Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

31
TEORI DAN PRAKTEK INSTRUMENTASI DAN KENDALI (TKM 0403) OLEH : ARIS ZAINUL MUTTAQIN S.T., M.T. D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS JEMBER 2014

Transcript of Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Page 1: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

TEORI DAN PRAKTEK

INSTRUMENTASI DAN KENDALI(TKM 0403)

OLEH : ARIS ZAINUL MUTTAQIN S.T., M.T.

D3 TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah swt, atas tersusunnya buku petunjuk praktikum instrumentasi dan

kendali ini. Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang secara langsung dan

tidak langsung telah membantu tersusunnya buku ini.

Industri modern pada saat ini tidaklah terlepas dari peralatan kontrol otomatis. Tuntutan pasar

yang menghendaki adanya suatu produk yang bermutu tinggi dengan harga yang rendah

mengharuskan industri menggunakan alat-alat produksi yang berjalan secara otomatis. Industri yang

masih mempertahankan cara manual dengan sendirinya akan gulung tikar disebabkan kalah dalam

persaingan pasar.

Selain itu pekerjaan yang berulang-ulang dan menjemukan di dalam industri tidaklah

manusiawi jika diserahkan kepada tenaga manusia. Buruh akan merasa tertekan dan dilingkupi rasa

bosan yang berterusan dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini menyebabkan terjadinya human

error, kecelakaan, kesalahan pengerjaan, dan terbuangnya. produk secara sia-sia.

Industri yang memproduksi bahan berbahaya bagi kesehatan manusia tidak mempunyai pilihan

lain kecuali menggunakan sistem kontrol otomatis. Santunan yang diberikan kepada pekerja yang

sakit maupun celaka dapat ditekan serendah-rendahnya jika digunakan sistem kontrol otomatis.

Atas pentingnya kontrol otomatis dalam industri, diperlukan tenaga-tenaga profesional yang

dapat mendesain, merawat atau memperbaiki kerusakan pada sistem kontrol otomatis. Oleh karena

itu D3 Teknik Mesin Universitas Jember bertekat untuk menyediakan tenaga tenaga ahli madya yang

dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut.

Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa D3 Teknik mesin untuk

melaksanakan praktik disain peralatan kontrol otomatis yang biasa digunakan dalam industri. Dengan

mengikuti pentunjuk di dalam buku ini diharapkan mahasiswa dapat mempelajari dan mempraktekkan

sendiri teori yang telah diberikan dalam bangku kuliah.

Buku ini pada awalnya membahas cara kerja dan fungsi saklar dan relay. Dilanjutkan dengan

praktek penggunaan timer analog dalam sistem kontrol sederhana. Pada akhir dari buku ini akan

dibahas pemrograman PLC dan Mikrokontroller yang umum digunakan dalam dunia industri.

Penulis sadar, bahwa dalam penulisan buku ini masih banyak kekurangan di sana sini. Oleh

karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan.

Maret 2014

Penyusun

Page 3: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

BAB I

CARA KERJA RELAY

Relay merupakan peralatan elktro-mekanis yang digunakan untuk menyambung dan memutus

arus listrik. Prinsip kerja dan komponen penyusun relay dapat dipahami dari gambar 1.1.

Gambar 1.1Bagian-bagian relay

Ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan electromagnet, medan magnet yang dihasilkan

akan menarik armature turun. Hubungan antara armature dengan NC contact terputus, hubungan

armature dengan NO contact jadi terhubung. Bila arus listrik pada kumparan electromagnet

dihentikan, pegas akan menarik armature kembali naik ke atas, kembali pada posisi semula. NC

contact terhubung dengan armature, sedang NO contact terputus.

