laporan suksesi UIN Makassar

23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang ahli biologi menyatakan bahwa suksesi adalah perubahan yang terjadi pada suatu ekosistem yang berlangsung bertahap-tahap dalam waktu yang lama. Namun yang dianut oleh ahli-ahli ekologi sekarang adalah pandangan yang mengatakan bahwa suatu komunitas adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa organisme. Organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan, karena melalui proses-proses kehidupan yang saling berinteraksi. Lingkungan disekitarnya sangat penting karena mempengaruhi kehidupan organisme. 1 1 Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem (Jakarta: Bumi Aksara1990), h. 87 1

description

ok

Transcript of laporan suksesi UIN Makassar

Page 1: laporan suksesi UIN Makassar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang ahli biologi menyatakan bahwa suksesi adalah perubahan yang terjadi

pada suatu ekosistem yang berlangsung bertahap-tahap dalam waktu yang lama.

Namun yang dianut oleh ahli-ahli ekologi sekarang adalah pandangan yang

mengatakan bahwa suatu komunitas adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa

organisme. Organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan, karena melalui

proses-proses kehidupan yang saling berinteraksi. Lingkungan disekitarnya sangat

penting karena mempengaruhi kehidupan organisme.1

Jika organisme tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, maka

akan berakibat fatal bagi organisme itu. Misalnya, tanah penting untuk tumbuhan

hidup karena mengandung mineral juga merupakan media bagi air dan sebagai tempat

tumbuhnya akar. Sebaliknya tanah juga dapat dipengaruhi oleh tumbuhan, dapat

mengurangi jumlah mineral dalam tanah dengan akar- akar tanaman yang menembus

tanah yang hanya mengandung beberapa zat organik.2

1Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem (Jakarta: Bumi Aksara1990), h. 872Ibid,. h.88

1

Page 2: laporan suksesi UIN Makassar

2

B. Tujuan

Adapun tujuan pada prktikum ini adalah mahasiswa mampu memahamai

dan menguasai cara penggunaan plot frekuensi frame dalam menetukan analisis

vegetasi dari suatu komunitas.

2

Page 3: laporan suksesi UIN Makassar

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

            Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur

yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk

komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain.

suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju

ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam

komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau

ekosistem yang disebut klimaks. Dikatakan bahwa dalam tingkat klimaks ini

komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah

dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon)

yang terkoordinasi dari komponen-komponennya terhadap setiap kondisi atau

rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi

bila suatu komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi

lagi.3

Proses suksesi sangat terkait dengan faktor linkungan, seperti letak lintang,

iklim, dan tanah. Lingkungan sangat menentukan pembentukkan struktur komunitas

3Resosoedarmo. Pengantar Ekologi (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 1989), h. 182.

3

Page 4: laporan suksesi UIN Makassar

4

klimaks. Misalnya, jika proses suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka

proses tersebut akan terhenti (klimaks) pada tahap komunitas rumput, jika

berlangsung di daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti

pada komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan

basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropik.4

Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

1. Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan.

2. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.

3. Kehadiran pemencar benih.

4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji,

sporam dan benih serta curah hujan.

5. Jenis substrat baru yang terbentuk

6. Sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.5

Sukses tidak hanya terjadi di daratan, tetapi terjadi pula di perairan misalnya

di danau dan rawa. Danau dan rawa yang telah tua akan mengalami pendangkalan

oleh tanah yang terbawa oleh air. Danau yang telah tua ini disebut eutrofik. Dalam

setiap komunitas setiap individu selalu dikelilingi oleh berbagai organisme, yaitu

organisme satu spesies atau spesies lain. Organisme dalam suatu komunitas saling

4Ibid,5“Mifta“Faktor-Faktor Suksesi”, Mifta Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (07

Desember 2011).

4

Page 5: laporan suksesi UIN Makassar

5

berhubungan. Hubungan antara spesies di dalam komunitas mempunyai pengaruh

besar terhadap berbagai spesies yang membentuk komunitas.6

Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi

sekunder.

1. Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini

mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat

komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami,

misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara

sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia

misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di

Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada

tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner

berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran

matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada

daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis

mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Bersamaan dengan itu tumbuhan

herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi

demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

2. Suksesi Sekunder

6Sastrodinoto, Biologi Umum I (Jakarta: PT. Gramedia. 1980), h. 88.

