Laporan Praktikum Kosmetika Edit

20
LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKA I. Nama sediaan kosmetika : Night crim w/o II. Tujuan pemakaian : Untuk memulihkan kondisi kulit wajah setelah beraktivitas sepanjang hari Untuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit III. Formula Formula Standar Pembanding Modifikasi Nama bahan Fungsi Konse ntras i Nama bahan Fungsi Nama bahan fungsi Kons entr asi Amercho -l C Emolient , pengemul si (HPE 6 th p.449) 5-15% Steari c acid Emulsifyi ng agent (HPE 5th p.737) Steari c acid Emulsify ing agent (HPE 5th p.737) 3,0% Amerate -p Emolient (Md 36 th p.2033) 2% IPM (isopr opil myrist ate) Emolient yang tidak berminyak , yang mana terabsorb si dengan baik (HPE 6th ed. P.348) Glycer yl monost earate Emolient , pengemul si,stabi lizer (HPE p.319) 6,0% Stearic acid Emulsify ing agent 1-20% TEA Digunakan dalam formulasi TEA Digunaka n dalam formulas 1,0%

Transcript of Laporan Praktikum Kosmetika Edit

Page 1: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIKA

I. Nama sediaan kosmetika : Night crim w/o

II. Tujuan pemakaian : Untuk memulihkan kondisi kulit wajah setelah beraktivitas sepanjang hari Untuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit

III. Formula

FormulaStandar Pembanding Modifikasi

Nama bahan

Fungsi Konsentrasi

Nama bahan

Fungsi Nama bahan

fungsi Konsentrasi

Amercho-l C

Emolient, pengemulsi(HPE 6th

p.449)

5-15% Stearic acid

Emulsifying agent(HPE 5th p.737)

Stearic acid

Emulsifying agent(HPE 5th p.737)

3,0%

Amerate-p Emolient(Md 36th

p.2033)

2% IPM (isopropil myristate)

Emolient yang tidak berminyak, yang mana terabsorbsi dengan baik(HPE 6th ed. P.348)

Glyceryl monostearate

Emolient,pengemulsi,stabilizer(HPE p.319)

6,0%

Stearic acid

Emulsifying agent(HPE 5th p.737)

1-20% TEA Digunakan dalam formulasi farmasi topikal terutama dalam pembentukan emulsi(HPE 5th ed p.794)

TEA Digunakan dalam formulasi farmasi topikal terutama dalam pembentukan emulsi(HPE 5th ed p.794

1,0%

Mineral oil

Emolient, lubricant(HPE 6th hal 474)

0,1-95 %

Mineral oil

Emolient, lubricant(HPE 6th hal 474)

Mineral oil

Emolient, lubricant(HPE 6th hal 474

3,5%

Page 2: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

Glyceryl monostearate

Emolient, pengemulsi, stabilizer(HPE p.319)

Gliseril steare

Emolient, pengemulsi, penstabil(HPE 6th ed p. 348)

Cetyl alkohol

Emolient, water, absorptive and emulsifying(HPE 6th p. 184

3,0%

Cetyl alkohol

Emolient, water, absorptive and emolsifying(HPE 6th p. 184)

2-5% gliserin Pengawet antimikroba, emolien, humektan, plastizer, pelarut, tonisitas(HPE 5th ed )

Isopropil myristate

Emolient yang tidak berminyak, yang mana terabsorbsi dengan baik(HPE 6th ed. P.348

2,0%

Triethanolamine

Alkalizing agent, emulsifying agent(HPE 6th p.783

2-4% Cethyl alkohol

Emolient, meningkat-kan konsistensi, meningkat-kan stabilitas(HPE 6th ed p. 233)

Beeswax Meningkat-kan konsistensi dalam cream, mengendalikan pelepasan, penstabil, pengeras(HPE 5th p.517)

2,5%

Propilen glycol

Pengawet, desinfectan,humectan, emulsifiers

0-15% carbomer Mengendali-kan pelepasan, pengemulsi, stabilizer emulsi(HPE 6th ed p. 110)

Methyl paraben

Antimikro-ba(HPE 6th ed p.596)

0,3%

beeswax Meningkat-kan konsistensi dalam cream, mengendalikan pelepasan, penstabil, pengeras(HPE 5th p.517)

70-75%

Glutamid acid

Buffering, penambah rasa

water Pelarut(HPE 5th ed p.802)