Catatan : 1. Shading coil hanya ada pada relay jenis AC. Kumparan tersebut maksudkan agar

armature tidak bergetar naik turun mengikuti naik turunnya tegangan listrik AC

2.. Relay merupakan beban induktif. Sifat beban induktif, jika arus listrik dihentikan secara

mendadak, akan timbul induksi diri dan membangkitkan GGL yang besar, sehingga

dapat mengganggu peralatan lain. Untuk mengurangi pengaruh ini perlu dipasang

dioda yang terbalik atau kapasitor pada coilnya

Page 4: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Percobaan 1. Cara kerja relay

Tujuan Mahasiswa dapat memahami cara kerja relay

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 1 set modul relay

2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul lampu indikator

4. 1 set modul DC plug

5. 1 set modul switch on – off

6. Obeng / drey

7. Tang potong

8. Multimeter / AVO Meter

9. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Tancapkan Plug Adaptor pada sumber daya listrik (PLN). Set pada

tegangan sekitar 6V sd 9V.

- Tancapkan plug keluaran (DC) pada modul DC plug.

- Gunakan multimeter dan atur adaptor, sehingga keluaran yang

bertanda merah merupakan listrik positif.

-

Page 5: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

- Dengan menggunakan obeng, hubungkan kabel penghubung seperti gambar skema berikut ini.

- Putus-hubungkan switch. Perhatikan relay, berfungsi atau belum.

- Lanjutkan rangkaian tersebut sehingga terhubung seperti gambar berikut ini. (Hubungan normally open)

-

-- Putus hubungkan switch. Perhatikan lampu, catatlah dalam lembar

kerja, ketika switch on bagaimana kondisi lampu (nyala / mati) dan ketika switch off bagaimana kondisi lampu.

- Rubahlah hubungannya menjadi seperti gambar berikut ini.(Hubungan normally close)

- Putus hubungkan switch, dan catat kondisi lampu.pada lembar kerja

Kesimpulan

Page 6: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Page 7: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

BAB II

RELAY SEBAGAI SAKLAR START DAN STOP

Saklar start – stop mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan on-off biasa. Diantara

kelebihannya adalah, saklar ini otomatis dalam posisi off ketika listrik padam. Sifat saklar seperti ini

sangat diperlukan untuk menghidup matikan peralatan dan mesin-mesin dalam industri. Sebagai

contoh mesin bubut. Seandainya pada mesin tersebut digunakan saklar on-off biasa, ketika mesin

bekerja, tiba-tiba listrik padam, dan operator lupa mematikan saklar, maka mesin akan selalu dalam

kondisi on. Jika tengah malam listrik hidup lagi, bisa dibayangkan kerusakan yang akan terjadi. Mesin

bubut akan berjalan sendiri tanpa ada operator disampingnya. Oleh karena itu, saklar yang digunakan

dalam mesin tersebut adalah jenis Start-Stop.

Kelebihan lainnya, saklar jenis ini dapat diparalel sebanyak-banyaknya tanpa batas. Sehingga

memungkinkan untuk memasang beberapa saklar di tempat yang berbeda untuk mengendalikan satu

peralatan. Sebagai ilustrasi, lihat gambar 2.1.

GAMBAR 2.1.Rumah tingkat

Gambar tersebut menunjukkan sebuah kamar yang berada di lantai atas. Untuk menghidupkan

dan mematikan lampu tangga perlu dipasang saklar. Kesulitannya, dimana meletakkan saklar

tersebut. Jika ditaruh lantai atas, jika penghuni mau naik keatas, lampu tidak bisa dinyalakan dari

bawah. Berarti tangga dalam kondisi gelap. Jika saklar dipasang dibawah, ketika mau tidur, untuk

mematikannya harus turun dulu ke bawah. Hal ini tentu lebih menyulitkan lagi.

Dengan menggunakan saklar start – stop, di atas dan di bawah bisa sama-sama dipasang

saklar start dan stop. Sehingga lampu bisa dihidup matikan dari atas maupun dari bawah.

Kegunaan lain adalah untuk mengatur ketinggian air, membuka dan menutup palang kereta api

dan sebagainya. Kesemuanya itu bisa wujudkan dengan menggunakan saklar start-stop..

Saklar start stop menggunakan rangkaian relay dapat dilihat pada gambar 2.2. berikut ini.

Page 8: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Gambar 2.2.Saklar start-stop

Gambar tersebut kelihatan rumit. Untuk menyederhanakannya bisa dipakai diagram tangga.

Rangkaian saklar start stop diatas bisa digambarkan sebagaimana gambar 2.3. berikut.

