Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

68
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional memfokuskan perhatiannya pada dunia pendidikan Indonesia dengan mengalokasikan 20 % dana APBN untuk bidang pendidikan. Hal ini menunjukan keseriusan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas dan kecakapan masyarakat dan tenaga pendidik Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia bukan diakibatkan oleh rendahnya input pendidikan, akan tetapi diakibatkan oleh proses pendidikan yang tidak maksimal, rendahnya kualitas dan kurangnya tenaga guru dalam suatu lembaga pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya peserta didik yang tidak lulus UAN dengan standar nilai yang ditetapkan dari pusat. 1

Transcript of Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Page 1: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional

memfokuskan perhatiannya pada dunia pendidikan Indonesia dengan

mengalokasikan 20 % dana APBN untuk bidang pendidikan. Hal ini

menunjukan keseriusan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas

dan kecakapan masyarakat dan tenaga pendidik Indonesia. Rendahnya

kualitas pendidikan Indonesia bukan diakibatkan oleh rendahnya input

pendidikan, akan tetapi diakibatkan oleh proses pendidikan yang tidak

maksimal, rendahnya kualitas dan kurangnya tenaga guru dalam suatu

lembaga pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya

peserta didik yang tidak lulus UAN dengan standar nilai yang ditetapkan dari

pusat.

Proses yang tidak sempurna mengakibatkan kualitas produk yang tidak

baik. Proses pendidikan di sekolah terletak di tangan guru, bagaimana

melaksanakan pembelajaran, penguasaan materi, komunikasi yang dilakukan

kepada peserta didik, memberi motivasi belajar, menciptakan pembelajaran

yang kondusif, mengelola pembelajaran jika kualitas yang dimiliki guru

rendah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan

secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen. Pada beberapa

1

Page 2: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

wilayah penyelenggaraan pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan,

terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Secara singkat dapat diuraikan beberapa permasalahan

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia terutama di daerah 3T antara lain

adalah permasalahan Pendidik, seperti kekurangan Jumlah guru (Shortage),

distribusi tidak seimbang (Unbalanced distribution), kualifikasi di bawah

standar (under qualification), kurang kompeten (low competences), serta

ketidaksesuaian antara pendidikan dengan bidang yang diampu (mismatched).

Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, pengelolaan

pendidikan di Indonesia khususnya peningkatan mutu pendidikan di daerah

3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam

mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat maju

bersama sejajar dengan daerah daerah lainnya di Indonesia. Hal ini perlu

diperhatikan mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam

memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka percepatan

pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama

Mencerdaskan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan

Profesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2)

Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja

Nyata di Daerah 3T-dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Program

2

Page 3: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif), (5)

Program S-1 Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT).

Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai

permasalahan pendidikan di daerah 3T. Program SM-3T sebagai salah satu

Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para

Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan

selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk

membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru

profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap

sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat

maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para

pendiri bangsa Indonesia.

B. Pengertian

Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk

berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T

selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan

dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

C. Tujuan

1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama

kekurangan tenaga pendidik.

2. Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga

terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati,

3

Page 4: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab

terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam

mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.

3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk

mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T.

4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program

Pendidikan Profesi Guru (PPG).

D. Ruang Lingkup SM- 3T

1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan

bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat.

2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.

3. Melakukan kegiatan ekstra kurikuler.

4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di

sekolah.

5. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program

pembangunan pendidikan di daerah 3T.

6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.

E. Landasan Yuridis

1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

4

Page 5: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Konselor.

7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi

Guru Prajabatan.

8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi

Guru bagi Guru Dalam Jabatan.

9. Kepmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang Penetapan LPTK

Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.

10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor

64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan

Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).

11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara

Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).

F. Waktu Pelaksanaan

Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan

untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T,

5

Page 6: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

dilanjutkan dengan Program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK

penyelenggara.

Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, dimulai Desember

2011 sampai dengan November 2012, sedangkan untuk pelaksanaan Program

PPG direncanakan dimulai Januari 2013.

G. Peserta, LPTK Penyelenggara, dan Daerah Sasaran

1. Peserta

Peserta Program SM-3T tahun 2011 ditetapkan dengan persyaratan sebagai

berikut.

a. Lulusan S-1 Kependidikan 4 tahun terakhir (2008, 2009, 2010, 2011)

dari program studi yang terakreditasi, dan memiliki bidang keahlian

sesuai dengan mata pelajaran yang dibutuhkan.

b. IPK minimal 2,75.

c. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

d. Bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan

dengan surat dari pejabat yang berwenang.

e. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari

kepolisian.

f. Belum menikah dan bersedia tidak akan menikah selama mengikuti

Program SM-3T.

g. Memiliki motivasi dan semangat pengabdian yang tinggi.

6

Page 7: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

h. Mampu menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat di daerah

sasaran.

i. Diutamakan yang memiliki pengalaman organisasi

kemahasiswaan/UKM.

2. LPTK Penyelenggara

Pendaftaran calon peserta dapat dilakukan secara online melalui tautan berikut

a. Universitas Negeri Medan (Unimed)

b. Universitas Negeri Padang (UNP)

c. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

d. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung

e. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

f. Universitas Negeri Semarang (Unnes)

g. Universitas Negera Surabaya (Unesa)

h. Universitas Negeri Malang (UM)

i. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja

j. Universitas Negeri Makassar (UNM)

k. Universitas Negeri Manado (Unima)

l. Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

3. Daerah Sasaran

Daerah Sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk kategori daerah

3T di empat provinsi, yaitu Provinsi Aceh, NTT, Sulawesi Utara, dan Provinsi

Papua. Kabupaten yang ditetapkan sebagai sasaran Program SM-3T adalah

7

Page 8: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

kabupaten yang telah memberikan respon terhadap Program Maju Bersama

Mencerdaskan Indonesia.

