Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

74
LAPORAN HASIL SURVEI ASPIRASI WARGA TENTANG PEMILUKADA 2012 DAN MASALAH-MASALAH KOTA JAKARTA Jakarta, 11 Juni 2012 PUSAT KAJIAN POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA (PUSKAPOL UI) Disampaikan Oleh:

description

Laporan Hasil Survei PUSKAPOL UI 24 Mei - 4 Juni 2012

Transcript of Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

Page 1: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

LAPORAN HASIL SURVEIASPIRASI WARGA TENTANG PEMILUKADA 2012 DAN MASALAH-MASALAH KOTA JAKARTA

Jakarta, 11 Juni 2012

PUSAT KAJIAN POLITIKDEPARTEMEN ILMU POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA

(PUSKAPOL UI)

Disampaikan Oleh:

Page 2: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

2 Metode Survei

Page 3: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

3

Konteks Survei

Survei tatap muka ini merupakan tindak lanjut dari survei melalui telepon yang telah dilakukan sebelumnya oleh Puskapol (12 -17 April 2012).

Bagi Puskapol perbandingan hasil antara survei tatap muka dengan survei melalui telepon, merupakan proses triangulasi untuk memastikan validitas hasil temuan, sekaligus bagian dari upaya mendekati kebenaran dalam mengukur parameter populasi pemilih Jakarta.

Page 4: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

4

Tujuan Survei

1. Memverifikasi temuan awal survei telepon Puskapol pada 12-17 April 2012.

2. Memetakan dan memeringkatkan berbagai masalah di DKI Jakarta.

3. Menghasilkan solusi program versi warga untuk berbagai permasalahan di DKI Jakarta.

4. Mengukur level awareness warga terhadap pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta.

5. Mengukur tingkat partisipasi warga dalam Pemilukada DKI

Page 5: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

5

Metode Survey

Populasi survei adalah penduduk DKI Jakarta di 5 Kotamadya (minus kep. Seribu) yang sudah memenuhi persyaratan umum untuk memilih (berusia di atas 17 tahun, memiliki KTP DKI)

Populasi Penduduk DKI yang memiliki hak pilih = 6.983.692 orang

Pemilihan responden dilakukan secara acak, menggunakan teknik Multistage stratified random sampling.

Jumlah Sampel = 594 Responden MoE = +/- 4,02 % Pemilihan sampel mempertimbangkan perimbangan

proporsi spasial berdasarkan populasi penduduk per wilayah adminsitratif

Jumlah kelurahan yang diambil sebanyak 60 kelurahan Teknik wawancara tatap muka dengan instrumen berupa

kuesioner Wawancara tatap muka dilakukan pada 24 Mei – 4 Juni

2012.

Page 6: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

6 Profil Responden

Jenis kelaminSuku bangsaUsiaKotamadyaPendidikan terakhirPekerjaanLama tinggal di Jakarta

Page 7: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

7

Jenis Kelamin

Laki-Laki

•50 %

Perempuan

•50 %

Page 8: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

8

Suku Bangsa

Jawa

• 35 %

Betawi

• 29.5 %

Sunda

• 17.9 %

Tionghoa

• 4.4 %

Minang

• 3.5 %

Batak

• 2.8 %

Lainnya

• 6.7%

Variasi asal suku bangsa menunjukkan keberagaman Jakarta sebagai kota metropolitan. Terdapat tiga suku bangsa yang dominan yaitu Jawa, Betawi, dan Sunda.

Page 9: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

9

Usia

17-25 Tahun 26-40 Tahun 41-55 Tahun >55 Tahun0

5

10

15

20

25

30

35

40

9.75

38.1533.61

18.49

Page 10: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

10

Kotamadya Domisili

Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Utara0

5

10

15

20

25

30

35

10.4

19.4

30.2

23.3

16.8

Page 11: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

11

Pendidikan Terakhir

Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU/SMK/

STM sederajat

Tamat Diploma Tamat S1 Tamat S2/S30

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

4.9

13.616.2

45.4

7.211.9

0.700000000000001

Page 12: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

12

Apakah Saat ini Bekerja?

Ya, Bekerja

Masih Sekolah

Pensiunan/Purnawirawan

Ibu rumah tangga

Tidak bekerja

0 10 20 30 40 50 60

52.9

2

3.9

31.4

9.7

Page 13: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

13

Pekerjaan Saat ini

Karyawan Swasta

Pegawai Negeri Sipil

Wiraswasta

Profesional (Dokter,Pengacara)

Guru/Dosen

Lainnya

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

40.1

4

30

1.2

4.6

19.9

Page 14: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

14

Lama Tinggal di Jakarta

0-5 tahun 6-10 tahun 11-20 tahun 21-50 tahun > 50 tahun0

10

20

30

40

50

60

70

2.52 3.70

14.45

65.71

13.61

Page 15: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

15 Temuan Survei #1

PENGETAHUAN TENTANG TAHAPAN PEMILUKADA DKI JAKARTA

Page 16: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

16

Apakah mengetahui kapan dilaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI

Jakarta?

