Laporan resmi gel natrium diklofenak

12
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID “ MEMBUAT GEL NA DIKLOFENAK Disusun Oleh : Nama : Hani Novita Santosa Kelas / Semester : Pagi (B) / II NIM : 13.0330 AKADEMI FARMASI THERESIANA SEMARANG 2013 / 2014

Transcript of Laporan resmi gel natrium diklofenak

Page 1: Laporan resmi gel natrium diklofenak

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN

LIQUID DAN SEMI SOLID

“ MEMBUAT GEL NA DIKLOFENAK “

Disusun Oleh :

Nama : Hani Novita Santosa

Kelas / Semester : Pagi (B) / II

NIM : 13.0330

AKADEMI FARMASI THERESIANA SEMARANG

2013 / 2014

Page 2: Laporan resmi gel natrium diklofenak

MEMBUAT GEL NA DIKLOFENAK

I. Tujuan

1 Mahasiswa mampu membuat sediaan gel Na Diklofenak dengan

baik dan benar.

2 Mahasiswa mampu mengevaluasi sediaan gel Na Diklofenak (Uji

Daya Sebar, Uji Daya Lekat, Uji Kemampuan Proteksi,

Homogenitas, Uji pH).

3 Mahasiswa mampu membuat kemasan primer dan sekunder dari

sediaan gel Natrium Diklofenak

II. Dasar Teori

Gel adalah suatu system setengah padat yang terdiri dari suatu

disperse yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau

molekul organic yang besar dan saling diresaoi cairan. (Ansel, C. 1989)

Sifat fisika gel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sifat transisional /

transitional properties dab sifat reologi / rheological properties. Sifat

transisional meliputi gel point, retrogradation dan syneresis, sedangkan

sifat reologi meliputi rigiditas, yield point dan rupture strength.

Karakterisasi sifat fisika ini dapat digunakan teknik eksperimental.

Spektrofotometri dan teknik termal digunakan untuk identifikasi

mikrostruktur gel dan sifat transisional lain yang terkait. Sebagai contoh

spektroskopi NMR (nuclear magnetic resonance) untuk mengevaluasi sifat

dinamik dan structural dari polimer sebelum agregasi dan pembentukan

gel, dan spektroskopi CD (circular dichroism) untuk mengevaluasi

perubahan konformasi polimer selama pembentukan gel. (Nanda, dkk.

2008)

Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik dan gel

hidrofilik.

1. Dasar gel hidrofobik

Page 3: Laporan resmi gel natrium diklofenak

Dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel-partikel anorganik, bila

ditambahkan ke dalam fase pendispersi, hanya sedikit sekali interaksi

antara kedua fase. Berbeda dengan bahan hidrofilik, bahan hidrofobik

tidak secara spontan menyebar, tetapi harus dirangsang dengan prosedur

yang khusus (Ansel, C .1989)

2. Dasar gel hidrofilik

Dasar gel hidrofilik umumnya terdiri dari molekul-molekul organik yang

besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase

pendispersi. Istilah hidrofilik berarti suka pada pelarut. Umumnya daya

tarik menarik pada pelarut dari bahan-bahan hidrofilik kebalikan dari tidak

adanya daya tarik menarik dari bahan hidrofobik. Sistem koloid hidrofilik

biasanya lebih mudah untuk dibuat dan memiliki stabilitas yang lebih

besar (Ansel, 1989). Gel hidrofilik umummnya mengandung komponen

bahan pengembang, air, humektan dan bahan pengawet (Voigt. 1994).

Keuntungan sediaan gel :

1 Kemampuan penyebarannya baik pada kulit

2 Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit

3 Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis

4 Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik

5 Pelepasan obatnya baik (Voigt. 1994)

III. Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1 Objectglass

2 Alat Gelas

3 Cawan Porselen

4 Stamfer

5 Mortir

6 Roller Mill

7 Kaca Bundar

1. Nipagin

2. Aquadest

3. KOH 0,1 N

4. Larutan PP

5. Na Diklofenak

6. CMC Na

Page 4: Laporan resmi gel natrium diklofenak

8 Kertas Saring

9 Anak Timbang

10 Stopwatch

IV. Formula

R / Na Diklofenak 1%

CMC Na 6%

Nipagin 0,3%

Aqudest ad 10

V. Pemerian Bahan

1 Natrium Diklofenak

Pemerian : Serbuk hablur ; berwarna putih dan tidak berasa

Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol; praktis

tidak larut dalam kloroform dan eter; bebas larut dalam alkohol

metil.

