Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

45
  LAPORAN PRAKTIKUM OSEANOGRA FI FISIKA TANGGAL 18 OKTOBER 2011 NAMA : VERI YULIANTO NIM : 26020210141003 LABORAT ORIUM OSEANONGRA FI FISIKA PRODI OSEANOGRAFI JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITA S DIPONEGORO 2011

Transcript of Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

Page 1: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 1/45

 

 

LAPORAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

TANGGAL 18 OKTOBER 2011

NAMA : VERI YULIANTO

NIM : 26020210141003

LABORATORIUM OSEANONGRAFI FISIKA

PRODI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011

Page 2: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 2/45

 

 

LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN

Asisten Pratikan

Raden Bima Yoga Barata Veri Yulianto

K2E009041 26020210141003

Dosen Praktikum

Indra Budi Prasetyawan Ssi, MT

19791003200311002

NILAI

TUJUAN

TINJAUAN PUSTAKA

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BONUS

JUMLAH

Page 3: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 3/45

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN DAN PENILAIAN

DAFTAR ISI

BAB I TUJUAN PRAKTIKUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Temperatur

2.1.1 Distribusi Temperatur Vertikal

2.1.2 Distribusi Temperatur Horizontal

2.2 Salinitas

2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Salinitas

2.2.2 Distribusi Salinitas Vertikal

2.2.3 Distribusi Salinitas Horizontal

2.3 Densitas

2.3.1 Distribusi Densitas Vertikal

2.3.2 Distribusi Densitas Horizontal

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengolahan Data Manual

3.1.1 Stasiun 9

3.1.2 Stasiun 14

3.1.3 Stasiun 17

Page 4: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 4/45

 

 

3.1.4 Stasiun 18

3.2 Pengolahan Data Excel

3.2.1 Stasiun 9

3.2.2 Stasiun 14

3.2.3 Stasiun 17

3.2.4 Stasiun 18

BAB IV ANALISA

4.1 Analisa Tiap Stasiun

4.1.1 Stasiun 9

4.1.2 Stasiun 14

4.1.3 Stasiun 17

4.1.4 Stasiun 18

4.2 Sebaran Stasiun

4.3 Analisa Grafik

4.3.1 Grafik T vs H

4.3.2 Grafik S vs H

4.3.3 Grafik s,t,p vs H

4.4 Analisa Kontur

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 5/45

 

 

BAB I

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan harga salinitas berdasarkan konduktivitas air laut.

2. Menghitung densitas berdasarkan kedalaman, suhu dan salinitas.

3. Membuat grafik berupa kurva temperature, salinitas dan densitas

terhadap kedalaman serta mampu menginterpretasi jenis lapisan.

4. Membuat kontur temperature, salinitas dan densitas serta mencoba

menginterpresetasikannya.

Page 6: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 6/45

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEMPERATUR

Suhu / temperatur adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin

suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung

menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi

maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad

17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini

memberikan inspirasi padaAnders Celcius 

(1701  – 1744) sehingga pada tahun1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran

suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila

benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya

akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak.

(anonim, 2011)

2.1.1 DISTRIBUSI TEMPERATUR VERTIKAL

Suhu akan menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Hal

ini disebabkan karena pengaruh intensitas cahaya matahari yang masuk

ke dalam air yang menyebabkan semakin dalam suatu perairan suhunya

pun semakin rendah. Dan pada suhu melebihi 1000 meter suhu air

relative konstan yaitu 2oC  – 4oC (Hutagalung,1988). Berdasarkan

perubahan suhu itulah, sehingga suhu di dalam laut memiliki wilayah

sebaran secara vertikal (menegak) yang membagi lapisannya menjadi

tiga bagian yaitu Mix Layer, Thermocline dan Deep Layer.

Lapisan Mix Layer merupakan lapisan yang hangat di bagian teratas

dimana pada lapisan ini gradient suhu berubah secara perlahan. Lapisan

ini juga biasa disebut lapisan epilimnion.

Lapisan thermocline merupakan lapisan dimana gradient suhu

berubah secara cepat sehingga terjadi perubahan suhu yang sangat

mencolok. Pada lapisan termoklin ini memiliki ciri gradien suhu yaitu

perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap

pertambahan kedalaman satu meter (Nontji,1987). Lapisan deep layer

Page 7: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 7/45

 

 

yang merupakan lapisan terbawah yaitu lapisan dimana suhu air rendah

bahkan relative konstan yaitu sebesar 4oC. Lapisan ini juga biasa disebut

lapisan hipilimnion. Menurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman

setiap lapisan di dalam kolom perairan dapat diketahui dengan melihat

perubahan gradien suhu dari permukaan sampai lapisan dalam. Lapisan

permukaan tercampur merupakan lapisan dengan gradien suhu tidak

lebih dari 0,03 oC/m (Wyrtki, 1961), sedangkan kedalaman lapisan

termoklin dalam suatu perairan didefinisikan sebagai suatu kedalaman

atau posisi dimana gradien suhu lebih dari 0,1 oC/m (Ross, 1970).