Gambar 2.3.Ladder diagram

Catatan : Sebenarnya, dua relay pada gambar 2.1. bisa digantikan oleh dua tombol, masing-masing

push on ( normally open ) dan push off ( normally close ). Akan tetapi, dalam percobaan ini digunakan

dua relay, untuk melatih praktikan agar tidak canggung ketika menyusun ladder diagram pada PLC.

Percobaan 2. Saklar Start-stop

Tujuan Mahasiswa dapat menyusun saklar start-stop dari relay

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 3 set modul relay2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul lampu indikator4. 1 set modul DC plug5. 1 set modul switch on – off

start

stop

Page 9: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

6. 2 set modul push button

7. Obeng / drey8. Tang potong9. Multimeter / AVO Meter10. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan semua peralatan seperti gambar 2.2. - Tekan tombol start- Catat bagaimana kondisi lampu- Tekan tombol stop- Catat kembali keadaan lampu

Kesimpulan

Page 10: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

M

kanankiri

BAB III

RELAY SEBAGAI SAKLAR PENGATUR ARAH PUTAR MOTOR DC

Motor DC merupakan perubah dari energi listrik menjadi energi gerakan mekanis. Motor ini

langsung bekerja begitu arus listrik diberikan, tanpa membutuhkan penggerak mula.

Motor ini mempunyai sifat, jika arah arus yang diberikan dibalik, maka arah putaran yang

dihasilkan juga berbalik. Pengontrolan yang begitu mudah, menyebabkan motor ini banyak digunakan

sebagai penggerak yang membutuhkan perubahan arah dan kecepatan yang tinggi. Dari bergerak

langsung berhenti, langsung berbalik arah dan seterusnya. Sebagai contoh, motor DC yang dipasang

pada power steering, power window dan sebagainya.

Relay dapat digunakan sebagai saklar pengatur arah putar motor dc. Rangkaiannya dapat

dilihat pada gambar 3.1. berikut.

Gambar 3.1Pengendalian Motor DC

Percobaan 3. Pengendalian motor DC

Tujuan Mahasiswa dapat menyusun relay sebagai pengendali motor DC

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 2 set modul relay2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul motor listrik DC4. 1 set modul DC plug5. 1 set modul switch on – off6. 2 set modul push button7. Obeng / drey8. Tang potong9. Multimeter / AVO Meter10. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan relay dan motor listrik DC seperti pada gambar 3.1- Tekan tombol kiri- Periksa arah putaran motor DC

Page 11: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

- Tekan tombol kanan- Periksa kembali arah putaran motor DC

Kesimpulan

Page 12: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

BAB IV

RELAY SEBAGAI FUNGSI LOGIKA

Sebelum ditemukan IC yang berisi transistor-transistor logic (TTL), relay berperan penting

dalam penyusunan fungsi logika. Sekarang fungsi – fungsi logika diambil alih oleh rangkaian IC TTL,

karena dimensi IC yang begitu kecil dan kompak. Untuk mempelajari logika secara lanjut, bisa dilihat

dalam video tutorial di https://www.youtube.com/watch?v=oa6SH3BK7AM tentang digital.

Meskipun fungsi logika sekarang sudah banyak diambil alih oleh IC TTL, dalam beberapa

kasus penggunaan relay masih lebih efektif dibandingkan fungsi logika yang dibentuk dengan IC TTL.

Misalkan dalam fungsi logika yang sederhana pada arus kuat. Penggunaan relay yang langsung

dapat mengendalikan peralatan ber arus kuat lebih disukai. Selain itu relay mempunyai beberapa

kelebihan, diantaranya dapat mensaklar arus yang berjalan dua arah, ketika off saklar benar-benar

terputus. Dan masih banyak kelebihan yang lainnya.

1. AND Gate (gerbang AND)

Salah satu fungsi logika adalah logika AND atau logika DAN. Keluaran logika ini akan bernilai

benar jika seluruh masukannya benar. Benar disini dilambangkan dengan angka 1 yang artinya listrik

positif, sedang salah dilambangkan dengan angka 0 yang artinya listrik negatif atau ground. Lambang

gerbang AND dapat dilihat pada gambar 4.1.a sedangkan angkaian gerbang AND dalam bentuk

relay dapat dilihat pada gambar 4.1.b

A

BF

(a)

(b)

A

B

F

Gambar 4.1.

