Laporan Praktikum FHA 1

16
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu organisme yang hidup pada suatu perairan, untuk memproduksi organisme tersebut dalam suatu lingkungan perairan yang terbatas dan terkontrol dengan baik maka perlu pemahaman mengenai lingkungan perairan dimana ikan tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak seperti di habitat aslinya. Lingkungan perairan tempat ikan yang dibudidayakan disebut dengan media. Media yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan budidaya ikan memiliki beberapa persyaratan, antara lain kebersihan dan kondisi lingkungan yang harus bersih dan terjaga. Dengan air yang baik maka kelangsungan hidup ikan mas akan lebih terjamin. Air yang digunakan untuk ikan tidak boleh mengandung zat berbahaya ataupun bahan kimia yang bisa mengganggu kelangsungan hidup ikan agar ikan dapat tumbuh dan berkembang biak pada wadah yang terbatas tersebut (Gusrina, 2008). Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh ikan. Sumber air yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan ada beberapa macam. Berdasarkan asalnya sumber air yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dapat

description

laporan praktikum fisiologi hewan air

Transcript of Laporan Praktikum FHA 1

Page 1: Laporan Praktikum FHA 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu organisme yang hidup pada suatu perairan,

untuk memproduksi organisme tersebut dalam suatu lingkungan perairan yang

terbatas dan terkontrol dengan baik maka perlu pemahaman mengenai lingkungan

perairan dimana ikan tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak seperti di

habitat aslinya. Lingkungan perairan tempat ikan yang dibudidayakan disebut

dengan media. Media yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan

budidaya ikan memiliki beberapa persyaratan, antara lain kebersihan dan kondisi

lingkungan yang harus bersih dan terjaga. Dengan air yang baik maka

kelangsungan hidup ikan mas akan lebih terjamin. Air yang digunakan untuk ikan

tidak boleh mengandung zat berbahaya ataupun bahan kimia yang bisa

mengganggu kelangsungan hidup ikan agar ikan dapat tumbuh dan berkembang

biak pada wadah yang terbatas tersebut (Gusrina, 2008).

Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus sesuai dengan

kondisi yang diinginkan oleh ikan. Sumber air yang dapat digunakan untuk

kegiatan budidaya ikan ada beberapa macam. Berdasarkan asalnya sumber air

yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu air permukaan dan air tanah (Gusrina, 2008).

Ikan merupakan hewan eksotermik yang berarti tidak menghasilkan panas

tubuh, sehingga suhu tubuhnya tergantung atau menyesuaikan dengan suhu

lingkungan sekelilingnya. Sebagai hewan air, ikan memiliki beberapa mekanisme

fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat. Perbedaan habitat menyebabkan

perkembangan organ-organ ikan disesuaikan berdasarkan kondisi lingkungan

(Tunas, 2005).

Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi

mencerminkan keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variabel

lingkungan yang dihadapi organisme tersebut. Artinya bahwa setiap organisme

harus mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya. Adaptasi

Page 2: Laporan Praktikum FHA 1

tersebut berupa respon morfologi, fisiologis dan tingkah laku. Pada lingkungan

perairan, faktor fisik, kimiawi dan biologis berperan dalam pengaturan

homeostatis yang diperlukan bagi pertumbuhan dan reproduksi biota perairan

(Tunas, 2005).

Cahaya merupakan salah satu faktor abiotik yang diperlukan dalam proses

fotosintesis. Dan cahaya dengan segala aspek yang dikandungnya seperti

intensitas dan panjang gelombang akan memepengaruhi secara langsung maupun

tidak langsung terhadap pergerakkan atau tingkah laku ikan.

Reaksi ikan terhadap cahaya berbeda-beda, seperti fototaksis positif, preferensi

untuk intensitas optimum, investigatory reflex, mengelompok dan mencari makan

di bawah cahaya serta diorientasi akibat kondisi buatan dari gradient intensitas di

bawah air. Pergerakan ikan yang berbeda-beda terhadap sumber cahaya

merupakan salah satu aspek yang perlu diketahui untuk meningkatkan hasil

tangkapan (Tunas, 2005).

