Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

24
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR PENGARUH NIKOTIN & ALKOHOL PADA LAJU ALIR DARAH BENIH IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) Disusun oleh : Muhammad Iqbal FR 230110110063 Lia Ambarwati 230110110095 Ratih Kusuma Wardhani 230110110142 Kelompok 6 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Transcript of Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

Page 1: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

PENGARUH NIKOTIN & ALKOHOL PADA LAJU ALIR

DARAH BENIH IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)

Disusun oleh :

Muhammad Iqbal FR 230110110063

Lia Ambarwati 230110110095

Ratih Kusuma Wardhani 230110110142

Kelompok 6

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2012

Page 2: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum ”

Pengaruh Nikotin & Alkohol Pada Laju Alir Darah Benih Ikan Mas (Cyprinus

Carpio) ” yang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air

yang telah membantu dan membimbing kami selama penyusunan Laporan Akhir

Praktikum ini. Tidak lupa teman-teman dan semua pihak yang ikut berpartisipasi

dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan,

oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan

agar dapat lebih baik lagi kedepannya. Kami berharap semoga makalah ini dapat

berguna bagi semua civitas akademika yang membutuhkannya.

Jatinangor, November

2012

Penyusun

i

Page 3: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...1

1.2 Tujuan………………………………………………………………………....2

1.3 Manfaat………………………………………………………………………..2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Mas……………………………………………………………………....3

2.2 Klasifikasi Ikan Mas..………………………………………………………....3

2.3 Morfologi Ikan Mas....………………………………………………………...3

2.4 Biologi Ikan Mas.……………………………………………………………..4

2.5 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan Mas ……………………………………..5

2.6 Nikotin ..............................................................................................................7

2.7 Alkohol ( Fasa dilatasi ) ………………………………………………………7

BAB III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat……………………………………………………………8

3.2. Alat dan Bahan………………………………………………………………..8

3.3. Prosedur Kerja………………………………………………………………...8

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil ...............................................................................................................10

4.2. Pembahasan…………………………………………………………………11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..12

5.2 Saran…………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..13

ii

Page 4: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Darah merupakan medium dalam sistem sirkulasi, dimana fungsinya

mengedarkan nutrisi esensial ke seluruh tubuh dan membawa sisa-sisa hasil

metabolisme dan patogen sebelum mencapai konsentrasi yang berbahaya. Darah

ikan tersusun dari sel-sel darah yang tersuspensi di dalam plasma yang diedarkan

ke seluruh jaringan tubuh. Volume darah ikan teleostei, heleostei, dan chondrostei

sebanyak 3% dari bobot tubuh, sedangkan ikan chondrocthyes 6.6% dari bobot

tubuh.

Ikan mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua

ruang yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah

yang berasal dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang. Dalam

insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah

melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh

tubuh.

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu

sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah

faring di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak

dianterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur

penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang

depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan relatif sedikit bila dibanding dengan

vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel

darah putih. Lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran terdapat di dekat

lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.

1

Page 5: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

1.2 Tujuan

Mengamati pengaruh penambahan larutan alkohol dan nikotin pada

pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas terhadap laju alir darah

dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai kontrol.

1.3 Manfaat

Mengetahui akibat yang terjadi pada laju peredaran darah sirip caudal akibat

pengaruh dari nikotin dan alkohol serta pengaruh dari aquades.

2

Page 6: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Mas

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum,

badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed)

dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), di bagian mulut di hiasi dua

pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna

dan warna badan sangat beragam.

2.2 Klasifikasi Ikan Mas

Menurut Saanin (1984) ikan mas di klasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Pisces

Kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Cyprinoidea

Famili : Cyprinidae

Subfamili : Cyprininae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio

Nama Lokal : Ikan Mas

2.3 Morfologi Ikan Mas

Secara morfologi, ikan mas memiliki ciri-ciri bentuk tubuh agak

memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat

disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran

pendek. Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil

tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan ke

dalam tipe sisik cycloid dengan warna yang sangat beragam.

3

Page 7: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan

ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan

anggota gerak yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga

peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada

sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.

