Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
-
Upload
firda-shabrina -
Category
Education
-
view
456 -
download
10
Transcript of Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENGENALAN GUGUS FUNGSI (LANJUTAN)
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Mirza Ali Zelhas 2013340043
Firda Shabrina 2013340054
Masita Kirana A. 2013340070
Anne Meilida 2013340074
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2013
Judul : Pengenalan Gugus Fungsi (Lanjutan)
Tanggal Praktikum : 3 Desember 2013
1. Tujuan
a. Mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya.
b. Mengetahui dan dapat membandingkan sifat kimia dan fisika dari golongan senyawa
organik yaitu fenol dan sam karboksilat.
c. Mengetahui reaksi yang terjadi ada gugus fungsi tersebut.
2. Teori singkat
a. Fenol
Fenol adalah nama kelompok senyawa yang memiliki gugus –OH yang melekat
pada cincin aromatik.. Dilihat dari strukturnya fenol memeiliki struktur yang sama
dengan alkohol, tetapi keduanya memiliki sifat yang berbeda. Fenol memiliki bau yang
tajam, dalam larutan pekat sangat berbahaya bagi sel dan dapat menyebabkan luka
bakar.
Fenol termasuk ke dalam golongan asam lemah dan apabila bereaksi dengan
basa akan menghasilkan garam yang disebut fenoksida, serta fenol dapat menghasilkan
ester. Reksi fenol dengan FeCl3 akan memberikan warna yang khas tergantung pada
jenis fenol tersebut. Untuk menguji adanya senyawa fenol dengan cara mereksikannya
dengan air brom sehingga terbentuk endapan putih tribromofenol yang tidak larut
dengan air. Uji ini dapat membedakan fenol dengan benzena, karena atom H pada
fenol lebih mudah diganti dibanding benzena.
b. Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah golongan asam lemah sehingga H+ yang diuraikan
dalam air hanya sedikit. Contoh dari asam karboksilat adalah asam asetat dan asam
format. Asam asetat merupakan cairan yang berwarna jernih dan memiliki bau sangat
asam dan umumnya digunakan sebagai cuka pada makanan. Asam format atau asam
semut merupakan cairan jernih tidak berwarna dan berbau menyengat, larut dalam air,
alkohol dan eter. Asam format mudah dioksidasi oleh KMnO4 menjadi CO2 dan H2O.
Untuk menguji adanya asam format dengan cara mereaksikannya dengan raksa (II)
klorida (HgCl2) akan melarut sebagai raksa (II) format (Uji Serullas).
c. Uji kelarutan
Uji kelarutan merupakan uji yang paling sederhana untuk menggolongkan
senyawa organik. Untuk mengetahui apakah senyawa tersebut dapat larut dengan
pelarut air atau dengan pelarut lain. Penggolongan ini merupakan dasar untuk uji khas
mengidentifikasikan gugus fungsi yang ada dan setiap golongan akan dibagi lebih
lanjut berdasarkan kelarutannya dalam pelarut lain.
3. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :- Tabung reaksi - Asam Format - Fenol- Rak tabung - KMnO4 - FeCl3 (feriklorida)- Pipet tetes - Aquadest - HCl- Labu semprot - AgNO3 - CH6COOH- Penjepit kayu - NaOH - Heksana
- Gelas piala - CH3COOH pekat - Sikloheksana
- Heater - H2SO4 encer - Toluen- Spatula besi - H2SO4 jenuh - Etanol
- Aseton - NaHCO3
4. Cara Kerja
a. Percobaan 1. Fenol
1. Dicatat bau yang khas dari zat tersebut.
2. Dipipet 2 ml air dalam tabung reaksi, ditambahkan sedikit demi sedikit kristal
fenol, pada setiap penambahan dikocok dan diamati kelarutannya.
3. Dipanaskan larutan tersebut pada suhu 68oC, kemudian dikocok dan larutan dibagi
dua.
4. Ditambahkan larutan NaOH setetes demi setetes pada salah satu larutan, kemudian
diamati reaksi yang terjadi.