(anonim, 2011)

2.1.2 DISTRIBUSI TEMPERATUR HORIZONTAL

Intensitas cahaya matahari Cahaya matahari berperan penting

terhadap suhu air laut. Wilayah permukaan memiliki suhu yang lebih

tinggi di bandingkan di bagian dalam. Hal ini disebabkan karena wilayah

permukaan lebih banyak terkena sinar matahari dibandingkan bagian

dalam perairan.Cahaya matahari dapat masuk hingga kedalaman 200

sampai 1000 meter. Hal ini ditandai oleh masih hangatnya suhu air pada

kedalaman 200 meter dan pada kedalaman antara 200 sampai 1000

meter, suhu air pun berubah secara drastis.

Presipitasi dan evaporasi Presipitasi terjadi di laut melalui curah

hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan laut, sedangkan

evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran

bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan. Menurut McPhaden

and Hayes (1991), evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira sebesar

0,1oC pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya kira-

kira 0,12OC pada kedalaman 10 – 75 m.

Kecepatan angin dan sirkulasi udara Menurut McPhaden and

Hayes (1991), adveksi vertikal dan entrainment dapat mengakibatkan

perubahan terhadap kandungan bahang dan suhu pada lapisan

permukaan. Kedua faktor tersebut bila dikombinasi dengan faktor angin

yang bekerja pada suatu periode tertentu dapat mengakibatkan terjadinya

upwelling. Upwelling menyebabkan suhu lapisan permukaan tercampur

Page 8: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 8/45

 

 

menjadi lebih rendah. Pada umumnya pergerakan massa air disebabkan

oleh angin. Angin yang berhembus dengan kencang dapat

mengakibatkan terjadinya percampuran massa air pada lapisan atas yang

mengakibatkan sebaran suhu menjadi homogen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran temperatur

secara horizontal adalah:

a. fluktuasi suhu

b. pengadukan secara konvensional

c. pengadukan mekanik

d. aliran massa air

e. beberapa faktor dinamis, biasanya berasal dari kondisi alamnya yaitu

garis lintang dan bujur.

(anonim, 2011)

2.2 SALINITAS

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. 

Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan

garam pada sebagian besar danau,  sungai, dan saluran air alami sangat kecil

sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam

sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air

dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline  bila konsentrasinya 3

sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine . 

(anonim, 2011)

2.2.1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SALINITAS

Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran air sungai. Di

perairan lepas pantai yang dalam, angin dapat pula melakukan

pengadukan lapisan atas hingga membentuk lapisan homogen sampai

kira-kira setebal 50-70 meter atau lebih tergantung dari intensitas

pengadukan. Di lapisan dengan salinitas homogen suhu juga biasanya

homogen, baru dibawahnya terdapat lapisan pegat dengan degradasi

densitas yang besar yang menghambat pencampuran antara lapisan atas

dengan lapisan bawah.

Page 9: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 9/45

 

 

Salinitas permukaan air laut sangat erat kaitannya dengan

proses penguapan dimana garam-garam akan mengendap atau

terkonsentrasi. Daerah-daerah yang mengalami penguapan yang cukup

tinggi akan mengakibatkan salinitas tinggi. Berbeda dengan keadaan

suhu yang relatif kecil variasinya, salinitas air laut dapat berbeda secara

geografis akibat pengaruh hujan lokal, banyaknya air sungai yang masuk

ke laut. penguapan dan edaran massa air. Penguapan, makin besar

tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan

sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya,

maka daerah itu rendah kadar garamnya, Curah hujan, makin

besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu

akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun

salinitas akan tinggi, Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut

tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka

salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai

yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.

(anonim, 2011)

2.2.2 DISTRIBUSI SALINITAS VERTIKAL

Salinitas dapat dikatakan cukup tinggi karena pada permukaan air terjadi

pengupan baik, atau perbedaan temperatur antara air dan udara ( temperatur air

lebih tinggi dari temperatur udara), juga bisa karena kelembapan udara kecil.

Karena semakin dalam temperatur semakin rendah maka salinitas mulai turun

seperti terlihat pada grafik sampai kedalaman 1 km dan biasanya pada

kedalaman itu salinitas paling rendah. Namun pada kedalaman 1 km sampai

dasar laut salinitas meningkat drastis sampai sekitar 34,5 karena tidak ada

turbulensi lagi. Temperatur akan semakin menurun jika kedalaman semakin

bertambah bertambah

- Pada lapisan thermocline (200 m – 1000 m) selalu terjadi penurunan atau

kenaikan yg drastis

- Holocline adalah kemerosotan disebabkan penurunan salinitas dalam

badan air.

Page 10: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 10/45

 

 

Salinitas pada kedalaman umumnya semakin tinggi karena di dasar laut terjadi

pengendapan zat-zat yang jatuh dari permukaan atau sisa-sisa organisme laut.

