit telah dilakukan segmentasi kredit dengan mempertimbangkan karateristik masing-masing segmen kredit dan penguasaan Perusahaan atas segmen yang dimasuki. Segmentasi ini mempengaruhi perlakuan dan kebijakan Perusahaan dalam menetapkan kecukupan agunan, struktur kredit dan kewenangan memutus kredit.

Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 65

Page 199: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 66 -

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Jumlah Bruto Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah NetoLaporan Posisi Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Efek-efek 9.435 9.435 - -Tersedia untuk dijual

Efek-efek 39.945 39.945 27.239 26.967Pinjaman yang diberikan dan piutang

Giro pada bank lain 496 496 67 66Kredit yang diberikan 1.052.068 1.051.067 1.083.551 1.081.713Pendapatan bunga akrual 5.850 5.850 5.583 5.583Aset lain-lain - bersih 1.294 1.294 282 282

Jumlah 1.109.088 1.108.087 1.116.722 1.114.611

Komitmen dan kontinjensi

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 44.382 44.382 27.753 27.753

Bank garansi 4.584 4.584 1.199 1.199

Jumlah 48.966 48.966 28.952 28.952

2013 2012

Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Telah jatuh tempoBelum jatuh tempo tetapi tidak Mengalami

dan tidak mengalami mengalami penurunanpenurunan nilai penurunan nilai nilai Jumlah

Giro pada bank lain 496 - - 496Efek-efek 49.380 - - 49.380Kredit yang diberikan 1.047.963 236 3.869 1.052.068Pendapatan bunga akrual 5.850 - - 5.850Aset lain-lain 1.294 - - 1.294Jumlah 1.104.983 236 3.869 1.109.088

2013

Telah jatuh tempoBelum jatuh tempo tetapi tidak Mengalami

dan tidak mengalami mengalami penurunanpenurunan nilai penurunan nilai nilai Jumlah

Giro pada bank lain 67 - - 67Efek-efek 27.239 - - 27.239Kredit yang diberikan 1.078.994 613 3.944 1.083.551Pendapatan bunga akrual 5.583 - - 5.583Aset lain-lain 282 - - 282Jumlah 1.112.165 613 3.944 1.116.722

2012

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana66

Page 200: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 66 -

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Jumlah Bruto Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah NetoLaporan Posisi Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Efek-efek 9.435 9.435 - -Tersedia untuk dijual

Efek-efek 39.945 39.945 27.239 26.967Pinjaman yang diberikan dan piutang

Giro pada bank lain 496 496 67 66Kredit yang diberikan 1.052.068 1.051.067 1.083.551 1.081.713Pendapatan bunga akrual 5.850 5.850 5.583 5.583Aset lain-lain - bersih 1.294 1.294 282 282

Jumlah 1.109.088 1.108.087 1.116.722 1.114.611

Komitmen dan kontinjensi

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 44.382 44.382 27.753 27.753

Bank garansi 4.584 4.584 1.199 1.199

Jumlah 48.966 48.966 28.952 28.952

2013 2012

Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Telah jatuh tempoBelum jatuh tempo tetapi tidak Mengalami

dan tidak mengalami mengalami penurunanpenurunan nilai penurunan nilai nilai Jumlah

Giro pada bank lain 496 - - 496Efek-efek 49.380 - - 49.380Kredit yang diberikan 1.047.963 236 3.869 1.052.068Pendapatan bunga akrual 5.850 - - 5.850Aset lain-lain 1.294 - - 1.294Jumlah 1.104.983 236 3.869 1.109.088

2013

Telah jatuh tempoBelum jatuh tempo tetapi tidak Mengalami

dan tidak mengalami mengalami penurunanpenurunan nilai penurunan nilai nilai Jumlah

Giro pada bank lain 67 - - 67Efek-efek 27.239 - - 27.239Kredit yang diberikan 1.078.994 613 3.944 1.083.551Pendapatan bunga akrual 5.583 - - 5.583Aset lain-lain 282 - - 282Jumlah 1.112.165 613 3.944 1.116.722

2012

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 67 -

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena pergerakan variabel pasar yang dapat merugikan portofolio yang dimiliki Perusahaan. Risiko pasar yang dimaksud terdiri dari risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Penerapan manajemen risiko pasar bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Perusahaan.

a. Risiko Suku Bunga

Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko suku bunga yang terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang serta kegiatan pendanaan. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian, yang antara lain dilakukan terhadap posisi surat berharga kategori available for sale (AFS) dan trading book (TB). Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book.

Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (Net Increase Income atau NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Risiko suku bunga dalam Banking Book (IRBB) pada tanggal 31 Desember 2013 dinilai sedang yang tercermin dari gap asset - liabilities kumulatif pada skala waktu 0 – 3 bulan yang masih cukup besar cenderung meningkat diakhir tahun. Untuk memitigasi risiko IRBB ini, Perusahaan secara konsisten menerapkan pengenaan suku bunga mengambang (floating rate) hampir di semua produk funding dan lending, dengan tujuan agar dapat secara cepat dilakukan penyelarasan apabila risiko IRBB ini berpotensi mempengaruhi NII secara signifikan. Perusahaan juga terus memperbaiki struktur pendapatan dari fee based income, agar pengaturan suku bunga dapat lebih fleksibel dan memiliki daya saing.

Pengaturan gap repricing ini dilakukan dengan peninjauan secara berkala suku bunga kredit dan dana pihak ketiga yang dibahas pada setiap rapat Asset Liability Commitee (ALCO). Tujuannya adalah agar gap - repricing ini searah dengan pergerakan suku bunga pasar. Unit kerja treasuri bertanggungjawab atas pengaturan gap repricing dengan memperhatikan gap limit yang dikeluarkan oleh Unit Kerja Manajemen Risiko.

Tabel berikut adalah atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga berdasarkan jatuh temponya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahundengan 1 bulan s.d 3 bulan s.d 1 tahun s.d 2 tahun > 2 tahun Jumlah

AsetBunga Mengambang

Giro pada bank lain 496 - - - - 496 Kredit yang diberikan 20.982 46.669 383.356 189.383 411.678 1.052.068

LiabilitasBunga Mengambang

Simpanan 198.143 - - - - 198.143 Simpanan dari bank lain 7.671 7.671

2013

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 67

Page 201: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 68 -

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahundengan 1 bulan s.d 3 bulan s.d 1 tahun s.d 2 tahun > 2 tahun Jumlah

AsetBunga Mengambang

Giro pada bank lain 67 - - - - 67 Kredit yang diberikan 27.012 39.344 494.800 213.144 309.251 1.083.551

LiabilitasBunga Mengambang

Simpanan 186.778 - - - - 186.778 Simpanan dari bank lain 9.326 - - - - 9.326

2012

Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan transaksi operasional pada aktifitas money changer. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan tidak terpengaruh secara signifikan terhadap risiko nilai tukar dikarenakan Perusahaan hanya memiliki eksposur kas dalam mata uang asing yang tidak signifikan.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perusahaan. Penerapan manajemen risiko likuiditas Perusahaan bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.

Risiko likuiditas dikendalikan dengan menjaga kecukupan likuiditas Perusahaan dengan memperhitungkan likuiditas eksogenik dan endogenik yang terjadi. Penjagaan kualitas aset dilakukan untuk meminimalkan gangguan arus kas dan kemungkinan penurunan likuiditas aset. Pengendalian risiko juga dilakukan dengan pengaturan gap maturity pada tiap skala waktu, yang direviu pada saat rapat ALCO yang dilakukan paling kurang satu kali dalam satu bulan. Penjagaan sumber-sumber likuiditas dilakukan dengan menjaga reputasi Perusahaan serta upaya meningkatan kualitas produk dan jasa yang diberikan.

Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.

Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana68

Page 202: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 69 -

Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core funddan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program.

ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahundengan s.d. s.d. s.d. s.d.1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 2 tahun Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat

Liabilitas

Liabilitas segera 1.324 - - - - 1.324 - 1.324 Simpanan 1.070.156 86.372 14.853 11.720 - 1.183.101 - 1.183.101 Simpanan dari bank lain 36.429 350 1.450 1.500 - 39.729 - 39.729 Beban bunga akrual 3.467 - - - - 3.467 - 3.467 Jumlah Liabilitas 1.111.376 86.722 16.303 13.220 - 1.227.621 - 1.227.621

2013

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahundengan s.d. s.d. s.d. s.d.1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 2 tahun Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat

Liabilitas

Liabilitas segera 648 - - - - 648 - 648 Simpanan 1.225.707 81.286 14.767 6.051 - 1.327.811 - 1.327.811 Simpanan dari bank lain 32.416 5.800 500 2.000 - 40.716 - 40.716 Beban bunga akrual 3.865 - - - - 3.865 - 3.865 Jumlah Liabilitas 1.262.636 87.086 15.267 8.051 - 1.373.040 - 1.373.040

2012

Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 69

Page 203: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 70 -

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan, yang dapat bersumber antara lain pada Sumber Daya Manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal. Penerapan manajemen risiko operasional diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau terjadinya kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Perusahaan.

