Laporan Praktikum Teknologi Bahan FINAL

7/24/2019 Laporan Praktikum Teknologi Bahan FINAL

1/81

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA Laporan Praktikum Teknologi Bahan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Praktikum

Teknologi Bahan ini dengan baik dan tepat pada waktunya

Berbagai hambatan telah dihadapi dalam penyusunan laporan ini, tetapi

berkat bimbingan dari Bapak !r Putu "eskarta, M#S$, dan dukungan dari

berbagai pihak, hambatan tersebut dapat diatasi %ntuk itu, terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, yang tidak

dapat disebutkan satu persatu

&ami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

tugas ini 'leh karena itu, kami mengharapkan pemba$a untuk memberikan saran

dan kritik untuk penyempurnaan tugas ini

"enpasar, () "esember *+(

Penulis

Teknik Sipil Udayana

(


2/81


FAKULTAS TEKNIK


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

(( atar Belakang(

(* .uang ingkup(

(/ Maksud dan Tujuan*

(0 Persiapan Praktikum0

BABII TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

*( #gregat1

** #ir2

*/ Semen(+

BABIII PEMERIKSAAN BAHAN...................................................................14

/( Pemeriksaan &adar #ir #gregat 3Pasir dan &erikil4(0

/* Pemeriksaan Prosentase &andungan umpur dalam #gregat 3Pasir4 (

// Pemeriksaan Prosentase &andungan umpur dalam #gregat 3&erikil4()

/0 Pemeriksaan Berat 5enis Pasir dan Penyerapan #gregat 6alus(7

/ Pemeriksaan Berat 5enis dan Penyerapan #gregat &asar*+

/1 Pemeriksaan Berat !si #gregat dan Semen*(

/) Pemeriksaan #nalisa 8radasi 3Sieve Analysis4 Pasir*0

/7 Pemeriksaan #nalisa 8radasi 3Sieve Analysis4 &erikil*)

BABIV PERENCANAAN CAMPURAN BETON...........................................30

0( "ata-"ata 9ampuran Beton/+

0* Perhitungan 9ampuran Beton/(


*


3/81


FAKULTAS TEKNIK


BABVPENCETAKAN BETON........................................................................42

( Proses Pengadukan 9ampuran Beton0*

* Pengujian Nilai Slump #dukan Beton01

/ Perawatan Beton+

BABVI PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON...............................................1

1( Pengujian &uat Tekan Beton(

1* Perhitungan &uat Tekan Beton*

1/ Perhitungan &uat Tekan .ata-.ata Beton %ji &ubus1

10 Pengujian &uat entur Beton7

1 6ubungan #ntara &uat Tekan dengan &uat entur Beton1/

BAB VII PENGUJIAN KUAT TARIK BESI....................................................64

)( Tanggal dan Tujuan10

)* #lat dan Bahan yang digunakan10

)/ 9ara &erja10

)0 6asil Pengujian1

BABVIIIPENUTUP...........................................................................................6!

7( .!N8S#N1)

7* &ES!MP%#N12

7/ S#.#N12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................!0

LAMPIRAN..........................................................................................................!1


/


4/81


FAKULTAS TEKNIK


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 L"#"$ B%&"'"()

Semakin berkembangnya dunia ketekniksipilan, menuntut mahasiswa

teknik sipil untuk terus bersaing sehingga menghasilkan karya yang kreati: dan

ino;ati: 6al ini mendorong mahasiswa untuk mendalami bidang teknik sipil

Bukan hanya teori, tetapi juga praktek dan penerapan dari ilmu tersebut &egiatan

praktikum pun menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mampu menerapkan teori

yang telah diberikan di dalam kuliah 3 tatap muka 4 Melalui kegiatan ini

diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mendalami materi perkuliahan yang

ada

aporan ini memuat mengenai hasil praktikum ilmu Teknologi Beton yang

telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh

"osen Pengajar "imana praktikum tersebut merupakan penerapan dari teori

Teknologi Bahan yang telah diberikan di dalam kuliah

Selain merupakan penerapan dari teori yang telah dipelajari sebelumnya,

pelaksanaan praktikum ini juga didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan

diatas, dengan begitu diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih mengetahui serta

memahami bagaimana proses peren$anaan komposisi beton dan pembuatan beton,

yang pada akhirnya dari hasil praktikum ini mahasiswa mendapatkan ilmu yang

lebih banyak untuk meren$anakan beton dengan nilai yang ekonomis serta mutu

yang lebih baik terkait dengan teori yang ada

1.2 R*"() Li()'*+

Pelaksanaan

( Pemeriksaan kadar air dalam agregat 3pasir dan kerikil4

* Pemeriksaan kandungan lumpur dalam pasir dan kerikil

/ Pemeriksaan berat jenis agregat dan penyerapan air dalam agregat

0 Pemeriksaan berat isi agregat dan semen

Teknik Sipil Udayana (


5/81

Pemeriksaan Gradasi Butiran (Sieve Analysis) AgregatPemeriksaan Berat Isi/Satuan Agregat an SemenPemeriksaan !andungan Lumpur alam AgregatPemeriksaan !adar Air Agregat

Penyiapan "egesting (#etakan "eton) Penyiapan "ahan untuk #ampuran "eton

Pem"uatan "eton

Pengu$ian Slump

Pem"uatan Benda U$i

Pera%atan "enda u$i selama &' hari

U$i kuat tekan dan kuat lentur

Persiapan Peralatan

ulai

Pemeriksaan Berat enis dan Penyerapan Air dalam agregat

Analisa data dan perhitungan

Selesai


FAKULTAS TEKNIK


Pemeriksaan gradasi pasir dan kerikil

1 Peren$anaan $ampuran beton 3mix design4

) Pen$ampuran beton

7 Pengujian slump

2 Pembukaan $etakan(+ Pemeliharaan beton

(( Pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton

"alam praktikum Teknologi Beton telah ditentukan agar kuat tekan beton

yang dibuat dapat menghasilkan kekuatan sebesar * MPa dengan nilai slump 1+-

(7+ mm

1.3 M"',*- -"( T**"(

#dapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Praktikum Teknologi Beton

adalah >

( Sebagai penerapan teori yang telah diberikan dalam kuliah tatap muka

oleh dosen pengajar

* #gar mahasiswa mengetahui dan mampu memahami segala prosedur yang

harus dilaksanakan dalam peren$anaan dan pembuatan beton

/ Sebagai pedoman mahasiswa dalam meren$anakan dan membuat beton

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah diberikan terkait dengan

teori yang ada

Di")$"/ A&i$ P$"'#i'*/ T%'(&)i B%#(

Teknik Sipil Udayana *


6/81


FAKULTAS TEKNIK


1.4 P%$,i"+"( P$"'#i'*/

Praktikum Teknologi Beton ini dilaksanakan pada tanggal *-((#pril *+(0

di aboratorium Beton, 5urusan Teknik Sipil, ?akultas Teknik, %ni;ersitas

Teknik Sipil Udayana /


7/81


FAKULTAS TEKNIK


%dayana #dapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum

dilaksanakan praktikum, antara lain >

(0( Bahan-Bahan yang "ipersiapkan

Pasir @ ) kg untuk di$u$i dan dijemur

&erikil @ (++ kg untuk di$u$i dan dijemur

#ir

Semen 8resik Tipe !

(0* #lat-#lat yang "ipersiapkan

Timbangan dengan ketelitian +,(A dari berat bahan

Piknometer dengan kapasitas ++ ml

&eru$ut logam terpan$ung 3konus4 penguji slump dengan diameter bagian

atas (+ $m, diameter bagian bawah *+ $m dan tingginya /+ $m

Tungku pengering 3o;en4

Ember

Talam

Satu set ayakan untuk pasir dan mesin penggetarya

Satu set ayakan untuk kerikil dan mesin penggetarnya

Tongkat pemadat dari baja tahan karat panjang 1+ $m dan diameter ( mm

9etakan berbentuk &ubus 3(((4 $m/(+ buah dan balok 3((1+4

$m/( buah

Sikat pembersih ayakan

9awan

Molen

8elas ukur dengan ;olume *+ ml

&eranjang kawat

&ain lap

9etok Sekop

Mistar

Mesin uji kuat tekan beton

'mpreng

Teknik Sipil Udayana 0


8/81


FAKULTAS TEKNIK


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Beton merupakan komponen penting dalam suatu konstruksi bangunan

dimana beton merupakan $ampuran antara semen, air, agregat halus, agregat kasar

dan kadang-kadang terdapat juga $ampuran tambahan lainnya Beton sangat

banyak digunakan sebagai bahan bangunan, karena dilihat dari beberapa

pertimbangan sebagai berikut>



9/81


FAKULTAS TEKNIK


- Beton termasuk bahan yang berkekuatan tinggi, sehingga mampu dibuat

struktur berat jika dikombinasikan dengan baja tulangan yang mempunyai

kuat tarik yang tinggi

- Beton kuat terhadap pengkaratan akibat kondisi lingkungan, serta tahan

aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perawatan relati: rendah

- Beton segar dapat dengan mudah diangkat maupun di$etak, serta dapat

dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat yang

sulit

- Beton segar juga dapat disemprotkan pada permukaan beton lama yang

retak maupun diisi kedalam retakan dalam proses perbaikan

#dapun bahan-bahan penyusun beton antara lain >

2.1. A)$%)"#

#gregat adalah butiran mineral alami yang ber:ungsi sebagai bahan

pengisi dalam $ampuran mortar atau beton Calaupun namanya hanya sebagai

bahan pengisi, akan tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap si:at-si:at beton

