LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

14

Click here to load reader

description

pengujian kemurnian fisik benih

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“Pengujian Kemurnian Fisik Benih”

Oleh:

FIRMANSYAH LABIRNIM. D1B1 12 076

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

1. PENDAHULUAN

Benih sebagai salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman, dimana

memegang peranan yang sangat penting baik dalam memperbanyak tanaman

maupun dalam mendapatkan produk hasil tanamannya. Pengujian benih bertujuan

untuk mengkaji dan menetapkan nilai setiap contoh benih yang perlu diuji selaras

dengan faktor kualitas benih. Namun banyaknya spesies/varietas tanaman yang

beranekaragam ada kecenderungan benih akan tercampur antara yang satu dengan

yang lainnya. Untuk menjamin penggunaan benih yang benar-benar murni, bersih

dan tidak tercampur dengan bahan lainnya, salah satunya adalah dengan

melakukan pengujian kemurnian benih.

Kemurnian benih merupakan persentase dari berat benih murni yang

terdapat dalam suatu contoh benih. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

benih dapat ditentukan melalui persentase dari benih murni, benih tanaman lain,

biji herba, kotoran yang tercampur, daya berkecambah dan kecepatan

berkecambah, daya tumbuh benih, benih terbebas dari hama dan penyakit

tanaman, kadar air benih serta hasil pengujian berat benih per seribu biji benih.

Pengujian kemurnian benih yang juga merupakan deskripsi mutu benih

yang pada umumnya dicantumkan pada kemasan oleh pihak produsen merupakan

pengujian yang bertujuan untuk memperoleh persentase kemurnian suatu lot

benih. Prinsip dari pengujian ini yaitu dengan memisahkan benih ke dalam tiga

komponen, yaitu benih murni (benih yang dimaksud oleh pihak produsen), benih

tanaman lain (benih komoditas lain atau varietas lain yang masih satu komoditas),

dan kotoran benih. Untuk memperoleh persentase kemurnian maka benih murni

ditimbang pada unit penimbang, dan hasilnya dibandingkan dengan standar

minimum benih murni.

2. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pengujian

kemurnian benih secara fisik dan mengetahui tingkat kemurnian benih yang diuji.

Kegunaan dari praktikum ini dapat memahami cara pengujian kemurnian

benih secara fisik.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

3. TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di

lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan

korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam

pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian

telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola

perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa

penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih.

Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik fisiologi benih. Petunjuk ini

menjelaskan bagaimana mempersiapkan contoh yang mewakili lot benih untuk

keperluan pengujian, dan bagaimana melakukan pengujian benih, salah satunya

yaitu analisis kemurnian (Nasrudin, 2009).

Pengujian benih khususnya dalam pengujian kemurnian benih merupakan

kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen benih termasuk pula

persentase berat benih murni (pure seed) yang meliputi semua varietas dari setiap

spesies yang diakui bagaimana yang dinyatakan oleh pengirim atau yang

ditemukan dalam pengujian di laboratorium (Justice, 2002).

Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi

non benih/serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya

kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih

adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih

murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung

presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah

untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh

benih yang mewakili lot benih. (Heddy, 2000).

Komponen yang dianalisis adalah komponen beninh murni, benih tanaman

lain, dan kotoran benih. Benih tanaman lain dapat terdiri dari benih spesies lain,

benih varietas lain, dan biji gulma. Sedangkan kotoran benih dapat berupa tanah,

pasir, kerikil, dan potongan dari bagian tanaman. Kotoran benih tercampur dalam

benih murni pada saat perontokan,prosessing, dan pengemasan.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

Benih murni merupakan salah satu komponen yang dipisahkan dalam

analisis kemurnian benih adalah benih murni. Untuk dapat memisahkan benih

murni dari komponen lain maka harus diketahui apa yang dimaksud atau

dikategorikan dengan benih murni yang dimaksud dengan benih murni adalah

benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau benih yang secara dominan

ditemukan dalam contoh benih. Berikut ini adalah benih yang dikategorikan

sebagai benih murni antara lain: Benih utuh; Benih muda; benih berukuran kecil,

benih mengkerut dan benih yang sedikit rusak, benih yang terserang hama dan

penyakit tetapi masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud, benih yang

sudah berkecambah tetapi masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud serta

pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari setengah ukuran benih normal dan

masih bisa dikenali.

