Laporan Sistem Pakar Klp1 New

58
Sistem Pakar Mendiagnosis Penyakit THT Kelompok 1 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit merupakan penyebab gangguan kesehatan pada tubuh manusia dan semua itu tidaklah asing lagi bagi masyarakat, ini semua merupakan kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat. Semua manusia sudah tahu kalau tubuhnya mengalami gangguan kesehatannya, tetapi sebagian besar masyarakat tidak tahu penyakit apa yang sedang menyerang tubuhnya serta bagaimana cara mengobatinya. Sehingga untuk mengetahui penyakit yang sedang menyerang tubuh manusia dibutuhkan seorang ahli yang memahami masalah kesehatan (dokter, bidan, atau perawat). Berdasarkan kemajuan dalam bidang komputer dan informatika, kerumitan dan kesulitan dapat ditanggulangi dengan menyediakan suatu perangkat lunak (sistem pakar). Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar computer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar/ahli. Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktifitas, yaitu: tambahan pengetahuan, representasi

Transcript of Laporan Sistem Pakar Klp1 New

Page 1: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit merupakan penyebab gangguan kesehatan pada tubuh manusia

dan semua itu tidaklah asing lagi bagi masyarakat, ini semua merupakan kendala

yang sering dihadapi oleh masyarakat. Semua manusia sudah tahu kalau tubuhnya

mengalami gangguan kesehatannya, tetapi sebagian besar masyarakat tidak tahu

penyakit apa yang sedang menyerang tubuhnya serta bagaimana cara

mengobatinya. Sehingga untuk mengetahui penyakit yang sedang menyerang

tubuh manusia dibutuhkan seorang ahli yang memahami masalah kesehatan

(dokter, bidan, atau perawat).

Berdasarkan kemajuan dalam bidang komputer dan informatika, kerumitan

dan kesulitan dapat ditanggulangi dengan menyediakan suatu perangkat lunak

(sistem pakar). Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha

mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar computer dapat

menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang

baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan

meniru kerja dari para pakar/ahli.

Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awampun

dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat

diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan

membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan

lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar.

Proses ini membutuhkan 4 aktifitas, yaitu: tambahan pengetahuan, representasi

Page 2: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 2

pengetahuan, inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

Pengetahuan yang disimpan ke komputer disebut sebagai basis pengetahuan.

Sistem pakar dikembangkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam

bidang medis. Saat ini kebutuhan manusia akan pelayanan medis yang lebih baik

sangat mendesak, yang berarti dukungan instrumentasi dan informatika medis

modern (telemedis) menjadi sangat dibutuhkan termasuk metode untuk membantu

analisisnya sehingga dihasilkan diagnosis yang lebih optimal.

Penelitian tentang pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit THT

menggunakan PHP dan My SQL. ini, sangatlah berguna untuk menghilangkan

ketergantungan masyarakat terhadap para medis, memberikan informasi tentang

diagnose penyakit THT, alternative pengobatannya dan bias melihat rekam medis

yang dengan mudah bisa dipahami oleh masyarakat, dengan demikian program ini

akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya teknologi

informasi yang bias dimanfaatkan sebagai penyedia informasi tentang berbagai

macam penyakit dan solusi pengobatan.

Sistem pakar ini tidak berarti menggantikan kedudukan dokter, tetapi

hanya membantu dalam mengkonfirmasikan keputusannya dan mempermudah

dalam pengambilan keputusan, karena mungkin bisa terdapat banyak alternatif

yang harus dipilih secara tepat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah dapat

dirumuskan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat sistem pakar untuk diagnosa penyakit THT.

Page 3: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 3

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang ada maka batasan masalah dalam sistem

ini adalah:

1. Pembuatan sistem pakar ini berdasarkan gejala-gejala yang umum dan

klinis yang sering dialami oleh seseorang dan tidak berdasarkan hasil tes

laboraturium.

2. Sistem ini hanya membahas penyakit THT, diantaranya contract ulcers,

abses parafaringeal, abses peritonsiler (penimbunan nanah disekitar

amandel), barotitis media, deviasi septum (pergeseran dinding hidung),

faringitis (radang tenggorokkan), kanker laring, kanker leher dan kepala,

kanker leher metastatic.

3. Aplikasi yang dibuat merupakan aplikasi berbasis web.

1.4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan sistem pakar ini adalah:

1. Membuat perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi penyakit THT

pada manusia menggunakan rekayasa sistem pakar.

1.5. Metode

Metodologi yang digunakan pada project yaitu ; Studi Literatur dan SDLC

(System Development Life Cycle) yang meliputi tahap Analysis, Design,

Implementation, Testing dan Maintenance, (Pressman, 2002).

Studi Literatur

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan informasi dan literatur yang

diperlukan untuk pembuatan sistem. Adapun informasi dan literatur yang

dipergunakan diantaranya mengenai diagnosis penyakit, sistem pakar, forward

chaining.

Page 4: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI)

didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.

Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan

dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan

seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang

menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer

(games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi

untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan

persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau

Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit

kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika.

Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.

Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang

yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku,

pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin.

Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk

mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk

contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk

menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan,

suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang

memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata.

Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan,

Page 5: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 5

teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat

lunak komputer rumah dan video game.

'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem

kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya. Tidak ada definisi yang memuaskan

untuk 'kecerdasan':

1. Kecerdasan: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan

menggunakannya, atau

2. Kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan'

Faham Pemikiran

Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua faham pemikiran yaitu AI

Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence).

AI konvensional kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang

diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan

analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara

lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence). Metoda-metodanya

meliputi:

Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai

kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi

yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada

informasi-informasi tersebut.

Petimbangan berdasar kasus

Jaringan Bayesian

AI berdasar tingkah laku: metoda modular pada pembentukan sistem AI

secara manual

Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran

interaktif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem koneksionis).

Page 6: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 6

Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non-

simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metoda-metoda pokoknya

meliputi:

Jaringan Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat

kuat.

Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian,

telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali

produk konsumen.

Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara

biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk

menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.

Metoda-metoda ini terutama dibagi menjadi algoritma evolusioner (misalnya

algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya algoritma semut).

Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan dibuat untuk

menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat

dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran

statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan

disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan

buatan dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari

penguatan kecerdasan manusia melalui teknologi.

2.2. System Pakar

2.2.1. Pengertian Sistem Pakar

Secara umum, sistem pakar (Expert system) adalah sistem yang berusaha

mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat

menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi,

2003). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu

permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar

ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang

sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli,

Page 7: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 7

sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat

berpengalaman.

Menurut Turban (1995) konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian

(expertise), pakar (expert), pengalihan keahlian (transfering expertise), inferensi

(inferencing), aturan (rules) dan kemampuan menjelaskan (explanation

capability).

Keahlian (expertise) adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di

bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman.

Pengetahuan tersebut memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan

lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan ahli.

Pakar (Expert) adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu

tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain),

menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika

dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.