42.1

57.9

Data menunjukkan kurang dari separuh responden (42%) yang dapat menjawab dengan benar pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada 11 Juli 2012. Sementara lebih separuh tidak tahu atau salah dalam menyebutkan waktu pelaksanaan pemilukada (58%). Responden cenderung bisa menjawab bahwa pemilukada dilaksanakan pada bulan Juli, namun salah dalam menyebutkan tanggal pelaksanaannya (tanggal 11). Temuan ini penting disikapi oleh KPU DKI dalam hal sosialisasi pelaksanaan pemungutan suara, apalagi akan dilaksanakan pada hari kerja yang diliburkan.

Menjawab Benar

Salah/tidak tahu

Page 17: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

17

Darimana mengetahui informasi waktu pelaksanaan Pemilukada DKI?

Televisi Koran Internet Majalah Brosur Baliho/Spanduk

Sosialisasi Kandidat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

52.8

17

3.1 1.5

18.3

25.6

2.7

47.2

83

96.9 98.5

81.7

74.4

97.3

YaTidak

Page 18: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

18

Televisi, sumber informasi utama

Televisi merupakan media yang sering ditonton, setidaknya sebagian responden (53%) mengaku memperoleh informasi pelaksanaan pemilukada DKI dari televisi. Namun patut diduga adanya sejumlah signifikan responden (47%) yang tidak memperoleh informasi pemilukada melalui televisi disebabkan belum adanya iklan layanan masyarakat oleh KPUD yang secara luas disiarkan melalui televisi.

Koran tampaknya bukan sumber informasi utama bagi warga Jakarta. Hanya sebagian kecil yang mengaku memperoleh informasi pemilukada dari koran.

Cukup menarik jika dibandingkan dengan media lainnya – kecuali televisi – terpaan spanduk/baliho relatif cukup baik. Terbukti sejumlah responden (25%) mengaku mengetahui informasi pemilukada dari spanduk/baliho di luar ruang.

Page 19: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

19

Apakah sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 ini?

Sudah terdaftar Belum Terdaftar Belum Tahu0

10

20

30

40

50

60

70

80

79.7

7.912.4

Sebagian besar (80%) mengaku sudah terdaftar sebagai pemilih. Sementara sebagian kecil mengaku belum terdaftar, bahkan ada yang mengaku ‘belum tahu’ sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih.

Page 20: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

20

Jika belum terdaftar, apakah akan mengurus supaya terdaftar sebagai pemilih dalam

Pemilukada?

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

5045.3

37.7

17

Data ini menunjukkan dua hal: pertama, sosialisasi pendaftaran pemilih yang masih kurang; kedua, adanya sikap apatis warga terhadap proses pemilu; atau keengganan untuk mengurus secara swadaya hak pilihnya.

Akan mengurus Tidak

akan mengurus

Tidak tahu cara mengurusnya

Page 21: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

21

Jika belum tahu, apakah berkeinginan mencari informasi tentang sudah terdaftar atau belum

terdaftar sebagai pemilih pada pemilukada DKI Jakarta tahun ini?

0

10

20

30

40

50

60

58.7

41.3

Khusus yang mengaku belum tahu terdaftar atau tidak, umumnya berkeinginan untuk mencari informasi (59%) tentang cara mendaftar sebagai pemilih. Tetapi ada juga yang bersikap ‘tidak terlalu peduli’ dengan mengatakan belum ada keinginan untuk mencari informasi.

Ingin cari informasi

Belum ada keinginan

Page 22: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

22

Apakah informasi pendaftaran pemilih untuk Pemilukada DKI Jakarta sudah

tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat?

05

101520253035404550

46.6 46.1

7.4

Data menunjukkan informasi tentang pendaftaran pemilih masih belum memadai. Berimbang antara yang menilai sudah baik (47%) dan masih kurang (46%). Hal ini perlu menjadi catatan bagi penyelenggra pemilu dalam sosialisasi tahapan pendaftaran pemilih.

Sudah baik

Masih kurang

Tidak tahu

Page 23: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

23

KPU DKI telah mengumumkan Daftar Pemilih pada Pemilukada DKI, apakah tahu tentang hal itu?

42.7

57.3Tidak Tahu

Tahu

Hampir sejalan dengan temuan penilaian yang berimbang terhadap kinerja KPUD dalam sosialisasi pendaftaran pemilih, pengetahuan responden juga berimbang tentang Daftar Pemilih yang diumumkan KPUD. Sebagian lebih besar (57%) menjawab tidak tahu, sedang sebagian lebih kecil (43%) menjawab tahu tentang KPUD mengumumkan Daftar Pemilih.

Page 24: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

24

Saat ini ada pasangan calon yang mempermasalahkan Daftar Pemilih karena masalah pemilih dibawah umur, pemilih ganda, dsb. Apakah

masalah daftar pemilih berpengaruh terhadap pelaksanaan pemilukada yang jujur dan adil?

0

10

20

30

40

50

60

70

68

17.114.9

Pada tahap pendaftaran pemilih muncul ketidakpuasan para pasangan calon terhadap Daftar Pemilih yang dianggap bermasalah seperti pemilih ganda, dibawah umur, atau pemilih ‘hantu’ (sudah meninggal masih tercatat). Sebagian besar menilai masalah data pemiilih yang kurang akurat akan mempengaruhi pelaksanaan pemilukada yang jujur dan adil (68%). Isu data pemilih dianggap krusial dibereskan KPUD. Sebagian lainnya menilai tidak ada pengaruhnya (17%), sisanya memilih tidak tahu (15%). Gambaran ini menunjukkan masih ada pemilih yang merasa data pemilih bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemilukada yang jujur dan adil.

