Laporan Praktikum Instrumentasi i

70
15 LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI I Mutiara Wulan 1 , Desi Puspitasari 1 , Rida Triani 1 , Shelly shelviani 1 , Pera Pebriani 1 , Eva Fauziah 1 ,Erick Khistian, S.Si 2 , Arina Novilla, S.Pd., M.Si 2 1 Mahasiswa Analis Kesehatan, 2 Dosen Analis Kesehatan Part 1 : SENTRIFUGE 1. PENDAHULUAN a. Latar belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dalam segala aspek kehidupan, mulai dari bidang pendidikan hingga bidang kesehatan. Salah satunya didalam pemeriksaan darah. Sampel darah dibutuhkan untuk pemeriksaan, dan sebelum di lakukan pemeriksaan perlu di lakukan pemisah dari komponen – komponen darah tersebut yaitu dengan menggunakan centrifuge. Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan. b. Bentuk dan fungsi sentrifuge Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain : a. Horizontal head (swinging bucket) b. Fixed angle (angle- head) c. Axial d. Ultrasentrifugasi Horizontal sentrifuge 2. KEGUNAAN SENTRIFUGE DALAM BIDANG KESEHATAN Prodi Analis Kesehatan (D-III) | STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi

description

Laporan

Transcript of Laporan Praktikum Instrumentasi i

Page 1: Laporan Praktikum Instrumentasi i

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI I

Mutiara Wulan 1, Desi Puspitasari1, Rida Triani1, Shelly shelviani1, Pera Pebriani1, Eva Fauziah1,Erick Khistian, S.Si 2, Arina Novilla, S.Pd., M.Si2

1 Mahasiswa Analis Kesehatan, 2Dosen Analis Kesehatan

Part 1 :SENTRIFUGE1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangSejalan dengan

perkembangan teknologi yang semakin pesat dalam segala aspek kehidupan, mulai dari bidang pendidikan hingga bidang kesehatan. Salah satunya didalam pemeriksaan darah. Sampel darah dibutuhkan untuk pemeriksaan, dan sebelum di lakukan pemeriksaan perlu di lakukan pemisah dari komponen – komponen darah tersebut yaitu dengan menggunakan centrifuge.

Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

b. Bentuk dan fungsi sentrifuge

Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :

a. Horizontal head (swinging bucket)b. Fixed angle (angle-head)c. Axiald. Ultrasentrifugasi

Horizontal sentrifuge2. KEGUNAAN SENTRIFUGE

DALAM BIDANG KESEHATANDalam bidang kesehatan

sentrifuge digunakan untuk :1) Memisahkan sel dari darah (plasma

/ serum)2) Pengkonsentrasian sel dari sedian

biologis untuk pemeriksaan mikroskop

3) Mengurangi presipitat protein dari spesimen

4) Pemisahan antibody-ligan dari ligan pada teknik imunokimia

3. PROSEDUR1. Pemakaian centrifuge :

1) Sebelum memulai centrifuge, pastikan bahwa tutupnya terpasang dan terkunci.

2) Jangan pernah membuka tutup selama centrifuge berlangsung.

3) Periksa kebersihan ruang centrifuge, segera bersihkan semua tumpahan.

4) Selalu Melakukan Tindakan Pengamanan.

5) Setimbangkan muatan centrifuge sebelum pemakaian. Gunakan shield dan tube yang benar.

6) Amati dan lakukan tindakan yang sesuai jika ada bunyi atau

|

Page 2: Laporan Praktikum Instrumentasi i

getaran yang tidak lazim selama pemakaian.

7) Putar sampel dengan tutup terpasang.

8) Gunakan hanya tube yang diperuntukkan untuk centrifuge tersebut

2. PerawatanPerawatan Centrifuge termasuk

harian pembersihan tumpahan atau puing-puing, seperti darah atau kaca, dan memastikan bahwa sentrifus adalah benar seimbang dan bebas dari segala yang berlebihan getaran. Menyeimbangkan beban centrifuge sangat penting.

Sentrifuge otomatis akan menurun kecepatannya jika beban tidak seimbang, namun sentrifuge akan mengguncang dan bergetar atau membuat suara keras. Centrifuge perlu diimbangi berdasarkan menyamakan baik volume dan berat distribusi di kepala centrifuge. Penutup centrifuge harus tetap ditutup sampai centrifuge telah berhenti untuk menghindari aerosol kontaminasi.

Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap minggu atau bila tumpahan atau ada tabung yang pecah.

2) Gunakan tabung dengan ukuran dan type yang sesuai untuk tiap centrifuge.

3) Beban harus dibuat seimbang sebelum centrifuge dijalankan.

4) Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum centrifuge dijalankan.

5) Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada

maka tabung mudah pecah waktu disentrifus karena adanya gaya setrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar wadah.

3. Kalibrasi / pengecekan sentrifugeCentrifuge perlu dikalibrasi baik

kecepatan putarnya / rpm maupun waktu / timernya, sedangkan pada centrifuge refrigerated selain rpm dan timer perlu pula kalibrasi suhunya. Kalibrasi rpm dapat dilakukan dengan menggunakan :

a) Tachometer mekanik yaitu dengan kabel yang lentur.Cara :

1) Ujung kabel yang satu dikaitkan pada kumparan motor di dalam, sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan alat meter.

2) Set centrifuge pada rpm yang paling sering dipakai, kemudian jalankan.

3) Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer.

4) Ulangi beberapa kali.5) Hitung nilai rata – ratanya.

b) Tachometer elektrikalCara :

1) Letakkan bagian magnit di sekeliling coil, sehingga menimbulkan aliran listrik bila alat dijalankan.

2) Set centrifuge pada rpm yang paling sering dipakai, kemudian jalankan.

3) Aliran listrik yang timbul akan menggerakkan bagian meter.

4) Ulangi beberapa kali.5) Hitung nilai rata – ratanya.

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Data pengamatan

Pengamatan dilakukan pada beberapa sampel, diantaranya :

1) Susu 2) Pasir + air3) Darah + NaCl fisiologis

|

Page 3: Laporan Praktikum Instrumentasi i

4) Larutan garam5) Darah (kering)

b. PembahasanSetelah dilakukan

sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm dengan waktu 10 menit pada ke lima sampel tersebut didapat hasil sebagai berikut :

1) Air susu terpisah, yaitu : air susu dan susu (padat)

2) Pasir terpisah, yaitu : air keruh dan pasir

3) Darah dan NaCl fisiologis terjadi dua fase yaitu :

a) Fase 1 : supernata (NaCl)b) Fase 2 : darah (eritrosit)

4) Air garam tidak terpisah antara air dan garam (air bening)

5) Darah (kering) terjadi dua fase yaitu :

a) Fase 1 : serum (bening)b) Fase 2 : darah (eritrosit)

Untuk sampel larutan garam tidak terpisah karena garam dan air termasuk kedalam larutan (membentuk zat baru) sehingga tidak dapat dipisahkan dengan sentrifuge. Harus dipisahkan secara destilasi.

5. KESIMPULANSentrifuge adalah suatu alat

yang dapat memisahkan suatu komponen berdasarkan berat molekul. Materi yang berat molekulnya lebih besar akan menjauh dari titik pusat (pemisahan berdasarkan gravitasi dari material yang berbeda massanya).

Setiap sampel dalam pemeriksaan yang menggunakan sentrifuge harus diperhatikan dalam hal kecepatannya. Kecepatan dan waktu harus sebanding sesuai kekuatan sampelnya. Karena saat sentrifuge di oprasikan jika kelebihan waktu dan kecepatanya berkurang maka komponen tidak terpisah ataupun dapat menyebabkan kerusakan terhadap komponen di dalam tabung tersebut.

6. DAFTAR PUSTAKA1) Setyawan, Asjik. [online].

Tersediahttp://as6tya.wordpress.com/2011/06/15/centrifuge/ Diunduh tanggal 21-12-2012, hari jum’at jam 20.54

2) Ridwanna, Surya. Sentrifuge.

|

Page 4: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Part 2:MIKROSKOP1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangManusia merupakan bagian dari kehidupan yang tersusun atas organ - organ.

Namun organ yang menyusun tubuh manusia ternyata bukan bagian terkecil dari manusia. Bagian yang terkecil dari manusia adalah sel, dimana sel ini memiliki struktur dan fungsional tersendiri dengan ukuran mikroskopik.

Didalam mengenal dan mengetahui sel, baik dari fungsi maupun struktursel, diperlukan sebuah alat optic yang mampu membantu mata manusia dalam pengamatannya. Alat optic yang mampu membantu mata untuk memperbesar ukuran mikroskopik adalah “Mikroskop”. Dengan penemuan mikroskop inilah, dunia mikroorganisme terbuka.

b. SejarahMikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.

Dapat di amati dengan mikroskop.Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’.

c. Fungsi dan bagian – bagian mikroskopMikroskop cahaya merupakan alat optic hasil gabungan dari dua lensa yang

dapat membantu dalam perbesaran bayangan benda aslinya lebih dari 1500x .