Pengalihan keahlian (transfering expertise) dari para ahli ke komputer

untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, hal inilah yang

merupakan tujuan utama dari system pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas

yaitu :

a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya)

b. Representasi pengetahuan (ke komputer)

c. Inferensi pengetahuan

d. dan pengalihan pengetahuan ke user.

Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut dengan nama basis

pengetahuan. Ada dua tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur (biasanya

berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah

kemampuan untuk menalar, Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis

pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basisdata, maka

computer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini

Page 8: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 8

dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Sebagian besar sistem

pakar komersial dibuat dalam bentuk rule based systems, yang mana pengetahuan

disimpan dalam bentuk aturan-aturan.

Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN. Fitur lainnya dari sistem

pakar adalah kemampuan untuk memberikan nasehat atau merekomendasi.

Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan system konvensional.

2.2.2. Struktur Sistem Pakar

Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa

representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan

kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah

adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah

diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami (2002), basis pengetahuan

merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan

kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya

PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS,

CRYSTAL, dsb.)

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi

berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan

pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses

untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan

dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam

prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi

pengendalian.

Page 9: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 9

Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning)

dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan

dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan

tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.

Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan

prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu

forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik

pengendalian tersebut.

Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi

berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar

(Turban, 1995). Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan

selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan terbaik.

Ada dua teknik yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu :

a. Forward Chaining

Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF

dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk

menguji kebenaran hipotesis.

b. Backward Chaining

Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan

(THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu,

dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada

dalam basis pengetahuan.

Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam

penelusuran, yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best-first search.

Breadth-first search, Pencarian dimulai dari simpul akar terus ke level 1

dari kiri ke kanan dalam 1 level sebelum berpindah ke level berikutnya.

Page 10: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 10

Depth-first search, Pencarian dimulai dari simpul akar ke level yang lebih

tinggi. Proses ini dilakukan terus hingga solusinya ditemukan atau jika

menemui jalan buntu.

Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode

sebelumnya.

3. Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta

tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem.

Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai

beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan

kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data

hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

4. Antarmuka Pemakai (User Interface)

Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan

sistem. Hubungan antar komponen penyusun struktur sistem pakar dapat dilihat

pada Gambar di bawah ini :

Page 11: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 11

2.2.3. Keuntungan Sistem Pakar

Ada banyak keuntungan bila menggunakan system pakar, diantaranya adalah :

a. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.

b. Meningkatkan output dan produktivitas.

c. Menyimpan kemampuan dan keahlian seorang pakar.

d. Meningkatkan penyelesaian masalah yang khusus.

e. Meningkatkan reliabilitas.

f. Memberikan respons (jawaban) yang cepat.

g. Merupakan panduan yang cerdas.

h. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung

ketidakpastian.

Page 12: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 12

i. Sebagai basis data cerdas, bahwa system pakar dapat digunakan untuk

mengakses basis data dengan cara cerdas.

2.2.4. Orang-Orang yang Terlibat Dalam System Pakar

Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang terlibat dalam lingkungan sistem

pakar, yaitu:

Pakar : Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat,

pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya

tersebut guna menyelesaikan masalah.

Perekayasa Sistem ( Knowledge engineer ) : Perekayasa sistem adalah orang yang

membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan

dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan,

menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan

kesulitan-kesulitan konseptual.

Pemakai : Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu pemakai bukan pakar,

pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis

pengetahuan, dan pakar.

2.3. Penyakit THT (Otolaryngology)

Dalam laporan ini hanya membehas mengenai penyakit THT yang terdapat

dalam system.

1. Contact Ulcers

Definisi

Contact Ulcers adalah luka/koreng yang terasa nyeri pada selaput lendir

yang membungkus kartilago (tulang rawan) tempat melekatnya pita suara.

Page 13: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 13

Penyebab

Contact ulcers biasanya disebakan oleh penyalahgunaan suara (berbicara

sekuat tenaga). Luka ini sering ditemukan pada penceramah (pendeta, mubalig),

sales representative dan pengacara.

Contact ulcers juga bisa disebabkan oleh:

1. rokok

2. batuk menahun

3. aliran balik asam dari lambung (refluks asam lambung).

Gejala

Gejalanya berupa nyeri ringan ketika penderita berbicara atau menelan dan

suara serak.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Untuk memastikan bahwa

bukan merupakan keganasan, dilakukan pengambilan jaringan untuk diperiksa

secara mikroskopis.

Pengobatan

Penderita diharuskan istirahat berbicara atau berbicara seperlunya,

minimal selama 6 minggu. Untuk menghindari kekambuhan, penderita harus

mengetahui batas-batas suaranya dan belajar menyesuaikan suaranya. Bisa

dilakukan terapi suara. Jika hasil rontgen menunjukkan adanya refluks asam

lambung, diberikan antasid atau obat anti-ulkus (misalnya penghambat histamin)

dan penderita tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.

Page 14: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 14

2. Abses Parafaringeal

Definisi

Abses Parafaringeal adalah penimbunan nanah di dalam kelenjar getah

bening yang terletak di samping tenggorokan (faring). Abses parafaringeal

biasanya terjadi setelah faringitis atau tonsilitis.

Penyebab

Penyebabnya adalah infeksi bakteri atau virus.

Gejala

Leher bagian depan (di bawah rahang) tampak membengkak. Penderita

mengalami gangguan menelan dan nyeri tenggorokan.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Pengobatan

Pada awalnya diberikan suntikan penicillin, lalu dilanjutkan dengan

penicillin per-oral (melalui mulut).

3. Abses Peritonsiler

Definisi

Abses Peritonsiler adalah penimbunan nanah di daerah sekitar tonsil

(amandel). Abses peritonsiler merupakan komplikasi dari tonsilitis. Abses

peritonsiler bisa menyerang anak-anak yang lebih besar, remaja dan dewasa

muda. Tetapi sejak penggunaan antibiotik untuk mengobati tonsilitis, penyakit ini

sekarang relatif jarang ditemukan.

Page 15: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 15

Penyebab

Penyebabnya biasanya adalah bakteri streptokokus beta hemolitik grup A.

Salah satu atau kedua tonsil terinfeksi, terbentuk nanah dan menyebar dari tonsil

ke jaringan di sekitarnya. Infeksi bisa menyebar ke langit-langit mulut, leher

ataupun dada (termasuk paru-paru).

Gejala

Gejalanya berupa:

nyeri tenggorokan

pembengkakan kelenjar getah bening leher

air liur menetes

sakit kepala

demam

suara serak (kadang-kadang).

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada

pemeriksaan leher dan tenggorokan, tonsil, langit-langit, tenggorokan, leher dan

kulit dada tampak merah dan membengkak. Pembiakan cairan yang berasal dari

abses bisa menunjukkan adanya bakteri.

Pengobatan

Diberikan antibiotik. Untuk mengatasi nyeri bisa diberikan analgetik (obat pereda

nyeri). Nanah biasanya dibuang dengan cara menyedotnya dengan jarum suntik

atau dengan membuat sayatan pada abses.