Ya

TidakTidak tahu

Page 25: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

25

Apakah tahu saat ini KPUD sudah mengumumkan pasangan calon peserta pemilihan gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta?

0

20

40

60

80

100

64.3

35.7

KPUD DKI sudah mengumumkan pasangan calon peserta pemilukada sekaligus dengan nomor urutnya. Sebagian besar responden umumnya tahu tentang tahapan tersebut (64%). Tetapi yang mengaku tidak tahu juga signifikan (36%), artinya sosialisasi tentang tahapan pencalonan masih kurang.

Tidak tahu

Tahu

Page 26: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

26

Apakah tahu jumlah peserta pasangan calon dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta pada tahun ini?

34.7

65.3

Menjawab Benar

Menjawab Salah/Tidak TahuSebagian besar menjawab tahu KPUD telah mengumumkan pasangan calon peserta pemilukada DKI, tetapi hanya sebagian yang bisa menjawab dengan benar jumlah pasangan calon peserta pemilukada DKI secara benar (35%). Sebagian besar lainnya tidak mengetahui secara benar jumlah peserta pemilukada. Hingga kini KPUD belum mengumumkan pasangan calon dan nomor urutnya secara luas. Padahal informasi tersebut penting segera disebarluaskan KPUD sebagai bagian dari pendidikan pemilih.

Page 27: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

27

Siapa saja pasangan calon dan

nomor urutnya?

Bagaimana kami bisa

mengenali mereka?

Page 28: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

28

Apakah merasa tertarik mengikuti berbagai informasi tentang tahapan pemilihan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta?

Sangat Tertarik

Tertarik Biasa Saja Tidak Tertarik

Sangat Tidak Tertarik

0

10

20

30

40

4.5

31.3

43.4

20.10.700000000000001

Antusiasme warga Jakarta mengukuti berbagai informasi tentang tahapan pemiliukada berada pada kategori ‘biasa saja’ (43%). Artinya sangat cair, bisa tertarik atau tidak tertarik. Hanya sebagian kecil (4%) yang mengaku sangat tertarik. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa pemilukada dianggap sebagai peristiwa yang rutin, teknis, sehingga tidak menarik diikuti secara intens. Rasa ‘kepemilikan’ warga terhadap proses pemilukada termasuk rendah.

Page 29: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

29

Penilaian terhadap kinerja KPUD DKI Jakarta dalam melaksanakan pemilihan gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta 2012?

Sangat baik

Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Baik

Tidak Tahu0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2.3

29

41.3

8.9

1

17.4

Data tabel-tabel sebelumnya menunjukkan level pengetahuan dan antusiasme warga Jakarta terhadap tahap pemilukada cenderung ‘biasa saja’ ke arah rendah. Temuan tersebut cenderung konsisten dengan penilaian warga terhadap kinerja KPUD DKI hingga saat ini. Dominan jawaban responden yang menilai kinerja KPUD DKI adalah ‘biasa saja’ (41%), dan baik (29%). Namun perlu dicermati signifikannya yang menjawab ‘tidak tahu’ (17%) sebagai cerminan bahwa pemilih tidak paham tugas penyelenggara pemilu.

Page 30: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

30

Apakah yakin bahwa pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Juli mendatang

akan memberikan dampak bagi kondisi yang lebih baik bagi kehidupan Bapak/Ibu?

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45 39.344.3

16.3

Mengkonfirmasi dugaan bahwa pemilukada cenderung dianggap sebagai ‘ritual’ demokrasi prosedural yang jauh dari harapan memberikan dampak bagi kehidupan yang lebih baik. Sejumlah signifikan (44%) merasa tidak yakin dengan aspek substansi dari pemilukada yaitu kondisi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Jika digabung dengan yang menjawab ‘tidak tahu’, menunjukkan situasi ketiadaan hubungan antara prosedur pemilukada dengan realitas kondisi masyarakat. Hal ini adalah catatan kritis bagi substansi demokrasi kita.

YakinTidak yakin

Tidak tahu

Page 31: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

31

Apakah merasa optimis/yakin bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012 ini akan

menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi berbagai permasalahan Jakarta?

0

10

20

30

40

50 40.4

49.1

10.6

Keraguan warga berlanjut dengan signifikannya responden yang tidak yakin bahwa pemilukada DKI tahun ini akan menghasilkan pemimpin yang bisa mengatasi permasalahan kota Jakarta (49%). Walau signifikan pula yang menjawab yakin (40%).

Yakin

Tidak yakin

Tidak tahu

Page 32: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

32

Jumlah peserta pemilukada yang banyak (lebih dari dua pasangan calon) akan menghasilkan keadaan yang

lebih baik bagi warga dan kota Jakarta

0

5

10

15

20

25

30

35

40

4539

43.7

17.3

Tidak tahu

Jumlah peserta pemilukada yang banyak (lebih dari dua pasangan calon) di DKI Jakarta pada 2012 ini ternyata menurunkan keyakinan warga terhadap hasil yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta. Hanya 39% yang yakin, sementara lebih banyak yang menjawab tidak yakin atau ragu (44%). Makin banyak alternatif piliihan justru memunculkan keraguan akan terciptanya hasil yang membawa kebaikan bagi kota Jakarta.