Pengendalian risiko operasional Perusahaan diawali dengan upaya menumbuhkan kesadaran akan risiko (risk awareness) setiap karyawan, peningkatan tanggung jawab (accountibility)setiap pelaksanaan operasional, dan perbaikan infrastruktur karena Perusahaan menyadari bahwa risiko operasional bersifat unik dimana tingkat risiko operasional sangat dipengaruhi oleh human, proses, sistem dan kejadian eksternal. Semakin tinggi kesadaran dan tanggungjawab setiap karyawan terhadap risiko serta terdapatnya proses dan teknologi yang dapat mendukung aktivitas operasional secara efisien dan terkontrol, maka Perusahaan akan semakin tidak rentan terhadap goncangan akibat risiko operasional.

Pengendalian human error pada pelaksanaan operasi Perusahaan, dilakukan dengan menerapkan daily control check list, yang berfungsi membantu penyelia mengontrol seluruh aktivitas yang dilakukan di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Pencegahan frauddilakukan dengan menerapkan strategi anti fraud yang melibatkan seluruh karyawan. Pelaksanaan strategi anti fraud tersebut mengacu kepada Kebijakan dan prosedur internal yang telah ditetapkan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan dengan pelatihan berkesinambungan. Pengendalian risiko operasional juga dilakukan dengan jalan mengefektifkan fungsi supervisi, review dan penyempurnaan Standard Operating Procedure(SOP), peningkatan pengendalian intern dan peninjauan remunerasi karyawan secara berkala.

Perbaikan infrastruktur khususnya infrastruktur Teknologi Sistem Informasi, secara terus menerus dilakukan, antara lain dengan peningkatan kualitas Data Center (DC) termasuk kualitas Disaster Recovery Center (DRC), kualitas jaringan komunikasi, serta peningkatan kualitas software aplikasi pada Core Banking System. Perbaikan infrastruktur tersebut dimaksudkan selain untuk meningkatkan kinerja, juga untuk meningkatkan kualitas built in control pada proses operasional. Perkembangan produk dan jasa Perusahaan dengan fitur berbasis teknologi informasi serta pelaksanaan regulasi perbankan saat ini juga menuntut Perusahaan untuk menyediakan infrastruktur Teknologi Sistem Informasi yang memadai.

Dengan efektifnya proses manajemen risiko operasional diharapkan kerugian-kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss) dapat terus diminimalkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan alokasi modal, yang pada akhirnya dapat memperbaiki daya saing Perusahaan.

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Perusahaan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko kepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Perusahaan yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi yakni perilaku/akitivitas Perusahaan yang menyimpang atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana70

Page 204: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 71 -

Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari aktivitas Perusahaan yang menyimpang dari peraturan perundangan, ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untuk menjaga agar setiap aktivitas Perusahaan senantiasa patuh kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dan diseminasi peraturan-peraturan (melalui training dan edaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agar setiap peratutran dapat dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, telah disusun compliance charter sebagai guidance bagi semua pihak dalam organisasi Perusahaan dan telah diberlakukan secara formal. Untuk memastikan kepatuhan operasional Perusahaan terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang melingkupinya maka harus dipastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan otoritas yang berlaku. Oleh karena itu, Perusahaan telah melakukan Quality Assurance Policy and Procedure yaitu proses penilaian terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan oleh Unit Kerja Kepatuhan terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakan intern yang akan atau sudah keluarkan. Dengan demikian setiap potensi ketidakpatuhan Perusahaan terhadap ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat dideteksi dan diperbaiki. Agar perilaku organisasi tidak menyimpang dari standar, telah dibuat code of conduct yang berisi etika yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Sedangkan untuk meminimalkan risiko kepatuhan, Perusahaan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), dan lainnya.

Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan juga telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.

Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.

Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.

Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Penerapan risiko hukum bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan yuridis, ketiadaaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan dan proses litigasi.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 71

Page 205: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 72 -

Proses pengendalian risiko hukum dilakukan dengan cara melakukan reviu secara berkala terhadap setiap kontrak dan perjanjian antara Perusahaan dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaian kembali terhadap efektivitas proses enforceability untuk memastikan validitas hak dalam kontrak dan perjanjian yang telah dibuat. Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh aktivitas penghimpunan dan penyediaan dana, treasury dan investasi, operasional dan jasa, teknologi sistem informasi dan pengelolaan sumberdaya manusia. Setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko hukum, ditatausahakan dan diadministrasikan, selain untuk menilai tingkat risiko hukum yang dihadapi Perusahaan, juga sebagai pembelajaran atas tiap kasus yang terjadi dan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tuntutan atau litigasi.

Untuk meminimalkan risiko hukum, Perusahaan selalu melakukan pemantauan terhadap potensi munculnya litigasi/tuntutan hukum kepada Perusahaan. Dalam setiap aktivitas, baik perkreditan, operasional maupun tresuri, Perusahaan juga selalu memperhatikan kelengkapan aspek hukum terutama yang berkaitan dengan aktivitas perikatan perjanjian dengan nasabah/debitur dan kelengkapan dokumen legalitas.

Terkait dengan penerapan manajemen risiko hukum, satuan kerja manajemen risiko juga melakukan kajian-kajian terkait dengan aktivitas Perusahaan yang dapat meningkatkan eksposur risiko hukum serta memberikan rekomendasi dalam rangka memitigasi risiko tersebut.

Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Perusahaan. Persepsi negatif terhadap Perusahaan dapat ditimbulkan oleh kejadian-kejadian yang menurunkan reputasi seperti keluhan nasabah atas produk dan jasa yang diberikan, kelemahan pada tatakelola dan budaya Perusahaan serta praktek bisnis yang menyimpang dari standar. Oleh karena itu, pelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan dengan upaya mencegah/meminimalkan terjadinya kejadian-kejadian yang dapat menurunkan reputasi Perusahaan antar lain melalui pelaksanaan program Corporate Social Resposibility (CSR), melakukan komunikasi secara rutin dengan pemangku kepentingan, penjagaan kualitas produk dan layanan, penjagaan etika bisnis dalam pelaksanaan transaksi baik dengan nasabah maupun transaksi di pasar uang. Setiap terjadi keluhan nasabah, Perusahaan berupaya menanggapi dan menindaklajuti secara cepat. Dalam rangka menjaga reputasi, Perusahaan juga berupaya untuk menjaga transparansi produk dan jasa dengan pemberian informasi secara benar tentang manfaat dan risiko produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi dicatat dan ditatausahakan sehingga dapat menjadi pelajaran dimasa datang dan untuk memproyeksikan potensi kerugian yang mungkin timbul dan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan.

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana72

Page 206: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 73 -

Risiko Strategik

Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengatasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko strategik bersumber dari adanya kelemahan dan ketidaktepatan dalam perencanaan strategi Perusahaan, kelemahan pada sistem informasi manajemen, kelemahan analisa lingkungan internal dan eksternal, ketidaktepatan implementasi dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk mengendalalikan risiko strategik, Rencana Bisnis Bank disusun secara konservatif dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan Perusahaan serta mempertimbangkan kemampuan sumber daya, baik sumber daya keuangan, infrastruktur dan sumber daya manusia yang dimiliki. Untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan pelaksanaan rencana bisnis Bank, telah dilakukan komunikasi kepada setiap jenjang organisasi, baik pada saat penyusunan rencana dan pada saat review pelaksanaan yang dilakukan secara rutin tiap semester. Pengendalian risiko strategik juga dilakukan dengan pemantauan atas kinerja Perusahaan yang merupakan hasil dari pelaksanaan strategi usaha maupun rencana bisnis Perusahaan. Proses pemantauan dilakukan secara berkala melalui sistem informasi manajemen, yang secara berkala menyediakan laporan dalam rangka pengambilan keputusan oleh manajemen Perusahaan.

Penilaian Profil Risiko

Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko di atas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.

Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Desember 2013 secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko.