Page 16: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 16

4. Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma)

Definisi

Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang

terjadi akibat perubahan tekanan udara di telinga luar dan telinga tengah yang

dipisahkan oleh gendang telinga. Gendang telinga merupakan pemisah antara

saluran telinga dan telinga tengah. Jika tekanan udara di dalam saluran telinga dan

tekanan udara di dalam telinga tengah tidak sama, maka bisa terjadi kerusakan

pada gendang telinga.

Dalam keadaan normal, tuba eustakius (yang merupakan penghubung

antara telinga tengah dan hidung bagian belakang) membantu menjaga agar

tekanan di kedua tempat tersebut tetap sama dengan cara membiarkan udara dari

luar masuk ke telinga tengah atau sebaliknya.

Penyebab

Penyebab terjadinya barotrauma adalah penyumbatan pada tuba eustakius.

Jika tuba eustakius mengalami penyumbatan sebagian maupun penyumbatan total

akibat adanya jaringan parut, infeksi atau alergi, maka udara tidak akan sampai ke

telinga tengah dan terjadilah perbedaan tekanan. Faktor resiko terjadinya

barotrauma adalah:

Perubahan ketinggian : misalnya penerbangan, menyelam atau bepergian

ke daerah pegunungan.

Hidung tersumbat akibat alergi, pilek atau infeksi saluran nafas atas.

Gejala

Penderita akan merasakan nyeri pada salah satu atau kedua telinganya,

yang disertai dengan hilangnya pendengaran yang sifatnya ringan. Penderita juga

merasakan telinganya penuh dan pusing. Jika keadaannya berat atau berlangsung

lama maka ketulian bisa bertambah berat, penderita merasakan adanya tekanan di

dalam telinganya dan mungkin akan terjadi perdarahan hidung.

Page 17: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 17

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pada pemeriksaan

telinga dengan otoskop akan tampak penggembungan ringan atau retraksi (tarikan

ke dalam) pada gendang telinga.

Pengobatan

Jika selama mengikuti penerbangan perubahan tekanan yang terjadi secara

tiba-tiba menyebabkan rasa penuh atau nyeri di telinga, maka untuk menyamakan

tekanan di telinga tengah dan mengurangi rasa nyeri bisa diatasi dengan:

Menguap

mengunyah permen karet

mengisap permen

menelan.

Mengunyah atau menelan bisa membantu membuka tuba eustakius

sehingga udara bisa keluar-masuk untuk menyamakan tekanan dengan udara luar.

Penderita infeksi atau alergi hidung dan tenggorokan bisa mengalami rasa nyeri

ketika bepergian dengan pesawat terbang atau menyelam. Untuk meringankan

penyumbatan dan membantu membuka tuba eustakius bisa diberikan dekongestan,

misalnya penilefrin dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot.

Pencegahan

Gunakan dekongestan atau antihistamin sebelum mengalami perubahan

ketinggian. Selama menderita infeksi saluran nafas atas atau selama serangan

alergi sebaiknya tidak mengikuti penerbangan, menyelam atau bepergian ke

daerah dengan ketinggian yang berbeda.

Page 18: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 18

5. Deviasi Septum

Definisi

Septum adalah pembatas lubang hidung kiri dan kanan, merupakan

kerangka penunjang yang dilapisi oleh selaput lendir dan sebagian besar terdiri

dari tulang rawan (kartilago). Idealnya, septum hidung terletak pada garis tengah

hidung. Diperkirakan 80% dari septum terletak menyimpang dari garis tengah,

dan hal ini seringkali tidak diperhatikan. Deviasi septum terjadi jika septum

bergeser sangat jauh dari garis tengah.

Penyebab

Deviasi septum biasanya terjadi akibat cacat bawaan atau cedera.

Gejala

Deviasi septum bisa menyebabkan satu atau beberapa gejala berikut:

Penyumbatan pada salah satu atau kedua lubang hidung

Perdarahan hidung berulang

Infeksi sinus berulang

Nyeri wajah, sakit kepala, post nasal drip

Mendengkur ketika tidur (pada bayi dan anak-anak).

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pengobatan

Jika deviasi septum menyebabkan perdarahan hidung atau infeksi sinus

berulang, dianjurkan untuk menjalani pembedahan septoplasti.

Page 19: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 19

6. Faringitis

Definisi

Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring).

Penyebab

Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kebanyakan

disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus,

mononukleosis atau HIV. Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah

streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae

atau Chlamydia pneumoniae.

Gejala

Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri

tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami

peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan

atau mengeluarkan nanah.

Gejala lainnya adalah:

demam

pembesaran kelenjar getah bening di leher

peningkatan jumlah sel darah putih.

Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi

lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.

Jenis Faringitis

Faringitis Virus Faringitis Bakteri

Biasanya tidak ditemukan nanah di

tenggorokan.

Sering ditemukan nanah di

tenggorokan.

Demam ringan atau tanpa demam Demam ringan sampai sedang.

Page 20: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 20

Jumlah sel darah putih normal atau

agak meningkat.

Jumlah sel darah putih meningkat

ringan sampai sedang.

Kelenjar getah bening normal atau

sedikit membesar.

Pembengkakan ringan sampai sedang

pada kelenjar getah bening.

Tes apus tenggorokan memberikan

hasil negative.

Tes apus tenggorokan memberikan

hasil positif untuk strep throat.

Pada biakan di laboratorium tidak

tumbuh bakteri.

Bakteri tumbuh pada biakan di

laboratorium.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika

diduga suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan.

Pengobatan

Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri

(analgetik), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. Aspirin tidak

boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun

karena bisa menyebabkan sindroma Reye.

Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik. Untuk

mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam rematik), jika

penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin. Jika penderita memiliki

alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik

lainnya.

7. Kanker Laring

Definisi

Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau daerah

lainnya di tenggorokan.

Page 21: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 21

Penyebab

Kanker laring lebih banyak ditemukan pada pria dan berhubungan dengan rokok

serta pemakaian alkohol.

Gejala

Kanker laring biasanya berasal dari pita suara, menyebabkan suara serak.

Seseorang yang mengalami serak selama lebih dari 2 minggu sebaiknya segera

memeriksakan diri. Kanker bagian laring lainnya menyebabkan nyeri dan

kesulitan menelan. Kadang sebuah benjolan di leher yang merupakan penyebaran

kanker ke kelenjar getah bening, muncul terlebih dulu sebelum gejala lainnya

timbul.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah:

nyeri tenggorokan

nyeri leher

penurunan berat badan

batuk

batuk darah

bunyi pernafasan yang abnormal.

Diagnosa

Untuk menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksan laringoskop dan biopsi. CT

scan dan MRI kepala atau leher juga bisa menunjukkan adanya kanker laring.

Pengobatan

Pengobatan tergantung kepada lokasi kanker di dalam laring. Kanker

stadium awal diatasi dengan pembedahan atau terapi penyinaran. Jika menyerang

pita suara, lebih sering dilakukan terapi penyinaran karena bisa mempertahankan

suara yang normal. Kanker stadium lanjut biasanya diatasi dengan pembedahan,

Page 22: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 22

yang bisa meliputi pengangkatan seluruh bagian laring (laringektomi total atau

parsial), diikuti dengan terapi penyinaran.