- Pycnocline adalah kemerosotan disebabkan oleh kuat vertikal kepadatandalam badan air. Kepadatan atau tekanan di dalam air semakin besar saat

kedalaman semakin tinggi.

(anonim, 2011)

2.2.3 DISTRIBUSI SALINITAS HORIZONTAL

(1) Tempat bertemunya arus air tawar dengan arus pasang-surut, yang

berlawanan menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi,pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar

pada biotanya.

(2) Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika

lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut.

(3) Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang-surut mengharuskan

komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan

sekelilingnya.

(4) Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasang-surut air

laut, banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lainnya, serta topografi daerah

estuaria tersebut.

(anonim, 2011)

2.3 DENSITAS

Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan

banyaknya zat (massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa

per satuan volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik.

(anonim, 2011)

Page 11: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 11/45

 

 

2.3.1 DISTRIBUSI DENSITAS VERTIKAL

Suhu di dalam laut memiliki wilayah sebaran secara vertikal (menegak) yang

membagi lapisannya menjadi tiga bagian yaitu Mix Layer, Thermocline dan Deep

Layer.

Lapisan Mix Layer merupakan lapisan yang hangat di bagian teratas dimana

pada lapisan ini gradient suhu berubah secara perlahan. Lapisan ini juga biasa

disebut lapisan epilimnion.

Lapisan thermocline merupakan lapisan dimana gradient suhu berubah secara

cepat sehingga terjadi perubahan suhu yang sangat mencolok. Pada lapisan

termoklin ini memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadapkedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter.

Lapisan deep layer yang merupakan lapisan terbawah yaitu lapisan dimana suhu

air rendah bahkan relative konstan yaitu sebesar 4oC. Lapisan ini juga biasa

disebut lapisan hipilimnion.

Menurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman setiap lapisan di dalam

kolom perairan dapat diketahui dengan melihat perubahan gradien suhu dari

permukaan sampai lapisan dalam. Lapisan permukaan tercampur merupakan

lapisan dengan gradien suhu tidak lebih dari 0,03 oC/m, sedangkan kedalaman

lapisan termoklin dalam suatu perairan didefinisikan sebagai suatu kedalaman

atau posisi dimana gradien suhu lebih dari 0,1 oC/m.

(anonim, 2011)

2.3.2 DISTRIBUSI DENSITAS HORIZONTAL

Densitas air laut dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu salinitas, temperatur dan tekanan . Perbedaan penyebaran densitas akan mengakibatkan

air laut menjadi berlapis-lapis, dimana air dengan densitas yang lebih besar akan

berada di bawah air dengan densitas yang lebih kecil. Kondisi ini akan

menyebabkan adanya lapisan antar muka (interface) dimana jika terjadi

gangguan dari luar (oleh gaya pembangkit yang ada) akan timbul gelombang

antar lapisan yang tidak mempengaruhi gelombang di permukaan.

(anonim, 2011)

Page 12: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 12/45

 

 

BAB III

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 PENGOLAHAN DATA MANUAL

3.1.1 STASIUN 9

1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = ‰, d =

m, T =oC.

Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)

Depth Temperatur Salinity4 28,5113 32,7037

Data Pengolahan

Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity

 

(S)

 

 

4,301

 

 

28,8123

   

33,0047

2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan

rumus di gunaka  

Dimana p= 1025 kg/m

g= 9,8 m/s2 

p= 1 N/m2

=10-4

db

Depth Temperatur Salinity4,301 28,8123 33,0047

Page 13: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 13/45

 

 

Penyelesaian :

 

4,3203545

3. Menghitung densitas pada 0 oC(σo) satuan σo = Kg/m3 

σo = - 0,093+(0,8149 x 33,0047)-(0,000482 x 33,00472)+(0,0000068 x 33,00473)

= 26,5219585

4. Menghitung expansi air laut – perubahan densitas terhadap temperatur (

T ) menggunakan interplasi antara σo dan t dari apendik 2

σo

T 26 26,5219585 2725 4,63 4,69

28,8123 X D Y30 6,23 6,3

Mencari nilai X

( ) ( )

( )  

5,849936

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= 5,917561

Mencari nilai D

( ) ( )

( )  

5,885233

5.Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (σt) 

Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :

σt1 = σo  –D ; D konstanta

= 26,5219585 – 5,885233

= 20,6367253

Page 14: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 14/45

 

 

AT = T ( 4,78670 – 0,098185 T + 0,0010843 T2 ) 10-3 

( () ())

 

= 0,0823716

BT = T ( 18,030 – 0,8164 T + 0,0166 T2 ) 10-6 

( () ())

 

= 0,000238799

  ()

()

() 

=()

()

() 

= - 3,974377341

  Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus : σt 2 = ∑T + ( σo + 0,1324 ) [ 1- AT + BT ( σo  – 0,1334)]

= - 3,974377341+ (26,5219585+ 0,1324) [1- 0,0823716 + 0,000238799

(26,5219585 – 0,1334)]