5. Ditambahkan larutan FeCl3 amati reaksi yang terjadi.
6. Ditambahkan HCl pada larutan yang sudah dicampur dengan FeCl3, diamati reaksi
yang terjadi.
7. Dicatat semua reaksi yang sudah diamati.
b. Percobaan 2. Asam karboksilat
Asam format (HCOOH)
1. Dipipet beberapa tetes asam format dicatat baunya. Diuji kelarutannya di dalam air
menggunakan tabung reaksi.
2. Dipipet beberapa ml asam format ke dalam tabung reaksi, ditambahkan NaOH
kemudian dikocok hingga terbapat bau gas NH3.
3. Dipanaskan larutan tersebut kemudian ditambahkan AgNO3. Diamati yang terjadi,
endapan putih dari perak format akan terbentuk dari reaksi tersebut.
4. Dipanakan kembali larutan tersebut. Diamati perubahan yang terjadi, warna hitam
logam dari perak dalam larutan akan mengendap dan dituliskan reaksinya.
5. Dipipet beberapa ml asam format ke dalam tabung reaksi, ditambahkan raksa (II)
klorida kemudian dipanaskan. Diamati perubahan yang terjadi, endapan putih raksa
(II) klorida atau endapan logam raksa yang berwarna abu-abu terbentuk. Tulis
reaksi yang terjadi!
6. Dipipet beberapa ml asam format ke dalam tabung reaksi, ditambahkan beberapa
ml H2SO4 encer. Ditambahkan beberapa ml KMnO4 hingga larutan berwarna merah
jambu kemudian dipanaskan. Diamati perubahan yang terjadi dan reduksi yang
terjadi dari KMnO4 dan keluarnya gas CO2.
Asam asetat (CH3COOH)
1. Ditambahkan beberapa tetes asam asetat pekat ke dalam beberapa ml
larutanH2SO4 encer.
2. Ditambahkan KMnO4 secukupnya sehingga warna merah jambu terbentuk dan
panaskan.
3. Dicatat bahwa asam asetat tidak mempunyai sifat mereduksi seperti asam format.
Asam benzoat (C6H5COOH)
1. Ditambahkan 0.5 ml larutan FeCl3 ke dalam 1 ml larutan asam.
2. Dicatat perubahan warna merah pada larutan.
3. Dipanaskan dan dicatat perubahan yang terjadi, endapan coklat akan terbentuk.
4. Ditulis reaksi yang terjadi.
c. Percobaan 3. Uji Kelarutan
1. Dimasukkan 2 ml pereaksi (misalnya H2O , dll) ke dalam tabung reaksi.2. Ditambahkan 5 tetes senyawa yang kelarutannya akan diuji.3. Diaduk dengan seksama, Hati-hati banyak senyawa yang bereaksi dengan H2SO4
pekat.4. Dilakukan semua uji dengan H2SO4 pekat didalam tabung reaksi.5. Diamati kelarutan senyawa yang tercantum dalam tabel. Dalam tabel dinyatakan
senyawa tersebut larut, tidak larut atau sedikit larut dalam pereaksi yang diberikan6. Ditentukan golongan kelarutan untuk setiap senyawa.
5. Hasil Pengamatan
a. Percobaan 1. Fenol
uji bau : baunya seperti betadin
No.
Hasil Pengamatan
1. Air + kristal fenol Terdapat 2 lapisan, larutan berwarna keruh ketika dipanaskan pada suhu 68oC larutan berubah menjadi kuning jernih.
2. Air + kristal fenol + NaOH
Larutan menjadi jernih ketika ditambahkan NaOH, terdapat endapan kristal kuning.
3. Air + kristal fenol + FeCl3
Larutan berubah menjadi warna ungu ketika ditambahkan FeCl3.
4. Air + kristal fenol + FeCl3 + HCl
Larutan menjadi bening kembali ketika ditambahkan HCl, terdapat endapan coklat.
b. Percobaan 2. Asam karboksilat
Uji bau : bau asam menyengat
Asam format (HCOOH)
No.
Hasil Pengamatan
1. Uji kelarutan(+ air)
Asam format larut sempurna dengan air.