Pengangkatan seluruh pita suara menyebabkan penderita tidak memiliki

suara.

Suara yang baru dibuat dengan salah satu dari cara berikut:

Esophageal speech, penderita diajari untuk membawa udara ke dalam

kerongkongan ketika bernafas dan secara perlahan menghembuskannya untuk

menghasilkan suara.

Fistula trakeoesofageal, merupakan katup satu arah yang dimasukkan

diantara trakea dan kerongkongan.

Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita

bernafas, sehingga menghasilkan suara.

Jika katup mengalami kelainan fungsi, cairan dan makanan bisa secara

tidak sengaja masuk ke dalam trakea.

Elektrolaring adalah suatu alat yang bertindak sebagai sumber suara dan

dipasang di leher.

Suara yang dihasilkan oleh ketiga cara tersebut dirubah menjadi

percakapan dengan menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah dan bibir. Suara yang

dihasilkan lebih lemah dibandingkan suara normal.

Pencegahan

Kurangi atau hindari rokok dan alkohol.

Page 23: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 23

8. Kanker Leher dan Kepala

Definisi

Kanker kepala dan leher (diluar kanker otak, mata dan tulang belakang)

rata-rata muncul pada usia 59 tahun. Biasanya kanker kelenjar ludah, kelenjar

tiroid atau sinus menyerang usia di bawah 59 tahun dan kanker mulut,

tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring) menyerang usia diatas 59 tahun.

Pada awalnya, kanker kepala dan leher menyebar ke kelenjar getah bening

di dekatnya. Dalam waktu 6 bulan sampai 3 tahun, kanker biasanya tidak

menyebar ke bagian tubuh lainnya. Metastase (penyebaran kanker ke bagian tubuh

lainnya) biasanya berasal dari tumor yang besar atau tumor yang menetap dan

lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan.

Staging

Staging merupakan suatu metoda untuk menentukan penyebaran kanker

guna membantu jenis pengobatan dan menilai prognosis. Kanker kepala dan leher

ditentukan stadiumnya berdasarkan ukuran dan lokasi tumor, jumlah dan ukuran

metastase ke kelenjar getah bening leher serta adanya metastase ke bagian tubuh

lainnya.

Penyebab

Sekitar 85% penderita merupakan perokok dan peminum alkohol.

Kanker mulut juga bisa terjadi akibat:

kebersihan mulut yang buruk

gigi palsu yang tidak pas

menghirup atau mengunyah tembakau.

Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis infeksiosa) berperan dalam

terjadinya kanker nasofaring (faring bagian atas). Seseorang yang pernah

menjalani terapi penyinaran dosis rendah untuk jerawat, pertumbuhan rambut

Page 24: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 24

berlebih, pembesaran kelenjar thymus atau pembesaran tonsil serta adenoid,

memiliki resiko tinggi untuk menderita kanker tiroid dan kelenjar ludah. Pada saat

ini, terapi penyinaran tidak lagi digunakan untuk mengatasi masalah-masalah

tersebut.

Gejala

Benjolan di leher

Kanker yang berasal dari kepala atau leher biasanya menyebar ke kelenjar

getah bening di leher sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Suatu benjolan

di leher yang menetap lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter.

Memang tidak semua benjolan merupakan kanker, tetapi 1 atau beberapa benjolan

di leher bisa merupakan pertanda awal dari kanker mulut, tenggorokan laring,

kelenjar tiroid atau sejenis limfoma maupun kanker darah. Benjolan biasanya

tidak menimbulkan nyeri dan terus membesar.

Perubahan suara.

Kebanyakan kanker laring menyebabkan perubahan suara. Suara serak

atau perubahan suara lainnya yang berlangsung lebih dari 2 minggu harus segera

diperiksakan ke dokter. Seorang otolaringologis adalah ahli kepala dan leher yang

bisa menilai pita suara kita.

Suatu pertumbuhan di dalam mulut.

Kebanyakan kanker mulut atau lidah menyebabkan suatu luka terbuka atau

pembengkakan yang tidak sembuh-sembuh. Luka dan pembengkakan tersebut

tidak menimbulkan nyeri, kecuali jika terinfeksi.

Perdarahan biasanya terjadi pada stadium lanjut. Jika luka atau

pembengkakan disertai dengan benjolan di leher, maka kita harus waspada. Untuk

memastikan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan, sebaiknya dilakukan

biopsi (pemeriksaan contoh jaringan secara mikroskopis).

Page 25: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 25

Perdarahan.

Perdarahan seringkali disebabkan oleh penyakit selain kanker. Tetapi

tumor di dalam hidung, mulut, tenggorokan atau paru-paru bisa menyebabkan

perdarahan. Jika selama beberapa hari atau lebih di dalam ludah atau dahak

terdapat darah, sebaiknya segera perksakan diri ke dokter.

Kesulitan menelan.

Kanker tenggorokan atau kerongkongan (saluran untuk menelan)

menimbulkan kesulitan dalam menelan makanan padat. Kadang menelan

cairanpun sulit. Makanan bisa tersangkut pada daerah tertentu dan masuk ke

dalam lambung atau kembali ke kerongkongan.

Jika kesulitan ini hampir selalu terjadi setiap hendak menelan sesuatu,

sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk mengetahui penyebabnya,

biasanya dilakukan rontgen barium swallow atau esofagoskopi.

Perubahan kulit.

Kanker kepala dan leher yang paling sering ditemukan adalah kanker sel

basal kulit. Jika segera diobati, jarang menimbulkan masalah yang gawat. Kanker

sel basal tumbuh di daerah yang paling sering terkena sinar matahari, seperti dahi,

wajah dan telinga; meskipun bisa juga ditemukan pada kulit di bagian tubuh

lainnya. Kanker sel basal berawal sebagai suatu bercak kecil yang pucat, yang

kemudian membesar secara perlahan, membentuk lekukan di tengahnya dan

akhirnya membentuk suatu ulkus (borok, luka terbuka).

Sebagian kecil dari ulkus mungkin membaik, tetapi sebagian besar tetap

mengalami ulserasi. Beberapa kanker sel basal menunjukkan perubahan warna.

Kanker lainnya adalah kanker sel skuamosa dan melanoma maligna, juga tumbuh

pada kulit di kepala dan leher.

Kebanyakan kanker sel skuamosa tumbuh di bibir bawah dan telinga.

Kanker ini tampak seperti kanker sel basal dan jika diobati secara cepat dan tepat,

Page 26: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 26

biasanya tidak terlalu berbahaya. Jika terdapat sebuah luka terbuka di bibir, wajah

bagian bawah atau telinga yang tidak sembuh-sembuh, segera periksakan ke

dokter.

Melanoma maligna menyebabkan pewarnaan biru-hitam atau hitam pada

kulit. Setiap tahi lalat yang ukuran dan warnanya berubah atau menyebabkan

perdarahan, harus segera diperiksakan. Bintik berwarna hitam atau biru-hitam di

wajah atau leher, terutama jika bentuk atau ukurannya berubah, harus segera

diperiksakan.