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui atau

mengamati respon ikan terhadap kondisi gelap dan terang.

Page 3: Laporan Praktikum FHA 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistematika dan Morfologi

Sistematika ikan mas (Cyprinus carpio) menurut Saanin (1984) adalah

sebagai berikut :

kingdom : Animalia

filum : Chordata

kelas : Actinopterygii

ordo : Cypriniformes

famili : Cyprinidae

genus : Cyprinus

spesies : Cyprinus carpio

Secara morfologis, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang

dan memipih tegak (compressed). Mulutnya terletak di bagian tengah ujung

kepala (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Di bagian anterior mulut

terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Di ujung dalam mulut terdapat gigi

kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.

Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian

kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif

besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid (lingkaran) berwarna hijau, biru,

merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan

rasnya. Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjari

keras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip

punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya

(anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian

akhirnya bergerigi. Linea lateralis atau gurat sisi tergolong lengkap, berada di

pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung

belakang pangkal ekor.

Page 4: Laporan Praktikum FHA 1

B. Habitat

Ikan mas menyukai habitat di perairan tawar yang airnya tidak terlalu

dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau.

Ikan mas hidup di sungai-sungai, danau, kolam dan saluran dengan air tergenang

dan lambat mengalir. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150-

600 meter di atas permukaan air laut dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong

ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara

sungai yang bersalinitas 25-30%. Lingkungan hidup ikan mas ada bermacam-

macam, tergantung dari media mana yang dipilih, bisa akuarium, bak semen,

kolam, bak fiber (Cahyono, 2001).

C. Kebiasaan Makan

Ikan mas masuk ke dalam golongan ikan jenis omnivora yang cenderung

herbivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang

berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah

tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan. Pakan ikan mas

terdiri dari krustasea, serangga dan tanaman (Djaridjah, 2002).

Biasanya, pembudidaya memberikan pakan tambahan pada ikan mas

berupa dedak atau pelet. Padahal, ikan ini tergolong ikan pemakan segala

(omnivora). Hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian pakan dari sisa-sisa dapur

atau tanaman lain yang lunak. Biasanya, benih ikan mas akan memakan protozoa

dan krustasea. Benih yang berukuran 10 cm memakan jasad dasar seperti

Chironomidae, Olighocaeta, Epeminidae, Thricoptera, Tubificidae, Mollusca, dan

lain sebagainya. Jasad-jasad tersebut dimakan bersama-sama dengan tanaman air

yang membusuk dan bahan organik lainnya (Djaridjah, 2002).

D. Kualitas Air

Suhu air sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme organisme

yang hidup diperairan. Temperatur yang tinggi menyebabkan rendahnya

Page 5: Laporan Praktikum FHA 1

pertumbuhan jasad hidup perairan (ikan, jasad renik, dan tumbuhan air),

demikian pula pada temperatur yang rendah. Ikan mas biasanya tumbuh

dengan baik pada suhu antara 20oC-25oC (Cahyono, 2001).

Oksigen sangat diperlukan untuk respirasi dan proses metabolisme

ikan dan juga organisme lainnya. Kebutuhan oksigen untuk kehidupan ikan

bervariasi, tergantung pada jenis, stadium, dan aktivitas ikan. ikan mas dapat

tumbuh dengan baik pada kadar DO antara 5-7 ppm (Cahyono, 2001).