75,5%

phenoxyethanol

Pengawet dan anti

Propyl paraben

Antimikro-ba

0,6%

Page 3: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

mikroba yang digunakan dalam kosmetik dan formulasi farmasi topikal(HPE 6th ed p.488)

(HPE 6th ed p.596)

Methyl paraben

Antimikroba(HPE 6 th ed p.596)

Propilen glycol

Pengawet, desinfectan, humectan, emulsifiers

2,5%

Propyl paraben

Antimikroba(HPE 6th ed p.596)

Vit c Antioksidan.Mengatasi alergi dan infeksi, membuat kulit lebih bercahaya(MD 28th p. 1653)

0,1%

Titanium oxide

Pemutih(HPE 5th ed. P. 783)

parfume pewangi Q.s

Sodium hydroxide

Buffering(HPE 5th ed p.683)

Tochopheryl

Antioksidan(HPE 5th ed p.32)

Disodium EDTA

Chelating agent(HPE 5th ed p.255)

Page 4: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

water Pelarut(HPE 5th ed p.802)

Vit c Antioksidan. Mengatasi alergi dan infeksi , membuat kulit lebih bercahaaya(MD 28th p. 1653)

Bentuk sediaan :night cream Tipe emulsi:w/o(Cosmetic and toiletry formulation 2 nd ed-vol. 1)

Bentuk sediaan: night cream whitening Tipe emulsi: w/o

Bentuk sediaan : night creamTipe emulsi: w/o

Alasan pemilihan

1. Stearic acidBasis minyak dapat leleh pada suhu diatas suhu tubuh diatas suhu tubuh, mengkristal sesuai kondisi sehingga tidak terlihat saat digunakan pada kulit karena membentuk lapisan tidak berminyak serta mampu membentuk basis emulsi dalam sediaan krim ( harry’s cosmeticology ed 7th p.66)

2. Vitamin C Untuk mengatasi alergi dan infeksi Membuat kulit lebih bercahaya(Md 28th p.1651)

3. Gliceryl monostearate Bertindak sebagai stabilizer yang efektif, yaitu, sebagai pelarut untuk saling senyawa polar dan nonpolar yang dapat membentuk air dalam minyak atau minyak dalam air emulsi. Sifat ini juga berguna sebagai bahan pendispersi untuk pigmen dalam minyak atau padatan lemak, atau sebagai pelarut untuk fosfolipid, seperti lesitin. ( HPE 6th, P.319 )

4. Triethanolamin ( TEA )Bila TEA ditambah dengan Asam stearat akan membentuk emulgator o/w (HPE 6th, P.754)

5. Mineral oilMineral oil digunakan sebagai emolien sebab tidak mudah / cepat hilang pada kulit ketika digunakan dalam keadaan tertentu sehingga sangat baik digunakan pada malam (harry’s cosmeticology ed 7th p.65)

Page 5: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

6. Cetyl alcoholUntuk meningkatkan stabilitas, memperbaiki tekstur dan meningkatkan konsistensi. Sifat emolien disebabkan penyerapan dan retensi cetyl alcohol di epidermis, di mana melumasi dan melembutkan kulit ( HPE 6th p.184)

7. Isopropyl myristateIPM adalah emollient yang tidak berminyak, yang mana terabsorbsi dengan baik sehinggadapat menggantikan fungsi isopropyllanolate yang juga berfungsi sebagai emmolient (HPE 6th ed p.348)

8. BeeswaxUntuk meningkatkan konsistensi dalam cream (HPE 6th p.808)

9. Methylparaben dan PropylparabenParaben efektif pada range pH yang luas dan mempunyai aktivitas antimikroba yang luas, efektif melawan kapang & khamir. Paraben bersifat non mutagenic, nonteratogenik, non karsinogenik, jarang ada sensitisasi terhadap paraben. ( HPE 6th p.442-444, 596-598)

10. Propylene glycolDapat digunakan sebagai pengawet untuk melawan mikroorganisme (harry’s cosmeticology ed 7th p.65)

IV. Matriks ( bahan aktif dan bahan tambahan ) dari formula modifikasi

Nama bahan Karakteristik Kadar lazim

Kadar terpilih

Fungsi OTT Alasan digunakan Sifat kimia Sifat fisika

Stearic acid -HPE 6th p.726-Md 28thp.1632

-BJ : 0,980 g/cm3

-MP : >54oC

-Pemerian : zat padat, keras, mengkilat, menunjukkan susunan hablur putih/kuning pucat.-Kelarutan : 1: 20 (alcohol)1 : 2 (CHCl3)1:3 (eter)