Sakit telinga yang menetap.

Nyeri ketika menelan yang menetap di dalam atau di sekitar telinga, bisa

merupakan pertanda dari infeksi atau tumor di dalam tenggorokan. Ini merupakan

masalah yang serius, terutama jika disertai dengan kesulitan menelan, suara serak

atau benjolan di leher.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan didukung oleh hasil

pemeriksaan berikut:

Nasofaringoskopi

Laringoskopi

Panendoskcopi (termasuk laringoskopi, esofagoskopi dan bronkoskopi).

Biopsi

CT scan, membantu menentukan ukuran tumor, penyebaran tumor ke jaringan

sekitarnya maupun ke kelenjar getah bening leher

MRI scan

Barium swallow merupakan serangkaian rontgen yang diambil setelah

penderita menelan cairan yang mengandung barium sehingga bisa terlihat pada

Page 27: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 27

hasil rontgen. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai mekanisme menelan dan

bisa menggambarkan keadaan hipofaring.

Rontgen dada dilakukan secara rutin karena merokok bisa menyebabkan

kanker paru, emfisema, kanker laring dan kanker hipofaring. Rontgen dada juga

dilaukan untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru.

Pemeriksaan darah rutin bisa membantu menilai keadaan penderita secara

keseluruhan.

Pengobatan

Pengobatan tergantung kepada stadium kanker. Kanker stadium I,

dimanapun lokasinya pada kepala dan leher, memberikan respon yang hampir

sama terhadap pembedahan dan terapi penyinaran. Biasanya penyinaran tidak

hanya ditujukan kepada kanker, tetapi juga kepada kelenjar getah bening pada

leher kiri dan kanan, karena lebih dari 20% kanker menyebar ke kelenjar getah

bening.

Beberapa tumor, termasuk tumor yang memiliki garis tengah lebih dari 2

cm dan tumor yang telah menyusup ke dalam tulang atau tulang rawan, diangkat

melalui pembedahan. Jika kanker ditemukan atau dicurigai terdapat di dalam

kelenjar getah bening, setelah pembedahan biasanya diikuti dengan terapi

penyinaran. Pada kasus-kasus tertentu, dilakukan terapi penyinaran dengan atau

tanpa kemoterapi; jika kankernya kambuh biasanya dilakukan pembedahan. Untuk

kanker stadium lanjut, prognosis yang lebih baik diperoleh jika dilakukan

pembedahan dan terapi penyinaran.

Kemoterapi membunuh sel-sel kanker pada tempat tumbuhnya kanker,

pada kelenjar getah bening dan di seluruh tubuh. Belum diketahui apakah

kombinasi kemoterapi dengan pembedahan atau terapi penyinaran bisa

memperbaiki angka kesembuhan, yang pasti terapi kombinasi bisa

memperpanjang masa remisi. Jika kankernya terlalu luas untuk diobati dengan

Page 28: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 28

pembedahan maupun terapi penyinaran, maka untuk membantu mengurangi nyeri

dan ukuran tumor bisa dilakukan kemoterapi.

Pengobatan hampir selalu menyebabkan efek samping. Pembedahan selalu

mempengaruhi proses menelan dan berbicara sehingga penderita perlu menjalani

rehabilitasi. Penyinaran bisa menyebabkan perubahan kulit (misalnya peradangan,

gatal-gatal dan kerontokan rambut), pembentukan jaringan parut, hilangnya indera

perasa dan mulut kering.

Kemoterapi bisa menyebabkan mual dan muntah, kerontokan rambut yang

bersifat sementara dan peradangan pada selaput lambung dan usus

(gastroenteritis). Kemoterapi juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah

merah dan sel darah putih dan menyebabkan gangguan sistem kekebalan yang

bersifat sementara.

Prognosis

Tumor yang menonjol ke luar cenderung memberikan respon yang lebih

baik terhadap pengobatan dibandingkan dengan tumor yang tumbuh ke dalam

jaringan di sekitarnya, tumor yang membentuk ulkus/borok maupun tumor yang

keras. Jika telah terjadi metastase, maka peluang bertahan sampai lebih dari 2

tahun adalah buruk. Kanker yang menyebar di sepanjang jalur saraf,

menyebabkan nyeri, kelumpuhan atau mati rasa, biasanya lebih agresif dan sulit

diobati.

65% penderita yang kankernya belum menyebar bertahan hidup sampai 5

tahun; sedangkan jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, hanya

30% penderitanya yang bertahan sampai 5 tahun. Penderita yang berusia lebih

dari 70 tahun memiliki masa remisi (bebas penyakit) yang lebih panjang dan

memiliki angka harapan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan penderita

yang lebih muda.

Page 29: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 29

9. Kanker Leher Metastatic

Definisi

Kanker Leher Metastatik adalah kanker leher yang terjadi sebagai akibat

dari penyebaran kanker di bagian tubuh lainnya.

Gejala

Teraba benjolan di leher.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:

CT scan kepala, leher dan dada

Laringoskopi (pemeriksaan laring)

Bronkoskopi (pemeriksaan bronkus)

Esofagoskopi (pemeriksaan kerongkongan)

Biopsi (pengangkatan contoh jaringan untuk diperiksa secara

mikroskopis).

Pengobatan

Jika sel-sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening leher yang

membesar dan sumber kankernya tidak dapat ditemukan, maka dilakukan terapi

penyinaran terhadap faring, tonsil, dasar lidah dan kedua sisi leher. Selain itu,

dilakukan pengangkatan kelenjar getah bening dan jaringan lainnya yang terkena.

Kelenjar getah bening leher merupakan tempat penyebaran kanker dari

bagian tubuh lainnya. Kanker bisa berasal dari faring (tenggorokan), laring (kotak

suara), tonsil (amandel), dasar lidah atau paru-paru, prostat, payudara, lambung,

usus besar maupun ginjal.

Page 30: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 30

BAB III

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

3.1. Analisis Dan Perancangan

Pada tahap ini dilakukan analisis serta desain yang diperlukan dalam

membuat sistem, diantaranya akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan,

mekanisme inferensi, perancangan basisdata dan perancangan user interface

Akuisisi pengetahuan adalah proses pengumpulan pengetahuan. Pada

tugas besar ini informasi mengenai diagnosis penyakit ini diperoleh dari seorang

pakar yang dilengkapi dengan buku-buku mengenai penyakit dan kesehatan, serta

sumber-sumber lainnya dari internet.

Pengetahuan yang diperoleh meliputi : Gejala-gejala yang diderita, Jenis

penyakit dan cara pengobatannya. Setelah akuisisi pengetahuan diperoleh,

selanjutnya dilakukan representasi pengetahuan yang dikumpulkan. Tujuan

representasi pengetahuan adalah untuk mengembangkan suatu struktur yang akan

membantu pengkodean pengetahuan ke dalam program. Dalam projek ini basis

pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan kaidah produksi, yaitu

berupa IF – THEN. IF Kondisi1 (AND Kondisi2 …) THEN Kesimpulan

Kaidah produksi merupakan statemen dua bagian yang disatukan menjadi

sepenggal kecil pengetahuan. Kaidah bagian pertama IF yang menyatakan premis,

kondisi atau antecedent, dan kaidah bagian kedua THEN yang menyatakan suatu

kesimpulan atau konklusi. Pada contoh berikut diberikan beberapa inputan

antecedent dan memberikan satu kesimpulan berdasarkan premis yang ada untuk

menentukan jenis atau nama penyakit yang diderita pada manusia.