Untuk daerah kabupaten Manggarai Timur, meliputi:

I. Kecamatan Poco Ranaka

a. SMPN Satap Pocong

b. SDI Wae Buka

c. SDK Menggol

d. SMPN Satap Helung

e. SDI Tangkul

II. Kecamatan Elar

a. MTs. Nurul Amin Rangke

b. SMPN 6 Elar

c. Satap Watu Ling

d. SMAN 1 Elar

e. SMPN 2 Elar

III. Kecamatan Borong

a. SDI Rama

b. SMPN Satap Rondowoing

IV. Kecamatan Sambi Rampas

a. SMPN 2 Sambi Rampas

b. SDI Baras

c. SMPN Satap Baras

8

Page 9: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

d. MA. Swasta Amalia Pota

e. MIS Sa-atil Bahri Pota

f. MTs. Ar-Rahimiyah Pota

g. MTs. Negeri Pota

h. SMPK Teratai Pota

V. Kecamatan Kota Komba

a. SDK Watu Weri

b. SMPN 3 Kota Komba

VI. Kecamatan Lamba Leda

a. MIS Nurul Iman Waso Lamba Leda

b. MTs. Al – Hikmah Lamba Leda

c. SDN Tembak Lamba Leda

d. SMPN 7 Lamba Leda

9

Page 10: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

BAB IIKONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN

Daerah sasaran yang dimaksud yaitu SMP Neg 6 Elar yang terletak di

Kampung Runus - Desa Langgasai, Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur,

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berikut ini dijelaskan kondisi objektif daerah

sasaran :

a. Kondisi Geografis

1. Kondisi Umum

Kabupaten Manggarai terletak di bagian tengah pulau Flores. Secara

geografis wilayah Kabupaten Manggarai terletak diantara 80  LU  - 80.30

LS dan 119, 300 –12, 300  BT. Kebupaten Manggarai dulunya hanya satu

kabupaten, tetapi sekarang sudah dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu

Manggarai (Induk) dengan ibu kota Ruteng, Manggarai Barat (2003) ibu

kota Labuan Bajo dan Manggarai Timur (2006) Ibu Kota Borong.

Gabungan dari tiga kabupaten ini namanya adalah Manggarai Raya.

Walaupun secara administratif telah dibagi tetapi tetap saja tiga kabupaten

hal ini mempunyai nilah historis dan kultural yang sama. Kondisi

Geografis dari ketiga kabupaten (Manggarai Raya) ini juga tidak terlalu

beda hampir disetiap sektor mempunyai kesamaan. Batas-batas wilayah

Manggarai Raya keseluruhan adalah sebagai berikut: Barat dengan

Kabupaten Selat Sape, Utara dengan Laut Flores, Timur dengan Wae

Mokel, Selatan dengan Laut Sawu. Sedangkan kabupaten Manggarai

10

Page 11: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Timur batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut; Barat berbatasan

dengan Kabupaten Manggarai, Timur dengan Wae Mokel, Utara dengan

Laut Flores dan selatan berbatasan dengan Laut Sawu.

Kondisi umum Kecamatan Elar sebagai wilayah kerja penulis yaitu

sebagai berikut; Luas wilayah kecamatan Elar 587, 99 km2. Kecamatan

Elar ini terletak di wilayah utara Kabupaten Manggarai Timur dengan

jarak tempuh dari kota Kabupaten Manggarai Timur (Borong) kurang

lebih 105 km dengan waktu 6 jam perjalanan menggunakan Roda Empat.

a. Batas – batas wilayah Kecamatan Elar adalah :

Timur : Kabupaten Ngada

Barat : Kecamatan Sambi Rampas

Utara : Laut Flores

Selatan : Kecamatan Kota Komba

b. Data Ketinggian/Topografi Wilayah

Dataran sampai berombak : 15%

Berombak sampai berbukit : 35%

Berbukit sampai bergunung : 50%

2. Kondisi Sekolah

SMP Negeri 6 Elar merupakan sekolah menengah pertama Negeri di

kecamatan Elar, berdiri sejak sejak Tahun 2007. Sekolah ini terletak pada

sebuah bukit kecil di dalam Dusun Runus Desa Langgasai. Karena

keadaannya itu pada musim hujan sekolah ini selalu dipenuhi dengan

11

Page 12: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

lumpur karena jalan menuju sekolah (ke kantor dan kekelas-kelas) belum

di telfors atau di lapen.

a.Luas sekolah

Luas tanah : 34.216 m2 atau 3,4 ha

b. Batas-batas sekolah

Utara : Jalan Raya

Selatan : Kebun Warga

Timur : Jalan Raya

Barat : Tanah Warga

c.Rute Perjalanan ke Sekolah

Dari kota kabupaten ke sekolah perjalanannya melewati tiga

Kecamatan yaitu Kecamatan Borong, Poco Ranaka dan Kota Komba.

Kendaraan yang digunakan adalah oto kol (mobil truk yang di

modifikasi menjadi mobil penumpang) yang jadwal perjalanan dua (2)

kali dalam seminggu dengan jarak tempuh 6-7 jam perajalanan.

Sementara itu, jarak tempat tinggal penulis dengan sekolah yaitu

sekitar 2 Km. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 40 menit.

Sedangkan Guru dan Siswa SMPN 6 Elar juga ke sekolah dengan jalan

kaki

.

12

Page 13: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

b. Kondisi Demografis

1. Kondisi Demografis wilayah

Kecamatan Elar

Gambaran umum demografis kecamatan Elar tahun

a. Jumlah Penduduk : 32.729 jiwa

b. Struktur Usia

Tabel 3.1. Daftar Jumlah Penduduk Kecamatan Elar Berdasarkan Struktur Usia.No Struktur usia

(Tahun)Laki – laki

(Jiwa)Perempuan

(Jiwa)Jumlah(Jiwa)

1. 0 – 4 1.912 1.937 3.8492. 5 – 9 1.713 1.668 3.3813. 10 – 14 1.644 1.565 3.2094. 15 – 19 1.607 1.527 3.1345. 20 – 24 1.381 1.331 2.7126. 25 – 29 1.216 1.293 2.5097. 30 – 34 1.233 1,254 2.4878. 35 – 39 1.200 1.172 2.3729. 40 – 44 1.149 1.110 2.25910. 45 – 49 1.034 946 1.98011. 50 – 54 834 850 1.68412. 55 – 59 585 569 1.15413. 60 – 64 457 435 89214 65 – 69 294 294 58815. 70 – 74 175 156 33116. ¿75 126 129 255

Total 16.560 16.236 32.796Sumber: Kantor Kecamatan Elar

Grafik 3.1. Sebaran Penduduk Kecamatan Elar Berdasarkan Jenis kelamin.

13Laki-laki Perempuan16000

16100

16200

16300

16400

16500

16600 16560

16236

Sebaran Penduduk Kecamatan Elar

Jenis Kelamin

Jml P

endu

duk

Page 14: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

2. Kondisi Demografis Sekolah

a. Jumlah Siswa

Jumlah siswa SMPN 6 Elar selama 5 tahun terakhir sejak tahun

pelajaran 2007/2008 sampai dengan 2011/2012 adalah 1181 orang

sesuai dengan tabel di bawah ini.

Tabel 3.2. Daftar Jumlah Siswa SMPN 6 Elar tahun ajaran 2007/2008 – 2011/2012.

NOTahun

Pelajaran

Jumlah SiswaKetAwal TA Akhir TA

L P Jml L P Jml1 2 3 4 5 6 7 8 91 2007/2008 99 78 177 104 78 182 Data

terakhir bulan februari 2012

2 2008/2009 128 112 240 123 113 2363 2009/2010 133 131 264 129 129 2584 2010/2011 146 113 259 138 108 2465 2011/2012 135 120 255 139 120 259

Sumber: Data SMPN 6 Elar

Grafik 3.2. Jumlah siswa SMPN 6 Elar dalam 5 tahun terakhir.