Khasiat : Anti inflamasi dan Anti nyeri ( Sean, C. 2009)

2 CMC Na

Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning

gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau, higroskopik

Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air, membentuk suspensi

koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P dan dalam

perlarut organik lain.

Konsentrasi : 3,0 – 6,0% (Raymond,dkk. 2009)

Fungsi : Gelling Agent (Depkes RI, 1979)

3 Nipagin

Pemerian : Serbuk hablur halus ; putih ; hampir tak berbau ;

tidak mempunyai rasa. Kemudian agak membakar diikuti rasa tebal

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air

mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian

aseton P ; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali

hidroksida ; larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40

Page 5: Laporan resmi gel natrium diklofenak

bagian minyak lemak nabati panas. Jika didinginkan larutan tetap

jernih

Konsentrasi : 0,02% – 0,3% (Raymond,dkk. 2009)

Fungsi : Pengawet (Depkes RI, 1979)

4 Aquadest

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa.

Fungsi : Pelarut (Depkes RI, 1979)

VI. Perhitungan Jumlah Bahan

Usul BJ sediaan dianggap 1 gram / mL

No Nama Bahan Mandiri Kelompok

1. Na Diklofenak 1% x 10 gram = 0,1 gram 0,1 gram x 7 = 0,7 gram

2. CMC Na 6% x 10 gram = 0,6 gram 0,6 gram x 7 = 4,2 gram

3. Aqua untuk

CMC Na

( 1 – 10) x 0,6 gram = 0,6

gram – 6 gram 0,6 – 6

mL

Diambil 6 gram 6 mL

6 mL x 7 = 42 mL air

hangat

4. Nipagin 0,3% x 10 = 0,03 gram

0,03 gram x 7 = 0,21

gram

5. Aqua ad 10 – (0,1 + 0,6 + 0,03 +

6) = 3,27 mL

70 – (0,7 + 4,2 + 42 +

0,21) = 22,89 mL

VII. Cara Kerja

Dikalibrasi beakerglass 100 mL sebanyak 6 mL, beri tanda. Diambil aquadest

panas sampai tanda batas kalibrasi. Dituang kedalam cawan porselen.

Page 6: Laporan resmi gel natrium diklofenak

Ditimbang 0,6 gram CMC Na dan taburkan tipis merata.