= 20,65238422

6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan

( ΔS, t) satuan Kg/m3

 ΔS, t = 0,02736 – 10-3 σt 

1-10-3 σt 

= 0,02736 – 10-3 x 20,65238422

1-(10-3 x20,65238422)

= 0,004633571

Page 15: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 15/45

 

 

7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada

temperature (δs,p) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4

hasilnya di kalikan 10-5 satuan Kg/m3

P 32 33,0047 330 0 0

4,3203545 X δs,p y100 -0,5 -0,3

Nilai X

( ) ( )

( )  

- 0,022577

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= -0,019344871

  Mencari nilai δs,p 

δs,p (( ) ()

()( )

 x 10-5 

-0,0000001933

8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada

salinitas (δt,p) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik

5.Hasilnya dikalikan 10-5 satuan Kg/m3.

P 25 28,8123 30

0 0 04,3203545 X δt,p y

100 3,9 4,2

Nilai X

( ) ( )

( )  

0,561646085

Page 16: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 16/45

 

 

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= 0,181454889

  Mencari nilai δT,P 

δT,P ( ) ()

() x 10-5 

0,0000027177

9. Menghitung anomaly densitas (δ) satuan Kg/m3 

δ = ΔS,t + δs,p +δt,p 

δ= 0,006288426 +(-0,0000001933)+ 0,0000027177

=0,0062909508

10. Menghitung volume spesifik air laut standar (α35,0,p)

α35,0,p = 97.264 – 0,44 p

105 

= 97.264 –(0,44 x4,3203545) 

105 

= 0,972621

11. Menghitung volume spesifik insitu (αS,t,p)

αS,t,p = α35,0,p + δ 

= 0,972621+ 0,0062909508

=0,9789119412

12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (ρS,t,p) satuan Kg/m3 

ρS,t,p = 1 / αS,t,p 

= 1 /  0,9789119412

= 1,021542

Page 17: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 17/45

 

 

13. Menghitung faktor densitas (σS,t,p)

σS,t,p = (ρS,t,p - 1) x 10-3 

= (1,021542-1) x 10-3

 

= 21,54235

3.1.2 STASIUN 14

Page 18: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 18/45

 

 

1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = ‰, d =

m, T =oC.

Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)

Depth Temperatur Salinity36 27,5325 33,6968

Data Pengolahan

Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity(S)

 

 

36,31

 

27,5325  

27,8425

  33,6968  

34,0068

2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan

rumus di gunakan  

Dimana p= 1025 kg/m

g= 9,8 m/s2 

p= 1 N/m2 =10-4 db

Penyelesaian :

 

36,473395

3. Menghitung densitas pada 0 oC(σo) satuan σo = Kg/m3 

Depth Temperatur Salinity36,31  27,8425  34,0068

Page 19: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 19/45

 

 

σo = - 0,093+(0,8149 x 34,0068)-(0,000482 x 34,00682)+(0,0000068 x 34,00683)

= 27,32915401 

4. Menghitung expansi air laut – perubahan densitas terhadap temperatur (

T ) menggunakan interplasi antara σo dan t dari apendik 2

σo

T 2727,32915401

2825 4,69 4,76

27,8425 X D Y30 6,3 6,37

Nyari nilai X

( ) ( )

( )  

5,605285

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= 5,675285

Mencari nilai D

( ) ( )

( )

 

5,628325781

5. Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (σt)

Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :

σt1 = σo  –D ; D konstanta

=27,32915401 – 5,628325781

= 21,70082823

AT = T ( 4,78670 – 0,098185 T + 0,0010843 T2 ) 10-3 

( () ())

 

=0,080563352

BT = T ( 18,030 – 0,8164 T + 0,0166 T2 ) 10-6 

Page 20: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 20/45

 

 

( () ())

 

=0,000227411

  ()

()

() 

=( )

( )

( ) 

= -3,695902393

  Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus : 

σt 2 = ∑T + ( σo + 0,1324 ) [ 1- AT + BT ( σo  – 0,1334)]

= -3,695902393+ (27,32915401+ 0,1324) [1- 0,080563352+ 0,000227411 

(27,32915401 – 0,1334)]

= 21,72309664

6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan( ΔS, t) satuan Kg/m3

 ΔS, t = 0,02736 – 10-3 σt 

1-10-3σt 

= 0,02736 – 10-3 x 21,70082823

1-(10-3 x21,70082823)

=0,0051778

Page 21: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 21/45

 

 

7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada

temperature (δs,p) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4

hasilnya di kalikan 10-5 satuan Kg/m3

P 34 34,0068 350 0 0

36,473395 X δs,p y100 -0,2 0

Nilai X

( ) ( )

( )  

-0,114828724

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= 0

  Mencari nilai δs,p 

δs,p (()) ()

() () x 10-5 

-0,000001140

8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada

salinitas (δt,p) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik

5.Hasilnya dikalikan 10-5 satuan Kg/m3.