9ara membedakan jenis-jenis agregat yang paling banyak dilakukan didasarkan

pada ukuran butirnya #gregat yang mempunyai ukuran butir besar disebut

agregat kasar, sedangkan yang berbutir ke$il disebut agregat halus #gregat yang

butir-butirnya lebih besar dari 0,7+ mm disebut agregat kasar dan agregat yang

butir-butirnya lebih ke$il dari 0,7+ mm disebut agregat halus

A)$%)"# H"&*,

( #gregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras Butir-butiragregat halus harus bersi:at kekal artinya tidak pe$ah atau han$ur oleh

pengaruh-pengaruh $ua$a, seperti terik matahari dan hujan

* #gregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari A 3ditentukan

terhadap berat kering4 Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-

bagian yang dapat melalui ayakan +,+1/ mm #pabila kadar umpur

melampaui A, maka agregat harus di$u$i



10/81


FAKULTAS TEKNIK


/ #gregat halus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan

apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan, harus memenuhi

syarat-syarat berikut>

- Sisa diatas ayakan 0 mm, minimum * A berat-maimum (A

berat

- Sisa diatas ayakan ( mm, minimum (+A berat

- Sisa diatas ayakan +,* mm, harus berkisar antara 7+A hingga

2 A berat

A)$%)"# K","$

( #gregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori

#gregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai,

apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui *+A dari berat

agregat seluruhnya Butir-butir agregat kasar harus bersi:at kekal artinya

tidak pe$ah atau han$ur oleh pengaruh-pengaruh $ua$a, seperti terik

matahari dan hujan

* #gregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari (A 3ditentukan

terhadap berat kering4 Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian

yang dapat melalui ayakan +,+1/ mm #pabila kadar umpur melampaui

(A, maka agregat kasar harus di$u$i

/ #gregat kasar tidak boleh mengandung Dat-Dat yang dapat merusak beton

seperti Dat-Dat yang reakti: #lkali yaitu unsur golongan !# antara lain 6i,

i, Na, &a, .b, 9d, ?r

0 &ekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji

dari .udelo:: dengan beban penguji *+t, dimana harus dipenuhi syarat-

syarat berikut>

- Tidak terjadi pembubukan sampai :raksi 2,-(2 mm lebih dari *0A

berat

- Tidak terjadi pembubukan sampai :raksi (2-/+ mm lebih dari ** A

#gregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya

dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan, harus

memenuhi syarat-syarat berikut>

- Sisa di atas ayakan /(, mm, harus +A berat

Teknik Sipil Udayana )


11/81


FAKULTAS TEKNIK


- Sisa di atas ayakan 0 mm harus berkisar antara 2+A hingga 27A

- Selisih antara sisa-sisa komulati: di atas dua ayakan yang

berurutan, adalah maksimum 1+A dan minimum (+A berat

"alam pembuatan beton diusahakan memenuhi persyaratan di atas dan

harus memenuhi ketentuan S! ++*-7+ dan dalam hal-hal yang tidak ter$akup

dalam standar tersebut juga harus memenuhi ketentuan #STM 3American Society

for Testing Material4 9//-71 untuk agregat normal, serta pada #STM 9//-7+

untuk agregat ringan agar mutu beton yang dihasilkan sesuai dengan keinginan

ariasi-;ariasi dalam si:at agregat, dalam praktek sebagian besar dapat diimbangi

dengan mengatur jumlah penggunaan air yang diisikan pada saat pen$ampuran

"ari beberapa persyaratan di atas, susunan gradasi gabungan merupakan hal yang

sangat penting Susunan gradasi agregat tersebut akan menentukan si:at dari beton

yaitu kemudahan pengerjaan dan nilai ekonomis dari $ampuran beton

Tipe agregat berdasarkan berat jenis>

( #gregat .ingan

#gregat yang memiliki berat jenis kurang dari *, grF$m/, dan biasanya

digunakan untuk beton non stru$tural

* #gregat Normal

#gregat yang memiliki berat jenis *, sampai dengan *,) grF$m/

/ #gregat Berat

#gregat yang memiliki berat jenis lebih dari *,) grF$m/ "igunakan sebagai

bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar G

8radasi agregat dapat mempengaruhi hal-hal sebagai berikut >

- 5umlah pemakaian air

- Bleeding dan segregasi

- Penge$oran beton

- Pemadatan beton

Melihat pengaruh agregat pada kemudahan pengerjaan 3workability4 ada

dua :aktor penting yang mempengaruhi, yaitu jumlah agregat dan perbandingan

proporsi agregat kasar dan halus &ekurangan agregat halus menyebabkan



12/81


FAKULTAS TEKNIK


$ampuran kaku, terjadi segregasi atau pemisahan dan sukar dikerjakan "i lain

pihak akan menyebabkan beton yang tidak ekonomisBleedingadalah bentuk dari

segregasi, dimana bleeding adalah keluarnya air pada permukaan $etakan sesudah

di$ampur tetapi belum terjadi pengikatan Bleeding disebabkan oleh partikel-

partikel agregat dalam beton tidak mampu menahan air

2.2. Ai$

#ir diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi pelumas

antara butir-butir agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan %ntuk

memperoleh beton dengan kekuatan yang maksimal maka penggunaan air harus

diperhatikan 5ika nilai kadar airnya besar dapat mempengaruhi kualitas beton

Selain itu, nilai kadar air juga dipengaruhi oleh absorpsi material yang digunakan

#dapun persyaratan air yang digunakan untuk $ampuran beton antara lain >

a Tidak mengandung lumpur 3benda melayang lainnya4 lebih dari *

grFliter

b Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton 3asam, Dat

organik, dsb4 lebih dari grFliter

$ Tidak mengandung khlorida lebih dari +, grFliter

d Tidak mengandung senyawa sul:at lebih dari ( grFliter

Penggunaan air pada $ampuran beton yang dilakukan di laboratorium telah

dianggap layak karena menggunakan air P"#M Sehingga tidak dilakukan

pengujian

2.3. S%/%(Semen adalah hidrolik binder 3perekat hidrolis4 yaitu senyawa yang

terkandung di dalam semen tersebut dapat bereaksi dengan air dan membentuk Dat

baru yang bersi:at sebagai perekat terhadap batuan Semen yang digunakan untuk

bahan beton adalah semen Portland atau semen Portland poDDolan Penggunaan

jenis semen disesuaikan dengan kondisi di lapangan

S%/%( P$#&"(-



13/81


FAKULTAS TEKNIK


Sesuai dengan klasi:ikasi yang ditentukan oleh #STM kita mengenal adanya

lima type semen Portland, yaitu >

1. S%/%( P$#&"(- T+% I

Semen Portland standard digunakan untuk semua bangunan beton

yang tidak akan mengalami perubahan $ua$a yang drastis atau dibangun

dalam lingkungan yang sangat korosi:

2. S%/%( P$#&"(- T+% II

%ntuk bangunan yang menggunakan pembetonan se$ara masal

seperti dam, yang panas hydrasinya tertahan dalam bangunan untuk

jangka waktu lama Pada saat terjadi pendinginan, timbul tegangan-

tegangan akibat perubahan panas yang akan menyebabkan retak-retak

pada bangaunan %ntuk men$egahnya, dibuatlah jenis semen yang

mengeluarkan panas hydrasi lebih rendah serta dengan ke$epatan

penyebaran panas yang rendah pula "isamping itu, semen type !! ini

lebih tahan terhadap serangan sul:at daripada type ! Semen type !!

disebut juga


14/81


FAKULTAS TEKNIK


apabila a$uan itu harus bisa dibuka dalam waktu singkat Panas

hydrasinya +A lebih tinggi daripada yang ditimbulkan semen type !

4. S%/%( P$#&"(- T+% IV

Semen Portland type ! ini menimbulkan panas hidrasi yang

rendah dengan prosentase maksimum Semen type ! tidak lagi

diproduksi dalam jumlah besar seperti pada waktu pembuatan 6oo;er

"am, akan tetapi telah diganti dengan semen type !! yang disebut

( &ualitas semen

* Proporsi semen terhadap air di dalam $ampurannnya

/ &ekuatan dan kebersihan agregat

0 !nteraksi atau adesi antara pasta semen dan agregat

Pen$ampuran yang $ukup dari bahan I bahan pembentuk beton

1 Penempatan yangg benar, penyelesaian dan kompaksi beton segar

Teknik Sipil Udayana ((


15/81


FAKULTAS TEKNIK


) Perawatan pada temperatur yang tidak lebih rendah dari +

+

? pada saat

beton hendak men$apai kekuatannya

7 &andungan klorida tidak melebihi +,(A dalam beton ekspos dan (A

untuk beton terlindung


5enis semen yang

sesuai

Tahan $ua$a dan bahan

I bahan kimia

Tahan terhadap

kerusakan

5enis semen yang sesuai

?aktor air semen ke$il

Perawatan yang baik

#gregat tahan alkali

Menggunakan polimer pada

$ampuran


Perawatan yang sesuai

Beton homogen, padat

&ekuatan tinggi

#gregat tahan rusak

Permukaan tekstur baik

Beton

ideal tahan

lama

(*


16/81


FAKULTAS TEKNIK


BAB III

PEMERIKSAAN BAHAN

3.1. P%/%$i',""( K"-"$ Ai$ A)$%)"# P",i$ -"( K%$i'i&

Tanggal > (* 'ktober *+(

Tempat >aboratorium Beton Teknik Sipil %N%"


&ekuatan Ekonomi

Pasta berkualitas baik


&andungan semen optimal

#gregat segar, bergradasi dan digetarkan

&andungan udara rendah

&andungan semen minimum

'perasi otomatisasi optimal

9ampuran dan udara terikat

Banyak agregat berukuran maksimum

Bergradasi e:isien minimum

&ontrol dan aminan kualitas

G"/"$ 2.1. K%*#*5"( P$i(,i+i& B%#(

(/


17/81


FAKULTAS TEKNIK


Tujuan > %ntuk mengetahui jumlah air yang terkandung dalam

pasir dan kerikil yang akan dipakai sebagai bahan pen$ampur beton

/(( Bahan yang digunakan >

- Pasir

- &erikil

- #ir

/(* #lat-alat yang digunakan >

- Timbangan dengan ketelitian +,(A dari berat yang ditimbang

- Tungku pengering 3o;en4

- 9awan

/(/ 9ara kerja >

( Pasir dalam keadaan lembab atau basah 3bukan SS"4 ditimbang

* &erikil dalam keadaan lembab atau basah 3bukan SS"4 ditimbang

/ &eringkan pasir dan kerikil tersebut dalam o;en dengan temperatur (+J 9

selama ( *0 jam sampai beratnya tetap

0 9awan dengan agregat pasir dan kerikil masing-masing didalamnya,

dikeluarkan dari o;en dan ditimbang berat pasir dan kerikil yang sudah di

o;en

"ari pemeriksaan diatas diperoleh prosentase kandungan air pasir dan

kerikil

/(0 6asil

N. U$"i"( H",i& P%$""(

( Berat Pasir Semula K 9awan 3C(4 (*)2,*gr

* Berat Pasir Setelah di ';en K 9awan 3C*4 (*),(gr

/

Prosentase L

A(++*

*(

!

!!