2. + NaOH Larutan jernih3. Dipanaskan Larutan tetap jernih4. + AgNO3 Larutan menjadi putih keruh, apabila ditambahkan
berlebihan maka larutan berwarna agak coklat kehitaman dan larutan berwarna kekuningan.
5. Dipanaskan Endapan putih keabuan dan larutan berwana warna coklat kekuningan, dan apabila didiamkan edapan akan berkumpul didasar tabung berwarna putih keabuan.
6. As. Format + HgCl2
Larutan jernih tidak berwarna.
7. Dipanaskan Larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan.8. As. Format +
H2SO4 encerLarutan jernih tidak berwarna.
9. + KMnO4 Larutan berwarna ungu jernih.10. Dipanaskan Terjadi perubahan warna dari warna ungu jernih larutan
warna pink muda larutan menjadi agak keruh menjadi warna kuning kecoklatan (keruh) apabila dipanaskan lebih lanjut larutan menjadi warna coklat. Pembebasan gas CO2.
Asam asetat (CH3COOH)
No Nama Hasil Pengamatan1 CH3COOH + H2SO4 Larutan menjadi warna merah jambu
2 CH3COOH + H2SO4 + KMnO4
Larutan yang berwarna merah jambu setelah dipanaskan warna larutan menjadi ungu kecoklatan.
Asam benzoat (C6H5COOH)
No. Hasil Pengamatan1. CH6COOH + FeCl3 Warna larutan menjadi putih kecoklatan2. CH6COOH + FeCl3 +
dipanaskanLarutan menjadi warna kuning kecoklatan setelah dipanaskan
c. Percobaan 3. Uji Kelarutan
Jenis senyawa
Senyawa H2O NaOHNaHCO3
jenuhHCl1M
H2SO4
Pekat
Golongan
kelarutan
Alkana HeksanaSedikit larut
Sedikit larut
Sedikit larut
Sedikit larut
Tdk larut
Tidak larut
Sikloheksana Larut Larut Larut LarutTdk larut
Larut
Alkena Toluen Larut Larut Larut Larut Larut LarutAlkohol Etanol Larut Larut Larut Larut Larut LarutKeton Aseton Larut Larut Larut Larut Larut Larut
6. Data perhitungan
-
7. Pembahasan
a. Percobaan 1. Fenol
Pada percobaan uji bau, fenol memiliki bau asam. Fenol memiliki
sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari
gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion
fenoksida C6H5O− yang dapat larut dalam air. Dibandingkan dengan
alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam..
Dari hasil percobaan kedua yaitu melarutkan kristal fenol kedalam
2 ml air yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah dilarutkan
keduanya larutan berubah warna menjadi keruh. Kemudian
ditambahkan sedikit demi sedikt kristal fenol, lalu dikocok dan diamati
kelarutannya. Setelah melarut larutan tetap berwarna keruh. Mula-mula
fenol akan melarut, tapi bila air telah jenuh ditambahkan lagi fenol
maka yang terjadi larutan akan memisah dan mengapung. Setelah itu
larutan tersebut dipanaskan di penangas air dan dikocok lagi,
campuran akan menjadi larutan yang homogen dan pada suhu 60 oC
fenol dan air dapat tercampur.
Pada percobaan ketiga yaitu larutan dibagi dua. Pada larutan yang
pertama ditambahkan dengan larutan NaOH tetes demi tetes, maka
yang terjadi lama-kelamaan fenol akan menghilang dan akan terbentuk
natrium fenolat (C6H5ONa).Hal ini disebabkan di mana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak
dapat bereaksi seperti itu. Fenol merupakan asam lemah dan dapat
membentuk garam dengan logam alkali. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem
aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut
dan menstabilkan anionnya.
Pada percobaan yang keempat yaitu melarutkan larutan yang
kedua dengan larutan FeCl3. Larutan yang kedua diencerkan sampai
lapisan fenol melarut semuanya,l arutan tersebut berwarna keruh.