P 0 27,8425 10025 0 3,9

36,473395 X δt,p y30 0 4,2

Nilai X

( ) ( )

( )  

0

Page 22: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 22/45

 

 

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= 4,07055

  Mencari nilai δT,P 

δT,P ( ) ()

() x 10-5 

0,000011333

9. Menghitung anomaly densitas (δ) satuan Kg/m3 

δ = ΔS,t + δs,p +δt,p 

δ= 0,0051778+(-0,000001140)+ 0,000011333

=0,005187993

10. Menghitung volume spesifik air laut standar (α35,0,p)

α35,0,p = 97.264 – 0,44 p

105 

= 97.264 –(0,44 x36,473395) 

105 

=0,972479517

11. Menghitung volume spesifik insitu (αS,t,p)

αS,t,p = α35,0,p + δ 

= 0,972479517+ 0,005187993

=0,977667510

Page 23: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 23/45

 

 

12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (ρS,t,p) satuan Kg/m3 

ρS,t,p = 1 / αS,t,p 

= 1 / 0,977667510

=1,022842623

13. Menghitung faktor densitas (σS,t,p)

σS,t,p = (ρS,t,p - 1) x 10-3 

= (1,022842623-1) x 10-3 

= 22,842623

Page 24: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 24/45

 

 

3.1.3 STASIUN 17

1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = ‰, d =

m, T =oC.

Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)

Depth Temperatur Salinity46 26,4601 33,9307

Data Pengolahan

Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity(S)

 

 

46,31

 

 

26,7701

   

34,2407

2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan

rumus di gunaka  

Dimana p= 1025 kg/m

g= 9,8 m/s2

 

p= 1 N/m2 =10-4 db

Penyelesaian :

 

46,518395

Depth Temperatur Salinity46,31 26,7701 34,2407

Page 25: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 25/45

 

 

3. Menghitung densitas pada 0 oC(σo) satuan σo = Kg/m3 

σo = - 0,093+(0,8149 x 34,2407)-(0,000482 x 34,24072)+(0,0000068 x 34,24073)

= 27,51762108 

4. Menghitung expansi air laut – perubahan densitas terhadap temperatur (

T ) menggunakan interplasi antara σo dan t dari apendik 2

σo

T 27 27,51762108 2825 4,69 4,76

26,7701 X D Y30 6,3 6,37

Mencari nilai X

( ) ( )

( )  

5,2599722 

Mencari nilai Y

( ) ( )

( )  

= 5,3299722

Mencari nilai D

( ) x ( )

( )  

5,296205676

5.Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (σt)

Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :

σt1 = σo  –D ; D konstanta

= 27,51762108 – 5,296205676

= 22,22141541 

AT = T ( 4,78670 – 0,098185 T + 0,0010843 T2 ) 10-3 

Page 26: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 26/45

 

 

( () ())

 

= 0,07857904

BT = T ( 18,030 – 0,8164 T + 0,0166 T2 ) 10-6 

  ( ( ) ( ))

 

= 0,000216064

  ( ) 

 

()

(  ) 

=( ) 

 

()

(  ) 

= -3,397857883

  Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus : 

σt 2 = ∑T + ( σo + 0,1324 ) [ 1- AT + BT ( σo  – 0,1334)]

= -3,397857883+ (27,51762108 + 0,1324) [1- 0,07857904+ 0,000216064

(27,51762108 – 0,1334)]

= 22,24304938

6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan

( ΔS, t) satuan Kg/m3

 ΔS, t = 0,02736 – 10-3 σt 

1-10-3 σt 

= 0,02736 – 10-3 x 22,24304938

1-(10-3 x 22,24304938) 

= 0,004633571

Page 27: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 27/45

 

 

7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada

temperature (δs,p) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4

hasilnya di kalikan 10-5 satuan Kg/m3

P 34 34,2407 350 0 0

46,518395X δs,p y

100 -0,2 0

Mencari Nilai X

( ) x ( )

( )  

-0,09303679

Mencari nilai Y

( ) x ( )

( )  

= 0

  Mencari nilai δs,p 

δs,p (( ) x ()

() () x 10-5 

- 0,000000706

8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada

salinitas (δt,p) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik

5.Hasilnya dikalikan 10-5 satuan Kg/m3.

P 0 26,7701 10025 0 3,9

46,518395 X δt,p y30 100 4,2

Nilai X

( ) x ( )

( )  

 

Page 28: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 28/45

 

 

Mencari nilai Y

( ) x ( )

( )  

=4,006206

  Mencari nilai δT,P 

δT,P ( ) x ()

() x 10-5 

0,000010725

9. Menghitung anomaly densitas (δ) satuan Kg/m3 

δ = ΔS,t + δs,p +δt,p 

δ= 0,004633571+(-0,000000706)+ 0,000010725

=0,004643589 

10. Menghitung volume spesifik air laut standar (α35,0,p)

α35,0,p = 97.264 – 0,44 p

105 

= 97.264 –(0,44 x46,518395) 

105 

= 0,972435319 

11. Menghitung volume spesifik insitu (αS,t,p)

αS,t,p = α35,0,p + δ 

= 0,972435319+ 0,004643589

=0,977078908

Page 29: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 29/45

 

 

12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (ρS,t,p) satuan Kg/m3 

ρS,t,p = 1 / αS,t,p 

= 1 / 0,977078908 

= 1,023458793

13. Menghitung faktor densitas (σS,t,p)

σS,t,p = (ρS,t,p - 1) x 10-3 

= (1,023458793-1) x 10-3 

= 23,45879267

Page 30: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 30/45

 

 

3.1.4 STASIUN 18

1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = ‰, d =

m, T =oC.

Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)

Depth Temperatur Salinity49 27,4665 33,933

Data Pengolahan

Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity(S)

 

 

49,31

 

 

27,7765

  33,933  

34,243

2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan

rumus di gunakan

Dimana p= 1025 kg/m

g= 9,8 m/s2 

p= 1 N/m2 =10-4 db

Penyelesaian :  x  x  

 

49,531895

Depth Temperatur Salinity49,31 27,7765 34,243

Page 31: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 31/45

 

 

3. Menghitung densitas pada 0 oC(σo) satuan σo = Kg/m3 

σo = - 0,093+(0,8149 x34,243)-(0,000482 x 34,2432)+(0,0000068 x 34,2433)

= 27,51947445

4. Menghitung expansi air laut – perubahan densitas terhadap temperatur (

T ) menggunakan interplasi antara σo dan t dari apendik 2

σo

T 27 27,51947445 2825 4,69 4,76

27,7765 X D Y30 6,3 6,37

Mencari nilai X

  ( ) x ( )

( )  

5,584033

Mencari nilai Y

( ) x ( )

( )  

= 5,654033 Mencari nilai D

( ) x ( )

( )  

5,620396211 

5. Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (σt)

Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :

σt1 = σo  –D ; D konstanta

=27,51947445 – 5,620396211 

= 21,89907824

AT = T ( 4,78670 – 0,098185 T + 0,0010843 T2 ) 10-3 

( () ())

 

= 0,080441817

Page 32: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 32/45

 

 

BT = T ( 18,030 – 0,8164 T + 0,0166 T2 ) 10-6 

  ( ( ) ( ))

 

=0,000226676

  ( ) 

 

()

(  ) 

=( ) 

 

()

(  ) 

= -3,677257643

  Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus : 

σt 2 = ∑T + ( σo + 0,1324 ) [ 1- AT + BT ( σo  – 0,1334)]

= -3,677257643+ (27,51947445 + 0,1324) [1- 0,080441817+ 0,000226676 

(27,51947445 – 0,1334)] 

= 21,9219069

6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada

tekanan ( ΔS, t) satuan Kg/m3

 ΔS, t = 0,02736 – 10-3 σt 

1-10-3 σt 

= 0,02736 – 10-3

x 21,89907824

1-(10-3 x21,89907824)

= 0,004970615

Page 33: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 33/45

 

 

7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada

temperature (δs,p) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4

hasilnya di kalikan 10-5 satuan Kg/m3

P 34 34,243 350 0 0

49,531895 X δs,p y100 -0,2 0

Mencari Nilai X

( ) x ( )

( )  

-0,09906379

Mencari nilai Y

( ) x ()

( )  

= 0

  Mencari nilai δs,p 

δs,p (( ) x ()

() ()

 x 10-5 

-0,000000750

8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada

salinitas (δt,p) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik

5.Hasilnya dikalikan 10-5 satuan Kg/m3.

P 0 27,7765 100

25 0 3,949,531895 X δt,p y

30 100 4,2

Nilai X

( ) x ( )

( )  

 

Page 34: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 34/45

 

 

Mencari nilai Y

( ) x ( )

( )  

=4,06659

  Mencari nilai δT,P 

δT,P ( ) x ()

() x 10-5 

0,000011296

9. Menghitung anomaly densitas (δ) satuan Kg/m3 

δ = ΔS,t + δs,p +δt,p 

δ= 0,004970615+(-0,000000750)+ 0,000011296

=0,004981161

10. Menghitung volume spesifik air laut standar (α35,0,p)

α35,0,p = 97.264 – 0,44 p

105 

= 97.264 –(0,44 x49,531895) 

105 

= 0,97242206

11. Menghitung volume spesifik insitu (αS,t,p)

αS,t,p = α35,0,p + δ 

= 0,97242206 + 0,004981161 

=0,977403220

Page 35: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 35/45

 

 

12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (ρS,t,p) satuan Kg/m3 

ρS,t,p = 1 / αS,t,p 

= 1 /  0,977403220

=1,023119199

13. Menghitung faktor densitas (σS,t,p)

σS,t,p = (ρS,t,p - 1) x 10-3 

= (1,023119199-1) x 10-3 

= 23,11919928 

Page 36: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 36/45

 

 

BAB IV

ANALISA

4.1 ANALISA TIAP STASIUN

4.1.1 STASIUN 9

Setelah dilakukan pengolahan data,dari data kedalaman,suhu dan

salinitas kita dapat menentukan nilai densitas,perubahan densitas terhadap

temperatur ,faktor anomali densitas, anomali densitas, volume spesifik air laut,

hingga faktor densitas itu sendiri.