2.4 Biologi Ikan Mas

Nama umum Ikan Mas, nama latin Cyprinus Carpio, nama asing Common

Carp. Secara garis besar bentuk dari pada ikan mas yakni badan agak panjang dan

pipih dengan warna tubuh keemasan, warna varian lainnya putih, kuning, merah,

hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Mulutnya dapat dilebarkan dengan

struktur bibir lunak. Terdapat dua sungut (semacam kumis) yang membedakannya

dengan ikan maskoki; Crucian Carp (Carassius Carassius); Gold Fish (Carassius

Auratus). Bagian kepala tanpa sisik, seluruh tubuh dipenuhi sisik agak besar

kecuali pada varian ikan mas kaca; Mirror Carp dan Leather Carp yang sebagian

bahkan nyaris seluruh tubuhnya tidak bersisik. Badannya yang gemuk tersebut

dapat mencapai 36 kg dengan panjang 1.5 m.

Ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai

ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di

daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Ikan mas

tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis

makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun,

makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi

perairan. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya

tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai

atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150-600 meter

di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan

air tawar, ikan mas terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai

yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%o.  Habitat asli di alam meliputi sungai

berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau.

4

Page 8: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

2.5 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan Mas

Darah terdiri dari cairan plasma dan sel-sel darah yaitu sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Plasma darah

adalah suatu cairan jernih yang mengandung mineral-mineral terlarut, hasil

absorbsi dari pencernaan makanan, buangan hasil metabolisme oleh jaringan,

enzim, antibodi serta gas terlarut. Di dalam plasma darah terkandung garam-

garam anorganik (natrium klorida, natrium bikarbonat dan natrium fosfat), protein

(dalam bentuk albumin, globulin dan fibrinogen), lemak (dalam bentuk lesitin dan

kolesterol), hormon, vitamin, enzim dan nutrient.

Sel darah ikan diproduksi di dalam jaringan hematopoietik yang terletak di

ujung anterior ginjal dan limpa. Berbeda dengan mamalia, pada ikan tidak ada

sumsum tulang. Namun demikian, ikan memiliki limfonodus. Pada ikan, darah

dibentuk di dalam organ ginjal, limpa dan timus.

Berdasarkan warna dan fungsi, darah dikelompokkan menjadi sel darah

merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Sel darah putih dikelompokkan

berdasarkan pada ada tidaknya butir-butir (granul) dalam sitoplasma, yaitu

granulosit dan agranulosit. Kelompok granulosit meliputi neutrofil, eosinofil dan

basofil. Jenis ini memiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu yaitu leukosit eosinofil

yang bersifat asidofil (berwarna merah oleh eosin), leukosit basofil berwarna

basofil (ungu) dan leukosit netrofil bersifat tidak basofil maupun asidofil.

Temasuk ke dalam kelompok agranulosit, yaitu monosit dan limfosit.

Eritrosit pada ikan merupakan sel dengan jumlah paling banyak, mencapai

4x106 sel/mm3. Jumlah eritrosit bervariasi pada tiap spesies dan biasanya

dipengaruhi oleh stres dan suhu lingkungan. Jumlah eritrosit pada teleost berkisar

antara 1.05 x 106 sel/mm3 dan 3.0 x 106 sel/mm3. Jumlah eritrosit pada ikan mas

(Cyprinu carpio) adalah 1.43 x 106 sel/mm3. Menurut Alifuddin (1993), jumlah

eritrosit pada ikan mas adalah 2 x 106 sel/mm3

Eritrosit mengandung haemoglobin yang berfungsi membawa oksigen dari

insang ke jaringan tubuh. Kadar haemoglobin dalam darah berhubungan erat

dengan jumlah sel darah merah (eritrosit). Konsentrasi haemoglobin diukur

berdasarkan pada intensitas warna dan dinyatakan dalam satuan gram

haemoglobin/100 ml darah (gr/100 ml)Konsentrasi haemoglobin ikan mas

5

Page 9: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

(Cyprinus carpio) adalah 6.40 % gr/dl dengan volume kapasitas oksigen sebesar

12.50 ml/dl.

Alat-alat peredaran darah ikan Mas terdiri dari :

Cor (jantung), disebelah posterior dari insang, dibatasi dari ruang perut

(cavum abdominalis) oleh septum transversum (sekat rongga badan). Cor

terbungkus oleh selaput pericardium.

Cor terdiri dari :

a. sinus venosus, berdinding tipis

b. atrium, merah coklat

c. ventrikel, merah coklat.