+,/** A


T"%& 3.1 P%/%$i',""( '"-"$ "i$

T"%& 3.2 P%/%$i',""( '"-"$ "i$ '%$i'i&

(0


18/81


FAKULTAS TEKNIK


N. U$"i"( H",i& P%$""(

( Berat Bt Pe$ah Semula K 9awan 3C(4 )1+,0 gr

* Berat Bt Pe$ah Setelah di ';en K 9awan3C*4

)/,* gr

/

Prosentase L

A(++*

*(

!

!!

+,21 A

U$"i"( 7

"ari data hasil perhitungan di atas diperoleh, kadar air pasir adalah +,/** A dan

kadar air kerikil adalah +,21 A&adar air kerikil lebih ke$il dibandingkan dengankadar air pasir

3.2. P%/%$i',""( P$,%(#",% K"(-*()"( L*/+*$ -"&"/ A)$%)"#

P",i$



Tujuan >%ntuk mengetahui kandungan lumpur dalam pasir, dimana

kandungan lumpur yang lebih dari A akan menyebabkan mutu beton

berkurang

/*( Bahan yang digunakan >

- Pasir

- #ir

/** #lat-alat yang digunakan >

- Tabung &imia

- Penggaris

/*/ 9ara kerja >

( Bersihkan tabung kimia yang akan digunakan

* Masukkan pasir dan air ke dalam tabung kimia, kemudian gun$angkan

agar pasir ber$ampur dengan air

Teknik Sipil Udayana (


19/81


FAKULTAS TEKNIK


/ Tunggu (*0 jam agar terjadi endapan pasir dan umpur

0 Melalui endapan dalam tabung tersebut dapat dihitung tinggi dari endapan

3pasirKlumpur4 dan tinggi endapan pasir Maka dari hasil perhitungan

tinggi pasir dan tinggi keduanya 3pasirKlumpur4 tersebut dapat dihitung

presentase kandungan lumpur dalam pasir

/*0 6asil>

9atatan >

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kandungan lumpur sebesar 18961

:sedangkan syarat pasir untuk $ampuran beton yaitu memiliki kandungan

lumpur maksimum sebesar A 5adi, pasir tersebutmemenuhi syarat sebagairan$angan $ampuran beton

3.3. P%/%$i',""( P$,%(#",% K"(-*()"( L*/+*$ -"&"/ A)$%)"#

K%$i'i&


Tempat>aboratorium Beton Teknik Sipil %N%"

Tujuan > %ntuk mengetahui kandungan lumpur dalam kerikil, dimana

kandungan lumpur yang lebih dari ( A akan menyebabkan mutu beton berkurang

//( Bahan yang digunakan>

- &erikil

- #ir

//* #lat-alat yang digunakan>


T"%& 3.3 P%/%$i',""( '"-"$&*/+*$ +",i$

(1

N

.U$"i"( K%#%$"()"(

( Tinggi pasir K lumpur 36(4(+ ml

* Tinggi pasir kering o;en 36*4++ ml

/ Prosentase=

H1H

2

H1 (++A

(,21( A


20/81


FAKULTAS TEKNIK


- 9awan

- ';en

- Timbangan

/// 9ara kerja>

( &erikil sebelumnya dikeringkan dalam o;en selama *0 jam

* &erikil kering o;en di timbang

/ Setelah ditimbang, kerikil tersebut di$u$i sampai air yang melaluinya

mulai tampak jernih dan ditimbang kembali pada kondisi telah ter$u$i

0 &emudian untuk mendapatkan prosentase kandungan lumpur kerikil,

dilakukan perbandingan melalui rumus

//0 6asil

9atatan >

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kandungan lumpur sebesar

2862:sedangkan syarat untuk $ampuran beton , kerikil memiliki kandungan

lumpur maksimum ( A 5adi, kerikil tersebut tidak memenuhi syarat, dan harus

melalui proses pen$u$ian untuk mengurangi kadar lumpurnya

3.4. P%/%$i',""( B%$"# J%(i, P",i$ -"( P%(%$"+"( A)$%)"# H"&*,

Tanggal > (/ 'ktober *+(


Tujuan > %ntuk menentukan berat jenis bulk, berat jenis jenuh kering

permukaan 3SS"4, berat jenis semu 3a""earent4, dan menentukan besarnya

penyerapan dari agregat halus


T"%& 3.4 P%/%$i',""( '"-"$&*/+*$ '%$i'i&

()

N

.U$"i"( H",i& P%$""(

(Berat &erikil &ering ';en 3(4 )((,(

*Berat &erikil &ering ';en Setelah "i$u$i

Tertahan Saringan No *++ 3*412*,

/

Prosentase

A(++(

*( ###

*,1* A


21/81


FAKULTAS TEKNIK


/0( Bahan yang digunakan >

- Pasir &ering ';en

- #ir

/0* #lat-alat yang digunakan >

- Timbangan dengan ketelitian +,(A berat pasir $ontoh

- Piknometer dengan kapasitas ++ ml

- ';en dengan suhu sekitar (+o9

- 8elas ukur

- 9awan

/0/ 9ara &erja >

( Timbang pasir yang sudah SS" sebanyak ++ gr

* #mbil piknometer lalu isi dengan air sebanyak ++ $$ lalu timbang

beratnya

/ Buang sebagian air pada piknometer, lalu masukkan pasir pasir SS" ke

dalam piknometer0 Tutup mulut piknometer dengan telapak tangan, kemudian piknometer

dibolak-balik agar udara yang terperangkap diantara butiran pasir dapat

keluar, sehingga permukaan air turun, tambahkan air lagi sampai

permukaannya men$apai tanda batas ++ $$, kemudian timbang berat

piknometer yang berisi pasir dan air tersebut

/00 6asil

NU$"i"( D"#" 5",i&

P%$""(

# Berat $ontoh pasir SS" ++ gr

B Berat $ontoh pasir kering o;en 070,1 gr

9 Berat labu 3piknometer4 K air 122,/ gr

"Berat labu 3piknometer4 K pasir SS" K

air

(++0 gr


T"%& 3. P%/%$i',""( B%$"# J%(i, -"( +%(%$"+"( "i$ ")$%)"# 5"&*,

(7


22/81


FAKULTAS TEKNIK


E Berat jenis Bulk

B

(C+500D)*,)(7 grF$m/

? Berat 5enis SS"

500

(C+500D)

*,1+ grF$m/

8 Berat 5enis Semu

B

(C+BD)*,/07 grF$m/

6 #bsorpsi

500BB

X100/,()7 A

%raian >

Berat jenis pasir SS" 3Satrated Srface $ry%yang diperoleh adalah 2860grF$m/

dengan penyerapan air sebesar381!; :

3.. P%/%$i',""( B%$"# J%(i, -"( P%(%$"+"( A)$%)"# K","$

Tanggal > (/ 'ktober *+(


Tujuan > %ntuk menentukan berat jenis bulk, berat jenis jenuh kering

permukaan 3SS"4, berat jenis semu 3a""earent4, dan menentukan besarnya

absorpsi dari agregat kasar

/( Bahan yang digunakan >

- &erikil &ering ';en

- #ir

/* #lat-alat yang digunakan >

- Timbangan dengan ketelitian +,(A berat kerikil

- &eranjang kawat dengan kapasitas kira-kira kg 3+++ gr4

- Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang disesuaikan dengan

pemeriksaan

// 9ara &erja >

( Timbang kerikil kering o;en seberat +++ gr

Teknik Sipil Udayana (2


23/81


FAKULTAS TEKNIK


* &erikil dimasukkan dalam keranjang kawat

/ Masukkan keranjang kawat berisi kerikil tersebut ke dalam bak air dan

di$elupkan selama @ ( menit sehingga gelembung-gelembung udara

dapat keluar, kemudian timbang berat benda uji dalam air0 &erikil diangkat kemudian dilap dengan kain penyerap sampai selaput air

pada permukaan hilang 3SS"Fjenuh kering permukaan4, kemudian timbang

berat kerikil tersebut

/0 6asil

%raian >

Berat jenis kerikil SS" 3Satrated Srface $ry% yang diperoleh adalah

2823!)$aboratorium Beton Teknik Sipil %N%"


T"%& 3.6 P%/%$i',""( B%$"# J%(i, -"( +%(%$"+"( "i$ ")$%)"# '","$

*+

N. U$"i"( K%#%$"()"(

( Berat benda uji kering o;en 3B&4 +++ gr

* Berat benda uji SS" 3B54 +22,* gr

/ Berat benda uji dalam air 3B#4 *7*+ gr

0

Berat jenis Bulk LBAB&

B'

*,(20 grF$m/

Berat jenis SS" LBAB&

B&

*,*/) grF$m/

1

Berat jenis Semu LBAB'

B'

*,*20 grF$m

/

)

#bsorpsi LB'

B'B&

(++A

(,270 A

7 Berat jenis SS" +++ gr


24/81


FAKULTAS TEKNIK


Tujuan >%ntuk mendapatkan berat satuanFisi 3berat jenis menyeluruh4 dari

pasir, kerikil, dan semen


- Pasir

- &erikil

- Semen


- Timbangan dengan ketelitian maksimum +,(A dari berat benda uji

- SekopF$etok

- Mistar perata

- PenumbukFtongkat pemadat dari baja tahan karat, panjang 1+ $m dan

diameter ( mm dan ujungnya tumpulFbulat

- Bejana baja kaku 3container4, berbentuk silinder dengan ukuran

3minimum4, yaitu >

"iameter bejana L (,0 $m Tinggi bejana L (1 $m olume L *,27) liter

/1/ 9ara &erja >

( Pasir dan kerikil yang digunakan dalam keadaan SS"

* Timbang berat bejana dan ukur diameter serta tinggi bejana 3#4

/ Masukkan benda uji ke dalam containerdengan hati-hati agar tidak ada

butiran yang keluar

0 .atakan permukaan benda uji sehingga rata dengan bagian atas

$ontainer, dengan menggunakan mistar perata lalu timbang beratnya

Container diisi air sampai penuh kemudian ditimbang beratnya3B4,

sehingga diperoleh ;olume containerL 3B I #4 liter

#da dua $ara memadatkan pasir dalam bejanaFcontainer, yaitu >

1. C"$" R--i().

"engan memasukkan pasir ke dalam containerdalam tiga lapisan apisan !

masukkan pasir setinggi (F/ tinggi container, kemudian ditumbuk sebanyak *

kali apisan !! setinggi *F/ tinggi container dan ditumbuk sebanyak * kali

apisan !!! dengan mengisi containersampai penuh dan ditumbuk sebanyak *

Teknik Sipil Udayana *(


25/81


FAKULTAS TEKNIK


kali, kemudian diratakan dengan mistar perata 6al serupa juga dilakukan pada

semen dan kerikil Pasir, kerikil, dan semen yang sudah diratakan ditimbang

beratnya 3C(4

.umus perhitungan >

9ara(odding=

(W1A)

(BA )

2. C"$" S>%&&i().

Pengisian pasir ke dalam container dengan menggunakan sekopF$etok

dengan ketinggian jatuh tidak lebih dari $m diatas containeryang diratakan 6al

serupa juga dilakukan pada semen dan kerikil Pasir, kerikil, dan semen yang

sudah diratakan ditimbang beratnya 3C*4

.umus perhitungan >

9ara SovellingL

43

43 *

AB

A!

