Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

32
LAJU KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN MAS (Cyprinus Carpio) PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR Kelompok 5 Kelas B IDZHAR SYIFANA ROFIQO 230110140070 FELISHA GITALASA 230110140093 RIDWAN ARIYO NUGROHO 230110140117 UNIVERSITAS PADJADJARAN

description

Laporan Praktikum

Transcript of Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Page 1: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

LAJU KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN MAS (Cyprinus Carpio)

PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

Kelompok 5 Kelas B

IDZHAR SYIFANA ROFIQO 230110140070FELISHA GITALASA 230110140093RIDWAN ARIYO NUGROHO 230110140117

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANANJATINANGOR

2015

Page 2: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

DAFTAR ISI

Bab Halaman

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................iv

I. PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum.........................................................................................1

1.3 Kegunaan Praktikum....................................................................................2

II. LANDASAN TEORI..........................................................................................3

2.1 Klasifikasi Dan Morfologi...........................................................................3

2.1.1 Klasifikasi.................................................................................................3

2.1.2 Morfologi..................................................................................................3

2.2 Sistem Pernafasan........................................................................................4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM.......................................................................7

3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................7

3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................7

3.2.1 Alat...........................................................................................................7

3.2.2 Bahan........................................................................................................9

3.3 Prosedur Kerja.............................................................................................9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10

4.1 Hasil Pengamatan.......................................................................................10

4.2 Pembahasan................................................................................................11

V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................14

5.1 Kesimpulan................................................................................................14

5.2 Saran..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

DAFTAR GAMBAR

ii

Page 3: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Nomor Judul Halaman

1. Gambar 1. Wadah Plastik............................................................................7

2. Gambar 2. DO Meter...................................................................................7

3. Gambar 3. Jam Tangan................................................................................8

4. Gambar 4. Timbangan.................................................................................8

5. Gambar 5. Cling Wraph...............................................................................8

DAFTAR LAMPIRAN

iii

Page 4: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Nomor Judul Halaman

1. Pengukuran bobot ikan ...............................................................................16

2. Memasukkan ikan kedalam wadah .............................................................16

3. Pengujian ikan .............................................................................................16

4. Pengukuran DO akhir .................................................................................16

iv

Page 5: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan adalah makhluk hidup yang hidup di dalam air dan berdarah dingin atau

poikiloterm artinya dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungan atau air

dimana ia berada. Ikan bernafas terutama dengan menghirup udara dari air dan

menyerap O2 dengan menggunakan insang yang terdapat pada bagian kanan dan kiri

kepalanya. Selain itu, sewaktu-waktu ikan mengambil udara dari permukaan air, jika

udara di dalam air kurang.

Ikan Nila merupakan salah satu hewan akuatik yang memiliki bentuk tubuh

yang pipih ke arah bertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah

antero posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat

disembuhkan. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip

punggungnya garis tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila adalah

garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian

sirip caudal (ekor) dengan bentuk membuat terdapat warna kemerahan dan bisa

digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid.

Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya.

Konsumsi oksigen pada setiap ikan berbeda-beda, konsumsi oksigen ikan

dapat dipengaruhi oleh faktor internal dari spesies ikan itu sendiri maupun faktor

eksternal berupa lingkungan yang memengaruhi kebiasaan ikan dalam mengonsumsi

oksigen. Oksigen yang merupakan faktor pembatas bagi hewan akuatik sangatlah

penting bagi kehidupan makhuk hidup didalamnya, sehingga konsumsi oksigen suatu

organisme perlu diukur agar ketersediaan oksigen di suatu perairan untuk budidaya

bisa diatur.

1

Page 6: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui laju konsumsi oksigen pada ikan nila

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sifat fisik ikan nila terhadap laju

konsumsi oksigen

3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi laju konsumsi

oksigen ikan nila

1.3 Kegunaan Praktikum

Kegunaan dari praktikum ini dapat mengetahui laju konsumsi oksigen ikan

nila dan kebutuhan oksigen yang di konsumsi ikan nila selama 30 menit. Kita juga

dapat mengetahui pengaruh sifat fisik ikan nila terhadap laju konsumsi oksigen dan

faktor-faktor apa saja yang memengaruhi laju konsumsi oksigen ikan nila sehingga

dapat di aplikasikan dalam bidang perikanan

2

Page 7: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Dan Morfologi

2.1.1 Klasifikasi

Kingdom Animalia

Filum Chordata

Kelas Pisces

Ordo Ostariophysi

Famili Cyprinidae

Genus Cyprinus

Species Cyprinus Carpio

Tabel 1. Klasifikasi Ikan Mas ( Susanto, 2007 )