Bulbus arteriosus, warna putih.

Arteria (pembuluh nadi )

Vena (pembuluh balik)

Lien, warna merah coklat, memanjang di daerah intestinum.

Arteria dan vena

Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui ductus cuvieri,

kemudian menuju sinus venosus – atrium – ventrikel – bulbus arteriosus dan aorta

ventralis. Aorta ventralis bercabang-cabang sesuai dengan banyaknya insang, dan

menuju insang, yaitu arteria branchialis afferent. Arteria ini bercabang-cabang

lagi menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil (kapiler) pada hemibranchii

(daun insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi

arteria branchialis efferent. Yang menuju kepala bersatu membentuk aorta

carotis, dan ke tubuh bagian belakang aorta dorsalis. Aorta dorsalis bercabang-

cabang menuju organ-organ tubuh.

Darah yang kembali ke jantung mengalir kembali melalui :

Vena cardialis posterior, dari tubuh bagian belakang.

Vena cardialis anterior, dari tubuh bagian depan.

Vena hepatica dari hepar (hati).

6

Page 10: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

2.6 Nikotin

Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang

ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat.

Nikotin merupakan 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari

hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun

syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis

insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan.

Nikotin memiliki kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat

kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak

menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Pada

penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah,

Sehingga aliran darah lebih cepat, begitu juga dengan alcohol merupakan zat

penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai

efek stimulasi ringan, sehingga aliran darah yang terjadi lebih cepat dibandingkan

dengan penambahan nikotin.

2.7 Alkohol ( Fasa dilatasi )

Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah

kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Walaupun pengaruh terhadap

individu berbeda – beda, terdapat hubungan antarakonsentrasi alkohol di dalam

darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan akan

terjadi seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah.

Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa penambahan zat-zat kimia

tersebut (nikotin dan alkohol) sangat berpengaruh terhadap kecepatan aliran

darah.

7

Page 11: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

1. Beaker glass

2. Hand counter

3. Mikroskop

4. Petridish

5. Pipet tetes

6. Stop watch / jam tangan

3.2 Bahan

1. Aquades

2. Benih ikan mas

3. Kapas

4. Larutan alcohol 70%

5. Larutan nikotin

3.3 Prosedur Kerja

1. Menyiapkan mikroskop dalam posisi sudah fokus

2. Mengambil seekor benih ikan mas, kemudian meletakkannya dalam

petridish, insangnya ditutup dengan kapas basah, lalu mengamati aliran

darah pada bagian sirip ekor yang akan terlihat aliran darah ikan tersebut.

3. Membasahi sirip ekor dengan aquades, lalu dihitung berapa jumlah aliran

darah per menit yang melalui satu tempat tertentu, diulangi sebanyak tiga

kali

4. Setelah selesai point 3, meneteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip

ekor ikan mas lalu diamati dan dihitung berapa jumlah aliran per menit

yang melalui satu saluran tertentu, diulangi sebanyak tiga kali

8

Page 12: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

5. Sirip ekor kemudian dibilas dengan aquades agar terbebas dari pengaruh

nikotin, lalu diteteskan alkohol 70% secukupnya pada sirip ekor, lalu

diamati dan dihitung jumlah aliran darah seperti sebelumnya, dan diulangi

sebanyak tiga kali

6. Point 2-5 diulangi perlakuannya pada ikan yang kedua

9

Page 13: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

kelo

mpo

k

Ika

n

No.

Aquades Σ Alkohol Σ Nikotin Σ1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 1 160 136 128 141 100 189 104 131 100 108 104 104