/10 6asil

T"%& 3.6. P%/%$i',""( %$"# i,i A)$%)"$ H"&*,8 A)$%)"# K","$ -"( S%/%(

N B%$"# I,i P"-"#


26/81


FAKULTAS TEKNIK


%raian >

"ari hasil pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa pengujian berat satuan

dengan $ara S'E!N8 memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan

dengan $ara .'""!N8 6al ini disebabkan karena pada $ara S'E!N8, pori-

pori agregat terisi penuh akibat proses pemadatan dengan tongkat penumbuk

Banyaknya butiran-butiran yang mengisi pori-pori tersebut akan dipengaruhi oleh

gradasi butiran, bentuk permukaan dan bentuk butiran #dapun berat isi rata-rata

pasir yang diperoleh adalah18624grFml, berat isi rata-rata kerikil 1.3;3grFml, dan

berat isi rata-rata semen 1.323grFml

3.!. P%/%$i',""( A("&i," G$"-",i Sieve Analysis P",i$

Tanggal > (7 'ktober *+(


Tujuan >%ntuk mengetahui dan menetapkan gradasi pasir dan modulus

kehalusannya

/)( Bahan yang digunakan >- Pasir kering o;en

/)* #lat-alat yang digunakan >

- Timbangan dengan ketelitian dibawah +,(A dari berat benda yang

ditimbang

- Satu set ayakan #STM E-((, %S# Standart Testing Sie;e dengan diameter

lubang, 0,) mm, *,/1 mm, (,(7 mm, +,1+ mm, +,/+ mm, +,( mm dan

Pan

- Mesin penggetar ayakan- Tempat menampung pasir dan sikat untuk membersihkan ayakan

/)/ 9ara &erja >

( Satu set ayakan disusun se$ara berurutan dengan diameter lubang terbesar

berada paling atas kemudian ayakan dengan diameter lubang yang lebih

ke$il dibawahnya

* Timbang (+++ gr pasir kering 3setelah dio;en4 lalu masukan keayakan

teratas 3diameter 0,) mm4 dan ayakan tersebut ditutup

Teknik Sipil Udayana */


27/81


FAKULTAS TEKNIK


/ Susunan ayakan diletakkan di atas mesin pengayak Pengayakan dilakukan

selama @ menit

0 Pasir yang tertinggal di dalam masing-masing ayakan dipindahkan ke

tempatFbejana lainFdi atas kertas #gar tidak ada pasir yang tertinggal di

dalam ayakan, maka ayakan harus dibersihkan dengan sikat lembut

Timbang masing-masing pasir tersebut Penimbangan sebaiknya dilakukan

se$ara kumulati:, yaitu dari butir pasir yang kasar dahulu, kemudian

ditambahkan dengan butir pasir yang lebih halus sampai semua pasir

tertimbang 9atat berat pasir setiap kali penimbangan Pada langkah ini

harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada butir pasir yang hilang

Modulus kehalusan pasir L jumlah A tertinggal kumulati: dari

butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu set ayakan dan

kemudian dibagi seratus

/)0 6asil

Nomor Bahan yang "iayak 3(+++gr4

#yakan Pasir 5umlah Pasir 5umlah Sisa #yakan 5umlah yang Melalui

3mm4 3gr4 3A4 .ata-rata 3A4 #yakan 3A4

+ + (++

*,0+ + + (++(2,++ + + (++

(*,+ + + (++

2,+ + + (++

0,) ,+ ,) +,( 20,02

*,/1 ()+,* 1,2 (),* 7*,7

(,(+ ()7,* 7,* /,02 10,(

+,1+ ()+ (),) *,1 0),00

+,/+ (0,) (,0 1),(2 /*,7(

+,( */),* **,/ 2(,+( 7,22+ 72,1 */,7 + +

5umlah (+++ (++++ *+*

Modulus Butir 3?m4L *+*F(++ L *+*

%raian>


T"%& 3.; P%/%$i',""( )$"-",i +",i$

*0


28/81


FAKULTAS TEKNIK


"ari hasil pemeriksaan gradasi , pasirFagregat halus tersebut masuk ke dalam Done

* karena sebagian besar nilai gradasi yang diperoleh masuk ke dalam batasan Done

*, dengan modulus kehalusan pasir *+*A

T"%& 3.9 S"$"# G$"-",i A)$%)"# H"&*, < P",i$

L*"()

A"'"(

//

P%$,%( B%$"# T%/*, K*/*&"#i?

@(% 1 @(% 2 @(% 3 @(% 4

2+

0,)

*,/1

(,(7

+,1+

+,/+

+,(

(++

2+ I (++

1+ I 2

/+ I )+

( I /0

I *+

+ I (+

(++

2+ I (++

) I (++

I (++

/ I 2

7 I /+

+ I (+

(++

2+ I (++

7 I (++

) I (++

1+ I )2

(* I 0+

+ I (+

(++

2 I (++

2 I (++

2+ I (++

7+ I (++

( I +

+ I (

+

*+

0+

1+

7+

(++

(*+

#gregat 6alus ona *

Batas #tas

#nalisa

Batas Bawah

Nomor #yakan

Presentase olos &omulati: 3A4

G"/"$ 3.1 H",i& G$"-",i P",i$

Teknik Sipil Udayana *


29/81


FAKULTAS TEKNIK


3.;. P%/%$i',""( A("&i," G$"-",i Sieve Analysis K%$i'i&



Tujuan >%ntuk mengetahui dan menetapkan gradasi kerikil dan modulus

kehalusannya


- &erikil kering o;en


- Timbangan dengan ketelitian dibawah +,(A dari berat benda yang

ditimbang

- Satu set ayakan #STM E-((, %S# Standart Testing Sie;e dengan

diameter lubang /), mm, *,0 mm, (2 mm, (*, mm, 2, mm, 0,) mm,

*,/1 mm, (,(7 mm, +,1+ mm, +,/+ mm, +,( mm, pan

- Mesin penggetar ayakan

- Tempat menampung kerikil dan sikat untuk membersihkan ayakan

/7/ 9ara &erja >

( "iambil kerikil kering o;en seberat (+++ gr

* Satu set ayakan disusun se$ara berurutan dengan diameter lubang terbesar

berada paling atas kemudian ayakan dengan diameter lubang yang lebih

ke$il dibawahnya

/ Masukkan kerikil dengan berat (+++ gr ke dalam ayakan yang paling atas

Susunan ayakan diletakkan diatas mesin penggetar ayakan Pengayakan

dilakukan selama @ menit sampai tidak ada lagi kerikil yang lolos pada

masing-masing ayakan

0 Timbang masing-masing kerikil tersebut Penimbangan sebaiknya

dilakukan se$ara kumulati:, yaitu dari butir kerikil yang kasar dahulu,

kemudian ditambahkan dengan butir pasir yang lebih halus sampai semua

kerikil tertimbang 9atat berat kerikil setiap kali penimbangan Pada

langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada butir kerikil

yang hilang

Teknik Sipil Udayana *1


30/81


FAKULTAS TEKNIK


Modulus kehalusan kerikil L jumlah A tertinggal kumulati:

dari butir-butir agregat yang tertinggal di atas suatu set

ayakan dan kemudian dibagi seratus

/70 6asil

Nomor Bahan yang "iayak 3(+++gr4

#yakan &erikil

5umlah

&erikil 5umlah Sisa #yakan 5umlah yang Melalui

3mm4 3gr4 3A4 .ata-rata 3A4 #yakan 3A4

/),+ + + (++

*,0+ /,1 /,1 21,00(2,++ /(0,1 /(,01 10,27

(*,+ 2*,1 2,*1 ,)*

2,+ /,1 ,/1 +,/1

0,) ,1 +,1 +

*,/1 + + +

(,(+ + + +

+,1+ + + +

+,/+ + + +

+,(+ + +

+ + + +

5umlah (+++ (++ *1),+

Modulus Butir 3?m4L 26!80

"ari hasil pemeriksaan gradasi agregat kasar F kerikil diperoleh hasil bahwa

kerikil yang akan digunakan dalam praktikum teknologi beton ini memilikidiameter maksimum *,0+ mm, dengan modulus kehalusan kerikil)2)/A &erikil