2.1.2 Morfologi

Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut. Fisiologi ikan

mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan

metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan

3

Page 8: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

reproduksi (Fujaya,1999). Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk

lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar

dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat

dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan

tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat

pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi

masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup

insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak

ditutupi oleh operkulum.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yang berasal dari

sungai nila dan danau-danau yang menghubungkan sungai tersebut. Ikan nila

didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar

pada tahun 1969, bibit ikan nila yang ada di Indonesia berasal dari Taiwan adapun

dengan ciri berwarna gelap dengan garis-garis vertikal seanyak 6-8 buah dan Filipina

yang berwarna merah (Suyanto 1998).

Ikan nila pada umumnya mempunyai bentuk tubuh panjang dan ramping,

perbandingan antara panjang dan tinggi badan rata-rata 3 : 1. Sisik-sisik ikan nila

berukuran besar dan kasar. Ikan nila berjari sirip keras, sirip perut torasik, letak mulut

subterminal dan berbentuk meruncing. Selain itu, tanda lainnya yang dapat dilihat

adalah dari ikan nila adalah warna tubuhnya yang hitam dan agak keputihan. Bagian

bawah tutup insang berwarna putih, sedangkan pada nila lokal putih agak kehitaman

bahkan ada yang kuning. Sisik ikan nila besar, kasar, dan tersusun rapi. Sepertiga

sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis linea lateralis

yang terputus antara bagian atas dan bawahnya. Linea lateralis bagian atas

memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai pangkal

sirip ekor. Ukuran kepalanya relatif kecil dengan mulut berada di ujung kepala serta

mempunyai mata yang besar (Merantica 2007).

4

Page 9: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

2.2 Sistem Pernafasan

PERNAFASAN

Proses pengikatan O2 dan pengeluaran CO2 oleh darah melalui

permukaan alat pernafasan.

Pengangkutan O2 dari lingkungan eksternal tubuh ke dalam lingkungan

intrasel dan sebaliknya pengangkutan CO2 dari lingkungan intarsel ke

dalam lingkungan eksternal tubuh.

OKSIGEN

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik

yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Merupakan unsur golongan

kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur

lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar,

dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik

dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.

KARAKTERISTIK OKSIGEN

Oksigen (O2) merupakan Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan

tidak berasa.

Gas Oksigen mempunyai Berat, 1,429 gram/l pada suhu 00 C, tekanan

760 mm Hg.

Pada suhu 00 C tekanan 760 mm Hg, 1 liter air murni terlarut sebanyak

14,602 mg gas oksigen.

Oksigen dalam air berasal dari hasil fotosintesis organisme perairan serta

difusi langsung dari udara.

5

Page 10: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Oksigen berperan sangat penting dalam proses /reaksi Geobiofisik-

kimiawi yang terjadi dalam suatu ekosistim terestrial maupun perairan.

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO)

Kelarutan suatu gas pada cairan merupakan karakteristik dari gas tersebut

sendiri dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu dan

salinitas.

Setiap kenaikan 100 m dpl, tekanan atmosfer menurun 8-9 mmHg, dan

kelarutan gas menurun 1,4 %.

Kelarutan oksigen di medium cair menurun seiring dengan naiknya suhu

dan banyaknya mineral yang terlihat di medium tersebut.

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh:

a. Suhu air

b. Tekanan atmosfir

c. Kandungan garam-garam terlarut

d. Kualitas pakan

e. Aktivitas biologi perairan (Reid & Wood,1976 dalamKoestawa,1989).

Oksigen dalam perairan berasal dari difusi O2dari atmosfer serta

aktivitas fotosintesis oleh fitoplankton maupun tanaman lainnya.