Yakin

Tidak yakin

Page 33: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

33

Adanya pasangan calon yang berasal dari jalur partai politik dan jalur perseorangan akan menghasilkan

keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

40.5

36.5

22.9

Adanya pasangan calon dari jalur perseorangan dan jalur partai politik cukup memberikan keyakinan akan adanya kompetisi antarpasangan calon sehingga dapat menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi Jakarta. Sebagian (40%) merasa yakin. Tetapi sebagian lainnya (36%) merasa tidak yakin perbedaan jalur pencalonan itu akan memberi dampak positif bagi Jakarta yang lebih baik. Bahkan cukup signifikan yang menjawab tidak tahu.

Tidak tahu

Tidak yakin

Yakin

Page 34: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

34

Kemampuan KPUD DKI saat ini dalam melaksanakan pemilukada akan menghasilkan keadaan yang lebih

baik bagi warga dan kota Jakarta

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

42.5

33.8

23.6Tidak tahu

Cukup penting bahwa sebagian besar warga Jakarta merasa yakin dengan kemampuan KPUD dalam menyelenggarakan pemilukada akan memberi dampak yang lebih baik (42%). Keyakinan ini diperlukan sebagai modal sosial KPUD dalam menjalankan tugasnya karena ada sejumlah signifikan (34%) yang merasa tidak yakin dengan kemampuan KPUD DKI. Sebagian lainnya menjawab tidak tahu. Artinya ada dukungan terhadap KPUD namun sikap kritis diberikan oleh sebagian besar lainnya. Signifikannya jumlah yang tidak tahu menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan antara warga dengan aktivitas KPUD selama ini.

Tidak yakin

Yakin

Page 35: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

35

Kemampuan Panitia Pengawas Pemilukada DKI dalam mengawasi pelaksanaan Pemiliukada akan

menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta

0%

20%

40%

60%

80%

100%

45.1

30.5

24.5

Kondisi serupa juga ditujukan untuk Panwaslukada. Ada dukungan keyakinan dari sebagian warga (45%) akan kiprah Panwaslukada dalam turut berpengaruh menghasilkan keadaan lebih baik pasca pemilukada. Tetapi sisanya merasa tidak yakin (30%) dan tidak tahu (24%). Kondisi ini bisa jadi memperberat kerja Panwaslukada dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk turut mengawasi jalannya pemilukada.

Tidak tahu

Tidak yakin

Yakin

Page 36: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

36

Keterlibatan dan antusias masyarakat dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur akan menghasilkan

keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta

0%

20%

40%

60%

80%

100%

64.3

24.8

10.9

Dibandingkan pernyataan lainnya, keterlibatan dan antusiasme masyarakat Jakarta dalam pemilukada diyakini sangat berpengaruh terhadap hasil yang lebih baik. Lebih dari separo warga yakin tentang hal tersebut (64%). Ini merupakan kesepakatan penting untuk melibatkan suara warga dalam proses pemilukada. Hanya keyakinan tentang antusiasme tersebut berbanding terbalik dengan realita yang dirasakan warga. Misalnya mengacu data sebelumnya tentang rendahnya ketertarikan warga untuk mengikuti informasi seputar pemilukada. Ditandai dengan ketidaktahuan warga terhadap beberapa tahapan pemilukada yang telah dilalui.

Tidak tahu

Tidak yakin

Yakin

Page 37: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

37

Janji dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta

Pemilukada DKI akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta

0%

20%

40%

60%

80%

100%

26.3

61.5

12.2

Responden cenderung tidak percaya pada janji/program kampanye pasangan calon akan menghasilkan keadaan yang lebih baik (61%). Ini adalah keyakinan yang paling rendah (hanya 26% yang yakin). Kondisi tersebut menunjukkan warga merasa apatis dengan janji/program kampanye para pasangan calon, padahal program calon merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan pilihan agar menghasilkan keadaan yang lebih baik. Sehingga muncul situasi kontradiksi bagi warga: pesimis jumlah calon banyak, ada optimisme melihat variasi jalur pencalonan, tetapi tidak yakin dengan program pasangan calon bisa membawa keadaan yang baik bagi kota Jakarta. Sementara warga merasa keterlibatannya akan memberi dampak positif namun hal itu tidak terjadi pada tataran prakteknya. Gejala perilaku pemilih seperti apakah ini?

Tidak tahu

Tidak yakin

Yakin

Page 38: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

38 Temuan Survei #2

MASALAH & USULAN PROGRAM

DARI WARGA UNTUK DKI JAKARTA

Page 39: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

39

Masalah-masalah yang harus diselesaikan di DKI

Jakarta

Lainnya

Kependudukan

Birokrasi (Pelayanan,Korupsi)

Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan PKL, fasilitas umum, ruang menyusui)

Transportasi Publik

kesehatan

Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi)

Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja)

Pendidikan (mahal,fasilitas)

Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan)

Kesejahteraan (Kemiskinan, Sembako mahal, BBM)

Banjir

Kemacetan

0 5 10 15 20 25 30

1.60

0.92

2.01

2.29

2.46

3.95

5.10

5.90

5.90

7.22

11.92

24.70

26.02

Page 40: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

40

Masalah Paling Prioritas untuk Segera

Diselesaikan di DKI Jakarta

Lainnya

Kependudukan

Transportasi Publik

Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi)

Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan PKL, fasilitas umum, ruang menyusui)

Birokrasi (Pelayanan,Korupsi)

Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan)

kesehatan

Pendidikan (mahal,fasilitas)

Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja)

Banjir

Kesejahteraan (Kemiskinan, Daya beli)

Kemacetan

0 5 10 15 20 25 30

1.85

0.50

1.18

2.02

2.18

2.35

3.36

5.04

8.57

8.91

16.97

17.14

29.41

Page 41: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

41

Masalah Utama yang harus diselesaikan

di tingkat Kecamatan

Kependudukan

Pendidikan (mahal,fasilitas)

Birokrasi (Pelayanan,Korupsi)

Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja)

kesehatan

Kesejahteraan (Kemiskinan, Sembako mahal, Daya beli)

Narkoba

Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan PKL, fasilitas umum, ruang menyusui)

Kemacetan

Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi)

Banjir

Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan)

0 5 10 15 20 25

0.81

1.61

2.31

3.00

3.23

4.73

5.19

5.88

13.84

15.80

15.92

24.91

Page 42: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

42

Masalah Lingkup Jakarta vs Kecamatan

Level Jakarta

Kemacetan

Kesejahteraan

Banjir

Page 43: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

43

Peringkat Solusi Program Warga

Lainnya

Penertiban Penduduk

Membangun Rusun

Perlindungan terhadap pedagang kecil

Menaikkan Upah

Pengelolaan / Pengolahan Sampah

MRT (Mass Rapid Transport)

Jaminan Sosial

Peningkatan Peran Polisi

Membuat / membangun infrastruktur

Penegakkan Hukum

Pengaturan / Penertiban Lalu Lintas

Pengaturan dan Penataan lingkungan (Tata Kota)

Pengaturan Subsudi / Pengaturan harga sembako

Pembangunan sarana jalan

Perbaikan / penambahan transportasi umum (Busway, krl, bus)

Jaminan Kesehatan

Pembersihan Sungai / saluran air

Bantuan Pendidikan dan Sekolah Gratis

Pembukaan Lapangan Kerja

Regulasi Pembatasan Kendaraan (termasuk pengaturan pajak)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

19.66

0.17

0.17

0.84

1.18

1.51

1.68

1.68

1.68

2.18

2.35

2.69

3.03

3.87

4.54

4.71

5.21

8.57

8.74

10.92

13.61

Page 44: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

44

Solusi Program dari Warga berdasarkan Masalah Prioritas

Kemacetan

Regulasi Pembatasan Kendaraan (termasuk

pengaturan pajak)

Perbaikan / penambahan

transportasi umum (Busway, krl, bus)

Pembangunan sarana jalan

Page 45: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

45

Solusi Program dari Warga berdasarkan Masalah Prioritas

Kesejahteraan

Pembukaan Lapangan Kerja

Pengaturan Subsudi / Pengaturan harga

sembakoJaminan Kesehatan

Page 46: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

46

Solusi Program dari Warga berdasarkan Masalah Prioritas

Banjir

Pembersihan Sungai / saluran air

Pengaturan dan Penataan lingkungan

(Tata Kota)

Pengelolaan / Pengolahan Sampah

Page 47: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

47

Solusi Program dari Warga berdasarkan Masalah Prioritas

Ketenagakerjaan

Pembukaan Lapangan Kerja

Menaikkan UpahPerlindungan

terhadap pedagang kecil

Page 48: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

48

Solusi Program dari Warga berdasarkan Masalah Prioritas

Pendidikan dan Kesehatan

Bantuan Pendidikan dan Sekolah Gratis

Jaminan KesehatanDan pengobatan gratis

Page 49: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

49

Solusi Program dari Warga berdasarkan Masalah Prioritas

Keamanan

Penegakkan HukumPeningkatan Peran

PolisiSiskamling

Page 50: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

50

Jakarta (tidak) Nyaman dan Aman

Ada lima masalah paling prioritas yang harus diselesaikan Gubernur terpilih, baik yang dirasakan warga di level kota Jakarta maupun di sekitar tempat tinggalnya (kecamatan). Yaitu: Kemacetan, Kesejahteraan, Banjir, Keamanan, dan Lingkungan.

Di sekitar lingkungan, warga merasakan masalah keamanan sangat krusial, seperti pencurian, perampokkan, narkoba, perkelahian kelompok pemuda, hingga perkosaan.

Berdasarkan kondisi tersebut, program calon gubernur (mestinya) tidak hanya terpaku pada isu kota, juga mencakup lingkungan tempat tinggal agar warga Jakarta dapat hidup nyaman dan aman.

Page 51: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

51 Temuan Survei #3

PARTISIPASI DALAM PEMILUKADA

Page 52: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

52

Apakah bersedia meluangkan waktu untuk

datang ke TPS dan memilih ?

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

94.5

1.7 3.9

Mayoritas bersedia untuk datang ke TPS dan memilih (94%). Artinya kesediaan pemilih sangat tinggi untuk memililih. Bisa diduga bahwa warga melihat fokus keterlibatannya adalah pada saat memberikan suara. Dan cenderung ‘mengabaikan’ keterlibatannya pada tahap seperti pendaftaran pemilih dan kampanye. Sebagian kecil menyatakan pasti tdak bersedia memilih dan tidak tahu.