Kemudian ditambahkan dengan larutan FeCl3,maka larutan berubah
menjadi ungu yang merupakan warna khas yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan karena larutan FeCl3 bereaksi dengan fenol yang bersifat
asam, ketika dicampurkan dengan air yang bersifat polar, sehingga
terjadilah perubahan warna.Setelah itu larutan yang tadi ditambahkan
lagi dengan FeCl3, ditambahkan lagi dengan HCl,warna ungu tadi yang
dihasilkan akan hilang,dan laruttan tersebut berubah warna menjadi
keruh.
b. Percobaan 2. Asam karboksilat
Asam format (HCOOH)
Pada percobaan gugus fungsi asam karboksilat, ada beberapa asam yang
digunakan yang pertama adalah asam format. Pada uji bau, bau asam format seperti bau
asam yang menyengat dan pada uji kelarutan dengan air, kelarutan asam format lebih
besar dari alkohol, aldehid, eter dan keton yang BM-nya sebanding. Berikut ini adalah
sifat fisika asam karboksilat:
1. Titik didih lebih tinggi dari senyawa organik lain yang BM-nya sebanding.
2. Kelarutannya lebih besar dari alkohol, aldehid, eter dan keton yang BM-nya
sebanding.
3. Kelarutannya dala air menurun seiring dengan penambahan BM senyawa tersebut.
Paa percobaan selanjutnya asam format ditambahkan NaOH, maka akan terbentuk
garam dan air, tidak ada endapan dan larutan tetap berwarna jernih. Berikut adalah
reaksinya:
HC-COOH + NaOH HC-COONa + H2O
Setelah larutan dipanaskan hingga kelebihan amoniak menghilang, larutan tersebut
ditambahkan AgNO3. Larutan yang awalnya jernih kemudian menjadi putih keruh dan
apabila ditambahkan berlebih larutan akan keruh dan berwarna coklat kekuningan. Hal
ini dapat terjadi karena asam format dan Ag+ bereaksi membentuk perak format yang
berwarna putih. Berikut adalah reaksinya:
HC-COONa + AgNO3 HC-COOAg + NaNO3
Kemudian larutan tersebut dipanaskan kembalilautan menjadi keruh putih keabuan dan
berwarna kuning kecoklatan. dan setelah didiamkan beberapa saat akan terendap Ag
yang berwarna putih keabuan. Berikut adalah reaksinya:
HC-COOAg (dipanaskan) 2 Ag + HC-COH + CO2
Putih hitam
Pada percobaan asam format dengan raksa(II)klorida, saat dicampurkan
larutan tetap berwarna jernih dan tidak terdapat endapan, tetapi saaat dipanaskan
larutan menjadi keruh dan berwarna putih dan apabila didiamkan endapan raksa klorida
yang berwarna putih akan terendap didasar tabung reaksi atau apabila dipanaskan lebih
lama akan terbentuk endapan Hg yang berwarna hitam. Berikut adalah reaksinya:
HC-COO- + 2 HgCl2 Hg2Cl2 + 2 Cl- + CO + CO2 + H2O
Putih
2 HC-COO- + Hg2Cl2 2 Hg + 2 Cl- + CO + CO2 + H2O
hitam
Pada percobaan terakhir asam format direaksikan dengan H2SO4 encer,
kemudian KMnO4 dan dipanaskan. Pada saat ditambahkan asam sulfat tidak terjadi
perubahan larutan tetap jernih dan ketika ditambahkan KMnO4 larutan menjadi warna
ungu dan saat dipanaskan terjadi perubahan warna larutan dan pembebasan gas CO2.
Hal ini terjadi karena dalam suasana asam (H2SO4) dan angat asam format teroksidasi
oleh KMnO4 menjadi CO2 dan H2O. Dan reaksi ini hanya terjadi pada asam metanoat
(format) dan asam 1,2-etanadioat. Berikut adalah reaksinya:
HC-COOH (KMnO4) (H2SO4 encer, hangat) CO2 + H2O
Asam asetat (CH3COOH)
Asam asetat memiliki rumus empiris C2H4O2, rumus ini sering ditulis dalam
bentuk CH3COOH. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam
lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat
dapat dikenali dengan baunya yang khas.
