laporan SM
-
Upload
asty-febrihapsari -
Category
Documents
-
view
663 -
download
17
Transcript of laporan SM
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 1/16
LAPORAN KEPANITERAAN
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
SPACE MAINTAINER
Disusun Oleh :
Amilia Novianti
01 / 149752 / KG / 07480
Dosen Pembimbing :
drg. Siti Bale Rantinah, S.U., Sp.KGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 2/16
YOGYAKARTA
2009
2
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 3/16
I. PENDAHULUAN
Gigi desidui memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak. Hal ini dikarenakan gigi desidui mempunyai fungsi utama yaitu
membentuk suara, estetika dan mastikasi. Gigi desidui merangsang pertumbuhan
rahang dan mempertahankan ruang dalam lengkung sebagai tempat gigi permanen yang
akan tumbuh. Kehilangan gigi desidui terlalu dini merupakan suatu penyebab lokal
terjadinya malokusi. Gigi desidui yang dipertahankan tidak selalu dapat mencegah
malokusi, tetapi dapat mengurangi keparahan dan mempertahankan kesimetrisan
hubungan molar permanen (Kennedy, 1992).Pencabutan insisivus desidui mempengaruhi estetik anak.Pengaruh pencabutan
tersebut sedikit bahkan tidak mempengaruhi pada perkembangan gigi geligi permanen.
Pencabutan gigi caninus atau molar desidui dapat mengakibatkan pergeseran gigi ke
mesial atau distal gigi geligi sebelahnya ke arah ruang yang kosong.. Pergerakan gigi
molar pertama permanen ke mesial memperkecil ruangan yang diperlukan untuk erupsi
premolar permanen. Pergerakan insisivus ke distal memperpendek ruang caninus.
Pergerakan gigi ke arah distal ke ruang yang kosong setelah pencabutan unilateral gigi
desiduidapat menyebabkan garis vertkal rahang atas dan garis tengah rahang bawah
mengalami perubahan garis tengah . Hal ini tidak diinginkan sebab menganggu setiap
perawatan ortodonsia yang diperlukan (Andlaw dan Rock, 1992).
Andlaw dan Rock,1982 mengatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi
besar rata-rata pergerakan gigi ke mesial atau distal dari gigi geligi adalah derajat
berjejalnya gigi pada lengkung gigi, jenis gigi desidui yang hilang dan usia pasien.
a. Derajat berjejalnya gigi pada lengkung gigi
Lengkung gigi yang tidak berjejal mungkin terdapat sedikit pergeseran atau
tidak ada pegeseran sama sekali. Lengkung yang berjejal pada gigi-geligi dapat
menyebabkan gigi di sekitarnya akan mudah bergeser ke arah ruang kosong
yang terjadi akibat pencabutan atau hilangnya gigi.
b. Jenis gigi yang hilang
Kehilangan molar desidui kedua adalah masalah yang serius karena akan terjadi
pergeseran kearah mesial gigi molar pertama permanen. Hal tersebut
3
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 4/16
dikarenakan tidak adanya hambatan. Hilangnya gigi caninus desidui
memungkinkan gigi insisivus permanen bergeser ke arah distal tetapi
kemungkinannya adalah kecil. Hilangnya gigi molar perama desidui dapat
menyebabkan bergesernya gigi disekitarnya ke arah distal maupun mesial.
c. Usia pasien
Pencabutan atau hilangnya gigi desidui lebih awal memungkinkan terjadinya
pergeseran gigi-geligi. Gigi desidui yang dicabut tersebut mendekati waktu
erupsi yang normal maka tidak akan terjadi pergeseran gigi permanen.
Pencabutan atau hilangnya gigi desidui lebih awal,dapat menyebabkan semakin
besar kemungkinan terjadi pergeseran gigi. Usaha untuk mencegah pergesaeran gigiyang diakibatkan oleh premature loss adalah dengan menggunakan alat space
maintainer . Space maintainer yang paling baik untuk gigi desidui adalah gigi itu
sendiri, sehingga harus dilakukan usaha untuk mempertahankan gigi desidui dalam
rongga mulut, tetapi jika tidak memungkinkan maka dibuat space maintainer (Andlaw
dan Rock, 1992).
4
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 5/16
II.TINJAUAN PUSTAKA
1. Space Maintainer
Space maintainer adalah alat yang bersifat pasif dan berfungsi untuk menjaga
jarak mesiodistal, ruangan akibat pencabutan gigi desidui yang terlalu awal dan
memelihara gerak fungsional. Space maintainer dapat digunakan untuk mencegah
pergeseran gigi kearah mesial dari gigi molar petama permanen. Space maintainer akan
dilepas jika alat tersebut akan menghalangi erupsi gigi permanen dibawahnya (Andlaw
dan Rock, 1992).