1-20% 3 % Emulsifying agent; solubilizing agent;

-Zink-garam kalsium

- sebagai emulsifyng karena membentuk basis emulsi dalam sediaan krim

Vitamin C Md 28th p.1653

pH = 6-6,5untuk menjaga kestabilan seharusnya dihindarkan dari cahaya

-Pemerian : Kristal tidak berwarna, putih, serbuk kristal kuning pucat dengan rasa asam -Kelarutan : 1:3-3,5 (air)1:25 (alkohol)

30-60 mg

0,1% Antioksidan-Untuk mengatasi alergi dan infeksi-membuat kulit lebih bercahaya

Garam feri, bahan pengoksidasi, garam dari logam berat

-Sebagai bahan aktif

Page 6: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

1:10 (metil alkohol)

Gliceryl monostearate (HPE 6th p.319)

-pH 8-10stabilitas : gliseril monostearat meningkat dalam asam, mengalami saponifikasi dalam ester dan air

-Pemerian : krim berwarna putih, seperti wax, serpihan/serbuk bau & rasa minyak-kelarutan : Larut dalam etanol panas, eter, kloroform, aseton panas, minyak mineral, danfixed oil. Praktis tidak larut dalam air, tetapi dapat terdispersi dalam air dengan bantuan dari sejumlah kecil sabun atau surfaktan lain.

6 % Nonionic emulsifier, stabilizer, emollient

Bahan bersifat asam

-Sebagai emollient

Triethanolamin ( TEA )(HPE 6th p.783)

-BP : 336℃-MP : 20-21℃-pH : 10,5TEA menjadi coklat ketika terpapar udara dan cahaya

-Pemerian : jernih, tidak berwarna sampai kuning pucat, cairan kental berbau seperti amonia-Kelarutan : larut dalam aceton, carbon tetrachloride, methanol,air.1:24 (benzene)1:63 (ethyl eter)

2-4 % 1 % Alkalizing agent, emulsifying agent

-Asam mineral-Asam lemak BM tinggi-tembaga

-Sebagai emulsifying agent

Mineral oil(HPE 5th p.471)

-Boiling point : >3608C-Flash point :210–2248C-Stabilitas : mengalami oksidasi saat dipaparkan pada panas dan cahaya

Pemerian : cairan kental berminyak, transparan, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau ketika keadaan dingin dan bau petrolatum saat dipanaskan

1-32% 3,5 % Emollient, lubricant

Senyawa pengoksidasi kuat

Sebagai bahan basis minyak

Page 7: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%), gliserin, dan air; larut dalam aseton, benzena, kloroform, karbon disulfida, eter, dan petroleum eter. Larut dengan minyak atsiri dengan pengecualian dari minyak jarak.

Cetyl alcoholHPE 6th 185

Density0.908 g/cm3;Flash point 165 oC

-Pemerian : Berbentuk lilin, gumpalan putih, granul, bau khas samar, rasa hambar-Kelarutan : larut dalam EtOH 95%, eter, kelarutan meningkat dengan meningkatnya temperature, praktis tidak larut dalam air

2-5% 3% Emollient, water-absorptive, and emulsifying

Oksida-tor kuat

-Sebagai emollient, pengemulsi, dan penyerap air

Isopropyl myristate (HPE 6th p.337)

Stabilitas : IPM tahan terhadap oksidasi dan hidrolisis

Pemerian : jernih, tidak berbau, cairan dengan viskositas rendahKelarutan : larut dalam aseton, CHCl3, etOH, lemak, fatty alcohol, campuran minyak, hydrocarbon cair. Tidak larut dalam gliserin,

1-10% 2% Emollient, penetration enhancer

Paraffin padat, oksidator kuat

-sebagai emollient

Page 8: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

glycol dan airBeeswax(HPE 5th p 517)

-Density 0.95–0.96 g/cm3-Melting point 61–65℃C

-Pemerian : Lilin putih tak berasa, putih atau agak kuning-berwarna lembaran atau butiran halus. Bau nya mirip dengan lilin kuning tetapi kurang kuat.-Kelarutan : Larut dalam kloroform, eter, minyak volatile, dan karbon disulfida hangat; sedikit larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut dalam air.