Ditimbang 0,1 gram Na Diklofenak dan masukkan kedalam mortir, gerus ad halus

Ditimbang 0,03 gram Nipagin dan masukkan kedalam mortir, aduk ad homogen

Dicampur CMC Na yang telah mengembang kedalam mortir yang berisi Na

Dikrofenak dan Nipagin, aduk ad homogen

Ditambahkan sisa aquadest, aduk ad homogen dan larut semua

Dilakukan pengujian

VIII. Prosedur Evaluasi

1) Uji pH

Diambil kertas pH

Dicelupkan kedalam gel beberapa saat

Diamati perubahan warna dan cocokkan dengan standart pH

Dicatat hasilnya

2) Uji Daya Sebar

Ditimbang 0,5 gram gel, letakkan ditengah alat

Page 7: Laporan resmi gel natrium diklofenak

Ditutup dengan kaca yang sudah ditimbang, biarkan 1 menit kemudian ukur

diameter krim

Tambahkan beban 50 gram, biarkan 1 menit, ukur diameter

Lanjutkan sebanyak 3 kali, dengan menambahkan tiap kali beban tambahan 50

gram

Gambarkan dalam grafik hubungan antar beban dan luas krim yang menyebar

3) Uji Daya Lekat

Diletakkan gel secukupnya diatas objectglass yang telah ditentukan luasnya

Diletakkan objectglass yang lain diatas krim tersebut

Ditekan dengan bahan tambahan 50 gram selama 5 menit

Dipasang objectglass pada alat uji

Dicatat waktu yang diperlukan objectglass pada saat terlepas

Diulangi sebanyak 3 kali

Page 8: Laporan resmi gel natrium diklofenak

4) Uji Kemampuan Proteksi

Diambil sepotong kertas saring (10x10 cm). Basahi dengan larutan PP untuk

indikator. Setelah itu kertas dikeringkan

Dioleskan gel pada kertas saring satu muka, seperti lazimnya orang menggunakan

krim

Disiapkan kertas saring yang lain berukuran (2,5x2,5 cm) dengan pembatas

paraffin padat yang dilelehkan

Ditempelkan kertas saring yang lebih kecil diatas kertas saring yang lebih besar

Diteteskan areal dengan KOH 0,1 N

5) Uji Homogenitas

Diuji homogenitas diamati dengan menggunakan kaca pembesar

IX. Hasil

1. Uji pH = 7

2. Uji homogenitas = Homogen

3. Uji Kemampuan Proteksi = 1 detik

4. Uji Daya Lekat = ( 9,27 + 10,11 + 12,18 ) / 3 = 10,52 detik

5. Uji Daya Sebar =

Bobot Kaca Kosong = 136,91 gram

- Tanpa beban = (2,9 +2,9) / 2 = 2,9 cm

- 50 gram = (3,2 + 3,1 ) / 2 = 3,15 cm

- 100 gram = ( 3,3 + 3,4 ) / 2 = 3,35 cm

Page 9: Laporan resmi gel natrium diklofenak

- 150 gram = ( 3,5 + 3,5 ) / 2 = 3,5 cm

Luas lingkaran = x r2

- Tanpa beban = 22/7 x ( 1,45 )2 = 6,6 cm2

- 50 gram = 22/7 x ( 1,575 )2 = 7,8 cm2

- 100 gram = 22/7 x ( 1,675 )2 = 8,8 cm2

- 150 gram = 22/7 x ( 1,75 )2 = 9,6 cm2

X. Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan gel dengan bahan

aktif Natrium Diklofenak yang mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi

dan antinyeri. Didalam formula tentu tidak hanya berisi zat aktif saja

namun juga terdapat bahan tambahan lainnya seperti CMC Na sebagai

gelling agent yang masuk kedalam golongan polimer semi sintetik

kemudian Nipagin sebagai pengawet dan aquadest sebagai pelarut. Cara

pembuatan gel kali ini yaitu pertama kali dilakukan dengan

mengembangkan CMC Na didalam air hangat.

Kesulitan yang kelompok kami hadapi dalam pembuatan Gel

Natritum Diklofenak yaitu mengembangkan CMC Na kedalam air hangat,

kelompok kami kesusahan karena kadar CMC Na yang kelompok kami

ambil sangat besar yakni 6% sehingga menyebabkan kami harus

mengembangkan secara benar dan teliti CMC Na. Selanjutnya

mencampurkan CMC Na yang sudah menjadi basis gel kedalam Natrium

Diklofenak.

0

2

4

6

8

10

12

136,91 gram 136,91 + 50

gram136,91 + 100

gram136,91 + 150

gram

Page 10: Laporan resmi gel natrium diklofenak

Setelah gel kami jadi, kami melakukan pengujian seperti pH,

homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar, dan daya lekat. Uji pH