5

Page 6: laporan suksesi UIN Makassar

6

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk

secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh

organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan

masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran,

angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran

padang rumput dengan sengaja.7

Pendekatan para ahli tumbuhan dan ahli hewan terutama terhadap studi

komunitas yang berbeda. Bila ahli hewan memperhatikan hubungan fungsional antara

suatu komunitas, yang melibatkan tumbuhan dan hewan, para ahli tumbuhan

memperhatikan struktur komunitas dan perubahan yang berlangsung dalam waktu

dan ruang. Komunitas memiliki kekhasan yang dapat diukur dan dipelajari. Hal ini

merupakan keragaman spesies, bentuk dan struktur pertumbuhan, keunggulan

beberapa spesies dalam komunitas, jumlah relatif spesies- spesies berbeda yang

membentuk komunitas, hubungan makanan dan suksesi.8

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan  ini

mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehgga di tempat

komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami,

misalnya tanah longsor, letusan gunung merapi, endapan lumpur yang baru di sungai,

dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia

misalnya penambangan timah, batu bara, dan minyak bumi.9

7Zoer’aini Djamal, Prinsip-Prinsip Ekologi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 119.8Jayadi, Suksesi Hutan, http://Forester.blogger.com (07 Desember 2011).9Odum, Ekologi Sistem Suatu Pengantar (UGM Press, Yogyakarta. 1992), h. 98.

6

Page 7: laporan suksesi UIN Makassar

7

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik

secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh

organisme, sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih

ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angina

kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakarn padang

rumput dengan sengaja.10

Penyebab suksesi adalah:

1. Iklim

Tumbuhan tidak akan dapat teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam

waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya

vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru

(kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah

kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa keadaan

yang tidak menguntungkan pada vegetasi.

2. Topografi

Topografi adalah faktor tak hidup atau abiotik yang mengacu pada Ini

mencakup ciri-ciri fisik bumi seperti elevasi tanah, kemiringan, medan (datar,

bergulir, berbukit, dll), pegunungan dan badan "letak tanah." air.

3. Biotik

Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan

pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang

10Ibid, h.98.

7

Page 8: laporan suksesi UIN Makassar

8

penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh

kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.11

Suksesi terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain:

1. Erosi:

Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah

menjadi kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya

proses suksesi dimulai.

2. Pengendapan (denudasi):

Erosi yang melarutkan lapisan tanah, di suatu tempat tanah diendapkan

sehingga menutupi vegetasi yang ada dan merusakkannya. Kerusakan vegetasi

menyebabkan suksesi berulang kembali di tempat tersebut.12

11Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan (Jakarta: Djambatan, 1983), h. 180.

12“Agriculture”Suksesi”, http:/wordpress.com/ /Agriculture /Blog.com (07 Desember 2011).

8

Page 9: laporan suksesi UIN Makassar

9

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu plot dengan

ukuran 1m x 1m sebanya 4 buah, cangkul, patok dan alat tulis menulis.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu korek api, tali

rapiah, minyak tanah dan lahan.

B. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai

berikut :

Hari/Tanggal : Jum’at/01 Desember 2011

9

Page 10: laporan suksesi UIN Makassar

10

Pukul : 08.00 – 09.00 WITA

Tempat : Lapangan Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar Samata-Gowa.

C. Cara Kerja

1. Menyiapkan dua buah lahan di tempat yang terbuka (terkena sinar matahari).

2. Menyiapkan pula pada tempat yang teduh (ternaung) lahannya di bagi menjadi

dua bagian mengunakan plot

3. Kemudian plot pertama lahannya dibakar dengan menggunakan minyak tanah

dan lahan kedua dicangkul

4. Melakukan hal yang sama pada tempat terbuka

5. Melakukan pengamatan tanaman yang tumbuh pada areal dalam plot yaitu

kecepatan tumbuh dan jumlah individu tanaman.

10

Page 11: laporan suksesi UIN Makassar

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yakni :

1. Lahan yang di bakar

a. Jumlah Tanaman

Minggu ke I-II (dari tanggal 05-08 Desember 2011)

Nama spesies JLH

1. Ipomea sp 3

2. Semanggi hutan 2

3. Spesies A 54. Spesies B 7

2. Lahan yang tidak dibakar

a. Jumlah tanaman

Minggu ke I-II (dari tanggal 05-08 Desember 2011)

Nama Spesies JLH

I

1. Ipomea sp.2. Semanggi hutan3. Spesies A4. Spesies B

3321

II

1. Ipomea sp.2. Semanggi hutan3. Spesies A4. Spesies B

5396

11

Page 12: laporan suksesi UIN Makassar

12

3. Lahan yang di bakar dan terbuka

a. Jumlah tanaman

Minggu ke I-II (dari tanggal 05-08 Desember 2011)