14

2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/20120

50

100

150

200

250

300

177

240264 259 255

182

236258

246259

Jumlah siswa SMPN 6 Elar 2007/2008 - 2011/2012

Awal TAAkhir TA

Tahun Ajaran

Jum

lah

Sisw

a

Page 15: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

b. Jumlah Guru

Jumlah guru 20 orang terdiri dari 3 orang guru PNS (1 orang

menjabat sebagai Kepala Sekolah), 8 orang guru hononer, dan 9 orang

guru SM-3T. Untuk tugas administrasi dibantu oleh 1 orang tata usaha.

Sesuai tabel di bawah ini.

Tabel 3.3. Daftar Keadaan Guru SMPN 6 Elar tahun ajaran 2012/2013.

No NAMAJENIS

KELAMIN StatusMata Pelajaran Yang

diajarkanL P

1 Sambur Sebastianus NIP: 196411131992031010Watu, 13-11-1964

L PNS BP/BK sebanyak 38 Siswa

2 Tobias Ndiwal, A.MdNIP: 196406302007011011Tirus, 30-06-1964

L PNS - IPS- BP/BK

Sebanyak 132 siswa 3 Veronika Elen, S.Ag

NIP: 198604252011012017Riton, 25-04-1986

P PNS - Agama Katolik- Keterampilan

4 Drs. Stanislaus BauManggarai, 28-11-1960

L GTT - PKn- Mulok

5 Thadeus TalimTimbang, 03-06-1963

L GTT - Agama Katolik- Seni Budaya

6 Hubertus Loking, S.PdPau’a, 03-12-1971

L GTT IPA

7 Bonifasius Tala, A.MaLando, 05-06-1983

L GTT Matematika

8 Serina Salju, S.PdNterlango, 31-01-1980

P Kontrak Daerah

Bahasa Inggris

9 Timotius Sarong, S.PdWatu Seong, 26-01-1986

L GTT PJOK

10 Mikael Fidelis, S.PdTaga, 20-12-1985

L GTT Bahasa Indonesia

11 Reliana Nawal, S.PdPaleng Pau, 02-12-1988

P GTT IPS

12 Erlin Saputra, S.PdBantaeng, 08-05-1988

L SM-3T PJOK

13 Tamsil, S.PdTallo, 04-01-1986

L SM-3T Matematika

14 Akmal, S.PdToroliya, 07-12-1984

L SM-3T Bahasa Indonesia & Keterampilan

15

Page 16: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

15 Islamuddin Syam, S.PdSinjai, 11-04-1988

L SM-3T IPA

16 Seni Hajar baharuddin, S.pdManuba, 27-07-1986

P SM-3T Bahasa inggris & Keterampilan

17 St. marwah, S.PdMare, 27-10-1976

P SM-3T PKN

18 Erniwati, S.PdU. Pandang, 31-12-1989

P SM-3T IPS

19 Feliks I. Bawaedah, S.PdPantuge, 08-09-1986

L SM-3T - Penjaskes- SBK

20 Margaretha plewang, S.PdCancar, 19-11-1986

P SM-3T - Bahasa Inggris- Keterampilan

Sumber: Data SMPN 6 Ela

Tabel 3.4. Daftar Keadaan Tenaga Administrasi SMPN 6 Elar tahun ajaran 2012/2013

No NamaJenis

KelaminStatus Jabatan

1 Maria Goreti Menggo, A.Md P PTT KTU

Sumber: Data SMPN 6 Elar

c. Perkembangan Sekolah

Sejak berdirinya SMPN 6 Elar ini pada tahun 2007 terdiri dari 3

(tiga) ruang kelas dan 1 (satu) kantor. Keadaan ini sungguh sangat

memprihatinkan karena ruangan yang ada tidak cukup untuk menampung

siswa yang ada.

c. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya

1) Kondisi Sosial

Keadaan sosial masyarakat di daerah ini memiliki beberapa karakteristik

diantaranya:

a. Interaksi diantara warga masyarakat dilakukan dengan baik. Hal ini

ditandai dengan adanya pergaulan yang baik dan akrab, serta saling

16

Page 17: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

menyapa diantara mereka. Kondisi ini menciptakan masyarakat yang

aman dan tertib.

b. Rasa kekeluargaan yang tinggi terbukti dengan sikap saling membantu

dan rasa prihatin antar warga masyarakat. Dalam masyarakat kami

menemukan masyarakat sering berbagi bahan makanan yang mereka

tanam di kebun seperti pisang, ubi, dan sayuran secara sukarela.

c. Adanya sikap saling menyayangi. Sikap ini dapat dilihat bila terjadi

kematian seorang warga desa atau kampung maka hampir semua

warga desa/ kampung tersebut pergi melayat jenazah tersebut dengan

membawa uang atau beras sebagai sumbangan.

2) Kondisi Ekonomi

Sebagian besar penduduk di daerah ini adalah para petani

sedangkan sebagian kecilnya adalah para pegawai dan pedagang.

a. Petani

Sebagian besar petani di daerah ini mengerjakan kebun kopi,

kemiri dan coklat. Tetapi pendapatan para petani tidak menentu.

Hal ini bergantung pada hasil panennya serta permintaan dari

masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan untuk kebutuhan

sehari-hari seperti sayur-sayuran, masyarakat peroleh dari kerja

kebun mereka sendiri. Hampir tiap kepala keluarga di daerah ini

memiliki kebun sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari.

17

Page 18: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Adapun persawahan digarap setelah musim penghujan, sekitar

bulan Desember-Januari. Daerah persawahan yang letaknya jauh

dari kampung menyebabkan para petani harus menginap di pondok

yang ada di sawah selama proses penggarapan sawah dilakukan.

b. Pegawai

Seperti yang kita ketahui bahwa pendapatan para pegawai itu

sudah dipastikan untuk setiap bulannya. Para pegawai di daerah ini

bervariasi. Ada yang berprofesi sebagai guru, baik guru SD

maupun guru SMP, serta ada pula pegawai yang bertugas di

puskesmas. Semua pegawai tentunya mempunyai pangkat atau

golongannya tersendiri. Hal ini akan sangat berpengaruh pada

penghasilan mereka setiap bulan.

c. Pedagang

Beberapa orang penduduk Desa Langga Sai berprofesi sebagai

pedagang. Pedagang membeli hasil pertanian dan perkebunan

warga setempat yang kemudian di jual lagi ke kota. Para pedagang

ini bekerja sama dengan sopir-sopir oto kol dalam hal

pendistribusian barang dagangan.

3) Kondisi Budaya

Dalam kondisi budaya, masyarakat Elar pada umumnya masih

sangat kental dengan sistem kebudayaan dulu (old culture/tradition).