IF Demam

AND Nyeri saat bicara atau menelan

Page 31: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 31

AND Nyeri tenggorokan

AND Nyeri leher

AND Pembengkakan kelenjar getah bening

THEN penyakit Faringitis

(Demam, Nyeri saat bicara atau menelan, Nyeri tenggorokan, Nyeri leher, dan

Pembengkakan kelenjar getah bening) benar, maka mesin inferensi mengambil

kesimpulan bahwa pasien menderita penyakit Faringitis.

Setelah representasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah

menentukan mekanisme inferensi atau sistem pelacakan. Dalam penelitian ini

sistem pelacakan yang dilakukan adalah menggunakan forward chaining dengan

metode penelusuran Depth First Search. Proses pelacakan ini bermula dari simpul

akar dan bergerak ke bawah ke tingkat dalam yang berurutan. Proses ini

berlangsung terus sampai kesimpulan ditemukan.

3.1.1. Penyusunan Basis Pengetahuan

Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit telinga, hidung dan

tenggorokan pada manusia ini membutuhkan pengetahuan dan mesin informasi

untuk mendiagnosa penyakit yang dialami pengguna. Basis pengetahuan ini

berisikan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh sistem. Sedangkan mesin inferensi

digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang dimasukan pengguna sehingga

dapat ditemukan suatu kesimpulan basis pengetahuan yang diperlukan sistem

terdiri dari gejala penyakit, jenis penyakit dan pengobatan. Data yang menjadi

input sistem adalah data gejala yang dapat dari pemeriksaan yang dilakukan oleh

para medis. Data tersebut digunakan oleh sistem untuk menentukan jenis penyakit

yang diderita pasien.

Daftar jenis penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan) beserta

gejala-gejalanya, yang digunakan untuk membangun sistem pakar yang dijelaskan

pada laporan ini disajikan pada Tabel 2.

Page 32: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 32

Pada tabel ini, terdapat 9 jenis penyakit THT yang diberikan notai P1, P2,

P3, … P9 dengan 21 gejala.

Jenis penyakit P1, P2, P3, … P10 berturut-turut adalah (P1) contract

ulcers, (P2) abses parafaringeal, (P3) abses peritonsiler (penimbunan nanah

disekitar amandel), (P4) barotitis media, (P5) deviasi septum (pergeseran dinding

hidung), (P6) faringitis (radang tenggorokkan), (P7) kanker laring, (P8) kanker

leher dan kepala, (P9) kanker leher metastatic.

Sebagai contoh, penyakit Faringitis (P6) mempunyai gejala: demam, nyeri

saat bicara atau menelan, nyeri tenggorokan, nyeri leher, pembengkakan kelenjar

getah bening.

Beberapa penelitian yang menggunakan sistem pakar telah dilakukan,

antara lain (Mutaqin, 2002) mengimplementasikan sistem pakar dalam dunia

medis : suatu pengembangan sistem diagnosis kesehatan gigi dan mulut. Sistem

ini dapat memberikan informasi tentang hasil diagnosis jenis penyakit gigi dan

mulut berdasarkan gejal-gejala yang diderita oleh pasien yang dimasukkan

sebagai entri data melalui disain dialog yang diberikan ke sistem. (Yuwono, 2007)

membuat sistem pakar untuk diagnosa penyakit ayam menggunakan program

prolog. (Martono, 2008) sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosa penyakit

dalam pada manusia dengan terapi herbal sebagai obat, membahas tentang nama

penyakit yang menyerang pada bagian tubuh manusia terutama organ dalam

manusia.

Tabel 1. Table Penyakit

No. Macam Penyakit

P1 Contract ulcers

P2 Abses Parafaringeal

P3 Abses Peritonsiler (Penimbunan Nanah

Page 33: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 33

Disekitar Amandel)

P4 Barotitis Media

P5 Deviasi Septum (Pergeseran Dinding

Hidung)

P6 Faringitis (Radang Tenggorokkan),

P7 Kanker Laring

P8 Kanker Leher dan Kepala

P9 Kanker Leher Metastatic

Tabel 2. Jenis Penyakit THT dan Gejala-gejalanya

G Gejala

Penyakit

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

1 Demam * * *

2 Sakit kepala * *

3 Nyeri saat

bicara atau

menelan

* * * * *

4 Batuk *

5 Hidung

tersumbat *

6 Nyeri telinga *

7 Nyeri

tenggorokan * * *

8 Ada benjolan

di leher *

9 Nyeri leher *

10 Pembengkakan

kelenjar getah

bening

*

11 Pendarahan

hidung * *

Page 34: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 34

12 Suara serak *

13 Leher bengkak *

14 Ada yang

tumbuh di

mulut

*

15 Air liur

menetes *

16 Berat badan

turun *

17 Bunyi nafas

abnormal *

18 Infeksi sinus *

19 Nyeri wajah *

20 Perubahan

kulit *

21 Perubahan

suara *

Table 3. Rule Based (Aturan Produksi)

Rule If Then

1 G3, G12 P1

2 G3, G13 P2

3 G1, G2, G7, G15 P3

4 G2, G6 P4

5 G1, G5, G11, G18, G19 P5

6 G1, G3, G7, G10 P6

7 G3, G4, G7, G9 P7

8 G3,G11, G14, G16, G17, G20, G21 P8

9 G8 P9

Page 35: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 35

3.1.2. Proses Diagnosis Penyakit

Proses diagnostik merupakan perpaduan dari aktifitas intelektual dan

manipulatif. Diagnosis sendiri didefinisikan sebagai suatu proses penting

pemberian nama dan pengklasifikasian penyakit pasien, yang menunjukkan

kemungkinan nasib pasien dan yang mengarahkan pada pengobatan tertentu.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Dengan metode hipotesis ini menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah

dikenali hanya dengan suatu kesimpulan diagnostik.

Diagnosis dimulai sejak permulaan wawancara medis dan berlangsung

selama melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis tersebut akan diperoleh

pertanyaan-pertanyaan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang dilakukan

untuk menentukan pilihan tes-tes serta pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan.

Data yang berhasil dihimpun, akan dipertimbangkan dan diklasifikasikan

berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien serta hubungannya terhadap penyakit

tertentu.

Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-tanda yang dialami oleh penderita,

maka penegakkan diagnosis akan lebih terpusat pada bagian-bagian tubuh

tertentu. Dengan demikian penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda tersebut

dapat diketahui dengan mudah dan akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai

penyakit tertentu.