Pada percobaan kali ini asam asetat direaksikan dengan H2SO4 dan KMnO4
kemudian dipanaskan. Pada saat pemanasan tidak terjadi perubahan warna pada larutan
dan tidak terdapat gas CO2 yang lepas. Hal ini dikarenakan asam asetat tidak dapat
diksidasi menjadi CO2 dan H2O karena asam asetat memiliki alkil CH3- pada rumus
molekulnya sehingga walaupun dalam keadaan asam dan hangat KMnO4 tidak dapat
mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O.
Asam benzoat (C6H5COOH)
Pada percobaan asam benzoat yang direaksikan dengan FeCl3 warna larutan
menjadi putih kecoklatan dan saat dipanaskan warana larutan berubah menjadi kuning
kecoklatan. hal tersebut dikarenakan asam benzoat bereaksi dengan FeCl3 dengan
membentuk endapan besi(III)benzoat yang berwarna jingga-kekuningan dan endapan
tersebut dapat larut dalam asam klorida. Uji ini dapat digunakan untuk menentukan
adanya asam benzoat dalam larutan. Berikut adalah reaksinya:
3 C6H5COO- + 2 Fe3+ + 3 H2O Fe(C6H5COO)3.Fe(OH)3 + 3 H+
c. Percobaan 3. Uji Kelarutan
Pada percobaan ini dalam menentukan sifat fisik dari hidrokarbon digunakan
beberapa pelarut seperti air, NaOH, NaHCO3 jenuh, HCl 1M, dan H2SO4 untuk
mengujinya. Senyawa hidrokarbon yang akan diuji adalah heksana, sikloheksana,
toluena, etanol, dan aseton dan akan diuji kearutannya.
Berdasarkan kepolaran pelarut, pelarut dapat dibagi ke dalam tiga kategori yaitu:
a. Pelarut protik polar
Yaitu pelarut yang memiliki rumus R-OH serta atom H-nya akan menyerang atom
yg elektronegatif atau O. Contoh: air, metanol, dll.
b. Pelarut aprotik polar
Yaitu pelarut yang tidak mengandung ikatan –OH, tetapi memiliki ikatan dipol
yang besar. Contoh: aseton, etil asetat, dll.
c. Pelarut non-polar
Yaitu pelarut yg tidak larut dengan air dan konstanta dielektrinya rendah. Contoh:
beena, CCl4 dan eter.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan hasilnya adalah sebagai berikut:
- Pada senyawa alkana, untuk senyawa heksana termasuk golongan senyawa sedikit
larut pada pelarut polar sedangkan sikloheksana termasuk pada golongan larut
pelarut polar. Apabila hasil praktikum dibandingkan dengan teori yang ada, pada
golongan alkana seharusnya semua alkana tidak larut dengan pelarut polar (air,
dll) karena senyawa hidrokarbon merupakan senyawa non polar dan hanya larut
dengan senyawa non polar, seperti CCl4 atau benzena.
- Pada senyawa alkena dengan contoh senyawa toluen, termasuk golongan yang
larut dalam pelarut polar. Apabila hasil praktikum dibandingkan dengan teori
yang ada, pada golongan alkena seharusnya semua alkena tidak larut dengan
pelarut polar (air, dll) karena senyawa hidrokarbon merupakan senyawa non polar
dan hanya larut dengan senyawa non polar, seperti CCl4 atau benzena.
- Pada senyawa alkohol dengan contoh senyawa etanol, termasuk golongan yang
larut dalam pelarut polar. Apabila hasil praktikum dibandingkan dengan teori
yang ada, pada golongan alkohol memang larut dalam pelarut polar tetapi apabila
rantai C-nya bertambah maka sifat kelarutannya akan berkurang.
- Pada senyawa keton dengan contoh senyawa aseton, termasuk golongan yang
larut dalam pelarut polar. Apabila hasil praktikum dibandingkan dengan teori
yang ada, pada golongan keton memang larut dalam pelarut polar tetapi apabila
rantai C-nya bertambah maka sifat kelarutannya akan berkurang.