Masyarakat di daerah ini sangat kental dengan budayanya. Untuk urusan-

18

Page 19: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

urusan penting, masyarakat harus meminta pendapat dari tua adat sebelum

mengambil keputusan. Seperti yang kami alami ketika pertama kali datang

ke sekolah, kami disambut secara adat yang di kenal dengan istilah “kepok

botol”. Dalam acara ini biasanya ayam yang diberikan disembelih di

tempat acara dan diadakan minum tuak bersama, tetapi karena perbedaan

keyakinan maka ayam yang diberikan kami bawa pulang dan minum tuak

bersama hanya dilakukan oleh masyarakat setempat saja. Hal ini juga

mencerminkan sikap toleransi yang sangat besar dari masyarakat.

Selain itu, masyarakat di daerah ini juga masih sangat menjunjung

tinggi budaya gotong royong dan kekeluargaan. Hal ini terlihat ketika ada

salah satu anggota keluarga yang memiliki suatu hajat maka keluarga yang

lain memberikan bantuan yang sudah ditentukan oleh yang memiliki hajat

dengan melihat kemampuan keluarga yang lain. Acara penentuan jumlah

bantuan tiap anggota tergantung hubungan kekerabatan yang disebut

“Anak Rona dan Anak Wina”

Selain itu bentuk lain dari budaya gotong royong di daerah ini

adalah diadakannya pesta sekolah. Jika ada anak salah satu warga yang

akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, misalnya ke

universitas, maka biasanya keluarga anak tersebut akan melaksanakan

acara yang disebut pesta sekolah. Pesta Sekolah yang dimaksud di sini

adalah : pesta yang pelaksanaanya dilakukan di rumah keluarga yang baru

akan melanjutkan anaknya ke bangku perkuliahan dan keluarga yang

19

Page 20: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

anaknya akan menghadapi Wisuda, Sehingga seluruh masyarakat desa

langgasai dengan antusias mengikuti acara ini,acara ini di isi dengan

pemungutan biayaya jabat tangan dan bagi masyarakat yang mempunyai

bakat menyanyi, di beri kesempatan untuk menyumbangkan lagu, selain

itu juga ada acara dansa,penjualan minuman keras, rokok, dll. Dalam pesta

ini masing-masing sudah ditargetkan : menyanyi perlagu/ solo Rp.20.000,

duet Rp. 10.000, sedangkan dansa 5000/orang minuman keras Rp. 65.000,

rokok Rp.20.000 sedangkan yang lainya Rp. 10.000. Pesta ini bukan hanya

di lakukan satu kali,tetapi dilaksanakan sampai generasi – generasi yang

berikutnya yang akan melanjutkan perkuliahan.

d. Kondisi Sosial, ekonomi dan Budaya Sekolah

Kondisi sosial sekolah yang dialami penulis selama beberapa bulan

di lapangan sangat bagus dan menyenangkan. Hubungan antara guru

dengan guru sangat terjaga dan betul-betul sebagai sebuah lembaga tanpa

masalah. Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah selalu bercanda tawa dan

bekerja sama dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Begitu pula

hubungan guru dengan orang tua siswa, selama ini yang penulis amati

tidak ada sesuatu masalah berkitan dengan hubungan guru dan orang tua

siswa. Ini terbukti dengan beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat

sekolah tidak pernah ditolak oleh orang tua siswa walaupun kebijakan

yang dibuat harus dimusyawarahkan dengan orang tua siswa.

20

Page 21: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Hubungan antara siswa dengan guru juga tidak ada bedanya, dalam

lingkungan sekolah mereka menghormati guru sebagai orang tua dan

pendidik mereka walaupun ada saat tertentu mereka membuat guru marah.

Setelah jam sekolah guru dan siswa sering berkumpul sebagai teman.

Untuk masalah-masalah sosial siswa dengan siswa selama beberapa bulan

ini belum pernah terjadi, segala sesuatunya berjalan aman dan damai,

sesama siswa selalu bekerja sama dan bergaul satu sama lainya.

Keadaan ekonomi siswa sangat variatif karena 98% Siswa adalah

anak para petani. Keadaan ini yang berdampak pada; (1) pembayaran uang

sekolah/komite, OSIS/ Pembangunan, dan sebagainya. Selama ini sering

adanya intruksi dari sekolah untuk pembayaran kewajiban siswa yang

disebutkan diatas. (2) siswa/siswi tidak memiliki buku pegangan atau buku

referensi lainnya karena keterbatasan biaya, mereka hanya mengharapkan

catatan yang diberikan guru.

Kondisi budaya sekolah juga sangat nampak. Hal ini dapat dilihat

dari tradisi dan kebiasaan yang dibuat sekolah seperti:

1) Kegiatan olahraga bersama setiap Jum’at dan minggu sore di

lapangan bola kaki di kampung Runus, Desa Langga Sai Kecamatan

elar.

2) Setiap tahun sekolah selalu melaksanakan upacara memperingati hari

kemerdekaan RI

3) Berpartisipasi dalam kegiatan Paskah.

21

Page 22: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

4) Kerja bakti setiap hari jum’at pertama dalam bulan dengan

pemerintah Desa dan masyrakat Desa Langga Sai.

5) Setiap tahun membuat kegiatan perlombaan memperingati

HARDIKNAS yaitu sebelum tanggal 2 Mei.

6) Setiap tahun mengadakan kegiatan bulan bahasa setiap bulan

Oktober.

7) Mengadakan kegiatan perlombaan dalam rangka memperingati

HAORNAS.

e. Kondisi Pendidikan

1. Kondisi Pendidikan Wilayah

Kesadaran akan pendidikan masyarakat di wilayah ini terutama

generasi muda sudah mulai berubah naik. Hal ini menunjukan perubahan

beberapa tahun terakhir, banyak siswa/ i tamatan SMP melanjutkan ke

SMA dan banyak pula tamatan SMA yang melanjutkan pendidikan ke

Perguruan Tinggi tergantung keadaan ekonomi orang tuanya. Penulis

tidak mendapat data pasti dari kecamatan karena belum ada penyebaran

penduduk berdasarkan tingkat pendidikan.

Tingkat partisipasi anak-anak untuk bersekolah di jenjang

pendidikan (SD dan SMP) juga sangat tinggi, 99% anak-anak di wilayah

ini mengikuti pendidikan dasar. Sedangkan untuk PAUD dan TK

diwilayah ini sementara dirintis. Jadi, dari uraian diatas penulis

menyimpulkan beberapa hal:

22

Page 23: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

a) Masalah ekonomi adalah salah satu faktor yang membuat generasi

muda tidak melanjukan pendidikan ke perguruan tinggi.

b) Keterbatasan lembaga pendidikan pendukung seperti TK dan PAUD

di wilayah ini yang membuat anak-anak usia dini tidak mendapatkan

pendidikan.

c) Ada generasi muda memang tidak mau melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi (seperti ke SMP atau SMA) walaupun

orang tuanya mampu.