Mikroskop berfungsi untuk membantu peneliti dalam melihat detail dari sel dan makromolekular yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

|

Page 5: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Bagian – bagian dari Mikroskop :

1. Eyepiece / LensaOkulerBerfungsi sebagai pembesaran kedua dan juga memposisikan bayangan menjadi bayangan nyata sehingga dapat tertangkap oleh mata.

2. Revolving nosepiece / PemutarLensa /RevolverBerfungsi untuk merubah / memutar lensa objektif sesuai dengan kebutuhan.

3. Observation Tube Berfungsi sebagai penahan lensa okuler.

4. Stage / Meja PreparatBerfungsi sebagai penyimpan preparat / kaca objek.

5. CondensorBerfungsi untuk memperbesar atau memperkecil celah masuknya sumber cahaya

6. Lensa ObjektifBerfungsi sebagai perbesaran pertama dari objek pada kaca objek

7. Brightness Adjustment Knob Berfungsi untuk mengatur hambatan yang masuk kelampu, sehingga dapat mengatur terang gelapnya sumber cahaya.

8. Main SwitchBerfungsi untuk mematikan sumber cahaya.

9. Diopter Adjustment ringBerfungsi untuk memfokuskan bayangan hasil lensa objectif agar sesuai dengan kedua mata.

10. Interpupillar Distance Adjustment KnobBerfungsi untuk merubah posisi lensa okuler secara horizontal sehingga kedua lensa okuler tepat di bawah mata.

11. Specimen HolderBerfungsi untuk menjepit objek glass / kaca preparat agar mudah digeser dan tidak berubah – ubah posisi.

12. IlluminatorBerfungsi untuk keluarnya cahaya dan penahan filter.

13. Vertical Feed KnobBerfungsi untuk menggeser kaca preparat agar dapat dilihat secara vertical pada lensa okuler.

14. Horizontal Feed Knob

|

Page 6: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Berfungsi untuk menggeser kaca preparat agar dapat dilihat secara horizontal pada lensa okuler.

15. Coarse Focus Knob / Makrometer / Pemutar KasarBerfungsi untuk menaikkan meja preparat mendekati lensa objektif agar dapat terlihat di lensa okuler.

16. Fine Focus Knob / Mikrometer / Pemutar HalusBerfungsi untuk memperjelas bayangan yang ada di lensa okuler.

17. Observation Tube Securing KnobBerfungsi untuk menahan tubus, dimana tubus ini dapat diputar 360O.

18. Condensor Adjustment KnobBerfungsi untuk memperbesar atau memperkecil diafragma, sehingga banyaknya cahaya yang masuk dapat diatur.

2. KEGUNAAN MIKROSKOP DALAM BIDANG KESEHATANMikroskop di dalam penggunaannya di bidang kesehatan sangat banyak, baik di

laboratorium klinik, patologi anatomi maupun biologi moleculer.3. PROSEDUR

Perawatan mikroskop meliputi :a. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah :

1. Pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya.

2. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop.

3. Jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini di lakukan.

b. Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. Dintaranya yaitu dengan :

1. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan,2. pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu,

debu dibersihkan dengan meniupkan udara (bisa menggunkan pipet tetes).3. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi

dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. 4. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau

kertas lensa yang telah dibasahi dengan alkohol, atau xilol ( gunakan cairan pembersih yang direkomendasikan pabrik ). Gunakan sedikit mungkin cairan pembersih, jangan mencelupkan lensa kedalam cairan pembersih, gunakan kertas lensa. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Data pengamatan

Pengamatan dilakukan pada sampel apusan darah untuk melihat sel darah.

|

Page 7: Laporan Praktikum Instrumentasi i

1. Pengamatan objek pada perbesaran 4X

2. Pengamatan objek pada perbeasaran 10X

3. Pengamatan objek peada perbesaran 40X

4. Pengamatan objek pada perbesaran 100X.

Pada pernesaran 100X kaca preparat di tetesi oil imersi.

|

Page 8: Laporan Praktikum Instrumentasi i

b. PembahasanPada saat melakukan

pengamatan dengan perbesaran 4X, 10X,40X, dan 100X diperlukan kehati-hatian, konsentrasi dan ketelitian. Dan untuk perbesaran 100X sebelumnya kaca objek/preparat di tetesi dulu oil imersi. Agar bayangan yang dihasilkan dapat terlihat dengan jelas.

5. KESIMPULANBerdasarkan praktikum yang

dilakukan maka dalam pengamatan mikroskop harus dengan ketelitian dan kosentrasi. Karena pada percobaan perbesaran 4X, 10 X, 40X dan 100X dibutuhkan

ketelitian, dan dalam setiap perbesaran yang dilakukan dengan cara yang berbeda. Contohnya pada perbesaran 100X maka preparat menggunakan oil imersi.

6. DAFTAR PUSTAKA1. Blog Asal usul sejarah. [online].

Tersedia : http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html. Diunduh hari sabtu, tanggal 22 Desember 2012, jam 15 : 58

2. Blog Rien md. [online]. Tersedia : http://rindachie.wen9.com/menu/labs/mikroskop.html. diunduh hari kamis, tanggal 20 Desember 2012, jam 20:38.

3. Ridwana, Surya. Mikroskop

|

Page 9: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Part 3: OVEN & AUTOKLAP1. PENDAHULUN

a. Latar belakangSterilisasi adalah proses kimia atau fisika yang bertujuan membunuh semua

bentuk hidup terutama mikroorganisme, sterilisasi secara umum di bagi menjadi 4 bagian yaitu :

1. Sterilisasi Fisika) Pemanasan basah salah satunya yaitu autoklap adalah alat untuk

mensterilkan peralatan dan bahan-bahan dengan melibatkan dengan uap panas dan tekanan udara tertentu sehingga alat dan bahan menjadi steril.

b) Pemanasan kering salah satunya yaitu oven dan pembakaran yaitu alat sterlisasi peralatan tanpa melibatkan uap panas atau basah, sehingga hasilnya akan tetap kering.

2. Sterilisasi kimia yaitu desinfektan, larutan alkohol, dll.3. Sterilisasi mekanik contohnya BSC/filter.4. Sterilisasi gas contohnya etilen oksida.

Dengan uap air bertekanan (Autoklav). Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav :1. harus ditunggu selama bekerja2. Hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur

dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah).

Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi).

Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah.

Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain- lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer. Prinsip kerjanya yaitu alat- alat yang ingin disterilkan dibungkus dalam kertas kemudian dimasukkan dalam oven lalu ditutup. Setelah itu mengaktifkan tombol power dan mengatur suhu yang diinginkan. Temperatur yang digunakan untuk alat ini umumnya 1800 C selama 2 jam.

|

Page 10: Laporan Praktikum Instrumentasi i

b. Bentuk dan fungsi :

Autoklap

oven

Fungsi oven : alat yang berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, selain fungsi- fungsi diatas oven  biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik, dapat pula digunakan untuk kadar air.

Fungsi dari bagian-bagian oven yaitu:

1. Temperatur berfungsi sebagai pengatur suhu yang ada di dalam oven.2. Rak oven berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan atau alat yang akan d

sterilisasi.3. Pintu oven berfungsi sebagai pembuka dan penutup oven.4. Aluminium voil, berfungsi sebagai media yang digunakan untuk membungkus alat

dan bahan yang akan di sterilkan di dalam alat sterilisasi, serta menjaga dan melindungi bahan yang ada didalam gelas reaksi agar tidak terkontaminasi.

Fungsi autoklap :Untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.

2. KEGUNAAN OVEN & AUTOKLAP DALAM BIDANG KESEHATANUntuk sterilisasi cara kering pada suhu 160oC-180o C selama 1-2 jam untuk

peralatan gelas. Digunakan untuk sterilisasi langsung bahan atau alat yang infeksius dengan menggunakan tekanan uap pada temperatur tinggi, dengan waktu tertentu.

3. PROSEDURa. Prosedur penggunaan oven :

1. Menghidupkan oven terlebih dahulu.2. Mengatur temperatur sampai dengan yang diinginkan 160o C- 180oC selama 1

– 2 jam.

|

Page 11: Laporan Praktikum Instrumentasi i

3. Membungkus alat-alat yang akan disterilisasikan menggunakan  kertas alumunium.

4. Memasukan alat tersebut kedalam oven yang telah diatur.5. Meletakkan alat tersebut diatas rak-rak yang telah tersedia.6. Setelah selesai sterilisasi pemanasan di hentikan dan alat-alat dibiarkan

mendinginb. Prosedur perawatan

1. Oven harus selalu dalam keadaan bersih.2. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan.3. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum

dibersihkan.4. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air

panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

5. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian elemen pemanas.

6. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka.7. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini

menimbulkan panas dalam oven berkurang.8. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven.9. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik, segera cabut

steker dari stopkontak. 10. Tidak boleh ada uap11. Lubang yang ada di atas oven harus dalam keadaan tertutup ketika di matikan

c. Prosedur kalibrasiKarena oven media pemanas nya dengan udara, sehingga panas nya

menyebar, oleh karena itu hanya dibutuhkan 1 termometer saja untuk pengkalibrasian nya.

d. Prosedur penggunaan autoklap :1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika

air  kurang dari batas yg ditentukan,maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.

2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup harus dikendorkan.

3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.

4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.

5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman

|

Page 12: Laporan Praktikum Instrumentasi i

ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

e. Prosedur PerawatanApabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di

dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

f. Prosedur Kalibrasi1) Autoclave Indicator Tape

Cara :a) Rekatkan indicator tape secara melingkar pada kemasan yang akan

disterilisasi. Pada Otoklaf yang besar, kemasan diletakkan pada bagian atas dan bagian bawah otoklaf.

b) Atur suhu, waktu dan tekananc) Hidupkan otoklafd) Setelah selesai, baca indicator tape dengan melihat perubahan warna yang

terjadi pada garis-garis diagonal. Bila proses sterilisasi berjalan dengan baik, garis-garis diagonal berubah warna dari putih menjadi coklat kehitam-hitaman.

2) Bacillus stearothermophilusCara :

a) Masukkan Bacillus stearothermophilus dalam bentuk liofilisasi dalam otoklaf

b) Atur suhu, waktu dan tekananc) Hidupkan otoklafd) Setelah selesai, ambil Bacillus stearothermophilus dan tanam pada agar

darah (Bloodagar) dan inkubasi pada suhu 40S-60S C selama 24-48 jam e) Proses sterilisasi berjalan baik bila tidak ada pertumbuhan Bacillus

stearothermophilus4. DAFTAR PUSTAKA

1) Arnisparida’s blog http://arnisfarida.wordpress.com/2010/02/16/oven-alat-laboratorium/ di akses tanggal 01 januari 2013

2) http://danang-kurang-kerjaan.blogspot.com/2011/05/mikrobiologi.html diakses tanggal 26 Desember 2012

3) http://fatmanuritalamanaku.blogspot.com/2012/04/teknik-laboratorium- operasional-alat.html diakses tanggal 07 Januari 2013

4) Muslim, analis. (2011). Autoklaf. [online]. Tersedia : http://analismuslim.blogspot.com/2011/11/autoklaf.html. [Desember 2012]

|

Page 13: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Part 4:WATER BATH (PENANGAS AIR)1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangWaterbath adalah suatu alat yang memanfaatkan heater sebagai komponen

utamanya dan termostat sebagai komponen utama kontrol sistemnya.Mirip dengan Heating Block, Water Baths juga digunakan untuk keperluan inkubasi dan lain-lain, atau bahkan bisa menggantikan heating block.Bedanya hanya ada media berupa air untuk pemanasan.¨Suatu alat yang berfungsi untuk memanaskan air yang berguna untuk menjaga kestabilan suhu dari cairan yang ada dalam tabung reaksi alat ini tidak di lengkapi dengan Fuse, sehingga kurang aman.

Prinsip dari waterbath adalah Pada saat saklar digeser pada posisi on, maka arus listrik dari sumber akan memberi suplly listrik pada heater. Heater yang diberi arus listrik akan memberikan panas pada alat, suhu semakin tinggi. Sensor thermostat yang ditempatkan di daerah pemanasan pada waterbath akan ikut menjadi panas dan memuaikan cairan dalam sensor tersebut. Pada derajat suhu tertentu, dimana pemuaian dari cairan sensor cukup tinggi, maka bertambahnya volume cairan sensor ini akan memberikan tekanan pada kontaktor thermostat sehingga kontaktor terbuka. Dengan tebukanya kontaktor thermostat , heater tidak mendapatkan suplly arus. Suhu berangsur-angsur turun, tekanan pada sensor thermostat kembali turun sehingga kontaktor kembali tertutup. Terjadi pemanasan kembali. Dan Waterbath merupakan alat pemanas  yang menggunakan heater kering. Heater ini dikontrol menggunakan sebuah thermostat.

a) Bentuk

b) FungsiWater bath dapatdigunakanuntuk :

1. Pemanasan pada suhurendah 300C sampai 1000C.2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi Water bath

menggunakan daya listrik yang rendah sehingga sangat ekonomis dan efisien. Pada laboratorium mikrobiologi, water bath digunakan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi. Secara sederhana alat ini menggunakan pemanas pada air yang dipanaskan dengan api maupun dengan listrik atau uap dari air.

2. KEGUNAAN WATER BATH DALAM BIDANG KESEHATANWaterbath adalah Oven atau bisa disebut juga Penangas air yang fungsi utamanya

adalah untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi. Serta digunakan untuk melebur basis, menguapkan ekstrak atau

|

Page 14: Laporan Praktikum Instrumentasi i

tingtur, pemanasan untuk mempercepat kelarutan.Waterbath ini juga termasuk kedalam kategori alat laboratorium.

3. PROSEDURa. Prosedur penggunaan

Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi ). Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik. Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.

b. Prosedur perawatanUntuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air

kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak, cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali

c. Prosedur kalibrasiPaling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), thermometer waterbath

harus dicek oleh petugas yang bertanggungjawab untuk hal ini atau seseorang yang diberitugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan thermometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu  yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.

Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang ditunjukkan oleh thermometer pada alat, harus ditentukan factor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasi kan pada buku alat.

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Pembahasan

Kalibarasi water bath yaitu dengan di menggunakan 5 termometer yaitu diukur suhunya dari LIMA tempat kanan atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah dan bagian tengah pada suhu 37°C.

Hasil pengukuran :

Tempat Suhu

Kanan atas 37.02°C

Kanan bawah

37.03°C

Kiri atas 36.09°C

Kiri bawah 36.01°C

Tengah 36.01°C

|

Page 15: Laporan Praktikum Instrumentasi i

b. KesimpulanWaterbath adalah Oven atau bisa disebut juga Penangas air yang fungsi

utamanya adalah untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi.

Dari hasil praktikum waterbath masih dapat digunakan, dan perlu dilakukan perawatan dan pengecekan secara berkala.

5. DAFTAR PUSTAKA1. Analis muslim (2011) waterbath-penangas air. (online).

Tersedia:http://analismuslim.blogspot.com/2011/12/waterbath-penangas-air.html(desember 2012)

2. Mikrobiologi dasar (2011) alat-alat dalam laboratorium mikrobiologi. (online). Tersedia: http://ekmon-saurus.blogspot.com/2011/07/bab-1-alat-alat-dalam-laboratorium.html (desember 2012)

3. Rekayasa alat laboratorium (2011) waterbath. (online). Tersedia : http://rekayasaalatlab.wordpress.com/2011/06/20/waterbath/ (desember 2012)

|

Page 16: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Part 5:pH METER1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangpH meter adalah alat ukur elektronik yang digunakan untuk mengukur kadar

pH (keasaman atau alkalinitas) dari sebuah cairan (meski probe khusus kadang digunakan untuk mengukur kadar pH zat setengah padat). Umumnya pH meter terdiri dari probe pengukur khusus (elektroda kaca) yang terhubung dengan meter elektronik yang mengukur dan menampilkan hasil pembacaan pH.

b. SejarahSejarah pengukuran pH suatu larutan dengan menggunakan pH meter sistem

elektrik dimulai pada tahun 1906 ketika Max Cremer dalam sebuah penelitiannya menemukan adanya interaksi dari aktivitas ion hidrogen yang dihubungkan dengan suatu sel akan menghasilkan tegangan listrik. Dia menggunakan gelembung kaca yang tipis yang diisi dengan suatu larutan dan dimasukan kedalam larutan yang lain dan ternyata menghasilkan tegangan listrik. Gagasan ini kemudian dikembangkan oleh Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz yang menemukan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut merupakan suatu fungsi logaritmisi.

pH meter untuk penggunaan komersial pertama kali diproduksi oleh Radiometer pada tahun 1936 di Denmark dan Arnold Orville Beckman dari Amerika Serikat. Penemuan tersebut dilakukan ketika Beckman menjadi asisten professor kimia di California Institute of Technology, dia mengatakan untuk mendapatkan metoda yang cepat dan akurat untuk pengukuran asam dari jus lemon yang diproduksi oleh California Fruit Growers Exchange (Sunkist). Hasil penemuannya tersebut membawa dia untuk mendirikan Beckman Instruments Company (sekarang Beckman Coulter).

c. Bentuk

d. FungsiSementara pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat

tingkat keasaman atau juga kebasaan (alkali) yang terkandung dalam suatu zat. Skala pH yang diukur oleh alat ukur pH meter dimulai dari nol hingga 14.

2. KEGUNAAN pH METER DALAM BIDANG KESEHATANUntuk mengukur derajat tingkat keasaman atau pun kebasaan (alkali)yang

terkandung dalam suatu zat. Biasanya pH meter sering di gunakan dalam analisis kimia kuantitatif.

