Laporan Subnetting VLSM

5
Program Studi : TKJ Subnetting VLSM (Variabel Length Subnet Mask) Nama : Faris Arifiansyah Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B No Exp : 8 Instruktur : - Rudi Haryadi - Adi Setiadi I. Tujuan : Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan. II. Pendahuluan : Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public). III. Alat & Bahan : o PC / Laptop o OS Windows atau Linux IV. Langkah dan Hasil Kerja : Kerjakan soal yang telah diberikan Soal: 1. Diketahui: network awal 192.168.224.0/22 subnet A=118 PC, B=230 PC, C=120 PC, D=500 PC, E=500 PC Ditanyakan: Tentukan alokasi range 5 subnetwork tersebut ?! Jawab: > Mendefinisikan range tiap subnetwork A = 118+2= 120 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128 B = 230+2= 232 IP => 256 IP Address. Mask /24 = 255.255.255.0

Transcript of Laporan Subnetting VLSM

Page 1: Laporan Subnetting VLSM

Program Studi : TKJ Subnetting VLSM (Variabel Length

Subnet Mask)

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 8 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR

Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan.

II. Pendahuluan : Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).

III. Alat & Bahan : o PC / Laptop

o OS Windows atau Linux

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Kerjakan soal yang telah diberikan

Soal:

1. Diketahui: network awal 192.168.224.0/22

subnet A=118 PC, B=230 PC, C=120 PC, D=500 PC, E=500 PC

Ditanyakan: Tentukan alokasi range 5 subnetwork tersebut ?!

Jawab:

> Mendefinisikan range tiap subnetwork

A = 118+2= 120 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128

B = 230+2= 232 IP => 256 IP Address. Mask /24 = 255.255.255.0

Page 2: Laporan Subnetting VLSM

C = 120+2= 122 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128

D = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0

E = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0

> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar

D = 192.168.224.0/23 - 192.168.225.255/23

E = 192.168.226.0/23 - 192.168.227.255/23

B = 192.168.228.0/24 - 192.168.228.255/24

C = 192.168.229.0/25 - 192.168.229.127/25

A = 192.168.229.128/25 - 192.168.229.255/25

Sisa = Jumlah host awal - host terpakai

Sisa = 2048 - 1536

Sisa = 512 IP

Sisa = 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255

Jadi sisa IP adalah 512 IP yaitu antara 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255. Sisa IP ini juga

masih bisa digunakan.

2. Diketahui: network awal adalah 192.168.0.0/23. Subnet A=15 PC, B=30 PC, C=100 PC, D=

60 PC, E=15 PC.

Ditanyakan: Tentukan alokasi range network tersebut ?!

Jawab:

> Mendefinisikan range tiap subnetwork

A= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224

B= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224

C= 100+2=102 => 128 IP Address. Mask = /25 = 255.255.255.128

D= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26 = 255.255.255.192

E= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224

> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar

C= 192.168.0.0/25 - 192.168.0.127/25

D= 192.168.0.128/26 - 192.168.0.191/26

B= 192.168.0.192/27 - 192.168.0.223/27

A= 192.168.0.224/27 - 192.168.0.255/27

E= 192.168.1.0/27 - 192.168.1.31/27

Sisa = 2^9 - 288

Sisa = 512 - 288

Sisa = 224 IP

Sisa = 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255

Jadi sisa IP adalah 224 IP yaitu antara 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255

3. Diketahui: network awal 192.168.168.0/24

Ditanyakan : Tentukan alokasi/range subnetwork sebanyak 8 subnet yang berbeda jumlah

alokasinya ?!

Jawab:

> Hitung jumlah host awal:

jumlah host awal = 2^8 = 256

> Buat 8 subnet disertai dengan jumlah host pada masing - masing subnet

Karena jumlah host awal adalah 256, maka membuat 8 subnet tidak boleh melebihi 256

Page 3: Laporan Subnetting VLSM

IP.

Misalnya saya buat:

Network A= 10 host

Network B= 5 host

Network C= 25 host

Network D= 20 host

Network E= 50 host

Network F= 60 host

Network G= 6 host

Network H= 30 host

> Mendefinisikan range tiap subnetwork:

A= 10+2= 12 IP => 16 IP Address. Mask = /28

B= 5+2= 7 IP => 8 IP Address. Mask = /29

C= 25+2=27 IP => 32 IP Address. Mask = /27

D= 20+2=22 IP => 32 IP Address. Mask = /27

E= 50+2=52 IP => 64 IP Address. Mask = /26

F= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26

G= 6+2=8 IP => 8 IP Address. Mask = /29

H= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27

> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar

F= 192.168.168.0/26 - 192.168.168.63/26

E= 192.168.168.64/26 - 192.168.168.127/26

H= 192.168.168.128/27 - 192.168.168.159/27

C= 192.168.168.160/27 - 192.168.168.191/27

D= 192.168.168.192/27 - 192.168.168.223/27

A= 192.168.168.224/28 - 192.168.168.239/28

G= 192.168.168.240/29 - 192.168.168.247/29

B= 192.168.168.248/29 - 192.168.169.0/29

Tidak ada sisa..

Buktikan kebenarannya salah satu soal menggunakan command prompt

IP PC IP Laptop

Page 4: Laporan Subnetting VLSM

Ping PC ke Laptop

IP PC IP Laptop

Ping PC ke Laptop

V. Analisa Hasil Kerja:

Kita ambil contoh nomor 1 untuk dianalisa.

o Network awal merupakan network semula yang akan dialokasikan menjadi subnetwork.

o Mengapa setiap host pada subnet ditambah 2 ?

Ditambah 2 karena 2 adalah network address dan broadcast address.

o Mengapa pada subnet A 120 IP menjadi 128 IP ?

120 bukan kelipatan 2. Maka dari itu, 120 diganti dengan angka kelipatan 2 setelah 120.

o Poin selanjutnya yaitu mengurutkan subnetwork dari yang terbesar. Pada bagian ini, tidak

hanya diurutkan saja tetapi juga sudah langsung diberikan pengalokasian IP address setiap

subnetwork-nya.

o Kemudian sisa. Sisa IP didapat dengan cara menghitung jumlah host awal – jumlah host

terpakai. IP sisa ini masih dapat dialokasikan, dengan syarat networknya harus lebih kecil

dari subnetwork terkecil.

o Pada pembuktian praktek dengan ping, diambil dari soal nomor 1 bagian subnetwork D dan

subnetwork E.

Page 5: Laporan Subnetting VLSM

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita bisa membagi network menjadi network yang lebih kecil.

Dengan menggunakan metode VLSM, membuat subnet menjadi tidak mubazir karena

jumlah subnet bisa disesuaikan dengan kebutuhan.