kelompok kami menghasilkan pH 7 sebenarnya tidak sesuai dengan pH

kulit yang mempunyai pH 4,2 – 6,5 namun karena pH 7 bersifat netral

maka menurut kami tidak akan menimbulkan efek yang mampu

mengiritasi kulit dan tidak akan menyebabkan kulit menjadi merah jika gel

mempunyai pH asam dan kulit menjadi kering jika gel mempunyai pH

basa. Kedua uji homogenitas yaitu homogen hal ini dikarenakan sanitasi

dan higiene dari para personil dan peralatan yang sudah benar selain itu

proses penghomogenan antara basis dengan zat aktifnya yaitu Natrium

Diklofenak. Ketiga uji kemampuan proteksi menghasilkan 10,52 detik

padahal syarat dari uji kemampuan proteksi yaitu kuat dan tidak timbul

warna merah selama 5 menit. Kemampuan proteksi noda merah yang

seharusnya terbentuk kurang dari 1 menit setelah penambahan larutan

KOH. Basis salep yang baik dapat melindungi kulit dari pengaruh luar

seperti asam – basa, debu dan sinar matahari pada waktu pengobatan,

ditandai dengan tidak terbentuknya noda merah setelah penambahan KOH,

sedangkan terbentuknya noda merah pada gel natrium diklofenak

dikarenakan zat aktif dari gel yang bereaksi dengan KOH, pengolesan gel

yang kurang merata, pengeringan kertas saring yang ditetesi larutan PP

yang belum kering sempurna. Maka solusinya harus diperhatikan lagi

pengolesan gel secara benar merata, pengeringan kertas saring yang harus

lebih diperhatikan lagi. Ketiga yaitu uji daya sebar menghasilkan tanpa

diberi beban 2,9 cm ; diberi penambahan beban 50 gram 3,15 cm ;

ditambah kembali menjadi 100 gram menjadi 3,35 cm dan terakhir diberi

beban 150 gram menjadi 3,5 cm. Persyaratan daya sebar untuk sediaan

topikal yaitu sekitar 5 – 7 cm, maka berdasarkan hasil uji daya sebar pada

sediaan dapat dikatakan bahwa sediaan sudah memenuhi syarat daya sebar

yang baik. Daya sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat dengan

kulit menjadi luas, sehingga absorpsi obat ke kulit berlangsung cepat.

Viskositas suatu sediaan berpengaruh pada luas penyebarannya. Semakin

Page 11: Laporan resmi gel natrium diklofenak

rendah viskositas suatu sediaan maka penyebarannya akan semakin besar

sehingga kontak antara obat dengan kulit semakin luas dan absorbsi obat

ke kulit akan semakin cepat. Kelima kami melakukan pengujian daya lekat

yang menghasilkan waktu rata – rata 10,52 detik. Gel dikatakan baik jika

daya lekatnya itu besar pada tempat yang diobati karena obat tidak mudah

lepas sehingga dapat menghasilkan efek yang diinginkan.

Oleh karena itu kami melakukan pengujian sebelum diedarkan ke

masyarng makat. Jika uji tersebut disebarkan kedalam lapisan masyarakat

maka hanya terdapat 1 uji yang memenuhi yaitu hanya uji homogenitas,

maka perlu dilakukan preformulasi ulang agar menghasilkan sediaan yang

sesuai untuk dipakai dalam masyarakat dan jika tetap dipasarkan maka

akan menimbulkan efek yang sangat merugikan bagi pasien seperti ketika

mengoleskan krim kulit pasien iritasi, penyebaran yang kecil tidak dapat

menjangkau permukaan kulit yang sakit apabila permukaan tersebut sangat

luas.

XI. Kesimpulan

1. Mahasiswa mampu membuat sediaan gel Na Diklofenak dengan

menggunakan basis CMC Na dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa mampu mengevaluasi sediaan gel Na Diklofenak (Uji Daya

Sebar dengan hasil 6,6 – 9,6, Uji Daya Lekat dengan hasil 10,52 detik, Uji

Kemampuan Proteksi dengan hasil 1 detik, Homogenitas dengan hasil

homogen, Uji pH dengan hasil 7).

3. Mahasiswa mampu membuat kemasan primer dan sekunder dari sediaan

gel Natrium Diklofenak

Page 12: Laporan resmi gel natrium diklofenak

XII. Daftar Pustaka

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III, Departement Kesehatan

Indonesia. Jakarta

Ansel, H, C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas

Indonesia. Jakarta

Nanda, dkk. 2008. Teknologi dan Formulasi Sediaan Semipadat.

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Sean, C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty – sixth

edition. RPS. USA

Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients sixth

Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists

Association. Inggris

Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi 5. Universitas

Gajah Mada.Yogyakarta

Semarang, 17 April 2014

Dosen Pembimbing Praktikan

(Hani Novita)