Tabel 4. Tabel Loncatan Pertanyaan Yang Akan Diajukan Kepada User

id ps_ina bila_benar bila_salah mulia selesai

0 Maaf untuk sementara, Sistem belum

dapat mendeteksi penyakit Anda 0 0 N Y

1 Apakah Anda demam ? 2 2 Y N

Page 36: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 36

2 Apakah Anda merasakan sakit kepala ? 6 3 N N

3 Apakah Anda merasakan nyeri saat bicara

atau menelan ? 4 5 N N

4 Apakah Anda batuk ? 7 7 N N

5 Apakah hidung anda tersumbat ? 7 6 N N

6 Apakah telinga anda terasa nyeri ? 25 7 N N

7 Apakah tenggorokan anda terasa nyeri? 9 8 N N

8 Apakah di leher anda terdapat benjolan ? 30 9 N N

9 Apakah leher anda terasa nyeri ? 28 10 N N

10 Apakah terjadi pembengkakan kelanjar

getah bening ? 27 11 N N

11 Apakah dihidung anda terjadi pendarahan

? 14 12 N N

12 Apakah suara anda serak ? 22 13 N N

13 Apakah leher anda bengkak ? 23 14 N N

14 Apakah anda merasakan sesuatu tumbuh

di mulut anda ? 16 15 N N

15 Apakah air liur anda selalu menetes ? 24 16 N N

16 Apakah berat badan anda turun ? 17 18 N N

17 Apakah bunyi nafas anda abnormal ? 20 18 N N

18 Apakah anda mereasakan infeksi sinus? 19 19 N N

19 Apakah anda merasakan nyeri di wajah

anda ? 26 20 N N

20 Apakah kulit anda terasa ada perubahan ? 21 0 N N

21 Apakah anda merasa terjadi perubahan

terhadap suara anda ? 29 0 N N

22 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Contract ulcers ? 0 0 N Y

23 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Abses Parafaringeal ? 0 0 N Y

Page 37: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 37

24 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Abses Peritonsiler. 0 0 N Y

25 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Barotitis Media. 0 0 N Y

26 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Deviasi Septum. 0 0 N Y

27 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Faringitis. 0 0 N Y

28 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Kanker Laring. 0 0 N Y

29 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Kanker Leher dan Kepala. 0 0 N Y

30 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Kanker Leher Metastatic. 0 0 N Y

31 Kemungkinan Anda menderita Penyakit

Kanker Nasofaring. 0 0 N Y

Page 38: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 38

Mesin Inferensi

G2

G3

G4

G15

P3

G1

G3

G7

P6

G10

G5

G19

G11

G18

P5

G3

G7

G4

G9

P7

G11

G14

G21

G16

G17

G20

P8

G12

P1

G12

G12

G2

G6

P4

G2

G2

P9

3.2. Desain Database Sistem Pakar

Database system pakar tht terdiri dari empat table yaitu: admin, tb_part,

tb_solusi, dan user.

Pada table admin terdiri dari dua field yakni; username dan password.

Table ini digunakan untuk validasi saat masuk di halaman login admin. Berikut

disajikan gambar table admin pada localhost/phpmyadmin.

Page 39: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 39

Gambar 1. Table admin

Table tb_part merupakan table yang digunakan dalam desain systesm user

interface. Terdiri dari empat field, yakni: id, id_part, content, language. Berikut

disajikan gambar table tb_part pada localhost/phpmyadmin.

Gambar 2. Table tb_part

Table tb_solusi merupakan table yang digunakan untuk inputan database

loncatan pertanyaan yang akan diajukan pada user/pasien yang menggunakan

system (field ps_ina) dan database yang akan ditampilkan pada halaman detail

penyakit saat pengguna/pasien telah mengetahui hasil diagnose yang diberikan

oleh system dan mengklik tombol selengkapnya pada user interface system (field

detail_ina). Table ini terdiri atas tujuh field, yakni id, ps_ina, bila_benar,

bila_salah, mulai, selesai, dan detail_ina. Berikut disajikan gambar table tb_solusi

pada localhost/phpmyadmin.

Page 40: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 40

Gambar 3. Table tb_solusi

Table user merupakan table yang digunakan sebagai tempat penyimpanan

database atau merekam data yang pengguna/pasien input saat mengisi form

biodata pada user interface system. Semua data yang diinputkan oleh

pengguna/pasien akan masuk secara otomatis ke dalam table user di

phpMyAdmin. Dan data tersebut juga dapat ditampilkan pada halaman data user

di level admin pada user interface system. Berikut disajikan gambar table user

pada localhost/phpmyadmin.

Gambar 4. Table user

Page 41: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 41

3.3. Perancangan User Interface

Aplikasi program telah diuji cobakan dengan cara memasukkan beberapa

data atau jawaban berdasarkan pertanyaan sistem yang ada. Sistem dapat

menjalankan fungsinya sebagaimana yang diharapkan. Dengan berbagai variasi

jawaban yang diperlihatkan pada masukan data berupa jawaban pendek “ya” atau

“tidak” ke sistem, ternyata sistem telah dapat bekerja dengan baik. Jika jawaban

pertanyaan yang diberikan ke sistem dengan memasukkan jawaban ya atau tidak

yang disesuaikan dengan kondisi atau gejala yang ada memenuhi syarat terhadap

salah satu jenis penyakit tertentu, maka sistem akan memberikan kesimpulan

tentang jenis penyakit tertentu dan dihalaman lainnya disertai dengan saran cara

pengobatannya. Demikian sebaliknya, jika jawaban tidak memenuhi syarat atas

gejala yang ditanyakan sistem kepada pemakai, maka sistem akan memberikan

kesimpulan, “Maaf untuk sementara, Sistem belum dapat mendeteksi penyakit

Anda”.

Pemakai bisa melakukan konsultasi dengan sistem untuk mengetahui

kondisi berdasarkan keluhan yang dialami oleh pasien. Pemakai cukup menjawab

dengan mengatakan yes atau No atau memilih tombol ‘Ya’ atau ’Tidak’.

Halaman muka sistem pakar yang telah didesain untuk diagnosis penyakit

THT (Telinga Hidung Tenggorokan) sesuai dengan gejala-gejalanya untuk

mendiagnosis penyakit THT apa yang sedang dialami penderita terdiri dari:

Home, Login, dan About Us serta Tombol Next untuk melanjutkan ke halaman

Login admin dan User.

Jika dipilih level admin maka system akan melanjutkan ke halaman login

admin dan diminta untuk memasukkan username dan password. Ketika telah

masuk di halaman admin maka admin dapat mengedit data pengetahuan; melihat,

mengedit, dan menghapus data admin; serta melihat, mengedit dan menghapus

data pengguna/pasien.

Page 42: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 42

Jika dipilih level user dan login sebagai user maka pengguna/pasien bias

langsung berinteraksi dengan system dengan mengisi form biodata terlebih

dahulu.

Mesin inferensi akan melakukan penelusuran aturan dengan kombinasi

runut-balik dan runut maju. Runut-balik digunakan untuk menentukan aturan yang

hendak dibuktikan untuk menyelesaikan goal serta pertanyaan yang akan diajukan

ke pengguna, sementara runut maju digunakan untuk mencoba beberapa aturan

yang ada ketika sebuah masukan diperoleh dari pengguna. Penelusuran dihentikan

ketika jawaban terhadap goal sudah ditemukan dan sistem pakar kemudian

menampilkan hasil akhir.