2. Kondisi Pendidikan Sekolah

Penulis akan memparkan beberapa hal berkaitan dengan

keadaan/kondisi sekolah tempat penulis mengabdi:

a) Data guru, Pendidik dan tenaga Kependidikan

Sekolah ini mempunyai tenaga pengajar dan pendidik

sebanyak 12 guru (termasuk Kepala sekolah) tidak termasuk peserta

SM-3T yang terdiri dari 3 (tiga) PNS dan 8 guru Komite dan satu (1)

tata usaha. Latar belakang pendidikan guru-guru disekolah ini juga

sangat bervariasi, hanya 7 (orang) orang guru merupakan sarjana

pendidikan sedangkan selebihnya adalah honorer yang berasal dari

berbagai latar belakang yaitu 2 (dua) D2 PGSD, dan 2 (dua) orang

D3,sedangkan satu orang hanya tamatan PGAK.

Selain itu, proses pengajaran yang dilaksanakan juga tidak

sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing guru

23

Page 24: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

(mismatched). Misalnya IPS diajarkan oleh guru dengan latar

belakang Bimbingan Konseling, Guru yang berkualifikasi D2-PGSD

mengajarkan Matematika, dan sebagainya. Pegawai tata usaha yang

ada di sekolah ini adalah 1 (satu) orang.

Sekolah ini juga tidak mempunyai perpustakaan dan

laboratarium (bahasa dan IPA) yang dapat membantu proses belajar

mengajar. Siswa hanya mengharapkan catatan yang diberikan guru.

Sama halnya dengan praktikum, guru kesulitan untuk memberikan

praktikum yang sifatnya modern kepada siswa seperti penggunaan

mikroskop, pengenalan alat ukur, pengujian zat makanan dan lain-

lain.

Dari gambaran singkat diatas penulis menyimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

Sekolah ini kekurangan jumlah tenaga pengajar dan pendidik

dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar yang ada

(Shortage).

Ketidak sesuaian antara kualifikasi pendidikan dan bidang

yang ditempuh seperti yang dipaparkan diatas (Mismatched)

Ada tenaga guru yang bukan berlatar belakang

pengetahuan/pendidikan guru

Sekolah ini membutuhkan penambahan tenaga guru untuk

beberapa mata pelajaran yang selama ini tidak ada gurunya.

24

Page 25: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Kehadiran 9 (sembilan) peserta SM-3T sangat bermanfaat

dan berguna untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik.

b) Bangunan sekolah

Kondisi bangunan sekolah sudah permanen yang hanya terdiri

dari 3 ruangan kelas dan 1 ruangan kantor ,WC untuk siswa belum

ada. Jumlah siswa SMPN 6 sebanyak 139 siswa yang dibagi kedalam

3(rombel) rombongan belajar. Karena keterbatasan ruangan maka

siswa dalam satu ruangan sangat banyak yaitu lebih dari 40 siswa.

Keadaan ini juga mempersulit guru dalam mengontrol peserta didik

dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa kesimpulan yang dapat

diambil penulis terkait bangunan sekolah, yaitu:

Pemerintah harus memperhatikan sekolah ini karena selama

ini sejak berdirinya sekolah tidak pernah ada penambahan

ruangan kelas.

Pihak sekolah segera melaporkan keadaan sekolah ke

pemerintah daerah untuk penambahan ruangan.

c) Sarana dan Prasarana sekolah

Penulis sebagai peserta SM-3T dapat mengatakan bahwa

sekolah ini belum mpunyai sarana pendukung proses belajar

mengajar disekolah. Di SMPN 6 Elar hanya memiliki 1 buah Laptop

dan 1 buah mesin pencetak ( Printer ) yang digunakan untuk

mengetik dan mencetak berbagai hal yang diperlukan disekolah.

25

Page 26: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

d) Media dan alat bantu Mengajar

Sama seperti diatas, sekolah ini belum mempunyai sarana dan

alat bantu mengajar bahkan perpustakaan, laboratorium, dan gudang

tempat penyimpanan fasilitas olahraga serta alat peraga untuk

kesenian juga belum ada. Sebagai guru Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), penulis sering mangalami kesulitan untuk mengadakan

praktikum yang alat dan bahannya tidak tersedia di alam seperti

penggunaan mikroskop, termometer, mengukur arus listrik dan lain-

lain.Begitu pula dengan buku-buku yang digunakan sebagai media

pembelajaran siswa ada beberapa mata pelajaran yang tidak

mempunyai buku teks pelajaran seperti matematika kelas IX.

Dari beberapa hal yang di utarakan diatas, dapat dikatakan

bahwa sekolah ini masih sangat perlu diperhatikan baik oleh

pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dalam hal ini penulis

mangharapkan agar:

Pemerintah harus menambahkan ruangan yang lebih banyak

kepada sekolah ini.

Pemerintah harus memberikan bantuan buku-buku pelajaran,

bacaan, pengayaan, sarana dan prasarana serta media dan alat

bantu mengajar yang layak dan dibutuhkan disekolah ini

26

Page 27: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah harus melaporkan

kondisi sekolah ini kepada pemerintah

BAB IIIPROGRAM KERJA

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa program kerja yang akan

dijalankan selama pengabdian di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T)

khusunya di SMPN 6 Elar, kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur-NTT.

Program-program kerja itu diklasifikasikan dalam beberapa bidang, yaitu sebagai

berikut:

a. Bidang Kependidikan

Sebagai peserta program SM-3T, saya memprogramkan beberapa

kegiatan dalam bidang pendidikan yang meliputi Proses Belajar Mengajar di

kelas dan proses pendidikan di luar jam pelajaran. Adapaun program-program

itu adalah:

1. Menyusun RPP.

2. Menyusun alat dan media pembelajaran.

3. Menyusun bahan ajar.

4. Menyusun perangkat evaluasi.

5. Melaksanakan tugas mengajar selama penugasan.

6. Memberi layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan.

7. Membantu administrasi pendidikan disekolah.

27

Page 28: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

8. Melaksanakan kegiatan extrakurikuler yaitu kegiatan pramuka

setiap hari Jumat

9. Pendampingan belajar siswa diluar jam pelajaran.

10. Bimbingan studi sore bagi kelas IX dalam rangka persiapan UN

dan siswa kelas VII dan VIII yang ingin memperdalam ilmu IPA.

11. Bimbingan ICT (program Microsoft office word 2007) bagi siswa

di luar KBM selama penugasan.

12. Bimbingan ICT bagi pendidik dan tenaga kependidikan di lingkup

SMPN 6 Elar selama penugasan.