Benih tanaman lain yaitu untuk dapat mengatahui persentase campuran biji

lain yang terdapat dalam suatu kelompok benih maka keberadaan biji lain perlu

dipisahkan dan dihitung persentasenya. Agar dapat memisahkan biji lain maka

harus dipahami dulu apa saja yang dikategorikan sebagai biji lain dalam

sekelompok benih. Berikut ini adalah kriteria dari biji lain: Biji dari spesies atau

varietas lain dan biji gulma.

Kotoran benih yang dimaksud dengan kotoran benih meliputi benih dan

bagian dari benih serta bahan-bahan lain yang bukan bagian benih. 1. Benih dan

bagian benih yaitu benih yang terlihat jelas bukan benih sejati, benih dengan kulit

yang terkelupas, pecahan benih dengan ukuran setengah atau kurang dari setengah

ukuran normal, benih yang sudah berubah warna, benih rusak tanpa lembaga,

gabah hampa dan sekam, cangkang benih, kulit benih, dll. 2. Bahan lain yang

bukan merupakan bagian dari benih seperti pasir, kerikil, batu, potongan ranting,

jerami, daun, tangkai bunga, kulit buah, dll (Fatah, 2012).

Dalam pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih ada dua metode

yang dapat dilakukan, yaitu pengambilan contoh dilakukan secara simpol yaitu

dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya satu kali, tetapi jika secara

duplo maka pengambilan contoh kerja maka dilakukan 2 kali setengah berat

contoh kerja. Setelah dilakukan pengambilan contoh kerja dilakukan pengujian

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

kemurnian. Tahap selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih di

identifikasi satu persatuan secara visual berdasarkan penampakan morfologi.

Semua benih tanaman lain dan kotoran beih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis

kemudian dilakukan penimbangan pada komponen tersebut (Kartasapoetra, 2003).

4. METODE PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat pukul 08.30-10.00 WITA

bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi, Fakultas Pertanian

Universitas Halu Oleo Kendari.

b. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu benih Glycine max,

Zea mays, Vigna unguiculata, Oryza sativa.

Alat yang dugunakan pada praktikum kali ini wadah/kantong plastik,

pinset, kaca pembesar dan timbangan.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaanya adalah dengan mengambil contoh kerja yang telah

dilakukan pada praktek sebelumnya, lalu mengeluarkan benih yang ada dalam

bungkusan plastik, setelah itu menuangkan kedalam wadah lalu menimbangnya

kembali, setelah itu memisahkan antara benih murni, benih varietas lain dan

kotoran benih, setelah itu menimbang kembali benih murni yang telah dipisahkan

dari benih varietas lain dan kotoran benih, setelah itu menimbang juga benih

varietas lain dan kotoran benih dan setelah itu memasukkan kembali benih murni

kedalam plastik kembali.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Pengamatan Pada Praktikum Pengujian Kemurnian Fisik Benih

Disajikan Pada Tebel 1

Tabel 1. Pengujian Kemurnian Fisik Benih

Jenis benih Bobot

contoh

kerja (g)

Hasil analisis masing-masing komponen

Bobot (g) Presentase

(%)

Jagung 278,11 g

Benih murni

Benih tanaman lain

Kotoran benih

217,50 g

0 g

1,90 g

78,20 %

0 %

0,68 %

Kacang

Tungga

184,4 g

Benih murni

Benih tanaman lain

Kotoran benih

177,62 g

0,04 g

6,88 g

93,37 %

0,021 %

3,73 %

Kedelai 198,3 g

Benih murni

Benih tanaman lain

Kotoran benih

183,3 g

3,72 g

11,74 g

92,40 %

1,87 %

5,92 %

Padi Sawah 151,61 g

Benih murni

Benih tanaman lain

Kotoran benih

157,9 g

0 g

13,96 g

96,99 %

0 %

3,32 %

Kacang

Panjang

157,13 g

Benih murni

Benih tanaman lain

Kotoran benih

215,55 g

0,02 g

0,0 g

99,56 %

0,01 %

0,0 %

b. Pembahasan

Pengamatan pada benih jagung (Zea mays) memiliki berat bobot contoh

kerja sebesar 278,11 g sedangkan untuk benih murni memiliki berat bobot 217,50

g, benih tanaman lain memiliki bobot 0 g dan kotoran benih memiliki berat bobot

1,90 g. Benih murni memiiki presentase 78,20 %, benih tanaman lain 0 % dan

kotoran benih 0,68 %.