Setelah semua pertanyaan oleh system dijawab oleh pengguna/pasien

maka secara langsung akan muncul diagnose penyakit yang diderita oleh

pengguna/pasien. Selanjutnya dengan mengklik tombol selengkapnya maka dapat

dilihat secara detil mengenai penyakit hasil diagnose system dan cara

pengobatannya.

Semua data mengenai pengguna/pasien masuk ke database dan dapat

dilihat di halaman data pengguna dengan cara mengklik tombol data pengguna

pada level admin.

Page 43: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 43

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi

Pada tahap ini, rancangan sistem yang telah dibuat diimplementasikan

menggunakan PHP dan My SQL.

4.1.1. Implementasi Proses Sistem

4.1.1.1. Menu Utama

Pada menu utama ini terdiri dari Home, Login, dan About Us yang masing

masing halaman mempunyai fungsinya tersendiri.

Gambar 5. Halaman Menu Utama (Home)

Home menampilkan halaman menu utama seperti yang tersaji pada

gambar.

Login menampilkan halaman login untuk admin (untuk menuju ke

halaman ini juga bias dengan cara meng-klik tombol next di halaman

menu utama.

Page 44: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 44

About Us menampilkan halaman tentang keterangan mahasiswa yang

merancang system pakar diagnose penyakit tht ini. Berikut disajikan

gambar dari halaman About Us.

Gambar 6. Halaman About Us

4.1.1.2. Login

Pada halaman login pengguna diharuskan untuk memilih level apakah sebagai

admin atau user biasa.

a. Level Admin

Pada level admin ketika diklik tombol login maka system akan masuk ke

halaman login dan admin diminta untuk memasukkan username dan password.

Page 45: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 45

Gambar 7. Halaman Level (Admin)

Gambar 8. Halaman Login (Admin)

Setelah diklik tombol Login pada halaman Login maka system akan

masuk ke halaman dashboard admin. Dihalaman ini user bisa memanipulasi

Page 46: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 46

database, seperti: mengedit dan menghapus data pengetahuan, data admin, dan

data pengguna/pasien

Gambar 9. Halaman Dashboard (Admin)

Gambar 10. Menu Edit Pengetahuan (Halaman Dashboard Admin)

Page 47: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 47

Gambar 11. Menu Data Admin (Halaman Dashboard Admin)

Gambar 12. Menu Data Pengguna (Halaman Dashboard Admin)

b. Level User

Pada level user ketika diklik tombol login maka system akan masuk ke halaman

informasi user. Pada halaman ini user diminta untuk mengisikan data diri, jika

data diri belum diisikan pada halaman ini maka user tidak dapat melanjutkan ke

halaman berikutnya.

Page 48: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 48

Gambar 13. Halaman Level (User)

Gambar 14. Halaman Informasi User

Page 49: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 49

Gambar 15. Form Informasi User yang Telah Diisi

Gambar 16. Form Informasi User yang Belum diisi lengkap

Page 50: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 50

Berikut proses diagnose penyakit, ditampilkan beberapa pertanyaan yang diajukan

kepada user di halaman diagnose:

Page 51: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 51

Hasil Diagnosa:

Gambar 17. Pertanyaan pada User Interface

Page 52: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 52

Selengkapnya mengenai penyakit, diagnose dan pengobatannya.

Gambar 18. Detail Penyakit (Hasil Diagnosa)

Page 53: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 53

4.2. Pengujian Sistem dengan Black Box

“Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak, dengan demikian pengujian memungkinkan perekayasa perangkat lunak

mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua

persyaratan fungsional untuk suatu program” (Roger S. Pressman, Phd. 2002.

Rekayasa Perangkat Lunak., Penerbit Andi, hal 533. Yogyakarta).

Pada pengujian ini hanya diambil sebuah contoh fungsi untuk mewakili

dari fungsi-fungsi yang ada, yaitu fungsi edit data, hapus data, pada data admin.

4.2.1.Fungsi Edit Data

Misalnya username “intan” akan diedit menjadi “nurintan” dengan

password yang sama yaitu “456”.

Page 54: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 54

Gambar 19. Data Admin Belum Edit

Gambar 20. Halaman Edit Admin (Mengisi Data Baru)

Klik tombol

edit

Klik tombol

go

Page 55: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 55

Gambar 21. Halaman Edit Admin (Data Lama Terupdate)

4.2.2. Fungsi Hapus Data

Misalnya username “akram” akan dihapus.

Gambar 22. Halaman Edit Admin (Data Admin yang akan dihapus)

Klik tombol

hapus

Page 56: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 56

Gambar 23. Halaman Edit Admin (Data Admin “akram” telah dihapus)

Page 57: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 57

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari uraian bab-bab sebelumya,dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Bahwa Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Telinga, Hidung Dan Tenggorokan ini

telah mampu:

1. Memberikan informasi kepada pemakai mengenai jenis penyakit yang

dideritanya (diagnosa awal) berdasarkan gejala-gejala yang diberikan.

2. Memberikan informasi tentang cara pengobantannya.

3. Data yang terdapat pada program aplikasi dapat di update atau di tambah jika

ditemukan data yang baru.

5.2. Saran

Untuk yang bermaksud mengembangkan system pakar ini diharapkan

lebih memahami informasi yang bisa diserap dari buku atau dari pakar itu sendiri.

Disamping itu antar muka program harus lebih diperhatikan agar pengguna

merasa nyaman ketika menggunakan system pakar ini.

Page 58: Laporan Sistem Pakar Klp1 New

S i s t e m P a k a r M e n d i a g n o s i s P e n y a k i t T H T – K e l o m p o k 1

Page 58

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta Hanif dan Wibowo Sutopo. System Pakar untuk Mendiagnosis Penyakit

Telinga Hidung Tenggorokan pada Manusia. STMIK AMIKOM. Yogyakarta.

Laga Fatmawati. Desain Dan Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa

Penyakit Tht Dan Penanggulangannya Menggunakan Metode Forward Chaining.

Universitas Muhammadiyah Malang.

Suraya. Jurusan Teknik Informatika, Institut Sains & Teknpologi

AKPRIND.Yogyakarta.

http://adrianasari.wordpress.com/tag/keunggulan-sistem-pakar/

http://gaptechnology.wordpress.com/2010/03/23/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-

pakar/

http://ibumei.wordpress.com/tag/struktur-sistem-pakar/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

http://nanie90.blogspot.com/2012/05/analisis-expert-system-mengenai-jenis.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/abses-parafaringeal.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/abses-peritonsiler.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/barotitis-media-aerotitis-barotrauma.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/contact-ulcers.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/penyakit-tht.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/faringitis-radang-tenggorokan.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/01/kanker-laring-ii.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/kanker-leher-kepala.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/kanker-leher-metastatik.html

http://sehat-enak.blogspot.com/2009/07/kanker-nasofaring.html