3. PROSEDURa. Prosedur penggunaan

|

Page 17: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Setelah pH meter dikalibrasi maka pH meter tersebut sudah siap digunakan. Biasanya kalibrasi disarankan dilakukan setiap 1 kali sehari sebelum digunakan.

Cara pengukurannya adalah sebagai berikut:1. Siapkan sampel larutan yang akan di check pH-nya.2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama

dengan suhu ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20°C maka pengukuran pun dilakukan pada suhu 20°C.

3. Buka penutup plastic elektroda, bilas dengan air DI dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu.

4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.6. Tekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan

HOLD yang kelap kelip.7. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap-kelip.8. Nilai pH yang ditunjukan pada layar adalah nilai pH larutan yang di check.9. Matikan pH meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF.b. Prosedur perawatan

pH meter harus dilakukan perawatan berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut. Pemeliharaannya meliputi :

1) Batere, penggantian batere dilakukan jika pada layar muncul tulisan low battery.2) Elektroda, pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal satu

minggu satu kali. Pembersihannya menggunakan larutan HCL 0.1N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit, kemudian dibersihkan dengan air DI.

3) Penyimpanan, ketika tidak dipakai, elektroda terutama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunkan air DI. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membrane gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.

4) Suhu penyimpan. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.

c. Prosedur KalibrasiUrutan kerja kalibrasi pH meter adalah :

1) Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 42) Buka penutup plastic elektroda3) Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan

menggunakan kertas tisu4) Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.5) Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 76) Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny7) Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah8) Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti

berkedip9) Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI beberapa

kali dan keringkan dengan kertas tisu10) Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 411) Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny

|

Page 18: Laporan Praktikum Instrumentasi i

12) Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah13) Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti

berkedip14) Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa

kali dan keringkan dengan kertas tisu15) Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan pH

meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 416) pH meter telah siap digunakan.

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Pembahasan

Kalibrasi pH meter mengugkanan pH 4 dan pH 7. Dilakukan 3 kali pengulangan. Dan di catat hasilnya.

Data Pengamatan :

NO pH 7 pH 4

1 6,95 3,72

2 6,96 3,79

pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu agar hasil pengukuran dapat dipertanggungjawabkan, tujuannya agar dapat mengetahui apakah pH meter tersebut masih layak digunakan atau tidak.

pH meter dikalibrasi dengan cara memasukkan elektroda ke dalam larutan kalibrasi yaitu larutan yang mewakili pH asam (misal pH = 4), pH netral ( pH = 7 ) dan pH basa (misal pH = 9). Cara mengkalibrasi pH meter adalah dengan memasukkan elektroda ke dalam larutan asam yang sudah diketahui pHnya, misalkan pada larutan pH 4 kemudian set pada pH 4, lalu bilas elektroda dengan aquadest dan keringkan dengan tissue, lalu lakukan hal yang sama pada larutan pH 7 lalu set pada pH 7. Alat pH meter sudah siap digunakan dan jangan dimatikan bila sudah mengukur sampel karena bila dimatikan alat harus dikalibrasi ulang.

b. KesimpulanJadi pH meter adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur derajat pH

keasaman. Prinsip kerja dari pH meter itu sendiri yaitu semakin banyak electron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitupun sebaliknya , karena batang pada Ph meter berisi larutan elektrolit lemah. Dan pH meter juga banyak di gunakan dalam analisis kimia kuantitatif.

5. DAFTAR PUSTAKA1. Berbagi pengetahuan (2012) Fungsi pH Meter . (online). Tersedia :

http://ilmubawang.blogspot.com/2012/03/fungsi-ph-meter.html (desember 2012).2. Sabas medical Nusantara (2009) PH Meter. (online). Tersedia :

http://www.alatlaboratory.com/2009/10/ph-meter.html (desember 2012)3. Teknologi kita (2009) pH Meter. (online). Tersedia : http://cahya-

teknologikita.blogspot.com/2009/12/ph-meter.html (desember 2012).

Part 6:SPEKTOFOTOMETER, FOTOMETER & MIKROPIPET1. PENDAHULUAN

|

Page 19: Laporan Praktikum Instrumentasi i

a. Latar BelakangSpektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu

sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak lansung cahaya yang diabsorbsi (Ia), jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk.

Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang monokromatis, merupakan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang bebar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun tersusun dari spektrumtampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. (Khopkar SM 1990).

Pada saat memindahkan sampel kita memerlukan sebuah pipet. Secara umum, pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki. Dan dalam bidang biotek, para peneliti lebih sering menggunakan Mikropipet. Istilah Mikropipet digunakan karena pipet tersebut digunakan untuk memipet cairan berukuran kurang lebih atau sama dengan 1000 ul (1 ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml dikenal dengan istilah Makropipet. Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai ukurannya, yaitu P1000, P200, dan P20.

b. Sejarah1) Spektrofotometer

Spektrofotometer pertama diciptakan pada tahun 1920 oleh Gordon Dobson untuk mengukur jumlah ozon. Kini terdapat kurang lebih 80 jenis alat ini untuk digunakan di seluruh dunia dalam mengukur jumlah ozon. Spektrofotometer Dobson mengukur ozon dengan membandingkan jumlah penyinaran pada jarak dua UV. Satu jarak gelombang terlacak kuat dengan ozon manakala yang satu lagi tidak. Perbedaan antara jumlah dua sinar secara langsung berhubungan dengan jumlah ozon.

c. Bentuk1) Spektrofotometer UV-Vis

|

Page 20: Laporan Praktikum Instrumentasi i

a) Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis1. Sumber cahaya, Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran

radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :

a) Lampu Tungsten (Wolfram)Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk

lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam pemakaian.

b) Lampu DeuteriumLampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy

radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

2. MonokromatorMonokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi

cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian - bagian monokromator, yaitu :

a) Prisma : Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

b) Grating (kisi difraksi) : Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.

c) Celah optis : Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.

d) Filter : Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.

e) Kompartemen sampelKompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Pada spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai tempat untuk menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko. Sementara pada spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.

|

Page 21: Laporan Praktikum Instrumentasi i

f) DetektorDetektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer).

g) Visual displayMerupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.

2) Bentuk Fotometer

Photometer 4010Fotometer terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a) Selang aspirator : berfungsi sebagai penghisap larutan yang akan diukurb) Pompa peristatik : berfungsi untuk menyedot sampel yang berasal dari kuvet ke

saluran pembuangan3) Bentuk mikropipet

Jenis-jenis Mikropipeta) adjustable volume pipette : mikropipet yg dapat diatur volume pengambilannya,

antara 1µl sampai 20 µlb) fixed volume pipette : mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia

satu pilihan volume. misalnya mikropipet 5 µl4) Fungsi

a. Spektrofotometer : untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.

b. Fotometer : Fotometer merupakan peralatan dasar di laboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan.

c. Mikropipet : digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki.

|

Page 22: Laporan Praktikum Instrumentasi i

2. KEGUNAAN DALAM BIDANG KESEHATANa. Spektrofotometer : untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel

sebagai fungsi panjang gelombang.b. Fotometer : Penggunaan fotometer lebih sering digunakan untuk kebutuhan

laboratorium klinis (analisa darah).c. Mikropipet : Untuk memipet spesimen sevolume tertentu secara teliti

3. PROSEDURA. Spektrofotometer :

1) Prosedur KerjaCahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat

polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.

2) Cara Perawatan dan Penyimpanan Alata. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.b. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena

cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.c. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja

yang permanen.d. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.e. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.f. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

Hal-hal yang harus diperhatikan :a. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna.

Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV.

b. Panjang gelombang maksimum.Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang

mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.

c. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban.

|

Page 23: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.

Kalibrasi panjang gelombang :1) menggunakan filter gelas holium oksida yang mempunyai panjang gelombang

acuan (nm) :

2) pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara)

3) Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang gelombang acuan.

Kalibrasi Absorbans :1) Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat

(larutan A)2) Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat

(larutan B)3) buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan

hasilnya dengan data acuan (+ 2%)B. Fotometer :

1) Prinsip KerjaPrinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat

interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya. Kebanyakan photometers mendeteksi cahaya dengan photoresistors, dioda atau photomultipliers. Untuk menganalisis cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui monokromator penentuan ditentukan panjang gelombang atau untuk analisis terhadap distribusi spektrum cahaya.