Menurut Finn(1973), space maintainer diperlukan apabila:a. Gigi m2 dicabut sebelum P2 siap menggantikan
b. Gigi m 1 tanggal terlalu awal tidak mutlak membutuhkan space maintainer
c. Kasus anodonsia P2 membiarkan M1 menutup celah
d. Anodonsia I2 dibiarkan agar C dapat menempati ruang yang ada
e. Pemasangan s pace maintainer anterior dilakukan untuk menghilangkan
kebiasaan buruk dan tujuan psikologis
f. M1 tanggal sebelum M2 erupsi maka ruang yang ada dibiarkan saja agar gigi M2
menempati ruang yang kosong, jika M2 sudah erupsi maka ruang yang ada harus
dipertahankan
g. Pencabutan m2 menjelang erupsi gigi M1 dibuatkan space maintainer berupa
plat dengan labial arch dengan gigi tiruan m2
h. Space maintainer aktif sering digunakan untuk mendesak M1 ke arah distal
Menurut Snawder (1980), penyebab kehilangan atau penyempitan ruang adalah
sebagai berikut :
a. Premature Loss
b. Mesial Drifting Tendency
c. Distal adjustment dari gigi anterior mandibula
d. Ankylosis dan Congenitaly missing teeth
Kontra indikasi untuk space maintainer adalah sebagai berikut :
a. Tulang alveolus diatas gigi pengganti tidak ada dan cukup ruang untuk erupsi
b. Tersedia cukup ruang dan tidak ada gejala adanya penutupan ruang
5
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 6/16
c. Terdapat beda yang cukup besar antara pencabutan dengan yang diperlukan
untuk perawatan ortodonsia
d. Gigi pengganti tidak ada dan penutupan ruang diinginkan
Klasifikasi space maintener adalah sebagai berikut :
a. Fixed dengan bands
b. Fixed tanpa dengan bands
c. Removable dengan bands
d. Removable tanpa bands
e. Functional
f. Non functional Syarat space maintainer adalah sebagai berikut :
a. Mampu mempertahankan jarak mesio distal
b. Tidak menggangu gigi yang sedang permanen dan gigi menuju oklusi
c. Mudah dibersihkan dan mudah dipelihara
d. Bentuk alat sederhana dan tidak menggangu fungsi bicara, menelan dan
mengunyah
e. Memberi cukup ruang untuk meluruskan erupsi gigi permanen
Fungsi spacing pada gigi desidui adalah sebagai berikut :
a. Membebaskan crowding gigi I permanen yang lebih besar erupsi
b. Memungkinkan erupsi gigi C dan P
c. Memungkinkan mesial shift molar petama permanen jika dipelukan untuk okusi
klas I Angle
2. Analisis Panjang Lengkung
Memperkirakan kebutuhan gigi permanen yang akan erupsi
a. Nance Analysis
Gigi yang dipilih : III, IV, V dan 3, 4, 5 = Lee Way Space
Lee Way Space adalah space yang ada akibat selisih besar jumlah ukuran
mesiodistal gigi III, IV, V dan 3, 4, 5
6
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 7/16
b. Moyer’s mixed dentition analysis
Dasar pemikiran adalah adanya korelasi antara satu kelompok gigi
kelompok gigi yang lain dalam satu regio. Gigi yang dipakai sebagai
pedoman adalah gigi 21 12 (McDonald, 1994).
3. Analisis Ruang
Perkiraan ukuran gigi yang belum erupsi dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
UGD M x UGD R O”
X = -------------------------------
UGD R O
Keterangan :
X : Ukuran gigi dalam mulut yang belum erupsi
UGD M : Ukuran ruang dalam mulut atau pada study model
UGD R O” : Ukuran gigi dalam rontgen foto yang belum erupsi
UGD R O : Ukuran ruang dalam rontgen foto
4. Removable Space Maintainer
Indikasi : Premature Loss dari gigi molar desidui atau seri dimana kekurangan
lengkung akan diantisipasi
Kontra indikasi
a. Pasien alergi terhadap resin akrilik dan pasien tidak kooperatif
b. Diketahui beberapa gigi akan erupsi setelah alat dipasang
Keuntungan removable Space Maintainer :
a. Lebih estetik dan mudah dalam penyesuaian
b. Mudah dibersihkan dan dapat digunakan untuk fungsional
c. Alat sederhana dan hanya diperlikan waktu yang singkat dalam pembuatannya
d. Tekanan yang diberikan lebih ringan
Kerugian dari removable Space Maintainer adalah :
a. Kemungkinan hilang dan tidak digunakan oleh pasien
b. Mudah rusak jika tidak hati-hati
c. Dapat menghambat perkembangan rahang arah lateral (Snawder, 1980).