2 170 160 176 169 180 165 176 174 180 165 176 174

2 1 175 145 154 158 130 143 125 133 73 102 107 94

2 160 125 141 142 210 175 162 182 104 98 100 101

3 1 211 341 364 372 168 375 450 331 38 32 109 60

2 138 270 373 260,3 187 380 378 365 30 35 105 57

4 1 167 158 161 162 205 192 115 171 103 106 109 106

2 111 169 194 141 146 187 176 170 99 91 92 94

3 118 138 134 130 181 184 163 176 104 126 133 121

5 1 128 122 121 123 135 140 170 148 150 145 123 140

2 167 169 149 161 170 173 204 182 142 148 130 140

3 171 155 108 157 169 166 172 169 156 163 140 153

6 1 150 146 153 149,6 164 160 158 160,6 136 146 125 135

2 160 150 145 151,6 173 167 141 159 138 136 132 135

3 153 154 142 149,6 187 190 171 182,6 160 154 134 144

7 1 175 144 193 193 195 186 184 188,3 185 123 152 159

2 130 200 174 174 205 202 186 84,2 160 162 147 156

3 203 126 166 165 203 126 166 78,6 135 146 150 146

8 1 191 173 145 169,7 72 96 96 88 82 86 80 83

2 90 88 105 94,3 80 87 87 84,7 85 83 69 79

3 189 170 179 179,3 120 110 100 110 88 85 80 84

10 1 149 153 160 156 175 175 177 174 164 137 137 146

2 153 163 158 158 175 177 180 178 155 160 140 152

3 151 158 160 157 215 188 210 205 120 142 130 131

11 1 220 203 216 213 220 225 276 222 167 167 174 169

2 283 283 341 350 375 319 236 244 66 81 71 73

3 262 296 282 280 221 209 211 214

12 1 236 230 234 234 232 273 276 260 203 200 202 202

2 283 263 259 268 296 285 283 288 215 215 207 212

3 262 152 150 188 222 220 225 222 165 168 163 165

10

Page 14: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

14 1 245 245

2 456 456

3 276 276

15 1 156 278 148 194 160 225 178 188 180 177 333 230

2 148 265 360 258 156 402 180 246 180 358 358 299

17 1 240 230 235 235 210 205 246 220 178 69 160 136

2 300 271 264 278 257 250 246 251 165 160 164 163

3 283 261 258 267 244 239 235 239

4.2. Pembahasan

Laju peredaran darah ikan dapatdipengaruhi oleh berbagai media larutan.

Pada praktikum kali ini media larutan yang digunakan adalah aquades, nikotin dan

alkohol. Dari hasil praktikium yang didapat, ketika larutan aquades diteteskan

aliran darah pada ikan berjalan normal. Tetapi ketika ditetesi larutan nikotin aliran

darah pada ikan berjalan sangat cepat. Hal ini dikarenakan sifat dari larutan

nikotin itu sendiri yang dapat memacu kerja jantung sehingga membuat aliran

darah yang menuju ke jantung berjalan lebih cepat. Sedangkan ketika ikan ditetesi

larutan alkohol aliran darah pada ikan semakin melambat dan melemah sampai

akhirnya tidak bergerak sama sekali. Hal ini dikarenakan sifat alkohol yang keras

dan dapat langsung mematikan kerja sistem peredaran darah.

Dari hasil pengamatan yang didapat terlihat bahwa data sangat bervariasi

di masing-masing kelompok, hal ini dikarenakan sulitnya penghitungan aliran

darah menggunakan handcounter. Kadang kala tidak terhitung aliran darah ikan

secara sempurna karena peredaran darah berjalan sangat cepat. Data yang didapat

juga tidak lengkap karena ada beberapa kelompok yang tidak menyerahkan data

yang didapat.

11

Page 15: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Laju peredaran darah dipengaruhi oleh perlakuan yang dapat mempercepat

dan memperlambat aliran darahnya contohnya penggunaan (nikotin dan alkohol).

Laju peredaran darah saat menggunakan aquades adalah laju peredaran darah

normal karena ikan tidak mendapat pengaruh besar dari akuades untuk

mempercepat atau memperlambat laju peredaran darahnya, sedangkan pada saat

penggunaan alcohol 70 % laju peredaran darahnya cenderung lebih lambat karena

dipengaruhi oleh pengeruh yang disebabkan alkohol yaitu dapat memperlambat

fungsi sistem saraf pusat, dan untuk laju peredaran darah pada saat menggunakan

larutan nikotin peredaran darahnya mengalami percepatan mungkin karena

dipengaruhi oleh pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh nikotin yaitu nikotin

dapat meningkatkan tekanan darah sehingga detak jantung menjadi cepat dan laju

peredarannya menjadi lebih cepat

5.2 Saran

12

Page 16: Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Fixed

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Ridwan dan Usman M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan air. Riau: Unri Pres

Adelbert Mones, Ronaldo. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus

Carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor.

Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2011. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011, Ikan Mas.

Rochmah, Siti Nur. 2006. Biologi. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani

13