Pengamatan pada benih kacang tungga (Vigna unguiculata) memiliki berat

bobot contoh kerja sebesar 184,4 g sedangkan untuk benih murni memiliki berat

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

bobot 177,62 g, benih tanaman lain memiliki berat bobot 0,04 g dan kotoran benih

memiliki berat bobot 6,88 g. Benih murni memiliki presentase 93,37 %, benih

tanaman lain 0,021 % dan kotoran benih 3,73 %.

Pengamatan pada benih kedelai (Glycine max) memiliki berat bobot

contoh kerja sebesar 198,3 g sedangkan untuk benih murni memiliki berat bobot

183,3 g, benih tanaman lain memiliki berat bobot 3,72 g dan kotoran benih

memiliki berat bobot 11,74 g. Benih murni memiliki presentase 92,40 %, benih

tanaman lain 1,87 % dan kotoran benih 5,92 %.

Pengamatan pada benih pada sawah (Oryza sativa L) memiliki berat bobot

contoh kerja sebesar 151,61 g sedangkan untuk benih murni memiliki berat bobot

157,9 g, benih tanaman lain memiliki berat bobot 0 g dan kotoran benih memiliki

berat bobot 13,96 g. Benih murni memiliki presentase 96,99 %, benih tanaman 0

% dan kotoran benih 3,32 %.

Pengamatan pada benih kacang panjang (Phaseoulus vulgaris) memiliki

berat bobot contoh kerja sebesar 157,13 g sedangkan untuk benih murni memiliki

berat bobot 215,55 g, benih tanaman lain memiliki berat bobot 0,02 g dan kotoran

benih memiliki berat bobot 0,0 g. Benih murni memiliki presentase 99,56 %,

benih tanaman lain 0,01 % dan kotoran benih 0,0 %.

6. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesmipulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

pada tiap-tiap benih memiliki berat berbeda-beda pada bobot contoh kerja, bobot

benih murni, bobot tanaman lain dan bobot kotoran benih begitu juga pada hasil

presentasenya.

b. Saran

Untuk saran agar para asisten dosen untuk tetap memperhatikan atau

mendampingi para praktikannya.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

DAFTAR PUSTAKA

Fatah, R. 2012. Uji kemurnian fisik benih. http://radenfatah.blogspot.com/2012/03/uji-kemurnian-fisik-benih.html. Di akses pada tanggal 07 Maret 2015.

Heddy, G. 2000. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Justice. 2002. The Life of The Green Plant. The Mc. Millan Inc. New York.

Kartasapoetra, A. G. 2003. Teknologi Benih Pengelolaan Benih Dan Tuntutan Praktikum. Rineka Cipta. Jakarta.

Nasrudin, 2009. Kemurnian benih. http://nasrudin.blog-spot.com./2009/08/-kemurnian-benih.html. Di akses pada tanggal 07 Maret 2015.

Purnama. C. 2013. Uji kemurnian fisik. http://hadeituaku.blogspot.com/2013/07/uji-kemurnian-fisik.html. Di akses pada tanggal 07 Maret 2015.

Rizkaryarto, U. A. 2013. Pengujian kemurnian benih. http://uarizkyarto.blogspot.com/2013/07/pengujian-kemurnian-benih.html. Di akses pada tanggal 07 Maret 2015.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM TEKBEN 2 Pengujian Kemurnian Fisik Benih

LAMPIRAN

1. 2. 3.

4. 5.

6.

Keterangan : 1. Alat dan bahan, 2. Contoh kerja, 3. Benih murni, 4. Kotoran benih, 5. Benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih, 6. Formula/rumus.