Kebutuhan oksigen pada ikan bergantung:

Kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu

Kebutuhan konsumtif ~ metabolisme tubuh ikan

Fungsi oksigen:

6

Page 11: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Peranan dalam pembakaran bahan bakarnya (makanan)

Untuk dapat melakukan aktivitas (berenang, reproduksi, pertumbuhan)

Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan:

Aktivitas ikan

Konversi pakan

Laju pertumbuhan

Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun

pertumbuhan menurun (tidak optimal)

Rentang tingkat DO optimal: ≥5 ppm

Rentang tingkat DO untuk pemeliharaan intensif: 5-8 ppm

Fotosintesis pada siang hari menjadi peningkatan kandungan oksigen

terlarut ,keadaan cahaya / intensitas matahari, kedalaman air dan

kepadatan plankton.

Konsentrasi oksigen menurun pada sore / malam hari (laju respirasi lebih

dominan dibandingkan laju fotosintesis)

7

Page 12: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 19 Oktober 2015 yang bertempat

di Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan,Universitas Padjadjaran pada pukul 13.00-14.30 WIB

3.2 Alat dan Bahan3.2.1 Alat

1. Wadah plastik, untuk tempat percobaan

Gambar 1. Wadah Plastik

2. DO meter, untuk mengukur kadar oksigen terlarut di dalam air

8

Page 13: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Gambar 2. DO meter

3. Jam tangan, untuk penunjuk waktu

Gambar 3. Jam Tangan

4. Timbangan, untuk mengukur bobot ikan

Gambar 4. Timbangan

5. Cling wrap, bahan pelapis/penutup terbuat dari plastik

9

Page 14: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Gambar 5. Cling Wrap

3.2.2 Bahan1. Ikan nila ukuran konsumsi

3.3 Prosedur Kerja1. Disiapkan wadah plastik yang telah diisi air penuh

2. Diukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter, catat hasilnya.

3. Ditimbang ikan, lalu catat bobotnya

4. Dimasukkan ikan dengan hati-hati tanpa ada air yang memercik

5. Ditutup wadah percobaan dengan cling wrap, agar tidak ada kontak dngan

udara luar

6. Dibiarkan wadah percobaan selama 30 menit

7. Setelah selesai, pentup plastik dibuka, ikan dipindahkan secara hati-hati ,

jangan sampai terjadi percikan air, lalu ukur oksigen terlarut pada media air

wadah percobaan tersebut dengan menggunakan DO meter, catat hasilnya.

8. DO awal - DO akhir adalah konsumsi oksigen ikan tersebut

9. DO awal - DO akhir x 2: bobot ikan adalah kebutuhan oksigen ikan tersebut

10

Page 15: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

11

Page 16: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil PengamatanTabel Hasil pengamatan :

Kelompok Bobot Ikan (gram)

DO awal (mg/l)

DO akhir (mg/l)

Konsumsi Oksigen (mg/l)

1 68 5 3.4 0.047

2 101 5 3.9 0.022

3 91 5 3.1 0.042

4 119 5 3.3 0.028

5 102 5 3.4 0.032

6 119 5 3.3 0.028

7 102 5 3.2 0.035

8 86,73 5,4 3,0 0,055

9 83,77 5,4 3,7 0,040

10 82,86 5,4 2,3 0,074

11 83,77 5,4 3,6 0,043

12 87,76 5,4 3,6 0,041

13 83,12 5,4 4,0 0,034

14 58,96 5,4 2,1 0,111

15 70,96 5,4 2,4 0,084

16 125 5 2,9 0,033

12

Page 17: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

17 140 5 2,8 0,031

18 111,68 5 2,9 0,037

19 141,20 5 2,9 0,029

20 140,17 5 2,8 0,031

21 112,69 5 2,7 0,040

22 128,16 5 2,5 0,039

23 95,55 5 2,5 0,052

Tabel 2. Hasil pengamatan semua kelompok

4.2 Pembahasan

Perhitungan Konsumsi Oksigen Ikan Mas (Cyprinus Carpio) : Bobot Ikan : 102 gram

DOawal : 5 g/l

DOakhir: 3,4 g/l

DOawal - DOakhir

x 2

Bobot Ikan

5 – 3,4 x 2 = 0.032 mg/l

102 gram

Pada hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan didapatkan hasil

perhitungan laju konsumsi oksigen Ikan Mas (Cyprinus Carpio) sebesar 0.032 mg/l.