7
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 8/16
III. LAPORAN KASUS
A. IDENTIFIKASI KASUS
Nomor Kartu = A-45146
Tanggal pemeriksaan = 20 September 2007
Nama pasien = Anisa Ernis Rahmadini
Tempat/Tgl lahir = Wonosobo, 24 April 2001
Umur/Jenis Kelamin = 8 tahun /Perempuan
Sekolah = SD Sinduadi I
Nama orang tua = Bpk. Soemarsono
Alamat = Karanganyar, Sinduadi Sleman
B. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Motivasi:
Pasien datang atas anjuran operator
Keluhan utama (CC):
Pasien datang karena ingin mencabutkan gigi belakang kanan bawah yang tinggal
berlubang
Kedaaan sakit sekarang (PI):
Gigi tidak terasa sakit lagi
Riwayat gigi (PDH):
Gigi belakang kanan bawahsudah lama berlubang, pernah sakit dan bengkak tapi
sekarang tidak terasa sakit lagi.
8
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 9/16
Riwayat kesehatan umum (PMH):
Belum pernah menderita sakit yang mempengaruhi tumbuh kembang.
Riwayat kesehatan keluarga (FH):
a. Gigi = - Ayah : susunan gigi rapi dan teratur
- Ibu : susunan gigi rapi.
b. Umum = - Ayah : Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik.
- Ibu : Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik.
Pencegahan penyakit gigi
a. Menyikat gigi : 3x sehari, pada waktu mandi pagi, mandi sore dan malam hari.
b. Topikal aplikasi fluor : tidak
c. Tablet fluor : tidak
d. Kumur-kumur : Ya
e. Air minum : sumur
C. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Keadaaan umum : sehat
Penampilan : kooperatif dan komunikatif
Berat badan : 22 kg
Tinggi badan : 120 cm
D. PEMERIKSAAN LUAR MULUT
Bentuk muka : simetris, tak ada kelainan
Bibir : simetris, tak ada kelainan
Pipi : simetris, tak ada kelainan
9
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 10/16
Kelenjar limfe : tidak teraba
Lain-lain : -
E. PEMERIKSAAN DALAM MULUT
Mukosa : normal, tak ada kelainan
Lidah : normal, tak ada kelainan
Gusi : normal, tak ada kelainan
Langit-langit : normal, tak ada kelainan
Dasar mulut : normal, tak ada kelainan
F. JARINGAN KERAS
Oklusi : Klas I Angle
G. PEMERIKSAAN GIGI-GELIGI7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
H. KEBERSIHAN MULUT
PHP-M : 20 (sedang)
10
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 11/16
I. DIAGNOSE GIGI-GELIGI :
ELEMEN PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
V
Terdapat kavitas di permukaan
oklusal, bukal, lingual dan mesial
dengan kedalaman pulpa
Palpasi = -- perkusi =+ sondasi
= + CE = +
Gangren
disertai pulpa
polip
exo
IVGigi tinggal akar Radices exo
III
Terdapat kavitas di permukaan
mesiobukal dan distolingual
dengan kedalaman dentin
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
Karies dentin
dengan
insensitif dentin
opdent
II
Terdapat kavitas di permukaanmesiobukal dan distal dengan
kedalaman dentin
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
Karies dentin
dengan
insensitif dentin
opdent
I
Terdapat kavitas di permukaan
distal dan mesial dengan
kedalaman dentin
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
Karies dentin
dengan
insensitif dentin
opdent
I
Terdapat kavitas di permukaan
distal dan mesial dengan
kedalaman dentin
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
Karies dentin
dengan
insensitif dentin
opdent
11
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 12/16
II
Terdapat kavitas di permukaan
distal dan mesial dengan
kedalaman dentin
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
Karies dentin
denganinsensitif dentin
opdent
III
Terdapat kavitas di seluruh
permukaan gigi dengan kedalaman
pulpa
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
gangren endo
IV
Terdapat kavitas di seluruh
permukaan gigi dengan kedalaman
pulpa disertai kegoyahan
Sondasi = -- Perkusi = --
Palpasi = -- CE = +
Gangrene
disertai luksasi
derajat 1
exo
V