2) Cara Pengoprasian AlatDipastikan kuvet telah terpasang dan pompa peristaltik telah dilingkari

selang. Kabel dihubungkan dengan arus listrik 220 V. Tombol On/Off ditekan untuk menghidupkan alat dan diamkan 10 menit untuk warming up. Sampel disedot dengan menekan tombol aspirator. Metode yang digunakan dipilih pada touch screen. Semua pengaturan yang kemudian diatur. Semua pengaturan yang digunakan diatur. Hasil analisis dicetak dan sampel yang telah diuji dibuang. Selang dari pompa peristaltik dilepas. Alat dibilas dengan aquabides sebanyak 10 kali dan desinfektan 10%. Sisa buangan dikeluarkan dengan mengalirkan udara. Selang dilepas dari pompa, alat dibersihkan dengan menggunakan tisue, tekan tombol On/Off untuk mematikan alat. Kabel dilepas dari sumber arus. Tutp alat agar tidak terkena debu.

|

Page 24: Laporan Praktikum Instrumentasi i

3) Cara Perawatan dan Penyimpanan AlatSetiap sesudah digunakan dibilas dengan aquabides serta dihindari dari

pelarut yang bersifat korosif. Lampu halogen dimatikan setiap setelah digunakan. Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen, alkohol dan air atau menggunakan sodium hipoklorit.

Perawatan alat dilakukan dengan cara alat disimpan pada meja permanen. Tujuannya adalah agar alat tidak terkena guncangan dan mengurangi efektivitas kerja alat. Alat disimpan di tempat yang bersih, tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan hindari kontak atau berdekatan dengan alat yang mengeluarkan gelombang magnetik seperti TV, radio dan handphone.

C. Mikropipet :1) Cara Penggunaan :

a. Sebelum digunakan Thumb knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.

b. Masukan tip bersih kedalam Nozzle/ujung mikropipet.c. Tekan Thumb knob sampai hambatan pertama/first stop, jangan ditekan lebih

kedalam lagi.d. Masukkan tip kedalam cairan sedalam 3-4mm.e. Tahan pipet dalam posisi vertical kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob

maka cairan akan masuk kedalam tip.f. Pindahkan ujung tip ke dalam penampung yang diinginkan.g. Tekan Thum Knob sampai hambatan kedua/second stop atau tekan semaksimal

mungkin maka semua cairan akan keluar dari tip.h. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip

akan terdorong dengan sendirinya, atau menggunakann alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

2) Cara pemipetan ada 2 :a. Forward (1,2)

1. Tekan penyedot hingga batas pertama2. Masukkan tip kedalam cairan sampel3. Tahan pipet dalam posisi vertikal4. Lepaskan dari tubeknob maka cairan akan masuk ke tip5. Tunggu beberapa saat untuk memastikan seluruh sampel yang d sedot sudah

mengisi tip, dan bersihkan cairan yang menempel pada dinding luar tip dengan tissue

6. Pindahkan tip kedalam tempat penampung yang diinginkan dengan menyentuh tip kedinding wadah penempung sampel dan tekan penyedot pada pembatas pertama, kemudian tekan lagi sampai pembatas kedua untuk mengelarkan sisa cairan

7. Jika ingin melepas tip putar tuknob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan mendorong keluar dengan sendirinya atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong keluar tip.

b. Reverse (2,1)1. tekan penyedot hingga batas kedua2. masukkan tip ke dalam cairan sampel3. tahan pipet dalam posisi vertikal

|

Page 25: Laporan Praktikum Instrumentasi i

4. lepaskan dari tubknob maka cairan akan masuk ke tip5. tunggu beberapa saat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah

mengisi tip dan bersihkan cairan yang menempel pada dinding luar tip dengan tissue secara perlahan

6. pindahkan tip kedalam penampung (tabung reaksi) dengan menyentuh tip pada wadah penampung (tabung reaksi)

7. tekan penyedot sampai batas pertama8. ketika ada sisa dalam tip maka bilas tip dengan memasukkan tip kedalam

tabung reaksi kemudian tekan bolak-balik sampai larutan didalam tip benar-benar bersih

9. lepas tip dengan menekan tombol sebelah kiri10. masukkan tip kedalam aquadet yang ada dalam gelas kimia.

3) Perawatana) mengecek secara rutin kondisi mikro piipet, periksa adakah komponen yang

rusakb) bersihkan mikro pipet setiap sesudah dan sebelum penggunaan dengan alkohol,

atau cairan khusus pembersih mikropipet.c) Mensterilkan komponen-komponen mikropipet yang dapat disterilkan (dengan

autoklav atau penyinaran UV)d) Jika terdapat tekanan atau kerusakan dan kejanggalan, segera periksa kondisi

mikropipet kemanufakturer atau agen penjualnya.4) Penyimpanan/Pemeliharaan :

Disimpan dalam lemari Rak (shelves)4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pembahasan1) Spektrofotometer :

Mencari panjang gelombang maximum suatu larutan.Kuvet 1 : pelarut (blangko)Kuvet 2 : larutan yang akan di ukur panjang gelombangnyaKuvet 3 : larutan yang akan di ukur panjang gelombangnya

Hasil :

No. Panjang gelomban

g

Absorbance I

Absorbance II

1. 300 2.050 2.050

2. 320 1.962 1.962

3. 340 1.882 1.880

4. 360 1.488 1.488

5. 380 1.573 1.573

6. 400 1.786 1.786

|

Page 26: Laporan Praktikum Instrumentasi i

7. 420 1.894 1.894

8. 440 1.868 1.851

9. 460 1.962 1.962

2) Photometer 4010 :Pemeriksaan Albumin (metode BCG)

a. Prinsip : Albumin di tambah BCB (pH 4,2) menghassilkan albuin BCG komplek, intensitas warna biru – hijau sebanding engan konsentrasi albumin dan dapat ditentukan secara fotometri.

b. Cara kerja :1. Pipetkan kedalam tabung reaksi

Sampel

Standar

Blangko

Sampel

10 µ - -

Standar

- 10 µ -

Blangko

1000 µ

1000 µ

1000 µ

2. Campur , inkubasi5 menit dengan suhu 37° C3. Dibaca pada panjang gelombang (λ) 546, yaitu :

a) Larutan blangko terlebih dahulu, tekan zerob) Kemudian larutan sampel, tekan result. Catat hasil yang terbaca.

c. Perhitungan|sampel||Standar|

Xkonsentrasistandar

*Absorban standar 0,642*konsentrasi standar 5

a. Kelompok I : Absorban 0,540

= 0,5400,642

X 5 = 4,205 gr/dL

b. Kelompok II : Absorban 0,598

= 0,5980,642

X 5 = 4,657 gr/dL

|

Page 27: Laporan Praktikum Instrumentasi i

c. Kelompok III : Absorban 0,478

= 0,4780,642

X 5 = 3,723 gr/dL

d. Kelompok IV : Absorban 0,96

= 0,96

0,642 X 5 = 7,726 gr/dL

3) MikropipetKalibrasi mikropipet 500 µ yaitu dengan cara :

Diambil aquadest dengan mikropipet, aquadest disimpan di kaca arloji kemudian ditimbang menggunakan neraca analitik dan dicatat hasilnya (dilakukan sebnyak 5 x). Dengan persamaan 500µ = 0.5 gr, 1000µ = 1gr.

Hasil :

No. Mikropipet Berat Aquadest

1. 500µ 0.5380

2. 500µ 0.5027

3. 500µ 0.5528

4. 500µ 0.4928

5. 500µ 0.5047

b. KesimpulanSpektofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur konsentrasi

suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut mengabsorpsi berkas sinar atau senyawa. Percobaan ini mempraktikan cara menggunakan spektrofotometer untuk mencari panjang gelombang maximum, hasil yang dapat yaitu pada panjang gelombang max 460 absorbasi memiliki nial max yaitu 1.962.

Fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang diabsorpsikan. Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampel secara teliti.

5. DAFTAR PUSTAKA1) gettol_blogspot(2011).cara menggunakan mikropipet.[online].tersedia :

http://gettol.blogspot.com/2011/06/cara-menggunakan-mikropipet.html [desember 2012]

2) Pangestu_ayu(2011).fotometer dan polarimeter.[online].tersedia : http://pangestu-ayupangestu.blogspot.com/2011/12/fotometer-dan-polarimeter.html [desember 2012]

|

Page 28: Laporan Praktikum Instrumentasi i

3) Pangestu_ayu(2011).spektrofotometer uv/vis.[online].tersedia : http://pangestu-ayupangestu.blogspot.com/2011/12/spektrofotometer-uv-vis-dan.html [desember 2012]

4) kesesuaian(2011).peralatan laboratorium kimia.[online].tersedia : http://kesesuaian.blogspot.com/2011/06/peralatan-laboratorium-kimia.html [desember 2012]

Part 7:INKUBATOR1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangInkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu

yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.Inkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan organisme guna tujuan tertentu. Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme I pada suhu rendah. Inkubator biasanya hanya dapat diatur di atas suhu kamar, sedangkan cooled inkubator dapat diatur baik pada suhu di bawah maupun diatas suhu kamar. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat.

b. Bagian-bagian dan fungsi alatBagian-bagian dari inkubator adalah:

|

Page 29: Laporan Praktikum Instrumentasi i

1) Pintu inkubator2) Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu yang diperlukan3) Rak inkubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yang akan di inkubator

Fungsi inkubator :

Alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol, tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.

2. KEGUNAAN INKUBATOR DALAM BIDANG KESEHATANInkubator biasa nya digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Dalam

laboratorium mikrobiologi biasanya mempunyai minimal 2 inkubator, satu untuk bakteri dan satu lagi untuk jamur dan kapang.