36. Perjanjian-perjanjian Penting

a. Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Channeling pembiayaan konsumen dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dengan PT Maxima Inti Finance, PT Pro Car International Finance, PT Arjuna Finance, PT Financia Multifinance, PT Armada Finance, PT MNC Finance dan PT Pro Mitra Finance dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 475.000 dan suku bunga antara 12,00% - 14,00% per tahun. Jangka waktu pembiayaan channeling 1 – 3 tahun. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut, Perusahaan bertindak selaku agen kerjasama, agen jaminan dan kustodi.

b. Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama pembiayaan bersama kepada nasabah melalui pemberian kredit pembelian kendaraan bermotor dengan PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Bima Multifinance, PT Sumber Artha Mas Finance, PT MNC Finance dan PT Sejahtera Pertama Multifinance dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 80.000 dan suku bunga antara 12,00% - 14,00% per tahun. Porsi pembiayaan Perusahaan dalam perjanjian-perjanjian ini adalah antara 95,00% - 99,00% dari jumlah pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan bersama antara 1 – 3 tahun. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut, Perusahaan bertindak selaku agen kerjasama, agen jaminan dan kustodi.

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 73

Page 207: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 74 -

c. Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen Tenaga Kerja pendukung dengan PT Karunia Adi Sentosa sebagai penyedia karyawan temporer guna mendukung jasa-jasa perbankan. Perjanjian kerjasama ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2014.

d. Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa ruangan untuk kantor-kantor operasional Perusahaan dengan pihak ketiga.

37. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan laporan arus kas Perusahaan adalah penghapusbukuan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 670 dan Rp 500 pada tahun 2013 dan 2012.

38. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

a. Pada tanggal 16 Januari 2014, saham Perusahaan efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 520.000.000 saham yang merupakan saham baru dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga penawaran Rp 240 (dalam Rupiah penuh) per saham. Susunan kepemilikan saham Perusahaan mengalami perubahaan menjadi sebagai berikut:

Jumlah SahamDitempatkan dan Persentase

Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah(Lembar) %

PT Kharisma Prima Karya 1.267.200.000 60% 126.720PT Aji Lebur Seketi 228.770.000 11% 22.877Oki Widjaja 84.030.000 4% 8.403Masyarakat lainnya (kepemilikan

masing-masing kurang dari 5%) 520.000.000 25% 52.000

Jumlah 2.100.000.000 100% 210.000

Pemegang Saham

b. Pada tanggal 4 Februari 2014, berdasarkan rapat yang diadakan Dewan Komisaris Perusahaan, terjadi perubahan susunan keanggotaan Komite Audit menjadi sebagai berikut:

Ketua : Birawa Natapraja Anggota : Dr. Timotius

Edy Sukarno Hari Sugiharto

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 75 -

39. Informasi Peraturan Baru

Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai berikut:

ISAK

a. ISAK No. 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan b. ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas c. ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang

Terbuka

PSAK

PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

Perusahaan memperkirakan bahwa penerapan ISAK dan PPSAK di atas tidak berdampak terhadap laporan keuangan.

*****

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana74

Page 208: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

PT BANK INA PERDANA TBK Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

- 75 -

39. Informasi Peraturan Baru

Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai berikut:

ISAK

a. ISAK No. 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan b. ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas c. ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang

Terbuka

PSAK

PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

Perusahaan memperkirakan bahwa penerapan ISAK dan PPSAK di atas tidak berdampak terhadap laporan keuangan.

*****

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 75

Page 209: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana76

Page 210: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 77

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANGInduk Perusahaan PT Bank Ina Perdana

Page 211: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana78

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 1 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements

which are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

ASET ASSETS Aset Lancar Current Assets Kas dan setara kas 18.154 20.513 Cash and cash equivalents Giro pada Bank Indonesia 88.865 104.301 Current accounts in Bank Indonesia Giro pada bank lain – setelah dikurangi

penyisihan kerugian sebesar Rp 1 pada tahun 2012 496 66

Current accounts in other banks – net of allowance for possible losses of

Rp 1 in 2012 Surat berharga 231.200 294.187 Marketable securities Pinjaman – setelah dikurangi penyisihan

kerugian sebesar Rp 1.001 pada tahun 2013 dan Rp 1.838 pada tahun 2012 1.051.067 902.337

Loans/financing – net of allowance for possible losses of Rp 1,001 in

2013 and Rp 1,838 in 2012 Piutang Usaha Trade receivables

Pihak ketiga 3.817 8.049 Third parties Pihak berelasi 108.200 111.529 Related party

Piutang lain-lain Others Receivables Pihak ketiga 7.634 3.354 Third parties Pihak berelasi 83.629 28.711 Related party

Pajak dan biaya dibayar di muka 18.801 16.699 Prepaid taxes and expenses Uang muka kepada pemasok - 10 Advances to suppliers