ini masuk ke dalam kerikil dengan ukuran butir nominal /7(-0)1 mm

T"%& 3.11 S"$"# G$"-",i A)$%)"# K","$


31/81


FAKULTAS TEKNIK


0)1 2* (2 /7( )1+

*+

0+

1+

7+

(++

(*+

%kuran Butir &erikil Nominal 0)1-2*

Batas #tas

#nalisa

Batas Bawah

Nomor #yakan

Persentase olos #yakan 3A4

G"/"$ 3.2 H",i& G$"-",i K%$i'i&

BAB IV

PERENCANAAN CAMPURAN BETON

Pada bagian ini akan diuraikan $ara-$ara men$ampur bahan-bahan dasar

yang digunakan dalam pembuatan $ampuran beton dengan menggunakan mesin

pengaduk 3molen4 Sebelum dilakukan pengadukan bahan-bahan $ampuran beton,



32/81


FAKULTAS TEKNIK


perlu dipersiapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan dalam

per$obaan seperti> mengukur se$ara teliti bahan-bahan dasar 3semen, pasir,

kerikil4 serta berat dan ;olume air

%ntuk dapat melakukan hal tersebut terlebih dahulu diran$ang :ormulir data

yang jelas yang memuat jumlah bahan yang akan di$ampur berdasarkan data yang

didapat dari per$obaan sebelumnya



Tujuan > %ntuk menentukan proporsi bahan $ampuran beton sehingga dapat

dibuat beton dengan mutu yang baik

4.1. D"#"D"#" C"/+*$"( B%#(

BE."#S#.N MET'"E S& SN! +/-*70)-*++*

"ata-data yang dibutuhkan untuk peren$anaan $ampuran beton >

( &uat tekan karakterikstik

N

cf

L *)& L *) +,7/F(+L **,7* MPa,

bulatkan */ MPa* "e;iasi standar L )Mpa 3SN! +/-*7/0-*+++4

/ Slump 1+ I (7+ mm

0 ?aktor air semen maksimum L +,

Semen Tiga .oda 3PP9 Type (4

1 &adar semen minimum L *)kgFm/

) 5enis agregat halus > pasir alami

7 5enis agregat kasar > batu pe$ah

4.2. P%$5i#*()"( C"/+*$"( B%#(

angkah-langkah peren$anaan $ampuran beton menurut SK SNI 032;4!2002

( &uat tekan yang diisyaratkan

&uat tekan yang diisyaratkan sudah ditetapkan */ MPa untuk umur *7

hari dengan bagian tak memenuhi syarat A



33/81


FAKULTAS TEKNIK


* "e;iasi standar 3s4

"e;iasi standar diketahui sebesar ) MPa

3 Berdasarkan SN! +/-*7/0-*+++ 4

/ Nilai Margin L (10 ) MPa L ((,07

0 &ekuatan .ata-rata yang ditargetkan

5adi, :Ou L :$O K ((,07

L */ K ((,07

L /0,07MPa

5enis Semen Semen Tiga .oda 3PP9 Type (4

1 5enis agregat halus dan kasar

5enis agregat halus yang dipergunakan adalah batu tak dipe$ahkan

3alami4

5enis agregat kasar yang dipergunakan adalah batu dipe$ahkan

) ?aktor air semen hitung

8unakan Tabel * 3Perkiraan &ekuatan Tekan Beton dengan ?aktor #ir

Semen +, dan 5enis Semen dan 5enis #gregat &asar yang Biasa "ipakai

di !ndonesia S& SN! +/-*7/0-*+++4untuk menentukan harga kekuatan

beton dasar yang diharapkan dapat di$apai, dengan semen Tiga .oda

3PP9 Type (4 dan agregat kasar batu non alami dengan bentuk kubus

"ari Tabel didapat harga pada beton umur *7 hari dan ?#S +,, kekuatan

tekan 0 MPa

S*/%$ 7 T"%& 2 P%$'i$""( K%'*"#"( T%'"( B%#( -%()"( F"'#$

Ai$ S%/%( 08 -"( J%(i, S%/%( -"( J%(i, A)$%)"# K","$ "() Bi","

Di+"'"i -i I(-(%,i" SK SNI 032;342000

5EN!S SEMEN 5EN!S #8.E8#T

S#.

&E&%#T#N TEN 3NFmm4

P#"# %M%.

36#.!4

BENT%&

BEN"# %5!

Teknik Sipil Udayana /+


34/81


FAKULTAS TEKNIK


/ ) *7 2(

Semen Portland

Tipe ! atau

Semen TahanSul:at Tipe !!

Batu tak dipe$ahkan () */ // 0+Silinder

Batu Pe$ah (2 *) /) 0

Batu tak dipe$ahkan *+ *7 0+ 07

&ubusBatu Pe$ah */ /* 0 0

Semen Portland

Tipe !!!

Batu tak dipe$ahkan *( *7 /7 00Silinder

Batu Pe$ah * // 00 07

Batu tak dipe$ahkan * /( 01 /&ubus

Batu Pe$ah /+ 0+ / 1+

&emudian lihat 8ra:ik * 36ubungan #ntara &uat Tekan dan ?aktor #ir

Semen dengan Benda %ji &ubus (+(+(+mm S& SN! +/-*7/0-*+++4,

ikutilah garis mendatar di titik 0 hingga memotong kur;a *7 hari, kemudian di

titik perpotongan tarik garis tegak ke bawah hingga diperoleh nilai ?#S +,2*

S*/%$ 7 G$"?i' 2 H**()"( A(#"$" K*"# T%'"( -"( F"'#$ Ai$ S%/%(

-%()"( B%(-" Ui K**, 101010// SK SNI 032;342000


+ 2*

0

/0,07

/(


35/81


FAKULTAS TEKNIK


7 ?aktor air semen maksimum

"alam S& SN! +/-*7/0-*+++ ayat 0*/* digunakan Tabel 0 jika beton

berada di luar bangunan dan terlindung dari hujan dan terik matahari langsung4,

:aktor air semen maksimum ditentukan sebesar +,1

S*/%$ 7 T"%& 4 P%$,"$"#"( J*/&"5 S%/%( Mi(i/*/ -"( F"'#$

Ai$ S%/%( M"',i/*/ *(#*' B%$")"i M""/ P%/%#("( -"&"/

K%"-""( Li()'*()"( K5*,*, SK SNI 032;342000

okasi

5umlah Semen

Minimum Per m/

beton 3kg4

Nilai ?aktor #ir

Semen

MaksimumBeton di dalam ruang bangunan>

a keadaan keliling non-korosi: *) +,1+

$ keadaan keliling korosi: disebabkan

oleh kondensasi atau uap korosi:

/* +*

Beton di luar ruangan bangunan>

a tidak terlindung dari hujan dan terik

matahari langsung

/* +,1+

$ terlindung dari hujan dan terik

matahari langsung

*) +,1+

Beton masuk ke dalam tanah>

a mengalami keadaan basah dan

kering berganti-ganti

/* +,

$ mendapat pengaruh sul:at dan alkali lihat tabel

Teknik Sipil Udayana /*


36/81


FAKULTAS TEKNIK


dari tanah

Beton yang kontinue berhubungan >

a air tawar lihat tabel 1

b air laut

2 Slump

Tinggi slump ditentukan antara 1+ I (7+ mm

(+ %kuran agregat maksimum

Berdasarkan hasil per$obaan yang didapat dari pemeriksaan sie;e

analysis butiran ukuran agregat kasar maksimumnya adalah *,0+ mm

(( &adar #ir Bebas

%ntuk menentukan nilai kadar air bebas, periksa Tabel / 3&adar air

bebas ditentukan dalam S& SN!-+/-*7/0-*+++ ayat 0*/4 %ntuk

ukuran besar butir agregat maksimum *0+ mm dengan jenis agregat

batu pe$ah dan slump 1+ I (7+ mm

S*/%$ 7 T"%& 3 P%$'i$""( K"-"$ Ai$ B%", ')


37/81


FAKULTAS TEKNIK


L(7 kgFm/

(* &adar Semen

&adar semen diperoleh dari hasil bagi kadar air bebas dengan nilai ?#S

yang dipergunakan adalah nilai ?#S yang terke$il &arena ?#S maks Q

?#S hitung maka nilai ?#S yang dipergunakan adalah ?#S hitung

&adar Semen L)AS

bebasairkadar

L185

0.592

L /(*, kgFm/

/(/ kgFm/

(/ &adar Semen Minimum

&adar Semen Minimum 3dalam S& SN! +/-*7/0-*+++ ayat 0*/* pada

tabel 0 persyaratan jumlah semen minimum dan :aktor air semen

maksimum untuk berbagai ma$am pembetonan dalam lingkungan

khusus dengan nilai :aktor air semen minimum +,14 maka didapat jumlah

semen minimum per m/beton 3kg4 ditetapkan sebesar *) kgFm/

(0 Susunan butir agregat halusSusunan butir agregat halus termasuk dalam one *

( Persen agregat halus

%ntuk mengetahui persen agregat halus gunakan 8ra:ik ( 3"alam S&

SN! +/-*7/0-*+++4, dengan ukuran butir agregat maksimum *0+ mm,

slump 1+ I (7+ ?#S +,2* dan termasuk dalam one *


0*

//

/0


38/81


FAKULTAS TEKNIK


S*/%$ 7 G$"?i' 1 P%$,%( +",i$ #%$5"-"+ '"-"$ ##"& ")$%)"# "()

-i"(*$'"( *(#*' *'*$"( *#i$ /"',i/*/ 40 // SK SNI 032;34

2000

P L*

*( PP +

L42+33

2

P L /) A

&eterangan>

P( L batas bawah Done

P* L batas atas Done

P L Persen agregat

(1 Berat 5enis #gregat 8abunganBerat jenis agregat gabungan ialah berat jenis gabungan antara agregat

halus dan agregat kasar

L A # K y A B

L /), A *,1 K 1*, A *,*/)

L *,/7*,0 tFm/

&eterangan >

L A agregat halus

y L A agregat kasar

#L berat jenis agregat halus

BL berat jenis agregat kasar

() Berat 5enis Beton

"idapat berdasarkan berat jenis agregat gabungan L *,0 dan kadar air

bebas L (7 kg dengan menggunakan gra:ik (/ 3Perkiraan berat jenis

beton basah yang dimampatkan se$ara penuh4 Tentukan B5 agregat

gabungan 3*,04, kemudian tarik garis sejajar dengan garis gra:ik,


+ 2*

/


39/81


FAKULTAS TEKNIK


tentukan posisi kadar air bebas 3(74 dan tarik garis ;erti$al ke atas

hingga memotong garis B5 agregat gabungan Tarik garis horiDontal

hingga didapatkan berat jenis beton **+ kgFm/

S*/%$ 7 G$"?i' 13 P%$'i$""( B%$"# I,i B%#( B","5 "() T%&"5 S%&%,"i

Di-"+"#'"( SK SNI 032;342000

(7 &adar #gregat 8abungan

&adar agregat gabunganLberat jenis beton I kadar semen I kadar air

bebas

L **// I /(/ I (7

L ()/ kgFm

/

(2 &adar #gregat 6alus


**//

(7

/1


40/81


FAKULTAS TEKNIK


&adar agregat halus L persen agregat halus

kadar agregat gabungan

L /), A

()/

L 1+,1 kgFm

/

1(kgFm

/

*+ &adar #gregat &asar

&adar agregat kasar L kadar agregat gabungan I kadar agregat halus

L ()/ I 1(L (+70 kgFm

/

T"%& R"("()"( C"/+*$"( B%#( (Mix Design)