Suatu pH air merupakan faktor pembatas pada pertumbuhan jasad

renik dan juga ikan. Nilai pH yang sangat rendah akan mengakibatkan

kematian pada ikan. Gejala yang diperlihatkannya adalah gerakan tidak

teratur, tutup insang bergerak sangat aktif, dan ikan berenang sangat cepat di

permukaan air. Demikian pula, nilai pH yang tinggi dapat menyebabkan

pertumbuhan ikan terhambat. Perairan yang asam juga berpengaruh terhadap

nafsu makan ikan, yakni nafsu makan menjadi berkurang. Kisaran nilai pH

yang baik untuk pertumbuhan ikan mas adalah berkisar antara 7,5-8,5

(Cahyono, 2001).

E. Sistem Penginderaan

Ikan merespon cahaya melalui mata dan organ pineal yang berada pada

bagian atas otak. Pada ikan, mata merupakan reseptor penglihatan yang sempurna.

Sistem optik mata ikan bekerja mengumpulkan cahaya dan nantinya cahaya

tersebut akan membentuk suatu fokus bayangan untuk di analisis oleh retina.

Sedangkan sensitivitas dan ketajaman mata bergantung pada terangnya bayangan

yang akan mencapai retina mata (Tunas, 2005).

Fotoreseptor pada retina mata menyerap energi cahaya dan

menyalurkannya ke sistem saraf dalam bentuk energi elektrikal. Terdapat dua

jenis fotoreseptor yaitu cone (sel kerucut) berfungsi saat kondisi terang dan rod

(sel batang) yang berfungsi saat kondisi gelap (Tunas, 2005).

Page 6: Laporan Praktikum FHA 1

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Hewan Air ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12

Maret 2012 pukul 14.30 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Bersama

Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Sriwijaya.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Alat yang digunakan untuk percobaan

No. Alat Spesifikasi Fungsi1.2.3.4.

AkuariumSenterAeratorPlastik hitam

2 buah2 buah1 buahSecukupnya

Sebagai wadah ikanUntuk penyenteranUntuk aerasiUntuk menutup dan untuk melihat respon ikan dalam kondisi yang gelap

Tabel 2. Bahan yang digunakan untuk percobaan

No. Bahan Spesifikasi Fungsi1.2.

PakanIkan mas

Secukupnya2 ekor

Sebagai makanan ikanObjek percobaan

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja dalam Praktikum Fisiologi Hewan Air terdiri dari

beberapa tahap antara lain :

1. Bersihkan akuarium dan isi air secukupnya lalu diberi aerasi dan masukkan

ikan ke dalam masing-masing akuarium.

2. Salah satu akuarium ditutup plastik seluruh sisinya (hingga kebagian atasnya).

3. Masing-masing ikan dalam akuarium dipuasakan selama 24 jam.

Page 7: Laporan Praktikum FHA 1

4. Setelah 24 jam, plastik hitam yang menutupi akuarium dibuka dan catat

tingkah laku ikan dalam akuarium saat pertama kali terpapar cahaya.

5. Nyalakan lampu senter selama 5 menit dan cahaya senter diarahkan pada

masing-masing ikan dalam kedua akuarium tersebut, amati dan catat tingkah

laku ikan.

6. Selanjutnya berikan pakan pada masing-masing ikan. Lihat bagaimana respon

kedua ikan dalam kedua akurium yang berbeda perlakuan tersebut.

7. Buat laporan tertulis dan ulasan mengenai respon ikan terhadap cahaya.

Page 8: Laporan Praktikum FHA 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 3. Pengamatan ikan

Wadah ResponCahaya Pakan

AkuariumTerang

Setelah dipaparkan cahaya, ikan mas merespon dengan tidak menjauhi cahaya

Setelah diberi pakan, ikan bereaksi dengan memakan pakan dan pergerakannya lebih agresif dalam memakan pakan

AkuariumGelap

Setelah plastik dibuka dan dipaparkan cahaya senter, respon yang diberikan oleh ikan mas adalah menjauhi cahaya lampu senter

Setelah diberi pakan, ikan bereaksi dengan memakan pakan, tetapi tidak agresif seperti ikan pada akuarium terang

B. Pembahasan

Syaraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar

(eksoderm) yang berfungsi sebagai penghubung. Sistem syaraf bersama-sama

dengan sistem hormonal mengatur peranan penting dalam proses koordinasi dan

pengaturan semua aktivitas yang berlangsung dalam tubuh. Perubahan lingkungan

akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang

kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang akan dikirim ke

organ target dan aktivitas metabolisme dibutuhkan dengan merangsang jaringan-

jaringan untuk bergerak (Tunas, 2005).

