LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

12
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pencarian akan sumber daya alam semakin berkembang pesat belakangan ini. Berbagai metode baru senantiasa bermunculan sehingga sudah selayaknya bagi para eksplorer untuk memahami semua metode yang ada. Hal ini di dorong juga oleh keadaan di lapangan dimana tidak semua tempat memiliki singkapan yang fresh sehingga diperlukan metode lain untuk memahami keadaan di bawah permukaan. Pengaplikasian metode geofisika dalam eksplorasi dapat diandalkan pada situasi tertentu, khususnya saat tidak ditemuinya singkapan yang baik. Salah satu metode dalam mencari sumber daya adalah dengan metode geolistrik schlumberger. Metode ini sangat baik dalam memetakan kondisi di bawah permukaan karena dapat mencakup daerah yang dalam. Laporan ini berusaha menjelaskan dengan sederhana mengenai metode geolistrik schlumberger. I.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari laporan ini adalah untuk memenuhi syarat mengikuti acara selanjutnya praktikum geofisika sekaligus menjelaskan mengenai metode geolistrik schlumberger dalam 1

description

good

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Pencarian akan sumber daya alam semakin berkembang pesat belakangan ini.

Berbagai metode baru senantiasa bermunculan sehingga sudah selayaknya bagi para

eksplorer untuk memahami semua metode yang ada. Hal ini di dorong juga oleh

keadaan di lapangan dimana tidak semua tempat memiliki singkapan yang fresh

sehingga diperlukan metode lain untuk memahami keadaan di bawah permukaan.

Pengaplikasian metode geofisika dalam eksplorasi dapat diandalkan pada

situasi tertentu, khususnya saat tidak ditemuinya singkapan yang baik. Salah satu

metode dalam mencari sumber daya adalah dengan metode geolistrik schlumberger.

Metode ini sangat baik dalam memetakan kondisi di bawah permukaan karena dapat

mencakup daerah yang dalam. Laporan ini berusaha menjelaskan dengan sederhana

mengenai metode geolistrik schlumberger.

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari laporan ini adalah untuk memenuhi syarat mengikuti acara

selanjutnya praktikum geofisika sekaligus menjelaskan mengenai metode geolistrik

schlumberger dalam pencarian sumber daya alam. Tujuan dari laporan ini adalah

untuk memahami penggunaan metode geolistrik dengan konfigurasi schlumberger.

Diharapkan setelah pelaksanaan praktikum ini mahasiswa dapat mengerti penggunaan

metode geolistrik sebagai salah satu cara pencarian sumber daya alam.

1

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Geolistrik

Geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang memanfaatkan sifat aliran

listrik di dalam bumi, geolistrik ada yang bersifat aktif dan pasif. Metode geolistrik

resistivitas merupakan metoda aktif dengan meninjeksikan arus listrik ke dalam bumi

untuk mengetahui sifat resistivitas pada suatu lapisan batuan di dalam bumi dengan

menggunakan konfigurasi Schlumberger yang memiliki jangkauan paling dalam

dibandingkan konfigurasi yang lain dimana jarak elektroda potensial dibuat tetap,

tetapi jarak antara elektroda arus diubah-ubah untuk memperoleh banyak informasi

tentang bagian dalam bawah permukaan tanah.

Geolistrik resistivity merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat

resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam bumi (Hendrajaya dan

Idam, 1990). Pada metode ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua

buah elektroda arus dan dilakukan pengukuran beda potensial melalui dua buah

elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik akan dapat

dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan permukaan bumi di bawah titik ukur

(Sounding point) (Apparao, 1997). Pada metode ini dikenal banyak konfigurasi

elektroda, yaitu : konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi

Wenner-Schlumberger, konfigurasi Dipol-dipol, Rectangle Line Source dan sistem

gradien 3 titik (Hendrajaya dan Idam, 1990).

2

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

II.2 Konfigurasi Schlumberger

Gambar II.1.

Konfigurasi Schlumberger

Keunggulan konfigurasi schlumberger adalah kemampuan untuk mendeteksi

adanya sifat tidak homogen lapisan batuan pada permukaan yaitu membandingkan

nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2 (Anonim, 2007)

Adapun kelemahan dari konfigurasi schlumberger adalah pembacaan tegangan

pada elektroda MN lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relative jauh, sehingga

diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik High Impedance

dengan mengatur tegangan minimal 4 digit atau 2 digit dibelakang koma, atau dengan

cara peralatan arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.