N U$"i"( K%#%$"()"(

( &uat tekan beton yang diren$anakan pada

umur *7 hari dengan bagian tak memenuhi

syarat A

*/ MPa

* "e;iasi Standar ) MPa

/ &ekuatan rata I rata yang ditargetkan /007 MPa

0 5enis semen Tiga .oda

3PP9type (4

5enis agregat halus Pasir 1 5enis agregat kasar &erikil

) ?aktor air semen hitung +,2*

7 ?aktor air semen maksimum +,1

2 Slump 1+ I (7+ mm

(+ %kuran agregat maksimum *,0+ mm

(( &adar air bebas (7

(* &adar semen /(/ kgFm/

(/ &adar semen minimum *) kgFm/

(0 Susunan butir agregat halus one *

( Persen agregat halus /), A

(1 Berat jenis agregat gabungan *,0 A

() Berat jenis beton

**// kgFm

/

(7 &adar agregat gabungan

()/ kgFm

/

*+ &adar agregat halus

1( kgFm

/

*( &adar agregat kasar

(+70 kgFm

/

Teknik Sipil Udayana /)


41/81


FAKULTAS TEKNIK


K(-i,i SSD

9ampuran Berat #ir 3 kg 4 Semen 3 kg 4 Pasir 3 kg 4&erikil

3 kg 4

Per m

/

beton(7 /(/ 1( (+7+

Perbandingan berat

Semen > pasir > kerikil ( > *,+)2 > /,0+

9ampuran olume #ir 3 kg 4 Semen 3 kg 4 Pasir 3 kg 4&erikil

3 kg 4

Per m

/

beton(7 */) 0+( )7(

Perbandingan olume

Semen > pasir > kerikil ( > (,12 > /,/+

9#T#T#N>

Mengubah dari berat ke ;olume

olume semen L berat semen L / (/ L */1,7 ltr R */) ltr

Berat isi semen (,/*/

olume pasir L berat "asir L 1( L 0++,71 ltr R 0+( ltr

Berat isi "asir (,1*0

olume kerikil L berat kerikil L (+7+ L )7+,2(ltr R )7( ltr

Berat isi kerikil(,/7/

&ondisi di lapangan

Teknik Sipil Udayana /7


42/81


FAKULTAS TEKNIK


Pasir

=

=

A()7,/3A4

A/**,+3A4

Penyera"an

'adarair

kelebihan air *,71 A

&erikil

==

A270,(3A4

A21,+3A4

Penyera"an

'adarair

kelebihan air (,+*7 A

&ondisi lapangan

#ir L (7I3*,71 A 1(I(+*7A (+7+4 L()7kg

Pasir L 1(K3*,71A 1(4 L 1)+kg

&erikil L (+7+K 3((2) A (+7+4 L (+2/kg

Semen L /(/kg

L**0kg

K(-i,i L"+"()"(

9ampuran Berat #ir 3 kg 4 Semen 3 kg 4 Pasir 3 kg 4 &erikil 3 kg 4

Per m

/

beton()7 /(/ 1)+ (+2/

Perbandingan berat

Semen > pasir > kerikil( > *,(0 > /,02

9ampuran olume #ir 3 kg 4 Semen 3 kg 4 Pasir 3 kg 4 &erikil 3 kg 4

Per m

/

beton()7 *)/ 0(/ )2+

Perbandingan olume

Semen > pasir > kerikil( > (,( > *,72

9atatan >

&on;ersi dari satuan berat ke ;olume >

Semen L berat semen L / (/ L */1,7 ltr R */) ltr

berat isi semen(,/*/

Pasir L berat pasir L 1)+ L 0(*,1 ltrR 0(/ ltr

berat isi pasir (,1*0

&erikil L berat kerikil L (+2/ L )2+,/ ltrR )2+ ltr

berat isi kerikil (,/7/

Teknik Sipil Udayana /2


43/81


FAKULTAS TEKNIK


BAB V

PENCETAKAN BETON

.1. P$,%, P%()"-*'"( C"/+*$"( B%#(Pada per$obaan ini diuraikan $ara-$ara men$ampur bahan-bahan dasar

pembuatan $ampuran beton dengan mesin pengaduk Semen, pasir, dan kerikil

yang beratnya diukur se$ara teliti Berat dan ;olume air dapat diukur dengan

menggunakan gelas ukur ?ormulir data yang memuat jumlah bahan yang akan

di$ampur harus ditetapkan terlebih dahulu 3lihat $ara perhitungan ran$angan

$ampuran beton4

Tanggal > */ 'ktober *+(


Tujuan > %ntuk memperoleh $ampuran beton yang telah diren$anakan

yang kemudian akan di$or pada $etakan kubus dan balok yang telah disediakan

(( 9ara kerja >

C"$" P%(i/"()"(

a Sebelum ditimbang, agregat harus dalam keadaan jenuh-kering-permukaan

Timbang agregat dengan timbangan yang mempunyai ketelitian +,( kg

#ggregat diisikan kedalam sebuah bejana atau tempat lain yang ;olumenya

$ukup untuk setengah atau semua agregat 3pasir dan kerikil4 Bejana ini

kemudian ditimbang #pabila aggregat tidak dalam keadaan jenuh-kering-

peremukaan

Maka >

Teknik Sipil Udayana 0+


44/81


FAKULTAS TEKNIK


( 5ika agregat dalam keadaan basah,maka berat agregat

yang akan ditimbang harus dikurangi dengan berat air kelebihan

yang terkandung dalam agregat

* 5ika dalam keadaan kering, maka berat agregat yang

ditimbang harus ditambah dengan berat air kekurangannya akan

diserap untuk dijadikan agregat jenuh-kering-permukaan

/ 5umlah air yang dipakai harus disesuaikan dengan

perhitungan pada butir 3(4 dan 3*4 diatas

b Timbang semen dengan timbangan yang ketelitiannya sampai +,++ kg

C"$" P%()"-*'"(

a Masukkan agregat 3pasir dan kerikil4 ke dalam mesin aduk dan

masukkan pula semen diatas agregat tersebut

b Sambil mesin aduk diputar, masukkan air sebanyak sekitar +,7+ kali

yang diren$anakan

$ 3(4 Bila nilai slump yang ditetapkan dan nilai :aktor air semen 3:as4

boleh dirubah, maka selanjutnya masukkan air sedikit demi sedikit

sampai adukan men$apai kekentalan yang diinginkan

3*4 Bila nilai slump dan nilai :aktor air semen keduanya ditetapkan

3tidak boleh dirubah4, maka selanjutrnya seluruh sisa air 3yaitu +,*+

kali yang diren$anakan4 dimasukkan kedalam mesin aduk #pabila

ternyata nilai slump kurang dari yang ditetapkan maka dilanjutkan

dengan membuat pasta tambahan dengan langkah berikut >

3a4 9ampurkan semen dan air 3dengan nilai :aktor air semen yang

sudah ditetapkan4 diluar mesin pengaduk se$ukupnya sampairata

3b4 &emudian masukkan $ampuran tersebut kedalam mesin

pengaduk sedikit demi sedikit sampai kele$akan men$apai nilai

slump yang diinginkan

d Caktu pengadukan sebaiknya tidak kurang dari tiga menit

e #dukan beton segar kemudian dikeluarkan dari mesin pengaduk dan

ditampung dalam bejana yang $ukup besar Bejana tersebut harus

Teknik Sipil Udayana 0(


45/81


46/81


FAKULTAS TEKNIK


*4 9etakan Balok

9etakan balok dengan ukuran 3(+ (+ 1++4 mm, terbuat dari besi

baja Balok terdiri dari tiga bagian persegi panjang dengan bagian-

bagian yang dapat dilepas ataupun dilekatkan dengan baut Sebelum

dipakai, bagian dalam $etakan diberi minyak atau aseline atau oli agar

beton yang di$etak tidak melekat pada $etakan 3memudahkan pada saat

melepas $etakan4

P%/"-"#"( -%()"( #"()"(

a Pengisian adukan beton dilakukan dalam tiga lapis yang tiap

lapisnya kira-kira ber;olume sama

b Pengisian dengan $etok dilakukan kebagian tepi balok agar diperoleh beton yang

simetris menurut sumbunya 3keruntuhan timbunan beton dari tepi ke tengah4

$ Tiap lapis ditumbuk-tumbuk dengan batang baja yang berdiameter (1 mm dan

panjang 1+ $m sebanyak * kali Penumbukan dilakukan merata kesemua

permukaan lapisan dengan kedalaman sampai sedikit masuk kelapis sebelumya

&husus untuk lapisan pertama, penumbukan jangan sampai mengenai dasar

$etakan

d Setelah lapis ketiga selesai ditumbuk, penuhi bagian atas $etakan dengan adukan

beton kemudian ratakan dengan tongkat perata hingga permukaan atas adukan

beton rata dengan bagian atas $etakan

e Pindahkan $etakan yang sudah terisi beton keruangan yang lembab

(*Per$obaan Pembuatan Beton

"alam per$obaan ini digunakan dua jenis bentuk benda uji, yaitu kubus dan

balok, dimana jumlah benda uji berbentuk kubus adalah (+ buah dan benda ujiberbentuk balok berjumlah ( buah 9etakan kubus ini berukuran 3p l t4 ( $m

