LAPORAN SPT
-
Upload
yudiputra09 -
Category
Documents
-
view
200 -
download
7
Transcript of LAPORAN SPT
LAPORAN SYSTEM PEMINDAH TENAGA
PEMBONGKARAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN
TRANSAXLE
YUDI PUTRA
13851 /09
PEND. TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
I. Tujuan praktikum
a. Pembongkaran sesuai SOP.
b. Mengenal nama – nama bagian komponen transaxle.
c. Memahami cara kerja aliran putaran atau cara kerja dari transaxle.
d. Menghitung perbandingan gigi tiap kecepatan I, II, III, IV dan V dengan
menggunakan rasio.
e. Memasang komponen tranaxle dengan benar dan sesuai SOP.
II. Alat dan bahan
a. Transaxle 5 speed.
b. Toll box.
c. Jangka sorong
d. Mistar baja.
e. V- blok.
f. Dial gauge.
g. Micrometer.
h. paku
i. majun
III. Keselamatan kerja
a. Pembongkaran dan pemasangan dengan cara yang benar, mamakai alat yang tepat
dan tidak ada langkah pemaksaan atau dengan dengan jalan dipukul.
b. Tempatkan seluruh komponen diatas meja kerja dengan aman.
c. Gunakanlah pakaian untuk praktikum.
d. Lakukan pemberian tanda saat melepas garpu pemindah sesuai dengan urutan
nomor agar tidak tertukar.
e. Perhatikan posisi arah garou pemindah.
f. Perhatikan jumlah pegas dan bola pengunci saat melakukan pembongkaran.
IV. Teori singkat
1.Transaxle
Transaxle adalah transmisi dan diferensial digabungkan menjadi satu unit.
Transaxles umum di depan-mesin, mobil front-wheel drive, tetapi mereka juga
ditemukan di depan-mesin, mobil roda belakang seperti Corvette C5. Ada dua model
manual transaxle dipasang selama 9 tahun produksi dari 3000GT VR4 dan Stealth
Twin Turbo model. Sebuah transaxle 5-speed (W5MG1) dipasang di tahun 1991-1993
model. Dari 1994 sampai akhir produksi (yang 1996 untuk Stealth dan 1999 untuk
VR4), sebuah transaxle 6-speed (W6MG1) telah terinstal. Getrag (Jerman) AWD
transaxles diproduksi secara eksklusif untuk Mitsubishi di pabrik mereka di Newton,
NorthCarolina,USA.
Dalam kedua model, satu, kering tunggal-disc, diafragma-pegas kopling
mentransmisikan torsi mesin ke poros masukan dari transaxle tersebut. Poros
masukan berputar pada RPM yang sama sebagai mesin ketika kopling bergerak. Poros
intermediate dan dua poros keluaran konsentris yang terhubung ke driveline dan
berputar. .
Roda gigi drive dipasangkan. Ada dua gigi untuk setiap kecepatan maju dan
mundur. Selain itu, sebaliknya memerlukan gigi tiga (disebut pemalas an) untuk
membalikkan arah rotasi. Untuk setiap pasangan gigi, satu dipasang pada poros input
dan satu berada pada poros intermediate. Salah satu gigi dari pasangan "mengapung"
di sekitar poros pada bantalan jarum. Gigi lain dalam pasangan ini kokoh tetap pada
porosnya.
Synchronizers (synchros) berputar dengan poros mereka spline-digabungkan dan
digunakan untuk terlibat gigi drive (salah satu yang mengapung pada bantalan jarum)
pada poros. Mitsubishi menggunakan Sinkronisasi tipe kerucut ganda untuk 1 dan 2
gigi kecepatan dan jenis kerucut tunggal untuk synchros lainnya. Tuas shift dan kabel
kontrol batang pergeseran tiga di transaxle 5-kecepatan dan pergeseran batang empat
di transaxle 6-speed. Setiap batang pergeseran mengendalikan satu garpu yang
melibatkan salah satu synchros menjadi salah satu dari gigi nya (atau hanya gigi
mundur dalam W6MG1). Jika tidak ada Sinkronisasi melibatkan roda gigi, transaxle
berada dalam netral dan torsi mesin diputus dari driveline, bahkan jika kopling
bergerak. Suara penggilingan dengar selama kesalahan pergeseran adalah kegagalan
Sinkronisasi untuk benar terlibat roda gigi. Drive gigi selalu sepenuhnya dihubungkan
dengan roda.
Pusat diferensial ditempatkan pada poros output konsentris dan torsi
ditransmisikan ke diferensial depan dan transfer case dengan suatu perlengkapan
perakitan planet. Diferensial membatasi terjadi ketika ada perbedaan dalam kecepatan
rotasi antara poros luar (yang menghubungkan ke diferensial depan dan gigi matahari)
dan poros bagian dalam (yang menghubungkan dengan kasus transfer dan pembawa
planet) dengan menggunakan kopling kental unit (VCU) co-aksial dipasang pada
poros dual dalam pusat diferensial.