Frekuensi pemompaan O2 (laju bukaan mulut/ventilasi) pada hewan uji pada menit

menuju 30 menit, bukaan mulut semakin lebar dan cepat. Hal tesebut dikarenakan

pada media wadah tertutup membuat hewan uji kesulitan untuk mendapatkan oksigen

13

Page 18: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

terlarut. Berdasarkan hasil pengamatan dari kelompok kami bahwa dari perhitungan

yang telah dilakukan menunjukkan laju konsumsi oksigen yang cukup besar. Hasil

pengamatan kami ini didasarkan dari hasil pengolahan data dari kelompok lain. Kami

membandingkan dengan bobot ikan yang lebih besar dari kelompok lain namun

menunjukkan laju konsumsi oksigen yang lebih rendah. Menurut kelompok kami, hal

ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi laju konsumsi

oksigen pada ikan yang kami uji.

Indikator dari respirasi adalah jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh suatu

jenis ikan. Tingkat konsumsi O2 ini menunjukkan tingkat metabolisme. Metabolisme

adalah proses-proses perubahan kimia (transportasi materi dan energi) yang

berlangsung secara kontinyu didalam sel makhluk hidup. Metode yang umumnya

digunakan untuk mengukur laju metabolisme ini adalah mengukur jumlah konsumsi

oksigen. Tingkat metabolisme dinyatakan dalam panas yang dihasilkan atau oksigen

yang dikonsumsi per unit berat dan per unit waktu. Konsumsi O2 adalah indikator

respirasi yang juga menunjukkan metabolisme energik (Affandi & Usman, 2002).

Organ respirasi pertama pada ikan ialah insang. Mekanisme pertukaran

berlawanan dimana air yang mengalir melalui insang berlawanan dengan arah cairan

tubuh dalam insang ini sangat berguna dan hampir 90% dari oksigen dalam air dapat

diambil (Nawangsari, 1988). Menurut (Affandi,2002) mekanisme pemompaan air

dimulai ketika air mulai masuk kedalam rongga mulut melalui mulut karena adanya

peubahan volume buccal dan rongga operculum. Meniggi dan merendahnya atap dari

faring mengubah ukuran rongga mulut, sedangkan volume rongga operculum

dipengaruhi oleh gerakan operculum kedalam dan keluar. Beberapa jenis ikan tidak

aktif menyaring, tetapi terus menerus beenang memepertahankan arus yang melalui

insang. Efisiensi pertukaran gas pada teleostei sangat tergantung dari air yang kaya

oksigen, dengan darah yang miskin oksigen (counter current).

Hubungan konsumsi oksigen dengan berat badan merupakan fungsi

eksponensial r = kwx, dimana R merupakan volume oksigen yang dikonsumsi ikan

per unit waktu, k adalah konstanta, w adalah berat badan ikan dan x merupakan

14

Page 19: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

pangkat (jarak) eksponensial yang nilainya antara 0,6 – 1,0. Volume ikan juga

merupakan faktor yang mempengaruhi konsumsi pada ikan. Nilai faktor ini

berbanding terbalik dengan berat ikan (Lagler et. al., 1977).

Konsumsi oksigen pada tiap-tiap organisme berbeda-beda tergantung

aktivitas, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan temperatur. Selain itu juga, bobot dan

ukuran ikan mempengaruhi laju konsumsi oksigen, sehingga ukuran bobot ikan yang

berbeda akan didapatkan laju konsumsi oksigen yang berbeda pula (Hurkat and

Mathur, 1976). Faktor lain yang menyebabkan perbedaan konsumsi oksigen tersebut

adalah nutrisi dan stadium dalam hidup.

Tingkat besar kecilnya konsumsi oksigen ikan dapat dipengaruhi berbagai

faktor antara lain, pertama; ikan dengan berat yang kecil akan mempunyai aktivitas

yang tinggi. Kedua, postur tubuh; ikan dengan postur tubuh yang ramping akan

mempunyai gerakan renang ikan. Kecepatan konsumsi oksigen juga dipengaruhi oleh

gerakan ikan, karena semakin cepat ikan bergerak laju merabolismenya akan

meningkat sehingga mempercepat konsumsi oksigen.

Ketiga adalah volume ikan, bahwa makin besar volume ikan semakin rendah

konsumsi oksigennya dan sebaliknya semakin kecil volume ikan semakin tinggi

konsumsi oksigennya. Keempat, ialah luas penampang insang, semakin luas

penampang insang ikan maka semakin mudah oksigen berdifusi ke dalam darah,

sehingga semakin luas penampang insang semakin tinggi konsumsi oksigennya.