( $m ( $m Sedangkan $etakan balok mempunyai ukuran panjang 3p4 1+$m,

lebar 3l4 ($m dan tinggi 3t4 ( $m Pembuatan beton uji dilakukan dalam satu

kali pen$ampuran

Perhitungan proporsi untuk pen$ampuran sebagai berikut >

olume (+ kubus L (+ 3(((4 $m

L //)+ $m/

Teknik Sipil Udayana 0/


47/81


FAKULTAS TEKNIK


L +,+//) m/

olume ( balok L ( 3((1+4 $m

L (/++ $m/

L +,+(/ m/

olume (+ kubus K ( balok L +,+//) m/K +,+(/ m/

L +,+0)* m/

Estimasi kehilangan *+A

5adi keperluan $ampuran menjadi L ++0)* K 3*+A ++0)* 4 L ++1) m/

9ampuran berat kondisi lapangan

#ir L()7 ++1) L (+,+2*1kg

Semen L /(/ ++1) L (),)0)(kg

Pasir L 1)+ ++1) L /),272+ kg

&erikil L (+2/ ++1) L 1(,2)/( kg

5umlah berat $ampuran L (*),7+(7 kg

.2. P%()*i"( Ni&"i S&*/+ A-*'"( B%#(

Tanggal > */ 'ktober *+(


Tujuan >%ntuk memperoleh nilai slump dari $ampuran betonyang telah

diaduk

Pengujian slump 3Slm" Test4 merupakan pengujian yang dilakukan untuk

menentukan mobilitas 3kemudahan beton dapat mengalir ke dalam $etakan

disekitar baja dan dituangkan kembali4 dan stabilitas beton 3kemampuan beton

untuk tetap sebagai massa yang homogen dan stabil selama dikerjakan dan

digetarkan tanpa terjadi pemisahan butiran dari bahan-bahan utamanya4 dengan

workabilitasmenengah atau tinggi



48/81

*+ #m

&+ #m

,+ #m


FAKULTAS TEKNIK


"i dalam melakukan suatu per$obaan pembuatan beton,

ke$elakaanFkesalahan bisa saja terjadi baik kesalahan dalam perhitungan maupun

akibat peralatan yang digunakan %ntuk mengetahui apakah pada per$obaan ini

terjadi ke$elakaanFkesalahan pada adukan beton yang yang dihasilkan maka perlu

dilakukan pengujian terhadap nilai slump dari hasil adukan beton tersebut, dimana

nilai slump itu sendiri merupakan selisih perbedaan penurunan beton sebelum dan

sesudah $orong keru$ut terpan$ung slump tes diangkat

*( Bahan-bahan yang digunakan >

- 9ampuran beton segar yang siap untuk di$etak

** #lat-alat yang digunakan >

( 9etakan berupa $orong keru$ut terpan$ung dengan diameter dasar *+ $m,

diameter atas (+ $m dan tinggi /+ $m, dengan bagian atas dan bagian bawah

$etakan terbuka

* Tongkat pemadat yang terbuat dari baja tahan karat, dengan diameter (

mm, panjang 1+ $m, ujung bulat

/ Pelat logam dengan permukaan yang kokoh, rata dan kedap air

0 Sendok spesiF$etok

PenggarisFmistar

1 9orong keru$ut terpan$ung

*/ 9ara &erja >


&eru$ut

Terpan$ung

G"/"$ .1 C%#"'"( < C$() Ui

0


49/81

!eru#ut

Terpan#ung

Penggaris

Beton Segar

-ilai Slump

Alat Bantu


FAKULTAS TEKNIK


( Basahi keru$ut terpan$ung dan pelat dengan kain basah agar tidak menyerap

kandungan air pada beton

* etakkan keru$ut terpan$ung di atas pelat

/ &eru$ut terpan$ung diisi dalam / lapis Setiap lapis beton segar dirojok

dengan tongkat pemadat sebanyak * kali Perojokan harus merata selebar

permukaan lapisan dan tidak boleh sampai masuk kedalam lapisan beton

sebelumnya

0 Setelah pemadatan terakhir, permukaan bagian atas diratakan dengan

tongkat pemadat sehingga rata dengan sisi atas $etakan

Setelah itu didiamkan selama ( menit

1 &emudian keru$ut diangkat perlahan-lahan tegak lurus ke atas agar

bagian bawah $etakan tidak menyentuh $ampuran beton

) Pengukuran nilai slump dilakukan dengan meletakkan keru$ut disamping

beton segar dan meletakkan penggarisFbatang baja di atasnya mendatar

sampai di atas beton segar

7 Benda uji beton segar yang terlalu $air akan tampak bentuk keru$utnya

hilang sama sekali, melun$ur dan dengan demikian nilai slump tidak dapat

diukur 3hasil pengukuran tidak benar4, sehingga benda uji harus diulang

Beton yang mempunyai perbandingan $ampuran yang baik adalah apabila

setelah pengangkatan menunjukkan penurunan bagian atas se$ara perlahan-

lahan dan bentuk keru$utnya tidak hilang

2 Per$obaan dilakukan hanya ( kali pada pengadukan tahap pertama karena

komposisi $ampuran beton pada masing-masing tahap tidak terjadi

penambahan air

(+ Beton yang memiliki perbandingan $ampuran yang baik mempunyai

kele$akan yang baik akan penampakan penurunan bagian atas se$ara

perlahan-lahan dan bentuk keru$utnya tidak hilang, seperti tampak pada

gambar dibawah ini



50/81


FAKULTAS TEKNIK


Di+%$&%5 5",i& 7

- 9ampuran dengan slump ) $m L )+ mm

6al ini sesuai dengan data peren$anaan, yaitu nilai slump 1+- (7+ mm

.3. P%$""#"( B%#(

Beton yang sudah padat setelah didiamkan selama *0 jam, kemudian

dikeluarkan dari $etakan dan selanjutnya diletakkan di tempat yang lembab

3laboratorium4 dengan alas karung goni yang telah direndam Beton juga


G"/"$ .2 P%( * i"( S&*/

G"/"$ .3 H",i& P%()*i"(

0)


51/81


52/81


FAKULTAS TEKNIK


6.1.P%()*i"( K*"# T%'"( B%#(

Tanggal > *+ No;ember *+(

#lat yang dipakai >

- Mesin tekan EE

- &aliper

- Penolok ukur

- Timbangan

Bahan > Benda uji berumur *7 hari

9ara pengujian >

( Setelah benda uji berumur *7 hari, maka benda uji ditimbang beratnya

dan dites kuat tekannya Benda uji diletakkan pada tempat yang telah

tersedia pada mesin tekan

* "idapat berat dan daya tahan untuk masing-masing benda uji yang

telah di$antumkan pada tabel berikut >

T"%& 6.1 P%()*i"( )"" #%'"( %#(

Benda

%ji

Berat Beton

3gram4Beban yang diberikan 3kN4

( 122+ 1++

* )(+ 1)+

/ )++ 1)+

0 )++/ 1+

121+ 1*

1 )+* 1+

) )(*+ )1+

7 )+(+ 1*+

2 )+) 1/+

(+ )() 1+

6.2.P%$5i#*()"( K*"# T%'"( B%#(

( uas permukaan tekan kubus 3#4

# L panjang lebar

L +,( m +,( m

L +,+** m*

* &uat tekan beton didapatkan dengan rumus >



53/81


FAKULTAS TEKNIK


L P L kuat tekan beton uji 3Mpa4

P L daya tahan beton uji 3N4

# L luas permukaan tekan 3m*4

a) Kubus 1

8aya yang diberikan P L 1++kN

&uat tekan beton 3:O$(4 L PF# L 1++F++** L *1,1) Mpa

b) Kubus 2

8aya yang diberikan P L 1)+kN

&uat tekan beton 3:O$*4 L PF# L 1)+F++** L *2,)7 Mpa

c) Kubus 3

8aya yang diberikan P L 1)+kN

&uat tekan beton 3:O$/4 L PF# L 1)+F++** L *2,)7 Mpa

d) Kubus 4

8aya yang diberikan P L 1+kN

&uat tekan beton 3:O$04 L PF# L 1+F++** L *7,72 Mpa

e) Kubus 5

8aya yang diberikan P L 1*kN

&uat tekan beton 3:O$4 L PF# L 1*F++** L *),)7 Mpa

f) Kubus 6


&uat tekan beton 3:O$14 L PF# L 1+F++** L *7,72 Mpa

g) Kubus 7

Teknik Sipil Udayana +


54/81


FAKULTAS TEKNIK


8aya yang diberikan P L )1+kN

&uat tekan beton 3:O$)4 L PF# L )1+F++** L //,)7 Mpa

h) Kubus

8aya yang diberikan P L 1*+kN

&uat tekan beton 3:O$74 L PF# L 1*+F++** L *),1 Mpa

i) Kubus !

8aya yang diberikan P L 1/+kN

&uat tekan beton 3:O$24 L PF# L 1/+F++** L *7 Mpa

") Kubus 1#


&uat tekan beton 3:O$(+4 L PF# L 1+F++** L *7,72 Mpa

/ Perhitungan berat jenis benda uji

K**,

olume kubus beton

L panjang lebar tinggi

L +,(m +,(m +,(m

L +,++//) m/

Berat 5enis

Bj 3 4 L Berat


55/81


56/81


57/81


FAKULTAS TEKNIK


' &03. ,'.2**2 &' ,''..0,+ &''2 ,2,***4 &2++& ,''+*10

5ATA65ATA &2++& ,''+*10

%raian >

&uat tekanrata-rata untuk (+ kubus >

:O$ r Ln

cif N

&et >

:O$ r L kuat tekan rata-rata (+ kubus

U :V$i L total kuat tekan (+ kubus

n L total benda uji kubu

T"%& 6.3 K*"# T%'"( M",i()M",i() B%(-" Ui

N U/*$

5"$i

B%"(

P 'N

A

/2 ?=

A

P

M+"

B%$"#

')? $

M+"

? ? $2

M+"

! *7.++

+,+**&..0 .22

&2++

& 311

!! *7.0+

+,+**

&20' 0,3

&2++

& +.,

!!! *7.0+

+,+**

&20' 0++3

&2++

& +.,

! *7.3+

+,+**

&''2 0++*

&2++

& ++,&

*7 .&3 +,+** &00' .2. &2++ ,12



58/81


FAKULTAS TEKNIK


&

! *7.3+

+,+**

&''2 0+&3

&2++

& ++,&

!! *7 0.+

+,+**

**0' 0,&

&2++

& &&'*

!!! *7.&+

+,+**

&03. 0+,

&2++

& &+'3

!G *7.*+

+,+**

&' 0+03

&2++

& ,

G *7.3+

+,+**

&''2 0,03

&2++

& ++,&

*1,+, *

ifcrfc *

43

6.3.P%$5i#*()"( K*"# T%'"( R"#"R"#" B%#( Ui K**,

1/( Menghitung Standar "e;iasi

Sd L n1 L

34,101

9 L (,2 Mpa

"imana > :$ L kuat tekan masing-masing beton uji kubus

:$r L kuat tekan rata-rata beton uji kubus

Nilai Standar de;iasi yang didapatkan dari hasil perhitungan > (,2 Mpa

1/* Menghitung &uat Tekan Beton %ji .ata-.ata

fcr+ , fc+ - k .Sd

fc+ , fcr+ k .Sd

"imana > fcr+ L kuat tekan rata-rata kubus

fc+L kuat tekan karakteristik dispesi:ikasi

k L (,10

Sd L Standar de;iasi

:$ L :$rO I kSd

L *2,++* I 3(,10 (,24



59/81


60/81


FAKULTAS TEKNIK


10* Bahan yang digunakan

- Balok beton berukuran 3( ( 1+4 $m/

10/ #lat-alat yang digunakan

- Timbangan

- Mesin tekan dengan kemampuan (+ kN

100 9ara kerja

( #mbil benda uji beton berbentuk balok yang telah berumur *7 hari dan

telah dikeringkan, kemudian timbang beratnya

* %kur panjang balok beton yang telah dikeringkan kemudian ukurlahkembali balok untuk mendapatkan bagian tengah dari panjang beton sebagai

as %kurlah sepanjang **, $m masing-masing dari as balok ke bagian

kanan dan kiri as

/ etakkan balok beton pada mesin tekan se$ara memanjang diantara dua

perletakan dengan diberi tekanan di tengah-tengah bentang %sahakan agar

beton terletak dengan jarak dan kedudukan yang tepat pada mesin tekan

0 5alankan mesin tekan dan lakukan penekanan sampai benda uji retakFhan$ur

kemudian $atat beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda

uji

10 6asil Pengujian &uat entur Beton

Pada pengujian kuat lentur dari balok yang telah dilaksanakan di

aboratorium Teknologi Bahan, 5urusan Teknik Sipil, ?akultas Teknik,%ni;ersitas %dayana diperoleh data-data sebagi berikut>