Di dalam VCU itu, piring secara bergantian melekat pada poros output dalam dan luar
dan memutar dalam cairan silikon. Ketika ada perbedaan dalam kecepatan rotasi
antara dua poros, pelat mencoba geser fluida, menyebabkan fluida panas dan
memperluas dan "kunci" pelat bersama-sama. Hal ini menyebabkan transfer torsi dari
roda yang tergelincir (terhubung ke poros cepat-berputar dan piring) untuk mereka
yang berputar lebih lambat (dengan traksi yang lebih baik). Poros output dual harus
berputar di dekat dengan kecepatan yang sama. Namun, tergantung pada desain VCU,
selip beberapa dapat terjadi sebelum penjara penuh. Jika kedua poros tersebut
berputar dengan kecepatan yang sama maka torsi mesin dibagi 50/50 (depan /
belakang) dalam CD/VCU.
Karena diferensial depan dan belakang memiliki rasio roda gigi reduksi yang
berbeda, CD / VCU, transfer case, dan keduanya tidak bisa saling perbedaan antara
dua model transaxle. Untuk mempersulit hal-hal sedikit saja, Mitsubishi mengubah
desain output pusat poros selama siklus produksi 5-speed dari 18 splines (unit awal)
menjadi 25 splines (unit kemudian). Bahkan ada dua versi dari lengan digunakan
untuk membawa poros keluaran 18-spline (satu sedikit lebih besar). Semua poros 6-
kecepatan output transaxle memiliki 25 splines.
2. Keuntungan dan kerugian transaxle
Keuntungannya adalah
a. Bentuknya efisien dan ringan.
b. Akselarasi cepat dan pemindah putaran cepat.
c. kendaraan jadi lebih nyaman dan minim getaran.
Kerugiannya adalah
a. Konstruksinya rumit.
b. agak sulit saat pembongkaran dan saat memasang kembali pada kendaraan.
c. biaya perawatan sedikit mahal.
V. Langkah pembongkaran
lepas garpu pembebas dan bantalan.
Lepas tutup bak transmisi.
Lepaskan rakitan poros tuas pemilih dan pemindah.
Lepaskan mur pengunci.
Lepas roda gigi penggerak.
Lepaskan penahan bantalan belakang.
Lepaskan snap ring Bantalan.
s
Lepaskan baut pengunci poros roda gigi idler mundur .
Lepas sumbat skrup lurus, dudukan, pegas dan bola.
Lepas rakitan bola pengunci
Lepas bak transmisi.
Lepas roda gigi penggerak
Lepas rakitan poros tuas pemilih dan pemindah
Lepas mur pengunci
Lepas roda gigi idle mundur, cincin dorong dan poros
Lepaskan garpu pemindah dan poros garpu pemindah
Lepaskan poros input dan output secara bersama dari bak transaxle
Lepaskan rakitan bak difrensial
Lepas magnet dari bak trasmisi.
Lepaskan hub sleave no 3 , kunci pemindah dan pegas dari clutch hub no.3
V. VI . Langkah Pemeriksaan dan pengukuranMemeriksa poros input.- Periksa ring syncronizer
Periksa terhadap keausan atau cacat
Periksa efek pengereman
Menggunaka feller gauge, ukur celah diantara bagian belakang ring
syncronizer.
.
Periksa celah garpu pemindah dan hub sleave
- Menggunakan feeler gauge ukur celah antara hub sleave dan garpu
pemindah.
Periksa poros input
- Periksa poros input terhadap keausan.
- Menggunakan micrometer ukur diameter luar permukaan journal
input.
- .
Minimum diameter :
Bagian A : 24,870 mm
B : 28, 970 mm
C : 30,970 mm
D : 24,970mm
Mengunakan dial indikator periksa keolengan poros.
Maksimum keolengaan 0,05 mm
VII. Pemasangan dan perakitan komponen
Pasang clutch hub no 2 kedalam hub sleeve
.
Pasangkan roda gigi ke 3, bantalan rol jarum, ring syncromesh dan rakitan rol
jarum.
pasangkan snap ring pengunci .
pasangkan poros garpu pemindah sesuai no. urutannya.
pasangkan reverse idler gear shaft dan gearnya.
pasangkan roda gigi 5 bersama dengan hub sleeve dan ring synchromesh.
Tepatkan seluruh tuas pada posisi netral.
pasangkan tranmisi case dengan hati – hati agar semua gigi dalam keadaan netral.
pasangkan penahan bantalan depan.
pasangkan ektension housing.
pasangkan tuas tranmisi beserta baut pengikatnya.
lakukan pengujian pemasukan gigi dengan sambil di putar input shaftnya.
VIII. Kesimpulan.
1. Trans axle sangat diperlukan pada kendaraan, dimana transmisi bersatu
bersama diferensial dan dipakai pada kendaraan yang front engine front drive.
2. Transaxle lebih efisien dan bisa mengurangi getaran tetapi biya perawatannya
sedikit lebih mahal dibanding yang biasa .
3. setelah malakukan praktek ini kita dapat menganalisa dan mengatasi
gangguan yang terjadi pada trans axle
4. pada saat praktek kita harus memahami urutan tiap- tiap roda gigi.
5. pada saat melakukan pemasangan kita harus memastikan bahwa seluruh gigi
dalam keadaan netral.