70-75 %

2,5% Pengeras,pestabil, dan pengeras

Pengeras,pestabil, dan pengeras

Methylpara-benHPE 6th p.442

pH : 4-8stabilitas : seharusnya disimpan ditempat tertutup, dingin, kering

-Pemerian : serbuk hablur putih-Kelarutan : 1:5 (PG)1:60 (gliserin)1:400 (air)1:50 (air 50℃)1:30 (air 80oC)

0,02-1,0 %

0,3 % antimikroba Mg trisilicat, talk, tragacant,essensial oil, sorbitol

-mampu menghambat pertumbuhan mikroba

PropylparabenHPE 6th p.625

pH : 4-8 Pemerian : serbbuk putih, tidak berbau, dan tidak berwarna.Kelarutan : lsrut dalam aceton & eter, praktis tidak larut dalam air (1:2500)

0,01-0,6%

0,6% antimikroba Aktivitas menurun dengan adanya surfactant non ionic

-mampu menghambat pertumbuhan mikroba

Propylene glycolHPE 6th p.621

Density 1.038 g/cm3 at 208C,Melting point --98C

Pemerian : jernih, tidak berwarna, manis, kentalKelarutan : 1:6

≈15 2,5 Pengawet, disinfectan, humectan, emulsifiers, solvent

-reagen pengoksidasi. Potta-sium

Selain sebagai pelarut dapat menstabilkan vitamin

Page 9: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

(eter), dapat bercampur dengan aseton, CHCl3, etanol 95%, gliserin. Tidak bercampur dengan minyak lemak, tetapi dapat bercampur dengan beberapa minyak essensial

perma-nganat

Water Bp: 100℃ Pemerian : larutan jernih / cairan jernih.Larut dalam pelarut polar lainnya

- 75,5 %

pelarut Bereaksi dengan obat-obatan & bahan tmbahan dengan reaksi hidrolisis. Juga bereaksi dengan garam anhidrolisis

Pelarut

parfume

V.1. Bentuk Sediaan Dasar :

a. Bentuk Krim :w/ob. Definisi :Krim :Bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih

bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (FI IV p.6)

Krim tipe w/o: tradisional, produk digambarkan sebagai krim malam dirancang untuk melekat pada kulit selama beberapa jam atau tetap berada pada kulit setelah menggosok kuat.Oleh karena itu, mereka harus terdiri dengan fase minyak yang cukup besar yang akan menyebar dengan mudah tanpa menghilang tetapi juga tanpa menggosok ke pakaian atau

Page 10: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

sprei yang digunakan. Cream tersebut cenderung tinggi kandungan minyaknya, air dalam minyak, krim cair lembut padat, atau kental.

(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60)

c. Persyaratan umum:- Tetap berada dikulit selama beberapa jam

- Mudah menyebar di kulit tanpa mudah menghilang(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60)

V.2. Bentuk sediaan terpilih

a) Bentuk :night creamDefinisi:krim : Bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (FI IV p.6)

Krim tipe w/o: tradisional, produk digambarkan sebagai krim malam dirancang untuk melekat pada kulit selama beberapa jam atau tetap berada pada kulit setelah menggosok kuat.Oleh karena itu, mereka harus terdiri dengan fase minyak yang cukup besar yang akan menyebar dengan mudah tanpa menghilang tetapi juga tanpa menggosok ke pakaian atau sprei yang digunakan. Cream tersebut cenderung tinggi kandungan minyaknya, air dalam minyak, krim cair lembut padat, atau kental.

(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60

b) Persyaratan umum:- Tetap berada dikulit selama beberapa jam

- Mudah menyebar di kulit tanpa mudah menghilang(harry’s Cosmeticology 7th ed. P 60)

Page 11: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

VI. Susunan Formula (untuk 1 formula dan 1 batch)

no Nama Bahan sinonim Bahan pengganti

Cons 1 R 1 batchAwal (%)

modifikasi 30 g + 10%

3 R/(90 g)

1 Stearic Acid Cetyl acetid acid

3,0 3,0 0,99 2,97

2 Gliserin monostearat

Abracol 6,0 6,0 1,98 5,94

3 TEA Trietanolamine

1,0 1,0 0,33 0,99

4 Mineral oil Parafin Liquid

3,5 3,5 1,16 3,47

5 Cetyl alkohol Cetanol 3,0 3,0 0,99 2,976 IPM Estol IPM - 2,0 0,66 1,987 Beeswax Cera alba 2,5 2,5 0,825 2,488 Methyl paraben Nipagin - 0,3 0,099 0,2979 Propil paraben Nipasol - 0,6 0,198 0,59410 Propylane glycol Metil etil