Secara umum faktor geometri untuk konfigurasi Schlumberger adalah sebagai berikut :

k = πAB2−MN 2

4 MN

Dimana :ρ : Resistivitas Semu0 : Titik yang diukur secara sounding AB : Spasi Elektroda Arus (m)MN : Spasi Elektroda Potensial (m), dengan syarat bahwa MN < 1/5 AB (menurut

Schlumberger)k : Faktor Geometri

3

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Gambar II.2. Titik sounding konfigurasi Schlumberger

Dasar pengklasifikasian batuan menggunakan metode konfigurasi

schlumberger dilakukan dengan memperhatikan besar hambatan masing-masing

batuan yang berbeda. Skema besar resistivitas masing-masing batuan dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

4

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Gambar II.3. Skema klasifikasi resistivitas batuan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Tabel Pengolahan Data

TABELIII. 1. .Data Pengolahan

No AB/2 MN/2 I (m-A)V (m

V)R

(Ohm)K (m) RHO (Ohm-m)

1 1 0.5 1.30 10.00 7.692 2.357 18.1322 2 0.5 1.60 4.00 2.500 11.786 29.4643 3 0.5 1.20 1.50 1.250 27.500 34.3754 4 0.5 1.10 1.00 0.909 49.500 45.0005 5 0.5 1.00 0.80 0.800 77.786 62.2296 6 0.5 0.90 0.60 0.667 112.357 74.9057 6 2 0.98 4.00 4.082 402.286 1641.9838 8 2 1.20 3.00 2.500 754.286 1885.7149 10 2 1.60 3.00 1.875 1206.857 2262.85710 12 2 1.54 2.20 1.429 1760.000 2514.28611 15 2 1.26 1.30 1.032 2778.286 2866.48512 20 2 1.50 1.10 0.733 4978.286 3650.743

13 20 51.40 2.00 1.429

11785.714 16836.735

14 25 51.99 1.50 0.754

18857.143 14213.927

15 30 52.00 1.00 0.500

27500.000 13750.000

16 40 53.00 0.80 0.267

49500.000 13200.000

17 50 54.00 0.60 0.150

77785.714 11667.857

Tabel III.1. Tabel Pengolahan Data

5

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

II. 2 Kurva Matching Software IP2WIN

Gambar III.1. Kurva matching software

Gambar III.2. Kurva IPI2WIN

6

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

III.3 Profil Kedalaman

Gambar III.3. Profil kedalaman

Pada lapisan pertama di jumpai lapisan konglomerat dengan resistivitas 657,8

ohm dengan kedalaman 0,005 meter. Pada lapisan kedua dijumpai lapisan batupasir

kuarsa dengan resistivitas 219331 ohm dengan kedalaman 1,9 meter. Pada lapisan

ketiga dijumpai lapisan batupasir kuarsa dengan resistivitas 58308 ohm dengan

kedalaman 7,1 meter. Pada lapisan keempat dijumpai lapisan batugamping dengan

resistivitas 38966 ohm dengan kedalaman 9,1 meter. Pada lapisan kelima dijumpai

lapisan batugamping dengan resistivitas 15003 ohm dengan kedalaman 10,1 meter.

7

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Pada lapisan keenam dijumpai lapisan konglomerat dengan resistivitas 5248 ohm

dengan kedalaman 15,2 meter.

BAB IV

PENUTUP

IV.1.Kesimpulan

Geolistrik bertujuan untuk mengetahui formasi yang bersifat konduktif dalam

bumi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pencarian mineral, geothermal, keairan (air

tanah). Pada lapisan pertama di jumpai lapisan konglomerat dengan resistivitas 657,8

ohm dengan kedalaman 0,005 meter. Pada lapisan kedua dijumpai lapisan batupasir

kuarsa dengan resistivitas 219331 ohm dengan kedalaman 1,9 meter. Pada lapisan

ketiga dijumpai lapisan batupasir kuarsa dengan resistivitas 58308 ohm dengan

kedalaman 7,1 meter. Pada lapisan keempat dijumpai lapisan batugamping dengan

resistivitas 38966 ohm dengan kedalaman 9,1 meter. Pada lapisan kelima dijumpai

lapisan batugamping dengan resistivitas 15003 ohm dengan kedalaman 10,1 meter.

Pada lapisan keenam dijumpai lapisan konglomerat dengan resistivitas 5248 ohm

dengan kedalaman 15,2 meter.

IV.2. Saran

Pertemuan pertama dengan menggunakan metode schlumberger ini praktikan

dapat lebih memahami mengenai geolistrik, namun dalam pengerjaannya praktikan

kerap kesulitan dan kurang mengerti mengenai software yang diberikan. Mungkin

dalam praktikum selanjutnya dapat lebih ditekankan mengenai pemahaman software

sehingga pengerjaan di rumah lebih mudah.

8

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

DAFTAR PUSTAKA

http://robophysic7.blogspot.com/2012/05/geolistrik-konfigurasi-schlumberger.html, diakses pada 10 Maret 2015

9