Kelima ialah struktur molekul sel darah ikan yang berhubungan dengan

tekanan parsial oksigen yang ada di dalam air dengan derajat kejenuhan oksigen

dalam darah (Zoneland, 1991). Keenam adalah konsentrasi oksigen dan temperatur,

semakin tinggi temperatur maka semakin rendah kadar oksigennya, karena terjadi

penguapan. Pada umumnya peningkatan temperatur 100C akan menyebabkan

penaikan konsumsi oksigen dua sampai tiga kali (Schmidt and Nilsen, 1990). Laju

metabolisme pada tubuh ikan, berhubungan erat dengan konsumsi oksigen, karena

semakin besar sumber energi ikan berasal dari metabolisme aerobik.

15

Page 20: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Berdasarkan hewan uji pada percobaan ukuran, jenis, dan kondisi

fisiologisnya memiliki hubungan yang menarik. Semakin besar ukuran ikan maka

semakin besar pula konsumsi oksigen. Jenis ikan yang berbeda-beda juga

mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen yang digunakan pada ikan. Sedangkan pada

kondisi fisiologis dapat diketahui bahwa variable lingkungan akuatik mempengaruhi

konsumsi oksigen. Semakin besar pengaruh variable lingkungan, maka semakin

sedikit konsumsi oksigen yang dilakukan oleh ikan. Ikan akan mengalami

ketidakseimbangan pada kondisi fisiologis yang tidak sesuai dengan kondisi fisologis

yang dapat di tolerir tubuhnya. Hal yang dapat terjadi lagi adalah ikan akan

mengalami kepanikan, selanjutnya ikan kehilangan keseimbangan dan terjadi

disorientasi sehingga ikan roboh (Wibowo et.al,,2002).

16

Page 21: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Besarnya konsumsi oksigen pada ikan adalah 0,032 mg/l.

2. Tingkat konsumsi oksigen pada ikan dipengaruhi beberapa faktor, antara lain,

aktivitas, ukuran tubuh (volume dan berat tubuh), jenis kelamin, laju

metabolisme, suhu atau temperatur, luas permukaan bidang insang, dan

struktur molekul darah ikan itu sendiri.

3. Perlakuan dengan respirator tertutup menunjukkan penurunan konsumsi

oksigen pada hewan uji. Semakin lama ikan berada dalam wadah respirator

tertutup semakin sedikit tingkat konsumsi oksigennya.

5.2 Saran

Perlu dilakukan perlakuan seperti shock seperti suhu atau variable lingkungan

lainnya pada ikan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang lethal terhadap

tingkat konsumsi oksigen pada waktu pengamatan.

17

Page 22: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

18

Page 23: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

DAFTAR PUSTAKA

Hurkat, D.C. and D.N. Mathur. 1976. A Text Book of Animal Physiology. Schan co.

(p) Ltd., New Delhi.

Lagler, K.F., John E Bardach, and Robert R Miller, Dora R May Passion. 1977.

Ichthyology Second Edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.

Nawangsari, S. 1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta

Schmidt and Nielsen, K. 1990. Animal Physiology – Adaption and Environtment 4th

Edition. Cambride University Press, Cambride.

Zoneland, N. 1991. Biologi 2. Erlangga, Jakarta.

Affandi, Ridwan dan Muhammad Tang, Usman. 2002. Fisiologi Hewan air. Jakarta:

Unri Press

Wibowo, S.,Suryaningrum, T.D., dan Utomo, B.S.B.2002. Kajian sifat fisiologis

kerapu lumpur (Epinephelus tauvina) sebagai dasar dalam pengembangan

teknik transportasi ikan hidup. J.Penel.Perik.Indonesia Edisi Pasca Panen.

8(6):1-9.

Susanto. 2007. Kiat Budidaya Ikan Mas di Lahan Kritis. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rochdianto. 2007. Kiat Budidaya Ikan Mas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Amri. 2008. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka, Tangerang.

19

Page 24: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

LAMPIRAN

Lampiran 1.

Pengukuran bobot ikan

Lampiran 2. Memasukkan ikan kedalam

wadah

Lampiran 3.

Pengujian

ikan

20

Page 25: Laju Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas Fha

Lampiran 4. Pengukuran DO akhir

21