3. PROSEDURa. Prosedur penggunaan :

1. Nyalakanincubatordenganmenekantombol ON2. Set temperature sesuaidengankeinginan3. Masukan thermometer kedalamuntukmengetahuikestabillansuhu4. Diamkanselama 1 hari5. Jikasuhusudahstabilartinya incubator siap di pakai.

c. Prosedur perawatan :1. Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum

dibersihkan.2. Bersihkansecararutin, denganmenggunakan lap

keringtiapbagiansepertidindingdalam, kacadalamdanbagianlainnya.Lakukantiapseminggusekaliataujika incubator dalamkeadaankotor.

d. Kalibrasi Dalamkalibrasiincubatorkarenamedianyaudaramakacukupdenganpengkalibrasianmenggunakan 1 (satu) thermometer samahalnyadengankalibrasi oven.

e. DAFTAR PUSTAKA1) http://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alat-alat-

laboratorium-mikrobiologi/Ami Dahlia diakses tanggal 26 desember 20122) http://danang-kurang-kerjaan.blogspot.com/2011/05/mikrobiologi.html diakses

tanggal 26 Desember 2012

|

Page 30: Laporan Praktikum Instrumentasi i

3) Anonim. 2009. Pengenalan Alat Laboratorium dan Fungsinya.www.list-wordpress.com/alat-alat laboratorium-fungsi-prinsip kerja.html . Diaksespada tanggal 26 Desember 2012.

Part 8:

LAMINAR AIR FLOW

1. PENDAHULUANa. Latar Belakang

Penyinaran (radiasi, Laminar Air Flow). Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk bagian dari spkterum elektromagnetik, misalnya : sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar x dan juga sinar katoda elektro kecepatan tinggi. Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Lampu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi. Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan, misalnya di kamar bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran permukaan.

Sinar x mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan sinar ultraviolet. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan. Sinar katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang yang telah dibungkus.

b. Bentuk

|

Page 31: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Laminar Air Flow

Fungsi laminar air flowLaminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan

secara eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.

2. KEGUNAAN LAMINAR AIR FLOW DALAM BIDANG KESEHATANAlat ini digunakan dalam teknik sterilisasi radiasi. Biasanya terdapat pada

laboratorium mikrobiologi, alat ini terletak khusus dalam satu ruang yang disebut ruang steril. Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilkan udara di tempat kerja sehingga kegiatan yang  berkaitan dengan pemindahan dan pengairan mikroba dapat dilakukan disekitar laminar air flow.

3. PROSEDURa) Prosedur penggunaan

1) Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja.

2) Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.3) Nyalakan lampu neon dan blower.4) Biarkan selama 5 menit.5) Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.6) Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang

cocok dan biarkan menguap.7) Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)

karena memperbesar resiko kontaminan.8) Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke LAF/BSC sedemikian rupa

sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.9) Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi

gunakan yang berbahan bakar gas.10)  Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu olehaktivitas

kerja.11)  Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari

BSC12) Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap

lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.13) Matikan lampu neon dan blower.

b) Prosedur PerawatanApabila Laminar Air Flow selesai dipergunakan, untuk langkah perawatannya yaitu antara lain :

|

Page 32: Laporan Praktikum Instrumentasi i

1) Membersihkan semua sisa potongan eksplan dengan tissue.2)  Bakarlah (pisau scalpel, pinset) dengan menyemprotkan terlebih dahulu

dengan alkohol 95% dan tempatkan kembali dalam keadaan siap pakai.3) Matikan blower dengan memijit tombol “off”.4) Semprotkan ruang kerja dengan alkohol.5) Tutup kembali pintu Laminar Air Flow.6) Matikan lampu TL.7) Nyalakan kembali lampu UV,

4. DAFTAR PUSTAKA1) Natuna_myblog (2012) . Laminar Air Flow (LAF). [online].

Tersedia:http://mysainsnatuna.blogspot.com/2012/01/laminar-air-flor-laf.html. [Desember 2012]

2) LFE Manufaktur (30 Maret 2007). Lampiran: Contoh Laporan Kalibrasi. [online]. Tersedia: http://www.nist.gov/calibrations/upload/sp250-80-2.pdf [Januari 2013]

Part 9:

NERACA

1. PENDAHULUANa. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang

|

Page 33: Laporan Praktikum Instrumentasi i

ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauhberbeda.

b. Bentuk1) Neraca Analitis Dua Lengan

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 .

2) Neraca Ohaus/Neraca Teknik

Kapasitas: 311 g, pan tunggal bahan stainless steel, ketelitian 10 mg. Bahan : Die-casting. Tipe: tiga lengan. cast aluminium body and beam, stainless steal pan and bow.

3) Neraca Analitik

c. FungsiUntuk menimbang massa suatu zat. Neraca dengan tingkat ketelitian tinggi,

mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g.2. KEGUAAN NERACA DALAM BIDANG KESEHATAN

Untuk menimbang specimen yang akan di teliti , dan biasanya menggunakan neraca analitik karena memiliki ketelitian yang tinggi.

3. PROSEDURa. Perawatan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan

|

Page 34: Laporan Praktikum Instrumentasi i

dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakananaktimbangan.

b. Penggunaan1) Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:

Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.2) Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).3) Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.4) Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan

tersebut.5) Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit,

karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.c. Kalibrasi

PengontrolanTimbangan/Neraca:Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Pembahasan

Pengkalibrasian neraca dilakukan dengan menimbang anak timbangan 10 gr yang sudah terkalibrasi, pada ke lima bagian dari neraca. Dihitung standar deviasinya :

SD=√¿¿¿

Dengan hasil :

Neraca Penimbangan x1−x ¿

Tengah

10 gr 0.01 0.0001

Atas 10.02 gr 0.02 0.0004

Bawah 10.01 gr 0.01 0.0001

Kanan 10 gr 0 0

Kiri 10.02 gr 0.02 0.0004

x 10.01 - 0.001

|

Page 35: Laporan Praktikum Instrumentasi i

SD 0.01581

b. Kesimpulan Dari hasil praktikum untuk pengkalibrasian neraca. Neraca masih dapat digunakan .

5. DAFTAR PUSTAKA1) Halim’s blog (2009).Neraca Analitik. [online]. Tersedia:

http://bipasil.blogspot.com/2009/10/neraca-analitik.html [Januari 2013]

Part 10:

LEMARI ASAM / FUME HOOD1. PENDAHULUAN

a. Latar BelakangLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti

melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja yang sangat mahal. Semua kejadian ataupun kecelakaan di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.

Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.

Untuk menghindari percikan zat zat berbahaya saat melakukukan reaksi-reaksi yang menghasilkan gas atau bahan kimia lain yang berbahaya maka di oerlukan penggunaan lemari asam.

b. Bentuk

|

Page 36: Laporan Praktikum Instrumentasi i

c. FungsiTempat yang digunakan untuk mereaksikan berbagai jenis reaksi kimia,

terutama dalam mereaksikan zat-zat yang berbahaya, beracun, maupun dalam mereaksikan zat-zat yang menghasilkan zat lain yang mengeluarkan gas berbahaya, hingga percikan api.

2. KEGUNAAN LEMARI ASAM DALAM BIDNAG KESEHATANAlat laboratorium yang berguna untuk mengontrol paparan dari uap bahan

kimia yang bersifat mudah terbakar atau toksik, gas gas yang kemungkinan ada dan tercipta serta aerosol. Alat ini merupakan metoda utama untuk mengontrol hal hal tersebut.

3. PROSEDURa. Perawatan

Untuk menjaga keamanan pada saat menggunakan lemari asam kita harus menjaga kebersihan lemari asam itu sendiri, baik dari debu, tumpahan zat dan sebagainya. Untuk tumpahan zat, dapat kita lakukan pembersihan dengan cara sebagai berikut:

1) Periksa kebersihan lemari asam2) Apabila ada tumpahan zat, amati jenis pereaksi (asam / basa)3) Periksalah menggunakan kertas lakmus4) Gunakan penetral:

a) Jika tumpahan asam, maka larutan penetralnya adalah natrium karbonatb) Jika tumpahan basa, maka larutan penetralnya adalah ammonium klorida

5) Lalu encerkan dengan air, dan lap.4. DAFTAR PUSTAKA

1) Salma rubiani (12 juni 2012). dasar teori membersihkan lemari asam. [online]. Tersedia: http://salmarbani.blogspot.com/2012/06/dasar-teori-membersihkan-lemari-asam.html[januari 2013]

|

Page 37: Laporan Praktikum Instrumentasi i

Part 11:

TERMOMETER1. PENDAHULUAN

a. Latar belakangSuhu termasuk suatu besaran pokok. Suhu dapat didefinisikan sebagal

besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dingin suatu benda.Untuk menentukan suhu suatu benda tidak dapat kita gunakan perasaan dengan panca indera (peraba tangan) maka diperlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dan nienyatakannya dengan tangan, sebagai alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

Termometer dibuat berdasarkan prinsip perubahan volume. Termometer yang tabungnya diisi dengan raksa kita sebut terrnometer raksa, sedangkan termometer yang diisi dengan alkohol disebut termometer alkohol.

b. SejarahIstilah thermometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahan dan

meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja thermometer ada bermacam-macam, yang paling umumdigunakan adalah termometer air raksa.Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya.Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhudapatdiukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata thermometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur

c. Jenis-Jenis termometerThermometer memiliki keragaman bentuk dan jenis, tergantung dari jenis

skalanya, bahan yang akan diukur, dsb. Secara umum, thermometer dapat kita golongkan menurut :

Menururt skalanyaa) Thermometer berskala Reamur; titikbeku : 0°R dantitikdidih : 80°Rb) Thermometer berskala Fahrenheit; titikbeku : 32°F dantitikdidih : 212°Fc) Thermometer berskala Kelvin; titikbeku : 273 K dantitikdidih : 373 Kd) Thermometer berskala celcius; titikbeku : 0°C dantitikdidih : 80°Ce) titikbeku :suhu dimana es mulai mencair dan titik didih adalah suhu dimana

seluruh bagian air menguap. Keduanya pada keadaan standar, yaitu pada tekanan 1 atm.