Bersedia

Tidak bersedia

Tidak tahu

Page 53: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

53

Apakah Program yang dikampanyekan pasangan calon akan menjadi pertimbangan

dalam memilih Gubernur DKI?

YA (66.9)

Ketika ditanyakan apakah program yang dikampanyekan pasangan calaon akan menjadi pertimbangan dalam memilih calon gubernur, sebagian besar menyatakan YA (66.9). Tetapi signifikan pula (33.1) yang tidak menganggap program sebagai pertimbangan yang penting. Informasi tabel tersebut menunjukkan adanya ‘faktor’ lain yang turut menentukan pilihan, ditandai dengan sejumlah signifikan (33%) yang menganggap bahwa program kampanye tidak menjadi pertimbangannya dalam memilih.

Page 54: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

54

Dalam Pemilukada, apa yang menjadi pertimbangan dalam

memilih pasangan calon?

0

10

20

30

40

50

60

26.4

73.6

Non Program

Program

Ketika pertanyaan diarahkan pada pertimbangan dalam memilih pasangan calon, ternyata mayoritas menekankan pada faktor non program, seperti unsur-unsur primordial dan figur. Di sisi lain, masih signifikan yang konsisten pada isu program yang ditawarkan (26.4%).

Page 55: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

55

Dari yang sudah punya pilihan, apa yang menjadi pertimbangan

memilih pasangan calon?

Pertimbangan

Non Progra

m (66.5%)

Pertimbangan Progra

m(33.4%

)

Ketika responden yang saat ini sudah punya pilihan ditanyakan tentang apa yang menjadi pertimbangan memilih calon, umumnya mempertimbangkan faktor figur dan kedekatan emosi secara primordial (66%) ketimbang program (33%).

Page 56: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

56

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

45.7

3.4

8.2

42.7

19,6 16,1 4,7 3,2 1,8 0,3

Adakah pasangan calon yang memiliki kemampuan mengatasi berbagai

permasalahan di DKI Jakarta?

Tidak tahu/belum memutuskan

Tidak ada yang mampu

Rahasia

Ada yang mampu

Page 57: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

57

42.7% Belum Memutuskan Pilihan

Kompetisi antarpasangan calon tampaknya masih ketat. Sebagian warga (46%) melihat ada pasangan calon yang memiliki kemampuan mengatasi berbagai permasalahan di Jakarta.

Sebagian kecil (8%) dengan tegas menyatakan tidak ada pasangan calon yang mampu atasi masalah Jakarta.

Tetapi sebagian besar lainnya menjawab ‘tidak tahu’ atau belum memutuskan apakah pasangan calon yang berlaga sekarang ini mampu atau tidak mengatasi masalah Jakarta. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa sebagian (46%) warga sudah menentukan pilihan, tetapi sebagian besar lainnya masih belum menentukan pilihan (42.7%).

Masa kampanye yang dimulai 24 Juni bisa jadi menjadi ajang bagi warga Jakarta untuk melihat kapabilitas calon mengatasi masalah kota Jakarta.

Page 58: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

58

Apakah akan terlibat dalam kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di wilayah DKI Jakarta pada masa kampanye?

13.4%•Akan terlibat dalam kampanye

74.9%•Tidak akan terlibat dalam kampanye

11.7%

•Belum memutuskan

Warga merasa tidak antusias terlibat dalam kampanye pasangan calon yang resminya dimulai pada 24 Juni. Mayoritas mengatakan tidak akan terlibat dalam kampanye (75%). Hanya sebagian kecail (13%) yang mengaku akan terlibat, dan sebagian lainnya (12%) yang belum memutuskan. Mengapa hal ini terjadi?

Page 59: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

59

Apakah pernah ditawari uang atau imbalan lainnya untuk memilih calon atau partai politik

tertentu dalam pemilu-pemilu sebelumnya?

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

10.2

85.8

4 Tidak tahu

Pengalaman warga terhadap politik uang pada pemilu-pemilu sebelumnya tampaknya tidak menonjol. Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari hadiah berupa uang atau imbalan lainnya untuk memilih (85%). Namun ada sejumlah responden (10%) yang mengaku pernah ditawari imbalan menandakan praktek politik uang adalah realita

Tidak pernah

Pernah

Page 60: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

60

Apakah akan ada pihak yang menawarkan imbalan uang atau lainnya untuk memilih pasangan calon menjelang hari pemilihan

Gubernur DKI nanti?

Ada (40.7%)

Tidak ada (33.2%)

Tidak tahu (26.1%)

Sebagian besar (41%) merasa dalam pemilukada DKI ini akan ada pihak yang menawarkan imbalan untuk mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan. Sebagian lainnya secara pasti mengatakan tidak ada (33%), tetapi sebgaian lainnya mengatakan tidak tahu (26%). Artinya patut diduga potensi politik uang dalam pemilukada DKI akan tinggi.

Page 61: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

61

Apakah yakin pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Juli mendatang akan

berlangsung jujur, terbuka, adil, dan tanpa korupsi?

Yakin Tidak yakin Tidak tahu0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

34%

55%

11%

Potensi dugaan tingginya politik uang berkorelasi dengan tingginya ketidakyakinan warga bahwa pemilukada DKI akan berlangsung jujur, terbuka, dan tanpa korupsi. Sebagian besar (55%) menyatakan ketidakyakinan tersebut.