( olume balok 34 L 3( ( 1+4 $m

L (/++$m/

L +,+(/ m/

* Berat Balok 3C4 L /(, kg

L 3 /(, (+ 4 N

Teknik Sipil Udayana )


61/81


FAKULTAS TEKNIK


L /( N

/ "aya Tekan Balok 3P4 L /* kN

"ari data I data di atas, maka dapat dihitung nilai berat jenis beton 3W4 dan

nilai tegangan lentur maksimum balok sebagai berikut>

a Perhitungan Berat 5enis Balok Beton 3W4

.umus >

#

!=

///,*////

+(/,+

/(

m

*balok

==

b Perhitungan Tegangan entur Maksimum Balok Beton

U MB L +

# 0+ I P( /++ I P* (+ L +

V# 0+ I (* /++ I (* (+ L +

# L (* &N

B L (* &N

Perhitungan Bidang Momen>

Tinjauan dari kiri>


LL

G"/"$ 6.2 P%/%"("( P"-" B%(-" Ui B"&'

7


62/81

,'++ k- mm

7


FAKULTAS TEKNIK


( Titik 9

M$ L +

* Titik #

Ma L #; + L +

/ Titik "

Md L #; (+ L /* (+ L 07++ kN mm

0 Titik E

Me L #; /++ I P( (+ L /* /++ I /* (+L (7++ kN mm

Titik B

Mb L #; 0+ I P( /++ I P* (+ L /* 0+ I /* /++ I /* (+

L (00++ I 21++ I 07++L +

1 Titik ?

M: L #; * I P( /) I P* ** K B; )

L /* * I/* /) I /* ** K /* )

L (17++ I (*+++ I )*++ K *0++L +

Bidang Momen

Perhitungan 8aya intang

Tinjauan dari kiri


B ?E"#9

07++ &n mm

2


63/81


FAKULTAS TEKNIK


( Batang 9-#

"9-#L +

* Batang #-"

"#-"L #; L /* kN

/ Batang "-E

""-E L #; I P( L /* I /* L +

0 Batang E-B

"E-BL #; I P( I P* L /* I /* I /* L -/* kN

Batang B-?

"B-? L #; I P( I P* K B; L /* I /* I /* K /* L +

Bidang 8aya intang

!nersia penampang >

Penampang berbentuk segi empat > b L (+ mm

h L (+mm

! L(F(*3b h4

L (F(* 3(+ 3(+44

L 0*,(77 (+8 mm9

Y L (+F* L ) mm


K/*kN

-/* kN

1+


64/81


FAKULTAS TEKNIK


Tegangan F kuat lentur balok >

ma L

/

0M

1(+(77,0*

)07+++++

x

x=

L /,*Mpa

1 Pembahasan >

&ekuatan lentur beton pada per$obaan ini diperoleh /,*Mpa

Teknik Sipil Udayana 1(


65/81


66/81


FAKULTAS TEKNIK


BAB VII

PENGUJIAN KUAT TARIK BESI

!.1. T"())"& -"( T**"(

Tanggal Praktikum > *+ 'ktober *+(

Tujuan > %ntuk mengetahui perubahan panjang dan perubahan

beban yangselanjutnya ditampilkan dalam bentuk gra:ik tegangan-regangan

!.2. A&"# -"( B"5"( "() -i)*("'"(

#lat>

( Mesin uji tarik

* Penggaris

/ 8ergaji

Bahan>

( Besi dengan dimensi>

Panjang 7 $m L 7+ mm dan diameter (/ mm

!.3. C"$" K%$"

1. Menyiapkan bahan yang digunakan yaitu besi diameter

(/ mm diukur sepanjang 7 $m lalu dipotong dengan gergaji

besi

2. etakkan besi pada alat uji dengan jarak yang dipegang

dari ujung ke ujung yang lain sesuai dengan ketentuan

3. &en$angkan pemegang besi tersebuat

4. 6idupkan mesin, lalu berikan beban se$ara kontinyu

hingga besi putus

. Setelah besi putus hingga diperoleh data hasil pengujian

lalu $etak hasilnya

Teknik Sipil Udayana 1/


67/81


FAKULTAS TEKNIK


!.4. H",i& P%()*i"(

%raian>

Pada gra:ik dapat dilihat data kuat uji tarik sebagai berikut>

a Ma ?or$e merupakan gaya maksimum yang diterima oleh besi

sebagai benda uji hingga terputus, didapat sebesar )77)*,0 N

b Tensile Strenght merupakan kekuatan tarik yang diterima besihingga titik luluhnya, didapat sebesar 20,** NFmm*

$ Yield Strength merupakan kekuatan luluh dari besi setelah

mendapatkan tarikan dari mesin uji tarik dan di dapat sebesar

01/,+ NFmm*

d Elongation merupakan nilai perpanjangan dari besi pada

keadaan semula hingga besi ditarik, nilai perpanjangan yang

dihitung adalah keadaan besi semula yang ditarik namun tidak

terputus Nilai elongation sebesar /,71A

e #rea merupakan luas bidang dari besi yang diuji yaitu sebesar

(/*,)/* mm*



68/81


FAKULTAS TEKNIK


G"/"$ !.1. P%()*i"( '*"# #"$i' %,i



69/81


70/81


FAKULTAS TEKNIK


#gregat halus 3pasir4 L *,1+ grF$m/ dengan penyerapan sebesar

/,()7A

#gregat kasar 3kerikil4 L *,*/)grF$m/ dengan penyerapan sebesar

(,270A

0 Berat !si

D%()"( "$" S>%&&i()

Semen L (,/*/ grF

Pasir L (,1*0grF

&erikil L (,/7/ grF

D%()"( "$" R--i()

Semen L (,(/( grF

Pasir L (,*7grF

&erikil L (,(20grF

5adi berat isi rata-rata sample adalah >

Semen L (,/*/ grF

Pasir L (,1*0grF

&erikil L (,/7/ grF

"ari gra:ik dapat disimpulkan bahwa pasir mendekati dalam grading Done

*

1 6asil analisis ayakan untuk kerikil diperoleh ukuran agregat maksimum

*,0+ mm

9ampuran Berat #ir 3 kg 4 Semen 3 kg 4 Pasir 3 kg 4&erikil

3 kg 4

Per m

/

beton()7 /(/ 1)+ (+2/

Perbandingan berat

Semen > pasir > kerikil ( > *,(0 > /,02

Teknik Sipil Udayana 1)


71/81


72/81


FAKULTAS TEKNIK


( "alam melakukan pemeriksaan bahan I bahan yang digunakan sebagai

$ampuran beton, sebaiknya dilakukan pengulangan agar mendapatkan hasil

yang lebih baik dan teliti

* Penambahan air harus diperhatikan, karena meskipun mendapatkan

kemudahan dalam pengerjaan 3workability4 tetapi berpengaruh terhadap

kuat tekan beton yang dihasilkan

/ Terhadap pelaksanaan penge$oran beton di lapangan agar diperhatikan

pemadatan beton se$ara baik dan sempurna

0 %ntuk memperoleh kualitas beton yang lebih baik hendaknya diperhatikan

juga :aktor perawatan Penambahan :asilitas perendaman beton setelah

di$etak juga sangat diperlukan

#gar dilakukan pengawasan terhadap mutu material, terutama mengenai

kebersihan, terhadap bahan-bahan organis dan kandungan lumpur serta

si:at-si:at maupun jenisnya

1 &ondisi pasir yang digunakan harus SS" 3kering permukaan4

DAFTAR PUSTAKA

&elompok *, *+(/, 1a"oran Teknologi Ba2an, Program Studi Teknik Sipil,

?akultas Teknik %ni;ersitas %dayana

Mulyono,Tri *++0 Teknologi Beton Yogyakarta > #ndi

Petunjuk Praktikum Teknologi Bahan 5urusan Teknik Sipil, ?akultas Teknik

%ni;ersitas %dayana*+(/

Tjokrodimuljo, &ardiyo *++) Teknologi Beton 5ogjakarka> Biro Penerbit &MTS

?T %8M



73/81


FAKULTAS TEKNIK


LAMPIRAN

"okumentasi &egiatan Praktikum Tanggal 2 'ktober *+( > Persiapan Bahan

Teknik Sipil Udayana )+


74/81


FAKULTAS TEKNIK


"okumentasi &egiatan Praktikum

Tanggal (* 'ktober *+( > Persiapan #lat, Pemeriksaan Bahan, &adar #ir, &adar

umpur, dan Berat Satuan

Teknik Sipil Udayana )(


75/81


76/81


FAKULTAS TEKNIK


"okumentasi &egiatan Praktikum Tanggal */ 'ktober *+( > Pen$ampuran

Beton, Pengujian Slump dan Membuat Benda %ji

Teknik Sipil Udayana )/


77/81


78/81


79/81


FAKULTAS TEKNIK


"okumentasi &egiatan Praktikum Tanggal *+ No;ember *+( > Pengujian &uat

Tekan dan &uat entur

Teknik Sipil Udayana )1


80/81


FAKULTAS TEKNIK


"okumentasi &egiatan Praktikum Tanggal *+ No;ember *+( > Pengujian &uat

Tekan dan &uat entur

Teknik Sipil Udayana ))


81/81


FAKULTAS TEKNIK


Laporan Praktikum Teknologi Bahan FINAL

Documents

Transcript of Laporan Praktikum Teknologi Bahan FINAL