Gerbang AND

Di dalam gambar tersebut, A dan B merupakan masukan. Sedangkan F merupakan keluaran.

A dan B pada gambar 4.1.b berupa tombol. Jika ditekan berarti bernilai 1 (benar) sedangkan jika

dilepas bernilai 0 (salah). F jika menyala maka bernilai 1 jika padam bernilai 0.

Page 13: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Percobaan 4. Gerbang AND

Tujuan Mahasiswa dapat menyusun relay sebagai gerbang AND

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 2 set modul relay2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul DC plug4. 2 set modul push button5. 1 set lampu indikator6. Obeng / drey7. Tang potong8. Multimeter / AVO Meter9. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan relay seperti pada gambar 4.1.b- Tekan tombol A- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol B- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol A dan B secara bersamaan- Periksa kondisi lampu F- Lengkapi isian tabel benaran berikut ini

A B F0 00 11 01 1

Keterangan : baris pertama, A=0 dan B=0 ( A tidak ditekan dan B tidak ditekan ). Bila lampu F menyala, isikan pada kolom F baris pertama angka 1, jika tidak menyala, isikan angka 0. Dst.

Kesimpulan

Page 14: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

2. OR Gate (gerbang OR)

Gerbang OR mempunyai sifat, jika salah satu masukannya berlogika 1, maka keluarannya

akan berlogika 1. Lambang dari gerbang ini dapat dilihat pada gambar 4.2.a, sedangkan rangkaian

relay untuk gerbang ini dapat dilihat pada gambar 4.2.b.

A

BF

(a)

(b)

A

B

F

Gambar 4.2.

Gerbang OR

Percobaan 5. Gerbang OR

Tujuan Mahasiswa dapat menyusun relay sebagai gerbang OR

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 2 set modul relay2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul DC plug4. 2 set modul push button5. 1 set lampu indikator6. Obeng / drey7. Tang potong8. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan relay seperti pada gambar 4.2.b- Tekan tombol A- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol B- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol A dan B secara bersamaan- Periksa kondisi lampu F- Lengkapi isian tabel benaran berikut ini

A B F0 00 11 01 1

Kesimpulan

Page 15: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

3. NOT Gate (gerbang NOT)

Gerbang NOT mempunyai satu masukan dan satu keluaran. Sifat gerbang ini selalu membalik

logika masukannya. Lambang gerbang ini dapat dilihat pada gambar 4.3.a, dan rangkaian relay nya

dapat dilihat pada gambar 4.3.b.

A F

(a)

(b)

A

F

Gambar 4.3Gerbang NOT

Percobaan 6. Gerbang NOT

Tujuan Mahasiswa dapat menyusun relay sebagai gerbang NOT

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 2 set modul relay2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul DC plug4. 1 set modul lampu indikator.5. 1 set modul push button6. Obeng / drey7. Tang potong8. Multimeter / AVO Meter9. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan relay seperti pada gambar 4.3.b- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol A- Periksa kondisi lampu F- Lengkapi isian tabel benaran berikut ini

A F01

Kesimpulan

Page 16: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

4. Gabungan beberapa gerbang.

Dalam praktek di lapangan, sering ditemui gerbang logika yang dikombinasikan dengan

gerbang logika yang lain. Sebagai contoh, motor penggerak penutup pintu lintasan kereta api akan

bergerak, jika ada kereta datang dan tidak ada kendaraan yang terjebak di tengah-tengah palang

pengaman. Disini terdapat dua masukan, yaitu 1. jika kereta datang dan 2. Jika tidak ada kendaraan.

Kita bisa memasang dua sensor, yaitu sensor kedatangan kereta dan sensor kendaraan. Akan tetapi

sensor yang ke dua haruslah dibalik logikanya, sehingga menjadi sensor ketidak adaan kendaraan.

