Laporan Praktikum Mg 2 FBS 1 Enzim & Lipid

5
Renin Kasein Parakasein (menggumpal) ENZIM A. Pengaruh Suhu Tujuan: Memperlihatkan kecepatan reaksi enzimatik sampai suhu tertentu sebanding dengan kenaikan suhu. Reaksi enzimatik mempunyai suhu optimum. Teori Singkat: Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim secara reversible, karena dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturan antara molekul enzim (E) dan substrat (S). Akibatnya kompleks E-S yang sangat penting dalam reaksi enzimatik tidak terbentuk, sehingga produk (P) juga tidak terbentuk. Jika suhu dinaikan sedikit demi sedikit, benturan E dan S untuk membentuk kompleks E-S akan semakin cepat, sehingga P yang terbentuk akan semakin banyak. Keadaan ini terjadi sampai pada suhu tertentu yaitu suhu optimum. Suhu yang jauh lebih tinggi dari suhu optimum akan menyebabkan enzim terdenaturasi. Akibatnya meskipun benturan E dan S semakin sering, kompleks E-S tidak berbentuk karena enzim terdenaturasi. Akibatnya pembentukan P berkurang. Denaturasi enzim dapat terjadi ireversibel terutama bila suhu lingkungan jauh melampaui suhu optimum. 1 | Page

description

hvh

Transcript of Laporan Praktikum Mg 2 FBS 1 Enzim & Lipid

ENZIM

A. Pengaruh Suhu

Tujuan:Memperlihatkan kecepatan reaksi enzimatik sampai suhu tertentu sebanding dengan kenaikan suhu. Reaksi enzimatik mempunyai suhu optimum.

Teori Singkat:Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim secara reversible, karena dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturan antara molekul enzim (E) dan substrat (S). Akibatnya kompleks E-S yang sangat penting dalam reaksi enzimatik tidak terbentuk, sehingga produk (P) juga tidak terbentuk. Jika suhu dinaikan sedikit demi sedikit, benturan E dan S untuk membentuk kompleks E-S akan semakin cepat, sehingga P yang terbentuk akan semakin banyak. Keadaan ini terjadi sampai pada suhu tertentu yaitu suhu optimum.Suhu yang jauh lebih tinggi dari suhu optimum akan menyebabkan enzim terdenaturasi. Akibatnya meskipun benturan E dan S semakin sering, kompleks E-S tidak berbentuk karena enzim terdenaturasi. Akibatnya pembentukan P berkurang. Denaturasi enzim dapat terjadi ireversibel terutama bila suhu lingkungan jauh melampaui suhu optimum.

ReninKasein Parakasein (menggumpal)

Bahan: Susu segar Larutan enzim pepsin 0,5% Es batu Penangas air

Cara Kerja:

BAHANSUHU

0C(25-30) C(37-40) C(75-80) C

Susu segar5 ml5 ml5 ml5 ml

Pepsin1 ml1 ml1 ml1 ml

DIAMKAN 3 MENIT

Campur bahan susu dan pepsin pada masing-masing suhu

Hasil pengukuran MenggumpalMenggumpalMenggumpalTidak Menggumpal

Kesimpulan:Enzim memiliki suhu optimal 37C dibuktikan dengan penggumpalan paling cepat terjadi pada suhu tersebut. Dan enzim akan terdenaturasi pada suhu 75C dibuktikan dengan tidak terjadinya penggumpalan pada suhu tersebut.

B. Pengaruh Konsentrasi Enzim

Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi enzim.

Dasar:Makin tinggi konsentrasi enzim, makin besar kecepatan reaksi enzim sampai kecepatan optimum. Bila kecepatan reaksi enzim sudah optimum, penambahan konsentrasi enzim tidak akan menambah kecepatan karena substratnya habis.

Bahan: Susu segar Pepsin 0,25%Cara Kerja:

BAHANKONSENTRASI ENZIM

0,25%0,125%0,065%

Pepsin 0,25%1 ml0,5 ml0,25 ml

Aquades 0,75%-0,5 ml0,75 ml

INKUBASI PADA SUHU 37C, 3 MENIT

Susu hangat (37C)5 ml5 ml5 ml

Campur bahan susu pada masing masing konsentrasi pepsin

Waktu penggumpalan (detik)5 menit7 menit12 menit

Kesimpulan:Konsentrasi substrat maupun enzim memiliki pengaruh pada kecepatan enzim. Jika konsentrasi enzim lebih banyak jika dibandingkan substratnya makan endapan akan lebih cepat terjadi, dan sebaliknya jika konsentrasi enzim lebih sedikit dari substratnya maka endapatan akan terjadi namun lebih lama.

LIPID

A. Uji Kejenuhan Lemak

Tujuan: Memperlihatkan bahwa minyak ada yang jenuh (tidak mempunyai ikatan rangkap) dan yang tidak jenuh (mempunyai ikatan rangkap)

Teori Singkat:Minyak yang tidak jenuh, akan mengadisi iodium (I2) sehingga ikatan rangkapnya hilang. Bersamaan dengan itu warna iodium juga akan hilang.

Bahan: Minyak kelapa dan Minyak jagung Larutan Hubl

Cara Kerja:

BAHANTABUNG

123

Minyak Kelapa0,5 ml--

Minyak Jagung-0,5 ml-

Jumlah larutan Hubl (dalam tetes) hingga warna cokelat menghilangTdk ada prbhn10 tetes-

Kesimpulan:Minyak jagung termasuk kedalam lemak tidak jenuh, karena dapat mengadisi iodium dibuktikan dengan terjadinya menghilangnya warna cokelat. Sedang minyak kelapa masuk kelas lemak jenuh karena tidak dapat mengadisi iodium dibuktikan dengan tidak terjadinya perubahan warna cokelat pada tabung zat tersebut.

4 | Page