Page 62: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

Ada/tidak Calon yang Mampu versus Yakin/tidak Pemilukada DKI jujur dan tanpa korupsi

Ada yang Mampu• 40% yakin• 54% tidak yakin• 6% tidak tahu

Tidak Ada yang Mampu• 18% yakin• 71% tidak yakin• 10% tidak tahu

Belum tahu• 32% yakin• 52% tidak yakin• 16% tidak tahu

Page 63: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

63Kesimpulan & Rekomendasi Lemahnya Pengaruh Sosialisasi Pemilukada di kalangan Pemilih Pendaftaran Pemilih yang Belum Informatif

bagi PemilihPotensi Kecurangan di Pemilukada

Masalah Antusiasme dan Optimisme terhadap Dampak Positif Pemilukada dan hasil-hasilnya

Hasil Pemilukada yang Baik diyakini berasal dari antusiasme warga

Masalah pemilih ‘cerdas’

Masalah Program-Solusi dari Warga

Page 64: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

64

#1. Lemahnya Pengaruh Sosialisasi Pemilukada di kalangan Pemilih

Masih sangat besar prosentase yang tidak mengetahui secara tepat jadwal pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (57,9%).

Sumber informasi sosialisasi terbesar berasal dari Televisi (52,8%) tetapi tidak cukup banyak sosialisasi KPUD tentang proses dan tahapan Pemilukada dalam bentuk iklan layanan masyarakat.

Hanya 25% yang mendapat informasi dari Baliho/Spanduk KPUD. Masih sedikit yang mengkonsumsi informasi terkait Pemilukada melalui media lain baik Brosur (18,3%) Koran (17%), Internet (3,1%), dan majalah (1,5%).

Cukup besar prosentase (64%) yang belum tahu pengumuman pasangan peserta pemilukada. Sementara itu 65% tidak tepat mengetahui jumlah pasangan calon.

Mencerminkan masih lemah pula kinerja KPUD mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilih. Warga pemilih di DKI tampaknya pasif mengakses informasi terkait tahapan,peserta, dan jadwal Pemilukada.

Page 65: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

65

#2. Pendaftaran Pemilih yang Belum Informatif bagi Pemilih

Daftar Pemilih telah diumumkan KPUD tetapi masih lebih dari setengah (57%) belum tahu.

Mayoritas (80%) mengaku tahu sudah terdaftar, tapi masih ada (12,4% ) yang tidak tahu sudah terdaftar.

Dari yang mengaku belum terdaftar, hanya 45% yang ingin mengurus agar terdaftar. Sementara dari yang belum tahu apakah sudah terdaftar, 59% ingin memastikan kembali apakah sudah terdaftar.

Masalah pendaftaran pemilih penting karena dapat mengurangi hak mereka yang seharusnya dapat memilih di Pemilukada. Sementara warga pun tidak terlalu antusias mencari informasi terkait status apakah sudah terdaftar.

Page 66: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

66

#3. Potensi Kecurangan di Pemilukada

Persepsi warga cenderung skeptis dengan praktek pemberian imbalan yang diakui sebagai realitas dari pengalaman pemilu-pemilu terdahulu.

Cukup kuat persepsi responden (55%) yang cenderung pesimis Pemilukada ini akan minim kecurangan dan korupsi.

Bahkan 40,7% yakin akan ada praktek pembagian imbalan untuk memilih para kandidat menjelang hari pemilihan.

Page 67: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

67

#4. Masalah Antusiasme dan Optimisme terhadap Dampak Positif Pemilukada dan hasil-hasilnya

Tidak besarnya optimisme (39,3%) bahwa pemilukada 2012 ini akan membawa perubahan kondisi yang lebih baik bagi kehidupan warga Jakarta.

Sangat besar ketidakpercayaan terhadap janji/program kampanye kandidat (61,5%) bila dibandingkan hanya 26,3% yang optimis janji/program kandidat akan membawa hasil perubahan kondisi warga.

Hanya 40% yang yakin adanya banyak kandidat akan mendorong kompetisi yang mungkin menghasilkan keadaan lebih baik. Hanya ada 40,4% yang yakin bahwa pemilukada ini akan menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi masalah-masalah Jakarta.

Kapasitas KPUD cukup dipercaya membantu hasil pemilukada yang baik menurut mayoritas warga (42,5%) Masalahnya cukup besar juga prosentase mereka yang tidak tahu soal kemampuan KPUD (23,6%). Kondisi serupa tercermin pada persepsi atas Panwaslu yang diyakini 45,1% responden mempengaruhi hasil pemilukada yang baik. Tapi juga cukup besar yang tidak tahu soal Panwaslu (24,5%).

Page 68: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

68

#5. Hasil Pemilukada yang Baik diyakini berasal dari antusiasme warga

Opini tentang arti penting sikap antusias warga ternyata tidak otomatis dapat menggerakkan partisipasi aktif warga dalam proses Pemilukada kali ini.

Partisipasi pada hari pencoblosan diharapkan tinggi, bila didasari temuan 94,5% pemilih bersedia akan datang ke TPS pada hari pemilihan.

Akan tetapi bentuk partisipasi sebelum hari pemilihan masih mengkhawatirkan.