Cahaya sangat mempengaruhi tingkah laku ikan, fisiologinya maupun

sampai pada migrasi harian. Respon ikan pada cahaya melalui mata dan organ

pineal yang berada pada bagian atas otak. Kebanyakan ikan, mata merupakan

reseptor penglihatan yang sempurna. Sistem optik mata ikan bekerja

mengumpulkan cahaya dan nantinya cahaya tersebut akan membentuk suatu fokus

bayangan untuk di analisis oleh retina. Sedangkan sensitivitas dan

Page 9: Laporan Praktikum FHA 1

ketajaman mata bergantung pada terangnya bayangan yang akan mencapai retina

mata (Tunas, 2005).

Fotoreseptor pada retina mata menyerap energi cahaya dan

menyalurkannya ke sistem saraf dalam bentuk energi elektrikal. Terdapat dua

jenis fotoreseptor yaitu cone (sel kerucut) berfungsi saat kondisi terang dan rod

(sel batang) yang berfungsi saat kondisi gelap (Tunas, 2005).

Dengan demikian cahaya dan segala aspeknya seperti intensitas, sudut

penyebaran, polarisasi, panjang gelombang, arah, musim, lama penyinaran dan

komposisi spektrum akan mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung

tingkah laku ikan serta proses fisiologinya (Tunas, 2005).

Pada kondisi terang pergerakan ikan cenderung lebih aktif dan saat diberi

cahaya dari lampu senter ikan tidak menjauhi cahaya, selain itu saat diberikan

pakan, ikan langsung mendekat dan langsung memakan pakan yang diberikan dan

lebih agresif, hal ini disebabkan kondisi ikan yang lapar karena sudah terlebih

dahulu dipuasakan selama 24 jam. Gerakan operkulumnya pun normal (baik).

Pada kondisi gelap pergerakan ikan aktif dan saat diberi cahaya dari lampu

senter ikan menjauhi cahaya, pada saat ikan diberi makan, ikan memakan pakan

yang diberikan, tetapi tidak agresif seperti ikan yang di akuarium terang, menurut

kelompok kami ikan yang terdapat pada akuarium gelap ini masih merasa asing

dengan benda yang ada disekitarnya ketika plastik dibuka. Termasuk ketika

dipaparkan cahaya senter. sedangkan operkulum dari ikan tersebut dalam kondisi

baik (normal).

Page 10: Laporan Praktikum FHA 1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai

berikut :

1. Pada kondisi terang dan gelap ikan tetap aktif bergerak

2. Ikan memiliki kemampuan yang berbeda dalam merespon cahaya

3. Ikan mas termasuk kedalam jenis ikan yang aktif bergerak sehingga

membutuhkan tempat yang luas

4. Ikan mas termasuk ikan yang omnivora karena ikan ini memmakan apa saja

5. Ikan memiliki alat indera yaitu indera penglihatan, indera pembau dan

pengecap

B. Saran

Sebaiknya dalam Praktikum Fisiologi Hewan Air ini diharapkan para

praktikan agar dapat lebih serius lagi dalam praktikumnya.

Page 11: Laporan Praktikum FHA 1

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta.

Djaridjah, Abbas Siregar. 2002. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta.

Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid 1 untuk SMK/oleh Gusrina. Jakarta :

Direktorat Jendral Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat

Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen

Pendidikan Nasional.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1 dan 2. Binacipta,Jakarta.

Tunas, Arthama Wayan. 2005. Patologi Ikan Toloestei. UGM. Yogyakarta.