Jumlah Aset Lancar 1.611.863 1.489.756 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-current Assets Aset pajak tangguhan 759 705 Deferred tax assets Saldo bank yang dibatasi penggunaannya - 63.822 Restricted cash in bank Investasi pada Entitas Asosiasi 1.615.142 1.512.521 Investment in Associates Piutang pihak berelasi 2.303 3.076 Due from related parties Properti, kapal dan peralatan – setelah

dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 23.965 pada tahun 2013 dan Rp 76.937 pada tahun 2012 10.367 207.530

Property, vessels and equipment – net of accumulated depreciation of Rp 23,965 in 2013 and Rp 76,937 in 2012

Goodwill 3.755 3.755 Goodwill Aset tidak lancar lainnya 3.044 1.969 Other non–current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.635.370 1.793.378 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 3.247.233 3.283.134 TOTAL ASSETS

Page 212: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 79

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 2 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements

which are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas segera 1.324 648 Obligations due immediately Deposit dari pelanggan 1.222.323 1.365.649 Deposits from customers Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 338.492 268.544 Third parties Pihak berelasi 36 1.243 Related parties

Utang lain-lain 181.538 685.418 Other payables Utang pajak 2.539 3.679 Taxes payable Beban masih harus dibayar 7.192 7.095 Accrued expenses Utang bank dan lembaga keuangan jangka

panjang-bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - 23.208

Current maturities of long-term debts from banks and financial

institutions Liabilitas jangka pendek lain-lain 243.293 208.398 Other current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.996.737 2.563.882 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities Utang pihak berelasi 693.927 17.521 Due to related parties Utang bank dan lembaga keuangan

jangka panjang-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 369.408 729.666

Long-term debts – net of current maturities from banks and financial

institutions

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 165 156 Estimated liabilities for employee

benefits

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.063.500 747.343 Total Non-current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 3.060.237 3.311.225 TOTAL LIABILITIES

Page 213: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana80

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 3 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements

which are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued)

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk Equity attributable to owners

of the parent entity

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 per saham

Modal dasar – 500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh

– 296.586.500 saham 296.587 296.587

Capital stock – Rp 1,000 par value per share

Authorized capital – 500,000,000 shares

Issued and fully paid – 296,586,500 shares

Selisih perubahan transaksi ekuitas Entitas Anak (1.263.545) (1.263.545)

Difference in equity transactions of Subsidiaries

Komponen ekuitas lain-lain: Other equity components: Perbedaan karena translasi laporan

keuangan (179.620) (93.378) Exchange differences due to

financial statements translation Laba belum direalisasi atas surat

berharga 287 1.420 Unrealized gain on marketable

securities Saldo laba 1.260.710 991.080 Retained earnings

Sub-jumlah 114.419 (67.836) Sub-total

Kepentingan nonpengendali 72.577 39.745 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 186.996 (28.091) TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.247.233 3.283.134

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 214: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 81

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 4 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements

which are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

PENDAPATAN USAHA 152.914 134.177 REVENUES

BEBAN LANGSUNG USAHA DIRECT COSTS Beban jasa (1.581) (1.324) Cost of services Beban bunga (86.401) (93.261) Interest expenses

JUMLAH BEBAN LANGSUNG USAHA (87.982) (94.585) TOTAL DIRECT COSTS

LABA KOTOR 64.932 39.592 GROSS PROFIT

Pendapatan lain-lain 272.289 16.757 Other income Beban penjualan (145) (48) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (59.669) (66.781) General and administrative

expenses Beban lain-lain (744) (667) Other expenses Beban pendanaan (518) (11.850) Financial expenses

LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 276.145 (22.997)

INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION FOR TAX INCOME

(EXPENSES)

TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

PROVISION FOR TAX INCOME (EXPENSES)

Kini Current Final (24) (4.885) Final Tidak final (3.297) (21) Non final

Tangguhan 54 43 Deferred

Jumlah Taksiran Beban Pajak (3.267) (4.863) Total Provision for Tax Expenses

JUMLAH LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 272.878 (27.860)

TOTAL INCOME (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income: Perbedaan karena translasi laporan

keuangan (86.242) (30.778) Exchange differences due to

financial statements translation Rugi belum direlisasi atas surat berharga (1.549) (55) Unrealized loss on securities

Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan (87.791) (30.833)

Other Comprehensive Income For The Year

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 185.087 (58.693)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE

CURRENT YEAR

Page 215: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana82

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 5 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements

which are an integral part of the consolidated financial statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued)

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Total income (loss) that can be attributed to:

Pemilik entitas induk 269.630 (31.357) Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 3.248 3.497 Non-controlling interests

272.878 (27.860)

Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Total comprehensive income (loss) that can be attributed to:

Pemilik entitas induk 182.255 (62.175) Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 2.832 3.482 Non-controlling interests

185.087 (58.693)

Page 216: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 83

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in th

e In

done

sian

lang

uage

. -

6 -

PT B

AG

USN

USA

SA

MU

DR

A G

EMIL

AN

G D

AN

EN

TITA

S A

NA

K

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SI

UN

TUK

TA

HU

N Y

AN

G B

ERA

KH

IR P

AD

A T

AN

GG

AL-

TAN

GG

AL

31 D

ESEM

BER

201

3 D

AN

201

2 (D

isajik

an d

alam

juta

an R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)

PT B

AGU

SNU

SA S

AMU

DRA

GEM

ILAN

G A

ND

SU

BSID

IARI

ES

CON

SOLI

DAT

ED S

TATE

MEN

TS O

F CH

ANG

ES I

N E

QU

ITY

FOR

THE

YEAR

S EN

DED

DEC

EMBE

R 31

, 201

3

A

ND

201

2 (E

xpre

ssed

in m

illio

ns o

f Rup

iah,

unl

ess o

ther

wise

stat

ed)

Ek

uita

s yan

g D

apat

Dia

tribu

sika

n K

epad

a Pe

mili

k En

titas

Indu

k/

Equi

ty A

ttrib

utab

le to

Own

ers o

f The

Par

ent E

ntity

Kom

pone

n E

kuita

s L

ain-

lain

/ O

ther

Equ

ity C

ompo

nent

s

N

otes

Mod

al

Dite

mpa

tkan

da

n D

iset

or

Penu

h/Is

sued

an

d Fu

lly P

aid

Cap

ital

Selis

ih

Peru

baha

n Tr

ansa

ksi

Ekui

tas

Entit

as

Ana

k/

Diff

eren

ce in

Eq

uity

Tr

ansa

ctio

n of

Su

bsid

iari

es

Perb

edaa

n K

aren

a Tr

ansla

si La

pora

n K

euan

gan/

Ex

chan

ge

diffe

renc

e du

e in

Fin

anci

al

Stat

emen

t Tr

ansl

atio

n

Laba

Bel

um

Dire

alis

asi A

tas

Sura

t Ber

harg

a/

Unr

ealiz

ed

Gai

n (L

oss)

on

Mar

keta

ble

Secu

ritie

s

Sald

o La

ba/

Reta

ined

Ea

rnin

gs

Ek

uita

s yan

g da

pat

diat

ribus

ikan

ke

pada

pem

ilik

Entit

as In

duk/

Eq

uity

At

trib

utab

le to

O

wner

of T

he

Pare

nt E

ntity

Kep

entin

gan

Non

peng

enda

li/

Non

-con

trol

ling

Inte

rest

s Ju

mla

h Ek

uita

s/ To

tal E

quity

Sald

o 1

Janu

ari 2

012

29

6.58

7 (1

.263

.545

) (6

2.60

0)

1.46

0 1.

022.

437

(5.6

61)

36.2

63

30.6

02

Bala

nce

as o

f Jan

uary

1, 2

012

Pe

ndap

atan

kom

preh

ensi

f lai

n

- -

(30.

778)

(4

0)

- (3

0.81

8)

(15)

(3

0.83

3)

Oth

er c

ompr

ehen

sive

inco

me

R

ugi t

ahun

ber

jala

n

- -

- -

(31.

357)

(3

1.35

7)

3.49

7 (2

7.86

0)

Loss

for t

he y

ear

Sald

o 31

Des

embe

r 201

2

296.

587

(1.2

63.5

45)

(93.

378)

1.

420

991.

080

(67.

836)

39

.745

(2

8.09

1)

Bala

nce

as o

f Dec

embe

r 31,

201

2

Pe

ndap

atan

kom

preh

ensi

f lai

n

- -

(86.

242)

(1

.133

) -

(87.

375)

(4

16)

(87.

791)

O

ther

com

preh

ensi

ve in

com

e

Pene

rbita

n sa

ham

kep

ada

kepe

ntin

gan

nonp

enge

ndal

i

- -

- -

- -

30.0

00

30.0

00

Issu

ance

of s

hare

s to

non-

co

ntro

lling

inte

rest

s

Laba

tahu

n be

rjala

n

- -

- -

269.