Menurut penggunaannya, dapat dibedakan menjadi :a) Thermometer ruangan,b) Thermometer badan,c) Thermometer rumputd) Thermometer apung,

|

Page 38: Laporan Praktikum Instrumentasi i

e) Thermometer Maksimumf) Thermometer minimum,dsb

Menurut zat pendeteksi panas,dapat dibedakan menjadi :a) Thermometer cair (liquid in-glass thermometer), pendeteksi panasnya adalah

zat cair yang berada di dalam tabung kaca . zat cair akan memuai atau menyusut secara teratur sesuai dengan suhu udara dan menunjukkan skala hasil pengukuran.

b) Thermometer digital, pendeteksipanasnyaadalah sensor yang bias mengirim sinyal elektrik mengenai suhu kemudian sinyal itu diubah menjadi tampilan digital pada layar dan menunjukkan suhu.

Menurut zat cair yang digunakan (untuk liquid in-glass thermometer), dapat dibedakan menjadi:a) Thermometer alkhoholb) Thermometer raksac) Thermometer campuran

d. FungsiTermometer maksimum berfungsi untuk mengukur suhu maksimum yang terjadi

dalam 1 hari dan diama di setiap jam 12:00 UTC atau jam 19:00 WIB.Hasil baca suhu maksimum harus lebih tinggi atau serendah-rendahnya sama dengan suhu udara hasil pembacaan dari termometer bola kering yang tertinggi pada hari yang bersangkutan.

Termometer minimum berfungsi mengukur suhu minimum yang terjadi dalam 1 hari dan diama tisetiap jam 00:00 UTC atau jam 07:00 WIB. Hasil baca suhu minimum harus lebih rendah atau setinggi-tinggi sama dengan suhu udara hasil pembacaan dari termometer bola kering yang terendah pada hari yang bersangkutan.

e. Bagian-Bagian

2. KEGUNAAN DALAM BIDANG KESEHATANTermometer adalah alat kedokteran yang dipergunakan untuk mengukur suhu

tubuh .Ada dua jenis thermometer yaitu thermometer raksa dan digital .Perbedaannya terletak pada alat pengukurnya.

Untuk termometer digital, jika suhu tubuh sudah di dapat maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi dengan sendirinya sedangkan thermometer raksa sendiri

|

Page 39: Laporan Praktikum Instrumentasi i

deteksinya memakan waktu yang lama, sehingga kurang efisien untuk dipergunakan. Ini salah satu alat yang wajib dimiliki dan tersimpan di kotak P3K Anda.

3. PROSEDURa. CaraMenggunakan

Karena thermometer yang paling sering digunakan adalah thermometer cair, maka kali ini akan kita bahas cara memakai thermometer cair. Pertama, tempelkan benda yang akan kita ukur dengan ujung thermometer yang berisi cairan thermometer. Jika kita akan mengukur suhu udara, sebagai contoh, cukup letakkan thermometer pada ruangan yang terlindung dari sinar matahari langsung.

Kemudian perhatikan gerakan zat cair dalam thermometer. Tunggu beberapa saat sampai cairan berhenti bergerak.Bacalah besaran skala yang terlihat tepat tegaklurus dengan thermometer.

Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai thermometer pecah karena benda yang diukur terlalu panas, sehingga berada diluar batas maksimal thermometer. Dalam mengukur suhu benda, pastikan tangan kita tidak menyentuh thermometer.Hal ini dapat mempengaruhi pembacaan akhir thermometer. Gunakan alat Bantu seperti penjepit kayu atau penjepit statis. Perlu diingat bahwa setelah mengukur benda panas, thermometer jangan langsung dipakai untuk mengukur benda bersuhu dingin. Hal ini untuk menecegah pecahnya thermometer akan perbedaan suhu yang cukup besar.

b. KalibrasiTermometer harus dikontrol dan dipelihara dengan baik agar menghasilkan

data dan pembacaan yang benar, maka harus ada pemeliharaan alat yaitu dengan pengawasan dan melakukan pengkalibrasian alat serta membandingkan nya dengan alat yang lain untuk mengetahui alat yang dipakai masih dapat digunakan atau tidak.

Alat yang diperlukana dalah Termometer terkalibrasi disertai sertifikat Uji Operasional, Semua alat pengukuran harus dikontrol pada saat pertama beroperasi dan sesudah digunakan paling sedikit satu kali pertahun dengan menggunakan thermometer terkalibrasi. Pengujian harus dilakukan paling sedikit dengan satu nilai pada rentang temperature dimana alat dioperasikan. Untuk pengukuran pada temperature kamar missal alat tersebut di cek pada 15 – 25c .suhu yang ditunjukan oleh masing_masing thermometer di cek oleh thermometer terkalibrasi, dimana thermometer-termometer tersebut dimasukkan kedalam lemari pendingin atau pemanas air (water bath), sampai temperature yang ditunjukkan oleh masing-masing thermometer stabil paling sedikit dalam satu menit.

Untuk pengukuran suhu udara dengan menggunakan termometer, hal berikut dianjurkan untuk memperlambat penunjukan suhu, tempelkan satau kapas /wool pada ujung thermometer dan biarkan thermometer kira-kira 1 (satu) jam untuk mencapai temperature di inginkan.

c. PerawatanAgar thermometer yang kita punya tahan lama, diperlukan perawatan khusus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:1) Perhatikan permukaan kaca thermometer. Setelah dipakai, segera bersihkan

kaca dari kotoran atau endapan yang mungkin menempel dengan kain, Usapkan kain tersebut secara perlahan.

|

Page 40: Laporan Praktikum Instrumentasi i

2) Segera simpan thermometer setelah dipakai dalam wadah penyimpanannya. Sebelum disimpan, sebaiknya thermometer didinginkan terlebih dahulu. Simpan thermometer pada lemari penyimpanan yang tertutup.

3) Periksa keadaan thermometer secara berkala, jangan sampai terjadi anomaly pada thermometer tersebut.

4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Pembahsan

Kalibrasi termometer yaitu degan menggunakan air yang dibekukan terlebih dahulu. Gunakan gelas yang suhunya tidak akan terpengaruh oleh suhu ruangan. Tambahkan air sampai menutupi indikator dari termometer dan tambahkan air yang sudah di bekukan tadi.

Aduk termometer selama 5 menit dan catat hasil pengkuranya. Kemudian dihitung nilai simpangannya, jika lebih dari niali simpangn yang ditentukan maka termometer perlu di lakukan kalibrasi ulang.

Pengkalibrasian ulang yaitu dengan cara menghapus semua skal termometer, kemudian bekukan termometer untuk mengetahui titik beku termometer setelah itu tandai titik beku. Dan panaskan termometer untuk mengetahiu titih didih termometer setelah itu tanda. Jarak dari titik beku dan titik didih di bagi dua, kemudian tinggal di buat skala baru.

Kemudian dihitung stanar deviasinya :SD=√¿¿¿

Hasil praktikum :

No Suhu x1−x ¿1 0.5 0.23 0.05292 0 0.27 0.07293 0 0.27 0.07294 0.5 0.23 0.05295 0.2 0.07 0.00496 0.5 0.23 0.05297 0.2 0.07 0.00498 0 0.27 0.07299 0 0.27 0.072910 0.5 0.23 0.0529

x 0.27 - 0.513

SD 0.171

b. Kesimpulan Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu suhu, baik

suhu tubuh atau untuk mengukur suhu suatu larutan. Termometer memiliki beberapa jenis diantaranya termometer air raksa, termometer alkohol dan lain sebagainya.

