reaksi eksoterm dan endoterm kelompok 3 XI-IA 2 SMANTIG GORONTALO
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
-
Upload
nesha-mutiara -
Category
Education
-
view
355 -
download
0
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Tugas : Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Kelas : XI MIPA 2
Kelompok : 5
Anggota : Nasrudin Yusuf
Nesha Mutiara
Noviani Sukma
Pandu Tri M. H.
Reshiva Yuriska
Rifki Surya
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kuasa dan kehendak – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum reaksi endoterm dan reaksi eksoterm ini. ‘Tak lupa kami juga menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan laporan praktikum ini.
Pada karya tulis ilmiah ini kami melaporkan tentang cara kerja, hasil, dan kesimpulan daripada praktikum yang dilaksanakan pada hari Selasa, 8 September 2015 di laboratorium kimia SMAN 85 JAKARTA.
Namun, kami sadar karya tulis ini masih banyak kekurangan. Kami meminta maaf atas kesalahan yang terselip di dalamnya. Semoga apa yang telah kami laporkan dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Penyusun
Tujuan Praktikum
Membedakan antara reaksi endoterm dengan reaksi eksoterm serta membuktikan hukum kekekalan energi, yakni energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan – tapi dapat berpindah.
Dasar Teori
- Reaksi endoterm adalah sistem yang menerima kalor dari lingkungan- Reaksi eksoterm adalah sistem yang melepas kalor ke lingkungan
Alat dan Bahan
Air mineral Ammonium klorida Barium
Magnesium Urea [ CO ( NH2 ) ] Asam klorida ( HCl ) NH4Cl
Natrium hidroksida ( NaOH ) tabung reaksi termometer raksa
Sarung tangan karet pengaduk Ba (OH)2
Cara Kerja
1. Isi keempat tabung reaksi dengan air sebanyak ¼ tabung2. Isi satu tabung reaksi dengan urea sebanyak ¼ tabung3. Campur urea dengan air. Aduk hingga merata dan suhunya menjadi rendah4. Isi Barium sebanyak dua sendok ke dalam tabung reaksi5. Isi Ammonium klorida sebanyak dua sendok ke dalam tabung reaksi6. Isi HCl ( 3M ) sebanyak ¼ tabung7. Celupkan batangan Magnesium ke dalam tabung reaksi berisi larutan HCl. Biarkan
sampai batang Magnesium habis terkikis, ukur suhunya8. Masukkan NaOH padat ke dalam larutan HCl di tabung reaksi lainnya. Tunggu hingga
berbuih, ukur suhunya9. Campur NH4Cl dengan Ba ( OH2 ) dan ukur suhunya
Pembahasan
1. CaO + H2O Ca (OH)2
Setelah dicampur, suhu larutan menjadi lebih panas.
2. CO (NH2) + H2O CO2 + 2NH3
Setelah dicampur dengan air biasa yang bersuhu 30oC, menjadi larutan urea bersuhu 26oC
3. HCl [ 1M ] + NaOH H2O + NaCl
Setelah asam klorida cair dicampur dengan NaOH padat, bereaksi dengan adanya buih – buih selama pengikisan NaOH. Sehingga suhu produk reaksi menjadi 55oC – di mana semula suhunya adalah 29oC .
4. NH4Cl + Ba (OH)2 NH3 + BaCl2 + H2O
Suhu NH4Cl = 34oC yang dicampur dengan air menjadi panas, dicampur lagi dengan Ba (OH)2 yang bersuhu 25oC, setelah dicampur keduanya berubah menjadi 28oC.
5. 2HCl + Mg MgCl2 + H2
Batangan Magnesium yang dicelupkan ke larutan asam klorida menjadi berbuih seiring terkikisnya batang Magnesium dan suhunya naik menjadi 60oC .
Jawaban Pertanyaan
1. Manakah yang termasuk reaksi eksoterm : HCl + NaOH H2O + NaCl CaO + H2O Ca (OH)2 2HCl + Mg MgCl2 + H2
2. Manakah yang termasuk reaksi endoterm : CO (NH2) + H2O CO2 + 2NH3
NH4Cl + Ba (OH)2 NH3 + BaCl2 + H2O
Kesimpulan
Dari lima percobaan reaksi di atas membuktikan bahwa adanya reaksi eksoterm bila suhu produk reaksi lebih tinggi daripada suhu awal, sementara adanya reaksi endoterm bila suhu produk reaksi lebih rendah daripada suhu awal. Jika dikaitkan dengan entalpi ( H ), maka untuk reaksi eksoterm HP < HR dengan H bernilai negatif, sementara untuk reaksi endoterm, HP > HR dengan H bernilai positif.
Keterangan : HR = entalpi reaksi
HP = entalpi hasil / produk