Lambang dari logika ini dapat dilihat pada gambar 4.4.a. Sedang rangkaian relay dari logika ini dapat

dilihat pada gambar 4.4.b. Relay nomer 1 dan 2 membentuk gerbang AND, sedangkan relay nomer 3

membentuk gerbang NOT. Rangkaian tersebut sudah dapat berfungsi, akan tetapi karena fungsi relay

nomer 2 digabung dengan relay nomer 3 sama dengan fungsi relay nomer 3 sendiri, maka rangkaian

tersebut bisa disederhanakan seperti pada gambar 4.4.c

Gambar 4.4.Kombinasi gerbang

Percobaan 7. Kombinasi gerbang.

(a)

ada kereta

ada mobilmotor pintu

A

B

F1 2

3(b)

A

B

F1 2

(c)

Page 17: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Tujuan Mahasiswa dapat menyusun gabungan beberapa gerbang.

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 2 set modul relay2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul DC plug4. 2 set modul push button5. 1 set modul lampu indikator.6. Obeng / drey7. Tang potong8. Multimeter / AVO Meter9. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan relay dan motor listrik DC seperti pada gambar 4.4.c- Tekan tombol A- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol B- Periksa kondisi lampu F- Tekan tombol A dan B secara bersamaan- Periksa kondisi lampu F- Lengkapi isian tabel benaran berikut ini

A B F0 00 11 01 1

Kesimpulan

Page 18: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

BAB V

TIMER

Dalam sistem kontrol yang mengendalikan peralatan-peralatan secara algoritma, timer

merupakan peralatan yang paling penting. Sebagai contoh, untuk menggerakkan pintu membuka dan

menutup kembali, tentu dibutuhkan waktu sebentar untuk memberi kesempatan orang yang lewat.

Demikian juga untuk memutus kapasitor pada motor 1 fasa ketika starting, membutuhkan waktu

sebantar agar putaran motor stabil terlebih dahulu. Masih banyak lagi penggunaan timer pada kontrol

secara otomatis.

Ada berbagai macam jenis timer. Demikian juga waktu yang digunakan timer juga bervariasi.

Mulai hitungan detik sampai jam.

Jenis timer yang paling sederhana adalah timer yang menggunakan bimetal sebagai komponen

utamanya. Ketika timer ini diaktifkan, sebuah elemen pemanas mulai memanaskan bimetal. Pada

saat dicapai panas tertentu (dalam hitungan detik) bimetal mendorong saklar sehingga putus atau

menyambung. Timer jenis ini biasa digunakan pada pengendalian yang sederhana seperti perubah

saklar star-delta pada motor 3 fase. Modul peraga timer jenis ini dapat dilihat pada gambar 5.1.

Gambar 5.1.Timer untuk saklar star – delta

Jenis timer yang lain adalah timer analog. Timer ini menggunakan motor listrik yang memutar

rangkaian roda gigi. Pada sudut putaran tertentu, roda gigi menekan sebuah saklar. Akan tetapi

dalam perkembangannya motor listrik tersebut digantikan oleh rangkaian elektronik. Gambar timer

jenis ini dapat dilihat pada gambar 5.2.

Page 19: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Gambar 5.2.Timer Analog

Timer jenis ini dapat dioperasikan dalam beberapa mode. Secara ringkas mode pengoprasian

timer ini dapat dilihat pada gambar 5.3.

Gambar 5.3Timing diagram timer analog

Page 20: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Untuk menghindari kecelakaan akibat hubung singkat atau tersengat listrik, maka dalam

praktek kali ini sementara digunakan timer yang menggunakan listrik bertegangan 5 V DC. Timer

yang disusun dari rangkaian IC 555 ini berfungsi sebagai monostable multivibrator sehingga mirip

dengan timer yang beroperasi dalam mode A. Bentuk fisik timer dapat dilihat pada gambar 5.4.

Gambar 5.4.Timer dengan IC 555

Fungsi kaki kakinya dapat dilihat pada gambar 5.5. Warna merah pada baut menunjukkan baut

tersebut merupakan masukan positif 5 V. Sedangkan baut yang berada di sebelahnya merupakan

masukan negatif atau 0 V. Waktu dapat diatur memakai potensio yang disediakan mulai dari 0 detik

sampai 10 menit.

