laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

15
STATUS FAALI MANUSIA DAN PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA DAN KATAK Nama : Ari Febrianto NPM : 200110080100 Kelompok : 10 Kelas : C Tanggal percobaan : 6 MEI 2009

Transcript of laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

Page 1: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

STATUS FAALI MANUSIA DANPENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA DAN KATAK

Nama : Ari FebriantoNPM : 200110080100Kelompok : 10Kelas : CTanggal percobaan : 6 MEI 2009

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJADJARAN

2009

Page 2: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

STATUS FAALI MANUSIA DAN PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA DAN KATAK

1. Pendahuluan

1.1.Tujuan Praktikum

Mengetahui status faali pada manusia dan konsep homoiterm dan

poilikoterm.

1.2.Teori Dasar

Perubahan lingkungan di luar tubuh selalu mempengaruhi lingkungan

di dalam tubuh, sehingga bila suhu udara meningkat, suhu tubuh juga sedikit

meningkat. Kondisi ini akan mendapat respon dari organ-organ yang

mengatur suhu tubuh. Sebagai hewan homoiterm, ternak akan berusaha

mengembalikan suhu tubuh ke keadaan smula atau ke keadaan normal,

melalui suatu proses yang disebut homeostasis.

Tubuh manusia terdiri dari masyarakat sel yang saling berinteraksi. Sel

adalah satuan dasar bagi struktur dan fungsi tubuh manusia. Setiap sel

melakukan fungsi-fungsi dasar yang penting bagi kelangsungan hidupnya

sendiri, misalnya memperoleh O2 dan zat-zat gizi, yang digunakan sel untuk

memperoleh energi; bereaksi terhadap perubahan di lingkungan sekitar;

mengontrol perpindahan bermacam-macam bahan di dalam sel dan antara sel

dengan lingkungannya; dan bereproduksi.

Pada organisme multisel, setiap sel melakukan, selain fungsi-fungsi

fundamental di atas, suatu aktivitas khusus yang biasanya merupakan

elaborasi dari fungsi-fungsi dasar sel di atas. Sel-sel tubuh sangat

terorganisasi dalam kelompok-kelompok fungsional, yakni sel-sel yang

memiliki struktur dan aktivitas khusus serupa terorganisasi menjadi jaringan.

Terdapat empat jenis dasar jaringan: (1) jaringan otot, yang khusus

berkontraksi dan menghasilkan gaya; (2) jaringan saraf, yang

mengkhususkan diri untuk inisiasi dan transmisi impuls listrik; (3) jaringan

epitel, yang melapisi dan membungkus berbagai permukaan dan rongga

tubuh dan juga membentuk kelenjar sekretorik; dan (4) jaringan ikat, yang

menghubungkan, menyokong, dan melekatkan berbagai bagian tubuh.

Jaringan-jaringan lebih lanjut tersusun membentuk organ-organ, yaitu

Page 3: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

struktur yang terdiri dari beberapa jaringan primer yang berfungsi bersama

melakukan suatu fungsi-fungsi tertentu. Organ-organ membentuk sistem,

yaitu kumpulan organ yang melakukan fungsi-fungsi terkait dan saling

berinteraksi untuk menyelesaikan suatu aktivitas bersama yang penting bagi

kelangsungan hidup tubuh keseluruhan. Sistem organ kemudian membentuk

tubuh keseluruhan.

Homeostasis mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil

dinamis di dalam lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel

tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan

luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharaan lingkungan

cairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai

contoh, di lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus

diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh sel. Faktor-faktor lingkungan

internal yang harus dipertahankan secara homeostasis adalah (1) konsentrasi

molekul-molekul nutrien, (2) konsentrasi O2 dan CO2, (3) konsentrasi zat-

zat sisa, (4) pH, (5) konsentrasi air, garam dan elektrolit lain, (6) suhu, serta

(7) volume dan tekanan.

Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh masing-masing dari ketujuh

tubuh diarahkan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi sistem tubuh

akhirnya bergantung pada aktivitas-aktivitas khusus sel-sel yang menyusun

setiap sistem. Dengan demikian, homeostasis penting bagi kelangsungan

hidup setiap sel, dan setiap sel memberikan kontribusinya untuk

mempertahankan homeostasis.