Mayoritas warga bersikap “biasa saja” (43,4%) untuk mengikuti berbagai informasi tentang tahapan Pemilukada. Prosentase yang besar ini tambah mengkhawatirkan bila digabungkan dengan 20,1% yang tidak tertarik dan 0,7% yang sangat tidak tertarik. Hanya 4,5% yang sangat tertarik.

Mayoritas warga menyatakan tidak akan terlibat (74,8%) dalam kegiatan para kandidat di masa kampanye yang dimulai 24 Juni.

Page 69: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

69

#6. Masalah pemilih ‘cerdas’

Antusiasme yang cenderung rendah terhadap janji/program kandidat dan juga rendahnya keinginan berpartisipasi dalam tahapan kampanye kandidat mencerminkan pasifnya warga DKI merespon kontestasi pemilihan kepala daerahnya.

Tinggal sebulan lagi pemilihan dilaksanakan, mayoritas mengaku belum memutuskan siapa pilihan mereka (42,7%) dan 8,2% lainnya menganggap semua kandidat tidak mampu mengatasi masalah DKI.

Kebingungan warga tercermin dari fakta yang di satu sisi mayoritas responden (66,9%) mengaku program kandidat sebagai pertimbangan mereka memilih Gubernur DKI. Dari mereka yang mengaku akan memilih ternyata 73,6% responden menetapkan faktor-faktor non program sebagai patokan menentukan pilihan kandidat. Lebih jauh lagi ketika diukur pada mereka yang sudah tahu dan menetapkan kandidat yang akan mereka pilih, pertimbangan mayoritas (66.9%) bukan karena program si kandidat tersebut.

Page 70: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

70

Lanjutan

Responden yang menganggap ada pasangan calon yang memiliki kemampuan mengatasi permasalahan DKI baru 45,7% dari total responden. Dimana sebulan sebelum pemilukada ternyata calon yang dianggap mampu oleh responden untuk memimpin Jakarta masih memiliki perbedaan persentase yang saling terkait ketat di antara beberapa kandidat (temuan preferensi responden terhadap kandidat yang dianggap mampu mengatasi masalah DKI, bukan berdasar nomor urut: 19,6%-16,1%-4,7%-3,2%-1,8%-0,3%).

Kondisi pemilih yang mayoritas belum menentukan pilihan tampaknya terkait erat dengan kuatnya hubungan antara mereka yang belum tahu siapa yang haus dipilih dengan tidak yakinnya pemilu akan berlangsung jujur dan adil (52%). Bahkan di antara mereka yang menganggap ada kandidat yang mampu ternyata 54% responden pun tidak yakin pemilu akan berlangsung jujur dan adil.

Page 71: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

71

#7. Masalah Program-Solusi dari Warga

Sebagai kelanjutan dari jajak pendapat terdahulu, semakin diketahui bahwa Warga DKI mengetahui masalah yang mereka anggap sebagai prioritas dan juga solusi apa yang harus diterapkan.

Ada lima masalah dan solusi warga: Kemacetan, kesejahteraan, banjir, ketenagakerjaan, dan pendidikan dan kesehatan.

Secara umum pola masalah dan solusi yang diajukan warga menunjukkan keperluan peran pemerintah kota hasil Pemilukada yang lebih kuat melakukan perlindungan sosial dan penataan, serta intervensi memperkuat kepentingan publik yang sudah menjadi masalah kronis – seperti kemacetan dan banjir.

Page 72: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

72

REKOMENDASI

1. Peningkatan Kualitas Pemilukada DKI 2012 semakin mendesak memerlukan partisipasi intensif dari 3 unsur yang vital dalam Pemilukada: Masyarakat – Penyelenggara dan Pengawas Pemilukada – Para Pasangan Calon.

2. Warga DKI yang sadar akan berat dan kompleksnya masalah kotanya masih terlalu PASIF untuk mendorong pemilukada yang lebih membangkitkan harapan hasil perubahan kondisi DKI yang lebih baik. Masyarakat dalam artian lebih luas, termasuk media massa, harus lebih berupaya keras mendorong warga untuk mengenali pilihan program dan kandidat di sisa waktu menjelang hari pelaksanaan pemilihan.

Page 73: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

73

REKOMENDASI

3. KPUD harus meningkatkan kinerja sosialisasi Pemilukada kepada warga DKI. Masih besarnya warga yang tidak mengetahui dengan baik jadwal dan tahapan pemilukada dapat berakibat partisipasi yang rendah walaupun bermodalkan antusiasme yang besar di kalangan warga secara umum.

4. Pengawasan pemilukada juga harus ditingkatkan karena mayoritas warga yakin mereka akan melihat money politics (pemberian imbalan untuk memilih kandidat tertentu di hari pemilihan).

5. Para kandidat harus mengoptimalkan perjuangan mereka untuk memperjuangkan Jakarta yang lebih baik dengan berupaya lebih keras lagi mendekatkan warga dengan program-program dan masalah-masalah yang dirasakan warga. Besarnya prosentase pemilih yang belum menentukan pilihannya adalah sinyalemen warga kesulitan memilih secara cerdas Gubernur yang mereka yakini dapat memecahkan masalah kota Jakarta.

Page 74: Laporan survei jakarta puskapol new_protected (1)

74

TIM PENELITI: Sri Budi Eko Wardani, Irwansyah, Dirga Ardiansa

Muhammad Ridha, Rintis, Budi Prabowo

GEDUNG B, LANTAI 2, KAMPUS FISIP UI DEPOK