Pada stasiun 9 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,

densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah 28,810

c,

26,521, 33,000/00 , 4,30m , Dari ketiga sampel di hitung, pada stasiun 9 dengan data

yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut berkisar nilai 5,88, densitas

pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 20,6, setelah itu di dapatkan data faktor

anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan sebesar

6,2x10-3 kg/m3 , faktor anomali densitas yang tidak tergantung pada temperatur

sebesar -1,93 x10-7 dan faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada

salinitas yaitu sebesar 2,71x10-6 kg/m3, sedangkan anomali densitas pada

stasiun ini sebesar 2,71x10-3, dari data yang didapatkan kita ingin mencari

volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan dan

didapatkan nilai 0,972 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,978, dari nilai

spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,021kg/m3, dan akhirnya di

temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 9 sebesar 21,54. Jadi

kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara beberapa

variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman dengan

suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam suatu

perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian

hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya

berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin

kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding

lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin

besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar

terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka

nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element

Page 37: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 37/45

 

 

tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen

tersebut. 

4.1.2 STASIUN 14

Pada stasiun 14 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,

densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah

27,84250c , 27,3291 , 34,0068

0/oo , 36,31m , Dari ketiga sampel di hitung, pada

stasiun 14 dengan data yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut

berkisar nilai 5,62, densitas pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 21,7,

setelah itu di dapatkan data faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada

tekanan sebesar 5,1x10-3 kg/m3 , faktor anomali densitas yang tidak tergantung

pada temperatur sebesar 1,14 x10-6 dan faktor anomali densitas yang tidak

bergantung pada salinitas yaitu sebesar 1,13x10-5 kg/m3, sedangkan anomali

densitas pada stasiun ini sebesar 5,18x10-3, dari data yang didapatkan kita ingin

mencari volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan

dan didapatkan nilai 0,97 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,977, dari nilai

spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,02kg/m3, dan akhirnya di

temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 14 sebesar 22,84. Jadi

kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara beberapa

variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman dengan

suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam suatu

perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian

hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya

berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin

kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding

lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin

besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besarterhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka

nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element

tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen

tersebut. 

Page 38: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 38/45

 

 

4.1.3 STASIUN 17

Pada stasiun 17 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,

densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah

26,77010c, 46,51, 34,2407 0/00 46,31m , Dari ketiga sampel di hitung, pada

stasiun 17 dengan data yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut

berkisar nilai 5,29, densitas pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 22,2,

setelah itu di dapatkan data faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada

tekanan sebesar 4,6x10-3 kg/m3 , faktor anomali densitas yang tidak tergantung

pada temperatur sebesar -7,06 x10-7 dan faktor anomali densitas yang tidak

bergantung pada salinitas yaitu sebesar 1,07x10-6 kg/m3, sedangkan anomali

densitas pada stasiun ini sebesar 4,6x10

-3

, dari data yang didapatkan kita inginmencari volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan

dan didapatkan nilai 0,972 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,977, dari

nilai spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,021kg/m3, dan

akhirnya di temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 17 sebesar 23,45.

Jadi kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara beberapa

variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman dengan

suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam suatu

perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian

hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya

berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin

kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding

lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin

besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar

terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka

nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element

tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen

tersebut. Namun pada stasiun ini didapat sebuah fenomena dimana kondisi

perubahan temperatur terhadap kedalaman sangat mencolok tidak seperti

dengan salinitas dan densitas,nilai perubahan diantara keduanya tidak mencolok

atau cenderung stabil.

Page 39: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 39/45

 

 

4.1.4 STASIUN 18

Pada stasiun 18 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,

densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah

27,77650c, 5,62, 34,243 0/00 , 49,31m , Dari ketiga sampel di hitung, pada stasiun

17 dengan data yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut berkisar nilai

5,6, densitas pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 21,8, setelah itu di

dapatkan data faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan

sebesar 4,9x10-3 kg/m3 , faktor anomali densitas yang tidak tergantung pada

temperatur sebesar -7,50 x10-7 dan faktor anomali densitas yang tidak

bergantung pada salinitas yaitu sebesar 1,12x10-5 kg/m3, sedangkan anomali

densitas pada stasiun ini sebesar 4,98x10

-3

, dari data yang didapatkan kita inginmencari volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan

dan didapatkan nilai 0,972 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,977, dari

nilai spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,023kg/m3, dan

akhirnya di temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 18 sebesar

23,119. Jadi kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara

beberapa variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman

dengan suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam

suatu perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian

hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya

berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin

kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding

lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin

besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar

terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka

nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element

tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen

tersebut. Namun pada stasiun ini didapat sebuah fenomena dimana kondisi

perubahan temperatur terhadap kedalaman sangat mencolok tidak seperti

dengan salinitas dan densitas,nilai perubahan diantara keduanya tidak mencolok

atau cenderung stabil.

