LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

6
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis)) Disusun oleh : Aida Fitriah (1110016100006) Musliyadi (1110016100025) Qumillailah (1110016100026) Izkar Sobhah (1110016100027) BIOLOGI VI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

Disusun oleh :

Aida Fitriah (1110016100006)

Musliyadi (1110016100025)

Qumillailah (1110016100026)

Izkar Sobhah (1110016100027)

BIOLOGI VI A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

PERNAFASAN PADA HEWAN

JANGKRIK (Gryllus assimilis)

A. Dasar Teori

Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan

sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan

yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan

paru-paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus

sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada

hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi

dari lingkungan melalui rongga tubuh.

Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada hewan

Alat Respirasi pada Serangga

Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang

berfungsi untuk mengengkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut

dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan

O2 dan CO2 dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi atau darah.

Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri

tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang

dan sebagian ke kantung hawa.

Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi

karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur. Corong

hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya.

Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton)

yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan

terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang

dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur.

Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga

beristirahat.

Gbr. Trakea pada serangga

Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju

pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi

cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat

tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel

yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan

(transportasi) pada vertebrata.

Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,

dan sebaliknya mengangkut CO2 hasil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan

demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan

untuk mengangkut gas pernapasan.

Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke

jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan

tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.

B. Tujuan

1. Mempelajari pernafasan hewan

2. Melihat factor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada

saat bernafas.

C. Alat dan Bahan

1. Respirometer Sederhana

2. Timbangan

3. 2 Ekor jangkrik ( Ukuran besar dan kecil)

4. Kristal KOH

5. Eosin/tinta

6. Vaselin

7. Tisue

8. Pipet/syiring

D. Cara Kerja

1. Bungkuslah kristal KOH dengan tissue, lalu masukkan dalam tabung respirometer.

2. Masukkan jangkrik kecil yang telah ditimbang beratnya ke dalam botol respirometer,

Oleskan dengan vaselin pada celah penutup tabung

3. kemudian tutup dengan pipa berskala.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

4. Tutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih satu menit, kemudian lepaskan dan

masukkan setetes tinta dengan menggunakan pipet

5. Amati dan catat perubahan kedudukan tinta pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10

menit.

6. Lakukan percobaan yang sama (langkah 1 sampai dengan 5) menggunakan jangkrik kecil

lain dengan ukuran yang berbeda.

E. Hasil dan Pembahasan

Tabel Pengamatan

Berdasarkan tabel diatas volume udara yang dibutuhkan oleh jangkrik yang berukuran

kecil menghasilkan volume yang lebih besar selama selang waktu per 2 menit dibandingkan

dengan jangkrik yang berukuran besar. Begitupun dengan skala kedudukannya. Hal tersebut

dapat terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan pada jangkrik tersebut,

misalnya saja berat badan yang berbeda diantara keduanya. Ataupun aktivitas yang terjadi

diantara keduanya.

F. Kesimpulan

Dari praktikum yang kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa jangkrik yang

ukuran tubuhnya lebih kecil lebih banyak membutuhkan oksigen (O2) jika dibandingkan

dengan jangkrik yang ukuran tubuhnya kebih besar, karena ada beberapa faktor yang

No. Berat tubuh hewan

(gram)

Volume Kedudukan tinta per 2 menit Volume

(ml)

1 2 3 4 5 Rata-rata

1. 0,53 0,1 0,1 0,13 0,07 0,1 0.1

2. 0,09 0,23 0,13 0,09 0,07 0,06 0.116

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus assimilis))

mempengaruhi pernapasaan di antaranya yaitu faktor usia, berat badan, posisi tubuh,

aktivitas, kondisi tubuh, suhu, jenis kelamin dan tekanan darah.

Karena itu wajar jika jangkrik yang ukuran tubuhnya lebih kecil maka lebih banyak

pula membutuhkan oksigen dibandingkaan dengaan jangkrik yang ukuran tubuhnya lebih

besar. Karena masa/berat tubuh dari kedua jangkrik tersebut pun berbeda, selain itu dengan

pemberian Vaselin pada sambungan penutup respirometer digunakan untuk menghindari

udara keluar atau masuk ke respirometer. Agar volume udara yang masuk tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Juanegsih, Nengsih. 2008. Modul Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan. Jakarta: FITK UIN

Syarif Hidayatullah

Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi ( Edisi kelima, Jilid 2 ). Jakarta : Erlangga.

html –ms.wikipedia.org/wiki/Serangga

web.ipb.ac.id/.../bab-03%20ANATOMI%20DALAM%20DAN%20FUNGSI%20

edmart.staff.ugm.ac.id/?satoewarna=index