13. Kunjungan ke rumah siswa yang bermasalah

b. Bidang Kemasyarakatan

Dalam bidang kemasyarakatan juga penulis beberapa program yang akan

dilaksanakan selama berada di lapangan, yaitu sebagai berikut:

1. Bakti Sosial.

2. Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti Paskah dan Rabu

Abu.

3. Pembinaan Kepemudaan.

4. Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengolahan lingkungan.

5. Pembuatan papan nama kantor Desa Langga Sai

6. Pembuatan gapura dan pagar SMPN 6 Elar.

7. Pelaksanaan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai

pendidikan nonformal bagi masyarakat.

28

Page 29: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

8. Pendampingan pelatihan “Danding” dalam pelestarian budaya

lokal

BAB IVPELAKSANAAN

a. Bidang Kependidikan

1. Menyusun RPP

Pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dibuat untuk

setiap kali pertemuan. Di dalam RPP ini telah termuat Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi

Ajar, Metode dan Pendekatan Pembelajaran, Langkah-Langkah yang akan

dilakukan dalam pembelajaran, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar, Proses

PenilaianMenyusun alat dan

2. Media Pembelajaran

Penulis sebagai guru IPA membuat alat dan media pembelajaran dari

bahan yang tersedia, misalnya untuk pengenalan mikroskop menggunakan

media visual yang dibuat dari karton, menggunakan gelas minuman

sebagai pengganti gelas kimia sebagai alat pembelajaran, membuat neraca

pegas dari kardus sebagai alat dan media pembelajaran.

3. Menyusun Bahan Ajar

Untuk beberapa bulan ini penulis menyusun bahan ajar dalam bentuk

ringkasan yang akan digunakan penulis dalam kegiatan Belajar Mengajar.

29

Page 30: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

4. Menyusun Perangkat Evaluasi

Perangkat evaluasi dibuat untuk mengetahui sejauh mana tingkat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Perangkat evaluasi yang

dibuat berupa soal-soal ulangan harian, soal mid semester, soal semester,

soal-soal try out untuk kelas IX.

5. Melaksanakan tugas mengajar selama penugasan.

Kegiatan belajar mengajar selama ini berjalan lancar dan aman.

Hanya sempat mengajar tanpa kapur tulis selama ± 1 minggu.

6. Memberi Layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan

Yang penulis laksanakan selama beberapa bulan ini tidak terlalu

banyak, hanya dilakukan kepada beberapa siswa yang berkonsultasi

berkaiatan dengan materi IPA dan mendiskusikan beberapa hal/masalah

dalam kehidupan mereka sehari-hari.

7. Melaksanakan administrasi sekolah

Selama di tempat penugasan, penulis sedikit membantu dalam

administrasi sekolah, seperti pendataan peserta ujian nasional 2012/2013,

pembuatan laporan dana BOS, kwitansi penggunaan dana BOS, surat

keluar, dan lain-lain.

8. Melaksanakan kegiatan extrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan yaitu kegiatan pramuka

yang dilakukan setiap hari Jumat.Materi yang iberikan berupa pengetahuan

30

Page 31: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

dan kecakapan dasar pramuka penggalang. Selain itu juga mengadakan

perkemahan peringatan hari Pramuka Nasional 14 Agustus selama 4 hari.

9. Pendampingan belajar siswa diluar jam pelajaran.

Kegiatan ini dilakukan bagi siswa yang datang ke posko dan

meminta penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sudah diajarkan

atau materi yang belum mereka mengerti.

10. Bimbingan studi sore bagi kelas IX dalam rangka persiapan UN dan siswa

kelas VII dan VIII yang ingin memperdalam ilmu IPA.

Bimbingan sore ini dilakukan di sekolah tetapi kadang juga di posko

jika cuaca buruk. Kegiatan ini sebagai bahan pemantapan dalam

menghadapi ujian nasional bagi kelas IX dan untuk memperdalam

pengetahuan alam untuk kelas VII dan VIII. Bimbingan sore ini tidak

diwajibkan bagi setiap siswa, hanya bagi yang berminat dan mempunyai

keingintahuan yang tinggi tentang IPA.

11. Bimbingan ICT bagi siswa di luar KBM.

Bimbingan ini dilakukan secara bergilir pada beberapa siswa.

Materinya berupa pengenalan Laptop, meliputi cara pengoperasian dan

perawatan laptop. Selain itu materi Microsoft office word karena

setidaknya dengan mempelajari aplikasi ini diharapkan siswa tidak kaku

lagi dalam menggunakan laptop dan mengetik.

12. Bimbingan ICT bagi pendidik dan tenaga kependidikan di lingkup SMPN

6 Elar selama penugasan.

31

Page 32: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Bimbingan yang dilakukan berupa pemantapan penggunaan aplikasi

Microsoft office word bagi beberapa guru.

13. Mendampingi siswa pada kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional

(O2SN) di Kecamatan Elar.

Program ini dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Timur

yang laksanakan di tiap-tiap kecamatan. untuk memupuk atlit-atlit di tiap-

tiap sekolah yang berada di kecamatan Elar, khususnya di tingkat SMP

yang akan siap mengikuti seleksi di Kabupaten Manggarai Timur.

Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari di kota kecamatan, dan untuk menuju

kota kecamatan kami berjalan kaki selama 8 jam bersama 35 orang siswa.

14. Mendampingi siswa pada kegiatan Cerdas Cermat tingkat Kecamatan.

Cerdas cermat tingkat kecamatan dilaksanakan untuk menyeleksi

Siswa SMP terbaik se-Kecamatan Elar untuk mewakili ketingkat

Kabupaten. Kegiatan ini dilaksanakan di kota kecamatan dan kami harus

berjalan kaki sekitar 4 jam pada malam hari kemudian dilanjutkan dengan

oto kol pada keesokan harinya selama 3 jam. Siswa kami berada pada

urutan ke-3 tingkat kecamatan pada cerdas cermat ini.

15. Mengadakan Lomba Cepat Tepat IPA

Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan

Nasional 2012.

16. Pelatihan Baris-Berbaris bagi siswa.

32

Page 33: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Kegiatan ini dilakukan untuk memberi pengetahuan dasar bagi siswa

mengenai aturan baris berbaris dan untuk persiapan kegiatan peringatan

HUT RI yang ke-67.

b. Bidang Kemasyarakatan

1) Baksos

Bakti sosial yang dilaksanakan di Runus Kecamatan Elar pada tanggal

8-10 Oktober 2012 sebagai program bersama SM-3T UNM Manggarai

Timur. Agenda kegiatan dalam bakti social ini adalah:

a. Penyuluhan kesehatan bagi siswa SD, SMP dan masyarakat

b. Pertandingan bola voli

c. Pelatihan keterampilan kerajinan tangan

d. Demonstrasi masak

e. Pelatihan tari kreasi dan senam

f. Pembagian pakaian layak pakai.

2) Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti Paskah dan Rabu Abu.

Kegiatan yang dilakukan berupa pembuatan dekorasi, spanduk dan

dokumentasi selama kegiatan paskah dan rabu abu.

3) Pembinaan Kepemudaan.

Kegiatan yang dilakukan berupa diskusi mengenai organisasi

kepemudaan dan mengadakan bakti sosial bersama mudika berupa

pembersihan lingkungan gereja, kantor desa dan pembuatan lapangan bola

volly.

33

Page 34: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

4) Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengolahan lingkungan.

Sasaran utama kegiatan ini adalah anak-anak. Berupa kegiatan cara

mandi yang sehat, cara cuci tangan yang sehat, pentingnya menjaga

kesehatan badan dan kesehatan kelamin (khusus bagi siswa SMP dan

Mudika)

5) Pembuatan papan nama kantor Desa Langga Sai

Papan nama Kantor Desa Langga Sai dibuat untuk mengganti papan

nama yang rusak karena angin ribut.

6) Pembuatan gapura dan pagar SMPN 6 Elar.

Gapura di buat sebagai tanda keberadaan SMPN 6 Elar, karena letak

sekolah bukan pada jalan poros utama.

7) Pelaksanaan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai pendidikan

nonformal bagi masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan di posko setiap hari Minggu sore. Kegiatan

yang dilakukan berupa pengenalan abjad dan angka, lagu-lagu anak, dan

pembelajaran sopan santun.

c. Faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung yang memudahkan penulis sebagai peserta

SM-3T yaitu:

1. Masyarakat menerima kehadiran kami dengan baik dan antusias.

Masyarakat sering mengajak kami untuk mengunjungi rumah mereka

masing-masing.

34

Page 35: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

2. Guru-guru di sekolah ini juga sangat baik sehingga memudahkan kami

untuk bekerja sama dan melaksanakan proses belajar mengajar dengan

baik.

3. Pihak desa sangat bangga dengan semua program yang akan kami

rencanakan selama kami berada di lokasi.

4. Antusiasme siswa yang besar dalam mengikuti bimbingan belajar dan

kegiatan ekstrakurikuler.

5. Dukungan dan harapan orang tua siswa yang begitu besar terhadap

pendidikan anak-anak mereka.

6. Tingginya semangat gotong royong warga Kampung Runus, Desa

Langga Sai Kec. Elar.

d. Kendala Yang Dihadapi

Ada banyak kendala yang kami hadapi selama berada dilapangan, baik

itu di lingkungan sekolah maupun yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan

program kemasyarakatan, seperti yang dijelaskan berikut:

1). Program kependidikan/lingkungan sekolah

Beberapa kendala yang ada. berkaitan dengan kegiatan kependidikan

dan situasi sekolah tempat saya mengabdi, yaitu:

Tidak ada alat dan bahan untuk melakukan praktikum.

Pengetahuan dasar matematika siswa sangat kurang.

Kekurangan fasilitas sekolah untuk membantu proses belajar mengajar

seperti komputer dan mesin Foto copy.

35

Page 36: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Fasilitas kegiatan KBM kadang tidak ada, seperti kapur.

Perpustakaan tidak ada sehingga menyulitkan saya untuk mendapatkan

referensi lain dan siswa kesulitan untuk mencari sesuatu terkait dengan

materi yang akan diberikan.

Siswa tidak memiliki buku-buku yang dapat dijadikan referensi atau

pegangan untuk mereka sendiri.

Kemampuan bahasa indonesia masih sangat terbatas sehingga harus

melatih lagi mulai dari pengetahuan dasar.

Jumlah siswa yang besar dalam satu kelas.

2). Program Kemasyarakatan/ Lingkungan

Dalam kaitannya denngan beberapa program kemasyarakatan diatas

juga, penulis juga mendapatkan kendala-kendala berikut:

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan masih

sangat kurang dan terbatas

Jarak dari kota kabupaten yang sangat jauh, sehingga sulit bagi kami

untuk berkordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait program yang

akan dilaksanakan.

Keterbatasan fasilitas untuk membuat sebuah kegiatan. Misalnya untuk

pendidikan ICT, komputer dan listrik serta fasilitas lainnya tidak ada.

Kondisi alam, cuaca selama beberapa bulan ini tidak mendukung

sehingga manghalangi beberapa kegiatan yang akan dijalankan.

36

Page 37: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Wilayah ini tidak ada listrik sehingga kesulitan untuk melakukan

sesuatu seperti pengetikan undangan untuk sebuah kegiatan.

Debit air yang berkurang saat musim kemarau dan letak sumber air

yang jauh dari posko.

e. Solusi Yang Ditempuh

1). Program kependidikan/lingkungan sekolah

Ada beberapa solusi yang dibuat berkaitan dengan kendala-kendala

kegiatan kependidikan dan situasi sekolah yang disebutkan diatas, seperti:

Menggunakan alat dan bahan yang ada di alam untuk kegiatan

praktikum.

Memberikan les tambahan untuk meningkatkan kemampuan

matematika dasar siswa.

Meminjam laptop atau komputer kepada kerabat lain jika ada

keperluan pengetikan, jika ingin foto copy sesuatu dikirim ke Ruteng

lewat sopir angkutan desa.

Menggunakan kertas bekas yang di tempel di papan tulis, dan hanya

menuliskan bagian-bagian penting materi yang diajarkan pada kertas itu

dengan menggunakan spidol.

Saya menyiapkan buku referensi sendiri yang bisa digunakan untuk

pelajaran siswa.

Membuat bahan ajar, rangkuman dari beberapa buku yang kemudian

diberikan kepada siswa sebagai referensi.

37

Page 38: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Menggunakan bahasa indonesia yang lebih sederhana, dan sedikit

menggunakan bahasa daerah setempat untuk lebih memudahkan siswa

memahami materi.

Menggunakan metode mengajar yang cocok untuk kelas yang besar.

2). Program Kemasyarakatan/ Lingkungan

Adapun solusi yang diambil penulis berkaitan dengan kendala-

kendala diatas adalah sebagai berikut:

Lebih banyak bergaul dengan masyarakat agar lebih mengenal satu

sama lain dan sikap canggung mereka hilang.

Saya dan teman SM-3T lainya menemui para pihak pemerintah terdekat

dan terkait untuk berkonsultasi.

Meminta bantuan tetangga dan masyarakat setempat untuk

menggunakan generator pembangkit listrik.

Menyewa traktor untuk mengangkut air dari sumber air yang letaknya

jauh dari posko.