Sistem kontrol yang mengatur aktivitas berbagai sistem tubuh untuk

mempertahankan homeostasis dapat diklasifikasikan sebagai (1) kontrol

intrinsik, yaitu respons kompensatorik inheren suatu organ terhadap

perubahan, dan (2) kontrol ekstrinsik, yaitu respons suatu organ yang

dicetuskan oleh faktor-faktor di luar organ tersebut, seperti sisem saraf dan

endokrin. Baik kontrol intrinsik maupun ekstrinsik umumnya beroperasi

berdasarkan prinsip umpan balik negatif, yaitu suatu perubahan pada sebuah

variabel yang diatur mencetuskan respons yang mendorong variabel itu

berlawanan arah dengan perubahan awal, sehingga terjadi perlawanan

terhadap perubahan.

Keadaan patofisiologi terjadi jika satu atau lebih sistem tubuh gagah

Page 4: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

berfungsi secara benar, sehingga lingkungan internal yang optimal tidak lagi

dapat dipertahankan. Gangguan homeostasis serius dapat menyebabkan

kematian.

Berdasarkan kemampuannya dalam mempertahankan suhu tubuh,

hewan dibagi menjadi dua kelompok yaitu hewan berdarah panas atau

homoioterm dan hewan berdarah dingin atau poikiloterm. Ternak merupakan

hewan homoioterm dan mempertahankan suhu tubuhnya melalui proses

homeostatis, sedangkan ikan dan katak suhu tubuhnya selalu sesuai dengan

lingkungannya. Diantara kedua kelompok hewan diatas terdpat hewan yang

melakukan hibernasi, artinya pada periode waktu tertentu. Dalam satu tahun

hewan tersebut berdarah panas, namun pada saat lain berdarah dingin.

Mamalia dan burung merupakan hewan homoioterm, namun pada saat baru

lahir atau baru menetas, kemampuan mempertahankan suhu tubuh itu rendah.

Oleh karena itu pada unggas, selama kurang lebih 30 hari harus diberi

bantuan pemanasan suhu disekitarnya.

Alat dan Bahan

o Objek percobaan : manusia dan katak

o Stetoskop

o Termometer

o Alat pencatat waktu (stop watch)

2. Prosedur Kerja

2.1. Status Faali Manusia

Langkah I

1. Membiarkan objek tidur terlentang dengan tenang selama 5 menit.

2. Mengukur suhu tubuh dalam keadaan tenang dengan memasukkan

termometer ke dalam mulut selama 5 menit

3. Mengukur frekuensi pernafasan dengan mengamati gerakan perut pada

waktu inspirasi dan ekspirasi selama 1 menit.

4. Menghitung frekuensi denyut jantung denganmenempelkan stetoskop di

daerah coastal 4-5 dada sebelah kiri selama 4-5 menit.

5. Menghitung nadi pada arteri yang terletak di pergelangan tangan objek

dengan menggunakan jari tangan selama 1 menit.

Page 5: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

6. Mencatat hasil pengukuran.

Langkah II

1. Menyuruh objek bekerja fisik : lari-lari selama 10 menit, kemudian tidur

terlentang, langsung di ukur suhu tubuh dengan termometer di mulut

selama 5 menit.

2. Bersama dengnan pengukuran suhu tubuh dilakukan pengukuran frekuensi

pernafas, denyut jantung, dan nadi selama 1 menit. Penghitungan diulangi

pada menit ke-3 dan ke-5.

3. Mencatat hasilnya.

2.2. Pengaturan Suhu Tubuh Manusia dan Katak

a. Manusia

1. Mengukur suhu tubuh normal objek manusia, letakkan di dalam mulut

selama 5 menit.

2. Memasukkan air es ke dalam mulut objek manusia, dan berkumur selama

1 menit. Memasukkan termometer, mencatat hasilnya.

b. Katak

1. Menyiapkan seekor katak segar, memasukkan kedalam gelas beaker agar

terbebas dari pengaruh suhu praktikan, mengukur suhu tubuh katak

tersebut, dengan memasukkan termometer ke dalam oesophagus selama 5

menit, kemudian catat hasilnya.