Beberapa kesalahan yang terjadi pada praktikum ini dapat diakibatkan oleh kesalahan
individu karena kurang telitinya pada saat melihat kelarutan senyawa tersebut dalam
beberapa pelarut dan juga dapat disebabkan terlalu banyaknya pelarut yang digunakan
(2 ml) sedangkan senyawa yang diujikan hanya 10 tetes sehingga pada saat
pengamatan lapisannnya tidak terlalu terlihat jelas.
8. Pertanyaan
(terlampir pada pembahasan)
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada reaksi gugus fenol dengan beberapa pereaksi, fenol kurang larut dalam air pada
suhu ruangan, tapi pada suhu 68oC fenol larut berwarna kuning. Penambahan NaOH
larutan berwarna jernih dan terdapat endapan kristal kuning. Dengan FeCl3 larutan
berwana ungu dan HCl larutan bening dan terdaat endapan coklat.
2. Pada reaksi gugus asam karboksilat dengan beberapa senyawa dan pereaksi didapatkan
hasil sebagai berikut:
Asam format, dengan AgNO3 dalam suasana sedikit basa akan membentuk endapan
perakformat yang berwarna putih dan dipanaskan akan terendap Ag yang berwarna
hitam. Dengan raksa(II)klorida dan dipanaskan akan membentuk raksa(II)format yang
berwarna putih dan dipanaskan lagi akan terbentuk Hg yang berwarna hitam. Dengan
KMnO4 dalam suasana asam (H2SO4) dan hangat asam format akan teroksidasi
menjadi CO2 dan H2O yang ditandai dengan perubahan warna.
Asam asetat, dengan KMnO4 dalam suasana asam dan hangat asam asetat tidak dapat
teroksidasi yang ditandai dengan tidak berubahnya warna larutan.
Asam benzoat, dengan FeCl3 dalam suasana hangat dapat membentuk senyawa
Fe(C6H5COO)3.Fe(OH)3 yang berwarna khas kuning-kecoklatan.
3. Pada uji kelarutan, senyawa alkana termasuk dalam golongan senyawa larut dalam
pelarut polar, alkena termasuk dalam golongan senyawa larut dalam pelarut polar,
alkohol termasuk dalam golongan senyawa larut dalam pelarut polar, dan keton
termasuk dalam golongan senyawa larut dalam pelarut polar.
Daftar Pustaka
Ardaydii. 2013. Pelarut. http://ardydii.wordpress.com/2013/03/13/pelarut/. [8 Desember 2013]
Latifah, Adi Sumarna dan Rusman. KIMIA ORGANIK. 2010. Bogor: Departemen
Perindustrian Pusdiklat Industri Sekolah Menengah Kimia Analis Kimia Bogor.
Noprida. 2012. Reaksi Asam Basa Dan Reaksi Oksidasi Pada Senyawa Hidrokarbon. http://nopridasary.blogspot.com/2012/11/reaksi-asam-basa-dan-reaksi-oksidasi.html. [8 Desember 2013]
Shelva, G. 1994. Vogel-Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro II.
Jakarta : PT Hevery Indah.
Tanpa nama A. 2012. Asam Karboksilat / Asam Akanoat. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905704/ricerestaurantwebtemplate/sifatumum.html. [8 Desember 2013]
Tanpa nama B. 2013. Sifat Fisik dan Kimia Alkana, Alkena, Alkuna, Senyawa Kimia.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/sifat-fisik-dan-kimia-alkana-alkena-
alkuna-senyawa-kimia.html#ixzz2mrtkxegc. [8 Desember 2013]
Tanpa nama C. 2013. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Keton, Senyawa, Gugus Fungsi.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/09/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-keton.html
#ixzz2mrvo7g9h. [8 Desember 2013]
Lampiran
Fenol + air Fenol + air (dipanaskan)
Fenol + HClAs. asetat +
KMnO4
As. Oksalat + FeCl3
As. Format + AgNO3
As. Format + AgNO3
(pemanasan)
As. Format + KMnO4
(pemanasan)
As. Format + HgCl2(pemanasan)