Menghemat air dengan mengurangi jumlah jatah mandi

f. Nilai-Nilai Positif Yang Dapat Dipetik

Dari beberapa program yang direncanakan dan diprogramkan diatas tidak

semua dilaksanakan dalam waktu singkat tetapi ada program yang akan

diselesaikan dalam waktu yang panjang. Ada beberapa nilai positif yang

penulis peroleh dari beberapa kegiatan yang penulis lakukan selama berada di

lapangan, yaitu seperti yang disebutkan di bawah ini:

38

Page 39: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

a. Keterbatasan sarana dan prasarana bukanlah alasan untuk berhenti

belajar. Hal ini menuntut kami untuk kreatif dalam menyampaikan

materi pembelajaran.

b. Tugas guru sebagai pendidik dan pengajar sangat kami terapkan disini,

karena segala sesuatunya harus berasal dari guru baik itu pengetahuan,

pembawaan diri dan pena mpilam

c. Kehidupan masyarakatnya sangat akur, tingkat toleransi dan gotong

royongnya masih sangat kental. Disini saya betul - betul merasakan

bahwa betapa penting hidup berbaur dengan masyarakat yang serba

baru dan asing.

d. Nilai budaya juga masih tetap di jaga dan dipelihara oleh masyarakat

setempat. Walaupun dunia ini sudah maju, sebagai masyarakat

Indonesia kita tetap menjaga keaslian dan nilai-nilai luhur budaya

bangsa karena republik ini dbangun atas dasar adat dan budaya daerah.

e. Sikap bersahaja dan sederhana dari masyarakat dalam menjalani

kehidupan sehari-hari.

BAB VPENUTUP

a. Kesimpulan

39

Page 40: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Pendidikan di daerah yang digolongkan 3T sangat penting diperhatikan

karena perbedaannya sangat jauh dengan kondisi pendidikan di daerah

perkotaan. Manggarai Timur sebagai daerah yang masih digolongkan daerah

tertinggal pendidikannya dan keadaan ini betul-betul kami alami selama

berada di lapangan. Dalam hubungannya dengan berbagai kegiatan yang kami

programkan, penulis menyimpulkan bahwa:

a. Kami sebagai peserta membutuhkan kerjasama dari pihak pemerintah

untuk mengaktualisasikan segala program yang kami rencanakan.

b. Pendidikan di daerah 3T sangat bergantung kepada tenaga pendidik

dan pengajar itu sendiri terutama berkaitan dengan pengetahuan karena

keadaannya masih sangat terbatas, dalam hal ini keterbatasan buku-

buku dan sarana pendukung lainnya.

c. Banyak kendala-kendala yang kami hadapi terutama berkaitan dengan

sarana pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah

d. Program sarjana mendidik di daerah 3T merupakan solusi yang bagus

untuk mengatasi kekurangan guru di daerah 3T.

b. Saran/Rekomendasi

Dalam kaitannya dengan kemajuan dan perkembangan daerah tugas

saya ke depan, dibawah ini saya mencoba untuk menyampaikan beberapa

saran dan rekomendasi konstruktif sesuai keadaan yang penulis amati di

lapangan.

a) Bagi Pemerintah

40

Page 41: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Pemerintah merupakan faktor pendukung utama kemajuan dunia

pendidikan dewasa ini. Pemerintah dalam hal ini adalah perencana dan

pengelola pendidikan secara umum yang nanti direalisasikan lewat

komponen yang ada dalam satuan pendidikan tersebut yang meliputi

kepala sekolah, guru-guru, masyarakat dan peserta didik. Berikut ini

penulis menuliskan beberapa saran/rekomendasi bagi pemerintah demi

kemajuan dan perkembangan pendidikan wilayah ini kedepan

khususnya di SMPN 6 Elar, yaitu sebagai berikut:

Pemerintah harus mendestribusikan tenaga guru secara merata

kepada setiap sekolah sesuai kebutuhan sekolah. Di SMPN 6 Elar

masih sangat kekurangan guru untuk beberapa mata pelajaran

sedangkan ada sekolah-sekolah lain yang memang kelimpahan guru-

guru seperti di pusat kota kabupaten.

Pemerintah seharusnya memberikan dan memperhatikan kondisi

masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu tetapi ada keinginan

dan motivasi untuk bersekolah, misalnya pemberian beasiswa dan

bantuan lainnya.

Pemerintah harus memberikan perhatian khusus terhadap kondisi

bangunan dan gedung sekolah yang ada di wilayah ini. Yang saya

amati banyak gedung sekolah yang rusak dan jumlah ruangannya

sangat terbatas tidak sesuai dengan jumlah siswa. Contohnya sekolah

tempat saya mengabdi (SMPN 6 Elar) tidak pernah ada penambahan

41

Page 42: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

gedung , tidak ada perpustakaan dan laboratarium, ruangan kelasnya

terbatas tidak sesuai dengan jumlah siswanya.

Pemerintah juga harus memberikan bantuan sarana dan prasarana

pendukung proses balajar mengajar seperti buku-buku perpustakaan,

dan sebagainya.

b) Bagi Sekolah

Guru-guru harus mempersiapkan referensi yang banyak untuk

dijadikan pedomaan dalam proses pembelajaran karena sekolah ini

tidak memiliki perpustakaan.

Untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan siswa, guru-guru

harus lebih banyak memberikan bimbingan diluar jam pelajaran

yang tersedia.

Kepala sekolah bersama guru-guru, komite, orang tua siswa harus

mengkomunikasikan keadaan sekolah kepada pemerintah untuk

penambahan gedung, buku-buku dan sarana lainnya.

Siswa disarankan untuk memiliki motivasi dan semangat belajar

tanpa harus ada paksaan dari guru-guru mata pelajaran.

Siswa disarankan juga untuk memiliki buku mata pelajaran atau

meng-copy buku pegangan guru sehingga waktu KBM tidak

terpotong oleh kegiatan catat-mancatat seperti yang dilakukan

selama ini.

c) Bagi Masyarakat

42

Page 43: Laporan SM-3T UNM Jilid I Kab. Manggarai Timur

Masyarakat sebagai sasaran dari pendidikan juga sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuaan pendidikan

diwilayah ini. Penulis menyarankan beberapa hal terkait kemajuan

pendidikan di wilayah ini, yaitu:

Masyarakat juga harus pro-aktif mendukung terhadap program

pemerintah yang berkaitan dengan usaha peningkatan mutu

pendidikan di wilayah ini. Misalnya; pendidikan luar sekolah yang

sedang dijalankan sekarang, masyarakat harus betul-betul

memanfaatkannya.

Masyarakat juga harus tetap menjaga sistem kerja swadaya tehadap

pembangunan dan penambahan gedung dan ruangan kelas yang

kurang.

Masyarakat disarankan untuk tetap memotivasi para generasi muda

terutama anak-anak usia dini dan remaja yang ada dalam keluarga

akan pentingnya pendidikan. Orang tua juga disarankan untuk tetap

melanjutkan pendidikan anaknya kejenjang yang lebih tinggi.

43