glikol2,5 2,5 0,825 2,48

11 Vitamin C Asam askrobat

- 0,1 0,033 0,099

12 Parfum qs qs qs Qs13 air - 75,5 21,91 65,73

VII. Rancangan Cara Pembuatan

Alat: Beaker glass

Cawan porselin

Mortir dan stemper

Water bath

Wadah sediaan

Anak timbangan

Pipet tetes

Batang pengaduk

1. Timbang semua bahan-bahan cethyl alkohol, IPM, glyceril monostearat, beeswax, mineral oil.

2. Masukkan ke dalam cawan porselin kemudian di lelehkan di atas waterbath

Page 12: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

3. Timbang semua bahan-bahan Propylane glycol, nipagin, nipasol4. Nipagin dan nipasol dilarutkan dengan propylane glycol5. Bahan-bahan yang berbasis minyak yang telah dilelehkan dimasukkan ke dalam

mortir panas kemudian masukkan fase air ke dalam fase air6. Larutkkan asam askorbat dengan air sampai larut dalam beaker glass7. Kemudian masukkan asam askorbat yang telah larut kedalam nomer 58. Teteskan TEA ad ph normal9. Masukkan sisa air ke dalam mortir,aduk ad homogen10. Masukkan parfum ke dalam campuran11. Masukkan ke dalam wadah12. Beri etiket

VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir

Organoleptis

- Bentuk : krim

- Warna : putih

- Bau : harum

Ph : 7,00(±0,005) (netral)

Homogenitas : terdispersi,homogen

Visikositas : <η gliserin p.a (1000 cps)

Densitas : >air

Tipe emulsi : water in oil

Ukuran partikel: ≤ 100 µm

Kemudahan dicuci air : sukar tercucikan air

Uji iritasi : tidak mengiritasi

Uji penetapan kadar : sesuai dengan kadar yang tercantum dalam etiket

IX. Rancangan Evaluasi

1. Organoleptis- Meliputi bentuk, warna, dan bau sediaan

2. Uji pH- Menggunakan kertas indikator universal

3. Homogenitas

Page 13: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

- Alat: obyek glass

- Cara kerja : Oleskan sediaan pada obyek glass Amati apakah sediaan homogen atau tidak (dapat juga dilihat dari

warnanya)4. Visikositas

- Alat :visikometer brookfield

- Cara kerja : Isi larutan sampel dalam beaker glass Pasang spindel yang sesuai dan celuokan dalam larutan sampel Atur kecepatan putaran Jalankan motor , lihat angka yang terbaca (hingga angka terbaca konstan) Catat faktor spindel Hitung visikositasnya :angka terbaca x faktor spindel

5. Densitas- Alat : piknometer

- Cara kerja : Tepatkan suhu piknometer kosong dengan suhu yang tertera pada

piknometer Bila suhu sudah tepat, timbang piknometer kosong Isi piknometer dengan sediaan hingga penuh Tepatkan suhu pikno (seperti poin 1)

Hitung densitas sediaan: berat sediaanvolume sediaan

(g/cm3)

6. Kemudahan tercucikan air- Cara kerja:

Pada punggung tangab dibuat persegi berukuran 5x5 cm. Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan Kemudiaan dialiri air mengalir selama 5 menit ,amati basis masih

menempel atau tidak7. Uji konsistensi (daya lekat)

- Cara kerja : Letakkan bahan ujidi ujung jari telunjuk Kuncupkan dan regangkan ujung jari, hingga ada rentang antar jari Ukurlah dengan mistar rentang antar jari

8. Daya sebar- Alat :anak timbangan 5 gr, penggaris, mika

- Cara kerja : Buat lingkaran diameter ± 1cm pada plasti mika. Timbang bahan uji 1 gr kemudian letakkan di dalam lingkaran Letakkan anak timbangan 5 gr tepat diatas bahan uji Tunggu 5-10 menit

Page 14: Laporan Praktikum Kosmetika Edit

Amati dan ukur jari-jari di luar lingkaran setelah ada penambahan anak timbangan

9. Uji iritasi- Cara kerja :

Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan Rasakan apakahperih, panas, atau daerah yang dioleskan menjadi

merah Jika tidak artinya tidak mrngiritasi