Gambar 5.5.Fungsi kaki-kaki timer

Page 21: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Percobaan 8. Timer.

Tujuan Mahasiswa dapat menggunakan timer sebagai saklar tunda.

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 1 set modul timer2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul DC plug4. 1 set modul switch on-off5. 1 set modul lampu indikator.6. Obeng / drey7. Tang potong8. Multimeter / AVO Meter9. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan timer sebagaimana diagram berikut ini.

- Switch on saklar- Periksa kondisi lampu F- Putar potensio sedikit demi sedikit- ulang-ulang percobaan diatas- Tulis kesimpulanmu- Rubah rangkaian menjadi sebagai berikut

- Ulangi percobaan diatas- Tulis kembali kesimpulanmu

Kesimpulan

Page 22: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Percobaan 9. Timer 02.

Tujuan Mahasiswa dapat menggabungkan beberapa timer sebagai pengendali.

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 3 set modul timer2. 1 set AC-DC adaptor3. 1 set modul DC plug4. 1 set modul switch on-off5. 2 set modul lampu indikator.6. Obeng / drey7. Tang potong8. Multimeter / AVO Meter9. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Hubungkan timer sebagaimana diagram berikut ini.

- Periksa kondisi lampu - Putar potensio timer 1 sedikit demi sedikit- Periksa kembali kondisi lampu - Putar potensio timer 2 sedikit demi sedikit- Periksa kembali kondisi lampu - ulang-ulang percobaan diatas- Tulis kesimpulanmu- Rubah rangkaian dengan mengkaskadakan 3 timer dengan keluaran 2

lampu.- Tulis kesimpulanmu

Kesimpulan

Page 23: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

Percobaan 10. Timer 03.

Tujuan Mahasiswa dapat menggabungkan timer dan relay sebagai pengendali.

Peralatan yang

dibutuhkan :

1. 4 set modul timer2. 1 set motor DC3. 3 set relay4. 1 set AC-DC adaptor5. 1 set modul DC plug6. 1 set modul switch on-off7. 3 set modul lampu indikator.8. Obeng / drey9. Tang potong10. Multimeter / AVO Meter11. Kabel penghubung

Prosedur

percobaan

- Buatlah skema rangkaian timer dan relay untuk mengendalikan motor DC, sehingga motor DC tersebut dapat berputar CW beberapa saat, kemudian berhenti beberapa saat, kemudian berputar CCW beberapa saat.

- Konsultasikan dengan pembimbing praktikum- Terapkan dalam rangkaian sebenarnya

Gambar skema

rangkaian

Page 24: Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali

BAB VIPLC ( Programmable Logic Controller )

PLC merupakan suatu alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian timer dan relay

dalam sistem kontrol yang rumit. Alat ini sangat disukai karena bentuknya yang relatif kecil dan

kompak. Satu unit PLC dapat menggantikan ratusan sampai ribuan relay dan timer. Bentuk fisik dari

PLC dapat dilihat pada gambar 6,1,

Gambar 6.1PLC

PLC mempunyai beberapa terminal masukan dan beberapa terminal keluaran. Masing-masing

terminal dikodekan dengan huruf atau angka tertentu. Misalnya terminal masukan dikodekan dengan

X1,X2,X3 dan seterusnya. Sedangkan terminal keluaran diberi kode Y1,Y2,Y3 dan seterusnya. Ada

juga jenis PLC yang lain, yang hanya menggunakan kode angka saja. Misalnya terminal masukan

diberi kode 01,02,03 dan seterusnya, sedangkan terminal keluaran diberi kode 1000,1001,1002 dan

seterusnya.

PLC diprogram dengan memasukkan ladder diagram pada alat tersebut. Setiap PLC selalu

dilengkapi dengan software yang dijalankan di komputer. User tinggal memasukkan gambar ladder

diagram pada software tersebut, dan men”download” nya kedalam PLC. PLC sudah dapat digunakan.

Keterangan dalam bentuk video bisa dilihat di alamat berikut ini :

https://www.youtube.com/watch?v=xN2ubjldfj8&list=TLzLSvDWRfMlLVrHm1jTsaQB6NiQcUl9AA