2. Merendam katak di dalam air es selama 5 menit, termometer tetap dalam

oesophagusnya, menacatat suhunya!

3. Mengistirahatkan katak selama 5 menit, lau merendamnya dalam air

hangat selama 5 menit.

4. Mencatat hasil.

Page 6: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

3. Hasil Pengamatan

( pada lampiran)

1. Status faali manusia

o Tahap Awal

Denyut jantung : 73 kali

Denyut nadi : 81 kali

Respirasi : 21 kali

Temperatur : 36,1 ºC

o Tahap Aktivitas

Waktu (menit)

Denyut jantung

Denyut nadi

RespirasiTemperatur

(ºC)1 110 kali 115 kali 34 kali 36,33 101 kali 101 kali 28 kali 36,25 91 kali 95 kali 24 kali 36,2

2. Thermoregulasi

ObjekSuhu tubuh (ºC)

Normal Rangsang air hangat Rangsang air dingin

Manusia 37 37 37,1

Katak 26 30 27

Objek manusia

Nama : Wahyu R.

Umur : 19 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tinggi badan : 173 cm

Berat badan : 75 Kg

Page 7: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

5. Pembahasan

Pada status faali manusia, setelah melakukan kegiatan yanitu berupa lari-lari

kecil segala halnya meningkat mulai dari denyut jantung, denyut nadi, respirasi,

dan temperatur. Hal ini disebabkan tubuh mengalami serangkaian aktivitas fisik

dan kimiawi, yang menyebabkan tubuh akan menjaga kestabilandalam dirinya.

Maka jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan asupan nurtrisi ke saluruh

tubuh guna pembentukan energi. Karena jantung bekerja lebih cepat maka

pembuluh blaik juga akan mengalirkan darah kotor ke jantung dengan lebih cepat

pula, untuk keseimbanagn tubuh, yang akan menyebabkannaiknya denyut nadi.

Begitu pula dengan respirasi udara dalam pau-paru, karena tubuh memerlukan

energi yang banyak, maka diperlukan oksigen yang banyak pula, dan menghasilkan

karbon yang banyak, sehingga kerja paru-paru meningkat dari keadaan normal.

Dengan meningkatnya keseluruhan kerja organ-organ tubuh maka akan

menghasilkan panas tubuh yang berlebih yang nantinya kan dikeluarkan oleh

tubuh, melalui keringat dan uap udara lewat mulut dan hidung, sehingga

temperatur tubuh pun naik.

Pada thermoregulasi atau pengaturan suhu tubuh pada manusia dan katak.

Terdapat perbedaan pengaturan suhu tubuh antara kedua objek ini. Pada

manusia,suhu tubuh normal dan suhu tubuh ketika diberikan rangsangan berupa air

hangat dan air dingin hambir tidak berubah. Sedang pada katak, antara suhu tubuh

normal dan suhu tubuh setelah diberi rangsangan ada perubahan suhu tubuh, pada

saat diberi air dingin maka suhu tubuh katak akan menurun, dan pada saat diberi

air hangat suhu tubuh katak akan naik.

Page 8: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

Kesimpulan

Denyut jantung, denyut nadi, dan respirasi saling berkaitan satu sama lain.

Suhu tubuh manusia akan meningkat setelah melakukan pekerjaan.

Suhu tubuh akan kembali normal pada jangka waktu tertentu.

Manusia merupakan organisma homoioterm

Katak merupakan organisma polikioterm.

Page 9: laporan praktikum fisiologi ternak - status faali manusia

DAFTAR PUSTAKA

http://bubblehousebandryfarm.blogspot.com/2009/01/pengaruh-lingkungan-terhadap-

keadaan.html

St. Mainah, Henni. Ir, DAA ; Lovita ariani, Dr. Ir. M.S. ; dkk . 2009 . Penuntun

Praktikum Fisiologi Ternak . Jatinangor