5. DAFTAR PUSTAKA

|

Page 41: Laporan Praktikum Instrumentasi i

1) Sejarah : http://ilhammawmaw.wordpress.com/2011/04/17/sejarah-termometer/Ilhamelectroboy April 17, 2011

2) Jenis-Jenis , Cara Menggunakan ,Perawatan, Kalibrasi : http://kamusmeteorology.blogspot.com/2011/08/thermometer.html meteorology instrumentMonday, August 1, 2011

3) Fungsi : http://metkliminstrumen.blogspot.com/2011/05/termometer-maksimum-minimum.html

Part 12:

ALAT GELAS

1. PENDAHULUANa) Latar belakang

Sebelum praktikum pilihlah alat-alat yang dibutuhkan selangkapnya sesuai dengan kapasitas, kegunaan, ketelitian yang diperlukan.

Ketelitian alat maupun kapasitasnya berbeda – beda, begitupun jenisnya. Pengukuran volume merupakan elemen mendasar dalam laboratorium analisis, karena terdapat banyak jenis analisa yang memerlukan pengenceran tertentu dan penambahan secara terkendali berbagai macam jumlah larutan yang telah disiapkan secara akurat. Untuk itu diperlukan alat pengukuran volume zat cair, salah satunya labu ukur.

b) Bentuk

|

Page 42: Laporan Praktikum Instrumentasi i

No. Alat gelas Fungsi

1. Gelas kimia Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Untuk menampung zat kimia, untuk memansakan cairan. Dan media pemanas cairan.

2. Pipet tetes Untuk mengambil cairan dalam skala terkecil

3. Corong gelas Untuk menolong padasaat memasukan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit seperti botol, labu ukur, buret dan lain – lain.

4. Elemeyer Untuk menyimpan dan memanaskan larutanUntuk menampung hasil filtrasi penyaringanUntuk menampung titran pada proses titrasiPada pengujian mikrobiologi, digunkan sebagi tempat pembiakan mikroba.

5. Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan tidak mmemerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

6. Bulp Untuk menghisap larutan yang akan di keluarkan.

|

Page 43: Laporan Praktikum Instrumentasi i

7. Labu ukur Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan ke akurasian yang tinggi.

8. Corong pisah Untuk memisahkan larutan yangg memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.

9. Botol semprot Tempat menyimpan aqua dm/ untuk membersihkan alat – alat alboratorium dengan cara menyemprotkan aqua dm tersebut.

10.. Buret Terbuat dari geals mempunyai skala dan kran digunakan untuk melakukan titrasi. zat yang digunakan menitrasi (titran) di tempatkan dalam buret dan dikeluskan sedikit demi dikit melaui kran. Ukuran mulai 5ml sampai 0.05 ml.

11. Pipet ukur Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu, gunakan bulp atai pipet pump untuk menyedot larutan, dan jangan dihisap dengan mulut.

|

Page 44: Laporan Praktikum Instrumentasi i

12. Pipet volume Digunakan untuk mrngambillarutan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung pada bagian tengah pipet. Gunakan pro pipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.

13. Tabng reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimiaWadah untuk tempat pengembang biakan mikrobaUntuk melakukan reaksi dalam skala kecil.

14. Cawan petri Untuk pembiakan bakteri dalam laboratorium mikrobiologi.Sebagai tempat untuk menimbang bahanUntuk mengeringkan bahan sample

|

Page 45: Laporan Praktikum Instrumentasi i

2. KEGUNAAN DALAM BIDANG KESEHATAN

Digunakan untuk megencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.

3. PROSEDURa) Prosedur penggunaan

Labu ukur atau labu volumetrik adalah sebuah bejana gelas yang beralas datar, berbentuk buah peer, dan berleher panjang yang relatif sempit. Sebuah garis tipis yang dietsa mengelilingi leher labu menunjukkan dengan tepat volume cairan pada suhu tertenru. Labu ukur diberi tanda batas volume tertentu sebagai daya tampungya.

Karena batas volume itu dibuat mengelilingi leher labu, akan terhindar kesalahan pembacaan yang disebabkan effek paralaks. Kesalahan pengamatan itu dapat diatasi bila pada pembacaan volume letak mata pengamat dan tanda batas volume berada pada ketinggian yang sama dan tanda batas itu tepat pada bagian bawah meniskus cairan.

Leher sebuah labu ukur (dibuat relatif sempit hingga sedikit perubahan volume cairan akan menyebabkan perbedaan ketinggian meniskus cairan. Dengan demikian kesalahan yang dibuat pada penyesuaian meniskus cairan dengan tanda batas volume akan sangat kecil.

Jarak antara tanda batas volume dan mulut labu ukur adalah relatif besar agar masih terdapat cukap ruang untuk mengocok cairan dalam labu itu. Labu ukur dilenkapi dengan tutup yang terbuat dari pegas atau plastik. Ukuan labu yang diperlukan adalah: 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 ml.

Penggunaan labu ukur untuk membuat larutan baku. Jika kita hendak membuat suatu larutan baku dengan konsentrasi tertentu, kita menimbang terlebih dahulu zat padat murni secara teliti. Dengan sebuah corong kita masukkan zat padat ini ke dalam labu ukur. Kemudian labu ini diisi dengan zat pelarut-lazimnya air suling, sampai kira-kira setengah penuh. Singkirkan corong yang digunakan tadi dan goyangkan labu sehingga air di dalannya bergerak memutar sampai zat padat yang ada di dalam labu melarut semuanya. lika masih ada zat padat yang belum melarut, tambahkan lagi air sampai labu itu tiga perempat penuh dan goyangkan lagi labu itu seperti di atas.

b) Prosedur perawatan1) Ruang penyimpanan peralatan

harus bertemperatur antara 270 C – 370 C dan diberi tambahan lampu 25 watt.

2) Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.

3) Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak untuk

|

45

Page 46: Laporan Praktikum Instrumentasi i

membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus.

4) Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent.

c) Prosedur kalirasi1) Hanya labu ukur yang terbuat

dari gelas atau plastik / PVC yang mempunyai ketegasan sudah disertifikasi.

2) Dalam melakukan uji penegasan gunakan air bebas mineral / aquadest dengan

temperatur 20 + 20C , yang diisikan kedalam alat yang akan diuji dan telah ditimbang sampai volume sesuai dengan yang ditinjukkan atau mencapai tanda “tentukan berat alat yang sudah terisi dengan neraca analitik dan hitung berat air / aquadest yang diisikan cari densitas air yang sesuai dengan temperatur ( 1 g/ml untuk 20

0C).

3) Cara kerja ini dapat dimodifikasi dengan menggunakan pelarut organik, (seperti etanol, sikloheksan) sebagai pengganti air / aquadest, untuk kalibrasi dengan mempertimbangkan densitas masing-masing pelarut.

4) Pada setiap pengujian, lakukan minimum 5 kali

pengujian secara individu, untuk menentukan nilai rata-rata atau penyimpangan baku (standard deviation).

4. HASIL DAN PEMBAHSANa) Pembahasan

Kalibrasi dilakukan pada labu ukur 10 ml yaitu dengan menimbang lau ukur yang tei isi aqua dest dapa neraca analitik (5 kali penimbangan).

Kemudian dihitung standar deviasinya dengan rumus :

SD=√¿¿¿

Hasil penimbangan Alat gelas 10 ml (in):

No. Penimbangan

x1−x ¿

1 10.01 0.135 0.0182252 10.01 0.135 0.0182253 10.02 0.125 0.0156254 10 0.145 0.0210255 10.01 0.135 0.0182256 10.2 0.055 0.0030257 10.3 0.155 0.0240158 10.2 0.055 0.0030259 10.4 0.255 0.06502510 10.3 0.155 0.024025

x 10.145 - 0.21045

SD 0.152916

Hasil penimbangan alat gelas 20 ml (out):

No. Penimbangan

x1−x ¿

1 19.98 0.017 0.0002892 20.01 0.013 0.0001693 19.99 0.007 0.0000494 20.01 0.013 0.0001695 19.99 0.007 0.0000496 19.97 0.027 0.0007297 20.02 0.023 0.000529

|

46

Page 47: Laporan Praktikum Instrumentasi i

8 19.98 0.017 0.0002899 20 0.003 0.00000910 20.01 0.013 0.000169

x 19.997 - 0.00245

SD 0.164992

b) KesimpulanPada dasarnya alat – alat

gelas memiliki ketelitian dan fungsu yang berbeda - beda .oleh karena itu dibutukkan konsentrasi pada saat mengamati atau menggunakan alat – alt gelat agar mendapatkan hasil yang benar

5. DAFTAR PUSTAKA1) Kimia, jurusan (2011).

Penggunaan alat laboratorium. [online]. Tersedia : http://kimia.unp.ac.id/?p=1483. [Desember 2012]

2) Pr kita bersama (2010). Alat-alat laboratorium kimia. [online]. Tersedia : http://prkita.wordpress.com/2010/12/09/alat-alat-laboratorium-kimia/. [Desember 2012]

|

47

Page 48: Laporan Praktikum Instrumentasi i

|

48

Page 49: Laporan Praktikum Instrumentasi i

|

49