Nama spesies JLH

1. Ipomea sp 42. Semanggi hutan 63. Spesies A 24. Spesies B 3

4. Lahan tidak dibakar

a. Jumlah Tanaman

Minggu ke I-II (dari tanggal 05-08 Desember 2011)

Nama Spesies JLH

I

5. Ipomea sp.6. Semanggi hutan7. Spesies A8. Spesies B

3321

II

5. Ipomea sp.6. Semanggi hutan7. Spesies A8. Spesies B

5396

B. Pembahasan

Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur

yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk

komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain.

suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju

ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam

komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau

12

Page 13: laporan suksesi UIN Makassar

13

ekosistem yang disebut klimaks. Komunitas klimaks adalah suatu komunitas akhir dan

stabil dan dapat mencapai keseimbangan dengan lingkungan sekitarrnya. Suatu

komunitas klimaks dapat ditandai dengan tercapainya suatu keseimbangan.

Apabila suatu lahan tidak dipelihara maka rumput akan tumbuh, namum

apabila lahan tersebut sering dipotong maka akan mengalami perubaha dan ini adalah

salah satu contoh suksesi. Proses suatu suksesi terkait dengan faktor beberapa faktor

yakni: lingkungan, iklim dan tanah. Pada lingkungan menentukan pembentukkan

struktur komunitas yang klimaks, contoh proses suatu suksesi yang berlangsung di

daerah dengan iklim kering, maka proses tersebut akan pada komunitas rumput, jika

berlangsung di daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti

pada komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan

basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropik.

Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam

komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau

ekosistem yang disebut klimaks. Dikatakan bahwa dalam tingkat klimaks ini

komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah

dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon)

yang terkoordinasi dari komponen-komponennya terhadap setiap kondisi atau

rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi

bila suatu komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi

lagi.

13

Page 14: laporan suksesi UIN Makassar

14

Dalam percobaan ini suksesi primer baik pada lahan teduh yang dibakar

maupun pada lahan terbuka yang di bakar diperoleh hasil dimana rumput keras

merupakan tanaman printis yang tumbuh pertama kali sehingga dapat disebut sebagai

suksesi primer. Sedangkan untuk lahan yang teduh dan terbuka yang diberi perlakuan

dengan cara di cangkul memiliki tumbuhan perintis yaitu rumput keras juga, namun

hal ini tidak dapat dikatakan sebagai suksesi primer melainkan suksesi sekunder

karena tumbuhan yang tumbuh merupakan jenis tumbuhan yang pernah tumbuh

sebelumnya pada lahan tersebut.

Lalu proses suksesi sangat beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses

suksesi pada daerah hangat, lembab, dan subur dapat berlangsung selama seratus

tahun. Coba kalian bandingkan kejadian suksesi pada daerah yang ekstrim (misalnya

di puncak gunung atau daerah yang sangat kering). Pada daerah tersebut proses

suksesi dapat mencapai ribuan tahun.

14

Page 15: laporan suksesi UIN Makassar

15

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu Suksesi adalah suatu proses

perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas

dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda

dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi dapat diartikan sebagai

perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi

sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses

suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks.

Komunitas klimaks adalah suatu komunitas akhir dan stabil dan dapat mencapai

keseimbangan dengan lingkungan sekitarrnya. Suatu komunitas klimaks dapat

ditandai dengan tercapainya suatu keseimbangan.

B. Saran

15

Page 16: laporan suksesi UIN Makassar

16

Adapun saran pada praktikum ini yakni dalam melakukan percobaan

diharapkan setiap prktikan harus berhati-hati dalam melakukan percobaan untuk

memperoleh hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Agriculture”Suksesi”, http:/wordpress.com/ /Agriculture /Blog.com (07 Desember 2011).

Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem. Jakarta: Bumi Aksara1990.

Jayadi, Suksesi Hutan, http://Forester.blogger.com (07 Desember 2011).

Mifta“Faktor-Faktor Suksesi”, Mifta Blog, http://teenagers-moslem.blogspot.com. (07 Desember 2011).

Odum, Ekologi Sistem Suatu Pengantar. UGM Press, Yogyakarta. 1992.

Resosoedarmo. Pengantar Ekologi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 1989.

Sastrodinoto, Biologi Umum I. Jakarta: PT. Gramedia. 1980.

Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan, 1983.

Zoer’aini Djamal, Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

16