Terdapat kavitas di permukaan
mesiooklusal dan distoklusal
dengan kedalaman pulpa
Palpasi = -- perkusi = --
sondasi = -- CE = --
Gangren
disertaiginggiva polip
exo
IV
Terdapat kavitas di permukaan
mesial dengan kedalaman dentin
Palpasi = -- perkusi = --
sondasi = -- CE = +
karies dentin
dengan
insensitif dentin
Opdent
III
Terdapat kavitas di permukaan
mesial dan distal dengan
kedalaman dentin
Palpasi = -- perkusi = --
sondasi = -- CE = +
Karies dentin
dengan
sensitive dentin
Opdent
12
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 13/16
II
Terdapat kavitas di seluruh
permukaan gigi dengan kedalaman
dentin
Palpasi = -- perkusi = -- sondasi
= -- CE = +
Karies dentin
denganinsensitif dentin
Opdent
I
Gigi tinggal akar Radiks exo
IGigi tinggal akar Radiks exo
II
Terdapat kavitas di seluruh
permukaan gigi dengan kedalaman
dentin
Palpasi = -- perkusi = -- sondasi
= -- CE = +
Karies dentin
dengan
insensitif dentin
Opdent
III
Terdapat kavitas di permukaan
distal dengan kedalaman dentin
Palpasi = -- perkusi = -- sondasi= -- CE = +
Karies dentin
dengan
insensitif dentin
Opdent
IV
Terdapat kavitas di permukaan
mesial dan distal dengan
kedalaman dentin
Palpasi = -- perkusi = -- sondasi
= + (ngilu) CE = +
Karies dentin
dengan sensitif
dentin
Opdent
J. RENCANA PERAWATAN :
1. Exodonsia
2. Endo
3. Opdent
4. TA
5. Space maintainer
6. Kontrol
13
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 14/16
IV. RENCANA PERAWATAN
1) Pembuatan Model Studi dan Model Kerja
Pencetakan rahang atas dan rahang bawah untuk pembuatan model studi dan model
kerja dilakukan pada tanggal 17 November 2009.
2) Pengukuran dan Perhitungan
a. memperkirakan besarnya gigi yang belum erupsi
6 : 11,6 mm
6 ‘: 15,6 mm 5 = __11,6 mm __ x 9 mm = 6,69 mm
5 ‘ : 9 mm 15,6 mm
5 ‘: 9,5 mm 5 = __11,6 mm __ x 9,5 mm = 7,06 mm
15,6 mm
2 ‘: 8 mm 2 = __11,6 mm __ x 8 mm = 5,95 mm
15,6 mm
c. Menghitung jarak antara distal I2 sampai mesial M1 yang akan ditempati gigi
3 4 5 dengan cara sebagai berikut :
Panjang lengkung ideal rahang bawah : 61,6 mm
Jarak antara distal I2 sampai mesial M1 rahang bawah kiri
= ½ panjang lengkung ideal RB – ( I1+I2 )
= 30,8 mm – ( 5,4 mm + 5,9 mm ) = 19,5 mm
Kesimpulan :
Jarak M1 – I2 rahang atas kiri ( 19,5 mm ) > jumlah ukuran 3 4 5 yang akan erupsi
( 24 mm ). Kelebihan ruang = 26,45 – 24 = 2,45 mm.
14
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 15/16
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa ruang yang diperlukan untuk erupsi
gigi 3 4 5 rahang atas kiri adalah cukup, sehingga untuk mempertahankan ruang
tersebut sampai gigi permanen penggantinya erupsi diperlukan penggunaan alat
space maintainer
3) Desain Alat
Keterangan :
1. Busur labial2. C klamer
3. Plat akrilik
4. Pipa plastik
4) Insersi Alat, dilakukan pada tanggal 5 November 2007
5) Kontrol
Kontrol dilakukan tiga kali, yaitu pada hari ke-2, ke-12, dan ke-30 setelah
pemakaian alat untuk melihat perkembangan determinasi lengkungnya.
V. PROGNOSA
Prognosa dari kasus ini adalah baik, karena :
1. Pasien kooperatif dan komunikatif, serta memiliki kesadaran dan kemauan yang
tinggi terhadap perawatan yang akan dilakukan.
2. Keluarga pasien ikut mendukung dan memotivasi anak, sehingga diperkirakan
perawatan akan berjalan lancar dan berhasil
DAFTAR PUSTAKA
15
5/11/2018 laporan SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-sm 16/16
Andlaw, R.J., Rock, W.P., 1992. Perawatan Gigi dan Anak , Edisi 22, WidyaMedika,
Jakarta
Finn, S.B., 1973. Clinical Pedodontic, 4th ed ., W.B. Sounders Co., Philadelphia
Kennedy, D.B., 1992. Konservasi Gigi Anak(terj.),edisi 3, E.G.C.,Jakarta
Mc Donald, R.E., Avery, D.R., 1994. Dentistry for the Child and Aldolescent , Sixth
edition, Mosby,St.Louis
Snawder, K.D., 1980. Handbook of Pedodontic.The C.V.Mosby Co.,St.Louis
16