Page 40: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 40/45

 

 

4.2 SEBARAN STASIUN

Dari sebaran data stasiun 9,14,17 dan18,jika dilihan melalui peta sebaran yang

tersedia bahwasanya sebarannya horizontal diperairan.Pertama kita analisis satu

persatu parameter yang ada yaitu salinitas,temperatur dan densitas.

Salinitas,persebaran salinitas secara horizontal yang terjadi di perairan kendari

dengan nilai pada tiap stasiun 9(33,00‰),(34,0068‰),(34,2407‰) dan ,

34,243 (‰).Dari keempat data diatas Nilai salinitas pada stasiun dan lebih

besar dibandingkan stasiun lainnya hal ini disebabkan pengaruh dari

arus,gelombang yang banyak terjadi disekitar wilayah tersebut. Secara topografi

wilayah disekitar stasiun tersebut terbuka sehingga banyak dipengaruhi angin

yang menyebabkan terjadinya gelombang dan arus kemudian terjadi

pengadukan dikolom air dan mempengaruhi besar nilai salinitas itu

sendiri.Sedangkan pada stasiun 9,nilai salinitas juga cukup besar akibat dari

posisi stasiun yang berada diperairan yang cukup tertutup oleh pulau.Hal ini

mengakibatkan kadar garam terlarut banyak terjebak namun terus terjadi

penambahan konsentrasi kadar garam terlarut sehingga nilai salinitas cukup

besar.

Temperatur,persebaran temperatur secara horizontal yang terjadi diperairan

kendari yaitu pada stasiun 9(28,810c),14(27,8425

0c),17(26,77010c) dan

(27,77650c).Dapat diketahui bahwa kondisi temperatur paling besar atau tinggi

terjadi pada stasiun 9 sedangkan pada stasiun lainnya ccenderung kondisi

homogen.Hal ini diakibatkan pengaruh dari buangan limbah sungai dari

daratan.dimana adanya limbah industri yang biasanya bertemperatur tinggi

sehingga mempengaruhi kondisi perairan.

Page 41: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 41/45

 

 

4.3 ANALISA GRAFIK

4.3.1 GRAFIK T Vs H

VS

 

Pada grafik T VS h terlihat pada setiap stasiun menunjukan perubahan

yang hampir sama, dikarenakan perubahan temperatur juga di sertai dengan

perubahan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka akan semakin kecil

nilai dari suhu, atau bisa dikatakan semakin dalam suatu perairan maka suhu

akan lebih dingin.

Page 42: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 42/45

 

 

4.3.2 GRAFIK S Vs H

Pada grafik S VS h terlihat pada setiap stasiun menunjukan perubahan

yang hampir sama, dikarenakan perubahan Salinitas juga di sertai dengan

perubahan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka akan semakin besarl

nilai dari salinitas suatu perairan.

Page 43: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 43/45

 

 

4.3.3 GRAFIK FAKTOR DENSITAS Vs H

Pada grafik σs,t,p V h terlihat pada setiap stasiun menunjukan

perubahan yang hampir sama, dikarenakan perubahan faktor densitas juga di

pengaruhi oleh perubahan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka akan

semakin kecil nilai dari densitas, atau bisa dikatakan semakin dalam suatu

perairan maka densitasnya akan semakin besar.

Page 44: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 44/45

 

 

KESIMPULAN

Page 45: Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003

5/11/2018 Laporan Resmi Modul 1.1 Veri Yulianto 26020210141003 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-modul-11-veri-yulianto-26020210141003 45/45

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Oeanografi Fisika, Nining Sari Ningsih, ITB: Bandung.2002

“oceanography a view of the earth”, by: M. Grant Gros, Prentice-hall,Inc.,1977.

“pendahuluan Oseanografi”, Diktat Kuliah, oleh: Dadang, K.M., oenaryo, M.Ali,

Jur. Geofisika dan Meteorologi, ITB, 1982.

http://lauteliandi.blogspot.blogspot.com/2011/03/suhu-adalah-suatu -respon-

benda-terhadap.html 

http://jun13-oseanografidanilmukelautan.blogspot.com/  

http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/02/21/tugas-oseanografi-anomali-air-

temperatur-salinitas-thermocline-halocline-pycnocline/  

http://www.gewater.com/what_we_do/water_scarcity/desalination.jsp 

http://www.oas.org/dsd/publications/Unit/oea59e/ch20.htm#TopOfPage 

www.oseanografi.blogspot.com/200/07/salinitas-air-laut.html 

http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/salinitas-laut/  http://muhminanurrdoridorikun.wordpress.com/2011/03/20/grafik-hubungan-

tekanan-densitas-air-laut/  

http://zhulmaydin.blogspot.com/2011/01/sifat-fisik-air-laut.html