630

269.

630

3.24

8 27

2.87

8 In

com

e fo

r the

yea

r

Sald

o 31

Des

embe

r 201

3

296.

587

(1.2

63.5

45)

(179

.620

) 28

7 1.

260.

710

114.

419

72.5

77

186.

996

Bala

nce

as o

f Dec

embe

r 31,

201

3

Page 217: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana84

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 7 -

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Laba (rugi) sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak 276.145 (22.997)

Income (loss) before provision for tax income (expenses)

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba (rugi) sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menjadi kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi:

Adjustments to reconcile income (loss) Before provision for tax income

(expenses) to net cash provided by (used in) operating activities:

Penyusutan 2.874 8.521 Depreciation Laba penjualan properti, kapal, dan

peralatan (313) (9) Gain on sale of property, vessels and

equipment Imbalan kerja 1.412 2.054 Employee benefits

Penyisihan kerugian – surat berharga -

(1.601) Allowance for losses – marketable

securities Penyisihan kerugian – pinjaman 1.002 (9.753) Allowance for losses – loans Laba belum direalisasi atas surat berharga (1.133) (41) Unrealized gain on marketable securities Penyesuaian translasi (86.242) (48.240) Translation adjustment Laba dari entitas asosiasi (67) - Gain from associates Kepentingan nonpengendali (417) (15) Non-controlling interests

Laba (rugi) operasi sebelum perubahan modal kerja 193.261

(72.081)

Profit (loss) operation before changes in working capital

Penurunan (kenaikan): Decrease (increase) Surat berharga 62.987 (108.787) Marketable securities Pinjaman/pembiayaan (149.731) (136.370) Loans/financing Piutang usaha 7.562 (8.161) Trade receivables Piutang lain-lain (59.199) (2.692) Other receivables Pajak dan biaya dibayar dimuka (2.102) 1.073 Prepaid taxes and expenses Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 63.822 (3.973) Restricted cash in bank Aset tidak lancar lainnya (1.065) 10.232 Other non – current assets Kenaikan (penurunan): Increase (decrease) Liabilitas segera 676 98 Obligations due immediately Deposito dari pelanggan (143.326) 54.097 Deposit from customers Utang usaha 68.741 100.424 Trade payables Utang lain-lain (503.879) 216.269 Other payables Utang pajak (4.461) (3.627) Taxes payable Beban masih harus dibayar 97 2.599 Accrued expenses Liabilitas diestimasi (1.403) (3.143) Estimated liabilities Liabilitas jangka pendek lain-lain 34.894 18.446 Other current liabilities

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (433.126) 64.404

Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING

ACTIVITIES Investasi pada Entitas Asosiasi (102.554) (24.525) Investments in Associates Perolehan properti, kapal, dan peralatan –

bersih (2.067)

(1.204) Acquisitions of property, vessels and

equipment – net Hasil penjualan properti, kapal, dan

peralatan – bersih 196.669 100 Proceeds from sale of property, vessels

and equipment – net Kelebihan kerugian investasi atas biaya

perolehan - (20.494) The excess of investee losses over the cost

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 92.048 (46.123)

Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

Page 218: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

BANK INA PERDANA I LAPoRAN TAhuNAN 2013 I 85

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

- 8 -

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan) (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Hutang bank (383.466) 107.615 Bank loans Hutang lain-lain jangka panjang - (133.753) Other long-term payables Piutang pihak berelasi 773 11.277 Due from related parties Hutang pihak berelasi 676.406 2.606 Due to related parties Penambahan modal saham Entitas Anak 30.000 - Paid-up capital of Subsidiary

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

323.713 (12.255)

Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN)BERSIH

KAS DAN SETARA KAS (17.365) 6.026 NET INCREASE (DECREASE) IN

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL

TAHUN 124.880 118.854 CASH AND CASH EQUIVALENTS

AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 107.515 124.880

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: Kas dan setara kas 18.154 20.513 Cash and cash equivalents Giro pada Bank Indonesia 88.865 104.301 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 496 66 Current accounts with other banks

Jumlah kas dan setara kas 107.515 124.880 Total cash and cash equivalents

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Page 219: LAPORAN TAHUNAN 2013 - bankina.co.id · LAPoRAN TAhuNAN 2013 I BANK INA PERDANA KALEIDOsKOP 2013 KEGIATAN KEAGAMAAN Juli 2013 Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh

I Laporan Tahunan 2013 I BanK Ina pErDana86